Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ... · conducted by PT. KCIC is more directed...
Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ... · conducted by PT. KCIC is more directed...
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
STRATEGI MANAJEMEN ISU PT. KERETA CEPAT
INDONESIA CHINA (KCIC) DALAM MENANGANI ISU
PENOLAKAN PROYEK KERETA CEPAT JAKARTA-
BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)
Jonathan
13140110334
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
KONSENTRASI MULTIMEDIA PUBLIC RELATIONS
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
TANGERANG
2017
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
ISSUES MANAGEMENT STRATEGY OF KERETA CEPAT
INDONESIA CHINA (KCIC) COMPANY IN DEALING WITH
ISSUE OF REJECTIONS JAKARTA-BANDUNG FAST TRAIN
THESIS
Submitted to Meet the Requirements of
Obtaining a Degree in Communication Science (S, I, Kom)
Jonathan
13140110334
MAJOR OF COMMUNICATION SCIENCE
CONSENTRATE ON MULTIMEDIA PUBLIC RELATIONS
FACULTY OF COMMUNICATION SCIENCE
MULTIMEDIA NUSANTARA UNIVERSITY
TANGERANG
2017
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk Mama tercinta…
Terlebih untuk Papa tercinta yang saat ini sudah bersama
Tuhan Yesus di Surga…
Mazmur 23 : 04
“Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut
bahaya, sebab Engkau besertaku, gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah
yang menghibur aku.”
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat dan kasih-Nya yang
sempurna, Peneliti dapat melaksanakan proses penelitian Skripsi dari awal,
pertengahan, hingga sampai pada akhirnya Peneliti boleh menyelesaikan penelitian
Skripsi dengan judul “Strategi Manajemen Isu PT. Kereta Cepat Indonesia China
(KCIC) Dalam Menangani Isu Penolakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung” dengan
baik dan tepat waktu. Semua karena anugerah dari Tuhan Yesus. Dalam Skripsi ini,
Peneliti juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Indiwan Seto Wahu Wibowo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing bagi
Peneliti dalam pembuatan Skripsi ini. Atas ketersediaan waktu dan ilmu
yang sudah diberikan, Peneliti dapat melakukan penelitian dengan baik
dan benar.
2. Inco Hary Perdana, S.I.Kom., M.Si., selaku Kepala Program Studi Ilmu
Komunikasi yang senantiasa memberikan hal positif melalui kurikulum
dalam Ilmu Komunikasi.
3. Mama tercinta, selaku Orangtua yang sudah memberikan semangat dan
motivasi bagi Peneliti dalam melakukan penelitian ini sampai pada
akhirnya.
4. Florend sebagai pendamping dan kekasih Peneliti atas semangat dan
dukungan yang sudah diberikan selama proses penelitian berlangsung.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
vi
Ada begitu banyak pelajaran dan pengalaman yang Peneliti dapat melalui
proses pembuatan Skripsi ini. Peneliti juga secara langsung telah belajar banyak
dalam ruang lingkup Ilmu Komunikasi di sebuah perusahaan, khususnya dalam
melakukan upaya manajemen isu di sebuah perusahaan. Peneliti sadar, bahwa untuk
mencapai tahap upaya manajemen isu yang optimal, perlu didasari langkah-langkah
yang benar dalam menentukan tindakan, khususnya melalui pembentukan strategi
yang disiapkan. Peneliti menyadari, bahwa masih banyak kekurangan dari Skripsi
ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, jika ada kritik
dan saran yang membangun khususnya bagi Skripsi ini, Peneliti tentu akan dengan
senang hati menerimanya dengan baik. Tak lupa juga yang menjadi harapan bagi
Peneliti, semoga melalui Skripsi ini dapat menjadi wawasan dan manfaat yang
berguna bagi pembaca dalam melakukan sistem manajemen isu yang baik dan
efektif.
Tangerang, 06 Agustus 2017
Penulis,
Jonathan
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
vii
STRATEGI MANAJEMEN ISU PT. KERETA CEPAT INDONESIA CHINA
(KCIC) DALAM MENANGANI ISU PENOLAKAN KERETA CEPAT
JAKARTA-BANDUNG
ABSTRAK
Oleh: Jonathan
Strategi merupakan ilmu atau rencana yang cermat yang berusaha untuk
memanfaatkan sumber daya dalam mencapai sasaran khusus. Hal ini juga berlaku
bagi setiap perusahaan yang kredibel di bidang masing-masing dalam menangani
suatu isu perusahaan. Salah satunya adalah strategi manajemen isu yang dilakukan
oleh PT. Kereta Cepat Indonesia China dalam menangani isu penolakan kereta
cepat Jakarta-Bandung yang saat ini sedang berlangsung proses persiapan
pembangunannya. Namun, di saat proses persiapan pembangunan kereta cepat
Jakarta-Bandung berlangsung, muncul beberapa isu-isu yang menjadi perbincangan
dan cukup menjadi hal yang bersifat kontroversial bagi sejumlah pihak.
Judul skripsi ini adalah “Strategi Manajemen Isu PT. Kereta Cepat
Indonesia China (KCIC) dalam Menangani Isu Penolakan Kereta Cepat Jakarta-
Bandung”. Tujuannya untuk mendeskripsikan strategi manajemen isu yang
dilakukan PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dalam menangani isu
penolakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Sifat yang digunakan dalam
penelitian bersifat deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Instrumen penelitian
yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen. Key
informan dalam penelitian yaitu Senior Manager Corporate Communication PT.
Kereta Cepat Indonesia China dan Corporate & Marketing Communication PT.
Kereta Cepat Indonesia China.
Hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa strategi manajemen isu yang
dilakukan oleh PT. KCIC lebih mengarah pada konsep Ronald D. Smith (2009, h.
131) yaitu reactive strategy: deliberate inaction dimana PT. KCIC menggunakan
strategi untuk bersikap silent dalam menanggapi suatu isu. Dalam penelitian ini
juga menggunakan konsep John dan Chase (1979) sebagai acuan konsep dalam
penelitian ini, namun berdasarkan hasil penelitian tidak semua konsep John dan
Chase dilakukan secara sempurna dalam melakukan manajemen isu.
Kata Kunci: Strategi, Manajemen Isu, dan, Isu Penolakan
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
vii
ISSUES MANAGEMENT STRATEGY OF KERETA CEPAT INDONESIA
CHINA (KCIC) COMPANY IN DEALING WITH ISSUE OF REJECTIONS
JAKARTA-BANDUNG FAST TRAIN
ABSTRACT
By: Jonathan
Strategy is a science or a careful plan that seeks to utilize resources in
achieving specific goals. This also applies to any credible company in their
respective fields in dealing with an enterprise issue. One of them is an issue
management strategy undertaken by PT. China Fast Train in addressing the issue
of rejection of Jakarta-Bandung fast train is currently underway preparation process
of its development. However, in the process of preparation for the rapid
development of Jakarta-Bandung, several issues arose and became quite
controversial to some parties.
The title of this thesis is "Management Strategy Issue PT. China Fast Train
China (KCIC) in Handling Issues Disclaimer Jakarta-Bandung Train Fast ". The
goal is to describe the issue management strategy undertaken by PT. China Fast
Train China (KCIC) in dealing with the rejection of the Jakarta-Bandung rapid train
project. The nature used in the research is descriptive with the type of qualitative
research. The research instrument used is in-depth interview, observation, and
document study. Key informant in research that is Senior Manager of Corporate
Communication PT. China Rapid Train China and Corporate & Marketing
Communication PT. China Fast Train China.
The results can be concluded that the strategy of issue management
conducted by PT. KCIC is more directed to the concept of Ronald D. Smith (2009,
p.133) which is reactive strategy: deliberate inaction where PT. KCIC uses a
strategy to be silent in response to an issue. In this study also uses the concept of
John and Chase (1979) as a reference concept in this study, but based on the results
of the study not all concepts John and Chase done perfectly in managing the issue.
Keywords: Strategy, Issues Management, and Rejections Issue
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
ABSTRAK .......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 9
1.4 Kegunaan Penelitian ..................................................................................... 10
BAB II KERANGKA TEORI / KERANGKA PEMIKIRAN ............................ 11
2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 11
2.2 Teori / Konsep yang Digunakan ................................................................... 19
2.2.1 Public Relations ..................................................................................... 19
2.2.1.1 Definisi Public Relations ................................................................. 19
2.2.1.2 Fungsi Public Relations ................................................................... 22
2.2.2 Isu ........................................................................................................... 24
2.2.3 Public Relations dalam Manajemen Isu ................................................ 29
2.2.4 Strategi Manajemen Isu Public Relations .............................................. 34
2.2.4.1 Reactive Public Relations Strategies ............................................... 39
2.3 Kerangka Berpikir ......................................................................................... 42
BAB III Metodologi Penelitian ........................................................................... 43
3.1 Jenis dan Sifat Penelitian .............................................................................. 43
3.2 Metode Penelitian ......................................................................................... 45
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
ix
3.3 Key Informan dan Informan .......................................................................... 47
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 48
3.5 Teknik Keabsahan Data ................................................................................ 50
3.6 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 52
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................... 54
4.1 Subjek / Objek Penelitian .............................................................................. 54
4.1.1 PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) ............................................ 54
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ....................................................................... 57
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ............................................................. 59
4.1.4 Proyek Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung .......................... 61
4.2 Hasil Penelitian ............................................................................................. 65
4.2.1 Identifikasi Isu Penolak Kereta Cepat Jakarta-Bandung........................ 65
4.2.2 Analisis Isu Terkait Kereta Cepat Jakarta-Bandung .............................. 69
4.2.2.1 Isu Terkait Pembebasan Lahan yang Tertahan ................................ 70
4.2.2.2 Isu Terkait Penolakan oleh Sejumlah Individu atau Kelompok ...... 73
4.2.3 Strategi Upaya Penanganan Isu ............................................................. 77
4.2.3.1 Strategi Upaya Penanganan Terkait Isu Pembebasan Lahan ........... 78
4.2.3.2 Strategi Upaya Penanganan Isu Terkait Isu Penolakan .................. 80
4.2.4 Tindakan Penanganan Isu ...................................................................... 86
4.2.4.1 Tindakan Penanganan Berdasarkan Strategi Lapangan ................... 86
4.2.4.2 Tindakan Penanganan Berdasarkan Strategi Media Online ............. 93
4.3 Pembahasan ................................................................................................... 101
4.3.1 Issue Identification ................................................................................. 101
4.3.2 Issue Analysis ......................................................................................... 108
4.3.3 Issue Change Strategy Opinion.............................................................. 114
4.3.3.1 Strategi Upaya Penanganan Isu Terkait Pembebasan Lahan ........... 117
4.3.3.2 Strategi Isu Terkait Penolakan oleh Sejumlah Individu................... 119
4.3.4 Evaluation .............................................................................................. 135
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ....................................................................................................... 140
5.2 Saran ............................................................................................................. 142
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
ix
5.2.1 Saran Akademis ..................................................................................... 142
5.2.2 Saran Praktis .......................................................................................... 143
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 .......................................................................................................... 3
Gambar 1.2 .......................................................................................................... 4
Gambar 1.3 .......................................................................................................... 4
Gambar 1.4 .......................................................................................................... 5
Gambar 1.5 .......................................................................................................... 7
Gambar 1.6 .......................................................................................................... 8
Gambar 2.1 .......................................................................................................... 28
Gambar 4.1 .......................................................................................................... 51
Gambar 4.2 .......................................................................................................... 55
Gambar 4.3 .......................................................................................................... 56
Gambar 4.4 .......................................................................................................... 57
Gambar 4.5 .......................................................................................................... 58
Gambar 4.6 .......................................................................................................... 59
Gambar 4.7 .......................................................................................................... 67
Gambar 4.8 .......................................................................................................... 69
Gambar 4.9 .......................................................................................................... 94
Gambar 4.10 ........................................................................................................ 94
Gambar 4.11 ........................................................................................................ 103
Gambar 4.12 ........................................................................................................ 124
Gambar 4.13 ........................................................................................................ 125
Gambar 4.14 ........................................................................................................ 128
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 ............................................................................................................. 13
Tabel 2.2 ............................................................................................................. 38
Tabel 4.1 ............................................................................................................. 105
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangan industri yang semakin dewasa ini, peristiwa
komunikasi memiliki berbagai macam spesialisasi dan pembagian tugas masing-
masing yang tentunya dilaksanakan oleh bidang yang sesuai dengan
kompetensinya. Ketika fenomena ini semakin berkembang, tentunya setiap industri
harus mempersiapkan orang yang kompeten dalam mengatasi realitas setiap
masalah yang dihadapi. Saat masalah itu mulai muncul, maka ada sesuatu yang
sedang terjadi dan harus diselesaikan dengan baik. Namun, ketika masalah itu
muncul secara berkepanjangan dan memiliki dampak bagi perusahaan, maka hal
tersebut telah membentuk dengan istilah yang disebut isu (Gani, 2014).
Isu merupakan sesuatu yang bersifat bertentangan atau yang menimbulkan
polemik tentang seseorang (individu) atau sebuah organisasi. Isu bisa muncul dalam
bentuk opini, yaitu pernyataan yang bisa dikemukakan melalui kata-kata, isyarat,
atau cara-cara lain yang mengandung arti tertentu. Proses demikian terjadi karena
adanya suatu perbedaan pikiran dan pendapat (opini) dari berbagai pihak terkait.
Ketika isu mulai muncul di ruang lingkup perusahaan, maka tindakan penanganan
isu perlu dilakukan secara aktif dan transparan, karena jika isu tidak ditanggulangi
dengan baik akan berpotensi menimbulkan krisis (Gani, 2014).
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
2
Salah satu bentuk penanganan isu yang dimaksud adalah melalui tindakan
manajemen isu. Tindakan manajemen isu ini dibentuk melalui sebuah komunikasi
internal terhadap objek isu yang terjadi dengan tujuan untuk mencegah terjadinya
isu yang berkepanjangan melalui strategi yang dibentuk. Manajemen isu adalah
proses manajemen yang bertujuan membantu melindungi pasar, mengurangi resiko,
menciptakan kesempatan-kesempatan, serta mengelola image, sebagai sebuah aset
organisasi, baik untuk kepentingan organisasi itu sendiri maupun kepentingan
stakeholders. Manajemen isu meliputi serangkaian aktivitas yang
berkesinambungan. Upaya organisasi atau perusahaan untuk melihat
kecenderungan isu atau opini publik yang muncul dilakukan melalui riset atau
penelitian (Gani, 2014).
Menurut Caywood (1997, h. 173), manajemen isu adalah proses manajemen
yang tujuannya membantu melindungi pasar, mengurangi resiko, menciptakan
kesempatan-kesempatan, serta mengelola image sebagai sebuah aset organisasi
bagi manfaat keduanya, organisasi itu sendiri, serta stakeholder utamanya, yakni
pelanggan/konsumen, karyawan, masyarakat dan para pemegang saham. Ketika isu
terjadi, maka dampak yang akan ditimbulkan bukan hanya bagi internal perusahaan
saja, melainkan dapat terjadi kepada stakeholder dari perusahaan tersebut.
Pengelolaan manajemen isu yang baik akan menentukan reputasi perusahaan yang
baik, karena keduanya saling berhubungan satu sama lain.
Di era perkembangan industri yang semakin maju ini, sebagian perusahaan
di Jakarta sudah melakukan manajemen isu sebagai tindakan pengamatan isu yang
dilakukan setiap hari. Salah satu perusahaan itu adalah PT. Arwuda Indonesia.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
3
Perusahaan tersebut merupakan agency yang bergerak di bidang social media
marketing. Salah satu stakeholders yang diambil alih oleh Arwuda Indonesia adalah
proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Perusahaan ini dipercayakan untuk
melakukan manajemen isu terhadap sejumlah isu-isu yang terjadi di sekitar proyek
kereta cepat Jakarta-Bandung. Arwuda Indonesia menekankan aktivitas tindakan
manajemen isu melalui social media official yang terhubung sebagai identitas pihak
dari kereta cepat Jakarta-Bandung. Beberapa media sosial yang terhubung dalam
tindakan manajemen isu PT. Arwuda Indonesia adalah Facebook, Twitter, dan
Online News.
Gambar 1.1. Tindakan Manajemen Isu yang dilakukan oleh PT. Arwuda Indonesia melalui Media
Sosial Twitter
SUMBER: Hasil Kerja Praktik Magang yang dilakukan oleh Peneliti di PT. Arwuda Indonesia
pada Juli 2016
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
4
Gambar 1.2. Tindakan Manajemen Isu yang dilakukan oleh PT. Arwuda Indonesia melalui Media
Sosial Twitter
SUMBER: Hasil Kerja Praktik Magang yang dilakukan oleh Peneliti di PT. Arwuda Indonesia
pada Juli 2016
Gambar 1.3. Salah Satu Bentuk Klarifikasi Penindakan Manajemen Isu yang dilakukan pihak PT.
Arwuda Indonesia kepada Salah satu Akun Pengguna Twitter
SUMBER: Hasil Kerja Praktik Magang yang dilakukan oleh Peneliti di PT. Arwuda Indonesia
pada Juli 2016
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
5
Gambar 1.4. Format Laporan Manajemen Isu yang dilakukan Peneliti dalam salah satu
Online News
SUMBER: Hasil Kerja Praktik Magang yang dilakukan oleh Peneliti di PT. Arwuda Indonesia
pada Juli 2016
Data di atas adalah bukti dan tindakan aktivitas manajemen isu yang
dilakukan oleh PT. Arwuda Indonesia secara aktif dan efektif, khususnya dalam
menanggulangi isu yang terjadi pada client mereka. Upaya manajemen isu dapat
dilakukan secara konvensional (langsung), maupun melalui ruang atau konten
objek tertentu yang nanti akan menjadi sumber gambaran atas terjadinya suatu
masalah. Contohnya seperti PT. Arwuda Indonesia yang menelusuri isu-isu melalui
media sosial.
Isu yang terjadi di kalangan perusahaan, baik internal maupun eksternal jika
terus berkepanjangan dan tidak ditanggulangi akan berpotensi menimbulkan krisis
bagi perusahaan tersebut. Artinya, ketika krisis itu telah muncul bagi perusahaan,
hal ini tentu akan berdampak negatif bagi kesenjangan mobilitas perusahaan dan
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
6
citra perusahaan akan terancam (Coombs, 2012, h. 32). Maka dari itu, strategi
komunikasi Public Relations melalui manajemen isu perlu maksimal untuk
dilakukan.
PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) adalah perusahaan yang akan
diteliti, sekaligus sebagai objek penelitian dari topik peneliti terkait proyek kereta
cepat Jakarta-Bandung yang mengarah pada kasus isu penolakan kelompok-
kelompok masyarakat terhadap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. PT. Kereta
Cepat Indonesia China merupakan perusahaan Swasta yang didukung oleh Institusi
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai Konsorsium yang membantu PT.
KCIC dalam merealisasikan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Terdapat empat (4) perusahaan BUMN yang menjadi Konsorsium dari PT. KCIC,
yakni; PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT. Jasamarga (Persero) Tbk, PT.
Perkebunan Nusantara VIII (Persero), dan PT. Kereta Api Indonesia (Persero), yang
turut dinaungi dan dipimpin langsung oleh Menteri BUMN Indonesia, Rini
Soemarno. KCIC dibentuk atas dasar suatu tujuan dalam membangun proyek kereta
cepat Jakarta-Bandung secara bertahap dan ditetapkan sebagai institusi yang
terhubung dan menjalin kerjasama dengan pihak China, selaku partner dalam
pembuatan kereta cepat Jakarta-Bandung hingga selesai (KCIC, 2016).
Saat Menteri BUMN mengesahkan perusahaan PT. KCIC sebagai
perusahaan Swasta yang bertugas untuk membangun proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung, China dipilih oleh Pemerintah Indonesia untuk ikut ambil bagian dalam
pembentukan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini. Pihak perwakilan dari
Chinapun setuju akan hal ini dan segera menerima tawaran kerjasama yang diminta
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
7
oleh Indonesia. Namun, terdapat kesepakatan yang didiskusikan bersama selama
proyek ini dikerjakan hingga selesai nanti. Salah satu kesepakatan yang disepakati
bersama antara Indonesia dengan China adalah wujud dari teknologi kereta yang
digunakan nanti adalah buatan dan lisensi dari China (Detik.com, 2015).
Gambar 1.5. Wujud Konsep Fisik dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang akan Digunakan
SUMBER:
https://www.facebook.com/keretacepatindonesia/photos/a.936700519718656.1073741828.921528
864569155/1379729708749066/?type=3&theater diakses pada Selasa, 07 Maret 2017, pukul 13.07
WIB
Indonesia dan China telah berusaha membangun proyek ini secara bersama-
sama untuk menciptakan transportasi umum yang efisien, efektif, dan bermanfaat
bagi Indonesia, khsusnya bagi Ibukota Jakarta. Berdasarkan hasil keputusan
bersama, teknologi ini diciptakan dengan satu alasan, yaitu untuk mengurangi
tingkat kemacetan di Jakarta menuju kota Bandung dan begitupun arah sebaliknya
hanya dengan memakan waktu selama 45 menit untuk tiba di tujuan (KCIC, 2016).
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
8
Namun, di saat pembangunan ini mulai dibangun setelah dilakukannya
ground breaking oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo, ternyata
timbul masalah-masalah yang berkaitan dengan adanya proyek ini (BBC, 2016,
para 1). Salah satunya adalah muncul oknum masyarakat dari berbagai kalangan
yang tidak setuju akan hadirnya proyek transformasi baru ini. Ketika fenomena ini
semakin berkembang, maka masalah yang semula hanya sebatas gagasan dan
aspirasi dari sejumlah kalangan penolak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung,
akhirnya hal ini telah menjadi isu yang harus ditindaklanjuti. Peneliti melihat, isu
yang terjadi seperti kasus tersebut belum mencapai kepada tahap krisis, karena PT.
KCIC masih berpotensi untuk mengolah opini publik yang tersebar, dengan bukti
nyata dan hasil dari perencanaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini.
Gambar 1.6. Aksi Penolakan yang Diwarnai dengan Unjuk Rasa Disertai dengan Provokasi
SUMBER:
https://twitter.com/revolusiMedSos
Gambar di atas adalah salah satu wujud dari kelompok penolak proyek kereta cepat
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
9
Jakarta-Bandung yang mendokumentasikan aksinya ke dalam salah satu media
sosial bernama Twitter. Jika melihat kejadian seperti ini, maka hal yang perlu
dilakukan oleh PT. KCIC adalah menelusuri inti dari masalah yang mereka
keluhkan, yaitu salah satunya dengan menggunakan manajemen isu. Tindakan
manajemen isu dapat menjauhkan kemungkinan perusahaan terkena krisis. Artinya,
positioning KCIC terhadap setiap isu-isu yang terjadi di saat pembangunan kereta
cepat Jakarta-Bandung berlangsung harus lebih kuat daripada isu yang terjadi.
Sampai saat ini pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung masih tetap
dalam proses pembangunan yang aktif. Peneliti bertujuan ingin mendeskripsikan
dan membahas secara langsung bersama-sama dengan pihak PT. KCIC dalam
merumuskan strategi komunikasi Public Relations terkait isu-isu yang terjadi.
Peneliti juga tertarik untuk meneliti penelitian ini, karena objek penelitian ini
merupakan objek Pemerintah Indonesia yang bekerja sama dengan Negara asing
untuk memajukan kemajuan bangsa Indonesia melalui transportasi umum.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana strategi manajemen isu yang dilakukan PT. Kereta Cepat
Indonesia China (KCIC) dalam menangani isu penolakan proyek kereta cepat
Jakarta-Bandung?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk medeskripsikan strategi manajemen isu yang dilakukan PT. Kereta
Cepat Indonesia China (KCIC) dalam menangani isu penolakan proyek kereta cepat
Jakarta-Bandung.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
10
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pemahaman dan
perkembangan ilmu pengetahuan komunikasi, khususnya dalam bidang
Public Relations ketika ingin menangani isu melalui sistem dan teori
manajemen isu.
1.4.2. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan bagi PT. Kereta
Cepat Indonesia China (KCIC) untuk menjadi perusahaan Swasta yang
kredibel dan kompeten dalam membentuk infrastruktur yang baik dan
positif bagi bangsa Indonesia.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
11
BAB II
KERANGKA TEORI / KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Penelitian Terdahulu
Terdapat dua penelitian sejenis terdahulu yang dijadikan sebagai sumber
refrensi dan gambaran peneliti dalam melakukan penelitian secara lanjut. Peneliti
berusaha ingin mendeskripsikan satu per satu dan gambaran tentang penelitian yang
sudah sebelumnya dilakukan oleh orang lain untuk dijadikan sumber dan pedoman
ilmiah agar peneliti dapat meninjau secara luas dan terstruktur. Peneliti juga
melampirkan tahun penelitian, asal kampus, judul penelitian, nama peneliti,
masalah, lokasi, teori yang digunakan, metode, dan kesimpulan.
Penelitian pertama berasal dari Rosalia Dwi Putri, Maylanny Chrstin, dan
Ayub Ilfandy. Mereka membentuk satu kelompok dalam melakukan suatu
penelitian. Mereka berasal dari Universitas Telkom yang telah melakukan
penelitain pada tahun 2015. Penelitian yang dilakukan dengan judul “Strategi
Manajemen Krisis Public Relations PT. KAI Commuter JABODETABEK pada
Penanganan Kasus Kecelakaan KRL Lintas Jakarta-Bogor September 2015.” telah
berhasil dilaksanakan. Penelitian ini memiliki beberapa masalah, antara lain;
1. Bagaimana konsep pengelolaan krisis yang dilakukan oleh Divisi Public
Relations PT KCJ dalam menangani krisis kasus kecelakaan KRL di Stasiun Juanda
(kronologi kejadian, tipe krisis, faktor penyebab krisis, tahapan krisis)?
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
12
2. Bagaimana strategi manajemen krisis yang dilakukan PT KCJ dalam menangani
krisis?
3. Bagaimana upaya yang dilaksanakan oleh Divisi Public Relations PT KCJ dalam
menanggulangi krisis yang dialami (identifikasi krisis, analisis krisis, isolasi krisis,
pilihan strategi, program pengendalian)?
4. Bagaimana peran Divisi Public Relations PT KCJ pada saat krisis (proses Public
Relations, strategi Public Relations, komunikasi krisis, proses penyelesaian krisis,
antisipasi krisis di masa mendatang)?
Peneliti kedua merupakan penelitian yang dilakukan oleh Lusi Widhiyanti
Yanuaria, mahasiswi dari Universitas Negeri Yogyakarta yang telah melakukan
penelitian pada tahun 2012. Penelitian yang dilakukan dengan judul “Strategi PT.
Kereta Api Indonesia (KAI) Dalam Meningkatkan Pelayanan Transportasi Kereta
Api.” telah berhasil dilaksanakan. Penelitian ini berusaha ingin menganalisis
bagaimana strategi PT. Kereta Api Indonesia (KAI) dalam meningkatkan pelayanan
transportasi kereta api, khususnya di daerah operasi VII Madiun periode 2009 –
2011. Artinya, penelitian ini berusaha untuk mengetahui bagaimana strategi PT.
KAI dalam meningkatkan pelayanan transportasi kereta api, khususnya di daerah
operasi VII Madiun periode 2009 – 2011.
Dari kedua penelitian terdahulu di atas, maka dapat dilihat perbedaan-
perbedaan melalui tabel berikut:
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
13
Tabel 2.1 Penelitian Sejenis Terdahulu yang digunakan
NO. Hal yang di
Review
Penelitian Sejenis
Terdahulu 1
Penelitian Sejenis
Terdahulu 2
1. Nama
Peneliti
Rosalia Dwi Putri
Loven
Maylanny Christin
Ayub Ilfandy
Lusi Widhiyanti
Yanuaria
2. Tahun
Penelitian
2015 2012
3. Judul
Penelitian
Strategi Manajemen
Krisis Public Relations
PT. KAI Commuter
JABODETABEK pada
Penanganan Kasus
Kecelakaan KRL Lintas
Jakarta-Bogor
September 2015.
Strategi PT. Kereta
Api Indonesia (KAI)
Dalam Meningkatkan
Pelayanan
Transportasi Kereta
Api.
4. Asal
Kampus
Universitas Telkom Universitas Negeri
Yogyakarta
5. Pendekatan
Penelitian
Kualitatif Kualitatif
6. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana konsep
pengelolaan krisis yang
dilakukan oleh Divisi
Public Relations PT
KCJ dalam menangani
krisis kasus kecelakaan
KRL di Stasiun Juanda
(kronologi kejadian,
tipe krisis, faktor
penyebab krisis,
tahapan krisis)?
2. Bagaimana strategi
manajemen krisis yang
dilakukan PT KCJ
dalam menangani
krisis?
3. Bagaimana upaya
yang dilaksanakan oleh
Bagaimana strategi PT
KAI dalam
meningkatkan
pelayanan transportasi
kereta api, khususnya
di Daerah Operasi VII
Madiun Periode 2009-
2011?
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
14
Divisi Public Relations
PT KCJ dalam
menanggulangi krisis
yang dialami
(identifikasi krisis,
analisis krisis, isolasi
krisis, pilihan strategi,
program
pengendalian)?
4. Bagaimana peran
Divisi Public Relations
PT KCJ pada saat krisis
(proses Public
Relations, strategi
Public Relations,
komunikasi krisis,
proses penyelesaian
krisis, antisipasi krisis
di masa mendatang)?
7. Tujuan
Penelitian
1. Untuk mengetahui
bagaimana konsep
pengelolaan krisis yang
dilakukan oleh Divisi
Public Relations PT
KCJ dalam menangani
krisis kasus kecelakaan
KRL di Stasiun Juanda
(kronologi kejadian,
tipe krisis, faktor
penyebab krisis,
tahapan krisis)
2. Untuk mengetahui
bagaimana strategi
manajemen krisis yang
dilakukan PT KCJ
dalam menangani
krisis.
3. Untuk mengetahui
bagaimana upaya yang
dilaksanakan oleh
Divisi Public Relations
PT KCJ dalam
menanggulangi krisis
untuk mengetahui
strategi PT KAI dalam
meningkatkan
pelayanan transportasi
kereta api, khususnya
di Daerah Operasi VII
Madiun Periode 2009-
2011.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
15
yang dialami
(identifikasi krisis,
analisis krisis, isolasi
krisis, pilihan strategi,
program pengendalian).
4. Untuk mengetahui
bagaimana peran Divisi
Public Relations PT
KCJ pada saat krisis
(proses Public
Relations, strategi
Public Relations,
komunikasi krisis,
proses penyelesaian
krisis, antisipasi krisis
di masa mendatang)
8. Konsep atau
Teori
1. Krisis
2. Manajemen Krisis
(Gonzales-Herero
dan Pratt, 1995)
1. Manajemen Strategi
2. Manajemen
Transportasi
(Robinson dan Pearce,
1997)
9. Hasil
Penelitian
Kecelakaan KRL
nomor KA 1154 dan
KA 1156 terjadi pada
tanggal 23 September
2015 sekitar pukul
15:30 WIB yang
dialami oleh PT KAI
Commuter Jabodetabek
disebabkan oleh faktor
human error. Tipe krisis
yang terjadi pada PT
KAI Commuter
Jabodetabek
merupakan segera atau
terjadi begitu tiba-tiba
(immediate crises),
tidak terduga dan tidak
diharapkan serta terjadi
secara mendadak
(sudden crises), dimana
sebelumnya tidak dapat
diperkirakan oleh pihak
Strategi PT KAI
DAOP VII Madiun
dalam meningkatkan
kualitas transportasi
telah mampu
dilakukan dengan baik
dengan didapatkan
sertifikat ISO 9001
pada tahun 2011.
Substansi strategi PT
KAI DAOP VII
Madiun adalah
sebagai berikut:
1. Analisis SWOT PT
KAI dalam
pencapaian strategi
kualitas pelayananan
transportasi yaitu: a)
kekuatan (strengths):
adanya pangsa pasar
yang besar, adanya
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
16
PT KAI Commuter
Jabodetabek. Proses
penyelesaian biaya
pengobatan korban
kecelakaan yakni para
korban telah
diasuransikan kepada
asuransi Jasa Raharja
dan Jasa Raharja Putra
PT KCJ juga
memberikan santunan
untuk akomodasi
korban ke rumah sakit
jika terdapat korban
yang perlu kontrol ke
rumah sakit
SPM (Standar
Pelayanan Minimal)
dengan SOP (Standar
Operasional
Prosedur),
bersertifikat ISO
9001, b) kelemahan
(weaknes): adanya
kebijakan-kebijakan
terutama PSO (Public
Service Obligasi),
banyaknya armada
yang sudah tua, rata-
rata pembelian armada
bukan barang baru
tetapi second, c)
peluang
(opportunities: adanya
kebijakan kereta
barang, dan
pembatasan tonase
(berat muat/daya
angkut),
d) Ancaman (threats):
adanya jalan tol dan
kurang meratanya
pintu persilangan di
beberapa titik
perlintasan kereta.
2. Strategi dalam
jangka pendek dalam
hal peningkatan
kualitas pelayanan
yaitu melakukan
pembinaan kepada
pegawai PT KAI
DAOP VII Madiun
melalui workshop
tentang customer
service, sementara
untuk jangka panjang
melaksanakan
pelayanan sesuai
dengan standar ISO.81
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
17
3. Pelayanan yang
diberikan PT KAI
kepada masyarakat
dibandingkan tahun
sebelumnya
mengalami
peningkatan dengan
terpenuhinya standar
ISO 9001 yang
menjadi tolak ukur
yaitu semakin
berkurangnya
komplain dari
pengguna jasa.
4. Adanya upaya yang
diambil pihak
manajemen PT Kereta
Api Indonesia DAOP
VII Madiun dalam
menanggapi isu
pelayanan
perkeretaapian yaitu:
a) memberikan
pembinaan untuk
sumber daya manusia,
b) dilakukan sidang
penentuan sanksi yang
tepat dengan
didampingi SPKA
(Serikat Pekerja
Kereta Api), c)
mengenai percaloan
melibatkan kepolisian,
kejaksaan, dan
pengadilan, d) untuk
keterlambatan
datangnya KA dengan
adanya sistem
boarding passenger
dan potongan harga
bagi TNI polri dan
lansia, e) memasang
spanduk dan rambu-
rambu untuk
mengantisipasi
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
18
terjadinya kecelakaan
kereta api.
Pada uraian tabel di atas, peneliti memilih dua penelitian sejenis terdahulu
dengan topik dari kedua penelitian tersebut karena peneliti melihat, bahwa kedua
penelitian di atas memiliki sifat dan topik yang sama dengan penelitian yang
digunakan oleh peneliti. Namun, yang menjadi perbedaan dari penelitian peneliti
adalah situasi keadaan penelitian mereka. Penelitian pertama dan kedua adalah
penelitian yang dilakukan sudah mencapai tahap “krisis” dari suatu perusahaan,
yang ternyata merupakan sama-sama perusahaan yang bergerak di bidang
transportasi umum (kereta api). Sementara, penelitian yang dilakukan oleh peneliti
hanya pada tahap isu yang terjadi dan strategi penyelesaiannya. Tetapi, jika isu
tersebut tidak ditangani, maka tidak menutup kemungkinan juga akan terjadinya
krisis.
Yang menjadi keterkaitan dan hubungan dari kedua penelitian di atas
dengan penelitian peneliti adalah objek penelitian dari penelitian terdahulu sudah
mencapai titik isu yang kemudian semakin berkembang menjadi krisis. Dari kedua
penelitian tersebut juga membahas bagaimana strategi penanganan dari sudut
elemen Public Relations, sehingga krisis tersebut tidak menjadi berkepanjangan
dan berdampak buruk bagi perusahaan.
Oleh sebab itu, hal ini yang menjadi alasan mengapa peneliti memilih kedua
penelitian di atas sebagai penelitian sejenis terdahulu. Penelitian sejenis terdahulu
ini juga bermanfaat bagi peneliti sebagai landasan dan gambaran yang kuat jika
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
19
ingin melakukan penelitian yang sama halnya berkaitan dengan strategi penanganan
suatu masalah dalam sebuah perusahaan.
2.2 Teori / Konsep yang Digunakan
2.2.1 Public Relations
2.2.1.1 Definisi Public Relations
Foundation for Public Relations Research and
Education (1975 dikutip dalam Nova, 2009, h. 31) mengatakan,
bahwa sebanyak 65 ahli Public Relations turut berpartisipasi dalam
studi yang telah dilaksanakan dan menganalisis sebanyak 472
definisi Public Relations yang berbeda-beda. Pada akhirnya,
lembaga tersebut menyimpulkan, bahwa definisi dari Public
Relations adalah fungsi manajemen yang murni dalam membantu,
membangun, dan mempertahankan gagasan dalam komunikasi,
pemahaman, penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dengan
publiknya; melibatkan manajemen dalam mengatasi masalah atau
isu; membantu manajemen untuk mendapatkan informasi dan
tanggapan terhadap opini publik; mendefinisikan dan menekankan
tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan umum;
membantu manajemen untuk ikut serta dan efektif memanfaatkan
perubahan, melayani sebagai sistem peringatan dini untuk
membantu mengantisipasi masalah baru; dan menggunakan
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
20
penelitian, suara, dan teknik komunikasi yang efektif sebagai
sumber utamanya.
