Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ... · conducted by PT. KCIC is more directed...

203
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ... · conducted by PT. KCIC is more directed...

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

STRATEGI MANAJEMEN ISU PT. KERETA CEPAT

INDONESIA CHINA (KCIC) DALAM MENANGANI ISU

PENOLAKAN PROYEK KERETA CEPAT JAKARTA-

BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

Jonathan

13140110334

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

KONSENTRASI MULTIMEDIA PUBLIC RELATIONS

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA

TANGERANG

2017

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

ISSUES MANAGEMENT STRATEGY OF KERETA CEPAT

INDONESIA CHINA (KCIC) COMPANY IN DEALING WITH

ISSUE OF REJECTIONS JAKARTA-BANDUNG FAST TRAIN

THESIS

Submitted to Meet the Requirements of

Obtaining a Degree in Communication Science (S, I, Kom)

Jonathan

13140110334

MAJOR OF COMMUNICATION SCIENCE

CONSENTRATE ON MULTIMEDIA PUBLIC RELATIONS

FACULTY OF COMMUNICATION SCIENCE

MULTIMEDIA NUSANTARA UNIVERSITY

TANGERANG

2017

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

Scanned by CamScannerStrategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

Scanned by CamScannerStrategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk Mama tercinta…

Terlebih untuk Papa tercinta yang saat ini sudah bersama

Tuhan Yesus di Surga…

Mazmur 23 : 04

“Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut

bahaya, sebab Engkau besertaku, gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah

yang menghibur aku.”

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat dan kasih-Nya yang

sempurna, Peneliti dapat melaksanakan proses penelitian Skripsi dari awal,

pertengahan, hingga sampai pada akhirnya Peneliti boleh menyelesaikan penelitian

Skripsi dengan judul “Strategi Manajemen Isu PT. Kereta Cepat Indonesia China

(KCIC) Dalam Menangani Isu Penolakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung” dengan

baik dan tepat waktu. Semua karena anugerah dari Tuhan Yesus. Dalam Skripsi ini,

Peneliti juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Indiwan Seto Wahu Wibowo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing bagi

Peneliti dalam pembuatan Skripsi ini. Atas ketersediaan waktu dan ilmu

yang sudah diberikan, Peneliti dapat melakukan penelitian dengan baik

dan benar.

2. Inco Hary Perdana, S.I.Kom., M.Si., selaku Kepala Program Studi Ilmu

Komunikasi yang senantiasa memberikan hal positif melalui kurikulum

dalam Ilmu Komunikasi.

3. Mama tercinta, selaku Orangtua yang sudah memberikan semangat dan

motivasi bagi Peneliti dalam melakukan penelitian ini sampai pada

akhirnya.

4. Florend sebagai pendamping dan kekasih Peneliti atas semangat dan

dukungan yang sudah diberikan selama proses penelitian berlangsung.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

vi

Ada begitu banyak pelajaran dan pengalaman yang Peneliti dapat melalui

proses pembuatan Skripsi ini. Peneliti juga secara langsung telah belajar banyak

dalam ruang lingkup Ilmu Komunikasi di sebuah perusahaan, khususnya dalam

melakukan upaya manajemen isu di sebuah perusahaan. Peneliti sadar, bahwa untuk

mencapai tahap upaya manajemen isu yang optimal, perlu didasari langkah-langkah

yang benar dalam menentukan tindakan, khususnya melalui pembentukan strategi

yang disiapkan. Peneliti menyadari, bahwa masih banyak kekurangan dari Skripsi

ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, jika ada kritik

dan saran yang membangun khususnya bagi Skripsi ini, Peneliti tentu akan dengan

senang hati menerimanya dengan baik. Tak lupa juga yang menjadi harapan bagi

Peneliti, semoga melalui Skripsi ini dapat menjadi wawasan dan manfaat yang

berguna bagi pembaca dalam melakukan sistem manajemen isu yang baik dan

efektif.

Tangerang, 06 Agustus 2017

Penulis,

Jonathan

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

vii

STRATEGI MANAJEMEN ISU PT. KERETA CEPAT INDONESIA CHINA

(KCIC) DALAM MENANGANI ISU PENOLAKAN KERETA CEPAT

JAKARTA-BANDUNG

ABSTRAK

Oleh: Jonathan

Strategi merupakan ilmu atau rencana yang cermat yang berusaha untuk

memanfaatkan sumber daya dalam mencapai sasaran khusus. Hal ini juga berlaku

bagi setiap perusahaan yang kredibel di bidang masing-masing dalam menangani

suatu isu perusahaan. Salah satunya adalah strategi manajemen isu yang dilakukan

oleh PT. Kereta Cepat Indonesia China dalam menangani isu penolakan kereta

cepat Jakarta-Bandung yang saat ini sedang berlangsung proses persiapan

pembangunannya. Namun, di saat proses persiapan pembangunan kereta cepat

Jakarta-Bandung berlangsung, muncul beberapa isu-isu yang menjadi perbincangan

dan cukup menjadi hal yang bersifat kontroversial bagi sejumlah pihak.

Judul skripsi ini adalah “Strategi Manajemen Isu PT. Kereta Cepat

Indonesia China (KCIC) dalam Menangani Isu Penolakan Kereta Cepat Jakarta-

Bandung”. Tujuannya untuk mendeskripsikan strategi manajemen isu yang

dilakukan PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dalam menangani isu

penolakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Sifat yang digunakan dalam

penelitian bersifat deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Instrumen penelitian

yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen. Key

informan dalam penelitian yaitu Senior Manager Corporate Communication PT.

Kereta Cepat Indonesia China dan Corporate & Marketing Communication PT.

Kereta Cepat Indonesia China.

Hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa strategi manajemen isu yang

dilakukan oleh PT. KCIC lebih mengarah pada konsep Ronald D. Smith (2009, h.

131) yaitu reactive strategy: deliberate inaction dimana PT. KCIC menggunakan

strategi untuk bersikap silent dalam menanggapi suatu isu. Dalam penelitian ini

juga menggunakan konsep John dan Chase (1979) sebagai acuan konsep dalam

penelitian ini, namun berdasarkan hasil penelitian tidak semua konsep John dan

Chase dilakukan secara sempurna dalam melakukan manajemen isu.

Kata Kunci: Strategi, Manajemen Isu, dan, Isu Penolakan

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

vii

ISSUES MANAGEMENT STRATEGY OF KERETA CEPAT INDONESIA

CHINA (KCIC) COMPANY IN DEALING WITH ISSUE OF REJECTIONS

JAKARTA-BANDUNG FAST TRAIN

ABSTRACT

By: Jonathan

Strategy is a science or a careful plan that seeks to utilize resources in

achieving specific goals. This also applies to any credible company in their

respective fields in dealing with an enterprise issue. One of them is an issue

management strategy undertaken by PT. China Fast Train in addressing the issue

of rejection of Jakarta-Bandung fast train is currently underway preparation process

of its development. However, in the process of preparation for the rapid

development of Jakarta-Bandung, several issues arose and became quite

controversial to some parties.

The title of this thesis is "Management Strategy Issue PT. China Fast Train

China (KCIC) in Handling Issues Disclaimer Jakarta-Bandung Train Fast ". The

goal is to describe the issue management strategy undertaken by PT. China Fast

Train China (KCIC) in dealing with the rejection of the Jakarta-Bandung rapid train

project. The nature used in the research is descriptive with the type of qualitative

research. The research instrument used is in-depth interview, observation, and

document study. Key informant in research that is Senior Manager of Corporate

Communication PT. China Rapid Train China and Corporate & Marketing

Communication PT. China Fast Train China.

The results can be concluded that the strategy of issue management

conducted by PT. KCIC is more directed to the concept of Ronald D. Smith (2009,

p.133) which is reactive strategy: deliberate inaction where PT. KCIC uses a

strategy to be silent in response to an issue. In this study also uses the concept of

John and Chase (1979) as a reference concept in this study, but based on the results

of the study not all concepts John and Chase done perfectly in managing the issue.

Keywords: Strategy, Issues Management, and Rejections Issue

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 9

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 9

1.4 Kegunaan Penelitian ..................................................................................... 10

BAB II KERANGKA TEORI / KERANGKA PEMIKIRAN ............................ 11

2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 11

2.2 Teori / Konsep yang Digunakan ................................................................... 19

2.2.1 Public Relations ..................................................................................... 19

2.2.1.1 Definisi Public Relations ................................................................. 19

2.2.1.2 Fungsi Public Relations ................................................................... 22

2.2.2 Isu ........................................................................................................... 24

2.2.3 Public Relations dalam Manajemen Isu ................................................ 29

2.2.4 Strategi Manajemen Isu Public Relations .............................................. 34

2.2.4.1 Reactive Public Relations Strategies ............................................... 39

2.3 Kerangka Berpikir ......................................................................................... 42

BAB III Metodologi Penelitian ........................................................................... 43

3.1 Jenis dan Sifat Penelitian .............................................................................. 43

3.2 Metode Penelitian ......................................................................................... 45

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

ix

3.3 Key Informan dan Informan .......................................................................... 47

3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 48

3.5 Teknik Keabsahan Data ................................................................................ 50

3.6 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 52

BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................... 54

4.1 Subjek / Objek Penelitian .............................................................................. 54

4.1.1 PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) ............................................ 54

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ....................................................................... 57

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ............................................................. 59

4.1.4 Proyek Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung .......................... 61

4.2 Hasil Penelitian ............................................................................................. 65

4.2.1 Identifikasi Isu Penolak Kereta Cepat Jakarta-Bandung........................ 65

4.2.2 Analisis Isu Terkait Kereta Cepat Jakarta-Bandung .............................. 69

4.2.2.1 Isu Terkait Pembebasan Lahan yang Tertahan ................................ 70

4.2.2.2 Isu Terkait Penolakan oleh Sejumlah Individu atau Kelompok ...... 73

4.2.3 Strategi Upaya Penanganan Isu ............................................................. 77

4.2.3.1 Strategi Upaya Penanganan Terkait Isu Pembebasan Lahan ........... 78

4.2.3.2 Strategi Upaya Penanganan Isu Terkait Isu Penolakan .................. 80

4.2.4 Tindakan Penanganan Isu ...................................................................... 86

4.2.4.1 Tindakan Penanganan Berdasarkan Strategi Lapangan ................... 86

4.2.4.2 Tindakan Penanganan Berdasarkan Strategi Media Online ............. 93

4.3 Pembahasan ................................................................................................... 101

4.3.1 Issue Identification ................................................................................. 101

4.3.2 Issue Analysis ......................................................................................... 108

4.3.3 Issue Change Strategy Opinion.............................................................. 114

4.3.3.1 Strategi Upaya Penanganan Isu Terkait Pembebasan Lahan ........... 117

4.3.3.2 Strategi Isu Terkait Penolakan oleh Sejumlah Individu................... 119

4.3.4 Evaluation .............................................................................................. 135

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ....................................................................................................... 140

5.2 Saran ............................................................................................................. 142

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

ix

5.2.1 Saran Akademis ..................................................................................... 142

5.2.2 Saran Praktis .......................................................................................... 143

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 .......................................................................................................... 3

Gambar 1.2 .......................................................................................................... 4

Gambar 1.3 .......................................................................................................... 4

Gambar 1.4 .......................................................................................................... 5

Gambar 1.5 .......................................................................................................... 7

Gambar 1.6 .......................................................................................................... 8

Gambar 2.1 .......................................................................................................... 28

Gambar 4.1 .......................................................................................................... 51

Gambar 4.2 .......................................................................................................... 55

Gambar 4.3 .......................................................................................................... 56

Gambar 4.4 .......................................................................................................... 57

Gambar 4.5 .......................................................................................................... 58

Gambar 4.6 .......................................................................................................... 59

Gambar 4.7 .......................................................................................................... 67

Gambar 4.8 .......................................................................................................... 69

Gambar 4.9 .......................................................................................................... 94

Gambar 4.10 ........................................................................................................ 94

Gambar 4.11 ........................................................................................................ 103

Gambar 4.12 ........................................................................................................ 124

Gambar 4.13 ........................................................................................................ 125

Gambar 4.14 ........................................................................................................ 128

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 ............................................................................................................. 13

Tabel 2.2 ............................................................................................................. 38

Tabel 4.1 ............................................................................................................. 105

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangan industri yang semakin dewasa ini, peristiwa

komunikasi memiliki berbagai macam spesialisasi dan pembagian tugas masing-

masing yang tentunya dilaksanakan oleh bidang yang sesuai dengan

kompetensinya. Ketika fenomena ini semakin berkembang, tentunya setiap industri

harus mempersiapkan orang yang kompeten dalam mengatasi realitas setiap

masalah yang dihadapi. Saat masalah itu mulai muncul, maka ada sesuatu yang

sedang terjadi dan harus diselesaikan dengan baik. Namun, ketika masalah itu

muncul secara berkepanjangan dan memiliki dampak bagi perusahaan, maka hal

tersebut telah membentuk dengan istilah yang disebut isu (Gani, 2014).

Isu merupakan sesuatu yang bersifat bertentangan atau yang menimbulkan

polemik tentang seseorang (individu) atau sebuah organisasi. Isu bisa muncul dalam

bentuk opini, yaitu pernyataan yang bisa dikemukakan melalui kata-kata, isyarat,

atau cara-cara lain yang mengandung arti tertentu. Proses demikian terjadi karena

adanya suatu perbedaan pikiran dan pendapat (opini) dari berbagai pihak terkait.

Ketika isu mulai muncul di ruang lingkup perusahaan, maka tindakan penanganan

isu perlu dilakukan secara aktif dan transparan, karena jika isu tidak ditanggulangi

dengan baik akan berpotensi menimbulkan krisis (Gani, 2014).

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

2

Salah satu bentuk penanganan isu yang dimaksud adalah melalui tindakan

manajemen isu. Tindakan manajemen isu ini dibentuk melalui sebuah komunikasi

internal terhadap objek isu yang terjadi dengan tujuan untuk mencegah terjadinya

isu yang berkepanjangan melalui strategi yang dibentuk. Manajemen isu adalah

proses manajemen yang bertujuan membantu melindungi pasar, mengurangi resiko,

menciptakan kesempatan-kesempatan, serta mengelola image, sebagai sebuah aset

organisasi, baik untuk kepentingan organisasi itu sendiri maupun kepentingan

stakeholders. Manajemen isu meliputi serangkaian aktivitas yang

berkesinambungan. Upaya organisasi atau perusahaan untuk melihat

kecenderungan isu atau opini publik yang muncul dilakukan melalui riset atau

penelitian (Gani, 2014).

Menurut Caywood (1997, h. 173), manajemen isu adalah proses manajemen

yang tujuannya membantu melindungi pasar, mengurangi resiko, menciptakan

kesempatan-kesempatan, serta mengelola image sebagai sebuah aset organisasi

bagi manfaat keduanya, organisasi itu sendiri, serta stakeholder utamanya, yakni

pelanggan/konsumen, karyawan, masyarakat dan para pemegang saham. Ketika isu

terjadi, maka dampak yang akan ditimbulkan bukan hanya bagi internal perusahaan

saja, melainkan dapat terjadi kepada stakeholder dari perusahaan tersebut.

Pengelolaan manajemen isu yang baik akan menentukan reputasi perusahaan yang

baik, karena keduanya saling berhubungan satu sama lain.

Di era perkembangan industri yang semakin maju ini, sebagian perusahaan

di Jakarta sudah melakukan manajemen isu sebagai tindakan pengamatan isu yang

dilakukan setiap hari. Salah satu perusahaan itu adalah PT. Arwuda Indonesia.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

3

Perusahaan tersebut merupakan agency yang bergerak di bidang social media

marketing. Salah satu stakeholders yang diambil alih oleh Arwuda Indonesia adalah

proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Perusahaan ini dipercayakan untuk

melakukan manajemen isu terhadap sejumlah isu-isu yang terjadi di sekitar proyek

kereta cepat Jakarta-Bandung. Arwuda Indonesia menekankan aktivitas tindakan

manajemen isu melalui social media official yang terhubung sebagai identitas pihak

dari kereta cepat Jakarta-Bandung. Beberapa media sosial yang terhubung dalam

tindakan manajemen isu PT. Arwuda Indonesia adalah Facebook, Twitter, dan

Online News.

Gambar 1.1. Tindakan Manajemen Isu yang dilakukan oleh PT. Arwuda Indonesia melalui Media

Sosial Twitter

SUMBER: Hasil Kerja Praktik Magang yang dilakukan oleh Peneliti di PT. Arwuda Indonesia

pada Juli 2016

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

4

Gambar 1.2. Tindakan Manajemen Isu yang dilakukan oleh PT. Arwuda Indonesia melalui Media

Sosial Twitter

SUMBER: Hasil Kerja Praktik Magang yang dilakukan oleh Peneliti di PT. Arwuda Indonesia

pada Juli 2016

Gambar 1.3. Salah Satu Bentuk Klarifikasi Penindakan Manajemen Isu yang dilakukan pihak PT.

Arwuda Indonesia kepada Salah satu Akun Pengguna Twitter

SUMBER: Hasil Kerja Praktik Magang yang dilakukan oleh Peneliti di PT. Arwuda Indonesia

pada Juli 2016

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

5

Gambar 1.4. Format Laporan Manajemen Isu yang dilakukan Peneliti dalam salah satu

Online News

SUMBER: Hasil Kerja Praktik Magang yang dilakukan oleh Peneliti di PT. Arwuda Indonesia

pada Juli 2016

Data di atas adalah bukti dan tindakan aktivitas manajemen isu yang

dilakukan oleh PT. Arwuda Indonesia secara aktif dan efektif, khususnya dalam

menanggulangi isu yang terjadi pada client mereka. Upaya manajemen isu dapat

dilakukan secara konvensional (langsung), maupun melalui ruang atau konten

objek tertentu yang nanti akan menjadi sumber gambaran atas terjadinya suatu

masalah. Contohnya seperti PT. Arwuda Indonesia yang menelusuri isu-isu melalui

media sosial.

Isu yang terjadi di kalangan perusahaan, baik internal maupun eksternal jika

terus berkepanjangan dan tidak ditanggulangi akan berpotensi menimbulkan krisis

bagi perusahaan tersebut. Artinya, ketika krisis itu telah muncul bagi perusahaan,

hal ini tentu akan berdampak negatif bagi kesenjangan mobilitas perusahaan dan

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

6

citra perusahaan akan terancam (Coombs, 2012, h. 32). Maka dari itu, strategi

komunikasi Public Relations melalui manajemen isu perlu maksimal untuk

dilakukan.

PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) adalah perusahaan yang akan

diteliti, sekaligus sebagai objek penelitian dari topik peneliti terkait proyek kereta

cepat Jakarta-Bandung yang mengarah pada kasus isu penolakan kelompok-

kelompok masyarakat terhadap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. PT. Kereta

Cepat Indonesia China merupakan perusahaan Swasta yang didukung oleh Institusi

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai Konsorsium yang membantu PT.

KCIC dalam merealisasikan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Terdapat empat (4) perusahaan BUMN yang menjadi Konsorsium dari PT. KCIC,

yakni; PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT. Jasamarga (Persero) Tbk, PT.

Perkebunan Nusantara VIII (Persero), dan PT. Kereta Api Indonesia (Persero), yang

turut dinaungi dan dipimpin langsung oleh Menteri BUMN Indonesia, Rini

Soemarno. KCIC dibentuk atas dasar suatu tujuan dalam membangun proyek kereta

cepat Jakarta-Bandung secara bertahap dan ditetapkan sebagai institusi yang

terhubung dan menjalin kerjasama dengan pihak China, selaku partner dalam

pembuatan kereta cepat Jakarta-Bandung hingga selesai (KCIC, 2016).

Saat Menteri BUMN mengesahkan perusahaan PT. KCIC sebagai

perusahaan Swasta yang bertugas untuk membangun proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung, China dipilih oleh Pemerintah Indonesia untuk ikut ambil bagian dalam

pembentukan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini. Pihak perwakilan dari

Chinapun setuju akan hal ini dan segera menerima tawaran kerjasama yang diminta

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

7

oleh Indonesia. Namun, terdapat kesepakatan yang didiskusikan bersama selama

proyek ini dikerjakan hingga selesai nanti. Salah satu kesepakatan yang disepakati

bersama antara Indonesia dengan China adalah wujud dari teknologi kereta yang

digunakan nanti adalah buatan dan lisensi dari China (Detik.com, 2015).

Gambar 1.5. Wujud Konsep Fisik dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang akan Digunakan

SUMBER:

https://www.facebook.com/keretacepatindonesia/photos/a.936700519718656.1073741828.921528

864569155/1379729708749066/?type=3&theater diakses pada Selasa, 07 Maret 2017, pukul 13.07

WIB

Indonesia dan China telah berusaha membangun proyek ini secara bersama-

sama untuk menciptakan transportasi umum yang efisien, efektif, dan bermanfaat

bagi Indonesia, khsusnya bagi Ibukota Jakarta. Berdasarkan hasil keputusan

bersama, teknologi ini diciptakan dengan satu alasan, yaitu untuk mengurangi

tingkat kemacetan di Jakarta menuju kota Bandung dan begitupun arah sebaliknya

hanya dengan memakan waktu selama 45 menit untuk tiba di tujuan (KCIC, 2016).

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

8

Namun, di saat pembangunan ini mulai dibangun setelah dilakukannya

ground breaking oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo, ternyata

timbul masalah-masalah yang berkaitan dengan adanya proyek ini (BBC, 2016,

para 1). Salah satunya adalah muncul oknum masyarakat dari berbagai kalangan

yang tidak setuju akan hadirnya proyek transformasi baru ini. Ketika fenomena ini

semakin berkembang, maka masalah yang semula hanya sebatas gagasan dan

aspirasi dari sejumlah kalangan penolak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung,

akhirnya hal ini telah menjadi isu yang harus ditindaklanjuti. Peneliti melihat, isu

yang terjadi seperti kasus tersebut belum mencapai kepada tahap krisis, karena PT.

KCIC masih berpotensi untuk mengolah opini publik yang tersebar, dengan bukti

nyata dan hasil dari perencanaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini.

Gambar 1.6. Aksi Penolakan yang Diwarnai dengan Unjuk Rasa Disertai dengan Provokasi

SUMBER:

https://twitter.com/revolusiMedSos

Gambar di atas adalah salah satu wujud dari kelompok penolak proyek kereta cepat

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

9

Jakarta-Bandung yang mendokumentasikan aksinya ke dalam salah satu media

sosial bernama Twitter. Jika melihat kejadian seperti ini, maka hal yang perlu

dilakukan oleh PT. KCIC adalah menelusuri inti dari masalah yang mereka

keluhkan, yaitu salah satunya dengan menggunakan manajemen isu. Tindakan

manajemen isu dapat menjauhkan kemungkinan perusahaan terkena krisis. Artinya,

positioning KCIC terhadap setiap isu-isu yang terjadi di saat pembangunan kereta

cepat Jakarta-Bandung berlangsung harus lebih kuat daripada isu yang terjadi.

Sampai saat ini pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung masih tetap

dalam proses pembangunan yang aktif. Peneliti bertujuan ingin mendeskripsikan

dan membahas secara langsung bersama-sama dengan pihak PT. KCIC dalam

merumuskan strategi komunikasi Public Relations terkait isu-isu yang terjadi.

Peneliti juga tertarik untuk meneliti penelitian ini, karena objek penelitian ini

merupakan objek Pemerintah Indonesia yang bekerja sama dengan Negara asing

untuk memajukan kemajuan bangsa Indonesia melalui transportasi umum.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana strategi manajemen isu yang dilakukan PT. Kereta Cepat

Indonesia China (KCIC) dalam menangani isu penolakan proyek kereta cepat

Jakarta-Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk medeskripsikan strategi manajemen isu yang dilakukan PT. Kereta

Cepat Indonesia China (KCIC) dalam menangani isu penolakan proyek kereta cepat

Jakarta-Bandung.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

10

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pemahaman dan

perkembangan ilmu pengetahuan komunikasi, khususnya dalam bidang

Public Relations ketika ingin menangani isu melalui sistem dan teori

manajemen isu.

1.4.2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan bagi PT. Kereta

Cepat Indonesia China (KCIC) untuk menjadi perusahaan Swasta yang

kredibel dan kompeten dalam membentuk infrastruktur yang baik dan

positif bagi bangsa Indonesia.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

11

BAB II

KERANGKA TEORI / KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Penelitian Terdahulu

Terdapat dua penelitian sejenis terdahulu yang dijadikan sebagai sumber

refrensi dan gambaran peneliti dalam melakukan penelitian secara lanjut. Peneliti

berusaha ingin mendeskripsikan satu per satu dan gambaran tentang penelitian yang

sudah sebelumnya dilakukan oleh orang lain untuk dijadikan sumber dan pedoman

ilmiah agar peneliti dapat meninjau secara luas dan terstruktur. Peneliti juga

melampirkan tahun penelitian, asal kampus, judul penelitian, nama peneliti,

masalah, lokasi, teori yang digunakan, metode, dan kesimpulan.

Penelitian pertama berasal dari Rosalia Dwi Putri, Maylanny Chrstin, dan

Ayub Ilfandy. Mereka membentuk satu kelompok dalam melakukan suatu

penelitian. Mereka berasal dari Universitas Telkom yang telah melakukan

penelitain pada tahun 2015. Penelitian yang dilakukan dengan judul “Strategi

Manajemen Krisis Public Relations PT. KAI Commuter JABODETABEK pada

Penanganan Kasus Kecelakaan KRL Lintas Jakarta-Bogor September 2015.” telah

berhasil dilaksanakan. Penelitian ini memiliki beberapa masalah, antara lain;

1. Bagaimana konsep pengelolaan krisis yang dilakukan oleh Divisi Public

Relations PT KCJ dalam menangani krisis kasus kecelakaan KRL di Stasiun Juanda

(kronologi kejadian, tipe krisis, faktor penyebab krisis, tahapan krisis)?

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

12

2. Bagaimana strategi manajemen krisis yang dilakukan PT KCJ dalam menangani

krisis?

3. Bagaimana upaya yang dilaksanakan oleh Divisi Public Relations PT KCJ dalam

menanggulangi krisis yang dialami (identifikasi krisis, analisis krisis, isolasi krisis,

pilihan strategi, program pengendalian)?

4. Bagaimana peran Divisi Public Relations PT KCJ pada saat krisis (proses Public

Relations, strategi Public Relations, komunikasi krisis, proses penyelesaian krisis,

antisipasi krisis di masa mendatang)?

Peneliti kedua merupakan penelitian yang dilakukan oleh Lusi Widhiyanti

Yanuaria, mahasiswi dari Universitas Negeri Yogyakarta yang telah melakukan

penelitian pada tahun 2012. Penelitian yang dilakukan dengan judul “Strategi PT.

Kereta Api Indonesia (KAI) Dalam Meningkatkan Pelayanan Transportasi Kereta

Api.” telah berhasil dilaksanakan. Penelitian ini berusaha ingin menganalisis

bagaimana strategi PT. Kereta Api Indonesia (KAI) dalam meningkatkan pelayanan

transportasi kereta api, khususnya di daerah operasi VII Madiun periode 2009 –

2011. Artinya, penelitian ini berusaha untuk mengetahui bagaimana strategi PT.

KAI dalam meningkatkan pelayanan transportasi kereta api, khususnya di daerah

operasi VII Madiun periode 2009 – 2011.

Dari kedua penelitian terdahulu di atas, maka dapat dilihat perbedaan-

perbedaan melalui tabel berikut:

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

13

Tabel 2.1 Penelitian Sejenis Terdahulu yang digunakan

NO. Hal yang di

Review

Penelitian Sejenis

Terdahulu 1

Penelitian Sejenis

Terdahulu 2

1. Nama

Peneliti

Rosalia Dwi Putri

Loven

Maylanny Christin

Ayub Ilfandy

Lusi Widhiyanti

Yanuaria

2. Tahun

Penelitian

2015 2012

3. Judul

Penelitian

Strategi Manajemen

Krisis Public Relations

PT. KAI Commuter

JABODETABEK pada

Penanganan Kasus

Kecelakaan KRL Lintas

Jakarta-Bogor

September 2015.

Strategi PT. Kereta

Api Indonesia (KAI)

Dalam Meningkatkan

Pelayanan

Transportasi Kereta

Api.

4. Asal

Kampus

Universitas Telkom Universitas Negeri

Yogyakarta

5. Pendekatan

Penelitian

Kualitatif Kualitatif

6. Rumusan

Masalah

1. Bagaimana konsep

pengelolaan krisis yang

dilakukan oleh Divisi

Public Relations PT

KCJ dalam menangani

krisis kasus kecelakaan

KRL di Stasiun Juanda

(kronologi kejadian,

tipe krisis, faktor

penyebab krisis,

tahapan krisis)?

2. Bagaimana strategi

manajemen krisis yang

dilakukan PT KCJ

dalam menangani

krisis?

3. Bagaimana upaya

yang dilaksanakan oleh

Bagaimana strategi PT

KAI dalam

meningkatkan

pelayanan transportasi

kereta api, khususnya

di Daerah Operasi VII

Madiun Periode 2009-

2011?

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

14

Divisi Public Relations

PT KCJ dalam

menanggulangi krisis

yang dialami

(identifikasi krisis,

analisis krisis, isolasi

krisis, pilihan strategi,

program

pengendalian)?

4. Bagaimana peran

Divisi Public Relations

PT KCJ pada saat krisis

(proses Public

Relations, strategi

Public Relations,

komunikasi krisis,

proses penyelesaian

krisis, antisipasi krisis

di masa mendatang)?

7. Tujuan

Penelitian

1. Untuk mengetahui

bagaimana konsep

pengelolaan krisis yang

dilakukan oleh Divisi

Public Relations PT

KCJ dalam menangani

krisis kasus kecelakaan

KRL di Stasiun Juanda

(kronologi kejadian,

tipe krisis, faktor

penyebab krisis,

tahapan krisis)

2. Untuk mengetahui

bagaimana strategi

manajemen krisis yang

dilakukan PT KCJ

dalam menangani

krisis.

3. Untuk mengetahui

bagaimana upaya yang

dilaksanakan oleh

Divisi Public Relations

PT KCJ dalam

menanggulangi krisis

untuk mengetahui

strategi PT KAI dalam

meningkatkan

pelayanan transportasi

kereta api, khususnya

di Daerah Operasi VII

Madiun Periode 2009-

2011.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

15

yang dialami

(identifikasi krisis,

analisis krisis, isolasi

krisis, pilihan strategi,

program pengendalian).

4. Untuk mengetahui

bagaimana peran Divisi

Public Relations PT

KCJ pada saat krisis

(proses Public

Relations, strategi

Public Relations,

komunikasi krisis,

proses penyelesaian

krisis, antisipasi krisis

di masa mendatang)

8. Konsep atau

Teori

1. Krisis

2. Manajemen Krisis

(Gonzales-Herero

dan Pratt, 1995)

1. Manajemen Strategi

2. Manajemen

Transportasi

(Robinson dan Pearce,

1997)

9. Hasil

Penelitian

Kecelakaan KRL

nomor KA 1154 dan

KA 1156 terjadi pada

tanggal 23 September

2015 sekitar pukul

15:30 WIB yang

dialami oleh PT KAI

Commuter Jabodetabek

disebabkan oleh faktor

human error. Tipe krisis

yang terjadi pada PT

KAI Commuter

Jabodetabek

merupakan segera atau

terjadi begitu tiba-tiba

(immediate crises),

tidak terduga dan tidak

diharapkan serta terjadi

secara mendadak

(sudden crises), dimana

sebelumnya tidak dapat

diperkirakan oleh pihak

Strategi PT KAI

DAOP VII Madiun

dalam meningkatkan

kualitas transportasi

telah mampu

dilakukan dengan baik

dengan didapatkan

sertifikat ISO 9001

pada tahun 2011.

Substansi strategi PT

KAI DAOP VII

Madiun adalah

sebagai berikut:

1. Analisis SWOT PT

KAI dalam

pencapaian strategi

kualitas pelayananan

transportasi yaitu: a)

kekuatan (strengths):

adanya pangsa pasar

yang besar, adanya

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

16

PT KAI Commuter

Jabodetabek. Proses

penyelesaian biaya

pengobatan korban

kecelakaan yakni para

korban telah

diasuransikan kepada

asuransi Jasa Raharja

dan Jasa Raharja Putra

PT KCJ juga

memberikan santunan

untuk akomodasi

korban ke rumah sakit

jika terdapat korban

yang perlu kontrol ke

rumah sakit

SPM (Standar

Pelayanan Minimal)

dengan SOP (Standar

Operasional

Prosedur),

bersertifikat ISO

9001, b) kelemahan

(weaknes): adanya

kebijakan-kebijakan

terutama PSO (Public

Service Obligasi),

banyaknya armada

yang sudah tua, rata-

rata pembelian armada

bukan barang baru

tetapi second, c)

peluang

(opportunities: adanya

kebijakan kereta

barang, dan

pembatasan tonase

(berat muat/daya

angkut),

d) Ancaman (threats):

adanya jalan tol dan

kurang meratanya

pintu persilangan di

beberapa titik

perlintasan kereta.

2. Strategi dalam

jangka pendek dalam

hal peningkatan

kualitas pelayanan

yaitu melakukan

pembinaan kepada

pegawai PT KAI

DAOP VII Madiun

melalui workshop

tentang customer

service, sementara

untuk jangka panjang

melaksanakan

pelayanan sesuai

dengan standar ISO.81

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

17

3. Pelayanan yang

diberikan PT KAI

kepada masyarakat

dibandingkan tahun

sebelumnya

mengalami

peningkatan dengan

terpenuhinya standar

ISO 9001 yang

menjadi tolak ukur

yaitu semakin

berkurangnya

komplain dari

pengguna jasa.

4. Adanya upaya yang

diambil pihak

manajemen PT Kereta

Api Indonesia DAOP

VII Madiun dalam

menanggapi isu

pelayanan

perkeretaapian yaitu:

a) memberikan

pembinaan untuk

sumber daya manusia,

b) dilakukan sidang

penentuan sanksi yang

tepat dengan

didampingi SPKA

(Serikat Pekerja

Kereta Api), c)

mengenai percaloan

melibatkan kepolisian,

kejaksaan, dan

pengadilan, d) untuk

keterlambatan

datangnya KA dengan

adanya sistem

boarding passenger

dan potongan harga

bagi TNI polri dan

lansia, e) memasang

spanduk dan rambu-

rambu untuk

mengantisipasi

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

18

terjadinya kecelakaan

kereta api.

Pada uraian tabel di atas, peneliti memilih dua penelitian sejenis terdahulu

dengan topik dari kedua penelitian tersebut karena peneliti melihat, bahwa kedua

penelitian di atas memiliki sifat dan topik yang sama dengan penelitian yang

digunakan oleh peneliti. Namun, yang menjadi perbedaan dari penelitian peneliti

adalah situasi keadaan penelitian mereka. Penelitian pertama dan kedua adalah

penelitian yang dilakukan sudah mencapai tahap “krisis” dari suatu perusahaan,

yang ternyata merupakan sama-sama perusahaan yang bergerak di bidang

transportasi umum (kereta api). Sementara, penelitian yang dilakukan oleh peneliti

hanya pada tahap isu yang terjadi dan strategi penyelesaiannya. Tetapi, jika isu

tersebut tidak ditangani, maka tidak menutup kemungkinan juga akan terjadinya

krisis.

Yang menjadi keterkaitan dan hubungan dari kedua penelitian di atas

dengan penelitian peneliti adalah objek penelitian dari penelitian terdahulu sudah

mencapai titik isu yang kemudian semakin berkembang menjadi krisis. Dari kedua

penelitian tersebut juga membahas bagaimana strategi penanganan dari sudut

elemen Public Relations, sehingga krisis tersebut tidak menjadi berkepanjangan

dan berdampak buruk bagi perusahaan.

Oleh sebab itu, hal ini yang menjadi alasan mengapa peneliti memilih kedua

penelitian di atas sebagai penelitian sejenis terdahulu. Penelitian sejenis terdahulu

ini juga bermanfaat bagi peneliti sebagai landasan dan gambaran yang kuat jika

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

19

ingin melakukan penelitian yang sama halnya berkaitan dengan strategi penanganan

suatu masalah dalam sebuah perusahaan.

2.2 Teori / Konsep yang Digunakan

2.2.1 Public Relations

2.2.1.1 Definisi Public Relations

Foundation for Public Relations Research and

Education (1975 dikutip dalam Nova, 2009, h. 31) mengatakan,

bahwa sebanyak 65 ahli Public Relations turut berpartisipasi dalam

studi yang telah dilaksanakan dan menganalisis sebanyak 472

definisi Public Relations yang berbeda-beda. Pada akhirnya,

lembaga tersebut menyimpulkan, bahwa definisi dari Public

Relations adalah fungsi manajemen yang murni dalam membantu,

membangun, dan mempertahankan gagasan dalam komunikasi,

pemahaman, penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dengan

publiknya; melibatkan manajemen dalam mengatasi masalah atau

isu; membantu manajemen untuk mendapatkan informasi dan

tanggapan terhadap opini publik; mendefinisikan dan menekankan

tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan umum;

membantu manajemen untuk ikut serta dan efektif memanfaatkan

perubahan, melayani sebagai sistem peringatan dini untuk

membantu mengantisipasi masalah baru; dan menggunakan

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

20

penelitian, suara, dan teknik komunikasi yang efektif sebagai

sumber utamanya.

