Lr 03 Aditha Oktariany
-
Upload
aditha-oktariany -
Category
Documents
-
view
225 -
download
1
description
Transcript of Lr 03 Aditha Oktariany
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
Remote Labolatory
Karakteristik V I Semikonduktor
Nama Praktikan : Aditha Oktariany
NPM : 1406531662
Fakultas/Program Studi : Teknik / Teknik Kimia
Kelompok Praktikum : Grup 13
Kode Praktikum : LRO3
Minggu Praktikum : Ke-5
Koordinator Asisten : Kartutik
LABORATORIUM FISIKA DASAR
UPP-IPD
UNIVERSITAS INDONESIA
Depok, 2014
Karakteristik V I Semikonduktor
Tujuan
Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dengan arus listrik (I) pada suatu
semikonduktor.
Alat
Bahan semikonduktor
Amperemeter
Voltmeter
Camcorder
Unit PC
DAQ dan perangkat pengendali otomatis
Teori Dasar
Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan menimbulkan disipasi
panas. Besarnya disipasi panas adalah I2R. Panas yang dihasilkan oleh material ini akan
mengakibatkan perubahan hambatan material tersebut. Jika pada material semi konduktor ,
pertambahan kalor / panas akan mengurangi nilai hambatan material tersebut. Peristiwa
dispasi panas dan perubahan resistansi bahan semi konduktor ini saling berkaitan.
Gambar 1. Rangkaian Tertutup Semikonduktor
LRO3 – Karakteristik V I Semikonduktor| 2
Teori Tambahan
Semikonduktor dapat didefinisikan sebagai suatu bahan dengan nilai konduktivitas
berada di antara nilai konduktivitas konduktor dan isolator. Konduktivitas listrik adalah
ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik. Karena sifatnya yang
berada di antara bahan konduktor maupun isolator, bahan semikonduktor dapat bersifat
konduktor maupun isolator. Kemampuan semikonduktor untuk menjadi konduktor ataupun
menjadi isolator dipengaruhi oleh faktor temperatur. Secara teoritis, bahan semikonduktor
dapat memiliki sifat konduktor pada temperatur ruang atau pada temperatur tinggi.
Sedangkan, bahan semikonduktor ini akan bersifat isolator pada temperatur yang sangat
rendah. Bahan semikonduktor yang terkenal antara lain adalah silicon(Si), Germanium(Ge),
dan Galium Arsenida(GaAs). Silikon (Si) dan Germanium (Ge) berada pada periode IV
karena memiliki empat elektron valensi pada kulit terluarnya, sehingga disebut juga
semikonduktor dasar (elemental semiconductor). Sedangkan Gallium Arsenik(GaAs) masing-
masing berada pada Periode III dan V, sehingga dinamakan semikonduktor gabungan
(compound semiconductor).
Semikonduktor banyak diaplikasikan di dalam bidang elektronika. Alasan utama
dipakainya semikonduktor dalam bidang elektronika adalah karena sifat konduktivitasnya
dapat diubah dengan jalan menyuntikkan materi lain. Materi lain yang disuntikkan untuk
mengubah nilai konduktivitas bagan semikonduktor disebut dengan dopant. Penampahan
dopant ke dalam bahan semikonduktor dalam jumlah besar dapat menyebabkan peningkatan
nilai konduktivitas dari suatu semikonduktor. Bahan yang dapat menjadi dopant adalah
polycrystalline silicon.
Nilai hambatan dari suatu bahan semikonduktor berkaitan dengan temperature di
sekelilingnya. Temperatur tersebut mempengaruhi energi yang dimiliki elektron. Semakin
tinggi temperature maka akan semakin banyak electron yang memiliki energi pada level
konduksi. Jumlah electron pada level konduksi akan mempengaruhi konduktivitas
semikonduktor tersebut, semakin banyak maka semakin mudah menghantarkan arus listrik.
