LP_DBD-Fiks
-
Upload
sofiati-clalu -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of LP_DBD-Fiks
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 1/37
1
BAB I
KONSEP MEDIS
A. Definisi
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang
ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas,
lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai dengan tanda-tanda perdarahan di
kulit berupa bintik perdarahan ( petechia), ruam ( purpura). Kadang-kadang mimisan,
berak darah, muntah darah, kesadaran menurun. Hal yang dianggap serius pada
demam berdarah dengue adalah jika muncul perdarahan dan tanda-tanda syokrenjatan.
Demam berdarah dengue (Dengue Haemoragick Frever/DHF) ditandai
dengan empat gejala klinis utama! demam tinggi suhu meningkat tiba-tiba, sakit
kepala supra, nyeri otot dan tulang belakang, sakit perut dan diare, mual muntah.
"enomena hemoragi, sering dengan hepatomegali dan pada kasus berat disertai
tanda # tanda kegagalan sirkulasi.
B. Klasifikasi
$H%, &' mengklasi*ikasikan DH" menurut derajat penyakitnya menjadi +
golongan, yaitu!
1. Derajat
Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan. anas -/ hari, 0ji
tourni1uet positi*, trombositipenia, dan hemokonsentrasi.
2. Derajat
2ama dengan derajat , ditambah dengan gejala-gejala perdarahan spontan
seperti petekie, ekimosis, hematemesis, melena, perdarahan gusi.
3. Derajat
Ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat
( 3&45mnt ) tekanan nadi sempit ( 6 &4 mmHg ), tekanan darah menurun.
+. Derajat 7
8adi tidak teraba, tekanan darah tidak teratur (denyut jantung 9 &+45mnt)
anggota gerak teraba dingin, berkeringat dan kulit tampak biru.
C. Etiologi
1. 7irus dengue
Deman dengue dan demamm berdarah dengue disebabkan oleh virus
dengue, yang termasuk dalam genus *lavivirus, keluarga *laviviridae. "lavivirus
merupakan virus dengan diameter :4 mm terdiri dari asam aribonukleat rantai
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 2/37
2
tunggal dengan berat molekul + 5 &4. ;erdapat + serotipe virus yaitu D<8-&,
D<8-, D<8-: dan D<8-+ yang semuanya dapat menyebabkan demam dengue
dan demam berdarah dengue. Keempat serotipe ditemukan di ndonesia dengan
D<8-: merupakan serotip terbanyak.
7irus Dengue merupakan keluarga *laviviridae dengan empat serotip
(D<8 &, , :, +). ;erdiri dari genom =8> stranded yang dikelilingi oleh
nukleokapsid. 7irus Dengue memerlukan asam nukleat untuk bereplikasi,
sehingga mengganggu sintesis protein sel pejamu. Kapasitas virus untuk
mengakibatkan penyakit pada pejamu disebut virulensi. 7irulensi virus berperan
melalui kemampuan virus untuk !
a. ?engin*eksi lebih banyak sel,
b. ?embentuk virus progenik,c. ?enyebabkan reaksi in*lamasi hebat,
d. ?enghindari respon imun mekanisme e*ektor
2. 7ektor
7irus dengue serotipe &, , :, dan + yang ditularkan melalui vektor yaitu
nyamuk aedes aegypti, nyamuk aedes albopictus, aedes polynesiensis dan
beberapa spesies lain merupakan vektor yang kurang berperan berperan.in*eksi
dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap
serotipe bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotipe jenis yang
lainnya.
8yamuk >edes >egypti maupun >edes >lbopictus merupakan vektor
penularan virus dengue dari penderita kepada orang lainnya melalui gigitannya
nyamuk >edes >egyeti merupakan vektor penting di daerah perkotaan (7iban)
sedangkan di daerah pedesaan (rural) kedua nyamuk tersebut berperan dalam
penularan. 8yamuk >edes berkembang biak pada genangan >ir bersih yang
terdapat bejana # bejana yang terdapat di dalam rumah (>edes >egypti) maupun
yang terdapat di luar rumah di lubang # lubang pohon di dalam potongan
bambu, dilipatan daun dan genangan air bersih alami lainnya ( >edes
>lbopictus). 8yamuk betina lebih menyukai menghisap darah korbannya pada
siang hari terutama pada @aktu pagi hari dan senja hari.
D. Patofisiologi
Berdasarkan klasi*ikasi derajat ringan dan beratnya penyakit DH" dibagi
menjadi empat derajat yaitu ! Derajat & demam disertai gejala klinis lainnya
pendarahan ringan, uji tourni1uet positi*, trambositopenia hemokonsentrasi, Derajat
seperti derajat disertai pendarahan spontan dikulit dan pendarahan lain, Derajat
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 3/37
3
ditemukan kegagalan sirkulasi dengan adanya nadi cepat dan lemah, tekanan nadi
menurun (kurang dari 4 mmhg) atau hipotensi disertai kulit yang dingin dan
lembab, dan tekanan darah yang tak dapat diukur.
enyebab DH" yaitu virus dengue terdiri dari + serotipe &,,:,+ yang
ditularkan melalui vector nyamuk aedes aegypthy. n*eksi dengan salah satu seroti*
akan menimbulkan antibody seumur hidup terhadap serotip lain.
