LO sk 2

5
Diagnosis Klinis Fraktur

description

skenario 2

Transcript of LO sk 2

Page 1: LO sk 2

Diagnosis Klinis Fraktur

Page 2: LO sk 2

Manifestasi klinis fraktur adalah didapatkan adanya riwayat trauma, nyeri, hilangnya fungsi, deformitas, pemendekan ektremitas, krepitus, pembengkakan local dan perubahan warna.1. Nyeri- Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang

diimobilisasi.- Nyeri tekan saat dipalpasi akan terlihat pada daerah fraktur (tenderness). - Spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah

yang dirancang untuk meminimalkan gerakan antar fragmen tulang

2. Setelah terjadi fraktur, bagian-bagian tak dapat digunakan / hilangnya fungsi anggota badan dan persendian-persendian yang terdekat dan cenderung bergerak secara tidak alamiah (Gerakan luar biasa / gerakan-gerakan yang abnormal)

Page 3: LO sk 2

3. Pergeseran fragmen pada fraktur lengan atau tungkai menyebabkan “Deformitas/ Perubahan bentuk” (terlihat maupun teraba) ekstremitas yang bisa diketahui dengan membandingkan dengan ekstremitas normal. Ekstremitas tak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot bergantung pada integritas tulang tempat melengketnya otot.

4. Pada fraktur panjang, terjadi “Pemendekan tulang” yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat diatas dan bawah tempat fraktur. Fragmen sering saling melingkupi satu sama lain sampai 2,5 sampai 5 cm (1 sampai 2 inci)

Page 4: LO sk 2

5. Saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang dinamakan “Krepitasi/krepitus” yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya. (Uji krepitus dapat mengakibatkan kerusakan jaringan lunak yang lebih berat)

6. Pembengkakan dan perubahan warna local pada kulit terjadi sebagai akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini bisa baru terjadi setelah beberapa jam atau hari setelah cedera.

Page 5: LO sk 2

7. Diagnosis fraktur bergantung pada gejala, tanda fisik dan pemeriksaan sinar-x pasien. Biasanya pasien mengeluhkan mengalami cedera pada daerah tersebut. Bila berdasarkan pengamatan klinis diduga ada fraktur, maka perlakukanlah sebagai fraktur sampai terbukti lain.