LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

75
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah Kuliah Kerja Nyata merupakan bagian dari proses pendidikan yang berhubungan erat dengan pembinaan mahasiswa secara utuh serta pengembangan dan peningkatan kemampuan masyarakat. Mahasiswa yang merupakan Agent of Change dari sebuah negara, belajar sesuai bidang keprofesian sekaligus memberikan wacana dan solusi membangun bagi lingkungan sekitar dan bahkan bagi negara. Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN- BBM) merupakan bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Dengan berbekal ilmu yang dimiliki, mahasiswa yang terlibat dapat memberi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat di wilayah KKN dilaksanakan. KKN dilaksanakan dalam lingkungan masyarakat di luar kampus dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan perguruan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat serta meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi materi kurikulum di kampus dengan realita pembangunan dalam masyarakat. Dengan demikian KKN diharapkan dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat dan menangani masalah- masalah yang dihadapi dalam upaya meningkatkan isi dan kualitas pendidikan serta mendapatkan nilai tambah bagi proses pembelajaran mahasiswa itu sendiri.

description

lpj

Transcript of LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Page 1: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kuliah Kerja Nyata merupakan bagian dari proses pendidikan yang

berhubungan erat dengan pembinaan mahasiswa secara utuh serta pengembangan dan

peningkatan kemampuan masyarakat. Mahasiswa yang merupakan Agent of Change

dari sebuah negara, belajar sesuai bidang keprofesian sekaligus memberikan wacana

dan solusi membangun bagi lingkungan sekitar dan bahkan bagi negara.

Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN-BBM) merupakan

bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan

pengabdian. Dengan berbekal ilmu yang dimiliki, mahasiswa yang terlibat dapat

memberi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat di wilayah KKN

dilaksanakan.

KKN dilaksanakan dalam lingkungan masyarakat di luar kampus dengan

maksud meningkatkan relevansi pendidikan perguruan tinggi dengan perkembangan

dan kebutuhan masyarakat serta meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi

materi kurikulum di kampus dengan realita pembangunan dalam masyarakat. Dengan

demikian KKN diharapkan dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk

hidup di tengah masyarakat dan menangani masalah-masalah yang dihadapi dalam

upaya meningkatkan isi dan kualitas pendidikan serta mendapatkan nilai tambah bagi

proses pembelajaran mahasiswa itu sendiri.

Untuk itulah, sebagai wujud kepedulian, maka Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Airlangga menjadi tempat dan

sekaligus penggerak yang didukung oleh sumber daya manusia, dalam hal ini

mahasiswa, merasa perlu untuk ikut berpartisipasi, khususnya di wilayah Desa

Pengkol Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro.

1.2 Hasil Observasi

Hasil observasi yang kami dapatkan dari data primer dan sekunder mengenai kondisi

di lapangan adalah sebagai berikut :

a. Wilayah

Desa : Pengkol

Kecamatan : Tambakrejo

Page 2: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Kabupaten : Bojonegoro

b. Data Demografi

Jumlah Penduduk : (L) 691 (P) 673 Total = 1364 jiwa

Jumlah KK : 371

Rata-rata per KK : 3 orang

c. Sosial

Jumlah Kelompok Belajar : 1

Jumlah TK/sederajad : 2 (masing-masing satu negeri dan swasta)

Jumlah SD/ Sederajad : 2 (masing-masing satu negeri dan swasta)

Jumlah SMP/sederajad : 1 SMP Negeri

Jumlah SMA/sederajad : -

Jumlah Pondok Pesantren : -

Jumlah Madrasah : -

Jumlah tempat ibadah : 9 (1 masjid dan 8 mushola)

Jumlah poliklinik : 1

d. Ekonomi

Mata pencaharian utama :

PNS : 8

ABRI : -

Wiraswasta : 12

Swasta : 225

Petani : 775

Buruh tani : 154

Pertukangan : -

Pemulung : -

Bidang jasa : -

Pensiunan : -

Jumlah pengangguran : -

Pendapatan per kapita : -

Industri rumah tangga : Ada, shuttlecock

PNS : 8

ABRI : -

Wiraswasta : 12

Swasta : 225

Petani : 775

Page 3: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Buruh tani : 154

Pertukangan : -

Pemulung : -

Bidang jasa : -

Pensiunan : -

Jumlah pengangguran : -

Pendapatan per kapita : -

Industri rumah tangga : Ada, shuttlecock

Page 4: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

e. Geografis

Jarak dari desa ke kecamatan : ± 7 km

Jenis kawasan :

Perumahan (0 %)

Perkampungan (85%)

Sawah (15%)

Tambak (0 %)

Perdagangan (0 %)

PKL (0 %)

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan informasi yang telah kami perolah dari survey serta melalui

observasi di lapangan baik dengan pihak yang terkait, kami mendapat masukan

mengenai permasalahan yang perlu mendapat perhatian lebih. Permasalahan tersebut

antara lain:

Bidang Kesehatan

a. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan informasi mengenai

cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat, makanan,

minuman, dan kosmetik dengan benar?

b. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat kesehatan gigi

dan mulut siswa-siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo,

Kabupaten Bojonegoro?

c. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui cara menggosok gigi

yang benar serta tips perawatan gigi yang tepat?

d. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengubah kebiasaan warga yang

buang air besar sembarangan agar mereka tahu mengenai pentingnya kebersihan

lingkungan dan tubuh?

e. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan agar masyarakat mengetahui tentang apa

itu ISPA, bahaya, serta cara mencegahnya?

Bidang Pemberdayaan Masyarakat

a. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pendidikan terutama pada

anak usia dini (anak yang belum memasuki usia sekolah wajib belajar 9 tahun)?

Page 5: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

b. Bagaimana bentuk upaya yang dilakukan dalam peningkatan semangar belajar bagi

anak-anak usia sekolah terutama dalam usia sekolah dengan jenjang kelas 4 dan

kelas 5 sekolah dasar?

c. Bagaimana upaya yang dilakukan untk memberikan ketrampilan (pendidikan

informal) bagi masyarakat disamping pekerjaan pokok masyarakat yang ada di

desa Pengkol?

Bidang Perancangan Bisnis

a. Bagaimana upaya peningkatan kesadaran masyarakat akan pengadaan wirausaha

baru?

b. Bagaimana penerapan kedisiplinan ekonomi sejak dini ?

Bidang Lingkungan

a. Bagaimana upaya peningkatan kesadaran masyarakat akan pengolahan limbah

kotoran sapi sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal?

b. Bagaimana upaya mewujudkan jalanan desa yang terang di malam hari?

BAB II

RENCANA KEGIATAN PER BIDANG GARAPAN

Page 6: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

2.1 Rencana Latar Belakang

3.3.1 Bidang Garapan Kesehatan

a. KIE Dagusibu OM2K

Officer : Dian Arum Puspitasari

Bentuk Kegiatan : Kegiatan ini merupakan sebuah bentuk kepedulian sosial

mahasiswa dalam upaya peningkatan kesehatan

masyarakat. Kegiatan yang dimaksud adalah penyuluhan.

Dagusibu merupakan singkatan dari Dapatkan, Gunakan,

Simpan, dan Buang dengan benar. Sedangkan OM2K

adalah obat, makanan, minuman, dan kosmetik. Kegiatan

ini dilaksanakan dalam bentuk Kampanye Informasi dan

Edukasi (KIE) secara door to door. Materi penyuluhan

berupa segala informasi mengenai obat-obatan yang

umum digunakan dalam keluarga untuk first self-

medication, konsumsi makanan dan minuman, serta

penggunaan kosmetik sehari-hari. Segala informasi yang

dimaksud adalah mulai dari cara mendapatkan,

menggunakan, menyimpan, dan membuang dengan benar.

Tujuan Kegiatan : Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai

pentingnya melaksanakan dagusibu OM2K, terutama

dalam hal penggunaan obat. Dagusibu obat yang benar

akan menghasilkan efek terapi yang maksimal.

Pengetahuan mengenai bahan-bahan yang terkandung

dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-

hari juga penting untuk menurunkan angka keracunan

makanan dan minuman. Sedangkan penggunaan kosmetik

dengan benar akan menghindarkan konsumen dari

kemungkinan terjadinya penyakit-penyakit kulit.

Sasaran Kegiatan : Yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah 100 kepala

keluarga warga Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo,

Kabupaten Bojonegoro.

Latar Belakang : Hari, tanggal : Senin-Minggu, 16-29 Juli 2012

Waktu : 09.00-10.30 WIB

Page 7: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

16.00-17.30 WIB

Tempat : Masing-masing rumah warga Desa

Pengkol, Kecamatan Tambakrejo,

Kabupaten Bojonegoro

b. Screening Kesehatan Gigi dan Mulut

Officer : Syafiri Sami’ A

Bentuk Kegiatan : Kegiatan ini dilakukan untuk menanamkan gaya hidup

bersih di kalangan anak sekolah, dan melatih mereka

menjaga serta merawat gigi mereka. Selain itu juga

meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan

mulut dan perilaku hidup bersih dan sehat yang dimulai

sejak dini.

Tujuan Kegiatan : Screening kesehatan gigi dan mulut dengan indeks yang

sudah ditentukan sebelumnya. Dilakukan untuk

mengetahui tingkat kesehatan gigi dan mulut siswa-siswi

SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo,

Kabupaten Bojonegoro.

Sasaran Kegiatan : Siswa siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan

Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro kelas 1 sampai kelas

3. Target peserta sebanyak 100 orang.

Latar Belakang : Hari, tanggal : Rabu-Kamis, 11-12 Juli 2012

Waktu : 08.00-12.00 WIB

Tempat : SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan

Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro

c. Gosok Gigi Bersama

Officer : Syafiri Sami’ A

Bentuk Kegiatan : Kegiatan ini dilakukan untuk menanamkan gaya hidup

bersih di kalangan anak sekolah, dan melatih mereka

menjaga serta merawat gigi mereka. Selain itu juga

meningkatkan pengetahuan tentang cara menggosok gigi

Page 8: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

dengan baik dan benar agar gigi selalu bersih dan sehat.

Dalam kegiatan ini para peserta akan memperoleh demo

langsung bagaimana cara menggosok gigi dengan benar.

