Lp Oksigenasi
date post
15-Apr-2016Category
Documents
view
885download
133
Embed Size (px)
description
Transcript of Lp Oksigenasi
2
LAPORAN PENDAHULUAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASII. KONSEP OKSIGENASI
A. PENDAHULUAN
Oksigen merupakan kebutuhan dasar manusia dan digunakan untuk mendukung kehidupan. Ada dua organ yang penting dalam pemenuhan kebutuhan oksigen ke dalam tubuh dan sel, organ tersebut adalah paru dan jantung, paru sebagai organ tempat pertukaran gas (O2 dan CO2) dari dan ke dalam darah jantung berperan dalam menghantar atau lebih tepat sebagai pemompa darah.
B. DEFINISI
Ketidakefektifan jalan nafas merupakan suatu keadaan dimana seorang individu mengalami suatu ancaman yang nyata atau potensial pada status pernafasan yang berhubungan dengan ketidakmampuan untuk batuk secara efektif. Respirasi atau pernafasan adalah suatu proses pertukaran gas antara individu dengan lingkungan disekitarnya (Kozier,2003).
1. Respirasi eksternal /pernafasan luar
Yaitu bentuk pertukaran gas dimana oksigen dan pau-paru berpindah ke dalam darah, karbondioksida dan air berpindah dari dalam ke paru- paru.
2. Respirasi internal/pernafasan dalam
Yaitu proses dimana sel tubuh menukar karbondioksida dengan oksigen di dalam tubuh.
C. KONSEP DASAR
1. Anatomi dan fisiologi saluran pernafasan
a. Saluran pernafasan atas
Terdiri atas :- Hidung
- Pharing
- Laring
- Epiglottis
Fungsi: menyaring, menghangatkan dan melembabkan yang dihirup.
b. Saluran pernafasan bawah
Terdiri dari: Trachea, bronchus, segmen bronci dan bronchioles
Fungsi: mengalirkan udara, membersihkan dengan mucouliary dan memproduksi subcutan
2. Fisiologi pernafasan
a. Ventilasi
Adalah proses masuknya oksigen ke dalam paru (inspirasi) dan pengeluaran karbondioksida ke udara (ekspirasi)
Faktor yang mempengaruhi ventilasi adalah
1. Keadekuatan atsmosfer
2. Kebersihan jalan nafas
3. Kompliente paru
4. Regulasi pernafasan
Jumlah udara pernafasan :
1. Volume respirasi
2. Kapasitas respirasi
b. Difusi
Adalah proses perpindahan gas dari alveoli ke kapiler paru, difusi berlangsung di alveoli.
Faktor yang mempengaruhi difusi yaitu
1) Ketbalan membran
(semakin tebal membran semakin sulit udara masuk)
2) Luas permukaan membrane
(semakin luas luas permukaannya semakin banyak udara)
3) Koefisiensi difusi
(harganya konstan)
4) Takanan parsial
(sangat tergantung pada perfusi jaringan vaskuler paru jika terjadi gangguan pada proses difusi)
Peningkatan ketebalan membaran dalam proses difusi terjadi pada klien dengan :
Edema pulmonary (penimbunan cairan)
Pulmonary infiltrate (penyusupan atau terkumpulnya zat yang tidak normal)
Efusi pulmonary (proses masuknya cairan)
Penurunan ketebalan membran atau perubahan membran alveolar kapiler juga bisa disebabkan oleh:
Penyakit kronis, mis: emphysema
Penyakit akut, mis: peneumothorak
Proses pembedahan, mis: lobektomy
c. Transportasi
Adalah proses pengangkutan oksigen ke sel
1. Trasportasi oksigen
Larut dalam plasma
Berikan dengan hemoglobin
2. Transpormasi karbondioksida
Larut dalam plasma
Berikan dengan gugus amino
Berikan dengan bicarbonat plasma
Faktor yang mempengaruhi transfortasi yaitu
a. COP (cardiac output)
Adalah jumlah darah yang dikeluarkan dari jantung selama 1 kali sistol
b. Jumlah eritrosit
c. Exerase
Adalah latihan atau aktivitas yang dilakukan jika aktivitas meningkat kebutuhan akan oksigen juga ikut meningkat.
d. Hematokrit
Adalah viskositas atau kekentalan darah jika meningkat jumlah air dalam darah akan sedikit sehingga darah semakin pekat dan yang memperlambat aliran darah dan berarti darah mengandung sedikit oksigen.
d. Regulasi
Adalah proses dimana hanya melibatkan syarat khususnya medulla oblongata dan unsure kimiawi yang sangat mempengaruhi adalah CO2 dan HCO3 dalam darah (Kozier,2003).Respirasi pernafasan terdiri dari
1. Tidal volume(TV) volume tidal nilainya 500 ml
Adalah jumlah udara yang masuk atau keluar pada kondisi rileks, santai dan tanpa paksaan atau juga disebut sebagai volume normal.
2. Inspiratory Reserve volume (IRV) volume ekspirasi cadangan, nilainya 3100 ml
Adalah jumlah udara yang dapat dihirup secara maksimal setelah volume tidal.
3. Ekspiratory Reserve Volume (ERV) volume ekspirasi cadangan nilainya 1200 ml
Adalah jumlah udara yang dapat dikeluarkan (ekspirasi) secara maksimal setelah volume tidal.
4. Residval volume (RV) volume residual nilainya 1200 ml
Adalah jumlah udara yang tersisa di paru setelah ekspirasi.
