Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

111
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng. Pusat Teknologi Lingkungan BPPT - 2009 PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS RUMAH SAKIT ATAU LAYANAN KESEHATAN Email : [email protected] website : www.kelair.bppt.go.id Peningkatan Kapabilitas Petugas Sanitasi di Sarana Pelayanan Kesehatan. DEPKES RI, Bandung, 12-16 Mei 2009

Transcript of Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Page 1: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng.

Pusat Teknologi LingkunganBPPT - 2009

PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS RUMAH SAKIT ATAU LAYANAN KESEHATAN

Email : [email protected] website : www.kelair.bppt.go.id

Peningkatan Kapabilitas Petugas Sanitasi di Sarana Pelayanan Kesehatan.

DEPKES RI, Bandung, 12-16 Mei 2009

Page 2: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

setiap bahan sisa pada suatu kegiatan atau prosesproduksi yang mengandung B3, yg karena sifat, konsentrasi atau jumlahnya (baik secara langsung

maupun tidak langsung) dapat merusak/mencemarkanlingkungan atau membahayakan kesehatan manusia

(PP No. 18 Th 1999 jo PP No 85 Th 1999 tentang PengelolaanLimbah B3)

Karena besarnyadampak yang dapat

ditimbulkannya

limbah B3 harus ditanganisecara khusus.

PENDAHULUAN

Sifat Dampak : - Dapat berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama. - Sering dampak tersebut baru terdeteksi setelah berlangsung lama - Sulit untuk dipulihkan .

PPeennddaahh

Page 3: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Jangan Buang di situ Om !

Ini PP 18 Th 1999 Jo PP 85 Th 1999

mmbbaarr

Page 4: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Permasalahan Pengelolaan LimbahB3 di Indonesia

Industri Penghasil LimbahB3 Banyak & Tersebar Luas

PPL-B3 Hanya :Satu Pusat LandfillSatu Pusat Pengol Lb B3 Cair

-biaya transportasi ke lokasi PPL-B3 jadi mahal,-tingginya resiko selama di perjalannan,-bahan pengemas harus dibuat lebih kuat-biaya pengolahan yang bisa mahal.-mendekatkan resiko pencemaran dari daerah yg jarangpenduduknya (luar Jawa) ke yg lebih padat.

-tingginya biaya pengelolaan membuat pengusaha keberatanuntuk mengelola limbah B3–nya dengan benar.

-Perdagangan limbah B3 dr Neg maju ke Neg berkembang masih berjalan-Penegakkan Hukum Lingk.masih kurang-Teknlg pengolh Lbh B3 relatif masih mahal,-Belum ada badan usaha yg bersedia menangani lbh B3 dari sektor domestik 7 indkecil.

rrmmssllhh

Page 5: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Suatu kegiatan pengelolaan bahan/limbah yang terpadu dan bekesimambungan dimana unsur

manajemen akan memegang peranan yang sangat penting dalam sistem pengelolaan

yang dimaksud.

Dimulai sejak masih dalam bentuk bahan baku, selama prosesterbentuknya limbah sampai pengolahan limbah danpenimbunan akhir dari sisa hasil pengolahan limbah. Semua pihak yang berhubungan dengan bahan/limbah B3 (produsen, pemanfaat, pengumpul, pengangkut, pengolah, penimbun) merupakan satu kesatuan yang tidak dapat untukdipisahkan

eellLLbb

BB33

Page 6: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

DEFINISIDEFINISI

Page 7: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Pengklasifikasian LimbahB3

Masuk Dalam

Daftar 1,2, atau 3 Limbah B3

Ya

MudahTerbakar

TdkTdk Bukan

LimbahB3

Evaluasi/analisis

karakteristiklimbah

Mudah

Meledak

Ya

ReaktifTdk

Ya

BeracunTdk

Ya

PenyebabIritasi

Tdk

Ya

Tdk Korosif

Ya

TesToksikologi

Tdk

Ya

LIMBAH :Bahan Berbahaya & Beracun Sisa Pada

Kemasan, Tumpahan, Sisa Proses

kasi

Page 8: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Identifikasi

LIMBAH

Analisis Kualitatif:Fisika, Kimia &

Biologi

Non-B3

LimbahB3

AnalisisKuantitati

f:

TindakanPreventif

TeknikPengolahan I

PengelolaLimbah B3

TeknikPengolahan

III

TeknikPengolahan II

Landfill

Sisa hasilpengolahan

Sisa hasilpengolahan

Sisa hasilpengolahan

Diagram alir langkah-langkah pengambilan keputusandalam menghadapi limbah B3.

