Lotion

9
BASIC MOISTURE LOTION Tabel di bawah ini memberikan uraian tentang beberapa macam basis lotion yang berfungsi sebagai pelembab. Basis lotion Kegunaan Keterangan Air Pelarut dari bahan aktif Memberikan efek dingin Merupakan fase kontinyu Paraffinum liquidum Memberikan lapisan occlusiv dari emolient Menjaga dan membuat kulit menjadi halus Merupakan disperse phase Harga murah Resiko oksidasi rendah Kemampuan untuk bercampur dengan fase air rendah Gliserin Humektan Secara polar dapat mengikat air Caprylic/ capric triglycerid Merupakan minyak mineral Memiliki estetika yang lebih baik apabila strukturnya ester Dengan rantai yang relatif pendek, caprylic/capric triglycerid dapat digunakan untuk mengatur karakteristik lotion dalam formulasinya. Dimethicone Membuat kulit menjadi licin Sebagai barrier dengan adanya fase minyak. Adanya perbedaan tingkatan minyak silikon dalam hal panjang ikatan dan viskositas, akan memberikan manfaat yang berbeda sebagai barier dan memberikan sensasi yang bebeda-beda di kulit. Gliseril stearat Emulgator nonionik Lipofilik > lipofobik dengan HLB 4 PEG100 stearat Emulgator nonionik Lipofilik < lipofobik dengan HLB 18 Setil alkohol Co-emulgator /lilin Menstabilkan permukaan droplet fase pendispersi Berperan dalam menetukan viskositas Karbomer Cairan pengental Menaikkan stabilitas, Menambahkan volume lotion Natrium Penetral asam dari karbomer

Transcript of Lotion

Page 1: Lotion

BASIC MOISTURE LOTION

Tabel di bawah ini memberikan uraian tentang beberapa macam basis lotion yang berfungsi

sebagai pelembab.

Basis lotion Kegunaan Keterangan

Air Pelarut dari bahan aktif

Memberikan efek dingin

Merupakan fase kontinyu

Paraffinum

liquidum

Memberikan lapisan occlusiv dari

emolient

Menjaga dan membuat kulit

menjadi halus

Merupakan disperse phase

Harga murah

Resiko oksidasi rendah

Kemampuan untuk bercampur

dengan fase air rendah

Gliserin Humektan Secara polar dapat mengikat air

Caprylic/capric

triglycerid

Merupakan minyak mineral

Memiliki estetika yang lebih baik 

apabila strukturnya ester

Dengan rantai yang relatif

pendek, caprylic/capric

triglycerid dapat digunakan

untuk mengatur karakteristik

lotion dalam formulasinya.

Dimethicone Membuat kulit menjadi licin

Sebagai barrier dengan adanya

fase minyak.

Adanya perbedaan tingkatan 

minyak silikon dalam hal

panjang ikatan dan viskositas,

akan memberikan manfaat yang

berbeda sebagai barier dan

memberikan sensasi yang

bebeda-beda di kulit.

Gliseril stearat Emulgator nonionik Lipofilik > lipofobik dengan HLB

4

PEG100

stearat

Emulgator nonionik Lipofilik < lipofobik dengan HLB

18

Setil alkohol Co-emulgator /lilin Menstabilkan permukaan droplet

fase pendispersi

Berperan dalam menetukan

viskositas

Karbomer Cairan pengental Menaikkan stabilitas,

Menambahkan volume lotion 

Natrium

hidroksida

Penetral asam dari karbomer

Tetranatrium

EDTA

Sebagai sequestrant, untuk

mencegah ion logam berikatan

Menjaga stabilitas mikrobial

dengan menghilangkan ion

Page 2: Lotion

dengan gugus kationik dari

cairan pengental

logam

Parfum  dan

persevative

LOTION

** Pengertian Lotion**

Lotion menurut FI III adalah sediaan cair berupa suspensi atau dispersi, digunakan sebagai obat luar. Dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk sebuk halus dengan bahan pensuspensiyang cocok atau emulsi tipe minyak dalam air (o/w atau m/a) dengan surfaktan yang cocok.Lotion menurut The British Pharmaceutical Codex adalah persiapan cair ditujukan untuk aplikasi ke kulit, atau menggunakan bulu sebagai mencuci untuk irigasi aural, hidung, mata, lisan, atau uretra.  Mereka biasanya mengandung zat kimia tertentu dalam suspensi atau larutan di dalam kendaraan (pembawa) air.

**Kegunaan Lotion**Lotion dapat diaplikasikan ke kulit dengan kandungan obat/agen yang berfungsi sebagai:

  Antibiotik  Antiseptik  Anti jamur (anti fungi)  Kortikosteroid

Page 3: Lotion

  Anti- jerawat   Menenangkan, smoothing (pelembut), pelembab atau agen pelindung

(seperti calamine )  Pijat  Memperbaiki kulit (estetika)

Selain penggunaan untuk medis, lotion banyak digunakan untuk perawatan kulit serta kosmetik.

**JENIS Lotion**        Larutan detergen dalam air        Emulsi tipe M/A atau O/W (tipe emulsi dimana tetes minyak terdispersi

merata kedalam fase air)

**PROSES Pembuatan Lotion**Proses pembuatan Lotion secaca garis besar adalah mencampurkan fase minyak dengan fase air (emulsifikasi).