7irus Dengue dianggap sebagai antigen sehingga akan merangsang tubuh
untuk mengeluarkan antibody humoral dan sekuler. Dalam virus tidak langsung
menimbulkan gejala tetapi mengalami masa inkubasi kurang lebih minggu. Hal ini
tergantung dari banyaknya virus yang masuk, virulensi atau keganasan dan daya
tahan tubuh. 2etelah terjadi masa inkubasi maka akan terjadi viremia yaitu adalah
virus dalam darah. 7iremia ini berjalan singkat mulai dua hari sebelum panas dan
mencapai puncaknya setelah mencapai -/ hari bersamaan dengan timbulnya
antibody yang memiliki aktivitas netralisasi atau aktivitas komplemen akhirnya
banyak virus di hilangkan dan penderita mengalami penyembuhan selanjutnya
terjadilah seumur hidup terhadap serotip virus yang sama, tetapi tidak melindungi
terhadap serotip yang lain (proses in*eksi primer).
n*eksi sekunder terjadi jika tubuh mendapatkan in*eksi berulang dengan tipe
virus dengue yang berbeda dan lebih vurulen. ;erdapatnya kompleks virus dalam
sirkulasi darah menyebabkan suatu aktivitas sistem komplemen yang
mengakibatkan dilepaskannya ana*ilaktosin A:a dan Aa yang berdaya untuk
melepaskan histamin dan serotonin yang berdampak meningginya permeabilitis
pembuluh darah dan pada sistem koagulasi mengakibatkan menghilangnya plasma
melalui dinding endotel pembuluh darah sehingga terjadi perembesan plasma dari
ruang intravaskuler keruang ekstavaskuler, kedua agresi trombosit menurun, apa bila
kelainan ini berlanjut akan menyebabkan kelainan *ungsi trambosit, sebagai akibatmobilisasi sel trambosit muda dari sumsum tulang, ada keadaan agregasi akan
melepaskan amin vaso akti* (histamin dan serotonin) yang bersi*at meninggikan
permaebilitis kapiler dan melepaskan trambosit *aktor : yang merangsang reaksi
intravaskuler. Ketiga terjadinya aktivitas *actor hagemen (*aktor C) akibat
terjadinya pembekuan intravaskuler yang berperan dalam pembentukkan
ana*ilaktosin dan penghancuran *ibrin menjadi fibrin degradation product .
Disamping itu aktivasi akan merangsang sistem kinin yang peran dalam proses
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 4/37
4
meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah. eningkatan permeabilitas
dinding kapiler mengakibatkan berkurangnya volume plasma, terjadi hipotensi,
hemokonsentrasi dan hipoproteinemia serta e*usi pleura dan renjatan syok.
;erjadinya hipotensi, hipoproteinemia, e*usi dan rejatan karena adanya
kebocoran plasma ke daerah ekstra vaskuler di buktikan dengan di temukan cairan
dalam rongga peritoneum, pleura dan miokard. =enjatan hipovolemik yang terjadi
sebagai akibat kehilangan plasma bila tidak segera teratasi akan terjadi segera
teratasi akan terjadi hipoksia jaringan, asidosis metabolic dan kematian.
enyebab lain kematian DH" adalah perdarahan hebat. erdarahan
umumnya diakibatkan oleh trombositopenia dan gangguan *ungsi trombosit. "ungsi
agregasi trombosit menurun mungkin disebabkan karena proses imunologis terbukti
dengan terdapatnya kompleks imun dalam peredaran darah. Kelainan system
koagulasi disebabkan diantaranya oleh kerusakan hati yang *ungsinya memang
terbukti terganggu oleh system koagulasi.
E. Manifestasi Klinik
&. Demam
Demam tinggi yang mendadak, terus # menerus berlangsung selama # / hari,
naik turun (demam bi*osik). Kadang # kadang suhu tubuh sangat tinggi sampai
+4 A dan dapat terjadi kejan demam. >khir *ase demam merupakan *ase kritis
pada demam berdarah dengue. ada saat *ase demam sudah mulai menurun dan
pasien seajan sembuh hati # hati karena *ase tersebut sebagai a@al kejadian
syok, biasanya pada hari ketiga dari demam.
. ;anda # tanda perdarahan
enyebab perdarahan pada pasien demam berdarah adalah vaskulopati,
trombosipunio gangguan *ungsi trombosit serta koasulasi intravasculer yang
menyeluruh. Eenis perdarahan terbanyak adalah perdarahan ba@ah kulit seperti
retekia, purpura, ekimosis dan perdarahan conjuctiva. =etekia merupakan tanda
perdarahan yang sering ditemukan. ?uncul pada hari pertama demam tetepai
dapat pula dijumpai pada hari ke :,+, demam. erdarahan lain yaitu, epita5is,
perdarahan gusi, melena dan hematemesis.
:. Hepatomegali
ada umumnya dapat ditemukan pada permulaan penyakit
bervariasi dari haya sekedar diraba sampai # + cm di ba@ah arcus costa kanan.
Derajat hepatomegali tidak sejajar dengan beratnya penyakit, namun nyeri tekan
pada daerah tepi hepar berhubungan dengan adanya perdarahan.
+. 2yok
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 5/37
5
ada kasus ringan dan sedang, semua tanda dan gejala klinis menghilang
setelah demam turun disertai keluarnya keringat, perubahan pada denyut nadi
dan tekanan darah, akral teraba dingin disertai dengan kongesti kulit. erubahan
ini memperlihatkan gejala gangguan sirkulasi, sebagai akibat dari perembasan
plasma yang dapat bersi*at ringan atau sementara. ada kasus berat, keadaan
umum pasien mendadak menjadi buruk setelah beberapa hari demam pada saat
atau beberapa saat setelah suhu turun, antara : # /, terdapat tanda kegagalan
sirkulasi, kulit terabab dingin dan lembab terutama pada ujung jari dan kaki,
sianosis di sekitar mulut, pasien menjadi gelisah, nadi cepat, lemah kecil sampai
tidak teraba. ada saat akan terjadi syok pasien mengeluh nyeri perut.