Page 9: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

3

Diagram Alir Sistem Pengelolaan Limbah

B3

Pemanfaat/Penggunalimbah B-3

Pengumpul

Transportasi

PENGOLAH LIMBAH B-3

Pengolahan SecaraFisika/Kimia/Biologi

Limbah Dapat LangsungDilandfill

Insenerator

PENGHASIL LIMBAH B-3(Industri, Tambang, dll)

TRANSPORTASI

Transportasi

Sisa Limbah B-3

Produk YangBernilai Ekonomis

Limbah Padat/Sludge Limbah Padat/Sludge

LANDFILL

Setiap ada pemindah tanganan/lokasi lb, harus disertai dg dokumen lb B3Untuk menjaga keamanan pd setiap kemasan, penyimpanan, pengolahan, kendaraan, pemanfaatan lb

B3 hrs dib i d / i b l d t j kk id tit d lb

Page 10: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Pertanian

Sungai

Fitoplanton,Zooplanton

Batuan

Ikan, bentos,dan lain-lain

Perikanan

Manusia

Limbahlogam berat

PerjlnPerjlnLB LB kekeMansMans

Laut

Air minum Irigasi Tambak

Pertanian

Industri

Pertambangan

Page 11: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

nnggeell

LLbb

BB33

Diagram Alir Sistem Pengelolaan Limbah

B3

Pemanfaat/Penggunalimbah B-3

Pengumpul

Transportasi

PENGOLAH LIMBAH B-3

Pengolahan SecaraFisika/Kimia/Biologi

Limbah Dapat LangsungDilandfill

Insenerator

PENGHASIL LIMBAH B-3(Industri, Tambang, dll)

TRANSPORTASI

Transportasi

Sisa Limbah B-3

Produk YangBernilai Ekonomis

Limbah Padat/Sludge Limbah Padat/Sludge

LANDFILL

Setiap ada pemindah tanganan/lokasi lb, harus disertai dg dokumen lb B3Untuk menjaga keamanan pd setiap kemasan, penyimpanan, pengolahan, kendaraan, pemanfaatan lb B3 hrs diberi penandaan/simbol yg dpt menunjukkan identitas dr lb

Page 12: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Yang BerkopentenDlm Pengelolaan

Limbah B3 Dilakukan Secara

Terpadu :

Pemda Tingkat II

BAPEDAL

Pemda Tingkat I

BADAN USAHA

Program KENDALI B3

Page 13: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

BAGAN MEKANISME PEMANTAUAN PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI OLEH PEMDA

INDUSTRI LABORATORIUM KONSULTAN PEMERINTAH DAERAH

EFLUENT ANALISIS EFLUEN PENGKAJIAN HASIL ANALISIS EFLUEN

TIDAK MEMENUHI BAKU MUTU

MEMENUHI BAKU MUTU

VERIFIKASI IPAL BERSAMA PEMDA

PEMERIKSAAN DATA PENDUKUNG VERIFIKASI

LAPORAN VERIFIKASI

DESAIN /REDESAIN IPAL

ANALISIS EFLUEN

PENGKAJIAN LAPORAN INDUSTRI

PENGHARGAAN KEPADA

INDUSTRI

PETUNJUK PERBAIKAN

PEMBANGUNAN IPAL

TINDAKAN ADMINISTRATIF

PENEGAKAN HUKUM

LINGKUNGAN

LAPORAN VERIFIKASI

EFLUENT

t

Page 14: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

3

Penetapan Badan Usaha Yang Wajib Dalam Program KENDALI B3

BADAN USAHA / B.U

BU Yg Bukan PesertaProgram KENDALI B3

Belum Melakukan Pengelolaan

SANGSI HUKUM

Pemda

Menghasilkan Limbah B3

Tidak Menghasilkan Limbah B3IdentifikasiBU

BU Peserta Program KENDALI B3

Masih Dlm TahapPenyempurnaan

Pembinaan

Pembinaan Teknis

Pemantauan

Kesepakatan DlmPengelolaan Limbah B3

BapedalPemda

EVALUASIPengelolaan YgTelah Dilakukan

Pengelolaan Telah Dilakukan Dng Baik

PENGHARGAANPemda

Daftar PertanyaanPemda / Bapedal

Pemda + Bapedal Peninjauan Lapangan

EVALUASIDaftar Pertanyaan + Hasil

Peninjauan Lapangan

Peserta Program KENDALI B3

Page 15: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Pemilihan Proses Pengolahan Limbah B3

