Definisi Software Process

26
Definisi Software Process Kerangka untuk aktivitas yang membangun untuk mendapatkan software dengan kualitas tinggi . Generic Process Framework : 1. communication 2. planning 3. modelling 4. construction 5. deployment Process Flow Mendeskripsikan bagaimana aktivitas 5 kerangka kerja . Terdapat 4 proses diantaranya : Linier Process Flow. Linier Process dimulai dari proses "Communication" kemudian "Planning" / merencanakan apa yang sudah di dapatkan datanya melalui komunikasi, "Modeling", "Construction" sampai dengan "Deployment". Iteratif Process Flow . Pada Process Iteratif ini tiap bagian dapat berulang kembali atau mengulang lagi ketika membutuhkan sesuatu yang kurang . Sehingga proses ini dapat mengulang untuk mendapatkan hasil yang bagus . Evoluntary Process Flow .

description

haha

Transcript of Definisi Software Process

Page 1: Definisi Software Process

Definisi Software Process    Kerangka untuk aktivitas yang membangun untuk mendapatkan software dengan kualitas tinggi .

Generic Process Framework :1. communication2. planning3. modelling4. construction5. deployment

Process Flow    Mendeskripsikan bagaimana aktivitas 5 kerangka kerja .Terdapat 4 proses diantaranya :

Linier Process Flow.

Linier Process dimulai dari proses "Communication" kemudian "Planning" / merencanakan apa yang sudah di dapatkan datanya melalui komunikasi, "Modeling", "Construction" sampai dengan "Deployment".

Iteratif Process Flow .

  Pada Process Iteratif ini tiap bagian dapat berulang kembali atau mengulang lagi ketika membutuhkan sesuatu yang kurang . Sehingga proses ini dapat mengulang untuk mendapatkan hasil yang bagus .

Evoluntary Process Flow .

Page 2: Definisi Software Process

Parallel Process Flow .

Process Patterns     Menjelaskan masalah yang terkait dengan proses selama software engineer bekerja .Macam - macam patern diantaranya :

1. Stage Patterns : Mendefinisikan masalah yang berhubungan dengan aktivitas .2. Task Patterns  : Mendefinisikan masalah dengan aksi software engineer .3. Phase Patterns   : Mendefinisikan urutan atau flow dari aktivitas kerangka kerja .

Software Process Models

Waterfall Models .  Incremental Models . Evolutionary Models . Concurrent Development Models .

Software Process Definisi Sekumpulan aktifitas yang saling terkait (koheren) untuk menspesifikasikan, design, implementasi dan pengujian sistem perangkat lunak. Atribut dan karakteristik proses o Understandabilityo Visibilityo Supportabilityo Acceptabilityo Reliabilityo Maintainabilityo Rapidity Kegiatan Yang Umum Bagi Semua Proses PLa. Spesifikasi perangkat lunak, apa yang harus dilakukan oleh perangkat lunak dan batasan/kendala pengembangannya b. Pengembangan (perancangan dan implementasi), proses memproduksi sistem perangkat lunak c. Validasi perangkat lunak, pengujian perangkat lunak terhadap keinginan pengguna d. Evolusi perangkat lunak, perubahan perangkat lunak berdasarkan perubahan keinginan. Ada 5 tingkat kematangan proses yang dikemukakan SEI (Software Engineering Institute), yaitu:a. Level 1: InitialProses PL yang ditandai sebagai Ad Hoc dan kadang-kadang bersifat kacau (Chaotic)