Dari definsi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
hubungan masyarakat merupakan salah satu fungsi manajemen yang
menjadi jembatan antara perusahaan atau organisasi dengan
publiknya. Dengan demikian publik diharapkan dapat memahami,
menerima, dan bekerjasama apabila terdapat suatu masalah yang
berkaitan dengan kepentingan publik (Nova, 2009, h. 32).
Sedangkan Harlow (dikutip dalam Ruslan, 2006, h. 16)
menjelaskan, bahwa hubungan masyarakat merupakan fungsi
manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan,
jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut
aktifitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama,
melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan atau
permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menanggapi
opini publik, mendukung manajemen dalam mengikuti dan
memanfaatkan perubahan secara efektif, dan bertindak sebagai
sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan
penggunaan penelitian, serta teknik komunikasi yang sehat dan etis
sebagai sarana utama.
Dalam hal demikian, Public Relations selalu berusaha untuk
mengedepankan upaya yang besar untuk menjalin hubungan dengan
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
21
baik, harmonis, dan terpercaya kepada publiknya, sehingga ketika
muncul berbagai banyak opini yang timbul dari masyarakat sekitar,
maka opini publik yang terbentuk akan bersifat positif dan reputasi
yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau organisasi dapat terjaga
dengan baik.
Maka, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Public
Relations merupakan upaya tindakan komunikasi yang dilakukan
untuk menciptakan hubungan yang baik dengan stakeholders dalam
memperoleh kepercayaan dan pandangan yang positif bagi citra
perusahaan. Tentunya, Public Relations adalah proses yang
dilakukan secara bertahap, terus-menerus, dan efektif untuk
mendapatkan hasil kerja yang dilakukan dengan baik.
Definisi Public Relations juga dikemukakan oleh Griswold
(dikutip dalam Nova, 2009, h. 33), bahwa hubungan masyarakat
merupakan fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik
dalam mempelajari kebijakan dan prosedur individual atau
organisasi sesuai dengan kepentingan publik, dan menjalankan
program untuk mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik.
Kata kunci dari definisi Public Relations di atas adalah manajemen
dan tindakan. Artinya, Public Relations akan bertugas menjadi
jembatan penghubung yang nyata kepada sebuah manajemen.
Public Relations juga bertugas dalam memberikan saran kepada
manajemen secara nyata, lengkap, jelas, dan terstruktur.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
22
2.2.1.2 Fungsi Public Relations
Menurut Cutlip, Center, dan Broom (2006, h. 15) terdapat
lima fungsi utama Public Relations dalam sebuah perusahaan atau
organisasi. Fungsi tersebut antara lain; (1) menunjang aktivitas
utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama; (2) membina
hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya yang
merupakan khalayak sasaran; (3) mengidentifikasi segala sesuatu
yang berkaitan dengan opini, persepsi, dan tanggapan masyarakat
terhadap organisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya; (4) melayani
keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada
pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama; (5)
menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus
informasi, publikasi, serta saran dari organisasi
Fungsi dasar dari Public Relation adalah membentuk dan
membina hubungan baik, dengan terciptanya hubungan yang baik
maka, akan terciptalah kinerja dan kualitas kerja yang baik, guna
mencapai keuntungan bagi institusi tersebut (Elvinaro dan Soemirat,
2003, h. 87). Sedangkan menurut Anne Can Der Meiden (dikutip
dalam Rumanti, 2002, h. 204), fungsi utama dari Public Relations
adalah sebagai berikut; (1) menumbuhkan dan mengembangkan
hubungan baik antara organisasi perusahaan dengan publiknya baik
internal maupun eksternal, (2) menanamkan pengertian,
menumbuhkan motivasi, dan meningkatkan partisipasi publik, (3)
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
23
menciptakan opini publik yang menguntungkan bagi organisasi
atau perusahaan kepada publik.
Menurut Effendy (2002, h. 22) berbicara mengenai fungsi
Public Relation Officer (PRO) dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya, baik sebagai komunikator, maupun sebagai
organisator adalah:
a) Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan
organisasi.
b) Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan
publik internal dan eksternal.
c) Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan
informasi dari organisasi kepada publiknya dan
menyalurkan opini publik kepada organisasinya.
d) Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi
demi kepentingan umum.
e) Operasionalisasi dan organisasi Public Relation adalah
bagaimana membina hubungan harmonis antar organisasi
dengan publik, untuk mencegah terjadinya masalah
psikologis yang ditimbulkan dari pihak organisasi
maupun dari pihak publiknya.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
24
Jika terjadi situasi yang negatif dalam sebuah perusahaan
atau organisasi, seperti halnya dalam ditemukan adanya masalah,
konflik, pertikaian, isu, hingga berpotensi menjadi suatu krisis,
maka seorang Public Relations Officer perlu berperan aktif dan
mengaplikasikan fungsi-fungsi di atas dalam membela perusahaan.
Seorang Public Relations memiliki peran tanggung jawab sosial
bagi perusahaan. Dengan karakter jujur dan terbuka, peran PR juga
berfungsi sebagai mediator (perantara) bagi suatu perusahaan. Itulah
sebabnya, fungsi Public Relations dalam sebuah perusahaan perlu
dilakukan secara benar, supaya dampak permasalahan yang terjadi
pada perusahaan tidak terjadi berkepanjangan dan tidak
menimbulkan dampak krisis.
2.2.2 Isu
Menurut Harrison (2008, h. 550) definisi dari isu ialah
berbagai perkembangan yang terjadi, biasanya terjadi di dalam area publik
yang bersangkutan dan memiliki kepentingan. Jika isu berlanjut secara
berkepanjangan, maka akan mempengaruhi operasional dan kepentingan
jangka panjang dari perusahaan. Definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa
isu merupakan asal mula dari munculnya konflik, masalah, dan pertikaian
suatu hal secara berkepanjangan.
Setiap perusahaan atau organisasi pasti pernah mengalami isu. Isu
terjadi tanpa disadari, diprediksi, dan direncanakan. Itulah sebabnya, bagi
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
25
setiap perusahaan maupun organisasi harus siap mengatasi isu-isu yang
mungkin akan terjadi dalam waktu tertentu. Sikap dalam berjaga-jaga
adalah sikap yang bijak bagi perusahaan dalam mengantisipasi isu untuk
tidak berkepanjangan menjadi sebuah krisis. Semakin besar cakupan dan
jangkauan yang kita peroleh dari luar terhadap intenal perusahaan, maka
semakin besar juga kemungkinan terdapat munculnya isu-isu yang akan
terjadi.
Penyebab terjadinya isu adalah adanya perbedaan dan
ketidaksesuaian pengertian yang dipikirkan oleh pihak perusahaan
(manajemen) terhadap stakeholder eksternal secara signifikan, sehingga
memicu adanya perlawanan dan perdebatan yang ditimbulkan dari
stakeholder eksternal dengan pihak perusahaan. Bagi stakeholder eksternal,
mereka merasa bahwa ada sebuah masalah besar, yang tentunya tidak sesuai
dengan pikiran mereka. Hal demikian dapat diwujudkan melalui adanya
suatu nilai, fakta, realitas, atau kebijakan yang tidak sesuai. Sedangkan, bagi
perusahaan atau organisasi hal tersebut merupakan sesuatu yang baik dan
positif. Dari sini perbincangan semakin menyebar dan terbentuklah isu.
Untuk tidak terjadi sebuah krisis, maka perlu ada tindakan
penanganan dari perusahaan atau organisasi dalam mengelola dan
menanggulangi isu, yaitu melalui manajemen isu. Manajemen isu adalah
salah satu bentuk penanganan isu yang dilakukan oleh perusahaan dalam
memperkecil kemungkinan terjadinya krisis. Bentuk penanganan isu
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
26
berbagai macam bentuknya, tergantung seberapa besar potesi isu yang
dihasilkan dan dampaknya seperti apa bagi perusahaan atau organisasi.
Menurut Harrison (2008, h. 552), terdapat dua aspek
jenis isu. Yang pertama adalah aspek berdasarkan dampaknya. Terdapat dua
jenis, yaitu Defensive dan Offensive issues. Defensive issues merupakan
suatu keadaan isu yang membuat kecenderungan munculnya ancaman
terhadap suatu organisasi. Sikap sebagai organisasi perlu mempertahankan
diri agar tidak mengalami kerugian reputasi. Offensive issues adalah suatu
keadaan isu yang dapat digunakan dalam meningkatkan image dan reputasi
perusahaan. Biasanya isu ini diciptakan sebagai isu yang positif dan
berdampak bagi masyarakat.
Jenis aspek yang kedua adalah aspek keluasan isu. Terdapat empat
jenis isu yang perlu diketahui, yakni; (1) isu universal, yaitu isu-isu yang
mempengaruhi banyak orang secara langsung, bersifat umum, dan
berpotensi mempengaruhi personal. Isu ini berkembang secara langsung
melalui percakapan dari mulut ke mulut. (2) isu-isu advokasi, yaitu isu-isu
yang tidak mempengaruhi sebanyak orang seperti isu universal. Isu
advokasi muncul karena disebarkan oleh kelompok tertentu yang mengaku
telah merepresentasi kepentingan publik. (3) isu selektif, yaitu isu yang
hanya mempengaruhi kelompok tertentu. Isu ini muncul berkaitan dengan
kepentingan banyak orang, tetapi hanya pihak-pihak tertentu yang secara
langsung terpengaruh, yang lebih memerhatikan isu ini. (4) isu praktis, yaitu
isu yang hanya melibatkan atau berkembang di antara para pakar.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
27
Menurut Crable dan Vibbert (dikutip dalam Regester dan Larkin,
2008, h. 51) setiap isu akan muncul ketika suatu organisasi atau kelompok
dikaitkan dengan sesuatu yang dipersepsikan sebagai masalah (atau justru
sebagai peluang), yang merupakan suatu konsekuensi dari adanya regulasi
atau politik yang berkembang maupun perubahan atau tren dalam konteks
ekonomi maupun sosial. Hal tersebut adalah awal mula isu akan
berkembang (isu potensial).
Isu sesungguhnya berasal dari adanya gagasan atau ide yang secara
potensial berdampak pada organisasi dan dapat mengakibatkan tindakan
yang meningkatkan kesadaran atau reaksi dari organisasi tersebut, atau
bahkan publik yang lebih luas (Hainsworth, dikutip dalam Regester dan
Larkin, 2008, h. 50). Isu juga didefinisikan sebagai isu ketika suatu
organisasi mulai memiliki kesadaran bahwa terdapat masalah yang nyata
dihadapi oleh organisasi dan memiliki konsekuensi pada organisasi tersebut
(Grunig dan Hunt, dikutip dalam Regester dan Larkin, 2008, h. 51).
Menurut Jones dan Chase (1979, dikutip dalam Coombs, 2012, h.
32) isu terjadi karena adanya suatu proses peristiwa dari berbagai masalah
yang telah berkembang dan menghasilkan efek. Efek yang dihasilkan akan
membentuk menjadi krisis jika tidak segera ditangani secara cepat dan baik.
Hal demikian dilihat melalui model manajemen isu yang mereka rumuskan.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
28
Gambar 2.1. Model Manajemen Isu Menurut Jones dan Chase
SUMBER: Coombs (2012) On Going Crisis Communication, h. 34.
Berdasarkan model manajemen isu di atas menurut Jones dan Chase
(1979, dikutip dalam Coombs, 2012, h. 34) dapat dilihat, bahwa ketika isu
itu muncul di kalangan perusahaan, sikap perusahaan harus segera
menanggulangi isu berdasarkan model di atas. Sejak munculnya isu dan isu
tersebut mulai berkembang secara nyata, hingga dapat ditangani dengan
baik dan dilakukan evaluasi oleh perusahaan sebagai tahap akhir
penanggulangan isu. Menurut Jones dan Chase langkah-langkah berikut
adalah tahap yang baik dan efektif untuk dilakukan oleh perusahaan
maupun perusahaan dalam menanggulangi isu yang baru mulai muncul
sekalipun (Coombs, 2012, h. 34).
Perusahaan atau organisasi harus bisa mengidentifikasi isu yang
sebenarnya terjadi melalui tahapan model pertama dalam issue
Issue Identification
Issue Analysis
Issue Change Strategy Opinion
Issue Action Program
Evaluation
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
29
identification. Setelah mengidentifikasi isu, perusahaan harus menelusuri
secara lebih dalam lagi terhadap isu tersebut (Coombs, 2012, h. 35).
Apakah isu tersebut berpotensi besar bagi nilai perusahaan atau tidak.
Diikuti oleh proses perumusan strategi dan tindakan nyata (taktik) dalam
implementasi penanggulangan isu.
2.2.3 Public Relations dalam Manajemen Isu
Public Relations merupakan suatu bidang pekerjaan yang telah
berkembang tanpa batasan dan dihargai selama lebih dari tiga dekade. Kini
PR juga sudah menjadi salah satu industri yang sudah berkembang pesat
dengan ditandai adanya aktivitas badan, institusi, lembaga, dan peristiwa
(Nova, 2009, h. 10).
Public Relations dan manajemen isu memiliki peran yang berkaitan
satu sama lain. Manajemen isu merupakan tindakan atau implementasi
nyata dari tools PR. Di dalam hubungan masyarakat terdapat manajemen
isu sebagai aksi nyata dalam membangun komunikasi dan hubungan. Salah
satunya adalah penanganan isu melalui tindakan manajemen isu. Maka dari
itu, suatu perusahaan atau organisasi perlu memahami tentang peran Public
Relations secara garis besar, karena isu-isu yang berkembang dapat
dimanajemen dengan baik oleh Public Relations yang efektif.
Menurut Cutlip, Center, dan Broom (2011, h. 24) di dalam
manajemen isu terdapat dua esensi yang perlu dipahami ketika isu itu mulai
muncul. Esensi yang pertama adalah adanya identifikasi dini atas isu yang
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
30
berpotensi mempengaruhi organisasi. Lalu esensi yang kedua dalam
manajemen isu adalah suatu respon strategis yang didesain mengurangi atau
memperbesar konsekuensi dari isu yang terjadi.
Jones dan Chase (1979, dikutip dalam Coombs, 2012, h. 35)
mengatakan terdapat lima tahapan manajemen isu yang bersifat universal.
Tahapan tersebut sudah menjadi standar internasional dan formula bagi
setiap ahli akademis manajemen isu, seperti Regester dan Larkin (2008),
Johnston (2008), dan Seitel (2001). Tahap-tahap tersebut adalah sebagai
berikut:
a) Mengidentifikasi isu
Keberadaan Public Relations dalam menjalin komunikasi yang
baik kepada publik tentu mengenal setiap isu-isu yang diasumsikan
berpotensi dapat mempengaruhi dan berdampak bagi suatu perusahaan atau
organisasi. Ketika tim manajemen isu sudah mengenal dan menelusuri isu
tersebut secara jelas dan nyata, maka hal tersebut sesungguhnya telah lahir
dari peran PR yang baik dalam suatu perusahaan. Tujuan dilakukannya
identifikasi isu, supaya terdapat prioritas utama atas masalah yang sedang
terjadi. Beberapa proses identifikasi yang perlu dijalankan sesuai dengan
tahap ini, antara lain:
1. Polling opini. Pihak Public Relations harus mampu menyediakan
berbagai daftar pertanyaan untuk disebarkan kepada publik melalui
sarana media sebagai penghubung antara perusahaan dengan
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
31
konstituen. Contohnya, melalui majalah internal, newsletter,
advertorial, dan sebagainya.
2. Focus Group Discussion (FGD). Tahap ini aktif dalam menjalin
komunikasi dengan para pemuka pendapat (opinion leader).
3. Media monitoring. Aktivitas ini merujuk pada tindakan
pengawasan pada berita-berita online dan cetak. Melalui media, tim
manajemen isu akan memperoleh data aktual pemberitaan-
pemberitaan terkait informasi perusahaan atas masalah yang
dihadapi.
4. Menampung opini publik internal sebagai media untuk
menyampaikan aspirasi.
5. Melakukan management by walking around dengan mengunjungi
dan berinteraksi dengan kelompok publik untuk menampung
aspirasi.
b) Analisis Isu
Tahapan ini mencakup upaya dalam menganalisis penyebab
terjadinya isu dan beberapa kemungkinan yang mempengaruhi suatu
perusahaan. Melalui analisis isu, perusahaan berpotensi dapat
mengetahui isu yang sebenarnya muncul itu seperti apa, apa
penyebab isu itu muncul, dan dari mana sumbernya. Public
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
32
Relations dapat menggunakan kriteria: seberapa besar dampak yang
diakibatkan dan seberapa besar jumlah publik yang terlibat.
c) Pilihan Strategi Perubahan Isu
Dalam tahap ini, Pubic Relations berusaha untuk merumuskan
program-program yang bisa dilakukan organisasinya untuk
menanggapi isu tersebut. Tahap ini dimulai dari respon perusahaan
terhadap isu yang dihadapi.
d) Program Penanganan Isu
Pada tahap ini perusahaan mulai memutuskan kebijakan yang
mendukung perubahan yang diinginkan untuk membuat suatu
strategi program penanganan isu. Tahap ini juga dikenal sebagai
program komunikasi yang terintegrasi oleh Public Relations yang
tentu terlibat dan berkonsistensi terhadap strategi setiap divisi
perusahaan. Contohnya seperti bagian keuangan, human resources,
marketing, dan sebagainya. Tahap ini merupakan tahapan pelaksana
program (issue action program).
e) Evaluasi Hasil
Langkah yang terakhir adalah hasil dari evaluasi yang dilakukan
sebagai tahap akhir. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana implementasi program yang telah dilakukan. Melalui
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
33
evaluasi, perusahaan atau organisasi dapat melihat efektivitas atas
upaya-upaya yang dilakukan dalam melakukan manajemen isu.
Evaluasi dilakukan dengan tujuan agar perusahaan dapat
mengoreksi bilamana masih terdapat upaya penanganan isu yang belum
maksimal dan dapat diperbaiki di kemudian hari. Hal ini akan menjadikan
perusahaan mampu mengelola dan menangani isu dengan baik, karena
tindakan evaluasi akan menjadi proses belajar dari semuanya. Itulah
sebabnya, penerapan manajemen isu dalam perusahaan perlu
dimaksimalkan dan dikuatkan.
Menurut Heath dan Coombs (2004, dikutip dalam Prayudi, 2007, h.
25 – 39) ada beberapa tujuan dalam melaksanakan manajemen isu yang
berkaitan dengan praktik Public Relations, yaitu:
a) Untuk memahami isu, sebab yang memunculkan isu dan
hubungannya yang mempengaruhi bagaimana isu akan diputuskan.
b) Untuk mengawasi situasi, mendengarkan saran dan kritik, dan
yang menentukan posisi isu. Posisi isu dirumuskan oleh Public
Relations dengan melihat situasi dan mendengarkan kritik dari
berbagai pihak.
c) Untuk memahami apa yang mereka katakana dan motif dari
kepentingan mereka. Public Relations mencoba untuk memahami
keinginan dan kehendak masyarakat, supaya pihak perusahaan akan
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
34
berusaha menyatukan pendapat dan persepsi jika memang
memungkinkan.
d) Untuk menginformasikan, meyakinkan, bahwa fakta utama yang
relevan dengan isu tersedia bagi publik seiring dengan mereka
berpikir mengenai isu. Hal ini merupakan wujud bagi seorang PR
dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk
mengklarifikasi permasalahan dan memikirkan strategi dalam
mengelola isu yang baik.
e) Untuk meyakinkan publik atas beberapa posisi dan untuk dibujuk
sebagai konsekuensinya, sehingga penyelesaian terbaik dapat
diambil. Hal ini juga dapat diyakini untuk memotivasi publik supaya
isu segera terselesaikan.
f) Untuk terlibat dalam pembuatan keputusan dan negosiasi dalam
menyatukan kepentingan, mengurangi konflik, dan menyelesaikan
masalah.
g) Untuk menciptakan kembali makna yang menyatukan
kepentingan dan mereduksi konflik dan menyelesaikan masalah isu.
2.2.4 Strategi Manajemen Isu Public Relations
Menurut Johnson dan Scholes (1993, dikutip dalam Cornelissen,
2004, h. 97) mendefinisikan strategi adalah arah dan ruang lingkup dari
sebuah organisasi atau lembaga dalam jangka panjang, yang ingin mencapai
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
35
keuntungan melalui konfigurasi dari sumber daya dalam lingkungan yang
menantang, demi memenuhi kebuthan pasar dan suatu kepentingan. Secara
garis besar, pengertian strategi merupakan sekumpulan cara yang disusun
dan diupayakan dengan tertuju pada suatu masalah yang berkaitan dengan
pelaksanaan jangka waktu tertentu.
Sedangkan menurut Cornelissen (2004, h. 99) menjelaskan bahwa
strategi komunikasi merupakan upaya positif yang dilakukan perusahaan
ataupun organisasi dalam berusaha untuk menciptakan tindakan (tactic)
yang tepat sesuai dengan tahap implementasinya. Strategi komunikasi
dalam perusahaan mengacu pada visi dan misi dari perusahaan dalam
menjadi sosok yang bijak dalam mengambil keputusan, melalui strategi
komunikasi yang dibentuk sesuai fakta dan realitas yang terjadi.
Jika berbicara mengenai strategi Public Relations, maka dapat
disimpulkan bahwa adanya sebuah langkah-langkah yang diupayakan
Public Relations mengacu pada program-program yang bertujuan untuk
kemajuan perusahaan. Hal tersebut didukung berdasarkan tujuan utama
terbentuknya perusahaan, ialah untuk mengalami kemajuan perusahaan
secara efisien.
Menurut Ruslan (2002, dikutip dalam Nova, 2004, h. 41)
mengatakan strategi Pubic Relations atau yang lebih dikenal dengan bauran
Public Relations, adalah sebagai berikut:
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
36
a) Publications
Setiap fungsi dan tugas dari Public Relations adalah untuk
menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi
melalui berbagai media mengenai aktivitas atau kegiatan perusahaan
atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik.
Dalam hal ini, tugas PR adalah menciptakan berita untuk mencari
publisitas melalui kerjasama dengan pihak wartawan dengan tujuan
menguntungkan citra lembaga atau organisasi yang diwakilinya.
b) Event
Merancang sebuah event yang bertujuan untuk memperkenalkan
produk dan layanan perusahaan, mendekatkan diri ke publik dan
lebih jauh lagi dapat mempengaruhi opini publik. Berikut beberapa
jenis event:
1. Calendar event, meliputi kegiatan rutin yang
diselenggarakan pada waktu tertentu, seperti menyambut
hara raya Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru, hari ulang tahun,
dan sebagainya.
2. Special events, meliputi acara ajang yang sifatnya khusus
dan dilaksanakan pada saat-saat tertentu, di luar acara yang
rutin dari program kerja PR. Contohnya seperti peluncuran
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
37
produk baru, pembukaan kantor, peresmian jalan baru,
gedung baru, dan sebagainya.
3. Moment event, meliputi acara yang bersifat momentum
atau bersifat lebih khusus. Misalnya menyambut pesta perak,
pesta emas, pesta berlian, hingga menghadapi millennium.
c) News (menciptakan berita)
Berupaya menciptakan berita melalui press release, newsletter,
buletin, dan lain-lain. Untuk itulah seorang PR harus mempunyai
kemampuan menulis untuk menciptakan publisitas.
d) Community involvement (kepedulian terhadap komunitas)
Keterlibatan tugas sehari-hari seorang PR adalah mengadakan
kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu guna menjaga
hubungan baik dengan pihak organisasi atau lembaga yang
diwakilinya.
e) Inform or image (memberitahukan atau meraih citra)
Ada dua fungsi utama Public Relations, yaitu memberikan informasi
kepada publik atau menarik perhatian, sehingga diharapkan dapat
memperoleh tanggapan berupa citra positif.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
38
f) Lobbying and negotiation
Keterampilan untuk melobi melalui pendekatan pribadi dan
kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang PR.
Tujuan lobi adalah untuk mencapai kesepakatan atau memperoleh
dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh terhadap
kelangsungan bisnis perusahaan.
g) Social responsibility (tanggung jawab sosial)
Memiliki tanggung jawab sosial dalam aktivitas PR menunjukkan
bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap masyarakat. Hal
ini akan meningkatkan citra perusahaan di mata publik. Saat ini
banyak perusahaan menjadikan kegiatan sosial sebagai aktivitas
yang harus dilakukan. Bentuknya beragam seperti peduli terhadap
bencana banjir, memberikan beasiswa, santunan anak yatim,
pengobatan gratis, dan lain-lain.
Menurut Regester dan Larkin (2008, h. 66) terdapat tiga strategi
yang harus dilakukan oleh seorang Public Relations Officer dalam sebuah
perusahaan dalam berupaya untuk melakukan manajemen isu, antara lain;
a) Adaptive change strategy. Strategi ini merupakan strategi yang
terbuka terhadap adanya perubahan, mengantisipasi perubahan, dan
menawarkan dialog konstruktif untuk menggapai kompromi dan
akomodasi.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
39
b) Reactive change strategy. Strategi ini merupakan ketidakinginan
perusahaan untuk mengubah kebijakannya, karena perusahaan
tersebut sudah menganggap kebiajakannya yang dilakukan selama
ini sudah mampu meredam isu yang terjadi.
c) Dynamic respons strategy. Strategi ini merupakan strategi yang
bertujuan untuk mengantisipasi dan membentuk arah pembuatan
kebijakan publik dengan menentukan yang akan dilaksanakan.
2.2.4.1 Reactive Public Relations Strategies
Menurut Smith (2009, h. 115) terkait dengan upaya suatu
perusahaan dalam melakukan strategi manajemen isu, terkadang
beberapa perusahaan berada dalam situasi yang reaktif dalam
menangani suatu isu yang sedang terjadi. Hal ini termasuk ke dalam
jenis strategi manajemen isu public relations yang bersifat reaktif.
Jenis strategi manajemen isu ini dilakukan saat isu baru muncul dan
ditetapkan perusahaan sebagai salah satu isu yang berdampak bagi
perusahaan. Sejak itulah, perusahaan baru akan memikirkan dan
merumuskan strategi dan tindakan nyata apa yang harus dilakukan
terhadap isu tersebut.
Dalam reactive public relations strategies, sikap yang reaktif
ini termasuk strategi yang ditanggapi sebagai tanggapan perusahaan
dalam mengembangkan tujuan untuk membentuk persepsi publik,
memelihara, dan memulihkan reputasi untuk membangun kembali
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
40
kepercayaan publik terhadap perusahaan. Menurut Smith (2009, h.
117) terdapat tujuh (7) tipologi reactive public relations strategies
yang dapat dijadikan perusahaan sebagai pembentukan strategi
dalam menanggapi sebuah isu yang bersifat reaktif. Namun, dalam
penelitian ini Peneliti hanya membahas satu dari tujuh tipologi yang
dirumuskan oleh Ronald D. Smith. Reactive strategy yang
dirumuskan oleh Ronald D. Smith, antara lain; Reactive Strategy 1:
Pre-emptive Action, Reactive Strategy 2: Offensive Response,
Reactive Strategy 3: Defensive Response, Reactive Strategy 4:
Diversionary Response, Reactive Strategy 5: Vocal Commiseration,
Reactive Strategy 6: Rectifying Behaviour, dan Reactive Strategy 7:
Deliberate Inaction.
Dalam penelitian ini, Peneliti hanya akan membahas Reactive
Strategy 7: Deliberate Inaction karena perusahaan yang Peneliti
teliti hanya bersikap dan melakukan strategi ini. Menurut Smith
(2009, h. 131), deliberate inaction merupakan salah satu tindakan
dalam public relations yang memberikan respon dengan tidak
memberikan tanggapan atau perhatian terhadap suatu isu tersebut
dan lebih memilih untuk bersikap “diam” di saat suatu isu sedang
terjadi. Hal ini dikenal dengan istilah strategic silence atau strategic
ambiguity. Keduanya memiliki persamaan satu sama lain dan
memiliki keterhubungan yang bersifat untuk mengabaikan suatu isu.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
41
a) Strategic Silence
Menurut Smith (2009, h. 131) strategic silence merupakan
strategi yang digunakan dan ditujukan untuk mengambil sikap yang
sabar dan tenang terhadap situasi isu yang sedang terjadi. Di dalam
strategies silence, perusahaan menerima segala bentuk isu yang
sedang terjadi untuk dapat diterima dan didengarkan. Namun, dalam
hal ini perusahaan tidak akan mengambil langkah yang aktif untuk
menangani isu, melainkan hanya akan melihat dan menyimak.
Bukan berarti perusahaan yang bersikap dalam hal ini tidak peduli
terhadap suatu isu atau masalah yang terjadi, tetapi hal tersebut telah
termotivasi oleh niat yang positif dari perusahaan atas kenyataan
yang terjadi, sehingga perusahaan akan lebih berada dalam posisi
“mengalah” dalam hal itu.
Strategic silence juga meyakini, bahwa bersikap tenang dan
diam akan menjaga situasi semakin aman dan lebih baik, karena
sikap ini akan menjauhkan dari hal-hal yang mengandung unsur
kericuhan dan kekerasan. Dalam strategi ini, perusahaan sudah
mengetahui jauh lebih dahulu penyebab dan sebab akibat atas isu
yang sedang terjadi. Strategic silent bukanlah perkataan yang
dikenal sebagai pernyataan “no comment”,
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
42
2.3 Kerangka Berpikir
Isu di PT. Kereta Cepat Indonesia China Terkait
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Penolakan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Manajemen Isu Menurut Jones & Chase Model
Identifikasi
Isu
Analisis
Isu
Strategi Upaya
Penanganan Isu
Tindakan
Penanganan Isu Evaluasi
Strategi Manajemen Isu PT. Kereta Cepat Indonesia
China (KCIC) Dalam Menangani Isu Penolakan
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sifat Penelitian
Sifat dari penelitian ini bersifat penelitian deskriptif yang menggunakan
pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang
dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang
suatu keadaan secara objektif. Desain penelitian ini digunakan untuk memecahkan
atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang.
Penelitian deskriptif juga berarti penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan
fenomena atau karakteristik individual, situasi, atau kelompok tertentu secara
akurat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Menurut
Sugiono (2009, h. 15) pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang berlandaskan
pada filsafat postpositifsime, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana Peneliti adalah sebagai
instrumen kunci. Penelitian kualitatif mengacu pada inti latar belakang alamiah
secara holistik dan menjadikan manusia sebagai alat atau sumber dari sebuah
penelitian. Dalam melakukan pendekatan kualitatif, seorang Peneliti harus dapat
melakukan analisis data secara induktif dan lebih mementingkan proses daripada
hasil, serta hasil penelitian yang dilakukan harus disepakati oleh Peneliti itu sendiri
dan subjek penelitian.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
44
Stacks dan Bowen menjelaskan mengenai definisi penelitian kualitatif
sebagai “research that seeks in-depth understanding of particular cases and issues,
rather than generalizable statistical information, through probing, open-ended
methods such as depth interview, focus groups, and ethnographic observation”
(Michaelson & Stacks, 2014, h. 95). Pendekatan kualitatif diharapkan mampu
menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku
yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi
tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang
utuh, komprehensif, dan holistik. Peneliti menggunakan sifat penelitian ini, karena
penelitian yang dibahas mengacu pada gagasan di atas untuk menganilisis dan
mendeskripsikan tentang perilaku dan tanggapan dari seseorang.
Paradigma yang digunakan dalam penelitian “Strategi Manajemen Isu PT.
Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dalam Menangani Isu Penolakan Proyek
Kereta Cepat Jakarta-Bandung” ini adalah post-positivistik. Menurut Creswell
(2007, h. 20) paradigma post-positivistik merupakan pendekatan yang memiliki
unsur-unsur yang reduksionistik, logis, melakukan penekanan pada pengumpulan
data empiris, kritis, melihat realitas dengan orientasi efek, dan menentukan hasil
penelitian berdasarkan teori-teori. Definisi dari paradigma yaitu suatu cara pandang
dalam memahami kompleksitas dunia nyata. Di dalam paradigma akan
menunjukkan apa yang penting, abash, dan masuk akal. Suatu paradigma penelitian
juga bersifat normatif, artinya menunjukkan kepada praktisnya apa yang harus
dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau epitemologis yang
panjang.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
45
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus.
Menurut Yin (2011, h. 24), definisi metode penelitian studi kasus adalah suatu
penelitian sistematis yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan
nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tidak tampak dengan
tegas, dan dimana multisumber bukti dimanfaatkan. Studi kasus adalah salah satu
strategi penelitian di dalam ilmu sosial. Studi kasus digunakan untuk mendapatkan
data dari berbagai sumber penelitian (observasi, artefak, arsip, dokumen,
wawancara, sumber-sumber majemuk) secara sistematik terhadap individu,
kelompok, organisasi atau kegiatan.
Yin (2011, h. 26) juga mengatakan studi kasus adalah suatu inkuiri empiris
yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-
batas antara fenomena dan konteks tidak tampak secara tegas atau jelas dan
menggunakan berbagai sumber atau multisumber bukti. Studi kasus
memungkinkan peneliti untuk mempertahankan karakteristik holistik dan
bermakna dari peristiwa-peristiwa kehidupan nyata seperti silklus kehidupan
seseorang, proses-proses organisasional dan manajerial, perubahan lingkungan
sosial, hubungan-hubungan internasional, dan kematangan industri-industri
Penelitian studi kasus dapat dibedakan menjadi tiga, masing-masing adalah
tipe eksplanatoris, yaitu untuk menjelaskan hubungan kausal dalam konteks
kehidupan nyata. Tipe eksploratoris, yaitu digunakan untuk mengeksplorasi
peristiwa kehidupan nyata seperti silklus kehidupan seseorang, proses-proses
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
46
organisasional dan manajerial, perubahan lingkungan sosial, hubungan-hubungan
internasional, dan kematangan industri-industrisuatu situasi yang tidak dapat
dievaluasi secara intevensi atau berdasarkan single point saja. Dan tipe berikutnya
adalah deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fenomena yang terjadi pada
kehidupan nyata.
Studi kasus dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan pengertian atau
penjelasan dari sebuah fenomena secara menyeluruh. Suatu kasus dapat terdiri atas
hubungan antar bagian-bagian yang harus dipahami dalam kontek keseluruhan,
sedangkan jika hubungan antar bagian dianggap hubungan kausalitas, maka yang
lebih penting adalah mengapa dan bagaimana itu terjadi. Menurut Creswell (2010,
h. 16), penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan
memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap
berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan.
Peneliti menggunakan metode penelitian ini, karena peneliti meneliti
berdasarkan sebuah kasus atau kejadian yang pernah terjadi sebelumnya secara
jelas dan diakui. Ketika kasus tersebut terjadi, ternyata mengandung banyak unsur
pemahaman dan kontroversian dari berbagai pihak. Maka dari itu, dipilihlah metode
penelitian studi kasus dengan tujuan untuk membahas dan menelusuri lebih dalam
atas kasus yang telah terjadi, hingga mendapatkan suatu titik kebenaran atau
jawaban. Tentunya penelitian kualitatif yang penulis lakukan ini mengacu pada
suatu kasus yang spesifik.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
47
3.3 Key Informan dan Informan
Key Informan adalah target individu yang akan peneliti tentukan dalam
menjawab masalah atas penelitian yang peneliti lakukan. Mereka merupakan orang-
orang yang mengetahui dan memiliki informasi pokok yang diperlukan peneliti
terkait penelitian ini. Berbeda dengan informan, yaitu orang-orang yang terlibat
secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti (Hendarso, dikutip dalam
Suyanto, 2005, h. 171). Maka dari itu, pada penelitian ini key informan yang akan
dipilih untuk menjadi narasumber dalam penelitian adalah:
1. Febrianto Arief, selaku Senior Manager Corporate
Communications PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Beliau akan memberikan penjelasan kepada peneliti mengenai
rumusan dan gambaran strategi komunikasi Pubic Relations
KCIC, khususnya dalam melakukan manajemen isu secara jelas.
2. Ditha Fitria, selaku Corporate & Marketing Communications PT.
Kereta Cepat Indonesia China yang turut akan memberikan dan
melengkapi penjelasan mengenai rancangan dan strategi bentuk
komunikasi Public Relations dalam melakukan manajemen isu
yang lebih jelas lagi. Marketing & Corporate Communications
adalah orang yang dipilih untuk memberikan dan melaksanakan
fungsi strategi yang sudah direncanakan untuk dilakukan secara
terbuka di depan umum (publik).
