Mater Hukum Pembuktian Forensik

26
UNIVERSITAS GUNADARMA Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Informatika HUKUM PEMBUKTIAN KEJAHATAN TI Pengantar komputer forensik teknologi informasi 2010 1 Komputer Forensik

description

Merupakan sebagian dari hukum acara pidana yangmengatur macam-macam alat bukti yang sah menuruthukum, sistem yang dianut dalam pembuktian, syaratsyaratdan tata cara mengajukan bukti tersebut sertakewenangan hakim untuk menerima, menolak dan menilaisuatu pembuktian

Transcript of Mater Hukum Pembuktian Forensik

Page 1: Mater Hukum Pembuktian Forensik

UNIVERSITAS GUNADARMAFakultas Teknologi IndustriJurusan Teknik Informatika

Pengantar komputer forensik teknologi informasi

HUKUM PEMBUKTIAN KEJAHATAN TIPengantar komputer forensik teknologi informasi

2010 1Komputer Forensik

Page 2: Mater Hukum Pembuktian Forensik

HUKUMHUKUM PEMBUKTIANPEMBUKTIAN KEJAHATANKEJAHATANTEKNOLOGITEKNOLOGI INFORMASIINFORMASI

HUKUM PEMBUKTIAN :◦ Merupakan sebagian dari hukum acara pidana yang

mengatur macam-macam alat bukti yang sah menurutmengatur macam-macam alat bukti yang sah menuruthukum, sistem yang dianut dalam pembuktian, syarat-syarat dan tata cara mengajukan bukti tersebut sertakewenangan hakim untuk menerima, menolak dan menilaisuatu pembuktian

SUMBER HUKUM PEMBUKTIAN :

1. Undang-undang (UU No. 8 Tahun 1981 ttg1. Undang-undang (UU No. 8 Tahun 1981 ttgHukum Acara Pidana/ KUHAP)

2. Doktrin atau ajaran

3. Jurisprudensi

2010 2Komputer Forensik

Page 3: Mater Hukum Pembuktian Forensik

HUKUMHUKUM PEMBUKTIANPEMBUKTIAN KEJAHATANKEJAHATANTEKNOLOGITEKNOLOGI INFORMASIINFORMASI

Alat Bukti◦ Segala seuatu yang ada hubungannya dengan suatu

perbuatan, dimana dengan alat-alat bukti tersebut, dapatperbuatan, dimana dengan alat-alat bukti tersebut, dapatdipergunakan sebagai bahan pembuktian gunamenimbulkan keyakinan hakim atas kebenaran adanyasuatu tindak pidana yang telah dilakukan oleh terdakwa.

Sistem Pembuktian◦ Pengaturan tentang macam-macam alat bukti yang boleh

dipergunakan, penguraian alat bukti dan dengan cara-caradipergunakan, penguraian alat bukti dan dengan cara-carabagaimana alat bukti tersebut dipergunakan dan dengancara bagaimana hakim harus membentuk keyakinannya

2010 3Komputer Forensik

Page 4: Mater Hukum Pembuktian Forensik

TUJUAN DAN GUNATUJUAN DAN GUNAPEMBUKTIANPEMBUKTIAN

• Bagi Penuntut Umum,• Pembuktian adalah merupakan usaha untuk meyakinkan hakim yakni

berdasarkan alat bukti yang ada, agar menyatakan seorang terdakwaberdasarkan alat bukti yang ada, agar menyatakan seorang terdakwabersalah sesuai dengan surat atau catatan dakwaan.

• Bagi Terdakwa atau Penasehat Hukum,• Pembuktian merupakan usaha sebaliknya, untuk meyakinkan hakim,

yakni berdasarkan alat bukti yang ada, agar menyatakan terdakwadibebaskan atau dilepaskan dari tuntutan hukum atau meringankanpidananya. Untuk itu terdakwa atau penasehat hukum jika mungkin harusmengajukan alat-alat bukti yang menguntungkan atau meringankanpihaknya. Biasanya bukti tersebut di sebut bukti kebalikan.pihaknya. Biasanya bukti tersebut di sebut bukti kebalikan.