Page 3: Definisi Software Process

b. Level 2: RepeatableProses manajemen proyek dasar dibangun untuk menelusuri biaya, jadwal dan fungsi c. Level 3: DefinedProses PL, baik untuk manajemen didokumentasikan, distandarkan dan diintegrasikan ke dalam proses PLd. Level 4: ManagedPengukuran detail terhadap proses PL dan kualitas produksi dikumpulkan dan dipahami secara kuantitatif e. Level 5: OptimizingPertambahan proses yang terus-menerus dimungkinkan oleh umpan balik kuantitaif Model Proses Perangkat Lunako Model Konvensional 1. Sekuensial Linear (waterfall) • Disajikan dalam proses terpisah • Bersifat sistematis • Berurutan (mendefinisikan setiap langkah) Kekurangan: Proyek nyata sering tidak sesuai dengan aliran tahapan. Pengembang sering melakukan penundaan yang tidak perlu, karena menunggu tim lain yang memiliki ketergantungan tinggi. Pelanggan harus sabar.Kelebihan: Dokumentasi lengkap mencakup tiap tahapan. Mudah dipahami. Paling banyak digunakan. 2. RAD (Rapid Aplication Development )• Menekankan siklus perkembangan sangat pendek • Pendekatan kontruksi berbasis komponenKekurangan: Perlu SDM yang memadai untuk menciptakan jumlah tim RAD yang baik. RAD menuntut pengembang dan pelanggan punya komitmen dalam aktifitas untuk melengkapi sistem. Hasil tidak modular.Kelebihan: Waktu penyelesaian proyek lebih cepat, ± 60-90 hari o Model Evolusioner 1. Prototype Menurut Howard (1997):“Mendemonstrasikan bagaimana perangkat lunak bekerja dalam lingkungannya sebelum tahapan konstruksi aktual”.Berfungsi sebagai mekanisme pengidentifikasian kebutuhan software. Kekurangan: Pengembang sering membuat kompromi-kompromi implementasi untuk membuat prototype bekerja cepat. Pelanggan sering hanya melihat apa yang tampak dari software tanpa memperhatikan kualitas, sehingga ketika pengembang menawarkan informasi, pelanggan menolak.

Page 4: Definisi Software Process

Kelebihan: User dapat langsung melihat wujud PL yang akan dibangun meski sederhana2. Model Pertambahan (incremental model)Kekurangan: Timbul masalah terkait arsitektur sistem. Tiap fase iterasi bersifat kaku Kelebihan: Lenih fleksibel Mudah diuji/di debug Resiko lebih rendah 3. Model SpiralMenekankan pada putaran, dalam 1 putaran semua tahap dilakukan. Setelah 1 putaran selesai lalu dirilis kemudian diulang dari awal.4. Model Rakitan Komponen (component-based development model)5. Model Perkembangan Konkuren o Model FormalMetode ini berbasiskan pada transformasi spesifikasi secara matematik melalui representasi yang berbeda untuk suatu program yang dapat dieksekusi. Trasformasi menyatakan spesifikasi program Menggunakan pendekatan ‘Cleanroom’ untuk pengembangan PL.

Metode Incremental

04.31 Sii Cupu 4 comments

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Incremental model adalah model pengembangan sistem pada software engineering berdasarkan requirement software yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga model pengembangannya secara bertahap. dilain pihak ada mengartikan model incremental sebagai perbaikan dari model waterfall dan sebagai standar pendekatan topdown. Layaknya Model Waterfall, model ini pun juga memiliki tahapan tahapan untuk perancangan perangkat lunaknya, yaitu:

1. Requirement , Requirment adalah proses tahapan awal yang dilakukan pada incremental model adalah penentuan kebutuhan atau analisis kebutuhan.

2. Specification, Specification adalah proses spesifikasi dimana menggunakan analisis kebutuhan sebagai acuannya.

3. Architecture Design, adalah tahap selanjutnya, perancangan software yang terbuka agar dapat diterapkan sistem pembangunan per-bagian pada tahapan selanjutnya.

4. Code setelah melakukan proses desain selanjutnya ada pengkodean.5. Test merupakan tahap pengujian dalam model ini.

Page 5: Definisi Software Process

gambar 1.2 desain pemodelan Incremental

Tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara berurutan. Setiap bagian yang sudah selesai dilakukan testing, dikirim ke pemakai untuk langsung dapat digunakan. Pada incremental model, tiga tahapan awal harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum sebelum tahap membangun tiap increment. Untuk mengantisipasi kondisi yang terjadi pada incremental model, diperkenalkan model More Risky Incremental Model. Model ini menerapkan sistem kerja yang paralel. Setelah daftar kebutuhan didapatkan dari pemakai, tim spesifikasi membuat spesifikasi untuk modul pertama. Setelah spesifikasi pertama selesai, tim desain menindak lanjuti. Tim spesifikasi sebelumnya juga langsung membuat spesifikasi untuk model kedua, dan seterusnya. Jadi, tidak harus menunggu modul pertama selesai hingga dikirim ke user. Beberapa Kelebihan Dari Mode Incremental atara lain :

1. Merupakan model dengan manajemen yang sederhana2. Pengguna tidak perlu menunggu sampai seluruh sistem dikirim untuk mengambil

keuntungan dari sistem tersebut. Increment yang pertama sudah memenuhi persyaratan mereka yang paling kritis, sehingga perangkat lunak dapat segera digunakan.

3. Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah. Walaupun masalah masih dapat ditemukan pada beberapa increment. Karena layanan dengan prioritas tertinggi diserahkan pertama dan increment berikutnya diintegrasikan dengannya, sangatlah penting bahwa layanan sistem yang paling penting mengalami pengujian yang ketat. Ini berarti bahwa pengguna akan memiliki kemungkinan kecil untuk memenuhi kegagalan perangkat lunak pada increment sistem yang paling bawah.

4. Nilai penggunaan dapat ditentukan pada setiap increment sehingga fungsionalitas sistem disediakan lebih awal.

5. Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem,6. Prioritas tertinggi pada pelayanan sistem adalah yang paling diuji

Kelemahannya adalah :

1. kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan

Page 6: Definisi Software Process

2. Dapat menjadi build and Fix Model, karena kemampuannya untuk selalu mendapat perubahan selama proses rekayasa berlangsung

3. Harus Open Architecture4. Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna ke dalam rencana

spesifikasi masing-masing hasil increment.

  Model Linear Sequential/WaterfallModel Linear Sequential/Waterfall merupakan paradigma rekayasa perangkat lunak yang

paling tua dan paling banyak dipakai.Kelebihan model Linear Sequential/Waterfall :

·    Mudah diaplikasikan· Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan

pemeliharaan·   Cocok digunakan untuk produk software yang sudah jelas kebutuhannya di awal, sehingga

minim kesalahannyaKekurangan model Linear Sequential/Waterfall :

·  Terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel, karena komitmen harus dilakukan pada tahap awal proses

·       Sulit untuk mengalami perubahan kebutuhan yang diinginkan customer·      Customer harus sabar untuk menanti produk selesai, karena dikerjakan tahap per

tahap,menyelesaikan tahap awal baru bisa ke tahap selanjutnya·      Perubahan ditengah-tengah pengerjaan produk akan membuat bingung team work yang

sedang membuat produk·    Adanya waktu menganggur bagi pengembang, karena harus menunggu anggota tim proyek

lainnya menuntaskan pekerjaannya

2.  Model PrototypingPendekatan prototyping model digunakan jika pemakai hanya mendefinisikan objektif

umum dari perangkat lunak tanpa merinci kebutuhan input, pemrosesan dan outputnya, sementara pengembang tidak begitu yakin akan efisiensi algoritma, adaptasi sistem operasi, atau bentuk interaksi manusia-mesin yang harus diambil.

Kelebihan model Prototyping :·         Menghemat waktu pengembangan·         Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan·    Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan·     Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya·        User dapat berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem

Kekurangan model Prototyping :·         Proses analisis dan perancangan terlalu singkat·         Biasanya kurang fleksible dalam mengahadapi perubahan·  Walaupun pemakai melihat berbagai perbaikan dari setiap versi prototype, tetapi pemakai

mungkin tidak menyadari bahwa versi tersebut dibuat tanpa memperhatikan kualitas dan pemeliharaan jangka panjang

·   Pengembang kadang-kadang membuat kompromi implementasi dengan menggunakan sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak efisien

3.  Model RAD (Rapid Application Development)Model RAD merupakan model proses pengembangan perangkat lunak secara linear

sequential yang menekankan pada siklus pengembangan yang sangat singkat.

