LP anemia

20
B. Masalah Kesehatan 1. Pengertian Anemia adalah pengurangan jumlah sel darah merah kuantitas homoglobin dan volume pada sel darah merah (haemotokrit) per 100 ml darah (Prince dan Wilson,1994). Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah hemoglobin dalam 1 (satu) m 3 darah atau brkurangnya volume sel yang di padatkan (packed red cells volume) dan 100 ml darah (Ngastiyah,1997). Penyakit anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari seperti kehilangan komponen darah, element tidak kuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oxygen darah (Dongoes, 1999). Anemia adalah penurunan kuantitas atau kualitas atau sel-sel darah dan sirkulasi (Corwin, 2000)

description

anemia

Transcript of LP anemia

Page 1: LP anemia

B. Masalah Kesehatan

1. Pengertian

Anemia adalah pengurangan jumlah sel darah merah kuantitas homoglobin

dan volume pada sel darah merah (haemotokrit) per 100 ml darah (Prince dan

Wilson,1994). Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah

hemoglobin dalam 1 (satu) m3darah atau brkurangnya volume sel yang di

padatkan (packed red cells volume) dan 100 ml darah (Ngastiyah,1997).

Penyakit anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari seperti

kehilangan komponen darah, element tidak kuat atau kurang nutrisi yang

dibutuhkan untuk pembentukan sel darah yang mengakibatkan penurunan

kapasitas pengangkut oxygen darah (Dongoes, 1999). Anemia adalah penurunan

kuantitas atau kualitas atau sel-sel darah dan sirkulasi (Corwin, 2000)

Kesimpulan anemia adalah berkurangnya sel darah merah yang

mengandung hemoglobin (Hb) kedalam tubuh.

1) Anemia Defisiensi besi

Adalah anemia yang di sebabkan oleh kekurangan intake besi atau

tidak sesuai pemakaian dari dalam sum-sum tulang terhalangnya

pelepasan dalam sel-sel retikuloendotelial (Soeparman,1998)

2) Anemia Pernisiosa

Adalah anemia makrositik normakronik yang terjadi akibat

defisiensi besi vitamin B12 (Corwin,2000)

Page 2: LP anemia

3) Anemia Aplastik

Adalah anemia normakromik, normasitik yang di sebabkan oleh

disfungsi sum-sum tulang sedemikian sehingga sel-sel darah yang mati

tidak tergantikan (Corwin, 2000)

4) Ananemia Heolitik

Adalah anemia penurunan jumlah sel darah merah akibat destruktif

berlebihan sel darah merah (Corwin, 2000)

5) Anemia Sel sabit

Adalah suatu gangguan resesif otosom yany di sebabkan oleh

pewarisan dua salinan gen hemoglobin deffektif satu dari masing-

masingorang tua(Corin, 2000)

6) Anemia Megaloblastik

Adalah sekelompok anemia yang di tandai oleh adanya sel yang

besar yang terjadi akibat gangguan maturasi inti sel tersebut(Soeparman,

1998).

Page 3: LP anemia

2. Anatomi dan Fisiologi

Menurut soefudin (1997), buyton(1997) pembentukan sel-sel darah merah

dan berbagai tipe anemia dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 1.1 Pembentukan Sel Darah Merah

Page 4: LP anemia

Gambar 2.2. Peredaran Darah Besar dan Kecil

Page 5: LP anemia

Fungsi utama dari sel-sel darah merah yang juga dapat dikenal sebagai

eritrosit, adalah mengangkut hemoglobin dan selanjutnya mengangkut oksigen

dari paru-paru ke jaringan, selain mengangkut oxygen, sel darah merah juga

mengandung banyak sekali kerbonik anhidrasme yang mengatalisasi reaksi

antara kerbondioksida dan air sehingga meningkatkan reaksi umpan balik ini

beberapa kali lipat cepatnya. Reaksi ini membuat air dalam darah dapat bereaksi

dengan banyak karbondioksida dan dengan demikian, mengangkutnya dari

jaringan menuju paru-paru dalam bentuk ion karbonat (Hc O3).

Sel darah merah normal berbentuk lempeng bikonkaf dengan diameter

kira-kira 7,8 Mikrometer dan ketebalan paling tebal 2,5 Mikrometer dan pada

bagian tengah 1 mikrometer atau kurang volume rata-rata sel darah merah

permilimeter kubik adalah 5.200.000 dan pada wanita normal adalah 4.700.000

Selama pertengahan semester masa gestasi dihati dianggap sabagai organ

utama untuk memproduksi sel-sel dari seluruh sel darah merah walaupun

terdapat juga sel-sel darah merah hanya di produksi oleh sum-sum tulang.

Pada sum-sum tulang terdapat sel-sel yang disebut sel

Hemopoetikpluripoten yang merupakan asal dari seluruh sel-sel dalam tubuh

sirkulasi. Bila seseorang begitu anemic adanya perdarahan atau kondisi lainnya,

maka sum-sum tulang segera mulai memproduksi sel darah merah dalam jumlah

yang banyak sekali. Bilaterjadi kerusakan pada sebagian besar sum-sum tulang

mengakibatkan hyperplasia sum-sum tulang yang tersisa dalam usahanya untuk

menyediakan sel darah merah dalam tubuh.