Diagnosis demam berdarah ditegakkan berdasarkan kriteria diagnosismenurut $H% tahun &''/ terdiri dari kriteria klinis dan laboratoris.
a. Kriteria Klinis
a. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, berlangsung terus menerus
selama # / hari.
b. ;erdapat mani*estasi perdarahan ditandai dengan !
&) 0ji tourni1uet positi*
) =etekia, ekomosis, epitaksis, perdarahan gusi.
:) Hemetamesis dan atau melena.
c. embesaran hati
d. 2yok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi, hipotensi,
kaki dan tangan dingin, kulit lembab dan pasien tampak gelisah.
b. Kriteria Faboratoris
a. ;rombositopenia (&44.444 sel mm: atau kurang)
b. Hemokonsentrasi peningkatan hematoksit 4G atau lebih (&)
Dua kriteria pertama ditambah trombositopemia dan hemokonsentrasi atau
peningkatan hematokrit cukup untuk menegakkan diagnosis klinis demam berdarah
dengue.
. Pe!e"iksaan Pen#n$ang
&. Faboratoriuma. Darah
ada demam berdarah dengue umum dijumpai trobositopenia
(&44.444) dan hemokonsentrasi uji tourni1uet yang positi* merupakan
pemeriksaan penting. ?asa pembekuan masih dalam batas normal, tetapi
masa perdarahan biasanya memanjang. ada analisis kuantitati* ditemukan
masa perdarahan biasanya memanjang. ada analisis kuantitati* ditemukan
penurunan *aktor , 7, 7, C, dan C. ada pemeriksaan kimia darah
hipoproteinemia, hiponatremia, dan hipokloremia.
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 6/37
6
b. 0rine
Ditemukan albuminuria ringan
c. 2umsum ;ulang
Iangguan maturasi
d. 2erologi&) 0ji serologi memakai serum ganda.
2erum yang diambil pada masa akut dan masa konvalegen menaikkan
antibodi antidengue sebanyak minimal empat kali termasuk dalam uji ini
pengikatan komplemen (K), uji neutralisasi (8;) dan uji dengue blot.
) 0ji serologi memakai serum tunggal.
>da tidaknya atau titer tertentu antibodi antidengue uji dengue yang
mengukur antibodi antidengue tanpa memandang kelas antibodinya uji
g ? antidengue yang mengukur hanya antibodi antidengue dari kelas g
?.
. "oto thora5 !
a. "oto thora5 lateral dekubitus kanan terdapat e*usi pleura dan bendungan
pembuluh darah.
b. Darah rutin Hb, leukosit, hitung jenis (lim*osit plasma darah # :4G).
%. Ko!&likasi
a. 2indrom 2yok Dengue (22D)
ada keadaan yang parah bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah dan
pasien jatuh dalam syok hipovolemik akibat kebocoran plasma. Keadaan ini
disebut dengue shock syndrome (D22). 2yok biasa terjadi pada saat atau segera
setelah suhu turun, antara hari ke : sampai hari sakit ke-/.
asien mula-mula terlihat letargi atau gelisah kemudian jatuh ke dalam
syok yang ditandai dengan kulit dingin-lembab, sianosis sekitar mulut, nadi
cepat-lemah, tekanan nadi 4 mmHg dan hipotensi. Kebanyakan pasien masih
tetap sadar sekalipun sudah mendekati stadium akhir. Dengan diagnosis dini dan
penggantian cairan adekuat, syok biasanya teratasi dengan segera, namun bila
terlambat diketahui atau pengobatan tidak adekuat, syok dapat menjadi syok
berat dengan berbagai penyulitnya seperti asidosis metabolik, perdarahan hebat
saluran cerna, sehingga memperburuk prognosis.
ada masa penyembuhan yang biasanya terjadi dalam -: hari, kadang-
kadang ditemukan sinus bradikardi atau aritmia, dan timbul ruam pada kulit.
;anda prognostik baik apabila pengeluaran urin cukup dan kembalinya na*su
makan. enyulit 22D ! penyulit lain dari 22D adalah in*eksi (pneumonia, sepsis
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 7/37
7
*lebitis) dan terlalu banyak cairan (over hidrasi), mani*estasi klinik in*eksi virus
yang tidak laJim seperti ense*alopati dan gagal hati.
b. erdarahan luas
c. <**usi pleura
d. enurunan kesadaran
'. Penatalaksanaan
1. Medik
a. ndikasi ra@at tinggal pada dugaan in*eksi virus dengue !
1( anas &- hari disertai dehidrasi ( karena panas, muntah, masukan
kurang ) atau kejang-kejang
2( anas :- hari disertai nyeri perut, pembesaran hati, uji tourni1uet positi*
negati*, kesan sakit keras ( tidak mau bermain ), Hb dan A7
meningkat.3( anas disertai perdarahan
)( anas disertai renjatan.
b. Belum atau tanpa renjatan!
1( Irade dan !
a( %ral ad libitum atau
b( n*us cairan =inger Faktat dengan dosis / mlKg BBhari untuk
anak dengan BB &4 kg atau 4 mlKg BBhari untuk anak dengan
BB &4 kg bersama-sama diberikan minuman oralit, air buah atau
susu secukupnya. 0ntuk kasus yang menunjukkan gejala dehidrasi
disarankan minum sebnyak-banyaknya dan sesering mungkin.
