IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG...

67
IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat guna mencapai Gelar Ahli Madya Farmasi Di susun oleh : LISTRA DANIATY 11.71.13186 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI D-III FARMASI 2015

Transcript of IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG...

Page 1: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

1

1

IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR

DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat guna mencapai

Gelar Ahli Madya Farmasi

Di susun oleh :

LISTRA DANIATY

11.71.13186

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI D-III FARMASI

2015

Page 2: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

2

2

ii

Page 3: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

3

3

iii

Page 4: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

4

4

iv

Page 5: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

5

5

v

Page 6: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

6

6

IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR

DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA

Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul Adawiyah, S.Farm., Apt,

pembimbing II Umar Saifuddin, S.T.P Program Studi DIII Farmasi Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, 2014.

RINGKASAN

Saat ini beberapa kosmetik terutama lotion ditemukan mengandung logam

berat. Logam berat yang terkandung dalam kosmetik umumnya merupakan zat

pengotor (impuritis) pada bahan dasar pembuatan kosmetik. Kandungan logam

berat dalam kadar yang berlebih dalam kosmetik baik yang ditambahkan dengan

sengaja ataupun tidak sengaja sangat tidak dibenarkan karena logam berat tersebut

akan kontak dengan kulit secara berulang dan apabila terabsorbsi, logam berat

akan masuk ke dalam darah dan menyerang organ-organ tubuh sehingga

menimbulkan gangguan kesehatan. Logam berat yang perlu diwaspadai sering

terkandung dalam kosmetik adalah merkuri.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi merkuri pada lotion yang

beredar di Pasar Blauran Kota Palangka Raya. Penelitian ini dilakukan pada bulan

Januari sampai dengan Desember 2014 di Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode uji amalgam

dan uji reaksi warna. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 5 sampel

diambil di Pasar Besar Blauran Kota Palangkaraya. Teknik pengambilan sampel

(sampling) pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling.

Prosedur kerja pada metode uji amalgam atau batang tembaga dalam

penelitian ini adalah sampel ditimbang sebanyak kurang lebih 5 gram kemudian

dimasukan kedalam corong pisah, kemudian diekstraksi dengan ditambahkan eter

sebanyak 20 ml dan dikocok kuat. Tahap berikutnya, fase eter dibuang dan proses

ini dilakukan sebanyak 2 kali lagi. Selanjutnya masing-masing sampel dipanaskan

sampai sisa eter menguap dan hampir mengering. Kemudian pada ekstrak tersebut

ditambahkan sebanyak 10 mL larutan air raja yang berfungsi untuk melarutkan

garam-garam yang sukar larut. Air raja atau aqua regia merupakan campuran

antara asam klorida pekat dan asam nitrat pekat dengan perbandingan 3:1.

Ekstrak yang dilarutkan air raja dipanaskan diatas hot plate hingga diperoleh

ekstrak yang hampir kering. Selanjutnya ditambahkan dengan aquades sebanyak

10 mL dan didihkan dan didinginkan. Selanjutnya disaring dan hasil filtratnya

dimasukkan kedalam tabung reaksi.

Pada pengujian pertama kandungan logam berat merkuri digunakan batang

tembaga atau Cu yang sudah diamplas. Masing-masing filtrat dari sampel

dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian dicelupkan batang tembaga untuk

beberapa saat. Setelah batang tembaga diangkat kemudian dilakukan pengamatan.

Jika pada permukaan batang tembaga tersebut dilapisi bercak abu-abu mengkilap,

maka terbentuk endapan logam merkurium. Pada uji reaksi warna, masing-masing

filtrat dalam tabung reaksi ditambahkan dengan reagen kalium iodida 0,5 N

vi

Page 7: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

7

7

sebanyak 2 tetes secara perlahan-lahan melalui dinding tabung reaksi agar

perubahan warna yang terjadi dapat teramati secara jelas. Apabila sampel lotion

mengandung logam berat merkuri, maka akan terbentuk warna orange dengan

endapan merah jingga.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semua sampel lotion yaitu di Pasar

Blauran Kota Palangkaraya tidak teridentifikasi mengandung merkuri. Hal ini

ditunjukkan pada hasil pengujian dengan uji amalgam pada batang tembaga dan

uji reaksi warna dengan kalium iodida dimana batang tembaga dan warna yang

ditimbulkan oleh sampel tidak sama seperti warna pada baku pembanding.

Kata Kunci : Merkuri, Lotion, Uji Amalgam, Uji Reaksi Warna.

vii

Page 8: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

8

8

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaaanirrahim. Segala puji dan syukur penulis ucapkan

kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan ridha-Nya yang telah memberikan

kekuatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah yang berjudul “Identifikasi Merkuri Pada Lotion Yang Beredar Di

Pasar Blauran Kota Palangka Raya” ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan terwujud tanpa

bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Bapak Drs. H. Bulkani, M.Pd, selaku rektor Universitas Muhammadiyah

Palangkaraya.

2. Bapak dr. H. Fery Iriawan, MPH, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.

3. Ibu Rabiatul Adawiyah, S.Farm., Apt, selaku Ketua Program Studi DIII

Farmasi Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, dan selaku Dosen

Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan

bimbingan dan arahan yang sangat berharga.

4. Bapak Umar Saifuddin, S.T.P, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan dan arahan yang

sangat berharga.

5. Dosen-dosen Program Studi D III Farmasi yang telah memberikan ilmu dan

bimbingan yang sangat berharga selama ini.

6. Orang tua tersayang yang selalu memberikan dukungan baik secara moral

maupun materil.

7. Teman-teman yang telah banyak memberikan semangat dan saran dalam

penulisan Karya Tulis Ilmiah.

8. Serta semua pihak yang telah membantu penulisan sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

viii

Page 9: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

9

9

Penulis dengan senang hati mengharapkan masukan, kritik dan saran dari

pembaca untuk kesempurnaan tulisan ini. Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah

ini bermanfaat untuk kita semua. Amin.

Palangka Raya, Juni 2014

Listra Daniaty

11.71.13186

ix

Page 10: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

10

10

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii

LEMBAR PENGUJIAN ................................................................................ iv

PERNYATAAN .............................................................................................. v

RINGKASAN ................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 3

C. Batasan Masalah ........................................................................ 3

D. Rumusan Masalah ...................................................................... 3

E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3

F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5

A. Kosmetik .................................................................................... 5

1. Pengertian Kosmetik ........................................................... 5

2. Pengolongan Kosmetik ........................................................ 5

B. Lotion .......................................................................................... 6

1. Pengertian Lotion ................................................................. 6

2. Formula Lotion ................................................................... 7

C. Pasar ............................................................................................ 8

1. Pengertian Pasar ................................................................... 8

2. Fungsi Pasar ......................................................................... 8

D. Logam Berat Merkuri ................................................................ 9

1. Pengertian Merkuri ............................................................. 9

x

Page 11: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

11

11

2. Penggunaan Merkuri Dalam Kosmetik ............................... 10

3. Efek Toksik .......................................................................... 10

4. Penggunaan Merkuri Dalam Bidang Industri ...................... 12

5. Kadar Batas Aman ............................................................... 12

6. Penanggulangan Toksisitas .................................................. 13

7. Sifat-sifat Merkuri .............................................................. 13

8. Sumber Logam Merkuri ..................................................... 14

9. Kegunaan Merkuri .............................................................. 14

E. Efek Negatif Penggunaan Lotion Mengandung Merkuri ........... 14

F. Reaksi Warna .............................................................................. 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 16