Tujuan Kegiatan : Menyosialisasikan cara menggosok gigi yang benar serta

tips perawatan gigi yang tepat, kemudian dipraktekkan

oleh sasaran (siswa SD/MI). Menjelaskan kepada

masyarakat (khususnya siswa-siswi SD/MI) betapa

pentingnya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak

dini.

Sasaran Kegiatan : Siswa siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan

Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro kelas 1 sampai kelas

3. Target peserta sebanyak 100 orang.

Latar Belakang : Hari, tanggal : Rabu-Kamis, 11-12 Juli 2012

Waktu : 08.00-12.00 WIB

Tempat : SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan

Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro

d. Penyuluhan Hidup Sehat

Officer : Eko Ari Bowo

Bentuk Kegiatan : Kegiatan ini dilakukan untuk menanamkan gaya hidup

sehat di kalangan masyarakat sebagai tindak lanjut dari

program bersama Pemerintah Bojonegoro, yaitu

Pentingnya Buang Air Besar pada Tempatnya

(Jambanisasi). Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk

penyuluhan. Dalam kegiatan ini para peserta akan

memperoleh pengetahuan mengenai pentingnya hidup

sehat agar program yang dicanangkan oleh Pemerintah

Bojonegoro dapat berjalan dengan baik, dan kesadaran

masyarakat akan pentingnya sanitasi terutama mengenai

buang air besar dapat meningkat.

Tujuan Kegiatan : Menyosialisasikan cara membangun MCK yang baik.

Selain itu, tujuan kegiatan ini adalah untuk mengubah

kebiasaan warga yang buang air besar sembarangan

Page 9: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

dengan memberikan pengetahuan mengenai pentingnya

kebersihan lingkungan dan tubuh.

Sasaran Kegiatan : Yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah 50 warga Desa

Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro.

Latar Belakang : Hari, tanggal : Sabtu, 14 Juli 2012

Waktu : 15.00-17.30 WIB

Tempat : Balai Desa Pengkol, Kecamatan

Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro

e. Penyuluhan ISPA

Officer : Mustain Komarullah

Bentuk Kegiatan : ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan salah

satu penyakit endemi yang sering diderita oleh warga

Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten

Bojonegoro. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan

edukasi mengenai penyakit ISPA, mulai dari bahaya ISPA

hingga cara menanganinya. Kegiatan ini dilaksanakan

dalam bentuk penyuluhan yang nantinya akan dilanjutkan

dengan pembagian masker gratis.

Tujuan Kegiatan : Tujuan kegiatan ini adalah agar masyarakat mengetahui

tentang apa itu ISPA dan bahayanya.

Sasaran Kegiatan : Yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah 50 warga Desa

Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro.

Latar Belakang : Hari, tanggal : Sabtu, 14 Juli 2012

Waktu : 09.00-11.30 WIB

Tempat : Balai Desa Pengkol, Kecamatan

Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro

3.3.2 Bidang Garapan Pemberdayaan Masyarakat

a. Pendidikan Anak Usia Dini

Officer : Bernadetha Desi Ardiyanti

Page 10: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Tujuan Kegiatan : Untuk menstimulus motorik anak-anak dalam

kemampuan dasar seperti membaca, mewarnai, mengeja,

menyanyi dan lain sebagainya.

Sasaran Kegiatan : Yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah 30 balita Desa

Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro.

Latar Belakang : Hari, tanggal : Setiap jumat, 13-27 Juli 2012

Waktu : 08.00-12.00 WIB

Tempat : Balai Desa Pengkol, Kecamatan

Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro

b. Bimbingan Belajar Terpadu (BIBIT)

Officer : Samuel Dwi Wardiyanto

Tujuan Kegiatan : Membantu siswa belajar diluar sekolah untuk

memberikan motivasi melanjutkan pendidikan ketingkat

yang lebih tinggi dan meningkatkan prestasi siswa di

kelas.

Sasaran Kegiatan : Siswa siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan

Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro kelas 4 sampai 5.

Latar Belakang : Hari, tanggal : setiap hari, 12-29 Juli 2012

Waktu : 15.00-17.30 WIB

Tempat : Rumah peserta BIBIT

c. Pelatihan Sablon

Officer : Farid Muqorrobin

Tujuan Kegiatan : Meningkatkan keterampilan bagi masyarakat desa

Pengkol di luar pendidikan formal dan di luar pekerjaan

pokok.

Sasaran Kegiatan : Warga Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten

Bojonegoro.

Latar Belakang : Hari, tanggal : Minggu, 15 Juli 2012

Waktu : 10.00-13.00 WIB

Tempat : Balai Desa Pengkol, Kecamatan

Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro

Page 11: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

3.3.3 Bidang Garapan Perancangan Bisnis

a. Seminar Wirausaha dan Aplikasi Pengemasan Produk

Officer : Ian Agung Prakoso

Tujuan Kegiatan : Memberikan motivasi pada warga desa Pengkol

bagaimana memulai wirausaha yang baru serta cara-cara

yang efektif dalam ber wirausaha dan pemahaman pada

masyarakat tentang pengemasan produk.

Sasaran Kegiatan : Warga Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten

Bojonegoro.

Latar Belakang : Hari, tanggal : Minggu, 15 Juli 2012

Waktu : 10.00-13.00 WIB

Tempat : Balai Desa Pengkol, Kecamatan

Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro

b. Ayo Menabung

Officer : Jessy Julia Rachman

Tujuan Kegiatan : Untuk melestarikan kebiasaan menabung sejak dini

kepada seluruh anak-anak di Desa Pengkol.

Sasaran Kegiatan : Siswa siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan

Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro kelas 1 sampai 3.

Latar Belakang : Hari, tanggal : Senin-Selasa, 23-24 Juli 2012

Waktu : 08.00-12.00 WIB

Tempat : SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan

Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro

3.3.4 Bidang Garapan Lingkungan

a. Seminar dan Aplikasi Pengolahan Limbah Kotoran Sapi

Officer : Mohammad Vicky Indra

Tujuan Kegiatan : Menciptakan pengetahuan masyarakat akan pemanfaatan

limbah kotoran sapi.

Sasaran Kegiatan : Warga Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten

Bojonegoro

Latar Belakang : Hari, tanggal : Minggu, 15 Juli 2012

Page 12: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Waktu : 10.00-13.00 WIB

Tempat : Balai Desa Pengkol, Kecamatan

Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro

b. Pengkol Bersinar

Officer : Gunawan Aschari

Tujuan Kegiatan : Meningkatkan fasilitas penerangan jalan umum

Sasaran Kegiatan : Warga Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten

Bojonegoro

Latar Belakang : Hari, tanggal : Rabu-Sabtu, 18-21 Juli 2012

Waktu : 08.00-selesai

Tempat : Sepanjang jalan Desa Pengkol

2.2 Target dan Indikator Keberhasilan

2.2.1 Bidang Garapan Kesehatan

a. KIE Dagusibu OM2K

Target : 100 kepala keluarga

Indikator keberhasilan : - Lebih dari atau sama dengan 90 rumah di Desa

Pengkol telah dikunjungi oleh peserta KKN-BBM

46 Universitas Airlangga

- Terisinya lebih dari atau sama dengan 80 lembar

kuisioner mengenai pola kesehatan masyarakat

terkait dengan materi KIE Dagusibu OM2K

b. Screening Kesehatan Gigi dan Mulut

Target : 100 siswa

Indikator keberhasilan : Sebanyak 80% dari total target peserta dapat mengikuti

kegiatan dengan baik.

c. Gosok Gigi Bersama

Target : 100 siswa

Indikator keberhasilan : Sebanyak 80% dari total target peserta dapat mengikuti

kegiatan dengan baik.

d. Penyuluhan Hidup Sehat

Target : 50 kepala keluarga

Page 13: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Indikator keberhasilan : Sebanyak 80% dari total target peserta dapat mengikuti

kegiatan dengan baik.

e. Penyuluhan ISPA

Target : 50 kepala keluarga

Indikator keberhasilan : Sebanyak 80% dari total target peserta dapat mengikuti

kegiatan dengan baik.

2.2.2 Bidang Garapan Pemberdayaan Masyarakat

a. Pendidikan Anak Usia Dini

Target : 30 balita

Indikator keberhasilan : 70% peserta rutin mengikuti kegiatan PAUD

b. Bimbingan Belajar Terpadu (BIBIT)

Target : 30 siswa SD/MI kelas 4 dan 5

Indikator keberhasilan : 70% siswa rutin mengikuti kegiatan BIBIT

c. Pelatihan Sablon

Target : 50 warga

Indikator keberhasilan : 70% warga dapat hadir dan dapat mengaplikasikan

keterampilan menyablon

2.2.3 Bidang Garapan Perancangan Bisnis

a. Seminar Wirausaha dan Aplikasi Pengemasan Produk

Target : 50 warga

Indikator keberhasilan : 70% warga dapat hadir dalam kegiatan dan mengetahui

cara pengemasan hasil produksi

b. Ayo Menabung

Target : 50 siswa SD/MI

Indikator keberhasilan : 80% siswa dapat mengaplikasikan kebiasaan

menabung sejak dini

2.2.4 Bidang Garapan Lingkungan

a. Seminar dan Aplikasi Pengolahan Limbah Kotoran Sapi

Target : 50 warga

Page 14: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Indikator keberhasilan : 85% warga dapat hadir dan mampu mengaplikasikan

cara pembuatan pupuk kompos dengan baik dan benar

b. Pengkol Bersinar

Target : Perwakilan setiap RT

Indikator keberhasilan : 70% perwakilan RT dapat mengikuti kegiatan dan

penerangan jalan utama dapat terealisasi

BAB III

Page 15: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

REALISASI KEGIATAN

Berdasarkan diskusi dan kesepakatan yang disusun oleh perangkat desa, warga desa,

dan mahasiswa KKN, maka terdapat beberapa perubahan dalam pelaksanaan program kerja

yang telah disesuaikan dengan kebutuhan warga dan lingkungan desa saat ini, yaitu sebagai

berikut:

3.1 Bidang Kesehatan

3.1.1 KIE DAGUSIBU OM2K

a. Koordinator : Dian Arum Puspitasari

b. Latar Belakang

Dalam kehidupan di masyarakat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari kita

sering melakukan pembelian produk yang di antaranya obat-obatan, makanan,

minuman dan kosmetik. Semua masyarakat perlu memahami mengenai cara

mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang daripada obat-obatan,

makanan, minuman dan kosmetik agar warga tepat dan menjadi konsumen yang

cerdas.