>pabila anak tidak suka minum sama sekali sebaiknya jumlah cairan
in*us yang harus diberikan sesuai dengan kebutuhan cairan penderita
dalam kurun @aktu + jam yang diestimasikan sebagai berikut !
• &44 mlKg BB+ jam, untuk anak dengan BB Kg
• / mlKgBB+ jam, untuk anak dengan BB -:4 kg
• 4 mlKgBB+ jam, untuk anak dengan BB :&-+4 kg
•
4 mlKgBB+ jam, untuk anak dengan BB +&-4 kg• %bat-obatan lain ! antibiotika apabila ada in*eksi lain, antipiretik
untuk anti panas, darah & cckgBBhari perdarahan hebat.
c. Dengan =enjatan
) Irade
a) Berikan in*us =inger Faktat 4 mFKgBB& jam
>pabila menunjukkan perbaikan (tensi terukur lebih dari 4 mmHg
dan nadi teraba dengan *rekuensi kurang dari &4mnt dan akral
hangat) lanjutkan dengan =inger Faktat &4 mFKgBB&jam. Eika
nadi dan tensi stabil lanjutkan in*us tersebut dengan jumlah cairan
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 8/37
8
dihitung berdasarkan kebutuhan cairan dalam kurun @aktu + jam
dikurangi cairan yang sudah masuk dibagi dengan sisa @aktu (+ jam
dikurangi @aktu yang dipakai untuk mengatasi renjatan). erhitungan
kebutuhan cairan dalam + jm diperhitungkan sebagai berikut !
• &44 mFKg BB+ jam untuk anak dengan BB Kg
• / mFKg BB+ jam untuk anak dng berat badan -:4 Kg.
• 4 mFKg BB+ jam untuk anak dengan BB :&-+4 Kg.
• 4 mFKg BB+ jam untuk anak dengan BB +&-4 Kg.
b) >pabila satu jam setelah pemakaian cairan =F 4 mFKg BB& jam
keadaan tensi masih terukur kurang dari 4 mmHg dan andi cepat
lemah, akral dingin maka penderita tersebut memperoleh plasma atau
plasma ekspander ( de5tran F atau yang lainnya ) sebanyak &4 mFKg BB & jam dan dapat diulang maksimal :4 mFKg BB dalam
kurun @aktu + jam. Eika keadaan umum membai dilanjutkan cairan
=F sebanyk kebutuhan cairan selama + jam dikurangi cairan yang
sudah masuk dibagi sisa @aktu setelah dapat mengatasi renjatan.
c) >pabila satu jam setelah pemberian cairan =inger Faktat &4 mFKg
BB & jam keadaan tensi menurun lagi, tetapi masih terukur kurang
4 mmHg dan nadi cepat lemah, akral dingin maka penderita tersebut
harus memperoleh plasma atau plasma ekspander ( de5tran F atau
lainnya ) sebanyak &4 ?lKg BB & jam. Dan dapat diulang
maksimal :4 mgKg BB dalam kurun @aktu + jam.
2. Ke&e"a*atan
a. enga@asan tanda # tanda 7ital secara kontinue tiap jam
&) emeriksaan Hb, Ht, ;rombocyt tiap + Eam
) %bservasi intik output
:) ada pasienDH" derajat ! asien diistirahatkan, observasi tanda vital
tiap : jam , periksa Hb, Ht, ;hrombosit tiap + jam beri minum & L liter
# liter per hari, beri kompres.
+) ada pasien DH" derajat ! penga@asan tanda vital, pemeriksaan Hb,
Ht, ;hrombocyt, perhatikan gejala seperti nadi lemah, kecil dan cepat,
tekanan darah menurun, anuria dan sakit perut, beri in*us.
) ada pasien DH" derajat ! n*us guyur, posisi semi *o@ler, beri o
penga@asan tanda # tanda vital tiap & menit, pasang cateter, obsrvasi
productie urin tiap jam, periksa Hb, Ht dan thrombocyt.
b. =esiko erdarahan
&) %bsevasi perdarahan ! teckie, <pistaksis, Hematomesis dan melena
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 9/37
9
) Aatat banyak, @arna dari perdarahan
:) asang 8I; pada pasien dengan perdarahan tractus Iastro ntestinal
c. eningkatan suhu tubuh
&) %bservasi 0kur suhu tubuh secara periodic
) Beri minum banyak :) Berikan kompres
I. P"ognosis
n*eksi dengue pada umumnya mempunyai prognosis yang baik, D" dan
DH" tidak ada yang mati. Kematian dijumpai pada @aktu ada pendarahan yang
berat, shock yang tidak teratasi, e*usi pleura dan asites yang berat dan kejang.
Kematian dapat juga disebabkan oleh sepsis karena tindakan dan lingkungan
bangsal rumah sakit yang kurang bersih. Kematian terjadi pada kasus berat yaitu
pada @aktu muncul komplikasi pada sistem syara*, kardiovaskuler, pernapasan,darah, dan organ lain.
Kematian disebabkan oleh banyak *aktor, antara lain !
1. Keterlambatan diagnosis
2. Keterlambatan diagnosis shock
3. Keterlambatan penanganan shock
). 2hock yang tidak teratasi
+. Kelebihan cairan
,. Kebocoran yang hebat
-. Kegagalan banyak organ
. <nse*alopati
/. 2epsis dan kega@atan saat tindakan
BAB II
KONSEP AS0'AN KEPEAAAN
A. Pengka$ian
1. Identitas &asien
8ama, umur (pada DH" paling sering menyerang anak-anak dengan usia kurang
dari & tahun), jenis kelamin, alamat, pendidikan, nama orang tua, pendidikan
orang tua, dan pekerjaan orang tua.