Explosive

Flamable

Reactive

Toxic (TCLP andLD 50 test

Infectious

Corrosive

Toxic Organic

Toxic Inorganic

Physical-Chemical

Solidification/Stabilitation

Incineration orThermal

Destruction

Recovery

Gas

Liquid

Solid

Air Emission

WasteDischarge

Solid Waste

Landfill

Cr

Pengol

3

Page 16: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

PENGELOLAAN LIMBAH B3 LAYANAN KESEHATAN

Page 17: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 18: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 19: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 20: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 21: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 22: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 23: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 24: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 25: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Limbah sitotoksik berasal dari beberapa sumber yang dapat mencakup :

Materi yang terkontaminasi pada saat persiapan dan pemberian obat. Misalnya spuit jarum, ampul, kemasan.

Obat -obatan kedaluarsa, larutan sisa/berlebih, obat -obatan yang dikembalikan dari bangsal.

Urine, tinja dan muntahan dari pasien, yang kemungkinan mengandungobat sitostatik atau metabolitnya dalam konsentrasi yang membahayakan atau yang harus diperhitungkan sebagai limbahgenotoksik untuk sedikitnya 48 jam dan terkadang sampai 1 minggusetelah pemberian obat.

LIMBAH SITOTOKSIK

Page 26: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Limbah Kimia

Limbah kimia mengandung zat kimia yang berbentuk padat, cair maupungas yang berasal dari aktivitas diagnostik dan eksperimen serta daripemeliharaan kebersihan, aktivitas keseharian, dan prosedur pemberiandesinfektan.

Limbah kimia dari instalasi kesehatan bisa berupa limbah berbahaya, bisajuga tidak.

Untuk melindungi kesehatan, limbah ini dikategorikan sebagai limbahberbahaya jika memiliki sedikitnya satu dari beberapa sifat berikut :

Bersifat toksik. Korosif (yaitu asam dengan pH <2 dan basa dengan pH >12).Mudah terbakar.reaktif (mudah meledak, bereaksi dengan air, rawan goncangan).Genotoksik (misalnya, obat-obatan sitostatik).

Page 27: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 28: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 29: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 30: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 31: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 32: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 33: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 34: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 35: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 36: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 37: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 38: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 39: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 40: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 41: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

PENANGANAN, PENAMPUNGAN, DAN PENGANGKUTAN

LIMBAH LAYANAN KESEHATAN

Page 42: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 43: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 44: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 45: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 46: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 47: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 48: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 49: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Kontainer Plastik Untuk Limbah Benda Tajam Untuk berbagai Ukuran.

Bag-Holder Dengan Kantong LimbahYang Ditandai Dengan Simbul

Internasional Untuk LimbahInfeksius.

Kontainer Beroda Untuk Penampungan Kantong Plastik Yang BerisiLimbah Layanan Kesehatan.

Page 50: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 51: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 52: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Contoh Formulir Pengantaran Limbah Layanan kesehatan.

Contoh Rute Formulir Pengantaran (Di Inggris).

Page 53: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 54: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Kelas substansi menurut PBB yang dapat menjadi ciri Iimbah layanan kesehatan.

Page 55: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Nama dan Nomor Pengiriman Yang Direkomendasikan Oleh PBB.

Untuk limbah layanan kesehatan, informasi tambahan berikut harus tercantumpada label : Kategori limbah. Tanggal pengumpulan.Tempat dihasilkannya limbah tersebut di rumah sakit (misalnya. Bangsal). Tujuan akhir limbah.

