LKK 5 TBC.docx

9
Nama : Vinthia Yuriza NIM : 702013007 Topik : Tuberculosis (TBC) Tujuan : Mengenalkan TBC lebih dalam dan cara pencegahan Target : Ibu Rumah Tangga Kerangka : - Definisi TBC - Penyebab TBC - Cara Penularan TBC - Perjalanan Penyakit TBC - Cara Pencegahan Penyakit TBC - Cara Penyembuhan Penyakit TBC

Transcript of LKK 5 TBC.docx

Page 1: LKK 5 TBC.docx

Nama : Vinthia Yuriza

NIM : 702013007

Topik : Tuberculosis (TBC)

Tujuan : Mengenalkan TBC lebih dalam dan cara pencegahan

Target : Ibu Rumah Tangga

Kerangka :

- Definisi TBC

- Penyebab TBC

- Cara Penularan TBC

- Perjalanan Penyakit TBC

- Cara Pencegahan Penyakit TBC

- Cara Penyembuhan Penyakit TBC

Page 2: LKK 5 TBC.docx

TUBERCULOSIS

1. Definisi TBC

Tuberculosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri

Mycobacterium Tubercolusis. Penyakit Tuberkolusis bukanlah hal baru, secara umum

kita sudah mengenal penyakit ini. TBC bukanlah penyakit keturunan, dan TBC dapat

disembuhkan dengan pengobatan yang tepat, lengkap dan teratur. Penyakit ini dapat

menyerang bukan saja pada dewasa, anak-anak bahkan bayi tergolong rentan terhadap

penyakit. Sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna, kualitas gizi yang buruk,

dan orang dewasa penderita TBC sebagai sumber penular merupakan salah satu

penyebab anak-anak rentan terhadap infeksi TBC.

1. Penyebab TBC

Seorang terinfeksi bakteri tuberculosis ketika ia menghirup sedikit partikel-

partikel dari dahak yang terinfeksi dari udara. Bakteri-bakteri tercemar kedalam udara

ketika seseorang yang mempunyai infeksi tuberculosis paru seperti batuk, bersin,

bersorak, atau meludah (yang pada umumnya ada dibeberapa budaya-budaya). Orang-

orang yang berdekatan dapat kemudian kemungkinan menghirup bakteri-bakteri

kedalam paru-paru mereka. Anda tidak akan memperoleh TBC hanya dengan

menyentuh pakaian-pakaian atau menjabat tangan dari beberapa orang-orang yang

terinfeksi. Tuberculosis disebar (ditularkan) terutama dari orang ke orang dengan

menghirup udara yang terinfeksi selama kontak yang dekat. Ciri utama penderita

TBC yakni, batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan

gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas,

nafsu makan menurun, berat badan menurun, berkeringat malam hari tanpa kegiatan

fisik, dan demam meriang lebih dari satu bulan.

Page 3: LKK 5 TBC.docx

2. Cara Penularan TBC

Tuberkulosis adalah penyakit menular, artinya orang yang tinggal serumah dengan

penderita atau kontak erat dengan penderita yang mempunyai risiko tinggi untuk

tertular. Sumber penularannya adalah pasien TBC paru dengan Basil Tahan Asam

(BTA) positif terutama pada waktu batuk atau bersin, dimana pasien menyebarkan

kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei). Sekali batuk dapat

menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak dan umumnya penularan terjadi dalam

ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama (Depkes, 2008).

Adanya ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara keberadaan sinar

matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat bertahan selama beberapa

jam dalam keadaan yang gelap dan lembab. Daya penularan seorang pasien

ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi 16

derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin menular pasien tersebut. Faktor

yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB paru ditentukan oleh konsentrasi

percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut (Depkes, 2008).

3. Perjalanan Penyakit TBC

Menurut Depkes RI (2002) riwayat terjadinya TB paru ada dua yaitu infeksi

primer dan pasca primer. Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali

dengan kuman TBC. Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat

melewati sistem pertahanan mukosilier bronkus, dan terus berjalan sehingga sampai

di alveolus dan menetap di sana. Infeksi dimulai saat kuman TBC berhasil

berkembang biak dengan cara pembelahan diri di paru. Saluran limfe akan membawa

kuman TBC ke kelenjar limfe di sekitar hilus paru, dan ini disebut sebagai kompleks

primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai pembentukan komplek primer adalah

sekitar 4-6 minggu. Adanya infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan

reaksi tuberkulin dari negatif menjadi positif (Depkes, 2008). Kelanjutan setelah

infeksi primer tergantung dari banyaknya kuman yang masuk dan besarnya respon

daya tahan tubuh (imunitas seluler). Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut

dapat menghentikan perkembangan kuman TBC. Meskipun demikian, ada beberapa

kuman akan menetap sebagai kuman persister atau dormant (tidur). Kadang-kadang

Page 4: LKK 5 TBC.docx

daya tahan tubuh tidak mampu menghentikan perkembangan kuman, akibatnya dalam

beberapa bulan, yang bersangkutan akan menjadi penderita TBC. Masa inkubasi,

yaitu waktu yang diperlukan mulai terinfeksi sampai menjadi sakit, diperkirakan

sekitar 6 bulan. Kedua tuberkulosis paska primer biasanya terjadi setelah beberapa

bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun

akibat terinfeksi HIV atau status gizi yang buruk. Ciri khas dari tuberkulosis paska

primer adalah kerusakan paru yang luas dengan terjadinya kavitas atau efusi pleura

(Depkes, 2008).