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
48
Peneliti memilih mereka, karena Peneliti yakin dan percaya, bahwa
narasumber yang akan dipilih nanti akan memberikan informasi yang sesuai dan
tentunya dapat memaksimalkan penelitian yang Peneliti lakukan terkait topik ini.
Wawancara akan dilakukan secara mendalam dan terstruktur agar dapat menjawab
rumusan masalah yang Peniliti rumuskan baik secara jelas dan tepat. Tentunya,
bahan perbincangan Peneliti dengan narasumber ini dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi yang mengungkap suatu penyebab dan alasan suatu masalah atas adanya
suatu nilai kebenaran yang menjadi analisis Peneliti, sehingga menciptakan
kesimpulan yang baik.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian “Strategi Manajemen Isu PT. Kereta Cepat Indonesia China
(KCIC) Dalam Menangani Isu Penolakan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung”
ini dilakukan dengan teknik yang disiapkan dalam mengumpulkan data, yakni
wawancara mendalam dengan beberapa narasumber, observasi dengan beberapa
media online, dan melakukan studi dokumen (dokumentasi). Wawancara
mendalam (In-depth Interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman (guide) wawancara dimana pewawancara dan informan terlibat dalam
kehidupan sosial yang relatif lama (Sutopo, 2006, h. 72). Menurut Esterberg dalam
Sugiyono (2013, h. 231), wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan
makna dalam suatu topik tertentu.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
49
Lalu, teknik pengumpulan data kedua yang peneliti lakukan adalah
observasi. Menurut Denzin (2005, h. 496), metode observasi merupakan langkah
awal untuk memahami situasi dan pandangan sosial yang terjadi, melalui tahapan,
sejarah, bentuk, dan problematika etis yang terdapat didalamnya. Sedangkan
menurut Kriyantono (2009, h. 108), observasi merupakan interaksi perilaku dan
percakapan yang dilakukan di antara subjek penelitian yang diteliti. Observasi
dilakukan agar peneliti dapat mengamati secara langsung bagaimana aktivitas,
perilaku, gaya berbicara, serta simbol-simbol yang ditampilkan oleh informan.
Menurut Kriyantono (2009, h. 109) terdapat dua tipe observasi, yaitu:
1. Observasi partisipan, metode observasi dimana peneliti berfungsi sebagai
partisipan dan ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh kelompok
yang diteliti.
2. Observasi non partisipan, metode observasi dimana peneliti hanya
bertndak mengobservasi tanpa ikut terjun melakukan aktivitas seperti yang
dilakukan oleh kelompok yang diteliti.
Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
observasi non partisipan dengan mengamati beberapa media sosial yang menjadi
alat serta objek perusahaan KCIC dalam merumuskan strategi yang digunakan
untuk menangani isu berbasis media online. Dalam hal ini, Peneliti juga
mengumpulkan data berita dari sumber online sebagai pelengkap dalam
mendapatkan informasi aktual terkait dengan proses pembangunan kereta cepat
Jakarta-Bandung. Teknik pengumpulan data yang ketiga adalah studi dokumen.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
50
Menurut Sugiyono (2013, h. 240), dokumen merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan
harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan.
Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-
lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa
gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Jenis
dokumen yang akan peneliti ambil adalah dokumen berbasis gambar, tulisan,
kebijakan, dan lain-lain yang bersangkutan.
3.5 Teknik Keabsahan Data
Teknik keabsahan data dilakukan menggunakan triangulasi. Triangulasi
adalah proses pengecekan atau kroscek terhadap sejumlah teori, metode, dan
narasumber yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh peneliti. Tujuannya supaya
keseluruhan dari penelitian ini dapat secara sah dan sesuai dengan ketentuan
penelitian, sehingga penelitian ini memiliki makna di dunia akademis maupun
praktis. Menurut Moleong (2010, h. 330), triangulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Jenis triangulasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan triangulasi sumber,
karena Peneliti memanfaatkan sumber sebagai proses pengecekan keabsahan teori
dan hasil lapangan yang digunakan.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
51
Terdapat 4 (empat) kriteria sebuah penelitian bisa mendapatkan keabsahan
(Moleong, 2010, h. 324-326), yakni:
1. Derajat kepercayaan, derajat kepercayaan merupakan pengganti
konsep validitas internal dari non kualitatif. Kriteria ini berfungsi
untuk menekankan inkuiri sehingga dapat meningkatkan
kepercayaan dari penemuan yang dapat dicapai, dan
mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan
dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang
sedang diteliti.
2. Keteralihan. Kerteralihan merupakan persoalan empiris yang
bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dengan
penerima, dalam melakukan hal ini, peneliti perlu mencari dan
mengumpulkan kejadian empiris mengenai kesamaan konteks
3. Kebergantungan. Kebergantungan di sini dimana sebuah
penelitian kualitatif menjadikan manusia sebagai instrumen
penelitian. Sebuah penelitian dapat dikatakan valid apabila saat
terjadi pengulangan suatu studi dengan kasus dan kondisi yang
sama akan tetap menghasilkan hasil yang secara esensial sama.
4. Kepastian, kepastian dalam penelitian kualitatif harus bersifat
objektif atau tidak bergantung pada persetujuan beberapa orang
terhadap pendangan, pendapat, dan penemuan seseorang.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
52
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dari penelitian ini bersifat memiliki teknik analisis
deskriptif. Tujuan dari penelitian deskriptif kualitatif searah dengan rumusan
masalah serta pertanyaan penelitian atau identifikasi masalah. Hal ini disebabkan
tujuan dari penelitian ini akan menjawab pertanyaan yang sebelumnya
dikemukakan oleh rumusan masalah serta pertanyaan penelitian atau identifikasi
masalah.
Yin (2014, h. 54) menjelaskan terdapat 3 (tiga) teknik analisis yang dapat
diaplikasikan untuk penelitian studi kasus, antara lain:
1. Penjodohan pola. Teknik ini akan membandingkan pola yang
didasarkan atas empiri dengan pola yang diprediksikan (atau
dengan beberapa prediksi alternatif). Jika kedua pola ini
dilakukan secara bersama-sama, hasilnya akan menguatkan
validitas internal studi kasus yang bersangkutan. Dalam studi
kasus deskriptif, penjodohan pola akan relevan dengan pola-pola
variable spesifik yang diprediksikan dan ditentukan sebelum
pengumpulan datanya.
2. Pembuatan eksplanasi. Teknik ini bertujuan untuk menganalisis
data studi kasus dengan cara membuat suatu eksplanasi tentang
kasus yang bersangkutan. Prosedur ini relevan untuk kasus
eksplanatoris karena dipandang sebagai bagian dari proses
pengembangan hipotesis.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
53
3. Analisis deret waktu. Analisis ini merupakan analisis yang
dilakukan secara langsung analog dengan analisis yang
diselenggarakan dalam eksperimen dan kuasi eksperimen.
Analisis ini dapat mengikuti banyak pola. Semakin rumit dan
tepat pola tersebut, maka akan semakin tertumpu analisis deret
waktu pada landasan yang kokoh bagi penarikan konklusi studi
kasus.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
54
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Subjek / Objek Penelitian
4.1.1 PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)
Perusahaan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) merupakan
perusahaan Swasta yang bergerak di bidang transportasi umum Negara
Indonesia, khususnya yang berfokus pada proyek pembangunan Kereta
Cepat Jakarta-Bandung dalam menciptakan transportasi yang handal bagi
masyarakat. PT. KCIC ini didukung langsung oleh Presiden Indonesia (Joko
Widodo) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang
sekaligus berada dalam pengawasan mereka selaku pemerintahan Indonesia
dalam membangun transportasi umum yang menjamin mobilisasi manusia
secara optimal. Inilah yang disebut sebagai proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung. Sesuai dalam peraturan Perpres tahun 2015 yang dibentuk dalam
menciptakan transportasi umum yang mendorong modernisasi kemajuan
bangsa dan mencakup kebutuhan kesenjangan sosial, maka terbentuklah PT.
Kereta Cepat Indonesia China sebagai perusahaan yang akan membangun
transportasi umum yang sesuai dalam Perpres tahun 2015.
Indonesia menjalin kerjasama dengan China (Tiongkok) dalam
membangun proyek infrastruktur Negara ini. Pada tanggal 26 Maret 2015,
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
55
Presiden Republik Indonesia telah melakukan kunjungan Pemerintah
Indonesia ke Tiongkok untuk membahas sejak awal proyek ini akan
dibentuk. Indonesia mengajukan bantuan pada pihak China yang akan
menjadi partner dalam pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Sejak saat itu, akhirnya China menerima tawaran dari Indonesia dalam
membangun proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Gambar 4.1 Logo PT. Kereta Cepat Indonesia China
SUMBER: http://kcic.co.id/siapa-kami/
Ada beberapa hal yang menjadi kesepakatan antara Indonesia dan
China dalam proses pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dari awal
hingga proyek ini selesai. Beberapa kesepakatan yang dijalin oleh pihak
Indonesia yang diwakilkan oleh PT. KCIC dengan pihak China, bahwa
proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini tidak dibiayai oleh Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Peraturan ini dibuat dan disetujui
langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam Perpres
No. 107 tahun 2015. Sesuai dengan adanya Perpres No. 107/2015 yang juga
menjelaskan, bahwa proyek ini adalah bersifat business to business (B2B).
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
56
Dalam menjalin kerjasama dengan China melalui basis B2B,
Pemerintah Indonesia hanya akan memberikan jaminan mengenai
konsistensi kebijakan pembangunan kereta cepat secara langsung dan
transparan. Sementara proses pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung
ini dibuat, maka China akan berperan dalam memberikan pinjaman dana
kepada Indonesia untuk pembangunan proyek ini. Ketika proyek ini sudah
dapat beroperasi pada tahun 2019, maka saat itulah basis B2B akan
disesuaikan dengan pihak China sebagai kesepakatan yang sudah dibentuk
sejak awal pembangunan kereta ini dibuat. Pembangian konsorsium hasil
kerja antara Indonesia dengan China adalah 60% (Indonesia) dan 40%
(China). Hal ini juga melengkapi identitas kereta cepat Jakarta-Bandung,
bahwa wujud fisik kereta cepat yang akan digunakan adalah lisensi produk
dari China (PT. Kereta Cepat Jakarta-Bandung, 2017, h. 21)
PT. KCIC adalah perusahaan yang di dalamnya terdapat konsorsium
dari beberapa BUMN di Indonesia dan China. Yang dimaksud dari
konsorsium adalah pihak-pihak institusi BUMN yang turut membantu,
mengerjakan, memberikan investasi, menanam saham, dan berperan penting
dalam pembangunan infrastruktur secara berkelanjutan hingga memperoleh
keuntungan dan hasil yang sama. Dalam kata lain, konsorsium ini tergabung
dalam pembiayaan bersama terhadap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung
kepada pihak PT. KCIC.
Beberapa konsorsium dari Indonesia yang turut bergabung dalam
membiayai proyek ini, antara lain; Leader: PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk,
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
57
PT. Jasamarga (Persero), PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), dan PT.
Kereta Api Indonesia (Persero). Sedangkan beberapa konsorsium yang
membiayai dari pihak Tiongkok (China) bagi proyek ini, antara lain; Leader:
CHINA RAILWAY INTERNATIONAL Co., Ltd., China Railway Group
Limited (CREC), Sinohydro Corporation Limited, CRRC Corporation
Limited (CRRC), dan China Railway Signal and Communication Corp.
(CRSCC) (PT. Kereta Cepat Indonesia China, 2017, h. 26).
Beberapa pihak perusahaan yang terpilih di atas resmi ditetapkan oleh
Indonesia dan China sebagai perusahaan pemasok investasi yang akan
membantu memenuhi kebutuhan finansial dari pembangunan proyek kereta
cepat Jakarta-Bandung. Istilah ini dikenal sebagai konsorsium yang terlibat
dalam proyek infrastruktur kereta cepat Jakarta-Bandung. Ketika proyek
kereta cepat Jakarta-Bandung sudah beroperasi, maka hasil dari biaya
operasional dan pembangunan nanti akan dibagikan menurut sesuai
pembagian hasil masing-masing oleh kedua pihak (PT. Kereta Cepat
Indonesia China, 2017, h. 26).
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
4.1.2.1 Visi
Visi dari PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dalam
membangun proyek infrastruktur negara yang kompeten dan baik dari
segala aspek adalah dapat menjadi rencana besar Pemerintah
transportasi publik yang kredibel dan menatap jauh ke depan, menjamin
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
58
mobilisasi manusia dan barang secara optimal, dan menjadi salah satu
bentuk modernisasi transportasi massal di Indonesia yang handal,
aman, dan nyaman. Visi ini dibuat secara bersama-sama dan dirancang
langsung dengan Presiden Joko Widodo, selaku Presiden Republik
Indonesia. Tujuan dibentuknya visi untuk ini semua, supaya PT. KCIC
dapat bekerja secara maksimal dan terarah dengan baik, hingga berhasil
dan mencapai target dari segi waktu, finansial, dan tempat dalam
menciptakan transportasi yang terbaik untuk dinikmati bersama oleh
masyarakat Indonesia, khususnya daerah sekitar Jakarta-Bandung.
4.1.2.2 Misi
Visi tidak akan dapat diwujudkan dan dihasilkan jika tidak ada
tindakan aktif dan nyata dari PT. Kereta Cepat Indonesia China
(KCIC) dalam menjadikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung
sebagai proyek infrastruktur negara yang kredibel dan kompeten di
bidangnya. Oleh karena itu, perlu didasari dan dirumuskan beberapa
misi yang berkaitan dengan visi yang sudah dibentuk. Misi yang harus
dilakukan oleh PT. KCIC adalah dapat mengedepankan proyek
infrastruktur negara yang aktif, transparan, dan jujur dalam segala
aspek, melihat dan memahami kebutuhan masyarakat secara
keseluruhan dalam status sosial yang jelas, serta dapat membentuk
kualitas transportasi yang dapat dipercaya demi mencapai kepuasan
masyarakat sebagai penumpang (konsumen).
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
59
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Tabel 4.2 Struktur Organisasi PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC )
SUMBER: http://kcic.co.id/manajemen-dewan-direksi/
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
60
PT. KCIC dipimpin oleh Direktur Utama (President Director)
bernama Hanggoro Budi Wirayawan. Beliau adalah pemimpin dengan
jabatan paling tinggi di PT. Kereta Cepat Indonesia China. Pemimpin
perusahaan hanya dipimpin oleh perwakilan dari Indonesia dan hanya
Bapak Hanggoro Budi Wiryawan yang memegang kendali dan kekuasaan
kebijakan dalam perusahaan PT. KCIC (KCIC, para. 1).
Gambar 4.3 Direktur Utama PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)
SUMBER: http://kcic.co.id/manajemen-dewan-direksi/
Perwakilan pemimpin dari China bernama Xin Xuezhong. Beliau
adalah pemimpin yang tertinggi di struktur ruang lingkup direksi perwakilan
Tiongkok yang turut bekerja dan bergabung di PT. KCIC. Sebagai Direktur
dari perwakilan Tiongkok, Mr. Xin adalah orang yang selalu berkoordinasi
dengan Bapak Hanggoro Budi Wiryawan terkait kelangsungan dan proses
informasi pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCIC, para.
1).
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
61
Gambar 4.4 Direktur Perwakilan dari Pihak China di dalam PT. Kereta Cepat Indonesia
China (KCIC)
SUMBER: http://kcic.co.id/manajemen-dewan-direksi/
4.1.4 Proyek Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan proyek yang
diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia sebagai hasil kunjungan
Pemerintah Indonesia ke Tiongkok pada tanggal 26 Maret 2015. Jalur
proyek kereta cepat ini akan diberlakukan dan terbentang dari kawasan
Halim hingga sampai dengan Tegal Luar dengan panjang 142, 3 km yang
sebagian besar akan menggunakan jalur jalan tol (PT. Kereta Cepat
Indonesia China, 2017, h. 8)
Kereta cepat Jakarta-Bandung ini memiliki istilah dengan julukan
High Speed Railway (HSR). Kereta cepat Jakarta-Bandung ini adalah awal
dari pembangunan kereta cepat di seluruh Indonesia, dimana nantinya
semua pulau di Indonesia akan memiliki kereta cepat. Jalur kereta cepat
Jakarta-Bandung dipilih untuk dilaksanakan dahulu, karena saat ini dalam
waktu dekat akan dipersiapkan segala kebutuhan infrastruktur yang
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
62
diperlukan, mulai dari sisi pembebasan lahan, sisi bisnis, dan kelayakan
secara keseluruhan. Pembangunan ini merupakan bagian dari rencana besar
pemerintah untuk pembangunan transportasi publik, konektivitas antar kota,
dan pembangunan kawasan guna menciptakan sentra ekonomi yang baru
dan modern. Pembahasan kereta cepat Jakarta-Bandung ini telah
diperbincangkan dan dibahas sejak awal tahun 2015 oleh Pemerintah Pusat,
karena proyek ini adalah proyek Pemerintah yang murni.
Gambar 4.5 Rute Perjalanan yang akan Ditempuh oleh Kereta Cepat Jakarta-Bandung
SUMBER: Dokumen Perusahaan, diakses pada 10 April 2017, pukul 13.12 WIB
Gambar di atas merupakan gambaran rencana lokasi dan rute
perjalanan yang akan ditempuh oleh kereta cepat Jakarta-Bandung dengan
dilengkapi adanya stasiun-stasiun pemberhentian yang modern dan nyaman.
Selain itu, di setiap pemberhentian stasiun terdapat Transit Oriented
Development (TOD). TOD merupakan situasi tempat pusat perbelanjaan,
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
63
pendidikan, dan hiburan yang nantinya akan disediakan di setiap stasiun
dengan rute Jakarta-Bandung dan sebaliknya bagi seluruh penumpang
kereta cepat, sehingga mereka dapat menikmati fasilitas yang disediakan
dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Hal ini diyakini dan
dipercayai oleh PT. KCIC dapat menjadi nilai positif bagi masyarakat yang
menikmati perjalanan menggunakan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Gambar 4.6 Estimasi Perbandingan Jarak Tempuh dari Transportasi
SUMBER: Dokumen Perusahaan, diakses pada 10 April 2017, pukul 13.27 WIB
Manfaat proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang ditawarkan
kepada masyarakat adalah dengan kapasitas waktu tempuh selama 45 menit
dengan kecepatan 350 km / jam. Kapasitas ini adalah waktu yang terbaik
dari segala kendaraan yang dapat menempuh jarak menuju Bandung. Hal ini
juga merupakan satu-satunya nilai tambah bagi masyarakat dalam
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
64
menjangkau Kota Bandung selama 45 menit ke depan. Dengan harga tiket
yang diperkirakan mencapai sebesar Rp 200.000 untuk satu orang, PT.
KCIC dan Pemerintah meyakini, bahwa harga ini adalah yang terbaik untuk
ditawarkan kepada calon penumpang dan pengguna kereta cepat Jakarta-
Bandung. Selain hal demikian, kereta cepat ini merupakan transportasi yang
menjamin keamanan, kenyamanan, kecepatan, dan kepuasan (PT. Kereta
Cepat Indonesia China, 2017, h. 14).
Secara keseluruhan, total panjang rel yang akan berlaku nanti adalah
142, 3 km dengan dibaginya beberapa struktur pembangunan. Namun
sampai saat ini, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung memiliki beberapa
kendala yang cukup sulit untuk diselesaikan (PT. Kereta Cepat Indonesia
China, 2017, h. 6).
Beberapa kendala saat ini yang dihadapi adalah pembebasan lahan
yang belum rampung, munculnya gerakan-gerakan kelompok yang menolak
proyek ini, disertai dengan tuntutan penolakan dalam aksi demo, perbedaan
pendapat dan pemikiran antara Pemerintah dengan warga. Hal tersebut
sempat menjadi polemik bagi PT. KCIC dan penolak proyek kereta cepat
Jakarta-Bandung, karena selain menjadi hambatan bagi proyek ini tentu hal
ini juga menjadi masalah yang akhirnya menimbulkan isu penolakan kereta
cepat di sejumlah kalangan, baik kalangan masyarakat bawah, menengah,
sampai pada kalangan perindustrian komersil perusahaan. Langkah yang
harus dilakukan selanjutnya adalah melakukan manajemen isu.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
65
4.2 Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini akan dijabarkan sesuai dengan penelitian yang
menjadi acuan Peneliti dalam meneliti strategi manajemen isu yang
dilakukan oleh PT. KCIC. Peneliti akan fokus pada konsep John dan Chase
Model dalam melakukan manajemen sebuah isu yang sedang terjadi, antara
lain; identifikasi isu, analisis isu, pembentukan strategi, tindakan
penanganan isu, dan evaluasi.
4.2.1 Identifikasi Isu Penolak Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Dalam mengidentifikasi isu yang terjadi di ruang lingkup PT. Kereta
Cepat Indonesia China (KCIC), hal pertama yang dilihat oleh PT. KCIC
adalah bentuk isu itu sendiri. Bentuk isu yang dimaksudkan ialah isu yang
berkaitan dengan fakta dan situasi yang memang sedang terjadi di proyek
pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Jika terdapat masalah yang
timbul di sekitar ruang lingkup pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung,
tetapi masalah yang ditimbulkan itu tidak berkaitan dengan fakta dan situasi
yang terjadi, maka masalah tersebut tidak akan dapat dikatakan sebagai isu
yang berdampak atas pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Dengan
kata lain, PT. KCIC akan mengabaikannya dan mengalihkan perhatiannya
kepada isu yang berkaitan dengan fakta dan situasi yang sedang terjadi dan
memiliki kaitan yang jelas dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Berdasarkan hasil wawancara yang Peneliti dapatkan dari Febrianto
Arief selaku Senior Manager Corporate Communications PT. KCIC, untuk
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
66
mengidentifikasi isu maka langkah yang harus dilakukan adalah datang dan
terjun ke lapangan secara langsung. Ketika sudah berada di lapangan, maka
KCIC dapat langsung mengidentifikasi isu dengan baik dan jelas. Apakah
isu tersebut memang berkaitan dengan situasi yang terjadi, atau isu tersebut
diangkat untuk mencari sensasi semata dan untuk kepentingan tertentu yang
tidak berguna, itu semua dapat diketahui ketika tim dari KCIC akan turun
langsung menuju lapangan untuk melakukan identifikasi isu.
Terkait dengan contoh bentuk isu yang terjadi seperti yang beliau
katakan dalam hal aksi demonstrasi yang akan dilakukan oleh beberapa
pihak yang tidak setuju dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandungpun
KCIC sudah mengetahuinya terlebih dahulu, apakah aksi demo tersebut
dilakukan atas dasar tuntutan yang benar atau hanya berdasarkan tuntutan
yang disalahgunakan oleh pihak lain. Hal ini disebabkan karena sejak
“Ketika isu itu mulai muncul, biasanya kita
tahu pertama kali itu dari situasi di lapangan.
Contohnya saat sekelompok warga atau
kelompok yang ingin melakukan aksi demo. Itu
tuh sebenernya kita sudah tahu sebelum
mereka akan melakukan aksi tersebut. Kita
sudah mengambil tindakan dahulu untuk
menangani aksi demo tersebut. Jadi, kita
punya yang namanya tim social engineering.
Tugasnya dibentuk tim ini untuk mengetahui,
mengikuti, dan menindaklanjuti dengan
tanggapan yang responsive dari kami
terhadap masalah yang akan kita hadapi.
Maka itu, kita tidak diam-diam saja.”
Febrianto Arief
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
67
pertama kali, pihak KCIC sudah mempersiapkannya dengan benar untuk
turun langsung menuju lapangan.
Menurut Febrianto Arief, terkadang masalah yang terjadi di sekeliling
proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bukanlah masalah yang dapat
dikatakan menjadi isu bagi KCIC. Artinya dimulai dari identifikasi isu,
KCIC mencoba untuk melihat dan mempelajari dengan seksama apakah
masalah tersebut merupakan isu yang berdampak dan harus diselesaikan,
atau sebaliknya. Dalam mengidentifikasi isu, KCIC akan tertuju dan melihat
kepada bentuk isu itu terlebih dahulu. Proses identifikasi isu ini dilakukan
secara berkelanjutan dan terus menerus, namun tidak dilakukan terlihat
seperti sedang mengamati dan mengantisipasi terjadinya isu di tengah-
tengah lapangan.
Yang dilakukan ketika isu itu belum muncul adalah tetap beraktivitas
di tengah masyarakat seperti biasa, namun memiliki sikap yang berjaga-jaga
dan tetap peka terhadap situasi dan kondisi, berbaur dengan anggota
masyarakat, memiliki hubungan satu sama lain dengan mereka, dan tidak
berpihak. Jadi, ketika timbul masalah yang berpotensi menjadi isu bagi
proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, mereka tidak akan lepas dari tim
pengamatan KCIC. Yang dilakukan KCIC adalah tetap berjaga-jaga.
Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber kedua dari pihak
PT. KCIC dan mendapat tanggapan dari Ditha Fitria, selaku Corporate and
Marketing Communications yang mengatakan, bahwa dalam
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
68
mengidentifikasi adanya isu, tim KCIC harus benar-benar memahami
bentuk isu tersebut seperti apa dan memaksimalkan upaya-upaya dalam
menanggulangi isu tersebut, terutama dalam melakukan koordinasi dengan
tim-tim lainnya yang sangat berperan besar dalam melihat pertumbuhan dan
perkembangan adanya isu.
Bagi Ditha Fitria, dalam melakukan identifikasi isu bukanlah
merupakan hal yang besar baginya, namun yang terpenting adalah
bagaimana kesiapan dan langkah aktif yang siap untuk dilakukan dari KCIC
terhadap setiap masalah-masalah yang ada sampai saat ini. Menurutnya,
“Kita pantengin lewat media online iya, lewat
rekan-rekan media juga iya, turun ke lapangan
langsung untuk melihat perkembangan
pembangunannya juga iya. Jadi semua kita
semaksimal mungkin untuk tidak tidur dalam
mengerjakan proyek ini. Soal isu. Saya secara
pribadi mengetahui dan memahami masalah-
masalah apa saja yang sebenarnya terjadi. Toh
kita pasti gak akan terlepas dari masalah.
Intinya simple sebenernya. Sama seperti kayak
kemarin Pak Ito bilang, kalau mereka tidak
mengerti. Penanganan kami ya bagaimana
caranya supaya mereka ngerti saja sih. Di KCIC
ini kita semua udah tau apa yang harus kita
lakuin, lewat tindakan penanganan yang kita
lakuin itu semua kita udah jalanin masing-
masing. Maka itu, koordinasi antara satu tim
dengan tim lain harus dimaksimalkan, supaya
kita semua bisa sama-sama melihat
pertumbuhan dan perkembangan isu yang ada,
sekaligus bisa kasih upaya untuk memperkecil
isunya itu, masalahnya itu.."
Ditha Fitria
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
69
seberapapun besar dan banyaknya masalah yang muncul terkait
pembangunan ini, tetapi pihak KCIC tidak siap mengatasi dan
menanggulanginya, maka hal itu jauh lebih mengenaskan bagi proyek kereta
cepat Jakarta-Bandung. Memang bukanlah hal yang mudah, namun bila
perlahan dan berkelanjutan dilakukan akan memberikan hasil yang baik.
4.2.2 Analisis Isu Terkait Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Saat melakukan identifikasi isu yang sudah jelas terlihat dan diketahui
bentuknya, langkah selanjutnya menurut John dan Chase dalam melakukan
manajemen isu adalah melakukan analisis isu itu sendiri. Dalam
menganalisis isu, PT. KCIC perlu lebih lagi mendalami peran isu tersebut
secara jelas dan cerdas. Menurut KCIC, tindakan analisis isu dilakukan
untuk melihat faktor-faktor penyebab, oleh siapa sumber isu itu terangkat,
isi dari tuntutan isu, dan dampak yang dihasilkan dari isu tersebut. Itulah
sebabnya, sesuai dengan prinsip John dan Chase, KCIC melakukan analisis
isu terkait dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Saat proses identifikasi isu telah selesai dilaksanakan dan KCIC sudah
memperoleh data isu-isu apa saja yang terbentuk ke dalam sebuah isu yang
berkaitan dengan kereta cepat Jakarta-Bandung, maka pada fase analisis isu
ini KCIC segera mendalami peran dan sebab-akibat dari pembentukan isu
tersebut. Ketika isu mulai terbentuk dan terlihat jelas, KCIC berusaha
memahami dan mempelajari wujud dari isu itu secara jelas.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
70
4.2.2.1 Isu Terkait Pembebasan Lahan yang Tertahan oleh
Penduduk Lokal disertai dengan Pencairan Dana yang
Lamban dari China
Analisis isu yang pertama dan sudah terbukti menjadi salah satu
bentuk masalah yang terjadi di ruang lingkup pembangunan kereta
cepat Jakarta-Bandung adalah isu terkait pembebasan lahan. Lahan
yang akan digunakan oleh PT. KCIC dalam merealisasikan proyek
kereta cepat Jakarta-Bandung ini adalah lahan yang terhubung antara
Stasiun Halim menuju kepada Stasiun Karawang, lalu menuju kepada
Stasiun Walini, hingga mencapai kepada Stasiun Tegal Luar. Proyek
ini merupakan transportasi darat yang berjalan di atas rel kereta,
tentunya dalam menyiapkan jalur diperlukan pembebasan lahan di
setiap wilayah terkait, dan KCIC perlu melakukan koordinasi dengan
Pemerintahan setempat, karena hal demikian menyangkut dengan
adanya pemukiman warga yang tersebar cukup banyak.
Sejak dilakukannya proses ground breaking pada 21 Januari 2016
oleh Presiden Joko Widodo atas disahkannya proyek pembangunan
kereta cepat Jakarta-Bandung ini, ternyata masalah tentang
pembebasan lahan belum rampung 100% hingga Mei 2017 saat ini.
Hal inilah yang menjadi poin penting bagi KCIC dalam mengurus dan
mengupayakan agar lahan yang akan digunakan nanti dapat
sepenuhnya terbebaskan.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
71
Gambar 4.7 Berita Online Terkait Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
SUMBER: http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3514331/lahan-baru-bebas-58-
konstruksi-kereta-cepat-terhambat
Peneliti mendapat informasi berita yang dipublikasikan oleh
detik.com, bahwa sampai tanggal 29 Mei 2017 soal pembebasan lahan
baru dapat dibebaskan sebesar 58%. Artinya, masih sekitar 42% lahan
yang belum dapat dinyatakan sebagai jalur produktivitas kereta cepat
Jakarta-Bandung. Menurut informasi berita yang di dapat, hal ini juga
menghambat konstruksi pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Masalah ini juga menjadi salah satu pekerjaan yang berat bagi KCIC
untuk dapat membebaskan lahan hingga 100%.
Menurut Direktur Utama PT. KCIC, yang menyebabkan KCIC
mengalami kendala di masalah pembebasan lahan adalah
ketidaksatuan hati oleh sejumlah pihak terkait di masing-masing
wilayah dalam menandatangi persetujuan pembebasan lahan. Inilah
yang menjadi hambatan bagi KCIC dalam membebaskan lahan di
setiap wilayah yang sudah ditentukan. Di sekitar wilayah tersebut
memang terlihat banyak sejumlah pemukiman warga. PT. KCIC tidak
memiliki pilihan lain, yakni harus dilakukan proses relokasi di setiap
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
72
titik-titik wilayah yang sudah ditentukan. Tetapi dalam hal ini, Peneliti
mendapat informasi dari beberapa pihak tim KCIC yang lain, PT.
KCIC akan membeli rumah mereka dengan uang untuk mendapatkan
kesepakatan persetujuan dari sejumlah warga, bahwa lahan mereka
bersedia untuk dibebaskan. Walaupun solusi ini sudah
ditawarkan kepada mereka, namun tetap saja mereka tidak ingin
melakukan kesepakatan bersama dengan KCIC, sehingga hal
demikian menghambat proses pembebasan lahan. Oleh karena itu
terkait isu ini, KCIC terus mengupayakan dan memaksimalkan
negosiasi yang maksimal dan pro akif kepada sejumlah pihak terkait.
Terkait dengan isu pembebasan lahan, memang kesalahan terjadi
dari internal perusahaan KCIC yang terlihat belum mampu menepati
janji atas solusi yang mereka tawarkan, sehingga pekerjaan yang
dilakukan oleh KCIC belum cukup optimal. Contohnya, dalam
membayar atau membeli rumah warga yang dijadikan sebagai target
pembebasan lahan, PT. KCIC belum bisa membayar sesuai dengan
waktu dan nominal yang sudah ditentukan. Hal ini terjadi karena pihak
China belum sepenuhnya meminjamkan atau mencairkan dana kepada
PT. KCIC.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
73
Gambar 4.8 Berita Himbauan PT. Kereta Cepat Indonesia China untuk Membayar Lahan
Tanah yang Sudah Disepakati
SUMBER: Dokumen Perusahaan, diakses pada 10 April 2017, pukul 14.15 WIB
Saat dana yang akan dipinjamkan oleh pihak China kepada KCIC
belum cair, maka inilah yang menjadi faktor penghambat KCIC belum
dapat membayar lahan warga yang akan dijadikan sebagai tempat
pembebasan lahan. Sejak awalnya proyek ini dibuat, Indonesia
dengan China memang sudah menyepakati kesepakatan yang adil satu
sama lain, yakni pihak China akan memberikan pinjaman kepada
Indonesia untuk alokasi pembangunan infrastruktur kereta cepat
Jakarta-Bandung.
4.2.2.2 Isu Terkait Penolakan oleh Sejumlah Individu atau Kelompok
Analisis isu yang kedua dan menjadi perhatian bagi PT. KCIC ialah
timbulnya sejumlah individu maupun kelompok yang memiliki sikap
kontra (tidak setuju) terhadap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Proyek ini merupakan proyek besar negara yang tentunya akan
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
74
melibatkan perhatian dari publik, terutama masyarakat Jakarta dan
Bandung. Sejak dimulainya proyek pembangunan kereta cepat
Jakarta-Bandung secara langsung pada peletakan batu pertama
melalui ground breaking oleh Presiden Indonesia Joko Widodo pada
21 Januari 2016, saat itu muncul sikap pro dan kontra dari sejumlah
masyarakat terkait dengan proyek ini. Bagi mereka yang memiliki
sikap pro, mereka beranggapan bahwa proyek ini akan memajukan
kemajuan bangsa, sistem transportasi umum akan lebih canggih dan
modern, proyek ini akan mengurangi tingkat kemacetan, dan
sebagainya yang bersifat positif. Tentunya hal ini tidak menjadi
masalah bagi PT. KCIC.
Namun, terdapat juga yang tidak setuju dengan proyek ini sejak
pertama kali proses ground breaking dilakukan. Alasan yang
diberikan oleh mereka yang memberikan respon negatif terkait
dengan proyek ini berbagai macam. Mulai dari dugaan hutang negara
yang akan bertambah, tidak percaya dengan pihak China, sampai
kepada dugaan-dugaan yang bersifat tidak manusiawi. Hal ini menjadi
situasi yang dapat mengganggu pembangunan kereta cepat Jakarta-
Bandung.
Bentuk aktivitas yang mereka lakukan bermacam-macam, mulai
dari aksi demo dari kalangan mahasiswa penduduk dewasa,
memposting kalimat yang negatif melalui media sosial, hingga
membentuk gerakan atau Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) khusus
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
75
hanya untuk menolak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Berikut
adalah tanggapan dari Ditha Fitria atas isu tersebut:
“Iyaa,, waktu itu pas Jokowi melakukan proses ground breaking di
Stasiun Halim memang sudah kelihatan respon dari masyarakatnya.
Tanggapan dari masyarakatnya udah mulai kelihatan. Karena seperti
kita tahu ya,, ini kan proyek negara.. Proyek Pemerintah ya, pastinya
mereka bakal merhatiin kita.. Mereka bakal ngeliat kita. Apa yang
kita kerjain pasti mereka tau. Nah, memang pada saat itu muncul nih
berbagai banyak pandangan. Ada yang setuju, tapi ada juga yang gak
setuju. Buat yang setuju, mereka mikir kalau proyek ini tuh bakalan
memajukan kemajuan bangsa, sistem transportasi umum pastinya
akan lebih canggih lagi, proyek ini juga pastinya akan mengurangi
tingkat kemacetan, dan sebagainya. Tapi, ada juga nih yang gak
setuju.. Banyak malah.. Buat mereka yang gak setuju, mereka kasih
tuh pendapat mereka melalui media sosial, komentar di forum berita,
ngomong secara langsung, dan banyak deh macem-macem. Mereka
bilang kalau mereka gak setuju soalnya proyek ini proyek yang
bekerja sama dengan China. Mungkin emang dari awal mereka
sudah benci sama China apa gimana saya gak tau. Terus mereka juga
bilang, ohh ini mah proyek hutang. Bikin negara jadi bertambah aja
hutangnya. Padahal merekanya aja yang gak paham, kalau proyek
ini B2B. Sebenernya kalau dibilang hutang kurang tepat buat saya.