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 16

B. Jenis Penelitian .......................................................................... 16

C. Populasi ...................................................................................... 16

1. Populasi ............................................................................... 16

2. Sampel ................................................................................ 16

D. Teknik Pengambilan Sampel ..................................................... 17

E. Alat dan Bahan ........................................................................... 17

1. Alat ..................................................................................... 17

2. Bahan .................................................................................. 17

F. Prosedur Penelitian .................................................................... 17

1. Persiapan Larutan ............................................................... 17

2. Pengujian Sampel ............................................................... 18

3. Analisis Hasil ...................................................................... 19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 20

A. Hasil Pengamatan ...................................................................... 20

B. Pembahasan ............................................................................... 21

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 23

A. Simpulan ..................................................................................... 23

B. Saran .......................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi

Page 12: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

12

12

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Hasil Analisis Pembentukan Amalgam .............................................. 20

Tabel 4.2 Hasil Analisis Reaksi Warna dengan Reagen Kalium Iodida ............. 20

xii

Page 13: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

13

13

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Pembuatan Larutan KI 0,5 N ................................................................ 27

Lampiran 2. Prosedur Pembuatan Larutan KI 0,5 N dan aqua regia ........................ 28

Lampiran 3. Prosedur Pengujian Sampel .................................................................. 29

Lampiran 4. Sampel Kosmetik Lotion ...................................................................... 30

Lampiran 5. Bahan Baku Hg dan KI ........................................................................ 34

Lampiran 6. sampel Hasil Ektrasi ............................................................................. 35

Lampiran 7. Hasil Pengamatan Uji dengan batang Tembaga ................................... 38

Lampiran 8. Hasil Pengamatan Uji dengan Kalium Iodida 0,5 N ............................ 40

Lampiran 9. Lokasi Pengambilan Sampel ................................................................ 44

Lampiran 10. Denah Pasar Blauran ............................................................................ 45

Lampiran 11. Public Warning Kosmetik Tahun 2009 ................................................ 46

xiii

Page 14: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggunaan kosmetik harus disesuaikan dengan aturan pakainya.

Misalnya harus sesuai jenis kulit, warna kulit, iklim, cuaca, waktu

penggunaan, umur dan jumlah pemakaiannya sehingga tidak menimbulkan

efek yang tidak diinginkan. Sebelum mempergunakan kosmetik, sangatlah

penting untuk mengetahui lebih dulu apa yang dimaksud dengan kosmetik,

manfaat dan pemakaian yang benar. Maka dari itu perlu penjelasan lebih

terperinci mengenai kosmetik (Djajadisastra, 2005).

Saat ini beberapa kosmetik terutama lotion ditemukan mengandung

logam berat. Logam berat yang terkandung dalam kosmetik umumnya

merupakan zat pengotor (impuritis) pada bahan dasar pembuatan kosmetik.

Kandungan logam berat dalam kadar yang berlebih dalam kosmetik baik yang

ditambahkan dengan sengaja ataupun tidak sengaja sangat tidak dibenarkan

karena logam berat tersebut akan kontak dengan kulit secara berulang dan

apabila terabsorbsi, logam berat akan masuk ke dalam darah dan menyerang

organ-organ tubuh sehingga menimbulkan gangguan kesehatan. Logam berat

yang perlu diwaspadai sering terkandung dalam kosmetik adalah merkuri.

Dalam kosmetik, merkuri akan menembus kulit dan masuk ke dalam

tubuh kita melalui aliran darah. Ketika menggunakannya dalam jangka

pendek, merkuri akan memberikan efek buruk pada tubuh seperti diare, mual

dan muntah serta iritasi kulit. Sedangkan efek penggunaan dalam jangka

panjangnya merkuri dapat menyebabkan gangguan bahkan kerusakan

permanen pada ginjal, saraf dan otak manusia.

Lotion adalah sediaan cair berupa suspensi atau dispersi, digunakan

sebagai obat luar. Dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk serbuk

halus dengan bahan pensuspensi yang cocok atau emulsi tipe minyak dalam air

(o/w atau m/a) dengan surfaktan yang cocok (Depkes RI, 1979).

1

Page 15: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

2

2

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI telah menerbitkan Peraturan

Kepala Badan POM Republik Indonesia Nomor HK.00.05.42.1018 Tentang

Bahan Kosmetik, dan melalui Public Warning / Peringatan Publik Nomor

KH.00.01.432.6147 Tanggal 26 November 2009 Tentang Kosmetik

Mengandung Bahan Berbahaya dan Zat Warna yang Dilarang, telah menarik

dari peredaran kosmetik yang tidak memenuhi ketentuan untuk dimusnahkan.

Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa timbal sebagai bahan kosmetik

hanya boleh digunakan pada pewarna rambut dengan ketentuan kadar

maksimum sebesar 0,6% dihitung dalam bahan timbal, raksa/Merkuri dan

senyawanya dilarang digunakan dalam bahan kosmetik kecuali fenil raksa

nitrat dan tiomersal dapat digunakan sebagai pengawet dalam sediaan sekitar

mata dengan ketentuan kadar maksimum sebesar 0,007 % dihitung sebagai

Hg, dan logam berat yang dilarang digunakan dalam bahan kosmetik seperti

arsen beserta senyawanya, kadmium beserta senyawanya, talium beserta

senyawanya dan antimoni.

Pasar Blauran merupakan pasar rakyat yang sering dikunjungi warga

dari Kabupaten dan Kota Palangkaraya. Pasar ini buka dari sore hari hingga

malam hari karena banyaknya masyarakat yang berbelanja untuk memenuhi

kebutuhan. Pasar ini menjual banyak pilihan diantaranya pakaian, jam, dan

berbagai macam kosmetik diantaranya lotion. Seiring dengan perkembangan

zaman dan teknologi, produk lotion banyak bermunculan dengan berbagai

merk dan harga. Banyak pedagang kosmetik di pasar blauran Kota Palangka

Raya menjual berbagai produk lotion yang telah memiliki nomor registrasi.

Penggunaan lotion serta komposisi zat berbahaya yang terkandung di

dalam sediaan suatu lotion perlu diperhatikan. Karena apabila digunakan

dalam jangka waktu panjang dan berlebihan dikhawatirkan dapat

membahayakan kesehatan. Dengan latar belakang tersebut penulis tertarik

untuk memeriksa sediaan lotion dengan judul „‟Identifikasi Merkuri Pada

Lotion yang Beredar di Pasar Blauran Kota Palangka Raya‟‟

Page 16: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

3

3

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan

bahwa :

1. Apakah terdapat bahan berbahaya pada lotion yang dijual di pasar

Blauran Kota Palangka Raya ?

2. Apakah lotion dengan nomor registrasi yang dijual di pasar Blauran Kota

Palangka Raya aman dari kandungan logam berat merkuri ?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah whitening lotion yang

memiliki nomor registrasi BPOM yang dijual di Pasar Blauran Kota Palangka

Raya.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dalam uraian diatas maka rumusan masalah

pada penelitian ini adalah apakah pada whitening lotion yang memiliki nomor

registrasi BPOM yang dijual di Pasar Blauran Kota Palangka Raya

mengandung logam berat merkuri?

E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui lotion yang memiliki nomor registrasi BPOM yang dijual di Pasar

Blauran Kota Palangka Raya mengandung logam berat merkuri.

F. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini, manfaat bagi pengguna kosmetik sediaan lotion

yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Dapat mengetahui apakah lotion yang memiliki nomor registrasi BPOM

dijual di Pasar Blauran Kota Palangka Raya aman dari kandungan logam

berat merkuri.

Page 17: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

4

4

2. Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman penulis untuk

menginformasikan tentang kandungan logam berat merkuri yang terdapat

pada lotion serta efek samping penggunaan lotion.

