Lo 2 Menoragiaa
-
Upload
shinta-maya-sari -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
description
Transcript of Lo 2 Menoragiaa
Menorrhagia
Menorrhagia
1. Pengertian
Menorrhagia merupakan menstruasi pada interval siklus yang regular, tapi jumlah aliran darah dan durasinya meningkat.
Menstruasi NormalMenorrhagia
Durasi3-7 hari> 7 hari
Jumlah aliran darah25-80 mL/siklus> 80 mL/siklus
Epidemiologi
Perdarahan menstruasi berat atau menorrhagia adalah masalah umum yang dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan wanita. Menorrhagia menduduki sekitar 18,5% dari kunjungan pasien pada dokter gynecology di Amerika Serikat dan 20% di Inggris, lebih dari 5% dari wanita yang adalah berusia 30 sampai 49 tahun berkonsultasi dengan dokter keluarga setiap tahun di inggris dengan masalah ini. Angka prosedur pembedahan untuk menorragia adalah 17.8 per 10, 000 wanita berumur antara 25 hingga 44 tahun di Amerika Serikat dan 14.3 per 10, 000 wanita berumur 24 sampai 59 tahun di Inggris.2. Etiologi
Etiologi Menorrhagia organic
infection
coagulation disorder
organ dysfunction
endocrinologic thyroid glandsdys function
adrenal gland dysfunction
pituitary tumor
anovulatory cycle
obesity
anatomic
uterine fibroid
endometrial polyp
endometrial hyperplasia
pregnancy complication
iatrogenic
IUDs
steroid hormone
chemotherapy agent
medication (c: anticoagulant)
Keterangan :
Infeksi pada organ genitalia dan urinaria manapun dapat menyebabkan menorrhagia.
Menorrhagia dapat terjadi akibat adanya gangguan pada sistem pembekuan darah.
Kerusakan pada liver atau ginjal dapat menyebabkan menorrhagia. Contoh: adanya penyakit pada liver dapat mengurangi produksi factor-faktor pembekuan dan menurunkan metabolisme hormone yang akan memicu terjadinya menorrhagia.
Dalam siklus menstruasi normal, keseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron akan mengatur pertumbuhan endometrium yang meluruh pada saat menstruasi. Bila terjadi ketidakseimbangan hormon, terjadi pertumbuhan berlebih dari endometrium dan pada saat meluruh mengakibatkan perdarahan berlebih. Menorrhagia juga dapat disebabkan oleh kondisi-kondisi ketidakseimbangan hormon, misalnya penyakit thyroid (hypotyroidism dan hyperthyroidism). Pengobatan hormon yang tidak sesuai juga dapat menyebabkan menorrhagia. Adanya tumor pada pituitary akan menurunkan sekresi LH dan FSH yang akan menyebabkan hypogonadism, sehingga terjadi menorrhagia.
Anovulatory cycle yang terjadi akibat peningkatan level estrogen tanpa disertai dengan peningkatan progesterone dapat mengakibatkan terjadinya menorrhagia.
Hyperinsulinemia merupakan konsekuensi dari obesitas. Produksi berlebihan dari insulin ini akan memicu peningkatan produksi androgen oleh ovarium.
Fibroid dan polyp merupakan struktur jinak yang merusak dinding uterus dan/atau endometrium. Keduanya dapat terjadi pada lapisan-lapisan uterus, namun fibroid dapat terjadi hampir dimanapun pada uterus. Mekanisme bagaimana polyp dan fibroid menyebabkan menorrhagia tidak mudah dimengerti. Suplay darah ke fibroid/polyp berbeda dengan bagian endometrium lainnya (function independentely). Suplay darah tersebut lebih besar daripada suplay darah ke endometrium, sehingga melemahkan endometrium pada area itu dan terjadi menorrhagia. Fibroid yang terjadi di dalam dinding uterus akan menghambat kontraksi otot, sehingga menghambat uterus mempertahankan hemostasis dan timbul kram/nyeri perut bagian bawah. Fibroid dapat membesar sampai batasan tertentu lalu mengalami nekrosis, hal tersebut juga mengakibatkan terasa nyeri.
Komplikasi pada kehamilan (seperti aborsi spontan, kehamilan ektopik, dll) dapat menimbulkan perdarahan menstruasi berlebih.
Pemakaian IUDs menyebabkan peningkatan menstrual bleeding dan kram perut karena adanya iritasi lokal.
Hormon steroid dan agen kemoterapi akan mengganggu siklus menstruasi yang normal, sehingga menyebabkan menorrhagia.
Obat-obatan tertentu termasuk obat yang menghambat pembekuan darah (anticoagulant) serta obat antiinflamasi dapat mengakibatkan menorrhagia.
