LK PKK Mater Kehamilan Normal
-
Upload
cecillia-pakpahan-marjorie -
Category
Documents
-
view
99 -
download
6
Transcript of LK PKK Mater Kehamilan Normal
LAPORAN KASUS
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN KEHAMILAN NORMAL
Oleh:
AYUSI IKASI
CECILLIA NOVA
FAUZI SISWANTO
SRI RAHAYU
Pembimbing: Misrawati, M. Kep, Sp. Mat
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan pada penulis
untuk dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kehamilan Normal”. Tidak lupa
pula shalawat beriring salam penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa umat manusia dari alam kebodohan menuju alam yang penuh teknologi yang
telah kita rasakan sampai saat ini.
Pada kesempatan kali ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada ibu dosen pembimbing Misrawati, M.Kep, Sp.Mat pada mata kuliah Praktik
Klinik Keperawatan IV (Maternitas) yang telah memberikan dukungan serta motivasi.
Semoga motivasi serta dukungan yang diberikan dapat menjadi pahala di sisi Allah
SWT.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak
terdapat kekurangan. Namun demikian, penulis telah berusaha semaksimal mungkin
dengan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu, penulis juga mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih bermanfaat bagi para
pembaca.
Pekanbaru, Juni 2013
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
BAB II : TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi
B. Tanda Kehamilan
C. Proses Terjadinya Kehamilan
D. Perubahan Fisik dan Psikologis
E. Pemeriksaan Obstetri
F. Pemeriksaan Penunjang
G. Asuhan Keperawatan
BAB III : TINJAUAN KASUS
A. Uraian Kasus
B. Pengkajian
C. Analisa Data
D. Diagnosa & Intervensi
E. Implementasi
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah pertumbauhan dan perkembangan janin intra uterine
(dalam kandungan) dimulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan
persalinan. Wanita hamil dalam istilah medis disebut dengan gravida.
Kehamilan berlangsung selama kira-kira 9 bulan kalender, atau 40 minggu, atau
280 hari. Kehamilan dibagi menjadi 3 periode atau trimester. Trimester pertama
adalah periode minggu pertama sampai minggu ke-13. Trimester ke-2 adalah
minggu ke-14 sampai ke-26, sedangkan trimester ke-3 adalah minggu ke-27
sampai kehamilan cukup bulan (38 sampai 40 minggu). Pada masa kehamilan
banyak terjadi perubahan pada ibu, seperti perubahan fisik, fisiologis, dan
psikologis. Perubahan yang paling menonjol dari semua perubahan tersebut
adalah perubahan fisik ibu seperti adanya perubahan pada rahim atau uterus,
vagina (liang senggama), ovarium (indung telur), payudara, sirkulasi darah,
sistem respirasi, sistem pencernaan, perubahan pada kulit dan metabolisme.
Perubahan-perubahan tersebut tentu tidak mudah langsung diterima oleh
calon ibu. Seorang calon ibu memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan
perubahan yang dialaminya saat proses kehamilan berlangsung, apalagi
kehamilan tersebut merupakan kehamilan pertama yang dialami calon ibu. Saat
seperti inilah calon ibu memerlukan banyak sekali dukungan yang bisa
mensuport segala kebutuhannya, baik berupa dukungan fisik dan yang paling
penting adalah dukungan psikologis.
Kehamilan melibat seluruh anggota keluarga, khusunya peran seorang
suami. Setiap anggota keluarga harus beradaptasi terhadap kehamilan dan
menginterpretasikannya berdasarkan kebutuhan masing-masing, oleh karena itu
seorang calon ibu akan lebih tenang menjalani proses kehamilannya. Oleh
karena itu penulis tertarik untuk membahas tentang apa saja perubahan yang
terjadi pada ibu hamil.
B. Rumusan Masalah
a. Apa tanda-tanda kehamilan ?
b. Bagaimana proses terjadinya kehamilan ?
c. Bagaimana perubahan fisik, fisiologis, dan psikologis pada masa
kehamilan ?
C. Tujuan
a. Mengetahui tanda-tanda kehamilan.
b. Mengetahui proses terjadinya kehamilan
c. Mengetahui perubahan fisik, fisiologis, dan psikologis pada masa kehamilan.
BAB II
TINJAUN TEORI
A. DEFINISI
Kehamilan adalah dimulainya pembuahan sel telur oleh sperma sampai dengan
lahirnya janin. Kehamilan normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dan
dihitung dari hari pertama haid s/d hari terakhir.
Kehamilan merupakan proses pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan
yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh normal didalam
rahim ibu (Hidayati,2007).
B. TANDA – TANDA KEHAMILAN
a. Tanda – tanda tidak pasti kehamilan yang sering muncul adalah :
1. Tidak mendapat menstruasi atau haid minimal 2(dua) bulan berturut-turut
2. Adanya rasa rasa mual, muntah-muntah dan pusing, terutama pada pagi hari
3. Tidak ada nafsu makan
4. Kadang-kadang mengidam atau menginginkan makanan yang jarang ada
atau tidak pernah dimakan
5. Perut membesar
b. Tanda kemungkinan hamil (yang dapat diobservasi pemeriksa)
1. Tanda hegar : pada kehamilan sekitar minggu ke-7 dan ke-8 terlihat pola
pelunakan uterus yaitu istimus melunak dan dapat ditekan.
2. Ballotement (Baloteman) : gerakan pasif janin, ballottement adalah teknik
mempalpasisuatu sruktur terapung dengan menekan perlahan struktur
tersebut dan merasakan pantulannya.
3. Test kehamilan
4. Tanda goodel (servik melunak)
c. Tanda pasti hamil
5. Inspeksi / palpasi: gerakan janin
6. Auskultasi : terdengar jantung janin
C. MEKANISME TERJADINYA KEHAMILAN
Pada awalnya proses kehamilan terjadi karena adanya pertemuan antara
sperma dan sel telur, dimana prosesnya adalah :
Pada proses awal terjadi peristiwa konsepsi (pembuahan) terjadinya
diampula tuba. Pada hari ke 11-14 terjadi ovulasi dari siklus menstruasi normal.
