Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan...

42
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan...

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

4

2.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Animasi

2.1.1. Definisi Animasi 3D

Withrow (2009, hal. 10) menuliskan animasi adalah tampilan secara cepat dari

sejumlah rangkaian gambar tak bergerak yang menciptakan ilusi gerak karena

adanya fenomena yang disebut persistence of vision.

Beane (2012) mengatakan animasi 3D merupakan suatu istilah umum untuk

menggambarkan suatu industri yang menggunakan software dan hardware 3D

animasi untuk berbagai macam produksi. Animasi dan gerakan merupakan fungsi

utama dari industri 3D animasi. 3D animasi digunakan dalam tiga industri utama,

yaitu, entertainment, scientific, dan lainnya.

2.1.2. Produksi Animasi 3D

Beane (2012) mengatakan sebuah alur produksi animasi 3D merupakan kerja sama

sekumpulan orang, hardware, dan software dalam urutan tertentu untuk

menciptakan produk animasi 3D atau aset. Tiga tahap utama dalam alur produksi

adalah praproduksi, produksi, dan pascaproduksi

Beane juga mengatakan tahap praproduksi merupakan tahap perencanaan,

desain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat

diperlukan karena akan memunculkan ide yang baik dan menciptakan rencana

produksi yang membantu pemahaman untuk mengelola proyek. Tahap praproduksi

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

5

dibagi menjadi lima bagian dan bergantung kepada tipe proyek yang sedang

dikerjakan, lima tahap ini bisa digunakan seluruhnya atau hanya beberapa

diantaranya. Komponen-komponen tersebut adalah :

1. Ide/cerita

Harus berupa sesuatu yang menyenangkan dan sederhana. Setelah berhasil

menemukan premis awal sebuah cerita yang baik, waktunya untuk

mengubahnya menjadi sebuah bentuk naratif.

2. Script/screenplay

Merupakan bentuk formal yang tertulis dari sebuah akhir cerita. Di

dalamnya tertulis mengenai dasar pergerakan karakter, environment, waktu,

aksi dan percakapan.

3. Storyboards

Merupakan bentuk visual cerita dari script/screenplay. Sebuah storyboard

merupakan bentuk representasi pertama dari cerita keseluruhan. Di

dalamnya terdapat ide awal mengenai camera staging, representasi awal

dari visual efek yang mungkin terjadi, dan beberapa key character poses

atau scene events yang akan terjadi di dalam proyek. Setiap gambar dalam

storyboard menvisualisasikan sebuah story beat, atau moment dari script.

4. Animatic/pre-visualization

Animatic merupakan bentuk dari storyboard yang bergerak. Pre-

visualization atau pre-vis dimanfaatkan secara khusus untuk visual efek

dalam film live-action

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

6

5. Desain

Hasil akhir dari sebuah proyek akan diputuskan dalam komponen desain.

Untuk seluruh industri entertainment, bagian ini mencakup desain karakter,

properti, kostum, dan desain environment.

Tahap produksi mencakup komponen-komponen:

1. Layout.

Menciptakan versi 3D dari animatic.

2. Research and Development (R&D).

Komponen ini juga terlibat ketika praproduksi hingga pascaproduksi.

Dalam bagian R&D, artists dari berbagai komponen bekerja dengan

technical director untuk menangani tantangan yang terjadi dalam proyek

secara teknis. Contohnya, tim R&D Finding Nemo yang diproduksi oleh

Pixar memikirkan cara untuk menciptakan tampilan air, termasuk benda

yang mengapung di dalamnya. (saat itu masih belum ada animasi 3D yang

menggambarkan air, karena dianggap terlalu susah untuk dikendalikan dan

di-render secara efisien.)

3. Modeling

Model merupakan bentuk representasi permukaan geometri sebuah objek

yang dapat diputar dan dilihat pada software animasi 3D.

4. Texturing

Texture artist menambahkan warna dan properti permukaan untuk model

geometri.

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

7

5. Rigging/setup

Objek geometri dilengkapi dengan control rig sehingga animator dapat

menggerakan objek tersebut.

6. Animation

Gerakan pada objek atau karakter diciptakan. Animator harus mengerti berat

dan waktu sekaligus menghasilkan physical acting performance yang

menunjukkan kepribadian karakter tersebut sehingga bisa dimengerti saat

ditayangkan di layar.

7. 3d visual effects (VFX)

Menganimasikan hal-hal yang bukan merupakan karakter atau properti yang

berinteraksi dengan benda, sebagai contoh, bulu, rambut, baju, api, air, dan

debu.

8. Lighting/ rendering

menciptakan pencahayaan dan mood untuk sebuah scene atau sequence.

Setelah selesai mengatur dengan semua lampu maka akan melanjutkan ke

proses render passes, di mana tiap bagian akan melewati proses render.

Tahap pascaproduksi merupakan tahap akhir dan output dari proyek animasi

3D, tetapi hal ini bisa berarti hasil yang berbeda untuk tiap industri yang berbeda.

Industri entertainment menggunakan tahap ini untuk membuat proyek terlihat

menonjol melalui visual efek dan koreksi warna. Industri ilmiah membuat tahap ini

untuk pemeriksaan kembali terhadap keakuratan proyek.

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

8

Gambar 2.1. Production Pipeline (3D Animation Essentials, 2012, hal. 23)

2.1.3. Environment dalam 3D Animasi

White (2009) menuliskan background dan environment merupakan elemen penting

dalam sebuah film animasi baik secara digital maupun tradisional. Kualitas

background dalam suatu film dapat membangun atau menghancurkan kualitas

animasinya. Hal ini disebabkan karena background merupakan mayoritas yang

terlihat di setiap shot pada screen area.

