CONTOH LPJ
Embed Size (px)
description
Transcript of CONTOH LPJ

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Data Dasar Profil Desa Plandi
1.1.1 Keadaan Umum Wilayah Desa Plandi
Desa Plandi merupakan salah satu Desa di Wilayah Kecamatan Wonosari,
Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur. Desa Plandi terletak kurang lebih 6 Km
sebelah barat Kota Kepanjen, Kabupaten Malang. Wilayah Desa ini termasuk
wilayah yang sebagian penduduknya bermata pencarian sebagai petani. Kondisi
tanah yang ada di desa ini termasuk kategori kondisi tanah yang sedang. Hasil
pertanian di daerah ini rata-rata adalah Padi, tembakau, kopi dan tebu yang di
kelola lagi sebagi bahan makanan. Selain itu, penduduk di desa ini mayoritas juga
menjadi pengrajin anyaman bambu, yang setiap rumah kepala keluarga
memproduksi kerajinan tersebut berupa tempeh, bojog, gedhek, dan lain
sebagainya.
Batas Wilayah Desa / Kelurahan
No Letak Desa / Kelurahan Kecamatan
1 UTARA PLAOSAN WONOSARI
2 SELATAN NGADIREJO KROMENGAN
3 BARAT KLUWUT WONOSARI
4 TIMUR NGAJUM NGAJUM
Orbitasi Desa
No Uraian Keterangan
1 Jarak ke Ibukota Kabupaten / Kota 40 Km
2 Jarak ke Ibukota Kecamatan 8 Km
3 Lama tempuh ke Ibukota 45 Menit
4 Lama tempuh ke Ibukota Kecamatan 10 Menit1

Luas Wilayah Desa / Kelurahan Menurut Penggunaan
No Penggunaan Luas (ha)
1 Permukiman -
a. Permukiman Pejabat Pemerintah -
b. Permukiman ABRI -
c. Permukiman Real Estate -
d. Permukiman KPR – BTN -
e. Permukiman Umum 4.488
Total Luas Permukiman : 4.488
2 Pertanian Sawah
a. Sawah Irigasi 116
b. Sawah Setengah Teknis 107
c. Sawah Tadah Hujan 97
d. Sawah Pasang Surut 171,8
Total Luas Pertanian Sawah : 491,8
3 Ladang / Tegalan
Total Luas Ladang : 438,22
Geografi Desa
Kesuburan Tanah
No Tingkat Kesuburan Luas (ha)
1 SANGAT SUBUR -2

2 SUBUR 102 Ha
3 SEDANG 171,8 Ha
Total Luas 273,8 Ha
1.1.2. Jumlah Dukuh
Desa Plandi terdiri dari 4 dukuh yaitu:
Dukuh Krajan Plandi : 12 RT
Dusun Selobekiti : 10 RT
Dusun Pandan Ploso : 7 RT
Dusun Tambak Rejo : 2 RT
1.1.3 Pertanian
Potensi Irigasi yang dimiliki
No Uraian Keterangan
1 Danau -
2 Mata Air 5 Buah
3 Sumur 314 Buah
4 Sungai 5 Buah
5 Lain – lain -
Hasil Tanaman Palawija
No Jenis Palawija Luas (ha) Ton / Th
1 JAGUNG 7 Ha
2 TEBU 15 Ha
Total Hasil Tanaman Palawija : 22 Ha
3

Hasil Tanaman Padi
No Jenis Padi Luas ( Ha ) Ton / Th
1 PADI SAWAH 117 9
2 PADI LADANG - -
Total Hasil Tanaman Padi 117 1.053
Status Kepemilikan Pertanian Tanaman Pangan
No Status Jumlah
1 Penyewa / Penggarap 976
2 Pemilik Tanah Tegalan / Ladang 873
3 Pemilik Tanah Sawah 749
4 Buruh Tani 1.635
5 Anggota TNI 7
6 Buruh Bangunan /Industri/Lain-lain 1.342
Jumlah 5.582
Kelompok Tani
No Kegiatan yang dilakukan Keterangan
1 Simpan Pinjam Ada
2 Pertemuan Rutin Ada
3 Pengaturan Air Irigasi Ada
4 Pengadaan Semprotanh Bebas Hama Ada
5 Gropyokan Tikus Ada
6 Arisan Ada4

Jumlah 6
Prasarana Irigasi
No Jenis PrasaranaKeterangan
Ada / Tidak Baik / Rusak
1 Saluran Primer Ada Ada
2 Saluran Skunder Ada Ada
Jumlah 5 -
1.1.4 Peternakan
Potensi Peternakan
No Keterangan Ada / Tidak Jumlah Ekor
1 Ayam Buras Ada 7.860
2 Ayam Ras Ada 3.700
Jumlah 5 Orang 11.560
Status Kepemilikan Usaha Peternakan
No Status Jumlah
1 Pemilik Usaha Ternak Ayam Ras 4 Orang
2 Pemilik Usaha Ternak Ayam Buras 1 Orang
3 Buruh Peternakan 9 Orang
Jumlah 14 Orang
5

1.2 Keadaan Demografis Desa
1.2.1 Pertumbuhan Penduduk
Tingkat pertumbuhan penduduk Desa Plandi berdasarkan hasil analisa
rata-rata adalah minus per tahun. Hal ini karena adanya perpindahan penduduk ke
luar Desa Plandi atau pun yang bekerja sebagi Tenaga Kerja Indonesia di luar
negeri (TKI).
Desa Plandi Kecamatan Wonosari yang merupakan daerah dengan jumlah
penduduk Menurut sensus yang dilakukan, jumlah keseluruhan penduduk yang
ada di desa Plandi adalah 5.914 jiwa. Potensi Alam di desa Plandi cukup baik,
terutama pada sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebgai bahan kerajinan
atau bahan dasar makanan, seperti bambu, tebu, dan singkong. Namun, sumber
daya manusia di desa Plandi cukup rendah, terutama dalam motivasi peningkatan
sumber daya manusia.Jadi, sumber daya manusia di Desa Plandi harus lebih dapat
ditingkatkan melalui beberapa penyuluhan,pelatihan, dan pendidikan agar potensi-
potensi alam yang ada harus bisa dikembangkan dan digali agar bisa
memakmurkan desa dan memanfaat potensi-potensi yang ada di desa secara baik.
Secara umum potensi Desa Plandi dapatlah didiskripsikan dengan
berbagai aspek/sektor yang secara langsung maupun tidak langsung merupakan
mata rantai dari sistem kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
karena memang dari hasil sumber alam yang dikelolahlah masyarakat desa Plandi
bisa melangsungkan kehidupan.
Jumlah penduduk tahun 2011
No Uraian Keterangan
1. Laki-laki 2182 jiwa
2. Perempuan 2.296 jiwa
3 Kepala Keluarga 1.436 Jiwa
1.2.2 Sarana Pendidikan
Sarana Pendidikan yang ada di Desa Plandi Mulai dari TK sampai Tingkat
SMA. Seperti tampak pada tabel berikut :
6

Sarana Pendidikan Desa Plandi
NO SEKOLAH JUMLAH SEKOLAH
01. TK 3 UNIT
02. SD/MI SEDERAJAT 4 UNIT
03. SMP/SEDERAJAT 1 UNIT
04. SMA/SEDERAJAT 1 UNIT
04 TPQ 5 UNIT
05 PAUD 1 UNIT
JUMLAH 15 UNIT
Sumber : Profil Desa Plandi 2012
1.3 Keadaan Sosial Ekonomi Desa
Keadaan ekonomi masyarakat desa Plandi ini bisa terlihat dari sumber
daya alam yang ada di desa tersebut yang berupa hasil kebun yaitu kopi,
singkong, Tebu dan hasil pertaniannya adalah tembakau dan padi. Selain mata
pencarian di sektor pertaniaan, masyarakat desa Plandi juga bergerak dibidang
kerajinan anyaman bambu, yang menghasilkan produk tempeh, besek, gedhek,
dan bojog, yang nantinya dipasarkan kepada tengkulak kerajinan.
Berdasarkan penjelasan diatas maka bisa dilihat secara sosial masyarakat
Plandi sebagian besar adalah petani yang terdiri dari, singkong, jagung, padi, dan
tebu. Desa Plandi ini termasuk dari desa yang keadaan sosial ekonomi
masyarakatnya dalam skala menengah ke bawah.
Struktur Mata Pencaharian Penduduk
No Keterangan Jumlah
1 Petani 1.436
2 Pekerja disektor Jasa Perdagangan 57
3 Pekerja disektor Industri 32
4 Dan lain – lain 4.389
Jumlah 5.914
7

1.4 Keadaan Sosial Budaya dan Lingkungan
Sosial dan budaya yang ada di desa Plandi mayoritas berbau religius,
seperti Terbangan atau sholawat dan pujian – pujian agama islam yang diiringi
dengan gendrang atau alat musik sejenisnya. Kesenian ini ditampilkan dengan
grup atau kelompok, biasanya kesenian ini ditampilkan ketika terdapat acara rutin
di Desa Plandi. Mayoritas pemain Terbangan bersal dari anak- anak TPQ atau
pondok di Desa Plandi.
Desa Plandi merupakan desa yang memiliki empat dusun, jarak antar
dusun satu dengan yang lain membutuhkan jarak tempuh dan medan yang cukup
berat, karena jalan di Dalam Desa plandi tidak layak pakai, selain itu letak antar
dusun satu dengan dusun yang lain sangat jauh dan melewati area perkebunan
tebu dan persawahan yang cukup luas.
Kemudian, desa Plandi merupakan desa yang jarang penduduk.
Pemukiman satu dengan yang lain pun memerlukan jarak tempuh yang cukup
lama. Banyak masyarakat desa Plandi yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia
(TKI) keluar negeri, sehingga keaadaan desa pun cukup sepi.
Selain itu, fasilitas dan bangunan infrastruktur di Desa Plandi masih
sangat terbatas. Seperti halnya, keadaan jalan raya yang rusak, tidak adanya
Kamar mandi umum, dan jangkauan transportasi yang sangat sulit untuk
dijangkau.
1.5 Keadaan Agama
1.5.1 Pembinaan Agama
Pembinaan di Desa Plandi dilakukan oleh tokoh agama (Modin) desa
Plandi. Mayorita penduduk desa Plandi memeluk Agama Islam, terdapat 0,02 %
non muslim. Pada dasarnya desa Plandi merupakan desa yang religius tinggi,
khususnya di dusun Selobekiti, karena memang di dusun tersebut terdapat pondok
pesantren yang membimbing kegiatan keagamaan didesa Plandi. Kegiatan
keagamaan di Desa Plandi cukup sering diadakan, bahkan setiap RT memiliki
kelompok pengajian masing- masing.
8

Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
No Keterangan Jumlah
1 Agam Kristen 3 Orang
2 Agama Islam 5.911 Orang
Jumlah Penduduk 5.914 Orang
1.5.2 Sarana Keagamaan
Desa Plandi memiliki sarana peribadatan yang cukup untuk warganya.
Dengan terpenuhinya sarana peribadatan penduduk maka diharapkan warga
masyarakat Desa Plandi dapat Beribadah dengan baik sesuai dengan Agama dan
Kepercayaan masing-masing sehingga meningkatkan Iman dan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Dengan Iman dan Ketaqwaan yang tinggi kepada Tuhan
maka hal itu akan dapat mempertinggi kualitas sumber daya manusia Desa Plandi.
Jumlah Sarana Ibadah Desa Plandi
NO SARANA IBADAH JUMLAH
1 MASJID 5 Masjid
2 MUSHOLLA/LANGGAR 25 Musollah
Sumber : Profil Desa Plandi
1.6 Keadaan Kesehatan
1.6.1 Kesehatan Lingkungan
Dalam pembinaan lingkungan di desa Plandi ini dilakukan kerja bakti
desa setiap satu bulan sekali, diantaranya gotong royong membersihkan jalan,
makam, dan fasilitas umum lainnya. Hal ini dilakukan agar lingkungan sekitar
terlihat bersih dan menjadi lingkungan yang sehat. Kegiatan lainnya adalah
penyuluhan yang dilakukan oleh PKK dan POSYANDU yang ada di Desa Plandi.
Dalam kegiatan posyandu ini diadakan kegiatan imunisasi,timbang berat
badan, dan penyuluhan kepada ibu- ibu hamil dan lansia. Hal ini di lakukan
sebagai antisipasi agar tidak ada lagi balita dan masyarakat yang mengalami
kekurangan gizi.
1.6.2 Kesehatan Ibu dan Anak
Desa Plandi memiliki 4 kelompok Posyandu yang berada disetiap dusun.
Dengan kader posyandu yang ada disetiap dusun yaitu 10 orang dengan jumlah
keseluruhan kader posyandu yaitu 40 orang. Pembinaan kader gizi kepada balita
9

dan ibu-ibu ini dilakukan setiap minggu yang dilakukan ke seluruh dusun di desa
Plandi, jadi setiap dusun satu bulan dalam sekali.
1.7 Keadaan Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Desa
Struktur organisasi pemerintahan Desa Plandi mengacu pada Peraturan
Desa No 01 Tahun 2008 tentang Susunan Oraganisasi dan Tata Kerja
Pemerintahan Desa Plandi yang berdasarkan pada UU No 32 Tahun 2004 yang
dijabarkan lebih lanjut dalam PP No 72 Tahun 2005 tentang Desa dan Peraturan
daerah No 12 tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata
Kerja Pemerintah Desa. Perdes ini disusun dalam rangka menyesuaikan dengan
kondisi yang ada di Desa Plandi. Struktur Organisasi tersebut sebagaimana di
bawah ini.
10

Bagan 1. STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN PLANDI
11
BPD
Drs. Mujib
KEPALA DESANgadiman
KAUR KEUANGANAli Imron
KAUR UMUMDrs. Suprianto
URUSAN TEKNISPurnadi
Imam Mas Hadi
KAMITUWODusun Krajan
PlandiKhoirur R
SEKRETARIS DESAM. Sukoadi Bin Ali
KAMITUWODusun
SelobekitiDjuri
KAMITUWODusun Tambak
RejoMasub
KAUR KESRAAnsori Asmiran
KAMITUWODusun Pandan
PlosoSiono

BAB II
IDENTIFIKASI SUMBER DAYA/POTENSI DESA
2.1 Alam dan Sarana
Alam dan saran di desa Plandi termasuk desa yang memiliki Sumber Daya
Alam (SDA) yang sangat berpotensi dan bernilai, jika penduduk setempat
memanfaatkan dalam bentuk produk yang bernilai pula. Kemudian sarana di desa
Plandi masih cukup tradisional dan terbatas, terutama sarana pengolahan dalam
bidang pertanian dan kerajinan anyaman bambu.
2.1.1 Pertanian, Perkebunan dan Tanaman Hutan
Adapun sumber daya alam yang ada di desa Plandi meliputi sektor
pertanian dan peternakan. Di sektor pertanian yaitu: padi, singkong, kopi, tebu,
dan tembakau. Hasil tanaman sayuran yang banyak dihasilkan yaitu sawi dan
lombok.
2.1.2 Peternakan dan Hewan Peliharaan
Dari segi sumber daya peternakan dan hewan peliharaan desa Plandi
menghasilkan ayam dan ayam petelur. Namun, peternakan di desa Plandi kurang
potensial, karena masyarakat desa Plandi mayoritas mengutamakan pertanian dan
kerajinan saja.
2.2 Manusia dan Keahlian Mata Pencaharian
2.2.1 Keahlian
Sebagian besar warga desa Plandi memiliki keahlian sebagai petani dan
buruh tani, PNS, Guru, Pedagang, TKI, dan pengrajin anyaman bambu.
2.2.2 Mata Pencaharian
Masyarakat desa Plandi sebagian besar memiliki mata pencaharian di
bidang pertanian baik sebagai petani maupun buruh tani. Petani menjadi profesi
utama di desa tersebut. Hampir setiap kepala keluarga menjadikan lahan pertanian
sebagai sarana untuk mencari rizki. Namun selain di bidang pertanian, beberapa
warga Plandi yang bermata pencaharian sebagai guru, perangkat desa, pedagang,
dan pengrajin anyaman bambu.
12

2.3 Teknologi Hasil Pengembangan
Desa Plandi merupakan daerah pertanian yang beragam jenis sumber
dayanya. Sebagian besar merupakan persawahan padi, singkong, dan jagung.
Rata-rata masyarakat desa Plandi mempunyai keahlian dan bermata pencaharian
sebagai petani dan mempunyai tanah persawahan masing-masing, akan tetapi
tidak banyak masyarakat yang menggunakan teknologi tepat guna dalam
mengolah sumber daya dan hasil pertanian.
Teknologi atau alat yang digunakan di area dan kegiatan persawahan pun
juga masih sangat sederhana, dan masih banyak mebutuhkan tenaga pekerja
manusia. Misalnya saja dalam hal pembajakan sawah, masih menggunakan sapi
dan pembajak sawah. Namun, untuk penggilingan gabah agar menjadi beras,
masyarakat menggunakan alat giling yang cukup modern.
Untuk kegiatan lainnya masih banyak masyarakat desa Plandi
menggunakan cara dan alat tradisional untuk mengolah sumber daya yang ada,
pengolahan tersebut masih banyak memerlukan tenaga manusia dan
membutuhkan proses yang cukup lama. Antara lain terlihat pada tempat usaha
home industri pemotongan ceriping singkong yang semua proses pengerjaanya
masih menggunakan alat seadanya dan membutuhkan waktu yang cukup lama
dalam proses penyelesaiannya.
13

BAB III
PROGRAM DAN PELAKSANAAN
PENGEMBANGAN MASYARAKAT
3.1 Program Kerja dan Sasaran
3.1.1 BIDANG PENDIDIKAN
Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,
masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan,
yang langsung di sekolah dan diluar sekolah sepanjang hayat untuk
mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai
lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang. Selain itu pendidikan
juga merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat.
Desa Plandi merupakan salah satu desa kecil yang jauh dari kota madya
yang terletak di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, pendidikan di desa ini
ternyata cukup maju. Hal itu, terbukti dari jumlah sekolah dasar yang ada di Desa
Plandi sudah cukup memadahi jumlahnya. Namun di desa ini belum ada fasilitas
yang menawarkan layanan bimbingan belajar bagi anak-anak sekolah maupun
fasilitas lainnya seperti mading sekolah dan fasilitas yang berkaitan dengan
pendidikan masih perlu ditingkatkan termasuk metode dan media pembelajaran
yang di lakukan atau digunakan oleh tenaga pendidik masih kurang efektif dan
efisien sehingga terkesan monoton. Media dan metode pembelajaran itu sangatlah
penting dalam suatu proses pembelajaran karena merupakan unsur terpenting
dalam penciptaan suatu proses pembelajaran yang menyenangkan.
Semakin banyaknya jumlah penduduk yang ada didesa Plandi ini,
membuat sulitnya fasilitas pembelajaran yang mampu menampung anak-anak
yang ingin belajar bersama demi pemerataan pendidikan agar semua merasakan
14

pentingnya pendidikan bagi seluruh anak bangsa. Di zaman sekarang ini
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah penting bagi
perkembangan anak usia dini maupun yang telah memasuki masa anak-anak dan
hendak beranjak remaja oleh karenanya perlu menanamkan moral yang baik bagi
mereka dan ilmu teknologi yang baik pula. Bangsa yang maju adalah bangsa yang
produktif, inovatif, dan cerdas, di samping memiliki akhlak dan kepribadian yang
baik, sehat jasmani dan rohani, dan rukun satu sama lain. Upaya membangun
bangsa yang maju juga bukanlah hal yang mudah jika tidak diimbangi dengan
kerjasama orangtua, guru, serta anak itu sendiri yang menjadi sasarannya. Untuk
itu, ada pembagian program belajar yang mengacu pada anak usia dini atau TK,
Sekolah Dasar, dan Madrasah Tsanawiah atau SMP.
Pada dasarnya pendidikan usia dini bertujuan untuk memberi kesempatan
kepada anak untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik maupun psikologisnya
dan mengembangkan potensi-potensi yang ada padanya secara optimal sebagai
individu yang unik, memberi bimbingan yang seksama agar anak memiliki sifat
dan kebiasaan yang baik seperti halnya dapat berinteraksi dengan baik terhadap
oranglain dan lingkungan sekitarnya serta dapat membentuk kreatifitas anak
dalam segala hal, sehingga anak mampu membentuk kepribadian baru yang lebih
baik dari hari kehari dan mereka dapat diterima oleh masyarakat ketika dewasa
nanti.
Selain pentingnya pendidikan bagi masa kanak-kanak,juga perlu
diperhatikan pentingnya pendidikan bagi anak usia sekolah dasar khususnya
pelajar. Sebagian dari mereka yang berada di Desa Plandi kecamatan Wonosari ini
kurang sekali fasilitas bimbingan belajar yang tersedia. Akibatnya, anak hanya
belajar saat di sekolah dan kemungkinannya kecil untuk belajar kelompok
bersama teman sebayanya yang justru manfaatnya lebih banyak karena dapat
berbagi ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
Universitas Muhammadiyah Malang memberikan layanan belajar mengajar serta,
menyediakan fasilitas untuk membantu kreatifitas siswa bagi anak usia dini atau
TK, siswa Sekolah Dasar maupun madrasah tsanawiah yang nantinya diharapkan
akan tetap mempertahankan dan dapat dirasakan manfaatnya bersama baik bagi
anak, orangtua, sekolah, dan masyarakat.
15