Ovulasi adalah peristiwa matangnya sel telur sehingga siap untuk dibuahi.
Pada saat coitus, 3-5 cc semen yang ditumpahkan kedalam forniks posterior,
dengan jumlah spermatozon sekitar 200-500 juta. Gerakan sperma dari serviks
uterus melintasi uterus menuju tuba fallopi. Jika tidak terjadi pembuahan, maka sel
telur yang telah dibuahi oleh sperma mengalami serangkaian pembelahan, maka sel
telur yang telah dijanin (embrio). Gerakan sperma dirongga uterus dan tuba
disebabkan oleh kontraksi otot-otot organ tersebut.
Pada keadaan normal, sel tubuh mempunyai 46 kromosom, masing-masing
ovum dan sperma memiliki 23 kromosom terdiri dari 22 kromoson tubuh (autosom)
1 kromosom seks. Kedua inti ini akan menyatu pada saat fertilisasi, sehingga ovum
memiliki 46 kromosom, bersatunya sel sperma dan sel telur membentuk zigot.
Zigot akan mengalami pembelahan sekitar 30 jam pasca konsepsi. Proses
pembelahan menjadi 2 sel disebut blastomer. Blastomer akan berjalan menuju
uterus dan melakukan pembelahan menjadi 4 sel, kemudian membelah menjadi 8
dan akhirnya menjadi 12-16 blastomer yang menyerupai buah murbai yang disebut
murola. Perjalanan zigot hingga memasuki kavum uteri memerlukan waktu sekitar
3 hari.
D. PERUBAHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS
a. Perubahan Anatomi dan Fisiologi dalam Kehamilan
Selama 279 hari kehamilan rata-rata, fisiologi ibu mengalami perubahan
nyata untuk menunjang perkembangan janin dan untuk mempersiapkan ibu
menjalani persalinan dan laktasi. Perubahan dimulai pada fase luteal siklus haid,
sebelum pembuahan dan implantasi, seiring dengan dimulainya sekresi
progesteron dari korpus luteum. Apabila pembuahan berhasil, kadar progesteron
dan estrogen meningkat secara progresif. Bersama-sama mereka mengendalikan
banyak perubahan pada fisiologi ibu selama kehamilan.
1. Perubahan Sistem Reproduksi
Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi
konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan,
progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan uterus.
Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus :
1) tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
2) kehamilan 8 minggu : telur bebek
3) kehamilan 12 minggu : telur angsa
4) kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
5) kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
6) kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
7) kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
8) kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
9) 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
Ismus uteri merupakan bagian dari serviks, batas anatomik menjadi
sulit ditentukan, pada kehamilan trimester I menjadi memanjang dan lebih
kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan korpus, dan
pada kehamilan akhir di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus.
Vaskularisasi sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi
minimal sehingga berbahaya jika lemah, dapat terjadi rupture dan
mengancam nyawa janin dan nyawa ibu. Serviks uteri mengalami
hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat
progesteron (tanda Hegar), warna menjadi livide / kebiruan. Sekresi lendir
serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan.
Vagina / vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron,
warna merah kebiruan (tanda Chadwick).
Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta,
terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan
ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan
folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.
Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan
jaringan interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya
somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel
asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein,
laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar
dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar
Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh
melanofor. Puting susu membesar dan menonjol.
2. Perubahan Sistem Sirkulasi
Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap
menitnya (cardiac output, curah jantung) meningkat sampai 30-50%.
Peningkatan ini mulai terjadi pada kehamilan 6 minggu dan mencapai
puncaknya pada kehamilan 16-28 minggu. Karena curah jantung
meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningkat (dalam
keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit).
Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung agak menurun
karena rahim yang membesar menekan vena yang membawa darah dari
tungkai ke jantung. Selama persalinan, curah jantung meningkat sebesar
30%, Setelah persalinan curah jantung menurun sampai 15-25% diatas batas
kehamilan, lalu secara perlahan kembali ke batas kehamilan.
Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi
karena adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim. Karena janin terus
tumbuh, maka darah lebih banyak dikirim ke rahim ibu. Pada akhir
kehamilan, rahim menerima seperlima dari seluruh darah ibu.
Ketika melakukan aktivitas/olah raga, maka curah jantung, denyut
jantung dan laju pernafasan pada wanita hamil lebih tinggi dibandingkan
dengan wanita yang tidak sedang hamil. Rontgen dada dan EKG
menunjukkan sejumlah perubahan dalam jantung, dan kadang terdengar
murmur jantung tertentu serta ketidakteraturan irama jantung. Semua
perubahan tersebut adalah normal terjadi pada masa hamil, tetapi beberapa
kelainan irama jantung mungkin akan memerlukan pengobatan khusus.
Selama trimester kedua biasanya tekanan darah menurun tetapi akan
kembali normal pada trimester ketiga.
Volume darah akan meningkat secara progresif mulai minggu ke-6 – 8
kehamilan dan mencapai puncaknya pada minggu ke-32 – 34 dengan
perubahan kecil setelah minggu tersebut. Volume plasma akan meningkat
kira-kira 40-45%. Eritropotein ginjal kan meningkatkan jumlah sel darah
merah sebanyak 20-30 %, tetapi tidak sebanding dengan peningkatan
volume plasma sehingga akan mengakibatkan hemodilusi dan penurunan
konsentrasi hemoglobin dari 15 g/dl menjadi 12,5 g/dl dan pada 6%
perempuan bias mencapai dibawah 11 g/dl yang pada kehamilan lanjut
merupakan suatu keadaan abnormal atau anemia. Volume darah akan
kembali seperti semula pada 2-6 minggu setelah persalinan.
3. Perubahan Sistem Perkemihan
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah
yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya
terjadi pada kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan
(pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang
membesar).
Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring
dan menurun ketika berdiri.
Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan, karena itu wanita
hamil sering merasa ingin berkemih ketika mereka mencoba untuk
berbaring/tidur.
Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi
pada wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari
rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga terjadi
perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal
dan curah jantung.
4. Perubahan Sistem Pernafasan
Ruang yang diperlukan oleh rahim yang membesar dan meningkatnya
pembentukan hormon progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi lain
dari biasanya. Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena
memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya dan untuk janin. Lingkar
dada wanita hamil agak membesar.
Lapisan saluran pernafasan menerima lebih banyak darah dan menjadi
agak tersumbat oleh penumpukan darah (kongesti). Kadang hidung dan
tenggorokan mengalami penyumbatan parsial akibat kongesti ini. Tekanan
dan kualitas suara wanita hamil agak berubah.
5. Perubahan Sistem Pencernaan
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus
bagian bawah sehingga terjadi sembelit (konstipasi). Sembelit semakin berat
karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar
progesteron.
Wanita hamil sering mengalami heartburn (rasa panas di dada) dan
sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada di
dalam lambung dan karena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian bawah
yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan.
Ulkus gastrikum jarang ditemukan pada wanita hamil dan jika
sebelumnya menderita ulkus gastrikum biasanya akan membaik karena
asam lambung yang dihasilkan lebih sedikit.
6. Perubahan Sistem Metabolisme
Metabolisme secara harafiah berarti perubahan, digunakan untuk
menyebut semua transformasi kimiawi dan energi yang terjadi di dalam
tubuh. Umumnya, kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu
wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi
sehat.
Metabolisme yang terjadi selama kehamilan
a. Basal Metabolic Rate
Pada wanita hamil basal metabolic rate, (BMR) meninggi hingga 15-20
%, terutama pada trimester akhir.Sistem endokrin juga meninggi dan
tampak lebih jelas kelenjaer gondoknya (grandula tireoidea).
b. Asam Alkali
Keseimbangan asam alkali (acic-base balance) sedikit mengalami
perubahan konsentrasi alkali :
1) Wanita tidak hamil : 155 mEq/liter
2) Wanita hamil : 145 mEq/liter
3) Natrium serum : turun dari 142 menjadi 135 mEq/liter
4) Bikarbonat plasma : turun dari 25 menjadi 22 mEq/liter
c. Metabolisme Protein
Protein dibutuhkan dalam jumlah yang banyak pada kehamilan untuk
perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan badan ibu, serta untuk
persiapan laktasi. Maka dari itu perlu diperhatikan agar wanita hamil
memperoleh cukup protein selama hamil.
Diperkirakan 1gram protein setiap kilogram berat badan dapat memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Pada pemeriksaan plasma protein ditemukan adanya
penurunan pada fraksi albumin dan pula sedikit penurunan gamma globulin.
Perubahan- perubahan dalam plasma protein ini dalam satu minggu
postpartum kembali kepada keadaan sebelum adanya kehamilan.
d. Metabolisme Hidrat Arang
Seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat, sering
kencing dan kadang kala di jumpai glukosuria yang mengingatkan kita pada
DM. Dalam kehamilan, pengaruh kelenjar endokrim agak terasa, seperti
somatomamotropin, plasma insulin dan hormon-hormon adrenal -17-
ketosteroid. Untuk rekomendasi, harus di perhatikan sungguh-sungguh hasil
GTT oral dan GTT intravena.
e. Metabolisme Lemak
Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolestrol meningkat sampai 350
mg atau lebih per 100 cc. Hormon somatomamotropin mempunyai peranan
dalam pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak lainnya terdapat
dibadan, perut, paha dan lengan
f. Metabolisme Mineral
1) Kalsium :
Dibutuhkan rata-rata 1.5 gram sehari sedangkan untuk pembentukan
tulang-tulang terutama dalam trimesrer trakhir dibutuhkan 30-40
gram.
2) Fosfor :
Dibutuhkan rata-rata 2 gram/hari
3) Zat Besi :
Dibutuhkan tambahan zat besi kurang lebih 800 mg /atau 30-50 mg
sehari.
4) Air : Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
g. Kenaikan Berat Badan
Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6.5-16.5 kg. Kenaikan berat
badan yang terlalu banyak di temukan pada pre-eklamsi dan eklamsi.
Kenaikan berat badan wanita hamil di sebabkan oleh :
1) Janin, uri, air ketuban, uterus
2) Payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein dan retensi air.
h. Kalori
1) Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi. Kalori
yang di butuhkan untuk ini terutama diperoleh dari pembakaran zat
arang, khususnya sesudah kehamilan lima bulan keatas. Namun, bila
dibutuhkan dipakai lemak ibu untuk mendapatakan tambahan kalori.
2) Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus
mengandung banyak protein di Indonesia masih banyak dijumpai
penderita defisiensi zat besi dan vitamin B oleh karena itu wanita
hamil harus diberikan Fe dan roboransia yang berisi mineral dan
vitamin.
7. Perubahan Sistem Muskuloskeletal
Berat uterus gravid mengubah pusat gravitasi wanita dengan
mengubah sudut inklinasi pintu atas panggul terhadap bidang horizontal.
Spina lumbalis dalam keadaan normal konveks secara anterior, tetapi
lengkung ini semakin nyata oleh kombinasi efek progesteron, relaksin, dan
berat uterus pada diskus antarvertebra. Lordosis spinalis yang terjadi
mengompensasi pergeseran pusat gravitasi. Pada akhir kehamilan, banyak
wanita mengambil postur tipikal ketika mereka berdiri dan berjalan dengan
punggung melengkung dan bahu ditahan ke belakang. Lordosis bertambah
dalam oleh postur tubuh yang kurang baik, kegemukan, gangguan tulang,
tuberkulosis, dan penggunaan sepatu berhak tinggi.