White (2006) dalam bukunya yang lain, yaitu Animation: from Pencils to

Pixels menuliskan bahwa environment merupakan suatu istilah pada animasi 3D

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

9

yang apabila dalam animasi 2D istilahnya berupa background. Enviromental artist

(dan terkadang animator) menciptakan sets dan lokasi di mana karakter dibutuhkan

untuk bergerak. Tetapi berbeda dengan animasi 2D (di mana background adalah

2D piece of artwork), 3D environment harus berbentuk 3D dan sanggup

menampilkan detail dari setiap bagian yang tersorot kamera.

Environmental art dapat berbentuk apapun. Bahkan dalam pengerjaan

environment, ada pembagian dalam bidang khusus. Beberapa environmental artist

diarahkan secara khusus untuk membuat interior, di mana kualitas texture, detail,

lighting, shadowing, dan furniture dan properti sangat penting dalam pengaturan.

Environmental artist lainnya lebih diarahkan untuk eskterior, seperti pohon, semak,

rumput, sungai, dan gunung. Environment sering membutuhkan efek animasi,

seperti sungai berjalan, air terjun, angin, hujan, dan segala sesuatu yang

berhubungan dengan environment.

2.2. Prinsip Desain

Lauer dan Pentak (2005) menuliskan desain adalah perencanaan, pengaturan.

2.2.1. Harmoni

Lauer dan Pentak (2005) menuliskan bahwa unity merupakan harmoni atau

persetujuan antara elemen-elemen desain yang ada, terlihat saling memiliki satu

sama lain, seperti ada koneksi visual yang menyebabkan kebersamaan. Hal yang

serupa terjadi pada harmoni. Apabila beberapa elemen tidak harmoni, terlihat

seperti terpisah atau tidak berhubungan, maka pola yang ada akan terlihat seperti

berpisah dan kurang kesatuan.

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

10

Sebuah jalur mudah untuk mencapai unity adalah dengan proximity

(kedekatan), hanya dengan menaruh elemen-elemen tersebut berdekatan. Empat

elemen yang ada pada gambar A terlihat terpencil, seperti tidak ada hubungan

antara yang satu dengan yang lain. Dengan meletakkan empat elemen tersebut

secara berdekatan seperti pada gambar B, pola tersebut bisa dilihat seperti sebagai

pola yang saling berhubungan.

Gambar 2.2. Unity (Kesatuan) dengan Proximity (Pendekatan) (Design Basics, 2005, hal. 30)

Sebuah alat untuk mencapai kesatuan yang sering digunakan untuk mencapai

kesatuan adalah repetition (pengulangan). Hampir semua elemen bisa mengalami

pengulangan seperti warna, bentuk, tekstur, direksi, atau sudut.

Gambar 2.3. Contoh Repetition (Pengulangan) (Design Basics, 2005, hal. 32)

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

11

Cara lain untuk mencapai kesatuan adalah dengan continuation (kelanjutan),

sebuah cara yang lebih cerdik dibandingkan pendekatan atau pengulangan yang

lebih cukup jelas. Desain A terlihat kompak dengan kedekatan dari tiap elemen.

Pada desain B terlihat lebih kompak karena diatur sedemikian rupa sehingga

penglihatan seseorang mengarah dari elemen yang satu ke elemen yang lain dengan

mudah.

Gambar 2.4. Contoh Continuation (Design Basics, 2005, hal. 34)

2.2.2. Emphasis

Untuk menarik perhatian penonton, seorang desainer membutuhkan emphasis atau

focal point. Elemen emphasis atau penekanan awalanya dapat membantu menarik

perhatian dan mendukung penonton untuk melihat lebih dekat. Focal point bisa

terdapat lebih dari satu. Terkadang sebuah karya seni mengandung point kedua

yang kurang menarik perhatian dibandingkan dengan focal point.

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

12

Umumnya, focal point terjadi ketika sebuah elemen berbeda dari yang

lainnya. Hal apapun yang menginterupsi keseluruhan suatu pola akan mengalihkan

mata secara otomatis karena perbedaannya. Cara untuk mencapai emphasis dengan

kontras merupakan teknik yang berguna dari emphasis dengan membuatnya

terpencil.

Gambar 2.5. Contoh Emphasis dengan Pengucilan (Design Basics, 2005, hal. 34)

Penempatan elemen desain juga bisa menjadi alternatif dalam menciptakan

emphasis. Apabila banyak elemen yang mengarah ke satu benda, perhatian akan

mengarah ke benda tersebut dan menghasilkan focal point. Radial Design

merupakan contoh yang sempurna dari rencana ini.

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

13

Gambar 2.6. Contoh Emphasis dengan Penempatan (Design Basics, 2005, hal. 56)

Tema spesifik atau disebut sebagai dominan seringkali menjadi focal point

visual yang menakjubkan. Penggunaan emphasis visual yang kuat pada satu elemen

bukan hal yang tidak biasa. Pada desain grafis dari iklan koran, cover majalan, dan

lainnya, sering ditemukan emphasis yang jelas dari satu elemen. Hak ini dibutuhkan

untuk menarik perhatian mata penonton dan mempresentasikan tema atau produk.

