Lp Gastritis

21
internet advertising Laporan Pendahuluan Gastritis Gastritis A. Pengertian Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut kronik, difus atau lokal (Soepaman, 1998). Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Arif Mansjoer, 1999). Gastritis adalah radang mukosa lambung (Sjamsuhidajat, R, 1998). Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa Gastritis merupakan inflamasi mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difus atau lokal. B. Etiologi Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut : Gastritis Akut Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung). Bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis. Gastritis Kronik Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui. Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol, dan merokok.

Transcript of Lp Gastritis

Page 1: Lp Gastritis

internet advertising

Laporan Pendahuluan Gastritis

Gastritis

A. Pengertian

Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut kronik, difus atau lokal (Soepaman, 1998).Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Arif Mansjoer, 1999).Gastritis adalah radang mukosa lambung (Sjamsuhidajat, R, 1998).Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa Gastritis merupakan inflamasi mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difus atau lokal.

B. Etiologi

Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut :

Gastritis AkutPenyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung).Bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis.

Gastritis KronikPenyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui.Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol, dan merokok.

C. Manifestasi klinik

1. Manifestasi klinik yang biasa muncul pada Gastritis Akut lainnya, yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran cerna pada Hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia.

Gastritis KronikKebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.

Page 2: Lp Gastritis

D. Proses Penyakit

Gastritis akut

Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung.Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :

1. Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung. Lambung akan meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.

Hasil dari penyawaan tersebut akan meningkatkan asam lambung. Jika asam lambung meningkat maka akan meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan & elektrolit.

2. Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan hypovolemik.

Gastritis kronik

Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.

E. Komplikasi

1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut, yaitu perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hemotemesis dan melena, berakhir dengan syock hemoragik, terjadi ulkus, kalau prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi.

2. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus.

Page 3: Lp Gastritis

F. Penatalaksaan Medik

1. Gastritis AkutPemberian obat-obatan H2 blocking (Antagonis reseptor H2). Inhibitor pompa proton, ankikolinergik dan antasid (Obat-obatan alkus lambung yang lain). Fungsi obat tersebut untuk mengatur sekresi asam lambung.

2. Gastritis KronikPemberian obat-obatan atau pengobatan empiris berupa antasid, antagonis H2 atau inhibitor pompa proton.

SUBSCRIBE TO THE FEED... POSTS COMMENTS

Online Tutorial & Business Tutorial Kuliah dan Bisnis Online

Tentang Situs ini

Situs ini berisi tutorial kuliah dan bisnis online. Materi kuliah yang ada di blog ini adalah catatan kuliah, dari penulis dan istri, kalau ada pertanyaan silahkan berikan komentar. Penulis Tidak Bertanggung Jawab atas isi dari situs ini, kalau ada kesalahan mohon diluruskan dan silahkan kirimkan kritik dan saran ke e-mail di : [email protected]

HOME INFO NOKIA ANOTHER PAGE

Jadikan Semuanya Lebih Baik

Semoga Kita Bisa Memaknai Setiap Arti Hidup ...Sukses dan Keberkahan Untuk Kita Semua..Jayalah Terus Blogger Indonesia ...Untuk pemasangan Iklan di Blog ini hubungi : [email protected]

Enter Searc

Page 4: Lp Gastritis

INFO BLACKBERRY TERBARU SITEMAP

Laporan Pendahuluan Gastritis Posted on 05.18 No Comments Label: Keperawatan Medikal Bedah