Page 7: Definisi Software Process

Kelebihan model RAD :· Lebih efektif dari pendekatan waterfall/sequential linear dalam menghasilkan sistem yang

memenuhi kebutuhan langsung dari pelanggan·     Cocok untuk proyek yang memerlukan waktu yang singkat

Kekurangan model RAD :·    RAD tidak cocok digunakan untuk sistem yang mempunyai resiko teknik yang tinggi·  Membutuhkan orang yang banyak untuk menyelesaikan sebuah proyek berskala besar· Pengembang dan customer harus punya komitmen yang kuat untuk menyelesaikan sebuah

software·     Jika sistem tidak di bangun dengan benar maka RAD akan bermasalah·  Jika ada perubahan di tengah-tengah pengerjaan maka harus membuat kontrak baru antara

pengembang dan customer

4.  Model IncrementModel Increment merupakan kombinasi linear sequential model dan filosofi pengulangan

dari prototyping model.Kelebihan model Increment :

· Cocok digunakan bila pembuat software tidak banyak/kekurangan pembuat·    Mampu mengakomodasi perubahan kebutuhan customer

Kekurangan model Increment :·  Hanya akan berhasil jika tidak ada staffing untuk penerapan secara menyeluruh·  Penambahan staf dilakukan jika hasil incremental akan dikembangkan lebih lanjut·     Hanya cocok untuk proyek dengan skala kecil

5.  Model SpiralModel spiral merupakan model proses perangkat lunak yang memadukan wujud

pengulangan dari model prototyping dengan aspek pengendalian dan sistematika dari linear sequential model.

Kelebihan model Spiral :·  Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar·   Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap

tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama prosesKekurangan model Spiral :

· Sulit untuk meyakinkan pemakai (saat situasi kontrak) bahwa penggunaan pendekatan ini akan dapat dikendalikan

·  Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan resiko, dan harus mengandalkannya supaya sukses

·    Belum terbukti apakah metode ini cukup efisien karena usianya yang relatif baru

Model ini adalah model klasik yang mengusung pengembangan  perangkat lunak yang sistematis, berurutan/sekuensial dimulai pada tingkat dan kemajuan system pada seluruh persyaratan dalam analisis, perancangan (desain), pengkodean, pengujian (testing), hingga ke tahap pemeliharaan dalam membangun software (perangkat lunak). Berikut ini gambaran dari Linear Sequential Model / waterfall model.

Page 8: Definisi Software Process

             Gambar 1. The linear sequential model

Pada setiap tahapan dianalogikan bak air yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah, artinya sebuah proses baru bias dilanjutkan setelah satu tahap awal selesai dengan sempurna.

Penjelasan tentang setiap tahapan dapat diringkas sebagai berikut:

Tahap analisis: pada tahap ini berlangsung proses pengumpulan kebutuhan secara lengkap untuk dianalisis dan didefinisikan kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibuat, seperti memahami domain permasalahan, tingkah laku, unjuk kerja dan interface (antar muka).

Tahap desain: proses ini melibatkan empat atribut sebuah program yaitu struktur data, arsitektur, perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.

Tahap pengkodean: proses penterjemahan desain ke dalam bentuk bahasa mesin yang dapat dilakukan secara mekanis.

Tahap pengujian: proses ini dikerjakan setelah kode dirancang dan difokuskan pada fungsi dan jumlah kesalahan untuk diperbaiki.

Tahap pemeliharaan: meliputi penyesuaian atau perubahan yang berkembang seiring dengan adaptasi perangkat lunak dengan kondisi atau situasi sebenarnya setelah disampaikan kepada konsumen atau pelanggan.

Kelebihan metode ini antara lain mudah diaplikasikan karena urutan-urutan pengerjaan sudah sering dipakai; selain itu juga cocok untuk software berskala besar dan yang bersifat umum; yang paling penting, karena langkah-langkahnya sangat sekuensial, pengerjaan proyek akan mudah dikontrol dan terjadwal dengan baik.

Namun, terdapat pula beberapa kelemahan yang menjadi kekurangan dari metode waterfall ini, seperti kurang fleksibel, dikarenakan rincian prosesnya harus benar-benar jelas dan tidak boleh diubah-ubah. Apabila dikerjakan dengan melampaui tahap yang seharusnya maka proses desain yang sebelumnya itu akan berubah total dan memakan waktu yang banyak jika harus mengulang proses.

Page 9: Definisi Software Process

Model waterfal ini sangat sesuai digunakan dalam pengembangan sistem perangkat lunak dan hardware yang luas dan apabila kebutuhan pengguna telah dimengerti dengan baik. Selain itu, juga apabila waktu yang tersedia juga masih cukup banyak.