Gambar 2.7. Contoh Emphasis dengan Satu Elemen (Design Basics, 2005, hal. 59)

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

14

2.2.3. Skala dan Proporsi

Skala dan proporsi saling berkaitan satu sama lain dan sama-sama mengarah ke

ukuran. Skala merupakan kata lain untuk ukuran. Skala besar merupakan suatu jalur

untuk mengatakan besar, dan skala kecil berarti kecil. Artian besar ini menjadi tidak

berarti kecuali mempunyai suatu standar yang bisa dijadikan referensi. Seekor

anjing besar menjadi bukan apa-apa apabila tidak mengetahui ukuran standar

seekor anjing. Proporsi mengarah ke yang berhubungan dengan ukuran benda yang

satu dengan yang lainnya atau berlawanan dengan standar.

2.2.4. Keseimbangan

Dalam mencari keseimbangan dalam gambar, seringkali dengan cara

mengasumsikan sumbu vertikal sebagai garis tengah dan sering mengharapkan

untuk melihat berat visual yang seimbang. Sumbu ini berfungsi sebagai titik

tumpuan dalam perbandingan atau penglihatan dan kedua sisi akan mencapai

equilibrium (keseimbangan). Keseimbangan merupakan tujuan yang ingin dicapai

secara umumnya. Tetapi hal ini bukan berarti tidak ada tempat untuk

ketidakkeseimbangan yang mempunyai maksud tertentu.

Jenis keseimbangan yang paling mudah, baik untuk diciptakan dan dikenali

disebut symmetrical balance (keseimbangan simetris). Bentuk mengalami

pengulangan pada posisi pada sisi lain dari sumbu vertikal pada keseimbangan

asimetris. Tipe simetri ini disebut juga simetri bilateral.

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 13: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

15

Gambar 2.8. Contoh Bangunan yang Memiliki Simetri Bilateral (Design Basics, 2005, hal. 87)

Jenis keseimbangan kedua disebut asymmetrical balance (keseimbangan

asimetris). Pada kasus ini keseimbangan dicapai dengan objek yang tidak memiliki

berat visual yang sama atau daya tarik yang sama di mata.

Gambar 2.9. Contoh Bangunan yang Memiliki Keseimbangan Asimetris (Design Basics, 2005, hal. 91)

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 14: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

16

Keseimbangan asimetris berdasarkan daya tarik objek objek yang berbeda

terlihat sama menariknya terhadap mata. Satu elemen yang menarik perhatian kita

mempunyai perbedaan value, perbedaan dari cahaya dan kegelapan.Warna juga

bisa menjadi elemen penyeimbang. Gambar yang berwarna selalu lebih menarik

mata daripada yang hitam putih. Sebuah area kecil warna terang dapat

menyeimbangkan area warna redup yang luas. Keseimbangan dengan value atau

warna merupakan alat yang mengijinkan perbedaan bentuk dari sisi manapun dari

sumbu tengah dan masih mencapai daya tarik mata yang seimbang.

Gambar 2.10. Contoh Asimetris dengan Value (Design Basics, 2005, hal. 92)

2.3. Desain Environment

White (2006) mengatakan konsep desain environment tidak boleh diremehkan

dalam proses desain dan perkembangan dalam pembuatan animasi. Penonton akan

melihat background environment kurang lebih sebanyak 95% baik disadari atau

tanpa disadari oleh penonton. Akibatnya, sebuah film bisa memberikan kualitas

ilusi atau menciptakan mood tertentu apabila background yang diciptakan

berkualitas tinggi.

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 15: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

17

Seorang concept artist akan mengembangkan visual dan tampilan warna

secara keseluruhan proyek, di bawah bimbingan director. White (2009) menuliskan

concept art bukan membicarakan mengenai desain akhir melainkan konsep awal

mengenai tampilan dan mood cerita yang ingin ditampilkan. Concept Art memuat

konsep desain karakter, properti, dan environment.

Gambar 2.11. Gambar Concept Art (How to Make Animated Films, 2009, hal. 232)

2.2.1. Konstruksi

Farrelly (2007) menyebutkan bahwa konstruksi adalah mengenai arsitektur.

Farrelly menyebutkan juga ada empat elemen utama dalam pembuatan bangunan,

yaitu:

1. Struktur (atau kerangka)

Struktur sangat memperhatikan bagaimana bangunan tersebut disangga dan

pada umumnya mengambil salah satu dari dua bentuk, yaitu, struktur dari

konstruksi yang solid (di mana tembok mendukung bangunan) atau struktur

konstruksi kerangka (di mana kerangka bebas dari tembok dan lantai

bangunan).

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 16: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

18

Struktur bangunan yang solid menciptakan berat dan kepadatan pada

bangunan dan akan mempertegas ruang interior bangunan. Struktur

bangunan yang solid bisa menggunakan batu. Contohnya, ruangan batu dari

batu alam atau bata dan beton.

Gambar 2.12. Struktur yang Solid (http://www.clublofts.com/images/SolidStructure.jpg)

Konstruksi kerangka menyediakan sifat lentur yang baik pada

bangunan dan posisi terbuka yang ada (seperti pintu dan jendela). Struktur

kerangka bisa dibuat dengan banyak material seperti kayu, baja atau beton,

dan bisa dibangun dengan cepat bahkan untuk disesuaikan dengan

kebutuhan masa depan.