CONTOH LAPORAN PENDAHULUAN

GASTRITIS

1. PengertianGastritis bersal dari dua kata yaitu gaster yang berarti lambung, dan it is berarti peradangan atau pembengkakan. Gastritis adalah suatu inflamasi yang terjadi didaerah mukosa lambung yang disebabkan oleh kuman-kuman, diman bisa terjadi secara akut dan kronis.Secara klinis gastritis terbagi atas :a. Gastritis akutInflamasi akut dari dinding lambung yang biasannya terbatas pada bagian mukosa saja. Terjaddi atas gastritis atas, gastritis ekssogen da n endogen akut.b. Gastritis kronisInflamasi kronis pada dinding lambung yang bisa bagia n mukosa saja atas ssudah penetrasi kelapisan sub mukosa lambung yang kaya akan pembuluh darah. Gastritis kronis terjadi kare na gastritis akut yang tidak tertangani.2. EtiologiMakanan minuman yang dapat mersak mukosa lambung, banyak mengkumsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan seperti yudium, kafein. Infeksi bakjteri terutama sreptococcus, stapylococcus, serta bahan kimia dan minuman yanag bersifat korosif seperti asam pekat dan soda kausatif. Makanan dan minuman yang terlalu asam, pedas, panas, berle mak juga dapat menyebabkan gastritis. Terlalu banyak berpikir atau stres dapat meningkatkan asam lambung.3. PatofisiologiPada gaster yang terjadi peradangan pada lapisan mokusa terjadi kemeraha , edema dan meradang, biasanya peradangan ini terbatas pada mukosanya saja. Apabilaa sering mengkonsumsi bahan-bahan yang bersifat iritasi, maka dapat menyebabkan perdarahan mukosa lambung juga dapat menimbulkan kerak yang disertai reaksi inflamasi. Jika hal ini terus berlanjut, maka akn terjadi peningkatan sekresi asam lambung serta dapat meningkatkan jumlah asam lambung.Keadaan demikian dapat menyebabkan iritasi yang lebih parah pada mukosa lambung akibat hiper sekresi dari asam lambung.

Page 5: Lp Gastritis

2.4. Manifestasi Klinika. Gastritis akutRasa nyeri pada epigastrium yang mungkin ditambah mual. Nyeri dapat timbul kembali bila perut kosong. Saat nyeri penderita berkeringat, gelisah, sakit perut dan mungkin disertai peningkatan suhu tubuh, tachicardi, sianosis, persaan seperti terbakar pada epigastrium, kejng-kejng dan lemah.b. gastritis kronistanda dan gejala hanpir sam dengan gastrritis akut, hanya disertai dengan penurunan berat badan, nyeri dada, enemia nyeri, seperti ulkus peptikum dan dapat terjdi aklohidrasi, kadar gastrium serum tinggi.5. Pemeriksaan Penunjang1. Foto lambung2. Foto Rontgen3. Gastrokopi4. Endoskopi5. Biopsi Mukosa6. Analisa lambung7. Penatalaksanaan Medis– Selama masa akut; istirahat 1 – 2 hari– Mengatur diet; lembek dan tidak pedas– Mengganti cairan tubuh melalui intravena– Beri antimetik; psimpesan– Beri analgetik dan anti inflamasi– Terapi infus; D5 %8. Diagnosa dab Intervensi Keperawatana. gangguan rasa nyaman: nyeri s.d peradangan pada gaster kaji status nyeri : Skala, intensitas, frekuensi, durasi nyeri Kaji penyebab nyeri : area nyeri Anjurkan Px menari napas dalam dan menggunakan tekhnik relaksasi lain Anjurkan Px untuk tidak mrngkunsumsi makana pedas dan mengandung gas serta minuman yang sifatnya oversidosis Beri analgetik SOD Beri Asetaminofen karena ada efek tidur Beri antasit Beri anticholirgikb. gangguan pemenuhan nutrisi s.d Anorexia d.d mual dan muntah Observasi karakteristik muntahan Berikan makan cair dalam jumlah kecil dan cukup kering Anjurkan Px makan sedikit demi sedikit namun sering Pertahankan puasa selama masa akut kurang lebih beberapa jam Kolaborasi dengan Dokter untuk pemberian antiemetikc. Gangguan regulasi suhu s.d Proses peradangan lambung Berikan kompres dingin pada prontal dan axila Observasi TTV

Page 6: Lp Gastritis

Anjurkan minum yang banyak Berikan pakaian yang tipisd. Kurang pengetahuan tentang proses penyakitnya Kaji tingkat pengetahuan tentang proses penyakitnya Observasi tingkat kecemasan Px Berikan kesempatan Px untuk bertanya8. Daftar PustakaDoengos, M.E,dkk,1999”Rencana Asuhan KeperawatanPedoman Untuk Perencanaan dan Pedokomentasian Perawatan Pasien”.Edisi III, Jakarta : EGCMansjoer,A,dkk,1999 “Kapita Selekta Kedokteran” Jilid I Edisi III, Jakarta : Media Aeskulapius FKUI