Rumusan Masalah
1. Bagaimana menumbuhkan semangat siswa sekolah dasar dalam proses
pembelajaran?
2. Bagaimana menumbuhkan kreatifitas siswa dalam belajar dan berkarya?
3. Bagaimana proses pembelajaran bagi siswa Sekolah dasar dan Sekolah
menengak pertama dengan metode belajar yang menyenangkan?
Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana menumbuhkan semangat siswa sekolah dasar
dalam proses pembelajaran.
2. Untuk mengetahui bagaimana menumbuhkan kreatifitas siswa dalam belajar
dan berkarya.
3. Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran bagi siswa sekolah dasar
dan sekolah menengah pertama dengan metode belajar yang menyenangkan.
PELAKSANAAN PROGRAM BIDANG PENDIDIKAN
Berikut uraian mengenai pelaksanaan kegiatan:
Bimbingan Belajar :
Bimbingan belajar yang diadakan oleh anggota pendidikan di Desa Plandi ada
tiga dusun diantaranya sebagai berikut:
1. Dusun Selobekiti
Tempat : Rumah Bapak Juri (Kepala Dusun Selobekiti)
Hari : Senin – Minggu
Tanggal : 7-17 Juli 2012
Waktu : 15.30 – 17.30 WIB
Peserta : 2 siswa TK A, 2 siswa TK B, 8 siswa kelas 1 MI, 6 siswa
kelas 2 MI, 9 siswa kelas 3 MI, 15 siswa kelas 4 MI, 6
siswa kelas 5 MI, dan 16 siswa kelas 6 MI.
Jumlah peserta : 4 siswa TK dan 60 siswa MI.
Acara :
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam bimbingan belajar adalah mengajar
siswa sekolah dasar dengan berbagai mata pelajaran mulai dari pelajaran
Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan Bahasa Inggris. Kegiatan
16

bimbingan belajar ini pengajarnya terdiri dari seluruh peserta kelompok
KKN 48 yang dibagi dalam berbagai shift. Dalam kegiatan bimbingan
belajar ini siswa dibagi berdasarkan kelas yaitu kelas 6, kelas 5, kelas 4,
kelas 3 dan kelas TK, 1, 2 digabung menjadi satu kelas. Setiap kelas
memiliki tentor sebanyak 1 orang yang akan mengajar secara bergantian.
Kegiatan hari pertama bimbingan belajar adalah perkenalan dengan tentor
dan diisi permainan-permainan yang mengasah tentang kepribadian siswa.
Selain itu juga perkenalan dengan siswa peserta bimbingan belajar yang
meliputi nama, kelas dan hobi siswa.
2. Dusun Tambak Rejo
Tempat : Rumah Bapak Marsup (Kepala Dusun Tambak Rejo)
Hari : Senin – Sabtu
Tanggal : 9 - 18 Juli 2012
Waktu : 15.30 – 17.00 WIB
Peserta : 2 siswa kelas 1 MI, 4 siswa kelas 2 MI, 5 siswa kelas 4
MI, 2 siswa kelas 5 MI, 3 siswa kelas 6 MI, dan 3 siswa
kelas 1 MTs.
Jumlah Peserta : 16 siswa MI dan 3 siswa MTs.
Acara :
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam bimbingan belajar adalah mengajar
siswa sekolah dasar dengan berbagai mata pelajaran mulai dari pelajaran
Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan Bahasa Inggris.
Kegiatan bimbingan belajar ini pengajarnya terdiri dari seluruh peserta
kelompok KKN 48 yang dibagi dalam berbagai shift. Dalam kegiatan
bimbingan belajar ini siswa dibagi berdasarkan kelas yaitu kelas 6, kelas 5,
kelas 4, kelas 3 dan kelas 1, 2 digabung menjadi satu kelas. Setiap kelas
memiliki tentor sebanyak 1 orang yang akan mengajar secara bergantian
Kegiatan hari pertama bimbingan belajar adalah perkenalan dengan tentor
dan diisi permainan-permainan yang mengasah tentang kepribadian siswa.
Selain itu juga perkenalan dengan siswa peserta bimbingan belajar yang
meliputi nama, kelas dan hobi siswa.
3. Dusun Pandan Ploso
17

Tempat : Musholla Pandan Ploso
Hari : Senin – Minggu
Tanggal : 7-17 Juli 2012
Waktu : 14.30 – 15.30 WIB
Peserta : 13 siswa kelas 5 SD, 1 siswa SMP kelas 2, 2 siswa MTs
kelas 2
Acara :
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam bimbingan belajar adalah mengajar
siswa sekolah dasar dengan berbagai mata pelajaran mulai dari pelajaran
Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Kegiatan bimbingan belajar ini pengajarnya terdiri dari seluruh peserta
kelompok KKN 48 yang dibagi dalam berbagai shift. Dalam kegiatan
bimbingan belajar ini siswa dibagi berdasarkan kelas yaitu kelas 8, kelas 5,
kelas 1, 2, 3, 4 digabung menjadi satu kelas. Setiap kelas memiliki tentor
sebanyak 1 orang yang akan mengajar secara bergantian.
Kegiatan hari pertama bimbingan belajar adalah perkenalan dengan tentor
dan diisi permainan-permainan yang mengasah tentang kepribadian siswa.
Selain itu juga perkenalan dengan siswa peserta bimbingan belajar yang
meliputi nama, kelas dan hobi siswa.
Percontohan/ pengenalan Metode Pembelajaran
Pengenalan metode baru kepada bapak/ibu guru yang diadakan oleh anggota
pendidikan di sekolah-sekolah di Desa Plandi ada empat sekolah diantaranya
sebagai berikut:
Tempat : Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama 2 Plandi, Mts Subulas
Salam
Hari : Senin – Kamis
Tanggal : 9 dan 12 Juli 2012
Waktu : 07.00 WIB
Acara : Pengenalan metode baru yang dilakukan oleh anggota
KKN 48 khususnya divisi pendidikan.
Tujuan : Menjalin kerjasama dan saling bertukar ilmu
pengetahuan tentang dunia anak dan membahas tentang
18

diijinkannya untuk membantu memberi program kepada
pengajar TK tersebut.
Tanggal : 15 Juli 2011
Waktu : 09.30
Acara : Melakukan observasi mengenai situasi proses belajar
mengajar di RA tersebut mulai dari di dalam hingga saat
istirahat di luar kelas.
Tujuan : Untuk mengetahui apa saja kegiatan yang dilakukan siswa
taman kanak-kanak. Selain itu juga melakukan penawaran
program kerja kepada RA tersebut mengenai gosok gigi
yang akan dilakukan di RA tersebut kepada para pengajar.
Duta Matematika
Duta matematika merupakan ajang untuk mencari siswa yang pandai
dalam mengerjakan matematika. Tujuan dari progam tersebut agar siswa yang
pandai dalam hal matematika bisa mengajari teman-teman sebayanya yang
masih mengalami kesulitan dalam mengerjakan matematika. Progam ini di
khususkan untuk siswa kelas 6.
Pada tanggal 10 Juli pamflet dan formulir pendaftaran duta matematika
di sebarkan ke emapat sekolah yang ada di desa Plandi. Pada tanggal 11 Juli
tim KKN yang bertugas di masing-masing empat sekolah tersebut mengambil
formulir pendaftaran siswa yang berminat untuk mengikuti progam duta
matematika. Dalam pelaksanaan duta matematika ada 2 babak yaitu sebagai
berikut:
Pelaksanaan Babak 1 diadakan disemua sekolah dasar desa Plandi yaitu:
1. Tempat : Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama 2 Plandi
Hari : Jum’at
Tanggal : 13 Juli 2012
Waktu : 08.00 – 09.00 WIB
Peserta : Siswa kelas 6 MI Nahdhatul Ulama 2 Plandi
Jumlah Peserta : 24 siswa
Acara :
19

sesuai dengan jumlah peserta yang mengikuti duta matematika
pada MI 2 ini pelaksanaan seleksinya dibagi menjadi dua kelas. Yang
dimana satu kelas berisi 12 siswa. Ini bertujuan agar peserta duta
matematika dari sekolah ini tidak melakaukan kecurangan dalam hal
mencontek.
Setelah waktunya berakhir peserta di minta untuk keluar ruangan,
sementara tim KKN yang bertugas mengkoreksi hasil pekerjaan peserta
duta matematika. Setelah selesai mengkoreksi peserta diminta untuk
kembali ke dalam kelas. Pada saat itu tim KKN mengumumkan peserta
yang berhak mengikuti babak kedua. Dari 24 peserta diambil 3 peserta.
2. Tempat : MI Nahdhatul Ulama 1 Plandi
Hari : Jum’at
Tanggal : 13 Juli 2012
Waktu : 08.00 – 09.00 WIB
Peserta : Siswa kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama 1
Plandi
Jumlah Peserta : 9 siswa
Acara :
seleksi duta matematika di MINU 1 Plandi diikuti oleh 9 siswa dari jumlah
keseluruhan kelas 6. Pelaksanaan ini diikuti dengan semangat dan tertib.
Setelah waktu usai jawaban dikumpulkan untuk di seleksi dan kemudian
dari kesembilan peserta diambil 3 peserta untuk kemudian mengikuti
babak kedua.
3. Tempat : Sekolah Dasar Negeri 1 Plandi
Hari : Jum’at
Tanggal : 13 Juli 2012
Waktu : 08.00 – 09.00 WIB
Peserta : Siswa kelas 6 Sekolah Dasar Negeri 1 Plandi
Jumlah Peserta : 8 siswa
Acara :
seleksi duta matematika di SD 1 Plandi diikuti oleh 8 siswa dari
jumlah keseluruhan kelas 6. Pelaksanaan ini diikuti dengan semangat dan
20

tertib. Setelah waktu usai jawaban dikumpulkan untuk di seleksi dan
kemudian dari ke 8 peserta diambil 3 peserta untuk kemudian mengikuti
babak ke 2
4. Tempat : Sekolah Dasar Negeri 2 Plandi
Hari : Jum’at
Tanggal : 13 Juli 2012
Waktu : 08.00 – 09.00 WIB
Peserta : Siswa kelas 6 Sekolah Dasar Negeri 2 Plandi
Jumlah Peserta : 13 siswa
Acara :
seleksi duta matematika di SDN 2 Plandi diikuti oleh 13 siswa dari
jumlah keseluruhan kelas 6. Pelaksanaan ini diikuti dengan semangat dan
tertib. Setelah waktu usai jawaban dikumpulkan untuk di seleksi dan
kemudian dari ke 8 peserta diambil 3 peserta untuk kemudian mengikuti
babak ke 2.
5. Pelaksanaan babak kedua dan ketiga diadakan pada:
Tempat : Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama 2 Plandi
Hari : Sabtu
Tanggal : 14 Juli 2012
Waktu : 08.00 – 11.00 WIB
Jumlah Peserta : 9 siswa perwakilan dari 3 sekolah yang lolos dari babak
pertama.
Acara :
seleksi babak ke 2 dan ke 3 di ikuti oleh 9 peserta dari perwakilan
3 sekolah yang lolos seleksi babak pertama yang diadakan dimasing-
masing sekolah. Seleksi babak ke 2 dan ke 3 ini dlaksanakan di MINU 2
Plandi dusun Selobekiti.
Di babak kedua ini peserta tidak lagi mengerjakan soal di lembar
jawaban melainkan langsung dibacakan oleh para juri yang terdiri dari
peserta KKN 48. Dibabak ini lebih mengutamakan kecepatan siswa dalam
mengerjakan soal matematika. Waktu yang diberikan untuk masing-
masing peserta dalam mengerjakan soal adalah 6 menit. Dari babak kedua
21

