L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

34
Tugas mata kuliah hama dan penyakit penting tanaman ‘’ hama dan penyakit penting tanaman kelapa ‘’ (cocos nucifera) Disusun Oleh : Muhammad Nazri Emir 115040201111198 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Transcript of L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

Page 1: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

Tugas mata kuliah hama dan penyakit penting tanaman

‘’ hama dan penyakit penting tanaman kelapa

‘’ (cocos nucifera)

Disusun Oleh :

Muhammad Nazri Emir115040201111198

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2012

Page 2: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

KELAPA (Cocos nucifera)

I. Deskripsi Singkat

Kelapa (Cocos nucifera) adalah satu jenis

tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae

dan adalah anggota tunggal dalam marga Cocos.

Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua

bagiannya oleh manusia sehingga dianggap

sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi

masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan

untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.

Pohon dengan batang tunggal atau kadang-kadang

bercabang. Akar serabut, tebal dan berkayu,

berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada

lahan berpasir pantai. Batang beruas-ruas namun bila sudah tua tidak terlalu tampak,

khas tipe monokotil dengan pembuluh menyebar (tidak konsentrik), berkayu. Kayunya

kurang baik digunakan untuk bangunan. Daun tersusun secara majemuk, menyirip

sejajar tunggal, pelepah pada ibu tangkai daun pendek, duduk pada batang, warna daun

hijau kekuningan. Bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh

bractea; terdapat bunga jantan dan betina, berumah satu, bunga betina terletak di

pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Buah

besar, diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna kuning, hijau, atau

coklat; buah tersusun dari mesokarp berupa serat yang berlignin, disebut sabut,

melindungi bagian endokarp yang keras (disebut batok) dan kedap air; endokarp

melindungi biji yang hanya dilindungi oleh membran yang melekat pada sisi dalam

endokarp. Endospermium berupa cairan yang mengandung banyak enzim, dan fase

padatannya mengendap pada dinding endokarp ketika buah menua; embrio kecil dan

baru membesar ketika buah siap untuk berkecambah (disebut kentos).

Kelapa secara alami tumbuh di pantai dan pohonnya mencapai ketinggian 30 m.

Ia berasal dari pesisir Samudera Hindia, namun kini telah tersebar di seluruh daerah

Page 3: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

tropika. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga ketinggian 1000 m dari permukaan laut,

namun akan mengalami pelambatan pertumbuhan.

Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir semua

bagiannya dapat dimanfaatkan orang. Akar kelapa menginspirasi penemuan teknologi

penyangga bangunan Cakar Ayam (dipakai misalnya pada Bandar Udara Soekarno

Hatta) oleh Sedijatmo. Batangnya, yang disebut

glugu dipakai orang sebagai kayu dengan mutu

menengah, dan dapat dipakai sebagai papan untuk

rumah. Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah

dikeringkan. Daun muda kelapa, disebut janur,

dipakai sebagai bahan anyaman dalam pembuatan

ketupat atau berbagai bentuk hiasan yang sangat menarik, terutama oleh masyarakat

Jawa dan Bali dalam berbagai upacara, dan menjadi bentuk kerajinan tangan yang

berdiri sendiri (seni merangkai janur). Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan,

disebut lidi, dihimpun menjadi satu menjadi sapu.

Tandan bunganya, yang disebut mayang (sebetulnya nama ini umum bagi semua

bunga palma), dipakai orang untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol

tertentu. Bunga betinanya, disebut bluluk (bahasa Jawa), dapat dimakan. Cairan manis

yang keluar dari tangkai bunga, disebut (air) nira atau legèn (bhs. Jawa), dapat

diminum sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak.

Klasifikasi Ilmiah:

Kerajaan : Plantae

Ordo : Arecales

Family : Arecaceae

Upafamily : Arecoideae

Bangsa : Cocoeae

Genus : Cocos

Spesies : C. nucifera Bagian bagian buah kelapa

Page 4: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

II. Hama/Patogen Pada Tanaman Kelapa

A. Artona catoxantha H. (Ulat Artona)

Artona memiliki arti sebagai ulat

pemakan daun kelapa/hama pohon yg

menyerang daun sehingga tinggal lidinya.

