Lp ANC

9
A. Pengertian Perawatan antenatal (antenatal care) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin. B. Tujuan Secara khusus pengawasan antenatal care bertujuan: 1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas. 2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, dan kala nifas. 3. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek Keluarga Berencana. 4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal C. Jadwal Pemeriksaan 1. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid. 2. Pemeriksaan ulang: a. Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 - 7 minggu. b. Setiap dua minggu sampai umur kehamilan 8 bulan. c. Setiap satu minggu sejak umur kehamilan 8 bulan – persalinan. 3. Untuk ibu hamil: Trimester Waktu Kunjungan Tindakan I dan II Sebulan sekali. Pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan ultrasonografi. Nasehat diet tentang menu seimbang. Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan, resiko komplikasi kehamilan. Tinjauan Teori © _ 2007 Herlambang SA, S.Kep Stase Keperawatan Maternitas – Program Ners PSIK Fakultas Ilmu Kedokteran UMS 1

Transcript of Lp ANC

Page 1: Lp ANC

A. Pengertian

Perawatan antenatal (antenatal care) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan

pada pertumbuhan dan perkembangan janin.

B. Tujuan

Secara khusus pengawasan antenatal care bertujuan:

1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat

persalinan, dan kala nifas.

2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, dan kala nifas.

3. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas,

laktasi, dan aspek Keluarga Berencana.

4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal

C. Jadwal Pemeriksaan

1. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.

2. Pemeriksaan ulang:

a. Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 - 7 minggu.

b. Setiap dua minggu sampai umur kehamilan 8 bulan.

c. Setiap satu minggu sejak umur kehamilan 8 bulan – persalinan.

3. Untuk ibu hamil:

Trimester Waktu Kunjungan

Tindakan

I dan II Sebulan sekali. Pemeriksaan laboratorium.

Pemeriksaan ultrasonografi.

Nasehat diet tentang menu seimbang.

Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi

kehamilan, resiko komplikasi kehamilan.

Rencana untuk pengobatan penyakit, menghindari

terjadinya komplikasi kehamilan, dan imunisasi Tetanus

Toksoid I.

III Dua minggu sekali

sampai ada tanda

kelahiran.

Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan.

Diet menu seimbang.

Pemeriksaan ultrasonografi.

Imunisasi Tetanus Toksoid II.

Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi

kehamilan, komplikasi kehamilan.

Rencana untuk pengobatan.

Nasehat tentang tanda-tanda inpartu, kemana harus datang

untuk melahirkan.

Tinjauan Teori © _ 2007 Herlambang SA, S.KepStase Keperawatan Maternitas – Program Ners PSIK Fakultas Ilmu Kedokteran UMS

1

Page 2: Lp ANC

D. Fisiologi Kehamilan

Kehamilan memerlukan proses yang berkesinambungan, yaitu:

1. Konsepsi

Bertemunya sel telur dengan sperma.

Terjadi pada 1/3 distal tuba.

Mengalami pembelahan; zigot – morula – blastula.

2. Nidasi

Menempelnya blastula dalam endometrium/desidua.

Terjadi pada hari ke-4 – 7 setelah konsepsi.

3. Plasentasi

Tumbuhkembangnya khorion dan desidua.

Pembentukan plasenta.

Pada akhir bulan ke-4 plasenta terbentuk lengkap.

E. Produk Kehamilan

1. Plasenta

2. Selaput ketuban

3. Air ketuban

4. Tali pusat

5. Janin.

F. Diagnosis Kehamilan

Tanda Kehamilan Tidak Pasti (Probable Sign) Tanda Kehamilan Pasti

Amenorea

Mual dan muntah

Mastodinia/payudara tegang

Ngidam

Sering miksi

Konstipasi atau obstipasi

Perubahan berat badan

Perubahan temperatur basal

Perubahan warna kulit/pigmentasi

Perubahan pada payudara

Perubahan pada pelvis

Pembesaran perut

Kontraksi uterus

Balotemen

Sinkope

Epulis (hipertropi gusi pada kehamilan)

Varices

Denyut jantung janin

Palpasi untuk menilai gerakan janin dan abgian janin

Rontgenografi

Ultrasonografi

Fetal ECG

Tes kehamilan

G. Perubahan pada Kehamilan

Perubahan ini terjadi karena:

Tinjauan Teori © _ 2007 Herlambang SA, S.KepStase Keperawatan Maternitas – Program Ners PSIK Fakultas Ilmu Kedokteran UMS

2

Page 3: Lp ANC

1. Perubahan fungsi endokrin maternal.

2. Pertumbuhan plasenta yang berfungsi endokrin.

3. kebutuhan metabolisme yang meningkat karena pertumbuhan janin.