Berdasarkan sudah atau belumnya disisipi doping, bahan semikonduktor dibagi
menjadi dua jenis yaitu :
Semikonduktor intristik
Semikonduktor intrinsik adalah bahan semikonduktor yang belum disisipi oleh
atom lain atau dopant
Semikonduktor ekstrinsik
LRO3 – Karakteristik V I Semikonduktor| 3
Semikonduktor ekstrinsik adalah bahan semikonduktor yang telah disisipi
atom lain atau dopant. Adanya penyisipan dengan dopant ini akan menurunkan nilai
hambat jenis dari bahan semikonduktor.
Sementara itu, berdasarkan jenis muatan yang disisipi, bahan semikonduktor dibagi
menjadi dua jenis yaitu :
Semikonduktor tipe-N
Semikonduktor tipe-N adalah bahan semikonduktor yang telah disisipi oleh
materi pembawa muatan elektron. Contoh dari semikonduktor tipe-N dapat kita lihat
pada silikon yang telah diberi doping phosphorus atau arsenik yang memiliki 5
elektron valensi (penta valensi). Dengan pemberian doping ini, silikon yang tidak
murni ini (impurity semiconductor) akan memiliki kelebihan elektron. Kelebihan
electron inilah yang akan membentuk semikonduktor tipe-n. Semikonduktor tipe-n
ialah donor yang siap melepaskan elektron.
Gambar 2. Doping pada Atom Pentavalen
Semikonduktor tipe-P
Semikonduktor tipe-P adalah bahan semikonduktor yang telah disisipi oleh
materi pembawa muatan hole. Semikonduktor tipe-P ini akan terjadi pada silikon
yang telah diberi doping Gallium, Boron, atau Indium. Untuk mendapatkan silikon
tipe-P, bahan doping yang digunakan adalah bahan trivalen yaitu unsur yang
memiliki 3 elektron valensi. Karena ion silikon memiliki 4 elektron valensi, maka
akan ada ikatan kovalen yang bolong (hole). Hole inilah yang menjadi akseptor yang
siap menerima elektron. Jadi, kekurangan elektron akan membuat semikonduktor
menjadi bertipe-P.
LRO3 – Karakteristik V I Semikonduktor| 4
Gambar 3. Doping pada Atom Trivalen
Cara Kerja
Percobaan V I Semikonduktor dilakukan dengan cara mengakses elaboratory pada website
sitrampil.ui.ac.id/eLaboratorary lalu masuk ke laman percobaan LR03. Dilanjutkan dengan
melakukan langkah kerja sebagai berikut :
1. Memperhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semi konduktor
2. Memberikan beda potensial dengan member tegangan V1
3. Mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya
4. Mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan
5. Mengulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V2 hingga V8
Gambar 4. Rangkaian dalam Percobaan LR03
LRO3 – Karakteristik V I Semikonduktor| 5
Data Hasil Percobaan
V1
V(volt) I(mA)
0.26 2.280.26 2.280.26 2.280.27 1.960.27 1.96
V2
V(volt) I (mA)
0.95 7.170.95 7.170.95 7.170.95 7.170.95 7.17
V3
V (volt) I (mA)
1.38 10.751.38 10.751.38 10.751.38 10.751.38 10.75
V4
V (volt) I (mA)
1.86 14.341.86 14.661.86 14.661.86 14.661.86 14.66
V5
V (volt) I (mA)
2.25 18.252.25 18.252.25 18.25