Page 6: LP anemia

Sitesis Hemoglobin dalam proteroblas dan kemudian dilanjutkan sedikit

dalam stadium retikulosit, karena retikulosit meninggalkan sum-sum tulang dan

masuk kedalam aliran darah, maka retikulosit tetap membentuk sedikit

hemoglobin salama beberapa hari kemudian.

3. Etiologi

a) Anemia defisiensi Besi

Etiologi dari Anemia defisiensi zat besi menurut Soeparman (1998)

Adalah sebagai berikut : Zat besi dalam makanan berkurang, Gangguan

absorpsi, Perdarahan kronik, Kebutuhan O2 meningkat.

b) Anemia Pernisiosa

Etiologi dari Anemia pernisiosa menurut pusat pendidikan tenaga kesehatan

(1996) : Penyakit Auto imun, Tidak adanya faktor-faktor dalam yang

diperlukan untuk perbaikan vitamin B12 dalam pembentukan SDM

c) Anemia Aplastik

Etiologi dari Anemia Aplastik, Menurut Soeparman (1998) : Faktor genetik,

Obat-obatan dan bahan kimia, Infeksi, Kelainan Imunologik,

Keadaan/penyakit lain (leukemia akut, kehamilan), Kelompok idiopatik :

besarnya kelompok aidiopatik tergantung usaha mencari faktor.

d) Anemia Hemolitik

Etiologi dari Anemia Hemolitik menurut (corwin, 2000) : Anemia sel sabit,

Malaria, Penyakit Hemolitik pada bayi yang baru lahir, Reaksi sel sabit.

Page 7: LP anemia

e) Anemia Sel sabit

Etiologi dari Anemia sel sabit menurut Dongoes (2000) : Faktor genetic

f) Anemia Megaloblastik

Etiologi dari anemia Megaloblastik menurut Soeparman (1998) : Defisiensi

vitamin B12, Defisiensi asam folat, Gangguan sintesis DNA.

4. Patofisiologi

Anemia terjadi apabila produksi sel-sel darah merah dan sum-sum tulang

terganggu/ apabila sel-sel darah merah hilang. Tanda-tanda Anemia akan

tampak apabila kapasitas sel-sel pembantu O2 berkurang beberapa kondisi yang

dapat mempengaruhi pembentukan SDM didalam sum-sum tulang antara lain

adanya infasi sel-sel tumor terkena racun dari obat-obatan/ bahan kimia tidak

cukup nutrisi bagi pembentukan sel-sel darah merah seperti zat besi, asam folik,

B12 / kekurangan erytropoetin dikarenakan penyakit ginjal. Anemia yang

disebabkan berubahnya produksi SDM disebut anemia Hipoproliferasi SDM

dapat pula dirusak oleh fogosit. Pada system retikula enditolial terutama pada

hati dan limfe billirubin yang merupakan hasil pemecahan sel darah merah

memasuki aliran darah yang mana hal ini dapat merupakan indicator terjadinya

kerusakan SDM dan dikenal sebagai Anemia Hemolitika. Sebagai contohnya

adalah Anemia sel berbentuk sabit dan penyakit Hemolitik pada bayi yang baru

lahir.

Page 8: LP anemia

Anemia yang disebabkan oleh kehilangan darah bersifat sangat rapat,

misalny Hemoragik/perdarahan yang terjadi pada penyakit kronis, penyakit

kanker/penyakit peradangan perut. Kehilangan SDM pada perdarahan

merupakan faktor yang menyaebabkan Anemia.

Anemia dapat dibedakan menurut mekanisme kelainan pembentukan

kerusakan/kehilangan SDM serta penyebabnya adalah kekuranganb protein.

1. Anemia Defisiensi besi, keadaan ini disebabkan

oleh Mikrostatik-hipoteron yaitu keadaan dimana ukuran SDM kecil dan

mengandung Hb yang kurang dari normal.

2. Anemia perniosa disebabkan karena penyakit

auto imun penyakit atrofi lambung yaitu sulit mengabsorpsi makanan.

3. Anemia aplastik disebabkan karena pengurangan

jumlah sel asal membuatnya tidak sanggup membelah dan berdeferensi

ASI cukup untuk menempati kembali sum-sum tulang.

4. Anemia Hemolitik, Anemia ini diakibatkan

peningkatan kecepatan sel darah merah karena hiperplasia eritropoetik dan

perluasan anatomi sum-sum tulang.

5. Anemia Sel Sabit salah satu dari

Hemoglobinopati sekunder karena kelainan Hb substitusi asam amino

mengakibatkan penyusunan kembali sebagian besar molekul Hemoglobin.