Page 18: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

5

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kosmetika

1. Pengertian Kosmetika

Kosmetika menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 1176/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Notifikasi

Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan

pada bagian luar tubuh manusia (epidermis. rambut, kuku, bibir dan organ

genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk

membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau

memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada

kondisi baik.

Kosmetika berasal dan kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias.

Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri, dahulu diramu

dari bahan-bahan alami yang terdapat di sekitarnya. Namun, sekarang

kosmetik tidak hanya dan bahan alami tetapi juga bahan buatan untuk

maksud meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, S.M., 1997).

2. Pengolongan Kosmetika

Kosmetika yang beredar di pasaran sekarang ini dibuat dengan

berbagai jenis bahan dasar dan cara pengolahannya. Menurut bahan yang

digunakan dan cara pengolahannya, kosmetika dapat dibagi menjadi 2

golongan besar yaitu kosmetika tradisional dan kosmetika modern (Retno

I.S. Tranggono, 1992).

a. Kosmetika Tradisional

Kosmetika tradisional adalah kosmetik alamiah atau kosmetika

asli yang dapat dibuat sendiri langsung daribahan-hahan segar atau

yang telah dikeringkan, buah-buahaan dan tanam-tanaman. Cara

tradisional ini merupakan kebiasaan atau tradisi yang diwariskan

turun-temurun dan leluhur atau nenek moyang sejak dulu (Retno I.S.

Tranggono, 1992).

5

Page 19: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

6

6

b. Kosmetika Modern

Kosmetik modem adalah kosmetik yang diproduksi secara

pabrik (laboratorium), di mana telah dicampur dengan zat-zat kimia

untuk mengawetkan kosmetika tersebut agar tahan lama, sehingga

tidak cepat rusak (Retno I.S. Tranggono, 1992).

Selain berdasarkan bahan yang digunakan dan cara

pengolahannya, kosmetika juga dapat digolongkan berdasarkan

kegunaannya bagi kulit, yaitu:

1) Kosmetik perawatan kulit (skin-care cosmetic)

a) Kosmetik untuk membersihkan kulit (cleanser), misalnya

sabun, susu pembersih wajah, dan penyegar kulit (fresh ner)

b) Kosmetik untuk melernbabkan kulit (mouisturizer), misalnya

mouisterizer cream, night cream.

c) Kosmetik pelindung kulit, misalnya sunscreen cream dan

sunscreen foundation, sun block cream/lotion.

d) Kosmetik untuk menipiskan atau mengampelas kulit (peeling),

misalnya scrub cream yang berisi butiran-butiran halus yang

e) berfungsi sebagai pengampelas (abrasiver).

2) Kosmetik riasan (dekoratfatau make-up)

Jenis ini diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada

kulit sehingga menghasilkan penampilan yang lebih menarik.

Dalam kosmetik riasan, peran zat pewarna dan zat pewangi sangat

besar (Retno I.S. Tranggono, 2007).

B. Lotion

1. Pengertian lotion

Lotion adalah sediaan kosmetika golongan emolien (pelembut) yang

mengandung air lebih banyak. Sediaan ini memiliki beberapa sifat, yaitu

sebagai sumber lembab bagi kulit, memberi lapisan minyak yang hampir

sama dengan sebum, membuat tangan dan badan menjadi lembut, tetapi

tidak berasa berminyak dan mudah dioleskan. Hand and body lotion

Page 20: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

7

7

(lotion tangan dan badan) merupakan sebutan umum bagi sediaan ini di

pasaran (Sularto, et al, 1995).

Lotion dapat juga didefinisikan sebagai suatu sediaan dengan

medium air yang digunakan pada kulit tanpa digosokkan. Biasanya

mengandung substansi tidak larut yang tersuspensi, dapat pula berupa

larutan dan emulsi di mana mediumnya berupa air. Biasanya ditambah

gliserin untuk mencegah efek pengeringan, sebaliknya diberi alkohol

untuk cepat kering pada waktu dipakai dan memberi efek penyejuknya

(Anief, 1984). Wilkinson 1982 menyebutkan, lotion adalah produk

kosmetik yang umumnya berupa emulsi, terdiri dari sedikitnya dua cairan

yang tidak tercampur dan mempunyai viskositas rendah serta dapat

mengalir dibawah pengaruh gravitasi. Lotion ditujukan untuk pemakaian

pada kulit yang sehat.

Jadi, lotion adalah emulsi cair yang terdiri dari fase minyak dan fase

air yang distabilkan oleh emulgator, mengandung satu atau lebih bahan

aktif di dalamnya. Lotion dimaksudkan untuk pemakaian luar kulit sebagai

pelindung. Konsistensi yang berbentuk cair memungkinkan pemakaian

yang cepat dan merata pada permukaan kulit, sehingga mudah menyebar

dan dapat segera kering setelah pengolesan serta meninggalkan lapisan

tipis pada permukaan kulit (Lachman et al., 1994).

2. Formulasi Lotion

Sediaan lotion tersusun atas komponen zat berlemak, air, zat

pengemulsi dan humektan. Komponen zat berlemak diperoleh dari lemak

maupun minyak dari tanaman, hewan maupun minyak mineral seperti

minyak zaitun, minyak jojoba, minyak parafin, lilin lebah dan sebagainya.

Zat pengemulsi umumnya berupa surfaktan anionik, kationik maupun

nonionik. Humektan bahan pengikat air dari udara, antara lain gliserin,

sorbitol, propilen glikol dan polialkohol (Jellineck, 1970).

Dalam pembuatan lotion, faktor penting yang harus diperhatikan

adalah fungsi dari lotion yang diinginkan untuk dikembangkan. Fungsi

dari lotion adalah untuk mempertahankan kelembaban kulit, melembutkan

Page 21: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

8

8

dan membersihkan, mencegah kehilangan air, dan mempertahankan bahan

aktif (Setyaningsih, dkk., 2007). Lotion juga dipakai untuk menyejukkan,

mengeringkan, anti pruritik dan efek protektif dalam pengobatan

dermatosis akut. Sebaiknya tidak digunakan pada luka yang berair sebab

akan terjadi caking dan runtuhan kulit serta bakteri dapat tetap tinggal di

bawah lotion yang menjadi cake (Anief, 1984). Komponen-komponen

yang menyusun lotion adalah pelembab, pengemulsi, bahan pengisi,

pembersih, bahan aktif, pelarut, pewangi, dan pengawet (Setyaningsih,

dkk., 2007).

Proses pembuatan lotion adalah dengan cara mencampurkan bahan-

bahan yang larut dalam fase air pada bahan-bahan yang larut dalam fase

lemak, dengan cara pemanasan dan pengadukan (Schmitt, 1996). Bahan-

bahan lainnya yang digunakan dalam pembuatan lotion adalah sun screen,

humektan, thickening, mineral oil, setil alkohol, silikon dan preservatif.

Sun screen berfungsi sebagai ultra violet filter, yaitu melindungi kulit dari

panas matahari juga bahan dasar pembuatan krim/lotion. Gliserin sebagai

humektan berfungsi menahan air di bawah lapisan kulit agar tidak keluar

sehingga mencegah kehilangan air yang berlebihan. Mineral oil dan

silikon berfungsi sebagai pelembab (moisturizing) kulit. (Setyaningsih,

dkk., 2007).

C. Pasar

1. Pengertian Pasar

Pasar secara umum diartikan sebagai tempat penjual menawarkan

barang atau jasa sesuai taksiran harga penjual serta pembeli mendapatkan

barang atau jasa sesuai dengan taksiran harga pembeli. Pengertian pasar

dalam ilmu ekonomi lebih konseptual, yakni bertemunya permintaan dan

penawaran. Dengan demikian sebuah pasar tidak harus dikaitkan dengan

suatu tempat.