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA

A. PENGERTIANSuatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung.(Mizieviez).

B. ETIOLOGI1. Faktor imunologi2. Faktor bakteriologi3. Faktor lain seperti : NSAID ( aspirin ), merokok, alkohol, kafein, stres/ ansietas, refluk usus-lambung, bahan kimia

C. PATWAYS DAN DIAGNOSA KEPERAWATANF. imunologi F. Bakteriologik Faktor lain

Infiltrasi sel - sel radangAtropi progresif sel epitel kelenjar mukosaKehilangan sel parietal dan chief selProduksi asam klorida, pepsi dan faktor intrinsik menurunDinding lambung menipisMukosa rataKerusakan mukosa asam lambungNyeri ulu hati Mual, muntah, anoreksia Kurang penget.Perub. Kenyamanan Resiko nutrisi kurangNyeri dari kebutuhan tubuh

D. TANDA DAN GEJALANyeri epigastrium yang tidak hebat, nyeri tekan pada epigastrium, mual, muntah anoreksia, muntah darah bila berat.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Endoskopi2. Biopsi mukosa lambung

Page 7: Lp Gastritis

3. Analisa cairan lambung4. Pemeriksaan barium5. Radiologi abdomen6. Kadar Hb, Ht, Pepsinogen darah7. Feces bila melena

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN GASTRITIS DI RUMAH SAKIT

A. PENGKAJIAN1. Riwayat atau adanya faktor resikoRiwayat garis perama keluarga tentang gastritisPenggunaan kronis obat yang mengiritasi mukosa lambungPerokok beratPemajanan pada stres emosi kronis2. Pengkajian fisik Nyeri epigastrik. Nyeri terjadi 2 – 3 setelah makan dan sering disertai dengan mual dan muntah. Nyeri sering digambarkan sebagai tumpul, sakit, atau rasa terbakar, sering hilang dengan makanan dan meningkat dengan merokok dan stres emosi.Penurunan berat badanPerdarahan sebagai hematemesis dan melena bila berat3. Kaji diet khusus dan pola makan selama 72 jam perawatan dirumah sakit4. Kaji respon emosi pasien dan pemahaman tentang kondisi, rencana tindakan, pemeriksaan diagnostik, dan tindakan perawatan diri preventif5. Kaji metode pasien dalam menerima peristiwa yang menimbulkanstres dan persepsi tentang dampak penyakit pada gaya hidup

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Nyeri Akut /kronis b/d peningkatan lesi skunder terhadap peningkatan sekresi gastik2. Resiko peningkatan inefektif regimen terapeutik yang b/d kurang pengetahuan tentang proses penyakit, kontra indikasi, tanda dan gejala, komplikasi, dan program pengobatan3. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d rasa tidak nyaman setelah makan , anoreksia, mual, muntah

C. RENCANA KEPERAWATAN• Dx/ Kep. 1.• Kriteria klien akan :1. Melaporkan gejala ketidaknyamanan dengan segera2. Mengungkapkan peningkatan rasa nyaman dalam respon terhadap rencana pengobatan• Intervensi1. Jelaskan hubungan antara sekresi asam hidroklorit dan awitan nyeri2. Berikan antasida, antikolinergik, sukralfat, bloker H2 sesuai pesanan3. Beri dorongan untuk melakukan aktivitas yang meningkatkan istirahat dan rileks

Page 8: Lp Gastritis

4. Bantu klien untuk mengidentifikasi subtansi pengiritasi misalnya makanan gorengan, pedas, kopi5. Ajarkan tehnik diversional untuk reduksi stres dan penghilang nyeri6. Nasehati klien untuk menghindari merokok dan penggunaan alkohol7. Dorong klien untuk menurunkan masukan minuman yang mengandungkafein, bila ada indikasi8. Peringatkan klien berkenaan dengan penggunaan salisal kecuali bila dianjurkan dokter9. Ajarkan klien tentang pentingnya pengobatan berkelanjutan bahkan saat tidak nyeri sekalipun