2. Kel#4an 0ta!a>lasan keluhan yang menonjol pada pasien DH" untuk datang ke rumah sakit
adalah panas tinggi dan anak lemah. Biasanya pasien datang dengan keluhan
demam tinggi mendadak dan terus menerus selama -/ hari, terdapat petechie
pada seluruh kulit, perdarahan gusi, neyri epigastrium, epistaksis, nyeri pada
sendi-sendi, sakit kepala, lemah, nyeri ulu hati, mual dan na*su makan menurun.
3. i*a5at Pen5akit Seka"ang
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 10/37
10
Demam mendadak selama -/ hari dan kemudian demam turun dengan
tanda-tanda lemah, ujung-ujung jari, telinga dan hidung teraba dingin dan
lembab.
Di dapatkan adanya keluhan panas mendadak yang di sertai menggigil
dan saat demam kesadaran compos mentis. ;urunnya panas terjadi antara hari ke
: dan ke /, dan anak semakin lemah. Kadang-kadang di sertai dengan keluhan
batuk, *lu, nyeri telan, mual, muntah, anore5ia, diarekonstipasi, sakit kepala,
nyeri otot dan persendian, nyeri ulu hati dan pergerakan bola mata terasa pegal,
serta adanya mani*estasi perdarahan pada kulit, gusi (grade , 7), melena, atau
hematemesis.
). i*a5at &en5akit te"da4#l#
>da kemungkinan anak yang telah terin*eksi penyakit DH* bisa terulang
terjangkit DH" lagi, tetapi penyakit ini tak ada hubungan dengan penyakit yang
perna diderita dahulu
+. i*a5at &en5akit kel#a"ga
=i@ayat adanya penyakit DH" pada anggota keluarga yang lain sangat
menentukan, enyakit DH" diba@ah oleh nyamuk jadi bila terdapat anggota
keluarga yang menderita penyakit ini dalam satu rumah besar kemungkinan
tertular karena penyakit ini ditularkan le@at gigitan nyamuk.
,. i*a5at I!#nisasi>pabila anak mempunyai kekebalan yang baik, maka kemungkinan akan
timbulnya komplikasi dapat di hindarkan.
-. i*a5at %i6i
2tatus giJi anak yang menderita DH" dapat bervariasi. 2emua anak dengan
status giJi baik maupun buruk dapat beresiko, apabila terdapat etabo
predisposisinya. >nak yang menderita DH" sering mengalami keluhan mual,
muntah, dan na*su makan menurun. >pabila kondisi ini berlanjut dan tidak
disertai dengan pemenuhan nutrisi yang mencukupi, maka anak dapatmengalami penurunan berat badan sehingga status giJinya menjadi kurang.
. i*a5at Kese4atan 7ingk#ngan
Daerah atau tempat yang sering dijadikan tempat tinggal nyamuk ini adalah
lingkungan yang kurang pencahayaan dan sinar matahari, banyak genangan air,
vas bunga yang jarang diganti airnya, kaleng bekas tempat penampungan air,
botol dan ban bekas. ;empat #tempat seperti ini biasanya banyak dibuat sarang
nyamuk Eanis ini. erlu ditanyakan pula apakah didaerah itu ada ri@ayat @abah
DH" karena inipun juga dapat terulang kapan-kapan.
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 11/37
11
/. i*a5at #!b#4 Ke!bang
18. Pengka$ian Pe"siste!
a. 2istem ernapasan
2esak, perdarahan melalui hidung, pernapasan dangkal, epistaksis,
pergerakan dada simetris, perkusi sonor, pada auskultasi terdengar ronchi,
krakles.
b. 2istem ersyara*an
ada grade pasien gelisah dan terjadi penurunan kesadaran serta pada
grade 7 dapat trjadi D22
c. 2istem Aardiovaskuler
ada grde dapat terjadi hemokonsentrasi, uji tourni1uet positi*,
trombositipeni, pada grade dapat terjadi kegagalan sirkulasi, nadi cepat,
lemah, hipotensi, cyanosis sekitar mulut, hidung dan jari-jari, pada grade 7nadi tidak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur.
d. 2istem encernaan
2elaput mukosa kering, kesulitan menelan, nyeri tekan pada epigastrik,
pembesarn limpa, pembesaran hati, abdomen teregang, penurunan na*su
makan, mual, muntah, nyeri saat menelan, dapat hematemesis, melena.
e. 2istem perkemihan
roduksi urine menurun, kadang kurang dari :4 ccjam, akan
mengungkapkan nyeri sat kencing, kencing ber@arna merah.
*. 2istem ntegumen.;erjadi peningkatan suhu tubuh, kulit kering, pada grade terdapat positi*
pada uji tourni1uet, terjadi pethike, pada grade dapat terjadi perdarahan
spontan pada kulit.
B. Diagnosa Ke&e"a*atan
&. De*isit volume cairan berhubungan dengan kegagalan mekanisme
pengaturan,peningkatan metabolisme.
. 8yeri akut berhubungan dengan agen injury biolog
:. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
+. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan denganintake kurang akibat mual dan muntah, anoreksia,output yang berlebihan akibat
diare.
. =isiko perdarahan berhubungan dengan trombositopenia
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 12/37
12
C. Inte"9ensi Ke&e"a*atan
. /.
Di
.
#
$
#a
n
d
a
n
K
"
i
t
e
"
i
'. Inte"9ensi
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 13/37
13
a
'
a
s
il
&4. &&.