Perubahan sistemik meliputi:

1. Sistem Reproduksi

a. Rahim atau Uterus

Menjadi 1000 kali lebih besar, 30 kali lebih berat, aliran darah 60 kali lebih cepat.

Semula sebesar jempol (30 gram), mengalami hipertropi dan hiperplasia menjadi 1000

gram saat akhir kehamilan. Tanda Hegar: Perubahan pada istmus uteri menjadi lebih

panjang dan lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling

sentuh.

Tanda Piskacek: Pertumbuhan rahim tidak sama ke semua arah tetapi pertumbuhan

cepat didaerah implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak sama.

Braxton Hicks: Kontraksi uterus yang disebabkan oleh terjadinya gangguan

perimbangan hormonal dimana estrogen dan progesteron berubah konsentrasinya

sehingga progesteron mengalami penurunan.

b. Vagina

Tanda Chadwicks: Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena

pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan.

c. Ovarium (Indung Telur)

Ovarium yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya

sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.

d. Payudara

Mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan payudara tidak dapat

dilepaskan dari pengaruh hormon estrogen, progesteron, dan somatomamotropin.

Penampakan payudara pada ibu hamil antara lain: payudara menjadi lebih besar, areola

hiperpigmentasi (hitam), glandula mongtomery makin tampak, puting susu makin

menonjol, belum mengeluarkan ASI, baru setelah persalinan hambatan prolaktin tidak

ada sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung.

2. Sistem Kardiovaskuler

Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa factor:

a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah.

b. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro - plasenter.

c. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang meningkat.

Akibat dari faktor-faktor tersebut terjadi perubahan pada sirkulasi darah ibu yaitu:

a. Volume Darah

Tinjauan Teori © _ 2007 Herlambang SA, S.KepStase Keperawatan Maternitas – Program Ners PSIK Fakultas Ilmu Kedokteran UMS

3

Page 4: Lp ANC

Meningkat, jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah. Serum darah

bertambah 25 - 30% sedangkan sel darah bertambah 20%. Curah jantung akan bertambah

sekitar 30%.

b. Sel Darah

Meningkat, agar dapat mengimbangi pertumbuhan janin. Sel darah putih meningkat

mencapai 10.000/ml, LED meningkat 4 kali lipat angka normal, protein darah; albumin

dan gamma globulin menurun pada triwulan I sedangkan fibrinogen meningkat.

Keluhan yang sering berkaitan dengan sistem kardiovaskuer antara laian: dispnea, palpitasi,

ortopnea, hipotensi ortostatik.

3. Sistem Respirasi

Terjadi hiperventilasi karena pengaruh hormon progesteron atau karena kebutuhan

metabolisme yang meningkat. Desakan pada diafragma karena dorongan rahim yang besar

menyebabkan sesak nafas sehingga kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat sekitar 20 – 25

% dari biasanya.

4. Sistem Pencernaan

a. Rasa tidak enak di ulu hati karena perubahan posisi lambung dan refkluks.

b. Produksi asam lambung menurun.

c. Mual muntah karena pengaruh HCG (Human Chorionic Gonadotrophyn).

d. Haemorrhoid karena tekanan venosa.

e. Konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat.

Perubahan metabolisme meliputi:

a. Air, terdiri dari darah/uterus/payudara berjumlah 3 liter sedangkan janin/plasenta/air

ketuban 3,5 liter.

b. Protein, ibu 500 garam, janin dan plasenta 500 gram.

c. Karbohidrat cenderung meningkat (diabetes).

d. Lemak, kenaikan semua fraksi lemak.

e. Mineral, kebutuhan meningkat .

Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama hamil atau terjadi

kenaikan berat badan sekitar ½ kg/minggu.

5. Sistem Urinarius

Bertambahnya frekuensi miksi karena pengaruh desakan pada hamil muda dan turunnya

kepala bayi pada hamil tua.

6. Sistem Integumen

Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigementasi karena pengaruh

melanophore stimulating hormone.

H. Konsep Pemeriksaan Pengawasan Antenatal

Pemeriksaan antenatal meliputi:

Tinjauan Teori © _ 2007 Herlambang SA, S.KepStase Keperawatan Maternitas – Program Ners PSIK Fakultas Ilmu Kedokteran UMS

4

Page 5: Lp ANC

1. Anamnese: data bilogis, keluhan hamil, fisiologis, patologis (abnormal).

2. Pemeriksaan fisik: umum, khusus yang meliputi; obstetrik, pemeriksaan dalam/rectal,

ultrasonografi.