Estrogen dan relaksin memengaruhi komposisi tulang rawan dan
jaringan ikat sendi panggul, yang melunak sebagai persiapan untuk
persalinan. Simfisis pubis dan sendi sakroiliaka menjadi lebih lentur dan
mobile sehingga panggul menjadi lebih lebar yang menyebabkan gerakan
tidak stabil dan gerakan seperti bebek saat berjalan. Dengan demikian,
wanita hamil mungkin mengalami ketegangan ligamenfum atau otot dan
rasa tidak nyaman atau nyeri. Insiden nyeri punggung meningkat terutama
setelah bulan ke-5. Sebagianwanita mungkin mengalami nyeri punggung
yang parah, sering memuncak pada malam hari. Kadang-kadang pada akhir
kehamilan simfisis pubis terpisah. Keadaan ini, yang disebut sebagai
diastasis, dapat menyebabkan wanita hamil merasa sangat tidak nyaman saat
berjalan atau saat kedua tungkai bawahnya diabduksikan. Punggung bawah
juga terpengaruh oleh perubahan payudara, peregangan ligamentum
rotundum, dan penurunan tonus otot abdomen.
Pada trimester ketiga, tekanan oleh uterus dapat menyebabkan
peregangan atau penekanan saraf dan pembuluh darah yang menimbulkan
rasa baal dan kesemutan di ekstremitas. Kram tungkai bawah, terutama otot
betis dan paha, sering terjadi pada paruh kedua kehamilan. Kram tersebut
mungkinberkaitan dengan metabolisme kalsium/fosfor dan peningkatan
iritabilitas neuromuskulus. Peningkatan kadar fosfat diperkirakan menjadi
penyebab dan penurunan asupan susu sering memberi manfaat. Sekitar 10%
wanita hamil mengalami restless leg syndrome 10-20 menit setelah tidur;
penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin berkaitan dengan anemia
(Blackburn & Loper, 1992).
8. Perubahan Sistem Hormonal
Kehamilan mempengaruhi hampir semua hormon di dalam tubuh.
Plasenta menghasilkan sejumlah hormon untuk membantu tubuh dalam
mempertahankan kehamilan. Hormon utama yang dihasilkan oleh plasenta
adalah HCG, yang berperan mencegah ovulasi dan merangsang
pembentukan estrogen serta progesteron oleh ovarium untuk
mempertahankan kehamilan.
Plasenta juga menghasilkan hormon yan gmenyebabkan kelenjar
tiroid menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid yang lebih aktif menyebabkan
denyut jantung yang cepat, jantung berdebar-debar (palpitasi), keringat
berlebihan dan perubahan suasana hati; selain itu juga bisa terjadi
pembesaran kelenjar tiroid. Tetapi hipertiroidisme (overaktivitas kelenjar
tiroid) hanya terjadi pada kurang dari 1% kehamilan.
Plasenta juga menghasilkan melanocyte-stimulating hormone yang
menyebabkan kulit berwarna lebih gelap dan hormon yang menyebabkan
peningkatan kadar hormon adrenal di dalam darah. Peningkatan kadar
hormon in kemungkinan menyebabkan tanda peregangan berwarna merah
muda pada kulit perut.
Selama kehamilan diperlukan lebih banyak insulin yang dihasilkan
oleh pankreas. Karena itu penderita diabetes yang sedang hamil bisa
mengalami gejala diabetes yang lebih buruk.
b. Perubahan psikologis
Trimester pertama (1-3 bulan)
Sekali krisis awal yang disebabkan oleh kebenaran terjadinya kehamilan
teratasi, sebagian besar wanita mengalami kegembiraan tertentu karena
mereka telah dapat menyesuaikan diri dengan rencana membentuk hidup
baru, karena tubuh dan emosi seluruhnya berhubungan, perubahan fisik
dapat mempengaruhi emosi calon ibu yang merasa tidak sehat akan
meras depresi.
Trimester kedua (4-6 bulan)
Trimester kedua biasanya menyenangkan. Tubuh wanita sudah terbiasa
dengan tingkat hormon yang tinggi, morning sikness telah hilang, ia akan
menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energi lebih
konstruktif.
Trimester ketiga (7-9 bulan)
Trimester ketiga ditandai dengan ilmiah kegembiraan emosi karena
kelahiran bagi sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak
semangat dan depresi, ketika bayi membesar dan ketidaknyamanan
tumbuh. Reaksi calon ibu terhadap persalinan ini secara umum
tergantung pada persiapannya dan persepsinya terhadap kejadian ini.
E. PEMERIKSAAN OBSTETRI
1. pengukuran pelvic (pelvimetri)
2. Leopold I – IV
LI, II, III : Pemeriksa menghadap ke muka klien dan L IV : Menghadap ke
kaki klien
LI : Menentukan tinggi Fundus Uteri dan bag janin di fundus
LII : menentukan batas samping uterus dan letak punggung janin
LIII : Letak janin sebelah bawah
L IV : Bag janin sebelah bawah dan berapa bag kepala masuk ke PAP
3. Pemeriksaan serviks speculum
4. Pemeriksaan Dalam
5. Dan lain-lain
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
- Darah (Hb, golongan darah, glukosa)
- Urin ( tes kehamilan, protein, glokosa, analisa)
- Pemeriksaan swab ( lendir vagina dan serviks)
2. USG
- Jenis kelamin
- Taksiran, jumlah cairan amnion.
G. ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL
1. Trimester Pertama
a. Ansietas berhubungan dengan perubahan fisik selama hamil
b. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
morning sickness
2. Trimester kedua
a. Nyeri berhubungan dengan rasa tidak nyaman selama masa hamil
b. Ansietas berhubungan dengan perubahan dinamika keluarga,
kesejahteraan janin
3. Trimester ketiga
a. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa tidak nyaman pada akhir
kehamilan
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan gangguan tidur
c. Resiko ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan
pergeseran diafragma sekunder kehamilan
Rencana Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Normal
No Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan
Kriteria Hasil
Intervensi Rasional
1. Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan
dengan intake tidak
adekuat yang di
tandai dengan
nausea
Tujuan:
Nutrisi dapat
terpenuhi
dengan baik
Kriteria Hasil:
a. Klien
menununjuk
kan
mendapat
nutrisi yang
cukup dan
mengalami
peningkatan
berat badan
sebanyak
kira-kira 3
kg selama
trimester
pertama
kehamilan
b. Klien tidak
mengeluh
mual
c. Nafsu
makan
kembali
meningkat
1. Kaji insiden dan
penyebab
2. Catat riwayat
diet selama 24
jam
3. Hindari
makanan yang
berlemak dan di
goreng atau
makanan yang
merangsang
terutama
sebelum tidur
4. Anjurkan untuk
menyiapkan
biskuit yang
tidak asin di
samping tempat
tidur, makan
sedikit biskuit
saat bangun
tidur sebelum
turun dari
tempat tidur
5. Jika muntah
berat, anjurkan
segera hubungi
pemberi
perawatan
kesehatan.