Gambar 2.13. Struktur Kerangka (http://www.mainebarncompany.com/wp-content/themes/Mainebarn/graphics/mebrn1.jpg)

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 17: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

19

2. Fondasi

Struktur bangunan harus mendukung bagian yang menyentuh tanah, yang

sering disebut fondasi bangunan. Fondasi mempunyai peranan penting yaitu

mendukung kerangka atau struktur tembok. Fondasi harus kuat untuk

merespon kondisi tanah dan pergerakannya disekitar bangunan. Pergerakan

tanah dipengaruhi oleh kondisi lokal seperti geologi pada daerah yang akan

dibangun.

Gambar 2.14. Fondasi (http://www.mussell-family.com/kipo_2008/building_foundation_rebar.jpg)

3. Tembok dan bukaan

Tembok merupakan aspek arsitektural yang menciptakan pagar, membuat

batasan antara interior dan exterior. Tembok bisa menahan beban,

mendukung atap atau bidang lantai; atau tidak menahan beban sebagai

pemisah ruang.

Bukaan pada tembok mengijinkan cahaya untuk masuk ke dalam

ruangan, menyediakan ventilasi, dan sebagai tempat masuk dan atau keluar

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 18: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

20

dari sebuah bangunan atau ruang. Bukaan pintu menandai titik masuk dan

sering didefinisikan sebagai identitas gedung. Pintu keluar masuk sering

ditandai dengan ambang pintu di mana tingkat lebih tinggi untuk

menjelaskan titik masuk.

Gambar 2.15.Jendela Membuat Cahaya Bisa Masuk ke Ruangan (http://picklemedia1.scrippsnetworks.com/pickle_media1/media/HGTV/110826/Photo_Vid

eo_18345817037648253073193_tophor.JPG?0)

4. Atap

Atap merupakan lapisan atas dari sebuah bangunan, membuat proteksi dan

memberikan rasa aman dan nyaman. Atap bisa berbentuk luas, bertindak

sebagai struktur tunggal dari bangunan atau mencakup bangunan.

Faktor iklim mempengaruhi desain atap. Curah hujan perlu segera

dialirkan secara cepat dan efisien, di mana mungkin memerlukan atap yang

miring. Pada iklim yang hangat, atap sering memerlukan proteksi dari

intensitas panas sehingga membutuhkan struktur atap yang menggantung

sehingga menyediakan perlindungan tambahan ke jalan di bawahnya. Pada

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 19: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

21

iklim yang mungkin turun salju, puncak atap merupakan bagian kritis untuk

mencegah salju menetap pada atap permukaan.

Gambar 2.16. Berbagai Macam atap

(http://www.maierroofingcompany.com/images/page_parts/images/roof_types.jpg)

2.2.2. Bentuk dan Furnitur Ruang Tamu

Grimley (2007) menuliskan bahwa pembentukan ruang menjadi beberapa kamar

yang mempunyai bentuk khusus merupakan seni utama dari desainer interior.

Beberapa masalah akan mempengaruhi proporsi ruangan dan rencana peletakannya

termasuk fungsi ruangan yang diharapkan, peletakan mebel dan aksesoris yang

akan mengisi ruangan tersebut. Ruangan dan kamar bisa bersambungan dalam

urutan yang menimbulkan penemuan dan menimbulkan kesenangan.

Proporsi berhubungan dengan salah satu dasar karakteristik dari bentuk, yaitu

perbandingan antara lebar dan panjang. Pembicaraan mengenai proporsi suatu

bentuk oleh desainer umumnya bersangkutan dengan panjang dan lebar dari sebuah

kotak, tetapi bisa juga bersangkutan dengan proporsi suatu lingkaran, bahkan

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 20: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

22

bentuk yang lebih kompleks seperti proporsi bentuk ginjal pada kolam renang.

Proporsi berhubungan dengan keputusan desain dibuat mengenai berbagai elemen

yang berkaitan lainnya. Sebagai contoh, desainer harus mempertimbangkan

proporsi bentuk tembok antara jendela dan proporsi pintu ketika mendesain

ketinggian interior.

Gambar 2.17. Contoh Proporsi Ruangan (Color, Space, and Style, 2007, hal.78)

Ruang tamu memiliki batasan yang paling sedikit dari seluruh ruangan yang

ada dalam sebuah rumah karena tidak membutuhkan peralatan, atau perlengkapan

pipa, atau penyimpanan. Ruang tamu didesain untuk merefleksikan gaya hidup dari

sebuah keluarga. Penentuan ukuran dan bentuk ruangan akan membantu pemilihan

dan peletakan mebel. Furnitur mempunyai dimensi yang berbeda dari berbagai

macam variasi furnitur yang ada. Di bawah ini merupakan dimensi umum furnitur

untuk ruang tamu. Furnitur yang berbeda jauh dengan contoh di bawah ini mungkin

tidak begitu nyaman dan praktis.

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 21: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

23

Gambar 2.18. Ukuran Umum Furnitur untuk Ruang Tamu (Color, Space, and Style, 2007, hal. 99)

Woodson (1981) menuliskan bahwa dalam mendesain atau memilih furnitur,

hal umum yang harus diperhatikan adalah:

1. Sesuai dengan pengguna. Hati-hati dengan pertimbangan yang harus

diberikan kepada dimensi dan karakteristik anatomic pengguna supaya

furnitur yang ada sesuai dengan pengguna, mendukung pengguna dengan

layak, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2. Efisiensi pengguna. Perlu pertimbangan apa yang akan dilakukan

pengguna dengan furnitur dengan kondisi peletakan elemen, sambungan

komponen, pengerjaan kontrol spesial dan dampak visual saat akhir.