Berdasar hal tersebut di atas mahasiswa KKN melakukan kegiatan sosialisasi

DAGUSIBU OM2K (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang obat-obatan, makanan,

minuman dan kosmetik) kepada warga di desa pengkol. Kegiatan ini di maksudkan

untuk melaukan konfirmasi, informasi dan edukasi kepada warga agar warga

paham akan penggunaan daripada OM2K sehingga menjadi konsumen yang

cerdas.

c. Macam Kegiatan

- Target

100 kepala keluarga mengatasinya.

- Situasi awal sasaran

Warga belum mengerti tentang KIE DAGUSIBU OM2K

- Situasi akhir sasaran

Warga mengerti tentang KIE DAGUSIBU OM2K

- Tujuan

Memberikan pengetahuan kepada warga tentang KIE DAGUSIBU OM2K

Page 16: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

- Tempat

Rumah warga Desa Pengkol

- Waktu

16-30 Juli 2012

- Kendala

Warga masih belum mengerti mengenai KIE DAGUSIBU OM2K

- Sumber dana

Iuran dan Swadaya

3.1.2 Penyuluhan ISPA

a. Koordinator : Mustain Komarullah

b. Latar Belakang

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, terutama

dalam menunjang kegiatan sehari-hari. Salah satu yang mempengaruhi kesehatan

yaitu dapat dilihat dari keadaan lingkungan tempat tinggal. Di Desa Pengkol

sendiri, lingkungannya berdebu dan berpasir dan sebagian besar kondisi rumah

warga yang masih beralaskan pasir dan lembab. Kondisi seperti inilah yang

memicu terjadinya berbagai penyakit, terutama ISPA. Selain itu, dari data yang

didapat dari PolinDes kebanyakan yang diderita warga adalah ISPA. Pada KKN

kali ini, kami membuat program kesehatan dengan memberikan penyuluhan

kepada warga tentang ISPA, bagaimana tanda dan gejala ISPA, cara mencegah

dan mengatasinya.

c. Macam Kegiatan

Penyuluhan kesehatan tentang ISPA

- Target

Penyuluhan ISPA dilakukan secara door to door atau rumah ke rumah, hal ini

dilakukan berdasarkan kondisi warga yang tidak memungkinkan jika

dilakukan penyuluhan secara kolosal. Rumah warga yang diberikan

penyuluhan berjumlah 50 rumah dari RT 09 dan RT 10 dengan sasaran ibu-ibu

rumah tangga. Diharapkan rumah warga yang mendapatkan penyuluhan dapat

mengerti tentang ISPA, bagaimana tanda dan gejala ISPA, cara mencegah dan

mengatasinya.

- Situasi awal sasaran

Page 17: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Sebagian besar warga belum mengerti tentang ISPA, bagaimana tanda dan

gejala ISPA, cara mencegah dan mengatasinya.

- Situasi akhir sasaran

Warga mengerti tentang ISPA, bagaimana tanda dan gejala ISPA, cara

mencegah dan mengatasinya.

- Tujuan

Memberikan pengetahuan kepada warga tentang ISPA, bagaimana tanda dan

gejala ISPA, cara mencegah dan mengatasinya.

- Tempat

Rumah warga RT 09 dan RT 10 Desa Pengkol

- Waktu

Senin, 16 Juli 2012 – Jumat, 20 Juli 2012

- Kendala

Beberapa warga masih belum mengerti sepenuhnya tentang ISPA dikarenakan

kendala bahasa daerah yang digunakan dan penderita buta aksara.

- Sumber dana

Iuran dan swadana

3.1.3 Penyuluhan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)

a. Koordinator : Eko Ari Bowo

b. Latar Belakang

Sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan warga salah satu

cara yang dilakukan adalah dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Dalam hal

perilaku hidup bersih dan sehat di Desa Pengkol hal yang perlu mendapat

perhatian adalah mengenai kebiasaan warga untuk buang air besar tidak pada

sembarang tempat. Program jambanisasi sudah di buat oleh pemerintah desa

Pengkol yaitu dengan memberikan bantuan closet (tempat buang air besar)

kepada warga yang belum mempunyai jamban. Meskipun sudah di beri dorongan

bantuan berupa bantuan closet akan tetapi masih belum semua warga mau untuk

buang air besar pada jamban.

Berdasar hal tersebut mahasiswa KKN mencoba melakukan identifikasi

permasalah mengenai hal tersebut dengan berbagai unsure terkait, dalam hal ini

dengan Perangkat desa, Bidan desa dan Mantri (petugas kesehatan) pada

polindes. Dari hasil identifikasi dan observasi tersebut maka langkah advokasi

Page 18: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

yang dilakukan mahasiswa untuk mengubah kebiasaan warga yang buang air

besar sembarangan agar buang air besar pada jamban adalah dengan cara

melakukan sosialisasi akan pentingnya buang air besar pada jamban dengan

datang rumah ke rumah warga (door to door).

c. Macam Kegiatan

- Target

Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat (jambanisasi) dilakukan secara door to

door atau rumah ke rumah, hal ini dilakukan berdasarkan kondisi warga yang

tidak memungkinkan jika dilakukan penyuluhan secara kolosal. Rumah warga

yang diberikan penyuluhan berjumlah 50 rumah dari RT yang mayoritas

belum mempunyai jamban dalam hal ini RT 09 dan RT 10 dengan sasaran

semua anggota keluarga Bapak/Ibu.

- Situasi awal sasaran

Sebagian besar warga belum mengerti tentang dampak dari buang air besar

sembarangan serta manfaat buag air besar pada jamban.

- Situasi akhir sasaran

Sebagian besar mengerti tentang dampak dari buang air besar sembarangan

serta manfaat buag air besar pada jamban dan punya keinginan kedepan untuk

membangun jamban bagi warga yang belum punya jamban.

- Tujuan

Mengubah kebiasaan warga yang buang air besar sembarangan untuk buang

air besar pada jamban dengan memberikan pengetahuan akan dampak dari

buang besar sembarangan.

- Tempat

Rumah warga RT 09 dan RT 10 Desa Pengkol

- Waktu

Senin, 16 Juli 2012 – Jumat, 20 Juli 2012

- Kendala

Tingkat perekonomian warga yang masih minim sehingga belum mempunyai

sarana prasarana Jamban/WC.

- Kesimpulan

Dari hasil kegiatan sosialisasi kepada warga akan perilaku hidup bersih dan

sehat tentang jambanisasi bahwa warga sudah paham akan dampak dari buang

Page 19: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

air besar sembarangan akan tetapi sebagian warga terkendala masalah dana

untuk pembangunan wc/jamban.

- Rekomendasi

Pembangunan jamban yang sederhana yang tidak perlu mewah sehingga

tidak mengeluarkan dana yang besar.

Perlu intervensi dari pemerintah dan dinas kesehatan setempat untuk

bantuan program pembangunan jamban yang siap pakai.

- Sumber dana

Iuran mandiri mahasiswa KKN

3.1.4 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut

a. Koordinator : Syafiri Sami’ Anwari

b. Latar Belakang

Sisi kesehatan lain yang perlu ditinjau lagi adalah kesehatan gigi dan mulut.

Tindakan mencegah lebih baik daripada mengobati merupakan prinsip kesehatan

secara umm. Dengan menyosialisasikan pentingna kesehatan gigi dan mulut,

maka kebersihan gigi dan mulut dapat terjaga dengan baik. Kegiatan ini

dilakukan untuk menanamkan gaya hidup bersih di kalangan anak sekolah, dan

melatih mereka menjaga serta merawat gigi mereka. Selain itu juga

meningkatkan pengetahuan tentang cara menjaga kesehatan gigi dengan baik dan

benar agar gigi selalu bersih dan sehat. Dalam kegiatan ini para peserta akan

memperoleh penyuluhan bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut.

c. Macam Kegiatan

- Target:

Siswa siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten

Bojonegoro kelas 1 sampai kelas 3. Target peserta sebanyak 100 orang.

- Situasi awal sasaran

Sebagian besar siswa-siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo,

Kabupaten Bojonegoro belum mengerti cara menjaga kesehatan gigi dan

mulut.

- Situasi akhir sasaran

Page 20: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Sebagian besar siswa-siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo,

Kabupaten Bojonegoro belum mengerti cara menjaga kesehatan gigi dan

mulut.

- Tujuan

Menjelaskan kepada masyarakat (khususnya siswa-siswi SD/MI) betapa

pentingnya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini.

- Tempat

SD/MI di Desa Pengkol

- Waktu

a. MI Miftahul Huda Pengkol

Senin, 16 Juli 2012 pk. 08.00-08.30 WIB

b. SDN Pengkol

Senin, 16 Juli 2012 pk. 09.00-09.30 WIB

- Kendala

Dilihat dari jadwal yang dilaksanakan acara penyuluhan kesehatan gigi dan

mulut yang berlokasi di MI Miftahul Huda berlangsung lebih awal karena

memang pada hari tersebut siswa-siswi MI sedang menjalani hari

pembelajaran efektif fakultatif. Untuk penyuluhan yang dilaksanakan di SDN

Pengkol dilaksanakan pada saat istirahat. Panitia yang ada dibagi menjadi 2

tim, yaitu tim MI dan SDN Pengkol. Dan pada saat penyuluhan yang

bertempat di SDN Pengkol, ditambah juga penyuluhan tentang cara mencuci

tangan yang baik dan benar. Dari kedua kegiatan tersebut tidak mengalami

kendala berarti.

- Sumber dana

Iuran dan swadana

3.1.5 Gosok Gigi Bersama

a. Koordinator : Syafiri Sami’ Anwari

b. Latar Belakang

Sisi kesehatan lain yang perlu ditinjau lagi adalah kebersihan gigi dan

mulut. Tindakan mencegah lebih baik daripada mengobati merupakan prinsip

kesehatan secara umm. Dengan menyosialisasikan cara menggosok gigi yang

benar, maka kebersihan gigi dan mulut dapat terjaga dengan baik. Kegiatan ini

dilakukan untuk menanamkan gaya hidup bersih di kalangan anak sekolah, dan

Page 21: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

melatih mereka menjaga serta merawat gigi mereka. Selain itu juga

meningkatkan pengetahuan tentang cara menggosok gigi dengan baik dan benar

agar gigi selalu bersih dan sehat. Dalam kegiatan ini para peserta akan

memperoleh demo langsung bagaimana cara menggosok gigi dengan benar yang

sebelumnya didahului dengan penyuluhan untuk menjaga kebersihan gigi dan

mulut yang dimulai sejak dini.

c. Macam Kegiatan

- Target

Siswa siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten

Bojonegoro kelas 1 sampai kelas 3. Target peserta sebanyak 100 orang.