De
&.
De
13.
Ba
a. Kelemahan
b. Haus
c. enurunan turgor
kulitlidah
d. ?embran mukosakulit
kering.
&. N
O
C
:
&. "
l
u
i
d
b
a
l
a
n
&. NIC : l#id
!anage!ent
a. ;imbang popokpembalut jika diperlukan
b. ertahankan catatan intake dan output yang akurat
c. ?onitor status hidrasi (kelembaban membran
mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik),
jika diperlukan.
d. ?onitor hasil lab yang sesuai dengan retensi
cairan (B08, Hmt, osmolalitas urin)
e. ?onitor vital sign
*. ?onitor masukan makanan cairan dan hitung
intake kalori harian
g. Kolaborasi pemberian cairan 7
h. ?onitor status nutrisi
i. Berikan cairan
j. Berikan diuretik sesuai interuksik. Berikan cairan 7 pada suhu ruangan
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 14/37
14
e. eningkatan denyut nadi,
penurunan tekanan
darah, penurunan
volumetekanan nadi
f. engisian vena menurun
g. erubahan status mental4. Konsentrasi urine
meningkat
i. ;emperatur tubuh
meningkat.
$. Hematokrit meninggi
k. Kehilangan berat badan
seketika (kecuali pada
third spacing)
1).
a
a. Kehilangan volume
cairan secara akti*.
b. Kegagalan mekanisme
pengaturan.
c
e
&/. H
y
d
r
a
t
i
o
n
&. 8
u
t
r
i
t
i
o
n
l. Dorong masukan oral
m. Berikan penggantian nesogatrik sesuai output
n. Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
o. ;a@arkan snack (jus buah, buah segar)
p. Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih
muncul meburuk
1. >tur kemungkinan tran*usir. ersiapan untuk tran*usi
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 15/37
15
a
l
2
t
at
u
s
!
"
o
o
d
a
n
d
"
l
u
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 16/37
16
i
d
n
ta
k
e
&'. K
"
i
t
e
"
i
a
'
a
s
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 17/37
17
i
l
:
&. ?empertahankan urine
output sesuai dengan usiadan BB, BE urine normal,
H; normal.
. ;ekanan darah, nadi, suhu
tubuh dalam batas normal.
:. ;idak ada tanda tanda
dehidrasi, <lastisitas
turgor kulit baik,
membran mukosa lembab,
tidak ada rasa haus yang
berlebihan.
4.. :.
N5
+.
'. N
O
C
:. NIC : Pain
Manage!ent
a. Fakukan pengkajian nyeri secara komprehensi*
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, *rekuensi,
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 18/37
18
De
.
2e
2,.
Ba
a. Faporan secara verbal
atau non verbal
b. "akta dari observasi
c. osisi antalgic untuk
menghindari nyeri
d. Ierakan melindungi
e. ;ingkah laku berhati-hati
f. ?uka topeng
g. Iangguan tidur (mata
sayu, tampak capek, sulit
atau gerakan kacau,
menyeringai)
4. ;er*okus pada diri sendiri
i. "okus menyempit
:
:4.
a
i
n
F
e
v
e
l,
:&.
a
i
n
c
o
n
t
r
o
kualitas dan *aktor presipitasi
b. %bservasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
c. Iunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri pasien
d. Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyerie. <valuasi pengalaman nyeri masa lampa
*. <valuasi bersama pasien dan tim kesehatan
lain tentang ketidake*ekti*an kontrol nyeri masa
lampau
g. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
menemukan dukungan
h. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
i. Kurangi *aktor presipitasi nyeri j. ilih dan lakukan penanganan nyeri
(*armakologi, non *armakologi dan inter personal)
k. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
intervensi
l. >jarkan tentang teknik non *armakologi
m. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
n. <valuasi kee*ekti*an kontrol nyer
o. ;ingkatkan istirahat
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 19/37
19
(penurunan persepsi
@aktu, kerusakan proses
berpikir, penurunan
interaksi dengan orang
dan lingkungan). $. ;ingkah laku distraksi,
contoh ! jalan-jalan,
menemui orang lain
danatau aktivitas,
aktivitas berulang-ulang)
k. =espon autonom (seperti
diaphoresis, perubahan
tekanan darah, perubahan
na*as, nadi dan dilatasi
pupil).
l. erubahan autonomic
dalam tonus otot
(mungkin dalam rentang
dari lemah ke kaku)
!. ;ingkah laku ekspresi*
l,
:. A
o
m
*
o
r
t
l
e
v
e
l
::. K
"
i
t
e
"
i
p. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak berhasil
1. ?onitor penerimaan tentang manajemen nyeri
3,. Analgesic Ad!inist"ation
a. ;entukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat
nyeri sebelum pemberian obat b. Aek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan
*rekuensi
c. Aek ri@ayat alergi
d. ilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu
e. ;entukan pilihan analgesik tergantung tipe dan
beratnya nyeri.
*. ;entukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan
dosis optimal
g. ilih rute pemberian secara 7, ? untuk
pengobatan nyeri secara teratur.
h. ?onitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
i. Berikan analgesik tepat @aktu terutama saat nyeri
hebat
j. <valuasi e*ektivitas analgesik, tanda dan gejala
(e*ek samping)
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 20/37
20
(contoh ! gelisah,
merintih, menangis,
@aspada, iritabel, na*as
panjangberkeluh kesah)
n. erubahan dalam na*su
makan dan minum
2-.
a
.