Dari definsi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

hubungan masyarakat merupakan salah satu fungsi manajemen yang

menjadi jembatan antara perusahaan atau organisasi dengan

publiknya. Dengan demikian publik diharapkan dapat memahami,

menerima, dan bekerjasama apabila terdapat suatu masalah yang

berkaitan dengan kepentingan publik (Nova, 2009, h. 32).

Sedangkan Harlow (dikutip dalam Ruslan, 2006, h. 16)

menjelaskan, bahwa hubungan masyarakat merupakan fungsi

manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan,

jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut

aktifitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama,

melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan atau

permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menanggapi

opini publik, mendukung manajemen dalam mengikuti dan

memanfaatkan perubahan secara efektif, dan bertindak sebagai

sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan

penggunaan penelitian, serta teknik komunikasi yang sehat dan etis

sebagai sarana utama.

Dalam hal demikian, Public Relations selalu berusaha untuk

mengedepankan upaya yang besar untuk menjalin hubungan dengan

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

21

baik, harmonis, dan terpercaya kepada publiknya, sehingga ketika

muncul berbagai banyak opini yang timbul dari masyarakat sekitar,

maka opini publik yang terbentuk akan bersifat positif dan reputasi

yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau organisasi dapat terjaga

dengan baik.

Maka, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Public

Relations merupakan upaya tindakan komunikasi yang dilakukan

untuk menciptakan hubungan yang baik dengan stakeholders dalam

memperoleh kepercayaan dan pandangan yang positif bagi citra

perusahaan. Tentunya, Public Relations adalah proses yang

dilakukan secara bertahap, terus-menerus, dan efektif untuk

mendapatkan hasil kerja yang dilakukan dengan baik.

Definisi Public Relations juga dikemukakan oleh Griswold

(dikutip dalam Nova, 2009, h. 33), bahwa hubungan masyarakat

merupakan fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik

dalam mempelajari kebijakan dan prosedur individual atau

organisasi sesuai dengan kepentingan publik, dan menjalankan

program untuk mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik.

Kata kunci dari definisi Public Relations di atas adalah manajemen

dan tindakan. Artinya, Public Relations akan bertugas menjadi

jembatan penghubung yang nyata kepada sebuah manajemen.

Public Relations juga bertugas dalam memberikan saran kepada

manajemen secara nyata, lengkap, jelas, dan terstruktur.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

22

2.2.1.2 Fungsi Public Relations

Menurut Cutlip, Center, dan Broom (2006, h. 15) terdapat

lima fungsi utama Public Relations dalam sebuah perusahaan atau

organisasi. Fungsi tersebut antara lain; (1) menunjang aktivitas

utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama; (2) membina

hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya yang

merupakan khalayak sasaran; (3) mengidentifikasi segala sesuatu

yang berkaitan dengan opini, persepsi, dan tanggapan masyarakat

terhadap organisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya; (4) melayani

keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada

pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama; (5)

menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus

informasi, publikasi, serta saran dari organisasi

Fungsi dasar dari Public Relation adalah membentuk dan

membina hubungan baik, dengan terciptanya hubungan yang baik

maka, akan terciptalah kinerja dan kualitas kerja yang baik, guna

mencapai keuntungan bagi institusi tersebut (Elvinaro dan Soemirat,

2003, h. 87). Sedangkan menurut Anne Can Der Meiden (dikutip

dalam Rumanti, 2002, h. 204), fungsi utama dari Public Relations

adalah sebagai berikut; (1) menumbuhkan dan mengembangkan

hubungan baik antara organisasi perusahaan dengan publiknya baik

internal maupun eksternal, (2) menanamkan pengertian,

menumbuhkan motivasi, dan meningkatkan partisipasi publik, (3)

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

23

menciptakan opini publik yang menguntungkan bagi organisasi

atau perusahaan kepada publik.

Menurut Effendy (2002, h. 22) berbicara mengenai fungsi

Public Relation Officer (PRO) dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya, baik sebagai komunikator, maupun sebagai

organisator adalah:

a) Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan

organisasi.

b) Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan

publik internal dan eksternal.

c) Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan

informasi dari organisasi kepada publiknya dan

menyalurkan opini publik kepada organisasinya.

d) Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi

demi kepentingan umum.

e) Operasionalisasi dan organisasi Public Relation adalah

bagaimana membina hubungan harmonis antar organisasi

dengan publik, untuk mencegah terjadinya masalah

psikologis yang ditimbulkan dari pihak organisasi

maupun dari pihak publiknya.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

24

Jika terjadi situasi yang negatif dalam sebuah perusahaan

atau organisasi, seperti halnya dalam ditemukan adanya masalah,

konflik, pertikaian, isu, hingga berpotensi menjadi suatu krisis,

maka seorang Public Relations Officer perlu berperan aktif dan

mengaplikasikan fungsi-fungsi di atas dalam membela perusahaan.

Seorang Public Relations memiliki peran tanggung jawab sosial

bagi perusahaan. Dengan karakter jujur dan terbuka, peran PR juga

berfungsi sebagai mediator (perantara) bagi suatu perusahaan. Itulah

sebabnya, fungsi Public Relations dalam sebuah perusahaan perlu

dilakukan secara benar, supaya dampak permasalahan yang terjadi

pada perusahaan tidak terjadi berkepanjangan dan tidak

menimbulkan dampak krisis.

2.2.2 Isu

Menurut Harrison (2008, h. 550) definisi dari isu ialah

berbagai perkembangan yang terjadi, biasanya terjadi di dalam area publik

yang bersangkutan dan memiliki kepentingan. Jika isu berlanjut secara

berkepanjangan, maka akan mempengaruhi operasional dan kepentingan

jangka panjang dari perusahaan. Definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa

isu merupakan asal mula dari munculnya konflik, masalah, dan pertikaian

suatu hal secara berkepanjangan.

Setiap perusahaan atau organisasi pasti pernah mengalami isu. Isu

terjadi tanpa disadari, diprediksi, dan direncanakan. Itulah sebabnya, bagi

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

25

setiap perusahaan maupun organisasi harus siap mengatasi isu-isu yang

mungkin akan terjadi dalam waktu tertentu. Sikap dalam berjaga-jaga

adalah sikap yang bijak bagi perusahaan dalam mengantisipasi isu untuk

tidak berkepanjangan menjadi sebuah krisis. Semakin besar cakupan dan

jangkauan yang kita peroleh dari luar terhadap intenal perusahaan, maka

semakin besar juga kemungkinan terdapat munculnya isu-isu yang akan

terjadi.

Penyebab terjadinya isu adalah adanya perbedaan dan

ketidaksesuaian pengertian yang dipikirkan oleh pihak perusahaan

(manajemen) terhadap stakeholder eksternal secara signifikan, sehingga

memicu adanya perlawanan dan perdebatan yang ditimbulkan dari

stakeholder eksternal dengan pihak perusahaan. Bagi stakeholder eksternal,

mereka merasa bahwa ada sebuah masalah besar, yang tentunya tidak sesuai

dengan pikiran mereka. Hal demikian dapat diwujudkan melalui adanya

suatu nilai, fakta, realitas, atau kebijakan yang tidak sesuai. Sedangkan, bagi

perusahaan atau organisasi hal tersebut merupakan sesuatu yang baik dan

positif. Dari sini perbincangan semakin menyebar dan terbentuklah isu.

Untuk tidak terjadi sebuah krisis, maka perlu ada tindakan

penanganan dari perusahaan atau organisasi dalam mengelola dan

menanggulangi isu, yaitu melalui manajemen isu. Manajemen isu adalah

salah satu bentuk penanganan isu yang dilakukan oleh perusahaan dalam

memperkecil kemungkinan terjadinya krisis. Bentuk penanganan isu

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

26

berbagai macam bentuknya, tergantung seberapa besar potesi isu yang

dihasilkan dan dampaknya seperti apa bagi perusahaan atau organisasi.

Menurut Harrison (2008, h. 552), terdapat dua aspek

jenis isu. Yang pertama adalah aspek berdasarkan dampaknya. Terdapat dua

jenis, yaitu Defensive dan Offensive issues. Defensive issues merupakan

suatu keadaan isu yang membuat kecenderungan munculnya ancaman

terhadap suatu organisasi. Sikap sebagai organisasi perlu mempertahankan

diri agar tidak mengalami kerugian reputasi. Offensive issues adalah suatu

keadaan isu yang dapat digunakan dalam meningkatkan image dan reputasi

perusahaan. Biasanya isu ini diciptakan sebagai isu yang positif dan

berdampak bagi masyarakat.

Jenis aspek yang kedua adalah aspek keluasan isu. Terdapat empat

jenis isu yang perlu diketahui, yakni; (1) isu universal, yaitu isu-isu yang

mempengaruhi banyak orang secara langsung, bersifat umum, dan

berpotensi mempengaruhi personal. Isu ini berkembang secara langsung

melalui percakapan dari mulut ke mulut. (2) isu-isu advokasi, yaitu isu-isu

yang tidak mempengaruhi sebanyak orang seperti isu universal. Isu

advokasi muncul karena disebarkan oleh kelompok tertentu yang mengaku

telah merepresentasi kepentingan publik. (3) isu selektif, yaitu isu yang

hanya mempengaruhi kelompok tertentu. Isu ini muncul berkaitan dengan

kepentingan banyak orang, tetapi hanya pihak-pihak tertentu yang secara

langsung terpengaruh, yang lebih memerhatikan isu ini. (4) isu praktis, yaitu

isu yang hanya melibatkan atau berkembang di antara para pakar.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

27

Menurut Crable dan Vibbert (dikutip dalam Regester dan Larkin,

2008, h. 51) setiap isu akan muncul ketika suatu organisasi atau kelompok

dikaitkan dengan sesuatu yang dipersepsikan sebagai masalah (atau justru

sebagai peluang), yang merupakan suatu konsekuensi dari adanya regulasi

atau politik yang berkembang maupun perubahan atau tren dalam konteks

ekonomi maupun sosial. Hal tersebut adalah awal mula isu akan

berkembang (isu potensial).

Isu sesungguhnya berasal dari adanya gagasan atau ide yang secara

potensial berdampak pada organisasi dan dapat mengakibatkan tindakan

yang meningkatkan kesadaran atau reaksi dari organisasi tersebut, atau

bahkan publik yang lebih luas (Hainsworth, dikutip dalam Regester dan

Larkin, 2008, h. 50). Isu juga didefinisikan sebagai isu ketika suatu

organisasi mulai memiliki kesadaran bahwa terdapat masalah yang nyata

dihadapi oleh organisasi dan memiliki konsekuensi pada organisasi tersebut

(Grunig dan Hunt, dikutip dalam Regester dan Larkin, 2008, h. 51).

Menurut Jones dan Chase (1979, dikutip dalam Coombs, 2012, h.

32) isu terjadi karena adanya suatu proses peristiwa dari berbagai masalah

yang telah berkembang dan menghasilkan efek. Efek yang dihasilkan akan

membentuk menjadi krisis jika tidak segera ditangani secara cepat dan baik.

Hal demikian dilihat melalui model manajemen isu yang mereka rumuskan.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

28

Gambar 2.1. Model Manajemen Isu Menurut Jones dan Chase

SUMBER: Coombs (2012) On Going Crisis Communication, h. 34.

Berdasarkan model manajemen isu di atas menurut Jones dan Chase

(1979, dikutip dalam Coombs, 2012, h. 34) dapat dilihat, bahwa ketika isu

itu muncul di kalangan perusahaan, sikap perusahaan harus segera

menanggulangi isu berdasarkan model di atas. Sejak munculnya isu dan isu

tersebut mulai berkembang secara nyata, hingga dapat ditangani dengan

baik dan dilakukan evaluasi oleh perusahaan sebagai tahap akhir

penanggulangan isu. Menurut Jones dan Chase langkah-langkah berikut

adalah tahap yang baik dan efektif untuk dilakukan oleh perusahaan

maupun perusahaan dalam menanggulangi isu yang baru mulai muncul

sekalipun (Coombs, 2012, h. 34).

Perusahaan atau organisasi harus bisa mengidentifikasi isu yang

sebenarnya terjadi melalui tahapan model pertama dalam issue

Issue Identification

Issue Analysis

Issue Change Strategy Opinion

Issue Action Program

Evaluation

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

29

identification. Setelah mengidentifikasi isu, perusahaan harus menelusuri

secara lebih dalam lagi terhadap isu tersebut (Coombs, 2012, h. 35).

Apakah isu tersebut berpotensi besar bagi nilai perusahaan atau tidak.

Diikuti oleh proses perumusan strategi dan tindakan nyata (taktik) dalam

implementasi penanggulangan isu.

2.2.3 Public Relations dalam Manajemen Isu

Public Relations merupakan suatu bidang pekerjaan yang telah

berkembang tanpa batasan dan dihargai selama lebih dari tiga dekade. Kini

PR juga sudah menjadi salah satu industri yang sudah berkembang pesat

dengan ditandai adanya aktivitas badan, institusi, lembaga, dan peristiwa

(Nova, 2009, h. 10).

Public Relations dan manajemen isu memiliki peran yang berkaitan

satu sama lain. Manajemen isu merupakan tindakan atau implementasi

nyata dari tools PR. Di dalam hubungan masyarakat terdapat manajemen

isu sebagai aksi nyata dalam membangun komunikasi dan hubungan. Salah

satunya adalah penanganan isu melalui tindakan manajemen isu. Maka dari

itu, suatu perusahaan atau organisasi perlu memahami tentang peran Public

Relations secara garis besar, karena isu-isu yang berkembang dapat

dimanajemen dengan baik oleh Public Relations yang efektif.

Menurut Cutlip, Center, dan Broom (2011, h. 24) di dalam

manajemen isu terdapat dua esensi yang perlu dipahami ketika isu itu mulai

muncul. Esensi yang pertama adalah adanya identifikasi dini atas isu yang

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

30

berpotensi mempengaruhi organisasi. Lalu esensi yang kedua dalam

manajemen isu adalah suatu respon strategis yang didesain mengurangi atau

memperbesar konsekuensi dari isu yang terjadi.

Jones dan Chase (1979, dikutip dalam Coombs, 2012, h. 35)

mengatakan terdapat lima tahapan manajemen isu yang bersifat universal.

Tahapan tersebut sudah menjadi standar internasional dan formula bagi

setiap ahli akademis manajemen isu, seperti Regester dan Larkin (2008),

Johnston (2008), dan Seitel (2001). Tahap-tahap tersebut adalah sebagai

berikut:

a) Mengidentifikasi isu

Keberadaan Public Relations dalam menjalin komunikasi yang

baik kepada publik tentu mengenal setiap isu-isu yang diasumsikan

berpotensi dapat mempengaruhi dan berdampak bagi suatu perusahaan atau

organisasi. Ketika tim manajemen isu sudah mengenal dan menelusuri isu

tersebut secara jelas dan nyata, maka hal tersebut sesungguhnya telah lahir

dari peran PR yang baik dalam suatu perusahaan. Tujuan dilakukannya

identifikasi isu, supaya terdapat prioritas utama atas masalah yang sedang

terjadi. Beberapa proses identifikasi yang perlu dijalankan sesuai dengan

tahap ini, antara lain:

1. Polling opini. Pihak Public Relations harus mampu menyediakan

berbagai daftar pertanyaan untuk disebarkan kepada publik melalui

sarana media sebagai penghubung antara perusahaan dengan

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

31

konstituen. Contohnya, melalui majalah internal, newsletter,

advertorial, dan sebagainya.

2. Focus Group Discussion (FGD). Tahap ini aktif dalam menjalin

komunikasi dengan para pemuka pendapat (opinion leader).

3. Media monitoring. Aktivitas ini merujuk pada tindakan

pengawasan pada berita-berita online dan cetak. Melalui media, tim

manajemen isu akan memperoleh data aktual pemberitaan-

pemberitaan terkait informasi perusahaan atas masalah yang

dihadapi.

4. Menampung opini publik internal sebagai media untuk

menyampaikan aspirasi.

5. Melakukan management by walking around dengan mengunjungi

dan berinteraksi dengan kelompok publik untuk menampung

aspirasi.

b) Analisis Isu

Tahapan ini mencakup upaya dalam menganalisis penyebab

terjadinya isu dan beberapa kemungkinan yang mempengaruhi suatu

perusahaan. Melalui analisis isu, perusahaan berpotensi dapat

mengetahui isu yang sebenarnya muncul itu seperti apa, apa

penyebab isu itu muncul, dan dari mana sumbernya. Public

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

32

Relations dapat menggunakan kriteria: seberapa besar dampak yang

diakibatkan dan seberapa besar jumlah publik yang terlibat.

c) Pilihan Strategi Perubahan Isu

Dalam tahap ini, Pubic Relations berusaha untuk merumuskan

program-program yang bisa dilakukan organisasinya untuk

menanggapi isu tersebut. Tahap ini dimulai dari respon perusahaan

terhadap isu yang dihadapi.

d) Program Penanganan Isu

Pada tahap ini perusahaan mulai memutuskan kebijakan yang

mendukung perubahan yang diinginkan untuk membuat suatu

strategi program penanganan isu. Tahap ini juga dikenal sebagai

program komunikasi yang terintegrasi oleh Public Relations yang

tentu terlibat dan berkonsistensi terhadap strategi setiap divisi

perusahaan. Contohnya seperti bagian keuangan, human resources,

marketing, dan sebagainya. Tahap ini merupakan tahapan pelaksana

program (issue action program).

e) Evaluasi Hasil

Langkah yang terakhir adalah hasil dari evaluasi yang dilakukan

sebagai tahap akhir. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimana implementasi program yang telah dilakukan. Melalui

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

33

evaluasi, perusahaan atau organisasi dapat melihat efektivitas atas

upaya-upaya yang dilakukan dalam melakukan manajemen isu.

Evaluasi dilakukan dengan tujuan agar perusahaan dapat

mengoreksi bilamana masih terdapat upaya penanganan isu yang belum

maksimal dan dapat diperbaiki di kemudian hari. Hal ini akan menjadikan

perusahaan mampu mengelola dan menangani isu dengan baik, karena

tindakan evaluasi akan menjadi proses belajar dari semuanya. Itulah

sebabnya, penerapan manajemen isu dalam perusahaan perlu

dimaksimalkan dan dikuatkan.

Menurut Heath dan Coombs (2004, dikutip dalam Prayudi, 2007, h.

25 – 39) ada beberapa tujuan dalam melaksanakan manajemen isu yang

berkaitan dengan praktik Public Relations, yaitu:

a) Untuk memahami isu, sebab yang memunculkan isu dan

hubungannya yang mempengaruhi bagaimana isu akan diputuskan.

b) Untuk mengawasi situasi, mendengarkan saran dan kritik, dan

yang menentukan posisi isu. Posisi isu dirumuskan oleh Public

Relations dengan melihat situasi dan mendengarkan kritik dari

berbagai pihak.

c) Untuk memahami apa yang mereka katakana dan motif dari

kepentingan mereka. Public Relations mencoba untuk memahami

keinginan dan kehendak masyarakat, supaya pihak perusahaan akan

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

34

berusaha menyatukan pendapat dan persepsi jika memang

memungkinkan.

d) Untuk menginformasikan, meyakinkan, bahwa fakta utama yang

relevan dengan isu tersedia bagi publik seiring dengan mereka

berpikir mengenai isu. Hal ini merupakan wujud bagi seorang PR

dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk

mengklarifikasi permasalahan dan memikirkan strategi dalam

mengelola isu yang baik.

e) Untuk meyakinkan publik atas beberapa posisi dan untuk dibujuk

sebagai konsekuensinya, sehingga penyelesaian terbaik dapat

diambil. Hal ini juga dapat diyakini untuk memotivasi publik supaya

isu segera terselesaikan.

f) Untuk terlibat dalam pembuatan keputusan dan negosiasi dalam

menyatukan kepentingan, mengurangi konflik, dan menyelesaikan

masalah.

g) Untuk menciptakan kembali makna yang menyatukan

kepentingan dan mereduksi konflik dan menyelesaikan masalah isu.

2.2.4 Strategi Manajemen Isu Public Relations

Menurut Johnson dan Scholes (1993, dikutip dalam Cornelissen,

2004, h. 97) mendefinisikan strategi adalah arah dan ruang lingkup dari

sebuah organisasi atau lembaga dalam jangka panjang, yang ingin mencapai

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

35

keuntungan melalui konfigurasi dari sumber daya dalam lingkungan yang

menantang, demi memenuhi kebuthan pasar dan suatu kepentingan. Secara

garis besar, pengertian strategi merupakan sekumpulan cara yang disusun

dan diupayakan dengan tertuju pada suatu masalah yang berkaitan dengan

pelaksanaan jangka waktu tertentu.

Sedangkan menurut Cornelissen (2004, h. 99) menjelaskan bahwa

strategi komunikasi merupakan upaya positif yang dilakukan perusahaan

ataupun organisasi dalam berusaha untuk menciptakan tindakan (tactic)

yang tepat sesuai dengan tahap implementasinya. Strategi komunikasi

dalam perusahaan mengacu pada visi dan misi dari perusahaan dalam

menjadi sosok yang bijak dalam mengambil keputusan, melalui strategi

komunikasi yang dibentuk sesuai fakta dan realitas yang terjadi.

Jika berbicara mengenai strategi Public Relations, maka dapat

disimpulkan bahwa adanya sebuah langkah-langkah yang diupayakan

Public Relations mengacu pada program-program yang bertujuan untuk

kemajuan perusahaan. Hal tersebut didukung berdasarkan tujuan utama

terbentuknya perusahaan, ialah untuk mengalami kemajuan perusahaan

secara efisien.

Menurut Ruslan (2002, dikutip dalam Nova, 2004, h. 41)

mengatakan strategi Pubic Relations atau yang lebih dikenal dengan bauran

Public Relations, adalah sebagai berikut:

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

36

a) Publications

Setiap fungsi dan tugas dari Public Relations adalah untuk

menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi

melalui berbagai media mengenai aktivitas atau kegiatan perusahaan

atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik.

Dalam hal ini, tugas PR adalah menciptakan berita untuk mencari

publisitas melalui kerjasama dengan pihak wartawan dengan tujuan

menguntungkan citra lembaga atau organisasi yang diwakilinya.

b) Event

Merancang sebuah event yang bertujuan untuk memperkenalkan

produk dan layanan perusahaan, mendekatkan diri ke publik dan

lebih jauh lagi dapat mempengaruhi opini publik. Berikut beberapa

jenis event:

1. Calendar event, meliputi kegiatan rutin yang

diselenggarakan pada waktu tertentu, seperti menyambut

hara raya Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru, hari ulang tahun,

dan sebagainya.

2. Special events, meliputi acara ajang yang sifatnya khusus

dan dilaksanakan pada saat-saat tertentu, di luar acara yang

rutin dari program kerja PR. Contohnya seperti peluncuran

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

37

produk baru, pembukaan kantor, peresmian jalan baru,

gedung baru, dan sebagainya.

3. Moment event, meliputi acara yang bersifat momentum

atau bersifat lebih khusus. Misalnya menyambut pesta perak,

pesta emas, pesta berlian, hingga menghadapi millennium.

c) News (menciptakan berita)

Berupaya menciptakan berita melalui press release, newsletter,

buletin, dan lain-lain. Untuk itulah seorang PR harus mempunyai

kemampuan menulis untuk menciptakan publisitas.

d) Community involvement (kepedulian terhadap komunitas)

Keterlibatan tugas sehari-hari seorang PR adalah mengadakan

kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu guna menjaga

hubungan baik dengan pihak organisasi atau lembaga yang

diwakilinya.

e) Inform or image (memberitahukan atau meraih citra)

Ada dua fungsi utama Public Relations, yaitu memberikan informasi

kepada publik atau menarik perhatian, sehingga diharapkan dapat

memperoleh tanggapan berupa citra positif.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

38

f) Lobbying and negotiation

Keterampilan untuk melobi melalui pendekatan pribadi dan

kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang PR.

Tujuan lobi adalah untuk mencapai kesepakatan atau memperoleh

dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh terhadap

kelangsungan bisnis perusahaan.

g) Social responsibility (tanggung jawab sosial)

Memiliki tanggung jawab sosial dalam aktivitas PR menunjukkan

bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap masyarakat. Hal

ini akan meningkatkan citra perusahaan di mata publik. Saat ini

banyak perusahaan menjadikan kegiatan sosial sebagai aktivitas

yang harus dilakukan. Bentuknya beragam seperti peduli terhadap

bencana banjir, memberikan beasiswa, santunan anak yatim,

pengobatan gratis, dan lain-lain.

Menurut Regester dan Larkin (2008, h. 66) terdapat tiga strategi

yang harus dilakukan oleh seorang Public Relations Officer dalam sebuah

perusahaan dalam berupaya untuk melakukan manajemen isu, antara lain;

a) Adaptive change strategy. Strategi ini merupakan strategi yang

terbuka terhadap adanya perubahan, mengantisipasi perubahan, dan

menawarkan dialog konstruktif untuk menggapai kompromi dan

akomodasi.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

39

b) Reactive change strategy. Strategi ini merupakan ketidakinginan

perusahaan untuk mengubah kebijakannya, karena perusahaan

tersebut sudah menganggap kebiajakannya yang dilakukan selama

ini sudah mampu meredam isu yang terjadi.

c) Dynamic respons strategy. Strategi ini merupakan strategi yang

bertujuan untuk mengantisipasi dan membentuk arah pembuatan

kebijakan publik dengan menentukan yang akan dilaksanakan.

2.2.4.1 Reactive Public Relations Strategies

Menurut Smith (2009, h. 115) terkait dengan upaya suatu

perusahaan dalam melakukan strategi manajemen isu, terkadang

beberapa perusahaan berada dalam situasi yang reaktif dalam

menangani suatu isu yang sedang terjadi. Hal ini termasuk ke dalam

jenis strategi manajemen isu public relations yang bersifat reaktif.

Jenis strategi manajemen isu ini dilakukan saat isu baru muncul dan

ditetapkan perusahaan sebagai salah satu isu yang berdampak bagi

perusahaan. Sejak itulah, perusahaan baru akan memikirkan dan

merumuskan strategi dan tindakan nyata apa yang harus dilakukan

terhadap isu tersebut.

Dalam reactive public relations strategies, sikap yang reaktif

ini termasuk strategi yang ditanggapi sebagai tanggapan perusahaan

dalam mengembangkan tujuan untuk membentuk persepsi publik,

memelihara, dan memulihkan reputasi untuk membangun kembali

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

40

kepercayaan publik terhadap perusahaan. Menurut Smith (2009, h.

117) terdapat tujuh (7) tipologi reactive public relations strategies

yang dapat dijadikan perusahaan sebagai pembentukan strategi

dalam menanggapi sebuah isu yang bersifat reaktif. Namun, dalam

penelitian ini Peneliti hanya membahas satu dari tujuh tipologi yang

dirumuskan oleh Ronald D. Smith. Reactive strategy yang

dirumuskan oleh Ronald D. Smith, antara lain; Reactive Strategy 1:

Pre-emptive Action, Reactive Strategy 2: Offensive Response,

Reactive Strategy 3: Defensive Response, Reactive Strategy 4:

Diversionary Response, Reactive Strategy 5: Vocal Commiseration,

Reactive Strategy 6: Rectifying Behaviour, dan Reactive Strategy 7:

Deliberate Inaction.

Dalam penelitian ini, Peneliti hanya akan membahas Reactive

Strategy 7: Deliberate Inaction karena perusahaan yang Peneliti

teliti hanya bersikap dan melakukan strategi ini. Menurut Smith

(2009, h. 131), deliberate inaction merupakan salah satu tindakan

dalam public relations yang memberikan respon dengan tidak

memberikan tanggapan atau perhatian terhadap suatu isu tersebut

dan lebih memilih untuk bersikap “diam” di saat suatu isu sedang

terjadi. Hal ini dikenal dengan istilah strategic silence atau strategic

ambiguity. Keduanya memiliki persamaan satu sama lain dan

memiliki keterhubungan yang bersifat untuk mengabaikan suatu isu.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

41

a) Strategic Silence

Menurut Smith (2009, h. 131) strategic silence merupakan

strategi yang digunakan dan ditujukan untuk mengambil sikap yang

sabar dan tenang terhadap situasi isu yang sedang terjadi. Di dalam

strategies silence, perusahaan menerima segala bentuk isu yang

sedang terjadi untuk dapat diterima dan didengarkan. Namun, dalam

hal ini perusahaan tidak akan mengambil langkah yang aktif untuk

menangani isu, melainkan hanya akan melihat dan menyimak.

Bukan berarti perusahaan yang bersikap dalam hal ini tidak peduli

terhadap suatu isu atau masalah yang terjadi, tetapi hal tersebut telah

termotivasi oleh niat yang positif dari perusahaan atas kenyataan

yang terjadi, sehingga perusahaan akan lebih berada dalam posisi

“mengalah” dalam hal itu.

Strategic silence juga meyakini, bahwa bersikap tenang dan

diam akan menjaga situasi semakin aman dan lebih baik, karena

sikap ini akan menjauhkan dari hal-hal yang mengandung unsur

kericuhan dan kekerasan. Dalam strategi ini, perusahaan sudah

mengetahui jauh lebih dahulu penyebab dan sebab akibat atas isu

yang sedang terjadi. Strategic silent bukanlah perkataan yang

dikenal sebagai pernyataan “no comment”,

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

42

2.3 Kerangka Berpikir

Isu di PT. Kereta Cepat Indonesia China Terkait

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Penolakan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Manajemen Isu Menurut Jones & Chase Model

Identifikasi

Isu

Analisis

Isu

Strategi Upaya

Penanganan Isu

Tindakan

Penanganan Isu Evaluasi

Strategi Manajemen Isu PT. Kereta Cepat Indonesia

China (KCIC) Dalam Menangani Isu Penolakan

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sifat Penelitian

Sifat dari penelitian ini bersifat penelitian deskriptif yang menggunakan

pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang

dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang

suatu keadaan secara objektif. Desain penelitian ini digunakan untuk memecahkan

atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang.

Penelitian deskriptif juga berarti penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan

fenomena atau karakteristik individual, situasi, atau kelompok tertentu secara

akurat.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Menurut

Sugiono (2009, h. 15) pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang berlandaskan

pada filsafat postpositifsime, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang

alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana Peneliti adalah sebagai

instrumen kunci. Penelitian kualitatif mengacu pada inti latar belakang alamiah

secara holistik dan menjadikan manusia sebagai alat atau sumber dari sebuah

penelitian. Dalam melakukan pendekatan kualitatif, seorang Peneliti harus dapat

melakukan analisis data secara induktif dan lebih mementingkan proses daripada

hasil, serta hasil penelitian yang dilakukan harus disepakati oleh Peneliti itu sendiri

dan subjek penelitian.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

44

Stacks dan Bowen menjelaskan mengenai definisi penelitian kualitatif

sebagai “research that seeks in-depth understanding of particular cases and issues,

rather than generalizable statistical information, through probing, open-ended

methods such as depth interview, focus groups, and ethnographic observation”

(Michaelson & Stacks, 2014, h. 95). Pendekatan kualitatif diharapkan mampu

menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku

yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi

tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang

utuh, komprehensif, dan holistik. Peneliti menggunakan sifat penelitian ini, karena

penelitian yang dibahas mengacu pada gagasan di atas untuk menganilisis dan

mendeskripsikan tentang perilaku dan tanggapan dari seseorang.

Paradigma yang digunakan dalam penelitian “Strategi Manajemen Isu PT.

Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dalam Menangani Isu Penolakan Proyek

Kereta Cepat Jakarta-Bandung” ini adalah post-positivistik. Menurut Creswell

(2007, h. 20) paradigma post-positivistik merupakan pendekatan yang memiliki

unsur-unsur yang reduksionistik, logis, melakukan penekanan pada pengumpulan

data empiris, kritis, melihat realitas dengan orientasi efek, dan menentukan hasil

penelitian berdasarkan teori-teori. Definisi dari paradigma yaitu suatu cara pandang

dalam memahami kompleksitas dunia nyata. Di dalam paradigma akan

menunjukkan apa yang penting, abash, dan masuk akal. Suatu paradigma penelitian

juga bersifat normatif, artinya menunjukkan kepada praktisnya apa yang harus

dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau epitemologis yang

panjang.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

45

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus.

Menurut Yin (2011, h. 24), definisi metode penelitian studi kasus adalah suatu

penelitian sistematis yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan

nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tidak tampak dengan

tegas, dan dimana multisumber bukti dimanfaatkan. Studi kasus adalah salah satu

strategi penelitian di dalam ilmu sosial. Studi kasus digunakan untuk mendapatkan

data dari berbagai sumber penelitian (observasi, artefak, arsip, dokumen,

wawancara, sumber-sumber majemuk) secara sistematik terhadap individu,

kelompok, organisasi atau kegiatan.

Yin (2011, h. 26) juga mengatakan studi kasus adalah suatu inkuiri empiris

yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-

batas antara fenomena dan konteks tidak tampak secara tegas atau jelas dan

menggunakan berbagai sumber atau multisumber bukti. Studi kasus

memungkinkan peneliti untuk mempertahankan karakteristik holistik dan

bermakna dari peristiwa-peristiwa kehidupan nyata seperti silklus kehidupan

seseorang, proses-proses organisasional dan manajerial, perubahan lingkungan

sosial, hubungan-hubungan internasional, dan kematangan industri-industri

Penelitian studi kasus dapat dibedakan menjadi tiga, masing-masing adalah

tipe eksplanatoris, yaitu untuk menjelaskan hubungan kausal dalam konteks

kehidupan nyata. Tipe eksploratoris, yaitu digunakan untuk mengeksplorasi

peristiwa kehidupan nyata seperti silklus kehidupan seseorang, proses-proses

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

46

organisasional dan manajerial, perubahan lingkungan sosial, hubungan-hubungan

internasional, dan kematangan industri-industrisuatu situasi yang tidak dapat

dievaluasi secara intevensi atau berdasarkan single point saja. Dan tipe berikutnya

adalah deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fenomena yang terjadi pada

kehidupan nyata.

Studi kasus dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan pengertian atau

penjelasan dari sebuah fenomena secara menyeluruh. Suatu kasus dapat terdiri atas

hubungan antar bagian-bagian yang harus dipahami dalam kontek keseluruhan,

sedangkan jika hubungan antar bagian dianggap hubungan kausalitas, maka yang

lebih penting adalah mengapa dan bagaimana itu terjadi. Menurut Creswell (2010,

h. 16), penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan

memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap

berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan.

Peneliti menggunakan metode penelitian ini, karena peneliti meneliti

berdasarkan sebuah kasus atau kejadian yang pernah terjadi sebelumnya secara

jelas dan diakui. Ketika kasus tersebut terjadi, ternyata mengandung banyak unsur

pemahaman dan kontroversian dari berbagai pihak. Maka dari itu, dipilihlah metode

penelitian studi kasus dengan tujuan untuk membahas dan menelusuri lebih dalam

atas kasus yang telah terjadi, hingga mendapatkan suatu titik kebenaran atau

jawaban. Tentunya penelitian kualitatif yang penulis lakukan ini mengacu pada

suatu kasus yang spesifik.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

47

3.3 Key Informan dan Informan

Key Informan adalah target individu yang akan peneliti tentukan dalam

menjawab masalah atas penelitian yang peneliti lakukan. Mereka merupakan orang-

orang yang mengetahui dan memiliki informasi pokok yang diperlukan peneliti

terkait penelitian ini. Berbeda dengan informan, yaitu orang-orang yang terlibat

secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti (Hendarso, dikutip dalam

Suyanto, 2005, h. 171). Maka dari itu, pada penelitian ini key informan yang akan

dipilih untuk menjadi narasumber dalam penelitian adalah:

1. Febrianto Arief, selaku Senior Manager Corporate

Communications PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Beliau akan memberikan penjelasan kepada peneliti mengenai

rumusan dan gambaran strategi komunikasi Pubic Relations

KCIC, khususnya dalam melakukan manajemen isu secara jelas.

2. Ditha Fitria, selaku Corporate & Marketing Communications PT.

Kereta Cepat Indonesia China yang turut akan memberikan dan

melengkapi penjelasan mengenai rancangan dan strategi bentuk

komunikasi Public Relations dalam melakukan manajemen isu

yang lebih jelas lagi. Marketing & Corporate Communications

adalah orang yang dipilih untuk memberikan dan melaksanakan

fungsi strategi yang sudah direncanakan untuk dilakukan secara

terbuka di depan umum (publik).