• Bagi Hakim• Atas dasar pembuktian tersebut yakni dengan adanya alat-alat bukti yang

ada dalam persidangan baik yang berasal dari Penuntut Umum atauPenasehat Hukum/ Terdakwa dibuat dasar untuk membuat keputusan

2010 4Komputer Forensik

Page 5: Mater Hukum Pembuktian Forensik

ALAT BUKTIALAT BUKTI Pada dasarnya seluruh kegiatan dalam proses hukum penyelesaian

perkara pidana, sejak penyidikan sampai putusan adalah berupakegiatan yang berhubungan dengan pembuktian atau kegiatanuntuk membuktikan.untuk membuktikan.

Mencari bukti sesungguhnya adalah mencari alat bukti. Bukti yangterdapat pada alat bukti itu kemudian dinilai oleh pejabat penyelidikuntuk menarik kesimpulan, apakah bukti yang ada itumenggambarkan suatu peristiwa yang diduga tindak pidana ataukahtidak

ALAT BUKTI menurut UU INFORMASI DAN TRANSAKSIELEKTRONIK :

Pasal 5 (1) dan (2) UU ITE : Pasal 5 (1) dan (2) UU ITE :◦ Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya

merupakan alat bukti hukum yang sah.

PasaL 44 UU ITE :◦ Alat bukti penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan adalah sbb :

Alat bukti sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Perundang-undangan; dana Alat bukti lain berupa Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik.

2010 5Komputer Forensik

Page 6: Mater Hukum Pembuktian Forensik

SUMBER BUKTI DIGITALSUMBER BUKTI DIGITAL Selain deskripsi undang-undang ITE tersebut,

dikenal pula alat bukti digital. Atribut-atribut khasserta identitas dalam sebuah proses kejahatanserta identitas dalam sebuah proses kejahatandalam dunia komputer dan internet inilah yangdisebut dengan bukti-bukti digital.

Tiga kategori besar SUMBER BUKTI DIGITAL,yaitu :◦ Open Computer Systems

◦ Communication Systems

◦ Embedded Computer Systems

2010 6Komputer Forensik

Page 7: Mater Hukum Pembuktian Forensik

Open Computer SystemsOpen Computer Systems◦ Perangkat-perangkat yang masuk dalam kategori jenis ini

adalah apa yang kebanyakan orang pikir sebagai perangkatkomputer. Sistem yang memiliki media penyimpanan,komputer. Sistem yang memiliki media penyimpanan,keyboard, monitor, dan pernak-pernik yang biasanya ada didalam komputer masuk dalam kategori ini. Seperti misalnyalaptop, desktop, server, dan perangkat-perangkat sejenis lain.

◦ Perangkat yang memiliki sistem media penyimpanan yangkian membesar dari waktu ke waktu ini merupakan sumberyang kaya akan bukti-bukti digital. Sebuah file yangsederhana saja pada sistem ini dapat mengandung informasisederhana saja pada sistem ini dapat mengandung informasiyang cukup banyak dan berguna bagi proses investigasi.Contohnya detail seperti kapan file tersebut dibuat, siapapembuatnya, seberapa sering file tersebut di akses, daninformasi lainnya semua merupakan informasi penting.

2010 7Komputer Forensik

Page 8: Mater Hukum Pembuktian Forensik

Communication SystemsCommunication Systems Sistem telepon tradisional, komunikasi

wireless, Internet, jaringan komunikasidata, merupakan salah satu sumber bukti

.data, merupakan salah satu sumber buktidigital yang masuk dalam kategori ini.Sebagai contoh, jaringan Internet membawapesan-pesan dari seluruh dunia melalui e-mail. Kapan waktu pengiriman e-mail ini,siapa yang mengirimnya, melalui mana sipengirim mengirim, apa isi dari e-mailpengirim mengirim, apa isi dari e-mailtersebut merupakan bukti digital yang amatsangat penting dalam investigasi.