ini diambil 3 peserta, dimana peserta merupakan perwakilan dari setiap
sekolah. Dalam babak ketiga ini siswa diminta untuk mengerjakan soal
dengan terlebih mengambil soal undian di alam kotak undian. waktu yang
diberikan untuk masing-masing peserta dalam mengerjakan oal adalah 10
menit. Dari babak final ini diperoleh pemenang juara 1 dari MINU 2
Plandi dengan nama peserta Mitha Purnama Sari memperoleh uang senilai
Rp. 150.000, piagam, dan juga bingkisan. Untuk juara 2 berasal dari SDN
1 Plandi dengan nama peserta Lavandi Putra Perdana, uang tunai senilai
Rp. 125.000, piagam, dan bingkisan. untuk juara ketiganya berasal dari
SDN 2 Pandi dengan nama peserta Roy Naldi Alfaro, uang tunai senilai
Rp. 100.000,piagam, dan juga hadiah.
Workshop Pendidikan
Tempat : MA Subulas Salam
Hari : Sabtu
Tanggal : 21 Juli 2012
Waktu : 08.00 – 12.00
Acara :
Sosialisasi kegiatan ini dilakukan dengan menyebarkan pamflet ke
sekolah-sekolah di Kecamatan Wonosari, khususnya di Desa Kebobang,
Plaosan, dan Plandi. Setelah melakukan registrasi, terdapat 47 peserta yang
mendaftar. Namun, saat pelaksanaan yang hadir hanya 28 peserta dari dalam
maupun luar kecamatan Wonosari. Acara ini mendatangkan pemateri dari
Universitas Muhammadiyah Malang yaitu dosen FKIP yang bernama DR.
Mashudi, M. Ed. Workshop ini diadakan karena tim KKN menyadari
pentingnya media dan metode pembelajaran dalam proses pembelajaran.
Tujuan : Untuk memberikan wawasan kepada para tenaga pendidik atau
guru tentang metode dan media pembelajaran yang aktif,
kreatif, dan menyenangkan.
DONGENG BERSAMA
Tempat : RA Subulas Salam
Hari : Sabtu
Tanggal : 21 Juli 2012
22

Waktu : 09.00 – 10.00
Acara :
Untuk TK A dilakukan pembacaan dongeng yang berjudul, “Asal
Mula Rumah Siput”. Setelah itu tim KKN melakukan feedback dari dongeng
tersebut. Sedangkan untuk TK B, kegiatan yang dilakukan adalah membuat
dongeng dengan alur cerita yang sudah ditentukan oleh Tim KKN, sedangkan
siswa membantu memberikan detail cerita. Setelah itu cerita dirangkai
menjadi satu buku dan di berikan kepihak TK.
Tujuan : untuk mengembangkan imajinasi siswa dan memberikan apresiasi
terhadap kreativitas siswa.
MADING SD
Tempat : MI Nahdlatul Ulama 2 plandi dan SDN 2 Plandi
Hari : minggu-kamis
Tanggal : 22 – 26 Juli 2012
Waktu : 15.00 WIB
Acara :
Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 hari. Hari pertama memasang
mading di MI Nahdlatul Ulama 2 plandi yang dilaksanakan pada sore hari
agar tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar siswa, kegiatan ini hanya
meliputi pemasangan mading. Hari kedua menyumbang/memasang madding
di SDN 2 Plandi yang juga dilaksanakan pada sore hari, kegiatan yang
dilakukan hanya pemasangan mading.
Setelah melakukan pemasangan mading beberapa hari sebelumnya,
maka kegiatan selanjutnya adalah mensosialisasikan madding tersebut kepada
para siswa. Dalam kegiatan sosialisasi madding ini peserta KKN 48 bidang
pendidikan mensosialisasikan kepada para siswa dan siswi di MI Nahdlatul
Ulama 2 plandi dan SDN 2 Plandi tentang apa itu madding, kegunaan dari
madding itu apa, dan manfaat madding bagi para siswa itu apa. Sosialisasi ini
brtujuan agar siswa dapat lebih memahami apa itu madding dan bagaimana
fmemanfaatkannya. Selain itu peserta KKN juga memberikan motivasi agar
anak mau berkarya dan mau memasang karyanya di madding yang telah
diberikan.
23

3.1.2 BIDANG KESEHATAN
Latar Belakang
Kesehatan merupakan aspek penting bagi perkembangan kesehjahteraan
masyarakat dan salah satu prioritas penting dalam kehidupan sehari-hari. Dari
pengamatan kesehatan di Desa Plandi, kelompok KKN 48 melihat masih
kurangnya kesadaran masyarakat Desa Plandi terhadap kesehatan. Kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap kesehatan ditandai dengan kurangnya kepedulian
masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, kurangnya praktik perilaku hidup
sehat, tingginya angka penyakit infeksi di Desa Plandi. Perhatian pemerintah pada
Desa Plandi dapat di lihat dengan didirikannya polindes dan diadakannya
posyandu balita dan lansia secara rutin.
Tujuan pengabdian KKN 48 di Desa Plandi adalah untuk meningkatkan
SDM dan pengabdian terhadap masyarakat. Program kerja yang berhubungan
dengan peningkatan SDM adalah penyuluhan “Aksi Cuci Tangan dan Gosok
Gigi”, penyuluhan “Tanaman Toga” , dan “Penyuluhan Imunisasi TT”.
Penyuluhan “Aksi Cuci Tangan dan Gosok Gigi” bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran siswa-siswi sekolah dasar dan MI terhadap perilaku hidup sehat yang
ditanamkan sejak kecil. Perilaku hidup bersih ini merupakan tonggak berdirinya
UKS yang belum ada di setiap SD ataupun MI.
Penyuluhan “Tanaman Toga” dipilih sebagai program kerja untuk
meningkatkan SDM Desa Plandi karena di Desa Plandi banyak ditanam tanaman
toga namun belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai tanaman kesehatan.
Program kerja penyuluhan imunisasi TT dikhususkan pada ibu ibu usia subur,
karena resiko tinggi penyakit infeksi dan masih ada persalinan tradisional dengan
dukun dukun bayi yang meningkatkan resiko tinggi terjadinya tetanus neonatorum
sehingga angka kematian ibu hamil dan bayi baru lahir.
Program kerja yang bertujuan sebagai pengabdian masyarakat adalah
membantu posyandu balita dan lansia selain merupakan kegiatan pengabdian,
dalam posyandu balita dan lansia kelompok KKN 48 terutama divisi kesehatan
dapat mengembangkan teori dan kemampuan skill yang telah didapatkan di
Universitas Muhammadiyah Malang.
24

Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menumbuhkan kesadaran perilaku hidup bersih di
lingkungan sekolah dasar dan MI?
2. Bagaimana cara mengoptimalkan penggunaan tanaman toga yang
ditanam masyarakat Desa Plandi ?
3. Bagaimana cara menanggulangi tetanus dan tetanus neonatorum pada
wanita usia subur di Desa Plandi?
Tujuan
Menumbuhkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam mengubah
dan menjaga pola kesehatan mereka.
Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan
Penyuluhan Aksi Cuci Tangan dan Gosok Gigi
Tanggal Pelaksanaan : 10,11, dan 13 Juli 2012
Tempat : SDN 1 dan 2 Plandi, MI 1 dan 2 Plandi
Sasaran : Siswa/i SD dan sederajat
Waktu : 08.00 – 12.00
Total siswa/i yang hadir : - SDN Plandi 1 72 0rang
- SDN Plandi 2 batal karena pihak sekolah
membatalkan
- MI 1 Plandi 60 orang
- MI 2 Plandi 210 orang
Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan secara bergilir di masing – masing sekolah yang
dituju, dengan sasaran seluruh kelas di sekolah tersebut. Dalam kegiatan ini
terdapat dua poin besar yang disampaikan kepada siswa/i SD tersebut, yakni
bagaimana cara menggosok gigi dan mencuci tangan sesuai dengan peraturan
Hidup bersih dan sehat.
Dalam kegiatan ini, pertama siswa/i diberikan beberapa teori dan
pemaparan, kemudian dilanjutakan dengan praktik secara langsung. Kendala
yangditemukan dalam kegiatan ini yakni, pesserta terlalu banyak sehingga tidak
mudah untuk mengkondisikan mereka. Selain itu, sarana dan prasarana dari pihak
25

sekolah juga kurang memadai, misalnya saja tidak ada saluran air bersih yang
nantinya akan dibuat untuk praktek cara menggosok gigi dengan baik.
Penyuluhan Tanaman Toga
Kegiatan Pelaksanaan
Tanggal : 14 Juli 2012
Tempat : Rumah B.Sunari Dusun Krajan Plandi
Sasaran : Ibu – ibu PKK Desa Plandi
Waktu : 10.00 – 12.00
Total yang hadir : 35 orang ibu-ibu anggota PKK
Kegiatan
Penyuluhan tanaman Toga merupakan bentuk pemaparan dan penyuluhan
berupa pengetahuan mengenai tanaman obat keluarga yang berada di lingkungan
sekitar. Bagaimana pemanfaatan dan pengolahan dari Tanaman Obat Keluarga,
serta bagaimana cara penanamannya. Sekitar 30 Ibu- ibu PKK desa antusias
mengikuti penyuluhan tersebut. Harapan dari kegiatan ini, masyarakat dapat
memanfaatkan lahan lingkungan sekitar dengan memanfaatkan penanaman
Tanaman Obat Keluarga, sekaligus dengan pengolahannya.
Penyuluhan Imunisasi TT (Toksoid Tetanus)
Kegiatan Pelaksanaan
Tanggal : 12 Juli 2012
Tempat : Posyandu Dusun Pandanploso
Sasaran : Wanita usia subur Desa Plandi
Waktu : 09.00 – 12.00
Total yang hadir : 43 orang ibu-ibu dan balita
Kegiatan
Penyuluhan Imunisasi TT (toksoid tetanus) merupakan bentuk pemaparan
dan penyuluhan berupa pengetahuan mengenai pentingnya imunisasi TT pada
wanita usia subur. Penyuluhan melingkupi jadwal imunisasi TT, skrining TT pada
wanita usia subur, dan mengenai apa itu tetanus dan tetanus neonatorum sebagai
akibat tidak mengikuti imunisasi sampai tercapai status TT T5. Karena masih
tingginya angka wanita usia subur yang belum mencapai status T5 dan masih ada
26

ibu melahirkan yang masih menggunakan jasa dukun bayi sehingga sangat perlu
bagi wanita usia subur untuk mendapatkan imunisasi TT.
Tes Golongan Darah
Kegiatan Pelaksanaan
Tanggal Pelaksanaaan : 10,11, 12, dan 13 Juli 2012
Tempat : SD/MI dan Posyandu setempat
Sasaran : Siswa/i SD/MI dan bebrapa penduduk
Waktu : 08.00 – 12.00
Total siswa/i yang hadir : - SDN Plandi 1 72 0rang
- SDN Plandi 2 batal karena pihak sekolah
mengundurkan diri
- MI 1 Plandi 60 orang
- MI 2 Plandi 210 orang
Total ibu-ibu dan balita yang hadir : - Pandanploso 43 ibu-ibu dan balita
- Tambakrejo 37 ibu-ibu dan balita
- Selobekiti 52 ibu-ibu dan balita
Kegiatan
Acara tes golongan darah ini sebenarnya bertujuan untuk membantu pendataan
mengenai jenis golongan darah msayarakat Desa Plandi. Dalam hal ini, peserta tes
golongan darah mendapatkan kartu jenis golongan darah sehingga nantinya dapat
digunakan untuk Donor dan tranfusi Darah. Kegiatan ini merupakan usulan dari
Pihak polindes setempat. Sampai saat ini, 350 – 400 masrarakat Desa Plandi
terdaftar Golongan darah.
Pengabdian Kepada Posyandu Setempat
Kegiatan
Kegiatan pengabdian kepada posyandu setempat meliputi posyandu balita dan
lansia. Kegiatan pengabdian ini sekaligus bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan skill anggota KKN 48 khususnya divisi kesehatan dalam pelayanan
masyarakat dan menyalurkan ilmu kesehatan yang telah di dapat di Universitas
Muhammadiyah Malang. Kegiatan yang dilakukan adalah penimbangan bayi,
pencatatan berat dan panjang bayi, imunisasi ibu dan bayi, pengukuran tekanan
darah, pengobatan lansia.
27