Artona termasuk dalam Family: Zyganidae

dan Ordo: Lepidoptera. Hama ini adalah

sebangsa kupu-kupu yang berwarna coklat

keabu-abuan dan badannya kecil, bertelur di

bagian bawah daun tua dan muda. Kemudian

telurnya menetas menjadi ulat berwarna

cokelat agak kekuningan. Ulat inilah yang

merusak daun kelapa sehingga terkadang

hanya tinggal lidinya saja. Ulat ini kemudian

menjadi kepompong dan akhirnya menjadi

kupu-kupi lagi. Kupu-kupunya kecil-kecil (±

1 cm). Siklus (putaran) hidupnya mulai dari

telur sampai menjadi kupu-kupu memerlukan

waktu 35 hari. Telurnya menetas pada waktu

pergantian musim. Pohon yang teserang

’’artona’’ itu kemudian mati., sebab daun

sebagai alat pernafasan habis sama sekali

karena ulat ini. Musuh ulat artona ialah

nyamuk yang dapat mengisap badan ulat

tersebut hinga mati.

Bioekologi

Siklus hidup dari ulat artona ini terdiri asat 3 tingkatan, yaitu:

1. Larva

Warnanya putih kekuningan, jernih, ukuran 11-12 mm. Garis lebar

memanjang berwarna hitam ungu tampak di bagian punggungnya dan

Page 5: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

disebelahnya terdapat garis kecil. Kepala kuning kemerahan dan tubuh

bagian depan lebih besar dari pada again belakang. Satdium lara kira-kira

berumur 17-22 hari.

2. Kepompong

Kepompong tertutup oleh selapis kulit (kokon) warna merah sawo.

Panjang kepompong antara 12-14 mm dengan garis tengah (lebar) 6-7 mm.

Stadium kepompong berkisar 10-12 hari.

3. Kupu-kupu artona

Panjang 10-15 mm dengan jarak sayap 13-16 mm dan warna sayap

hitam merah-kecoklatan. Di kuduknya terdapat sisik-sisik kuning, demikian

bagian bawah serta pinggir sayap depannya. Sepanjang hari kupu-kupu

duduk diam, berdiri pada kedua kaki, berjajar berpuluh ekor pada anak daun

kelapa yang menggantung atau pada pohon lain. Aktif bergerak pada pagi

dan petang hari. Baik jantan atau betina mengitari pohon dan berkelamin.

Telur diletakkan berkelompok sebanyak 3-12 butir di bagian bawah daun.

Telurnya bulat panjang dengan ukuran 0,5-1,0 mm, putih kekuninga. Setelah

3-4 hari telur menetas. Sehingga masa antara telur sampai kupu-kupu sekitar

29-36 hari. Perpindahan kupu-kupu Artona dapat mencapai 1,5 km jauhnya

dan berpindahnya malam hari. Berkembang biak sam]ngat cepat terutama

pada waktu musim hujan.

Kisaran Inang

Penyerangan yang utama pada stadium larva yaitu memkan anak daun

kelapa. Tanaman inag lainnya yaitu sagu, enau, nipah, pinang, salak, kelapa

sawit, dan lain-lain.

Page 6: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

Pengendalian Memanfaatkan Musuh Alami

1. Apanteles artonae (Tawon Kemit)

2. Pticnomya remota

3. Euplectromorpha viridiceps (tabuhan parasit)

Page 7: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

B. Oryctes rhinoceros (Kumbang Kelapa)

Dalam bahasa daerah sering dikenal

dengan nama kwangwung. Masuk dalam

Family Dynastidae dan Ordo Coleoptera.

Hama ini berupa bumbung kecil. Bertelurnya

suka di sampah-sampah. Karena itu kebun

kelapa harus bersih dari dari sampah. Kalau

membuang sampah harus dibakar. Hana ini

makan daun muda mulai dari bawah (umbut).

Keluarnya daun muda dari umbut tersebut

berbentuk segi-tiga. Daun ini lambat-laun

menjadi kering dan patah. Sudah tentu pohon

yang kena hama ini tidak akan berbuah untuk

untuk jangka waktu lama. Bahkan pohonnya

mati juga. Pohon yang mati ini sebaiknya

dibakar. Kalau tidak kemungkinan besar

menjadi sarang hama kwangwung tersebut.