Faktor Resiko
dapat terjadi kapanpun pada wanita yang masih dalam masa reproduktif
wanita muda yang belum mengalami ovulasi secara regular (biasanya terjadi 12-18 bulan setelah menarche)
wanita tua yang menjelang menopause
3. Tanda dan Gejala
peningkatan frekuensi penggantian pembalut (bisa sampai 1-2 jam sekali atau ganti pembalut > 6x/hari)
perlu untuk menggunakan pembalut ganda
aliran menstuasinya mengandung bekuan darah yang besar
perdarahannya sampai menembus mengenai pakaian atau mengenai tempat tidur
nyeri pada perut bagian bawah selama menstruasi
kelelahan, letih, napas pendek ( gejala-gejala anemia4. Diagnosis dan Pemeriksaan Penunjang
a. Diganosis
Anamnesis
Bagaimana mulainya perdarahan apakah didahului oleh siklus yang pendek/ oligomenorea/ amenorea dan sifat perdarahan ( banyak/sedikt, sakit/tidak, lama)
Riwayat menstruasi (usia menarche, siklus, lama, jumlah, keluhan )
Riwayat kehamilan dan persalinan
Riwayat penggunaan kontrasepsi dan obat-obatan
Riwayat pwnyakit keluarga dan ibu
Keadaan emosional
Pemeriksaan fisik : KU, TTV, TB, BB, pembesaran kel. Tiroid ada/tidak, tanda anemia ada/tidak, pemeriksaan speculum untuk melihat asal perdarahanb. Pemeriksaan Penunjang Blood tests ( periksa Hb dan sample darah akan dievaluasi untuk melihat ada/tidaknya keabnormalitasan pada darah akibat kehilangan darah secara berlebih selama menstruasi Pap test ( pemeriksaan secara mikroskopis sel yang diambil langsung dari cervix untuk mendeteksi ada/tidaknya infeksi, inflamasi, atau perubahan lainnya yang mungkin karena kanker atau memicu terjadinya kanker
Ultrasound (USG) ( untuk melihat keadaan uterus, ovarium, dan pelvis, sehingga dapat mendeteksi adanya massa
Sonohysterogram ( sebelum melakukan USG, cairan dimasukkan ke dalam uterus dengan menggunakan tuba melalui vagina dan cervix, sehingga dapat mendeteksi ada/tidaknya keabnormalan pada lapisan-lapisan uterus
Endometrial biopsy ( prosedur pengambilan sample jaringan untuk diperiksa di bawah mikroskop, sehingga dapat melihata ada/tidaknya sel kanker atau sel abnormal lainnya
Hysteroscopy ( tuba kecil dimasukkan ke dalam uterus melalui vagina dan cervix untuk melihat keadaan di dalam uterus
Hysterosalpingography ( pewarna (dye) dimasukkan ke dalam uterus dan tuba fallopii melalui cervix, lalu dilakukan x-ray untuk menentukan ukuran dan bentuk dari uterus dan tuba fallopii
Dilation and Curettage (D & C) ( pembukaan (dilatasi) cervix disertai pemasukan alat berbentuk sendok (kuret) ke dalam uterus untuk mengambil jaringan dari lapisan uterus untuk diperiksa di bawah mikroskop
5. Penatalaksanaan
Iron supplementation ( untuk mengatasi anemia defisiensi besi
Transfusi darah jika Hb < 8 gr%. 1 kantong darah (250cc) dapat menaikkan kadar Hb 0,75%
Terapi hormonal
a. prostaglandin inhibitors (nonsteroidal anti-inflammatory medications (NSAIDs), seperti aspirin atau ibuprofen) ( untuk mengurangi kram perut dan aliran darah
b. oral contraceptives ( untuk mengatur ovulasi dan mengurangi kelebihan aliran darah atau menstruasi yang lama
c. progesterone ( untuk mengatasi ketidakseimbangan hormone
Pembedahan
endometrial ablation ( prosedur penghancuran lapisan endometrium
endometrial resection ( prosedur pengangkatan lapisan endometrium
hysterectomy ( pengangkatan uterus secara permanen6. Komplikasi dan Prognosis
Komplikasi
Iron deficiency anemia ( akibat terjadinya perdarahan berlebih selama menstruasi
Severe pain ( perdarahan menstruasi yang berlebih dapat menimbulkan rasa nyeri pada perut bagian bawah
Infertility ( kondisi-kondisi yang berhubungan dengan ketidakteraturan menstruasi, perdarahan menstruasi yang berlebih, keabnormalan ovulasi, uterine fibroid, dan endometriosis merupakan penyebab terjadinya infertilitas pada wanita
Toxic shock syndrome ( memakai pembalut lebih dari 8 jam akan meningkatkan resiko terjadinya infeksi dan toxic shock syndrome (kondisi yang jarang terjadi namun berpotensi mengancam jiwa, disebabkan oleh bakteri yang menempel pada pembalut dan memproduksi racun/toxin). Tanda dan gejalanya mencakup demam tinggi, diare, sakit tenggorokan, kelelahan berlebih, BP menurun mencapai level berbahaya, dan timbul ruam pada tangan dan kakiPrognosis
Hasil pengobatan tergantung kepada proses perjalan penyakit. Penegakkan diagnosa yang tepat dan regulasi hormonal secara dinin dapat memberikan angka kesembuhan 90%. Pada wanita muda, yang sebagian besar terjadi dalam siklus anovulasi, dapat diobati dengan hasil yang baik.