Salah satunya yaitu:
Posyandu Lansia
Tanggal pelaksanaan : 12,16, 18 dan 24 Juli 2012
Tempat :Posyandu Pandanploso, Posyandu Tambakrejo,
Balaidesa Plandi dan Posyandu Selobekiti
Sasaran : para warga Lansia setempat
Waktu : 09.00 – 12.00
Total yang hadir : - Pandanploso 5 orang
- Tambakrejo 20 orang
- Balaidesa Plandi 15 orang
- Selobekiti 3 orang
3.1.3 BIDANG SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA
Latar belakang
Desa Plandi adalah salah satu desa yang cukup maju di bidang sosial
ekonomi dan budaya di Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. Misalnya di
bidang ekonomi, desa ini terkenal dengan kerajinan anyaman bambu yang bisa
menghasilkan berbagai produk misalnya tampah, bojok, wakul dan gedek.
Pemasarannya tidak hanya di desa ini saja tetapi sudah meluas di beberapa desa
lainnya yang ada di Kabupaten Malang melalui tengkulak – tengkulak. Selain
bidang ekonomi, bidang sosial di desa ini juga cukup maju terbukti dengan
infrastruktur yang ada misalnya adanya pondok pesantren yang diberi nama
Subullas Sallam yang ada pada Dusun Selobekiti.
Walaupun desa ini cukup maju, namun masih ada beberapa masalah yang
terkait dengan bidang – bidang tersebut. Misalnya dalam bidang perekonomian,
masalah yang masih terjadi di Desa Plandi adalah terkait pemasaran produk
olahan dan pemberdayaan sumber daya manusia dan sumber daya alammya yang
belum terlalu optimal dan merata. Melihat kondisi ini diadakanlah penyuluhan
dan pelatihan di bidang ekonomi yaitu mengenai pembuatan nata de coco yang
berbahan dasar air kelapa sehingga masyarakat dapat lebih menyadari dan
mengembangkan sumber daya lokal yang ada secara maksimal dan mandiri di
setiap lapisan masyarakat.
28

Masalah pada bidang sosial yaitu belum maksimalnya pelaksanaan
organisasi yang telah terbentuk pada desa tersebut, seperti karang taruna. Bahkan
ada yang sudah tidak aktif lagi selama beberapa tahun yaitu di Dusun Selobekiti
dan Tambak Rejo sehingga diadakan satu prorgram untuk mengaktifkan kembali
karang taruna di beberpa dusun tersebut. tindak lanjut dari program ini ialah
membentuk karang taruna pusat yaitu karang taruna Desa plandi yang terdiri dari
4 dusun diantaranya Dusun Plandi, Selobekiti, Tambak Rejo dan Pandan Ploso.
Infrastruktur yang terdapat di desa plandi cukup memadai meskipun ada bebarapa
bangunan yang perlu dibenahi sehingga diadakan program yaitu mengecet pagar
pondok dengan bantuan penduduk sekitar dan membuat tempat cuci tangan di
sekolah dasar.
Beberapa proker yang telah disebutkan diatas tidak akan berjalan lancar
tanpa adanya bantuan dan dukungan dari penduduk desa plandi. Untuk itu
diadakan program kerja yang dapat menciptakan keakrabatan antara peserta kkn
dengan penduduk. Program yang diadakan adalah kerja bakti di kuburan dan
jembatan yang ada di dusun selobekiti dan Tambak Rejo.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menumbuhkan usaha dengan SDA yang tersedia di
desa Plandi ?
2. Bagaimana cara menyatukan Karang Taruna 4 dusun di desa Plandi
agar bisa menyatu?
3. Bagaimana cara membiasakan pola hidup sehat pada masyarakat desa
Plandi?
Tujuan
1. Untuk memanfaatkan SDA yang tersedia di desa Plandi yaitu Kelapa maka
kami mengadakan penyuluhan dan pelatihan pembuatan nata De Coco dan
juga memperdayakan SDM yang ada.
2. Untuk kesatuan dan kekompakan desa maka dibentuklah karang taruna
Desa yang terdiri dari 4 dusun yang ada di desa Plandi dengan harapan
dapat memajukan desa.
29

3. Agar terbiasa melakukan pola hidup sehat sejak dini maka kami
mengadakan pembagian makanan dan minuman bergizi
PELAKSANAAN PROGRAM BIDANG SOSEKBUD
Kerja bakti
Kegiatan Pelaksanaan
Hari, tanggal : Minggu, 8 Juli 2012
Waktu : 06.00 WIB - selesai
Tempat : Dusun Selobekiti dan Dusun Tambak Rejo
Acara
Kegiatan ini dilaksanakan di dua dusun, yakni Dusun Selobekiti dan
Dusun Tambak Rejo. Kerja Bakti warga dilakukan menyambut bulan Ramadhan.
Kegiatan ini dilakukan di sepanjang jalan dusun dan Pemakaman atau kramat
yang berada di Dusun Tersebut. Tim dibagi menjadi dua kelmpok, yakni Tim
yang Kerja Bakti di Dusun Selobekiti dan Dusun Tambak Rejo. Kegiatan ini
diadakan bersama- sama dengan masyarakat tersebut.
Pembentukan Karang Taruna
1. Pelaksanaan
Hari, Tanggal : Minggu, 8 Juli 2012
Waktu : 18.00 s/d 22.35 WIB
Tempat : Kepala Dusun Selobekiti
Acara
Kegiatan ini dilaksanakan karena masih terdapat beberapa desa yang
belum memiliki lembaga masyarakat terutama pada karang taruna dusun.
Pembinaan karang taruna dusun belum ada, sehingga Tim KKN berinsiatif untuk
mengumpulkan pemuda dusun dan membentuk organisasi karang taruna, dengan
beberapa pembinaan untuk kedepanna. Sehingga nantinya akan tetap aktif dan
berperan dalam pembinaan masyarakat dusun. Hasil dari kegiatan ini yakni
terbentuknya ketua Miftachudin dengan cara mufakat pemuda dusun tersebut.
Kemudian untuk struktur organisasi yang lain merupakan otoritas ketua terpilih
sehingga Tim KKN hanya bertugas mendampingi dan mengarahkan bagaimana
nantinya.
30

2. Pelaksanaan
Hari, Tanggal : Kamis, 26 Juli 2012
Waktu : 15.00 s/d 18.00 WIB
Tempat : Balai Desa Plandi
Acara
Pada kegiatan ini, tim KKN 48 hanya menjadi mediator, fasilitator atau
jembatan dalam rangka pembentukan Karang Taruna desa, atas permintaan
pemuda dan pemudi di desa Plandi. Selain itu, tim juga menjebatani antara
pemuda dan perangkat di desa Plandi. Acara dihadiri oleh pembina karang taruna
dudun Krajan Plandi, Modin Plandi, pemuda/i didesa Plandi yang keseluruhan
hadir dengan satu tujuan yakni membentuk karang taruna Desa Plandi. Hasil
musyawarah sepakat menyatakan Pandri delegasi karang taruna dusun Plandi
sebagai ketua umum terpilih. Kemudian untuk pemilihan kepengurusan
selanjutnya menjadi otoritas ketua terpilih. Acara ini dilanjutkan dengan buka
bersama dan sharing mengenai strutural organisasi karang taruna. Kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaan program kerja ini, yakni perangkat desa kurang
antusias, terbukti pada kehadiran perangkat desa yang minim, akan tetapi hal ini
tidak menghambat jalanya acara.
PEMBAGIAN MAKANAN DAN MINUMAN BERGIZI.
Kegiatan Pelaksanaan
Sasaran : 2 SD
Hari / Tanggal : Selasa - Rabu/ 10 – 11 Juli 2012
Waktu : 08.00 s/d selesai
Tempat : SD MINU 01 dan SD MINU 2
Acara
Kegiatan ini bekerjasama dengan bidang kesehatan. Disini kami
membagikan makanan dan minuman bergizi berupa telur asin dan susu di 2 SD
yaitu SD Minu 01 dan SD MINU 2. Tujuannya memberi asupan gizi pada anak –
anak di 2 SD tersebut. Hasil dari kegiatan ini, anak – anak menyambut dengan
senang dan dapat bermanfaat bagi mereka.
31

Pengecatan Pagar Pondok
Kegiatan Pelaksanaan
Sasaran : Prasarana yang sudah tidak layak di dusun Selobekiti
Hari / Tanggal : Minggu / 15 Juli 2012
Waktu : 07.00 s/d selesai
Tempat : SD MINU 01 dan SD MINU 2
Acara
Kegiatan ini diikuti oleh karang taruna dan warga sekitar dusun Selobekiti
untuk mengecat pagar pondok yang sudah tidak layak, pondok tersebut
merupakan yayasan satu – satunya dan tertua di dusun tersebut. Dengan adanya
program pengecatan pagar pondok, hasil yang diperoleh dari program tersebut
ialah pondok Subullu sallam terlihat lebih menarik dan indah untuk di lihat. Selain
itu kekerabatan antara peserta KKN dan penduduk semakin terjalin.
Penyuluhan dan pelatihan Nata de Coco
Kegiatan Pelaksanaan
Sasaran : Ibu – ibu PKK
Hari / Tanggal : Rabu 18 Juli 2012
Waktu : 10.00 s/d selesai
Tempat : Balai Desa Plandi
Acara
Penyuluhan dan Pelatihan Nata de Coco yang bertujuan memanfaat SDA
Pohon Kelapa yang terdapat di desa Plandi. Dengan menggunakan air kelapa tua
yang jarang dipergunakan, dikelola menjadi bernilai jual yang akan
dikembangkan menjadi usaha mandiri di desa Plandi. Pelatihan nata de coco
sangat membantu penduduk desa plandi dalam hal bidang ekonomi. Pelatihan
tersebut menambah pengetahuan penduduk mengenai pengelolahan sumber daya
alam yang ada di desa plandi. Dengan adanya pelatihan ini penduduk yang belum
mengetahui bagaimana pengelolahan nata decoco mereka bisa tahu dan
mempraktekan di rumah masing - masing. program ini juga diharapkan penduduk
dapat menciptakan usaha mandiri atau menmbentuk UKM, khusus penanganan
nata decoco.
32