- Situasi awal sasaran

Sebagian besar siswa-siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo,

Kabupaten Bojonegoro belum mengerti cara menjaga dan menggosok gigi

dengan benar

- Situasi akhir sasaran

Sebagian besar siswa-siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo,

Kabupaten Bojonegoro belum mengerti cara menjaga dan menggosok gigi

dengan benar

- Tujuan

Menyosialisasikan cara menggosok gigi yang benar serta tips perawatan gigi

yang tepat, kemudian dipraktekkan oleh sasaran (siswa SD/MI). Menjelaskan

kepada masyarakat (khususnya siswa-siswi SD/MI) betapa pentingnya untuk

menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini.

- Tempat

MI Miftahul Huda di Desa Pengkol

- Waktu

Senin, 16 Juli 2012 pukul 08.00-08.30 WIB

- Kendala

Yang awalnya sasaran ditujukan kepada SD dan MI di Desa Pengkol, namun

akhirnya hanya dilakukan di MI Miftahul Huda Pengkol saja. Hal ini

dikarenakan tidak adanya sumber air dan tempat di SD Pengkol. Selain itu,

pembagian jobdesk tiap panitia kurang tertib, karena pembagian sumber daya

dilakukan berdasarkan kondisi lapangan. Namun, secara keseluruhan, kegiatan

dapat berjalan tertib dan lancar

Page 22: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

- Sumber dana

Iuran dan swadana

3.2 Bidang Pemberdayaan Masyarakat

3.2.1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

a. Koordinator : Bernadetha Desi Ardiyanti

b. Latar Belakang

Mayoritas pekerjaan warga desa Pengkol adalah petani. Hal ini

menyebabkan kebutuhan optimalisasi kerja otak yang pada masa usia dini

merupakan masa perkembangan terpesat melalui stimulus-stimulus, kurang

terpenuhi. Selain itu, perbedaan kondisi lingkungan pedesaan dan perkotaan

menyebabkan perbedaan yang cukup besar dalam hal sarana dan prasarana. Oleh

karena itu, perlu adanya kegiatan yang mendukung optimalisasi pendidikan anak

usia dini.

c. Macam Kegiatan

- Target

30 batita

- Situasi awal sasaran

Karena masih tergolong baru dibentuk, PAUD ini masih belum memiliki

jadwal kegiatan yang rutin serta jumlah kader pengajar yang kurang sehingga

kegiatanya belum berjalan secara terpadu.

- Situasi akhir sasaran

Peserta < 20 batita namun antusiasme, keaktifan serta tanggapan yang sangat

positif dari peserta PAUD.

- Tujuan

Melatih psikomotor anak-anak usia dini di desa Pengkol untuk

meningkatkan kemampuan mengenal warna, huruf dan angka.

Mengembangkan kemampuan dan keberanian anak untuk bersosialisasi

dengan orang lain.

- Tempat

Balai Desa Pengkol

- Waktu

Jumat, 13-27 Juli 2012, pukul: 08.00-09.30 WIB

- Kendala

Page 23: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Peran serta ibu-ibu peserta PAUD sebagai pendamping proses belajar anak

dirasa masih kurang. Ibu-ibu peserta PAUD membuat kesibukan sendiri.

- Sumber dana

Iuran dan swadana

3.2.2 Bimbingan Belajar Terpadu (BIBIT)

a. Koordinator : Samuel Dwi Wardiyanto

b. Latar Belakang

Setelah kegaiatan belajar mengajar di sekolah selesai, anak – anak usia SD

lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain dari pada belajar.

Akibatnya, pendalaman terhadap materi – materi pelajaran yang kurang baik.

Kurangnya jam belajar di luar kegiatan belajar mengajar di sekolah yang diterima

siswa SD Pengkol No. 737 disebabkan tidak adanya wadah untuk menyediakan

dan melakukan kegiatan tersebut.

c. Macam Kegiatan

- Target

Siswa mampu menjelaskan kembali materi yang telah diberikan oleh tim

KKN-BBM serta dapat menjawab pertanyaan yang diberikan pada akhir sesi.

- Situasi awal sasaran

Siswa kurang mengerti pentingnya belajar di luar jam belajar di sekolah.

Siswa cenderung hanya mengandalkan guru sebagai pemberi materi dalam

proses belajar mengajar serta enggan untuk mengulang pelajaran atau proses

belajar mandiri di rumah.

- Situasi akhir sasaran

Motivasi belajar siswa bertambah. Hal ini dapat ditunjukkan oleh kemandirian

siswa dalam mempelajari materi yang diberikan. Selain itu, siswa memiliki

antusiasme dalam menjawab pertanyaan atau soal.

- Tujuan

Memberikan jam tambahan belajar bagi siswa SDN Pengkol no. 737 untuk

membantu siswa belajar di luar sekolah sekaligus memberikan motivasi agar

melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi serta meningkatkan

prestasi siswa di kelas.

- Tempat

Page 24: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Rumah singgah KKN-BBM 46

- Waktu

Tanggal 16-28 Juli 2012, pukul 13.00-14.30 WIB

- Kendala

Ketertiban peserta kurang sehingga suasana belajar kurang kondusif.

- Sumber dana

Iuran dan swadana

3.2.3 Pelatihan Sablon

a. Koordinator : Farid Muqorrobin

b. Latar Belakang

Desa Pengkol memiliki potensi yang sangat besar sebagai produsen pupuk

kandang. Beberapa orang telah memulai wirausaha pupuk kandang. Namun,

proses pengemasan yang hanya berupa karung menyebabkan harga jual pupuk

kandang relatif rendah.

c. Macam Kegiatan

- Target

Peserta pelatihan sablon dapat mengenali alat sablon dan dapat

mempraktikkan proses cetak sablon dari mulai print out desain sampai cetak

ke media dengan teknik yang menunjang keberhasilan dan hasil maksimal

denagn baik dan benar.

- Situasi awal sasaran

Beberapa warga telah memiliki pengetahuan mengenai alat-alat dasar sablon

namun belum memiliki keterampilan menyablon.

- Situasi akhir sasaran

Beberapa warga telah terampil menyablon di berbagai media.

- Tujuan

Memberikan alternatif peningkatan harga jual pupuk kandang melalui proses

pengemasan yang lebih baik. Selain itu untuk meningkatkan keterampilan bagi

masyarakat desa Pengkol di luar pendidikan formal dan di luar pekerjaan

pokok.

- Tempat

Kediaman bapak Sarno

- Waktu

Page 25: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Minggu, 29 Juli 2012, pukul 16.00-17.00 WIB

Senin, 30 Juli 2012, pukul 11.00-13.00 WIB

- Kendala

Sarana dan prasarana yang masih kurang memadai sehingga pada praktek

sablon terjadi kegagalan karena pengunaan alat yang tidak semestinya.

- Sumber dana

Iuran dan swadana

3.2.4 Buka Bersama Adik-Adik TPQ

a. Koordinator : Eko Ari Bowo

b. Latar Belakang

Seiring dengan datangnya bulan suci ramadhan di masjid desa pengkol

menyelenggarakan kegiatan TPQ buat siswa anak-anak yang rata-rata siswa

sekolah dasar. Kegiatan TPQ yang dilakukan ini pun di ikuti dengan penuh

semangat oleh para siswa. Melihat semangat dari adik-adik TPQ tersebut maka

perlu diberi support motivasi belajar bagi adik-adik TPQ.

Berdasar hal tersebut maka mahasiswa KKN membuat kegiatan bagi para

adik-adik TPQ yang dikemas dalam bentuk outbond training, pemberian materi

wawasan keislaman dan dilanjutkan buka bersama. Kegiatan ini dilakukan

sebagai upaya untuk memberikan semangat bagi para adik-adik TPQ dan

penambahan wawasan keislaman bagi para adik-adik TPQ.

c. Macam Kegiatan

- Target

Kegiatan buka bersama yang direncanakan di targetkan di ikuti oleh 40 siswa

TPQ.

- Situasi awal sasaran

Selama bulan ramadhan ini belum pernah dilakukan kegiatan outbond training,

wawasan keislaman dan buka bersama .

- Situasi akhir sasaran

Sejumlah 45 siswa TPQ mengikuti buka puasa bersama, outbond training dan

wawasan keislaman dengan penuh semangat sampai akhir kegiatan.

- Tujuan

Memberikan semangat bagi para adik-adik TPQ dan penambahan wawasan

keislaman bagi para adik-adik TPQ .

Page 26: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

- Tempat

Masjid Desa Pengkol

- Waktu

Sabtu, 28 Juli 2012 Jam 15.00 – 18.00 WIB

- Kendala

Kegiatan selama ini berjalan lancar dan tidak menemui kendala yang berarti.

- Sumber dana

Iuran mandiri mahasiswa KKN dan Swadaya

3.3 Bidang Perancangan Bisnis

3.3.1 Seminar Wirausaha dan Aplikasi pembuatan Pupuk kompos

a. Koordinator : Ian Agung Prakoso

b. Latar Belakang

Seminar Wirausaha dan Aplikasi pembuatan pupuk kompos ini diikuti oleh

seluruh perangkat desa dan warga desa Pengkol khususnya bapak-bapak. Seminar

ini disajikan dengan pemberian materi tentang pembukaan wirausaha baru serta

cara pembuatan pupuk kompos oleh mahasiswa/i KKN untuk kemudian

diaplikasikan sesuai jadwal yang ditentukan. Diskusi dilakukaan secara bebas

terbuka, sehingga para peserta yang hadir memiliki kebebasan untuk

menyampaikan pertanyaan kepada pemateri.

c. Macam Kegiatan

- Target

50 warga

- Situasi awal sasaran

Belum ada ketertarikan untuk melakukan wirausaha dalam menjual pupuk

kompos

- Situasi akhir sasaran

Munculnya ketertarikan warga Desa Pengkol dalam melakukan wirausaha.