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

48

Peneliti memilih mereka, karena Peneliti yakin dan percaya, bahwa

narasumber yang akan dipilih nanti akan memberikan informasi yang sesuai dan

tentunya dapat memaksimalkan penelitian yang Peneliti lakukan terkait topik ini.

Wawancara akan dilakukan secara mendalam dan terstruktur agar dapat menjawab

rumusan masalah yang Peniliti rumuskan baik secara jelas dan tepat. Tentunya,

bahan perbincangan Peneliti dengan narasumber ini dapat dijadikan sebagai bahan

diskusi yang mengungkap suatu penyebab dan alasan suatu masalah atas adanya

suatu nilai kebenaran yang menjadi analisis Peneliti, sehingga menciptakan

kesimpulan yang baik.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian “Strategi Manajemen Isu PT. Kereta Cepat Indonesia China

(KCIC) Dalam Menangani Isu Penolakan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung”

ini dilakukan dengan teknik yang disiapkan dalam mengumpulkan data, yakni

wawancara mendalam dengan beberapa narasumber, observasi dengan beberapa

media online, dan melakukan studi dokumen (dokumentasi). Wawancara

mendalam (In-depth Interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara

dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan

pedoman (guide) wawancara dimana pewawancara dan informan terlibat dalam

kehidupan sosial yang relatif lama (Sutopo, 2006, h. 72). Menurut Esterberg dalam

Sugiyono (2013, h. 231), wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan

makna dalam suatu topik tertentu.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

49

Lalu, teknik pengumpulan data kedua yang peneliti lakukan adalah

observasi. Menurut Denzin (2005, h. 496), metode observasi merupakan langkah

awal untuk memahami situasi dan pandangan sosial yang terjadi, melalui tahapan,

sejarah, bentuk, dan problematika etis yang terdapat didalamnya. Sedangkan

menurut Kriyantono (2009, h. 108), observasi merupakan interaksi perilaku dan

percakapan yang dilakukan di antara subjek penelitian yang diteliti. Observasi

dilakukan agar peneliti dapat mengamati secara langsung bagaimana aktivitas,

perilaku, gaya berbicara, serta simbol-simbol yang ditampilkan oleh informan.

Menurut Kriyantono (2009, h. 109) terdapat dua tipe observasi, yaitu:

1. Observasi partisipan, metode observasi dimana peneliti berfungsi sebagai

partisipan dan ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh kelompok

yang diteliti.

2. Observasi non partisipan, metode observasi dimana peneliti hanya

bertndak mengobservasi tanpa ikut terjun melakukan aktivitas seperti yang

dilakukan oleh kelompok yang diteliti.

Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

observasi non partisipan dengan mengamati beberapa media sosial yang menjadi

alat serta objek perusahaan KCIC dalam merumuskan strategi yang digunakan

untuk menangani isu berbasis media online. Dalam hal ini, Peneliti juga

mengumpulkan data berita dari sumber online sebagai pelengkap dalam

mendapatkan informasi aktual terkait dengan proses pembangunan kereta cepat

Jakarta-Bandung. Teknik pengumpulan data yang ketiga adalah studi dokumen.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

50

Menurut Sugiyono (2013, h. 240), dokumen merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan

harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan.

Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-

lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa

gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Jenis

dokumen yang akan peneliti ambil adalah dokumen berbasis gambar, tulisan,

kebijakan, dan lain-lain yang bersangkutan.

3.5 Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan data dilakukan menggunakan triangulasi. Triangulasi

adalah proses pengecekan atau kroscek terhadap sejumlah teori, metode, dan

narasumber yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh peneliti. Tujuannya supaya

keseluruhan dari penelitian ini dapat secara sah dan sesuai dengan ketentuan

penelitian, sehingga penelitian ini memiliki makna di dunia akademis maupun

praktis. Menurut Moleong (2010, h. 330), triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Jenis triangulasi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan triangulasi sumber,

karena Peneliti memanfaatkan sumber sebagai proses pengecekan keabsahan teori

dan hasil lapangan yang digunakan.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

51

Terdapat 4 (empat) kriteria sebuah penelitian bisa mendapatkan keabsahan

(Moleong, 2010, h. 324-326), yakni:

1. Derajat kepercayaan, derajat kepercayaan merupakan pengganti

konsep validitas internal dari non kualitatif. Kriteria ini berfungsi

untuk menekankan inkuiri sehingga dapat meningkatkan

kepercayaan dari penemuan yang dapat dicapai, dan

mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan

dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang

sedang diteliti.

2. Keteralihan. Kerteralihan merupakan persoalan empiris yang

bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dengan

penerima, dalam melakukan hal ini, peneliti perlu mencari dan

mengumpulkan kejadian empiris mengenai kesamaan konteks

3. Kebergantungan. Kebergantungan di sini dimana sebuah

penelitian kualitatif menjadikan manusia sebagai instrumen

penelitian. Sebuah penelitian dapat dikatakan valid apabila saat

terjadi pengulangan suatu studi dengan kasus dan kondisi yang

sama akan tetap menghasilkan hasil yang secara esensial sama.

4. Kepastian, kepastian dalam penelitian kualitatif harus bersifat

objektif atau tidak bergantung pada persetujuan beberapa orang

terhadap pendangan, pendapat, dan penemuan seseorang.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

52

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dari penelitian ini bersifat memiliki teknik analisis

deskriptif. Tujuan dari penelitian deskriptif kualitatif searah dengan rumusan

masalah serta pertanyaan penelitian atau identifikasi masalah. Hal ini disebabkan

tujuan dari penelitian ini akan menjawab pertanyaan yang sebelumnya

dikemukakan oleh rumusan masalah serta pertanyaan penelitian atau identifikasi

masalah.

Yin (2014, h. 54) menjelaskan terdapat 3 (tiga) teknik analisis yang dapat

diaplikasikan untuk penelitian studi kasus, antara lain:

1. Penjodohan pola. Teknik ini akan membandingkan pola yang

didasarkan atas empiri dengan pola yang diprediksikan (atau

dengan beberapa prediksi alternatif). Jika kedua pola ini

dilakukan secara bersama-sama, hasilnya akan menguatkan

validitas internal studi kasus yang bersangkutan. Dalam studi

kasus deskriptif, penjodohan pola akan relevan dengan pola-pola

variable spesifik yang diprediksikan dan ditentukan sebelum

pengumpulan datanya.

2. Pembuatan eksplanasi. Teknik ini bertujuan untuk menganalisis

data studi kasus dengan cara membuat suatu eksplanasi tentang

kasus yang bersangkutan. Prosedur ini relevan untuk kasus

eksplanatoris karena dipandang sebagai bagian dari proses

pengembangan hipotesis.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

53

3. Analisis deret waktu. Analisis ini merupakan analisis yang

dilakukan secara langsung analog dengan analisis yang

diselenggarakan dalam eksperimen dan kuasi eksperimen.

Analisis ini dapat mengikuti banyak pola. Semakin rumit dan

tepat pola tersebut, maka akan semakin tertumpu analisis deret

waktu pada landasan yang kokoh bagi penarikan konklusi studi

kasus.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

54

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Subjek / Objek Penelitian

4.1.1 PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)

Perusahaan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) merupakan

perusahaan Swasta yang bergerak di bidang transportasi umum Negara

Indonesia, khususnya yang berfokus pada proyek pembangunan Kereta

Cepat Jakarta-Bandung dalam menciptakan transportasi yang handal bagi

masyarakat. PT. KCIC ini didukung langsung oleh Presiden Indonesia (Joko

Widodo) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang

sekaligus berada dalam pengawasan mereka selaku pemerintahan Indonesia

dalam membangun transportasi umum yang menjamin mobilisasi manusia

secara optimal. Inilah yang disebut sebagai proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung. Sesuai dalam peraturan Perpres tahun 2015 yang dibentuk dalam

menciptakan transportasi umum yang mendorong modernisasi kemajuan

bangsa dan mencakup kebutuhan kesenjangan sosial, maka terbentuklah PT.

Kereta Cepat Indonesia China sebagai perusahaan yang akan membangun

transportasi umum yang sesuai dalam Perpres tahun 2015.

Indonesia menjalin kerjasama dengan China (Tiongkok) dalam

membangun proyek infrastruktur Negara ini. Pada tanggal 26 Maret 2015,

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

55

Presiden Republik Indonesia telah melakukan kunjungan Pemerintah

Indonesia ke Tiongkok untuk membahas sejak awal proyek ini akan

dibentuk. Indonesia mengajukan bantuan pada pihak China yang akan

menjadi partner dalam pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Sejak saat itu, akhirnya China menerima tawaran dari Indonesia dalam

membangun proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Gambar 4.1 Logo PT. Kereta Cepat Indonesia China

SUMBER: http://kcic.co.id/siapa-kami/

Ada beberapa hal yang menjadi kesepakatan antara Indonesia dan

China dalam proses pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dari awal

hingga proyek ini selesai. Beberapa kesepakatan yang dijalin oleh pihak

Indonesia yang diwakilkan oleh PT. KCIC dengan pihak China, bahwa

proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini tidak dibiayai oleh Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Peraturan ini dibuat dan disetujui

langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam Perpres

No. 107 tahun 2015. Sesuai dengan adanya Perpres No. 107/2015 yang juga

menjelaskan, bahwa proyek ini adalah bersifat business to business (B2B).

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

56

Dalam menjalin kerjasama dengan China melalui basis B2B,

Pemerintah Indonesia hanya akan memberikan jaminan mengenai

konsistensi kebijakan pembangunan kereta cepat secara langsung dan

transparan. Sementara proses pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung

ini dibuat, maka China akan berperan dalam memberikan pinjaman dana

kepada Indonesia untuk pembangunan proyek ini. Ketika proyek ini sudah

dapat beroperasi pada tahun 2019, maka saat itulah basis B2B akan

disesuaikan dengan pihak China sebagai kesepakatan yang sudah dibentuk

sejak awal pembangunan kereta ini dibuat. Pembangian konsorsium hasil

kerja antara Indonesia dengan China adalah 60% (Indonesia) dan 40%

(China). Hal ini juga melengkapi identitas kereta cepat Jakarta-Bandung,

bahwa wujud fisik kereta cepat yang akan digunakan adalah lisensi produk

dari China (PT. Kereta Cepat Jakarta-Bandung, 2017, h. 21)

PT. KCIC adalah perusahaan yang di dalamnya terdapat konsorsium

dari beberapa BUMN di Indonesia dan China. Yang dimaksud dari

konsorsium adalah pihak-pihak institusi BUMN yang turut membantu,

mengerjakan, memberikan investasi, menanam saham, dan berperan penting

dalam pembangunan infrastruktur secara berkelanjutan hingga memperoleh

keuntungan dan hasil yang sama. Dalam kata lain, konsorsium ini tergabung

dalam pembiayaan bersama terhadap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung

kepada pihak PT. KCIC.

Beberapa konsorsium dari Indonesia yang turut bergabung dalam

membiayai proyek ini, antara lain; Leader: PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk,

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

57

PT. Jasamarga (Persero), PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), dan PT.

Kereta Api Indonesia (Persero). Sedangkan beberapa konsorsium yang

membiayai dari pihak Tiongkok (China) bagi proyek ini, antara lain; Leader:

CHINA RAILWAY INTERNATIONAL Co., Ltd., China Railway Group

Limited (CREC), Sinohydro Corporation Limited, CRRC Corporation

Limited (CRRC), dan China Railway Signal and Communication Corp.

(CRSCC) (PT. Kereta Cepat Indonesia China, 2017, h. 26).

Beberapa pihak perusahaan yang terpilih di atas resmi ditetapkan oleh

Indonesia dan China sebagai perusahaan pemasok investasi yang akan

membantu memenuhi kebutuhan finansial dari pembangunan proyek kereta

cepat Jakarta-Bandung. Istilah ini dikenal sebagai konsorsium yang terlibat

dalam proyek infrastruktur kereta cepat Jakarta-Bandung. Ketika proyek

kereta cepat Jakarta-Bandung sudah beroperasi, maka hasil dari biaya

operasional dan pembangunan nanti akan dibagikan menurut sesuai

pembagian hasil masing-masing oleh kedua pihak (PT. Kereta Cepat

Indonesia China, 2017, h. 26).

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

4.1.2.1 Visi

Visi dari PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dalam

membangun proyek infrastruktur negara yang kompeten dan baik dari

segala aspek adalah dapat menjadi rencana besar Pemerintah

transportasi publik yang kredibel dan menatap jauh ke depan, menjamin

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

58

mobilisasi manusia dan barang secara optimal, dan menjadi salah satu

bentuk modernisasi transportasi massal di Indonesia yang handal,

aman, dan nyaman. Visi ini dibuat secara bersama-sama dan dirancang

langsung dengan Presiden Joko Widodo, selaku Presiden Republik

Indonesia. Tujuan dibentuknya visi untuk ini semua, supaya PT. KCIC

dapat bekerja secara maksimal dan terarah dengan baik, hingga berhasil

dan mencapai target dari segi waktu, finansial, dan tempat dalam

menciptakan transportasi yang terbaik untuk dinikmati bersama oleh

masyarakat Indonesia, khususnya daerah sekitar Jakarta-Bandung.

4.1.2.2 Misi

Visi tidak akan dapat diwujudkan dan dihasilkan jika tidak ada

tindakan aktif dan nyata dari PT. Kereta Cepat Indonesia China

(KCIC) dalam menjadikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung

sebagai proyek infrastruktur negara yang kredibel dan kompeten di

bidangnya. Oleh karena itu, perlu didasari dan dirumuskan beberapa

misi yang berkaitan dengan visi yang sudah dibentuk. Misi yang harus

dilakukan oleh PT. KCIC adalah dapat mengedepankan proyek

infrastruktur negara yang aktif, transparan, dan jujur dalam segala

aspek, melihat dan memahami kebutuhan masyarakat secara

keseluruhan dalam status sosial yang jelas, serta dapat membentuk

kualitas transportasi yang dapat dipercaya demi mencapai kepuasan

masyarakat sebagai penumpang (konsumen).

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

59

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Tabel 4.2 Struktur Organisasi PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC )

SUMBER: http://kcic.co.id/manajemen-dewan-direksi/

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

60

PT. KCIC dipimpin oleh Direktur Utama (President Director)

bernama Hanggoro Budi Wirayawan. Beliau adalah pemimpin dengan

jabatan paling tinggi di PT. Kereta Cepat Indonesia China. Pemimpin

perusahaan hanya dipimpin oleh perwakilan dari Indonesia dan hanya

Bapak Hanggoro Budi Wiryawan yang memegang kendali dan kekuasaan

kebijakan dalam perusahaan PT. KCIC (KCIC, para. 1).

Gambar 4.3 Direktur Utama PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)

SUMBER: http://kcic.co.id/manajemen-dewan-direksi/

Perwakilan pemimpin dari China bernama Xin Xuezhong. Beliau

adalah pemimpin yang tertinggi di struktur ruang lingkup direksi perwakilan

Tiongkok yang turut bekerja dan bergabung di PT. KCIC. Sebagai Direktur

dari perwakilan Tiongkok, Mr. Xin adalah orang yang selalu berkoordinasi

dengan Bapak Hanggoro Budi Wiryawan terkait kelangsungan dan proses

informasi pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCIC, para.

1).

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

61

Gambar 4.4 Direktur Perwakilan dari Pihak China di dalam PT. Kereta Cepat Indonesia

China (KCIC)

SUMBER: http://kcic.co.id/manajemen-dewan-direksi/

4.1.4 Proyek Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan proyek yang

diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia sebagai hasil kunjungan

Pemerintah Indonesia ke Tiongkok pada tanggal 26 Maret 2015. Jalur

proyek kereta cepat ini akan diberlakukan dan terbentang dari kawasan

Halim hingga sampai dengan Tegal Luar dengan panjang 142, 3 km yang

sebagian besar akan menggunakan jalur jalan tol (PT. Kereta Cepat

Indonesia China, 2017, h. 8)

Kereta cepat Jakarta-Bandung ini memiliki istilah dengan julukan

High Speed Railway (HSR). Kereta cepat Jakarta-Bandung ini adalah awal

dari pembangunan kereta cepat di seluruh Indonesia, dimana nantinya

semua pulau di Indonesia akan memiliki kereta cepat. Jalur kereta cepat

Jakarta-Bandung dipilih untuk dilaksanakan dahulu, karena saat ini dalam

waktu dekat akan dipersiapkan segala kebutuhan infrastruktur yang

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

62

diperlukan, mulai dari sisi pembebasan lahan, sisi bisnis, dan kelayakan

secara keseluruhan. Pembangunan ini merupakan bagian dari rencana besar

pemerintah untuk pembangunan transportasi publik, konektivitas antar kota,

dan pembangunan kawasan guna menciptakan sentra ekonomi yang baru

dan modern. Pembahasan kereta cepat Jakarta-Bandung ini telah

diperbincangkan dan dibahas sejak awal tahun 2015 oleh Pemerintah Pusat,

karena proyek ini adalah proyek Pemerintah yang murni.

Gambar 4.5 Rute Perjalanan yang akan Ditempuh oleh Kereta Cepat Jakarta-Bandung

SUMBER: Dokumen Perusahaan, diakses pada 10 April 2017, pukul 13.12 WIB

Gambar di atas merupakan gambaran rencana lokasi dan rute

perjalanan yang akan ditempuh oleh kereta cepat Jakarta-Bandung dengan

dilengkapi adanya stasiun-stasiun pemberhentian yang modern dan nyaman.

Selain itu, di setiap pemberhentian stasiun terdapat Transit Oriented

Development (TOD). TOD merupakan situasi tempat pusat perbelanjaan,

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

63

pendidikan, dan hiburan yang nantinya akan disediakan di setiap stasiun

dengan rute Jakarta-Bandung dan sebaliknya bagi seluruh penumpang

kereta cepat, sehingga mereka dapat menikmati fasilitas yang disediakan

dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Hal ini diyakini dan

dipercayai oleh PT. KCIC dapat menjadi nilai positif bagi masyarakat yang

menikmati perjalanan menggunakan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Gambar 4.6 Estimasi Perbandingan Jarak Tempuh dari Transportasi

SUMBER: Dokumen Perusahaan, diakses pada 10 April 2017, pukul 13.27 WIB

Manfaat proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang ditawarkan

kepada masyarakat adalah dengan kapasitas waktu tempuh selama 45 menit

dengan kecepatan 350 km / jam. Kapasitas ini adalah waktu yang terbaik

dari segala kendaraan yang dapat menempuh jarak menuju Bandung. Hal ini

juga merupakan satu-satunya nilai tambah bagi masyarakat dalam

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

64

menjangkau Kota Bandung selama 45 menit ke depan. Dengan harga tiket

yang diperkirakan mencapai sebesar Rp 200.000 untuk satu orang, PT.

KCIC dan Pemerintah meyakini, bahwa harga ini adalah yang terbaik untuk

ditawarkan kepada calon penumpang dan pengguna kereta cepat Jakarta-

Bandung. Selain hal demikian, kereta cepat ini merupakan transportasi yang

menjamin keamanan, kenyamanan, kecepatan, dan kepuasan (PT. Kereta

Cepat Indonesia China, 2017, h. 14).

Secara keseluruhan, total panjang rel yang akan berlaku nanti adalah

142, 3 km dengan dibaginya beberapa struktur pembangunan. Namun

sampai saat ini, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung memiliki beberapa

kendala yang cukup sulit untuk diselesaikan (PT. Kereta Cepat Indonesia

China, 2017, h. 6).

Beberapa kendala saat ini yang dihadapi adalah pembebasan lahan

yang belum rampung, munculnya gerakan-gerakan kelompok yang menolak

proyek ini, disertai dengan tuntutan penolakan dalam aksi demo, perbedaan

pendapat dan pemikiran antara Pemerintah dengan warga. Hal tersebut

sempat menjadi polemik bagi PT. KCIC dan penolak proyek kereta cepat

Jakarta-Bandung, karena selain menjadi hambatan bagi proyek ini tentu hal

ini juga menjadi masalah yang akhirnya menimbulkan isu penolakan kereta

cepat di sejumlah kalangan, baik kalangan masyarakat bawah, menengah,

sampai pada kalangan perindustrian komersil perusahaan. Langkah yang

harus dilakukan selanjutnya adalah melakukan manajemen isu.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

65

4.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini akan dijabarkan sesuai dengan penelitian yang

menjadi acuan Peneliti dalam meneliti strategi manajemen isu yang

dilakukan oleh PT. KCIC. Peneliti akan fokus pada konsep John dan Chase

Model dalam melakukan manajemen sebuah isu yang sedang terjadi, antara

lain; identifikasi isu, analisis isu, pembentukan strategi, tindakan

penanganan isu, dan evaluasi.

4.2.1 Identifikasi Isu Penolak Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Dalam mengidentifikasi isu yang terjadi di ruang lingkup PT. Kereta

Cepat Indonesia China (KCIC), hal pertama yang dilihat oleh PT. KCIC

adalah bentuk isu itu sendiri. Bentuk isu yang dimaksudkan ialah isu yang

berkaitan dengan fakta dan situasi yang memang sedang terjadi di proyek

pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Jika terdapat masalah yang

timbul di sekitar ruang lingkup pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung,

tetapi masalah yang ditimbulkan itu tidak berkaitan dengan fakta dan situasi

yang terjadi, maka masalah tersebut tidak akan dapat dikatakan sebagai isu

yang berdampak atas pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Dengan

kata lain, PT. KCIC akan mengabaikannya dan mengalihkan perhatiannya

kepada isu yang berkaitan dengan fakta dan situasi yang sedang terjadi dan

memiliki kaitan yang jelas dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Berdasarkan hasil wawancara yang Peneliti dapatkan dari Febrianto

Arief selaku Senior Manager Corporate Communications PT. KCIC, untuk

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

66

mengidentifikasi isu maka langkah yang harus dilakukan adalah datang dan

terjun ke lapangan secara langsung. Ketika sudah berada di lapangan, maka

KCIC dapat langsung mengidentifikasi isu dengan baik dan jelas. Apakah

isu tersebut memang berkaitan dengan situasi yang terjadi, atau isu tersebut

diangkat untuk mencari sensasi semata dan untuk kepentingan tertentu yang

tidak berguna, itu semua dapat diketahui ketika tim dari KCIC akan turun

langsung menuju lapangan untuk melakukan identifikasi isu.

Terkait dengan contoh bentuk isu yang terjadi seperti yang beliau

katakan dalam hal aksi demonstrasi yang akan dilakukan oleh beberapa

pihak yang tidak setuju dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandungpun

KCIC sudah mengetahuinya terlebih dahulu, apakah aksi demo tersebut

dilakukan atas dasar tuntutan yang benar atau hanya berdasarkan tuntutan

yang disalahgunakan oleh pihak lain. Hal ini disebabkan karena sejak

“Ketika isu itu mulai muncul, biasanya kita

tahu pertama kali itu dari situasi di lapangan.

Contohnya saat sekelompok warga atau

kelompok yang ingin melakukan aksi demo. Itu

tuh sebenernya kita sudah tahu sebelum

mereka akan melakukan aksi tersebut. Kita

sudah mengambil tindakan dahulu untuk

menangani aksi demo tersebut. Jadi, kita

punya yang namanya tim social engineering.

Tugasnya dibentuk tim ini untuk mengetahui,

mengikuti, dan menindaklanjuti dengan

tanggapan yang responsive dari kami

terhadap masalah yang akan kita hadapi.

Maka itu, kita tidak diam-diam saja.”

Febrianto Arief

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

67

pertama kali, pihak KCIC sudah mempersiapkannya dengan benar untuk

turun langsung menuju lapangan.

Menurut Febrianto Arief, terkadang masalah yang terjadi di sekeliling

proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bukanlah masalah yang dapat

dikatakan menjadi isu bagi KCIC. Artinya dimulai dari identifikasi isu,

KCIC mencoba untuk melihat dan mempelajari dengan seksama apakah

masalah tersebut merupakan isu yang berdampak dan harus diselesaikan,

atau sebaliknya. Dalam mengidentifikasi isu, KCIC akan tertuju dan melihat

kepada bentuk isu itu terlebih dahulu. Proses identifikasi isu ini dilakukan

secara berkelanjutan dan terus menerus, namun tidak dilakukan terlihat

seperti sedang mengamati dan mengantisipasi terjadinya isu di tengah-

tengah lapangan.

Yang dilakukan ketika isu itu belum muncul adalah tetap beraktivitas

di tengah masyarakat seperti biasa, namun memiliki sikap yang berjaga-jaga

dan tetap peka terhadap situasi dan kondisi, berbaur dengan anggota

masyarakat, memiliki hubungan satu sama lain dengan mereka, dan tidak

berpihak. Jadi, ketika timbul masalah yang berpotensi menjadi isu bagi

proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, mereka tidak akan lepas dari tim

pengamatan KCIC. Yang dilakukan KCIC adalah tetap berjaga-jaga.

Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber kedua dari pihak

PT. KCIC dan mendapat tanggapan dari Ditha Fitria, selaku Corporate and

Marketing Communications yang mengatakan, bahwa dalam

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

68

mengidentifikasi adanya isu, tim KCIC harus benar-benar memahami

bentuk isu tersebut seperti apa dan memaksimalkan upaya-upaya dalam

menanggulangi isu tersebut, terutama dalam melakukan koordinasi dengan

tim-tim lainnya yang sangat berperan besar dalam melihat pertumbuhan dan

perkembangan adanya isu.

Bagi Ditha Fitria, dalam melakukan identifikasi isu bukanlah

merupakan hal yang besar baginya, namun yang terpenting adalah

bagaimana kesiapan dan langkah aktif yang siap untuk dilakukan dari KCIC

terhadap setiap masalah-masalah yang ada sampai saat ini. Menurutnya,

“Kita pantengin lewat media online iya, lewat

rekan-rekan media juga iya, turun ke lapangan

langsung untuk melihat perkembangan

pembangunannya juga iya. Jadi semua kita

semaksimal mungkin untuk tidak tidur dalam

mengerjakan proyek ini. Soal isu. Saya secara

pribadi mengetahui dan memahami masalah-

masalah apa saja yang sebenarnya terjadi. Toh

kita pasti gak akan terlepas dari masalah.

Intinya simple sebenernya. Sama seperti kayak

kemarin Pak Ito bilang, kalau mereka tidak

mengerti. Penanganan kami ya bagaimana

caranya supaya mereka ngerti saja sih. Di KCIC

ini kita semua udah tau apa yang harus kita

lakuin, lewat tindakan penanganan yang kita

lakuin itu semua kita udah jalanin masing-

masing. Maka itu, koordinasi antara satu tim

dengan tim lain harus dimaksimalkan, supaya

kita semua bisa sama-sama melihat

pertumbuhan dan perkembangan isu yang ada,

sekaligus bisa kasih upaya untuk memperkecil

isunya itu, masalahnya itu.."

Ditha Fitria

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

69

seberapapun besar dan banyaknya masalah yang muncul terkait

pembangunan ini, tetapi pihak KCIC tidak siap mengatasi dan

menanggulanginya, maka hal itu jauh lebih mengenaskan bagi proyek kereta

cepat Jakarta-Bandung. Memang bukanlah hal yang mudah, namun bila

perlahan dan berkelanjutan dilakukan akan memberikan hasil yang baik.

4.2.2 Analisis Isu Terkait Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Saat melakukan identifikasi isu yang sudah jelas terlihat dan diketahui

bentuknya, langkah selanjutnya menurut John dan Chase dalam melakukan

manajemen isu adalah melakukan analisis isu itu sendiri. Dalam

menganalisis isu, PT. KCIC perlu lebih lagi mendalami peran isu tersebut

secara jelas dan cerdas. Menurut KCIC, tindakan analisis isu dilakukan

untuk melihat faktor-faktor penyebab, oleh siapa sumber isu itu terangkat,

isi dari tuntutan isu, dan dampak yang dihasilkan dari isu tersebut. Itulah

sebabnya, sesuai dengan prinsip John dan Chase, KCIC melakukan analisis

isu terkait dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Saat proses identifikasi isu telah selesai dilaksanakan dan KCIC sudah

memperoleh data isu-isu apa saja yang terbentuk ke dalam sebuah isu yang

berkaitan dengan kereta cepat Jakarta-Bandung, maka pada fase analisis isu

ini KCIC segera mendalami peran dan sebab-akibat dari pembentukan isu

tersebut. Ketika isu mulai terbentuk dan terlihat jelas, KCIC berusaha

memahami dan mempelajari wujud dari isu itu secara jelas.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

70

4.2.2.1 Isu Terkait Pembebasan Lahan yang Tertahan oleh

Penduduk Lokal disertai dengan Pencairan Dana yang

Lamban dari China

Analisis isu yang pertama dan sudah terbukti menjadi salah satu

bentuk masalah yang terjadi di ruang lingkup pembangunan kereta

cepat Jakarta-Bandung adalah isu terkait pembebasan lahan. Lahan

yang akan digunakan oleh PT. KCIC dalam merealisasikan proyek

kereta cepat Jakarta-Bandung ini adalah lahan yang terhubung antara

Stasiun Halim menuju kepada Stasiun Karawang, lalu menuju kepada

Stasiun Walini, hingga mencapai kepada Stasiun Tegal Luar. Proyek

ini merupakan transportasi darat yang berjalan di atas rel kereta,

tentunya dalam menyiapkan jalur diperlukan pembebasan lahan di

setiap wilayah terkait, dan KCIC perlu melakukan koordinasi dengan

Pemerintahan setempat, karena hal demikian menyangkut dengan

adanya pemukiman warga yang tersebar cukup banyak.

Sejak dilakukannya proses ground breaking pada 21 Januari 2016

oleh Presiden Joko Widodo atas disahkannya proyek pembangunan

kereta cepat Jakarta-Bandung ini, ternyata masalah tentang

pembebasan lahan belum rampung 100% hingga Mei 2017 saat ini.

Hal inilah yang menjadi poin penting bagi KCIC dalam mengurus dan

mengupayakan agar lahan yang akan digunakan nanti dapat

sepenuhnya terbebaskan.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

71

Gambar 4.7 Berita Online Terkait Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

SUMBER: http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3514331/lahan-baru-bebas-58-

konstruksi-kereta-cepat-terhambat

Peneliti mendapat informasi berita yang dipublikasikan oleh

detik.com, bahwa sampai tanggal 29 Mei 2017 soal pembebasan lahan

baru dapat dibebaskan sebesar 58%. Artinya, masih sekitar 42% lahan

yang belum dapat dinyatakan sebagai jalur produktivitas kereta cepat

Jakarta-Bandung. Menurut informasi berita yang di dapat, hal ini juga

menghambat konstruksi pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Masalah ini juga menjadi salah satu pekerjaan yang berat bagi KCIC

untuk dapat membebaskan lahan hingga 100%.

Menurut Direktur Utama PT. KCIC, yang menyebabkan KCIC

mengalami kendala di masalah pembebasan lahan adalah

ketidaksatuan hati oleh sejumlah pihak terkait di masing-masing

wilayah dalam menandatangi persetujuan pembebasan lahan. Inilah

yang menjadi hambatan bagi KCIC dalam membebaskan lahan di

setiap wilayah yang sudah ditentukan. Di sekitar wilayah tersebut

memang terlihat banyak sejumlah pemukiman warga. PT. KCIC tidak

memiliki pilihan lain, yakni harus dilakukan proses relokasi di setiap

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

72

titik-titik wilayah yang sudah ditentukan. Tetapi dalam hal ini, Peneliti

mendapat informasi dari beberapa pihak tim KCIC yang lain, PT.

KCIC akan membeli rumah mereka dengan uang untuk mendapatkan

kesepakatan persetujuan dari sejumlah warga, bahwa lahan mereka

bersedia untuk dibebaskan. Walaupun solusi ini sudah

ditawarkan kepada mereka, namun tetap saja mereka tidak ingin

melakukan kesepakatan bersama dengan KCIC, sehingga hal

demikian menghambat proses pembebasan lahan. Oleh karena itu

terkait isu ini, KCIC terus mengupayakan dan memaksimalkan

negosiasi yang maksimal dan pro akif kepada sejumlah pihak terkait.

Terkait dengan isu pembebasan lahan, memang kesalahan terjadi

dari internal perusahaan KCIC yang terlihat belum mampu menepati

janji atas solusi yang mereka tawarkan, sehingga pekerjaan yang

dilakukan oleh KCIC belum cukup optimal. Contohnya, dalam

membayar atau membeli rumah warga yang dijadikan sebagai target

pembebasan lahan, PT. KCIC belum bisa membayar sesuai dengan

waktu dan nominal yang sudah ditentukan. Hal ini terjadi karena pihak

China belum sepenuhnya meminjamkan atau mencairkan dana kepada

PT. KCIC.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

73

Gambar 4.8 Berita Himbauan PT. Kereta Cepat Indonesia China untuk Membayar Lahan

Tanah yang Sudah Disepakati

SUMBER: Dokumen Perusahaan, diakses pada 10 April 2017, pukul 14.15 WIB

Saat dana yang akan dipinjamkan oleh pihak China kepada KCIC

belum cair, maka inilah yang menjadi faktor penghambat KCIC belum

dapat membayar lahan warga yang akan dijadikan sebagai tempat

pembebasan lahan. Sejak awalnya proyek ini dibuat, Indonesia

dengan China memang sudah menyepakati kesepakatan yang adil satu

sama lain, yakni pihak China akan memberikan pinjaman kepada

Indonesia untuk alokasi pembangunan infrastruktur kereta cepat

Jakarta-Bandung.

4.2.2.2 Isu Terkait Penolakan oleh Sejumlah Individu atau Kelompok

Analisis isu yang kedua dan menjadi perhatian bagi PT. KCIC ialah

timbulnya sejumlah individu maupun kelompok yang memiliki sikap

kontra (tidak setuju) terhadap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Proyek ini merupakan proyek besar negara yang tentunya akan

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

74

melibatkan perhatian dari publik, terutama masyarakat Jakarta dan

Bandung. Sejak dimulainya proyek pembangunan kereta cepat

Jakarta-Bandung secara langsung pada peletakan batu pertama

melalui ground breaking oleh Presiden Indonesia Joko Widodo pada

21 Januari 2016, saat itu muncul sikap pro dan kontra dari sejumlah

masyarakat terkait dengan proyek ini. Bagi mereka yang memiliki

sikap pro, mereka beranggapan bahwa proyek ini akan memajukan

kemajuan bangsa, sistem transportasi umum akan lebih canggih dan

modern, proyek ini akan mengurangi tingkat kemacetan, dan

sebagainya yang bersifat positif. Tentunya hal ini tidak menjadi

masalah bagi PT. KCIC.

Namun, terdapat juga yang tidak setuju dengan proyek ini sejak

pertama kali proses ground breaking dilakukan. Alasan yang

diberikan oleh mereka yang memberikan respon negatif terkait

dengan proyek ini berbagai macam. Mulai dari dugaan hutang negara

yang akan bertambah, tidak percaya dengan pihak China, sampai

kepada dugaan-dugaan yang bersifat tidak manusiawi. Hal ini menjadi

situasi yang dapat mengganggu pembangunan kereta cepat Jakarta-

Bandung.

Bentuk aktivitas yang mereka lakukan bermacam-macam, mulai

dari aksi demo dari kalangan mahasiswa penduduk dewasa,

memposting kalimat yang negatif melalui media sosial, hingga

membentuk gerakan atau Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) khusus

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

75

hanya untuk menolak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Berikut

adalah tanggapan dari Ditha Fitria atas isu tersebut:

“Iyaa,, waktu itu pas Jokowi melakukan proses ground breaking di

Stasiun Halim memang sudah kelihatan respon dari masyarakatnya.

Tanggapan dari masyarakatnya udah mulai kelihatan. Karena seperti

kita tahu ya,, ini kan proyek negara.. Proyek Pemerintah ya, pastinya

mereka bakal merhatiin kita.. Mereka bakal ngeliat kita. Apa yang

kita kerjain pasti mereka tau. Nah, memang pada saat itu muncul nih

berbagai banyak pandangan. Ada yang setuju, tapi ada juga yang gak

setuju. Buat yang setuju, mereka mikir kalau proyek ini tuh bakalan

memajukan kemajuan bangsa, sistem transportasi umum pastinya

akan lebih canggih lagi, proyek ini juga pastinya akan mengurangi

tingkat kemacetan, dan sebagainya. Tapi, ada juga nih yang gak

setuju.. Banyak malah.. Buat mereka yang gak setuju, mereka kasih

tuh pendapat mereka melalui media sosial, komentar di forum berita,

ngomong secara langsung, dan banyak deh macem-macem. Mereka

bilang kalau mereka gak setuju soalnya proyek ini proyek yang

bekerja sama dengan China. Mungkin emang dari awal mereka

sudah benci sama China apa gimana saya gak tau. Terus mereka juga

bilang, ohh ini mah proyek hutang. Bikin negara jadi bertambah aja

hutangnya. Padahal merekanya aja yang gak paham, kalau proyek

ini B2B. Sebenernya kalau dibilang hutang kurang tepat buat saya.