Page 22: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

9

9

2. Fungsi Pasar

Dalam kehidupan sehari-hari, pasar tentunya sangat

penting.Karena pasar memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Pembentukan nilai harga

Pasar berfungsi untuk pembentukan harga (nilai) karena pasar

merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang kemudian

saling menawar dan akhirnya membuat kesepakatan suatu harga.

Harga atau nilai ini merupakan suatu hasil dari proses jual beli yang

dilakukan di pasar.

b. Pendistribusian

Pasar mempermudah produsen untuk mendistribusikan barang

dengan para konsumen secara langsung. Pendistribusian barang dari

produsen ke konsumen akan berjalan lancar apabila pasar berfungsi

dengan baik.

c. Promosi

Pasar merupakan tempat yang paling cocok bagi produsen

untuk memperkenalkan (mempromosikan) produk-produknya kepada

konsumen. Karena pasar akan selalu dikunjungi oleh banyak orang,

meskipun tidak diundang.

D. Logam Berat Merkuri

1. Pengertian Merkuri

Raksa (air raksa) atau merkuri atau hydrargyrum (bahasa Latin:

Hydrargyrum, air perak/perak cairan) adalah unsur kimia pada tabel sistem

periodik dengan simbol Hg dan nomor atom 80 serta berat atom 200,59.

Unsur logam transisi dengan golongan IIB ini berwarna keperakan dan

berbentuk cair dalam suhu kamar, serta mudah menguap. Merkuri atau Hg

akan memadat pada tekanan 7.640 Atm (Unggul Sudarmo, 2004).

Hg banyak digunakan dalam termometer karena memiliki koefisien

yang konstan, yaitu tidak terjadi perubahan volume pada suhu tinggi

maupun rendah. Hg juga digunakan sebagai peralatan pompa vakum,

Page 23: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

10

10

barometer, Electric rectifier dan electric switches, lampu asap merkuri

sebagai sumber sinar ultraviolet, dan untuk sterilisasi air. Hg mudah

membentuk alloy amalgama dengan logam lainnya, seperti emas (Au),

perak (Ag), platinum (Pt), dan tin (Sn). Garam merkuri yang penting

antara lain HgCl2 yang bersifat sangat toksik. Hg2Cl2 digunakan dalam

bidang kesehatan, Hg(ONC)2 digunakan sebagai bahan detonator yang

eksplosif, sedangkan HgS digunakan sebagai pigmen cat berwarna merah

terang dan bahan antiseptik.

2. Penggunaan Merkuri Dalam Kosmetik

Dalam bahan-bahan kosmetik terdapat banyak komposisi yang

tercantum didalamnya, namun banyak pada jenis dikosmetik yang

menggunakan bahan logam berbahaya termasuk merkuri. Merkuri hanya

bisa digunakan pada kosmetik dalam kategori sediaan tata rias mata dan

pembersih tata rias mata dengan kandungan Phenylmercuric dalam bentuk

garam (termasuk borates) pada kadar maksimum 0,007% (dihitung

sebagai Hg). Jika dicampur dengan senyawa merkuri lain yang diizinkan

dalam peraturan ini, maka konsentrasi maksimum Hg tetap 0,007% yang

telah tercantum dalam PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS

OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

HK.03.1.23.08.11.07517 TAHUN 2011 TENTANG PERSYARATAN

TEKNIS BAHAN KOSMETIKA pada lampiran III poin 44. Pada

lampiran V bahan yang dialarang dalam kosmetik poin 871 yaitu merkuri

tidak diperbolehkan untuk digunakan pada kosmetik kecuali pada

lampiran III poin 44 dan 51.

3. Efek Toksik

Berdasarkan sifat kimia dan fisik merkuri (Hg), tingkat daya racun

logam berat terhadap hewan air secara berurutan adalah merkuri (Hg),

cadmium (Cd), seng (Zn), timah hitam (Pb), krom (Cr), Nikel (Ni), dan

Kobalt (Co). Toksisitas logam berat bisa dikelompokkan menjadi 3, yaitu

bersifat toksik tinggi terdiri dari unsur-unsur Cr, Ni dan Co; dan bersifat

toksik rendah, yang terdiri atas unsur Mn dan Fe. Logam berat bersifat

Page 24: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

11

11

toksik karena tidak bisa menghancurkan (non-degradable) dan organisme

hidup yang ada di lingkungan sehingga logam-logam tersebut

terakumulasi ke lingkungan, terutama mengendap di dasar perairan dan

membentuk senyawa kompleks bersama bahan organik dan anorganik

(Widowati W., Astiana S. dan Raymond J.R., 2008).

Absorpsi etil merkuri di tubuh mencapai 95%, kontaminasi Hg

pada manusia bisa terjadi melalui makanan, minuman, dan pemafasan,

serta kontak kulit. Jumlah Hg yang diabsorpsi tergantung pada jalur

masuknya, lama paparan, dan bentuk senyawa merkuri. Apabila gas

merkuri terhirup, akan mengakibatkan penyakit bronkitis. Sebagian besar

logam merkuri akan terakumulasi dalam ginjal, otak, hati, dan janin.

Dalam organ, logam Hg tersebut akan berubah menjadi senyawa

anorganik, lalu merkuri akan dibuang melalui kotoran, urin, dan

pernapasan. Keracunan akut oleh Hg uap menunjukkan gejala faringitis,

sakit pada bagian perut, mual-mual dan muntah yang disertai darah, dan

shock. Apabila tidak segera diobati, akan berlanjut dengan terjadinya

pembengkakan kelenjar ludah, nefritis, dan hepatitis (Widowati W.,

Astiana S. dan Raymond J.R., 2008).

Keracunan akut karena terhirupnya uap Hg berkonsentrasi tinggi

menimpa pekerja dalam industri pengolahan logam Hg serta penambangan

emas.Inhalasi uap Hg secara akut bisa mengakibatkan bronkitis,

pneumonitis, serta menyebabkan munculnya gangguan sistem syaraf

pusat, seperti tremor.Inhalasi uap Hg secara kronis bisa memengaruhi

sistem syaraf pusat dengan gejala yang belum spesifik dan selanjutnya

menunjukkan gejala tremor, pembesaran kelenjar tiroid, takikardia,

demografisme, gingivitis, perubahan hematologis, serta peningkatan

ekskresi Hg dalam urin. Gejala akan meningkat lebih spesifik, yaitu tremor

pada jari-jari, mata, bibir, dan bergetamya seluruh tubuh disertai kekakuan

pada alat ekstremitas, lalu diikuti dengan kehilangan memori, peningkatan

eretisme, depresi, delirium, halusinasi, dan salivasi. Hg selain diakumulasi

pada berbagai organ juga mampu menembus membran plasenta sehingga

Page 25: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

12

12

bisa mencapai janin.Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak janin lebih

rentan terhadap metil merkuri dibandingkan otak orang dewasa (Widowati

W., Astiana S. dan Raymond J.R., 2008).

4. Penggunaan Merkuri Dalam Bidang Industri

Berbagai produk yang mengandung Hg diantaranya adalah bola

lampu, penambal gigi dan termometer. Hg digunakan dalam kegiatan

penambangan emas, produksi gas klor dan soda kausti, serta dalam

industri pulp, kertas, dan baterai. Merkuri dengan klor, belerang atau

oksigen dan krim antiseptik. Logam tersebut digunakan secara las untuk

mengekstrak emas (Au) dari bijihnya. Ketika Hg dicampur dengan bijih

emas, Hg akan membentuk amalgama dengan emas (Au) dan perak (Ag).