Dx/ Kep. 2.Kriteria : Berkaitan dengan perencanaan pemulangan, rujuk pada rencana pemulanganIntervensi:

1. Jelaskan patofisiologi penyakit gastritis menggunakan terminologi dan media yang tepat untuk tingkat pengetahuan klien dan keluarga2. Jelasskan perilaku yang dapat diubah atau dihilangkan untuk mengurangi resiko kekambuhan:a. penggunaan tembakau,b. masukan alkohol berlebihan,c. makanan dan minuman yang mengandung kafein,d. jumlah besar produk yang mengandung susu.3. Jika klien dipulangkan dengan terapi antasid, ajarkan hal-hal berikut:a. kunyah tablet dengan baik dan minum segelas air, untuk meningkatkan absorbsib. minum antasid 1 jam setelah makan untuk memperlambat pengosongan lambungc. berbaring selama 1/2 jam setelah makan untuk memperlambat pengosongan lambungd. Hindari antasid tinggi natrium ( misal: gelusil, amphojel, mylanta ), masukan natrium berlebuhan memperberat rettensi cairan dan meningkatkan takanan darah4. Diskusikan tentang pengobatan lanjut bahkan saat tidak ada gejala5. Instruksikan klien dan keluarga untuk memperhatikan dan melaporkan gejala ini :Feces merah / hitamMuntahan berdarah / hitamNyeri epigastrik menetapNyeri abdomen berat dan tiba-tibaKonstipasiMual dan muntah menetapPenurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya6. Rujuk ke sumber komunitas, bila ada indikasi( misal : program penghentian merokok, minum alkohol, penatalaksanaan stres)

Dx/ Kep. 3.

Page 9: Lp Gastritis

Kriteria: mempertahankan masukan makanan yang adekuatIntervensi:1. Kaji status nutrisi pasien: diit, pola makan, makanan yang dapat menjadi pencetus rasa nyeri2. Kaji riwayat pengobatan pasien: aspirin, steroid, vasopresin3. Pantau tanda-tanda vital / 4 jam4. Pantau masukan dan haluaran5. Pertahankan lingkungan tampa stres6. Berikan diit dalam jumlah kecil dan sering7. Pantau keefektifan / efek samping obat

DAFTAR PUSTAKA

1. Darmojo R.B, Martono H, (2000), Buku Ajar Geriatri, Edisi 2, Balai penerbit FKUI, Jakarta

2. Price SA, Lorraine M, (1995), Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Buku 1, Edisi IV, EGC, Jakarta

3. Mansjoer a,dkk,(1999), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jilid I, Media Euskulapius FKUI, Jakarta

4. Bruner & Sudart, (2002), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol. 2, Edisi 8, EGC, Jakarta

5. FKUI, (2000), Kumpulan Makalah Pelatihan Askep Keluarga, Jakarta6. Capernito L.J, (2000), Rencana Askep dan Dokumentasi Keperawatan, Edisi 2, EGC, Jakarta

7. Engram B, (2000), Rencana askep medikal bedah, Edisi !, EGC, Jakarta

8. Tuker SM et al, (1992),Standard Perawatan Pasien, Vol 2, Edisi V, EGC, Jakarta

9. Suparman dkk, (1990), Ilmu Penyakit Dalam , Jilid 2, Balai Penerbit FKUI, Jakarta

Pada bab ini penulis akan mengemukakan tentang dasar teoritis dari konsep dasar penyakit gastritis akut yang meliputi pengertian, etiologi,patofisiologi, gejala-gejala/tanda, penatalaksanaan dan komplikasi serta dasar teoritis dari asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosakeperawatan, perencanaan, tindakan keperawatan, serta evaluasi.2.1 Konsep dasar gastritis akut