Page 56: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 57: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH LAYANAN KESEHATAN

TEKNOLOGI PEMBAKARAN

DISINFEKSI KIMIA

DISINFEKSI THERMAL (PANAS)

TEKNOLOGI MIKRO WAVE

LANDFILL

Page 58: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 59: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 60: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 61: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

PENGELOLAAN LIMBAH B3 LAYANAN KESEHATAN DENGAN CARA PEMBAKARAN (INSINERASI)

Page 62: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Diagram Alir Pengolahan Limbah Layanan kesehtan dengan Cara Pembakaran.

Page 63: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 64: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 65: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 66: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

INCINERATOR BILIK GANDA UNTUK LIMBAH B3 RUMAH SAKIT

Page 67: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 68: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

INCINERATOR UNTUK SAMPAH MEDIS RUMAH SAKIT

SPESIFIKASI AUTOMATIC MULTI CHAMBER

Suhu Ruang BakarPrimary Chamber 600 oC

Blow Down Water Scrubber 25 X pembakaran

TIPE A-100

Kapasitas Pembakaran 1,8 M3/JamDimensi 240 Cm X 120 Cm X 160 CmBerat Kotor 5 tonIndikator Suhu Thermocouple 2 unitKonrtol Suhu :DigitalVolume Ruang bakar 1,0 M3

Secondary Chamber 1200 oCPintu Chamber AutomaticJumlah Burner 2 unitVoltase Listrik 380 Volt / 3 phase / 16 AmperKabel 4 x 4 mm

MATREIAL :Body Mild SteelRefractory Ruang Pembakaran Batu Tahan Api SK 34Isolator Pendingin Bata isolasi SK 90Cerobong Asap Pipa SteelTangki Bahan Bakar 200 literCerobong Pipa SteelPanel Kontrol Digital Temperature Display

Page 69: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 70: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 71: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 72: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 73: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

ASAP YANG TIMBUL PADA SAAT PEMBAKARAN(HAMPIR TAK TERLIHAT)

Page 74: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 75: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 76: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 77: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 78: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Skema Proses Pembakaran Limbah Medis Bilik Tunggal.

Page 79: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

ALAT PENGHANCUR JARUM SKALA KECIL

Page 80: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 81: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 82: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 83: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

DESINFEKSI KIMIA

Page 84: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 85: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 86: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 87: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 88: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 89: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Residu Limbah Infeksius Dari Proses Desinfeksi Kimia Dengan Sistem Lengkap.

Page 90: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 91: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

AUTO CLAVE

Page 92: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

ALAT PENCABIK (SHREEDER)

Page 93: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Unit pengolahan microwave untuk limbahlayanan kesehatan.

Page 94: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

PEMBUANGAN (LANDFILL) LIMBAH LAYANAN KESEHATAN

Page 95: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Jalur Pajanan Terhadap Bahaya yang Disebabkan Oleh pembuangan Terbuka.

Page 96: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 97: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

ll

Page 98: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Contoh Lubang Kecil Untuk Limbah Layanan Kesehatan Yang Ditimbun.

Page 99: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Gambar Potongan sistem penimbunanlimbah organik dan limbah berbahaya

Ventilasigas

Lapisandrainase

Membran penutup

Timbunanlimbah beracun

Aliran leachate keunit pengolahan

Pipapengambilan

sampel leachate

Lapisan membranprimer

Lapisan membransekunder

Lapisandrainase

Tumbuhanpenutup

Tanahpenutup

akhir

l

Page 100: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Gambar Diagram Alir SistemPenimbunan Limbah Organik Dan Limbah

Berbahaya

Page 101: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Gambar Penimbunan Limbah An-organik non-B3

Pagar (Fence)

Tembok beton(Concrete wall)

SISTEM PENIMBUNAN LIMBAH

Gambar Penimbunan Limbah Organik dan Limbah B3

Pagarpengaman

Unit pengolahan

leachate

Pengumpulleachate

PipaPengumpul

leachate

Lapisanpengamankebocoran

Page 102: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Gambar Penimbunan Limbah BerbahayaSederhana (Dengan Skala Kecil)

Atap

Dinding/beton

Saluran air

Beton penutup

Timbunanlimbah

Page 103: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Foto Lanfl

Page 104: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 105: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 106: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 107: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009

Contoh Limbah Berbahaya Beracun (B3) yang telah Disolidifikasi.

Page 108: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 109: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 110: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009
Page 111: Pengelolaan Limbah Medis Padat- Jakarta Mater 2009