Amalgama tersebut harus dibakar untuk menguapkan merkuri guna

menangkap dan memisahkan butir-butir emas dari butir-butir batuan. Hg

bersifat sangat toksik sehingga penggunaan Hg dalam berbagai industri

sebaiknya dikurangi, termasuk dalam industri farmasi, kedokteran gigi,

industri pertanian, industri baterai, dan lampu fluorescence (Widowati W.,

Astiana S. dan Raymond J.R., 2008).

5. Kadar Batas Aman

Kadar normal Hg di dalam berbagai jenis bahan pangan, tanah, dan

perairan, yaitu pada biji-bijian 1 - 20 ppb; berbagai jenis bahan pangan

mencapai 0,1 ppm; telur 0,004 - 0,007 ppb; sungai dan air laut 0,08 - 0,12

pg/L; air minum dan air tanah 0,01 - 0,07 pg/L; tanah 0,05 ppm; serta

udara 0,02 pg/m3. Kadar maksimum Hg yang diizinkan dan boleh

dikonsumsi pada berbagai jenis pangan adalah bahan pangan secara umum

0,01 ppm; ikan 0,1 ppm, ikan laut 0,5 ppm; organ hewan potong 0,5 ppm;

dan air minum 0,001 ppm. Kadar Hg pada makanan ternak yang diizinkan

tidak boleh melebihi 0,1 ppm; konsentrasi tertinggi Hg pada

daerah/wilayah kerja sebesar 0,1 mg/m3, sedangkan uap Hg anorganik dan

Hg organik sebesar 0,01 mg/m3

(Widowati W., Astiana S. dan Raymond

J.R., 2008).

Page 26: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

13

13

Setiap orang pada umumnya terpapar Hg yang diperkirakan berasal

dari paparan udara sebesar 1 g/hari, air sebesar 2 g/hari, makanan

sebesar 20 g/hari, dan bisa mencapai 75g/hari tergantung pada jumlah

ikan yang dikonsumsi. Standar Hg yang diizinkan untuk kadar merkuri

anorganik di udara di daerah tempat kerja adalah 0,05 mg/m3. Angka

tersebut setara dengan ambang batas udara 0,0 15 g/m3 di wilayah

penduduk paparan selama 24 jam (Widowati W., Astiana S. dan Raymond

J.R., 2008).

World Health Organization (WHO) menghitung apabila ikan terus-

menerus dikonsumsi sebanyak 60 g/orang/hari, maka kadar Hg maksimum

yang diizinkan adalah 0,5g/g ikan basah. Batasan tersebut dibuat atas

dasar persyaratan batas maksimum kandungan Hg yang terus-menerus

masuk ke dalam tubuh manusia sebanyak 30 µg/orang/hari (Widowati W.,

Astiana S. dan Raymond J.R., 2008).

6. Penanggulangan Toksisitas

Hingga saat ini belum ditemukan antidot maupun obat untuk

menangani keracunan kronis Hg. Untuk keracunan akut, bisa diberikan

BAL (British Anti-Lewisite), senyawa yang mengandung 2,3-merkapto

propanol (H2SC-CSH-CH2OH), atau Ca-EDTA (kalsium etilendiamin

tetra asetat) dan NAP (N-asetil-d,-penicilamin). Senyawa tersebut akan

membentuk kompleks dengan Hg serta meningkatkan ekskresi Hg melalui

urin. Hewan yang keracunan: Hg bisa diberi BAL (dimercaptopropanol,

dimercaprol, dithioglycero) atau D-Penidilamine sebagai antidot bagi

manusia, sedangkan sebagai pertolongan pertama bisa diberikan pencuci

alat pencemaran berupa larutan yang mengandung protein, seperti susu

atau putih telur (Widowati W., Astiana S. dan Raymond J.R., 2008).

7. Sifat-sifat Merkuri

Air raksa (Hg) mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

a. Mengkilap seperti logam, yang mudah membagi diri atas bola-bola

kecil.

b. Menguap pada pemanasan tinggi.

Page 27: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

14

14

c. 1 g merkuri harus memberi larutan jernih dan tak berwarna dengan 5

cm3 asam nitrat.

d. Jika diuapkan meninggalkan sisa dan pada pemanasan sangat tinggi,

tidak boleh meninggalkan sisa yang dapat ditimbang (Depkes RI,

1929).

8. Sumber Logam Merkuri

Merkuri merupakan unsur yang sangat jarang dalam kerak bumi,

dan relatif terkonsentrasi pada beberapa daerah vulkanik dan endapan-

endapan mineral biji dan logam-logam berat. Secara alamiah, pencemaran

oleh merkuri dan logam-logam lain kelingkungan umumnya berasal dan

kegiatan gunung-gunung api, rembesan air tanah yang melewati daerah

deposit merkuri dan logam Iainnya serta kegiatan penambangan yang

menyebabkan tingginya konsentrasi merkuri dalam air tanah dan air

permukaan pada daerah pertambangan. Elemen air raksa relatif tidak

berbahaya kecuali jika menguap dan terhirup secara langsung pada paru-

paru (Wartawarga, 2012).

9. Kegunaan Merkuri

Merkuri banyak digunakan sebagai bahan amalgam gigi.

termometer, barometer, sebagai fungisida, proses penambangan emas dan

peralatan ilmiah lain. Walaupun penggunaannya untuk bahan pengisi

termometer telah digantikan (oleh termometer alkohol atau digital) dengan

alasan kesehatan dan keamanan karena sifat toksik yang dimilikinya

(Wartawarga, 2012).

E. Efek Negatif Penggunaan Kosmetik Mengandung Merkuri

Pemakaian kosmetik yang mengandung Merkuri dapat mengakibatkan :

1. Dapat memperlambat pertumbuhan janin

2. Mengakibatkan keguguran (Kematian janin dan Mandul)

3. Flek hitam pada kulit akan memucat (seakan pudar) dan bila pemakaian

dihentikan, flek itu dapat / akan timbul lagi & bertambah parah (melebar).

Page 28: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

15

15

4. Efek Rebound yaitu memberikan respon berlawanan (kulit akan menjadi

gelap/kusam saat pemakaian kosmetik dihentikan).

5. Bagi Wajah yang tadinya bersih lambat laun akan timbul flek yang sangat

parah (lebar).

6. Dapat mengakibatkan kanker kulit.

Walau tidak seburuk efek merkuri yang tertelan (dari makanan ikan

yang tercemar), tetap menimbulkan efek buruk pada tubuh. Kendati cuma

dioleskan ke permukaan kulit, merkuri mudah diserap masuk ke dalam darah,

lalu,memasuki system saraf tubuh. Manifestasi gejala keracunan merkuri

akibat pemakaian krim kulit muncul sebagai gangguan system saraf, seperti

tremor (gemetar), insomnia (tidak bisa tidur), pikun, gangguan penglihatan,

ataxia (gerakan tangan tak normal), gangguan emosi, depresi dan lain-lain.

F. Reaksi Warna

Metode identifikasi terbagi menjadi reaksi fisika, reaksi kimia, dan

reaksi fisika-kimia. Reaksi kimia terdiri dan pembentukan gas atau bau,

pembentukan warna, dan pembentukan endapan. Reaksi warna atau

pembentukan warna pada reaksi kimia mempunyai beberapa keuntungan dan

kerugian. Kerugian dan penggunaan reaksi wama, yaitu warnanya dapat

ditutupi oleh ketidakmurnian atau adanya senyawa lain. Sedangkan

keuntungan dan reaksi warna, antara lain:

a. Sederhana sehingga mudah dilakukan

b. Mudah diinterprestasikan

c. Warna terbentuk dengan cepat dan mudah diamati

d. Sensitifitasnya cukup tinggi

e. Murah

f. Tidak memerlukan alat yang mahal dan keahlian yang tinggi

(Chang Raymond, 2005)

Page 29: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

16

16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Program Studi

Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya,

yang dilaksanakan mulai Januari sampai dengan Desember 2014.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini berjenis penelitian eksperimental. Eksperimen adalah

kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui segala gejala atau

pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu

(Notoatmodjo, 2005).