Page 10: Lp Gastritis

2.1.1 PengertianGastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosif. Disebut erosif apabilakerusakan yang terjadi tidak lebih dalam dari pada mukosa muskularis. Penyakit yang dijumpai di klinik, sebagai akibat samping pemakaian obat, sebagaipenyulit penyakit-penyakit lain atau karena sebab yang tidak diketahui.Perjalanan penyakit biasanya ringan, walaupun demikian kadang-kadang dapat menyebabkan kedaruratan medis, yakni perdarahan saluran cernabagian atas.2.1.2 EtiologiGastritis akut dapat timbul tanpa diketahui penyebabnya. Penyebab yang paling sering dijumpai adalah :a. Obat analgesik-antiinflamasi, terutama aspirin dalam dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung.b. Bahan kimia misalnya lisol.c. Alkohol.d. Stress fisis yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal, dan kerusakan susunan saraf pusat.e. Refluks usus-lambung.f. Endotoksin2.1.3 PatofisiologiAda beberapa faktor yang dapat menyebabkan kerusakan mukosa lambung. Faktor-faktor itu adalah :a. Kerusakan mukosa barier sehingga difusi balik ion H meninggi.b. Perfusi mukosa lambung terganggu.c. Jumlah asam lambung merupakan faktor yang sangat penting.faktor-faktor tersebut tidak berdiri sendiri, misalnya stress fisis akan menyababkan perfusi mukosa lambung terganggu, sehingga timbuldaerah-daerah infark kecil. Disamping itu, sekresi asam lambung juga terpacu. Mucosa barier pada penderita stress fisis biasanya tidak terganggu. Hal itu yangmembedakannya dengan gastritis erosif karena bahan kimia atau obat. Pada gastritis refluks, gastritis karena bahan kimia, obat, mucosa barier rusak sehinggadifusi balik ion H meninggi. Suasana asam yang terdapat pada lumen lambung akan mempecepat kerusakan mucasa barier oleh cairan usus.Mukosa barier dari lambung yang normal melindungi otot dari pergerakan otot itu sendiri, proses pembentukannya sendiri dengan asam disebutautodigestion. Prostaglandin juga turut melindungi mukosa barier dalam lambung. Ketika mukosa barier bereaksi, maka lambung memberikan respon. Setelahmukosa barier rusak terjadi luka dan lebih parah karena interaksi dari histamin dan stimulasi nervus cholinergik.Asam hydrochloric dapat berdifusi kembali ke mukosa dan karena ada luka yang mengakibatkan oedema, perdarahan dan erosi pada dindinglambung. Alkohol, aspirin dan refluks duodenum diketahui dapat mengubah menjadi penghalang difusi barier.

Page 11: Lp Gastritis

Pengganti patologik terjadi pada gastritis akut termasuk vaskuler kongesti, oedema, sel yang terinfiltrasi meradang akut dan pergantiandegeneratif dalam superficial epithelium. Manifestasi awal dari patologis gastritis akut adalah perubahan merah pada mukosa membran dengan promonentrugae atau terlipat sejalan dengan proses penyakit, dinding dan garis perut menjadi tipis dan atropi. Atropi lambung progresif akibat dari luka pada mukosayang kronik makin memperburuk fungsinya yang penting dari parietal sel.Dari uraian tersebut dapat dibuatkan suatu skema seperti di bawah ini :Terdapat gangguan keseimbangan faktorAgresif Defensif- Asam lambung - Mukus- Pepsin,Antiinflamasinonsteroid - Bikarbonas mukosa- Empedu - Prostaglandin- Infeksi virus- Infeksi bakteri Helicobacter pylory- Bahan korosif :Asam dan basa kuatMenimbulkan lesi pada mukosa2.1.4 Tanda dan gejala klinisSebagian penderita datang berobat karena muntah darah. Sering penderita-penderita tersebut tidak mempunyai keluhan tertentu sebelumnya dansebagian besar penderita hanya mempunyai keluhan yang ringan saja, seperti nyeri epigastrium yang tidak hebat, kadang-kadang disertai nausea dan ataumuntah, kembung.Pemeriksaan fisis sering tidak membantu. Kadang-kadang didapati nyeri tekan yang ringan saja pada daerah epigastrium, jika lanjut ditemukanperdarahan saluran cerna berupa hematemesis melena kemudian disusul anemia pasca perdarahan.2.1.5 PenatalaksanaanPenatalaksanaan yang dilakukan yaitu :a. Faktor utama adalah menghilangkan penyebabnya.b. Diet lambung dengan porsi kecil tapi sering.c. Pemberian obat-obatan H2 blocking, antasid atau obat-obat ulkus lambung yang lain yang ditujukanuntuk mengatur sekresi asam lambung.d. Endoskopi.Pada pemeriksaan endoskopi akan tampak erosi multipel yang sebagian biasanya tampak berdarah dan letaknya tersebar. Kadang-kadang dapatdijumpai erosi multipel yang mengelompok pada suatu daerah. Mukosa umumnya tampak merah, kadang-kadang dijumpai daerah erosif yangditemukan pada mukosa yang tampak normal. Pada saat pemeriksaan dapat dijumpai lesi yang terdiri dari semua tingkatan perjalananpenyakitnya. Akibatnya pada saat itu terdapat erosi yang masih baru baersama-sama dengan lesi yang sudah mengalami penyembuhan.2.1.6 KomplikasiKomplikasi yang sering terjadi ialah :