2.       Prototyping Model

Metode ini menyajikan gambaran yang lengkap dari sistem, terdiri atas model kertas, model kerja dan program. Pihak pengembang akan melakukan identifikasi kebutuhan pemakai, menganalisa sistem dan melakukan studi kelayakan serta studi terhadap kebutuhan pemakai, meliputi model interface, teknik prosedural dan teknologi yang akan dimanfaatkan.

 Gambar 2. Prototyping Model

Secara ringkas, tahapan-tahapan dalam model prototyping adalah:Tahap Pengumpulan kebutuhan: pada tahap ini, pelanggan dan pengembang saling bantu dalam mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, menentukan keperluan dan garis besar sistem yang akan dirancang.

Tahap Quick design: membangun rancangan global sebagai contoh bagi user

Tahap Pembangunan Prototipe: proses perancangan sementara yang fokusnya kepada penyajian kepada pelanggan, termasuk pengujian dan penyempurnaan.

Tahap Evaluasi Pelanggan: di mana pelanggan melakukan pengujian terhadap prototipe yang ada dan pengembang memperhalus analisis kebutuhan pemakai.

Tahap Pembuatan dan Implementasi: tahap ini termasuk proses desain (rancang), pengkodean dan testing.

 

Page 10: Definisi Software Process

Keunggulan model ini adalah sifatnya yang sangat interaktif sehingga pengembang dan pengguna (pemakai) dapat terus berinteraksi selama pengerjaan tahapan-tahapan tersebut. Peran aktif pemakai ini dapat menghemat waktu dalam pengembangan sistem dan bila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian keinginan, pemakai dapat segera memberitahukannya sehingga pengembang dapat secepatnya melakukan penyesuaian.

Kelemahan model ini antara lain, akibat adanya quick design, kadang pemakai tidak menyadari bahwa perangkat lunak yang ditunjukkan masih berupa blue print sehingga tidak ada jaminan terhadap kualitas secara keseluruhan dan pemeliharaan jangka panjangnya. Dari sisi pengembang, karena ingin menyegerakan selesainya proyek, sering menggunakan bahasa pemrograman yang sederhana dalam membuat prototipe tanpa memikirkan lebih lanjut program yang lebih kompleks untuk membangun sistem yang sebenarnya.

Model Prototyping ini sangat sesuai diterapkan untuk kondisi yang beresiko tinggi di mana masalah-masalah tidak terstruktur dengan baik, terdapat fluktuasi kebutuhan pemakai yang berubah dari waktu ke waktu atau yang tidak terduga, bila interaksi dengan pemakai menjadi syarat mutlak dan waktu yang tersedia sangat terbatas sehingga butuh penyelesaian yang segera. Model ini juga dapat berjalan dengan maksimal pada situasi di mana sistem yang diharapkan adalah yang inovatif dan mutakhir sementara tahap penggunaan sistemnya relatif singkat.

3. RAD Model (Rapid Aplication Development)

RAD adalah proses pembangunan Perangkat Lunak yang menekankan pada siklus pengembangan yang pendek dan singkat. Model ini mengawinkan model waterfall dan model component based construction.

Gambar 3. Model RAD

Secara ringkas, tahapan-tahapan RAD adalah sebagai berikut.

Tahap Pemodelan Bisnis: dibuat agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: informasi apa yang mengontrol proses bisnis? Informasi apa yang didapat? Siapa yang mendapatkannya? Untuk siapa informasi itu ditujukan? Siapa yang akan memprosesnya?

Page 11: Definisi Software Process

Tahap Pemodelan Data: informasi-informasi yang dipadu dari pemodelan bisnis dipilah-pilah ke menjadi sekumpulan objek data yang masing-masing objek diidentifikasikan dan ditentukan hubungan antara objek-objek tersebut.

Tahap Pemodelan Proses: aliran informasi yang didapat dalam proses pemodelan data diolah sedemikian untuk dapat menopang fungsi-fungsi bisnis. Prosesnya dikreasikan untuk menambah, memodifikasi, menghapus dan atau mendapatkan kembali sebuah objek data.

Tahap Pembuatan Aplikasi: RAD dapat saja memakai kembali komponen program yang sudah ada bila dimungkinkan, atau membuat komponen yang dapat digunakan lagi bila diperlukan di masa mendatang. RAD juga diasumsikan menggunakan teknik generasi keempat (4GT).