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi atau universe adalah keseluruhan objek penelitian atau

objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2005). Populasi dari penelitian ini

adalah lotion dengan nomor registrasi BPOM yang dijual di Pasar Blauran

yang beralamat di Jalan A. Yani Komplek Pasar Besar Palangka Raya .

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang dambil dan keseluruhan objek yang

diteliti dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Pada

penelitian ini, diambil sampel dari sebagian populasi whitening lotion yang

dijual dengan nomor registrasi BPOM yang dijual di Pasar Blauran Kota

Palangka Raya sebanyak 5 (lima) sampel yaitu lotion Lovely, Marina,

Vaseline, Citra, dan Thai.

16

Page 30: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

17

17

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik

pengambilan sampel secara non random yaitu purposive sampling. Purposive

sampling adalah pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada

pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau

sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2005)

E. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu batang tembaga,

botol semprot, corong, corong pisah, gelas ukur 100 mL, erlenmeyer 100

mL, kamera, kertas saring, kompor listrik, labu ukur 25 mL; 50 mL; 100

mL, pembakar bunsen, penjepit, pipet tetes, pipet volum 1 mL; 5 mL; 10

mL; 25 mL, pipet ukur 5 mL; 50 mL; 100 mL, rak tabung, tabung reaksi,

timbangan digital dan hot plate.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel Lotion

Lovely, Marina, Vaseline, Citra, dan Thai, Larutan HNO3 pekat, Larutan

KI 0,5 N, Laruan HCI pekat, Eter 400 mL.

F. Prosedur Penelitian

1. Persiapan Larutan

b. Pembuatan larutan KI 0,5 N

Kalium lodida diambil sebanyak 2 gram, kemudian di masukkan ke

dalam labu ukur 25 mL dan ditambahkan aquadest sampai tanda 25

mL, serta dikocok hingga homogen (Buyung, 2011).

c. Pembuatan larutan aqua raja/aqua regia

HCI Pekat diambil sebanyak 75 mL, kemudian di masukkan ke dalam

labu ukur 100 mL dan ditambahkan dengan HNO3 Pekat sebanyak 25

mL (perbandingan volum 3 : I) (HAM Mulyono, 2009).

Page 31: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

18

18

2. Pengujian Sampel

a. Ekstraksi (Chang, 2005)

Prosedur kerja:

Timbang sampel kurang lebih 5 gram, kemudian sampel dimasukan

kedalam corong pisah, setelah itu ekstraksi dengan 20 mL eter, kocok

kuat hingga homogen lalu buang fase eter secara perlahan, ulangi

proses ekstraksi sampai 2 kali. Panaskan hingga sampel hampir

kering, fase ditambah 5 mL campuran asam klorida pekat dan dan

asam nitrat pekat (3 : 1), kemudian Uapkan di atas penangas sampai

hampir kering, setelah itu tambahkan lagi 5 mL campuran asam

klorida pekat dan asam nitrat pekat (3 : 1), Uapkan kembali di atas

penangas air sampai hampir kering, ulangi sekali lagi, tambahkan 10

mL aquadest, didihkan sebentar, dinginkan, dan saring.

b. Cara uji identifikasi merkuri (Hg) (Svehla, 1990)

a. Uji amalgam

Diambil 3 mL larutan sampel, masukan kedalam tabung reaksi,

kemudian amplas batang tembaga sampai mengkilap, lalu

celupkan ke dalam larutan uji untuk beberapa saat, jika positif

mengandung merkuri maka batang tembaga akan dilapisi bercak

abu-abu mengkilap. Panaskan pada nyala api bebas, warna abu-

abu akan hilang.

b. Uji reaksi warna dengan kalium iodida (KI)

Masukkan ke dalam tabung reaksi sejumlah 1 mL larutan sampel,

kemudian ditambahkan 2 tetes larutan Kalium lodida 0,5 N

perlahan melalui dinding tabung reaksi. Harus tidak terjadi

endapan jingga, jika terjadi endapan jingga maka positif

mengandung merkuri.

Page 32: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

19

19

3. Analisis Hasil

a. Reaksi negatif jika tidak ada bercak abu-abu mengkilap pada uji

amalgam

b. Reaksi negatif jika tidak ada perubahan warna orange dengan endapan

merah jingga pada uji reaksi warna

c. Lotion tidak boleh mengandung Merkuri/air raksa

d. Proses analisis disertai dengan kontrol positif dan kontrol negatif

sehingga dapat ditarik kesimpulan.

Page 33: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

20

20

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan mengenai kandungan bahan

berbahaya merkuri yang diduga terkandung pada sediaan lotion. Sampel lotion

diperoleh dari Pasar Blauran Kota Palangka Raya. Penelitian ini dilaksanakan di

Laboratorium Kimia Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Palangkaraya dengan hasil sebagai berikut :

A. Hasil Pengamatan

Tabel 4.1. Hasil Analisis Pembentukan Amalgam

Kode

Sampel Nama Produk

Uji amalgam dengan

Batang Cu Ket.

K1 Kontrol positif (+) Abu-abu mengkilap +

K2 Kontrol negatif (-) Tidak terbentuk warna

abu-abu mengkilap _

A Lotion Lovely Tidak terbentuk warna

Abu-abu mengkilap _

B Lotion Marina Tidak terbentuk warna

Abu-abu mengkilap _

C Lotion Vaseline Tidak terbentuk warna

Abu-abu mengkilap _

D Lotion Citra Tidak terbentuk warna

Abu-abu mengkilap _

E Lotion Thai Tidak terbentuk warna

Abu-abu mengkilap _

Tabel 4.2. Hasil Analisis Reaksi Warna dengan Reagen Kalium Iodida

Kode

Sampel Nama Produk

Uji Warna dengan

Kalium Iodida Ket.

K1 Kontrol positif (+) Orange dengan

endapan merah jingga +

K2 Kontrol negatif (-) Jernih (tidak berubah) -

A Lotion Lovely Jernih (tidak berubah) -

B Lotion Marina Jernih (tidak berubah) -

C Lotion Vaseline Jernih (tidak berubah) -

D Lotion Citra Jernih (tidak berubah) -

E Lotion Thai Jernih (tidak berubah) -

20

Page 34: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

21

21

B. Pembahasan

Sampel dalam penelitian ini sebanyak 5 sampel, semua sampel

memiliki nomor registrasi dan belum diteliti pada penelitian sebelumnya serta

tidak termasuk dalam daftar produk kosmetik yang sudah ditarik oleh BPOM

dari pasaran. Sehingga masih banyak ditemukan pada pedagang kosmetik di

Pasar Blauran Kota Palangka Raya.

Pada penelitian identifikasi merkuri pada sediaan lotion secara analisis

kualitatif dilakukan dengan menggunakan uji pada batang tembaga atau Cu

dan uji dengan reaksi warna menggunakan reagen Kalium Iodida. Sebelum

melakukan penelitian, pertama-tama dilakukan persiapan larutan terlebih

dahulu, kemudian diekstraksi masing-masing sampel dengan pelarut non polar

yaitu eter. Mula-mula sampel ditimbang sebanyak kurang lebih 5 gram

kemudian dimasukan kedalam corong pisah, kemudian diekstraksi dengan

ditambahkan eter sebanyak 20 mL dan dikocok kuat. Hal ini dimaksudkan

karena eter merupakan pelarut non polar, dan didalam lotion terdapat bahan-

bahan yang bersifat non polar seperti lemak, sehingga digunakan eter untuk

memisahkan lemak serta zat-zat non polar lainnya yang terkandung di dalam

sampel lotion.