- Tujuan

Memberikan motivasi pada warga desa Pengkol bagaimana memulai

wirausaha yang baru serta cara-cara yang efektif dalam berwirausaha.

- Tempat

Balai Desa Pengkol

Page 27: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

- Waktu

Selasa, 17 Juli 2012, pukul 19.00-21.00 WIB

- Kendala

Kesibukan warga yang membuat acara berjalan tidak tepat waktu

- Sumber dana

Iuran dan swadana

3.3.2 Ayo Menabung

a. Koordinator : Jessy Julia Rachman

b. Latar Belakang

Menabung merupakan kegiatan untuk menghemat pengeluaran agar di waktu

yang akan datang tidak kesulitan dalam mengatur pengeluaran. Siswa SD/MI di

desa pengkol setiap harinya sering mengeluarkan uang saat istirahat untuk

membeli makanan. Akibatnya, setiap hari mereka selalu meminta uang untuk

membeli sesuatu. Jika mereka ingin membeli sesuatu dengan harga yang mahal,

mereka harus menabung setiap hari. Oleh karena itu, diperlukan adanya

sosialisasi mengenai pentingnya menabung kepada siswa sejak dini.

c. Macam Kegiatan

- Target

siswa kelas 3 dan 4 SD/MI

- Situasi awal sasaran

Belum ada kesadaran dari siswa mengenai pentingnya menabung

- Situasi akhir sasaran:

Para siswa mulai rajin menyisihkan uangnya untuk ditabung.

- Tujuan

Untuk melestarikan kebiasaan menabung sejak dini kepada seluruh anak-anak

di Desa Pengkol.

- Tempat

SD/MI Desa Pengkol

- Waktu

23-24 Juli 2012

- Kendala

Kurangnya ketertiban siswa

- Sumber dana

Page 28: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Iuran dan swadana mahasiswa KKN

3.3.3 Sosialisasi Ciri-Ciri Keaslian Uang

a. Koordinator : Bernadetha Desi Ardiyanti

b. Latar Belakang

Setiap tahunnya, menjelang hari raya Idul Fitri, kebutuhan masyarakat akan

uang nominal kecil meningkat. Hal ini berisiko meningkatnya pemalsuan uang

yang tersebar di berbagai daerah terutama daerah pedesaan seperti desa Pengkol.

Masyarakat yang mayoritas petani cenderung tidak mempedulikan mengenai

keaslian mata uang rupiah. Oleh karena itu, mahasiswa KKN-BBM 46

Universitas Airlangga yang berlokasi di Desa Pengkol, bekerja sama dengan

Bank Indonesia berinisiatif memberikan sosialisasi mengenai ciri-ciri keaslian

uang rupiah.

c. Macam Kegiatan

- Target

Warga kecamatan Tambakrejo, khususnya warga desa Pengkol.

- Situasi awal sasaran

Sebagian besar warga baik di kecamatan Tambakrejo maupun di desa Pengkol

sendiri belum mengenal secara detail mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah

dan bagaimana cara mengidentifikasinya.

- Situasi akhir sasaran

Masyarakat kecamatan Tambakrejo maupun desa Pengkol mengetahui lebih

baik mengenai ciri-ciri uang rupiah asli, dan bagaimana mengidentifikasinya.

- Tujuan

Memberikan pengetahuan kepada warga mengenai ciri-ciri dari keaslian uang.

- Tempat

Kantor kecamatan Tambakrejo

Balai Desa Pengkol

- Waktu

27 Juli 2012, 16.00 WIB

30 juli 2012, 09.00 WIB

- Kendala

Page 29: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Jumlah waktu yang diberikan untuk penyuluhan yang sangat minim, jumlah

peserta yang hadir relatif banyak sedangkan jumlah trainer yang sedikit

menyebabkan pemaparan tentang ciri keaslian uang tidak mendalam. Selain

itu, keinginan warga untuk melihat langsung seperti apa contoh uang palsu

belum direalisasikan.

- Sumber dana

Bank Indonesia

3.4 Bidang Lingkungan

3.4.1 Pengkol Bersinar

a. Koordinator : Mohammad Vicky Indra

b. Latar Belakang

Jalan utama di Desa Pengkol sudah ada beberapa kabel yang telah dipasang

sebagai instalasi lampu jalan. Namun pada beberapa titik, masih terdapat lampu

yang tidak nyala sehingga jalan utama di Desa Pengkol masih gelap gulita pada

malam hari. Oleh karena itu peserta KKN BBM-46 berinisiatif untuk membantu

memperbaiki titik-titik lampu yang sudah ada instalasi listriknya namun tidak ada

lampu yang nyala.

c. Macam Kegiatan

- Target

Pemasangan 5 lampu

- Situasi awal sasaran

Terdapat 5 lampu jalan putus

- Situasi akhir sasaran

Pemasangan 5 lampu pada perbaikan 6 titik instalasi lampu

- Tujuan

Memberikan penerangan jalan utama di Desa Pengkol

Memperbaiki lampu yang sudah ada agar nyala kembali.

Mengganti lampu/kabel yang rusak supaya bisa nyala kembali.

- Tempat

Jalan Utama Desa Pengkol

- Waktu

Sabtu-Minggu, 14-15 Juli 2012

Page 30: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

- Kendala

Lokasi tempat pemasangan lampu susah

Cuaca kurang mendukung sehingga mengakibatkan lampu yang telah

dipasang sering mengalami kerusakan.

- Sumber dana

Iuran dan swadana

3.4.2 Seminar dan Aplikasi Pengolahan Limbah Kotoran Sapi

a. Koordinator : Mohammad Vicky Indra

b. Latar Belakang

Limbah peternakan, khususnya limbah kotoran sapi, warga Desa Pengkol

belum ada cara pengolahannya. Limbah kotoran sapi yang ada hanya dibiarkan

begitu saja di pekarangan rumah atau di kebun belakang rumah warga, sehingga

menyebabkan polusi udara karena baunya yang tidak sedap. Hal ini mendorong

peserta KKN BBM-46 untuk mengadakan penyuluhan tentang cara mengolah dan

memanfaatkan limbah peternakan, khususnya limbah kotoran sapi. Selain itu

kondisi geografis desa pengkol adalah sawah, namun selama ini masyarakat desa

pengkol lebih sering memakai pupuk kimia. Oleh sebab itu, diperlukan

pemanfaatan kotoran sapi untuk dibuat menjadi pupuk bokashi.

c. Macam Kegiatan

- Target

Aplikasi pembuatan di 2 titik lokasi

- Situasi awal sasaran

Kebanyakan warga masih menggunakan pupuk kimia

- Situasi akhir sasaran

Aplikasi pembuatan pupuk bokashi di 4 titik lokasi

- Tujuan

Untuk memberikan informasi kepada masyarakat Desa Pengkol bagaimana

cara mengolah limbah peternakan (khususnya limbah kotoran sapi) dengan

menggunakan sistem pembuatan pupuk bokashi.

- Tempat

Di rumah warga Desa Pengkol

- Waktu

Page 31: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

18-30 Agustus 2012,pukul 16.30 WIB

- Kendala:

Acara terlambat selama 1 jam dikarenakan para undangan belum hadir.

Kesibukan para warga yang mayoritas pekerjaannya sebaga petani

sehingga tidak semua warga bisa hadir dalam kegiatan tersebut.

- Sumber dana

Iuran dan swadana

3.4.3 Penanaman Benih Tanaman dalam Polybag

a. Koordinator : Dewi Sartika Ariyani

b. Latar Belakang

Lahan warga di Desa Pengkol ada beberapa yang belum dimanfaatkan

secara maksimal oleh para warga untuk ditanami benih tanaman sayuran seperti

benih cabe, tomat, terong, dll. Lahan di halaman SDN Pengkol juga terlihat masih

ada kekosongan tanaman yang ditanam. Sehingga, perangkat desa memberikan

permintaan program tambahan bagi beserta peserta KKN BBM-46 untuk

mengadakan penanaman benih tanaman dalam polybag.

c. Macam Kegiatan

- Target

Mampu membuat tanaman 20 benih sayuran dalam polybag

- Situasi awal sasaran

Halaman rumah warga kebanyakan masih kosong dan hanya ada beberapa

tanaman saja begitu juga halaman SDN Pengkol.

- Situasi akhir sasaran

Mampu menaman 24 polybag benih sayuran unuk disebar lokasikan ke

halaman rumah warga dan SDN Pengkol.

- Tujuan

Memanfaatkan benih-benih tanaman yang telah ada di Desa Pengkol

untuk ditanam di lahan warga dan SDN Pengkol.

Penghijauan tambahan bagi lingkungan Desa Pengkol.

Membangun keakraban antara perangkat desa dan peserta KKN BBM-46

- Tempat

Halaman rumah warga dan SDN Pengkol

Page 32: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

- Waktu

21 Agustus pukul 09.00 WIB

- Kendala:

Tanah untuk diisikan kedalam polybag agak sulit untuk diperoleh

karena kondisi desa pada musim kemarau.

Kurangnya kemampuan peserta KKN BBM-46 dalam bidang

perkebunan sehingga masih membutuhkan bantuan warga yang lebih

ahli dalam bidang tersebut.

- Sumber dana

Tidak ada

3.4.4 Pembuatan Peta Geografis Desa Pengkol

a. Koordinator : Gunawan Aschari

b. Latar Belakang

Peta geografis Desa Pengkol yang telah dibuat sebelumnya merupakan peta

yang sudah lama dan tidak terperbaharui sejak tahun 1987. Sehingga Kepala Desa

mengusulkan pada peserta KKN BBM-46 untuk memperbaharui peta tersebut

agar lebih detail dan lebih modern demi kemajuan Desa Pengkol itu sendiri.

c. Macam Kegiatan

- Target

Dapat membuat peta Desa Pengkol

- Situasi awal sasaran

Peta yang sudah ada masih menggunakan peta buatan pada tahun 1987

- Situasi akhir sasaran

Dapat membuat peta geografis Desa Pengkol sesuai keadaan yang sebenarnya

dan paling terperbaharui.