2.25 18.252.24 18.57
V6
V (volt) I mA)
2.87 24.442.87 24.442.86 25.092.86 25.092.86 25.09
V7
V (volt) I (mA)
3.20 28.353.20 28.353.20 29.003.19 28.673.18 29.33
V8
LRO3 – Karakteristik V I Semikonduktor| 6
V (volt) I (mA)
3.64 33.243.63 33.893.63 34.213.62 34.863.61 35.19
LRO3 – Karakteristik V I Semikonduktor| 7
Pengolahan Data
Menentukan nilai beda potensial rata-rata dan kuat arus rata-rata untuk V1
sampai V8
Dari data di atas, dapat dihitung nilai beda potensial rata-rata dan arus rata-rata untuk V1,
V2, hingga V8. Rumus untuk menghitung V rata-rata adalah :
V=∑Vn
Sedangkan, rumus untuk menghitung I rata-rata adalah :
I=∑ In
V1
V=∑Vn
=0,26+0,26+0,26+0,27+0,275
=0 ,264
I=∑ In
=2,28+2,28+2,28+1.96+1.965
=2,152
V2
V=∑Vn
=0,95+0,95+0,95+0,95+0,955
=0 , 95
I=∑ In
=7,17+7,17+7,17+7,17+7,175
=7,17
V3
V=∑Vn
=1,38+1,38+1,38+1,38+1,385
=1 ,38
I=∑ In
=10,75+10,75+10,75+10,75+10,755
=10,75
V4
V=∑Vn
=1,86+1,86+1,86+1,86+1,865
=1 , 86
I=∑ In
=14,34+14,66+14,66+14,66+14,66+ ¿5=14,596¿
LRO3 – Karakteristik V I Semikonduktor| 8
V5
V=∑Vn
=2,25+2,25+2,25+2,25+2,245
=2 , 248
I=∑ In
=18,25+18,25+18,25+18,25+18,575
=18,314
V6
V=∑Vn
=2,87+2,87+2,86+2,86+2,865
=2,864
I=∑ In
=24,44+24,44+25,09+25,0925,095
=24.83
V7
V=∑Vn
=3,2+3,2+3,2+3,19+3,185
=3 , 194
I=∑ In
=28,35+28,35+29+28.67+29,335
=28 ,74
V8
V=∑Vn
=3,64+3,63+3,63+3,62+3,615
=3 , 626
I=∑ In
=33,24+33,89+34,21+34,86+35,195
=34 ,278
Berikut hasil penghitungan V rata-rata dan I rata-rata dari 8 percobaan tersebut dalam
tabel:
Percobaan
V Rata-Rata I Rata-Rata
1 0.264 2.1522 0.95 7.173 1.38 10.754 1.86 14.5965 2.248 18.3146 2.864 24.837 3.194 28.748 3.626 34.278
LRO3 – Karakteristik V I Semikonduktor| 9
Grafik Hubungan V Rata - Rata vs I Rata - Rata
0 5 10 15 20 25 30 35 400
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
f(x) = 0.10400475507049 x + 0.217376292927859R² = 0.990012665801434
Grafik Hubungan V dan I
Kuat Arus (mA)
Tega
ngan
(Vol
t)
Dari grafik, tampak dapat dibentuk garis linear yang menghubungkan data-
data pada grafik tersebut. Persamaan garis dari grafik diatas adalah :
y = 0,104x + 0,2174
Perhitungan Nilai Hambatan Semikonduktor
Persamaan linear dari grafik diatas menyatakan hubungan V dengan I seperti yang
dirumuskan dalam Hukum Ohm, yaitu :
V = RI
Jika y adalah beda potensial (V) dan x adalah kuat arus (I), kita dapat
mengetahui nilai dari hambatan (R) yang dalam persamaan garis diatas merupakan
gradien dari persamaan garis linear tersebut. Gradien dapat dicari langsung ketika
membuat grafik pada Program Microsoft Excel.
Satuan tegangan yang digunakan adalah volt, sedangkan satuan kuat arus
adalah mA, maka satuan hambatan adalah kiloOhm (kΩ). Gradien dari persamaan
linear y = 0,116x + 0,206 adalah 0,116. Maka, nilai hambatan (R) Semikonduktor
dari percobaan ini adalah 0,116 kΩ.