Tahap Pengujian dan Pergantian: Proses RAD menekankan pada pemakaian kembali yang memungkinkan berkurangnya keseluruhan waktu pengujian, namun komponen harus diuji dan harus dilatih secara penuh dan terintegrasi.

Kelebihan model RAD: tahap-tahap RAD membuatnya mampu untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object), karena setiap komponen software dikerjakan secara terpisah dengan tim-tim tersendiri sehingga dapat digunakan juga untuk aplikasi lain yang pada akhirnya akan menghemat waktu.  Penggunaan tim yang terpisah untuk mengerjakan pekerjaan yang berbeda membuat pekerjaan lebih cepat dalam proses integrasi dan efisien terhadap waktu tanpa mengacaukan aplikasi.

Kelemahan model RAD: Tidak begitu cocok untuk proyek dengan skala besar karena dibutuhkan sumber daya manusia yang semakin banyak seiring dengan semakin banyaknya komponen yang dikerjakan, selain itu, semakin besar proyek, semakin kompleks pula koordinasi yang dibutuhkan.  Dalam waktu yang singkat, rasanya sulit untuk pengembang dan pemakai berkomitmen untuk melaksanakan berbagai kegiatan untuk melengkapi sistem. Apalagi bila sistem ternyata tidak dapat dimodularisasi sementara sistem mempunyai resiko teknik yang tinggi.

Model RAD sangat tepat diterapkan untuk sistem yang telah jelas dan lengkap kebutuhannya, di mana terdapat komponen-komponen yang dapat dipakai kembali dalam proyek yang berskala kecil dengan waktu pengembangan perangkat lunak yang singkat.

4.       Evolutionary software process model, terbagi dua:\

4A.      Incremental Model

Model ini merupakan hasil kombinasi elemen-elemen dari model waterfall yang diaplikasikan secara berulang. Elemen-elemen tersebut dikerjakan hingga menghasilkan produk dengan spesifikasi tertentu kemudian proses dimulai dari awal kembali hingga muncul hasil yang spesifikasinya lebih lengkap dari sebelumnya dan tentunya memenuhi kebutuhan pemakai.

Page 12: Definisi Software Process

 Gambar 4. Incremental Model

 Kelebihan model ini adalah mampu mengakomodasi perubahan secara fleksibel, dengan waktu yang relatif singkat dan tidak dibutuhkan anggota/tim yang banyak untuk menjalankannya.

Kekurangannya adalah tidak cocok untuk proyek berukuran besar (lebih dari 200.000 baris coding) dan sulit untuk memetakan kebutuhan pemakai ke dalam rencana spesifikasi tiap-tiap hasil dari increament.

Model ini cocok dipakai untuk proyek kecil dengan anggota tim yang sedikit dan ketersediaan waktu yang terbatas.

4B.      Spiral Model/Spiral Boehm

Model ini mengadaptasi dua model perangkat lunak yang ada yaitu model prototyping dengan pengulangannya dan model waterfall dengan pengendalian dan sistematikanya.  Model ini dikenal dengan sebutan Spiral Boehm. Pengembang dalam model ini memadupadankan beberapa model umum tersebut untuk menghasilkan produk khusus atau untuk menjawab persoalan-persoalan tertentu selama proses pengerjaan proyek.

Page 13: Definisi Software Process

 Gambar 5. Model Spiral Boehm

 Tahap-tahap model ini dapat dijelaskan secara ringkas sebagai berikut.

Tahap Liason: pada tahap ini dibangun komunikasi yang baik dengan calon pengguna/pemakai

Tahap Planning (perencanaan): pada tahap ini ditentukan sumber-sumber informasi, batas waktu dan informasi-informasi yang dapat menjelaskan proyek.

Tahap Analisis Resiko: mendefinisikan resiko, menentukan apa saja yang menjadi resiko baik teknis maupun manajemen.

Tahap Rekayasa (engineering): pembuatan prototipe

Tahap Konstruksi dan Pelepasan (release): pada tahap ini dilakukan pembangunan perangkat lunak yang dimaksud, diuji, diinstal dan diberikan sokongan-sokongan tambahan untuk keberhasilan proyek.