Terus ada juga yang beranggapan kalo kita memperburuk sistem
ekonomi bangsa, karena menggunakan anggaran terus, macem-
macem.. Sampai mereka bela-belain orang-orang yang tinggal di
sekitar Halim, Walini, sampe Tegal Luar buat supaya kita gak gusur
mereka karena di situ ada terdapat mata pencaharian mereka masing-
masing.. Hellooo dalam hati saya, mereka warga daerah situ juga
bukan, ngapain pusingin hidup orang. Orang-orang yang di sekitar
wilayah sana aja belum buka suara. Malah yang di sini duluan yang
buka suara. Yaa begitulah, urusin diri sendiri aja belom bener.
Bahkan ada lagi yang lebih parah sih, mereka sampai bentuk gerakan
kelompok gitu cuma buat nolak kereta cepat Jakarta-Bandung. Itu sih
mereka cari sensasi ajalah sama kita. Cari perhatian. Toh itu
buktinya juga ada aja tuh yang setuju sama proyek ini. Makanya saya
bilang mereka ini yang menolak sebenernya gak mengerti sama
proyek ini.”
Jika terjadi aksi demo penuntutan oleh sekelompok pihak
masyarakat atau mahasiswa yang tergabung dalam gerakan penolak
kereta cepat Jakarta-Bandung, KCIC akan tampil langsung di depan
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
76
mereka dan berusaha untuk mendengarkan suara aspirasi mereka
dengan terbuka dan bijaksana. Namun di sisi yang lain, melalui
tindakan tersebut KCIC sedang melakukan analisis terhadap tindakan
mereka. KCIC akan mencari tahu, siapa otak dibalik tindakan aksi
demonstrasi ini, apakah terdapat oknum yang dengan sengaja
melibatkan mereka karena ingin menggagalkan proyek kereta cepat
Jakarta-Bandung, apakah terdapat pihak ketiga yang dengan sengaja
memanfaatkan dan menggunakan mereka sebagai “alat” dalam
mengganggu proses pembangunan, apa yang menjadi tuntutan
mereka, apa penyebab mereka melakukan aksi demo tersebut, lalu
dampak apa yang akan dihasilkan jika KCIC menerima dan
mengabaikan aspirasi dan tuntutan mereka. Dalam hal ini, KCIC
pernah melakukan riset percobaan dalam menerima dan mengabaikan
tuntutan dari mereka yang melakukan aksi demo, dan jawabannya
adalah mereka tidak melakukan aksi demonstrasinya secara
berkelanjutan, artinya hanya saat-saat tertentu dan bilamana sedang
dibiayai oleh oknum tertentu yang menggerakan mereka untuk
melakukan aksi demo.
“Kita tetap tenang, santai, dan mendengarkan saja aspirasi dari
mereka, sekalipun kita sudah tahu nih akal-akalan mereka, semua
manifest mereka, mereka berasal dari mana, dan lain-lain. Kalau
buat kami simple. Setelah demo selesai, ya sudah.. hidup seperti
biasa lagi kan? Hehehe… Mereka itu punya kontrak sama Jepang.
Mereka dikontrak untuk melawan kami. Makanya, kenapa mereka
bertingkah terus, orang dibalik itu semua Jepang. Bayaran mereka
sama Jepang itu bisa mencapai 30 juta dalam satu kali aksi.”
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
77
PT. KCIC sudah mengetahui dan menganalisisnya lebih jauh,
menurut Febrianto Arief hal-hal yang bersifat tindakan
demonstrasi dan pemberontak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung
adalah pihak Jepang yang ternyata tidak menyukai PT. KCIC dan
China dalam melakukan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung, dan ternyata benar di balik aksi tindakan demonstrasi,
mereka dibayar secara cuma-cuma oleh Jepang hanya untuk
menggagalkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
4.2.3 Strategi Upaya Penanganan Isu
Saat identifikasi dan analisis isu sudah berhasil dilakukan dan
dikerjakan oleh PT. KCIC secara baik, maka langkah selanjutnya adalah
membentuk strategi upaya penanganan yang akan dirumuskan untuk
menangani sekaligus memperkecil pertumbuhan isu yang akan terjadi nanti,
sehingga hal ini diyakini oleh PT. KCIC, bahwa isu yang akan terjadi tidak
akan terjadi sampai kepada tahap krisis.
KCIC melihat dan menyadari bahwa isu yang terjadi dalam ruang
lingkup proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terbagi ke dalam dua jenis isu.
Yang pertama adalah isu yang terjadi dalam situasi dan lingkungan sekitar
dan yang kedua adalah isu yang terjadi di dalam media online. Kedua jenis
isu tersebut diyakini telah menjadi wujud dari masalah yang dihadapi oleh
PT. KCIC sekaligus menjadi penghambat atas kinerja kereta cepat. Untuk
itu, KCIC perlu membentuk dan merumuskan strategi penanganan isu yang
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
78
efektif, guna untuk mengatasi dan mengantisipasi terjadi isu yang sedang
terjadi maupun yang akan datang.
4.2.3.1 Strategi Upaya Penanganan Terkait Isu Pembebasan Lahan
yang Tersendat oleh Pinjaman Dana dari China
Tidak terdapat strategi yang dibentuk oleh PT. KCIC untuk
menangani dan menanggapi isu yang terjadi terkait dengan
pembebasan lahan karena dalam masalah ini PT. KCIC sudah
menyiapkan dan memberikan solusi bagi warga yang tinggal di
pemukiman lahan kereta cepat Jakarta-Bandung. Namun hal yang
paling penting supaya isu ini dapat ditanggulangi dengan baik dan
kinerja PT. KCIC dapat bekerja optimal adalah pencairan dana yang
dipercepat oleh pihak China.
PT. KCIC terus melakukan follow up kepada pihak China terkait
dengan pinjaman yang seharusnya sudah dikeluarkan. Menurut Ditha
Fitria, penyebab China sulit untuk mencarikan dana kepada pihak
KCIC adalah kurangnya sumber daya manusia di PT. KCIC yang
dapat berbahasa Mandarin, baik secara lisan maupun langsung. Inilah
yang menyebabkan pihak China enggan untuk mencairkan dana
kepada Indonesia, karena China tidak mendapat informasi yang paling
aktual dan terbaru di sekitar ruang lingkup proyek kereta cepat
Jakarta-Bandung.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
79
“Nah, ini juga nih yang jadi PR terberat KCIC. Kita itu juga lagi
pusing sebenernya sama masalah pembebasan lahan ini. Susah
banget bawa warganya itu ke jalan yang benar. Kalau buat saya,
kalau saya jadi mereka saya pasti langsung setuju ajalah. Sekarang
gini, KCIC ngasih solusi kok buat mereka. Beda ya kalau emang gak
dikasih solusi, ya saya juga gak mau. Solusinya udah jelas. Solusi kita
kita beli rumah mereka dengan harga yang layak juga pastinya. Kalau
mereka pegang duit kan mereka bisa beli rumah lagi yang lain, yang
sama harganya, yang setara. Kita enak, mereka juga enak. Cuma
memang sih saya akuin kalau kita memang belum optimal di
pembiayaan ini, soalnya dari Chinanya belom bisa cairin dana ke
kita. Masih terhambat sama China. Kita lagi menanti-nantikan
uangnya, tapi Chinanya begitu. Kalau saya lihat di sekitar internal
perusahaan, memang kita kurang orang yang bisa ngomong bahasa
Mandarin. Kita di sini cuma 2 – 3 orang doang yang bisa bahasa
Mandarin. Ini dampaknya ke pihak Chinanya. Mereka jadi kurang
informasi, kurang dapet informasi yang terbaru dari kita. Kitanya
juga bingung buat nyampeinnya gimana ke mereka. That’s why China
belom bisa dengan cepat dan mudah kasih kita pinjaman dananya.
Jadi sampai semua informasi jelas masuk ke mereka, terus mereka
pertimbangin, mereka rapat sama direksi dan Presiden mereka,
disetujuin Presiden, baru deh dana itu masuk ke kita. Karena ini nih,
sumber daya manusia kita kurang.Jadi tuh China maunya dia paham
dulu sama semuanya, jelas dulu sama semua informasi dan keadaan
yang ada. Kita sih juga buka lowongan ke masyarakat. Bilamana ada
yang tertarik untuk jadi translator di KCIC, langsung kami interview,
dan kalau hasilnya cukup baik pasti langsung kami terima. Tanpa
berpikir panjang.”
Itulah yang menjadi paparan dari Ditha Fitria dalam menceritakan
penyebab China sulit untuk memberi pinjaman kepada PT. KCIC.
Dampaknya bagi PT. KCIC adalah pembebasan lahan yang belum
rampung 100%. Dalam menanggapi isu ini, PT. KCIC hanya bisa
bersabar saja menunggu waktu China meminjamkan dananya untuk
Indonesia, sehingga dengan segera PT. KCIC akan membayar kepada
masyarakat yang terkait dengan rumah yang akan dibeli oleh pihak
KCIC dalam pembebasan lahan.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
80
4.2.3.2 Strategi Upaya Penanganan Terkait Isu Penolakan oleh
Sejumlah Individu dan Kelompok
Pembentukan strategi terkait dengan adanya isu penolakan oleh
sejumlah anggota masyarakat ini dilakukan secara nyata oleh PT.
KCIC. Menurut Febrianto Arief, isu terkait penolakan ini terbagi ke
dalam dua jenis isu. Yang pertama adalah isu penolakan kereta cepat
yang terjadi dalam situasi dan lingkungan sekitar. Lalu jenis isu yang
kedua adalah aktivitas penolak kereta cepat Jakarta-Bandung melalui
basis media online. Kedua jenis isu ini dibagi dua supaya PT. KCIC
lebih terarah dan mudah dalam bekerja secara optimal, terutama
dalam mengatasi dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Aktvitas yang dilakukan oleh mereka sama-sama membawa
dampak negatif bagi PT. KCIC dan proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung, hanya saja penggunaan objek dan ruang lingkupnya yang
berbeda.
Strategi yang diupayakan oleh PT. KCIC dalam menangani setiap
jenis isu, antara lain;
a) Strategi penanganan isu dalam situasi di lingkungan sekitar
1. Membentuk Focus Group Discussion (FGD)
PT. KCIC berusaha memaksimalkan strategi pembentukan Focus
Group Discussion (FGD) dalam situasi di lingkungan sekitar.
Pembentukan FGD ini diyakini oleh PT. KCIC, bahwa strategi ini
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
81
akan bekerja secara optimal dan tepat sasaran, karena aktivitas dan
tindakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok penolak
kereta cepat Jakarta-Bandung dapat terlihat secara jelas. Febrianto
Arief merumuskan strategi ini untuk meminimalisirkan
kemungkinan terjadinya isu yang ditimbulkan melalui keanggotaan
tim internal yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Kesannya,
mereka yang dipilih nanti sebagai FGD akan menjadi seseorang
yang mudah bergaul, dikenal, dan aktif di masyarakat.
“…. Jadi melalui tindakan upaya komunikasi seperti ini yang
menjadi cara mereka untuk menghadapi isu-isu yang akan terjadi
nanti. Upaya ini sangat berdampak besar bagi mereka, karena
seperti kita tahu yang kita gunakan di sini seperti Ketua RT & RW,
Ketua wilayah mereka, artinya mereka memiliki hubungan yang
dekat satu sama lain, dan orang yang terkena upaya komunikasi
seperti itu langsung nurut dan tepat sasaran, sekalipun mereka
tidak sadar sebenarnya, bahwa orang-orang itu adalah tim kami.
Itulah sebabnya, kerahasian harus dijaga dengan baik.”
2. Membentuk media relations
Strategi dalam pembentukan media relations dilihat sangat penting
untuk melengkapi strategi pembentukan FGD. Melalui media,
KCIC dapat mempermudah proses penanggulangan isu di
lingkungan sekitar karena cakupan media sangat luas. KCIC akan
membentuk strategi FGD disertai dengan media relations yang
baik, karena menurut Febrianto Arief, KCIC juga akan membantu
memantau gerakan mereka dan pertumbuhan mereka di lingkungan.
Media ini nanti juga dipastikan akan berperan memberikan
informasi kepada kita terkait dengan aktivitas yang mereka lakukan.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
82
3. Membentuk strategi riset lapangan
Sebelum menentukan siapa yang akan bergerak sebagai FGD, tentu
PT. KCIC melakukan riset lapangan terlebih dahulu untuk
mengetahui lingkungan mana saja yang mengalami pertumbuhan
dan terdapat aktivitas penolakan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Tidak untuk diperuntukan bagi FGD saja, tetapi strategi ini juga
diperuntukan bagi staff maupun divisi internal perusahaan dalam
memaksimalkan strategi ini dan yang melakukan riset ini adalah
internal perusahaan PT. KCIC.
“Jadi kita kalau di sini itu sejak awal sudah dipercayakan oleh Pak
Hanggoro, Direktur Utama KCIC untuk terjun dan melakukannya
sendiri. Artinya, kita semua yang kerja di sini mempunyai tugas
masing-masing untuk menjaga visibilitas kereta cepat Indonesia
China, dan tentunya kita semua masing-masing harus siap sedia,
harus berani, dan bisa mengendalikan situasi. Ketika ada masalah,
ketika ada isu, kita sudah harus tau apa yang harus kita lakukan.”
4. Membentuk joint event (event management)
Strategi pembentukan joint event ini dibentuk dengan tujuan untuk
menciptakan hubungan yang dekat dengan masyarakat dalam
bidang-bidang yang mencakup pengetahuan secara akademik
maupun non akademik. Maksud dari KCIC membentuk strategi ini
agar memiliki kedekatan yang transparan dalam berbagi beberapa
informasi-informasi terkait pembangunan infrastruktur proyek
kereta cepat Jakarrta-Bandung. Dalam hal ini, KCIC juga ingin
mengajak masyarakat untuk memberikan informasi, memberi
edukasi, membantu masyarakat, berpartisipasi dalam keterlibatan
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
83
kehidupan sosial di masyarakat, dan melayani masyarakat dengan
hati yang terbuka.
Beralih ke jenis tipe isu yang kedua dalam basis media online,
bentuk penanganan strategi yang dirumuskan oleh PT. KCIC berbeda
dengan tipe isu yang pertama dalam isu di lingkungan sekitar. Dalam
strategi ini lebih ditekankan pada tahapan-tahapan pelaksanaan yang
menggunakan sarana sebagai alat atau objek dalam strategi
penanganan isu media sosial.
b) Strategi penanganan isu dalam media online
1. Advertising & advertorial
Dalam startegi pembentukan advertising dan advertorial, PT. KCIC
berusaha untuk membangun dan membentuk persepsi positif terkait
dengan identitas proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di mata
masyarakat. Strategi ini dimaksimalkan untuk membuat masyarakat
dapat memiliki sikap yang antusias terhadap proyek kereta cepat
Jakarta-Bandung.
2. Membentuk media relations
Dalam basis media online, strategi pembentukan media juga perlu
dilakukan dan dimaksimalkan. Hal ini diakui menjadi bukti bagi PT.
KCIC dalam menyusun strategi penanganan isu yang akan
dilakukan secara maksimal. Seperti pada prinsip awal dari PT.
KCIC terhadap media, bahwa cakupan yang dapat dijangkau
melalui media sangat luas. Untuk itu, bekerja sama dan memiliki
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
84
hubungan yang baik dengan media perlu dilakukan dan
dimaksimalkan oleh PT. KCIC untuk membantu PT. KCIC
memonitor, memantau, dan mengamati aktivitas yang mereka
lakukan, terutama dalam basis media online.
“Media tuh menghubungi saya dulu. Mereka kasih tau ke saya, ada
kejadian nih, ada peristiwa, ada gini gini gini… Terus saya bilang
ke mereka,, “Kalian gak kasihan sama Negara kalian kalau berita
itu dipublikasiin?” Akhirnya gimana, gak dipublikasi tuh akhirnya
sama mereka. Mereka malah bilang ke saya, “Iya juga ya.. Mending
saya angkat berita yang lain.” Itu jawaban dia. Apalagi yang soal
AMDAL kemarin ada isu, ada kasus di kereta cepat, sempet KCIC
jadi buah bibir. Wah, banyak tuh yang hubungi saya dari media.
Lalu saya bilang aja ke mereka, “Kalian mau kereta cepat ini tidak
jadi?” Langsung diem dia, berubah pikiran langsung. Bukannya
saya sombong ya, tetapi kita semua sama-sama tahu.. Bagi yang
mengerti pasti tahu kalau ini proyek positif, untuk kemajuan
bangsa… Siapa sih yang dikasih barang bagus nolak? Orang
tinggal terima beres aja sebenernya kita.. KCIC yang kerja.. Nah,
hal demikian juga sudah menjadi strategi saya dalam meyakinkan
media. Itu yang harus dicari dan dibentuk. Media-media di
Indonesia banyak kok yang di pihak kita, setuju sama proyek kereta
cepat.. Jadi itu, media itu counter dulu ke kita..”
3. Online Public Relations
Kegiatan online public relations yang dilakukan oleh PT. KCIC
tentu dilakukan dengan tujuan untuk melihat, mengamati,
memahami, dan melakukan tindakan secara aktif. Melaui akitivitas
online PR ini, PT. KCIC memposisikan diri di dalam dunia digital
online sebagai “sosok” yang hadir di tengah masyarakat melalui
basis online. Dalam strategi ini, PT. KCIC akan melihat tanggapan
dan sikap masyarakat terhadap proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung, sekaligus mengamati tanggapan dan sikap dari orang-
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
85
orang yang menolak dan tidak setuju dengan proyek kereta cepat
Jakarta-Bandung.
“Terus jenis isu yang kedua ini adalah isu yang mengacu sama
media online. Selama ini isu yang terjadi dan kelihatan sama kita
itu bukan cuma dalam kehidupan sehari-hari, tapi sampe ke media
online. Mereka gak puas bertindak di lingkungan yang kelihatan,
tapi mereka juga mau beraksi di media online. Mereka serang kita,
jelek-jelekin nama kita, jelek-jelekin kereta cepat. Yang saya
bingung dari mereka itu mereka punya data loh. Data yang mereka
punya mereka gunain buat nyerang kita. Makanya saya heran,
dapet darimana ya mereka.. Jenis isu ini kita golongin ke dalam isu
media online. Sampai saat ini hanya dua jenis isu aja sih yang
terjadi di KCIC.”
Menurut KCIC, strategi yang dibentuk saat ini masih hanya sebatas
permulaan dahulu, karena PT. KCIC berpikir dan mengakui bahwa proyek
ini belum terwujud dan masih dalam proses pembangunan. KCIC mengakui
tidak dapat membentuk strategi yang maksimal dan tidak dapat
merumuskan banyak strategi jika wujud fisik dari kereta cepat Jakarta-
Bandung belum dapat terlihat. Berikut adalah hasil paparan yang
disampaikan oleh Febrianto Arief:
“Tetapi sekarang masalahnya barangnya belum ada. Wujudnya
belum ada.. Susah kan? Masyarakat itu rentan masih susah untuk
mengubah pola pikirnya. Itulah sebabnya, saya berusaha ingin
menyusun strategi ketika rel kereta cepat ini sudah dibangun..
Minimal.. Jadi semuanya sudah secure dulu.. Sekarang belum
waktunya.. Malah makin banyak kalau kita nyusun strategi itu, makin
banyak yang nyerang kita. Kenapa saya bilang demikian? Salah
satunya, Jepang itu tidak suka sama KCIC.. Jepang itu tidak suka
sama China. Semakin kita bikin strategi yang gimana, semakin juga
merekanya terus berusaha jatuhin kita. Ada saatnya kita harus bisa
silent. Gunanya untuk menghindari mereka dalam berbuat hal yang
tidak diinginkan. Indikatornya apa? Setiap kita bikin acara ceremony,
itu besoknya langsung dibilang jelek KCIC loh. Ada aja yang bilang,
bahwa KCIC itu jelek gitu.”
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
86
4.2.4 Tindakan Penanganan Isu
4.2.4.1 Tindakan Penanganan Berdasarkan Strategi Lapangan
Sesuai dengan tindakan dan wujud implementasi yang sudah
dilaksanakan oleh PT. KCIC, isu yang terjadi di sekitar ruang lingkup kereta
cepat Jakarta-Bandung mulai teratasi dengan tindakan penanganan isu yang
dilakukan secara nyata dan bertahap. Dalam dua jenis isu yang KCIC sudah
dikategorisasikan sebagai jenis isu yang terjadi dan memiliki dampak bagi
kereta cepat Jakarta-Bandung, PT. KCIC langsung membentuk program
strategi yang efisien dalam mengatasi isu tersebut. Tetapi tidak berhenti
sampai pada tahap pembentukan strategi. PT. KCIC juga melengkapinya
dengan tindakan aktif dan upaya-upaya yang optimal sebagai wujud
tindakan nyata atas strategi yang sudah dibentuk. Dalam konteks strategi
penanganan isu di lingkungan sekitar (lapangan), PT. KCIC menciptakan
program-program yang sejenis dengan strategi yang sudah dirumuskan.
Berikut adalah tindakan penanganan isu yang diuraikan secara lebih
rinci sesuai dengan strategi yang dirumuskan oleh PT. KCIC dalam
penanganan isu di lingkungan sekitar:
1. Focus Group Discussion (FGD).
Dalam tindakan penanganan ini, KCIC membentuk tim social
engineering yang bertugas untuk melihat, mengamati, dan
melaporkan kepada PT. KCIC bilamana terjadi hal-hal yang
berpotensi dapat menciptakan sebuah isu. Tim ini terjun dan siap
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
87
secara langsung di setiap wilayah yang menjadi titik rawan terjadinya
perbedaan pendapat terkait pembangunan kereta cepat Jakarta-
Bandung. Tim social engineering ini tidak dijadikan sebagai orang-
orang yang dilihat secara simbolis bahwa mereka berasal dari PT.
KCIC, tetapi mereka dipilih dan dibentuk sesuai dengan status mereka
masing-masing sebagai anggota masyarakat yang normal.
Peran dari tim ini merupakan peran yang sangat aktif dalam
mendekatkan diri kepada mereka yang tidak setuju dengan kereta
cepat Jakarta-Bandung, bahkan kepada mereka yang akan melakukan
aksi-aksi yang memicu keterlibatan sosial untuk tidak melakukan hal
demikian. Dengan kata lain, PT. KCIC berharap melalui adanya tim
ini mereka dapat menjalin komunikasi yang bijaksana dan positif
kepada setiap mereka yang menolak proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
“Jadi, kita punya yang namanya tim social engineering. Tugasnya
dibentuk tim ini untuk mengetahui, mengikuti, dan menindaklanjuti
dengan tanggapan yang responsive dari kami terhadap masalah yang
akan kita hadapi. Maka itu, kita tidak diam-diam saja. Kita
mengetahuinya lebih dulu, kita sudah block duluan. Orang-orang
yang ada di dalam tim ini bukan orang-orang yang keren lho…
Mereka ini orang-orangnya seperti Ketua RT, RW, Kepala Dusun..
Jadi, kita berpegang kepada orang-orang yang seperti itu. Mereka
juga sekaligus tokoh-tokoh masyarakat yang hidup biasa di tengah
masyarakat. Jadi kalau ada isu tentang upaya demo akan dilakukan,
ataupun ada isu yang lain, kita sudah jauh lebih dulu tau, dan tinggal
bagaimana kita serahkan sama tim kita itu untuk mereka yang bekerja
menangani situasi keadaan. Jangan salah, kita gaji mereka lho..”
Inilah yang menjadi tindakan aktif sekaligus merupakan taktik yang
dilakukan oleh PT. KCIC atas dasar strategi yang dibentuk dalam
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
88
focus group discussion. Hal ini membuktikan, bahwa sebenarnya
hubungan KCIC dengan masyarakat memiliki hubungan yang dekat.
Salah satu bentuk upaya penanganan yang dilakukan oleh tim social
engineering ini sebagai berikut:
“Upayanya yang saya lihat waktu itu seperti; “Sudahlah tidak usah
demo, ngapain sih demo, Sudah kita serahkan saja kepada
Pemerintah Indonesia, semuanya ini untuk kepentingan positif kita
kok.”
Perwakilan dari tim ini berkoneksi dan berkomunikasi langsung
kepada mereka yang ingin melakukan aksi negatif terkait tuntutan
proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Namun, jika terjadi isu yang cukup besar, melibatkan orang banyak
untuk melakukan aksi unjuk rasa, memuat dalam media-media,
membuat surat permohonan ijin melakukan unjuk rasa, dan isu
tersebut menjadi perhatian bagi PT. KCIC secara langsung, maka tim
social engineering dari PT. KCIC terpaksa tidak bisa menahan
mereka. Maka langkah yang diambil oleh pihak KCIC adalah bersiap
sedia dan mendengarkan secara langsung atas apa yang terjadi sebagai
isu yang berdampak bagi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
2. Membentuk Media Relations
Tahapan pelaksanaan tindakan penanganan isu yang dilakukan oleh
PT. KCIC berdasarkan strategi yang telah dibentuk adalah menjalin
hubungan baik dengan media. KCIC beranggapan, bahwa media
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
89
merupakan salah satu bentuk “pendamping” yang positif dan
bermanfaat dalam menyebarluaskan suatu informasi untuk mencapai
publisitas KCIC. Media juga dapat menjangkau pihak-pihak yang
terlibat dalam pembentukan isu yang telah naik sampai kepada telinga
PT. KCIC.
Febrianto Arief menyadari, bahwa sebagai penolak kereta cepat
Jakarta-Bandung mereka tentu juga merupakan target sasaran mereka
dalam mengubah persepsi para penolak kereta cepat Jakarta-Bandung
untuk dapat sepihak dengan pemerintah Indonesia dalam mewujudkan
transportasi umum yang amdal, cepat, dan terpercaya. Itulah
sebabnya, KCIC menjalin hubungan baik dengan sejumlah media dan
teman wartawan dalam membantu “menghandle” proyek kereta cepat
Jakarta-Bandung melalui masalah yang akan terjadi, yang sedang
terjadi, dan yang akan terjadi.
Menurut Febrianto Arief, langkah KCIC untuk menjalin hubungan
baik dengan media adalah langkah yang benar dan tidak boleh di sia-
siakan. Dengan latar belakang individu beliau dari dunia media
relations sebelumnya di salah satu perusahaan, tentu hal ini menjadi
nilai plus bagi KCIC dalam memperoleh jaringan dan koneksi dengan
media melalui Bapak Febrianto Arief, karena sebelumnya beliau
sudah memiliki hubungan dengan sejumlah teman di media.
“Sebelum saya di KCIC, dulu saya bekerja di bagian media,
tepatnya dalam media relations. Jadi media itu sudah benar-benar
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
90
percaya sama kami. Jadi,,, maaf ya bukannya bagaimana kalau ada
berita yang kurang baik nih tentang KCIC, tentang kereta cepat, dan
lain lain, media tuh menghubungi saya dulu. Mereka kasih tau ke
saya, ada kejadian nih, ada peristiwa, ada gini gini gini… Terus saya
bilang ke mereka,, “Kalian gak kasihan sama Negara kalian kalau
berita itu dipublikasiin?” Akhirnya gimana, gak dipublikasi tuh
akhirnya sama mereka. Mereka malah bilang ke saya, “Iya juga ya..
Mending saya angkat berita yang lain.” Itu jawaban dia. Apalagi
yang soal AMDAL kemarin ada isu, ada kasus di kereta cepat, sempet
KCIC jadi buah bibir. Wah, banyak tuh yang hubungi saya dari
media. Lalu saya bilang aja ke mereka, “Kalian mau kereta cepat ini
tidak jadi?” Langsung diem dia, berubah pikiran langsung. Bukannya
saya sombong ya, tetapi kita semua sama-sama tahu.. Bagi yang
mengerti pasti tahu kalau ini proyek positif, untuk kemajuan
bangsa…”
Paparan di atas adalah bukti yang nyata dari Senior Manager
Corporate Communications PT. KCIC, bahwa hubungan yang selama
ini dibangun oleh KCIC dengan media berlangsung baik,
sehingga dapat dipastikan bahwa mereka sebagai media berada di
pihak KCIC, terutama dalam mempublikasi sebuah berita yang
seakan-akan sebelumnya dinilai negatif tetapi dapat diubah menjadi
positif.
3. Membentuk strategi riset lapangan.
Tindakan penanganan isu yang ketiga terkait dengan startegi yang
sudah dibentuk oleh PT. KCIC adalah melakukan riset lapangan. Hal
teknis yang dilakukan dalam riset lapangan ini memiliki hubungan
dan kaitannya dengan tim social engineering dalam startegi FGD.
Namun, yang membedakannya adalah tindakan penanganan isu ini
dilakukan secara langsung oleh setiap divisi atau department dari PT.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
91
KCIC yang bekerja. Artinya, setiap karyawan PT. KCIC sudah
ditugaskan oleh Bapak Hanggoro Budi Wiryawan selaku Direktur
Utama PT. KCIC untuk dapat melakukan riset di sejumlah wilayah
tertentu. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya PT. KCIC
mengetahui sejumlah wilayah apa saja yang mendukung dan menolak
proyek ini.
Ferbrianto Arief mengakui, bahwa ia sudah melakukan banyak
aktivitas penanganan riset lapangan yang sudah diberikan dan
dilakukan secara maksimal. Salah satunya adalah berhubungan
komunikasi langsung dengan penduduk awam di masyarakat tertentu.
Berikut adalah penuturannya;
“Jadi kita kalau di sini itu sejak awal sudah dipercayakan oleh Pak
Hanggoro, Direktur Utama KCIC untuk terjun dan melakukannya
sendiri. Artinya, kita semua yang kerja di sini mempunyai tugas
masing-masing untuk menjaga visibilitas kereta cepat Indonesia
China, dan tentunya kita semua masing-masing harus siap sedia,
harus berani, dan bisa mengendalikan situasi. Ketika ada masalah,
ketika ada isu, kita sudah harus tau apa yang harus kita lakukan.
….tetapi secara tidak langsung melalui kepercayaan Pak Hanggoro
kepada kami semua di setiap divisi dan departemen untuk menangani
isu dengan cara kami masing-masing, saya kira hal ini juga
merupakan strategi dari keluarga besar PT. KCIC. Kayak contohnya
tadi tim social engineering kami itu, itu juga merupakan strategi kami.
Pembentukan tim tersebut adalah strategi kami, sekalipun itu dibuat
secara tidak resmi, tapi kami berhubungan dengan mereka, kami
kenal mereka, mereka juga tau apa mau kami. Saya cerita sedikit
tentang strategi pribadi yang saya lakukan saat itu ya…Waktu itu,
saya mengikuti sebuah pengajian di wilayah A. Saya memilih wilayah
tersebut bukan karena saya orang situ, enggak. Saya bukan orang
situ, otomatis saya tidak kenal kan dengan orang-orang di situ? Nah,
mulai berjalannya waktu di saat saya mulai rutin ikut pengajian di
sana, saya mulai kenal sama orang-orang di situ. Saya kenal sama
warganya, saya kenal sama ketua wilayahnya, bahkan saya sampai
kenal sama Pak Haji yang biasa memimpin pengajian di sana. Singkat
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
92
cerita, ketika saya mulai kenal dan akrab dengan beliau, kami
berbincang-bincang bersama, kami berinteraksi seperti biasa..
Sampai pada akhirnya saya mengetahui, kalau wilayah tersebut
adalah salah satu wilayah yang menolak proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung. Akhirnya singkat cerita, saya ajak makan Pak Haji tersebut,
saya kasih uang 1 juta buat dia dengan harapan minta bantuan agar
berada di pihak kereta cepat. Saya juga menyakini dia, bahwa proyek
ini adalah proyek yang positif. Dia seneng-seneng aja tuh. Malah 1
jutanya buat dibagi-bagi sama warga di sana yang tadinya sempat
menolak proyek ini. Nah, itu yang bisa saya kerjakan untuk KCIC.”
4. Melakukan Joint Event
Tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh PT. KCIC dalam
menyebarluaskan citra dan wujud pengembangan dari kereta cepat
Jakarta-Bandung adalah mengadakan sejumlah event. PT. KCIC juga
melibatkan dirinya sebagai perusahaan yang melakukan tanggung
jawab sosial di sejumlah tempat. KCIC melihat, bahwa tujuan ini
positif dan dapat menghasilkan dampak yang baik.
Dalam sejumlah event yang dimaksudkan, PT. KCIC berinisiatif
untuk turun secara langsung ke berbagai sekolah, kampus, maupun
setiap institusi-institusi politik, sosial, dan aspek lainnya dalam
memperkenalkan dan mempresentasikan proyek pembangunan kereta
cepat Jakarta-Bandung beserta dengan manfaat dan efisiensinya.
Kegiatan ini dimeriahkan dalam sejumlah kegiatan resmi, seperti
mengadakan seminar, company visit, edukasi sekunder (kuliah
umum), dan sebagainya.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
93
4.2.4.2 Tindakan Penanganan Berdasarkan Strategi Media Online
PT. KCIC mengakui, bahwa selama proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung mulai dibangun banyak masalah yang terjadi terkait
pembangunan tersebut, salah satu masalahnya adalah isu penolakan
proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang jumlahnya tidak sedikit.
Selain melakukan tindakan penolakan di lapangan, mereka juga
tampil melalui basis media online untuk menyampaikan isi perasaan
kontra terhadap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. KCICpun
melihat, bahwa pertumbuhan merekapun didominasi dari berbagai
kalangan, mulai dari kalangan individu yang bertindak dalam sebuah
status media sosial, kelompok-kelompok yang tergabung dalam
komunitas media sosial, maupun sampai kepada pembentukan
organisasi atau lembaga sosial masyarakat (LSM) yang bertindak
kontra melalui media sosial.
Berikut adalah tindakan penanganan isu yang diuraikan secara lebih
rinci sesuai dengan strategi yang dirumuskan oleh PT. KCIC dalam
konteks media online:
1. Advertising & Advertorial
Dalam strategi yang sebelumnya dirumuskan oleh PT. KCIC terkait
dengan pembentukan advertising dan advertorial di media online,
tindakan penanganan isu yang dilakukan oleh PT. KCIC adalah
berusaha untuk membangun dan membentuk persepsi positif wujud
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
94
dan citra kereta cepat Jakarta-Bandung kepada masyarakat sebagai
calon penumpang proyek ini. Tindakan realitas yang dilakukan oleh
KCIC adalah selalu memberikan informasi-informasi positif melalui
media online PT. KCIC sekilas tentang proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung. Contohnya melalui publikasi berupa gambaran yang
mencerminkan transportasi umum ini adalah proyek kereta yang
cepat, aman, tepat, dan nyaman untuk dimanfaatkan oleh masyarakat,
sehingga mereka tidak takut dan semakin percaya dengan proyek ini.
Lalu, jika ada berita terbaru sekilas tentang perkembangan
pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, PT. KCIC akan
senantiasa membagikan informasi tersebut secara terbuka di media
online jika memang informasi tersebut tidak mengandung hal-hal
yang bersifat confidencial bagi perusahaan. Dalam hal ini, KCIC
memahami dan menyadari bahwa masyarakat perlu mengetahui
tentang informasi yang bermanfaat bagi mereka. Hal ini didasari
dengan tujuan supaya masyarakat yakin dengan proyek kereta cepat
Jakarta-Bandung. Inilah yang menjadi tindakan penanganan isu yang
dilakukan oleh PT. KCIC dalam strategi advertising & advertorial di
media online.
2. Membentuk Media Relations
Sesuai dengan prinsip awal yang diambil oleh PT. KCIC, bahwa
menjalin hubungan dengan media sangat bermanfaat dan dapat
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
95
membantu kinerja dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di bidang
informasi. Hal ini juga dilakukan PT. KCIC dalam menjalin hubungan
baik dengan media-media yang turut bersangkutan, ambil alih, dan
berperan dalam “melindungi” KCIC. Media ini akan semakin
dipastikan oleh PT. KCIC untuk dapat berada di pihak KCIC.
Melalui media, KCIC juga dapat mengetahui secara garis besar hal-
hal apa saja yang menjadi poin penting dalam mempersiapkan
tindakan manajemen isu dan mempublikasikannya melalui bantuan
media. Contohnya dalam basis media online, setiap berita-berita yang
dimuat dalam suatu forum berita online, KCIC diberikan informasi
secara jelas oleh media dan pihak terkait sebelum berita tersebut akan
dimuat dalam berita online, sehingga KCIC dapat mengklarifikasi dan
mempersiapkannya dengan baik jika terdapat komentar dari
masyarakat yang bersifat kontroversial, dan KCIC juga memiliki hak
untuk menjadikan berita tersebut ingin dipublikasi atau tidak.