2010 8Komputer Forensik

Page 9: Mater Hukum Pembuktian Forensik

Embedded ComputerEmbedded ComputerSystemsSystems

Perangkat telepon bergerak (ponsel), personal digitalassistant (PDA), smart card, dan perangkat-perangkat

.

assistant (PDA), smart card, dan perangkat-perangkatlain yang tidak dapat disebut komputer tapi memilikisistem komputer dalam bekerjanya dapat digolongkandalam kategori ini. Hal ini dikarenakan bukti-bukti digitaljuga dapat tersimpan di sini. Sebagai contoh, sistemnavigasi mobil dapat merekam ke mana saja mobiltersebut berjalan. Sensor dan modul-modul diagnosayang dipasang dapat menyimpan informasi yang dapatyang dipasang dapat menyimpan informasi yang dapatdigunakan untuk menyelidiki terjadinya kecelakaan,termasuk informasi kecepatan, jauhnya perjalanan,status rem, posisi persneling yang terjadi dalam limamenit terakhir. Semuanya merupakan sumber-sumberbukti digital yang amat berguna

2010 9Komputer Forensik

Page 10: Mater Hukum Pembuktian Forensik

BersalahBersalah atauatau TidakTidak Dasar pembenaran seseorang dapat dikatakan bersalah

atau tidak melakukan tindak pidana :1. perbuatannya dapat dipersalahkan atas kekuatan UU yang telah

ada sebelumnya (asas legalitas),ada sebelumnya (asas legalitas),2. perbuatan tersebut didukung oleh kekuatan bukti yang sah

(pembuktian)3. kepadanya dapat dipertanggung-jawabkan (unsur kesalahan).

Pembuktian dalam hukum acara pidana bertujuan untukmencari kebenaran materiil (kebenaran yang sesungguhnya).

ALAT BUKTI menurut KUHAP Pasal 184 :

a. Keterangan saksia. Keterangan saksib. Keterangan ahlic. Suratd. Petunjuke. Keterangan terdakwa

2010 10Komputer Forensik

Page 11: Mater Hukum Pembuktian Forensik

TEORI PEMBUKTIANTEORI PEMBUKTIAN

Pasal 183 KUHAP secara tegas merumuskanbahwa ”Hakim tidak boleh menjatuhkan pidanakepada seseorang kecuali apabila dengankepada seseorang kecuali apabila dengansekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah iamemperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidanabenar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yangbersalah melakukannya”.

Teori Pembuktian dalam Hukum Acara Pidana : Teori pembuktian berdasarkan Undang-Undang secara positif Teori ini adalah pembuktian yang didasarkan hanya kepada Teori ini adalah pembuktian yang didasarkan hanya kepada

alat-alat pembuktian yang disebut UU. Dikatakan secarapositif, karena didasarkan hanya pada UU.

Teori pembuktian berdasarkan keyakinan hakim Teori ini didasarkan kepada keyakinan hati nurani hakim,

yang menetapkan bahwa terdakwa telah melakukan perbuatanyang didakwakan.

2010 11Komputer Forensik

Page 12: Mater Hukum Pembuktian Forensik

TEORI PEMBUKTIANTEORI PEMBUKTIAN Teori pembuktian berdasarkan keyakinan Hakim

atas alasan yang logis;◦ Menurut teori ini hakim dapat memutuskan seseorang bersalah◦ Menurut teori ini hakim dapat memutuskan seseorang bersalah

berdasar keyakinannya, keyakinan yang didasarkan kepadadasar-dasar pembuktian disertai dengan suatu kesimpulan(conclusi) yang berlandaskan kepada peraturan-peraturanpembuktian tertentu. Sistem atau teori pembuktian ini disebutjuga pembuktian bebas, karena hakim bebas untuk menyebutalasan-alasan keyakinannya (vrije bewijstheorie)

Teori pembuktian berdasarkan Undang-Undangsecara negatif ;◦ Teori ini di samping berdasarkan alat-alat bukti yang sah

berdasarkan Undang-Undang juga alat bukti yang sah tersebut◦ Teori ini di samping berdasarkan alat-alat bukti yang sah

berdasarkan Undang-Undang juga alat bukti yang sah tersebutdisertai dengan keyakinan hakim.

Memperhatikan teori pembuktian tersebut di atas, makanampak dengan jelas rumusan Pasal 183 KUHAPdidasarkan pada suatu teori pembuktian berdasarkanUndang-Undang secara negatif (Negatief Wettelijk).