1. Meyakinkan bahwa
ini adalah rasa tidak
nyaman yang umum,
dapat di obati dan
hanya sementara
2. Mengumpulkan data
dasar untuk
mengidentifikasi
makanan yang
menyebabkan mual
3. Menghilangkan
penyebab yang
potensial
4. Makanan esensial
untuk mencukupi
kebutuhan metabolik
yang meningkat dan
juga untuk menangkal
keletihan. Perut yang
kosong berkaitan
dengan nausea
5. Muntah yang berat
dapat
mengidentifikasi
komplikasi
hiperemesis
gravidarum
6. Kolaborasi
a. Membantu
mengurangi risiko
No Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan
Kriteria Hasil
Intervensi Rasional
6. Kolaborasi
a. Pemberian
asam folat
pada ibu
hamil
b. Berikan zat
besi dan
vitamin C
bayi lahir dengan
cacat
b. Membantu untuk
perkembangan
otak bayi dan
mencegah terjadi
anemia
2. Ansietas
berhubungan
dengan kurang
pengetahuan
tentang prosedur
tindakan.
setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
1x24jam,
ansietas klien
berkurang
dengan di
tandai:
klien tidak
menjadi cemas
lagi,
pengetahuan
klien tentang
tindakan
operasi yang
akan
dilakukan.
1. Kaji tingkat
pengetahuan/pe
rsepsi klien
terhadap proses
operasi
2. Kaji derajat
kecemasan yang
dialami klien
3. Bantu klien
mengidentifikas
i penyebab
kecemasan
4. Beri penjelasan
hal-hal seputar
tindakan
yangperlu
diketahui oleh
klien
1. Ketidaktahuan dapat
menjadi dasar
peningkatan rasa
cemas
2. Kecemasan tinggi
dapat menyebabkan
penurunan penilaian
tentang prosedur
tindakan.
3. Perlibatan klien
secara aktif ddalam
tindakan keperawatan,
penjelasan tentang
prosedur tindakan dan
mengurangi
kecemasan
4. Konseling bagi klien
sangat diperlukan
untuk membangun
support system bagi
klien dan keluarga
3. Resiko
ketidakefektifan
pola pernapasan
Setelah
dilakukan
tindakan
1. Kaji status
pernapasan
(misalnya sesak
1. Menentukan luas atau
beratnya masalah
yang terjadi pada
No Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan
Kriteria Hasil
Intervensi Rasional
berhubungan
dengan pergeseran
diafragma sekunder
kehamilan
keperawatan
pola napas
klien efektif
Ditandai
dengan:
1. Melaporkan
tidak ada
keluhan
sesak napas
2. Klien dapat
paham
rasional
terjadinya
kesulitan
bernapas
3. Klien dapat
paham cara
mengurangi
sesak napas
napas karena
adanya
aktivitas,
kelelahan
2. Dapatkan
riwayat dan
pantau masalah
medis yang
terjadi atau ada
sebelumnya
(misalnya:
alergi,asma,
tuberkulosis)
3. Kaji kadar
hemoglobin dan
hemotokrit.
Tentukan
pentingnya
masukan
vitamin atau
ferosulfat
prenatal setiap
hari
4. Berikan
informasi
tentang rasional
untuk terjadi
kesulitan
pernapasan dan
program
aktivitas/latihan
yang
kira-kira 60 % klien
prenatal.Meskipun
kapasitas vital
meningkat, fungsi
pernapasan diubah
saat kemampuan
diafragma untuk turun
pada inspirasi
berkurang oleh
pembesaran uterus.
Masalah lain dapat
terus mengubah pola
pernapasan dan
menurunkan
oksigenisasi jeringan
ibu atau janin
2. Peningkatan kadar
plasma pada gestasi
minggu ke 24-32
mengencerkan kadar
Hb, mengakibatkan
kemungkinan anemia
dan menurunkan
kapasitas pembawa
oksigen
3. Menurunkan
kemungkinan gejala-
gejala pernapasan
yang disebabkan oleh
kelebihan aktivitas
No Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan
Kriteria Hasil
Intervensi Rasional
realistis.Anjurk
an sering
beristirahat,
tambah waktu
untuk
melakukan
aktivitas
tertentu, dan
latihan ringan
seperti berjalan
5. Tinjau ulang
tindakan yang
dapat dilakukan
klien untuk
mengurangi
masalah,
misalnya :
Postur yang
baik, makan
sedikit tapi
sering dengan
menggunakan
posisi
semifowler
untuk duduk
atau tidur bila
gejala berat
4. Postur yang baik dan
makan sedikit tapi
sering membantu
memaksimalkan
penurunan
diafragmatik,
meningkatkan
ketersediaan ruang
untuk ekspansi paru.
5. Pengubahan posisi
tegak dapat
meningkatkan
ekspansi paru sesuai
penurunan uterus
gravid.
4. Nyeri berhubungan
dengan dengan
rasa tidak nyaman
selama masa hamil
Klien tidak
menunjukkan
tanda-tanda
nyeri yang
ditandai oleh
1. Catat
karakteristik
nyeri, lokasi,
intensitas serta
lama dan
1.Mengurangi nyeri yang
dirasakan klien
dengan cara:
a.Distraksi (pengalihan
perhatian) dapat
No Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan
Kriteria Hasil
Intervensi Rasional
ekspresi wajah
relaks, ekspresi
rasa nyaman,
mampu
tertidur, dan
tidak ada
kebutuhan obat
anlgesik.
penyebarannya.