Page 12: Lp Gastritis

a. Perdarahan saluran cerna bagian atas yang merupakan kedaruratan medis. Kadang-kadang perdarahannya cukup banyak sehingga dapatmenyebabkan kematian.b. Terjadi ulkus, kalau prosesnya hebat.c. Perforasi.d. Anemia karena gangguan absorbsi vitamin B12.2.2 Asuhan KeperawatanProses keperawatan adalah metode sistematik dimana secara ilmiah perawat bersama klien secara bersama menentukan masalah keperawatansehingga membutuhkan asuhan keperawatan, membuat rencana dan implementasi serta mengevaluasi hasil (Laode jumadi gaffar,S.Kp, PengantarKeperawatan profesional). Asuhan keperawatan menggunakan proses keperawatan meliputi :1. Pengkajian.2. Diagnosa keperawatan.3. Rencana tindakan keperawatan.4. Tindakan keperawatan/implementasi.5. Evaluasi.Untuk dapat menerapkan proses keperawatan, orang memerlukan kecakapan dan keterampilan proses keperawatan melalui :1. Kecakapan intelektual seperti pengetahuan tentang kehidupan yang merupakan pengetahuan dasar dan memungkinkanperawat untuk mampu menggali masalah keperawatan.2. Pengelompokan dataData yang dikumpulkan, selanjutnya dikelompokkan dengan melakukan metode pengelompokan data menurut urgensinya.3. Menganalisa dataData yang telah dikelompokkan segera dianalisis sehingga didapat suatu kesimpulan yang dirumuskan kedalam bentuk diagnosakeperawatan.2.2.1 PengkajianPengkajian merupakan langkah awal dari proses keperawatan. Tujuan pengkajian adalah memberikan suatu gambaran yang terus menerusmengenai kesehatan klien.Pengkajian keperawatan terdiri dari tiga tahap yaitu pengumpulan data, pengelompokan data atau pengorganisasian data, sereta menganalisa danmerumuskan diagnosa keperawatan.Pengumpulan data bisa digunakan dengan menggunakan metode observasi, wawancara. Pemeriksaan fisik, dokumentasi dari catatan medis,status klien, dan hasil pemeriksaan penunjang seperti laboratorium, radiologi.Pemeriksaan fisik adalah cara pengumpulan data melalui inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi(Laode Jumadi Gaffar,S.Kp,PengantarKeperawatan Profesional)