>g
a
'
a
s
il
:
a. ?ampu mengontrol nyeri
(tahu penyebab nyeri,
mampu menggunakan
tehnik non*armakologi
untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan) b. ?elaporkan bah@a nyeri
berkurang dengan
menggunakan manajemen
nyeri.
c. ?ampu mengenali nyeri
(skala, intensitas, *rekuensi
dan tanda nyeri).
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 21/37
21
d. ?enyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang
e. ;anda vital dalam rentang
normal
3).
:/. :.
'i
:'.
De
)8.
Ba
a. Kenaikan suhu tubuh
diatas rentang normal
b. 2erangan atau konvulsi
(kejang)
c. Kulit kemerahan
d. ertambahan ==
e. ;akikardi
f. 2aat disentuh tangan
+:. N
O
C
!
;
h
e
r
m
o
r
e
g
u
l
+. NIC :e9e" t"eat!ent
a. ?onitor suhu sesering mungkin
b. ?onitor $F
c. ?onitor @arna dan suhu kulit
d. ?onitor tekanan darah, nadi dan ==
e. ?onitor penurunan tingkat kesadaran
*. ?onitor $BA, Hb, dan Hct
g. ?onitor intake dan outputh. Berikan anti piretik
i. Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab
demam
j. 2elimuti pasien
k. Fakukan tapid sponge
l. Kolaborasi pemberian cairan intravena
m. Kompres pasien pada lipat paha dan aksilan. ;ingkatkan sirkulasi udara
o. Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya
menggigil
)-. e!&e"at#"e "eg#lation
a. ?onitor suhu minimal tiap jam
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 22/37
22
terasa hangat
)1.
a
a. enyakit trauma b. eningkatan metabolisme
c. >ktivitas yang berlebih
d. engaruh
medikasianastesi
e. Ketidakmampuanpenuru
nan kemampuan untuk
berkeringat
*. ;erpapar dilingkungan
panas
g. Dehidrasih. akaian yang tidak tepat
)2.
a
t
i
o
n++. K
"
i
t
e
"
i
a
'
a
s
i
l
:
b. =encanakan monitoring suhu secara kontinyu
c. ?onitor ;D, nadi, dan ==
d. ?onitor @arna dan suhu kulit
e. ?onitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi
*. ;ingkatkan intake cairan dan nutrisi
g. 2elimuti pasien untuk mencegah hilangnya
kehangatan tubuhh. >jarkan pada pasien cara mencegah keletihan
akibat panas
i. Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu
dan kemungkinan e*ek negati* dari kedinginan
j. Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan
dan penanganan emergency yang diperlukan
k. >jarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan
yang diperlukan
l. Berikan anti piretik jika perlu
+. ;ital sign Monito"ing
a. ?onitor ;D, nadi, suhu, dan ==
b. Aatat adanya *luktuasi tekanan darahMc. ?onitor 72 saat pasien berbaring, duduk, atau
berdiri
d. >uskultasi ;D pada kedua lengan dan bandingkan
e. ?onitor ;D, nadi, ==, sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 23/37
23
a. 2uhu tubuh dalam rentang
normal
b. 8adi dan == dalam
rentang normal
c. ;idak ada perubahan
@arna kulit dan tidak ada
pusing
)+.
*. ?onitor kualitas dari nadi
g. ?onitor *rekuensi dan irama pernapasan
h. ?onitor suara paru
i. ?onitor pola pernapasan abnormal
j. ?onitor suhu, @arna, dan kelembaban kulit
k. ?onitor sianosis peri*er
l. ?onitor adanya cushing triad (tekanan nadi yangmelebar, bradikardi, peningkatan sistolik)
m. denti*ikasi penyebab dari perubahan vital sign
+'. 4.
Ke
&.
De
+2.
Ba
a. Berat badan 4 G atau
lebih di ba@ah ideal
b. Dilaporkan adanya intake
makanan yang kurang
+. N
O
C
:
. 8
u
t
r
i
t
i
4. NIC :
&. N#t"ition Manage!ent
a. Kaji adanya alergi makanan
b. Kolaborasi dengan ahli giJi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
c. >njurkan pasien untuk meningkatkan intake "e
d. >njurkan pasien untuk meningkatkan protein dan
vitamin A
e. Berikan substansi gula
*. Nakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi
serat untuk mencegah konstipasi
g. Berikan makanan yang terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan ahli giJi)
h. >jarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian.
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 24/37
24
dari =D> (=ecomended
Daily >llo@ance)
c. ?embran mukosa dan
konjungtiva pucat
d. Kelemahan otot yang
digunakan untuk
menelanmengunyah
e. Fuka, in*lamasi pada
rongga mulut
f. ?udah merasa kenyang,
sesaat setelah mengunyah
makanan
g. Dilaporkan atau *akta
adanya kekurangan
makanan
4. Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
i. erasaan
ketidakmampuan untuk
mengunyah makanan
$. ?iskonsepsi
k. Kehilangan BB dengan
o
n
a
l
2t
a
t
u
s
!