2010 12Komputer Forensik

Page 13: Mater Hukum Pembuktian Forensik

PEMBUKTIAN CYBERCRIMEPEMBUKTIAN CYBERCRIME

Berdasarkan teori pembuktian berdasarkanUndang-Undang secara negatif (NegatiefWettelijk) tersebut perkara “Cyber Crime” bilaWettelijk) tersebut perkara “Cyber Crime” biladikaitkan dengan Pasal 1 ayat (1) KUHP tentangasas legalitas juncto perintah undang-undangsebagaimana dirumuskan dalam Pasal 3 KUHAP,yang selengkapnya berbunyi “ Peradilandilakukan menurut cara yang diatur dalamundang-undang ini”, maka penerapan sistempembuktian yang dianut dalam KUHAP secaralegalitas tidak dapat mengakomodir alat buktilegalitas tidak dapat mengakomodir alat bukti(terutama yang mirip dengan bukti surat)sebagai kemungkinan dipergunakan dalamCyber Crime.

2010 13Komputer Forensik

Page 14: Mater Hukum Pembuktian Forensik

PEMBUKTIAN CYBERCRIMEPEMBUKTIAN CYBERCRIME

Pendapat demikian setidaknyadidasarkan alasan sebagai berikut :didasarkan alasan sebagai berikut :◦ Masih dipertahankannya Asas Legalitas

dalam Hukum Pidana Indonesia ;Moelyatno menulis bahwa asas legalitas itumengandung 3 pengertian, yaitu :1. Tidak ada perbuatan yang dilarang dan di ancam

dengan pidana kalau hal itu terlebih dahulu belumdinyatakan dalam suatu aturan undang-undang ;dinyatakan dalam suatu aturan undang-undang ;

2. Untuk menentukan adanya perbuatan pidana tidakboleh digunakan analogi (kiyas) ;

3. Aturan-aturan hukum pidana tidak berlaku surut.

2010 14Komputer Forensik

Page 15: Mater Hukum Pembuktian Forensik

PEMBUKTIAN CYBERCRIMEPEMBUKTIAN CYBERCRIME

Menurut Groenhuijsen, ada empat makna yangterkandung dalam asas legalitas ini. Dua dariyang pertama ditujukan kepada pembuatyang pertama ditujukan kepada pembuatundang-undang (de wetgevende macht), dandua yang lainnya merupakan pedoman bagihakim, yaitu :1. Pembuat UU tidak boleh memberlakukan suatu ketentuan

pidana berlaku mundur.2. Semua perbuatan yang dilarang harus dimuat dalam

rumusan delik sejelas-jelasnya.3. Hakim dilarang menyatakan bahwa terdakwa melakukan3. Hakim dilarang menyatakan bahwa terdakwa melakukan

perbuatan pidana didasarkan pada hukum tidak tertulis atauhukum kebiasaan,

4. Terhadap peraturan hukum pidana dilarang diterapkananalogi

2010 15Komputer Forensik

Page 16: Mater Hukum Pembuktian Forensik

PEMBUKTIAN CYBERCRIMEPEMBUKTIAN CYBERCRIME

Dikatakan selanjutnya bahwa asas inidikenal dengan adagium “ Nullumdelictum noella poena praevia sine legedelictum noella poena praevia sine legepeonali “.

Nullum crimen sine lege berarti tidak adatindak pidana tanpa undang-undang dan

Nulla poena sine lege berarti tidak adapidana tanpa undang-undang.

Jadi undang-undang menetapkan danmembatasi perbuatan mana danpidana (sanksi) mana yang dapatdijatuhkan kepada pelanggarnya

2010 16Komputer Forensik

Page 17: Mater Hukum Pembuktian Forensik

MenilaiMenilai EvidenceEvidence

Faktor yang menjadi pertimbangan :◦ Penilaian kasus◦ Penilaian kasus◦ Onsite consideration◦ Analisa lokasi pemprosesan◦ Pertimbangan hukum◦ Analisa evidence

