Liquefaction Process

3
Liquefaction Process (1), (2) Liquefaction Process adalah suatu proses produksi dari batubara menjadi produk bahan bakar. Dalam praktiknya, pencairan batubara ini selalu menghasilkan bahan bakar padat berupa char atau kokas, bahan bakar cair dan gas. Proses ini diawali dengan perusakan ikatan CO dan pembentukan ikatan C- C. Perusakan ikatan karbon pada batubara ini kemudian dijadikan struktur yang lebih sederhana dan dilanjutkan dengan proses hidrogenasi. Pencairan batubara ini dapat dilakukan secara Direct maupun Indirect. Proses Direct yang sering dilakukan secara komersil yaitu : 1. Solvent Extraction Proses ini merupakan proses pencampuran batubara dengan solvent yang mampu mentransfer hidrogen dari solven batubara pada suhu di atas 500 0 C dan tekanan di atas 5000 psi. Ada tiga konfigurasi yang dapat dilakukan pada proses ini yaitu: a. ekstraksi tanpa adanya hidrogen dengan solvent hasil recycle yang telah dihidrogenasi pada proses yang terpisah. b. ekstraksi dengan adanya hidrogen dengan solvent hasil recycle yang telah dihidrogenasi. c. ekstraksi dengan adanya hidrogen dengan solvent hasil recycle tanpa adanya hidrogenasi. Contoh proses komersil dari ekstrasi solvent ini yait: a. Consol Sycthetic Process (CSF) Process Proses ini yaitu mengubah batubara yang mengandung sulfur tinggi menjadi produk padat dan synthetic crude oil dengan mengekstraksi batubara menggunakan coal derived process. Pecahan batubara dikeringkan dan dipanaskan sampai suhu 230 0 C dan dicampur dengan solvent. Reaktor berupa reaktor stirred tank dan di reaktor terjadi ekstraksi pada suhu 405 0 C dan tekanan 105-400 psi. Produk ringan dan padatan dipisahkan di hydrocyclone yang tersusun secara seri. Padatan dibuat slurry kemudian dimasukkan ke reaktor karbonisasi yang berupa sistem fluidized bed untuk diambil produk ringan. Solvent yang digunakan diambil dari produk liquid. b. SFC (Solvent Refined Coal) Process

description

Teknik Kimia POLSRI

Transcript of Liquefaction Process

Page 1: Liquefaction Process

Liquefaction Process (1), (2)

Liquefaction Process adalah suatu proses produksi dari batubara menjadi produk bahan bakar. Dalam praktiknya, pencairan batubara ini selalu menghasilkan bahan bakar padat berupa char atau kokas, bahan bakar cair dan gas. Proses ini diawali dengan perusakan ikatan CO dan pembentukan ikatan C-C. Perusakan ikatan karbon pada batubara ini kemudian dijadikan struktur yang lebih sederhana dan dilanjutkan dengan proses hidrogenasi.Pencairan batubara ini dapat dilakukan secara Direct maupun Indirect. Proses Direct yang sering dilakukan secara komersil yaitu :

1. Solvent ExtractionProses ini merupakan proses pencampuran batubara dengan solvent yang mampu mentransfer hidrogen dari solven batubara pada suhu di atas 5000 C dan tekanan di atas 5000 psi. Ada tiga konfigurasi yang dapat dilakukan pada proses ini yaitu:a. ekstraksi tanpa adanya hidrogen dengan solvent hasil recycle yang telah dihidrogenasi pada proses yang terpisah.b. ekstraksi dengan adanya hidrogen dengan solvent hasil recycle yang telah dihidrogenasi.c. ekstraksi dengan adanya hidrogen dengan solvent hasil recycle tanpa adanya hidrogenasi.Contoh proses komersil dari ekstrasi solvent ini yait:a. Consol Sycthetic Process (CSF) ProcessProses ini yaitu mengubah batubara yang mengandung sulfur tinggi menjadi produk padat dan synthetic crude oil dengan mengekstraksi batubara menggunakan coal derived process. Pecahan batubara dikeringkan dan dipanaskan sampai suhu 2300 C dan dicampur dengan solvent. Reaktor berupa reaktor stirred tank dan di reaktor terjadi ekstraksi pada suhu 4050 C dan tekanan 105-400 psi. Produk ringan dan padatan dipisahkan di hydrocyclone yang tersusun secara seri. Padatan dibuat slurry kemudian dimasukkan ke reaktor karbonisasi yang berupa sistem fluidized bed untuk diambil produk ringan. Solvent yang digunakan diambil dari produk liquid.b. SFC (Solvent Refined Coal) ProcessProses ini terbagi menjadi 2 yaitu SFC I dan SFC II. Pada SFC ini, produksi batubara yang dihasilkan yaitu bahan bakar padat dengan kandungan abu rendah. Sedangkan pada SFC II, dihasilkan produk cair dengan menggunakan slurry hasil recycle. Pecahan batubara dicampur dengan solvent kemudian dicampur dengan hidrogen dan dipanaskan pada suhu 300-3700C dan dimasukkan ke reaktor dengan suhu operasi 450-4659 C. Solvent akan terdekomposisi di reaktor menghasilkan metana. Hot effluent di reaktor dipisahkan pada high pressure separator yang disusun seri untuk memisahkan gas dan produk light hidrokarbon.

2. Catalytic Liquefaction ProcessAda beberapa proses yang sering digunalan pada pencairan batubara dengan katalis ini, antara lain:

Page 2: Liquefaction Process

a. Synthoil ProcessProses ini merupakan proses hydrosulfurisasi dimana pecahan batubara yang sebagian dipanaskan dicampur dengan process oil yang membentuk slurry. Slurry kemudian dicampur dengan hidrogen dan setelah preheating dimasukkan ke reaktor jenis fixed bed untuk menghasilkan produk cair yang memiliki kandungan sulfur rendah.b. Gulf CCL (Catalytic Coal Liquid) ProcessPada proses ini batubara yang telah dijadikan slurry dengan solvent hasil recycle dimasukkan bersama dengan hidrogen ke reaktor fixed bed berkatalis pada suhu 4800 C dan tekanan 2000 psi. Produk dimasukkan ke flash drum untuk mengambil gas dari cairan kemudian dipisahkan menjadi sythetic crude oil, padatan, dan recycle solvent. Padatan dimasak kembali untuk menghasilkan produk cair yang lebih banyak.c. Liquid Phase Zinc Chloride ProcessPada proses ini batubara diubah menjadi gasoline dengan catalytic hidrocracking. Prosesnya yaitu, pecahan batubara yang telah dikeringkan dibuat menjadi slurry dengan proses derived recycle oil. Kemudian slurry tersebut dimasukkan ke reaktor hydrocracking dengan suhu 355-5500 C dan tekanan 1500-3000 psi. Produk cair dipisahkan dengan distilasi dan katalisator yang tersisa dimasukkan ke reaktor fluidized bed untuk direcovery. Zinc Chloride dipisahkan sebagai uap kemudian dikondensasi dan dikembalikan lagi ke reaktor bersama dengan katalis baru (fresh catalyst).- See more at: http://dwitaariyanti.blogspot.co.id/2012/06/liquefaction-process-1-2.html#sthash.yIJaLgRr.dpuf