Page 13: Lp Gastritis

Berikut pengertian cara pengumpulan data melalui inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi menurut Laode Jumadi Gaffar,S.Kp.1. Inspeksi adalah pengamatan secara seksama terhadap status kesehatan klien seperti inspeksi kesimetrisan pergerakan dinding dada, penggunaanotot bantu nafas, inspeksi adanya lesi pada kulit dan sebagainya.2. Palpasi adalah jenis pemeriksaan dengan cara meraba klien.3. Auskultasi adalah cara pemeriksaan fisik dengan menggunakan stetoskop.4. Perkusi adalah pemeriksaan fisik dengan jalan mengetukkan jari tangan ke jari tangan lainnya untuk mengetahui normal/tidaknya suatu organtubuh.Berdasarkan teori menurut Susan Martin Tucker pengkajian pada klien dengan gastritis dimulai dari riwayat atau adanya faktor resiko seperti :1. Riwayat garis pertama keluarga tentang gastritis.2. Penggunaan kronis obat yang mengiritasi mukosa lambung seperti aspirin, steroid atau indometasin.3. Perokok berat4. Riwayat makan yang tidak teratur.5. Pemajanan pada stress emosi kronis.Pada pengkajian dengan klien gastritis ditemukan adanya nyeri epigastrium kiri ke midepigastrik dapat menjakar ke punggung, ini merupakangejala yang paling menonjol selama periode eksaserbasi. Nyeri dapat digambarkan sebagi nagging, tumpul, sakit atau rasa terbakar. Ini sering hilang denganmakanan dan meningkat dengan merokok dan stress emosi. Selama remisi, klien asimtomatik, penurunan berat badan, perdarahan sebagai hematemesis ataumelena.2.2.2 Diagnosa KeperawatanDiagnosa keperawatan merupakan langkah kedua dari proses keperawatan setelah pengkajian data. Diagnosa keperawatan merupakan formulasikunci dari proses keperawatan karena merupakan “client responses by health problem” atau respon klien terhjadapo masalah kesehatan. Oleh karena itudiagnosa keperawatan berorientasi pada kebutuhan dasar manusia berdasar teori kebutuhan dasar abraham Maslow, memperlihatkan respon individu/klienterhadap penyakit dan kondisi yang dialaminya.Diagnosa keperawatan menurut Carpenito Lynda Juall adalah penilaian klinis tentang respon individu, keluarga atau komunitas terhadap proseskehidupan/masalah kesehatan yang aktual atau potensial.Manfaat diagnosa keperawatan adalah sebagai pedoman dalam pemberian asuhan keperawatan karena menggambarkan status masalahkesehatan serta penyebab adanya masalah tersebut, membedakan diagnosa keperawatan dan diagnosa medis serta menyamakan kesatuan bahasa antar perawat

Page 14: Lp Gastritis

dalam memberikan asuhan keperawatan secara konfrehensif.Diagnosa keperawatan dibagi sesuai dengan masalah klien yang sering terjadi yaitu :1. Aktual yaitu diagnosa keperawatan yang menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai data klinis yang ditemukan.2. Resiko terjadi yaitu diagnosa keperawatan yang menjelaskan bahwa masalah kesehatan yang nyata akan terjadi jika tidak dilakukan intervensikeperawatan, saat ini masalah keperawatan belum ada tapi etiologi sudah ada.3. Possible yaitu diagnosa keperawatan yang menjelaskan bahwa perlu data tambahan untuk memastikan data tambahan.Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Susan Martin Tucker pada klien dengan gastritis akan ditemukan tiga masalah keperawatan yaitu :1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan rasa tidak nyaman anoreksia, mual, muntah.2. Nyeri berhubungan dengan iritasi dan disrupsi mukosa lambung.3. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang perawatan rumah dan status nutrisi.2.2.3 PerencananRencana keperawatan merupakan langkah ketiga dalam proses keperawatan. Setelah merumuskan diagnosa keperawatan maka perlu dibuatperencanaan intervensi keperawatan dan aktivitas keperawatan. Rencana pelayanan keperawatan dipandang sebagai inti atau pokok proses keperawatan yangmemberikan arah pada kegiatan keperawatan. Tujuan perencanaan adalah mengurangi, menghilangkan dan mencegah masalah keperawatan klien. Tahapanperencanaan keperawatan adalah sebagai berikut :1. Menentukan prioritas.2. Merumuskan tujuan/sasaran dari perumusan kriteria hasil yang diinginkan.3. Menentukan rencana intervensi.4. Menuliskan rencana intervensi.Adapun perencanaan berdasarkan diagnosa yang mungkin timbul pada klien gastritis yaitu :1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan rasa yang tidak nyaman, anoreksia, mual, muntah.Rencana tindakan :1.1 Buat tujuan berat badan minimum dan kebutuhan nutrisi tubuh.1.2 Kaji porsi makan dan nafsu makan klien.1.3 Beri makanan sedikit tapi sering dan berikan makanan tambahan yang tepat.1.4 Tawarkan makanan yang disukai.1.5 Atur jadwal penimbangan berat badan .1.6 Ciptakan lingkungan perawatan yang nyaman.1.7 Beri penjelasan tentang pentingnya nutrisi yang adekuat.2. Nyeri yang berhubungan dengan iritasi dan dierupsi lambung.Rencana tindakan :

