LO 2 Farmakologi

4
LO.3 Karena penyakit periodontal disebabkan oleh bakteri, pemakaian anti-bakteri cukup baik untuk mencegah maupun merawat penyakit te Meskipun demikian agar efektif ada beberapa kondisi tertentu yang harus diperhatikan, yaitu : . !gen antibakteri harus efektif terhadap bakteri yang menyebabkan ter"adinya lesi. #. !gen antibakteri harus dapat mencapai daerah infeksi dengan konsentr yang adekuat selama kurun waktu yang cukup lama. 3. $fisiensinya harus melebihi kontraindikasinya misal efek sampingnya. %enggunaan antibiotik untuk perawatan penyakit periodontal sudah semakin meningkat dan hasil-hasil penelitian klinis cukup banyak dipublik !ntibiotik dapat bersifat bakterisid yaitu membunuh bakteri yang sen atau bakteriostatik yaitu menghambat pembelahan bakteri yang sensitif. %e dan mitronida&ole adalah contoh antibiotik bakterisid dan tetrasiklin dan eritromisin adalah contoh antibiotik bakteriostatik. 'pektrum ker"a ber(ariasi. !ntibiotik yang digunakan haruslah dapat melawan bakteri peny penyakit. Keadaan inimempengaruhipemilihan antibiotik untuk perawatan periodontal, contohnya pada pemakaian metronida&ole, yang efektif bakteri anaerob tetapi tidak efektif terhadap bakteri aerob fakultatif. !ntibiotik yang digunakan untuk terapi periodontal Kategori Macam yang digunakan dalam terapi periodontal Fungsi Indikasi %enisilin !mo)isilin $fek antimikroba spectrum luas, digunakan secara sistemik Local aggressi(e periodontitis, generali&ed aggressi(e

Transcript of LO 2 Farmakologi

LO.3 Karena penyakit periodontal disebabkan oleh bakteri, pemakaian agen anti-bakteri cukup baik untuk mencegah maupun merawat penyakit tersebut. Meskipun demikian agar efektif ada beberapa kondisi tertentu yang harus diperhatikan, yaitu :1. Agen antibakteri harus efektif terhadap bakteri yang menyebabkan terjadinya lesi.2. Agen antibakteri harus dapat mencapai daerah infeksi dengan konsentrasi yang adekuat selama kurun waktu yang cukup lama.3. Efisiensinya harus melebihi kontraindikasinya misal efek sampingnya.

Penggunaan antibiotik untuk perawatan penyakit periodontal sudah semakin meningkat dan hasil-hasil penelitian klinis cukup banyak dipublikasikan. Antibiotik dapat bersifat bakterisid yaitu membunuh bakteri yang sensitif atau bakteriostatik yaitu menghambat pembelahan bakteri yang sensitif. Penisilin dan mitronidazole adalah contoh antibiotik bakterisid dan tetrasiklin dan eritromisin adalah contoh antibiotik bakteriostatik. Spektrum kerja antibiotik bervariasi. Antibiotik yang digunakan haruslah dapat melawan bakteri penyebab penyakit. Keadaan ini mempengaruhi pemilihan antibiotik untuk perawatan periodontal, contohnya pada pemakaian metronidazole, yang efektif terhadap bakteri anaerob tetapi tidak efektif terhadap bakteri aerob fakultatif. Antibiotik yang digunakan untuk terapi periodontalKategoriMacam yang digunakan dalam terapi periodontalFungsiIndikasi

PenisilinAmoxisilinEfek antimikroba spectrum luas, digunakan secara sistemikLocal aggressive periodontitis, generalized aggressive periodontitis, medically relatet periodontitis (MRP), refractory periodontitis

AugmentinEfektif terhadap produksi penisilinase, digunakan secara sistemik

TetrasiklinMinosiklinEfektif terhadap mikroorganisme spectrum luas, digunakan secara sistemik dan local (subgingiva)

DoksisiklinEfektif terhadap mikroorganisme spectrum luas, digunakan secara sistemik dan local (subgingiva), bahan kemoterapi subantimikrobial untuk host modulation (periostat)

TetrasiklinEfektif terhadap mikroorganisme spectrum luas, digunakan secara sistemik dan local (subgingiva)

KuinolonCiprofloxacinEfektif terhadap bakteri gram negatif

MacrolideAzithromycinMemusatkan pada daerah inflamasi, digunakan secara sistemik

Derivat LincomisinClyndamycinUntuk pasien yang alergi penisilin, efektif terhadap bakteri anaerob, digunakan secara sistemik

NitromidazolMetronidazolEfektif terhadap bakteri anaerob, digunakan secara sistemik dan local (subgingiva) dalam bentuk gelLocal aggressive periodontitis (LAP), generalized aggressive periodontitis (GAP), medically related periodontitis (MRP), refractory periodontitis (RP), Necrotizing ulcerative gingivitis (NUG), acute periodontitis (AP)

Obat-obatan yang digunakan untuk kontrol plak1. Chlorhexidine Sampai saat ini chlorhexidine merupakan bahan kimiawi yang paling efektif dalam menjaga kontrol plak. Pemakaian 10 ml larutan chlorhexidine 0.2% dua kali sehari menghambat pembentukan dental plak, kalkulus dan gingivitis. Dari studi klinis ditemukan bahwa chlorhexidine dapat mereduksi pembentukan plak sebanyak 45%-61% dan mereduksi gingivitis sebanyak 27%-67%. Namun chlorhexidine memiliki efek samping berupa pembentukan stain pada gigi, lidah dan restorasi resin ataupun silikat. Efek samping sistemik chlorhexidine sangat sedikit. Chlorhexidine tidak mengakibatkan resistensi bakteri ataupun mempunyai efek teratogenik. 2. Essential Oil MouthrinsesObat kumur dengan essential oil ini memiliki kandungan thymol, euchalyptol, menthol dan methyl salicylate. Tidak menutup kemungkinan dalam obat kumur essential oil ini mengandung alkohol. Dalam kemampuannya menurunkan plak, mereka mampu mereduksi hingga 20%-35%, sedangkan untuk gingivitis dapat direduksi sebanyak 25%-35%. (Carranza, 2002)

Sumber:Carranza, Fermin A et all. 2002. Carranzas Clinical Periodontology. Nineth Edition. St Louis: Elsevier