Terus ada juga yang beranggapan kalo kita memperburuk sistem

ekonomi bangsa, karena menggunakan anggaran terus, macem-

macem.. Sampai mereka bela-belain orang-orang yang tinggal di

sekitar Halim, Walini, sampe Tegal Luar buat supaya kita gak gusur

mereka karena di situ ada terdapat mata pencaharian mereka masing-

masing.. Hellooo dalam hati saya, mereka warga daerah situ juga

bukan, ngapain pusingin hidup orang. Orang-orang yang di sekitar

wilayah sana aja belum buka suara. Malah yang di sini duluan yang

buka suara. Yaa begitulah, urusin diri sendiri aja belom bener.

Bahkan ada lagi yang lebih parah sih, mereka sampai bentuk gerakan

kelompok gitu cuma buat nolak kereta cepat Jakarta-Bandung. Itu sih

mereka cari sensasi ajalah sama kita. Cari perhatian. Toh itu

buktinya juga ada aja tuh yang setuju sama proyek ini. Makanya saya

bilang mereka ini yang menolak sebenernya gak mengerti sama

proyek ini.”

Jika terjadi aksi demo penuntutan oleh sekelompok pihak

masyarakat atau mahasiswa yang tergabung dalam gerakan penolak

kereta cepat Jakarta-Bandung, KCIC akan tampil langsung di depan

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

76

mereka dan berusaha untuk mendengarkan suara aspirasi mereka

dengan terbuka dan bijaksana. Namun di sisi yang lain, melalui

tindakan tersebut KCIC sedang melakukan analisis terhadap tindakan

mereka. KCIC akan mencari tahu, siapa otak dibalik tindakan aksi

demonstrasi ini, apakah terdapat oknum yang dengan sengaja

melibatkan mereka karena ingin menggagalkan proyek kereta cepat

Jakarta-Bandung, apakah terdapat pihak ketiga yang dengan sengaja

memanfaatkan dan menggunakan mereka sebagai “alat” dalam

mengganggu proses pembangunan, apa yang menjadi tuntutan

mereka, apa penyebab mereka melakukan aksi demo tersebut, lalu

dampak apa yang akan dihasilkan jika KCIC menerima dan

mengabaikan aspirasi dan tuntutan mereka. Dalam hal ini, KCIC

pernah melakukan riset percobaan dalam menerima dan mengabaikan

tuntutan dari mereka yang melakukan aksi demo, dan jawabannya

adalah mereka tidak melakukan aksi demonstrasinya secara

berkelanjutan, artinya hanya saat-saat tertentu dan bilamana sedang

dibiayai oleh oknum tertentu yang menggerakan mereka untuk

melakukan aksi demo.

“Kita tetap tenang, santai, dan mendengarkan saja aspirasi dari

mereka, sekalipun kita sudah tahu nih akal-akalan mereka, semua

manifest mereka, mereka berasal dari mana, dan lain-lain. Kalau

buat kami simple. Setelah demo selesai, ya sudah.. hidup seperti

biasa lagi kan? Hehehe… Mereka itu punya kontrak sama Jepang.

Mereka dikontrak untuk melawan kami. Makanya, kenapa mereka

bertingkah terus, orang dibalik itu semua Jepang. Bayaran mereka

sama Jepang itu bisa mencapai 30 juta dalam satu kali aksi.”

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

77

PT. KCIC sudah mengetahui dan menganalisisnya lebih jauh,

menurut Febrianto Arief hal-hal yang bersifat tindakan

demonstrasi dan pemberontak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung

adalah pihak Jepang yang ternyata tidak menyukai PT. KCIC dan

China dalam melakukan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung, dan ternyata benar di balik aksi tindakan demonstrasi,

mereka dibayar secara cuma-cuma oleh Jepang hanya untuk

menggagalkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

4.2.3 Strategi Upaya Penanganan Isu

Saat identifikasi dan analisis isu sudah berhasil dilakukan dan

dikerjakan oleh PT. KCIC secara baik, maka langkah selanjutnya adalah

membentuk strategi upaya penanganan yang akan dirumuskan untuk

menangani sekaligus memperkecil pertumbuhan isu yang akan terjadi nanti,

sehingga hal ini diyakini oleh PT. KCIC, bahwa isu yang akan terjadi tidak

akan terjadi sampai kepada tahap krisis.

KCIC melihat dan menyadari bahwa isu yang terjadi dalam ruang

lingkup proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terbagi ke dalam dua jenis isu.

Yang pertama adalah isu yang terjadi dalam situasi dan lingkungan sekitar

dan yang kedua adalah isu yang terjadi di dalam media online. Kedua jenis

isu tersebut diyakini telah menjadi wujud dari masalah yang dihadapi oleh

PT. KCIC sekaligus menjadi penghambat atas kinerja kereta cepat. Untuk

itu, KCIC perlu membentuk dan merumuskan strategi penanganan isu yang

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

78

efektif, guna untuk mengatasi dan mengantisipasi terjadi isu yang sedang

terjadi maupun yang akan datang.

4.2.3.1 Strategi Upaya Penanganan Terkait Isu Pembebasan Lahan

yang Tersendat oleh Pinjaman Dana dari China

Tidak terdapat strategi yang dibentuk oleh PT. KCIC untuk

menangani dan menanggapi isu yang terjadi terkait dengan

pembebasan lahan karena dalam masalah ini PT. KCIC sudah

menyiapkan dan memberikan solusi bagi warga yang tinggal di

pemukiman lahan kereta cepat Jakarta-Bandung. Namun hal yang

paling penting supaya isu ini dapat ditanggulangi dengan baik dan

kinerja PT. KCIC dapat bekerja optimal adalah pencairan dana yang

dipercepat oleh pihak China.

PT. KCIC terus melakukan follow up kepada pihak China terkait

dengan pinjaman yang seharusnya sudah dikeluarkan. Menurut Ditha

Fitria, penyebab China sulit untuk mencarikan dana kepada pihak

KCIC adalah kurangnya sumber daya manusia di PT. KCIC yang

dapat berbahasa Mandarin, baik secara lisan maupun langsung. Inilah

yang menyebabkan pihak China enggan untuk mencairkan dana

kepada Indonesia, karena China tidak mendapat informasi yang paling

aktual dan terbaru di sekitar ruang lingkup proyek kereta cepat

Jakarta-Bandung.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

79

“Nah, ini juga nih yang jadi PR terberat KCIC. Kita itu juga lagi

pusing sebenernya sama masalah pembebasan lahan ini. Susah

banget bawa warganya itu ke jalan yang benar. Kalau buat saya,

kalau saya jadi mereka saya pasti langsung setuju ajalah. Sekarang

gini, KCIC ngasih solusi kok buat mereka. Beda ya kalau emang gak

dikasih solusi, ya saya juga gak mau. Solusinya udah jelas. Solusi kita

kita beli rumah mereka dengan harga yang layak juga pastinya. Kalau

mereka pegang duit kan mereka bisa beli rumah lagi yang lain, yang

sama harganya, yang setara. Kita enak, mereka juga enak. Cuma

memang sih saya akuin kalau kita memang belum optimal di

pembiayaan ini, soalnya dari Chinanya belom bisa cairin dana ke

kita. Masih terhambat sama China. Kita lagi menanti-nantikan

uangnya, tapi Chinanya begitu. Kalau saya lihat di sekitar internal

perusahaan, memang kita kurang orang yang bisa ngomong bahasa

Mandarin. Kita di sini cuma 2 – 3 orang doang yang bisa bahasa

Mandarin. Ini dampaknya ke pihak Chinanya. Mereka jadi kurang

informasi, kurang dapet informasi yang terbaru dari kita. Kitanya

juga bingung buat nyampeinnya gimana ke mereka. That’s why China

belom bisa dengan cepat dan mudah kasih kita pinjaman dananya.

Jadi sampai semua informasi jelas masuk ke mereka, terus mereka

pertimbangin, mereka rapat sama direksi dan Presiden mereka,

disetujuin Presiden, baru deh dana itu masuk ke kita. Karena ini nih,

sumber daya manusia kita kurang.Jadi tuh China maunya dia paham

dulu sama semuanya, jelas dulu sama semua informasi dan keadaan

yang ada. Kita sih juga buka lowongan ke masyarakat. Bilamana ada

yang tertarik untuk jadi translator di KCIC, langsung kami interview,

dan kalau hasilnya cukup baik pasti langsung kami terima. Tanpa

berpikir panjang.”

Itulah yang menjadi paparan dari Ditha Fitria dalam menceritakan

penyebab China sulit untuk memberi pinjaman kepada PT. KCIC.

Dampaknya bagi PT. KCIC adalah pembebasan lahan yang belum

rampung 100%. Dalam menanggapi isu ini, PT. KCIC hanya bisa

bersabar saja menunggu waktu China meminjamkan dananya untuk

Indonesia, sehingga dengan segera PT. KCIC akan membayar kepada

masyarakat yang terkait dengan rumah yang akan dibeli oleh pihak

KCIC dalam pembebasan lahan.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

80

4.2.3.2 Strategi Upaya Penanganan Terkait Isu Penolakan oleh

Sejumlah Individu dan Kelompok

Pembentukan strategi terkait dengan adanya isu penolakan oleh

sejumlah anggota masyarakat ini dilakukan secara nyata oleh PT.

KCIC. Menurut Febrianto Arief, isu terkait penolakan ini terbagi ke

dalam dua jenis isu. Yang pertama adalah isu penolakan kereta cepat

yang terjadi dalam situasi dan lingkungan sekitar. Lalu jenis isu yang

kedua adalah aktivitas penolak kereta cepat Jakarta-Bandung melalui

basis media online. Kedua jenis isu ini dibagi dua supaya PT. KCIC

lebih terarah dan mudah dalam bekerja secara optimal, terutama

dalam mengatasi dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Aktvitas yang dilakukan oleh mereka sama-sama membawa

dampak negatif bagi PT. KCIC dan proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung, hanya saja penggunaan objek dan ruang lingkupnya yang

berbeda.

Strategi yang diupayakan oleh PT. KCIC dalam menangani setiap

jenis isu, antara lain;

a) Strategi penanganan isu dalam situasi di lingkungan sekitar

1. Membentuk Focus Group Discussion (FGD)

PT. KCIC berusaha memaksimalkan strategi pembentukan Focus

Group Discussion (FGD) dalam situasi di lingkungan sekitar.

Pembentukan FGD ini diyakini oleh PT. KCIC, bahwa strategi ini

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

81

akan bekerja secara optimal dan tepat sasaran, karena aktivitas dan

tindakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok penolak

kereta cepat Jakarta-Bandung dapat terlihat secara jelas. Febrianto

Arief merumuskan strategi ini untuk meminimalisirkan

kemungkinan terjadinya isu yang ditimbulkan melalui keanggotaan

tim internal yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Kesannya,

mereka yang dipilih nanti sebagai FGD akan menjadi seseorang

yang mudah bergaul, dikenal, dan aktif di masyarakat.

“…. Jadi melalui tindakan upaya komunikasi seperti ini yang

menjadi cara mereka untuk menghadapi isu-isu yang akan terjadi

nanti. Upaya ini sangat berdampak besar bagi mereka, karena

seperti kita tahu yang kita gunakan di sini seperti Ketua RT & RW,

Ketua wilayah mereka, artinya mereka memiliki hubungan yang

dekat satu sama lain, dan orang yang terkena upaya komunikasi

seperti itu langsung nurut dan tepat sasaran, sekalipun mereka

tidak sadar sebenarnya, bahwa orang-orang itu adalah tim kami.

Itulah sebabnya, kerahasian harus dijaga dengan baik.”

2. Membentuk media relations

Strategi dalam pembentukan media relations dilihat sangat penting

untuk melengkapi strategi pembentukan FGD. Melalui media,

KCIC dapat mempermudah proses penanggulangan isu di

lingkungan sekitar karena cakupan media sangat luas. KCIC akan

membentuk strategi FGD disertai dengan media relations yang

baik, karena menurut Febrianto Arief, KCIC juga akan membantu

memantau gerakan mereka dan pertumbuhan mereka di lingkungan.

Media ini nanti juga dipastikan akan berperan memberikan

informasi kepada kita terkait dengan aktivitas yang mereka lakukan.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

82

3. Membentuk strategi riset lapangan

Sebelum menentukan siapa yang akan bergerak sebagai FGD, tentu

PT. KCIC melakukan riset lapangan terlebih dahulu untuk

mengetahui lingkungan mana saja yang mengalami pertumbuhan

dan terdapat aktivitas penolakan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Tidak untuk diperuntukan bagi FGD saja, tetapi strategi ini juga

diperuntukan bagi staff maupun divisi internal perusahaan dalam

memaksimalkan strategi ini dan yang melakukan riset ini adalah

internal perusahaan PT. KCIC.

“Jadi kita kalau di sini itu sejak awal sudah dipercayakan oleh Pak

Hanggoro, Direktur Utama KCIC untuk terjun dan melakukannya

sendiri. Artinya, kita semua yang kerja di sini mempunyai tugas

masing-masing untuk menjaga visibilitas kereta cepat Indonesia

China, dan tentunya kita semua masing-masing harus siap sedia,

harus berani, dan bisa mengendalikan situasi. Ketika ada masalah,

ketika ada isu, kita sudah harus tau apa yang harus kita lakukan.”

4. Membentuk joint event (event management)

Strategi pembentukan joint event ini dibentuk dengan tujuan untuk

menciptakan hubungan yang dekat dengan masyarakat dalam

bidang-bidang yang mencakup pengetahuan secara akademik

maupun non akademik. Maksud dari KCIC membentuk strategi ini

agar memiliki kedekatan yang transparan dalam berbagi beberapa

informasi-informasi terkait pembangunan infrastruktur proyek

kereta cepat Jakarrta-Bandung. Dalam hal ini, KCIC juga ingin

mengajak masyarakat untuk memberikan informasi, memberi

edukasi, membantu masyarakat, berpartisipasi dalam keterlibatan

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

83

kehidupan sosial di masyarakat, dan melayani masyarakat dengan

hati yang terbuka.

Beralih ke jenis tipe isu yang kedua dalam basis media online,

bentuk penanganan strategi yang dirumuskan oleh PT. KCIC berbeda

dengan tipe isu yang pertama dalam isu di lingkungan sekitar. Dalam

strategi ini lebih ditekankan pada tahapan-tahapan pelaksanaan yang

menggunakan sarana sebagai alat atau objek dalam strategi

penanganan isu media sosial.

b) Strategi penanganan isu dalam media online

1. Advertising & advertorial

Dalam startegi pembentukan advertising dan advertorial, PT. KCIC

berusaha untuk membangun dan membentuk persepsi positif terkait

dengan identitas proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di mata

masyarakat. Strategi ini dimaksimalkan untuk membuat masyarakat

dapat memiliki sikap yang antusias terhadap proyek kereta cepat

Jakarta-Bandung.

2. Membentuk media relations

Dalam basis media online, strategi pembentukan media juga perlu

dilakukan dan dimaksimalkan. Hal ini diakui menjadi bukti bagi PT.

KCIC dalam menyusun strategi penanganan isu yang akan

dilakukan secara maksimal. Seperti pada prinsip awal dari PT.

KCIC terhadap media, bahwa cakupan yang dapat dijangkau

melalui media sangat luas. Untuk itu, bekerja sama dan memiliki

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

84

hubungan yang baik dengan media perlu dilakukan dan

dimaksimalkan oleh PT. KCIC untuk membantu PT. KCIC

memonitor, memantau, dan mengamati aktivitas yang mereka

lakukan, terutama dalam basis media online.

“Media tuh menghubungi saya dulu. Mereka kasih tau ke saya, ada

kejadian nih, ada peristiwa, ada gini gini gini… Terus saya bilang

ke mereka,, “Kalian gak kasihan sama Negara kalian kalau berita

itu dipublikasiin?” Akhirnya gimana, gak dipublikasi tuh akhirnya

sama mereka. Mereka malah bilang ke saya, “Iya juga ya.. Mending

saya angkat berita yang lain.” Itu jawaban dia. Apalagi yang soal

AMDAL kemarin ada isu, ada kasus di kereta cepat, sempet KCIC

jadi buah bibir. Wah, banyak tuh yang hubungi saya dari media.

Lalu saya bilang aja ke mereka, “Kalian mau kereta cepat ini tidak

jadi?” Langsung diem dia, berubah pikiran langsung. Bukannya

saya sombong ya, tetapi kita semua sama-sama tahu.. Bagi yang

mengerti pasti tahu kalau ini proyek positif, untuk kemajuan

bangsa… Siapa sih yang dikasih barang bagus nolak? Orang

tinggal terima beres aja sebenernya kita.. KCIC yang kerja.. Nah,

hal demikian juga sudah menjadi strategi saya dalam meyakinkan

media. Itu yang harus dicari dan dibentuk. Media-media di

Indonesia banyak kok yang di pihak kita, setuju sama proyek kereta

cepat.. Jadi itu, media itu counter dulu ke kita..”

3. Online Public Relations

Kegiatan online public relations yang dilakukan oleh PT. KCIC

tentu dilakukan dengan tujuan untuk melihat, mengamati,

memahami, dan melakukan tindakan secara aktif. Melaui akitivitas

online PR ini, PT. KCIC memposisikan diri di dalam dunia digital

online sebagai “sosok” yang hadir di tengah masyarakat melalui

basis online. Dalam strategi ini, PT. KCIC akan melihat tanggapan

dan sikap masyarakat terhadap proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung, sekaligus mengamati tanggapan dan sikap dari orang-

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

85

orang yang menolak dan tidak setuju dengan proyek kereta cepat

Jakarta-Bandung.

“Terus jenis isu yang kedua ini adalah isu yang mengacu sama

media online. Selama ini isu yang terjadi dan kelihatan sama kita

itu bukan cuma dalam kehidupan sehari-hari, tapi sampe ke media

online. Mereka gak puas bertindak di lingkungan yang kelihatan,

tapi mereka juga mau beraksi di media online. Mereka serang kita,

jelek-jelekin nama kita, jelek-jelekin kereta cepat. Yang saya

bingung dari mereka itu mereka punya data loh. Data yang mereka

punya mereka gunain buat nyerang kita. Makanya saya heran,

dapet darimana ya mereka.. Jenis isu ini kita golongin ke dalam isu

media online. Sampai saat ini hanya dua jenis isu aja sih yang

terjadi di KCIC.”

Menurut KCIC, strategi yang dibentuk saat ini masih hanya sebatas

permulaan dahulu, karena PT. KCIC berpikir dan mengakui bahwa proyek

ini belum terwujud dan masih dalam proses pembangunan. KCIC mengakui

tidak dapat membentuk strategi yang maksimal dan tidak dapat

merumuskan banyak strategi jika wujud fisik dari kereta cepat Jakarta-

Bandung belum dapat terlihat. Berikut adalah hasil paparan yang

disampaikan oleh Febrianto Arief:

“Tetapi sekarang masalahnya barangnya belum ada. Wujudnya

belum ada.. Susah kan? Masyarakat itu rentan masih susah untuk

mengubah pola pikirnya. Itulah sebabnya, saya berusaha ingin

menyusun strategi ketika rel kereta cepat ini sudah dibangun..

Minimal.. Jadi semuanya sudah secure dulu.. Sekarang belum

waktunya.. Malah makin banyak kalau kita nyusun strategi itu, makin

banyak yang nyerang kita. Kenapa saya bilang demikian? Salah

satunya, Jepang itu tidak suka sama KCIC.. Jepang itu tidak suka

sama China. Semakin kita bikin strategi yang gimana, semakin juga

merekanya terus berusaha jatuhin kita. Ada saatnya kita harus bisa

silent. Gunanya untuk menghindari mereka dalam berbuat hal yang

tidak diinginkan. Indikatornya apa? Setiap kita bikin acara ceremony,

itu besoknya langsung dibilang jelek KCIC loh. Ada aja yang bilang,

bahwa KCIC itu jelek gitu.”

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

86

4.2.4 Tindakan Penanganan Isu

4.2.4.1 Tindakan Penanganan Berdasarkan Strategi Lapangan

Sesuai dengan tindakan dan wujud implementasi yang sudah

dilaksanakan oleh PT. KCIC, isu yang terjadi di sekitar ruang lingkup kereta

cepat Jakarta-Bandung mulai teratasi dengan tindakan penanganan isu yang

dilakukan secara nyata dan bertahap. Dalam dua jenis isu yang KCIC sudah

dikategorisasikan sebagai jenis isu yang terjadi dan memiliki dampak bagi

kereta cepat Jakarta-Bandung, PT. KCIC langsung membentuk program

strategi yang efisien dalam mengatasi isu tersebut. Tetapi tidak berhenti

sampai pada tahap pembentukan strategi. PT. KCIC juga melengkapinya

dengan tindakan aktif dan upaya-upaya yang optimal sebagai wujud

tindakan nyata atas strategi yang sudah dibentuk. Dalam konteks strategi

penanganan isu di lingkungan sekitar (lapangan), PT. KCIC menciptakan

program-program yang sejenis dengan strategi yang sudah dirumuskan.

Berikut adalah tindakan penanganan isu yang diuraikan secara lebih

rinci sesuai dengan strategi yang dirumuskan oleh PT. KCIC dalam

penanganan isu di lingkungan sekitar:

1. Focus Group Discussion (FGD).

Dalam tindakan penanganan ini, KCIC membentuk tim social

engineering yang bertugas untuk melihat, mengamati, dan

melaporkan kepada PT. KCIC bilamana terjadi hal-hal yang

berpotensi dapat menciptakan sebuah isu. Tim ini terjun dan siap

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

87

secara langsung di setiap wilayah yang menjadi titik rawan terjadinya

perbedaan pendapat terkait pembangunan kereta cepat Jakarta-

Bandung. Tim social engineering ini tidak dijadikan sebagai orang-

orang yang dilihat secara simbolis bahwa mereka berasal dari PT.

KCIC, tetapi mereka dipilih dan dibentuk sesuai dengan status mereka

masing-masing sebagai anggota masyarakat yang normal.

Peran dari tim ini merupakan peran yang sangat aktif dalam

mendekatkan diri kepada mereka yang tidak setuju dengan kereta

cepat Jakarta-Bandung, bahkan kepada mereka yang akan melakukan

aksi-aksi yang memicu keterlibatan sosial untuk tidak melakukan hal

demikian. Dengan kata lain, PT. KCIC berharap melalui adanya tim

ini mereka dapat menjalin komunikasi yang bijaksana dan positif

kepada setiap mereka yang menolak proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.

“Jadi, kita punya yang namanya tim social engineering. Tugasnya

dibentuk tim ini untuk mengetahui, mengikuti, dan menindaklanjuti

dengan tanggapan yang responsive dari kami terhadap masalah yang

akan kita hadapi. Maka itu, kita tidak diam-diam saja. Kita

mengetahuinya lebih dulu, kita sudah block duluan. Orang-orang

yang ada di dalam tim ini bukan orang-orang yang keren lho…

Mereka ini orang-orangnya seperti Ketua RT, RW, Kepala Dusun..

Jadi, kita berpegang kepada orang-orang yang seperti itu. Mereka

juga sekaligus tokoh-tokoh masyarakat yang hidup biasa di tengah

masyarakat. Jadi kalau ada isu tentang upaya demo akan dilakukan,

ataupun ada isu yang lain, kita sudah jauh lebih dulu tau, dan tinggal

bagaimana kita serahkan sama tim kita itu untuk mereka yang bekerja

menangani situasi keadaan. Jangan salah, kita gaji mereka lho..”

Inilah yang menjadi tindakan aktif sekaligus merupakan taktik yang

dilakukan oleh PT. KCIC atas dasar strategi yang dibentuk dalam

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

88

focus group discussion. Hal ini membuktikan, bahwa sebenarnya

hubungan KCIC dengan masyarakat memiliki hubungan yang dekat.

Salah satu bentuk upaya penanganan yang dilakukan oleh tim social

engineering ini sebagai berikut:

“Upayanya yang saya lihat waktu itu seperti; “Sudahlah tidak usah

demo, ngapain sih demo, Sudah kita serahkan saja kepada

Pemerintah Indonesia, semuanya ini untuk kepentingan positif kita

kok.”

Perwakilan dari tim ini berkoneksi dan berkomunikasi langsung

kepada mereka yang ingin melakukan aksi negatif terkait tuntutan

proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Namun, jika terjadi isu yang cukup besar, melibatkan orang banyak

untuk melakukan aksi unjuk rasa, memuat dalam media-media,

membuat surat permohonan ijin melakukan unjuk rasa, dan isu

tersebut menjadi perhatian bagi PT. KCIC secara langsung, maka tim

social engineering dari PT. KCIC terpaksa tidak bisa menahan

mereka. Maka langkah yang diambil oleh pihak KCIC adalah bersiap

sedia dan mendengarkan secara langsung atas apa yang terjadi sebagai

isu yang berdampak bagi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

2. Membentuk Media Relations

Tahapan pelaksanaan tindakan penanganan isu yang dilakukan oleh

PT. KCIC berdasarkan strategi yang telah dibentuk adalah menjalin

hubungan baik dengan media. KCIC beranggapan, bahwa media

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

89

merupakan salah satu bentuk “pendamping” yang positif dan

bermanfaat dalam menyebarluaskan suatu informasi untuk mencapai

publisitas KCIC. Media juga dapat menjangkau pihak-pihak yang

terlibat dalam pembentukan isu yang telah naik sampai kepada telinga

PT. KCIC.

Febrianto Arief menyadari, bahwa sebagai penolak kereta cepat

Jakarta-Bandung mereka tentu juga merupakan target sasaran mereka

dalam mengubah persepsi para penolak kereta cepat Jakarta-Bandung

untuk dapat sepihak dengan pemerintah Indonesia dalam mewujudkan

transportasi umum yang amdal, cepat, dan terpercaya. Itulah

sebabnya, KCIC menjalin hubungan baik dengan sejumlah media dan

teman wartawan dalam membantu “menghandle” proyek kereta cepat

Jakarta-Bandung melalui masalah yang akan terjadi, yang sedang

terjadi, dan yang akan terjadi.

Menurut Febrianto Arief, langkah KCIC untuk menjalin hubungan

baik dengan media adalah langkah yang benar dan tidak boleh di sia-

siakan. Dengan latar belakang individu beliau dari dunia media

relations sebelumnya di salah satu perusahaan, tentu hal ini menjadi

nilai plus bagi KCIC dalam memperoleh jaringan dan koneksi dengan

media melalui Bapak Febrianto Arief, karena sebelumnya beliau

sudah memiliki hubungan dengan sejumlah teman di media.

“Sebelum saya di KCIC, dulu saya bekerja di bagian media,

tepatnya dalam media relations. Jadi media itu sudah benar-benar

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

90

percaya sama kami. Jadi,,, maaf ya bukannya bagaimana kalau ada

berita yang kurang baik nih tentang KCIC, tentang kereta cepat, dan

lain lain, media tuh menghubungi saya dulu. Mereka kasih tau ke

saya, ada kejadian nih, ada peristiwa, ada gini gini gini… Terus saya

bilang ke mereka,, “Kalian gak kasihan sama Negara kalian kalau

berita itu dipublikasiin?” Akhirnya gimana, gak dipublikasi tuh

akhirnya sama mereka. Mereka malah bilang ke saya, “Iya juga ya..

Mending saya angkat berita yang lain.” Itu jawaban dia. Apalagi

yang soal AMDAL kemarin ada isu, ada kasus di kereta cepat, sempet

KCIC jadi buah bibir. Wah, banyak tuh yang hubungi saya dari

media. Lalu saya bilang aja ke mereka, “Kalian mau kereta cepat ini

tidak jadi?” Langsung diem dia, berubah pikiran langsung. Bukannya

saya sombong ya, tetapi kita semua sama-sama tahu.. Bagi yang

mengerti pasti tahu kalau ini proyek positif, untuk kemajuan

bangsa…”

Paparan di atas adalah bukti yang nyata dari Senior Manager

Corporate Communications PT. KCIC, bahwa hubungan yang selama

ini dibangun oleh KCIC dengan media berlangsung baik,

sehingga dapat dipastikan bahwa mereka sebagai media berada di

pihak KCIC, terutama dalam mempublikasi sebuah berita yang

seakan-akan sebelumnya dinilai negatif tetapi dapat diubah menjadi

positif.

3. Membentuk strategi riset lapangan.

Tindakan penanganan isu yang ketiga terkait dengan startegi yang

sudah dibentuk oleh PT. KCIC adalah melakukan riset lapangan. Hal

teknis yang dilakukan dalam riset lapangan ini memiliki hubungan

dan kaitannya dengan tim social engineering dalam startegi FGD.

Namun, yang membedakannya adalah tindakan penanganan isu ini

dilakukan secara langsung oleh setiap divisi atau department dari PT.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

91

KCIC yang bekerja. Artinya, setiap karyawan PT. KCIC sudah

ditugaskan oleh Bapak Hanggoro Budi Wiryawan selaku Direktur

Utama PT. KCIC untuk dapat melakukan riset di sejumlah wilayah

tertentu. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya PT. KCIC

mengetahui sejumlah wilayah apa saja yang mendukung dan menolak

proyek ini.

Ferbrianto Arief mengakui, bahwa ia sudah melakukan banyak

aktivitas penanganan riset lapangan yang sudah diberikan dan

dilakukan secara maksimal. Salah satunya adalah berhubungan

komunikasi langsung dengan penduduk awam di masyarakat tertentu.

Berikut adalah penuturannya;

“Jadi kita kalau di sini itu sejak awal sudah dipercayakan oleh Pak

Hanggoro, Direktur Utama KCIC untuk terjun dan melakukannya

sendiri. Artinya, kita semua yang kerja di sini mempunyai tugas

masing-masing untuk menjaga visibilitas kereta cepat Indonesia

China, dan tentunya kita semua masing-masing harus siap sedia,

harus berani, dan bisa mengendalikan situasi. Ketika ada masalah,

ketika ada isu, kita sudah harus tau apa yang harus kita lakukan.

….tetapi secara tidak langsung melalui kepercayaan Pak Hanggoro

kepada kami semua di setiap divisi dan departemen untuk menangani

isu dengan cara kami masing-masing, saya kira hal ini juga

merupakan strategi dari keluarga besar PT. KCIC. Kayak contohnya

tadi tim social engineering kami itu, itu juga merupakan strategi kami.

Pembentukan tim tersebut adalah strategi kami, sekalipun itu dibuat

secara tidak resmi, tapi kami berhubungan dengan mereka, kami

kenal mereka, mereka juga tau apa mau kami. Saya cerita sedikit

tentang strategi pribadi yang saya lakukan saat itu ya…Waktu itu,

saya mengikuti sebuah pengajian di wilayah A. Saya memilih wilayah

tersebut bukan karena saya orang situ, enggak. Saya bukan orang

situ, otomatis saya tidak kenal kan dengan orang-orang di situ? Nah,

mulai berjalannya waktu di saat saya mulai rutin ikut pengajian di

sana, saya mulai kenal sama orang-orang di situ. Saya kenal sama

warganya, saya kenal sama ketua wilayahnya, bahkan saya sampai

kenal sama Pak Haji yang biasa memimpin pengajian di sana. Singkat

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

92

cerita, ketika saya mulai kenal dan akrab dengan beliau, kami

berbincang-bincang bersama, kami berinteraksi seperti biasa..

Sampai pada akhirnya saya mengetahui, kalau wilayah tersebut

adalah salah satu wilayah yang menolak proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung. Akhirnya singkat cerita, saya ajak makan Pak Haji tersebut,

saya kasih uang 1 juta buat dia dengan harapan minta bantuan agar

berada di pihak kereta cepat. Saya juga menyakini dia, bahwa proyek

ini adalah proyek yang positif. Dia seneng-seneng aja tuh. Malah 1

jutanya buat dibagi-bagi sama warga di sana yang tadinya sempat

menolak proyek ini. Nah, itu yang bisa saya kerjakan untuk KCIC.”

4. Melakukan Joint Event

Tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh PT. KCIC dalam

menyebarluaskan citra dan wujud pengembangan dari kereta cepat

Jakarta-Bandung adalah mengadakan sejumlah event. PT. KCIC juga

melibatkan dirinya sebagai perusahaan yang melakukan tanggung

jawab sosial di sejumlah tempat. KCIC melihat, bahwa tujuan ini

positif dan dapat menghasilkan dampak yang baik.

Dalam sejumlah event yang dimaksudkan, PT. KCIC berinisiatif

untuk turun secara langsung ke berbagai sekolah, kampus, maupun

setiap institusi-institusi politik, sosial, dan aspek lainnya dalam

memperkenalkan dan mempresentasikan proyek pembangunan kereta

cepat Jakarta-Bandung beserta dengan manfaat dan efisiensinya.

Kegiatan ini dimeriahkan dalam sejumlah kegiatan resmi, seperti

mengadakan seminar, company visit, edukasi sekunder (kuliah

umum), dan sebagainya.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

93

4.2.4.2 Tindakan Penanganan Berdasarkan Strategi Media Online

PT. KCIC mengakui, bahwa selama proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung mulai dibangun banyak masalah yang terjadi terkait

pembangunan tersebut, salah satu masalahnya adalah isu penolakan

proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang jumlahnya tidak sedikit.

Selain melakukan tindakan penolakan di lapangan, mereka juga

tampil melalui basis media online untuk menyampaikan isi perasaan

kontra terhadap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. KCICpun

melihat, bahwa pertumbuhan merekapun didominasi dari berbagai

kalangan, mulai dari kalangan individu yang bertindak dalam sebuah

status media sosial, kelompok-kelompok yang tergabung dalam

komunitas media sosial, maupun sampai kepada pembentukan

organisasi atau lembaga sosial masyarakat (LSM) yang bertindak

kontra melalui media sosial.

Berikut adalah tindakan penanganan isu yang diuraikan secara lebih

rinci sesuai dengan strategi yang dirumuskan oleh PT. KCIC dalam

konteks media online:

1. Advertising & Advertorial

Dalam strategi yang sebelumnya dirumuskan oleh PT. KCIC terkait

dengan pembentukan advertising dan advertorial di media online,

tindakan penanganan isu yang dilakukan oleh PT. KCIC adalah

berusaha untuk membangun dan membentuk persepsi positif wujud

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

94

dan citra kereta cepat Jakarta-Bandung kepada masyarakat sebagai

calon penumpang proyek ini. Tindakan realitas yang dilakukan oleh

KCIC adalah selalu memberikan informasi-informasi positif melalui

media online PT. KCIC sekilas tentang proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung. Contohnya melalui publikasi berupa gambaran yang

mencerminkan transportasi umum ini adalah proyek kereta yang

cepat, aman, tepat, dan nyaman untuk dimanfaatkan oleh masyarakat,

sehingga mereka tidak takut dan semakin percaya dengan proyek ini.

Lalu, jika ada berita terbaru sekilas tentang perkembangan

pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, PT. KCIC akan

senantiasa membagikan informasi tersebut secara terbuka di media

online jika memang informasi tersebut tidak mengandung hal-hal

yang bersifat confidencial bagi perusahaan. Dalam hal ini, KCIC

memahami dan menyadari bahwa masyarakat perlu mengetahui

tentang informasi yang bermanfaat bagi mereka. Hal ini didasari

dengan tujuan supaya masyarakat yakin dengan proyek kereta cepat

Jakarta-Bandung. Inilah yang menjadi tindakan penanganan isu yang

dilakukan oleh PT. KCIC dalam strategi advertising & advertorial di

media online.

2. Membentuk Media Relations

Sesuai dengan prinsip awal yang diambil oleh PT. KCIC, bahwa

menjalin hubungan dengan media sangat bermanfaat dan dapat

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

95

membantu kinerja dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di bidang

informasi. Hal ini juga dilakukan PT. KCIC dalam menjalin hubungan

baik dengan media-media yang turut bersangkutan, ambil alih, dan

berperan dalam “melindungi” KCIC. Media ini akan semakin

dipastikan oleh PT. KCIC untuk dapat berada di pihak KCIC.

Melalui media, KCIC juga dapat mengetahui secara garis besar hal-

hal apa saja yang menjadi poin penting dalam mempersiapkan

tindakan manajemen isu dan mempublikasikannya melalui bantuan

media. Contohnya dalam basis media online, setiap berita-berita yang

dimuat dalam suatu forum berita online, KCIC diberikan informasi

secara jelas oleh media dan pihak terkait sebelum berita tersebut akan

dimuat dalam berita online, sehingga KCIC dapat mengklarifikasi dan

mempersiapkannya dengan baik jika terdapat komentar dari

masyarakat yang bersifat kontroversial, dan KCIC juga memiliki hak

untuk menjadikan berita tersebut ingin dipublikasi atau tidak.