3. Pemeriksaan psikologis.

4. Laboratorium

a. Rutin; darah lengkap, urine lengkap.

b. Tes kehamilan.

c. Khusus; pemeriksaan TORCH, serologi, fungsi hati dan ginjal, protein darah, golongan

darah, faktor RH, air ketuban, infeksi hepatitis B ibu/bayi, estriol dalam urin, infeksi

AIDS, dll.

Penegakan diagnosis kehamilan meliputi:

1. Kehamilan normal: tanpa keluhan, hasil pemeriksaan laboratorium baik.

2. Kehamilan dengan risiko: tinggi/sangat tinggi, yang meragukan, rendah.

3. Kehamilan disertai penyakit ibu yang mempengaruhi janin.

4. Kehamilan disertai komplikasi.

5. Kehamilan dengan status nutrisi kurang.

Penatalaksanaan lebih lanjut meliputi:

1. Pengobatan penyakit yang menyertai kehamilan.

2. Pengobatan penyulit kehamilan.

3. Menjadwalkan pemberian vaksinasi.

4. Memberikan preparat penunjang kesehatan: Vitamin dan tambahan preparat Fe.

5. Menjadwalkan pemeriksaan ulang.

I. Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan pertama diharapkan menetapkan data dasar yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan janin dan kesehatan Ibu sampai persalinan.

Pada kehamilan muda dilakukan pemeriksaan:

1. Periksa dalam, untuk menentukan besarnya rahim.

2. Pemeriksaan dengan spekulum untuk menilai keadaan serviks, vagina, dan sekitarnya.

3. Pemeriksaan sitologi.

Pada pemeriksaan ulang perlu diperhatikan agar puting susu sejak dini mendapat pemeliharaan

yang baik. Puting susu yang belum menonjol ditarik keluar dan dimasase dengan minyak atau

dengan menggunakan pompa susu.

J. Diagnosa Keperawatan yang dapat muncul ;

Trimester I Trimester II Trimester III

1. Nausea b.d. Perubahan sistem gastrointestinal. 1. Gangguan citra tubuh b.d. 1. Nyeri akut b.d. Peningkatan

Tinjauan Teori © _ 2007 Herlambang SA, S.KepStase Keperawatan Maternitas – Program Ners PSIK Fakultas Ilmu Kedokteran UMS

5

Page 6: Lp ANC

2. Nyeri akut b.d. Perubahan pada payudara.

3. Konstipasi b.d. Kehamilan.

4. Inkontinensia urine stress b.d. Kehamilan.

5. Kelelahan b.d. Kehamilan .

6. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan

tubuh b.d. Perubahan fisiologis kehamilan.

7. Risiko trauma b.d. Perubahan fisiologis kehamilan.

8. Kurang pengetahuan: Perubahan fisiologis dan

psikologis, perawatan kehamilan b.d. kurangnya

informasi tentang penatalaksanaan antenatal care.

9. Gangguan citra tubuh b.d. Perubahan bentuk tubuh.

10. Kecemasan b.d. Perubahan yang menyertai

kehamilan.

Perubahan bentuk tubuh.

2. Pola nafas tidak efektif b.d.

Penekanan diafragma

karena pembesaran uterus.

3. Nyeri akut b.d. Perubahan

pada payudara.

4. Inkontinensia urine stress

b.d. Kehamilan.

5.

progesteron.

2. Gangguan pola tidur b.d.

Perubahan fisiologis

kehamilan.

3. Perubahan pola seksualitas

b.d. Perasaan takut karena

kehamilan.

4. Kecemasan b.d. Persiapan

persalinan.

Daftar Pustaka

Carpenito, LJ.1998, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, EGC, Jakarta.

Carpenito, LJ. 1999, Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan, Diagnosis Keperawatan dan

Masalah Kolaboratif, EGC, Jakarta.

Bulecheck, 1996, Nursing Intervention Classification (NIC), Mosby-Year Book, USA

Nanda, 2001, Nursing Diagnoses Definition dan Classification, Philadelpia

Price & Wilson, 1995, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, EGC, Jakarta.

Saifudin, A. dkk, 2002, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, YBP-

SP, Jakarta.

Wiknjosastro, H. dkk, 2002, Ilmu Kebidanan, YBP-SP, Jakarta.

Wiknjosastro, H.dkk, 1999, Ilmu Kandungan, YBP-SP, Jakarta.

WwwI.Us.Elsevierhealth.Com, 2004, Nursing Diagnosis : A Guide to Planning Care, fifth Edition

Tinjauan Teori © _ 2007 Herlambang SA, S.KepStase Keperawatan Maternitas – Program Ners PSIK Fakultas Ilmu Kedokteran UMS

6