Semuanya tetap bergantung dan sesuai kebijakan dari pihak KCIC.
Tindakan pendekatan media yang dilakukan oleh PT. KCIC adalah
menjalin komunikasi yang baik dengan sejumlah media,
memaksimalkan kegiatan media visit dan corporate visit, menjalin
media partner, dan membantu kebutuhan satu sama lain. Hal yang
selama ini dilakukan oleh PT. KCIC tidak menjadi hambatan besar
dalam memperoleh hubungan yang baik dengan media, karena PT.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
96
KCIC menyadari hal tersebut akan menjadi bermanfaat di kemudian
harinya dalam membentuk media relations yang baik.
Sejauh ini, menurut Ditha Fitria beberapa media yang sudah
memiliki hubungan yang baik dengan PT. KCIC adalah Kompas,
Tempo, Jakarta Post, Antara News, Detik.com, dan Bisnis Indonesia.
Media-media tersebut sudah memberikan bukti nyata pembelaan yang
nyata bagi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung karena PT. KCIC
sudah memiliki hubungan baik dengan media-media tersebut. Saat
KCIC ditemukan terdapat berita yang negatif, media-media tersebut
tidak langsung mempublikasikannya, melainkan berkoordinasi
terlebih dahulu secara bersama-sama dengan pihak KCIC.
3. Online Public Relations
Menurut narasumber pihak PT. KCIC, di dalam basis media
online biasanya penolak kereta cepat Jakarta-Bandung melakukan
aksinya melalui beberapa akun media sosial. Media sosial yang
mereka gunakan adalah Twitter dan Facebook. Kedua media sosial ini
dinilai KCIC telah menjadi media sosial yang paling viral terkait
dengan topik pembahasan mengenai proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung. Maka dari itu, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh PT.
KCIC adalah membentuk akun official Kereta Cepat Indonesia China
dalam media sosial Twitter dan Facebook dengan tujuan agar dapat
memantau tindakan yang dilakukan oleh penolak. Tindakan ini
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
97
dilakukan sebagai aktivitas PT. KCIC dalam melakukan media
monitoring.
Kegiatan media monitoring dilaksanakan oleh PT. KCIC secara
aktif dan efektif oleh tim Project Development dengan tujuan untuk
melihat masalah yang terjadi, mengidentifikasi, menganalisis, dan
merekap hasil dari kegiatan media monitoring tersebut melalui sebuah
report untuk dilaporkan. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari dan
setiap saat (Senin-Jumat pada waktu kerja berjalan yaitu pukul 08.00
– 17.00 WIB). Media monitoring dilakukan dengan jangka waktu
yang optimal karena hal ini diyakini KCIC sebagai tindakan yang
dapat menjauhkan perusahaan terkena krisis.
PT. Kereta Cepat Indonesia China melakukan kegiatan ini dengan
fokus pada akun official media sosial Twitter, Facebook, dan
memantau komentar di seluruh pemberitaan berita online terkait
dengan pembahasan berita kereta cepat Jakarta-Bandung. Yang
menjadi pusat perhatian dari KCIC dalam aspek ini adalah segala
tindakan penolakan, pemberontakan, komentar negatif, dan aksi
tindakan yang terjadi dalam ruang lingkup kereta cepat Jakarta-
Bandung.
Hasil report yang akan disiapkan nanti akan dibahas secara bersama-
sama oleh direksi perusahaan dengan staff perusahaan. Namun
sebelum itu dilakukan, Direktur Utama KCIC akan melihat dan
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
98
memahami terlebih dahulu report yang sudah dibentuk oleh tim
Project Development. Setelah itu, maka akan diadakan briefing yang
tidak dapat dipastikan waktunya untuk membahas masalah isu yang
terjadi melalui media monitoring.
Gambar 4.9 Akun Twitter Official Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)
SUMBER: https://twitter.com/KeretaCepatID
Gambar 4.10 Akun Facebook Official Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)
SUMBER: https://www.facebook.com/keretacepatindonesia/
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
99
Dalam praktiknya, kegiatan manajemen isu yang dilakukan oleh PT.
KCIC adalah mengarah pada kegiatan media monitoring itu sendiri.
Media monitoring dilakukan secara optimal di saat jam kerja
berlangsung dari Senin sampai Jumat. Saat kegiatan media monitoring
berlangsung, tim KCIC akan membagi ke dalam tiga jenis pembagian
Statement. Yang pertama adalah positive statement dari Twitter,
Facebook, dan berita online, yang kedua adalah negative statement
dari Twitter, Facebook, dan berita online, dan yang ketiga adalah
netral statement dari Twitter, Facebook, dan berita online. Inilah
ketiga jenis kategori pembentukan pemantauan media yang akan
dilakukan sebagai tindakan manajemen isu dari PT. KCIC.
Tindakan penanganan dan tanggapan KCIC terhadap pernyataan
yang positif adalah pemberian terima kasih dengan mengucapkan
“terima kasih” kepada pengguna akun tersebut karena sudah
mendukung proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan meminta doa
dari mereka agar proyek ini dapat terlaksana dengan baik. Sedangkan
tindakan penanganan dan tanggapan yang akan diberikan KCIC
terhadap pernyataan yang negatif (mereka yang kontra terhadap
proyek kereta cepat Jakarta-Bandung) adalah dengan menerima sikap
dan pernyataan mereka secara baik dan lapang dada, menyambut dan
melayani mereka dengan sepenuh hati. PT. KCIC juga berusaha
membentuk satu persepsi yang sama kepada mereka yang menolak
kereta cepat Jakarta-Bandung, agar memiliki hati dan sikap yang
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
100
positif terhadap proyek ini, dan tindakan ini dilakukan secara bertahap
dan berkelanjutan. Lalu tindakan yang akan dilakukan KCIC terhadap
pemberitaan di seluruh berita online disertai komentar yang positif
dan negatif dari pembaca forum berita tersebut adalah melihat dan
memahami isi dari tanggapan dan komentar dari masing-masing
pihak, dan mengintropeksi diri. Jika memang komentar yang
diberikan sesuai, maka KCIC akan memperhitungkannya dengan
baik. Tetapi, jika komentar yang diberikan tidak sesuai dan hanya
memprovokasi sesuatu yang tidak jelas maknanya, maka PT. KCIC
tidak akan mengambil langkah aktif untuk mengatasi komentar
tersebut.
Ketika tindakan penanganan isu di atas telah selesai dan dilakukan,
maka langkah selanjutnya yang harus dikerjakan oleh PT. KCIC
adalah evaluasi bersama. Di dalam evaluasi bersama ini seluruh pihak
terkait yang terlibat dalam penanganan isu wajib melaporkan secara
transparan dalam ruang lingkup internal perusahaan mengenai
hambatan yang terjadi, situasi yang terjadi, tahap yang sudah
dilakukan, dan timbal balik (feedback) yang diberikan oleh
masyarakat kepada kita. Hal ini dilakukan dan dimaksimalkan supaya
pihak KCIC mengetahui secara jelas, apakah tindakan penanganan
manajemen isu yang sudah diberikan membuahkan hasil atau tidak.
Sejauh mana dampak yang dihasilkan bagi masyarakat, itulah yang
akan menjamin tingkat penanganan atas isu yang terjadi.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
101
Evaluasi dilakukan setiap satu bulan sekali di dalam sebuah
pertemuan internal secara singkat untuk membahas manajemen isu
yang sudah dilakukan. Yang akan dibahas adalah tindakan manajemen
isu dalam situasi lingkungan sekitar, berbasis media online, dan
mengoreksi berita-berita yang selama itu masuk dalam pihak media
yang menjadi partner dari PT. KCIC. Walaupun berita tertentu tidak
dipublikasikan, tetapi berita tersebut akan menjadi topik pembicaraan
bersama oleh pihak internal. Tujuannya untuk menyadari dan
memahami jika memang terjadi masalah yang harus diselesaikan
dalam pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
4.3 Pembahasan
Penelitian ini membahas tentang strategi manajemen isu yang dilakukan
oleh PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terkait dengan adanya isu
penolakan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang menuai sejumlah
kontroversi sikap penolakan (kontra) terhadap proyek ini. Peneliti menggunakan
konsep manajemen isu dari Jones dan Chase yang telah dirumuskan pada tahun
1979. Konsep tersebut menjelaskan, bagaimana suatu perusahaan atau lembaga
dapat mampu mengantisipasi isu supaya tidak berkembang dan menghasilkan suatu
krisis.
Pertama, melalui proses identifikasi isu. Proses ini merupakan tahap awal
di saat isu akan dan mulai muncul di dalam organisasi dengan tujuan agar dapat
ditangani oleh organisasi dengan baik, artinya melalui tahap ini PT. KCIC akan
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
102
memulai sebagai tahapan pertama dalam mengidentifikasi sebuah adanya isu. Pada
tahapan awal manajemen isu, PT. KCIC melakukan upaya-upaya tersebut dalam
berusaha mengidentifikasi isu, walaupun pada akhirnya sejak proses pembangunan
kereta cepat Jakarta-Bandung ini dilaksanakan, muncul adanya sejumlah
pandangan-pandangan yang tidak sama dengan Pemerintah Indonesia dan
perusahaan. Hal ini dinyatakan PT. KCIC, bahwa ini telah menjadi isu atau masalah
yang sebaiknya ditindaklanjuti dan PT. KCIC menyadari bahwa masalah tidak akan
dapat dihindari. Isu yang selama ini sudah diidentifikasi oleh PT. KCIC berbagai
macam bentuk, namun yang menjadi isu utama bagi proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung adalah isu terkait pembebasan lahan dikarenakan sejumlah penduduk
lokal tidak ingin melepaskan tempat hunian mereka dan isu terkait dengan
penolakan oleh sejumlah individu maupun kelompok di tengah-tengah masyarakat
tertentu.
Kedua, melalui proses analisis isu. Tahap ini merupakan tahap kedua
dalam melakukan proses manajemen isu menurut Jones dan Chase. Analisis isu
dilakukan untuk mendalami sejumlah isu-isu yang muncul di dalam perusahaan.
Dari timbulnya berbagai masalah yang dapat berpotensi buruk bagi perusahaan, di
tahap ini perusahaan harus mampu mengetahui secara jelas dan luas, apakah
masalah tersebut benar-benar memiliki potensi membuat perusahaan mengalami
krisis, atau masalah tersebut hanya sebatas hal yang semu saja. Semuanya itu
diketahui dan dilakukan dalam tahap analisis isu. Melalui tahap ini, PT. KCIC
mendalami peran isu itu sendiri. Mulai dari tindakan penolakan mereka, provokator
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
103
di balik itu semua, pandangan mereka, alasan mereka, inti maksud dari mereka,
hingga pada tanda-tanda yang diberikan oleh mereka.
Ketiga, strategi upaya dalam penanganan isu. Menurut Jones dan Chase
(1979, dikutip dalam Coombs, 2012, h. 34), ketika isu sudah jelas dapat ditetapkan
oleh perusahaan, maka langkah yang ketiga ini adalah upaya penanganan isu yang
harus dilakukan. Istilah ini dikenal sebagai upaya dalam membentuk strategi
penanganan isu. PT. KCIC perlu memikirkan strategi apa yang harus dibentuk
untuk mengubah persepsi masyarakat yang tidak setuju dengan proyek kereta cepat
Jakarta-Bandung menjadi sama dengan perusahaan dan Pemerintah sebagai upaya
pembentukan infrastruktur transportasi negara yang maju dan memadai.
Tahap yang keempat adalah tindakan penanganan isu. Tindakan yang
dimaksud ini adalah aksi nyata yang diimplementasikan dari strategi yang telah
dibentuk. Pada tahap ini, upaya manajemen isu yang dikerjakan akan terlihat lebih
khusus dan jelas sebagai upaya dalam menangani isu yang sedang terjadi. Dengan
adanya tindakan penanganan isu, maka strategi yang dibentuk sebelumnya akan
menghasilkan tindakan implementasi yang terlihat, sehingga pada prosesnya upaya
ini dapat dilakukan pada target yang sudah ditetapkan saat pembentukan strategi
dibentuk. Pada tahap ini PT. Kereta Cepat Indonesia China harus dipastikan sudah
memahami dan menguasai langkah-langkah apa yang sudah dibuat dan
dipersiapkan untuk dapat dikerjakan secara maksimal di dalam perencanaan yang
sebelumnya sudah dibuat.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
104
Lalu, pada tahap yang terakhir adalah melakukan evaluasi. Evaluasi sangat
penting untuk dilakukan oleh perusahaan maupun setiap institusi yang mengalami
isu disertai dengan tindakan penanganan isu. Tindakan evaluasi dilakukan supaya
perusahaan dapat melihat dan mengetahui seberapa besar dampak yang dihasilkan
dari hasil manajemen isu yang sudah dilakukan. Apakah tindakan manajemen isu
tersebut berhasil, sesuai rencana dan ekspektasi perusahaan, atau justru sebaliknya?
Besar kecilnya upaya penanganan isu yang dikerjakan akan diketahui ketika suatu
perusahaan menjalankan evaluasi hasil di akhir. Jones dan Chase melihat untuk
mengetahui seberapa besar hasil yang diperoleh dalam melakukan manajemen isu,
perusahaan perlu melakukan evaluasi di akhir setelah proses manajemen isu
dilakukan. Hal tersebut dilakukan supaya dapat dipastikan terdapat perubahan yang
signifikan, terjadi perubahan yang sedikit, atau tidak terjadi sama sekali.
4.3.1 Issue Identification
Dalam melihat dan memahami isu, proses identifikasi terhadap isu
tersebut merupakan elemen yang harus dilakukan dan dikuasai secara
maksimal, terutama terkait dengan isu yang terjadi di ruang lingkup suatu
perusahaan. Jika isu tidak ditangani dan ditanggulangi dengan baik, maka
akan berpotensi munculnya krisis bagi perusahaan tersebut. Saat perusahaan
sudah terkena krisis, maka hal itu dapat berdampak kepada tingkat kepuasan
pelanggan yang berkurang, kualitas produk yang buruk, hubungan
perusahaan dengan stakeholder menjadi tidak baik, dan sebagainya. Oleh
karena itu, perusahaan harus mempersiapkan teknik yang baik dalam
mengidentifikasi sejumlah isu.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
105
PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melakukan proses
identifikasi isu berdasarkan hasil lapangan yang telah dijadikan sebagai
sumber data. Terkait dengan pelaksanaan pembangunan proyek kereta cepat
Jakarta-Bandung, PT. KCIC mengambil sikap dan keputusan dalam
menetapkan sejumlah isu yang memang memiliki keterkaitan. Dari sekian
banyaknya perilaku dan tanggapan dari masyarakat terhadap proyek kereta
cepat Jakarta-Bandung yang muncul, PT. KCIC berhak memilih kategori
isu apa saja yang akan menjadi titik masalah besar bagi PT. KCIC untuk
diselesaikan dan ditanggulangi. Selebihnya, untuk setiap isu yang tidak
dianggap serius dan tidak sesuai akan diabaikan oleh PT. KCIC karena
dianggap tidak sesuai dengan prinsip pembangunan infrastruktur negara.
Menurut Harrison (2008, h. 552) sebagaimana yang telah Peneliti
jadikan refrensi sebagai pemahaman terkait sebuah isu, bahwa isu terbagi
menjadi dua aspek. Aspek yang pertama adalah aspek yang berdasarkan
pada dampaknya. Terdapat dua jenis isu yang memiliki dampak dari aspek
pertama ini. Jenis isu tersebut adalah defensive issues dan offensive issues.
Defensive issues merupakan suatu keadaan isu yang membuat
kecenderungan munculnya ancaman terhadap suatu organisasi. Sedangkan
offensive issues adalah suatu keadaan isu yang dapat digunakan dalam
meningkatkan image dan reputasi perusahaan. Biasanya isu ini diciptakan
sebagai isu yang positif dan berdampak bagi masyarakat.
Dari kedua aspek isu di atas menurut Harrison, maka dapat dilihat
bahwa PT. Kereta Cepat Indonesia China hanya fokus terhadap isu yang
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
106
bersifat sebagai aspek defensive issues berdasakan dampak yang
ditimbulkan dari aspek tersebut. Selain dari isu yang bersifat memiliki aspek
defensive issues, maka PT. KCIC tidak akan menjadikan isu tersebut
sebagai isu yang besar dan harus ditanggulangi. Berikut adalah hasil
ungkapan dari Febrianto Arief dalam menanggapi isu yang terjadi;
“Biasa saja. Kita berusaha untuk tidak pusing dengan situasi
penolakan-penolakan seperti ini. Kami selama ini tidak pernah membuat
Media Campaign untuk melawan sikap mereka, karena saya percaya pasti
akan hilang sendiri. Sekarang masyarakatpun sudah pintar, mereka tahu
suatu barang yang bagus. Mereka sekarang sudah tidak bisa dibohongi
lagi, kecuali terhadap isu-isu sensitif. Isu yang sensitif di sini maksudnya
yang berkaitan dengan unsur SARA.”
Lalu berlanjut pada aspek yang kedua terkait dengan pemahaman
Harrison tentang pemahaman sebuah isu adalah aspek keluasan isu.
Ada empat (4) jenis isu yang dikemukakan oleh Harrison, yaitu isu
universal, isu advokasi, isu selektif, dan isu praktis. Masing-masing jenis
isu tersebut sudah Peneliti jabarkan definisinya pada bab 2 di penelitian ini.
Jika dihubungkan dengan pemahaman isu di atas, PT. KCIC hanya berfokus
pada isu selektif. Isu selektif merupakan isu yang hanya mempengaruhi
kelompok tertentu, Isu ini muncul berkaitan dengan kepentingan banyak
orang, tetapi hanya pihak-pihak tertentu yang secara langsung terpengaruh,
yang lebih memerhatikan isu ini. PT. Kereta Cepat Indonesia China melihat,
bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan proyek besar dan
disegmentasikan untuk masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Jakarta-
Bandung.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
107
Terkait dengan adanya isu yang timbul, PT. KCIC mengidentifikasi
bahwa terdapat beberapa isu yang ditimbulkan oleh sejumlah penduduk
Jakarta-Bandung yang berdampak bagi proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung.
Gambar 4.11 Poster yang Dibentuk untuk Himabauan Dalam Melaksanakan Rapat
Akbar (Jakarta-Kawarang-Bandung)
SUMBER: Dokumen Perusahaan, diakses pada 26 Mei 2017, pukul 14.49 WIB
Presiden Joko Widodo juga menyadari dalam penyampaian kata
sambutan saat proses ground breaking dilakukan pada Januari 2016 silam,
bahwa proyek ini memang dibentuk secara khusus dan dimulai untuk warga
Jakarta dan Bandung. Memang pembangunan infrastruktur ini juga sempat
menjadi perhatian bagi masyarakat luar daerah Jakarta dan Bandung, tetapi
dalam mengidentifikasi sebuah isu PT. KCIC hanya memerhatikan pada isu
yang bersifat selektif. Maka dari itu, isu yang tidak berkaitan dan berdampak
jelas akan diabaikan. PT. KCIC melakukan hal ini karena tidak ingin diam
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
108
dan hanya berfokus pada satu masalah, tetapi ingin terus maju ke depan
dalam membangun proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, karena masih
terdapat hal-hal yang harus diselesaikan dan lebih penting dibandingkan
dengan isu-isu yang timbul di tengah masyarakat yang tidak berfaedah,
contohnya fokus pada pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang
harus selesai pada awal 2019.
4.3.2 Issue Analysis
Menurut Jones dan Chase (1979, dikutip dalam Coombs, 2012, h.
32), isu terjadi karena adanya suatu proses peristiwa yang timbul dari
berbagai masalah yang telah berkembang dan menghasilkan efek. Efek yang
dihasilkan akan membentuk menjadi krisis jika tidak segera ditangani secara
cepat dan baik. Setelah melakukan identifikasi isu yang jelas dan telah
menjadi isu yang harus ditangani, PT. KCIC harus mampu menganalisis isu
tersebut secara bijaksana dan maksimal. Hal ini dilakukan karena isu terjadi
lewat adanya suatu proses peristiwa yang timbul di tengah masyarakat dan
menghasilkan efek.
PT. Kereta Cepat Indonesia China telah menetapkan dua jenis isu
yang menjadi isu terkait proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Isu yang
pertama adalah isu terkait pembebasan lahan yang belum mencapai 100%
dan menjadi polemik di tengah masyarakat. Isu ini diperbincangkan oleh
sejumlah masyarakat yang tidak setuju dengan pembangunan kereta cepat
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
109
Jakarta-Bandung, dikarenakan proses pembebasan lahan yang dinilai
lamban. Perbincangan ini terjadi di dalam media sosial.
Tabel 4.1 Data Perbincangan Terkait Tanggapan Masyarakat Tentang Isu Pembebasan Lahan
Tanggapan Masyarakat Isu Terkait
Pro & Kontra @wiwik_wigati
• Senin, 29 Mei 2017 | 22:19
“Proyek dadakan, pembebasan
tanahnya juga ya dadakan, pas
tanahnya siap eehh harga awalnya jadi
ga masuk. Seperti itu kira2.”
Asalim Rachman @asalimrachman
• Senin, 29 Mei 2017 | 21:54
“Belum selesai pembesan lahan
pembangunan hrs jalan, ini tanda
tanda akqn bermasalah dikemudian
hari ujung ujungnya masuk penjara,
rini s mentri bumn anda orang jujur
dan profesional, jangan korbankan
hidup anda demi nafsu dan ambisi yg
sdh jelas bermasalah, kl sdh tersangkut
hukum semua cuci tangan”
Jambul2000 @jambul2000
• Senin, 29 Mei 2017 | 21:46
“Kalo udah telat 2 tahun prediksi gue
biaya proyek bengkak krn terjadi
eskalasi biaya. Harga awal proyek
udah gak feasible lagi. Otomatis
pemerintah perlu tambahan dana segar
utk menutupi kekurangan krn
kenaikan harga barang. Utk
pembelajaran aja kalo mau bangun
proyek dipastikan tanah udah bebas
100%. Kalo udah gini solusi terakhir
keluarin perpres mengenai
pembebasan lahan.”
Toki Sugiarto @tokisugiarto
• Senin, 29 Mei 2017 | 21:09
“Sebaiknya tuntas dulu, jangan
tergesa2. Tanah tidak tuntas, proyek
akan terbengkalai/mangkrak.”
Alexa Florist @alexaflorist.id
• Selasa, 30 Mei 2017 | 7:41
“birokrasi berbelit-belit.... bebasin
tanah bisa berbulan-bulan.... pantes
proyek molor semua”
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
110
SUMBER: Dokumen Perusahaan, diakses pada 26 Mei 2017, pukul 15.10 WIB
Hal ini menjadikan persepsi sejumlah orang merasa tidak yakin
proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan selesai tepat waktu. Selain itu,
menurut PT. KCIC, masalah pembebasan lahan ini juga terganggu karena
terdapat penduduk lokal yang tidak ingin melepaskan tempat tinggalnya
untuk direlokasikan bagi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, sehingga
dampaknya pihak China belum mencairkan dana kepada pihak Indonesia
secara tepat.
Terkait isu ini, PT. KCIC memang mengakui bahwa masalah ini
cukup berat untuk dikerjakan dan diselesaikan, sehingga hal ini menjadi
salah satu faktor penghambat PT. KCIC dalam melanjutkan proyek kereta
cepat Jakarta-Bandung. Sejak dilakukan ground breaking pada Januari
2016, pembebasan lahan baru diperoleh sebesar 58%. Setelah dilakukan
analisis yang maksimal terkait dengan isu ini, ternyata faktor penyebab
pembebasan lahan sulit dibebaskan adalah sikap dan respon masyarakat di
titik wilayah tertentu yang memang tidak setuju terhadap proyek kereta
cepat Jakarta-Bandung. Berikut adalah hasil analisis dari Ditha Fitria;
“Kereta ini kan beroperasi di darat, di rel, berarti harus ada yang namanya
pembebasan lahan. Nah, mereka mempermasalahkan hal ini. Lahan yang
kita gunakan sebagai jalur kereta cepat malah jadi kontroversi buat
Kamshory Mas Roy
@kamshory.planetbiru
• Senin, 29 Mei 2017 | 21:4
“Masalah pembebasan lahan jangan
dianggap sepele. Tidak jarang proyek
molor karena masalah pembebasan
lahan.”
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
111
mereka. Mereka beranggapan kalau lahan mereka itu lahan yang baku,
tidak dapat diganggu, sudah terdapat mata pencaharian perkebunan,
pertanian, usaha, dan lain-lain. Tidak bisa digunakan untuk lahan kereta
cepat. Apalagi mereka tahu kalau China kerjasama sama kita. Mereka
benci banget sama China. Langsung deh merembet kemana-mana.. Terus
ada juga yang ngomong, “Ngapain bikin proyek yang hutang sama Negara
lain? Bikin nambah-nambah hutang saja!” Padahal mereka gak ngerti
kalau proyek ini sifatnya B2B. Terus ada juga yang bilang tanggung kalau
cuma Jakarta-Bandung, kenapa gak Jakarta-Surabaya sekalian? Pokoknya
macem-macem deh topik penolakan yang bisa mereka angkat.”
Dari hasil penelitian, penyebab utama memang dari awal sudah
ditimbulkan adalah sikap penolakan yang dirasakan oleh sejumlah pihak
terkait, sehingga mereka enggan untuk menerima kesepakatan yang
ditawarkan oleh PT. KCIC. Selain itu, terdapat pula tindakan penolakan
yang disebabkan karena sudah terdapat mata pencaharian tetap bagi mereka
dalam menghidupi keluarganya masing-masing. Peneliti melihat, bahwa
tindakan analisis terhadap isu yang terjadi terkait proyek kereta cepat
Jakarta-Bandung ini sudah dilakukan dengan baik oleh PT. KCIC. Pihak
KCIC juga telah berusaha untuk menawarkan hal-hal positif dan
bermanfaat bagi mereka untuk dapat membebaskan lahannya. Hal ini
merupakan sebagai bentuk solusi yang disiapkan KCIC untuk mereka.
“Belakangan ini kita lagi pusing banget sama yang namanya ngurusin
pembebasan lahan ini. Ada sebagian lahan yang memang pure milik
mereka. Kita sebagai institusi pelaksana proyek kereta cepat kita harus
turun ke objek lahan kita untuk melakukan negosiasi dengan pihak terkait.
Jumlahnya gak banyak sih. Selebihnya lahan itu sudah terkoordinasi
dengan baik. Cuma memang beberapa lahan memang sulit untuk
dibebaskan. Kita juga gak jahat yang gimana-gimana lah, sekarang kita
ajak negosiasi, kita tawarkan tempat tinggal pengganti untuk mereka yang
tinggal di dalam titik penggusuran lahan kereta cepat, dan kita juga
berkenan untuk beli rumah dan tanah mereka. Mau tidak mau lahan mereka
kan akan kami gusur. Tetapi jangan sedih, kami memberikan jaminan yang
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
112
terbaik, kami sediakan tempat tinggal tetap untuk mereka. Jadi mereka
tetap memiliki tempat tinggal. Seperti contoh di kawasan Karawang.
Banyak berdiri rumah-rumah pemukiman di sana, awalnya mereka tidak
mau rumahnya kami gusur. Tetapi dengan proses negosiasi yang baik
akhirnya mereka menerima dan dapat berpikir dengan jernih. Mereka
paham kalau mereka akan dapat tempat tinggal yang baru menggantikan
tempat tinggal yang lama mereka. Kami baik loh dalam hal ini. Maka dari
itu, kelirunya di sini. Mereka kelompok-kelompok penolak kereta cepat
Jakarta-Bandung seringkali tidak mengetahui sampai tahap ini, bahkan
bagi mereka yang tahupun seakan-akan mereka pura-pura tidak tahu.
Padahal mereka sudah mengetahuinya. Cuma ya itu sudah terbaca, pasti
mereka alat yang dimanfaatkan sama oknum-oknum yang ga suka sama
kereta cepat, seperti Jepang. Terus kalau tentang hutang, memang kita
pinjam dana sama China, tapi ini kan B2B. Prinsip B2B saja saya yakin
mereka tidak ngerti.”
Jadi, solusi telah diberikan, disiapkan, dan ditawarkan oleh PT.
KCIC kepada warga sekitar, terutama di wilayah Walini yang terdapat
penolakan seperti itu sudah sesuai dan tepat bagi mereka dalam
mempertimbangkannya. Langkah ini dilakukan PT. KCIC agar supaya
kedua pihak saling memenuhi satu sama lain. Namun, memang penduduk
di wilayah Walini dikatakan tidak mudah dalam mengambil keputusan dan
menerima solusi yang ditawarkan oleh PT. KCIC.
Terkait dengan analisis isu pembebasan lahan ini, PT. KCIC
mengakui bahwa mereka sulit akan kebutuhan dana yang mereka
butuhkan. Artinya, dari segi keuangan PT. KCIC belum memadai dan
mencukupi, sehingga sampai saat ini mereka belum mampu membeli lahan
yang telah menjadi kesepakatan antara PT. KCIC dengan masyarakat dalam
memberikan solusi bagi mereka. Hal ini disebabkan karena Direktur
Perwakilan dari Pihak China di dalam PT. Kereta Cepat Indonesia China
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
113
(KCIC) belum dapat mencairkan dana kepada PT. KCIC selaku perwakilan
dari Indonesia secara tepat waktu. Dana tersebut berasal dari Presiden China
yang harus dikoordinasikan terlebih dahulu oleh Mr. Xin (Direktur
perwakilan pihak China), lalu dibahas bersama oleh Presiden China beserta
Menteri Kabinet terkait untuk memberikan dana kepada PT. KCIC. Berikut
adalah hasil pengakuan dari Ditha Fitria;
“Cuma memang sih saya akuin kalau kita memang belum optimal di
pembiayaan ini, soalnya dari Chinanya belom bisa cairin dana ke kita.
Masih terhambat sama China. Kita lagi menanti-nantikan uangnya, tapi
Chinanya begitu. Kalau saya lihat di sekitar internal perusahaan, memang
kita kurang orang yang bisa ngomong bahasa Mandarin. Kita di sini Cuma
2 – 3 orang doang yang bisa bahasa Mandarin. Ini dampaknya ke pihak
Chinanya. Mereka jadi kurang informasi, kurang dapet informasi yang
terbaru dari kita. Kitanya juga bingung buat nyampeinnya gimana ke
mereka. That’s why China belom bisa dengan cepat dan mudah kasih kita
pinjaman dananya. Jadi sampai semua informasi jelas masuk ke mereka,
terus mereka pertimbangin, mereka rapat sama direksi dan Presiden
mereka, disetujuin Presiden, baru deh dana itu masuk ke kita. Karena ini
nih, sumber daya manusia kita kurang.Jadi tuh China maunya dia paham
dulu sama semuanya, jelas dulu sama semua informasi dan keadaan yang
ada. Kita sih juga buka lowongan ke masyarakat. Bilamana ada yang
tertarik untuk jadi translator di KCIC, langsung kami interview, dan kalau
hasilnya cukup baik pasti langsung kami terima. Tanpa berpikir panjang.”
Jadi, memang faktor penyebab Mr. Xin belum dapat memberikan
dana kepada PT. KCIC adalah karena keterbatasan sumber daya manusia
yang tidak dapat berbahasa Mandarin. Berdasarkan informasi dari
narasumber, Direktur perwakilan pihak China, Mr. Xin beserta dengan
anggota yang lain terlihat tidak cukup mahir dalam berbahasa Inggris,
karena jika memang mereka dapat memahami bahasa Inggris dengan
fasih, pasti PT. KCIC mampu menjalin komunikasi dengan mereka dan hal
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
114
tersebut menjadi nilai bantu dalam menyampaikan informasi. Tetapi
faktanya, pihak mereka lebih mengharapkan agar PT. KCIC dapat
menerjemahkan bahasa Indonesia ke dalam bahasa Mandarin.
Jika memang PT. KCIC ingin fokus dalam recruitment terhadap
orang-orang yang dapat berbahasa Mandarin, sehingga dapat bergabung di
PT. Kereta Cepat Indonesia China, maka perlu dibentuk strategi dan
program yang memadai terkait dengan kebutuhan sumber daya manusia ini.
PT. KCIC perlu menjangkau masyarakat secara transparan dan jelas, dengan
begitu hal tersebut dapat memudahkan masyarakat terutama anak-anak
muda yang dapat berbahasa Mandarin dapat bergabung di PT. KCIC. Ketika
Peneliti melakukan penelitian dan wawancara dengan pihak KCIC, mereka
tidak sama sekali memberikan hal-hal apa saja yang sudah dilakukan PT.
KCIC dalam menjangkau sumber daya manusia yang dapat berbahasa
Mandarin.
4.3.3 Issue Change Strategy Opinion
Strategi yang disiapkan oleh PT. Kereta Cepat Indonesia China
(KCIC) sudah terlihat cukup nyata dilakukan oleh tim internal perusahaan
dalam menanggapi isu yang terjadi, terutama bagi kedua isu yang telah
ditetapkan PT. KCIC sebagai isu yang berdampak dan memiliki pengaruh
bagi kereta cepat Jakarta-Bandung. Saat Peneliti melakukan wawancara
dengan Febrianto Arief terkait dengan strategi yang dibentuk dan disiapkan
oleh tim internal perusahaan, PT. KCIC lebih menganggap, bahwa strategi
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
115
yang disiapkan lebih difokuskan kepada tindakan penanganan yang
langsung sebagai tindakan penyelesaian atas isu atau masalah yang terjadi.
Hal ini terkait dengan istilah hubungan antara strategi dengan taktik.
Menurut Agus (2012, para. 1) strategi merupakan pendekatan (cara) umum
yang dilakukan suatu organisasi atau perusahaan untuk mencapai dan
memperoleh tujuan. Sedangkan taktik adalah cara-cara yang bersifat
spesifik yang dilakukan untuk menerapkan strategi yang dipilih. Contohnya
adalah saat A ingin membuka bisnis minimarket dengan keuntungan yang
bersih minimal 20%, maka A perlu merumuskan strategi bagi minimarket
tersebut sebagai strategi yang nyaman, murah, dan cepat. Lalu, yang
menjadi salah satu contoh taktik dari masing-masing strategi yang dibentuk
di atas adalah perlu dilakukan dekorasi penyusunan barang-barang yang
rapi, bersih, dan teratur (nyaman), memberikan fasilitas diskon sekian
persen kepada pembeli yang mencapai nominal belanja sebesar Rp
150.000,- (murah), serta menyediakan fasilitas dua meja kasir sekaligus
untuk melayani konsumen yang berbelanja (cepat).
Hal di atas merupakan hubungan dan perbedaan antara strategi dan
taktik. PT. Kereta Cepat Indonesia China hanya berpikir bagaimana
melakukan sebuah taktik atau tindakan penanggulangan atas isu yang
terjadi, dibandingkan dengan mempersiapkan pendekatan (cara) secara
umum yang disebut dengan istilah strategi. Walaupun demikian, PT. KCIC
menganggap bahwa strategi juga merupakan taktik yang dimiliki dan
dilakukan oleh perusahaan, begitupun sebaliknya taktik juga merupakan
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
116
strategi yang positif untuk menangani isu. Kedua memiliki keterkaitan satu
sama lain. Berikut adalah hasil paparan yang disampaikan oleh Febrianto
Arief:
“Jadi kita kalau di sini itu sejak awal sudah dipercayakan oleh Pak
Hanggoro, Direktur Utama KCIC untuk terjun dan melakukannya sendiri.
Artinya, kita semua yang kerja di sini mempunyai tugas masing-masing
untuk menjaga visibilitas kereta cepat Indonesia China, dan tentunya kita
semua masing-masing harus siap sedia, harus berani, dan bisa
mengendalikan situasi. Ketika ada masalah, ketika ada isu, kita sudah harus
tau apa yang harus kita lakukan. Mungkin kalau secara tertulis PT. KCIC
tidak memiliki strategi yang dapat dilihat secara mata telanjang, tetapi
secara tidak langsung melalui kepercayaan Pak Hanggoro kepada kami
semua di setiap divisi dan departemen untuk menangani isu dengan cara
kami masing-masing, saya kira hal ini juga merupakan strategi dari
keluarga besar PT. KCIC. Kayak contohnya tadi tim social engineering
kami itu, itu juga merupakan strategi kami. Pembentukan tim tersebut
adalah strategi kami, sekalipun itu dibuat secara tidak resmi, tapi kami
berhubungan dengan mereka, kami kenal mereka, mereka juga tau apa mau
kami. Cuma, memang tidak disebutkan secara terpapar ada apa saja
strategi kami. Yang saya mau tekankan di sini adalah setiap kami memiliki
peran dan strateginya masing-masing. Tujuannya, sama-sama ingin
membela kereta cepat dan berada di pihak kereta cepat Indonesia China.