Semuanya tetap bergantung dan sesuai kebijakan dari pihak KCIC.

Tindakan pendekatan media yang dilakukan oleh PT. KCIC adalah

menjalin komunikasi yang baik dengan sejumlah media,

memaksimalkan kegiatan media visit dan corporate visit, menjalin

media partner, dan membantu kebutuhan satu sama lain. Hal yang

selama ini dilakukan oleh PT. KCIC tidak menjadi hambatan besar

dalam memperoleh hubungan yang baik dengan media, karena PT.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

96

KCIC menyadari hal tersebut akan menjadi bermanfaat di kemudian

harinya dalam membentuk media relations yang baik.

Sejauh ini, menurut Ditha Fitria beberapa media yang sudah

memiliki hubungan yang baik dengan PT. KCIC adalah Kompas,

Tempo, Jakarta Post, Antara News, Detik.com, dan Bisnis Indonesia.

Media-media tersebut sudah memberikan bukti nyata pembelaan yang

nyata bagi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung karena PT. KCIC

sudah memiliki hubungan baik dengan media-media tersebut. Saat

KCIC ditemukan terdapat berita yang negatif, media-media tersebut

tidak langsung mempublikasikannya, melainkan berkoordinasi

terlebih dahulu secara bersama-sama dengan pihak KCIC.

3. Online Public Relations

Menurut narasumber pihak PT. KCIC, di dalam basis media

online biasanya penolak kereta cepat Jakarta-Bandung melakukan

aksinya melalui beberapa akun media sosial. Media sosial yang

mereka gunakan adalah Twitter dan Facebook. Kedua media sosial ini

dinilai KCIC telah menjadi media sosial yang paling viral terkait

dengan topik pembahasan mengenai proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung. Maka dari itu, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh PT.

KCIC adalah membentuk akun official Kereta Cepat Indonesia China

dalam media sosial Twitter dan Facebook dengan tujuan agar dapat

memantau tindakan yang dilakukan oleh penolak. Tindakan ini

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

97

dilakukan sebagai aktivitas PT. KCIC dalam melakukan media

monitoring.

Kegiatan media monitoring dilaksanakan oleh PT. KCIC secara

aktif dan efektif oleh tim Project Development dengan tujuan untuk

melihat masalah yang terjadi, mengidentifikasi, menganalisis, dan

merekap hasil dari kegiatan media monitoring tersebut melalui sebuah

report untuk dilaporkan. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari dan

setiap saat (Senin-Jumat pada waktu kerja berjalan yaitu pukul 08.00

– 17.00 WIB). Media monitoring dilakukan dengan jangka waktu

yang optimal karena hal ini diyakini KCIC sebagai tindakan yang

dapat menjauhkan perusahaan terkena krisis.

PT. Kereta Cepat Indonesia China melakukan kegiatan ini dengan

fokus pada akun official media sosial Twitter, Facebook, dan

memantau komentar di seluruh pemberitaan berita online terkait

dengan pembahasan berita kereta cepat Jakarta-Bandung. Yang

menjadi pusat perhatian dari KCIC dalam aspek ini adalah segala

tindakan penolakan, pemberontakan, komentar negatif, dan aksi

tindakan yang terjadi dalam ruang lingkup kereta cepat Jakarta-

Bandung.

Hasil report yang akan disiapkan nanti akan dibahas secara bersama-

sama oleh direksi perusahaan dengan staff perusahaan. Namun

sebelum itu dilakukan, Direktur Utama KCIC akan melihat dan

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

98

memahami terlebih dahulu report yang sudah dibentuk oleh tim

Project Development. Setelah itu, maka akan diadakan briefing yang

tidak dapat dipastikan waktunya untuk membahas masalah isu yang

terjadi melalui media monitoring.

Gambar 4.9 Akun Twitter Official Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)

SUMBER: https://twitter.com/KeretaCepatID

Gambar 4.10 Akun Facebook Official Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)

SUMBER: https://www.facebook.com/keretacepatindonesia/

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

99

Dalam praktiknya, kegiatan manajemen isu yang dilakukan oleh PT.

KCIC adalah mengarah pada kegiatan media monitoring itu sendiri.

Media monitoring dilakukan secara optimal di saat jam kerja

berlangsung dari Senin sampai Jumat. Saat kegiatan media monitoring

berlangsung, tim KCIC akan membagi ke dalam tiga jenis pembagian

Statement. Yang pertama adalah positive statement dari Twitter,

Facebook, dan berita online, yang kedua adalah negative statement

dari Twitter, Facebook, dan berita online, dan yang ketiga adalah

netral statement dari Twitter, Facebook, dan berita online. Inilah

ketiga jenis kategori pembentukan pemantauan media yang akan

dilakukan sebagai tindakan manajemen isu dari PT. KCIC.

Tindakan penanganan dan tanggapan KCIC terhadap pernyataan

yang positif adalah pemberian terima kasih dengan mengucapkan

“terima kasih” kepada pengguna akun tersebut karena sudah

mendukung proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan meminta doa

dari mereka agar proyek ini dapat terlaksana dengan baik. Sedangkan

tindakan penanganan dan tanggapan yang akan diberikan KCIC

terhadap pernyataan yang negatif (mereka yang kontra terhadap

proyek kereta cepat Jakarta-Bandung) adalah dengan menerima sikap

dan pernyataan mereka secara baik dan lapang dada, menyambut dan

melayani mereka dengan sepenuh hati. PT. KCIC juga berusaha

membentuk satu persepsi yang sama kepada mereka yang menolak

kereta cepat Jakarta-Bandung, agar memiliki hati dan sikap yang

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

100

positif terhadap proyek ini, dan tindakan ini dilakukan secara bertahap

dan berkelanjutan. Lalu tindakan yang akan dilakukan KCIC terhadap

pemberitaan di seluruh berita online disertai komentar yang positif

dan negatif dari pembaca forum berita tersebut adalah melihat dan

memahami isi dari tanggapan dan komentar dari masing-masing

pihak, dan mengintropeksi diri. Jika memang komentar yang

diberikan sesuai, maka KCIC akan memperhitungkannya dengan

baik. Tetapi, jika komentar yang diberikan tidak sesuai dan hanya

memprovokasi sesuatu yang tidak jelas maknanya, maka PT. KCIC

tidak akan mengambil langkah aktif untuk mengatasi komentar

tersebut.

Ketika tindakan penanganan isu di atas telah selesai dan dilakukan,

maka langkah selanjutnya yang harus dikerjakan oleh PT. KCIC

adalah evaluasi bersama. Di dalam evaluasi bersama ini seluruh pihak

terkait yang terlibat dalam penanganan isu wajib melaporkan secara

transparan dalam ruang lingkup internal perusahaan mengenai

hambatan yang terjadi, situasi yang terjadi, tahap yang sudah

dilakukan, dan timbal balik (feedback) yang diberikan oleh

masyarakat kepada kita. Hal ini dilakukan dan dimaksimalkan supaya

pihak KCIC mengetahui secara jelas, apakah tindakan penanganan

manajemen isu yang sudah diberikan membuahkan hasil atau tidak.

Sejauh mana dampak yang dihasilkan bagi masyarakat, itulah yang

akan menjamin tingkat penanganan atas isu yang terjadi.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

101

Evaluasi dilakukan setiap satu bulan sekali di dalam sebuah

pertemuan internal secara singkat untuk membahas manajemen isu

yang sudah dilakukan. Yang akan dibahas adalah tindakan manajemen

isu dalam situasi lingkungan sekitar, berbasis media online, dan

mengoreksi berita-berita yang selama itu masuk dalam pihak media

yang menjadi partner dari PT. KCIC. Walaupun berita tertentu tidak

dipublikasikan, tetapi berita tersebut akan menjadi topik pembicaraan

bersama oleh pihak internal. Tujuannya untuk menyadari dan

memahami jika memang terjadi masalah yang harus diselesaikan

dalam pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

4.3 Pembahasan

Penelitian ini membahas tentang strategi manajemen isu yang dilakukan

oleh PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terkait dengan adanya isu

penolakan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang menuai sejumlah

kontroversi sikap penolakan (kontra) terhadap proyek ini. Peneliti menggunakan

konsep manajemen isu dari Jones dan Chase yang telah dirumuskan pada tahun

1979. Konsep tersebut menjelaskan, bagaimana suatu perusahaan atau lembaga

dapat mampu mengantisipasi isu supaya tidak berkembang dan menghasilkan suatu

krisis.

Pertama, melalui proses identifikasi isu. Proses ini merupakan tahap awal

di saat isu akan dan mulai muncul di dalam organisasi dengan tujuan agar dapat

ditangani oleh organisasi dengan baik, artinya melalui tahap ini PT. KCIC akan

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

102

memulai sebagai tahapan pertama dalam mengidentifikasi sebuah adanya isu. Pada

tahapan awal manajemen isu, PT. KCIC melakukan upaya-upaya tersebut dalam

berusaha mengidentifikasi isu, walaupun pada akhirnya sejak proses pembangunan

kereta cepat Jakarta-Bandung ini dilaksanakan, muncul adanya sejumlah

pandangan-pandangan yang tidak sama dengan Pemerintah Indonesia dan

perusahaan. Hal ini dinyatakan PT. KCIC, bahwa ini telah menjadi isu atau masalah

yang sebaiknya ditindaklanjuti dan PT. KCIC menyadari bahwa masalah tidak akan

dapat dihindari. Isu yang selama ini sudah diidentifikasi oleh PT. KCIC berbagai

macam bentuk, namun yang menjadi isu utama bagi proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung adalah isu terkait pembebasan lahan dikarenakan sejumlah penduduk

lokal tidak ingin melepaskan tempat hunian mereka dan isu terkait dengan

penolakan oleh sejumlah individu maupun kelompok di tengah-tengah masyarakat

tertentu.

Kedua, melalui proses analisis isu. Tahap ini merupakan tahap kedua

dalam melakukan proses manajemen isu menurut Jones dan Chase. Analisis isu

dilakukan untuk mendalami sejumlah isu-isu yang muncul di dalam perusahaan.

Dari timbulnya berbagai masalah yang dapat berpotensi buruk bagi perusahaan, di

tahap ini perusahaan harus mampu mengetahui secara jelas dan luas, apakah

masalah tersebut benar-benar memiliki potensi membuat perusahaan mengalami

krisis, atau masalah tersebut hanya sebatas hal yang semu saja. Semuanya itu

diketahui dan dilakukan dalam tahap analisis isu. Melalui tahap ini, PT. KCIC

mendalami peran isu itu sendiri. Mulai dari tindakan penolakan mereka, provokator

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

103

di balik itu semua, pandangan mereka, alasan mereka, inti maksud dari mereka,

hingga pada tanda-tanda yang diberikan oleh mereka.

Ketiga, strategi upaya dalam penanganan isu. Menurut Jones dan Chase

(1979, dikutip dalam Coombs, 2012, h. 34), ketika isu sudah jelas dapat ditetapkan

oleh perusahaan, maka langkah yang ketiga ini adalah upaya penanganan isu yang

harus dilakukan. Istilah ini dikenal sebagai upaya dalam membentuk strategi

penanganan isu. PT. KCIC perlu memikirkan strategi apa yang harus dibentuk

untuk mengubah persepsi masyarakat yang tidak setuju dengan proyek kereta cepat

Jakarta-Bandung menjadi sama dengan perusahaan dan Pemerintah sebagai upaya

pembentukan infrastruktur transportasi negara yang maju dan memadai.

Tahap yang keempat adalah tindakan penanganan isu. Tindakan yang

dimaksud ini adalah aksi nyata yang diimplementasikan dari strategi yang telah

dibentuk. Pada tahap ini, upaya manajemen isu yang dikerjakan akan terlihat lebih

khusus dan jelas sebagai upaya dalam menangani isu yang sedang terjadi. Dengan

adanya tindakan penanganan isu, maka strategi yang dibentuk sebelumnya akan

menghasilkan tindakan implementasi yang terlihat, sehingga pada prosesnya upaya

ini dapat dilakukan pada target yang sudah ditetapkan saat pembentukan strategi

dibentuk. Pada tahap ini PT. Kereta Cepat Indonesia China harus dipastikan sudah

memahami dan menguasai langkah-langkah apa yang sudah dibuat dan

dipersiapkan untuk dapat dikerjakan secara maksimal di dalam perencanaan yang

sebelumnya sudah dibuat.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

104

Lalu, pada tahap yang terakhir adalah melakukan evaluasi. Evaluasi sangat

penting untuk dilakukan oleh perusahaan maupun setiap institusi yang mengalami

isu disertai dengan tindakan penanganan isu. Tindakan evaluasi dilakukan supaya

perusahaan dapat melihat dan mengetahui seberapa besar dampak yang dihasilkan

dari hasil manajemen isu yang sudah dilakukan. Apakah tindakan manajemen isu

tersebut berhasil, sesuai rencana dan ekspektasi perusahaan, atau justru sebaliknya?

Besar kecilnya upaya penanganan isu yang dikerjakan akan diketahui ketika suatu

perusahaan menjalankan evaluasi hasil di akhir. Jones dan Chase melihat untuk

mengetahui seberapa besar hasil yang diperoleh dalam melakukan manajemen isu,

perusahaan perlu melakukan evaluasi di akhir setelah proses manajemen isu

dilakukan. Hal tersebut dilakukan supaya dapat dipastikan terdapat perubahan yang

signifikan, terjadi perubahan yang sedikit, atau tidak terjadi sama sekali.

4.3.1 Issue Identification

Dalam melihat dan memahami isu, proses identifikasi terhadap isu

tersebut merupakan elemen yang harus dilakukan dan dikuasai secara

maksimal, terutama terkait dengan isu yang terjadi di ruang lingkup suatu

perusahaan. Jika isu tidak ditangani dan ditanggulangi dengan baik, maka

akan berpotensi munculnya krisis bagi perusahaan tersebut. Saat perusahaan

sudah terkena krisis, maka hal itu dapat berdampak kepada tingkat kepuasan

pelanggan yang berkurang, kualitas produk yang buruk, hubungan

perusahaan dengan stakeholder menjadi tidak baik, dan sebagainya. Oleh

karena itu, perusahaan harus mempersiapkan teknik yang baik dalam

mengidentifikasi sejumlah isu.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

105

PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melakukan proses

identifikasi isu berdasarkan hasil lapangan yang telah dijadikan sebagai

sumber data. Terkait dengan pelaksanaan pembangunan proyek kereta cepat

Jakarta-Bandung, PT. KCIC mengambil sikap dan keputusan dalam

menetapkan sejumlah isu yang memang memiliki keterkaitan. Dari sekian

banyaknya perilaku dan tanggapan dari masyarakat terhadap proyek kereta

cepat Jakarta-Bandung yang muncul, PT. KCIC berhak memilih kategori

isu apa saja yang akan menjadi titik masalah besar bagi PT. KCIC untuk

diselesaikan dan ditanggulangi. Selebihnya, untuk setiap isu yang tidak

dianggap serius dan tidak sesuai akan diabaikan oleh PT. KCIC karena

dianggap tidak sesuai dengan prinsip pembangunan infrastruktur negara.

Menurut Harrison (2008, h. 552) sebagaimana yang telah Peneliti

jadikan refrensi sebagai pemahaman terkait sebuah isu, bahwa isu terbagi

menjadi dua aspek. Aspek yang pertama adalah aspek yang berdasarkan

pada dampaknya. Terdapat dua jenis isu yang memiliki dampak dari aspek

pertama ini. Jenis isu tersebut adalah defensive issues dan offensive issues.

Defensive issues merupakan suatu keadaan isu yang membuat

kecenderungan munculnya ancaman terhadap suatu organisasi. Sedangkan

offensive issues adalah suatu keadaan isu yang dapat digunakan dalam

meningkatkan image dan reputasi perusahaan. Biasanya isu ini diciptakan

sebagai isu yang positif dan berdampak bagi masyarakat.

Dari kedua aspek isu di atas menurut Harrison, maka dapat dilihat

bahwa PT. Kereta Cepat Indonesia China hanya fokus terhadap isu yang

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

106

bersifat sebagai aspek defensive issues berdasakan dampak yang

ditimbulkan dari aspek tersebut. Selain dari isu yang bersifat memiliki aspek

defensive issues, maka PT. KCIC tidak akan menjadikan isu tersebut

sebagai isu yang besar dan harus ditanggulangi. Berikut adalah hasil

ungkapan dari Febrianto Arief dalam menanggapi isu yang terjadi;

“Biasa saja. Kita berusaha untuk tidak pusing dengan situasi

penolakan-penolakan seperti ini. Kami selama ini tidak pernah membuat

Media Campaign untuk melawan sikap mereka, karena saya percaya pasti

akan hilang sendiri. Sekarang masyarakatpun sudah pintar, mereka tahu

suatu barang yang bagus. Mereka sekarang sudah tidak bisa dibohongi

lagi, kecuali terhadap isu-isu sensitif. Isu yang sensitif di sini maksudnya

yang berkaitan dengan unsur SARA.”

Lalu berlanjut pada aspek yang kedua terkait dengan pemahaman

Harrison tentang pemahaman sebuah isu adalah aspek keluasan isu.

Ada empat (4) jenis isu yang dikemukakan oleh Harrison, yaitu isu

universal, isu advokasi, isu selektif, dan isu praktis. Masing-masing jenis

isu tersebut sudah Peneliti jabarkan definisinya pada bab 2 di penelitian ini.

Jika dihubungkan dengan pemahaman isu di atas, PT. KCIC hanya berfokus

pada isu selektif. Isu selektif merupakan isu yang hanya mempengaruhi

kelompok tertentu, Isu ini muncul berkaitan dengan kepentingan banyak

orang, tetapi hanya pihak-pihak tertentu yang secara langsung terpengaruh,

yang lebih memerhatikan isu ini. PT. Kereta Cepat Indonesia China melihat,

bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan proyek besar dan

disegmentasikan untuk masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Jakarta-

Bandung.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

107

Terkait dengan adanya isu yang timbul, PT. KCIC mengidentifikasi

bahwa terdapat beberapa isu yang ditimbulkan oleh sejumlah penduduk

Jakarta-Bandung yang berdampak bagi proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung.

Gambar 4.11 Poster yang Dibentuk untuk Himabauan Dalam Melaksanakan Rapat

Akbar (Jakarta-Kawarang-Bandung)

SUMBER: Dokumen Perusahaan, diakses pada 26 Mei 2017, pukul 14.49 WIB

Presiden Joko Widodo juga menyadari dalam penyampaian kata

sambutan saat proses ground breaking dilakukan pada Januari 2016 silam,

bahwa proyek ini memang dibentuk secara khusus dan dimulai untuk warga

Jakarta dan Bandung. Memang pembangunan infrastruktur ini juga sempat

menjadi perhatian bagi masyarakat luar daerah Jakarta dan Bandung, tetapi

dalam mengidentifikasi sebuah isu PT. KCIC hanya memerhatikan pada isu

yang bersifat selektif. Maka dari itu, isu yang tidak berkaitan dan berdampak

jelas akan diabaikan. PT. KCIC melakukan hal ini karena tidak ingin diam

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

108

dan hanya berfokus pada satu masalah, tetapi ingin terus maju ke depan

dalam membangun proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, karena masih

terdapat hal-hal yang harus diselesaikan dan lebih penting dibandingkan

dengan isu-isu yang timbul di tengah masyarakat yang tidak berfaedah,

contohnya fokus pada pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang

harus selesai pada awal 2019.

4.3.2 Issue Analysis

Menurut Jones dan Chase (1979, dikutip dalam Coombs, 2012, h.

32), isu terjadi karena adanya suatu proses peristiwa yang timbul dari

berbagai masalah yang telah berkembang dan menghasilkan efek. Efek yang

dihasilkan akan membentuk menjadi krisis jika tidak segera ditangani secara

cepat dan baik. Setelah melakukan identifikasi isu yang jelas dan telah

menjadi isu yang harus ditangani, PT. KCIC harus mampu menganalisis isu

tersebut secara bijaksana dan maksimal. Hal ini dilakukan karena isu terjadi

lewat adanya suatu proses peristiwa yang timbul di tengah masyarakat dan

menghasilkan efek.

PT. Kereta Cepat Indonesia China telah menetapkan dua jenis isu

yang menjadi isu terkait proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Isu yang

pertama adalah isu terkait pembebasan lahan yang belum mencapai 100%

dan menjadi polemik di tengah masyarakat. Isu ini diperbincangkan oleh

sejumlah masyarakat yang tidak setuju dengan pembangunan kereta cepat

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

109

Jakarta-Bandung, dikarenakan proses pembebasan lahan yang dinilai

lamban. Perbincangan ini terjadi di dalam media sosial.

Tabel 4.1 Data Perbincangan Terkait Tanggapan Masyarakat Tentang Isu Pembebasan Lahan

Tanggapan Masyarakat Isu Terkait

Pro & Kontra @wiwik_wigati

• Senin, 29 Mei 2017 | 22:19

“Proyek dadakan, pembebasan

tanahnya juga ya dadakan, pas

tanahnya siap eehh harga awalnya jadi

ga masuk. Seperti itu kira2.”

Asalim Rachman @asalimrachman

• Senin, 29 Mei 2017 | 21:54

“Belum selesai pembesan lahan

pembangunan hrs jalan, ini tanda

tanda akqn bermasalah dikemudian

hari ujung ujungnya masuk penjara,

rini s mentri bumn anda orang jujur

dan profesional, jangan korbankan

hidup anda demi nafsu dan ambisi yg

sdh jelas bermasalah, kl sdh tersangkut

hukum semua cuci tangan”

Jambul2000 @jambul2000

• Senin, 29 Mei 2017 | 21:46

“Kalo udah telat 2 tahun prediksi gue

biaya proyek bengkak krn terjadi

eskalasi biaya. Harga awal proyek

udah gak feasible lagi. Otomatis

pemerintah perlu tambahan dana segar

utk menutupi kekurangan krn

kenaikan harga barang. Utk

pembelajaran aja kalo mau bangun

proyek dipastikan tanah udah bebas

100%. Kalo udah gini solusi terakhir

keluarin perpres mengenai

pembebasan lahan.”

Toki Sugiarto @tokisugiarto

• Senin, 29 Mei 2017 | 21:09

“Sebaiknya tuntas dulu, jangan

tergesa2. Tanah tidak tuntas, proyek

akan terbengkalai/mangkrak.”

Alexa Florist @alexaflorist.id

• Selasa, 30 Mei 2017 | 7:41

“birokrasi berbelit-belit.... bebasin

tanah bisa berbulan-bulan.... pantes

proyek molor semua”

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

110

SUMBER: Dokumen Perusahaan, diakses pada 26 Mei 2017, pukul 15.10 WIB

Hal ini menjadikan persepsi sejumlah orang merasa tidak yakin

proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan selesai tepat waktu. Selain itu,

menurut PT. KCIC, masalah pembebasan lahan ini juga terganggu karena

terdapat penduduk lokal yang tidak ingin melepaskan tempat tinggalnya

untuk direlokasikan bagi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, sehingga

dampaknya pihak China belum mencairkan dana kepada pihak Indonesia

secara tepat.

Terkait isu ini, PT. KCIC memang mengakui bahwa masalah ini

cukup berat untuk dikerjakan dan diselesaikan, sehingga hal ini menjadi

salah satu faktor penghambat PT. KCIC dalam melanjutkan proyek kereta

cepat Jakarta-Bandung. Sejak dilakukan ground breaking pada Januari

2016, pembebasan lahan baru diperoleh sebesar 58%. Setelah dilakukan

analisis yang maksimal terkait dengan isu ini, ternyata faktor penyebab

pembebasan lahan sulit dibebaskan adalah sikap dan respon masyarakat di

titik wilayah tertentu yang memang tidak setuju terhadap proyek kereta

cepat Jakarta-Bandung. Berikut adalah hasil analisis dari Ditha Fitria;

“Kereta ini kan beroperasi di darat, di rel, berarti harus ada yang namanya

pembebasan lahan. Nah, mereka mempermasalahkan hal ini. Lahan yang

kita gunakan sebagai jalur kereta cepat malah jadi kontroversi buat

Kamshory Mas Roy

@kamshory.planetbiru

• Senin, 29 Mei 2017 | 21:4

“Masalah pembebasan lahan jangan

dianggap sepele. Tidak jarang proyek

molor karena masalah pembebasan

lahan.”

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

111

mereka. Mereka beranggapan kalau lahan mereka itu lahan yang baku,

tidak dapat diganggu, sudah terdapat mata pencaharian perkebunan,

pertanian, usaha, dan lain-lain. Tidak bisa digunakan untuk lahan kereta

cepat. Apalagi mereka tahu kalau China kerjasama sama kita. Mereka

benci banget sama China. Langsung deh merembet kemana-mana.. Terus

ada juga yang ngomong, “Ngapain bikin proyek yang hutang sama Negara

lain? Bikin nambah-nambah hutang saja!” Padahal mereka gak ngerti

kalau proyek ini sifatnya B2B. Terus ada juga yang bilang tanggung kalau

cuma Jakarta-Bandung, kenapa gak Jakarta-Surabaya sekalian? Pokoknya

macem-macem deh topik penolakan yang bisa mereka angkat.”

Dari hasil penelitian, penyebab utama memang dari awal sudah

ditimbulkan adalah sikap penolakan yang dirasakan oleh sejumlah pihak

terkait, sehingga mereka enggan untuk menerima kesepakatan yang

ditawarkan oleh PT. KCIC. Selain itu, terdapat pula tindakan penolakan

yang disebabkan karena sudah terdapat mata pencaharian tetap bagi mereka

dalam menghidupi keluarganya masing-masing. Peneliti melihat, bahwa

tindakan analisis terhadap isu yang terjadi terkait proyek kereta cepat

Jakarta-Bandung ini sudah dilakukan dengan baik oleh PT. KCIC. Pihak

KCIC juga telah berusaha untuk menawarkan hal-hal positif dan

bermanfaat bagi mereka untuk dapat membebaskan lahannya. Hal ini

merupakan sebagai bentuk solusi yang disiapkan KCIC untuk mereka.

“Belakangan ini kita lagi pusing banget sama yang namanya ngurusin

pembebasan lahan ini. Ada sebagian lahan yang memang pure milik

mereka. Kita sebagai institusi pelaksana proyek kereta cepat kita harus

turun ke objek lahan kita untuk melakukan negosiasi dengan pihak terkait.

Jumlahnya gak banyak sih. Selebihnya lahan itu sudah terkoordinasi

dengan baik. Cuma memang beberapa lahan memang sulit untuk

dibebaskan. Kita juga gak jahat yang gimana-gimana lah, sekarang kita

ajak negosiasi, kita tawarkan tempat tinggal pengganti untuk mereka yang

tinggal di dalam titik penggusuran lahan kereta cepat, dan kita juga

berkenan untuk beli rumah dan tanah mereka. Mau tidak mau lahan mereka

kan akan kami gusur. Tetapi jangan sedih, kami memberikan jaminan yang

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

112

terbaik, kami sediakan tempat tinggal tetap untuk mereka. Jadi mereka

tetap memiliki tempat tinggal. Seperti contoh di kawasan Karawang.

Banyak berdiri rumah-rumah pemukiman di sana, awalnya mereka tidak

mau rumahnya kami gusur. Tetapi dengan proses negosiasi yang baik

akhirnya mereka menerima dan dapat berpikir dengan jernih. Mereka

paham kalau mereka akan dapat tempat tinggal yang baru menggantikan

tempat tinggal yang lama mereka. Kami baik loh dalam hal ini. Maka dari

itu, kelirunya di sini. Mereka kelompok-kelompok penolak kereta cepat

Jakarta-Bandung seringkali tidak mengetahui sampai tahap ini, bahkan

bagi mereka yang tahupun seakan-akan mereka pura-pura tidak tahu.

Padahal mereka sudah mengetahuinya. Cuma ya itu sudah terbaca, pasti

mereka alat yang dimanfaatkan sama oknum-oknum yang ga suka sama

kereta cepat, seperti Jepang. Terus kalau tentang hutang, memang kita

pinjam dana sama China, tapi ini kan B2B. Prinsip B2B saja saya yakin

mereka tidak ngerti.”

Jadi, solusi telah diberikan, disiapkan, dan ditawarkan oleh PT.

KCIC kepada warga sekitar, terutama di wilayah Walini yang terdapat

penolakan seperti itu sudah sesuai dan tepat bagi mereka dalam

mempertimbangkannya. Langkah ini dilakukan PT. KCIC agar supaya

kedua pihak saling memenuhi satu sama lain. Namun, memang penduduk

di wilayah Walini dikatakan tidak mudah dalam mengambil keputusan dan

menerima solusi yang ditawarkan oleh PT. KCIC.

Terkait dengan analisis isu pembebasan lahan ini, PT. KCIC

mengakui bahwa mereka sulit akan kebutuhan dana yang mereka

butuhkan. Artinya, dari segi keuangan PT. KCIC belum memadai dan

mencukupi, sehingga sampai saat ini mereka belum mampu membeli lahan

yang telah menjadi kesepakatan antara PT. KCIC dengan masyarakat dalam

memberikan solusi bagi mereka. Hal ini disebabkan karena Direktur

Perwakilan dari Pihak China di dalam PT. Kereta Cepat Indonesia China

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

113

(KCIC) belum dapat mencairkan dana kepada PT. KCIC selaku perwakilan

dari Indonesia secara tepat waktu. Dana tersebut berasal dari Presiden China

yang harus dikoordinasikan terlebih dahulu oleh Mr. Xin (Direktur

perwakilan pihak China), lalu dibahas bersama oleh Presiden China beserta

Menteri Kabinet terkait untuk memberikan dana kepada PT. KCIC. Berikut

adalah hasil pengakuan dari Ditha Fitria;

“Cuma memang sih saya akuin kalau kita memang belum optimal di

pembiayaan ini, soalnya dari Chinanya belom bisa cairin dana ke kita.

Masih terhambat sama China. Kita lagi menanti-nantikan uangnya, tapi

Chinanya begitu. Kalau saya lihat di sekitar internal perusahaan, memang

kita kurang orang yang bisa ngomong bahasa Mandarin. Kita di sini Cuma

2 – 3 orang doang yang bisa bahasa Mandarin. Ini dampaknya ke pihak

Chinanya. Mereka jadi kurang informasi, kurang dapet informasi yang

terbaru dari kita. Kitanya juga bingung buat nyampeinnya gimana ke

mereka. That’s why China belom bisa dengan cepat dan mudah kasih kita

pinjaman dananya. Jadi sampai semua informasi jelas masuk ke mereka,

terus mereka pertimbangin, mereka rapat sama direksi dan Presiden

mereka, disetujuin Presiden, baru deh dana itu masuk ke kita. Karena ini

nih, sumber daya manusia kita kurang.Jadi tuh China maunya dia paham

dulu sama semuanya, jelas dulu sama semua informasi dan keadaan yang

ada. Kita sih juga buka lowongan ke masyarakat. Bilamana ada yang

tertarik untuk jadi translator di KCIC, langsung kami interview, dan kalau

hasilnya cukup baik pasti langsung kami terima. Tanpa berpikir panjang.”

Jadi, memang faktor penyebab Mr. Xin belum dapat memberikan

dana kepada PT. KCIC adalah karena keterbatasan sumber daya manusia

yang tidak dapat berbahasa Mandarin. Berdasarkan informasi dari

narasumber, Direktur perwakilan pihak China, Mr. Xin beserta dengan

anggota yang lain terlihat tidak cukup mahir dalam berbahasa Inggris,

karena jika memang mereka dapat memahami bahasa Inggris dengan

fasih, pasti PT. KCIC mampu menjalin komunikasi dengan mereka dan hal

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

114

tersebut menjadi nilai bantu dalam menyampaikan informasi. Tetapi

faktanya, pihak mereka lebih mengharapkan agar PT. KCIC dapat

menerjemahkan bahasa Indonesia ke dalam bahasa Mandarin.

Jika memang PT. KCIC ingin fokus dalam recruitment terhadap

orang-orang yang dapat berbahasa Mandarin, sehingga dapat bergabung di

PT. Kereta Cepat Indonesia China, maka perlu dibentuk strategi dan

program yang memadai terkait dengan kebutuhan sumber daya manusia ini.

PT. KCIC perlu menjangkau masyarakat secara transparan dan jelas, dengan

begitu hal tersebut dapat memudahkan masyarakat terutama anak-anak

muda yang dapat berbahasa Mandarin dapat bergabung di PT. KCIC. Ketika

Peneliti melakukan penelitian dan wawancara dengan pihak KCIC, mereka

tidak sama sekali memberikan hal-hal apa saja yang sudah dilakukan PT.

KCIC dalam menjangkau sumber daya manusia yang dapat berbahasa

Mandarin.

4.3.3 Issue Change Strategy Opinion

Strategi yang disiapkan oleh PT. Kereta Cepat Indonesia China

(KCIC) sudah terlihat cukup nyata dilakukan oleh tim internal perusahaan

dalam menanggapi isu yang terjadi, terutama bagi kedua isu yang telah

ditetapkan PT. KCIC sebagai isu yang berdampak dan memiliki pengaruh

bagi kereta cepat Jakarta-Bandung. Saat Peneliti melakukan wawancara

dengan Febrianto Arief terkait dengan strategi yang dibentuk dan disiapkan

oleh tim internal perusahaan, PT. KCIC lebih menganggap, bahwa strategi

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

115

yang disiapkan lebih difokuskan kepada tindakan penanganan yang

langsung sebagai tindakan penyelesaian atas isu atau masalah yang terjadi.

Hal ini terkait dengan istilah hubungan antara strategi dengan taktik.

Menurut Agus (2012, para. 1) strategi merupakan pendekatan (cara) umum

yang dilakukan suatu organisasi atau perusahaan untuk mencapai dan

memperoleh tujuan. Sedangkan taktik adalah cara-cara yang bersifat

spesifik yang dilakukan untuk menerapkan strategi yang dipilih. Contohnya

adalah saat A ingin membuka bisnis minimarket dengan keuntungan yang

bersih minimal 20%, maka A perlu merumuskan strategi bagi minimarket

tersebut sebagai strategi yang nyaman, murah, dan cepat. Lalu, yang

menjadi salah satu contoh taktik dari masing-masing strategi yang dibentuk

di atas adalah perlu dilakukan dekorasi penyusunan barang-barang yang

rapi, bersih, dan teratur (nyaman), memberikan fasilitas diskon sekian

persen kepada pembeli yang mencapai nominal belanja sebesar Rp

150.000,- (murah), serta menyediakan fasilitas dua meja kasir sekaligus

untuk melayani konsumen yang berbelanja (cepat).

Hal di atas merupakan hubungan dan perbedaan antara strategi dan

taktik. PT. Kereta Cepat Indonesia China hanya berpikir bagaimana

melakukan sebuah taktik atau tindakan penanggulangan atas isu yang

terjadi, dibandingkan dengan mempersiapkan pendekatan (cara) secara

umum yang disebut dengan istilah strategi. Walaupun demikian, PT. KCIC

menganggap bahwa strategi juga merupakan taktik yang dimiliki dan

dilakukan oleh perusahaan, begitupun sebaliknya taktik juga merupakan

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

116

strategi yang positif untuk menangani isu. Kedua memiliki keterkaitan satu

sama lain. Berikut adalah hasil paparan yang disampaikan oleh Febrianto

Arief:

“Jadi kita kalau di sini itu sejak awal sudah dipercayakan oleh Pak

Hanggoro, Direktur Utama KCIC untuk terjun dan melakukannya sendiri.

Artinya, kita semua yang kerja di sini mempunyai tugas masing-masing

untuk menjaga visibilitas kereta cepat Indonesia China, dan tentunya kita

semua masing-masing harus siap sedia, harus berani, dan bisa

mengendalikan situasi. Ketika ada masalah, ketika ada isu, kita sudah harus

tau apa yang harus kita lakukan. Mungkin kalau secara tertulis PT. KCIC

tidak memiliki strategi yang dapat dilihat secara mata telanjang, tetapi

secara tidak langsung melalui kepercayaan Pak Hanggoro kepada kami

semua di setiap divisi dan departemen untuk menangani isu dengan cara

kami masing-masing, saya kira hal ini juga merupakan strategi dari

keluarga besar PT. KCIC. Kayak contohnya tadi tim social engineering

kami itu, itu juga merupakan strategi kami. Pembentukan tim tersebut

adalah strategi kami, sekalipun itu dibuat secara tidak resmi, tapi kami

berhubungan dengan mereka, kami kenal mereka, mereka juga tau apa mau

kami. Cuma, memang tidak disebutkan secara terpapar ada apa saja

strategi kami. Yang saya mau tekankan di sini adalah setiap kami memiliki

peran dan strateginya masing-masing. Tujuannya, sama-sama ingin

membela kereta cepat dan berada di pihak kereta cepat Indonesia China.