Tahap berikutnya, fase eter dibuang dan proses ini dilakukan sebanyak

2 kali lagi. Selanjutnya masing-masing sampel dipanaskan sampai sisa eter

menguap dan hampir kering. Kemudian pada ekstrak tersebut ditambahkan

sebanyak 10 mL larutan air raja yang berfungsi untuk melarutkan garam-

garam yang sukar larut. Air raja atau aqua regia merupakan campuran antara 3

volume asam klorida pekat dan 1 volum asam nitrat pekat. Cairan ini sangat

reaktif, dapat merusak berbagai bahan logam termasuk platina. Gas yang

timbulkan pun bersifat merusak. Sehingga saat pengerjaannya harus dilakukan

di tempat ruangan asam. Ekstrak yang dilarutkan air raja dipanaskan diatas hot

plate hingga diperoleh ekstrak yang hampir kering. Selanjutnya ditambahkan

dengan aquades sebanyak 10 mL dan didihkan dan didinginkan. Selanjutnya

disaring dan hasil filtratnya dimasukkan kedalam tabung reaksi.

Page 35: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

22

22

Pada pengujian pertama kandungan logam berat merkuri digunakan

batang tembaga atau Cu yang sudah diamplas. Batang tembaga termasuk

logam yang dapat dilarutkan oleh merkuri atau Hg, larutan logam dalam raksa

disebut amalgam. Masing-masing filtrat dari sampel dimasukkan kedalam

tabung reaksi kemudian dicelupkan batang tembaga untuk beberapa saat.

Setelah batang tembaga diangkat kemudian dilakukan pengamatan. Jika ada

permukaan batang tembaga tersebut dilapisi bercak abu-abu mengkilap, maka

terbentuk endapan logam merkurium. Dengan memanaskan batang tembaga

yang sudah dilapisi bercak abu-abu mengkilap dalam nyala api bebas, maka

merkurium akan menguap dan permukaan batang tembaga yang merah akan

terlihat lagi.

Selain uji pembentukan amalgam dengan batang tembaga atau Cu,

juga dilakukan uji dengan metode reaksi warna menggunakan kalium iodida

0,5 N. Kalium iodida 0,5 N dibuat dengan cara ditimbang serbuk kalium

iodida sebanyak 2 gram dan dilarutkan dengan aquades sampai tanda 25 mL.

Pada masing-masing filtrat dalam tabung reaksi ditambahkan dengan reagen

kalium iodida sebanyak 2 tetes secara perlahan-lahan melalui dinding tabung

reaksi agar perubahan warna yang terjadi dapat teramati secara jelas. Apabila

sampel lotion mengandung logam berat merkuri, maka akan terbentuk warna

orange dengan endapan merah jingga. Hal ini sama seperti yang terjadi pada

kontrol positif (+). Pada pengujian yang dilakukan pada larutan baku Hg,

yang ditambah dengan 2 tetes kalium iodida 0,5 N dan didapatkan perubahan

warna menjadi orange dengan endapan merah jingga.

Dari hasil pengujian diatas maka 5 (lima) sampel, yaitu lotion Lovely,

Marina, Vaseline, Citra, dan Thai menggunakan uji amalgam dengan batang

tembaga atau Cu didapatkan hasil sampel negatif merkuri karena batang

tembaga tidak terbentuk warna abu-abu mengkilap. Sedangkan uji dengan

metode reaksi warna menggunakan penambahan reagen Kalium Iodida (KI)

0,5 N diperoleh hasil sampel negatif terdeteksi mengandung merkuri karena

tidak mempunyai warna larutan orange dengan endapan merah jingga.

Page 36: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

23

23

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 5 sampel lotion

yang dijual di Pasar Blauran Kota Palangkaraya tidak terdeteksi mengandung

merkuri.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disarankan :

1. Kepada pembaca dan masyarakat yang menggunakan lotion agar lebih

berhati-hati dalam memilih lotion yang beredar dipasaran dan sebaiknya

menggunakan lotion yang sudah terdaftar di BPOM.

2. Diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan untuk pengujian logam berat

merkuri pada lotion yang tidak memiliki ijin edar / terdaftar di BPOM

3. Diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan untuk pengujian-pengujian

kandungan berbahaya lainnya seperti timbal pada lipstik, hidrokinon dan

asam retinoat pada krim wajah guna menambah ilmu pengetahuan dan

memperluas wawasan.

4. Perlu dilakukan pemeriksaan rutin oleh instansi terkait untuk memperkecil

penyebaran kosmetik yang berbahaya.

23

Page 37: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

24

24

DAFTAR PUSTAKA

Anief, M. 1984. Ilmu Farmasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Buyung. 2011. Makalah Krim Wajah Pemutih.

http://buyungcrem.wordpress.com/about/makalah-krim-pemutih/. Jakarta,

dalam jurnal penelitian Marlyantina, Risda 2013. Analisis Kualitatif

Logam Berat Merkuri pada Krim Pemutih dengan Metode Reaksi Warna.

Palangka Raya: Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.

BPOM. 2011. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik

Indonesia Nomor Hk.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011 Tentang

Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika. Jakarta: BPOM

Chang Raymond. 2005. Kimia Dasar: Konsep-konsep inti. Noviandri Indra,

Wahyuningrum Deana, Achmad Hiskia, MauchsidinHidayat, Penerjemah.

Jakarta: Erlangga-The McGraw Hill Companies. Terjemah dari: General

Chemistry: The Essential Concepts.

Depkes RI. 1929. Pharmacopee 5. Jakarta: Depkes RI.

Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi 3. Jakarta: Depkes RI.

Dewi Muliyawan dan Neti Suriana, 2013. A – Z tentang Kosmetik. Jakarta:

Gramedia.

Djajadisastra, 2005. Tekhnologi Kosmetik. Tangerang : Departemen Farmasi

FMIPA Universitas Indonesia

HAM, Mulyono. 2009. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta:

Penerbit Bumi Aksara. Hal.40:208, dalam jurnal penelitian Marlyantina,

Risda 2013. Analisis Kualitatif Logam Berat Merkuri pada Krim Pemutih

dengan Metode Reaksi Warna. Palangka Raya: Universitas

Muhammadiyah Palangkaraya.

Jellineck, S. (1970). Formulation and Function of Cosmetics. New York : Wiley

Interscience.

Lachman, L., H.A. Lieberman, and J.L. Kanig. 1994. Teori dan Praktek Farmasi

Industri, Jilid II, Edisi III. Jakarta : Universitas Indonesia.

Page 38: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

25

25

Marlyantina, Risda. 2013. Analisis Kualitatif Logam Berat Merkuri pada Krim

Pemutih dengan Metode Reaksi Warna. Palangka Raya: Universitas

Muhammadiyah Palangkaraya.

Menkes RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1176/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Notifikasi Kosmetika. Jakarta:

Menkes RI.

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian.Ciawi, Bogor Selatan: Penerbit Ghalia

Indonesia. Hal. 63.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Permono, Didit. 2010. Bahaya Merkuri.

(http://tambangsttnas.blogspot.com/2010/02/bahaya-merkuri.html)

11 April 2014.

Retno I.S. Tranggono. 1992. Kiat Apik Menjadi Sehat dan Cantik. Jakarta:

Penerbit Gramedia Pustaka Utama.

Retno I.S. Tranggono. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik.

Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.

Retno I.S. Tranggono. 2014. Buku Pegangan Dasar Kosmetologi. Jakarta:

Penerbit Gramedia Pustaka Utama.