3.1.4. BIDANG KEAGAMAAN
Latar Belakang
Agama Islam adalah agama Allah yang dibawa oleh Rasulullah
Muhammad saw. sehingga untuk mengerti / memahami Islam haruslah bersandar
kepada informasi dari Allah (Al Quran) dan Nabi Muhammad saw (Hadits).
Dalam Al Qur'an Allah berfirman: " wa ma utiitum minal 'ilmi illa qaliilaa " (dan
tidaklah Aku memberikan ilmu kepada manusia kecuali sedikit), juga firmanNya
yang lain: " innahu kaana dzaluuman jahuula " (sesungguhnya manusia itu sangat
dzalim dan bodoh). Oleh karenanya, manusia itu perlu diberi petunjuk dan
dibimbing. Allah memberi petunjuk melalui RasulNya, dan Rasul itulah yang
memberi bimbingan kepada manusia berdasar wahyu Allah. Manusia diciptakan
oleh Allah dan Allah pula yang mengurusnya, bahkan seluruh alam ini. Dengan
demikian Islam adalah agama sejak adanya manusia dan syariatnya (aturannya)
terus berkembang sesuai perkembangan zaman, hingga akhirnya Allah
menyempurnakan agama Islam dengan syariat yang dibawa oleh RasulNya
(Muhammad saw) sebagai penutup nabi dan Rasul sebelumnya dan tidak ada lagi
nabi maupun Rasul yang diutus sesudahnya. Dalam Al Quran surat Al Maidah
ayat 3 Allah berfirman: "Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu,
dan telah Kucukupkan nikmatKu atasmu dan telah kuridhoi Islam menjadi
agamamu". Itulah Agama Allah yakni Islam, agama yang sempurna, yang tidak
ada keraguan atasnya. dan barangsiapa yang beragama selain agama Islam maka
tidak akan diterima oleh Allah karena agama tersebut bukan Agama Allah.
Desa Plandi merupakan salah satu desa kecil yang jauh dari kota madya
yang terletak di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Perkembangan agama
didesa ini sudah cukup maju, hal itu terbukti dengan didirikannya suatu bangunan
seperti masjid dan adanya TPQ yang menuntut anak-anak maupun orang dewasa
dalam mengamalkan ibadahnya dan hal itu merupakan upaya untuk menyiapkan
manusia dalam mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak
mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan
Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman."
Dari kegiatan keagaaman di Desa Plandi, kelompok KKN 48 dilihat dari
perkembangan yang ada, bahwa didesa tersebut sudah cukup mampu dalam
33

mengembangkan amalan agama. TPQ merupakan kegiatan keagamaan yang sudah
rutin dilakukan setiap hari di Dusun Pandan Ploso dan Dusun Selobekiti untuk
membantu khususnya bagi anak-anak dalam mengajarkan Iqro’ maupun Alqur’an
dan pengembangan ilmu agama lainnya. Selain itu juga sudah ada kegiatan
kegamaan didalam masyarakat yaitu seperti tahlilan, pengajian dan sebagainya.
Akan tetapi didesa Plandi yang termasuk di Dusun Selobekiti, minat dari
masyarakat dalam mengamalkan ibadahnya untuk mengikuti shalat berjamaah di
masjid kurang begitu antusias sehingga hal itu membuat masjid menjadi sepi
karena pengunjungnya masih sedikit.
Program kerja yang bertujuan sebagai pengabdian kepada masyarakat
adalah untuk membantu dalam mempersiapkan anak didik atau individu dan
menumbuhkan segenap potensi yang ada, baik jasmani maupun rohani agar dapat
hidup dan berpenghidupan sempurna, sehingga ia dapat menjadi anggota
masyarakat yang berguna bagi dirinya dan umatnya. Sebagai pengabdian dari
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Muhammadiyah Malang kepada
masyarakat Desa Plandi yang memberikan layanan belajar adalah untuk
meningkatkan pemahaman tentang ajaran Islam, keterampilan mempraktekkannya, dan
meningkatkan pengamalan ajaran Islam itu dalam kehidupan sehari-hari.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana menumbuhkan semangat anak-anak dalam membaca kitab
Alqur’an dan mengamalkan ajaran agama Islam?
2. Bagaimana mengetahui potensi anak-anak di Desa Plandi tentang
kemampuan dalam tartil. pidato, imla’ dan adzan?
3. Bagaimana cara menumbuhkan ukuwah Islamiah antara umat islam di
desa Plandi?
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh Bidang Agama KKN 48 Universitas
Muhammadiyah Malang adalah sebagai berikut:
1. Mendidik anak-anak dalam hal keagamaan yang meliputi baca dan
tulis al-qur’an, do’a-do’a, tajwid dan lain sebagainya;
2. Mencari potensi anak-anak dalam hal keagamaan sebagai bentuk
persiapan generasi muslim yang unggul;
34

3. Menjalin ukhuwah Islamiyah antarumat muslim di Desa Plandi.
PELAKSANAAN PROGRAM BIDANG AGAMA
Berikut uraian mengenai pelaksanaan kegiatan:
Pengabdian di TPQ / Bimbingan belajar membaca iqra’
Kegiatan bimbingan belajar membaca Iqro’ dan Alqur’an yang dilakukan dalam
bidang agama di Desa Plandi dilakukan pada dua dusun di Desa Plandi yaitu:
1. Dusun Pandan Ploso
Tempat : Mushola Pandan Ploso
Hari : Senin – Minggu
Tanggal : 7-17 Juli 2012
Waktu : 13.00 – 14.30 WIB
Peserta : 22 peserta
Acara : Adapun kegiatan yang dilakukannya adalah membimbing
anak-anak dalam membaca Iqro’ maupun Alqur’an. Kegiatan membaca ini
pengajarnya dilakukan oleh peserta kelompok KKN 48 khususnya devisi agama.
Dalam kegiatan membaca Alqur’an ini pembimbing dibagi berdasarkan tingkatan
Iqro’ dan Alqur’an hal ini dilakukan setiap hari kecuali pada setiap hari sabtu
kegiatan tersebut diganti dengan memberikan dongeng kepada anak-anak, selain
itu pihak pembimbing juga memberikan kebebasan kepada anak didik untuk dapat
membuat cerita sendiri dan bercerita didepan temannya, agar anak tersebut dapat
mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.
2. Dusun Selobekti
Tempat : Rumah Bapak Shohib
Hari : Senin – Sabtu
Tanggal : 4 - 18 Juli 2012
Waktu : 17.00 – 20.00 WIB
Peserta : 50 peserta
Acara : Adapun kegiatan yang dilakukannya adalah mengajarkan
ilmu tajwid, tartil, yang dilakukan pada mulai pukul 5 sore sampai menjelang
magrib, setelah habis magrib kegiatan diganti dengan membimbing anak-anak
dalam membaca Iqro’ maupun Alqur’an. Kegiatan membaca ini pengajarnya
dilakukan oleh peserta kelompok KKN 48 khususnya devisi agama dan dibantu
35

dari devisi lainnya. Dalam kegiatan bimbingan belajar membaca Alqur’an ini
pembimbing dibagi berdasarkan tingkatan Iqro’ dan Alqur’an. Kegiatan membaca
Alqur’an dilakukan setiap hari kecuali hari sabtu, pada hari sabtu biasanya
dilakukan kegiatan rutin yaitu ‘Tiba’an pada ba’da magrib.
Festival Anak Sholeh (FAS)
Festival anak shaleh yang dilakukan untuk mengembangkan potensi anak
dalam lomba seperti Adzan, membaca Pidato, Tartil dan Imla’. Kegiatan ini
ditujukan kepada empat Sekolah Dasar yang berada di Desa Plandi yaitu : Minu
02 Plandi, SD 01 Plandi, Minu 01 Plandi dan Minu 02 Plandi.
Technical Meeting Festival Anak Shaleh (Fas)
1. Lomba dibagi dalam dua tahap:
a. Tahap Seleksi
Pelaksanaan : Tanggal 18-19 Juli 2012.
Lomba : Tartil, Pidato, Adzan.
Tempat : Sekolah Masing-masing.
Jam : 14.00 WIB – Selesai.
Acara : Seleksi tahap pertama ini diikuti oleh 4 Sekolah diantaranya:
1. Dari Minu 02 Plandi terdiri dari 30 peserta, 9 lomba tartil, 11 lomba
pidato dan 6 lomba adzan. Sedangkan yang ikut imla’ ada 4 peserta, lomba
imla’ ini tidak mengikuti seleksi tetapi langsung masuk final. Lomba
tersebut diikuti dari kelas 3, 4 dan 5 SD.
2. Dari SD 01 Plandi terdiri dari 21 peserta, 4 lomba tartil, 5 lomba pidato
dan 2 lomba adzan. Sedangkan yang ikut imla’ada 10 peserta, lomba
imla’ ini tidak mengikuti seleksi tetapi langsung masuk final. Lomba
tersebut diikuti dari kelas 3, 4 dan 5 SD.
3. Dari Minu 01 Plandi terdiri dari 22 peserta, 8 lomba tartil, 9 lomba
pidato dan 5 lomba adzan. Sedangkan yang ikut imla’ada 6 peserta, lomba
imla’ ini tidak mengikuti seleksi tetapi langsung masuk final. Lomba
tersebut diikuti dari kelas 3, 4 dan 5 SD.
4. Dari SD 02 Plandi terdiri dari 16 peserta, 1 lomba tartil, 8 lomba pidato
dan 7 lomba adzan. Lomba tersebut diikuti dari kelas 3, 4 dan 5 SD.
36

b. Tahap Final
Pelaksanaan : Tanggal 25-26 Juli 2012.
Lomba : Tartil, Pidato, Adzan, Imla’.
Tempat : Minu 02 Plandi.
Jam : 15.00 WIB (Ba’da Ashar).
Acara : Pada tahap final ini adapun kegiatannya dilakukan secara resmi
yaitu dengan dimulai dari acara pembukaaan, sambutan dari koordinator KKN 48
dan ketua bidang agama. Kemudian dilanjutkan dengan acara yang sedang
berlangsung yaitu tahap Final Festival Anak Shaleh. Selain itu dari pihak KKN 48
bidang agama juga mengadakan buka bersama dengan para finalis Festifal Anak
Shaleh.
Pemenang lomba:
Adzan Juara I : Lavandy Putra Perdana (SDN 01 Plandi)
Juara II : Syahrul Romadon (MINU 02 Plandi)
Juara III : Avib Ahmad ayubi (SDN 02 Plandi)
Imla’ Juara I : Firda Rahmawati (MINU 02 Plandi)
Juara II : Muhammad Jefri Wahidyawan (MINU 01 Plandi)
Juara III : Mar’atus Shalihah (MINU 01 Plandi)
Pidato Juara I : Tatyana Ain Shin (MINU 01 Plandi)
Juara II : Riska Nur Safitri (MINU 02 Plandi)
Juara II : Dila Oktavilia (MINU 01 Plandi)
Tartil Juara I : Muhimatul Aliyah (MINU 02 Plandi)
Juara II : Firda Rahmawati (MINU 02 Plandi)
Juara III : Dila Oktavilia (MINU 01 Plandi)
Gema Ramadhan
Gema Ramadhan ini ditujukkan sebagai pelengkap kegiatan dari bidang
agama sekaligus acara penutupan KKN dari kelompok 48 Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Malang, yang diselenggarakan dengan rician sebagai berikut:
Tempat : Masjid Subulas Salam
Hari : Minggu
Tanggal : 29 Juli 2012
Waktu : 15.00 sampai selesai
37