2. Lakukan
manajemen
nyeri
keperawatan:
a.Ajarkan teknik
relaksasi
pernafasan
dalam
b.Ajarkan
teknik
distraksi pada
saat nyeri
menurunkan stimulus
internal dengan
mekanisme
peningkatan produksi
endorfin dan enkefalin
yang dapat memblok
reseptor nyeri,
sehingga menurunkan
persepsi nyeri.
b.Massase ringan dapat
meningkatkan aliran
darah dan dengan
otomatis membantu
suplai darah dan o2 ke
area nyeri dan
menurunkan sensasi
nyeri
5. Intoleransi aktivitas
berhubungan
dengan perubahan
fisiologis,
kelelahan
Setelah asuhan
keperawatan
3x24 jam
diharapkan:
Intoleransi
aktivitas
teratasi
dengan
kriteria hasil:
- Klien dapat
melakukan
aktivitas
1. Identifikasi
akan bantuan
pemenuhan
kebutuhan
klien.
2. Anjurkan
istirahat
diantara periode
aktivitas yang
dapat
ditoleransi.
3. Diskusikan cara
menghemat
1. Membantu kebutuhan
klien dapat mencegah
kelelahan.
2. Mencegah kelelahan
yang berlebihan
3. Klien akan dapat
melakukan lebih
banyak kegiatan
dengan penurunan
kebutuhan akan energi
pada setiap kegiatan.
4. Meningkatkan
kepercayaan diri yang
No Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan
Kriteria Hasil
Intervensi Rasional
secara
bertahap.
energi atau
kalori selama
beraktivitas.
4. Tingkatkan
partisipasi klien
dalam
melakukan
aktivitas sehari-
hari sesuai
dengan yang
dapat
ditoleransi.
5. Bantu klien
dalam
pemenuhan
kebutuhan yang
tidak dapat
ditolerir.
6. Tingkatkan
partisipasi
keluarga dalam
membantu
klien.
7. Melatih klien
melakukan
ROM secara
bertahap
positif sesuai tingkat
aktfitas yang dapat
ditoleransi klien.
5. Membantu memenuhi
kebutuhan klien.
6. Keluarga adalah orang
terdekat klien, dengan
bantuan yang
diberikan
meningkatkan
hubungan yang baik.
7. Mencegah terjadinya
kekakuan pada
persendian.
6. Gangguan pola
tidur berhubungan
dengan rasa tidak
nyaman pada akhir
kehamilan
1. Mengkaji
rutinitas tidur
yang biasa
dilakukan klien
2. Anjurkan alat
1. Membantu
mengidentifikasi
kebutuhan
menetapkan pola tidur
yang berbeda, waktu
No Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan
Kriteria Hasil
Intervensi Rasional
bantu seperti
teknik relaksasi,
menopang
bagian tubuh
dengan bantal,
membaca,
mandi dengan
air
hangat,minum
susu hangat
sebelum tidur,
hindari minum
berkafein atau
makan pada
malam hari dan
penurunan
aktivitas tepat
sebelum
istirahat.
3. Perhatikan
keluhan-
keluhan
kesulitan
bernafas kerena
posisi semi
Fowler
4. Evaluasi tingkat
kelelahan,
anjurkan klien
untuk
beristirahat.
tidur malam dan tidur
siang lebih dini.
2. Kecemasan yang
berlebihan,
kegembiraan,
ketidaknyamanan
fisik, nokturia, dan
aktivitas janin dapat
mempersulit tidur.
Teknik relaksasi
merupakan latihan
untuk meminimalkan
supaya tidur lebih
nyenyak dan
menopang bagian
tubuh dengan bantal
supaya ibu
memperoleh rasa
nyaman pada saat
tidur.
3. Pada posisi rekumben,
pembesaran uterus
serta organ abdomen
menekan diagfragma
hingga membatasi
ekspansi paru,
penggunaan semi
powler
memungkinkan
diafragma menurun,
membantu
mengembangkan
No Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan
Kriteria Hasil
Intervensi Rasional
ekspansi paru dengan
optimal 2 jam dan
mendapatkan 8 jam
tidur permalam.
4. peningkatan retensi
cairan, penambahan
BB dan pertumbuhan
janin semua
memperberat perasaan
lelah, khusus
multipara dengan anak
lain/kebutuhan lain
BAB III
TINJAUAN KASUS
A.Uraian Kasus
Ny. T (33 th) seorang ibu rumah tangga sedang dalam masa kehamilan 30
minggu 6 hari. HPHT 18 Agustus 2012, TP 25 Juni 2013. Status kehamilan
G2P1A1H0. Riwayat kehamilan Ny. T dahulu, pada tahun 2012 adalah kehamilan
dengan placenta previa, sehingga janin tidak dapat lahir hidup. Hal ini menimbulkan
kekhawatiran bagi Ny. T untuk kehamilannya saat ini.
Berdasarkan hasil pengkajian fisik, didapatkan TD 120/60 mmHg, N 82 x/i, T
35.6 C, RR 26 x/i, BB/TB 60 kg/ 150 cm, LILA 29.5 cm, tingkat kesadaran
composmentis, keadaan umum baik, BB/TB sebelum hamil 48 kg/ 150 cm.
Kepala tampak simestris dengan wajah, tidak terdapat cloasma gravidarum pada
wajah, kulit kepala dan rambut terlihat bersih. Mata terlihat simetris kiri-kanan,
sklera tidak ikterik maupun pendarahan, refleks pupil baik, tidak strabismus. Lubang
hidung paten, jalan nafas paten, pernapasan tidak menggunakan cuping hidung. Bibir
tidak pecah-pecah, tidak sianosis, gigi tidak karies, jumlah gigi lengkap, lidah bersih,
pergerakan lidah baik, dan mulut tidak stomatitis. Kanal auditori paten, pendengaran
baik, dan tampak simetris kiri-kanan. Leher tampak tegak lurus ditengah, tidak ada
pembesaran KGB dan kelenjar tiroid.