KCIC tidak punya strategi, tetapi keluarga besar KCIC yang punya strategi
untuk menangani isu yang terjadi.”
Kepercayaan sekaligus perintah yang diberikan oleh Direktur Utama
PT. KCIC, Hanggoro Budi Wiryawan kepada segenap internal perusahaan
menjadi salah satu bentuk penanganan isu yang langsung menuju pada
taktik, bukanlah sebuah strategi. Secara tertulis, memang KCIC tidak
memiliki strategi yang terpapar, namun KCIC memiliki tindakan yang nyata
dilakukan secara langsung dan bekerjasama dengan pihak terkait dalam
membentuk keluarga besar kereta cepat Jakarta-Bandung dalam melawan
penolak-penolak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Menurut Peneliti,
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
117
hal ini merupakan metode yang baik dan menarik atas apa yang sudah
dicapai oleh PT. KCIC, karena apalah artinya strategi yang baik dan
terpapar jika tidak ada taktik khusus yang dilakukan secara maksimal untuk
diimplementasikan. Menurut konsep John dan Chase, strategi dan taktik
adalah dua hal yang berbeda dan harus dikerjakan satu sama lain. PT. KCIC
menganggap, bahwa strategi dan taktik dalam tergabung menjadi satu.
4.3.3.1 Strategi Upaya Penanganan Isu Terkait Pembebasan Lahan
Dari isu terkait pembebasan lahan yang menjadi perhatian
besar bagi perusahaan, strategi yang disiapkan untuk mengatasi isu
ini dilihat tidak berfokus pada pengembangan citra dari wujud kereta
cepat Jakarta-Bandung, tetapi PT. KCIC hanya berfokus pada
penawaran solusi yang diberikan kepada masyarakat sekitar dalam
menyepakati kesepakatan proses relokasi untuk proyek kereta cepat
tersebut. Artinya, dalam isu pembebasan lahan ini PT. KCIC hanya
berpikir bagaimana caranya agar dapat membeli lahan mereka
dengan uang yang dipinjamkan oleh pihak China sebagai wujud
basis pembangunan B2B yang sebelumnya sudah disepakati
bersama. Walaupun menurut narasumber masih terdapat beberapa
penduduk masyarakat yang belum menerima solusi penawaran PT.
KCIC, namun hal demikian dipastikan akan menjadi positif ketika
dana yang disiapkan sudah cair untuk membeli lahan mereka.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
118
Dari hasil penelitian, hal yang sekarang perlu ditelusuri
adalah kejelasan dari pihak Pemerintah China dalam meminjamkan
dana pinjaman bagi Indonesia untuk proses kelangsungan
pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Selama ini PT. KCIC
berusaha untuk terus melakukan follow up kepada Presiden China
dan membicarakan soal pencairan dana yang perlu diberikan dengan
cepat. Hubungan komunikasi yang terjalin antara Presiden Indonesia
dengan Presiden Chinapun dilakukan secara efektif untuk masalah
pencairan dana ini. Presiden Joko Widodo turut turun tangan dalam
membantu PT. KCIC menerima pinjaman dana dari pihak China.
Berdasarkan dari hasil wawancara dengan narasumber,
Peneliti tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai
tanggapan Presiden China terkait pencairan dana ini karena belum
ada koordinasi yang jelas dari Direktur Utama pihak China, Mr. Xin
dan hal tersebut juga bersifat tertutup (privasi) bagi perusahaan.
Tetapi yang jelas adalah peminjaman dana akan segera
dilakukan, namun harus berdasarkan proses dan kebijakan yang
berlaku dari pihak Presiden China, sehingga Mr. Xin tidak dapat
menjanjikan waktu yang tepat bagi Indonesia dalam
mencairkan dana pinjaman. Saat pencairan dana sudah diberikan,
maka PT. KCIC segera bertransaksi dengan penduduk lokal terkait
dan saat lahan sudah dapat dibebaskan, maka alat berat sudah dapat
beroperasi untuk pembangunan rel kereta cepat.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
119
4.3.3.2 Strategi Isu Terkait Penolakan oleh Sejumlah Individu dan
Kelompok
Strategi yang dilakukan oleh PT. KCIC dengan adanya isu
penolakan oleh sejumlah individu dan kelompok dibagi menjadi dua
(2) aspek. Aspek yang pertama adalah berfokus pada kenyataan di
lingkungan sekitar, dan aspek yang kedua adalah berfokus pada
media online dan sejumlah tanggapan di online news. Kedua aspek
tersebut menjadi salah satu fenomena yang dilihat oleh PT. KCIC
kepada setiap mereka yang melakukan aksi, menyatakan pendapat,
dan mencerminkan sikap yang menolak proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung.
Strategi yang dilakukan oleh PT. KCIC dalam aspek
lingkungan sekitar adalah pembentukan tim social engineering. Tim
ini dibentuk secara langsung oleh KCIC dengan tujuan supaya dapat
membantu PT. KCIC dalam memantau perkembangan perilaku
masyarakat di wilayah tertentu untuk mengetahui seberapa besar
tindakan yang mereka lakukan untuk menolak kereta cepat Jakarta-
Bandung. Tim social engineering ini juga dituntut untuk berbaur
dengan mereka dan melakukan komunikasi yang positif kepada
mereka, sehingga melalui tim ini aksi tindakan yang disiapkan oleh
penolak kereta cepat Jakarta-Bandung di beberapa daerah dapat
diantisipasi. Tim ini juga berperan memberikan informasi yang
aktual kepada PT. KCIC jika akan terjadi hal-hal yang bersifat
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
120
negatif, contohnya seperti akan dilakukan aksi demonstrasi di
wilayah A, terdapat individu atau kelompok yang memprovokasi
penduduk tersebut untuk menolak kereta cepat Jakarta-Bandung,
dan sebagainya.
Jika dikaitkan dengan teori John dan Chase dalam
mengupayakan strategi penanganan isu, strategi ini cukup efektif
bagi PT. KCIC, karena hal yang dikerjakan oleh tim social
engineering dapat membantu PT. KCIC dalam memantau isu. Hal
ini didukung berdasarkan hasil temuan wawancara yang diperoleh
oleh Peneliti.
“Ketika isu itu mulai muncul, biasanya kita tahu pertama kali itu
dari situasi di lapangan. Contohnya saat sekelompok warga atau
kelompok yang ingin melakukan aksi demo. Itu tuh sebenernya kita
sudah tahu sebelum mereka akan melakukan aksi tersebut. Kita
sudah mengambil tindakan dahulu untuk menangani aksi demo
tersebut. Jadi, kita punya yang namanya tim social engineering.
Tugasnya dibentuk tim ini untuk mengetahui, mengikuti, dan
menindaklanjuti dengan tanggapan yang responsive dari kami
terhadap masalah yang akan kita hadapi. Maka itu, kita tidak diam-
diam saja. Kita mengetahuinya lebih dulu, kita sudah block duluan.
Orang-orang yang ada di dalam tim ini bukan orang-orang yang
keren lho… Mereka ini orang-orangnya seperti Ketua RT, RW,
Kepala Dusun.. Jadi, kita berpegang kepada orang-orang yang
seperti itu. Mereka juga sekaligus tokoh-tokoh masyarakat yang
hidup biasa di tengah masyarakat. Jadi kalau ada isu tentang upaya
demo akan dilakukan, ataupun ada isu yang lain, kita sudah jauh
lebih dulu tau, dan tinggal bagaimana kita serahkan sama tim kita
itu untuk mereka yang bekerja menangani situasi keadaan. Jangan
salah, kita gaji mereka lho..”
“Upayanya yang saya lihat waktu itu seperti; “Sudahlah tidak usah
demo, ngapain sih demo, Sudah kita serahkan saja kepada
Pemerintah Indonesia, semuanya ini untuk kepentingan positif kita
kok.” Jadi melalui tindakan upaya komunikasi seperti ini yang
menjadi cara mereka untuk menghadapi isu-isu yang akan terjadi
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
121
nanti. Upaya ini sangat berdampak besar bagi mereka, karena
seperti kita tahu yang kita gunakan di sini seperti Ketua RT & RW,
Ketua wilayah mereka, artinya mereka memiliki hubungan yang
dekat satu sama lain, dan orang yang terkena upaya komunikasi
seperti itu langsung nurut dan tepat sasaran, sekalipun mereka tidak
sadar sebenarnya, bahwa orang-orang itu adalah tim kami. Itulah
sebabnya, kerahasian harus dijaga dengan baik. Tetapi ingat, ini
masih dalam konteks yang pemberontak yang gak gimana-gimana
sih, yang masih wajar dan dekat dengan mereka. Tapi kalau isu
yang sudah besar dan berdampak hingga sampai ke media-media,
lalu dipublikasi, itu berarti sudah termasuk golongan yang bukan
tokoh masyarakat biasa lagi. Itu sudah seperti gerakan-gerakan
yang mungkin “dibayar” oleh pihak-pihak tidak jelas untuk
menjatuhkan proyek kereta cepat. Sekalipun terkadang mereka
menyamar untuk menjadi tokoh masyarakat di sekeliling sana,
tetapi mereka hanya menyamar. Mereka hanya kaki tangan dari
pihak yang ingin menjatuhkan proyek kereta cepat. Kalau sudah
seperti itu kita tidak menggunakan social engineer kami, tapi kami
akan diamkan saja sampai mengetahui sisi dalam dan otak dari itu
semua.”
Febrianto Arief menjelaskan strategi yang dilakukan dalam
menangani isu penolakan oleh sejumlah individu maupun kelompok
melalui tim social engineering ketika Peneliti bertanya mengenai
proses identifikasi isu. Secara teori, hal ini tidak sesuai dalam
konsep John dan Chase, karena Febrianto Arief menganggap bahwa
melalui tim social engineering PT. KCIC dapat melakukan
identifikasi isu dengan baik. Menurut John dan Chase, identifikasi
isu dan upaya strategi merupakan kedua hal yang berbeda dan harus
dilakukan masing-masing. Dari hasil penelitian, bahwa tim social
engineering adalah wujud jelas tindakan penanganan yang disiapkan
oleh PT. KCIC dalam mengatasi isu. Febrianto Arief juga tidak
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
122
menyinggung soal istilah strategi, tetapi langsung kepada taktik atau
tindakan penyelesaian yang diberikan.
Selain tim social engineering, berdasarkan informasi yang
diperoleh dari hasil penelitian, strategi penanganan isu yang
disiapkan dan dilakukan oleh PT. KCIC adalah menjalin hubungan
dengan media-media tertentu. Febrianto Arief sebelumnya memiliki
pengalaman bekerja di bidang media, dan melalui pengalaman ini
menjadikan ia untuk kembali berhubungan kembali dan menjalin
komunikasi dengan teman-teman media yang ia miliki. Febrianto
mengharapkan ingin mewujudkan hubungan kerjasama melalui
kesepakatan yang akan berlaku antara teman-teman wartawan
dengan Febrianto.
Strategi ini juga tidak relevan dengan konsep John dan Chase
secara keseluruhan, karena di dalam konsep John dan Chase dalam
melakukan manajemen isu lebih ditujukan untuk ruang lingkup
perusahaan dalam melakukan manajemen isu secara bersama.
Sedangkan, yang dilakukan oleh Febrianto ini berdasarkan dari
inisiatif pribadi, tanpa berkoordinasi dengan Direktur Utama PT.
KCIC beserta Direksi yang lain. Walaupun secara struktur
organisasi perusahaan Febrianto Arief merupakan pimpinan (Senior
Manager Corporate Communications) di PT. KCIC, namun
koordinasi perusahaan perlu dilakukan secara bersama.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
123
Lalu strategi yang dilakukan selanjutnya untuk mengatasi isu
penolakan oleh sejumlah individu dan kelompok adalah riset
lapangan. Tindakan riset lapangan yang dimaksud ini adalah
perintah yang diberikan secara serempak oleh Direktur Utama PT.
Kereta Cepat Indonesia China kepada seluruh Staff dan Karyawan
untuk melakukan upaya penanganan isu di sejumlah wilayah
masing-masing.
“Jadi kita kalau di sini itu sejak awal sudah dipercayakan oleh Pak
Hanggoro, Direktur Utama KCIC untuk terjun dan melakukannya
sendiri. Artinya, kita semua yang kerja di sini mempunyai tugas
masing-masing untuk menjaga visibilitas kereta cepat Indonesia
China, dan tentunya kita semua masing-masing harus siap sedia,
harus berani, dan bisa mengendalikan situasi. Ketika ada masalah,
ketika ada isu, kita sudah harus tau apa yang harus kita lakukan.
Mungkin kalau secara tertulis PT. KCIC tidak memiliki strategi yang
dapat dilihat secara mata telanjang, tetapi secara tidak langsung
melalui kepercayaan Pak Hanggoro kepada kami semua di setiap
divisi dan departemen untuk menangani isu dengan cara kami
masing-masing, saya kira hal ini juga merupakan strategi dari
keluarga besar PT. KCIC.
Paparan di atas adalah tanggapan dari Febrianto Arief yang
jelas mengatakan, bahwa setiap Staff dan Karyawan PT. KCIC
memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Sebelumnya,
Peneliti sudah memaparkan hasil kerja riset lapangan Febrianto yang
berbagi pengalaman pribadinya dalam menyesuaikan diri di sebuah
lingkungan yang baru, hingga bertemu dengan seorang Haji dengan
tujuan untuk mengambil hati dan simpati masyarakat lingkungan
tersebut dalam mendukung proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
124
Tindakan ini baik jika dilakukan secara berkelanjutan dan
akif dari segenap tim internal PT. KCIC, tetapi tidak akan
berlangsung positif jika tidak ada laporan khusus dari tim internal
yang belum dan sudah melakukan riset lapangan ini. Direktur Utama
PT. KCIC juga perlu mengadakan pertemuan secara khusus untuk
membahas tindakan pelaksanaan ini. Faktanya, dari hasil penelitian
wawancara yang diperoleh tidak ada informasi jelas tentang
pembahasan bersama terkait dengan perintah yang sudah diberikan
oleh pimpinan kepada Staff dan Karyawan PT. Kereta Cepat
Indonesia China. Oleh sebab itu, tugas dan tanggung jawab yang
dimiliki oleh tim internal PT. KCIC akan terlihat tidak efektif dan
pertumbuhan isu penolakan oleh sejumlah individu dan kelompok
akan terus muncul. Bahkan, dari pihak narasumber keduapun sampai
saat ini belum melakukan apa-apa terkait dengan strategi riset
lapangan.
Sama halnya dengan pembentukan strategi yang terakhir di
lingkungan sekitar terkait penanganan isu penolakan oleh sejumlah
individu dan kelompok. PT. KCIC berusaha untuk mendekatkan diri
pada masyarakat dan lembaga-lembaga bidang tertentu dalam
merepresentasikan citra kereta cepat Jakarta-Bandung. Berdasarkan
informasi yang Peneliti peroleh dari Ditha Fitria, bahwa KCIC ingin
melibatkan dirinya untuk berada di dekat masyarakat dan
memberikan edukasi yang positif bagi mereka. Bentuk edukasi yang
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
125
selama ini sudah diberikan untuk mereka adalah melalui acara
seminar yang diadakan langsung oleh PT. KCIC dalam
memperkenalkan, menginformasikan, dan menjelaskan transportasi
kereta cepat Jakarta-Bandung di sejumlah sekolah, Universitas, dan
lingkungan masyarakat tertentu. PT. KCIC juga siap membantu dan
menjawab pertanyaan terkait proyek kereta cepat Jakarta-Bandung
jika terdapat masyarakat yang ingin bertanya.
Hal demikian sangat baik untuk dilakukan, tetapi sangat
disayangkan karena aktivitas mengadakan acara seperti itu tidak
dilakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan informasi dari Ditha
Fitria, tahun 2017 ini PT. KCIC belum melakukan dan mengadakan
event dengan melibatkan masyarakat sebagai komunikan.
Keterlibatan perusahaan dengan masyarakat melalui diadakannya
acara hanya terkahir dilakukan sejak Oktober 2016.
Jika di awal tujuan dari PT. KCIC melakukan keterlibatan
ini karena ingin memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat
secara transparan, maka hal ini tidak dapat diperoleh jika hubungan
perusahaan dengan masyarakat tidak dikelola secara berkelanjutan.
Dengan adanya fenomena isu penolakan oleh sejumlah individu
maupun kelompok, maka mereka akan berpotensi lebih besar dari
PT. KCIC untuk mempengaruhi masyarakat untuk tidak mendukung
proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
126
Pembahasan selanjutnya adalah terkait pada aspek kedua
dari jenis isu penolakan oleh sejumlah individu maupun kelompok
di media online. Selain di lingkungan sekitar, sejumlah penolak
kereta cepat Jakarta-Bandung juga melakukan aksi penolakannya di
media online. Sejak saat itu, PT. KCIC berinisiatif untuk fokus
terhadap masalah yang terjadi di media online dengan berupaya
untuk membentuk media sosial PT. Kereta Cepat Indonesia China.
Menurut KCIC, tujuan dibentuknya media sosial ini adalah untuk
menjangkau aktivitas sekaligus mengamati tindakan apa yang
mereka lakukan.
“Hmm,, kita sih jujur saja nih ya kalau kita selalu pantengin terus
proyek ini. Kita pantengin lewat media online iya, lewat rekan-rekan
media juga iya, turun ke lapangan langsung untuk melihat
perkembangan pembangunannya juga iya. Jadi semua kita
semaksimal mungkin untuk tidak tidur dalam mengerjakan proyek
ini.”
Berdasarkan tanggapan yang diberikan oleh Ditha Fitria,
bahwa pengawasan yang diberikan dan dilakukan di media online
dilakukan secara terus-menerus dan dilakukan semaksimal mungkin.
Menurut Prabowo (2016, para. 3) media adalah suatu tempat atau
wadah masyarakat dalam melakukan apresiasi, opini, pengetahuan,
informasi akurat, dan juga sangatlah penting dalam membangun
demokrasi berkelanjutan di Indonesia. Namun seiring dengan
berkembangnya jaman semakin maju di Indonesia dan ditambah
dengan kehadiran Keterbukaan Informasi Publik (KIP), masyarakat
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
127
Indonesia dapat mengakses dimana saja, mengetahui apa saja, dan
berapresiasi, beropini, serta mengtahui para calon pemimpinnya
melalui wadah media online di Indonesia.
Sama halnya yang dipahami oleh PT. KCIC dalam
menyiapkan media sosial berbasis online yang baik, terutama dalam
konteks isu penolakan di sejumlah media online. PT. KCIC
menganggap, bahwa melalui media online mereka dapat secara
bebas dan mudah menjadikan media online sebagai alat mereka
untuk memberikan aspirasi, menunjukkan sikap, tindakan, bahkan
dapat membentuk persepsi atau opini publik. Itulah sebabnya dalam
hal ini PT. KCIC berupaya untuk memaksimalkan kualitas media
online yang ada dengan memanfaatkan fungsi dari media online ini.
Salah satu tindakan yang diambil dalam media sosial PT.
Kereta Cepat Indonesia China, perusahaan kereta cepat Jakarta-
Bandung ini berupaya untuk terus memberikan hal-hal yang bersifat
positif sebagai informasi aktual dan berupaya agar masyarakat dapat
memahami kualitas infrastruktur kereta cepat Jakarta-Bandung.
Kehadiran KCIC di media sosial harus terlihat dari tindakan dan
wujud dari identitas perusahaan terhadap proyek kereta cepat
Jakarta-Bandung. Artinya, PT. KCIC harus aktif di media sosial
dalam hal memberikan informasi, memberikan kabar seputar
kelangsungan pembangunan kereta cepat, sampai kepada mencari
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
128
pengikut (follower) dari sejumlah masyarakat untuk berpartisipasi
mengakses dan melihat akun official resmi dari PT. KCIC.
Gambar 4.12 Akun Official Kereta Cepat Indonesia China
SUMBER: https://twitter.com/KeretaCepatID
Pada gambar di atas adalah bukti dari hasil kerja PT.
KCIC dalam memberikan informasi kepada publik melalui media
sosial (Twitter) sebagai alat penyebar luas suatu informasi. KCIC
melakukan riset kecil terhadap keuntungan yang akan diperoleh jika
kereta cepat Jakarta-Bandung sudah beroperasi. Hasilnya
mengatakan terdapat 40% mengatakan mobilisasi semakin mudah,
21% mengatakan cepat sampai menuju Bandung, dan 39%
mengatakan terbebas dari macet. Selain itu, masih terdapat banyak
sekali informasi yang ada di Twitter dari PT. KCIC yang berupaya
untuk memberikan informasi positif kepada publik, sekaligus ingin
memberikan edukasi bagi masyarakat, bahwa proyek kereta cepat
Jakarta-Bandung adalah proyek yang baik.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
129
Tindakan ini secara tidak langsung sebagai strategi PT.
KCIC dalam melawan penolak-penolak kereta cepat Jakarta-
Bandung yang selalu mengintimidasi. Dalam hal ini, PT. KCIC
memakai cara yang baik dan tenang untuk meminimalisirkan isu
penolakan di media online.
Gambar 4.13 Akun Official Facebook PT. Kereta Cepat Indonesia China
SUMBER:
https://www.facebook.com/keretacepatindonesia/photos/a.936700519718656.107374182
8.921528864569155/1327372697318101/?type=3&theater
Tidak hanya di media sosial Twitter, PT. KCIC juga
berupaya untuk membuat media sosial Facebook sebagai akun
official dari PT. KCIC. Prinsip yang sama tetap dilakukan oleh
KCIC, yaitu untuk memberikan informasi positif bagi masyarakat
dengan tujuan agar masyarakat memiliki kepercayaan kepada PT.
KCIC. Dari postingan di atas, hasilnyapun terlihat di bagian kolom
komentar. Terdapat tanggapan dari pengguna Facebook bernama
Erwin Lewi yang mengatakan, bahwa ia sudah tidak sabar
menunggu proyek kereta cepat Jakarta-Bandung selesai.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
130
Pada tahap pekerjaan yang kedua di media online untuk
menangani dan mengatasi isu penolakan proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung adalah aktivitas pemantauan media (media monitoring).
Berbeda halnya dengan upaya yang dilakukan pertama dalam
mewujudkan hubungan yang dekat dengan masyarakat, PT. KCIC
yang senantiasa memberikan informasi positif dan bermanfaat di
media sosial dengan tujuan agar menjadi wawasan bagi masyarakat,
namun berbeda dengan aktivitas implementasi yang satu ini.
Akivitas pemantauan media yang dilakukan ini berfokus pada setiap
pengguna media online yang tidak setuju dengan proyek kereta cepat
Jakarta-Bandung disertai dengan upaya-upaya aktif yang diberikan
secara transparan bagi KCIC dan proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung.
Aktivitas yang mereka lakukan biasanya berupa unggahan
gambar, video, poster, surat ijin melakukan aksi demo, dan segala
bentuk-bentuk yang dijadikan bahan untuk menolak pembangunan
kereta cepat Jakarta-Bandung. Mereka membentuk suatu komunitas
dalam media sosial tersebut, baik di Twitter maupun Facebook
dengan mengunggah semua bahan-bahan yang dipergunakan untuk
melakukan aksinya lalu memberikan tag kepada akun official Kereta
Cepat Indonesia China. Menurut KCIC, tujuan mereka melakukan
hal ini adalah untuk menunjukkan dirinya kepada publik, bahwa
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
131
dibalik proses pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, terdapat
pihak-pihak yang tidak setuju dan merasa benar untuk dibela.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Ditha Fitria, selaku
narasumber yang Peneliti dapatkan dan apa yang sudah diunggah
oleh haters kereta cepat Jakarta-Bandung.
“Tapi, ada juga nih yang gak setuju.. Banyak malah.. Buat mereka
yang gak setuju, mereka kasih tuh pendapat mereka melalui media
sosial, komentar di forum berita, ngomong secara langsung, dan
banyak deh macem-macem. Mereka bilang kalau mereka gak setuju
soalnya proyek ini proyek yang bekerja sama dengan China.
Mungkin emang dari awal mereka sudah benci sama China apa
gimana saya gak tau. Terus mereka juga bilang, ohh ini mah proyek
hutang. Bikin negara jadi bertambah aja hutangnya. Padahal
merekanya aja yang gak paham, kalau proyek ini B2B. Sebenernya
kalau dibilang hutang kurang tepat buat saya. Terus ada juga yang
beranggapan kalo kita memperburuk sistem ekonomi bangsa,
karena menggunakan anggaran terus, macem-macem.. Sampai
mereka bela-belain orang-orang yang tinggal di sekitar Halim,
Walini, sampe Tegal Luar buat supaya kita gak gusur mereka
karena di situ ada terdapat mata pencaharian mereka masing-
masing..”
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
132
Pertama, hal yang dijadikan alasan sebagai penolakan
pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung adalah Indonesia
bekerja sama dengan China. Menurut mereka, sejak awal mereka
sudah memahami bahwa kualitas produk yang dibuat berdasarkan
lisensi China adalah produk yang kurang baik. Hal tersebut juga
didukung oleh sejumlah bukti.
Gambar 4.14 Dokumentasi Bus Transjakarta Produk Asal China yang Terbakar Secara
Tiba-tiba di Kawasan Ibukota pada 2014 Silam
SUMBER: Dokumen Perusahaan, diakses pada 28 Mei 2017, pukul 18.01 WIB
Kejadian di atas memang benar terjadi pada tahun 2014
silam yang terjadi di kawasan Ibukota Jakarta. Saat itu bus
Transjakarta tiba-tiba saja terjadi ledakan secara tiba-tiba. Setelah
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
133
diketahui lebih lanjut, ternyata produk bus tersebut adalah berasal
dari China. Ini merupakan nilai yang membantu bagi penolak kereta
cepat Jakarta-Bandung dalam mempergunakan bahan atau kejadian
kepada situasi seperti ini. Dipublikasi oleh salah satu pengguna akun
Twitter di atas, bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung
nantinya akan mengalami hal yang sejenis seperti demikian.
Menurut Febrianto Arief, kejadian tersebut memang terjadi
secara benar dan pasti, karena saat itu DISHUB DKI. Jakarta
memilih kualitas produk bus yang tidak optimal. Berikut adalah
hasil penjelasannya:
“Oh.. Bus Transjakarta yang ini.. Gampang saja itu,.. Logikanya,
jika saya bisa jelasin ke orang Twitter itu, saya bisa menang banyak.
Kita itu harus bisa membedakan antara beli putus dengan investasi.
Kalau terkait kasus bis ini, China ini punya barang dari A sampai Z
ada. Tinggal kita ini mau pilih kualitas yang seperti apa? China itu
tidak hanya menyediakan barang A dan barang B saja,.. Ada barang
A, barang AA, barang AAA, baru barang B, begitu terus seterusnya.
Bis transjakarta ini kasusnya beli putus. DISHUB ingin dapat
kuantiti yang banyak saat itu… Tentu dia punya. Saya mengetahui
sejak awal, memang kondisi bis transjakarta itu tidak baik, tidak
layak, beli putus pula.. Tapi kalau kereta cepat, kita pakainya
investasi. Tau gak kenapa? Investasi ini kan artinya jangka panjang
nih. Logikanya, tidak mungkin China memberi kita barang jelek.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
134
Karena ini sifatnya investasi jangka panjang. Kecuali kalau
memang beli putus,, ya gak heran deh..”
Lalu yang kedua adalah pembelaan mereka terhadap mata
pencaharian penduduk yang tersebar di sekitar kawasan Walini
sampai Tegal Luar. Menurut KCIC, saat dilakukannya survey
terhadap sejumlah kawasan penduduk di sana, terdapat beberapa
mata pencaharian yang cukup tersebar luas yang sudah dan sedang
dikerjakan oleh penduduk Walini sampai kepada Tegal Luar. Tak
dapat dipungkiri, KCIC melihat bahwa penduduk sana memang
hidup dari mata pencaharian mereka. Namun, hal ini digunakan
mereka seakan-akan sebagai “pencitraan” mereka terhadap
penduduk sekitar Walini sampai Tegal Luar. Tujuan awal adalah
tetap untuk melakukan segala cara supaya proyek ini gagal
dibangun, tetapi sekelompok penolak kereta cepat Jakarta-Bandung
menggunakan hal tersebut sebagai pembelaan mereka dan
keberpihakan mereka kepada penduduk di sekitar Walini dan Tegal
Luar. Tentu hal ini menjadi tidak adil bagi PT. KCIC, karena
sesungguhnya ini adalah urusan antara KCIC dengan penduduk
Walini sampai Tegal Luar, bukan untuk sebagai bahan pembelaan
dari penolak kereta cepat Jakarta-Bandung. Oleh sebab itu, PT.
KCIC melakukan dan memaksimalkan pemantauan media di media
sosial Twitter dan Facebook. PT. KCIC bersikap aktif dan akan
menanggapi jika memang diperlukan.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
135
4.3.4 Evaluation
Dalam konsep John dan Chase (1979) terkait dengan model
manajemen isu dalam suatu perusahaan adalah melakukan evaluasi
secara keseluruhan. Evaluasi merupakan langkah akhir yang
berperan penting untuk dilaksanakan suatu perusahaan atau
organisasi ketika ingin melihat dan mengetahui dampak atau hasil
yang sudah terjadi atas suatu sistem manajemen isu yang telah
dilakukan sebelumnya. Hal tersebut dapat memberikan hasil yang
sesuai harapan, atau justru sebaliknya. Oleh sebab itu, untuk
mengetahui apakah hasil manajemen isu yang sudah dilakukan
berjalan dengan lancer dan sesuai harapan atau tidak, hal tersebut
dapat diketahui melalui tindakan evaluasi bersama secara efektif.
Isu yang pertama ialah terkait dengan isu pembebasan lahan
di wilayah Walini dan Tegal Luar. PT. KCIC menyadari, bahwa
masalah ini hanyalah mempersoalkan tentang janji PT. KCIC dalam
membiayai pemukiman dan lahan mereka tepat waktu. Lalu, bagi
mereka yang berupaya menolak karena tidak rela lahannya dipakai
untuk lintasan kereta cepat, hal tersebut hanyalah metode
komunikasinya yang perlu dibimbing dengan baik. Tahap evaluasi
yang dilakukan oleh KCIC terhadap Pemerintah China adalah terus
melakukan follow up kepada mereka karena target pencapaian harus
diselesaikan awal 2019 mendatang, dan kebutuhan infrastruktur
kereta cepat Jakarta-Bandung harus segera dituntaskan. Namun,
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
136
dalam isu pembebasan lahan ini PT. KCIC hanya melakukan
tahapan evaluasi yang berdasarkan pada masa Pemerintah China
akan segera meminjamkan dana kepada KCIC untuk pembebasan
lahan. Dengan mendapat bantuan dari Presiden Joko Widodo untuk
berkomunikasi langsung dengan Presiden China, hal ini diupayakan
supaya peminjaman dana dapat dilakukan dengan segera.
Lalu pada jenis isu yang kedua adalah isu penolakan kereta
cepat Jakarta-Bandung oleh individu maupun kelompok. Evaluasi
yang dilakukan di lingkungan sekitar terlihat tidak dilakukan oleh
PT. KCIC, karena KCIC mengandalkan tim social engineering dan
sudah mempercayai kepada mereka. Tidak hanya itu, terdapat juga
tugas dan tanggung jawab masing-masing yang diberikan oleh
Direktur Utama PT. KCIC kepada seluruh internal perusahaan untuk
melakukan upaya penanganan situasi penolakan kereta cepat
Jakarta-Bandung. Menurut KCIC, hal ini dapat dievaluasi masing-
masing.
Berbeda dengan isu penolakan kereta cepat Jakarta-Bandung
di media online. PT. KCIC lebih memposisikan perhatiannya di
dunia digital, karena KCIC memahami saat ini jika tidak mengikuti
perkembangan jaman, maka perusahaan akan tertinggal informasi.
Hal demikianlah yang menjadi pegangan KCIC dalam melakukan
evaluasi bersama di basis media online. Evaluasi dilakukan secara
bersama-sama yang dimulai oleh tim Project Development sebagai
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
137
pemegang kendali. Tim ini akan melaporkan hasil pemantauan
media yang dilakukan selama 14 hari kerja di kantor dengan jam
operasional pekerjaan kantor pukul 08.00 – 17.00 WIB. Setiap dua
minggu sekali, mereka akan membahas laporan terkait dengan apa
yang sudah diperoleh dari media sosial dan berita online. Dalam
media sosial, tim Project Development membahas tentang Negative
Statement dan Positive Statement di setiap media sosial (Twitter &
Facebook). Sedangkan di berita online akan dilihat komentar atau
tanggapan para pembaca berita online yang memberikan tanggapan
yang negatif maupun positif terkait masalah pembangunan kereta
cepat Jakarta-Bandung.
Evaluasi tersebut dilakukan supaya internal perusahaan
dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan emosional
mereka terhadap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Lewat upaya
dan strategi yang sudah diberikan oleh PT. KCIC, hal ini juga dapat
melihat pertumbuhan penolakan yang terjadi. Apakah mengalami
penurunan, atau justru mengalami kenaikan. Berdasarkan data yang
Peneliti peroleh, angka jumlah followers akun official dari Twitter
dan Facebook Kereta Cepat Indonesia China dari tahun ke tahun
terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Itu tandanya,
strategi dan manajemen isu yang selama ini dilakukan PT. KCIC
mampu memberikan dampak yang positif bagi sikap masyarakat
yang antusias.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
138
Berdasarkan pembahasan yang Peneliti sudah paparkan di atas mengenai
tanggapan dan respon yang diberikan PT. KCIC dalam mengatasi suatu isu, ternyata
terdapat situasi bagi perusahaan untuk bersikap “diam” dalam menanggapi isu yang
terjadi. PT. KCIC lebih memilih untuk bersikap tenang, tidak menganggap suatu
isu sebagai masalah yang serius, namun tetap mendengarkan dan mengamati isu
tersebut. Hal ini termasuk ke dalam konsep yang dirumuskan oleh Ronald D. Smith
tentang reactive public relations strategy yang mengacu pada deliberate inaction,
yang telah terbukti dalam hasil penelitian, bahwa PT. KCIC merujuk pada konsep
strategi tersebut. Pembahasan di atas juga mengacu pada konsep John dan Chase
dalam melakukan manajemen isu bagi PT. Kereta Cepat Indonesia China.
Di dalam konsep manajemen isu John dan Chase, PT. KCIC tidak secara
sempurna mengacu pada konsep dari John dan Chase dalam menangani suatu isu.
Hal ini dapat dibuktikan dari hasil tindakan dan tanggapan dari narasumber yang
Peneliti pilih sebagai sumber informasi penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian,
tindakan implementasi yang dilakukan saat melakukan manajemen isu ternyata
ditetapkan langsung sebagai strategi dalam konsep manajemen isu John dan Chase.
Artinya, PT. KCIC menjadikan poin pembentukan strategi sebagai salah satu
tindakan aktif (taktik) dalam proses penanganan isu. Menurut konsep manajemen
isu John dan Chase, pembentukan strategi dan tindakan merupakan dua hal yang
berbeda, karena tindakan yang nyata dan positif berawal dari strategi yang lahir dan
dirumuskan secara efektif. Selain itu, ketika Peneliti bertanya kepada narasumber
mengenai proses identifikasi isu yang dilakukan oleh perusahaan Kereta Cepat
Indonesia China, narasumber tersebut ternyata langsung mengacu pada tahap
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
139
implementasi yang sudah disiapkan dan dilakukan untuk menangani isu. Maka dari
itu, dari hasil penelitian yang Peneliti dapatkan ternyata tidak sesuai dengan konsep
yang dirumuskan oleh John dan Chase.
Dalam situasi perkembangan dan persaingan jaman yang berkembang
pesat saat ini, suatu masalah dan tantangan akan semakin terjadi dalam berbagai
aspek. Masalah bukan hanya akan datang dalam diri seseorang saja, tetapi masalah
juga akan datang dalam ruang lingkup suatu perusahaan. Daya tahan dan
kesanggupan suatu perusahaan terhadap suatu masalah yang terjadi akan ditentukan
sebagaimana perusahaan tersebut menanggapi dan mengatasi masalah tersebut.
Untuk itu, jika di situasi perkembangan jaman yang semakin pesat ini
perusahaan tidak melakukan dan mengacu pada konsep John dan Chase dalam
melakukan manajemen isu, maka pandangan dan tanggapan perusahaan pada suatu
isu akan terlihat sulit terkoordinasi dan tidak efektif. Hal ini terjadi karena tidak
terdapat pedoman dan acuan khusus terhadap suatu konsep dari para ahli. Jika
perusahaan PT. KCIC mengacu pada konsep John dan Chase, dan melakukan secara
sempurna konsep manajemen isu yang sudah dirumuskan, maka Peneliti percaya
sistem dan strategi manajemen isu penolakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung
akan lebih terkoordinasi dengan baik dan terealisasi sesuai dengan harapan yang
positif. Tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan, karena target dan sasaran lebih
pasti dan terjamin. Hal yang terpenting adalah membedakan strategi dan taktik,
karena keduanya akan menghasilkan hasil yang terbaik jika awal mulanya PT.