1.   Fase air dan emulgator dihomogenkan.2.   Ditambahkan Fase minyak. Kedua fase masing-masing dipanaskan hingga

larut kemudian baru dicampur.3.   Setelah keduanya tercampur baru ditambahkan pengawet (sebagai anti

mikroorganisme)dan pewangi. Pengawet & Pewangi ditambahkan setelah suhu camp. turun hingga 40o sd. 30o C.

** Macam Fase Minyak & Air**Fase minyak:

        Asam stearat        Gliseril mono stearat        Cetil alkohol        Petrolatum USP        Minyak mineral        Isopropil palmitat

Fase air:        Air bebas ion        Gelatin        Gliserin        Triethanolamine 99%

**Bahan Tambahan dalam pembuatan Lotion**  Zat Aktif ( vitamin, ekstrak, whithening/pemutih, dsb)  Pengental

Page 4: Lotion

  Pengawet  Pewangi  Pewarna

**Bahan Pengental dalam Lotion**        Gum xanthan        Gum guar        Karbomer        PEG-6000 distearat        PEG-120 metil glukosa dioleat        Gelatin        Petroleum jelly

Tujuan ditambahkan bahan pengental:        Membuat kental campuran        Penstabil terhadap perubahan panas dan pH        Memperbaiki viskositas

**Kelebihan Beberapa Bahan dalam pembuatan Lotion dibandingkan bahan lain**

 Gelatin selain sebagai bahan pengental juga berfungsi sebagai pengemulsi, penstabiI, pengikat air dan pembentuk gel.Selain itu pemakaian gelatinsebagai bahan pengental juga dapat mengurangi resiko pennyakit  kanker kulit yang ditimbulkan dari penggunaan bahan pengental golongan akrilamid dalam jangka waktu panjang

 Glicerin untuk mencegah pengeringan berlebih (tetap lembab untuk jangka waktu yang cukup).

 Alkohol untuk meningkatkan pengeringan dan pendingin.

**Bahan PENGAWET**Bahan pengawet penting ditambahkan, dengan tujuan agar tidak terjadi:

        Penguraian oleh mikroorganisme        Perusakan oleh mikroorganisme

**BSO Lotion**

        Solutio (=larutan adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan lain pelarutnya adalah air suling)

        Mixtura Agitanda (mengandung lebih dari satu zat/bahan aktif terlarut)

Page 5: Lotion

        Suspensi (sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa) 

        Emulsi (sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok)

Contoh formula Lotion:            R/ Calamin         …gro   Zn oksida      …gro   Bentonit        …gro   Na sitrat        …gro   Gliserol         …gro   Add air

Calamine Lotion adalah suatu lotion untuk topikal yang menggabungkan seng oksida dan besi (III) oksida untuk menghasilkan lotion yang digunakan untuk membantu mengurangi iritasi terkait kontak dermatitis.

**Penerapan Lotion**Lotion dapat digunakan dengan:

        Kain yang bersih        Katun wol        Kawat kasa        Satu jari        Telapak tangan

Pemakaian Lotio:        Dioleskan tipis-tipis        Dapat untuk kulit yang luka ( jangan menggunakan suspensi dan mixtura

agitanda) maupun kulit yang tidak luka (utuh)

**Menurut The British Pharmaceutical Codex Lotio dapat digolongkan berdasar penggunaan**

1. Lotion untuk irigasi aural        dimaksudkan untuk menjadi syringe lembut ke telinga        digunakan pada suhu tidak lebih dari 55o C        diberikan untukmenghindari injeksi udara

2. Lotion untuk mencuci mulut        digunakan dengan air hangat/panas        dipertahankan selama beberapa menit di dalam mulut

Page 6: Lotion

3. Lotion untuk irigasi hidung        diterapkan dengan douche kaca/jarum suntik dengan konstruksi yang

cocok4. Lotion untuk uretra dan vaginal

        disuntikkan dengan menggunakan jarum suntik

**KEUNTUNGAN sediaan LOTION**        Lebih mudah digunakan (penyebaran lotion lebih merata daripada krim)        Lebih ekonomis (Lotion menyebar dalam lapisan tipis)        Umumnya dosis yang diberikan lebih rendah        Kerja sistemnya rendah

**KERUGIAN sediaan LOTION**        Bahaya alergi umumnya lebih besar        Penyimpanan BSO Lotion tidak tahan lama        BSO kurang praktis dibawa kemana-mana

**ANALISA dalam pembuatan Lotion**Adalah analisa terhadap proses dan setalah menjadi produk jadi, meliputi:

1.   Stabilitas emulsi                                     2.   Viskositas3.   Nilai pH4.   Total mikroba5.   Penyusutan berat

DAFTAR PUSTAKA:  Anonim .1979 . Farmakope Indonesia Ed . III . Depkes RI : Jakarta  Anief. Farmasetika Gajah Mada University Press: Yogyakarta  Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Ed 4. Universitas

Indonesia Press: Jakarta.  Anonim.1985. Formularium Kosmetika Indonesia. Depkes RI : Jakarta

Page 7: Lotion

  http://dprayetno.wordpress.com/emulsi-shampo-lotion-clensing-cream/  Anonim. 1911. The British Farmaceutical Codex. Diterbitkan oleh Dewan

Pharmaceutical Society of Great Britain.(didownload melalui Google 7/11/2010).

Sediaan Type emulsi Ingredient Emulsifier

Cold cream o/w or w/o Malam, petrolatum,Mineral oil Sabun / non ionik

Hand cream o/w Asam stearat,Mineral oil Sabun / non ionik

Lotion o / w Humektan Sabun / non ionik

Deodorant o / w Asam stearat Sabun / non ionik