Pengunjung : 300 lebih terdiri dari masyarakat sekitar Desa Plandi
Acara
Karena bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan maka dari bidang agama KKN
48 mengadakan acara Gema Ramadhan dengan tema ‘Dengan Semangat
Ukhuwah, Kita Bangun Masyarakat Madani Sebagai Refleksi Ramadhan yang
Suci’. Hal itu ditujukan kepada seluruh masyarakat Desa Plandi agar angggota
KKN 48 dapat lebih menjalin tali silaturahim dengan masyarakat Desa Plandi dan
berharap masyarakat Desa Plandi dapat menyempatkan diri untuk datang
mengunjungi masjid Subulassalam yang sedang mengadakan acara Gema
Ramadhan yang diadakan oleh KKN 48. Demi terlaksananya acara tersebut dari
pihak KKN 48 berusaha agar acara tersebut dapat berjalan dengan baik dan
dikunjungi oleh masyrakat sekitar Desa Plandi. Untuk tercapainya kegiatan
tersebut banyak hal yang harus dilakukan mulai dari menyebarkan undangan,
pamflet, dan lain-lain. Acara ini dihadiri oleh seluruh warga desa Plandi,
disamping mendengarkan ceramah dari Ustadz Baidowi, sekaligus buka bersama
dengan masyarakat Plandi.
Pengadaan Buku Keagamaan dan Alat Sholat
Pemberian perlengkapan alat shalat ini bertujuan untuk memberikan
perlengkapan alat-alat shalat di masjid sekitar desa Plandi. Acara ini bekerjasama
dengan BMH yang telah menyumbangkan beberapa perlengkapan alat sholat
diantaranya yaitu: Mukena 5 buah, Iqro’20 buah, Alqur’an 10 buah, buku bacaan
5 buah. Kemudia Lembaga Markaz Dakwah UMM yang menyumbangkan 5 buku
bacaan keagamaan yang di sumbangkan di Pondok “Subulas Salam” dusun
Selobekiti, desa Plandi. Pemberian perlengkapan ini diberikan pada saat
silaturohim perpisahan tim KKN 48 di desa Plandi.
3.2 Faktor Penghambat dan Pendukung
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Kelompok 48 Universitas Muhammadiyah secara
keseluruhan dapat berjalan dengan lancar dan hasil yang maksimal. Hal ini karna
adanya dukungan dan antusias yang baik dari warga Desa Plandi kecamatan
wonosari dan sikap profesional serta tanggungjawab selurul peserta KKN.
Sehingga hambatan dan halangan yang ada dapat teratasi dengan baik. Tetapi
setiap kegiatan pastinya tidak akan lepas dengan yang namanya hambatan-
38

hambatan yang ada meskipun itu datangnya dari eksternal maupun internal.
Adapun faktor penghambat yang terjadi yaitu:
Hambatan Kegiatan KKN (Internal)
a. Banyaknya program kegiatan yang berlangsung secara bersamaan.
sehingga terbatasnya SDM dari tim KKN.
b. Terbatasnya kendaraan yang dianjurkan oleh DPPM ( maksimal 5 motor)
c. Peminat kegiatan yang membludak, khususnya pada program kerja
Bimbingan Belajar dan Pengajaran di TPQ
Hambatan dari pihak masyarakat dan Desa (Eksternal)
a. Kondisi luang warga hanya pada sore hari, sehingga acara program
kegiatan yang melibatkan warga dapat berlangsung pada siang dan sore
hari.
b. Medan perjalanan antar dusun yang cukup jauh, selain itu keadaan jalan
yang rusak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai pada
dusun tujuan
c. Masyarakat vacum ketika bulan ramadhan, sehingga tim perlu strategi
khusus agar warga tetap bisa berpartisispasi pada kegiatan yang
berlangsung di bulan Ramadhan.
Adapun Faktor pendukung dalam kegiatan KKN, yakni Kemudahan untuk
bekerja sama dengan karang taruna, kelompok PKK dan perangkat desa yang ada,
dukungan yang baik dari perangkat desa, respon yang baik dari warga desa dan
sekolah – sekolah di Desa Plandi Kecamatan Wonosari.
3.3 Tabulasi kegiatan dan hasil kegiatan program
(Terlampir)
39

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Desa Plandi merupakan desa yang terletak di kecamatan Wonosari,
Kabupaten Malang. Desa ini terdiri dari 4 dusun, yakni Krajan Plandi, Selobekiti,
Tambak Rejo, dan Pandan Ploso. Jarak antar satu dusun ke dusun lain sangat jauh,
dan tidak adanya alat transportasi yang mendukung. Selain itu, keadaan jalan
infrastuktur desa yang perlu pembenahan total. Tidak dapat dipungkiri juga bahwa
hal inilah yang menjadi kendala utama kelompok 48 dalam menjalankan program
kerja. Akan tetapi, hal ini tetap tidak menghalangi tim untuk mejalankan program
kerja yang dapat mencakup masyarakat Plandi secara keseluruhan.
Masing – masing Desa ini memiliki banyak potensi sumber daya alam
yang biasa dibuat sebagai bahan dasar guna memenuhi kebutuhan sehari – hari.
Misalnya saja, di desa Plandi terdapat banyak pohon dan buah kelapa yang tidak
dijadikan apa- apa, atau dapat dikatakan tidak bermanfaat. Oleh karena itu tim
KKN 48 berusaha menyadarkan warga untuk memanfaatkan segala sumber daya
alam yang ada agar memiliki nilai jual dan bermanfaat untuk masyarakat tersebut.
Oleh karena itu, tim mengadakan penyuluhan dan pelatihan pembuatan nata de
coco untuk warga desa Plandi.
Beberapa usaha peningkatan sumber daya manusia telah dilaksanakan
oleh KKN 48 melalui berbagai pelatihan, workshop, dan penyuluhan di berbagai
bidang di Desa Plandi. Misalnya saja, di bidang pendidikan, tim telah telah
memberi fasilitas guru- guru dalam workshop pendidikan tentang model
pembelajran. Di bidang kesehatan, misalnya tentang penyuluhan PHBS, dan
masih banyak lagi usaha peningkatan mutu sumber daya alam masyarakat Plandi
melalui beberapa program kerja.
Selain itu, tim juga telah menjembatani atau sebagai mediator antara
pemuda desa Plandi, perangkat desa Plandi, dan masyarakat desa Plandi. Karena
selama ini, pemuda khususnya, vacum untuk waktu yang cukup lama. Sehingga,
perlu adanya pembentukan organisasi muda atau karang taruna di desa Plandi.
Selain bermata pencaharian sebagai petani, mayoritas masyarakat di
desa Plandi juga memiliki ketrampilan dalam bidang menganyam kerajinan
40

bambu yang dapat menjadi bahan perlengkapan sehari- hari. Akan tetapi, perlu
adanya motivasi dan dukungan lebih untuk masyarakat dalam meningkatkan mutu
dan isi dari sumber daya manusia di desa Plandi. Pasalnya, masyarakat masih ada
yang belum berani untuk berbeda, misalnya saja dalam hal kerajinan, bahan yang
dihasilkan hanya produk biasa dan belum memiliki nilai jual yang tinggi.
Kemudian peningkatan sumber daya manusia dibidang lainnya, mayoritas
masyarakat juga belum memiliki motivasi untuk meningkatkan sumber daya
manusia mereka. Jadi, masih perlu banyak motivasi dan pengadaan penyuluhan
demi masyarakat madani yang lebih berkompeten.
4.2 Saran
Kegiatan KKN yang telah dilakukan oleh kelompok 48 banyak memiliki
kekurangan sehingga memerlukan perbaikan dan pengembangan untuk
kedepannya. Untuk kelompok KKN berikutnya diharapkan dapat menggali dan
berusaha menyadarkan masyarakat akan pemanfaatan sumber daya alam dan
peningkatan taraf sumber daya manusia agar taraf ekonomi keluaraga desa agar
semakin meningkat. Dengan cara memberikan penyuluhan dan pelatihan,
sehingga nanti kedepannya diharapkan dapat menjadi hasil jangka panjang
selanjutnya.
Lembaga kampus (DPPM) dan lembaga pemerintahan desa, khususnya
Desa Plandi sekiranya dapat mendampingi dan mendukung program-program
yang dapat meningkatkan taraf sumber daya manusia dan taraf ekonomi
masyarakat Plandi. Pasalnya, tanpa dukungan dan dampingan lembaga- lembaga
tersebut, tim KKN tidak akan bisa berjalan dengan kokoh, karena lembaga –
lembaga tersebut memiliki otoritas penuh dan penting dalam terlaksananya
program kerja yang telah disusun oleh tim KKN.
41

BAB V
REKOMENDASI
5.1 BIDANG KESEHATAN
Evaluasi
Dari berbagai bentuk kegiatan yang dilakukan oleh kelompok KKN 48
terutama div.kesehatan dapat dikatakan bahwa program kerja secara keseluruhan
berjalan dengan lancar. Mulai dari aksi menggosok gigi dan mencuci tangan
kepada siswa/i sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), penyuluhan
tanaman toga kepada ibu-ibu PKK, penyuluhan Imunisasi TT (toksoid tetanus)
kepada wanita usia subur, tes golongan darah kepada siswa/i SD dan MI serta
posyand setempat dan yang terakhir pengabdian kepada posyandu setempat yang
meliputi adanya posyandu lansia. Serangkaian kegiatan tersebut mendapat
antusias yg baik dari warga dan semoga kegiatan yang dilakukan kelompok KKN
48 terutama div.kesehatan dapat semakin menumbuhkan kesadaran dan peran
serta masyarakat dalam kesehatan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat
setempat.
Saran
Melihat warga atau masyarakat desa Plandi yang begitu antusias dalam
memperhatikan kesehatan mereka dan didukung oleh tenaga medis seperti bidan
dan kader desa maka kelompok KKN 48 mengadakan kegiatan dan membantu
masyarakat dalam terus mengupayakan peran serta pola kesehatan mereka.
Semoga kegiatan dan program kesehatan bagi masyarakat terus diupayakan dan
berjalan lancar sehingga masyarakat desa Plandi mempunyai pola kesehatan yang
baik dan terjaga.
5.2. BIDANG SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA
Evaluasi
1. Kurangnya Kesadaran Masyarakat Akan Kebersihan
Meninjau lebih lanjut tentang keadaan dan kondisi masyarakat di Desa Plandi,
masih banyak masalah-masalah yang perlu dibina. Diantaranya mengenai masalah
kebersihan baik kebersihan di dalam rumah, di pekarangan rumah maupun di
lingkungan Desa itu sendiri. Kebersihan merupakan faktor utama dalam
membentuk pola hidup sehat. Selang beberapa waktu kami tinggal dan berbaur
42