Bila terjadi de Oksigenasi (penurunan tekanan O2) Sel-sel darah merah

Page 9: LP anemia

kemudian mengalami pembentukan taktoid dimana mereka memanjang dan

menjadi kaku serta mengalami bentuk sabit.

6. Anemia Megaloblastik dimana eritroblas dalam

sum-sum tulang memperlihatkan abnormal khas pematangan terlambat

dibandingkan sitoplasma (corwin, 2000 & Manjaer, 1999)

5. Tanda dan Gejala

Menurut Corwin (2000) tanda dan gejala Anemia adalah :

a) Anemia Defisiensi Besi

Adanya tanda-tanda sistemik anemia yaitu :

1. Peningkatan kecepatan denyut jantung karena

tubuh berusaha memberi oksigen lebih banyak kejaringan.

2. Peningkatan kecepatan pernapasan karena tubuh

berusaha menyediakan lebih banyak oksigen ke darah.

3. Pusing akibat kekurangan darah ke otak

4. Rasa lelah karena meningkatnya oksigen

berbagai organ termasuk otot jantung dan rangka.

5. Kulit pucat karena berkurangnya oksigenasi

6. Mual akibat penurunan aliran darah saluran cerna

dan susunan saraf pusat.

7. Penurunan kualitas rambut dan kulit

b) Anemia Aplastik

Page 10: LP anemia

1. Adanya tanda-tanda sistemik anemia

2. Apabila trombosit dan sel darah putih juga terkena, maka gejalanya akan

bertambah :

a. Perdarahan dan mudahnya timbul memar

b. Infeksi berulang

c. Luka kulit dan selaput lendir yang sulit sembuh

c) Anemia Sel sabit

1. Terdapat tanda-tanda sistemik anemia

2. Nyeri hebat akibat sumbatan vascular pada serangan-serangan penyakit.

3. Infeksi bakteri

4. Splenomegali karena memberikan sel-sel yang mati

d) Anemia Pernisiosa

1. Dijumpai tanda-tanda sistemik anemia

2. Afaksia (gangguan koordinasi motorik) dan berkurangnya sensorik

mengisyaratkan disfungsi susunan syaraf pusat dan degenerasi klien

aktifitas mental dapat terpengaruhi.

e) Anemia Hemolitik

1. Penyakit Hemolik yang ringan mungkin relatif asimtomatik disertai

dengan HematoMegali ringan dan sedikit peningkatan bilirubin

2. Penyakit yang parah bermanifestasi sebagai tanda anemia berat

Page 11: LP anemia

3. Dapat terjadi Hiperbilirubinemia sehingga timbul ikterius berat dan

gangguan syaraf pusat yang dikenal sebagai teknikterus.

f) Anemia Megaloblastik

1. Anemia karena eritropoesis yang efektif

2. Ikterus ringan akibat Hemoglobin meninggi karena usia eritrosit

memendek.

3. Blositis (lidah bengkak, merah) stomatitis angularities gejala-gejala

siadrom malabsorbsi ringan.

4. Neuropati pada defisiensi vitamin B12 yang berat dapat terjadi kelainan

syaraf sensorik pada kolummna posterior dan neuropati bersifat simetris

terutama mengenai kedua kaki, penderita mengalami kesulitan berjalan

dan mudah jatuh.

6. Penatalaksanaan

a) Penatalaksaan menurut Corwin (2000) adalah

1. Mengobati penyakit yang mendasari apabila diketahui atau hindari

bahan penyebab

2. Transfusi untuk mengalami dan mengurangi gejala.

3. Transpaltasi sum-sum tulang

4. Imunosupresi apabila disebabkan oleh autoimun

5. Obat untuk merangsang fungsi sum-sum tulang mengkin efektif.

b) Anemia Sel sabit

Page 12: LP anemia

1. Antibiotik profilaktik dapat diberikan untuk mencegah infeksi

2. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah

3. Hidrasi yang baik dapat mengurangi oklusi

4. Menghindari kekurangan Ogsigen atau aktivitas yang membutuhkan

oksigen.

c) Anemia Hemolitik pada bayi yang baru lahir

1. Pencegahan penyakit hemolitik yang di induksi oleh Rh dilakukan

dengan pemberian suatu preparat antibodi

2. Apabila penyakit hemolitik tetap timbul pada bayi baru lahir diperlukan

transfusi darah

3. Pada kasus rinbau, mungkin hanya diperlukan foto terapi untuk

menurunkan kadar bilirubin tidak terkonjugasi

d) Anemia Persiniosa

1. Panyuntikan Vitamin B12

e) Anemia Megaloblastik

1. Diberikan vitamin B12 100.1000 mg 1m sehari selama 2 minggu

selanjutnya 100.1000 mg setiap bulan, bila ada kelainan neurologis

terlebih dahulu diberikan setiap 2 minggu selama 6 bulan dan kemudian

diberikan satu bulan sekali.

2. Transfusi darah seyogyanya dihindari kecuali bila ada hubungan/ dugaan

kegagalan fal jantung, hipotensi postural atau infeksi berat.

Page 13: LP anemia