3. Karakterisik interaktif. Pertimbangan sebuah furnitur akan berinteraksi

dengan posisi lain dan memiliki orientasi dan gangguan yang berbeda.

4. Keamanan. Desain harus memerhatikan sisi keamanan, termasuk titik

kontak tajam,rapuhnya struktur, keseimbangan dan stabilitas, dan mudah

terbakar.

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 22: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

24

5. Rumah Tangga. Seseorang yang harus membersihkan, memisahkan,

menyimpan, dan menyusun furnitur sekali waktu. Desain yang ada harus

membantu bukan menghalangi.

Desain furnitur yang baik bisa diciptakan untuk alasan gaya, tetapi penemuan

manusia yang baik harus diutamakan. Ada lebih sedikit batasan untuk tipe meja

yang digunakan untuk keperluan rumah tangga atau lobby seperti end tables and

coffee tables. End tables tidak boleh lebih tinggi dari lengan kursi yang berdekatan.

Coffee tables tidak boleh lebih rendah dari 12in (30cm) atau lebih tinggi dari 16 in

(46cm) Credenzas atau magazine tables umumnya berinteraksi dengan posisi

berdiri dan sebaiknya tingginya sekitar 36in(91 cm). Meja yang sangat pendek

sebaiknya tidak memiliki ujung yang tajam terutama meja yang mempunyai kaca

di atasnya. Meja dengan tumpuan satu kaki sebaiknya tidak melebihi lebar bagian

atas untuk menghindari bahaya tersandung.

Gambar 2.19. Ukuran yang disarankan Woodson (Human Factor Design handbook, 1981, hal. 692)

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 23: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

25

Dalam mendesain dan memilih kabinet atau rak penyimpanan, hal utama

yang menjadi pertimbangan adalah kemungkinan penyimpanan dan hal yang akan

dilakukan. Hal ini memerlukan perhatian mengenai bentuk dan berat hal yang akan

disimpan baik ukuran dan berat yang akan disimpan dan kebutuhan pengguna untuk

melihat seberapa tinggi dan jauh yang dapat dicapai oleh pengguna. Kekuatan dan

batasan gerakan oleh pengguna saat dalam berbagai posisi seperti stretching,

bending, membungkuk, dan berlutut.

Gambar 2.20. Batasan Gerakan Pengguna saat Mengambil Barang (Human Factor Design handbook, 1981, hal. 694)

Ruang tamu dapat berfungsi dengan baik ketika diatur mengikuti beberapa

prinsip alternatif. Grimley (2007) menuliskan bahwa prinsip symmetrical (simetris)

membuat furnitur diletakkan di sekitar sumbu yang ada di tengah ruangan. Prinsip

dual axis akan membuat fokus ke tengah ruangan dan sisi lainnya menjadi latar

belakang. Prinsip local symmetry memisahkan area duduk dan membuat ruangan

terasa lebih luas serta menjaga keharmonisan dan keseimbangan dalam ruangan.

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 24: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

26

Prinsip asymmetrical menggunakan grup furnitur yang tidak berhubungan sebagai

hasil dari suasana lepas dalam ruangan.

Gambar 2.21. Ruang Tamu dengan Prinsip Symmetrical

(Color, Space, and Style, 2007, hal. 100)

Gambar 2.22. Ruang Tamu dengan Prinsip Dual Axis

(Color, Space, and Style, 2007, hal. 100)

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 25: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

27

Gambar 2.23. Ruang Tamu dengan Prinsip Local Symmetry

(Color, Space, and Style, 2007, hal. 101)

Gambar 2.24. Ruang Tamu dengan Prinsip Local Symmetry

(Color, Space, and Style, 2007, hal. 101)

2.2.3. Permukaan

Grimley (2007) menyampaikan bahwa permukaan mungkin merupakan hal yang

paling mudah sekaligus paling provokatif dari segala sarana yang digunakan

desainer interior untuk membatasi ruangan. Fungsi efektif dari suatu interior akan

hilang apabila permukaan akhirnya tidak dipadukan dengan baik.

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 26: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

28

2.3.3.1. Warna

Grimley (2007) mengatakan warna tetap merupakan tantangan yang paling

menantang dan sering menjadi perdebatan dalam desain interior. Grimley

mengutip perkataan seorang pelukis dan ahli teori warna, Josef Albers,

“Colors present themselves in continous flux, constantly related to changing

neighbours and changing conditions.” Yang apabila diterjemahkan, kurang

lebih menjadi warna mempresentasikan dirinya dalam aliran secara terus

menerus, secara konstan berhubungan dengan pergantian sesuatu yang

terletak dekat dengannya dan berubah kondisi.

Warna pada dasarnya merupakan hasil penyerapan atau pencerminan

suatu benda terhadap cahaya yang terlihat dalam spektrum warna. Peranan

warna dalam desain interior mengalami komplikasi lebih lanjut dengan

adanya perpaduan dengan materialnya. Warna dalam desain interior dapat

dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu warna sebagai permukaan yang

diterapkan dan warna sebagai integral untuk sebuah material.

1. Color Wheel

Fraser dan Banks (2004, hal. 40) mengatakan penemuan Newton mengenai

spektrum pembagian tujuh warna adalah sewenang-wenang dan terlalu

terobsesi dalam ilmu berhitungnya sehingga color wheel yang dihasilkan

sedikit aneh karena pembagian warnanya berbeda ukuran untuk tiap

warnanya. Color Wheels kemudian diproduksi oleh theorists lainya, di mana

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 27: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

29

hampir semuanya selalu berdasarkan pembagian warna primary yang

jaraknya sama.