Tahap Evaluasi: Pelanggan/pemakai/pengguna biasanya memberikan masukan berdasarkan hasil yang didapat dari tahap engineering dan instalasi.

Kelebihan model ini adalah sangat mempertimbangkan resiko kemungkinan munculnya kesalahan sehingga sangat dapat diandalkan untuk pengembangan perangkat lunak skala besar. Pendekatan model ini dilakukan melalui tahapan-tahapan yang sangat baik dengan menggabungkan model waterfall ditambah dengan pengulangan-pengulangan sehingga lebih realistis untuk mencerminkan keadaan sebenarnya. Baik pengembang maupun pemakai dapat cepat mengetahui letak kekurangan dan kesalahan dari sistem karena proses-prosesnya dapat diamati dengan baik.

Page 14: Definisi Software Process

Kekurangan model ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan perangkat lunak cukup panjang demikian juga biaya yang besar. Selain itu, sangat tergantung kepada tenaga ahli yang dapat memperkirakan resiko. Terdapat pula kesulitan untuk mengontrol proses. Sampai saat ini, karena masih relatif baru, belum ada bukti apakah metode ini cukup handal untuk diterapkan.

Model Boehm sangat cocok diterapkan untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar di mana pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami kondisi pada setiap tahapan dan bereaksi terhadap kemungkinan terjadinya kesalahan. Selain itu, diharapkan juga waktu dan dana yang tersedia cukup memadai.

5.       Component Assembly Model (CAM/Model Perakitan Komponen)

Model ini merupakan gabungan dari berbagai sifat dan karakter dari model spiral Boehm dan sangat erat keterikatannya dengan model RAD (Rapid Application Development) model karena model CAM ini menggunakan peralatan-peralatan dan GUI (Graphic User Interface) untuk membangun software. Dengan kata lain, pembuatan aplikasinya dibuat dari paket perangkat lunak yang berisi serangkaian komponen yang telah ada sebelumnya. Namun, waktu yang dibutuhkan dapat disesuaikan atau lebih efektif ketimbang harus mengerjakan program dari awal.

                        Gambar 6. CAM

Tahapan-tahapan Model ini adalah:

Tahap Identifikasi calon-calon komponen (kelas objek); Tahap melihat komponen-komponen dalam pustaka; Tahap mengekstrak komponen jika ada; Tahap membangun komponen jika tidak ada; Tahap menyimpan komponen baru pada pustaka; Tahap mengkonstruksi iterasi ke-n dari sistem.

Kelebihan model ini adalah tinggal mencaplok atau menggunakan program atau komponen yang sudah ada dan menyusunnya menjadi sebuah program yang lebih kompleks dan berkembang sesuai dengan kebutuhan user/pengguna sehingga dapat mengefisienkan penggunaan waktu dan tenaga.  Selain itu, model ini juga menyediakan kemampuan untuk memvisualisasikan hasil rakitan dengan kesanggupan untuk mengukur, menganalisa, merancang dan merancang ulang program.

Kekurangan model ini adalah seringnya program atau komponen-komponen terdahulu tidak kompatibel atau sejalan dengan model perakitan komponen ini sehingga untuk perusahaan berskala kecil akan kesulitan menemukan komponen yang sesuai untuk dirakit.

Page 15: Definisi Software Process

Model ini sangat sesuai digunakan oleh perusahaan besar yang sudah berpengalaman mengembangkan software. Mereka dapat memanfaatkan software-software yang telah umum dikembangkan sebelumnya menjadi bentuk baru dari software yang ingin dikomersilkan.

6.       The Concurrent Development Model

Model ini disebut juga dengan concurrent engineering yang dapat digambarkan secara skematik sebagai serial dari kegiatan teknis utama, tugas-tugas, dan hubungan antar bagian-bagian yang saling terkait di mana aktifitas analisa seperti desain/rancangan atau komunikasi pelanggan dapat diskemakan dengan cara yang sama.

 

Gambar 7. The Concurrent Development Model

Concurrent process model cocok digunakan untuk pengembangan aplikasi client/server yang terdiri atas satu set komponen yang fungsional. Terdapat dua dimensi aktivitas yang digambarkan oleh model ini sebagai berikut.

Dimensi sistem: terdapat tiga proses di dalamnya yakni perancangan, perakitan (assembly) dan penggunaan (use).