Bioekologi

1. Larva

Larva tidak bermata dan tidak berkaki. Badan bagian belakang lebih

besar dari bagian depan. Kepala merah kekunigan. Badan berbulu sangat

pendek. Larva menetas dalam luka-luka batang. Lara dewasa berukuran 6

cm dan lebar 3 cm. Stadium larva sampai 3-4 bulan. Larva yang akan

berkompompong, membuat kokoh dari serat/pelepah dengan ukuran 6,5 cm

dan lebar 3,5 cm.

2. Kepompong

Panjang 3-4 cm dan lebar 1,5 cm. Dua minggu hidup dalam kokon dan

bertukar rupa menjadi bentuk dewasa selama3 minggu dan masih tinggal

dalam kokon. Fase terakhir berwarna merah colat dan bagian tubuh telah

memperlihatkan tubuh kumbang dewasa.

Page 8: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

3. Kumbang Dewasa (Imago)

Bagian mulut berbentuk belalai. Bedanya, kumbang jantan

moncongnya lurus dan berbulu sedangkan kumbang betina agak bengkok ke

bawah dan gundul. Ukuran kumbang dewasa 3-4 cm. Berwarna hitam.

Pandai terbang dan bergerak aktif pada siang hari. Stadium imago 3-6 bulan.

Telur diletakkan oleh kumbang betina pada luka-luka batang atau luka bekas

gerekan Oryctes. Jumlah telur sampai 500 butir. Ukuran panjang 2,5 mm,

lebar 1 mm. Telur menetas setelah 3 hari.

Kisaran Inang

1. Sagu

2. Kelapa Sawit

3. Enau

4. Gebang

Pengendalian Memanfaatkan Musuh Alami

Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan musuh alami cendawan

Metharrhizium anisopliae yang biasa menyerang larva Oryctes. Hanya sayan

daya bunuhnya sangat rendah.

Page 9: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

C. Rhynchophorus ferriguneus O. (Kumbang Sagu)

Kumbang Kelapa Merah atau

Rhynchophorus ferrugineus adalah spesies

kumbang moncong yang juga dikenal sebagai

kumbang kelapa Asia atau kumbang sagu.

Kumbang dewasa relatif besar, berkisar antara

dua dan lima sentimeter, dan biasanya

berwarna merah berkarat - tetapi varian warna

yang ada dan sering salah diidentifikasi

sebagai spesies yang berbeda (misalnya,

Rhynchophorus vulneratus. Larva kumbang

dapat menggali lubang di batang pohon palem

sampai satu meter, sehingga melemahkan dan

akhirnya membunuh tanaman inang.

Akibatnya, kumbang dianggap sebagai hama

utama di perkebunan sawit, termasuk kelapa

sawit dan kurma. Kumbang ini berasal dari

Asia tropis, dan telah menyebar ke Afrika

serta Eropa hingga mencapai Mediterania

pada tahun 1980. Ini pertama kali direkam di

Spanyol pada tahun 1994 dan di Perancis

pada tahun 2006.

Bioekologi

1. Larva

Larva tidak bermata dan tidak berkaki. Badan bagian belakang lebih

besar dari bagian depan. Kepala merah kekunigan. Badan berbulu sangat

pendek. Larva menetas dalam luka-luka batang. Lara dewasa berukuran 6

cm dan lebar 3 cm. Stadium larva sampai 3-4 bulan. Larva yang akan

berkompompong, membuat kokoh dari serat/pelepah dengan ukuran 6,5 cm

dan lebar 3,5 cm.

Page 10: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

2. Kepompong

Panjang 3-4 cm dan lebar 1,5 cm. Dua minggu hidup dalam kokon dan

bertukar rupa menjadi bentuk dewasa selama3 minggu dan masih tinggal

dalam kokon. Fase terakhir berwarna merah colat dan bagian tubuh telah

memperlihatkan tubuh kumbang dewasa.

3. Kumbang Dewasa (Imago)

Bagian mulut berbentuk belalai. Bedanya, kumbang jantan

moncongnya lurus dan berbulu sedangkan kumbang betina agak bengkok ke

bawah dan gundul. Ukuran kumbang dewasa 3-4 cm. Berwarna hitam.

Pandai terbang dan bergerak aktif pada siang hari. Stadium imago 3-6 bulan.

Telur diletakkan oleh kumbang betina pada luka-luka batang atau luka bekas

gerekan Oryctes. Jumlah telur sampai 500 butir. Ukuran panjang 2,5 mm,

lebar 1 mm. Telur menetas setelah 3 hari.