- Tujuan

Memperbaharui peta geografis Desa Pengkol agar lebih mutakhir

- Tempat

Di rumah singgah KKN

- Waktu

16-28 Juli 2012

- Kendala

Page 33: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Tidak ada peta digital sebelumnya dalam bentuk softfile

- Sumber dana

Tidak ada

BAB IV

RINCIAN ANGGARAN DANA

Pemasukan :

Page 34: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Kas 17 x Rp 500.000 Rp

8.500.000,00

LPPM UNAIR 17 x Rp 150.000 Rp

2.550.000,00

Donatur Rp

600.000,00

Sponsorship by PT. Djarum Rp

500.000,00

Sponsorship by Bank Indonesia Rp

2.000.000,00

Swadaya Rp

445.000,00

Total Pemasukan Rp

14,595.000,00

Pengeluaran:

1. Biaya Sekretariatan

Penggandaan proposal Rp

32.000,00

Penjilidan proposal Rp

24.000,00

Rp

56.000,00

2. Publikasi dan Dokumentasi

Spanduk 3x1m Rp

55.000,00

X-Banner outdoor Rp

69.000,00

ID Card 20 x Rp 800 Rp

16.000,00

Tali id card 2 x Rp 5.000 Rp

10.000,00

Rp

150.000,00

Page 35: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

3. Perlengkapan

Penginapan Rp

500.000,00

Iuran buka bersama di Kec. Rp

150.000,00

Souvenir Plakat (2 x Rp 40.000,00) Rp

80.000,00

Gelas plastik 50 x Rp 300 Rp

15.000,00

Lampu Rp

40.000,00

Souvenir Rp

350.000,00

Rafia, lakban Rp

30.000,00

Penyewaan alat transportasi Rp

95 0.000,00

Rp

2.115.000,00

4. Konsumsi

Konsumsi Panitia Rp

5.557.000,00

Air Minum 14 x Rp 13.000,00 Rp

182.000,00

Rp

5.859.000,00

5. Acara

1. Bidang Kesehatan

Penyuluhan KIE Dagusibu OM2K

Page 36: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Plastik 250 g , 3 x Rp 1.500, 00 Rp

4.500,00

Tee LYL Rp

4.500,00

Tee Brc Rp

4.500,00

Papan white board Rp

30.000,00

Facemask Diapro Rp

23.000,00

Lilin sakura panjang 2 x Rp 7.500,00 Rp

15.000,00

Kertas coklat 10 x Rp 1.000,00 Rp

10.000,00

Spidol besar 2 x Rp 5.500,00 Rp

11.000,00

Tinta spidol Rp

11.500,00

Kertas coklat Rp

15.000,00

Isolasi gold Rp

10.000,00

Kopi ABC 5 x Rp 8.650,00 Rp

43.250,00

Garam kapal Rp

27.000,00

Garam kapal 10 x Rp 675,00 Rp

6.750,00

Sariwangi 2 x Rp 7.025,00 Rp

14.050,00

Gula Larrist Rp

328.750,00

Gula Larrist 5 x Rp 13.150,00 Rp

65.750,00

Page 37: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Fotocopy 152 x Rp 75,00 Rp

11.400,00

HVS warna 100 x Rp 125,00 Rp

12.500,00

Rp 648.450,00

Penyuluhan ISPA dan Penyuluhan PHBS

Facemask Evo 2 x Rp 21.000 Rp 42.000,00

Daia detergent 20 x Rp 4.375 Rp 87.500,00

Daia detergent 30 x Rp 3.890 Rp 116.700,00

Ciptadent coolmint 20 x Rp 2.175 Rp 43.500,00

Sabun Nuvo 20 x Rp 1.400 Rp 28.000,00

Ciptadent pasta gigi 30 x Rp 2.290 Rp 68.700,00

Sabun Nuvo 20 x Rp 1.390 Rp 27.800,00

Sabun Nuvo 10 x Rp 1.690 Rp 16.900,00

Rp 431.100,00

Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut

Flipchart 2 x Rp 25.000 Rp 50.000,00

Bagus toothbrush Rp 1,290,00

Lifebuoy handwash Rp 12,090,00

Buku sidu isi 38, 2 x Rp 15.500 Rp 31,000,00

Pensil P88, 2 x Rp 6,000,00 Rp 12,000,00

Stip fancy Rp 10,000,00

Penggaris batang 15 cm Rp 20,000,00

Rp 136.380,00

Gosok Gigi Bersama

Tissue roll 2 x Rp 2.400 Rp 4.800,00

Gelas plastic 4 x Rp 5.500 Rp 22.000,00

Sikat gigi 8 x Rp 18.000 Rp 144.000,00

Page 38: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Kantong sampah Rp 24.450,00

Pepsodent jumbo 3 x Rp 8.090 Rp 24.270,00

Rp 219.520,00

Screening Kesehatan Gigi dan Mulut

Alkohol 70% Rp 20.000,00

Stiker 100 x Rp 150 Rp 15.000,00

Sarung tangan 10 x Rp 1.500 Rp 15.000,00

Fotocopy 200 x Rp 100 Rp 20.000,00

Rp 70.000,00

Total Rp 1.505.450,00

2. Bidang Pemberdayaan Masyarakat

PAUD

Crayon 12w deboss 3 x Rp 7.000 Rp 21.000,00

Crayon 12w livo 3 x Rp 6.000 Rp 18.000,00

Malam Bona besar 12 x Rp 4000 Rp 48.000,00

Malam Bona kecil 4 x Rp 2.500 Rp 10.000,00

Fotocopy 60 x Rp 100 Rp 6.000,00

Rp

103.000,00

BIBIT

Buku 5 x Rp 2.000 Rp 10.000,00

Bolpen 12 x Rp 1.000 Rp 12.000,00

Page 39: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Penghapus 80 x Rp 212 Rp 16.960,00

Peralatan tulis Rp

68.280,00

Rp 107.240,00

Penyuluhan Sablon

Screen 30x40cm Rp 30.000,00

Botol photoxol 2 x Rp 12.000 Rp 24.000,00

Rakel bening Rp 35.700,00

M3 ( E ) Rp 23.500,00

Cat sablon Rp 20.000,00

Plastik 5 kg 1 pak Rp 25.000,00

M4 ( B ) Rp 23.000,00

Rp 181.200,00

Ngabuburit Bersama Kakak – Kakak KKN

Konsumsi peserta Rp 328.500,00

Doorprize Rp

22.000,00

Rp 350.500,00

Total Rp 741.940,00

3. Perencanaan Bisnis

Seminar dan Aplikasi Pengemasan Produk

Page 40: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Penyewaan proyektor Rp

50.000,00

Kardus konsumsi Rp 17.500,00

Konsumsi Rp 146.500,00

Rp 214.000,00

Ayo Menabung

Celengan 48pcs Rp

141.000,00

Plastik kado 2 x Rp 5.000 Rp

10.000,00

Kertas transparan 15 x Rp 800 Rp

12.000,00

Rp 163.000,00

Sosialisasi Ciri – ciri Keaslian Uang

Sinar UV 4 x Rp 18.000 Rp

74.000,00

Lup 4 x Rp 3.000 Rp

12.000,00

Transportasi Rp

300.000,00

Rp 386.000,00

Total Rp 718.000,00

4. Lingkungan

Page 41: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Aplikasi Pengolahan Limbah Kotoran Sapi

M – 4 Rp

50.000,00

Pupuk kandang sapi Rp

5.000,00

EM 4 Rp

45.000,00

Rp

100.000,00

Pengkol Bersinar

Plc Philips 5 x Rp 32.500 Rp 162.500,00

Philips 35watt Rp

90.000,00

Rp 252.500,00

Total Rp 352.500,00

BAB V

PEMBAHASAN

6.1 Bidang Kesehatan

Page 42: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Kesehatan merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya

kesehatan, manusia tidak akan bias apa-apa. Menjaga kesehatan itu perlu bagi setiap

manusia. Bila terserang penyakit hendaknya segera periksa ke dokter.

Minimnya kesadaran akan kesehatan di Desa Pengkol membuak kami semakin

tergerak untuk melaksanakan program-program kesehatan yang berguna dalam

kehidupan sehari-hari. Adapun program yang kami laksanakan ada 4 garis besar, yaitu

penyuluhan dagusibu, penyuluhan ISPA, penyuluhan PHBS, dan kesehatan mulut dan

gigi.

Untuk kegiatan penyuluhan dagusibu OM2K, tidak terdapat kendala berarti

dalam pelaksanaannya, selain kendala bahasa. Terkadang target hanya bisa bahasa

jawa, tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia. Berbeda dari rencana awal yang

dicanangkan kegiatan ini berjalan selama 2 minggu. Namun pada kenyataanya,

kegiatan ini hanya berjalan empat tahap tapi sudah melebihi target yang diharapkan.

Untuk kegiatan penyuluhan ISPA dan PHBS yang awalnya melakukan kegiatan

penyuluhan secara kolosal/bersama-sama di balai desa, akhirnya kedua kegiatan ini

konsepnya diganti secara door to door mengingat masih minimnya kesadaran

pentingnya untuk menghadiri kegiatan seperti penyuluhan kesehatan. Kegiatan ini juga

melampaui target awal sebanyak 20 orang menjadi 50 orang.

Untuk kesehatan gigi dan mulut, sasarannya adalah anak-anak SD. Seperti yang

sudah dijlaskan di atas, kegiatan ini juga tidak memiliki kendala berarti yang dapat

mengganggu jalannya acara yang berlangsung. Namun disayangkan, target untuk

screening gigi tidak terpenuhi karena memang kekurangan jumlah murid di tempat

belajar.

Dari hasil evaluasi kegiatan, dapat disimpulkan bahwa untuk bidang kesehatan

seharusnya bisa member terobosan terbaru dalam hal edukasi mengenai masalah

kesehatan, bukan hanya dalam bentuk penyuluhan agar masyarakat tidak bosan dengan

‘penyuluhan’. Selain itu, metode edukasi juga harus disesuaikan dengan kondisi

masyarakat di sana agar tepat sasaran dan benar-benar berguna.

6.2 Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Program kerja divisi pemberdayaan masyarakat terdiri atas kegiatan yang

menunjang kemandirian dan keberdayaan masyarakat desa Pengkol, khususnya di bidang

Page 43: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

pendidikan atau edukasi. Program kegiatan tersebut mencakup hampir seluruh

masyarakat usia praproduktif maupu produktif.

