Lisa g. pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi dan kepuasan kerja

3
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur Masalah nasional bangsa Indonesia : penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia, karena produktivitas tenaga kerja Indonesia masih memprihatinkan. Faktor : Kepuasan kerja : Budaya dan Motivasi budaya organisasi – penting : mewakili norma-norma perilaku yang diikuti oleh para anggota organisasi. Yang dapat memberikan motivasi : Compensation – esensi : fair and suitable Expectancy Behavior (perilaku) : bagian dari budaya yang berkaitan dengan kinerja Latar Belakang Budaya Organisasi Hofstede (1986:21); - merupakan berbagai interaksi dari ciri-ciri kebiasaan yang mempengaruhi kelompok-kelompok orang dalam lingkungannya. Beach (1993:12); alat untuk mempersatukan setiap individu yang melakukan aktivitas secara bersama- sama. Kartono (1994 :138); bentuk kebudayaan berasal dari macam-macam sumber, antara lain : Stratifikasi kelas sosial -> asal buruh buruh/pegawai, Dari sumber-sumber teknis dan jenis pekerjaan, Iklim psikologis perusahaan sendiri -> yang diciptakan oleh majikan, para direktur dan manajer-manajer yang melatarbelakangi -> secara informal. Teori Molenaar (2002), Kotter dan Heskett (1992); Budaya mempunyai kekuatan yang penuh, berpengaruh pada individu dan kinerjanya bahkan terhadap lingkungan kerja. Implementasi budaya dirupakan dalam bentuk perilaku. Lisa Gunawan Manajemen Bisnis_2512101034 Oleh H.Teman Koesmono - Universitas Katholik Widya Mandala, Surabaya

Transcript of Lisa g. pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi dan kepuasan kerja

Page 1: Lisa g. pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi dan kepuasan kerja

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan

Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur

Masalah nasional bangsa Indonesia :penanganan terhadap rendahnya kualitassumber daya manusia, karenaproduktivitas tenaga kerja Indonesiamasih memprihatinkan.

Faktor :Kepuasan kerja :

Budaya dan Motivasi

• budaya organisasi – penting : mewakili norma-norma perilaku yang diikuti oleh para anggota organisasi.

• Yang dapat memberikan motivasi :• Compensation – esensi : fair

and suitable

• Expectancy

Behavior (perilaku) : bagian dari budaya yang berkaitan dengan kinerja

Latar Belakang

Budaya Organisasi₰ Hofstede (1986:21); - merupakan

berbagai interaksi dari ciri-cirikebiasaan yang mempengaruhikelompok-kelompok orang dalamlingkungannya.

₰ Beach (1993:12); – alat untukmempersatukan setiap individu yangmelakukan aktivitas secara bersama-sama.

Kartono (1994 :138); bentuk kebudayaan berasaldari macam-macam sumber, antara lain :• Stratifikasi kelas sosial -> asal buruh –

buruh/pegawai,• Dari sumber-sumber teknis dan jenis

pekerjaan,• Iklim psikologis perusahaan sendiri ->

• yang diciptakan oleh majikan, paradirektur dan manajer-manajer yangmelatarbelakangi -> secara informal.

Teori Molenaar (2002), Kotter dan Heskett (1992); Budaya mempunyai kekuatan yang penuh, berpengaruh pada individu dan kinerjanya bahkan terhadap lingkungan kerja.

Implementasi budaya dirupakandalam bentuk perilaku.

Lisa GunawanManajemen

Bisnis_2512101034

Oleh H.Teman Koesmono - Universitas Katholik Widya Mandala, Surabaya

Page 2: Lisa g. pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi dan kepuasan kerja

Lisa GunawanManajemen

Bisnis_2512101034

Tersirat adanya bahwa kepuasan mengarah kepadakinerja dan tidak kepuasan menurunkan kinerja. Porter Lawler menyatakan bahwa proses

kognitif dalam persepsi memainkan suatuperan sentral bahwa hubungan antarakepuasan dan kinerja berhubungan secaralangsung dengan suatu model motivasi.

Werther and Davis (1996:381); Manajemen kompensasi berusaha keras

membuat keadilan luar dan dalam. Internal menghendaki keadilan nilai

pembayaran relatif sama dengan tugas yang diterima

Sedangkan eksternal adalah pembayaran pekerja sebanding dengan pembayaran oleh perusahaan lain di pasaran tenaga kerja.

Kepuasan KerjaDole and Schroeder (2001); Kepuasan kerja dapat didefinisikan sebagai perasaan dan reaksi individu terhadap lingkungan pekerjaannya

Ward and Sloane (1999); elemen of job satisfaction : 1. Relationship with colleagues;2. Relationship with head of department;3. Ability and efficiency of head of

department; 4. Hours of work; 5. Opportunity to use initiative; 6. Promotion prospects; 7. Salary; 8. Job security; 9. Actual work undertaken; 10. Overall job satisfaction. Penelitian Linz (2002); mengatakan bahwa

secara positif sikap terhadap kerja ada hubungan positif dengan kepuasan kerja.

Kinerja Penilaiaan kinerja -> seobyektif

mungkin -> memotivasi karyawan dalam melakukan kegiatannya.

Mangkunegara (2001:67); kinerja dapat didefinisikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seseorang pegawaidalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. (prestasi)

Teori motivasiKonsep yang bersifat memberikan penjelasantentang kebutuhan dan keinginan seseorangserta menunjukkan arah tindakannya. Gacther and falk (2000), Kinman and Russel

(2001); Motivasi yang berasal intrinsik danekstrinsik sesuatu yang sama-samamempengaruhi tugas seseorang.

Page 3: Lisa g. pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi dan kepuasan kerja

Lisa GunawanManajemen

Bisnis_2512101034

Hasilnya bahwa secara langsung Motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja sebesar 1.462 dan Motivasi berpengaruh terhadap kinerja sebesar 0.387, Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja sebesar 0,003 dan Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja sebesar 0.506, Budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi sebesar 0.680 dan Budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerjasebesar 1.183.

Kesimpulan Budaya organisasi berpengaruh terhadap Motivasi dan Kepuasan kerja

serta Kinerja pada karyawan industri pengolahan kayu skala menengah di Jawa Timur dapat diterima.

Keempat variabel tersebut harus mendapatkan perhatian khusus bagi semua pihak yang terkait.

Memberikan informasi pada manajemen SDM. Mengelola SDM -> untuk mencapai kesejahteraan bersama.

Metode PenelitianSumber data yang digunakan adalah bersifat primer dengan cara menyebarkan kuisioner kepada responden.

Teknik Pengambilan SampelSejumlah 382 orang karyawan pabrik yang dipakai sebagai obyek penelitian. Perusahaan yang dimaksud adalah:1. Surabaya : PT. Efrata Indah

dengan sampel 69 orang2. Gresik: PT. Tulus Tritunggal

dengan sampel 78 orang3. Sidoarjo: PT. Rimba Prima

Nusantara dengan sampel 91orang

4. Mojokerto: PT. Wijaya Perkasa Indah dengan sampel 67 orang

5. Pasuruan: PT. Hasil Alam Indo Indah dengan sampel 77 orang

Teknik Analisis

DataData dianalisis dengan menggunakan SEM(Structural EquationModeling)