KCIC tidak punya strategi, tetapi keluarga besar KCIC yang punya strategi

untuk menangani isu yang terjadi.”

Kepercayaan sekaligus perintah yang diberikan oleh Direktur Utama

PT. KCIC, Hanggoro Budi Wiryawan kepada segenap internal perusahaan

menjadi salah satu bentuk penanganan isu yang langsung menuju pada

taktik, bukanlah sebuah strategi. Secara tertulis, memang KCIC tidak

memiliki strategi yang terpapar, namun KCIC memiliki tindakan yang nyata

dilakukan secara langsung dan bekerjasama dengan pihak terkait dalam

membentuk keluarga besar kereta cepat Jakarta-Bandung dalam melawan

penolak-penolak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Menurut Peneliti,

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

117

hal ini merupakan metode yang baik dan menarik atas apa yang sudah

dicapai oleh PT. KCIC, karena apalah artinya strategi yang baik dan

terpapar jika tidak ada taktik khusus yang dilakukan secara maksimal untuk

diimplementasikan. Menurut konsep John dan Chase, strategi dan taktik

adalah dua hal yang berbeda dan harus dikerjakan satu sama lain. PT. KCIC

menganggap, bahwa strategi dan taktik dalam tergabung menjadi satu.

4.3.3.1 Strategi Upaya Penanganan Isu Terkait Pembebasan Lahan

Dari isu terkait pembebasan lahan yang menjadi perhatian

besar bagi perusahaan, strategi yang disiapkan untuk mengatasi isu

ini dilihat tidak berfokus pada pengembangan citra dari wujud kereta

cepat Jakarta-Bandung, tetapi PT. KCIC hanya berfokus pada

penawaran solusi yang diberikan kepada masyarakat sekitar dalam

menyepakati kesepakatan proses relokasi untuk proyek kereta cepat

tersebut. Artinya, dalam isu pembebasan lahan ini PT. KCIC hanya

berpikir bagaimana caranya agar dapat membeli lahan mereka

dengan uang yang dipinjamkan oleh pihak China sebagai wujud

basis pembangunan B2B yang sebelumnya sudah disepakati

bersama. Walaupun menurut narasumber masih terdapat beberapa

penduduk masyarakat yang belum menerima solusi penawaran PT.

KCIC, namun hal demikian dipastikan akan menjadi positif ketika

dana yang disiapkan sudah cair untuk membeli lahan mereka.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

118

Dari hasil penelitian, hal yang sekarang perlu ditelusuri

adalah kejelasan dari pihak Pemerintah China dalam meminjamkan

dana pinjaman bagi Indonesia untuk proses kelangsungan

pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Selama ini PT. KCIC

berusaha untuk terus melakukan follow up kepada Presiden China

dan membicarakan soal pencairan dana yang perlu diberikan dengan

cepat. Hubungan komunikasi yang terjalin antara Presiden Indonesia

dengan Presiden Chinapun dilakukan secara efektif untuk masalah

pencairan dana ini. Presiden Joko Widodo turut turun tangan dalam

membantu PT. KCIC menerima pinjaman dana dari pihak China.

Berdasarkan dari hasil wawancara dengan narasumber,

Peneliti tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai

tanggapan Presiden China terkait pencairan dana ini karena belum

ada koordinasi yang jelas dari Direktur Utama pihak China, Mr. Xin

dan hal tersebut juga bersifat tertutup (privasi) bagi perusahaan.

Tetapi yang jelas adalah peminjaman dana akan segera

dilakukan, namun harus berdasarkan proses dan kebijakan yang

berlaku dari pihak Presiden China, sehingga Mr. Xin tidak dapat

menjanjikan waktu yang tepat bagi Indonesia dalam

mencairkan dana pinjaman. Saat pencairan dana sudah diberikan,

maka PT. KCIC segera bertransaksi dengan penduduk lokal terkait

dan saat lahan sudah dapat dibebaskan, maka alat berat sudah dapat

beroperasi untuk pembangunan rel kereta cepat.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

119

4.3.3.2 Strategi Isu Terkait Penolakan oleh Sejumlah Individu dan

Kelompok

Strategi yang dilakukan oleh PT. KCIC dengan adanya isu

penolakan oleh sejumlah individu dan kelompok dibagi menjadi dua

(2) aspek. Aspek yang pertama adalah berfokus pada kenyataan di

lingkungan sekitar, dan aspek yang kedua adalah berfokus pada

media online dan sejumlah tanggapan di online news. Kedua aspek

tersebut menjadi salah satu fenomena yang dilihat oleh PT. KCIC

kepada setiap mereka yang melakukan aksi, menyatakan pendapat,

dan mencerminkan sikap yang menolak proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung.

Strategi yang dilakukan oleh PT. KCIC dalam aspek

lingkungan sekitar adalah pembentukan tim social engineering. Tim

ini dibentuk secara langsung oleh KCIC dengan tujuan supaya dapat

membantu PT. KCIC dalam memantau perkembangan perilaku

masyarakat di wilayah tertentu untuk mengetahui seberapa besar

tindakan yang mereka lakukan untuk menolak kereta cepat Jakarta-

Bandung. Tim social engineering ini juga dituntut untuk berbaur

dengan mereka dan melakukan komunikasi yang positif kepada

mereka, sehingga melalui tim ini aksi tindakan yang disiapkan oleh

penolak kereta cepat Jakarta-Bandung di beberapa daerah dapat

diantisipasi. Tim ini juga berperan memberikan informasi yang

aktual kepada PT. KCIC jika akan terjadi hal-hal yang bersifat

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

120

negatif, contohnya seperti akan dilakukan aksi demonstrasi di

wilayah A, terdapat individu atau kelompok yang memprovokasi

penduduk tersebut untuk menolak kereta cepat Jakarta-Bandung,

dan sebagainya.

Jika dikaitkan dengan teori John dan Chase dalam

mengupayakan strategi penanganan isu, strategi ini cukup efektif

bagi PT. KCIC, karena hal yang dikerjakan oleh tim social

engineering dapat membantu PT. KCIC dalam memantau isu. Hal

ini didukung berdasarkan hasil temuan wawancara yang diperoleh

oleh Peneliti.

“Ketika isu itu mulai muncul, biasanya kita tahu pertama kali itu

dari situasi di lapangan. Contohnya saat sekelompok warga atau

kelompok yang ingin melakukan aksi demo. Itu tuh sebenernya kita

sudah tahu sebelum mereka akan melakukan aksi tersebut. Kita

sudah mengambil tindakan dahulu untuk menangani aksi demo

tersebut. Jadi, kita punya yang namanya tim social engineering.

Tugasnya dibentuk tim ini untuk mengetahui, mengikuti, dan

menindaklanjuti dengan tanggapan yang responsive dari kami

terhadap masalah yang akan kita hadapi. Maka itu, kita tidak diam-

diam saja. Kita mengetahuinya lebih dulu, kita sudah block duluan.

Orang-orang yang ada di dalam tim ini bukan orang-orang yang

keren lho… Mereka ini orang-orangnya seperti Ketua RT, RW,

Kepala Dusun.. Jadi, kita berpegang kepada orang-orang yang

seperti itu. Mereka juga sekaligus tokoh-tokoh masyarakat yang

hidup biasa di tengah masyarakat. Jadi kalau ada isu tentang upaya

demo akan dilakukan, ataupun ada isu yang lain, kita sudah jauh

lebih dulu tau, dan tinggal bagaimana kita serahkan sama tim kita

itu untuk mereka yang bekerja menangani situasi keadaan. Jangan

salah, kita gaji mereka lho..”

“Upayanya yang saya lihat waktu itu seperti; “Sudahlah tidak usah

demo, ngapain sih demo, Sudah kita serahkan saja kepada

Pemerintah Indonesia, semuanya ini untuk kepentingan positif kita

kok.” Jadi melalui tindakan upaya komunikasi seperti ini yang

menjadi cara mereka untuk menghadapi isu-isu yang akan terjadi

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

121

nanti. Upaya ini sangat berdampak besar bagi mereka, karena

seperti kita tahu yang kita gunakan di sini seperti Ketua RT & RW,

Ketua wilayah mereka, artinya mereka memiliki hubungan yang

dekat satu sama lain, dan orang yang terkena upaya komunikasi

seperti itu langsung nurut dan tepat sasaran, sekalipun mereka tidak

sadar sebenarnya, bahwa orang-orang itu adalah tim kami. Itulah

sebabnya, kerahasian harus dijaga dengan baik. Tetapi ingat, ini

masih dalam konteks yang pemberontak yang gak gimana-gimana

sih, yang masih wajar dan dekat dengan mereka. Tapi kalau isu

yang sudah besar dan berdampak hingga sampai ke media-media,

lalu dipublikasi, itu berarti sudah termasuk golongan yang bukan

tokoh masyarakat biasa lagi. Itu sudah seperti gerakan-gerakan

yang mungkin “dibayar” oleh pihak-pihak tidak jelas untuk

menjatuhkan proyek kereta cepat. Sekalipun terkadang mereka

menyamar untuk menjadi tokoh masyarakat di sekeliling sana,

tetapi mereka hanya menyamar. Mereka hanya kaki tangan dari

pihak yang ingin menjatuhkan proyek kereta cepat. Kalau sudah

seperti itu kita tidak menggunakan social engineer kami, tapi kami

akan diamkan saja sampai mengetahui sisi dalam dan otak dari itu

semua.”

Febrianto Arief menjelaskan strategi yang dilakukan dalam

menangani isu penolakan oleh sejumlah individu maupun kelompok

melalui tim social engineering ketika Peneliti bertanya mengenai

proses identifikasi isu. Secara teori, hal ini tidak sesuai dalam

konsep John dan Chase, karena Febrianto Arief menganggap bahwa

melalui tim social engineering PT. KCIC dapat melakukan

identifikasi isu dengan baik. Menurut John dan Chase, identifikasi

isu dan upaya strategi merupakan kedua hal yang berbeda dan harus

dilakukan masing-masing. Dari hasil penelitian, bahwa tim social

engineering adalah wujud jelas tindakan penanganan yang disiapkan

oleh PT. KCIC dalam mengatasi isu. Febrianto Arief juga tidak

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

122

menyinggung soal istilah strategi, tetapi langsung kepada taktik atau

tindakan penyelesaian yang diberikan.

Selain tim social engineering, berdasarkan informasi yang

diperoleh dari hasil penelitian, strategi penanganan isu yang

disiapkan dan dilakukan oleh PT. KCIC adalah menjalin hubungan

dengan media-media tertentu. Febrianto Arief sebelumnya memiliki

pengalaman bekerja di bidang media, dan melalui pengalaman ini

menjadikan ia untuk kembali berhubungan kembali dan menjalin

komunikasi dengan teman-teman media yang ia miliki. Febrianto

mengharapkan ingin mewujudkan hubungan kerjasama melalui

kesepakatan yang akan berlaku antara teman-teman wartawan

dengan Febrianto.

Strategi ini juga tidak relevan dengan konsep John dan Chase

secara keseluruhan, karena di dalam konsep John dan Chase dalam

melakukan manajemen isu lebih ditujukan untuk ruang lingkup

perusahaan dalam melakukan manajemen isu secara bersama.

Sedangkan, yang dilakukan oleh Febrianto ini berdasarkan dari

inisiatif pribadi, tanpa berkoordinasi dengan Direktur Utama PT.

KCIC beserta Direksi yang lain. Walaupun secara struktur

organisasi perusahaan Febrianto Arief merupakan pimpinan (Senior

Manager Corporate Communications) di PT. KCIC, namun

koordinasi perusahaan perlu dilakukan secara bersama.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

123

Lalu strategi yang dilakukan selanjutnya untuk mengatasi isu

penolakan oleh sejumlah individu dan kelompok adalah riset

lapangan. Tindakan riset lapangan yang dimaksud ini adalah

perintah yang diberikan secara serempak oleh Direktur Utama PT.

Kereta Cepat Indonesia China kepada seluruh Staff dan Karyawan

untuk melakukan upaya penanganan isu di sejumlah wilayah

masing-masing.

“Jadi kita kalau di sini itu sejak awal sudah dipercayakan oleh Pak

Hanggoro, Direktur Utama KCIC untuk terjun dan melakukannya

sendiri. Artinya, kita semua yang kerja di sini mempunyai tugas

masing-masing untuk menjaga visibilitas kereta cepat Indonesia

China, dan tentunya kita semua masing-masing harus siap sedia,

harus berani, dan bisa mengendalikan situasi. Ketika ada masalah,

ketika ada isu, kita sudah harus tau apa yang harus kita lakukan.

Mungkin kalau secara tertulis PT. KCIC tidak memiliki strategi yang

dapat dilihat secara mata telanjang, tetapi secara tidak langsung

melalui kepercayaan Pak Hanggoro kepada kami semua di setiap

divisi dan departemen untuk menangani isu dengan cara kami

masing-masing, saya kira hal ini juga merupakan strategi dari

keluarga besar PT. KCIC.

Paparan di atas adalah tanggapan dari Febrianto Arief yang

jelas mengatakan, bahwa setiap Staff dan Karyawan PT. KCIC

memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Sebelumnya,

Peneliti sudah memaparkan hasil kerja riset lapangan Febrianto yang

berbagi pengalaman pribadinya dalam menyesuaikan diri di sebuah

lingkungan yang baru, hingga bertemu dengan seorang Haji dengan

tujuan untuk mengambil hati dan simpati masyarakat lingkungan

tersebut dalam mendukung proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

124

Tindakan ini baik jika dilakukan secara berkelanjutan dan

akif dari segenap tim internal PT. KCIC, tetapi tidak akan

berlangsung positif jika tidak ada laporan khusus dari tim internal

yang belum dan sudah melakukan riset lapangan ini. Direktur Utama

PT. KCIC juga perlu mengadakan pertemuan secara khusus untuk

membahas tindakan pelaksanaan ini. Faktanya, dari hasil penelitian

wawancara yang diperoleh tidak ada informasi jelas tentang

pembahasan bersama terkait dengan perintah yang sudah diberikan

oleh pimpinan kepada Staff dan Karyawan PT. Kereta Cepat

Indonesia China. Oleh sebab itu, tugas dan tanggung jawab yang

dimiliki oleh tim internal PT. KCIC akan terlihat tidak efektif dan

pertumbuhan isu penolakan oleh sejumlah individu dan kelompok

akan terus muncul. Bahkan, dari pihak narasumber keduapun sampai

saat ini belum melakukan apa-apa terkait dengan strategi riset

lapangan.

Sama halnya dengan pembentukan strategi yang terakhir di

lingkungan sekitar terkait penanganan isu penolakan oleh sejumlah

individu dan kelompok. PT. KCIC berusaha untuk mendekatkan diri

pada masyarakat dan lembaga-lembaga bidang tertentu dalam

merepresentasikan citra kereta cepat Jakarta-Bandung. Berdasarkan

informasi yang Peneliti peroleh dari Ditha Fitria, bahwa KCIC ingin

melibatkan dirinya untuk berada di dekat masyarakat dan

memberikan edukasi yang positif bagi mereka. Bentuk edukasi yang

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

125

selama ini sudah diberikan untuk mereka adalah melalui acara

seminar yang diadakan langsung oleh PT. KCIC dalam

memperkenalkan, menginformasikan, dan menjelaskan transportasi

kereta cepat Jakarta-Bandung di sejumlah sekolah, Universitas, dan

lingkungan masyarakat tertentu. PT. KCIC juga siap membantu dan

menjawab pertanyaan terkait proyek kereta cepat Jakarta-Bandung

jika terdapat masyarakat yang ingin bertanya.

Hal demikian sangat baik untuk dilakukan, tetapi sangat

disayangkan karena aktivitas mengadakan acara seperti itu tidak

dilakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan informasi dari Ditha

Fitria, tahun 2017 ini PT. KCIC belum melakukan dan mengadakan

event dengan melibatkan masyarakat sebagai komunikan.

Keterlibatan perusahaan dengan masyarakat melalui diadakannya

acara hanya terkahir dilakukan sejak Oktober 2016.

Jika di awal tujuan dari PT. KCIC melakukan keterlibatan

ini karena ingin memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat

secara transparan, maka hal ini tidak dapat diperoleh jika hubungan

perusahaan dengan masyarakat tidak dikelola secara berkelanjutan.

Dengan adanya fenomena isu penolakan oleh sejumlah individu

maupun kelompok, maka mereka akan berpotensi lebih besar dari

PT. KCIC untuk mempengaruhi masyarakat untuk tidak mendukung

proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

126

Pembahasan selanjutnya adalah terkait pada aspek kedua

dari jenis isu penolakan oleh sejumlah individu maupun kelompok

di media online. Selain di lingkungan sekitar, sejumlah penolak

kereta cepat Jakarta-Bandung juga melakukan aksi penolakannya di

media online. Sejak saat itu, PT. KCIC berinisiatif untuk fokus

terhadap masalah yang terjadi di media online dengan berupaya

untuk membentuk media sosial PT. Kereta Cepat Indonesia China.

Menurut KCIC, tujuan dibentuknya media sosial ini adalah untuk

menjangkau aktivitas sekaligus mengamati tindakan apa yang

mereka lakukan.

“Hmm,, kita sih jujur saja nih ya kalau kita selalu pantengin terus

proyek ini. Kita pantengin lewat media online iya, lewat rekan-rekan

media juga iya, turun ke lapangan langsung untuk melihat

perkembangan pembangunannya juga iya. Jadi semua kita

semaksimal mungkin untuk tidak tidur dalam mengerjakan proyek

ini.”

Berdasarkan tanggapan yang diberikan oleh Ditha Fitria,

bahwa pengawasan yang diberikan dan dilakukan di media online

dilakukan secara terus-menerus dan dilakukan semaksimal mungkin.

Menurut Prabowo (2016, para. 3) media adalah suatu tempat atau

wadah masyarakat dalam melakukan apresiasi, opini, pengetahuan,

informasi akurat, dan juga sangatlah penting dalam membangun

demokrasi berkelanjutan di Indonesia. Namun seiring dengan

berkembangnya jaman semakin maju di Indonesia dan ditambah

dengan kehadiran Keterbukaan Informasi Publik (KIP), masyarakat

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

127

Indonesia dapat mengakses dimana saja, mengetahui apa saja, dan

berapresiasi, beropini, serta mengtahui para calon pemimpinnya

melalui wadah media online di Indonesia.

Sama halnya yang dipahami oleh PT. KCIC dalam

menyiapkan media sosial berbasis online yang baik, terutama dalam

konteks isu penolakan di sejumlah media online. PT. KCIC

menganggap, bahwa melalui media online mereka dapat secara

bebas dan mudah menjadikan media online sebagai alat mereka

untuk memberikan aspirasi, menunjukkan sikap, tindakan, bahkan

dapat membentuk persepsi atau opini publik. Itulah sebabnya dalam

hal ini PT. KCIC berupaya untuk memaksimalkan kualitas media

online yang ada dengan memanfaatkan fungsi dari media online ini.

Salah satu tindakan yang diambil dalam media sosial PT.

Kereta Cepat Indonesia China, perusahaan kereta cepat Jakarta-

Bandung ini berupaya untuk terus memberikan hal-hal yang bersifat

positif sebagai informasi aktual dan berupaya agar masyarakat dapat

memahami kualitas infrastruktur kereta cepat Jakarta-Bandung.

Kehadiran KCIC di media sosial harus terlihat dari tindakan dan

wujud dari identitas perusahaan terhadap proyek kereta cepat

Jakarta-Bandung. Artinya, PT. KCIC harus aktif di media sosial

dalam hal memberikan informasi, memberikan kabar seputar

kelangsungan pembangunan kereta cepat, sampai kepada mencari

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

128

pengikut (follower) dari sejumlah masyarakat untuk berpartisipasi

mengakses dan melihat akun official resmi dari PT. KCIC.

Gambar 4.12 Akun Official Kereta Cepat Indonesia China

SUMBER: https://twitter.com/KeretaCepatID

Pada gambar di atas adalah bukti dari hasil kerja PT.

KCIC dalam memberikan informasi kepada publik melalui media

sosial (Twitter) sebagai alat penyebar luas suatu informasi. KCIC

melakukan riset kecil terhadap keuntungan yang akan diperoleh jika

kereta cepat Jakarta-Bandung sudah beroperasi. Hasilnya

mengatakan terdapat 40% mengatakan mobilisasi semakin mudah,

21% mengatakan cepat sampai menuju Bandung, dan 39%

mengatakan terbebas dari macet. Selain itu, masih terdapat banyak

sekali informasi yang ada di Twitter dari PT. KCIC yang berupaya

untuk memberikan informasi positif kepada publik, sekaligus ingin

memberikan edukasi bagi masyarakat, bahwa proyek kereta cepat

Jakarta-Bandung adalah proyek yang baik.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

129

Tindakan ini secara tidak langsung sebagai strategi PT.

KCIC dalam melawan penolak-penolak kereta cepat Jakarta-

Bandung yang selalu mengintimidasi. Dalam hal ini, PT. KCIC

memakai cara yang baik dan tenang untuk meminimalisirkan isu

penolakan di media online.

Gambar 4.13 Akun Official Facebook PT. Kereta Cepat Indonesia China

SUMBER:

https://www.facebook.com/keretacepatindonesia/photos/a.936700519718656.107374182

8.921528864569155/1327372697318101/?type=3&theater

Tidak hanya di media sosial Twitter, PT. KCIC juga

berupaya untuk membuat media sosial Facebook sebagai akun

official dari PT. KCIC. Prinsip yang sama tetap dilakukan oleh

KCIC, yaitu untuk memberikan informasi positif bagi masyarakat

dengan tujuan agar masyarakat memiliki kepercayaan kepada PT.

KCIC. Dari postingan di atas, hasilnyapun terlihat di bagian kolom

komentar. Terdapat tanggapan dari pengguna Facebook bernama

Erwin Lewi yang mengatakan, bahwa ia sudah tidak sabar

menunggu proyek kereta cepat Jakarta-Bandung selesai.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

130

Pada tahap pekerjaan yang kedua di media online untuk

menangani dan mengatasi isu penolakan proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung adalah aktivitas pemantauan media (media monitoring).

Berbeda halnya dengan upaya yang dilakukan pertama dalam

mewujudkan hubungan yang dekat dengan masyarakat, PT. KCIC

yang senantiasa memberikan informasi positif dan bermanfaat di

media sosial dengan tujuan agar menjadi wawasan bagi masyarakat,

namun berbeda dengan aktivitas implementasi yang satu ini.

Akivitas pemantauan media yang dilakukan ini berfokus pada setiap

pengguna media online yang tidak setuju dengan proyek kereta cepat

Jakarta-Bandung disertai dengan upaya-upaya aktif yang diberikan

secara transparan bagi KCIC dan proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung.

Aktivitas yang mereka lakukan biasanya berupa unggahan

gambar, video, poster, surat ijin melakukan aksi demo, dan segala

bentuk-bentuk yang dijadikan bahan untuk menolak pembangunan

kereta cepat Jakarta-Bandung. Mereka membentuk suatu komunitas

dalam media sosial tersebut, baik di Twitter maupun Facebook

dengan mengunggah semua bahan-bahan yang dipergunakan untuk

melakukan aksinya lalu memberikan tag kepada akun official Kereta

Cepat Indonesia China. Menurut KCIC, tujuan mereka melakukan

hal ini adalah untuk menunjukkan dirinya kepada publik, bahwa

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

131

dibalik proses pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, terdapat

pihak-pihak yang tidak setuju dan merasa benar untuk dibela.

Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Ditha Fitria, selaku

narasumber yang Peneliti dapatkan dan apa yang sudah diunggah

oleh haters kereta cepat Jakarta-Bandung.

“Tapi, ada juga nih yang gak setuju.. Banyak malah.. Buat mereka

yang gak setuju, mereka kasih tuh pendapat mereka melalui media

sosial, komentar di forum berita, ngomong secara langsung, dan

banyak deh macem-macem. Mereka bilang kalau mereka gak setuju

soalnya proyek ini proyek yang bekerja sama dengan China.

Mungkin emang dari awal mereka sudah benci sama China apa

gimana saya gak tau. Terus mereka juga bilang, ohh ini mah proyek

hutang. Bikin negara jadi bertambah aja hutangnya. Padahal

merekanya aja yang gak paham, kalau proyek ini B2B. Sebenernya

kalau dibilang hutang kurang tepat buat saya. Terus ada juga yang

beranggapan kalo kita memperburuk sistem ekonomi bangsa,

karena menggunakan anggaran terus, macem-macem.. Sampai

mereka bela-belain orang-orang yang tinggal di sekitar Halim,

Walini, sampe Tegal Luar buat supaya kita gak gusur mereka

karena di situ ada terdapat mata pencaharian mereka masing-

masing..”

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

132

Pertama, hal yang dijadikan alasan sebagai penolakan

pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung adalah Indonesia

bekerja sama dengan China. Menurut mereka, sejak awal mereka

sudah memahami bahwa kualitas produk yang dibuat berdasarkan

lisensi China adalah produk yang kurang baik. Hal tersebut juga

didukung oleh sejumlah bukti.

Gambar 4.14 Dokumentasi Bus Transjakarta Produk Asal China yang Terbakar Secara

Tiba-tiba di Kawasan Ibukota pada 2014 Silam

SUMBER: Dokumen Perusahaan, diakses pada 28 Mei 2017, pukul 18.01 WIB

Kejadian di atas memang benar terjadi pada tahun 2014

silam yang terjadi di kawasan Ibukota Jakarta. Saat itu bus

Transjakarta tiba-tiba saja terjadi ledakan secara tiba-tiba. Setelah

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

133

diketahui lebih lanjut, ternyata produk bus tersebut adalah berasal

dari China. Ini merupakan nilai yang membantu bagi penolak kereta

cepat Jakarta-Bandung dalam mempergunakan bahan atau kejadian

kepada situasi seperti ini. Dipublikasi oleh salah satu pengguna akun

Twitter di atas, bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung

nantinya akan mengalami hal yang sejenis seperti demikian.

Menurut Febrianto Arief, kejadian tersebut memang terjadi

secara benar dan pasti, karena saat itu DISHUB DKI. Jakarta

memilih kualitas produk bus yang tidak optimal. Berikut adalah

hasil penjelasannya:

“Oh.. Bus Transjakarta yang ini.. Gampang saja itu,.. Logikanya,

jika saya bisa jelasin ke orang Twitter itu, saya bisa menang banyak.

Kita itu harus bisa membedakan antara beli putus dengan investasi.

Kalau terkait kasus bis ini, China ini punya barang dari A sampai Z

ada. Tinggal kita ini mau pilih kualitas yang seperti apa? China itu

tidak hanya menyediakan barang A dan barang B saja,.. Ada barang

A, barang AA, barang AAA, baru barang B, begitu terus seterusnya.

Bis transjakarta ini kasusnya beli putus. DISHUB ingin dapat

kuantiti yang banyak saat itu… Tentu dia punya. Saya mengetahui

sejak awal, memang kondisi bis transjakarta itu tidak baik, tidak

layak, beli putus pula.. Tapi kalau kereta cepat, kita pakainya

investasi. Tau gak kenapa? Investasi ini kan artinya jangka panjang

nih. Logikanya, tidak mungkin China memberi kita barang jelek.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

134

Karena ini sifatnya investasi jangka panjang. Kecuali kalau

memang beli putus,, ya gak heran deh..”

Lalu yang kedua adalah pembelaan mereka terhadap mata

pencaharian penduduk yang tersebar di sekitar kawasan Walini

sampai Tegal Luar. Menurut KCIC, saat dilakukannya survey

terhadap sejumlah kawasan penduduk di sana, terdapat beberapa

mata pencaharian yang cukup tersebar luas yang sudah dan sedang

dikerjakan oleh penduduk Walini sampai kepada Tegal Luar. Tak

dapat dipungkiri, KCIC melihat bahwa penduduk sana memang

hidup dari mata pencaharian mereka. Namun, hal ini digunakan

mereka seakan-akan sebagai “pencitraan” mereka terhadap

penduduk sekitar Walini sampai Tegal Luar. Tujuan awal adalah

tetap untuk melakukan segala cara supaya proyek ini gagal

dibangun, tetapi sekelompok penolak kereta cepat Jakarta-Bandung

menggunakan hal tersebut sebagai pembelaan mereka dan

keberpihakan mereka kepada penduduk di sekitar Walini dan Tegal

Luar. Tentu hal ini menjadi tidak adil bagi PT. KCIC, karena

sesungguhnya ini adalah urusan antara KCIC dengan penduduk

Walini sampai Tegal Luar, bukan untuk sebagai bahan pembelaan

dari penolak kereta cepat Jakarta-Bandung. Oleh sebab itu, PT.

KCIC melakukan dan memaksimalkan pemantauan media di media

sosial Twitter dan Facebook. PT. KCIC bersikap aktif dan akan

menanggapi jika memang diperlukan.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

135

4.3.4 Evaluation

Dalam konsep John dan Chase (1979) terkait dengan model

manajemen isu dalam suatu perusahaan adalah melakukan evaluasi

secara keseluruhan. Evaluasi merupakan langkah akhir yang

berperan penting untuk dilaksanakan suatu perusahaan atau

organisasi ketika ingin melihat dan mengetahui dampak atau hasil

yang sudah terjadi atas suatu sistem manajemen isu yang telah

dilakukan sebelumnya. Hal tersebut dapat memberikan hasil yang

sesuai harapan, atau justru sebaliknya. Oleh sebab itu, untuk

mengetahui apakah hasil manajemen isu yang sudah dilakukan

berjalan dengan lancer dan sesuai harapan atau tidak, hal tersebut

dapat diketahui melalui tindakan evaluasi bersama secara efektif.

Isu yang pertama ialah terkait dengan isu pembebasan lahan

di wilayah Walini dan Tegal Luar. PT. KCIC menyadari, bahwa

masalah ini hanyalah mempersoalkan tentang janji PT. KCIC dalam

membiayai pemukiman dan lahan mereka tepat waktu. Lalu, bagi

mereka yang berupaya menolak karena tidak rela lahannya dipakai

untuk lintasan kereta cepat, hal tersebut hanyalah metode

komunikasinya yang perlu dibimbing dengan baik. Tahap evaluasi

yang dilakukan oleh KCIC terhadap Pemerintah China adalah terus

melakukan follow up kepada mereka karena target pencapaian harus

diselesaikan awal 2019 mendatang, dan kebutuhan infrastruktur

kereta cepat Jakarta-Bandung harus segera dituntaskan. Namun,

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

136

dalam isu pembebasan lahan ini PT. KCIC hanya melakukan

tahapan evaluasi yang berdasarkan pada masa Pemerintah China

akan segera meminjamkan dana kepada KCIC untuk pembebasan

lahan. Dengan mendapat bantuan dari Presiden Joko Widodo untuk

berkomunikasi langsung dengan Presiden China, hal ini diupayakan

supaya peminjaman dana dapat dilakukan dengan segera.

Lalu pada jenis isu yang kedua adalah isu penolakan kereta

cepat Jakarta-Bandung oleh individu maupun kelompok. Evaluasi

yang dilakukan di lingkungan sekitar terlihat tidak dilakukan oleh

PT. KCIC, karena KCIC mengandalkan tim social engineering dan

sudah mempercayai kepada mereka. Tidak hanya itu, terdapat juga

tugas dan tanggung jawab masing-masing yang diberikan oleh

Direktur Utama PT. KCIC kepada seluruh internal perusahaan untuk

melakukan upaya penanganan situasi penolakan kereta cepat

Jakarta-Bandung. Menurut KCIC, hal ini dapat dievaluasi masing-

masing.

Berbeda dengan isu penolakan kereta cepat Jakarta-Bandung

di media online. PT. KCIC lebih memposisikan perhatiannya di

dunia digital, karena KCIC memahami saat ini jika tidak mengikuti

perkembangan jaman, maka perusahaan akan tertinggal informasi.

Hal demikianlah yang menjadi pegangan KCIC dalam melakukan

evaluasi bersama di basis media online. Evaluasi dilakukan secara

bersama-sama yang dimulai oleh tim Project Development sebagai

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

137

pemegang kendali. Tim ini akan melaporkan hasil pemantauan

media yang dilakukan selama 14 hari kerja di kantor dengan jam

operasional pekerjaan kantor pukul 08.00 – 17.00 WIB. Setiap dua

minggu sekali, mereka akan membahas laporan terkait dengan apa

yang sudah diperoleh dari media sosial dan berita online. Dalam

media sosial, tim Project Development membahas tentang Negative

Statement dan Positive Statement di setiap media sosial (Twitter &

Facebook). Sedangkan di berita online akan dilihat komentar atau

tanggapan para pembaca berita online yang memberikan tanggapan

yang negatif maupun positif terkait masalah pembangunan kereta

cepat Jakarta-Bandung.

Evaluasi tersebut dilakukan supaya internal perusahaan

dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan emosional

mereka terhadap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Lewat upaya

dan strategi yang sudah diberikan oleh PT. KCIC, hal ini juga dapat

melihat pertumbuhan penolakan yang terjadi. Apakah mengalami

penurunan, atau justru mengalami kenaikan. Berdasarkan data yang

Peneliti peroleh, angka jumlah followers akun official dari Twitter

dan Facebook Kereta Cepat Indonesia China dari tahun ke tahun

terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Itu tandanya,

strategi dan manajemen isu yang selama ini dilakukan PT. KCIC

mampu memberikan dampak yang positif bagi sikap masyarakat

yang antusias.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

138

Berdasarkan pembahasan yang Peneliti sudah paparkan di atas mengenai

tanggapan dan respon yang diberikan PT. KCIC dalam mengatasi suatu isu, ternyata

terdapat situasi bagi perusahaan untuk bersikap “diam” dalam menanggapi isu yang

terjadi. PT. KCIC lebih memilih untuk bersikap tenang, tidak menganggap suatu

isu sebagai masalah yang serius, namun tetap mendengarkan dan mengamati isu

tersebut. Hal ini termasuk ke dalam konsep yang dirumuskan oleh Ronald D. Smith

tentang reactive public relations strategy yang mengacu pada deliberate inaction,

yang telah terbukti dalam hasil penelitian, bahwa PT. KCIC merujuk pada konsep

strategi tersebut. Pembahasan di atas juga mengacu pada konsep John dan Chase

dalam melakukan manajemen isu bagi PT. Kereta Cepat Indonesia China.

Di dalam konsep manajemen isu John dan Chase, PT. KCIC tidak secara

sempurna mengacu pada konsep dari John dan Chase dalam menangani suatu isu.

Hal ini dapat dibuktikan dari hasil tindakan dan tanggapan dari narasumber yang

Peneliti pilih sebagai sumber informasi penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian,

tindakan implementasi yang dilakukan saat melakukan manajemen isu ternyata

ditetapkan langsung sebagai strategi dalam konsep manajemen isu John dan Chase.

Artinya, PT. KCIC menjadikan poin pembentukan strategi sebagai salah satu

tindakan aktif (taktik) dalam proses penanganan isu. Menurut konsep manajemen

isu John dan Chase, pembentukan strategi dan tindakan merupakan dua hal yang

berbeda, karena tindakan yang nyata dan positif berawal dari strategi yang lahir dan

dirumuskan secara efektif. Selain itu, ketika Peneliti bertanya kepada narasumber

mengenai proses identifikasi isu yang dilakukan oleh perusahaan Kereta Cepat

Indonesia China, narasumber tersebut ternyata langsung mengacu pada tahap

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

139

implementasi yang sudah disiapkan dan dilakukan untuk menangani isu. Maka dari

itu, dari hasil penelitian yang Peneliti dapatkan ternyata tidak sesuai dengan konsep

yang dirumuskan oleh John dan Chase.

Dalam situasi perkembangan dan persaingan jaman yang berkembang

pesat saat ini, suatu masalah dan tantangan akan semakin terjadi dalam berbagai

aspek. Masalah bukan hanya akan datang dalam diri seseorang saja, tetapi masalah

juga akan datang dalam ruang lingkup suatu perusahaan. Daya tahan dan

kesanggupan suatu perusahaan terhadap suatu masalah yang terjadi akan ditentukan

sebagaimana perusahaan tersebut menanggapi dan mengatasi masalah tersebut.

Untuk itu, jika di situasi perkembangan jaman yang semakin pesat ini

perusahaan tidak melakukan dan mengacu pada konsep John dan Chase dalam

melakukan manajemen isu, maka pandangan dan tanggapan perusahaan pada suatu

isu akan terlihat sulit terkoordinasi dan tidak efektif. Hal ini terjadi karena tidak

terdapat pedoman dan acuan khusus terhadap suatu konsep dari para ahli. Jika

perusahaan PT. KCIC mengacu pada konsep John dan Chase, dan melakukan secara

sempurna konsep manajemen isu yang sudah dirumuskan, maka Peneliti percaya

sistem dan strategi manajemen isu penolakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung

akan lebih terkoordinasi dengan baik dan terealisasi sesuai dengan harapan yang

positif. Tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan, karena target dan sasaran lebih

pasti dan terjamin. Hal yang terpenting adalah membedakan strategi dan taktik,

karena keduanya akan menghasilkan hasil yang terbaik jika awal mulanya PT.