4. Cara Pencegahan TBC

Tindakan pencegahan dapat dikerjakan oleh penderita, masyarakat dan petugas

kesehatan, yakni:

1. Status sosial ekonomi rendah yang merupakan faktor menjadi sakit, seperti

kepadatan hunian, dengan meningkatkan pendidikan kesehatan.

2. Tersedia sarana-sarana kedokteran, pemeriksaan penderita, kontak atau suspect

gambas, sering dilaporkan, pemeriksaan dan pengobatan dini bagi penderita, kontak,

suspect, perawatan.

3. Pengobatan preventif, diartikan sebagai tindakan keperawatan terhadap penyakit

inaktif dengan pemberian pengobatan INH sebagai pencegahan.

4. BCG, vaksinasi, diberikan pertama-tama kepada bayi dengan perlindungan bagi

ibunya dan keluarganya. Diulang 5 tahun kemudian pada 12 tahun ditingkat tersebut

berupa tempat pencegahan.

5. Memberantas penyakti TBC pada pemerah air susu dan tukang potong sapi, dan

pasteurisasi air susu sapi.

6. Tindakan mencegah bahaya penyakit paru kronis karena menghirup udara yang

tercemar debu para pekerja tambang, pekerja semen dan sebagainya.

7. Pemeriksaan bakteriologis dahak pada orang dengan gejala tbc paru.

8. Pemeriksaan screening dengan tubercullin test pada kelompok beresiko tinggi,

seperti para emigrant, orang-orang kontak dengan penderita, petugas dirumah sakit,

petugas/guru disekolah, petugas foto rontgen.

9. Pemeriksaan foto rontgen pada orang-orang yang positif dari hasil pemeriksaan

tuberculin test.

Page 5: LKK 5 TBC.docx

5. Cara Penyembuhan Penyakit TBC

TBC diobati dengan dua tahap pengobatan, yaitu : tahap awal (intensif) dan tahap

lanjutan, lama pengobatan 6-9 bulan, tergantung berat ringannya penyakit. Penderita

harus minum obat secara lengkap dan teratur sesuai jadwal berobat sampai dinyatakan

sembuh. Dilakukan tiga kali pemeriksaan ulang dahak untuk mengetahui

perkembangan kemajuan pengobatan, yaitu pada akhir pengobatan tahap awal,

sebulan sebelum akhir pengobatan dan pada akhir pengobatan. Salah satu faktor

berpengaruh pada keberhasilan pengobatan TBC adalah kesadaran penderita selama

proses pengobatan yakni motivasi hidup sehat dan kepatuhan pemakaian obat.

Banyak penderita yang tidak patuh terhadap pengobatan, misalnya disebabkan jangka

waktu pengobatan yang relatif lama, jumlah obat cukup banyak, dan ukuran obat

relatif besar.Penderita TBC yang telah menjalani terapi 2 bulan, akan menunjukan

perbaikan gejala klinis, namun banyak penderita yang berfikir bahwa gejala klinisnya

sudah tidak ada, menganggap sudah sembuh. Penghentian dari jangka waktu

seharusnya dapat menimbulkan resistensi terhadap obat TBC dan pada akhirnya

menimbulkan kerugian bagi penderita dan lingkungan terutama individu yang rentan

Penderita TBC membutuhkan makanan yang mengandung banyak protein

untuk mempercepat perbaikan sel-sel dan jaringan yang rusak karena TBC. Makanan

tinggi protein ini diperlukan untuk membantu obat TBC bekerja efektif dalam tubuh.

Untuk bisa sampai ke jaringan, obat harus berikatan dengan senyawa albumin (salah

satu kandungan dalam protein) untuk dapat bekerja sampai ke sel-sel jaringan tubuh

yang rusak ,untuk memperbaikinya. Bila kandungan protein kurang, albumin kurang,

proses penyembuhan terhambat.

  Pengobatan TBC pada anak sama dengan pada dewasa, yakni membutuhkan

waktu 6-9 bulan. Sama seperti pada dewasa , pada anak-anak pun tanda terinfeksi

bakteri ini dapat dilihat dari pemeriksaan rogent thorax yang ditandai bercak putih.

Jika diobati dengan tepat dan segera, disertai perbaikan gizi anak, bercak tersebut

akan berkurang bahkan hilang dalam waktu 6-9 bulan, bila tidak, maka kerusakan

jaringan paru-paru akan meluas, dan dapat menimbulkan batuk berdahak serta

kematian pada anak.

  Mengurangi resiko terinfeksi TBC dapat dilakukan dengan upaya menjaga

kesehatan tubuh dan lingkungan, misalnya : mengatur rumah agar memperoleh

Page 6: LKK 5 TBC.docx

cahaya matahari karena bakteri ini cepat mati dengan sinar matahari langsung,

menkonsumsi makanan bergizi, tidak meludah, bersin, dan batuk sembarangan.

Beberapa hal yang perlu dipahami penderita TBC, antara lain:

1. Pemakaian obat yang cukup lama (6-9 bulan).

2. Kepatuhan mengkonsumsi obat sangat berpengaruh terhadap kesembuhan,

3. Pengobatan dipengaruhi oleh konsumsi gizi yang baik khususnya protein,

4. Masalah lingkungan tempat tinggal penderita yang sehat dan kebisaan hidup sehat.

Pengobatan segera, kepatuhan selama proses pengobatan, dan menjaga

kesehatan tubuh dan lingkungan, merupakan langkah¬langkah yang dapat kita

lakukan dalam mencegah penularan TBC di lingkungan sekitar kita.

(sumber: http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-noorainnyg-5318-2-bab2.pdf, di akses pada tanggal 2 Oktober 2013)