Pada pemeriksaan dada, didapatkan bentuk perikordium normal, iktus kordis
tidak terlihat, pergerakan dinding dada simetris, tidak terdengar bunyi jantung
tambahan, tidak terdengar bunyi nafas krekels, ronchi, dan wheezing. Pemeriksaan
pada payudara tidak dilakukan karena Ny. T menolak.
Pada pemeriksaan abdomen, tampak linea nigra dan striae halus. TFU 18 cm dan
kontraksi baik. Setelah dilakukan pemeriksaan leopold, didapatkan posisi kepala
pada bagian bawah, bagian atas teraba bokong, kanan teraba punggung, dan kiri
teraba ekstremitas. Frekuensi DJJ tidak dapat dikaji karena keterbatasan alat saat
pengkajian. Bising usus 12 x/i. Pemeriksaan genitalia juga tidak dapat dilakukan
karena Ny. T menolak. Ny. T mengatakan tidak ada hemoroid, keputihan cair dan
bening, serta tidak berbau.
Pada ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat edema dan varises. Refleks
patella +2. Ny. T mengatakan pola BAK menjadi lebih sering, terutama pada malam
hari, dan pola BAB sekali dalam 2-3 hari. Ny. T mengatakan kebiasaan tidurnya
tidak terganggu, kenyamanan juga tidak terganggu karena sudah merasa beradaptasi
dengan kehamilan yang lalu, dan tingkat mobilisasi juga baik. Ny. T mengatakan
sering berjalan pada pagi hari untuk mencari udara segar, namun tidak mengikuti
kegiatan senam hamil. Ny. T mengatakan nafsu makannya baik, dan begitu juga
dengan asupan cairannya.
Secara psikososial, Ny. T terlihat baik. Ny. T mengatakan bahwa ia tidak merasa
terganggu dengan perubahan fisiologis yang dialami selama masa kehamilan. Ny. T
juga mengatakan menerima kehamilannya, bahkan sangat mengharapkannya.
Ny. T mengatakan, saat ini tidak ada obat yang dikonsumsi. Pemeriksaan
diagnostik yang telah dilakukan adalah USG dan didapatkan hasil bahwa letak bayi
sungsang dengan BB 0.6 kg pada usia kehamilan 7 bulan.
B. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. T
Umur : 33 tahun
Status perkawinan : kawin
Pekerjaan : IRT
Pendidikan terakhir : SMA
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat persalinan sebelumnya : plasenta previa
b. Riwayat ginekologi : plasenta previa
c. Riwayat KB : belum pernah menggunakan KB
3. Pemeriksaan fisik
TD : 120/60 mmHg
RR : 26 x/i
HR : 82 x/i
S : 35.6 C
BB : 60 kg
TB : 150 cm
C. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah keperawatan
a. DS: Kehamilan lalu Kecemasan
Ny. T mengatakan, merasa
cemas karena riwayat
kehamilannya yang lalu.
Terlebih lagi setelah
dilakukan pemeriksaan USG
dan didapatkan hasil bahwa
letak bayi sungsang dengan
BB 0.6 kg.
Ny. T juga mengatakan
bahwa orang-orang
disekitarnya mengatakan
bahwa riwayat kehamilan
plasenta previa akan
berpengaruh pada kehamilan
berikutnya. Kemungkinan
akan mengalami hal yang
sama atau sulit untuk
melahirkan lagi. Ny. T
mengatakan hal ini
membuatnya menjadi merasa
cemas.
DO:
Ny. T tampak cemas saat
menceritakan perasaannya.
Plasenta previa
Kehamilan sekarang
Hasil USG: letak bayi
sungsang dg BB 0.6 kg
Khawatir akan kehamilan
sekarang untuk terjadi
lagi
Kecemasan
b. DS:
Ny. T mengatakan kurang
tahu mengenai plasenta
previa dan tidak ada orang
yang bisa memberikan
informasi yang akurat
mengenai plasenta previa.
Ny. T mengatakan
menyangka bahwa informasi
yang ia dengar dari orang
Kehamilan lalu
Plasenta previa
Kurang
Intervepengetahuan
Kurang informasi
sekitar adalah benar.
D. Asuhan Keperawatan
1. Dx: Ansietas berhuhungan dengan koping tidak efektif saat proses
kehamilan, menunggu kelahiran dan ksejahteraana atau keselamatan janin.
Tujuan: Agar ibu tidak mengalami kecemasan secara berlebihan saat
kehamilan menunggu kelahiran dan keselamatan janin.
Kriteria hasil:
a. Tidak terjadi ansietas pada ibu (ansietas dapat berkurang)
b. Koping ibu efektif
c. Ibu terlihat rileks
d. Dapat beraktivitas seperti biasa
Intervensi:
- kaji penyebab, tingkat kecemasan ibu
R: Untuk menentukan penyebab ansietas dapat mengeahui ansietas dapat
menetahui ansietas ibu agar dapat dilakukan tindakan keperawatan
secara tepat.
- kaji pola koping ibu terhadap masalah
R: Dapat mengetahui bagaimana resapon ibu terhadap secara tepat.
- Bantu ibu dalam membentuk koping yang efektif
R: Agar bekerja sama (membantu ibu) dalam membentuk atau
meningkatkan koping ibu terhadap masalah yang dilalui.
- Anjurkan teknik relaksasi
R: mengurangi kecemasan klien
- Berikan informasi / penkes, tentang kelahiran dan keselamatan janin
R: Untuk menetukan infirmasi tentang proses kehamilan, proses
kelahiran serta keselamatan janin agar mengurangi kecemasan ibu,
terhadap masalahnya.
2. Dx: kurang informasi berhubungan dengan keterbatasan kognitif, interpretasi
terhadap informasi yang salah.