KCIC dapat memahami perbedaan strategi dan taktik, serta melakukannya secara

maksimal dan berkelanjutan.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

140

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa strategi yang

digunakan oleh PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dalam

menangani isu penolakan kereta cepat Jakarta-Bandung tidak merujuk

pada konsep model manajemen isu yang dirumuskan oleh John dan Chase

pada tahun 1979. PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melakukan

tindakan strategi sebagai suatu tindakan aktif yang langsung dilakukan

untuk menangani isu. Menurut konsep John dan Chase, strategi dan

tindakan (taktik) merupakan kedua prinsip yang berbeda dan harus

dilakukan keduanya secara bertahap. Hal ini dilaksanakan supaya proses

penanganan isu dapat berjalan lancar dan teratur sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab perusahaan dalam menangani isu. Peneliti melihat, saat

narasumber menjawab pertanyaan tentang strategi yang dirumuskan

perushaan, narasumber langsung menjawab kepada tahap

implementasinya.

Strategi yang dilakukan oleh PT. KCIC terhadap dua jenis isu yang

terjadi atas penolakan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung terbagi

ke dalam dua tahap. Tahap yang pertama adalah penanganan isu dalam

ruang lingkup lingkuangan sekitar dengan isu pembebasan lahan yang

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

141

belum selesai dan penolakan yang timbul dari sejumlah individu dan

kelompok terkait pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Strategi

yang dilakukan pada tahap ini adalah pembentukan tim social engineering,

menjalin hubungan baik dengan media (wartawan), berkontribusi secara

pribadi untuk turun ke lapangan, dan melakukan koordinasi yang

berkelanjutan dengan pihak perwakilan dari China terkait pinjaman dana

yang akan diberikan kepada Indonesia.

Lalu tahap yang kedua adalah penanganan isu di ruang lingkup

media online dengan isu aksi penolakan yang dimuat dan dipublikasikan

di media sosial. Pada tahap ini, startegi yang diberikan oleh PT. KCIC

adalah membentuk akun official media sosial perusahaan di Twitter dan

Facebook dengan tujuan untuk menangani tindakan dan aktivitas yang

diberikan oleh sekelompok penolak terhadap proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung. PT. KCIC juga berusaha ingin mengedukasi masyarakat dengan

memberikan informasi-informasi bersifat positif sekilas tentang proyek

kereta cepat Jakarta-Bandung, memberikan motivasi kepada masyarakat,

dan senantiasa hadir bagi masyarakat jika terdapat pertanyaan terkait

dengan kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan digunakan nanti pada

tahun 2019 mendatang. Istilah ini dikenal sebagai aktivitas pemantauan

media (monitoring media) oleh PT. KCIC dan strategi ini dilaksanakan

setiap hari untuk menangani isu yang terjadi selama proses pembangunan

kereta cepat Jakarta-Bandung dibangun. Melalui tindakan monitoring

media ini, PT. KCIC secara tidak langsung ingin mengajak seluruh

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

142

pengguna media sosial untuk mendukung proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung. Jika jumlah pendukung lebih besar dibandingkan dengan jumlah

penolak kereta cepat, maka tentu ada banyak pihak yang membela proyek

kereta cepat Jakarta-Bandung.

PT. KCIC memahami, bahwa menjalin hubungan baik dengan

masyarakat sangatlah penting untuk dimiliki. Itulah sebabnya, PT. KCIC

mempersiapkan strategi yang efektif untuk pencapaian ini, KCIC

berinisiatif untuk aktif dan melibatkan masyarakat sebagai stakeholders

perusahaan. Hal yang bisa diberikan oleh perusahaan adalah mengadakan

seminar terbuka di sejumlah sekolah, kampus, maupun institusi-institusi

tententu. Pemberian materi ini bersifat memberikan wawasan bagi mereka

sekaligus mempresentasikan wujud kereta cepat Jakarta-Bandung yang

akan digunakan secara jelas. PT. KCIC juga mengajak mereka untuk

company visit, edukasi sekunder (kuliah umum), dan sebagainya. Strategi

ini dilakukan supaya hubungan antara perusahaan dengan masyarakat

dapat terjalin dengan baik.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Akademis

Dalam pemahaman dan perkembangan ilmu pengetahuan

komunikasi, sebuah penelitian harus mengacu pada sistem dan teori

yang sudah ditetapkan, salah satunya terkait dengan manajemen isu

Public Relations di sebuah perusahaan. Penelitian tentang tindakan

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

143

manajemen isu perlu ditingkatkan ke dalam aspek-aspek yang lebih

kritis lagi. Di tengah adanya isu-isu, sebaiknya tindakan atau upaya

manajemen isu dapat mengacu pada konsep yang sudah dirumuskan

oleh pakar manajemen isu, seperti yang dirumuskan John dan Chase

dalam mengidentifikasi isu, menganalisis isu, pembentukan strategi,

tindakan implementasinya, lalu diakhiri dengan evaluasi secara

keseluruhan.

5.2.2 Saran Praktis

Untuk para praktisi PR dan perusahaan yang hendak

melakukan upaya penanganan isu, sebaiknya langkah jelas yang

dapat dipelajari adalah memahami konsep teori manajemen isu yang

benar. Jika hal ini dilakukan, maka hasil yang dicapai akan sesuai

dengan harapan dan menjadikan kualitas sistem yang kredibel dalam

menangani isu. Hal tersebut diupayakan berdasarkan strategi dan

langkah-langkah yang benar dan sesuai dalam mengoptimalkan

sistem manajemen isu.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU

Bogdan, Robert C., Dan Steven J., Taylor. 1992. Introduction to Qualitative

Research Methotds : A Phenomenological Approach in the Social

Sciences. Surabaya: Usaha Nasional.

Caywood, Clarke L. 1997. The Handbook of Strategic Public Relations &

Integrated Communications. New York: McGraw-Hill.

Coombs, W. Timothy. 2012. Ongoing Crisis Communication: Planning,

Managing, and Responding. California: Third Edition SAGE Publications,

Inc.

Cornelissen, Joep. 2004. Corporate Communication Theory and Practice. New

York: SAGE Publications, Ltd.

Cutlip, Scott M., Allen H., Center, & Glen M., Broom. 2006. Effective Public

Relations, Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Cutlip, Scoot M., Allen H., Center, & Glen M., Broom. 2011. Effective Public

Relations, Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Creswell, John., W. 2007. Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing

Among Five Approaches. California: Sage Publications

Creswell, John., W. 2010. Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan

mixed. Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar

Denzin, Lincoln. 2005. Handbook of Qualitative Research. New Dehli: Pustaka

Pelajar

Effendy, Onong Uchjana. 2002. Hubungan Masyarakat Suatu Studi

Komunikologis. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

Harrison, K. 2008. Strategic Public Relations: A Practical Guide to Success

(5ed). Perth: Century Consulting Group.

Jeffkins, Frank. 2003. Public Relations. Jakarta: Erlangga

Kasiram, Moh. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif – kuantitatif. Malang: UIN

Maliki Press

Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Malang: Prenada

Media Group.

Moleong, Lexy, J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Moleong, Lexy, J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Nova, Firsan. 2009. Crisis Public Relations; Bagaimana PR Menangani Krisis

Perusahaan. Jakarta: PT Grasindo.

Prayudi. 2007. Penulisan Naskah Public Relations. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Regester, M., Larkin, J. 2008. Risk Issues and Crisis Management in Public

Relations: A Casebook of Best Practice. London: Kogan Page

Rumanti, Sr. Maria Assumpta. 2002. Dasar-dasar Public Relations Teori dan

Praktik. Jakarta: PT Grasindo.

Ruslan, Rosady. 2006. Manajemen Public relations dan Media Komunikasi,

Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Stacks, Don W. 2011. Primer of Public Relations Research. New York: The

Guilford Press.

Smith, D. Ronald. 2009. Strategic Planning for Public Relations: Third Edition.

New York: Routledge

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

Soemirat, Soleh, Ardianto, Elvinaro. 2007. Dasar-Dasar Public Relations.

Bandung: Rosdakarya.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV.

Alfabeta.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS.

Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial: Bergabai Alternatif

Pendekatan. Jakarta: Prenada Media

Yin, Robert K. 2011. Studi Kasus: Desain dan Metode. Jakarta: Rajagrafindo

Persada.

SUMBER WEBSITE

Agus, Rahmad Koto. 2012. “Perbedaan Antara Strategi dengan Taktik, Serta

Penerapannya Dalam Bisnis”. m.kompasiana.com. 20 Oktober. Diakses 16

Juni 2017.

http://www.kompasiana.com/ajuskoto/perbedaan-antara-strategi-dengan-

taktik-serta-penerapannya-dalam-bisnis_5518a0f9a333113007b6664d

Gani, Prita Kemal. 2014. “Mengelola Isu”. LSPR.EDU. Diakses pada 15 Februari

2017. http://www.lspr.edu/pritakemalgani/mengelola-isu/

Kereta Cepat Indonesia China. 2016. “Siapa Kami”. Diakses pada 15 Februari

2017. http://kcic.co.id/siapa-kami/

Kereta Cepat Indonesia China. 2016. “Manajemen Dewan Direksi”. Diakses 30

Mei 2017. http://kcic.co.id/manajemen-dewan-direksi/

“Menteri Rini Teken MOU Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan China”.

2015 Detik.com. 27 Maret. Diakses pada 15 Februari 2017.

http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2871053/menteri-rini-

teken-mou-proyek-kereta-cepat-jakarta-bandung-dengan-china

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

SUMBER MEDIA CETAK

“Kereta Cepat Jakarta-Bandung”. 2017. Kereta Cepat Indonesia China, Maret, h.

6).

“Kereta Cepat Jakarta-Bandung”. 2017. Kereta Cepat Indonesia China, Maret, h.

8).

“Kereta Cepat Jakarta-Bandung”. 2017. Kereta Cepat Indonesia China, Maret, h.

14).

“Kereta Cepat Jakarta-Bandung”. 2017. Kereta Cepat Indonesia China, Maret, h.

21).

“Kereta Cepat Jakarta-Bandung”. 2017. Kereta Cepat Indonesia China, Maret, h.

26).

SUMBER JURNAL

https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/116701/jurnal_eproc/jurna

l_eproc.pdf diakses pada 16 Februari 2017

E-BOOK

Michaelson, D., Stacks, Don W., 2010 A Professional and Practitioner’s Guide to

Public Relations Research, Measurement, and Evaluation 2nd Edition.

Diakses pada 12 Mei 2017.

http://gen.lib.rus.ec/book/index.php?md5=C6B49F3C895B6BCC4E9F46E

84F173C4C

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

LAMPIRAN

Bentuk poster yang dibuat berisi tentang sikap penolakan proyek kereta cepat

Indonesia China oleh sekelompok demonstran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Aksi demonstrasi yang dilakukan tepat di depan Kedubes RRC China di kawasan

Menteng, Jakarta Pusat. Mereka menuntut agar proyek kereta cepat Jakarta-

Bandung diberhentikan.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

Salah satu ungkapan kesedihan dan kekecewaan yang diberikan oleh salah satu

pengguna Twitter yang menolak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung

Salah satu pengguna Twitter yang memprovokasi tentang nasib kejelasan kereta

cepat Jakarta-Bandung atas kemarahan Presiden Jokowi. Pengguna ini seakan-

akan semakin memperburuk situasi.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

Akun Twitter di atas merupakan akun penolak kereta cepat Jakarta-Bandung yang

sudah menjadi sasaran bagi PT. KCIC untuk terus memantau aktivitasnya.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

Berita yang memberitakan tentang langkah disiplin PT. KAI dalam

menertibkankan pemukiman warga untuk pembuatan perlintasan kereta cepat

Jakarta-Bandung di kawasan Ngamprah, Kabupaten Bandung. Hal ini PT. KCIC

bekerjasama dengan PT. KAI dalam melakukan relokasi.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

Di postingan Facebook di atas, PT. KCIC berusaha untuk dapat menjawab semua

pertanyaan yang diberikan oleh pengguna Facebook lain. Sesuai dengan hasil

penelitian yang diperoleh, bahwa hal tersebut merupakan strategi PT. KCIC untuk

mengedukasi, memberikan informasi positif, dan menjalin hubungan yang baik

dengan masyarakat.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

PT. Kereta Cepat Indonesia China telah menunjukkan dirinya melalui acara

pameran dalam IBD Expo yang diselenggarakan pada 8-11 September 2016 di

Smesco, Jakarta dan telah memenangkan sebagai juara 1 Booth terbaik pada saat

itu.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

Gambaran di atas merupakan strategi yang diberikan oleh PT. KCIC untuk

berusaha mendekatkan diri pada masyarakat dengan menyajikan informasi positif

terkait kereta cepat Jakarta-Bandung.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

Informasi ini diberikan oleh PT. KCIC sebagai bentuk kepedulian mereka

terhadap pengetahuan masyarakat, karena proyek kereta cepat Jakarta-Bandung

adalah proyek yang diperuntukkan bagi rakyat, khususnya kawasan Jakarta dan

Bandung.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

PT. KCIC yakin akan memberikan infrastruktur yang terbaik dan dapat menjamin

kehidupan ekonomi yang semakin stabil.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

Foto Peneliti bersama dengan Febrianto Arief, selaku yang menjadi narasumber

pertama.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

Foto Peneliti bersama dengan Ditha Fitria, selaku yang menjadi narasumber kedua

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA

Nama : Febrianto Arief

Jabatan : Senior Manager Corporate Communications

Lokasi : Gedung WIKA, lt. 5 PT. KCIC (Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Jakarta

13340).

Hari / Tanggal : 26 April 2017

Jenis : Wawancara Langsung (Tatap Muka)

J : Saya melihat di situasi proses pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung

ini menuai kontroversi yang cukup memprihatinkan, hingga pada akhirnya

menciptakan sikap pro dan kontra masyarakat terhadap proyek tersebut.

Sebetulnya, tujuan dibangunnya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini

untuk apa, Pak Ito?

F : Tujuannya kita ingin membangun transportasi yang amdal dari Jakarta

sampai Bandung, tetapi tanpa menggunakan dana APBN, tanpa jaminan

Pemerintah. Tujuan kami tentu ingin menciptakan transportasi yang

handal, yang cepat, karena sekarang kan Tol udah macet sekali. Nah, terus

kenapa kereta? Kalau pesawat kan menciptakan direct development kan?

Artinya begini, ketika ada pesawat yang akan terbang dengan rute

perjalanan Jakarta ke Bandung, yang maju itu ya Jakarta, yang maju itu ya

Bandung, ya kan? Kalau kereta kan enggak. Jakarta lewat B, B lewat C, C

lewat D.. Jadi keempat daerah itu tuh maju tuh.. Jadi tujuannya itu,

pemerataan ekonomi di daerah, menciptakan transprtasi yang bagus dan

cepat, tetapi tidak membebankan Pemerintah.

J : Kalau memang tujuannya untuk menciptakan transportasi yang amdal,

tetapi jika kita lihat dari sikap masyarakat yang tidak setuju dengan proyek

ini, sepertinya mereka belum mengerti untuk apa tujuan proyek ini dibuat?

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

F : Iya, karena itu kan hanya masalah komunikasi saja sebenernya ya..

Sekarang gini, siapa sih yang gak pengen dikasih barang bagus? Kereta

cepat ini kan kan barang bagus. Teknologinya ada, kecepatannya juga

cepat, harganya juga gak terlalu mahal. Nah, terus ada masyarakat yang

menolak itu masyarakat mana sih yang menolak? Kan harus spesifik.

Jangan-jangan masyarakat yang menolak itu LSM. Tahu sendiri kalau LSM

siapa? Jangan-jangan masyarakat yang menolak orang yang lahannya

terkena dampaknya.. Ya kan? Begitu lho… Tetapi apakah masyarakat

seperti kamu akan nolak? Saya rasa tidak. Saya yakin pasti tidak akan

menolak. Kita harus tahu dahulu masyarakat yang seperti apa yang

menolak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Kalau saya memiliki lahan

pribadi, tetapi terkena dampak dari proyek ini, tentu saya pasti juga akan

menolak, tetapi yang sebenarnya kan saya akan dapat solusinya.

J : Lalu bagaimana pandangan Bapak selaku pihak KCIC terhadap fenomena

adanya isu ini?

F : Isu yang menolak?

J : Betul.. Bagi mereka yang menolak.

F : Biasa saja. Kita berusaha untuk tidak pusing dengan situasi penolakan-

penolakan seperti ini. Kami selama ini tidak pernah membuat Media

Campaign untuk melawan sikap mereka, karena saya percaya pasti akan

hilang sendiri. Sekarang masyarakatpun sudah pintar, mereka tahu suatu

barang yang bagus. Mereka sekarang sudah tidak bisa dibohongi lagi,

kecuali terhadap isu-isu sensitif. Isu yang sensitif di sini maksudnya yang

berkaitan dengan unsur SARA. Indonesia tahu sendiri kan? Agak sensitif

dan memerlukan Brain Worce and direct. Tetapi, jika mengacu pada isu-

isu yang menolak karena dugaan perbedaan kepentingan atau

kesalahpahaman, pasti itu semua bisa dikomunikasikan dengan baik. Kita

tetap berusaha untuk tenang, walaupun kenyataannya seperti itu. Jadi,

masyarakat yang menolak itu, bagi kami hanya seperti bumbu-bumbu

pelengkap pembangunan proyek ini saja. Kalau kita berbicara sama

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

penolakan yang lebih besar lagi, Jepang itu menolak kita. Jepang tidak

setuju dengan kita, karena kita memilih China untuk bekerja sama. Hati-

hati, Jepang punya anak buah yang banyak di sini, khususnya sebagai

“penyusup” diantara kalangan-kalangan mereka. LSM juga sama..

J : Tadi Pak Ito menjelaskan, hal tersebut hanya karena masalah

mengkomunikasikannya saja, lalu apakah dari pihak PT. KCIC ini turun

terjun langsung ke masyarakat untuk mengkomunikasikannya itu secara

langsung dengan mereka?

F : Tidak juga.. Sosialisasi pasti ada, tetapi sosialiasi sekedar pembangunan

saja, bukan untuk sosialisasi yang mengangkat citra dari kereta itu sendiri.

Kita sudah punya kepanjangan tangan untuk bertemu dan berkomunikasi

dengan masyarakat melalui hubungan dengan media. Kita tidak

menekankan pencapaian yang turun satu-satu ke mereka. Kami percaya,

senjata-senjata kami ini seperti media yang menjalin hubungan baik dengan

kami ini dapat membantu mengatasi masalah ini. Kami juga beraksi dan

bergerak di bidang sosial media, kita punya sosial media official sendiri.

Kalau kamu cek di sosial media kita coba perhatiin, apakah pernah PT.

KCIC ribut di sosial media? Tidak pernah. Itu semua akan hilang dengan

sendirinya. Kalau boleh jujur, kami belum ingin menampilkan diri di basis

sosial media karena isu-isu yang datang dan terjadi sejak pertama hingga

saat ini selalu muncul lalu hilang tiba-tiba, datang lalu pergi dengan

sendirinya. Sempat kami berpikir, kenapa sih mereka ini? Mau mereka apa

sebenarnya? Tetapi ini hanya perbincangan internal kantor saja. Akhirnya

dengan berjalannya waktu kami sadar, tipikal masyarakat yang kami hadapi

memang seperti itu. Apalagi sekarang banyak LSM yang berkembang,

muncul kelompok, gerakan, dan lain-lain. Kami tidak pernah takut

berapapun jumlah mereka.

J : Kalau untuk media sosial yang dimiliki oleh KCIC ini yang membentuk

dari PT. KCIC nya sendiri atau dari pihak tangan lain, seperti perusahaan

konsultan yang menanganinya atau bagaimana?

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

F : Jujur memang sebenarnya kami belum membutuhkan sosial media dan

tidak ingin fokus banyak di sosial media, tetapi memang kami mempunyai

dan menggunakan sosial media sebagai “alat” kami untuk mewujudkan dan

memperlihatkan konsep kereta cepat kepada masyarakat Indonesia, bahwa

proyek ini benar-benar sungguhan akan dimiliki oleh Indonesia, khususnya

dimulai dari daerah Jakarta dan Bandung dulu. Hanya sebatas itu. Dalam

sistem manajemen sosial media kami, kami meminta bantuan kepada salah

satu perusahaan konsultan yang bergerak di bidang social media marketing,

yaitu PT. Arwuda Indonesia. Kenapa kita meminta bantuan kepada

mereka? Karena kami melihat sosok figur dari pendirinya, Pak Sonny

Subrata. Beliau adalah sosok pemimpin yang politis dan bijaksana. Itulah

sebabnya, ketika kami menggunakan jasa dari Arwuda, pasti KCIC ini bisa

dihandel dengan baik. Di sosial media kita bukannya ingin tampil yang

berlebihan di muka umum, tapi kami ingin menjaga hubungan baik dengan

masyarakat. Saat ini mereka selalu mengkonsumsi media sosial dengan

masing-masing kepentingan. Nah, melalui ini kami ingin masyarakat juga

dapat melihat dan belajar tahap perkembangan kereta cepat Jakarta-

Bandung sudah sampai mana, dan sebagainya. Jadi, di sosial media itu

bukan untun heboh. Semakin kita heboh, maka orang lain pasti akan

semakin menyerang kita.

J : Terkait dengan adanya isu penolakan proyek ini, kalau dari sisi pihak KCIC

bagaimana perusahaan ini mengidentifikasi sebuah adanya isu? Bagaimana

cara KCIC menanggapinya?

F : Eeee… Isu itu… Isu negatif ya maksudnya kan?

J : Betul Pak..

F : Ketika isu itu mulai muncul, biasanya kita tahu pertama kali itu dari situasi

di lapangan. Contohnya saat sekelompok warga atau kelompok yang ingin

melakukan aksi demo. Itu tuh sebenernya kita sudah tahu sebelum mereka

akan melakukan aksi tersebut. Kita sudah mengambil tindakan dahulu

untuk menangani aksi demo tersebut. Jadi, kita punya yang namanya tim

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

social engineering. Tugasnya dibentuk tim ini untuk mengetahui,

mengikuti, dan menindaklanjuti dengan tanggapan yang responsive dari

kami terhadap masalah yang akan kita hadapi. Maka itu, kita tidak diam-

diam saja. Kita mengetahuinya lebih dulu, kita sudah block duluan. Orang-

orang yang ada di dalam tim ini bukan orang-orang yang keren lho…

Mereka ini orang-orangnya seperti Ketua RT, RW, Kepala Dusun.. Jadi,

kita berpegang kepada orang-orang yang seperti itu. Mereka juga sekaligus

tokoh-tokoh masyarakat yang hidup biasa di tengah masyarakat. Jadi kalau

ada isu tentang upaya demo akan dilakukan, ataupun ada isu yang lain, kita

sudah jauh lebih dulu tau, dan tinggal bagaimana kita serahkan sama tim

kita itu untuk mereka yang bekerja menangani situasi keadaan. Jangan

salah, kita gaji mereka lho..

J : Upaya seperti apa yang tim Bapak lakukan untuk menghadapi isu-isu

tersebut?

F : Upayanya yang saya lihat waktu itu seperti; “Sudahlah tidak usah demo,

ngapain sih demo, Sudah kita serahkan saja kepada Pemerintah Indonesia,

semuanya ini untuk kepentingan positif kita kok.” Jadi melalui tindakan

upaya komunikasi seperti ini yang menjadi cara mereka untuk menghadapi

isu-isu yang akan terjadi nanti. Upaya ini sangat berdampak besar bagi

mereka, karena seperti kita tahu yang kita gunakan di sini seperti Ketua RT

& RW, Ketua wilayah mereka, artinya mereka memiliki hubungan yang

dekat satu sama lain, dan orang yang terkena upaya komunikasi seperti itu

langsung nurut dan tepat sasaran, sekalipun mereka tidak sadar sebenarnya,

bahwa orang-orang itu adalah tim kami. Itulah sebabnya, kerahasian harus

dijaga dengan baik. Tetapi ingat, ini masih dalam konteks yang

pemberontak yang gak gimana-gimana sih, yang masih wajar dan dekat

dengan mereka. Tapi kalau isu yang sudah besar dan berdampak hingga

sampai ke media-media, lalu dipublikasi, itu berarti sudah termasuk

golongan yang bukan tokoh masyarakat biasa lagi. Itu sudah seperti

gerakan-gerakan yang mungkin “dibayar” oleh pihak-pihak tidak jelas

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

untuk menjatuhkan proyek kereta cepat. Sekalipun terkadang mereka

menyamar untuk menjadi tokoh masyarakat di sekeliling sana, tetapi

mereka hanya menyamar. Mereka hanya kaki tangan dari pihak yang ingin

menjatuhkan proyek kereta cepat. Kalau sudah seperti itu kita tidak

menggunakan social engineer kami, tapi kami akan diamkan saja sampai

mengetahui sisi dalam dan otak dari itu semua. Kalau buat saya secara

pribadi, PR itu bukan bagaimana kita jago dalam menghandle isu-isu yang

ada di sosial media, tetapi buat saya PR itu bertugas bagaimana caranya

agar isu tersebut tidak sampai naik.

J : Tadi saya bertanya mengenai peran KCIC dalam mengidentifikasi isu.

Selanjutnya, bagaiamana KCIC berperan dalam menganalisis sebuah isu

tersebut?

F : Kita melihat isu tersebut lebih kepada isu yang memang benar-benar harus

ditanggulangi. Jadi, apakah isu ini benar-benar urgent nih? Atau enggak,

atau lewat adanya isu yang sudah muncul itu, mencapai tahap isu yang

besar atau tidak? Ya,, paling tinggal kita harus intens di situ. Kalau isunya

masih biasa-biasa saja dan tidak berfaedah, kita mungkin akan tidak

mempedulikan itu, karena kita tahu efeknya seperti apa, situasinya seperti

apa.. Daripada buang-buang tenaga, jadi mending hiraukan saja.

J : Apa strategi yang dilakukan oleh PT. KCIC untuk menangani isu tersebut,

khususnya dalam melakukan manajemen isu?

F : Jadi kita kalau di sini itu sejak awal sudah dipercayakan oleh Pak

Hanggoro, Direktur Utama KCIC untuk terjun dan melakukannya sendiri.

Artinya, kita semua yang kerja di sini mempunyai tugas masing-masing

untuk menjaga visibilitas kereta cepat Indonesia China, dan tentunya kita

semua masing-masing harus siap sedia, harus berani, dan bisa

mengendalikan situasi. Ketika ada masalah, ketika ada isu, kita sudah harus

tau apa yang harus kita lakukan. Mungkin kalau secara tertulis PT. KCIC

tidak memiliki strategi yang dapat dilihat secara mata telanjang, tetapi

secara tidak langsung melalui kepercayaan Pak Hanggoro kepada kami

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

semua di setiap divisi dan departemen untuk menangani isu dengan cara

kami masing-masing, saya kira hal ini juga merupakan strategi dari

keluarga besar PT. KCIC. Kayak contohnya tadi tim social engineering

kami itu, itu juga merupakan strategi kami. Pembentukan tim tersebut

adalah strategi kami, sekalipun itu dibuat secara tidak resmi, tapi kami

berhubungan dengan mereka, kami kenal mereka, mereka juga tau apa mau

kami. Cuma, memang tidak disebutkan secara terpapar ada apa saja strategi

kami. Yang saya mau tekankan di sini adalah setiap kami memiliki peran

dan strateginya masing-masing. Tujuannya, sama-sama ingin membela

kereta cepat dan berada di pihak kereta cepat Indonesia China. KCIC tidak

punya strategi, tetapi keluarga besar KCIC yang punya strategi untuk

menangani isu yang terjadi. Saya cerita sedikit tentang strategi pribadi yang

saya lakukan saat itu ya…Waktu itu, saya mengikuti sebuah pengajian di

wilayah A. Saya memilih wilayah tersebut bukan karena saya orang situ,

enggak. Saya bukan orang situ, otomatis saya tidak kenal kan dengan

orang-orang di situ? Nah, mulai berjalannya waktu di saat saya mulai rutin

ikut pengajian di sana, saya mulai kenal sama orang-orang di situ. Saya

kenal sama warganya, saya kenal sama ketua wilayahnya, bahkan saya

sampai kenal sama Pak Haji yang biasa memimpin pengajian di sana.

Singkat cerita, ketika saya mulai kenal dan akrab dengan beliau, kami

berbincang-bincang bersama, kami berinteraksi seperti biasa.. Sampai pada

akhirnya saya mengetahui, kalau wilayah tersebut adalah salah satu

wilayah yang menolak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Akhirnya

singkat cerita, saya ajak makan Pak Haji tersebut, saya kasih uang 1 juta

buat dia dengan harapan minta bantuan agar berada di pihak kereta cepat.

Saya juga menyakini dia, bahwa proyek ini adalah proyek yang positif. Dia

seneng-seneng aja tuh. Malah 1 jutanya buat dibagi-bagi sama warga di

sana yang tadinya sempat menolak proyek ini. Nah, itu yang bisa saya

kerjakan untuk KCIC.

J : Tindakan yang Bapak lakukan diketahui secara langsung oleh KCIC? Itu

uang 1 juta uang siapa Pak?

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

F : Tau kok.. Kantor tau apa yang saya lakuin buat perusahaan. Memang ini

bukan anjuran dari perusahaan, ini inisiatif saya sendiri. Ya tapi kan saya

mengatasnamakan perusahaan, berada di naungan perusahaan, perusahaan

juga pasti mengerti, ini semua untuk kebaikan kebutuhan perusahaan.

Kalau uang yang 1 juta itu jujur itu uang saya secara pribadi. Tapi saya

nggak pusing, saya gak pelit, karena saya sadar bagi saya uang yang saya

keluarkan tidak sebanding dengan keadaan situasi yang akan terjadi nanti.

Toh semua juga butuh uang, anggap saja saya beramal pada saat itu. Tujuan

saya memberi uang itu kan untuk sesuatu yang positif juga, bukan untuk

sesuatu yang negatif. Jadi tidak apa-apa kalau menurut saya. Saya mau

berkorban. Sampai pada saat ini, saya memiliki hubungan yang baik juga

dengan mereka. Sering bertemu dan berinteraksi seperti biasa.

J : Mungkin bisa diceritakan yang lain Pak, strategi apa yang selama ini Bapak

sudah lakukan untuk KCIC?

F : Ohh,, banyakk… Banyak sekali… Makanya tadi di awal saya bilang saya

ceritain satu pengalaman saya nih ya. Hehehe… Banyak.. Jadi ini bukan

pekerjaan dan aktivitas yang dikerjakan hanya satu kali mas, tapi berkali-

kali, berkelanjutan, dan terus menerus. Kalau saya menyapa warga tiba-

tiba.. Saya senyum sama mereka.. Apakah itu salah satu strategi? Tidak. Itu

bukan strategi yang benar, tetapi kan harus dimulai dari situ. Kalau

misalnya kita ketemu sama salah satu warga, kita datang berkunjung,

silahturahmi, tapi muka mereka jutek, atau muka kita jutek. Kan enggak

kan?

J : Seberapa besar hubungan KCIC dengan media yang terlibat dalam menjadi

“partner” KCIC?

F : Iyaa.. Sebelum saya di KCIC, dulu saya bekerja di bagian media, tepatnya

dalam media relations. Jadi media itu sudah benar-benar percaya sama

kami. Jadi,,, maaf ya bukannya bagaimana kalau ada berita yang kurang

baik nih tentang KCIC, tentang kereta cepat, dan lain lain, media tuh

menghubungi saya dulu. Mereka kasih tau ke saya, ada kejadian nih, ada

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

peristiwa, ada gini gini gini… Terus saya bilang ke mereka,, “Kalian gak

kasihan sama Negara kalian kalau berita itu dipublikasiin?” Akhirnya

gimana, gak dipublikasi tuh akhirnya sama mereka. Mereka malah bilang

ke saya, “Iya juga ya.. Mending saya angkat berita yang lain.” Itu jawaban

dia. Apalagi yang soal AMDAL kemarin ada isu, ada kasus di kereta cepat,

sempet KCIC jadi buah bibir. Wah, banyak tuh yang hubungi saya dari

media. Lalu saya bilang aja ke mereka, “Kalian mau kereta cepat ini tidak

jadi?” Langsung diem dia, berubah pikiran langsung. Bukannya saya

sombong ya, tetapi kita semua sama-sama tahu.. Bagi yang mengerti pasti

tahu kalau ini proyek positif, untuk kemajuan bangsa… Siapa sih yang

dikasih barang bagus nolak? Orang tinggal terima beres aja sebenernya

kita.. KCIC yang kerja.. Nah, hal demikian juga sudah menjadi strategi saya

dalam meyakinkan media. Itu yang harus dicari dan dibentuk. Media-media

di Indonesia banyak kok yang di pihak kita, setuju sama proyek kereta

cepat.. Jadi itu, media itu counter dulu ke kita.. Tapii…. Itu semua tidak

mudah lho.. Tidak cepat itu. Itu memakan waktu yang lama lho.. Bangun

networking itu susah saya dulu,.. Enam tahun saya membangun itu semua,

dan saya pikir itu masih kurang. Jadi buat saya secara pribadi, ini semua

sudah terbentuk sejak lama sesungguhnya.. Saya sudah punya modalnya

nih, tinggal arrange saja taktiknya.. Ya kan?

J : Saya melihat terdapat sekumpulan-sekumpulan hal-hal baik yang diangkat

oleh KCIC, seperti rumor mengenai kenyaman kereta cepat, bebas macet,

terjangkau, dan sebagainya. Apakah itu semua termasuk strategi?

F : Itu strategi kalau itu! Betul! Setuju. Tetapi sekarang masalahnya barangnya

belum ada. Wujudnya belum ada.. Susah kan? Masyarakat itu rentan masih

susah untuk mengubah pola pikirnya. Itulah sebabnya, saya berusaha ingin

menyusun strategi ketika rel kereta cepat ini sudah dibangun.. Minimal..

Jadi semuanya sudah secure dulu.. Sekarang belum waktunya.. Malah

makin banyak kalau kita nyusun strategi itu, makin banyak yang nyerang

kita. Kenapa saya bilang demikian? Salah satunya, Jepang itu tidak suka

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

sama KCIC.. Jepang itu tidak suka sama China. Semakin kita bikin strategi

yang gimana, semakin juga merekanya terus berusaha jatuhin kita. Ada

saatnya kita harus bisa silent. Gunanya untuk menghindari mereka dalam

berbuat hal yang tidak diinginkan. Indikatornya apa? Setiap kita bikin acara

ceremony, itu besoknya langsung dibilang jelek KCIC loh. Ada aja yang

bilang, bahwa KCIC itu jelek gitu. Bukan lebih ke jelek sih, tapi

menyumbangkan argument. Seperti; “Oh ini masyarakat gak setuju..,, gini

gini gini….” Itu semua bikinan. Saya tahu semuanya itu. Karena saya latar

belakangnya dari media, dulu kerjaan saya juga seperti itu.. Sejauh ini tuh

musuh terbesar kita bukan anggota-anggota kelompok penolak kereta

cepat, LSM-LSM yang tampil di depan umum, macam-macam yang lain

itu,, tapi musuh kita itu sebenarnya adalah Jepang. Jepang yang terkadang

menggerakkan mereka-mereka tuh.. Di balik itu mah sudah terbaca, itu ulah

Jepang. Saya tahu cara permainan mereka. Nah, itulah sebabnya, untuk

membuat strategi yang jelas, terpapar, dan visioner itu nanti ketika

barangnya sudah ada. Harus melihat timing lah..

J : Dari pihak KCIC, langkah apa yang sudah dilakukan agar Jepang tidak

menyerang KCIC?

F : Tidak ada.. Mereka pasti menyerang kita terus. Cuma ya kita keep silent

saja. Kita sama-sama melihat, sampai mana sih upaya dia buat pengen

jatuhin kereta cepat.. Selama ini belum dibangun, Jepang akan menyerang

terus sampai kita gak bisa bangun proyeknya beneran gitu lho..

J : Kalau kita balik lagi ke isu Pak, di sini saya punya data dari media sosial

KCIC. Salah satu pengguna Twitter ini mengatakan, bahwa produk yang

memiliki lisensi dari China adalah produk yang tidak berkualitas. Apalagi

data ini dilengkapi tepat saat bus transjakarta yang dimiliki oleh Pemprov

DKI mengalami kebakaran. Kita tau, wujud fisik kereta cepat nanti adalah

100% dari produk buatan China. Hingga pada akhirnya, pengguna tersebut

mengkaitkan dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Terdapat

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

keraguan yang dirasakan oleh pengguna akun Twitter tersebut. Bagaimana

pandangan Bapak terkait hal ini?