Kisaran Inang

1. Sagu

2. Kelapa Sawit

3. Enau

4. Gebang

Pengendalian Memanfaatkan Musuh Alami

Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan musuh alami cendawan

Metharrhizium anisopliae sama seperti kumbang kelapa yang memang biasa

menyerang larva Oryctes.

Page 11: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

D. Brontispa longissima (Kumbang Brontispa)

Brontispa longissima merupakan salah

satu hama penting pada tanaman kelapa.

Masuk dalam Family Chrysomelidae dan

Ordo Colesoptera. Hama ini berasal dari

Indonesia, pertama sekali terjadi serangan di

kepulauan Aru pada tahun 1985. Di

Indonesia, Malaysia dan kepulauan Fasifik,

hama ini memiliki telur dengan ukuran

panjang 9 mm. Banyak dari varietas lokal

yang telah diserang oleh B. longissima khusus

nya di Wolan, salah satu pulau di kepulauan

Aru (Hosang et al., 2007).

Hama ini termasuk salah satu

kumbang daun, karena baik imago dan larva

memakan daun tanaman kelapa. Hama ini

merupakan hama yang sangat berbahaya,

larva dan imago dapat dijumpai pada bagian

daun pucuk kelapa yang masih muda dan

menggulung (janur) dan lebih menyukai

kelapa usia vegetatif. Kumbang ini memakan

lapisan epidemis daun sehingga menyebabkan

terbentuknya garis-garis memanjang. Pada

serangan ringan, kerusakan yang ditimbulkan

berupa hilangnya jaringan permukaan daun.

Pada serangan berat yaitu apabila serangan

terjadi lebih dari delapan daun maka akan

mempengaruhi tingkat produktivitas buah

kelapa (Kalshovelen, 1981).

Bioekologi

1. Larva

Page 12: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

Bentuk pipih dengan panjang 10 mm, berwarna kuning. Yang baru

menetas berukuran 2 mm. Kepala besar, sisi badan berbulu pendek dan ekor

sperti huruf U. Stadium larva lamanya hanya 1 bulan.

2. Kepompong

Bentuknya pipih, ukuran panjang 10 mm dan lebar 2 mm. Kepala warna

kuning cokelat, antena hitam dan kuduknya berwarna kuning. Umur

kumbang 1,5 bulan dan populasi tertinggi di musim kemarau. Warna

saapnya ada 2 macam:

- Br. Longissima var javana Weise, warna ,merah sawo.

- Br. Longissima var selebensis Gestro, warna merah sawo dan sepertiganya

berwarna hitam memanjang di tengah sayap.

Telur diletakkan oleh kumbang dewasa pada bekas penggerekkan,

berbaris sebanyak 2-4 butir dan dibungkus dengan bekas kunyahan gerekan

tadi. Ukuran telur panjang 1,4 mm dan lebar 0,5 mm. Masa telur sampai

menjadi kumbang 11/2 bulan. Telur menetas sesudah 4 hari. Kumbang betina

bisa bertelur sampai kira-kira 120 butir.

Kisaran Inang

Kisaran Inang pada Brontispa longissima adalah:

1. Palma

2. Pinang

3. Nipa

Pengendalian Menggunakan Musuh Alami

1. Haeckliana brontispae

Page 13: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

2. Ooencyrtus sp

3. Tetrasticodes brontispae (parasit larva)

Page 14: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

E. Xylotrupes gideon (Kumbang Tanduk Kelapa)

Kumbang ini masuk dalam Ordo

Coleptera. Mempunyai telur yang berwarna

putih kekuningan dengan diameter 3 mm.

Bentuk telur biasanya oval kemudian mulai

membengkak sekitar satu minggu setelah

peletakan dan menetas pada umur 8-12 hari.

Stadia larva terdiri atas 3 instar, dan

berlangsung dalam waktu 82-207 hari. Larva

berwarna putih kekuningan, berbentuk

silinder, gemuk dan berkerut-kerut,

melengkung membentuk setengah lingkaran

dengan panjang sekitar 60-100 mm atau lebih

(Ooi, 1988). Prepupa terlihat menyerupai

larva, hanya saja lebih kecil dari larva instar

terakhir dan menjadi berkerut serta aktif

bergerak ketika diganggu. Lama stadia

prepupa berlangsung 8-13 hari. Pupa

berwarna cokelat kekuningan, berukuran

sampai 50 mm dengan waktu 17-28 hari.