Kapasitas pernafasan terdiri dari
1. Total luna capacity (TLC)
Total kapasitas paru nilainya 6000 ml
Adalah jumlah maksimal udara yang ada di paru setelah inspirasi maksimal.
TLC = TV+IRV+ERV
2. Vital capacity (VC)
Kapasitas vital nilainya 4800 ml atau 80 % dari TLC
Adalah jumlah udara maksimal yang dapat diekspirasi setelah inspirasi maksimal
VC = TV+IRV+ERV
3. Inspiratory capacity (IC)
Kapasitas inspirasi nilainya 3600 ml
Adalah jumlah udara maksimal yang dapat di inspirasi setelah ekspirasi normal.
IC = TV+IRV
4. Fanctional residul capacity (FRC)
Kapasitas residual fungsional nilainnya 2400 ml
Adalah volume udara yang tersisa di paru-paru setelah ekspirasi tidal volume normal.
FRC = ERV+RV
D. MACAM GANGGUAN PERNAFASAN YANG SERING MUNCUL
1. Hipoxia: kekurangan oksigen
Etilogi: menurut kadar hemoglobin,menurunnya konsentrasi O2 inspirasi, gangguan pada proses difusi dan menurunnya perfusi jaringan.
Tanda
1. Kelemahan,
2. Cemas
3. Pusing
4. meningkatnya tekanan darah
5. menurunnya konsentrasi
6. cyanosis (pucat)
7. dyspnoe (sesak nafas)
8. menurunya tingkat kesadaran
9. irama jantung tidak teratur (distritmi)
2. Hypercapnoe: kelebihan O2 Etiologi: obstruksi jalan nafas, hipoventilasi, PPOM (penyakiit paru obstruksi menahun)
Tanda :
1) Meningkatnya nadi
2) Meningkatnya respirasi
3) Meningkatnya tekanan darah
4) Gangguan mental gelisah
5) Sakit kepala
3. Hiperventilasi
Frekuensi ventilasi melebihi kebutuhan metabolisme normaluntuk proses respirasi.
Etiologi
1) Kecemasan 2) Infeksi3) Obat-obatan, mis:amphetamine4) Ketidakseimbangan asam basa, mis:asiclosis metabolik5) Hipoksia, mis:emboli paru atau shock
Tanda
1) Sesak nafas2) Nyeri dada3) Menurunnya konsentrasi4) Dizzing /pusing5) Pandangan kabur6) Tetani /kejang
4. Hypoventilasi
Terjadi bila ventilator alveolar tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan O2 tubuh/ada pembatasan kecukupan CO2 sehingga ventilasi menurun dan PaCO2, elevasi.
Tanda
1) Dizzing /pusing
2) Kelelahan
3) Menurunnya konsentrasi
4) Kejang
5) Koma
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN1. Lingkungan
2. Latihan/aktivitas
3. Emosi
4. Gaya hidup
5. Status kesehatan
6. Narkotik
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Spyromtry: mengetahui fungsi paru.
2. Hematologi : mengetahui
Infeksi :LED (laju endap darah), leukosit
Alergi
:eosinofil
Pertukaran gas :ABG (analisa blood gas)
3. Radiologi
Foto rontegen atau X-ray
Broncoscopy : pada hidung dimasukkan selang sampai bronkus yang dihubungkan dengan computer
Scaning paru :untuk mengetahui keadaan otak dan paru
Tromogafi :CT-scen menggunakan computer Anglografi :untuk mengetahui emboli4. Biopsi :mengetahui histologi sel
5. Thoracocentesis :mengetahui cairan
6. Ultrasonograph /USG :melihat bagian tubuh dengan computer.(pada wanita hamil).
G. PENANGANAN
Teknik pernafasan
1) Latihan nafas dalam, batuk efektif.
Indikasi :48 jam post operasi
Cara kerja :
a) Posisikan semi fowler
b) Anjurkan klien menekan aera insisi dengan bantal /tangan
c) Anjurkan klien tarik nafas lewat hidung dan dikeluarkan secara perlahan-lahan lewat mulut
d) Anjurkan klien tarik nafas lagi, tahan sebentar kemudian di batukkan
e) Bersihkan atau tamping sputum yang keluar
2) Pursed lip breating
Indiksi :pasien yang biasa mengontrol pernafasan
Cara kerja :
a) Posisikan baring /duduk yang nyaman
b) Anjurkan klien inspirasi dalam lewat hidung dan tahan sebentar
c) Ekspirasikan lewat mulut secara perlahan-lahan seperti bersin
3) Abdominal breating
Indikasi :disfungsi pernafasan kronik
Cara kerja :
a) Bersihkan jalan nafas, kalau perlu saction
b) Pasisi klien duduk atau baring semi fowler
c) Anjurkan klien tarik nafas dalam dengan menggunakan otot abdomen
d) Tahan sebentar kemudian akhalasi seperti bersin ddengan perlahan-lahan kurang lebih 2-3 kali lebih lama dari inspirasi
e) Bila berhasil lanjutkan dengan latihan bebas di atas abdomen kurang lebih 5 pound (2,5 kg)
f) Lakukan kurang lebih 10-20 menit
4) Insentive spirometer
Indikasi :post operasi bersamaan deep breathing
Cara kerja :
a) Posisi klien duduk atau berbaring semi fowler
b) Anjurkan klien memegang pipa spyrometer dekatkan ke mulut
c) Klien nafas dalam kemudian keluarkkan secara cepat dan maksimal lewat mulut ke selang spirometer