*
o
o
d
a
n
d
"
i. ?onitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
j. Berikan in*ormasi tentang kebutuhan nutrisi
k. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
. N#t"ition Monito"ing
a. BB pasien dalam batas normal b. ?onitor adanya penurunan berat badan
c. ?onitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
dilakukan
d. ?onitor interaksi anak atau orangtua selama
makan
e. ?onitor lingkungan selama makan
*. Ead@alkan pengobatan dan tindakan tidak selama
jam makan
g. ?onitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
h. ?onitor turgor kuliti. ?onitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah
patah
j. ?onitor mual dan muntahk. ?onitor kadar albumin, total protein, Hb, dan
kadar Ht
l. ?onitor makanan kesukaan
m. ?onitor pertumbuhan dan perkembangan
n. ?onitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 25/37
25
makanan cukup
l. Keengganan untuk makan
!. Kram pada abdomen
n. ;onus otot jelek
o. 8yeri abdominal dengan
atau tanpa patologi
&. Kurang berminat terhadap
makanan
<. embuluh darah kapiler
mulai rapuh
". Diare dan atau steatorrhea
s. Kehilangan rambut yang
cukup banyak (rontok)
t. 2uara usus hiperakti*
#. Kurangnya in*ormasi,
misin*ormasi
+3.
a
a. Ketidakmampuan
pemasukan atau
mencerna makanan atau
l
u
i
d
n
t
a
k
e
. 8
u
t
r
i
t
i
o
n
jaringan konjungtiva
o. ?onitor kalori dan intake nuntrisi
p. Aatat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
1. Aatat jika lidah ber@arna magenta, scarlet
,3.
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 26/37
26
mengabsorpsi Jat-Jat giJi
berhubungan dengan
*aktor biologis, psikologis
atau ekonomi.
a
l
2
t
at
u
s
!
n
u
t
r
i
e
n
t
n
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 27/37
27
t
a
k
e
/. $
e
i
g
h
t
c
o
n
t
r
o
l
. K
"
i
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 28/37
28
t
e
"
i
a'
a
s
i
l
:
a. >danya peningkatan berat
badan sesuai dengan tujuan b. Berat badan ideal sesuai
dengan tinggi badan
c. ?ampumengidenti*ikasi
kebutuhan nutrisi
d. ;idak ada tanda tanda
malnutrisi
e. ?enunjukkan peningkatan
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 29/37
29
*ungsi pengecapan dari
menelan
*. ;idak terjadi penurunan
berat badan yang berarti
+/.
+. .
=is
,,. N
O
C
/. 2
e
t
e
l
a
h
d
i
l
a
/4. 8A !a. ?emonitor pasien secara ketat untuk perdarahan
b. Aatat tingkat hemoglobinhemtokrit sebelum dan
sesudah kehilangan darah, seperti yang
ditunjukan.
c. ?amantau tanda-tanda dan gejala perdarahan.
d. ?amantau koagulasi, termasuk prothombin (;),
tromboplastin parsial, dan jumlah trmbosit
jikadiperlukan.
e. ?enilai tingkat kenyamanan atau nyeri
*. ;utunkan ekstremitas untuk
meningkatkansirkulasi arteri yang sesuai.
g. ;inggikan anggota badan yang terkena 4 derajat
atau lebih besar atas tingkat jantung untuk
meningkatkan aliran balik vena yang sesuai.
h. ?emberi obat anti plateet atau antikoagulan, yang
sesuai.i. 0bah posisi pasien minimal setiap jam yang
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 30/37
30
k
u
k
a
nt
i
n
d
a
k
a
n
a
s
u
h
a
n
sesuai.
j. ?endorong berbagai latihan gerak pasi* dan akti*
selama istirahat di tempat tidur, yang sesuai.
k. Dorong pasien untuk latihan yang dapat
ditoleransi.
l. >njurkan pasien untuk pentingnya pencegahanstatis vena
m. >njurkan pasien pada pera@atan kaki yang tepat.
n. ?empertahankan hidrasi yang adekuat uk
mecegah viskositas darah meningkat.
o. ?emantau status cairan termasuk intake dan
output.
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 31/37
31
k
e
p
e
r a
@
a
t
a
n
p
a
d
a
p
a
s
i
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 32/37
32
e
n
s
e
la
m
a
&
5
+
j
a
m
d
i
h
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 33/37
33
a
r
a
p
k a
n
p
e
r
d
a
r
a
h
a
n
t
i
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 34/37
34
d
a
k
t
er
j
a
d
i
,. k
"
i
t
e
"
i
a
4
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 35/37
35
a
s
i
l
:a. ;anda # tanda in*eksi
tidak ada
b. ;idak ada lecet atau
kemerahan pada kulit
c. Eumlah trombosit normal
'.
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 36/37
36
-1. PEN=IMPAN%AN KDM
-2.
-3.
/+.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. IX Soati, S.Kep (7!""#"$%
=2K%
<=D>=>H>8
7/24/2019 LP_DBD-Fiks
http://slidepdf.com/reader/full/lpdbd-fiks 37/37
83.
84.
+.
,.
-.
. DAA P0SAKA
'. Doenges ?arilynn <. Rencana Asuhan Keperaatan (!edoman "ntuk
!erencanaan dan !endokumentasian !eraatan !asien), <disi :, Eakarta!
<IA, 444.
'4. ?ansjoer, ari*. 44&. Kapita #e$ekta Kedokteran %disi &&& vo$' . Eakarta !?edia >esculapius.
'&. 8elson. 444. &$mu Kesehatan Anak Bagian && . enerbit Buku Kedokteran
<IA! Eakarta
'. 8gastiyah. &''/. !eraatan Anak #akit . enerbit Buku Kedokteran <IA!
Eakarta.
':. 2uriadi, Nuliana =. 44&. Asuhan Keperaatan pada Anak %disi & ,
enerbit ;. "ajar nterpratama ! Eakarta.
'+. $ilkinson, Eudith ?. Buku #aku Diagnosa Keperaatan* Diagnosis +A+DA &ntervensi +&, Kriteria Hasi$ +-,' <disi '. Eakarta! <IA, 4&&.
95.