Pertama, kegiatan Bimbingan Belajar Terpadu (BIBIT) yang ditujukan pada

anak usia sekolah dasar. Berdasarkan survey dan observasi pra-KKN, desa Pengkol

memiliki sarana yang tergolong minim terutama dalam bidang pendidikan.Desa ini

hanya memiliki 1Sekolah Dasar (SD) negeri, 1 Madrasah Ibtida’iyah (MI), 1 taman

kanak-kanan (TK), 1 RA dan juga satu pos PAUD yang baru terbentuk dan berjalan

selama 4 bulan. Kondisi tersebut menyebabkan jumlah murid tidak seimbang dengan

jumlah tenaga pengajar yang ada di berbagai sekolah tersebut, sehingga para tenaga

pengajar tersebut banyak yang harus merangkap tanggung jawab mengajarnya. Di sisi

lain, anak-anak Desa Pengkol tergolong aktif dan memiliki antusias tinggi dengan

adanya berbagai hal-hal baru. Namun sayangnya, keterbatasan sarana dan prasarana

sekolah beserta tenaga pengajarnya yang tidak seimbang, keterbatasan lingkungan

bermain serta kondisi keluarga yang mayoritas tergolong keluarga miskin,

mengakibatkan keaktifan dan antusiasme tersebut tidak tersalurkan dengan baik. Kondisi

inilah yang kemudian menimbulkan gagasan dilaksanakannya BIBIT tersebut yang

dilaksanakan usai kegiatan belajar mengajar di sekolah, pukul 13.00-14.30 di Rumah

Singgah tim KKN-BBM 46.

Materi BIBIT yang diberikan menyesuaikan dengan kebutuhan peserta BIBIT,

namun tetap dalam konteks materi pembelajaran umum, yaitu Matematika, Bahasa

Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS. Agar kegiatan ini dapat terkontrol dan terawasi,

maka setiap anak yang hadir dalam kegiatan ini dibagi dalam berbagai kelompok

berdasarkan kelas. Kemudian kelompok tersebut dibimbing oleh salah seorang

mahasiswa/i tim KKN-BBM 46.

BIBIT memotivasi anak-anak peserta BIBIT yang biasanya hanya belajar di

sekolah dan menghabiskan jam luar sekolah dengan bermain, menjadi lebih tekun belajar

serta memanfaatkan waktunya dengan baik. Selain itu, kegiatan ini juga mengajarkan

cara belajar yang efektif melalui variasi metode pengajaran seperti pemberian teka-teki

maupun kompetisi antar anak dalam satu kelompok.

Kegiatan kedua untuk usia praproduktif adalah kegiatan Pendidikan Anak Usia

Dini (PAUD) untuk bayi usia 0-3 tahun. Kegiatan ini dilaksanakan di pos PAUD yang

berlokasi di Balai Desa Pengkol. Berdasarkan data yang diperoleh dari koordinator pos

Page 44: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

PAUD, kegiatan ini baru dilaksanakan selama 4 bulan terakhir. Karena masih tergolong

baru dibentuk, PAUD ini masih belum memiliki jadwal kegiatan yang rutin serta jumlah

kader pengajar yang kurang sehingga kegiatanya belum berjalan secara terpadu. Hal ini

terlihat dari pecahnya konsentrasi atau fokus peserta PAUD yang sebagian

memperhatikan pengajar sedang sebagian lainnya masih tetap bersama dengan ibunya.

Selain itu, orang tua peserta pun kurang turut membantu peserta untuk mengikuti

kegiatan yang dilaksanakan. Sehingga, bantuan tenaga serta materi pembelajaran

kegiatan PAUD oleh tim KKN-BBM 46 dirasa cukup tepat sasaran.

Materi pembelajaran yang ditawarkan oleh mahasiswa/i KKN antara lain

permainan malam (clay) pada minggu pertama serta mewarnai berbagai gambar hewan

dan buah-buahan pada minggu berikutnya. Pada kegiatan pertama yaitu permainan clay,

tim KKN-BBM 46 mengenalkan berbagai macam bentuk dan warna dan berhasil

mendapat tanggapan yang baik dari peserta PAUD meskipun pada awal kegiatan

terkesan masih takut, ragu atau malu untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang

diadakan. Hal ini disebabkan oleh kerjasama yang baik yang terbentuk antara tim KKN-

BBM 46, tenaga pengajar asal serta ibu-ibu peserta PAUD.

Antusiasme, keaktifan serta tanggapan positif tersebut juga dirasakan pada

kegiatan kedua adalah mewarnai berbagai gambar hewan dan buah-buahan. Suasana

kondusif lebih mudah terbentuk oleh karena kerjasama antara KKN-BBM 46, tenaga

pengajar asal serta ibu-ibu peserta PAUD pada minggu sebelumnya masih terjalin

dengan baik. Dalam kegiatan tersebut, peserta PAUD relatif jauh lebih aktif serta lebih

menikmati kegiatan yang diadakan. Hal ini terlihat dari keaktifan peserta yang mewarnai

lebih dari satu gambar.

6.3 Bidang Perancangan Bisnis

Setelah melakukan pengamatan di Desa Pengkol, Tambakrejo, tingkat

perekonomian warga tersebut bisa dibilang kurang. Hal ini disebabkan oleh beberapa

Page 45: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

faktor seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya ekonomi disamping minimnya

bantuan pemerintah. Oleh karena itu, bidang perancangan bisnis memberikan dua

program kerja yang sekiranya bisa menumbuhkan kesadaran akan pentingnya ekonomi

serta bagaimana membentuk jiwa ekonomi serta wirausaha yang sesuai dengan keadaan

desa ini.

Ekonomi merupakan hal yang paling penting dalam taraf hidup manusia. Oleh

karena itu, memang lebih baik jika kesadaran akan pentingnya ekonomi dalam

kehidupan kita sudah dibentuk sedari dini. Mengenai perihal tersebut, maka program

kerja yang dinamakan Ayo Menabung digalakkan pada siswa/i SD dan MI kelas 3 dan

4. Siswa/i kelas 3 dan 4 merupakan umur yang cukup dimana anak sudah bisa

dibiasakan untuk mengelola keuangan mereka sendiri dari hal yang paling kecil, yaitu

dengan cara menabung. Asumsi tentang menabung yang ditanamkan disini bukan

mengenai sisa uang yang mereka punya untuk ditabung ke dalam celengan maupun

buku tabungan mereka, melainkan dengan mengubah cara pikir mereka bahwa

menabung adalah menyisihkan sebagian uang saku yang mereka dapat sebelum mereka

pergunakan untuk kebutuhan lain. Dengan hal tersebut, maka mereka juga sudah belajar

menekan kebutuhan yang tidak pentng seperti jajan yang berlebihan hingga tidak

menyisakan uang saku mereka.

Program kerja Ayo Menabung ini mendapat respon positif dari pihak sekolah

serta siswa/i peserta program ini. Hal ini terlihat dari respon yang baik dari pihak

sekolah akan pentingnya menabung bagi pembelajaran sejak dini. Sebagian dari siswa/i

tersebut sudah memiliki celengan sebagai tempat untuk menabung sebagian dari uang

saku mereka. Namun, belum difungsikan secara maksimal karena kurangnya

pengetahuan akan pentingnya menabung dan kesadaran diri mereka akan pentingnya

memiliki tabungan untuk diri sendiri.

Permasalahan ekonomi lainnya yang ada dalam desa ini adalah kurangnya

kesadaran jiwa kewirausahaan. Mayoritas mata pencaharian warga desa Pengkol adalah

sebagai petani yang taraf perekonomiannya terbilang kurang, petani di sini juga

sebagian besar mempunyai ternak. Sehingga program kerja kedua yang kami berikan

dari bidang perancangan bisnis adalah seminar untuk membentuk wirausaha baru

pupuk kompos, melihat dan memberdayakan dari sumber daya sekitar yang ada.

Mayoritas penduduk di sini mata pencaharian petani yang juga memiliki hewan ternak

seperti sapi merupakan dua hal yang dapat dimanfaatkan untuk membentuk wirausaha

baru diluar sebagai petani. Pemanfaatan limbah hewan ternak yang selama ini belum

Page 46: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

dimanfaatkan menjadi peluang yang besar untuk dipergunakan sebagai bahan utama

pembuatan pupuk kompos. Dan melihat juga dari penggunaan pupuk kimia yang

selama ini digunakan oleh para petani di desa ini, membawa pencerahan bagi petani

dengan menggunakan pembuatan pupuk kompos yang lebih alami dan sarat akan

bahan kimia. Serta harga yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan.

Setiap tahunnya, menjelang hari raya Idul Fitri, kebutuhan masyarakat akan

uang nominal kecil meningkat. Hal ini berisiko meningkatnya pemalsuan uang yang

tersebar di berbagai daerah terutama daerah pedesaan seperti desa Pengkol. Masyarakat

yang mayoritas petani cenderung tidak mempedulikan mengenai keaslian mata uang

rupiah. Oleh karena itu, mahasiswa KKN-BBM 46 Universitas Airlangga yang

berlokasi di Desa Pengkol, bekerja sama dengan Bank Indonesia berinisiatif

memberikan sosialisasi mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah.

Kegiatan ini tidak hanya dilakukan di desa Pengkol sebagai lokasi KKN, namun

juga di Kecamatan Tambakrejo supaya dapat menyebarluaskan informasi ini dalam

cakupan yang lebih besar.

Kegiatan sosialisasi pertama dilakukan di kantor kecamatan Tambakrejo pada

tanggal 27 Juli 2012 pukul 16.00 WIB. Dalam kegiatan ini dihadiri oleh perangkat

kecamatan seperti ketua KUA, Kapolsek Tambakrejo, dan seluruh kepala desa yang ada

di kecamatan Tambakrejo. Kegiatan ini diawali dengan menunjukkan presentasi

mengenai tujuan dan berbagai contoh gambar uang, serta membagikan booklet

mengenai pengidentifikasian ciri-ciri uang rupiah asli kepada seluruh peserta yang

hadir. Saat penjelasan berlangsung, peserta sangat menunjukkan antusiasme tinggi. Hal

ini dilihat dari respon yang diberikan kepada para trainer saat menyebar diantara

peserta untuk memberikan peragaan secara langsung mengenai identifikasi uang asli.