LRO3 – Karakteristik V I Semikonduktor| 10
Analisis
A. Analisis Percobaan
Percobaan berjudul karakteristik V I semikonduktor ini dilakukan secara
online melalui fasilitas Remote Laboratory yang dapat diakses melalui situs
www.sitrampil.ui.ac.id/elaboratory dimana percobaan dilakukan dengan alat yang
sebenarnya, tetapi dari jarak jauh dan alat yang digunakan ditampilkan melalui
webcam yang dipasang mengarah ke alat. Dengan melakasanakan percobaan ini
praktikan diharapkan dapat melihat karakteristik hubungan beda potensial (V) dengan
arus listrik (I) pada suatu semikonduktor. Ada beberapa alat percobaan yang
diperlukan agar percobaan ini dapat dilakukan, diantaranya:. Bahan semikonduktor
yaitu bahan yang akan diamati nilai hambatannya, Amperemeter untuk mengukur I,
Voltmeter untuk mengukur V, Power supply sebagai sumber daya, Camcorder, Unit
PC yang digunakan praktikan dan perangkat pengendali otomatis.
Langkah kerja yang praktikan lakukan dimulai dengan mengklik bulatan untuk
menyalakan power supply, lalu praktikan memilih jenis/ besar tegangan yang akan
dicobakan. Setelah tegangan dipilih praktikan mengklik pilihan untuk melaksanakan
percobaan dan menunggu data hasil dari percobaan. Cara yang sama dilakukan untuk
percobaan terhadap rangkaian dengan tegangan yang berbeda sebanyak delapan kali.
Percobaan “Karakteristik V I Semi Konduktor” kali ini menggunakan 8 jenis
tegangan berbeda yang digunakan sebagai model percobaan. Tiap model tegangan
diuji untuk mendapatkan nilai arus yang terukur pada rangkaian. Dimana pada tiap
tegangan diuji sebanyak lima kali. Dari tiap pengukuran yang dilakukan, diperoleh 5
nilai beda potensial dan arus untuk setiap percobaan. Dengan adanya 5 nilai untuk
beda potensial dan arus ini, maka praktikan akan mendapatkan variasi data untuk
dianalisis. Data ini nantinya akan digunakan untuk mendapatkan nilai hambatan dari
suatu semikonduktor yang digunakan.
Dari data yang diperoleh dapat kita lihat bahwa untuk besar beda potensial (V)
yang sama, dapat diperoleh nilai kuat arus listrik (I) yang berbeda, namun cenderung
konstan. Hal ini sesuai dengan hukum ohm , sehingga terlihat pula pada data yang
didapatkan, bahwa semakin besar tegangan yang ada pada rangkaian, maka semakin
besar pula arus yang mengalir.
LRO3 – Karakteristik V I Semikonduktor| 11
B. Analisis Hasil Percobaan
Dalam percobaan ini, data percobaan yang diperoleh adalah nilai dari
perubahan arus listrik setiap perubahan beda potensial. Selain itu, dari nilai beda
potensial dan nilai arus listrik yang diperoleh, kita dapat menentukan hubungan beda
potensial dan arus listrik pada bahan semikonduktor.
Total data yang diperoleh dari 8 kali percobaan adalah 40 buah data V dan
juga I. Dari data yang diperoleh, menunjukkan semakin besar nilai V pada bahan semi
konduktor, maka semakin besar pula nilai I. Hal ini menunjukkan bahwa V
berbanding lurus dengan I. Hasil percobaan ini sesuai dengan Hukum Ohm yang
berbunyi “Besar kuat arus listrik dalam suatu penghantar berbanding langsung dengan
beda potensial (V) antara ujung-ujung penghantar asalkan suhu penghantar tetap.” Hal
ini juga sesuai dengan sifat bahan semi konduktor, dimana, bahan semikonduktor
yang tersambung pada rangkaian akan menimbulkan disipasi panas ketika dilewati
arus listrik dan panas ini akan mengurangi hambatan oleh material tersebut. Oleh
karena itu, apabila dihitung nilai hambatan (R) dari tiap variasi tegangan, kita akan
menemukan nilai R yang berbeda – beda.
Enurut rumus dan data hasil percobaan, tampak bahwa nilai I berbanding lurus
dengan nilai V. Semakin besar nilai V maka nilai I akan bertambah besar pula.
