LP Gastritis

5
LAPORAN PENDAHULUAN PADA KLIEN GASTTRITIS I. DEFINISI. Gasrtitis adalah inflamasi dari mukosa lambung. Gambaran klinis yang di temukan berupa dyspepsia atau indigesti. Berdasarkan pemeriksaan endoskopi ditemukan eritema mukosa, sedangkan hasil foto memperlihatkan iregularitas mukosa. Gastritis terbagi dua, yaitu: 1. Gastritis akut Merupakan kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda dan gejala yang khas biasanya ditemukan sel inflamasi akut dan neuttrofil. 2. Gastritis kronik Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multifaktor dengan perjalanan klinik yang bervarias.Kelainan ini berkaitan erat dengan infeksi H. PYLORI II. ETIOLOGI. Penyebab penyakit ini, antara lain: - Obat-obatan:Aspirin>,Obat anti inflamasi non steroid {AINS}. - Alkohol. - Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung: Trauma,Luka bakar, Sepsis. Secara makroskopik terdapat lesi erosi mukosa dengan lokasi berbeda. Jika ditemukan pada korpus dan

description

OOO

Transcript of LP Gastritis

Page 1: LP Gastritis

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KLIEN GASTTRITIS

I. DEFINISI.

Gasrtitis adalah inflamasi dari mukosa lambung. Gambaran klinis yang di

temukan berupa dyspepsia atau indigesti. Berdasarkan pemeriksaan endoskopi

ditemukan eritema mukosa, sedangkan hasil foto memperlihatkan iregularitas

mukosa.

Gastritis terbagi dua, yaitu:

1. Gastritis akut

Merupakan kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda dan

gejala yang khas biasanya ditemukan sel inflamasi akut dan neuttrofil.

2. Gastritis kronik

Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multifaktor dengan perjalanan

klinik yang bervarias.Kelainan ini berkaitan erat dengan infeksi H. PYLORI

II. ETIOLOGI.

Penyebab penyakit ini, antara lain:

- Obat-obatan:Aspirin>,Obat anti inflamasi non steroid {AINS}.

- Alkohol.

- Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung: Trauma,Luka bakar, Sepsis.

Secara makroskopik terdapat lesi erosi mukosa dengan lokasi berbeda. Jika

ditemukan pada korpus dan fundus, biasanya disebabkan stres.Jika disebabkan

obat-obatan AINS, terutama ditemukan di daerah antrum, namun dapat juga

menyeluruh. Sedangkan secara mikroskopik, terdapat erosi dengan regenerasi

epitel,dan ditemukan reaksi sel inflamasi netrofil yang minimal.

III. MANIFESTASI KLINIS.

Sindrom dyspepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung, muntah,

merupakan salah satu kelainan yang sering muncul. Ditemukan pula perdarahan

saluran cerna berupa nematemesis dan melena, kemudian disusul dengan tanda-

tanda anemia pasca perdarahan-biasanya. Jika dilakukan anamnesis lebih dalam,

terdapat riwayat penggunaan obat-obatan atau bahan kimia tertentu.

Page 2: LP Gastritis

IV. PATOFISIOLOGI.

Terdapat gangguan keseimbangan faktor agresif dan faktor defensif yang

berperan dalam menimbulkan lesi pada mukosa. Faktor- faktor tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut,dalam keadaan normal ,faktor defensif dapat

mengatasi faktor aggresif sehingga tidak terjadi kerusakan atau kelainan

patologi.

FAKTOR AGRESIF DAN PROTEKTIF

Faktor agresif Faktor defensif

Asam lambung

Pepsin

Ains

Empedu

Infeksi virus

Infeksi bakteri:H.pylori

Bahan korosif:Asam dan basa kuat

Mukus

Bikarbonas mukosa

Prostaglandin mikrosirkulasi

Gastritis

Peningkatan Hcl lambung

Ulcer mukosa lambung

Nutrisi

Cemas

Rasa nyaman

Nyeri

Defisit pengetahuan

Mual dan muntah

Page 3: LP Gastritis

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tiga cara dalam menegakkan pemeriksaan, yaitu gambaran klinis, gambaran

lesi mukosa akut di mukosa lambung berupa erosi atau ulkus dangkal dengan

tepi rata pada endoskopi dan gambaran foto / gambaran radiologi dengan

kontras tunggal sukar untuk melihat besi permukaan yang super fisial, karena

itu sebaiknya digunakan kontras ganda secara umum peranan endoskopi saluran

cerna bagian atas lebih sensitif dan spesifik untuk diagnosis kelainan akut

lambung.

VI. KOMPLIKASI

Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa nematemesis dan melena,

dapat berakhir sebagai syok nemoragik. Khusus untuk perdarahan SCBA, perlu

dibedakan dengan tukak peptik. Gambaran klinis yang memperlihatkan hampir

sama. Namun pada tukak peptik penyebab utamanya duodenum dan 60 – 90 %

pada tukak lambung. Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan endaskopi.

VII. PENATA LAKSANAAN

Faktor utama adalah dengan menghilangkan etiologinya, diet lambung, dengan

porsi kecil dan sering. Obat-obatan ditujukan untuk mengatur sekresi asam

lambung, berupa antaganisreseptor Hz, innibitor pompa proton, antikolinergik,

dan antesid, juga ditujukan sebagai sitoprotektor, berupa sukralfat dan

prastaglandin.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansjoer, dkk. 2001, Kapita Selekta Kedokteran edisi ketiga jilid pertama

Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.