Gambar 2.25. Color Wheel

(http://www.tigercolor.com/color-lab/color-theory/images/color-wheel-300.gif)

2. Relatif Warna

a. Temperatur Warna

Grimley (2007) mengatakan bahwa warna memiliki temperatur. Warna bisa

dideskripsikan sebagai hangat (merah, orange, kuning) atau dingin (biru,

hijau). Warna netral (putih, abu-abu) juga memiliki variasi temperatur. Putih

bisa bergantian dideskripsikan dingin atau hangat dan perubahan dalam

temperatur dapat menambah dan mengikat bersama dalam skema warna.

Gambar 2.26. Warna Hangat dan Dingin (Color, Space, and Style, 2007, hal. 140)

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 28: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

30

b. Warna dan Material

Peranan warna dalam desain interior lebih kompleks ketika digabungkan

dengan material. Material mempunyai kualitas serapan, reflectance, dan

luminance di mana sistem warna secara abstrak tidak masuk ke dalam

hitungan. Material mungkin mengandung banyak layer warna dan sering

mengandung variasi warna dalam sebuah sampel material. Warna dalam

interior desain dapat dibagi menjadi dua kategori yang berbeda, yaitu, warna

sebagai permukaan yang diplikasikan dan warna sebagai integral pada

sebuah material.

c. Skema Warna

Fraser dan Banks (2004) mengatakan Color Wheel manapun yang

digunakan, tujuan utamanya membantu penggunanya menuju ke arah warna

yang akan bekerja sama dengan baik. Skema warna juga dideskripsikan

sebagai harmoni. Terry Lee Stone (2006) mengatakan ada 6 konsep dasar

warna yang dapat diaplikasikan untuk kombinasi warna yang tidak terbatas,

yaitu:

1. Complementary

Merupakan pasangan warna yang saling bertolak belakang dalam color

wheel. Warna-warna ini mempresentasikan hubungan yang paling kontras.

Bila dua warna ini digunakan maka akan menghasilkan visual yang menarik

perhatian mata.

2. Split Complementary

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 29: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

31

Merupakan tiga skema warna, di mana salah satu warnanya ditemani oleh

dua warna yang berdekatan dan berjarak sama dalam color’s complement

yang pertama.

3. Double Complementary

Kombinasi dua pasangan dari complementary colors. Adanya penaikan

komplemen yang terjadi karena intensitas warna satu sama lain

menyebabkan tidak semua set warna yang dihasilkan akan menyenangkan.

4. Analogous

Kombinasi dua warna atau lebih yang jaraknya sama antar satu dengan yang

lain dalam color wheel. Warna-warna ini memiliki gelombang cahaya yang

mirip sehingga paling mudah dilihat mata.

5. Triadic

Kombinasi dari tiga warna yang jaraknya sama dalam color wheel. Triads

dengan warna utama sangat mencolok mata, tetapi secondary dan tertiary

menghasilkan kontras yang lembut. Triads dengan dua warna primary

(misalnya ungu, nila, dan merah) menghasilkan warna yang lebih

menyenangkan.

6. Monochromatic

Skema warna ini menghasilkan shades dan tints dari setiap suatu warna.

Gunakan satu warna dan eksplorasikan berbagai macam saturation dan

lightness untuk menghasilkan kombinasi warna yang senada.

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 30: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

32

Gambar 2.27. Berbagai Macam Skema Warna (Color Design Workbook, 2006, hal. 21)

d. Psikologi Warna

Fraser dan Banks (2004) menuliskan beberapa aspek psikologi warna, yaitu:

1. Cokelat

Positif: serius, hangat, warna alam, dapat diandalkan, menunjang

Negatif: kurang menyenangkan, depresi, kurang hebat

2. Ungu

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 31: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

33

Positif: kesadaran spiritual, penahanan, penglihatan, kemewahan,

kebenaran, kualitas

Negatif: dekadensi, tekanan, keadaan yang rendah

3. Hitam

Positif: kepuasan, kemewahan, keamanan, efisien

Negatif: penindasan, kedinginan, ancaman, depresi

4. Biru

Positif: intelegensi, kepercayaan, efisien, ketenangan, tanggung jawab,

sejuk, refleksi, tenang

Negatif: kedinginan, cuek

5. Merah

Positif: kuat, berani, hangat, tenaga, stimulasi, masculin, kegembiraan.

Negatif: tantangan, agresi, menyiksa

6. Hijau

Positif: harmoni, keseimbangan, penyegar, kasih universal, pemulihan,

penghiburan, damai

Negatif: kebosanan, stagnasi, kelemahan

7. Kuning

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 32: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

34

Positif: optimis, percaya diri, kuat, persahabatan, kreatif

Negatif: irasional, ketakutan, depresi,

8. Abu-abu

Positif: netral

Negatif: kurang percaya diri, lembab, depresi, hibernasi, kurang tenaga

2.3.3.2. Material

Grimley (2007) mengungkapkan bahwa material merupakan esensi dari

palet desain interior. Material mempunyai pengaruh langsung terhadap

warna, cahaya, tekstur, dan pola yang digunakan oleh desainer.

1. Wall Treatments

Dinding mempertegas ruangan dari sebuah kamar atau urutan gerakan

melalui sebuah interior. Berbagai macam penyelesaian permukaan dinding

berkisar dari cat yang sederhana hingga yang lebih kompleks seperti papan

bingkai yang rumit dan lapisan batu.