Page 15: Lp Gastritis

2.1 Catat keluhan nyeri, lokasi, lamanya, dan intensitas dengan skala nyeri 0-10.2.2 Tanyakan pada klien hal-hal yang memperberat dan meperingan nyeri.2.3 Catat petunjuk nyeri non verbal.2.4 Kali tanda vital2.5 Beri posisi klien senyaman mungkin.2.6 Ajarkan teknik relaksasai nafas dalam.2.7 Beri buli-buli panas pada daerah epigastrium.2.8 Kolaborasi untuk pemberian analgetik denan tim dokter.3. Kurang pengetahuan yang berhubungan denagn kurangnya informasi tentang perawatan rumah dan status nutrisi.3.1 Dekati klien dan beri penjelasan kepada klien klien tentang prose penyakitnya.3.2 Tanyakan penyebab kurang pengetahuan klien.3.3 Berikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya.3.4 Beri bantuan penyelesaian masalah.3.5 Beri support mental.2.2.4 ImplementasiMenurut Budi Anna Keliat ,S.Kp, Implementasi adalah pelaksananan perencananan keperawatan oleh perawat dan klien. Hal-hal yang harusdiperhatikan ketika melakuka implementasi adalah intevensi dilakukan sesuai rencana setelah dilakukan validasi, penguasaan keterampilan interpersonal,intelektual, dan teknikal, intevensi harus dilakukan secara cermat dan efisien pada situasi yang tepa, keamanan fisik dan fisiologi dilindungi dan dokumentasikeperawatan berupa pencatatan dan pelaporan.Ada tiga fase implementasi keperawatan yaitu :1. Fase persiapan meliputi pengetahuan tentang rencana , validasi rencana, pengetahuan dan keterampilan mengimplementasikan rencana,persiapan klien dan lingkungan.2. Fase operasional merupakan puncak implementasi dengan berorientasi pada tujuan. Implementasi dapat dilakukan dengan intervensu independenatau madiri, dependen atau tidak mandiri, intedependent atau sering disebut dengan tindakan kolaborasi.3. Fase interminasi, merupakan terminasi perawat dengan klien setelah implementasi dilakukan.Implementasi yang diharapkan pada klien gastritis harus sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.2.2.5 EvaluasiFase akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang diberikan. Hal-hal yang dievaluasi adalah keakuratan,kelengkapan, dan kualitas data, teratasi atau tidaknya masalah klien, serta pencapaian tujuan serta ketepatan intervensi keperawatan.Tujuan evaluasi adalah untuk memberiakn umpan balik rencana keperawatan, menilai dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan melalui

Page 16: Lp Gastritis

perbandingan pelayanan keperawatan yang diberikan serta hasilnya dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan terlebih dahulu. Kemudahan ataukesulitan evaluasi dipengaruhi oleh kejelasan tujuan dan bisa tidaknya tujuan tersebut diukur. Disamping evaluasi yang dilakukan oleh perawat yangbertanggung jawab pada klien, pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien dapat dinilai juga oleh klien sendiri, teman kerja perawat. Evaluasimenunjang tanggung gugat pelayanan keperawatan serta menentukan tindakan yang efektif dan yang tidak efektif.Evaluasi hasil yang diharapkan dari diagnosa satu perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yaitu klien dapat mentoleransi diet tanpa rasatidak nyaman nan dapat mempertahankan keseimbangan asupan dan haluaran serta berat badan dapat dipertahankan.Evaluasi hasil yang diharapkan dari diagnosa dua nyeri berhubungan dengan iritasi dan diserupsi mukosa lambung yaitu klien dapat melaporkanterjadinya penurunan atau hilangnya rasa nyeri.Evaluasi yang diharapkan dari diagnosa tiga kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang perawatan rumah dan statusnutrisi yaitu klien mengekspresikan pemahaman tentang hubungan penyebab antara makanan tertentu dengan rasa yang tidak nyaman, memperagakan aturantentang diet.