Schmitt, W.H. 1996. Skin Care Products. In : Williams, D.F. and W.H. Schmitt

(Ed). London: Cosmetics And Toiletries Industry. 2nd Ed. Blackie

Academy and Profesional.

Setyaningsih, Owi, Erliza Hambali, dan Muharamia Nasution. 2007. Aplikasi

Minyak Sereh Wangi (Citronella Oil) dan Geraniol Dalam

Pembuatan Skin Lotion penolak Nyamuk. Jurnal Teknologi Indonesia

Vol 17(3) : 97-103.

Sudarmo, Unggul. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga,

dalam jurnal penelitian Marlyantina, Risda 2013. Analisis Kualitatif

Logam Berat Merkuri pada Krim Pemutih dengan Metode Reaksi Warna.

Palangka Raya: Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.

Page 39: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

26

26

Sularto, S. A. dkk. 1995. Pengaruh Pemakaian Madu sebagai Penstubtitusi

Gliserin dalam Beberapa Jenis Krim Terhadap Kestabilan Fisiknya.

Laporan Penelitian, LP Unpad. Bandung : Universitas Padjajaran.

Svehla, G. 1990. Vogel Bagian I. Buku teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro

dan Semimikro. Penerjemah : Setiono L., Pudjaatmaka A. Handyana,.

Kalman Media Pusaka-Longman Group Limited : Jakarta. Terjemahan

dari : Textbook Of Macro And Semimicro Qualitative Inorganic Analysis.

Hal. 212.

Wartawarga. 2012. Bahaya Merkuri Pada Kosmetik.

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/bahaya-merkuri-pada-

kosmetik/ (8 April 2014).

Wasitaatmadja, M.S. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Universitas

Indonesia (UI Press).

Widowati W., Astiana S. dan Raymond J.R., 2008, Efek Toksik Logam,

Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran. Penerbit ANDI,

Yogyakarta.

Zonasiswa. 2014. Pengertian pasar dan fungsi

http://www.zonasiswa.com/2014/08/pasar-pengertian-fungsi-jenis.html

[17 Oktober 2014]

Page 40: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

27

27

Lampiran 1. Pembuatan Larutan KI 0,5 N

Kalium lodida 0,5 N diencerkan dalam labu ukur sampai 25 mL, dengan

perhitungan:

N =

x

0,5N =

x

X = 0,5 x 166 x

X = 2,075gram ≈ 2 gram

Page 41: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

28

28

Lampiran 2. Prosedur Pembuatan Larutan KI 0,5 N dan Aqua Regia

1. Pembuatan Larutan KI 0,5 N

Di ambil Kalium lodida sebanyak 2 gram

Di masukkan ke dalam labu ukur 25 mL

Ditambahkan aquadest sampai tanda batas

Dikocok hingga homogen

2. Pembuatan larutan aqua raja/aqua regia

Diambil HCI Pekat diambil sebanyak 75 mL

Di masukkan ke dalam labu ukur 100 mL

Ditambahkan dengan HNO3 Pekat sebanyak 25 mL

Dikocok hingga homogeny

Page 42: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

29

29

Lampiran 3. Prosedur Pengujian Sampel

1. Ekstraksi

Timbang sampel lebih kurang 5 gram, masukkan dalam

mortirgerus hingga halus

Kemudian sampel dimasukan kedalam corong pisah

Ekstraksi dengan 20 mL eter, kocok kuat hingga homogen

Buang fase eter secara perlahan, ulangi proses ekstraksi sampai 2 kali

Panaskan hingga sampel hampir mengering

fase ditambah 5 mL campuran asam klorida pekat dan dan asam nitrat pekat

diuapkan di atas penangas sampai hampir kering

Tambahkan lagi 5 mL campuran asam klorida pekat dan asam nitrat pekat

Uapkan kembali di atas penangas air sampai hampir mengering, ulangi sekali lagi

Tambahkan 10 mL aquadest

Didihkan sebentar, dinginkan, dan saring

Page 43: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

30

30

2. Cara uji identifikasi merkuri (Hg)

a. Uji amalgam

Diambil 3 mL larutan sampel

Masukan kedalam tabung reaksi

Amplas batang tembaga sampai mengkilap

Celupkan ke dalam larutan uji untuk beberapa saat (Jika positif

mengandung merkuri maka batang tembaga akan dilapisi bercak

abu-abu mengkilap. Panaskan pada nyala api bebas, warna

abu-abu akan hilang)

b. Uji reaksi warna dengan kalium iodida (KI)

Masukkan ke dalam tabung reaksi sejumlah 1 mL Larutan sampel

Ditambahkan 2 tetes larutan Kalium lodida 0,5 N perlahan melalui dinding tabung

reaksi. (Harus tidak terjadi endapan jingga, jika terjadi endapan jingga maka

positif mengandung merkuri)

Page 44: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

31

31

Lampiran 4. Sampel Kosmetik Lotion yang digunakan

Gambar 4.1 Lotion Lovely

Gambar 4.2 Lotion Marina

Page 45: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

32

32

Gambar 4.3 Lotion Vaseline

Gambar 4.4 Lotion Citra

Page 46: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

33

33

Gambar 4.5 Lotion Thai

Page 47: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

34

34

Lampiran 5 Bahan Baku Hg dan KI

Gambar 5.1 Baku Merkuri (Hg)

Gambar 5.2 Baku KI

Page 48: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

35

35

Lampiran 6 sampel Hasil Ektrasi

Gambar 6.1 Sampel 1 Lotion Lovely

Gambar 6.2 Sampel 2 Lotion Marina

Page 49: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

36

36

Gambar 6.3 Sampel 3 Lotion Vaseline

Gambar 6.4 Sampel 4 Lotion Citra

Page 50: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

37

37

Gambar 6.5 Sampel 5 Lotion Thai

Page 51: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

38

38

Lampiran 7 Hasil Uji Amalgam

Gambar 7.1 Kontrol Positif (Baku Hg)

Gambar 7.2 Kontrol Negatif (Aquadest)

Gambar 7.3 Sampel 1 Lotion Lovely

Page 52: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

39

39

Gambar 7.4 Sampel 2 Lotion Marina

Gambar 7.5 sampel 3 Lotion Vaseline

Gambar 7.6 Sampel 4 Lotion Citra

Gambar 7.7 Sampel 5 Lotion Thai

Page 53: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

40

40

Lampiran 8 Hasil Uji Reaksi Warna Dengan KI 0,5 N

Gambar 8.1 Kontrol Positif (Baku Hg + KI)

Gambar 8.2 Kontrol Negatif (Aquadest + KI)

Page 54: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

41

41

Gambar 8.3 Sampel 1 Lotion Lovely + KI

Gambar 8.4 Sampel 2 Lotion Marina + KI

Page 55: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

42

42

Gambar 8.5 Sampel 3 Lotion Vaseline + KI

Gambar 8.6 Sampel 4 Lotion Citra + KI

Page 56: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

43

43

Gambar 8.7 Sampel 5 Lotion Thai + KI

Page 57: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

44

44

Lampiran 9. Lokasi Pengambilan Sampel

Page 58: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

45

45

Lampiran 10. Denah Pasar Blauran

Page 59: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

46

46

Page 60: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

47

47

Page 61: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

48

48

Page 62: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

49

49

Page 63: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

50

50

Page 64: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

51

51

Page 65: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

52

52

Page 66: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

53

53

Page 67: IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG · PDF file6 6 IDENTIFIKASI MERKURI PADA LOTION YANG BEREDAR DI PASAR BLAURAN KOTA PALANGKA RAYA Daniaty, Listra. Dosen Pembimbing I Rabiatul

54

54