2. Cat

Cat digunakan untuk menambahkan warna, ketahanan, dan dekorasi ke

beberapa elemen dalam interior.

3. Wallpapers dan Vinyls

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 33: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

35

Baik kertas ataupun vinil, wall coverings tersusun dari bagian depan yang

dicetak menempel pada dinding. Bagian depan diperlakukan sebagai

permukaan dekoratif yang kemudian diaplikasikan pada dinding bagian

vertikal. Kertas dan vinil menawarkan banyak keuntungan mulai dari

ketahanan dan kemampuan untuk menyembunyikan permukaan yang tidak

sempurna menjadi estetika murni.

Gambar 2.28. Contoh Wall Coverings

(http://cdn.freshome.com/wp-content/uploads/2010/06/wall-covering-

design3.jpg)

Lantai merupakan integral untuk sebuah proyek interior.

Penyempurnaan lantai bisa dilanjutkan atau didesain dengan kombinasi

antara permukaan yang kasar dan lembut. Karpet juga bisa menambahkan

integrasi pada lantai.

2.3.3.3. Tekstur

Grimley (2007) menuliskan penggabungan antara jarak dan keseimbangan

dari tekstur dalam sebuah ruangan bisa diterjemahkan sebagai skema

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 34: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

36

warna yang canggih. Integrasi tekstur menjadi konsep desain memerlukan

seleksi material dan desain pencahayaan.

Ada dua tipe dasar pada tekstur yaitu visual dan tactile. Contoh

material yang menggunakan tekstur visual adalah kayu dan batu. Tactile

Texture memasukkan kain dan karpet buatan tangan maupun mesin. Tesktur

ini digunakan paling efektif ketika bersampingan dengan tekstur yang

kontras.

Gambar 2.29. Contoh Tekstur Kayu (Color, Space, and Style, 2007, hal. 191)

Interaksi warna, material, dan tesktur saat bereaksi dengan cahaya,

semuanya membentuk sebuah karakter dari interior environment. Warna

mempunyai efek langsung pada material untuk menerjemahkan kualitas

visual maupun tactile. Tiga palettes umum yaitu putih, netral, dan gelap

mempunyai implikasi yang berbeda dalam peran tekstu rdalam konsep

desain secara keseluruhan. Dengan white color palettes, bayangan yang

tercipta oleh tekstur material yang berbeda terlihat lebih jelas. White palette

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 35: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

37

paling sukses dengan keadaan yang berkelimpahan cahaya alami dan

menyoroti kontras permukaan dan tekstur. Palette ini juga memerikan

keuntungan material dengan tekstur natural seperti linen dan karpet sisal.

Gambar 2.30. Ruangan dengan White Pallete (Color, Space, and Style, 2007, hal. 194)

Neutral palletes mempunyai resiko yang paling kecil dari sudut

pandang desain, paling mudah diterima oleh klien, dan paling susah diubah

menjadi sebuah skema yang menakjubkan. Neutral pallete memiliki

asosiasi yang sedikit sekarang ini dan terlihat seperti kuno. Pendekatan ini

terancam menjadi dangkal ketika banyak tekstur dan material tidak tercapai.

Neutral palletes dapat dengan mudah bergabung dengan banyak material

seperti kayu, gabus, dan batu untuk mencapai kestabilan tactile textures

dengan visual textures. Neutral palletes menutupi banyak spektrum warna,

mulai dari krem hingga abu-abu. Hal ini memerlukan ketelitian

memasangkan material alam termasuk kayu, batu, dan logam.

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 36: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

38

Gambar 2.31. Ruangan dengan Neutral Pallete (Color, Space, and Style, 2007, hal. 196)

Dark palletes memerlukan lebih banyak tekstur yang kontras

dibandingkan dengan palletes yang lebih ringan, karena bayangan tidak

begitu jelas. Dark palletes mungkin lebih bergantung pada pantulan material

untuk tekstur yang kontras. Dark material palletes perlu mengandung kontras

warna yang lebih terang pada permukaan dindingnya sehingga ruangan

tersebut tidak terkesan berat atau suram.

Gambar 2.32. Ruangan dengan Dark Pallete

(Color, Space, and Style, 2007, hal. 198)

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 37: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

39

2.3.3.4. Pola

Pola merupakan elemen ulangan, yang biasanya terletak pada sebuah garis.

Pola memberikan visual yang menyenangkan pada permukaan ruangan,

baik pada tekstil, wall covering, atau lantai. Elemen pengulangan

menciptakan keseimbangan dan menyenangkan mata, dan menciptakan

mood yang diinginkan. Tidak ada aturan yang pasti dalam mengaplikasikan

pola.

2.2.4. Pencahayaan

Grimley (2007) menuliskan kenyamanan sebuah ruangan tidak dapat dinyatakan

secara jelas dan kerap dinilai secara intuitif merupakan hal yang penting untuk

membawa karakter visual dari sebuah ruangan. Cahaya, baik secara alamiah

maupun buatan mempunyai pengaruh kepada environment interior baik secara

fungsi dan emosional. Desainer interior tidak melakukan desain atau spesifikasi

pemanas, pendingin, elektris, dan pipa saluran air, melainkan bergantung kepada

profesional lainnya untuk mencapai bayangannya.