KCIC dapat memahami perbedaan strategi dan taktik, serta melakukannya secara
maksimal dan berkelanjutan.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
140
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa strategi yang
digunakan oleh PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dalam
menangani isu penolakan kereta cepat Jakarta-Bandung tidak merujuk
pada konsep model manajemen isu yang dirumuskan oleh John dan Chase
pada tahun 1979. PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melakukan
tindakan strategi sebagai suatu tindakan aktif yang langsung dilakukan
untuk menangani isu. Menurut konsep John dan Chase, strategi dan
tindakan (taktik) merupakan kedua prinsip yang berbeda dan harus
dilakukan keduanya secara bertahap. Hal ini dilaksanakan supaya proses
penanganan isu dapat berjalan lancar dan teratur sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab perusahaan dalam menangani isu. Peneliti melihat, saat
narasumber menjawab pertanyaan tentang strategi yang dirumuskan
perushaan, narasumber langsung menjawab kepada tahap
implementasinya.
Strategi yang dilakukan oleh PT. KCIC terhadap dua jenis isu yang
terjadi atas penolakan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung terbagi
ke dalam dua tahap. Tahap yang pertama adalah penanganan isu dalam
ruang lingkup lingkuangan sekitar dengan isu pembebasan lahan yang
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
141
belum selesai dan penolakan yang timbul dari sejumlah individu dan
kelompok terkait pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Strategi
yang dilakukan pada tahap ini adalah pembentukan tim social engineering,
menjalin hubungan baik dengan media (wartawan), berkontribusi secara
pribadi untuk turun ke lapangan, dan melakukan koordinasi yang
berkelanjutan dengan pihak perwakilan dari China terkait pinjaman dana
yang akan diberikan kepada Indonesia.
Lalu tahap yang kedua adalah penanganan isu di ruang lingkup
media online dengan isu aksi penolakan yang dimuat dan dipublikasikan
di media sosial. Pada tahap ini, startegi yang diberikan oleh PT. KCIC
adalah membentuk akun official media sosial perusahaan di Twitter dan
Facebook dengan tujuan untuk menangani tindakan dan aktivitas yang
diberikan oleh sekelompok penolak terhadap proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung. PT. KCIC juga berusaha ingin mengedukasi masyarakat dengan
memberikan informasi-informasi bersifat positif sekilas tentang proyek
kereta cepat Jakarta-Bandung, memberikan motivasi kepada masyarakat,
dan senantiasa hadir bagi masyarakat jika terdapat pertanyaan terkait
dengan kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan digunakan nanti pada
tahun 2019 mendatang. Istilah ini dikenal sebagai aktivitas pemantauan
media (monitoring media) oleh PT. KCIC dan strategi ini dilaksanakan
setiap hari untuk menangani isu yang terjadi selama proses pembangunan
kereta cepat Jakarta-Bandung dibangun. Melalui tindakan monitoring
media ini, PT. KCIC secara tidak langsung ingin mengajak seluruh
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
142
pengguna media sosial untuk mendukung proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung. Jika jumlah pendukung lebih besar dibandingkan dengan jumlah
penolak kereta cepat, maka tentu ada banyak pihak yang membela proyek
kereta cepat Jakarta-Bandung.
PT. KCIC memahami, bahwa menjalin hubungan baik dengan
masyarakat sangatlah penting untuk dimiliki. Itulah sebabnya, PT. KCIC
mempersiapkan strategi yang efektif untuk pencapaian ini, KCIC
berinisiatif untuk aktif dan melibatkan masyarakat sebagai stakeholders
perusahaan. Hal yang bisa diberikan oleh perusahaan adalah mengadakan
seminar terbuka di sejumlah sekolah, kampus, maupun institusi-institusi
tententu. Pemberian materi ini bersifat memberikan wawasan bagi mereka
sekaligus mempresentasikan wujud kereta cepat Jakarta-Bandung yang
akan digunakan secara jelas. PT. KCIC juga mengajak mereka untuk
company visit, edukasi sekunder (kuliah umum), dan sebagainya. Strategi
ini dilakukan supaya hubungan antara perusahaan dengan masyarakat
dapat terjalin dengan baik.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Akademis
Dalam pemahaman dan perkembangan ilmu pengetahuan
komunikasi, sebuah penelitian harus mengacu pada sistem dan teori
yang sudah ditetapkan, salah satunya terkait dengan manajemen isu
Public Relations di sebuah perusahaan. Penelitian tentang tindakan
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
143
manajemen isu perlu ditingkatkan ke dalam aspek-aspek yang lebih
kritis lagi. Di tengah adanya isu-isu, sebaiknya tindakan atau upaya
manajemen isu dapat mengacu pada konsep yang sudah dirumuskan
oleh pakar manajemen isu, seperti yang dirumuskan John dan Chase
dalam mengidentifikasi isu, menganalisis isu, pembentukan strategi,
tindakan implementasinya, lalu diakhiri dengan evaluasi secara
keseluruhan.
5.2.2 Saran Praktis
Untuk para praktisi PR dan perusahaan yang hendak
melakukan upaya penanganan isu, sebaiknya langkah jelas yang
dapat dipelajari adalah memahami konsep teori manajemen isu yang
benar. Jika hal ini dilakukan, maka hasil yang dicapai akan sesuai
dengan harapan dan menjadikan kualitas sistem yang kredibel dalam
menangani isu. Hal tersebut diupayakan berdasarkan strategi dan
langkah-langkah yang benar dan sesuai dalam mengoptimalkan
sistem manajemen isu.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER BUKU
Bogdan, Robert C., Dan Steven J., Taylor. 1992. Introduction to Qualitative
Research Methotds : A Phenomenological Approach in the Social
Sciences. Surabaya: Usaha Nasional.
Caywood, Clarke L. 1997. The Handbook of Strategic Public Relations &
Integrated Communications. New York: McGraw-Hill.
Coombs, W. Timothy. 2012. Ongoing Crisis Communication: Planning,
Managing, and Responding. California: Third Edition SAGE Publications,
Inc.
Cornelissen, Joep. 2004. Corporate Communication Theory and Practice. New
York: SAGE Publications, Ltd.
Cutlip, Scott M., Allen H., Center, & Glen M., Broom. 2006. Effective Public
Relations, Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Cutlip, Scoot M., Allen H., Center, & Glen M., Broom. 2011. Effective Public
Relations, Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Creswell, John., W. 2007. Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing
Among Five Approaches. California: Sage Publications
Creswell, John., W. 2010. Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan
mixed. Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar
Denzin, Lincoln. 2005. Handbook of Qualitative Research. New Dehli: Pustaka
Pelajar
Effendy, Onong Uchjana. 2002. Hubungan Masyarakat Suatu Studi
Komunikologis. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
Harrison, K. 2008. Strategic Public Relations: A Practical Guide to Success
(5ed). Perth: Century Consulting Group.
Jeffkins, Frank. 2003. Public Relations. Jakarta: Erlangga
Kasiram, Moh. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif – kuantitatif. Malang: UIN
Maliki Press
Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Malang: Prenada
Media Group.
Moleong, Lexy, J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Moleong, Lexy, J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Nova, Firsan. 2009. Crisis Public Relations; Bagaimana PR Menangani Krisis
Perusahaan. Jakarta: PT Grasindo.
Prayudi. 2007. Penulisan Naskah Public Relations. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Regester, M., Larkin, J. 2008. Risk Issues and Crisis Management in Public
Relations: A Casebook of Best Practice. London: Kogan Page
Rumanti, Sr. Maria Assumpta. 2002. Dasar-dasar Public Relations Teori dan
Praktik. Jakarta: PT Grasindo.
Ruslan, Rosady. 2006. Manajemen Public relations dan Media Komunikasi,
Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Stacks, Don W. 2011. Primer of Public Relations Research. New York: The
Guilford Press.
Smith, D. Ronald. 2009. Strategic Planning for Public Relations: Third Edition.
New York: Routledge
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
Soemirat, Soleh, Ardianto, Elvinaro. 2007. Dasar-Dasar Public Relations.
Bandung: Rosdakarya.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV.
Alfabeta.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS.
Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial: Bergabai Alternatif
Pendekatan. Jakarta: Prenada Media
Yin, Robert K. 2011. Studi Kasus: Desain dan Metode. Jakarta: Rajagrafindo
Persada.
SUMBER WEBSITE
Agus, Rahmad Koto. 2012. “Perbedaan Antara Strategi dengan Taktik, Serta
Penerapannya Dalam Bisnis”. m.kompasiana.com. 20 Oktober. Diakses 16
Juni 2017.
http://www.kompasiana.com/ajuskoto/perbedaan-antara-strategi-dengan-
taktik-serta-penerapannya-dalam-bisnis_5518a0f9a333113007b6664d
Gani, Prita Kemal. 2014. “Mengelola Isu”. LSPR.EDU. Diakses pada 15 Februari
2017. http://www.lspr.edu/pritakemalgani/mengelola-isu/
Kereta Cepat Indonesia China. 2016. “Siapa Kami”. Diakses pada 15 Februari
2017. http://kcic.co.id/siapa-kami/
Kereta Cepat Indonesia China. 2016. “Manajemen Dewan Direksi”. Diakses 30
Mei 2017. http://kcic.co.id/manajemen-dewan-direksi/
“Menteri Rini Teken MOU Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan China”.
2015 Detik.com. 27 Maret. Diakses pada 15 Februari 2017.
http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2871053/menteri-rini-
teken-mou-proyek-kereta-cepat-jakarta-bandung-dengan-china
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
SUMBER MEDIA CETAK
“Kereta Cepat Jakarta-Bandung”. 2017. Kereta Cepat Indonesia China, Maret, h.
6).
“Kereta Cepat Jakarta-Bandung”. 2017. Kereta Cepat Indonesia China, Maret, h.
8).
“Kereta Cepat Jakarta-Bandung”. 2017. Kereta Cepat Indonesia China, Maret, h.
14).
“Kereta Cepat Jakarta-Bandung”. 2017. Kereta Cepat Indonesia China, Maret, h.
21).
“Kereta Cepat Jakarta-Bandung”. 2017. Kereta Cepat Indonesia China, Maret, h.
26).
SUMBER JURNAL
https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/116701/jurnal_eproc/jurna
l_eproc.pdf diakses pada 16 Februari 2017
E-BOOK
Michaelson, D., Stacks, Don W., 2010 A Professional and Practitioner’s Guide to
Public Relations Research, Measurement, and Evaluation 2nd Edition.
Diakses pada 12 Mei 2017.
http://gen.lib.rus.ec/book/index.php?md5=C6B49F3C895B6BCC4E9F46E
84F173C4C
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
LAMPIRAN
Bentuk poster yang dibuat berisi tentang sikap penolakan proyek kereta cepat
Indonesia China oleh sekelompok demonstran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Aksi demonstrasi yang dilakukan tepat di depan Kedubes RRC China di kawasan
Menteng, Jakarta Pusat. Mereka menuntut agar proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung diberhentikan.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
Salah satu ungkapan kesedihan dan kekecewaan yang diberikan oleh salah satu
pengguna Twitter yang menolak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung
Salah satu pengguna Twitter yang memprovokasi tentang nasib kejelasan kereta
cepat Jakarta-Bandung atas kemarahan Presiden Jokowi. Pengguna ini seakan-
akan semakin memperburuk situasi.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
Akun Twitter di atas merupakan akun penolak kereta cepat Jakarta-Bandung yang
sudah menjadi sasaran bagi PT. KCIC untuk terus memantau aktivitasnya.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
Berita yang memberitakan tentang langkah disiplin PT. KAI dalam
menertibkankan pemukiman warga untuk pembuatan perlintasan kereta cepat
Jakarta-Bandung di kawasan Ngamprah, Kabupaten Bandung. Hal ini PT. KCIC
bekerjasama dengan PT. KAI dalam melakukan relokasi.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
Di postingan Facebook di atas, PT. KCIC berusaha untuk dapat menjawab semua
pertanyaan yang diberikan oleh pengguna Facebook lain. Sesuai dengan hasil
penelitian yang diperoleh, bahwa hal tersebut merupakan strategi PT. KCIC untuk
mengedukasi, memberikan informasi positif, dan menjalin hubungan yang baik
dengan masyarakat.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
PT. Kereta Cepat Indonesia China telah menunjukkan dirinya melalui acara
pameran dalam IBD Expo yang diselenggarakan pada 8-11 September 2016 di
Smesco, Jakarta dan telah memenangkan sebagai juara 1 Booth terbaik pada saat
itu.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
Gambaran di atas merupakan strategi yang diberikan oleh PT. KCIC untuk
berusaha mendekatkan diri pada masyarakat dengan menyajikan informasi positif
terkait kereta cepat Jakarta-Bandung.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
Informasi ini diberikan oleh PT. KCIC sebagai bentuk kepedulian mereka
terhadap pengetahuan masyarakat, karena proyek kereta cepat Jakarta-Bandung
adalah proyek yang diperuntukkan bagi rakyat, khususnya kawasan Jakarta dan
Bandung.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
PT. KCIC yakin akan memberikan infrastruktur yang terbaik dan dapat menjamin
kehidupan ekonomi yang semakin stabil.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
Foto Peneliti bersama dengan Febrianto Arief, selaku yang menjadi narasumber
pertama.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
Foto Peneliti bersama dengan Ditha Fitria, selaku yang menjadi narasumber kedua
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA
Nama : Febrianto Arief
Jabatan : Senior Manager Corporate Communications
Lokasi : Gedung WIKA, lt. 5 PT. KCIC (Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Jakarta
13340).
Hari / Tanggal : 26 April 2017
Jenis : Wawancara Langsung (Tatap Muka)
J : Saya melihat di situasi proses pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung
ini menuai kontroversi yang cukup memprihatinkan, hingga pada akhirnya
menciptakan sikap pro dan kontra masyarakat terhadap proyek tersebut.
Sebetulnya, tujuan dibangunnya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini
untuk apa, Pak Ito?
F : Tujuannya kita ingin membangun transportasi yang amdal dari Jakarta
sampai Bandung, tetapi tanpa menggunakan dana APBN, tanpa jaminan
Pemerintah. Tujuan kami tentu ingin menciptakan transportasi yang
handal, yang cepat, karena sekarang kan Tol udah macet sekali. Nah, terus
kenapa kereta? Kalau pesawat kan menciptakan direct development kan?
Artinya begini, ketika ada pesawat yang akan terbang dengan rute
perjalanan Jakarta ke Bandung, yang maju itu ya Jakarta, yang maju itu ya
Bandung, ya kan? Kalau kereta kan enggak. Jakarta lewat B, B lewat C, C
lewat D.. Jadi keempat daerah itu tuh maju tuh.. Jadi tujuannya itu,
pemerataan ekonomi di daerah, menciptakan transprtasi yang bagus dan
cepat, tetapi tidak membebankan Pemerintah.
J : Kalau memang tujuannya untuk menciptakan transportasi yang amdal,
tetapi jika kita lihat dari sikap masyarakat yang tidak setuju dengan proyek
ini, sepertinya mereka belum mengerti untuk apa tujuan proyek ini dibuat?
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
F : Iya, karena itu kan hanya masalah komunikasi saja sebenernya ya..
Sekarang gini, siapa sih yang gak pengen dikasih barang bagus? Kereta
cepat ini kan kan barang bagus. Teknologinya ada, kecepatannya juga
cepat, harganya juga gak terlalu mahal. Nah, terus ada masyarakat yang
menolak itu masyarakat mana sih yang menolak? Kan harus spesifik.
Jangan-jangan masyarakat yang menolak itu LSM. Tahu sendiri kalau LSM
siapa? Jangan-jangan masyarakat yang menolak orang yang lahannya
terkena dampaknya.. Ya kan? Begitu lho… Tetapi apakah masyarakat
seperti kamu akan nolak? Saya rasa tidak. Saya yakin pasti tidak akan
menolak. Kita harus tahu dahulu masyarakat yang seperti apa yang
menolak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Kalau saya memiliki lahan
pribadi, tetapi terkena dampak dari proyek ini, tentu saya pasti juga akan
menolak, tetapi yang sebenarnya kan saya akan dapat solusinya.
J : Lalu bagaimana pandangan Bapak selaku pihak KCIC terhadap fenomena
adanya isu ini?
F : Isu yang menolak?
J : Betul.. Bagi mereka yang menolak.
F : Biasa saja. Kita berusaha untuk tidak pusing dengan situasi penolakan-
penolakan seperti ini. Kami selama ini tidak pernah membuat Media
Campaign untuk melawan sikap mereka, karena saya percaya pasti akan
hilang sendiri. Sekarang masyarakatpun sudah pintar, mereka tahu suatu
barang yang bagus. Mereka sekarang sudah tidak bisa dibohongi lagi,
kecuali terhadap isu-isu sensitif. Isu yang sensitif di sini maksudnya yang
berkaitan dengan unsur SARA. Indonesia tahu sendiri kan? Agak sensitif
dan memerlukan Brain Worce and direct. Tetapi, jika mengacu pada isu-
isu yang menolak karena dugaan perbedaan kepentingan atau
kesalahpahaman, pasti itu semua bisa dikomunikasikan dengan baik. Kita
tetap berusaha untuk tenang, walaupun kenyataannya seperti itu. Jadi,
masyarakat yang menolak itu, bagi kami hanya seperti bumbu-bumbu
pelengkap pembangunan proyek ini saja. Kalau kita berbicara sama
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
penolakan yang lebih besar lagi, Jepang itu menolak kita. Jepang tidak
setuju dengan kita, karena kita memilih China untuk bekerja sama. Hati-
hati, Jepang punya anak buah yang banyak di sini, khususnya sebagai
“penyusup” diantara kalangan-kalangan mereka. LSM juga sama..
J : Tadi Pak Ito menjelaskan, hal tersebut hanya karena masalah
mengkomunikasikannya saja, lalu apakah dari pihak PT. KCIC ini turun
terjun langsung ke masyarakat untuk mengkomunikasikannya itu secara
langsung dengan mereka?
F : Tidak juga.. Sosialisasi pasti ada, tetapi sosialiasi sekedar pembangunan
saja, bukan untuk sosialisasi yang mengangkat citra dari kereta itu sendiri.
Kita sudah punya kepanjangan tangan untuk bertemu dan berkomunikasi
dengan masyarakat melalui hubungan dengan media. Kita tidak
menekankan pencapaian yang turun satu-satu ke mereka. Kami percaya,
senjata-senjata kami ini seperti media yang menjalin hubungan baik dengan
kami ini dapat membantu mengatasi masalah ini. Kami juga beraksi dan
bergerak di bidang sosial media, kita punya sosial media official sendiri.
Kalau kamu cek di sosial media kita coba perhatiin, apakah pernah PT.
KCIC ribut di sosial media? Tidak pernah. Itu semua akan hilang dengan
sendirinya. Kalau boleh jujur, kami belum ingin menampilkan diri di basis
sosial media karena isu-isu yang datang dan terjadi sejak pertama hingga
saat ini selalu muncul lalu hilang tiba-tiba, datang lalu pergi dengan
sendirinya. Sempat kami berpikir, kenapa sih mereka ini? Mau mereka apa
sebenarnya? Tetapi ini hanya perbincangan internal kantor saja. Akhirnya
dengan berjalannya waktu kami sadar, tipikal masyarakat yang kami hadapi
memang seperti itu. Apalagi sekarang banyak LSM yang berkembang,
muncul kelompok, gerakan, dan lain-lain. Kami tidak pernah takut
berapapun jumlah mereka.
J : Kalau untuk media sosial yang dimiliki oleh KCIC ini yang membentuk
dari PT. KCIC nya sendiri atau dari pihak tangan lain, seperti perusahaan
konsultan yang menanganinya atau bagaimana?
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
F : Jujur memang sebenarnya kami belum membutuhkan sosial media dan
tidak ingin fokus banyak di sosial media, tetapi memang kami mempunyai
dan menggunakan sosial media sebagai “alat” kami untuk mewujudkan dan
memperlihatkan konsep kereta cepat kepada masyarakat Indonesia, bahwa
proyek ini benar-benar sungguhan akan dimiliki oleh Indonesia, khususnya
dimulai dari daerah Jakarta dan Bandung dulu. Hanya sebatas itu. Dalam
sistem manajemen sosial media kami, kami meminta bantuan kepada salah
satu perusahaan konsultan yang bergerak di bidang social media marketing,
yaitu PT. Arwuda Indonesia. Kenapa kita meminta bantuan kepada
mereka? Karena kami melihat sosok figur dari pendirinya, Pak Sonny
Subrata. Beliau adalah sosok pemimpin yang politis dan bijaksana. Itulah
sebabnya, ketika kami menggunakan jasa dari Arwuda, pasti KCIC ini bisa
dihandel dengan baik. Di sosial media kita bukannya ingin tampil yang
berlebihan di muka umum, tapi kami ingin menjaga hubungan baik dengan
masyarakat. Saat ini mereka selalu mengkonsumsi media sosial dengan
masing-masing kepentingan. Nah, melalui ini kami ingin masyarakat juga
dapat melihat dan belajar tahap perkembangan kereta cepat Jakarta-
Bandung sudah sampai mana, dan sebagainya. Jadi, di sosial media itu
bukan untun heboh. Semakin kita heboh, maka orang lain pasti akan
semakin menyerang kita.
J : Terkait dengan adanya isu penolakan proyek ini, kalau dari sisi pihak KCIC
bagaimana perusahaan ini mengidentifikasi sebuah adanya isu? Bagaimana
cara KCIC menanggapinya?
F : Eeee… Isu itu… Isu negatif ya maksudnya kan?
J : Betul Pak..
F : Ketika isu itu mulai muncul, biasanya kita tahu pertama kali itu dari situasi
di lapangan. Contohnya saat sekelompok warga atau kelompok yang ingin
melakukan aksi demo. Itu tuh sebenernya kita sudah tahu sebelum mereka
akan melakukan aksi tersebut. Kita sudah mengambil tindakan dahulu
untuk menangani aksi demo tersebut. Jadi, kita punya yang namanya tim
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
social engineering. Tugasnya dibentuk tim ini untuk mengetahui,
mengikuti, dan menindaklanjuti dengan tanggapan yang responsive dari
kami terhadap masalah yang akan kita hadapi. Maka itu, kita tidak diam-
diam saja. Kita mengetahuinya lebih dulu, kita sudah block duluan. Orang-
orang yang ada di dalam tim ini bukan orang-orang yang keren lho…
Mereka ini orang-orangnya seperti Ketua RT, RW, Kepala Dusun.. Jadi,
kita berpegang kepada orang-orang yang seperti itu. Mereka juga sekaligus
tokoh-tokoh masyarakat yang hidup biasa di tengah masyarakat. Jadi kalau
ada isu tentang upaya demo akan dilakukan, ataupun ada isu yang lain, kita
sudah jauh lebih dulu tau, dan tinggal bagaimana kita serahkan sama tim
kita itu untuk mereka yang bekerja menangani situasi keadaan. Jangan
salah, kita gaji mereka lho..
J : Upaya seperti apa yang tim Bapak lakukan untuk menghadapi isu-isu
tersebut?
F : Upayanya yang saya lihat waktu itu seperti; “Sudahlah tidak usah demo,
ngapain sih demo, Sudah kita serahkan saja kepada Pemerintah Indonesia,
semuanya ini untuk kepentingan positif kita kok.” Jadi melalui tindakan
upaya komunikasi seperti ini yang menjadi cara mereka untuk menghadapi
isu-isu yang akan terjadi nanti. Upaya ini sangat berdampak besar bagi
mereka, karena seperti kita tahu yang kita gunakan di sini seperti Ketua RT
& RW, Ketua wilayah mereka, artinya mereka memiliki hubungan yang
dekat satu sama lain, dan orang yang terkena upaya komunikasi seperti itu
langsung nurut dan tepat sasaran, sekalipun mereka tidak sadar sebenarnya,
bahwa orang-orang itu adalah tim kami. Itulah sebabnya, kerahasian harus
dijaga dengan baik. Tetapi ingat, ini masih dalam konteks yang
pemberontak yang gak gimana-gimana sih, yang masih wajar dan dekat
dengan mereka. Tapi kalau isu yang sudah besar dan berdampak hingga
sampai ke media-media, lalu dipublikasi, itu berarti sudah termasuk
golongan yang bukan tokoh masyarakat biasa lagi. Itu sudah seperti
gerakan-gerakan yang mungkin “dibayar” oleh pihak-pihak tidak jelas
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
untuk menjatuhkan proyek kereta cepat. Sekalipun terkadang mereka
menyamar untuk menjadi tokoh masyarakat di sekeliling sana, tetapi
mereka hanya menyamar. Mereka hanya kaki tangan dari pihak yang ingin
menjatuhkan proyek kereta cepat. Kalau sudah seperti itu kita tidak
menggunakan social engineer kami, tapi kami akan diamkan saja sampai
mengetahui sisi dalam dan otak dari itu semua. Kalau buat saya secara
pribadi, PR itu bukan bagaimana kita jago dalam menghandle isu-isu yang
ada di sosial media, tetapi buat saya PR itu bertugas bagaimana caranya
agar isu tersebut tidak sampai naik.
J : Tadi saya bertanya mengenai peran KCIC dalam mengidentifikasi isu.
Selanjutnya, bagaiamana KCIC berperan dalam menganalisis sebuah isu
tersebut?
F : Kita melihat isu tersebut lebih kepada isu yang memang benar-benar harus
ditanggulangi. Jadi, apakah isu ini benar-benar urgent nih? Atau enggak,
atau lewat adanya isu yang sudah muncul itu, mencapai tahap isu yang
besar atau tidak? Ya,, paling tinggal kita harus intens di situ. Kalau isunya
masih biasa-biasa saja dan tidak berfaedah, kita mungkin akan tidak
mempedulikan itu, karena kita tahu efeknya seperti apa, situasinya seperti
apa.. Daripada buang-buang tenaga, jadi mending hiraukan saja.
J : Apa strategi yang dilakukan oleh PT. KCIC untuk menangani isu tersebut,
khususnya dalam melakukan manajemen isu?
F : Jadi kita kalau di sini itu sejak awal sudah dipercayakan oleh Pak
Hanggoro, Direktur Utama KCIC untuk terjun dan melakukannya sendiri.
Artinya, kita semua yang kerja di sini mempunyai tugas masing-masing
untuk menjaga visibilitas kereta cepat Indonesia China, dan tentunya kita
semua masing-masing harus siap sedia, harus berani, dan bisa
mengendalikan situasi. Ketika ada masalah, ketika ada isu, kita sudah harus
tau apa yang harus kita lakukan. Mungkin kalau secara tertulis PT. KCIC
tidak memiliki strategi yang dapat dilihat secara mata telanjang, tetapi
secara tidak langsung melalui kepercayaan Pak Hanggoro kepada kami
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
semua di setiap divisi dan departemen untuk menangani isu dengan cara
kami masing-masing, saya kira hal ini juga merupakan strategi dari
keluarga besar PT. KCIC. Kayak contohnya tadi tim social engineering
kami itu, itu juga merupakan strategi kami. Pembentukan tim tersebut
adalah strategi kami, sekalipun itu dibuat secara tidak resmi, tapi kami
berhubungan dengan mereka, kami kenal mereka, mereka juga tau apa mau
kami. Cuma, memang tidak disebutkan secara terpapar ada apa saja strategi
kami. Yang saya mau tekankan di sini adalah setiap kami memiliki peran
dan strateginya masing-masing. Tujuannya, sama-sama ingin membela
kereta cepat dan berada di pihak kereta cepat Indonesia China. KCIC tidak
punya strategi, tetapi keluarga besar KCIC yang punya strategi untuk
menangani isu yang terjadi. Saya cerita sedikit tentang strategi pribadi yang
saya lakukan saat itu ya…Waktu itu, saya mengikuti sebuah pengajian di
wilayah A. Saya memilih wilayah tersebut bukan karena saya orang situ,
enggak. Saya bukan orang situ, otomatis saya tidak kenal kan dengan
orang-orang di situ? Nah, mulai berjalannya waktu di saat saya mulai rutin
ikut pengajian di sana, saya mulai kenal sama orang-orang di situ. Saya
kenal sama warganya, saya kenal sama ketua wilayahnya, bahkan saya
sampai kenal sama Pak Haji yang biasa memimpin pengajian di sana.
Singkat cerita, ketika saya mulai kenal dan akrab dengan beliau, kami
berbincang-bincang bersama, kami berinteraksi seperti biasa.. Sampai pada
akhirnya saya mengetahui, kalau wilayah tersebut adalah salah satu
wilayah yang menolak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Akhirnya
singkat cerita, saya ajak makan Pak Haji tersebut, saya kasih uang 1 juta
buat dia dengan harapan minta bantuan agar berada di pihak kereta cepat.
Saya juga menyakini dia, bahwa proyek ini adalah proyek yang positif. Dia
seneng-seneng aja tuh. Malah 1 jutanya buat dibagi-bagi sama warga di
sana yang tadinya sempat menolak proyek ini. Nah, itu yang bisa saya
kerjakan untuk KCIC.
J : Tindakan yang Bapak lakukan diketahui secara langsung oleh KCIC? Itu
uang 1 juta uang siapa Pak?
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
F : Tau kok.. Kantor tau apa yang saya lakuin buat perusahaan. Memang ini
bukan anjuran dari perusahaan, ini inisiatif saya sendiri. Ya tapi kan saya
mengatasnamakan perusahaan, berada di naungan perusahaan, perusahaan
juga pasti mengerti, ini semua untuk kebaikan kebutuhan perusahaan.
Kalau uang yang 1 juta itu jujur itu uang saya secara pribadi. Tapi saya
nggak pusing, saya gak pelit, karena saya sadar bagi saya uang yang saya
keluarkan tidak sebanding dengan keadaan situasi yang akan terjadi nanti.
Toh semua juga butuh uang, anggap saja saya beramal pada saat itu. Tujuan
saya memberi uang itu kan untuk sesuatu yang positif juga, bukan untuk
sesuatu yang negatif. Jadi tidak apa-apa kalau menurut saya. Saya mau
berkorban. Sampai pada saat ini, saya memiliki hubungan yang baik juga
dengan mereka. Sering bertemu dan berinteraksi seperti biasa.
J : Mungkin bisa diceritakan yang lain Pak, strategi apa yang selama ini Bapak
sudah lakukan untuk KCIC?
F : Ohh,, banyakk… Banyak sekali… Makanya tadi di awal saya bilang saya
ceritain satu pengalaman saya nih ya. Hehehe… Banyak.. Jadi ini bukan
pekerjaan dan aktivitas yang dikerjakan hanya satu kali mas, tapi berkali-
kali, berkelanjutan, dan terus menerus. Kalau saya menyapa warga tiba-
tiba.. Saya senyum sama mereka.. Apakah itu salah satu strategi? Tidak. Itu
bukan strategi yang benar, tetapi kan harus dimulai dari situ. Kalau
misalnya kita ketemu sama salah satu warga, kita datang berkunjung,
silahturahmi, tapi muka mereka jutek, atau muka kita jutek. Kan enggak
kan?
J : Seberapa besar hubungan KCIC dengan media yang terlibat dalam menjadi
“partner” KCIC?
F : Iyaa.. Sebelum saya di KCIC, dulu saya bekerja di bagian media, tepatnya
dalam media relations. Jadi media itu sudah benar-benar percaya sama
kami. Jadi,,, maaf ya bukannya bagaimana kalau ada berita yang kurang
baik nih tentang KCIC, tentang kereta cepat, dan lain lain, media tuh
menghubungi saya dulu. Mereka kasih tau ke saya, ada kejadian nih, ada
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
peristiwa, ada gini gini gini… Terus saya bilang ke mereka,, “Kalian gak
kasihan sama Negara kalian kalau berita itu dipublikasiin?” Akhirnya
gimana, gak dipublikasi tuh akhirnya sama mereka. Mereka malah bilang
ke saya, “Iya juga ya.. Mending saya angkat berita yang lain.” Itu jawaban
dia. Apalagi yang soal AMDAL kemarin ada isu, ada kasus di kereta cepat,
sempet KCIC jadi buah bibir. Wah, banyak tuh yang hubungi saya dari
media. Lalu saya bilang aja ke mereka, “Kalian mau kereta cepat ini tidak
jadi?” Langsung diem dia, berubah pikiran langsung. Bukannya saya
sombong ya, tetapi kita semua sama-sama tahu.. Bagi yang mengerti pasti
tahu kalau ini proyek positif, untuk kemajuan bangsa… Siapa sih yang
dikasih barang bagus nolak? Orang tinggal terima beres aja sebenernya
kita.. KCIC yang kerja.. Nah, hal demikian juga sudah menjadi strategi saya
dalam meyakinkan media. Itu yang harus dicari dan dibentuk. Media-media
di Indonesia banyak kok yang di pihak kita, setuju sama proyek kereta
cepat.. Jadi itu, media itu counter dulu ke kita.. Tapii…. Itu semua tidak
mudah lho.. Tidak cepat itu. Itu memakan waktu yang lama lho.. Bangun
networking itu susah saya dulu,.. Enam tahun saya membangun itu semua,
dan saya pikir itu masih kurang. Jadi buat saya secara pribadi, ini semua
sudah terbentuk sejak lama sesungguhnya.. Saya sudah punya modalnya
nih, tinggal arrange saja taktiknya.. Ya kan?
J : Saya melihat terdapat sekumpulan-sekumpulan hal-hal baik yang diangkat
oleh KCIC, seperti rumor mengenai kenyaman kereta cepat, bebas macet,
terjangkau, dan sebagainya. Apakah itu semua termasuk strategi?
F : Itu strategi kalau itu! Betul! Setuju. Tetapi sekarang masalahnya barangnya
belum ada. Wujudnya belum ada.. Susah kan? Masyarakat itu rentan masih
susah untuk mengubah pola pikirnya. Itulah sebabnya, saya berusaha ingin
menyusun strategi ketika rel kereta cepat ini sudah dibangun.. Minimal..
Jadi semuanya sudah secure dulu.. Sekarang belum waktunya.. Malah
makin banyak kalau kita nyusun strategi itu, makin banyak yang nyerang
kita. Kenapa saya bilang demikian? Salah satunya, Jepang itu tidak suka
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
sama KCIC.. Jepang itu tidak suka sama China. Semakin kita bikin strategi
yang gimana, semakin juga merekanya terus berusaha jatuhin kita. Ada
saatnya kita harus bisa silent. Gunanya untuk menghindari mereka dalam
berbuat hal yang tidak diinginkan. Indikatornya apa? Setiap kita bikin acara
ceremony, itu besoknya langsung dibilang jelek KCIC loh. Ada aja yang
bilang, bahwa KCIC itu jelek gitu. Bukan lebih ke jelek sih, tapi
menyumbangkan argument. Seperti; “Oh ini masyarakat gak setuju..,, gini
gini gini….” Itu semua bikinan. Saya tahu semuanya itu. Karena saya latar
belakangnya dari media, dulu kerjaan saya juga seperti itu.. Sejauh ini tuh
musuh terbesar kita bukan anggota-anggota kelompok penolak kereta
cepat, LSM-LSM yang tampil di depan umum, macam-macam yang lain
itu,, tapi musuh kita itu sebenarnya adalah Jepang. Jepang yang terkadang
menggerakkan mereka-mereka tuh.. Di balik itu mah sudah terbaca, itu ulah
Jepang. Saya tahu cara permainan mereka. Nah, itulah sebabnya, untuk
membuat strategi yang jelas, terpapar, dan visioner itu nanti ketika
barangnya sudah ada. Harus melihat timing lah..
J : Dari pihak KCIC, langkah apa yang sudah dilakukan agar Jepang tidak
menyerang KCIC?
F : Tidak ada.. Mereka pasti menyerang kita terus. Cuma ya kita keep silent
saja. Kita sama-sama melihat, sampai mana sih upaya dia buat pengen
jatuhin kereta cepat.. Selama ini belum dibangun, Jepang akan menyerang
terus sampai kita gak bisa bangun proyeknya beneran gitu lho..
J : Kalau kita balik lagi ke isu Pak, di sini saya punya data dari media sosial
KCIC. Salah satu pengguna Twitter ini mengatakan, bahwa produk yang
memiliki lisensi dari China adalah produk yang tidak berkualitas. Apalagi
data ini dilengkapi tepat saat bus transjakarta yang dimiliki oleh Pemprov
DKI mengalami kebakaran. Kita tau, wujud fisik kereta cepat nanti adalah
100% dari produk buatan China. Hingga pada akhirnya, pengguna tersebut
mengkaitkan dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Terdapat
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
keraguan yang dirasakan oleh pengguna akun Twitter tersebut. Bagaimana
pandangan Bapak terkait hal ini?