Hubungan antara V dan I inilah yang akan menjadi besar hambatan (R). Berdasarkan
perhitungan di atas, pada percobaan ini, besar hambatan yang digunakan adalah 0,104
kΩ.
C. Analisis Grafik
Grafik V rata-rata vs I rata-rata menunjukkan hubungan antara beda potensial
dan kuat arus dari nilai V dan I rata-rata pada V1 sampai dengan V8. Sumbu x
menunjukkan nilai kuat arus (I), sedangkan sumbu y menunjukkan beda potensial (V).
Jika grafik dilinearisasi, diperoleh persamaan garis yaitu y= 0,104 x + 0,2174.
Persamaan linear ini menyatakan hubungan antara V dengan I yang dirumuskan
dalam hukum Ohm, yaitu V = RI (y adalah V, m adalah R, dan I adalah x). Dengan
demikian, nilai hambatan semikonduktor yang digunakan dalam percobaan dapat
diperoleh dari gradien persamaan garisnya yaitu : m = R = 0,104 kΩ.
Dari grafik yang telah dibuat, grafik yang terbentuk ialah berupa garis linier
yang condong dari kiri bawah ke kanan atas (gradient positif) yang menunjukkan,
bahwa semakin besar nilai X maka semakin besar juga nilai dari Y. Ini berarti bahwa
LRO3 – Karakteristik V I Semikonduktor| 12
semakin besar nilai V, maka semakin besar pula nilai I nya, sehingga V dan I adalah
berbanding lurus.
D. Analisis Kesalahan
Pada praktikum ini, kemungkinan terdapat beberapa kesalahan yang terjadi
dan mempengaruhi hasil pengamatan data. Kesalahan pertama terletak pada fasilitas
alat-alat yang digunakan, yaitu web cam yang tidak dapat bekerja dengan baik.
Karena web cam tidak menyala, praktikan tidak bisa memastikan tegangan awal pada
tiap pengukuran adalah nol. Hal ini berakibat pada kemungkinan ketidaktepatan
pengukuran yang terukur pada percobaan. Sehingga hasil yang didapatkan mungkin
kurang tepat dan presisi.
Kemungkinan kesalahan yang lain adalah kesalah dalam pembacaan data
ataupun pengolohan data yang dilakukan praktikan. Hal ini berakibat pada
kekurangtepatan hasil perhitungan yang didapatkan. Kesalahan dalam perhitungan
saat mencari nilai beda potensial dan kuat arus rata-rata menyebabkan grafik yang
diperoleh kurang valid dan persamaan garis yang diperoleh juga kurang tepat. Hal ini
berdampak pada kurang tepatnya hasil nilai hambatan bahan semikonduktor yang
digunakan dalam percobaan ini.
Kesimpulan
Bahan semikonduktor dapat berubah fungsi bergantung pada suhu lingkungan di
sekitarnya.
Bahan semikonduktor mengikuti persamaan hukum Ohm.
Energi listrik memiliki hubungan yang berbanding lurus dengan tegangan, arus, dan
waktu pada suatu bahan yang teraliri arus listrik.
Arus listrik pada bahan semikonduktor berbanding lurus dengan tegangan yang
diberikan
Dari hasil perhitungan, nilai hambatan bahan semikonduktor yang digunakan pada
percobaan ini adalah 0,104 kΩ
LRO3 – Karakteristik V I Semikonduktor| 13
Referensi
Sitrampil.ui.ac.id/elaboratory. “Karakteristik IV Semi konduktor”. (diakses pada 24
Oktober 2015)
Giancoli, D.C. : 2000. Physics for Scientists & Engineers, Third Edition. Prentice
Hall, NJ
Halliday, Resnick, Walker. : 2005. Fundamentals of Physics, 7th Edition. Extended
Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ.
Tipler, Paul.A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta:Erlangga
LRO3 – Karakteristik V I Semikonduktor| 14