Sama halnya dengan kegiatan sosialisasi yang pertama di kantor kecamatan,

kegiatan sosialisasi yang kedua dilakukan di Balai Desa Pengkol pada tanggal 30 Juli

2012 pukul 09.00 WIB. Dalam kegiatan yang kedua ini dihadiri oleh sebagian besar

ibu-ibu PKK. Diawali dengan pembagian booklet yang telah di sediakan oleh trainer,

presenter mulai menjelaskan mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah dan kemudian

diperagakan oleh trainer yang lainnya secara menyebar kepada peserta yang hadir

dalam kegiatan ini. Antusiasme yang tinggi juga ditunjukan oleh peserta yang hadir

dalam kegiatan ini.

Page 47: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Kegiatan ini dapat dikatakan berjalan sesuai rencana kegiatan yang telah

dirumuskan serta mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarakat penerima

penyuluhan. Namun, waktu yang diberikan kepada trainer terutama saat kegiatan

sosialisasi yang pertama berlangsung, relatif singkat. Selain itu, permintaan peserta agar

trainer memberikan contoh uang palsu agar dibandingkan dengan uang rupiah yang asli

tidak dapat dipenuhi.

Di lihat dari hal-hal di atas tersebut, kurangnya tingkat perekonomian di desa ini

sebenarnya juga kurangnya pengetahuan akan membentuk perekonomian yang lebih

mapan dan mandiri. Serta penyuluhan dari pemerintah yang tidak dibarengi dengan

pengawasan dan aplikasi secara langsung membuat keberlangsungan sebuah ekonomi

dan wirausaha baru terhenti di tengah jalan dan tidak berkelanjutan.

6.4 Bidang Lingkungan

Desa Pengkol merupakan desa yang rata-rata warganya adalah petani dan

peternak. Dimana setiap harinya mereka mengurusi sawah dan binatang peliharaan

mereka seperti sapi, kambing, dan ayam. Hampir setiap warga memiliki hewan ternak.

Dan hasil pengamatan kami menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah kotoran hewan

ternak belum digunakan secara maksimal. Biasanya kotoran ternak yang ada hanya

dikumpulkan saja dan langsung dijual ke pengadahseharga tiga ribu rupiah per

karungnya. Sebagian ada juga yang dimanfaatkan sebagai pupuk untuk sawahnya

sendiri. Padahal banyak sekali limbah kotoran di belakang rumah warga yang belum

termanfaatkan dengan baik. Melihat kondisi ini maka kami berinisiatif untuk

mengadakan seminar dan aplikasi pembuatan pupuk Bokashi. Bahan utama pembuatan

pupuk bokashi ini adalah kotoran sapi ataupun kotoran hewan ternak lainnya. Jadi

dengan adanya seminar dan aplikasi pembuatan pupuk bokashi ini diharapkan warga

bisa memanfaatkan limbah kotoran hewan ternak yang ada dengan maksimal.

Pertimbangan dalam membuat pupuk bokashi ini, selain untuk membuat pupuk untuk

lahan persawahan juga bisa dijual ke masyarakat luas. Jadi bisa menambah penghasilan

para warga dalam mewujudkan penghidupan yang layak.

Terealissasinya pembuatan pupuk bokashi produksi desa pengkol adalah dengan

adanya seminar yang dilanjutkan dengan pengaplikasian percontohan pembuatan pupuk

bokashi keesokan harinya pada beberapa RT di Desa Pengkol secara kontinyu. Dimana

pengaplikasian percontohan tersebut dihadiri oleh kepala keluarga sebagai perwakilan

Page 48: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

tiap warga pada tiap RT yang ada. Warga sangatlah antusias mengikuti kegiatan ini,

karena memang mereka membutuhkan pengetahuan tentang bagaimana cara membuat

pupuk bokashi yang baik dan benar, mengingat melimpahnya limbah kotoran sapi yang

ada di kandang ternak mereka . Selain itu, di benak para warga pun tersimpan tujuan

bahwasanya pembuatan pupuk ini bisa mengangkat perekonomian warga dengan

memproduksi pupuk bokashi dari desa pengkol yang higienis dan subur. Oleh karena

itu dalam produksinya, warga juga diberi pengetahuan mengenai cara mengemas

produk pupuk yang baik dan benar hingga siap dan layak jual ke pasaran. Jadi

masyarakat tahu harus bagaimana agar produk pupuk bisa bersaing di pasaran.

Penggunaan lahan sisa di pekarangan rumah para warga desa pengkol belum

termanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu kami berusaha untuk mengajak para

warga untuk menanami pekarangan rumah dengan tanaman sayur mayur. Sebelum

diberi ke warga, mahasiswa/i kkn menyemai benih tanaman sayur mayur di dalam

polybag dahulu hingga menjadi benih siap tanam. Setelah benih tumbuh dengan sehelai

dua helai daun, maka polybag siap dibagikan ke warga. Terealisasinya kegiatan

pemanfaatan pekarangan rumah warga ini adalah dengan adanya pembagian benih

tanaman sayur mayurkepada beberapa warga di sekeliling rumah singgah. Dengan ini

diharapkan agar setiap warga bisa memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan

tanaman sayur mayur, yang selain bisa digunakan langsung untuk kebutuhan pangan,

bisa juga dijual ke pasar sebagai tambahan pemasukan.

Desa pengkol adalah desa yang dilalui oleh jalan utama tetapi ruas jalan utama

desa belum mendapatkan penerangan jalan yang memadai. Oleh karena itu kami

adakan proker pengkol bersinar sebagai perwujudan pengadaan lampu sebagai

penerangan ruas jalan utama desa pengkol. Dengan ini diharapkan agar dengan adanya

penerangan jalan atau proker Pengkol Bersinar, warga serta pengguna jalan lainnya

memperoleh fasilitas penerangan jalan yang memadai di malam hari.

Program kerja tambahan adalah pembuatan peta geografis Desa Pengkol yang

secara langsung diusulkan oleh Kepala Desa Pengkol. Peta geografis Desa Pengkol

yang telah dibuat sebelumnya merupakan peta yang sudah lama dan tidak diperbaharui

sejak tahun 1987. Mengingat peta geografis suatu wilayah ataupun suatu desa itu sangat

penting, maka kami berusaha mewujudkannya. Terealisasinya pembuatan peta adalah

dengan penggunaan software untuk pembuat peta. Dalam pembuatan peta, wilayah-

wilayah yang dibuat masih sama seperti sebelumnya. Akan tetapi, ada penambahan

jalan-jalan desa yang baru dibuat. Diharapkan dalam pembuatan peta ini, seluruh warga

Page 49: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

Desa Pengkol maupun masyarakat pendatang dapat memahami kondisi geografis di

wilayah Desa Pengkol.

Kuliah Kerja Nyata-Belajar Bersama Masyarakat Universitas Airlangga yang

ke-46 ini disambut baik di desa Pengkol. Kepala Desa, dan para warga berharap banyak

kepada para mahasiswa yang telah merencarakan beberapa program kerja ke depan

yang diharapkan bisa memajukan Desa Pengkol. Oleh karena itu, para mahasiswa KKN

sebisa mungkin menjalin tali persaudaraan yang erat dengan seluruh elemen warga

Desa Pengkol. Agar dalam perwujudan program kerja yang ada bisa berjalan dan

terealisasi sesuai rencana. Semoga kedepannya program kerja yang telah terealisasi

dapat terus berjalan selepas kami berada di Desa Pengkol.

Page 50: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan dan Saran

Kegiatan KKN-BBM ke46 Universitas Airlangga di Desa Pengkol, Kecamatan

Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro yang dilaksanakan pada 10 Juli sampai 4

Agustus 2012 telah berjalan dengan lancar, namun

REKOMENDASI

Rekomendasi

Dari keseluruhan pelaksanaan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Belajar

Bersama Masyarakat (KKN-BBM) ke-46 Universitas Airlangga di Desa Pengkol,

Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro selama kurang lebih 25 hari,terhitung

mulai 10 Juli sampai dengan 4 Agustus 2012, telah diketahui potensi yang dimiliki oleh

desa Pengkol, yang masih perlu dikembangkan lebih lanjut dan juga permasalahan-

permasalahan yang perlu ditindaklanjuti segera.

Oleh karena itu, berikut ini rekomendasi yang dapat kami berikan sebagai

peserta KKN-BBM ke-46 untuk pihak-pihak yang bersangkutan dan berkepentingan agar

dapat dipertimbangkan sebagai salah satu sumber informasi untuk kegiatan-kegiatan

serupa berikutnya di Desa Pengkol.

1. Kepada Perangkat Desa

a. Perangkat desa turut serta aktif dalam berbagai kegiatan, hal ini merupakan potensi

yang harus terus dikembangkan lagi.

b. Perhatian kepada masyarakat perlu lebih ditingkatkan terutama dalam bidang

pendidikan, kesehatan, lingkungan dan ekonomi.

c. Dapat melanjutkan kegiatan-kegiatan yang telah dijalankan oleh para mahasiswa

sebelumnya.

Page 51: LPJ BELOM FIX Siap Kirim Pra Seminar

2. Kepada LPPM Universitas Airlangga

a. Untuk kegiatan KKN-BBM, mulai dari pengenalan sampai pelaksanaan perlu

waktu yang lebih lama agar perencanaan dan pelaksanaan lebih optimal.

b. Sebaiknya LPPM menetapkan secara pasti dan tegas lokasi tujuan KKN.

c. Pembekalan KKN-BBM arusnya bisa lebih jelas lagi dan lebih efektif dalam

memberikan pengarahan.

d. Meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak di luar kampus sehingga dapat

mempermudah birokrasi terutama masalah pemberian bantuan dana dan

kerjasama.

3. Kepada peserta KKN-BBM berikutnya

a. Perlu diperhatikan lagi masalah wilayah.........

b. Diperlukan pendekatan kepada masyarakat dan tokoh agama yang memberikan

pengaruh di masyarakat agar pelaksanaan kegiatan berjalan lancar.

c. Melanjutkan, mengembangkan, dan membenahi program yang dirintis oleh

peserta KKN-BBM sebelumnya.

d. Mengetahui kebudayaan masyarakat setempat, seperti salah satunya bahasa.

Sehingga dapat memudahkan dalam berkomunikasi.

4. Untuk masyarakat setempat

a. Warga diharapkan dapat lebih berkoordinasi dengan mahasiswa KKN-BBM

sehingga dapat memperlancar jalannya KKN di daerah setempat.

b. Antusias warga dalam pelaksanaan kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa

KKN-BBM perlu lebih ditingkatkan.