LO Modul 4 Blok Terakhir

2
Delapan tujuan MDGs yang harus di laksanakan oleh setiap negara yang mendeklarasikannya yaitu; 1)menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, 2) mencapai pendidikan dasar untuk semua, 3) mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, 4) menurunkan angka kematian anak, 5) meningkatkan kesehatan ibu, 6) memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya, 7) memastikan kelestarian lingkungan hidup, dan 8) mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan. Sumber VOA - Fathiyah Wardah Asisten Utusan Khusus Presiden Indonesia untuk tujuan pembangunan milenium (MDG), Diah Saminarsih, kepada VOA. 3 targer MDGs terpenting: - menurunkan angka kematian ibu melahirkan - menurunkan penyebaran virus HIV/AIDS - mengakses air bersih dan sanitasi dasar Penyebab Gagal: - pembangunan yang belum merata sehingga infrastruktur maupun layanan kesehatan antara satu provinsi dengan provinsi lainnya berbeda - pendidikan masyarakat untuk bisa hidup sehat juga masih sangat kurang - Masih kurangnya tenaga kesehatan di daerah terutama daerah terpencil di Indonesia, lanjut Diah, juga merupakan salah satu penyebab masih tingginya angka kematian ibu melahirkan. Kebanyakan dari mereka yang hidup di daerah terpencil masih percaya dukun beranak - KB tidak berjalan dengan baik, akses terhadap kontrasepsi juga menurun. Level edukasi masyarakat dinaikkan, dengan cara edukasi. merekrut dan mengirim tim profesional kesehatan dari dokter, bidan, perawat dengan pemerhati kesehatan untuk memperkuat sistem kesehatan primer. - bidan yang ditempatkan di daerah itu ada banyak masalah, mereka harus menyesuaikan diri, mereka tidak kerasan lalu pulang. Pengetahuan seseorang terhadap obyek mempunyai intensitas dan tingkat yang berbeda-beda, yang secara garis besar dapat dibagi dalam enam tingkatan pengetahuan menurut Notoatmodjo (2005), yaitu: 1. Tahu (know) diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu (know) merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. 2. Memahami (comprehension) diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. 3. Aplikasi (application) diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada atau kondisi sebenarnya. 4. Analisis (analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi yang telah dipelajari dalam komponen-komponen yang berkaitan satu sama lain. 5. Sintesis (synthesis) adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. 6. Evaluasi (evaluasi), berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. 7. Sikap. respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya) Menurut Notoatmodjo (2005), sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu: 1. Menerima (receiving), diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). 2. Merespon (responding), merupakan indikasi dari sikap dalam bentuk memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa orang menerima ide tersebut. 3. Menghargai (valuing), merupakan indikasi dari sikap dalam bentuk mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan sesuatu masalah. 4. Bertanggung jawab (responsible) atas segala sesuatu yang telah dipilih dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi. 8. Tindakan atau Praktik (practice) Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak (praktik). Sikap belum tentu terwujud dalam suatu tindakan. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu tindakan atau perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adanya fasilitas dan dukungan (support) dari pihak lain (Notoatmodjo, 2007).

description

ini

Transcript of LO Modul 4 Blok Terakhir

Delapan tujuan MDGs yang harus di laksanakan oleh setiap negara yang mendeklarasikannya yaitu; 1)menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, 2) mencapai pendidikan dasar untuk semua, 3) mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, 4) menurunkan angka kematian anak, 5) meningkatkan kesehatan ibu, 6) memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya, 7) memastikan kelestarian lingkungan hidup, dan 8) mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

Sumber VOA - Fathiyah WardahAsisten Utusan Khusus Presiden Indonesia untuk tujuan pembangunan milenium (MDG), Diah Saminarsih, kepada VOA.

3 targer MDGs terpenting: menurunkan angka kematian ibu melahirkan menurunkan penyebaran virus HIV/AIDS mengakses air bersih dan sanitasi dasar

Penyebab Gagal: pembangunan yang belum merata sehingga infrastruktur maupun layanan kesehatan antara satu provinsi dengan provinsi lainnya berbeda pendidikan masyarakat untuk bisa hidup sehat juga masih sangat kurang Masih kurangnya tenaga kesehatan di daerah terutama daerah terpencil di Indonesia, lanjut Diah, juga merupakan salah satu penyebab masih tingginya angka kematian ibu melahirkan. Kebanyakan dari mereka yang hidup di daerah terpencil masih percaya dukun beranak KB tidak berjalan dengan baik, akses terhadap kontrasepsi juga menurun. Level edukasi masyarakat dinaikkan, dengan cara edukasi. merekrut dan mengirim tim profesional kesehatan dari dokter, bidan, perawat dengan pemerhati kesehatan untuk memperkuat sistem kesehatan primer. bidan yang ditempatkan di daerah itu ada banyak masalah, mereka harus menyesuaikan diri, mereka tidak kerasan lalu pulang.

Pengetahuan seseorang terhadap obyek mempunyai intensitas dan tingkat yang berbeda-beda, yang secara garis besar dapat dibagi dalam enam tingkatan pengetahuan menurut Notoatmodjo (2005), yaitu:1.Tahu (know) diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingatkembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu (know) merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.2.Memahami (comprehension) diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.3.Aplikasi (application) diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada atau kondisi sebenarnya.4.Analisis (analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi yang telah dipelajari dalam komponen-komponen yang berkaitan satu sama lain.5.Sintesis (synthesis) adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.6.Evaluasi (evaluasi), berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek.7.Sikap. respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya)

Menurut Notoatmodjo (2005), sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu:1.Menerima (receiving), diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).2.Merespon (responding), merupakan indikasi dari sikap dalam bentuk memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa orang menerima ide tersebut.3.Menghargai (valuing), merupakan indikasi dari sikap dalam bentuk mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan sesuatu masalah.4.Bertanggung jawab (responsible) atas segala sesuatu yang telah dipilih dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

8. Tindakan atau Praktik (practice)Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak (praktik). Sikap belum tentu terwujud dalam suatu tindakan. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu tindakan atau perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adanya fasilitas dan dukungan (support) dari pihak lain (Notoatmodjo, 2007).

PROMOSI KESEHATAN

Promosi Kesehatan olehPuskesmas adalah upaya Puskesmas untuk meningkatkan kemampuan pasien, individu sehat, keluarga (rumah tangga) dan masyarakat di DBK, agar (1) pasien dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, (2) individu sehat, keluarga dan masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-masalah kesehatan dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, melalui (3) pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama mereka, sesuai sosial budaya mereka, serta didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan

jenis sasaran, yaitu (1) sasaran primer, pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) sebagai komponen dari masyarakat.-diharapkan mengubah perilaku hidup mereka yang tidak bersih dan tidak sehat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)-Sistem nilai dan norma-norma sosial serta norma-norma hukum yang dapat diciptakan/dikembangkan oleh para pemuka masyarakat, baik pemuka informal maupun pemuka formal.

(2) sasaran sekunder dan para pemuka masyarakat, baik pemuka informal (misalnya pemuka adat, pemuka agama dan lain-lain) maupun pemuka formal (misalnya petugas kesehatan, pejabat pemerintahan dan lain-lain), organisasi kemasyarakatan dan media massa.

(3) sasaran tersier.