2010 17Komputer Forensik

Page 18: Mater Hukum Pembuktian Forensik

AnalisaAnalisa EvidenceEvidence Lokasi ditemukan evidence Stabilitas media yang dilakukan Stabilitas media yang dilakukan

pemeriksaan Menentukan bagaimana evidence

didokumentasi Mengevaluasi lokasi media penyimpanan Memastikan kondisi dari evidence Memastikan kondisi dari evidence Menganalisa kebutuhan akan cadangan

listrik

2010 18Komputer Forensik

Page 19: Mater Hukum Pembuktian Forensik

PemeriksaanPemeriksaan EvidenceEvidence

Pengujian dilakukan dengan tahap :◦ Persiapan sebagai langkah awal◦ Persiapan sebagai langkah awal◦ Ekstraksi◦ Menganalisa data terekstrak◦ Kesimpulan

2010 19Komputer Forensik

Page 20: Mater Hukum Pembuktian Forensik

PerlindunganPerlindungan BarangBarang BuktiBukti

Menurut Jim Mc Millan “ Banyak kasus tidak dibawa ke pengadilan karena barang tidak dibawa ke pengadilan karena barang bukti yang tidak memadai “

Barang bukti komputer berupa :◦ Barang sensitif◦ Salah menangani akan rusak◦ Bersifat mekanis - elektromekanis

2010 20Komputer Forensik

Page 21: Mater Hukum Pembuktian Forensik

AncamanAncaman terhadapterhadap barangbarang buktibukti

Menurut Jim Mc Millan “ Importance of a standard methodology in computer standard methodology in computer forensics “ :◦ Virus◦ Prosedur cleanup◦ Ancaman eksternal - lingkungan

2010 21Komputer Forensik

Page 22: Mater Hukum Pembuktian Forensik

AncamanAncaman terhadapterhadap barangbarang buktibukti Menurut Judd Robin “ An explanation of

computer forensics “ mensyaratkan :computer forensics “ mensyaratkan :◦ Barang bukti tidakakan rusak oleh prosedur

penyelidikan

◦ Tidak terinfeksi virus komputer

◦ Barang bukti dilindungi dari keruksakan mekanis dan elektromekanis

◦ Penerapan pemelihraan◦ Penerapan pemelihraan

◦ Membatasi dampak pada operasi bisnis

◦ Informasi client dihargai secara etis dan tidak diumumkan

2010 22Komputer Forensik

Page 23: Mater Hukum Pembuktian Forensik

FaktorFaktor yang yang tidaktidak berkaitanberkaitan dengandenganbarangbarang buktibukti secarasecara fisikfisik Rangkaian

pemeliharaan Keadaan jaringan Proses yang sedang pemeliharaan

Batasan waktu Informasi yang tidak

diumumkan –informasi client

Register, peripheral

Proses yang sedang berjalan

Disk Floppy disk dn media

backup CD-Rom dan Register, peripheral

memori dan cache Memori (kernel dan

fisik)

CD-Rom dan printout

2010 23Komputer Forensik

Page 24: Mater Hukum Pembuktian Forensik

PrinsipPrinsip ketidakpastianketidakpastian HeisenbergHeisenberg

Dan Farmer “ Computer forensic analysis class hendouts “ :class hendouts “ :“Melakukan pengujian sekumpulan atau suatubagian dari sistem akan menimbulkan gangguanpada komponen lainnya, sehingga akan mustahiluntuk melakukan capture keseluruhan sistempada satu saat saja”pada satu saat saja”

Jim Mc Millan“Banyak barang bukti dalam bentuk terenkripsi

atau hidden”

2010 24Komputer Forensik

Page 25: Mater Hukum Pembuktian Forensik

KuisKuis 441. Jelaskan standar metodologi komputer

forensik menurut SANS institute ?forensik menurut SANS institute ?2. Jelaskan perkembangan penetapan standar

metodologi komputer forensik ?3. Jelaskan syarat pengujian forensik berdasarkan

standar metodologi komputer forensik ?4. Hal apa saja yang diperlukan oleg seorang4. Hal apa saja yang diperlukan oleg seorang

penyidik ?5. Bagaimana pengambaran pengembangan

prosedur teknikal ?

2010 25Komputer Forensik

Page 26: Mater Hukum Pembuktian Forensik

TerimaTerima KasihKasih

2010 26Komputer Forensik