Kumbang berwarna cokelat gelap sampai

hitam, mengkilap, panjang 35-50 mm dan

lebar 20-23 mm dengan satu tanduk yang

menonjol pada bagian kepala (Wood, 1968).

Jantan memiliki tanduk yang lebih panjang

dari betina sedangkan betina mempunyai

banyak rambut pada ujung ruas terakhir

abdomen dan jantan tidak memiliki abdomen

(Wood, 1968). Umur betina lebih panjang

dari umur jantan.

Page 15: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

Bioekologi

1. Larvan

Larva muda berwarna kelabumuda dan larva tua putih kuning dengan

ekor kelabu. Panjang 7 cm. Kepala hitam dengan badan penuh bulu kabar.

Stadium larva lamanya 6-8 bulan.

2. Kepompong

Kerdil, warna merah sawo muda. Panjang 4-5 cm. Stadium kepompong

lamanya 24-29 hari.

3. Imago (Kumbang Dewasa)

Yang betina tidak bertanduk, warna coklat hitam, panjang 3-4 cm. Yang

jantan bertanduk, ujungnya terbelah dua dan membengkok ke atas. Perisai

kuduk memanjang ke muka, terbelah dua, membengkok ke bawah dan

panjang 4-8 cm. Telur sampai kumbang dewasa, lamanya 8,5 - 11 bulan.

Telur diletakkan dalam tumpukan humus atau kotoran hewan. Bentuk jorok

dan warna jantan putih, menetas setelah 15 - 18 hari.

Kisaran Inang

Kisaran inang padaKumbang Tanduk Kelapa ini hanyalah kelapa sawit.

Pengendalian Memanfaatkan Musuh Alami

Musuh alami untukKumbang Tanduk Kelapa hanyalah Haeckliana

brontispae, sama dengan Kumbang Brontispa.

Page 16: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

F. Sexapa sp (Belalang sexava)

Belalang merupakan hama kronis yang

biasa menyerang beraneka ragam tanaman.

Termasuk dalam Family Locustidae dan Ordo

Orthoptera. Sifat serangan hama belalang,

diliaht dari luas serangannya selama beberapa

tahun terakhir di wilayah geografisnya

terbilang sangat eksplosif. Entah berapa besar

kerugian petani yang disebabkan oleh

serangan hama belalang.

Di Indonesia, setidaknya terdapat tiga

spsesies Sexapa yang sering menyerang lahan

perkebunan kelapa dan perkebunan lainnya,

yakni S. Nubile, S. Cariacea dan S. Karrnyi.

Daerah sebaran ketiga spesies ini meliputi

Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku

dan Irian Jaya.

Pada belalang, Nimpa dan Imago aktif

pada malam hari dan mampu merusak daun,

buah muda, dan bunga. Bahkan jika

serangannya sangat berat bukan mustahil

akan menyebabkan kematian pada tanaman

kelapa apapun, termasuk kelapa kopyor.

Bioekologi

Larva

Larva muda panjang 12 mm, antena 9 cm. Larva tua (jantan) panjang 6

cm dan antena 14 cm. Warna merah-hijau atau merah sawo. Belalang dewasa

hidup sampai 3 bulan. Telur ditaruh dalam tanah atau pasir dekat pohon

kelapa, pada malam hari. Bentuk telur dan warnanya seperti buah padi masak

(gabah). Stadium telur 5 bulan.

Page 17: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

Kisaran Inang

1. Panicum viride 2. Cantel

Pengendalian Memanfaatkan Musuh Alami

Musuh alami belalang adalah Burung dan Manusia

Page 18: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

G. Hidari irava Moore (Ulat Daun Kelapa)

Temasuk family Hesperidae dan Ordo

Lepidoptera. Ulat ini memakan anak anak

daun kelapa sebelah bawaya, setempat-

setempat, tetapi tidak sampai tembus. Karena

sifatnya suka berkupul, maka ulat ini

meninggalkan bekas ketaman/giitan yang

melebar sehingga tinggalah kemudian urat-

uratnya serta jaringan daun sebelah atasnya

saja. Ulat yang sudah tua merusakkan daun

pinggir ke tengah sampai ke lidinya. Pohon

yang terserang hebat daun-daunnya tinggal

lidinya saja dan tampak kelihatan gundul

seluruhnya.