Tujuan : pasien menunjukkan pengetahuan tentang informasi yang diberikan
Kriteria hasil :
- Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman trntang kondisi klien saat ini
- Pasien dan keluarga mampu mejelaskan kembali apa yang dijelaskan oleh
perawat
Intervensi :
- Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga
R: menentukan informasi yang diberikan
- Jelaskan patofisiologi dari kehamilan dan bagaimana hal ini berhubungan
dengan anatomi dan fisiologi.
R: pengetahuan mengenai kondisi yang dialami akan mengurangi
kecemasan
- Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada kehamilan plasenta
previa
R: Untuk deteksi dini tanda dan gejala kehamilan dengan plasenta previa
- Identifikasi kemungkinan penyebab plasenta previa yang dialami
R: menentukan hal-hal yang harus dicegah untuk dilakukan
- sediakan informasi yang benar mengenai kehamilan plasenta previa
R: meluapkan kehawatiran klien
- Dukung pasien untuk mengeksplorasi perasaan
R: mengevaluasi koping klien
- Eksplorasi kemugkinan dukungan dari orang sekitar.
E. Implementasi
NO. Hari/ tanggal MK Implementasi Evaluasi
1. Rabu,
24 April 2013
kecemasan 1. Mengkaji penyebab dan
tingkat kecemasan Ibu.
2. Mengkaji pola koping
Ibu terhadap masalah
3. Membantu Ibu dalam
membentuk koping
yang efektif
(menganjurkan Ny. T
memperbanyak doa dan
zikir, serta berpikir
positif terhadap
S = Ny. T mengatakan
merasa cemas dengan
kehamilannya saat ini
karena riwayat
kehamilannya dahulu
dan hasil USG
kehamilannya.
Ny. T mengatakan
bahwa keluarga selalu
memberikan dukungan
positif terhadap
kemungkinan dalam
persalinan nantinya)
4. Menganjurkan keluarga
untuk memberikan
dukungan kepada
kehamilan Ny. T
5. Menganjurkan dan
mengajarkan Ny. T
untuk menggunakan
teknik relaksasi untuk
menangani cemasnya.
6. Memberikan informasi/
penkes tentang
kelahiran dan
keselamatan janin.
kehamilannya.
O = Ny. T tampak
cemas saat meluapkan
perasaannya.
Ny. T tampak
kooperatif saat
mempraktikan ulang
teknik relaksasi.
Ny. T tampak antusias
merima penkes yang
diberikan.
A = Cemas teratasi
P = intervensi
dilanjutkan
2. Rabu,
24 April 2013
Kurang
pengetahuan
1. mengkaji tingkat
pengetahuan Ny. T
dan keluarga
2. memberitahu tanda
dan gejala yang biasa
muncul pada
kehamilan plasenta
previa
3. mengidentifikasi
kemungkinan
penyebab plasenta
previa yang dialami
4. memberikan
informasi yang benar
bahwa janin masih
akan berkembang,
posisi masih bisa
berubah, dan
S = Ny. T mampu
menjelaskan kembali
mengenai penyebab
dan tanda-gejala
kehamilan plasenta
previa.
Ny. T mampu
mengeksplorasi
perasaan khawatirnya
terhadap kehamilannya
kepada perawat.
Ny. T mengatakan
merasa lega setelah
diberitahu bahwa
posisi janin masih
dapat berubah, BB
masih dapat
berkembang dan
bertambah,.
pertumbuhan BB
masih bisa
bertambah.
5. mendukung pasien
untuk
mengeksplorasi
perasaan
6. mengeksplorasi
kemugkinan
dukungan dari orang
sekitar.
O = Ny. T tampak
antusias mendengar
informasi yang
diberikan.
Ny. T tampak mengerti
atas informasi yang
diberikan.
A = informasi dapat
diberikan dan diterima
dengan baik
P = intervensi
dilanjutkan
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine (dalam
kandungan) dimulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.
Wanita hamil dalam istilah medis disebut dengan gravida. Perubahan yang paling
menonjol selama kehamilan adalah perubahan fisik ibu seperti adanya perubahan
pada rahim atau uterus, vagina (liang senggama), ovarium (indung telur), payudara,
sirkulasi darah, sistem respirasi, sistem pencernaan, perubahan pada kulit dan
metabolisme. Kehamilan juga melibatkan seluruh anggota keluarga, khusunya
peran seorang suami. Setiap anggota keluarga harus beradaptasi terhadap kehamilan
dan menginterpretasikannya berdasarkan kebutuhan masing-masing, oleh karena itu
seorang calon ibu akan lebih tenang menjalani proses kehamilannya.
Pada kasus kehamilan Ny. T, masalah keperawatan utama yang diangkat
adalah kecemasannya terhadap kehamilannya karena riwayat kehamilan lalu yaitu
kehamilan plasenta previa dan hasil USG kehamilan sekarang yang menyatakan
letak bayi sungsang dengan BB 0.6 kg. Dalam hal ini, perawat memberikan
dukungan dan informasi mengenai kehamilan Ny. T dan plasenta previa.
B. SARAN
Klien dengan kehamilan normal membutuhkan asuhan keperawatan yang
terapeutik dan profesional. Kesalahan dalam menangani dan memantau kondisi
klien pasca persalinan dapat memperburuk kondisi klien, bahkan berakibat fatal.
Jadi, sebaiknya sebagai pemberi pelayanan kesehatan, kita dapat memberikan
pelayanan terbaik dalam pemantauan Ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak.2004.Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
Barbara.2004.Panduan Belajar:Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir.Jakarta : EGC
Benson. 2008. Buku Saku Obsetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC
Brooker, 2008. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC
Doengoes, Marlinn E. (2005). Rencana Perawatan Maternal/Bayi. Jakarta : EGC
Frase, Orine M.et al.2009. Buku Ajar Kebidanan Myles.Ed.14. Jakarta: EGC
Hamilton, 2005. Dasar- Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Loveno, 2007. Pengantar Kuliah Obsteri. Jakarta: EGC