2.3.4.1. Pencahayaan Alami

Kualitas pencahayaan alami sering dipertimbangkan dalam penerapan

interior pada umumnya, tetapi tidak terintegrasikan sepenuhnya. Cahaya

bisa menjadi komponen yang kuat dalam environment, memberikan sifat

asli untuk bereaksi terhadap kualitas cahaya secara emosional dan intuitif.

Desainer perlu memahami arah orientasi matahari dari setiap ruangan dan

konfigurasi serta karakteristik dari exterior environment yang berdekatan

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 38: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

40

dengan masing-masing ruangan. Sebagai contoh, ruangan yang

mengahadap ke utara mempunyai keuntungan dari tembok atau elemen

landscape yang menerima cahaya yang kuat dari selatan ketika memasuki

ruang interior seperti pemantulan cahaya yang indah.

Antisipasi aktivitas dalam ruangan akan menentukan bagaimana

seharusnya cahaya alami dikontrol. Bukaan jendela yang menghadap ke

arah barat menerima orientasi paling baik untuk fungsi yang paling banyak

sejak diakuinya sebagai cahaya matahari yang masuk paling konsisten tiap

harinya. Sebuah ruangan yang memiliki bukaan jendela yang menghadap

utara hanya mengijinkan diffused light untuk masuk, membuat sebuah lokasi

yang ideal untuk studio artis sekaligus meminimalisir kemungkinan cahaya

yang menyilaukan dari layar monitor komputer. Bukaan jendela yang

menghadap barat menerima cahaya sore dalam sudut yang sangat rendah,

sebuah kondisi ideal untuk ruang makan ataupun ruang tamu. Bukaan

jendela yang menghadap timur mengijinkan cahaya pagi masuk ke dalam

ruangan, ideal untuk breakfast nook atau coffee station di kantor.

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 39: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

41

Gambar 2.33. Arah Bukaan Jendela Mempengaruhi Jumlah Cahaya (Color, Space, and Style, 2007, hal. 215)

Pencahayaan secara alami bisa dikontrol dengan tiga cara, melewati

bahan tambahan seperti tirai, gorden, dan kerai; spesifikasi kaca; dan

konfigurasi dari bukaan itu sendiri. Posisi dan desain jendela bisa

mempengaruhi kualitas cahaya. Ruangan yang memiliki keuntungan dari

cahaya alami secara langsung mungkin lebih memerlukan palet warna

netral. Ruangan rumah yang menerima cahaya alami secara tak langsung

mungkin memerlukan lebih banyak warna. Arsitektur yang berhubungan

dengan daerah, seperti arsitektur Skandinavia mempunyai warna yang

mewah, sedangkan rumah tradisional Yunani dan Spanyol dicat putih.

2.3.4.2. Pencahayaan Buatan

Ruang interior yang mementingkan mood, kemungkinan cahaya bermain

sebagai peran sentral dalam desainnya tinggi. Permukaan yang simpel dan

warna yang dipilih mengambil keuntungan dari cahaya. Tembok mungkin

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 40: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

42

berupa hangat, kuning mentega, dan kaca dan permukaan reflektif lainnya

digunakan untuk melempar focal glow dan soft light di sekitar ruangan.

Desain pencahayaan untuk menciptakan mood berdasarkan

pendekatan yang bertentangan dengan desain pencahayaan yang mencari

tingkat pencahayaan yang didistribusikan merata dan spesifik. Pencahayaan

buatan paling baik diperiksa berdasarkan fungsinya, khususnya

digambarkan sebagai ambient, accent, focal, atau task lighting.

Ambient lighting merupakan fungsi penerangan secara umum pada

ruangan. Accent lighting bertindak sebagai lampu sorot untuk menerangi

karya seni, perincian arsitektur, atau perabot secara spesifik. Chandeliers,

wall scones, dan lampu menarik mata ke arah mereka dan menyediakan

focal points pada ruangan dan sering dikatakan sebagai focal glow. Solusi

desain pencahayaan yang sering berhasil adalah penyeimbangan antara

ambient light dengan focal glow. Task lighting menyediakan lampu untuk

aktivitas secara spesifik.

Gambar 2.34. Lampu sebagai Cahaya Buatan (http://assets.inhabitat.com/wp-content/blogs.dir/1/files/2012/10/Zero-Waste-Lamp-

Fliter_Bijl-Architecture.jpg)

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 41: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

43

Sumber pencahayaan buatan sering disebut sebagai lampu. Cahaya

yang berasal dari satu sumber arah seperti cahaya matahari menciptakan

area bayangan sekitar daerah cahaya yang ada. Sebuah titik cahaya

memberikan perhatian kepada permukaan yang mengiluminasi dan

memberikan highlights sehingga melekat pada karakteristik benda

tersebut. Diffuse light yang mirip dengan keadaan hari saat mendung

mendistribusikan cahaya secara rata dan tidak cukup kuat untuk

menciptakan bayangan. Distribusi cahaya ini mungkin bekerja dengan

baik pada environment karena mudah di mata, tetapi bisa terlihat sedikit

kusam dan tidak bernyawa dari waktu ke waktu.

Banyak jenis lampu tersedia dengan karakter spesifik masing-

masing untuk penampilan warna, ukuran, konsumsi energi, dan masa

hidup lampu.

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014

Page 42: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2473/6/BAB II.pdfdesain, dan tahap penelitian dari proyek 3D secara keseluruhan. Tahap ini sangat diperlukan karena

44

Gambar 2.35. Korelasi Temperatur Warna Lampu (Color, Space, and Style, 2007, hal. 220)

Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014