F : Oh.. Bus Transjakarta yang ini.. Gampang saja itu,.. Logikanya, jika saya

bisa jelasin ke orang Twitter itu, saya bisa menang banyak. Kita itu harus

bisa membedakan antara beli putus dengan investasi. Kalau terkait kasus

bis ini, China ini punya barang dari A sampai Z ada. Tinggal kita ini mau

pilih kualitas yang seperti apa? China itu tidak hanya menyediakan barang

A dan barang B saja,.. Ada barang A, barang AA, barang AAA, baru barang

B, begitu terus seterusnya. Bis transjakarta ini kasusnya beli putus.

DISHUB ingin dapat kuantiti yang banyak saat itu… Tentu dia punya. Saya

mengetahui sejak awal, memang kondisi bis transjakarta itu tidak baik,

tidak layak, beli putus pula.. Tapi kalau kereta cepat, kita pakainya

investasi. Tau gak kenapa? Investasi ini kan artinya jangka panjang nih.

Logikanya, tidak mungkin China memberi kita barang jelek. Karena ini

sifatnya investasi jangka panjang. Kecuali kalau memang beli putus,, ya

gak heran deh..

J : Saya melihat Pak, ada kelompok organisasi masa yang mungkin sudah

tergolong menjadi LSM bernama WALHI. WALHI ini terbagi menjadi

WALHI JABAR, WALHI, dan WALHI BANDUNG. Kelompok ini sangat

menolak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Apa pandangan Bapak

dengan LSM ini?

F : Iyaa… Mereka kan mau dapat uang dari kita. Tau gak apa yang waktu itu

dia tawarkan ke kami? Waktu itu mereka cerita ke kami, kalau mereka

punya satu program besar. Mereka ingin mengadakan musyawarah besar

katanya.. Tetapi, mereka butuh sponsor. Mereka lagi cari sponsor. Terus

dia nanya, saya bisa kasih sponsor mereka berapa? Di awal dia sempet

nanya ke kita, kalau 100 juta bisa gak? Saya langsung bilang kalau kami

tidak bisa. KCIC lagi tidak ada uang. Terus akhirnya mereka mengancam

kita. Katanya mereka ingin menyerang kita. Silahkan saja saya bilang ke

mereka. Dan akhirnya terjadi yang seperti itu. Coba kalau seandainya kita

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

kasih uang ke mereka 100 juta.. Pasti mereka gak akan tuh nyerang kita.

LSM tuh intinya seperti itu,, butuh uang dia. Begitulah ceritanya… Dulu

sampai ada demo di depan kantor kita, demo juga di depan Kedubes China,,

itu ulah siapa? Jepang. Jepang yang berani kasih mereka uang.

J : Jika sudah terjadi aktivitas demo, apa respon KCIC saat demo berlangsung?

F : Kita tetap tenang, santai, dan mendengarkan saja aspirasi dari mereka,

sekalipun kita sudah tahu nih akal-akalan mereka, semua manifest mereka,

mereka berasal dari mana, dan lain-lain. Kalau buat kami simple. Setelah

demo selesai, ya sudah.. hidup seperti biasa lagi kan? Hehehe… Mereka

itu punya kontrak sama Jepang. Mereka dikontrak untuk melawan kami.

Makanya, kenapa mereka bertingkah terus, orang dibalik itu semua Jepang.

Bayaran mereka sama Jepang itu bisa mencapai 30 juta dalam satu kali aksi.

J : Kalau dari penolak kereta cepat, mereka sering mengangkat isu terkait

pinjaman uang dengan China untuk membangun proyek ini. Bagaimana

dengan hutangnya? Hutang Negara saja sudah melonjak, bagaimana jika

ditambah dengan pinjaman seperti proyek pembangunan kereta cepat?

Bagaimana menurut Pak Ito?

F : Saya rasa itu adalah statement yang paling bodoh. Sejak di awal kita sudah

sampaikan kepada masyarakat, bahwa ini proyek business to business.

B2B.. Kita juga tidak merepotkan mereka yang protes. Saya sempat

berpikir, apa urusan mereka memikirkan pinjaman orang lain..? Kenapa

harus mereka yang protes.. Itu berarti mereka tidak mengerti. Gitu saja sih..

J : Apa harapan Pak Ito untuk ke depannya nanti bagi infrastruktur proyek

pengembangan kereta cepat Jakarta-Bandung ini?

F : Maaf ya sebelumnya, saya bukannya… Saya bicara ini semua karena saya

sedih dan tidak terima sama orang-orang Jepang. Kita itu kan Indonesia.

Masa mau diatur? Kalau seperti itu, artinya dia menjajah kita lagi. Tentu

tidak bisa.. Saya pengen sekali cepat-cepat proyek ini terlaksana,

terbangun, proyeknya jalan. Itu harapan saya. Gak ada pihak-pihak yang

kontroversi sama proyek ini, toh proyek ini untuk kebersamaan kita

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

bersama. Kalau proyek ini beres maka selesai sudah tugas saya. Saya ingin

Indonesia memiliki hubungan yang baik, dekat, dan saling membutuhkan

dengan China.

J : Baik Pak. Sudah selesai proses wawancaranya. Terima kasih.

F : Okay. Sama-sama..

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA

Nama : Ditha Fitria

Jabatan : Coporate and Marketing Communications

Lokasi : Gedung WIKA, lt. 5 PT. KCIC (Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Jakarta

13340).

Hari / Tanggal : 05 Mei 2017

Jenis : Wawancara Langsung (Tatap Muka)

J : Selamat pagi, kak Ditha. Terima kasih sebelumnya sudah menyediakan

waktu untuk saya bisa melakukan wawancara hari ini. Topiknya masih

sama, kak,, tentang manajemen isu. Sejauh mana sih kak, penanganan isu

proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dilakuin sama KCIC?

D : Iyaa.. He.. he.. he.. Santai saja. Hmm,, kita sih jujur saja nih ya kalau kita

selalu pantengin terus proyek ini. Kita pantengin lewat media online iya,

lewat rekan-rekan media juga iya, turun ke lapangan langsung untuk

melihat perkembangan pembangunannya juga iya. Jadi semua kita

semaksimal mungkin untuk tidak tidur dalam mengerjakan proyek ini.

Proyek ini kan untuk kita bersama yah? Jadi, bagi kami hal yang selama ini

sudah kita lakuin pasti tidak menjadi sia-sia. Soal isu. Saya secara pribadi

mengetahui dan memahami masalah-masalah apa saja yang sebenarnya

terjadi. Toh kita pasti gak akan terlepas dari masalah. Intinya simple

sebenernya. Sama seperti kayak kemarin Pak Ito bilang, kalau mereka tidak

mengerti. Penanganan kami ya bagaimana caranya supaya mereka ngerti

saja sih. Ya walaupun sulit, tapi kita akan berusaha terus sampai proyek ini

terselesaikan. Di KCIC ini kita semua udah tau apa yang harus kita lakuin,

lewat tindakan penanganan yang kita lakuin itu semua kita udah jalanin

masing-masing. Maka itu, koordinasi antara satu tim dengan tim lain harus

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

dimaksimalkan, supaya kita semua bisa sama-sama melihat pertumbuhan

dan perkembangan isu yang ada, sekaligus bisa kasih upaya untuk

memperkecil isunya itu, masalahnya itu..

J : Kalau kita sedikit flash back ke belakang kak, saat Presiden melalukan

ground breaking itu apa yang muncul dari tanggapan masyarakat terkait

proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini?

D : Iyaa,, waktu itu pas Jokowi melakukan proses ground breaking di Stasiun

Halim memang sudah kelihatan respon dari masyarakatnya. Tanggapan

dari masyarakatnya udah mulai kelihatan. Karena seperti kita tahu ya,, ini

kan proyek negara.. Proyek Pemerintah ya, pastinya mereka bakal

merhatiin kita.. Mereka bakal ngeliat kita. Apa yang kita kerjain pasti

mereka tau. Nah, memang pada saat itu muncul nih berbagai banyak

pandangan. Ada yang setuju, tapi ada juga yang gak setuju. Buat yang

setuju, mereka mikir kalau proyek ini tuh bakalan memajukan kemajuan

bangsa, sistem transportasi umum pastinya akan lebih canggih lagi, proyek

ini juga pastinya akan mengurangi tingkat kemacetan, dan sebagainya.

Tapi, ada juga nih yang gak setuju.. Banyak malah.. Buat mereka yang gak

setuju, mereka kasih tuh pendapat mereka melalui media sosial, komentar

di forum berita, ngomong secara langsung, dan banyak deh macem-macem.

Mereka bilang kalau mereka gak setuju soalnya proyek ini proyek yang

bekerja sama dengan China. Mungkin emang dari awal mereka sudah benci

sama China apa gimana saya gak tau. Terus mereka juga bilang, ohh ini

mah proyek hutang. Bikin negara jadi bertambah aja hutangnya. Padahal

merekanya aja yang gak paham, kalau proyek ini B2B. Sebenernya kalau

dibilang hutang kurang tepat buat saya. Terus ada juga yang beranggapan

kalo kita memperburuk sistem ekonomi bangsa, karena menggunakan

anggaran terus, macem-macem.. Sampai mereka bela-belain orang-orang

yang tinggal di sekitar Halim, Walini, sampe Tegal Luar buat supaya kita

gak gusur mereka karena di situ ada terdapat mata pencaharian mereka

masing-masing.. Hellooo dalam hati saya, mereka warga daerah situ juga

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

bukan, ngapain pusingin hidup orang. Orang-orang yang di sekitar wilayah

sana aja belum buka suara. Malah yang di sini duluan yang buka suara. Yaa

begitulah, urusin diri sendiri aja belom bener. Bahkan ada lagi yang lebih

parah sih, mereka sampai bentuk gerakan kelompok gitu cuma buat nolak

kereta cepat Jakarta-Bandung. Itu sih mereka cari sensasi ajalah sama kita.

Cari perhatian. Toh itu buktinya juga ada aja tuh yang setuju sama proyek

ini. Makanya saya bilang mereka ini yang menolak sebenernya gak

mengerti sama proyek ini.

J : Menurut kak Ditha gimana nih caranya supaya mereka yang nolak kereta

cepat Jakarta-Bandung ini bisa mengerti dengan baik?

D : Sebetulnya saya gak paham sama bangsa ini, terutama rakyatnya ini nih

yang banyak tingkah. Masa dikasih sesuatu yang bagus tapi menolak?

Masih untung mereka tidak keluar sepeser pun untuk pembangunan ini.

Bisanya cuma komentar saja, ngoceh saja di media sosial. Coba kamu

bayangin deh, kalau kita kasih ke kucing makanan ikan, pasti kucingnya

terima-terima saja kan? Kucingnya gak bakal protes, ini ikannya kenapa

ikan teri sih? Ini kenapa ikannya ikan tongkol? Segala macem… Mereka

yang nolak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, yang sok paling pinter

dan bener itu seharusnya malu sama kucing. Dikasih yang enak tapi gak

mau. Kalau menurut saya mereka sudah mengerti, tapi ada satu hal yang

buat mereka seakan-akan gak mau ngerti. Jadi tuh ini kayak sandiwara saja.

Seperti tadi saya bilang, memang sulit. Tidak mudah. Itulah sebabnya kita

ada tim lapangan. Nah, tim lapangan ini nanti yang berusaha yakinin

mereka. Yang berusaha handle mereka.

J : Tim lapangannya itu sama seperti yang Pak Ito bilang? Social

Engineering?

D : Iyaa betul.. Tim itu sama tim riset lapangan internal kita.

J : Apa bisa dipastikan kak kesetiaan mereka sama KCIC untuk tim social

engineering itu? Menurut kakak sebesar apa keberpihakan mereka dengan

KCIC?

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

D : Kalau saya secara pribadi saya kurang jelas banget sama pikiran dan

karakter mereka yah… Soalnya yang handle tim ini Pak Ito, bukan saya..

Kalau kami KCIC sudah melihat aktivitas mereka, kinerja mereka, apa

yang sudah mereka kasih buat KCIC, informasi yang mereka sebar ke

orang-orang yang gak suka sama kereta cepat sudah disampaikan semua.

Yaa,,, as long as possible kita sampai saat ini masih tetap percaya dengan

mereka. Kita sudah menggunakan strategi ini berbulan-bulan, dan tidak ada

hal yang gimana-gimana sih. Oh ya, lagipula jangan salah.. Kita kan gaji

mereka lhoo… Mereka sih gak akan macem,-macem sama kita. Toh ini

semua bakal jadi anggapan kalau mereka lagi kerja. Ya sama aja kayak kita

di kantor. Kalau kita jadi bawahan terus kita punya atasan,, mungkin gak

kita bakal macem-macem sama atasan kita? Gak kan? Waktu itu pernah

kok salah satu dari mereka dateng ke kantor. Dia ceritain semuanya tentang

ada satu atau dua orang gitu datang ke wilayah masyarakat sekitar sana,

terus dia ngajak orang-orang sana buat tolak proyek kereta cepat.

Untungnya warga sana gak gampang tergoda. Ya iyalaah,,, kenal aja

enggak. Tau-tau dateng buat ngajakin rame-rame nolak kereta cepat.

Akhirnya tim kami ini menghimbau ke orang-orang di sana, katanya bagus.

Jangan mudah termakan sama omongan orang yang gak kita kenal.

J : Saya dengar katanya Pak Hanggoro memberikan kebijakan untuk seluruh

divisi internal perusahaan untuk bisa menjadi tim riset lapangan ya kak?

D : Iyaa.. Betul.

J : Saat kebijakan itu dibuat, apakah ada yang protes dan tidak setuju dengan

kebijakan Pak Hanggoro ini, kak?

D : Mmm,,, nggak ada kok.. Kita semua menilai satu sama lain bahwa

kebijakan ini adalah cara yang baik dan positif untuk memantau isu-isu

yang akan muncul. Pertumbuhan isu juga bisa dipantau, jadi isu itu bisa

kita tahan sebelum naik sampai ke telinga KCIC nih. Saya mengerti

maksud dari Pak Hanggoro. Intinya sih kita berusaha bersama aja.. Saling

bahu-membahu, toh kita juga kerja sama-sama semua di satu proyek ini.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ya isinya kita-kita. Jadi kita berusaha

semampu kita untuk nurut aja sama perintah Pak Hanggoro.

J : Kalau kak Ditha? Setuju dan sama sekali tidak ada kendala?

D : Yup.. Saya setuju. Tapi jujur aja sih, kalau ditanya saya sudah memberikan

hal apa aja terkait tim riset ini saya belum hasilin yang gimana-gimana.

Soalnya saya orangnya pemalu.. Kalau sama orang gak kenal susah banget

untuk berbaur. Tapi,, kalau sama yang kenal kayak keluarga gitu, saudara,

dan lain-lain saya sudah ambil bagian dalam hal tim riset ini. Ya walaupun

cakupannya mungkin kecil, tapi saya bisa mulai bertindak dan mulai jadi

bener-bener tim riset. Gak cuma mampang doang di KCIC. Bukannya saya

gak mau berbaur sama yang belum kenal, bukannya saya gak mau coba

sama yang belum kenal. Saya akan cobaa, tapi butuh proses dan cara saya

sendiri. Dengan berjalannya waktu saya yakin isu-isu itu tuh bakal banyak

bermunculan. Sampe nanti keretanya sudah jadi juga pasti tetep aja bakalan

ada masalah-masalah. Jadi saya tenang aja. Ga perlu buru-buru sih.. Kalau

Pak Ito kan dengan cara ketemu dengan Pak Haji kan? Yang kasih uang 1

juta itu.. Kalau sudah pasti gak kayak dia caranya.. Dia enak jabatannya

udah tinggi, makanya bisa ngeluarin 1 juta. Kalau saya ya enggak..

Hahaha..

J : Saya mau tanya tentang pembentukan strategi KCIC dalam mengatasi isu,

kak. Waktu itu Pak Ito bilang, katanya dalam menganalisis isu KCIC harus

mengetahui bentuk dan jenis isunya, baru merumuskan strategi. Ada berapa

jenis isu yang ada di ruang lingkup KCIC?

D : Jadi kita punya dua jenis isu yang selama ini terjadi di ruang lingkup KCIC

dan yang sudah kita atasi terkait dengan dua jenis itu itu. Yang pertama,

kita lihat nih isu ini berkembang dari mana sih? Isu ini lahir darimana? Isu

ini datangnya darimana? Setelah kita cek melalui tim social engineering

dan tim riset kita,, nah tuh makanya pentingnya tim ini tuh ini.. Mereka

yang kasih tau kita dan kita sendiri yang melihat situasi dan keadaannya

sendiri. Pas kita dapet info tentang isu yang mulai muncul itu, ternyata isu

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

itu muncul dari lapangan. Kayak tadi contoh ada satu dua orang gak dikenal

dateng terus ngajak orang-orang rame-rame buat tolak kereta cepat.

Seandainya nih mereka terima tawaran orang itu… Menurut kamu bisa

gak? Mungkin gak? Mungkin aja..! Kalau diiming-iming bakal dikasih

duit? Hayoo.. Siapa yang gak mau duit? Tetapi kan faktanya gak seperti

itu. Itu masuknya ke jenis isu yang terjadi lapangan. Nah, baru setelah itu

kita rumusin strateginya. Tim social engineering itu juga merupakan salah

satu strategi kita. Terus kita juga ada relasi sama media. Media ini juga

stand by di lapangan. Bukan medianya ya, tapi wartawannya. Kita KCIC

punya banyak kenalan sama wartawan di sejumlah media. Harapan kita ke

mereka sih tetep sama. Kita berharap supaya mereka bisa membantu kita

meredam isu yang bakal muncul nanti. Itu buat jenis isu yang pertama. Jadi

isu yang pertama adalah isu yang terjadi di sekitar lapangan. Contohnya ya

aksi demo, terus tadi juga tuh yang ngajak nolak kereta cepat dari oknum

tidak dikenal, sama aksi-aksi lainnya kayak pemasangan spanduk, atribut-

atribut yang aneh-aneh itu lah.. Ga jelas oknumnya dari mana. Waktu itu

kan pernah ada. Pas ditelusurin ternyata Jepang yang bayar semuanya itu.

Terus jenis isu yang kedua ini adalah isu yang mengacu sama media online.

Selama ini isu yang terjadi dan kelihatan sama kita itu bukan cuma dalam

kehidupan sehari-hari, tapi sampe ke media online. Mereka gak puas

bertindak di lingkungan yang kelihatan, tapi mereka juga mau beraksi di

media online. Mereka serang kita, jelek-jelekin nama kita, jelek-jelekin

kereta cepat. Yang saya bingung dari mereka itu mereka punya data loh.

Data yang mereka punya mereka gunain buat nyerang kita. Makanya saya

heran, dapet darimana ya mereka.. Jenis isu ini kita golongin ke dalam isu

media online. Sampai saat ini hanya dua jenis isu aja sih yang terjadi di

KCIC.

J : Dalam media online mereka beraksinya di media online apa, kak?

D : Oh ya,, mereka itu beraksinya di media sosial. Di Twitter sama Facebook.

Dua medsos itu tuh yang mereka sering gunain untuk nyerang kita. Selain

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

dari medsos itu sih paling mereka komentar di beberapa online news. Kan

biasanya di berita online suka disediakan kolom untuk tanggapan dan

komentar kan tuh? Setiap ada berita tentang kereta cepat, pasti ada aja yang

kasih komentar negatif tentang kereta cepat.

J : Lalu langkah KCIC dalam menanggapinya bagaimana, kak?

D : Nah, tadi kan saya sudah bahas yang tentang jenis isu di lapangan.

Sekarang saya bahas yang di isu media online. Jadi kita tuh punya sistem

penanganan untuk menangani jenis isu ini. Kita ngeliat kalau mereka

menggunakan Twitter dan Facebook sebagai media sosial untuk nyerang

kita, untuk jelek-jelekin kita, dan sebagainya. Intinya segala aktivitas

mereka itu, entah lewat status, foto yang diposting, poster, macem-macem

itu mereka gunain dan manfaatin semuanya di Twitter sama Facebook.

Supaya kita bisa tau gerak-gerik mereka, kita bikin satu akun official

Twitter sama Facebook kereta cepat Indonesia China. Tujuannya untuk itu

tadi, supaya kita tau gerak-gerik mereka dan langsung bisa kasih argumen

yang jelas ke mereka. Jadi melalui akun official ini kita siap untuk

”berantem” sama mereka lah.. Aktivitas yang kita lakuin ini biasa kita sebut

dengan istilah media monitoring. Media monitoring ini dikerjain dan

dihandle sama project development KCIC. Mereka yang ambil alih tugas

ini. Nanti laporannya di laporin ke Pak Ito, terus Pak Ito lapor ke Pak

Hanggoro buat bukti. Terus di Twitter sama Facebook kita bukan cuma

ngeladenin tingkah laku dari mereka, tapi kita juga menyiapkan hal-hal

positif untuk orang-orang yang pro sama kita. Kayak contohnya kita

publikasi secara transparan di Twitter sama Facebook kalau kereta cepat

Jakarta-Bandung nanti adalah alat transportasi yang terpercaya, aman,

cepat, terjangkau, dan lain-lain. Pokoknya semua hal yang positif tetep kita

masukin ke Twitter dan Facebook kita. Itulah fungsi media monitoring

dimaksimalkan.

J : Lalu akun official itu dioperasikan kapan saja, kak?

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

D : Kita operasiin setiap hari.. Setiap hari akun kita online terus. Setiap jam

kerja ini akan selalu dipantau. Namanya juga monitoring, berarti harus

berkelanjutan dan setiap saat. Untuk waktu tertulisnya sih kita lakuin dari

Senin sampai Jumat di jam kerja kantor. Lalu nanti dalam periode sebulan

sekali akan dibentuk laporan yang berisi hasil dari media monitoring terus

kita presentasiin dan bahas bareng-bareng.. Pak Hanggoro juga nanti akan

terlibat buat denger dan bahas semuanya.

J : Kalau bicara tentang isu proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-

Bandung, hal-hal apa saja sih kak yang mereka permasalahkan?

D : Memang kita tahu bahwa ini kan proyek besar ya. Kalau proyek besar pasti

konsekuensinya juga besar. Resikonya juga besar.. Apalagi ini proyek

Presiden Jokowi, pasti cakupannya menjangkau cakupan yang besar. Ya itu

tadi saya bilang, konsekuensi dan resikonya besar. Apalagi ini adalah

proyek alat transportasi umum. Saat kita ingin memulai, membangun

proyek ini, tentu PR kita adalah gimana caranya supaya kereta ini dapat

beroperasi. Kereta ini kan beroperasi di darat, di rel, berarti harus ada yang

namanya pembebasan lahan. Nah, mereka mempermasalahkan hal ini.

Lahan yang kita gunakan sebagai jalur kereta cepat malah jadi kontroversi

buat mereka. Mereka beranggapan kalau lahan mereka itu lahan yang baku,

tidak dapat diganggu, sudah terdapat mata pencaharian perkebunan,

pertanian, usaha, dan lain-lain. Tidak bisa digunakan untuk lahan kereta

cepat. Apalagi mereka tahu kalau China kerjasama sama kita. Mereka benci

banget sama China. Langsung deh merembet kemana-mana.. Terus ada

juga yang ngomong, “Ngapain bikin proyek yang hutang sama Negara lain?

Bikin nambah-nambah hutang saja!” Padahal mereka gak ngerti kalau

proyek ini sifatnya B2B. Terus ada juga yang bilang tanggung kalau Cuma

Jakarta-Bandung, kenapa gak Jakarta-Surabaya sekalian? Pokoknya

macem-macem deh topik penolakan yang bisa mereka angkat. Ya kita sih

dengerin aja baik-baik. Terus ada yang bilang juga kalau proyek ini tidak

berguna, hanya untuk kepentingan investor saja. Rakyat kecil dihiraukan,

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

dan sebagainya. Justru kenyataanya sebaliknya. Kita ingin bentuk dan

bangun infrastruktur Indonesia tuh yang kredibel, yang maju… Saya juga

yakin kalau nanti proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah jadi pasti

mereka bakal ngerasain juga. Bakal naik juga.

J : Menurut kakak apakah ada benarnya juga dari tuntutan yang mereka

sampaikan?

D : Hmm… Ya,, memang sih ada benernya.. Tapia da kelirunya juga.

J : Benernya dimana dan kelirunya dimana kak?

D : Kalau benernya soal yang pembebasan lahan. Belakangan ini kita lagi

pusing banget sama yang namanya ngurusin pembebasan lahan ini. Ada

sebagian lahan yang memang pure milik mereka. Kita sebagai institusi

pelaksana proyek kereta cepat kita harus turun ke objek lahan kita untuk

melakukan negosiasi dengan pihak terkait. Jumlahnya gak banyak sih.

Selebihnya lahan itu sudah terkoordinasi dengan baik. Cuma memang

beberapa lahan memang sulit untuk dibebaskan. Kita juga gak jahat yang

gimana-gimana lah, sekarang kita ajak negosiasi, kita tawarkan tempat

tinggal pengganti untuk mereka yang tinggal di dalam titik penggusuran

lahan kereta cepat. Mau tidak mau lahan mereka kan akan kami gusur.

Tetapi jangan sedih, kami memberikan jaminan yang terbaik, kami

sediakan tempat tinggal tetap untuk mereka. Jadi mereka tetap memiliki

tempat tinggal. Seperti contoh di kawasan Karawang. Banyak berdiri

rumah-rumah pemukiman di sana, awalnya mereka tidak mau rumahnya

kami gusur. Tetapi dengan proses negosiasi yang baik akhirnya mereka

menerima dan dapat berpikir dengan jernih. Mereka paham kalau mereka

akan dapat tempat tinggal yang baru menggantikan tempat tinggal yang

lama mereka. Kami baik loh dalam hal ini. Maka dari itu, kelirunya di sini.

Mereka kelompok-kelompok penolak kereta cepat Jakarta-Bandung

seringkali tidak mengetahui sampai tahap ini, bahkan bagi mereka yang

tahupun seakan-akan mereka pura-pura tidak tahu. Padahal mereka sudah

mengetahuinya. Cuma ya itu sudah terbaca, pasti mereka alat yang

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

dimanfaatkan sama oknum-oknum yang ga suka sama kereta cepat, seperti

Jepang. Terus kalau tentang hutang, memang kita pinjam dana sama China,

tapi ini kan B2B. Prinsip B2B saja saya yakin mereka tidak ngerti. Kalau

nanti proyek ini sudah berjalan kan China juga ada saham di proyek ini.

Pasti China juga akan dapet hasilnya nanti. Jadi kembali lagi seperti bisnis.

Kenapa China mau minjemin kita duit? Ya karena dia ngerti sama B2B.

Orang nanti wujud keretanya juga dari lisensi China.. Pembagian

konsorsium kita sama China 60% - 40%. Jadi sebenarnya ini tidak ada

hubungannya dengan hutang Negara. Maka itu saya bingung, sudah gak

ngerti malah ngelakuin aksi, ngelakuin sikap yang menolak, demo sana-

sini, tuntut ini itu, dan seterusnya. Persepsinya belum sama, belum klop.

J : Lalu penanganan isunya kayak gimana kak kalau sudah kayak gitu?

D : Kita tekenin di media sosial kita.. Informasi-informasi yang belum banyak

diketahui sama orang-orang kita bakal kasih tau semua. KCIC pengen

hubungan antara KCIC dengan masyarakat yang terlibat itu transparan. Jadi

kesannya kita bukan lagi jalanin proyek gelap. Semua dari kita untuk kita.

Gitu aja sih prinsipnya..

J : Ohh.. Hmm…

D : Oh ya sama satu lagi.. Selain kita pengen berusaha deket sama masyarakat,

kita juga pengen ada di posisi institusi yang memberikan edukasi bagi

masyarakatnya. Kita inisiatif buat adain seminar yang mengedukasi, adain

seminar atau kuliah umum di kampus-kampus tertentu, adain company

visit, adain event. Waktu itu ada acara open show miniatur kereta cepat.

Terus kita buka perlombaan yang ditujukan buat seluruh masyarakat bagi

siapa aja yang mau ikut boleh. Lombanya adalah lomba foto bareng dengan

miniatur kereta cepat. Foto siapa yang paling eksis, menarik, dan keren

dialah pemenangnya. Waktu itu kita sudah dapet ada tiga orang pemenang

yang memenangkan lomba ini sekaligus terlibat dalam acara event kami.

Hadiahnyapun gak tanggung-tanggung. Hadiahnya uang jutaan rupiah.

Kenapa kita rela untuk ngadain ini? Karena kita mau mengambil simpati

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

hati dari masyarakat Jakarta supaya mereka aware dengan proyek kereta

cepat dan mereka gak buta soal proyek ini. Secara tidak langsung kan KCIC

sudah melibatkan mereka untuk mendukung dan kasih support untuk

proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Yaa,, walaupun hanya sebatas

meramaikan acara perlombaan tapi kesannya menarik dan memuaskan

mereka.

J : Iyaa.. Sangat menarik juga sih kak kalau menurut saya..

D : Iya kan?? Itulah positioning kita. Di tengah-tengah adanya masalah, isu,

dan tekanan, kita berusaha untuk “curi” waktulah istilahnya.. Gimana

caranya buat hal ini semua tuh menjadi hal yang fun. Menjadi hal yang

asyik, seru, dan menarik perhatian. Dengan sendirinya mereka yang nolak

kereta cepat juga tau-tau hilang sendiri.. Akhirnya apa? Image kita lebih

besar dibandingkan aksi mereka.

J : Kegiatan seminar, company visit, adain event gitu-gitu masuk ke strategi

dan penanganan bentuk isu kereta cepat gak, kak?

D : Kalau ini enggak.. Ini di luar rencana strategi kita. Ini di luar pikiran dari

kaitan dengan isu. Paling yang berkaitan dengan penindakan isu yang tadi

doang tuh.. Yang saya jelasin tentang dua jenis isu ditambah dengan

tindakan penanganannya dari setiap masing-masing jenis isu. Itu aja sih..

J : Tahapan evaluasinya kayak gimana, kak? Ada pembahasan bersama gitu

gak kalau dari pihak internal?

D : Untuk evaluasi sih kita ada.. Tapi hanya sekilas aja.. Kita ketemu dengan

tim internal lainnya, termasuk project development untuk berdiskusi sama-

sama. Kita bahas hal-hal apa aja yang sudah dikerjakan dan diberikan.

Terus kita juga liat dampaknya.. Apakah tepat sesuai sasaran gak? Sesuai

target gak? Hasilnya seperti apa? Feedback mereka apa ke kita? Terus kita

juga puter otak sama-sama, apa aja yang masih kurang untuk supaya ke

depannya dimaksimalin. Karena, walaupun kita gak bisa menghilangkan

jejak isu itu, tapi seenggaknya kita bisa memperbaiki tindakan

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

penanganannya.. Kita bisa mengantisipasi supaya isunya gak bertambah

besar.

J : Kalau isu tentang pembebasan lahan gimana nih, kak?

D : Nah, ini juga nih yang jadi PR terberat KCIC. Kita itu juga lagi pusing

sebenernya sama masalah pembebasan lahan ini. Susah banget bawa

warganya itu ke jalan yang benar. Kalau buat saya, kalau saya jadi mereka

saya pasti langsung setuju ajalah. Sekarang gini, KCIC ngasih solusi kok

buat mereka. Beda ya kalau emang gak dikasih solusi, ya saya juga gak

mau. Solusinya udah jelas. Solusi kita kita beli rumah mereka dengan harga

yang layak juga pastinya. Kalau mereka pegang duit kan mereka bisa beli

rumah lagi yang lain, yang sama harganya, yang setara. Kita enak, mereka

juga enak. Cuma memang sih saya akuin kalau kita memang belum optimal

di pembiayaan ini, soalnya dari Chinanya belom bisa cairin dana ke kita.

Masih terhambat sama China. Kita lagi menanti-nantikan uangnya, tapi

Chinanya begitu. Kalau saya lihat di sekitar internal perusahaan, memang

kita kurang orang yang bisa ngomong bahasa Mandarin. Kita di sini Cuma

2 – 3 orang doang yang bisa bahasa Mandarin. Ini dampaknya ke pihak

Chinanya. Mereka jadi kurang informasi, kurang dapet informasi yang

terbaru dari kita. Kitanya juga bingung buat nyampeinnya gimana ke

mereka. That’s why China belom bisa dengan cepat dan mudah kasih kita

pinjaman dananya. Jadi sampai semua informasi jelas masuk ke mereka,

terus mereka pertimbangin, mereka rapat sama direksi dan Presiden

mereka, disetujuin Presiden, baru deh dana itu masuk ke kita. Karena ini

nih, sumber daya manusia kita kurang.Jadi tuh China maunya dia paham

dulu sama semuanya, jelas dulu sama semua informasi dan keadaan yang

ada. Kita sih juga buka lowongan ke masyarakat. Bilamana ada yang

tertarik untuk jadi translator di KCIC, langsung kami interview, dan kalau

hasilnya cukup baik pasti langsung kami terima. Tanpa berpikir panjang.

J : Harapan kak Ditha apa untuk masalah fenomena isu semua ini?

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

D : Harapan saya? Harapan saya, semoga mereka yang bertindak sesuka hati

di luar kebenaran yang benar, hanya ikut-ikutan, tidak tau kebenaran tolong

supaya disadarkan.. Tolong supaya cerdas dalam menanggapi sesuatu yang

ada di bangsa ini. Jangan tergiur sama duit. Kita semua emang butuh duit,

tapi tidak menghalalkan segala cara, apalagi menjatuhkan program

pemerintah. Itu udah salah besar. Saya pihak KCIC sih sudah mengampuni

dan tidak membesar-besarkan masalah merekalah. Biar nantinya mereka

aja yang sadar sendiri. Saya berharap nantinya mereka juga bisa berterima

kasih sama pemerintah Indonesia, berkat pemerintah sebenarnya Indonesia

sedang menuju kepada infrastruktur yang baik. Harapan saya juga buat ini

semua, sudahlah ga usah berbuat aksi lagi. Cukup. Toh juga proyek ini akan

dilaksanakan dan direalisasikan. Tunggu aja waktunya nanti tahun 2019

awal. Ga usah bangga sama aksi demo macem-macem. Urus aja diri sendiri

masing-masing. Hehehe…

J : Terima kasih sekali lagi atas kesempatannya, kak. Pertanyaan saya sudah

selesai.

D : Iyaa sama-sama. Kamu sebagai mahasiswa ambil sisi positifnya aja ya dari

masalah ini. Yang negatifnya kamu buang jauh-jauh aja. Karena kalau

kamu pikirin yang negatifnya pasti bakal rugi sendiri.. Karena yang

seharusnya gak dipikirin tapi malah dipikirin. Percuma.. Sukses terus ya!

Nanti kalau lulus lamar di sini juga boleh..

J : Hahaha… Iyaa kak, pasti kok.. Saya salah satu orang yang bangga dan

menyambut baik proyek ini. Tenang aja, kak..

D : Okay.. Sip. Good lah kalau begitu.

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

Scanned by CamScannerStrategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

Scanned by CamScannerStrategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

[email protected] 081284892306

JONATHAN

CHARACTERS

Good communications, good

looking, hard worker,

responsible, commitment,

humble, on time, mingle.

SKILLS &

KNOWLEDGE

- Public Relations

- Digital Marketing

- Event Management

- Crisis Management

- Campaign

- Presentation

- Negotiations

- Lobby

- Customer Relationship

CURRICULUM VITAE (CV) INTRODUCE MY SELF | ABOUT ME

EXPERIENCE

• SCHOOL

- Art Leaders on OSIS (SHS) 2011 & 2012

- Class Leaders on Senior High School 2011 & 2012

COLLEGE

- Doing some Corporate Social Resposibility (CSR) in orphanage on 2014

- Be organizers of activities “Event Management” on 2015

- Internship in Agency Corporations (Social Media Marketing) on 2016

- Working some Public enterprises project to monitoring an issue on

2016 - 2017

EDUCATIONAL BACKGROUND

FORMAL •

1997 – 2000: Kindergarten School in Tarsisius Vireta

2001 – 2006: Elementary School in Tarsisius Vireta

2007 – 2009: Junior High School in Tarsisius Vireta

2010 – 2013: Senior High School in Tarsisius Vireta

2013 – 2017: College in Multimedia Nusantara University

(Major: Public Relations)

INFORMAL •

Private Guitar Course on 2008 – 2011

Private Drum Course on 2011

Willy Soemantri Vocal Course on 2013

INTEREST

- Traveling - Events - Gathering

- Music - Work - Sociality

Gender:

Male

Birth of

Date:

August, 10th

1995

Address:

Vila

Regency II,

blok AA. 2 /

29,

Tangerang –

15560

Religion:

Christian

Height:

183 cm

Weight:

86 kg

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017

Strategi Manajemen Isu..., Jonathan, FIKOM UMN, 2017