dengan lingkungan masyarakat Desa Plandi, kami merasa kesadaran warga akan
kebersihan dirasa kurang. Kami belum menemukan Tempat Pembuangan Akhir
(TPA). Yang kami lihat banyak dari mereka membakar sampah-sampah di
pekarangan rumah mereka. Selain itu banyak dari mereka menempatkan kandang
untuk ternak mereka di teras atau berdekatan dengan fasilitas hidup mereka
sendiri seperti dapur, kamar mandi, dsb. Hal itu mungkin saja menjadi penyebab
timbulnya kecacatan yang ada di Desa Plandi ini. Sehingga kami mengadakan
kegiatan kerja bakti di Desa Plandi khususnya pada tiap-tiap dusun yang terdiri
dari 4 dusun.
2. Kesadaran Masyarakat Untuk Pola Hidup Sehat Sangat Rendah
Berdasarkan observasi dan sosialisasi dengan masyarakat Desa Plandi yang
telah dilakukan oleh bidang sosial, budaya dan lingkungan dapat diperoleh fakta-
fakta yaitu tingkat kesadaran pola hidup sehat masyarakat Desa Plandi sangatlah
rendah. Seperti fakta-fakta yang ada, masih banyak masyarakat Desa Plandi yang
mengkonsumsi air mentah, mengkonsumsi makanan yang tidak higienis dan
kurang bergizi. Disini terdapat banyak faktor yang menyebabkan tingkat
kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat sangat rendah, yaitu tingkat
pendidikan yang rendah, faktor ekonomi/tingkat pendapatan masyarakat rendah,
dan faktor individu dari masyarakat tersebut. Melihat dari faktor ekonomi yaitu
tingkat pendapatan masyarakat Desa Plandi yang rendah, hal ini memicu pola
pikir untuk tidak peduli terhadap pola makanan dan hidup sehat. Mereka
cenderung memilih mengkonsumsi bahan makanan seadanya saja, tanpa
memikirkan kandungan gizinya. Kebanyakan dari mereka tidak mau
mengeluarkan uangnya untuk membeli bahan makanan yang bergizi dan sehat,
mereka lebih mengalokasikan uang dari pendapatannya untuk kebutuhan yang
lain. Selain itu, faktor dari individu masyarakat desa Plandi untuk mengetahui
kegunaan dan pentingnya pola hidup sehat sangatlah kurang. Dilihat dari fakta-
fakta yang terjadi pada masyarakat desa Plandi masih banyak warga yang
mengalami cacat fisik dan keterbelakangan mental. Maka kami mengadakan
pembagian makanan bergizi yang dimulai dari pembagian makanan bergizi berupa
telur asin dan susu pada siswa SD. Dengan harapan mereka dapat membiasakan
mengkonsumsi makanan bergizi mulai dari kecil.
43

3. Masih Banyaknya Masyarakat Yang Masuk Ke Dalam Kategori Sangat
Miskin
Penyebab masih banyaknya tingkat kemiskinan di Desa Plandi terutama untuk
kategori sangat miskin adalah karena masih banyaknya masyarakat yang
berpenghasilan sangat rendah. Hal itu dapat dilihat dari beberapa bangunan rumah
yang menurut kami kurang layak untuk dihuni. Kebanyakan dari mereka hanya
mengandalkan hasil tani saja. Padahal jika diteliti lebih jauh, masyarakat Desa
Plandi memiliki banyak SDM (Sumber Daya Manusia) yang dapat diandalkan jika
ada sesuatu hal yang dapat memotivasi diri mereka. Tingkat kemiskinan yang
masih sangat tinggi di Desa Plandi itulah yang menjadi salah satu faktor penyebab
munculnya generasi berkualitas rendah maupun penyandang cacat.
4. Kurangnya Komunikasi dan Koordinasi Antara Aparatur Desa dan
Warga
Berdasarkan hasil dari beberapa kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan,
terdapat beberapa masalah sosial yang timbul di dalamnya. Salah satunya adalah
kurangnya komunikasi dan koordinasi antara aparatur Desa Plandi dengan
warganya. Komunikasi yang dibangun oleh perangkat desa dengan warganya
dinilai kurang karena minimnya antusias dari masyarakat Desa Plandi terhadap
segala kegiatan kegiatan yang diadakan di sekitar desa. Hal itu dapat disebabkan
oleh faktor kurangnya sosialisai mengenai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di
Desa Plandi.
5. Kurangnya antusias warga terhadap program jangka panjang.
Hal ini ditinjau dari kurangnya minat warga ketika mengikuti pelatihan Nata
De Coco yang telah diadakan. Peserta yang hadir pada saat pelatihan tersebut
sangatlah minim. Dan tidak mempunyai inisiatif untuk mengembangkannya,
walaupun dari pihak kami mengajak untuk melanjutkan namun warga tidak ada
tindakan apapun.
Saran
Banyak sekali kekurangan yang mungkin akan menjadi referensi dan
acuan pada kelompok selanjutnya. Kami hanya berharap bahwa, DPPM mungkin
dapat mengirim KKN selanjutnya di desa Plandi karena masyarakat Plandi masih
membutuhkan motivasi terkait peningkatan mutu sumber daya manusia mereka.
44

Selain itu, masih banyak hal dan follow up dari program kerja kami yang
membutuhkan pembinaan dalam jangka panjang. Kemudian, kami berharap agar
tetap intens dalam hal pengkontrolan dan pengawasan sekalipun letak desa kami
terpencil.
Selain itu, kerjasama dengan perangkat desa juga menjadi hal yang sakral
dalam pelaksanaan program kerja tim. Saran kepada perangkat desa Plandi agar
lebih respect terhadap program kerja yang diadakan oleh tim KKN. Kemudian
hubungan koordinasi antara warga dan perangkat desa agar lebih terjalin.
Kemudian untuk KKN selanjutnya yang akan diletakkan di Desa Plandi
diharapkan dapat membentuk UKM pada desa khususnya UKM berbahan dasar
Nata De Coco yang penyuluhan dan pelatihannya telah kami laksanakan serta
menumbuhkan komunikasi dengan perangkat desa yang lebih baik lagi dari
sekarang dengan tujuan agar program kerjanya dapat berjalan dengan lancar dan
sukses.
5.3 BIDANG AGAMA
Evaluasi
Dalam melaksanakan beberapa program ini, bidang agama menemukan
beberapa kendala yang menghambat jalannya program tersebut. Kendala tersebut
meliputi:
1. Sumber Daya Manusia yang tidak seimbang dengan jumlah lahan garap;
2. Kurangnya kemampuan peserta KKN dalam hal agama, mengakibatkan
pendidikan Al-quran kepada anak-anak tidak maksimal. Dari sekitar 8
TPQ, hanya 2 yang mampu digarap oleh bidang agama;
3. Waktu yang terbatas (bulan ramadhan tidak ada kegiatan belajar mengajar)
menjadikan penyampaian materi tidak bisa menyeluruh;
4. Tenaga pengajar dari lembaga terkait sangat minim mengakibatkan
metode yang kami terapkan menjadi susah untuk dilanjutkan;
5. Singkatnya persiapan peserta festival anak shaleh menjadikan mereka
kurang maksimal dalam memberikan penampilan terbaiknya;
6. Adanya pihak yang kurang antusias untuk berpartisipasi dalam kegiatan
festival anak shaleh;
45

7. Agenda yang tidak sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan serta
SDM yang terbagi-bagi kedalam acara yang lain;
8. Jauhnya jarak antara dusun yang satu dengan yang lain menjadikan
beberapa peserta festival anak shaleh tidak mengikuti tahap final;
9. Persiapan Gema Ramadhan yang sangat singkat membuat jalannya acara
mengalami sedikit gangguan. Alhasil, ada beberapa penampilan yang
harus dibatalkan;
Saran
Saran untuk kegiatan serupa yang akan dilaksanakan agar mempersiapkan
Sumber Daya Manusia yang akan berperan sebagai pendidik sehingga masalah
SDM tidak lagi menghambat proses pendidikan kepada generasi-generasi muslim.
Serta harus ada persiapan yang matang untuk menyiapkan agenda-agenda besar /
berkala agar tujuan yang dicanangkan mampu terselesaikan dengan baik.
5.4 BIDANG PENDIDIKAN
Evaluasi
Pada keseluruhan acara yang dilakukan oleh para Mahasiswa Kuliah Kerja
Nyata 48 Universitas Muhammadiyah Malang terutama divisi pendidikan, dapat
dikatakan sudah memenuhi target awal pembentukan proker (Program Kerja)
divisi pendidikan, hal ini terlihat pada antusias warga dalam program kerja yang
sudah kami buat, terutama anak-anak yang ada di Desa Plandi, khususnya di
Dusun Selobekiti, Tambakrejo, dan Pandan Ploso. Mereka sangat menyambut
positif proker-proker kami, mulai dari bimbingan belajar, dongeng bersama,
mereka terlihat sangat antusias berpartisipasi dalam program kerja kami. Selain itu
juga pihak sekolah yang terlibat dalam penyelenggaraan proker kami yaitu
pengenalan metode pembelajaran serta workshop pendidikan menyambut dengan
hangat. Namun, ada beberapa proker yang belum terealisasi dikarenakan
keterbatasan waktu, diantaranya pengembangan perpustakaan dan origami. Akan
tetapi, perlengkapan yang telah disediakan untuk proker ini di sumbangkan pada
R. A. Subulas Salam yang berada di Dusun Selobekiti. Alasan kami memilih
sekolah tersebut karena jarak sekolah yang dekat dengan tempat tinggal dan juga
salah satu pusat dari pendidikan di Desa Plandi ini adalah Dusun Selobekiti, hal
ini terlihat dari terdapat yayasan mulai dari Taman Kanak-kanak hingga Sekolah
46

Menengah Atas. Semoga dari apa yang telah kami lakukan dapat terus dilanjutkan
dan ditingkatkan demi kesejahteraan masyarakat Desa Plandi dalam bidang
pendidikan.
Saran
DPPM
Diharpkan lebih memberi pengawasan dan pembinaan dari DPPM pada
kelompok kami, hal ini ditinjau dari kunjungan DPPM yang hanya sekali selama
masa KKN.
Perangkat Desa
1. Kurangnya kerjasama dan pembinaan dari sebagian besar perangkat desa
dalam kegiatan KKN.
2. Kurangnya kesadaran dalam semua aspek misalnya; kurangnya sosialisasi
dan komunikasi dengan warganya.
3. Kurangnya keterbukaan perangkat desa terhadap kelompok KKN 48 dan
warga.
KKN Selanjutnya
1. Diharapkan dapat meneruskan proker yang belum dapat direalisasikan
oleh kelompok KKN 48 yaitu pengembangan perpustakaan dan origami.
2. Diharapkan dapat menumbuhkan komunikasi dengan perangkat desa yang
lebih baik lagi dari sekarang dengan tujuan agar program kerjanya dapat
berjalan dengan lancar dan sukses serta dapat menumbuhkan kerja sama
antara kelompok KKN dengan perangkat desa.
3. Dapat menjalin kekeluargaan yang lebih erat lagi dengan warga sekitar
tempat tinggal selama KKN dan sesudah KKN.
47