Bioekologi

1. Larva

Larva mudan, warna hijau muda dengan pita merah memanjang di

kedua sisinya. Kepala merah dan besar. Setelah menetas makan kulit telurnya

sendiri, kemudian berkumpul sebelah menyebelah dengan kepala kesatu

jurusan, makan anak daun kelapa. Setelah dua hari, tepi daun tergulung dan

direkatkan tepinta sehingga menjadi sarang bersama. Stadium larva lamanya

32-37 Hhari. Panjang larva dewasa 50 mm.

2. Kepompong

Warnanya merah, tertutup oleh selapis kapur putih, panjang 30 mm.

Bila anak daun gundul, kepompong berada di antara batas pangkal daun.

Stadium kepompong 10-11 hari.

3. Kupu-Kupu

Warna merah sawo, mata merah. Sayap muka dengan 4 bercak

kuning. Jarak sayap 21-27 mm. Aktif malam hari dan siang hari

Page 19: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

bersembunyi di bawah daun pisang atau atap. Kupu betina bertelur sampai

44 butir. Masa telur sampai kupu-kupu lamanya 50-57 hari. Telur bergaris

tengaj 1,5 mm. Warna telur berubah, mula-mula kuning jingga dan setelah

14 hari menjadi kebiru-biruan. Stadium telur 8-9 hari.

Kisaran Inang

Hidari irava Moore (Ulat Daun Kelapa) dapat juga menyerang daun

pisang sekaligus tempat ulat tersebut bersembunyi di siang hari.

Pengendalian Menggunakan Musuh Alami

Pengendalian dengan memanfaatkan musuh alami dapat dilakukan dengan:

1. Dengan parasit telur Neo telenomus jovae

2. Dengan parasit ulat Apanteles agilis, A. Hidoridis, Sturnia incospicuoides.

3. Dengan parasit kepompong Brachymeria euploea.

Parasit Ulat

Parasit kepompong

Page 20: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

H. Pasara lepida Cr (Ulat Parasa)

Masuk dalam family Hesperiidae dan

ordo irava. Ulat prasa ini berwarna coklat tua

yang kaya di atas dengan bintik-bintik kuning

pucat pada forewings. Pada bagian bawah,

ketiga apikal forewing dan hindwing seluruh

adalah penggemar cokelat pucat.

Spesies ini dikenal untuk memberi

makan pada pohon kelapa dan bambu. Hal ini

umum di mana tanaman pangan masih

ditemukan di Singapura. Kupu-kupu hidup

memiliki mata merah tua yang berubah

menjadi cokelat ketika dipasang dalam

koleksi.

Kadang-kadang, ulat ini tertarik untuk

lampu-lampu rumah tinggal dan menjadi

makanan yang datang untuk kadal rumah

menunggu di dekat sumber cahaya.

Bioekologi

Larva

Warna bergaris hijau dengan dasar kuning. Ukuran panjang 10-12 mm

dan lebar 7-9 mm. Masa telur sampai dengan menjadi kupu-kupu dewasa

57-76 hari. Telur berbentuk pipih, kekuningan dengan ukuran 2 mm. Larva

ini memakan anak daun, sampai tinggal lidinya. Pada serangan yang hebat,

pohon kelapa seperti gundul.

Kisaran Inang

1. Kopi

2. Teh

3. Cokelat

4. Mangga

Page 21: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

5. Jambu air

6. Juwet

7. Jarak

8. Dadap

9. Dll

Pengendalian dengan Memanfaatkan Musuh Alami

Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan tabuhan parasit:

1. Apanteles parase (parasit larva)

2. Cryptus oxymorus (parasit kepompong)

3. Goryphus sp (parasit kepompong)

Page 22: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa
Page 23: L_Muhammad Nazri Emir_ Kelapa

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2012. www.google.com. Diakses tanggal 20 September 2012.

Anonymous, 2012. wikipedia.com. Diakses tanggal 20 September 2012.

Anonymous, 2012. Beberapa Penyakit Kelapa. Balai Informasi Pertanian Sumatera

Utara.

Pringgopoetro, R. Soekojto, 1998. Hama Tumbuh-Tumbuhan. CV. Yasagna:Jakarta

Setryamidjaja, Djoehana, 1984. Bertanam Kelapa. Kansius:Yogyakarta.