F : Oh.. Bus Transjakarta yang ini.. Gampang saja itu,.. Logikanya, jika saya
bisa jelasin ke orang Twitter itu, saya bisa menang banyak. Kita itu harus
bisa membedakan antara beli putus dengan investasi. Kalau terkait kasus
bis ini, China ini punya barang dari A sampai Z ada. Tinggal kita ini mau
pilih kualitas yang seperti apa? China itu tidak hanya menyediakan barang
A dan barang B saja,.. Ada barang A, barang AA, barang AAA, baru barang
B, begitu terus seterusnya. Bis transjakarta ini kasusnya beli putus.
DISHUB ingin dapat kuantiti yang banyak saat itu… Tentu dia punya. Saya
mengetahui sejak awal, memang kondisi bis transjakarta itu tidak baik,
tidak layak, beli putus pula.. Tapi kalau kereta cepat, kita pakainya
investasi. Tau gak kenapa? Investasi ini kan artinya jangka panjang nih.
Logikanya, tidak mungkin China memberi kita barang jelek. Karena ini
sifatnya investasi jangka panjang. Kecuali kalau memang beli putus,, ya
gak heran deh..
J : Saya melihat Pak, ada kelompok organisasi masa yang mungkin sudah
tergolong menjadi LSM bernama WALHI. WALHI ini terbagi menjadi
WALHI JABAR, WALHI, dan WALHI BANDUNG. Kelompok ini sangat
menolak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Apa pandangan Bapak
dengan LSM ini?
F : Iyaa… Mereka kan mau dapat uang dari kita. Tau gak apa yang waktu itu
dia tawarkan ke kami? Waktu itu mereka cerita ke kami, kalau mereka
punya satu program besar. Mereka ingin mengadakan musyawarah besar
katanya.. Tetapi, mereka butuh sponsor. Mereka lagi cari sponsor. Terus
dia nanya, saya bisa kasih sponsor mereka berapa? Di awal dia sempet
nanya ke kita, kalau 100 juta bisa gak? Saya langsung bilang kalau kami
tidak bisa. KCIC lagi tidak ada uang. Terus akhirnya mereka mengancam
kita. Katanya mereka ingin menyerang kita. Silahkan saja saya bilang ke
mereka. Dan akhirnya terjadi yang seperti itu. Coba kalau seandainya kita
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
kasih uang ke mereka 100 juta.. Pasti mereka gak akan tuh nyerang kita.
LSM tuh intinya seperti itu,, butuh uang dia. Begitulah ceritanya… Dulu
sampai ada demo di depan kantor kita, demo juga di depan Kedubes China,,
itu ulah siapa? Jepang. Jepang yang berani kasih mereka uang.
J : Jika sudah terjadi aktivitas demo, apa respon KCIC saat demo berlangsung?
F : Kita tetap tenang, santai, dan mendengarkan saja aspirasi dari mereka,
sekalipun kita sudah tahu nih akal-akalan mereka, semua manifest mereka,
mereka berasal dari mana, dan lain-lain. Kalau buat kami simple. Setelah
demo selesai, ya sudah.. hidup seperti biasa lagi kan? Hehehe… Mereka
itu punya kontrak sama Jepang. Mereka dikontrak untuk melawan kami.
Makanya, kenapa mereka bertingkah terus, orang dibalik itu semua Jepang.
Bayaran mereka sama Jepang itu bisa mencapai 30 juta dalam satu kali aksi.
J : Kalau dari penolak kereta cepat, mereka sering mengangkat isu terkait
pinjaman uang dengan China untuk membangun proyek ini. Bagaimana
dengan hutangnya? Hutang Negara saja sudah melonjak, bagaimana jika
ditambah dengan pinjaman seperti proyek pembangunan kereta cepat?
Bagaimana menurut Pak Ito?
F : Saya rasa itu adalah statement yang paling bodoh. Sejak di awal kita sudah
sampaikan kepada masyarakat, bahwa ini proyek business to business.
B2B.. Kita juga tidak merepotkan mereka yang protes. Saya sempat
berpikir, apa urusan mereka memikirkan pinjaman orang lain..? Kenapa
harus mereka yang protes.. Itu berarti mereka tidak mengerti. Gitu saja sih..
J : Apa harapan Pak Ito untuk ke depannya nanti bagi infrastruktur proyek
pengembangan kereta cepat Jakarta-Bandung ini?
F : Maaf ya sebelumnya, saya bukannya… Saya bicara ini semua karena saya
sedih dan tidak terima sama orang-orang Jepang. Kita itu kan Indonesia.
Masa mau diatur? Kalau seperti itu, artinya dia menjajah kita lagi. Tentu
tidak bisa.. Saya pengen sekali cepat-cepat proyek ini terlaksana,
terbangun, proyeknya jalan. Itu harapan saya. Gak ada pihak-pihak yang
kontroversi sama proyek ini, toh proyek ini untuk kebersamaan kita
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
bersama. Kalau proyek ini beres maka selesai sudah tugas saya. Saya ingin
Indonesia memiliki hubungan yang baik, dekat, dan saling membutuhkan
dengan China.
J : Baik Pak. Sudah selesai proses wawancaranya. Terima kasih.
F : Okay. Sama-sama..
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA
Nama : Ditha Fitria
Jabatan : Coporate and Marketing Communications
Lokasi : Gedung WIKA, lt. 5 PT. KCIC (Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Jakarta
13340).
Hari / Tanggal : 05 Mei 2017
Jenis : Wawancara Langsung (Tatap Muka)
J : Selamat pagi, kak Ditha. Terima kasih sebelumnya sudah menyediakan
waktu untuk saya bisa melakukan wawancara hari ini. Topiknya masih
sama, kak,, tentang manajemen isu. Sejauh mana sih kak, penanganan isu
proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dilakuin sama KCIC?
D : Iyaa.. He.. he.. he.. Santai saja. Hmm,, kita sih jujur saja nih ya kalau kita
selalu pantengin terus proyek ini. Kita pantengin lewat media online iya,
lewat rekan-rekan media juga iya, turun ke lapangan langsung untuk
melihat perkembangan pembangunannya juga iya. Jadi semua kita
semaksimal mungkin untuk tidak tidur dalam mengerjakan proyek ini.
Proyek ini kan untuk kita bersama yah? Jadi, bagi kami hal yang selama ini
sudah kita lakuin pasti tidak menjadi sia-sia. Soal isu. Saya secara pribadi
mengetahui dan memahami masalah-masalah apa saja yang sebenarnya
terjadi. Toh kita pasti gak akan terlepas dari masalah. Intinya simple
sebenernya. Sama seperti kayak kemarin Pak Ito bilang, kalau mereka tidak
mengerti. Penanganan kami ya bagaimana caranya supaya mereka ngerti
saja sih. Ya walaupun sulit, tapi kita akan berusaha terus sampai proyek ini
terselesaikan. Di KCIC ini kita semua udah tau apa yang harus kita lakuin,
lewat tindakan penanganan yang kita lakuin itu semua kita udah jalanin
masing-masing. Maka itu, koordinasi antara satu tim dengan tim lain harus
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
dimaksimalkan, supaya kita semua bisa sama-sama melihat pertumbuhan
dan perkembangan isu yang ada, sekaligus bisa kasih upaya untuk
memperkecil isunya itu, masalahnya itu..
J : Kalau kita sedikit flash back ke belakang kak, saat Presiden melalukan
ground breaking itu apa yang muncul dari tanggapan masyarakat terkait
proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini?
D : Iyaa,, waktu itu pas Jokowi melakukan proses ground breaking di Stasiun
Halim memang sudah kelihatan respon dari masyarakatnya. Tanggapan
dari masyarakatnya udah mulai kelihatan. Karena seperti kita tahu ya,, ini
kan proyek negara.. Proyek Pemerintah ya, pastinya mereka bakal
merhatiin kita.. Mereka bakal ngeliat kita. Apa yang kita kerjain pasti
mereka tau. Nah, memang pada saat itu muncul nih berbagai banyak
pandangan. Ada yang setuju, tapi ada juga yang gak setuju. Buat yang
setuju, mereka mikir kalau proyek ini tuh bakalan memajukan kemajuan
bangsa, sistem transportasi umum pastinya akan lebih canggih lagi, proyek
ini juga pastinya akan mengurangi tingkat kemacetan, dan sebagainya.
Tapi, ada juga nih yang gak setuju.. Banyak malah.. Buat mereka yang gak
setuju, mereka kasih tuh pendapat mereka melalui media sosial, komentar
di forum berita, ngomong secara langsung, dan banyak deh macem-macem.
Mereka bilang kalau mereka gak setuju soalnya proyek ini proyek yang
bekerja sama dengan China. Mungkin emang dari awal mereka sudah benci
sama China apa gimana saya gak tau. Terus mereka juga bilang, ohh ini
mah proyek hutang. Bikin negara jadi bertambah aja hutangnya. Padahal
merekanya aja yang gak paham, kalau proyek ini B2B. Sebenernya kalau
dibilang hutang kurang tepat buat saya. Terus ada juga yang beranggapan
kalo kita memperburuk sistem ekonomi bangsa, karena menggunakan
anggaran terus, macem-macem.. Sampai mereka bela-belain orang-orang
yang tinggal di sekitar Halim, Walini, sampe Tegal Luar buat supaya kita
gak gusur mereka karena di situ ada terdapat mata pencaharian mereka
masing-masing.. Hellooo dalam hati saya, mereka warga daerah situ juga
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
bukan, ngapain pusingin hidup orang. Orang-orang yang di sekitar wilayah
sana aja belum buka suara. Malah yang di sini duluan yang buka suara. Yaa
begitulah, urusin diri sendiri aja belom bener. Bahkan ada lagi yang lebih
parah sih, mereka sampai bentuk gerakan kelompok gitu cuma buat nolak
kereta cepat Jakarta-Bandung. Itu sih mereka cari sensasi ajalah sama kita.
Cari perhatian. Toh itu buktinya juga ada aja tuh yang setuju sama proyek
ini. Makanya saya bilang mereka ini yang menolak sebenernya gak
mengerti sama proyek ini.
J : Menurut kak Ditha gimana nih caranya supaya mereka yang nolak kereta
cepat Jakarta-Bandung ini bisa mengerti dengan baik?
D : Sebetulnya saya gak paham sama bangsa ini, terutama rakyatnya ini nih
yang banyak tingkah. Masa dikasih sesuatu yang bagus tapi menolak?
Masih untung mereka tidak keluar sepeser pun untuk pembangunan ini.
Bisanya cuma komentar saja, ngoceh saja di media sosial. Coba kamu
bayangin deh, kalau kita kasih ke kucing makanan ikan, pasti kucingnya
terima-terima saja kan? Kucingnya gak bakal protes, ini ikannya kenapa
ikan teri sih? Ini kenapa ikannya ikan tongkol? Segala macem… Mereka
yang nolak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, yang sok paling pinter
dan bener itu seharusnya malu sama kucing. Dikasih yang enak tapi gak
mau. Kalau menurut saya mereka sudah mengerti, tapi ada satu hal yang
buat mereka seakan-akan gak mau ngerti. Jadi tuh ini kayak sandiwara saja.
Seperti tadi saya bilang, memang sulit. Tidak mudah. Itulah sebabnya kita
ada tim lapangan. Nah, tim lapangan ini nanti yang berusaha yakinin
mereka. Yang berusaha handle mereka.
J : Tim lapangannya itu sama seperti yang Pak Ito bilang? Social
Engineering?
D : Iyaa betul.. Tim itu sama tim riset lapangan internal kita.
J : Apa bisa dipastikan kak kesetiaan mereka sama KCIC untuk tim social
engineering itu? Menurut kakak sebesar apa keberpihakan mereka dengan
KCIC?
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
D : Kalau saya secara pribadi saya kurang jelas banget sama pikiran dan
karakter mereka yah… Soalnya yang handle tim ini Pak Ito, bukan saya..
Kalau kami KCIC sudah melihat aktivitas mereka, kinerja mereka, apa
yang sudah mereka kasih buat KCIC, informasi yang mereka sebar ke
orang-orang yang gak suka sama kereta cepat sudah disampaikan semua.
Yaa,,, as long as possible kita sampai saat ini masih tetap percaya dengan
mereka. Kita sudah menggunakan strategi ini berbulan-bulan, dan tidak ada
hal yang gimana-gimana sih. Oh ya, lagipula jangan salah.. Kita kan gaji
mereka lhoo… Mereka sih gak akan macem,-macem sama kita. Toh ini
semua bakal jadi anggapan kalau mereka lagi kerja. Ya sama aja kayak kita
di kantor. Kalau kita jadi bawahan terus kita punya atasan,, mungkin gak
kita bakal macem-macem sama atasan kita? Gak kan? Waktu itu pernah
kok salah satu dari mereka dateng ke kantor. Dia ceritain semuanya tentang
ada satu atau dua orang gitu datang ke wilayah masyarakat sekitar sana,
terus dia ngajak orang-orang sana buat tolak proyek kereta cepat.
Untungnya warga sana gak gampang tergoda. Ya iyalaah,,, kenal aja
enggak. Tau-tau dateng buat ngajakin rame-rame nolak kereta cepat.
Akhirnya tim kami ini menghimbau ke orang-orang di sana, katanya bagus.
Jangan mudah termakan sama omongan orang yang gak kita kenal.
J : Saya dengar katanya Pak Hanggoro memberikan kebijakan untuk seluruh
divisi internal perusahaan untuk bisa menjadi tim riset lapangan ya kak?
D : Iyaa.. Betul.
J : Saat kebijakan itu dibuat, apakah ada yang protes dan tidak setuju dengan
kebijakan Pak Hanggoro ini, kak?
D : Mmm,,, nggak ada kok.. Kita semua menilai satu sama lain bahwa
kebijakan ini adalah cara yang baik dan positif untuk memantau isu-isu
yang akan muncul. Pertumbuhan isu juga bisa dipantau, jadi isu itu bisa
kita tahan sebelum naik sampai ke telinga KCIC nih. Saya mengerti
maksud dari Pak Hanggoro. Intinya sih kita berusaha bersama aja.. Saling
bahu-membahu, toh kita juga kerja sama-sama semua di satu proyek ini.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ya isinya kita-kita. Jadi kita berusaha
semampu kita untuk nurut aja sama perintah Pak Hanggoro.
J : Kalau kak Ditha? Setuju dan sama sekali tidak ada kendala?
D : Yup.. Saya setuju. Tapi jujur aja sih, kalau ditanya saya sudah memberikan
hal apa aja terkait tim riset ini saya belum hasilin yang gimana-gimana.
Soalnya saya orangnya pemalu.. Kalau sama orang gak kenal susah banget
untuk berbaur. Tapi,, kalau sama yang kenal kayak keluarga gitu, saudara,
dan lain-lain saya sudah ambil bagian dalam hal tim riset ini. Ya walaupun
cakupannya mungkin kecil, tapi saya bisa mulai bertindak dan mulai jadi
bener-bener tim riset. Gak cuma mampang doang di KCIC. Bukannya saya
gak mau berbaur sama yang belum kenal, bukannya saya gak mau coba
sama yang belum kenal. Saya akan cobaa, tapi butuh proses dan cara saya
sendiri. Dengan berjalannya waktu saya yakin isu-isu itu tuh bakal banyak
bermunculan. Sampe nanti keretanya sudah jadi juga pasti tetep aja bakalan
ada masalah-masalah. Jadi saya tenang aja. Ga perlu buru-buru sih.. Kalau
Pak Ito kan dengan cara ketemu dengan Pak Haji kan? Yang kasih uang 1
juta itu.. Kalau sudah pasti gak kayak dia caranya.. Dia enak jabatannya
udah tinggi, makanya bisa ngeluarin 1 juta. Kalau saya ya enggak..
Hahaha..
J : Saya mau tanya tentang pembentukan strategi KCIC dalam mengatasi isu,
kak. Waktu itu Pak Ito bilang, katanya dalam menganalisis isu KCIC harus
mengetahui bentuk dan jenis isunya, baru merumuskan strategi. Ada berapa
jenis isu yang ada di ruang lingkup KCIC?
D : Jadi kita punya dua jenis isu yang selama ini terjadi di ruang lingkup KCIC
dan yang sudah kita atasi terkait dengan dua jenis itu itu. Yang pertama,
kita lihat nih isu ini berkembang dari mana sih? Isu ini lahir darimana? Isu
ini datangnya darimana? Setelah kita cek melalui tim social engineering
dan tim riset kita,, nah tuh makanya pentingnya tim ini tuh ini.. Mereka
yang kasih tau kita dan kita sendiri yang melihat situasi dan keadaannya
sendiri. Pas kita dapet info tentang isu yang mulai muncul itu, ternyata isu
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
itu muncul dari lapangan. Kayak tadi contoh ada satu dua orang gak dikenal
dateng terus ngajak orang-orang rame-rame buat tolak kereta cepat.
Seandainya nih mereka terima tawaran orang itu… Menurut kamu bisa
gak? Mungkin gak? Mungkin aja..! Kalau diiming-iming bakal dikasih
duit? Hayoo.. Siapa yang gak mau duit? Tetapi kan faktanya gak seperti
itu. Itu masuknya ke jenis isu yang terjadi lapangan. Nah, baru setelah itu
kita rumusin strateginya. Tim social engineering itu juga merupakan salah
satu strategi kita. Terus kita juga ada relasi sama media. Media ini juga
stand by di lapangan. Bukan medianya ya, tapi wartawannya. Kita KCIC
punya banyak kenalan sama wartawan di sejumlah media. Harapan kita ke
mereka sih tetep sama. Kita berharap supaya mereka bisa membantu kita
meredam isu yang bakal muncul nanti. Itu buat jenis isu yang pertama. Jadi
isu yang pertama adalah isu yang terjadi di sekitar lapangan. Contohnya ya
aksi demo, terus tadi juga tuh yang ngajak nolak kereta cepat dari oknum
tidak dikenal, sama aksi-aksi lainnya kayak pemasangan spanduk, atribut-
atribut yang aneh-aneh itu lah.. Ga jelas oknumnya dari mana. Waktu itu
kan pernah ada. Pas ditelusurin ternyata Jepang yang bayar semuanya itu.
Terus jenis isu yang kedua ini adalah isu yang mengacu sama media online.
Selama ini isu yang terjadi dan kelihatan sama kita itu bukan cuma dalam
kehidupan sehari-hari, tapi sampe ke media online. Mereka gak puas
bertindak di lingkungan yang kelihatan, tapi mereka juga mau beraksi di
media online. Mereka serang kita, jelek-jelekin nama kita, jelek-jelekin
kereta cepat. Yang saya bingung dari mereka itu mereka punya data loh.
Data yang mereka punya mereka gunain buat nyerang kita. Makanya saya
heran, dapet darimana ya mereka.. Jenis isu ini kita golongin ke dalam isu
media online. Sampai saat ini hanya dua jenis isu aja sih yang terjadi di
KCIC.
J : Dalam media online mereka beraksinya di media online apa, kak?
D : Oh ya,, mereka itu beraksinya di media sosial. Di Twitter sama Facebook.
Dua medsos itu tuh yang mereka sering gunain untuk nyerang kita. Selain
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
dari medsos itu sih paling mereka komentar di beberapa online news. Kan
biasanya di berita online suka disediakan kolom untuk tanggapan dan
komentar kan tuh? Setiap ada berita tentang kereta cepat, pasti ada aja yang
kasih komentar negatif tentang kereta cepat.
J : Lalu langkah KCIC dalam menanggapinya bagaimana, kak?
D : Nah, tadi kan saya sudah bahas yang tentang jenis isu di lapangan.
Sekarang saya bahas yang di isu media online. Jadi kita tuh punya sistem
penanganan untuk menangani jenis isu ini. Kita ngeliat kalau mereka
menggunakan Twitter dan Facebook sebagai media sosial untuk nyerang
kita, untuk jelek-jelekin kita, dan sebagainya. Intinya segala aktivitas
mereka itu, entah lewat status, foto yang diposting, poster, macem-macem
itu mereka gunain dan manfaatin semuanya di Twitter sama Facebook.
Supaya kita bisa tau gerak-gerik mereka, kita bikin satu akun official
Twitter sama Facebook kereta cepat Indonesia China. Tujuannya untuk itu
tadi, supaya kita tau gerak-gerik mereka dan langsung bisa kasih argumen
yang jelas ke mereka. Jadi melalui akun official ini kita siap untuk
”berantem” sama mereka lah.. Aktivitas yang kita lakuin ini biasa kita sebut
dengan istilah media monitoring. Media monitoring ini dikerjain dan
dihandle sama project development KCIC. Mereka yang ambil alih tugas
ini. Nanti laporannya di laporin ke Pak Ito, terus Pak Ito lapor ke Pak
Hanggoro buat bukti. Terus di Twitter sama Facebook kita bukan cuma
ngeladenin tingkah laku dari mereka, tapi kita juga menyiapkan hal-hal
positif untuk orang-orang yang pro sama kita. Kayak contohnya kita
publikasi secara transparan di Twitter sama Facebook kalau kereta cepat
Jakarta-Bandung nanti adalah alat transportasi yang terpercaya, aman,
cepat, terjangkau, dan lain-lain. Pokoknya semua hal yang positif tetep kita
masukin ke Twitter dan Facebook kita. Itulah fungsi media monitoring
dimaksimalkan.
J : Lalu akun official itu dioperasikan kapan saja, kak?
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
D : Kita operasiin setiap hari.. Setiap hari akun kita online terus. Setiap jam
kerja ini akan selalu dipantau. Namanya juga monitoring, berarti harus
berkelanjutan dan setiap saat. Untuk waktu tertulisnya sih kita lakuin dari
Senin sampai Jumat di jam kerja kantor. Lalu nanti dalam periode sebulan
sekali akan dibentuk laporan yang berisi hasil dari media monitoring terus
kita presentasiin dan bahas bareng-bareng.. Pak Hanggoro juga nanti akan
terlibat buat denger dan bahas semuanya.
J : Kalau bicara tentang isu proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-
Bandung, hal-hal apa saja sih kak yang mereka permasalahkan?
D : Memang kita tahu bahwa ini kan proyek besar ya. Kalau proyek besar pasti
konsekuensinya juga besar. Resikonya juga besar.. Apalagi ini proyek
Presiden Jokowi, pasti cakupannya menjangkau cakupan yang besar. Ya itu
tadi saya bilang, konsekuensi dan resikonya besar. Apalagi ini adalah
proyek alat transportasi umum. Saat kita ingin memulai, membangun
proyek ini, tentu PR kita adalah gimana caranya supaya kereta ini dapat
beroperasi. Kereta ini kan beroperasi di darat, di rel, berarti harus ada yang
namanya pembebasan lahan. Nah, mereka mempermasalahkan hal ini.
Lahan yang kita gunakan sebagai jalur kereta cepat malah jadi kontroversi
buat mereka. Mereka beranggapan kalau lahan mereka itu lahan yang baku,
tidak dapat diganggu, sudah terdapat mata pencaharian perkebunan,
pertanian, usaha, dan lain-lain. Tidak bisa digunakan untuk lahan kereta
cepat. Apalagi mereka tahu kalau China kerjasama sama kita. Mereka benci
banget sama China. Langsung deh merembet kemana-mana.. Terus ada
juga yang ngomong, “Ngapain bikin proyek yang hutang sama Negara lain?
Bikin nambah-nambah hutang saja!” Padahal mereka gak ngerti kalau
proyek ini sifatnya B2B. Terus ada juga yang bilang tanggung kalau Cuma
Jakarta-Bandung, kenapa gak Jakarta-Surabaya sekalian? Pokoknya
macem-macem deh topik penolakan yang bisa mereka angkat. Ya kita sih
dengerin aja baik-baik. Terus ada yang bilang juga kalau proyek ini tidak
berguna, hanya untuk kepentingan investor saja. Rakyat kecil dihiraukan,
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
dan sebagainya. Justru kenyataanya sebaliknya. Kita ingin bentuk dan
bangun infrastruktur Indonesia tuh yang kredibel, yang maju… Saya juga
yakin kalau nanti proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah jadi pasti
mereka bakal ngerasain juga. Bakal naik juga.
J : Menurut kakak apakah ada benarnya juga dari tuntutan yang mereka
sampaikan?
D : Hmm… Ya,, memang sih ada benernya.. Tapia da kelirunya juga.
J : Benernya dimana dan kelirunya dimana kak?
D : Kalau benernya soal yang pembebasan lahan. Belakangan ini kita lagi
pusing banget sama yang namanya ngurusin pembebasan lahan ini. Ada
sebagian lahan yang memang pure milik mereka. Kita sebagai institusi
pelaksana proyek kereta cepat kita harus turun ke objek lahan kita untuk
melakukan negosiasi dengan pihak terkait. Jumlahnya gak banyak sih.
Selebihnya lahan itu sudah terkoordinasi dengan baik. Cuma memang
beberapa lahan memang sulit untuk dibebaskan. Kita juga gak jahat yang
gimana-gimana lah, sekarang kita ajak negosiasi, kita tawarkan tempat
tinggal pengganti untuk mereka yang tinggal di dalam titik penggusuran
lahan kereta cepat. Mau tidak mau lahan mereka kan akan kami gusur.
Tetapi jangan sedih, kami memberikan jaminan yang terbaik, kami
sediakan tempat tinggal tetap untuk mereka. Jadi mereka tetap memiliki
tempat tinggal. Seperti contoh di kawasan Karawang. Banyak berdiri
rumah-rumah pemukiman di sana, awalnya mereka tidak mau rumahnya
kami gusur. Tetapi dengan proses negosiasi yang baik akhirnya mereka
menerima dan dapat berpikir dengan jernih. Mereka paham kalau mereka
akan dapat tempat tinggal yang baru menggantikan tempat tinggal yang
lama mereka. Kami baik loh dalam hal ini. Maka dari itu, kelirunya di sini.
Mereka kelompok-kelompok penolak kereta cepat Jakarta-Bandung
seringkali tidak mengetahui sampai tahap ini, bahkan bagi mereka yang
tahupun seakan-akan mereka pura-pura tidak tahu. Padahal mereka sudah
mengetahuinya. Cuma ya itu sudah terbaca, pasti mereka alat yang
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
dimanfaatkan sama oknum-oknum yang ga suka sama kereta cepat, seperti
Jepang. Terus kalau tentang hutang, memang kita pinjam dana sama China,
tapi ini kan B2B. Prinsip B2B saja saya yakin mereka tidak ngerti. Kalau
nanti proyek ini sudah berjalan kan China juga ada saham di proyek ini.
Pasti China juga akan dapet hasilnya nanti. Jadi kembali lagi seperti bisnis.
Kenapa China mau minjemin kita duit? Ya karena dia ngerti sama B2B.
Orang nanti wujud keretanya juga dari lisensi China.. Pembagian
konsorsium kita sama China 60% - 40%. Jadi sebenarnya ini tidak ada
hubungannya dengan hutang Negara. Maka itu saya bingung, sudah gak
ngerti malah ngelakuin aksi, ngelakuin sikap yang menolak, demo sana-
sini, tuntut ini itu, dan seterusnya. Persepsinya belum sama, belum klop.
J : Lalu penanganan isunya kayak gimana kak kalau sudah kayak gitu?
D : Kita tekenin di media sosial kita.. Informasi-informasi yang belum banyak
diketahui sama orang-orang kita bakal kasih tau semua. KCIC pengen
hubungan antara KCIC dengan masyarakat yang terlibat itu transparan. Jadi
kesannya kita bukan lagi jalanin proyek gelap. Semua dari kita untuk kita.
Gitu aja sih prinsipnya..
J : Ohh.. Hmm…
D : Oh ya sama satu lagi.. Selain kita pengen berusaha deket sama masyarakat,
kita juga pengen ada di posisi institusi yang memberikan edukasi bagi
masyarakatnya. Kita inisiatif buat adain seminar yang mengedukasi, adain
seminar atau kuliah umum di kampus-kampus tertentu, adain company
visit, adain event. Waktu itu ada acara open show miniatur kereta cepat.
Terus kita buka perlombaan yang ditujukan buat seluruh masyarakat bagi
siapa aja yang mau ikut boleh. Lombanya adalah lomba foto bareng dengan
miniatur kereta cepat. Foto siapa yang paling eksis, menarik, dan keren
dialah pemenangnya. Waktu itu kita sudah dapet ada tiga orang pemenang
yang memenangkan lomba ini sekaligus terlibat dalam acara event kami.
Hadiahnyapun gak tanggung-tanggung. Hadiahnya uang jutaan rupiah.
Kenapa kita rela untuk ngadain ini? Karena kita mau mengambil simpati
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
hati dari masyarakat Jakarta supaya mereka aware dengan proyek kereta
cepat dan mereka gak buta soal proyek ini. Secara tidak langsung kan KCIC
sudah melibatkan mereka untuk mendukung dan kasih support untuk
proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Yaa,, walaupun hanya sebatas
meramaikan acara perlombaan tapi kesannya menarik dan memuaskan
mereka.
J : Iyaa.. Sangat menarik juga sih kak kalau menurut saya..
D : Iya kan?? Itulah positioning kita. Di tengah-tengah adanya masalah, isu,
dan tekanan, kita berusaha untuk “curi” waktulah istilahnya.. Gimana
caranya buat hal ini semua tuh menjadi hal yang fun. Menjadi hal yang
asyik, seru, dan menarik perhatian. Dengan sendirinya mereka yang nolak
kereta cepat juga tau-tau hilang sendiri.. Akhirnya apa? Image kita lebih
besar dibandingkan aksi mereka.
J : Kegiatan seminar, company visit, adain event gitu-gitu masuk ke strategi
dan penanganan bentuk isu kereta cepat gak, kak?
D : Kalau ini enggak.. Ini di luar rencana strategi kita. Ini di luar pikiran dari
kaitan dengan isu. Paling yang berkaitan dengan penindakan isu yang tadi
doang tuh.. Yang saya jelasin tentang dua jenis isu ditambah dengan
tindakan penanganannya dari setiap masing-masing jenis isu. Itu aja sih..
J : Tahapan evaluasinya kayak gimana, kak? Ada pembahasan bersama gitu
gak kalau dari pihak internal?
D : Untuk evaluasi sih kita ada.. Tapi hanya sekilas aja.. Kita ketemu dengan
tim internal lainnya, termasuk project development untuk berdiskusi sama-
sama. Kita bahas hal-hal apa aja yang sudah dikerjakan dan diberikan.
Terus kita juga liat dampaknya.. Apakah tepat sesuai sasaran gak? Sesuai
target gak? Hasilnya seperti apa? Feedback mereka apa ke kita? Terus kita
juga puter otak sama-sama, apa aja yang masih kurang untuk supaya ke
depannya dimaksimalin. Karena, walaupun kita gak bisa menghilangkan
jejak isu itu, tapi seenggaknya kita bisa memperbaiki tindakan
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
penanganannya.. Kita bisa mengantisipasi supaya isunya gak bertambah
besar.
J : Kalau isu tentang pembebasan lahan gimana nih, kak?
D : Nah, ini juga nih yang jadi PR terberat KCIC. Kita itu juga lagi pusing
sebenernya sama masalah pembebasan lahan ini. Susah banget bawa
warganya itu ke jalan yang benar. Kalau buat saya, kalau saya jadi mereka
saya pasti langsung setuju ajalah. Sekarang gini, KCIC ngasih solusi kok
buat mereka. Beda ya kalau emang gak dikasih solusi, ya saya juga gak
mau. Solusinya udah jelas. Solusi kita kita beli rumah mereka dengan harga
yang layak juga pastinya. Kalau mereka pegang duit kan mereka bisa beli
rumah lagi yang lain, yang sama harganya, yang setara. Kita enak, mereka
juga enak. Cuma memang sih saya akuin kalau kita memang belum optimal
di pembiayaan ini, soalnya dari Chinanya belom bisa cairin dana ke kita.
Masih terhambat sama China. Kita lagi menanti-nantikan uangnya, tapi
Chinanya begitu. Kalau saya lihat di sekitar internal perusahaan, memang
kita kurang orang yang bisa ngomong bahasa Mandarin. Kita di sini Cuma
2 – 3 orang doang yang bisa bahasa Mandarin. Ini dampaknya ke pihak
Chinanya. Mereka jadi kurang informasi, kurang dapet informasi yang
terbaru dari kita. Kitanya juga bingung buat nyampeinnya gimana ke
mereka. That’s why China belom bisa dengan cepat dan mudah kasih kita
pinjaman dananya. Jadi sampai semua informasi jelas masuk ke mereka,
terus mereka pertimbangin, mereka rapat sama direksi dan Presiden
mereka, disetujuin Presiden, baru deh dana itu masuk ke kita. Karena ini
nih, sumber daya manusia kita kurang.Jadi tuh China maunya dia paham
dulu sama semuanya, jelas dulu sama semua informasi dan keadaan yang
ada. Kita sih juga buka lowongan ke masyarakat. Bilamana ada yang
tertarik untuk jadi translator di KCIC, langsung kami interview, dan kalau
hasilnya cukup baik pasti langsung kami terima. Tanpa berpikir panjang.
J : Harapan kak Ditha apa untuk masalah fenomena isu semua ini?
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
D : Harapan saya? Harapan saya, semoga mereka yang bertindak sesuka hati
di luar kebenaran yang benar, hanya ikut-ikutan, tidak tau kebenaran tolong
supaya disadarkan.. Tolong supaya cerdas dalam menanggapi sesuatu yang
ada di bangsa ini. Jangan tergiur sama duit. Kita semua emang butuh duit,
tapi tidak menghalalkan segala cara, apalagi menjatuhkan program
pemerintah. Itu udah salah besar. Saya pihak KCIC sih sudah mengampuni
dan tidak membesar-besarkan masalah merekalah. Biar nantinya mereka
aja yang sadar sendiri. Saya berharap nantinya mereka juga bisa berterima
kasih sama pemerintah Indonesia, berkat pemerintah sebenarnya Indonesia
sedang menuju kepada infrastruktur yang baik. Harapan saya juga buat ini
semua, sudahlah ga usah berbuat aksi lagi. Cukup. Toh juga proyek ini akan
dilaksanakan dan direalisasikan. Tunggu aja waktunya nanti tahun 2019
awal. Ga usah bangga sama aksi demo macem-macem. Urus aja diri sendiri
masing-masing. Hehehe…
J : Terima kasih sekali lagi atas kesempatannya, kak. Pertanyaan saya sudah
selesai.
D : Iyaa sama-sama. Kamu sebagai mahasiswa ambil sisi positifnya aja ya dari
masalah ini. Yang negatifnya kamu buang jauh-jauh aja. Karena kalau
kamu pikirin yang negatifnya pasti bakal rugi sendiri.. Karena yang
seharusnya gak dipikirin tapi malah dipikirin. Percuma.. Sukses terus ya!
Nanti kalau lulus lamar di sini juga boleh..
J : Hahaha… Iyaa kak, pasti kok.. Saya salah satu orang yang bangga dan
menyambut baik proyek ini. Tenang aja, kak..
D : Okay.. Sip. Good lah kalau begitu.
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017
[email protected] 081284892306
JONATHAN
CHARACTERS
Good communications, good
looking, hard worker,
responsible, commitment,
humble, on time, mingle.
SKILLS &
KNOWLEDGE
- Public Relations
- Digital Marketing
- Event Management
- Crisis Management
- Campaign
- Presentation
- Negotiations
- Lobby
- Customer Relationship
CURRICULUM VITAE (CV) INTRODUCE MY SELF | ABOUT ME
EXPERIENCE
• SCHOOL
- Art Leaders on OSIS (SHS) 2011 & 2012
- Class Leaders on Senior High School 2011 & 2012
COLLEGE
- Doing some Corporate Social Resposibility (CSR) in orphanage on 2014
- Be organizers of activities “Event Management” on 2015
- Internship in Agency Corporations (Social Media Marketing) on 2016
- Working some Public enterprises project to monitoring an issue on
2016 - 2017
EDUCATIONAL BACKGROUND
FORMAL •
1997 – 2000: Kindergarten School in Tarsisius Vireta
2001 – 2006: Elementary School in Tarsisius Vireta
2007 – 2009: Junior High School in Tarsisius Vireta
2010 – 2013: Senior High School in Tarsisius Vireta
2013 – 2017: College in Multimedia Nusantara University
(Major: Public Relations)
INFORMAL •
Private Guitar Course on 2008 – 2011
Private Drum Course on 2011
Willy Soemantri Vocal Course on 2013
INTEREST
- Traveling - Events - Gathering
- Music - Work - Sociality
Gender:
Male
Birth of
Date:
August, 10th
1995
Address:
Vila
Regency II,
blok AA. 2 /
29,
Tangerang –
15560
Religion:
Christian
Height:
183 cm
Weight:
86 kg
Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017