Dimensi komponen: terdapat dua kegiatan utama yaitu perancangan dan realisasi.

Concurrency (pertemuan) dapat diperoleh dengan dua cara: 1) sistem dan komponen kegiatan (aktifitas) terjadi secara simultan dan dapat diperagakan dengan memanfaatkan pendekatan yang berdasar pada status sebelumnya; 2) aplikasi client/server yang bersifat unik/khas di mana dapat diterapkan pada banyak komponen yang tiap-tiap komponen bisa dirancang dan direalisasikan secara serentak.

7.       Formal Method Models

Page 16: Definisi Software Process

Pada model ini, digunakan notasi matematika yang terperinci dan penuh ketelitian dalam mengidentifikasi desain dan menguji sistem yang berbasis komputer. Metode ini sering dipakai untuk spesifikasi yang detail, rancangan dan verifikasi pada bagian-bagian sistem yang penting (bersifat kritikal) seperti pada sistem avionic dan aerospace, serta pada sistem keamanan yang kritikal pada monitor jantung, ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dan pada perbankan.

Secara khusus, metode formal sangat cocok dijalankan pada sistem yang kompleks.

8. Fourth Generation Techniques/Model Teknik Generasi ke-4/4GT

               Gambar 8. Model Teknik Generasi ke-4

                Istilah Fourth Generation Techniques (4GT) mencakup seperangkat peralatan perangkat lunak yang berfungsi sebagai perangkat bantu yang memudahkan seorang pengembang software mengaplikasi beberapa karakteristik software pada tingkat yang tinggi, yang akan menghasilkan source code dan object code secara otomatis sesuai dengan spesifikasi (persyaratan khusus) yang dibuat oleh sang pengembang perangkat lunak.

Dewasa ini, 4GT tools dipakai sebagai bahasa non prosedur untuk DataBase Query, Pembentukan laporan (Report Generation), Manipulasi data, Definisi dan interaksi layar (screen), Pembentukan object dan source ( Object and source generation ), Kemampuan grafik yang tinggi, dan Kemampuan spreadsheet.

Tahapan-tahapan model 4GT dapat diringkas sebagai berikut.

Tahap Pengumpulan Kebutuhan: tahap ini dimulai dengan mengumpulkan serangkaian kebutuhan yang nantinya akan diterjemahkan ke dalam prototipe. Namun, apabila pelanggan tidak yakin dengan apa yang diperlukan dan fakta-fakta tidak jelas diketahui maka prototipe tidak dapat dikerjakan oleh peralatan 4GT.

Tahap Merancang Strategi: tahap ini dibutuhkan untuk proyek besar yakni dengan menterjemahkan kebutuhan menjadi prototipe operasional  agar tidak timbul masalah yang sama jika dibuat dengan model konvensional. Namun, untuk proyek skala kecil tahap ini dapat dihilangkan dengan  langsung melakukan implementasi dengan menggunakan bahasa generasi keempat (4GT).

Page 17: Definisi Software Process

Tahap Implementasi Menggunakan Bahasa Keempat: untuk skala kecil tahap ini dapat langsung dilakukan ketika kebutuhan telah jelas, dan untuk proyek besar tahapan ini dijalankan setelah dirancang prototipe operasional. Implementasi yang menggunakan 4GT memudahkan pengembang software untuk menjelaskan hasil yang diharapkan yang nantinya akan diterjemahkan ke dalam bentuk kode sumber dan kode objek.

Tahap Produksi: Tahap ini merupakan langkah terakhir yakni mengubah implementasi  4GT ke dalam hasil akhir berupa produk.

Kelebihan model ini adalah pengurangan waktu dan peningkatan produktivitas yang besar.

Kekurangan model ini adalah kemungkinan akan sulit memanfaatkan alat bantu/peralatan/tools 4GT dibandingkan dengan menggunakan bahasa pemrograman yang konvensional, selain itu terdapat juga masalah dalam hal kode sumber yang tidak efisien. Di samping itu, pemeliharaan sistem software besar yang dikembangkan oleh 4GT juga masih sedang dalam proses pengkajian.

Model ini diaplikasikan untuk mengembangkan perangkat lunak yang memakai bentuk bahasa khusus atau notasi grafik yang dieksekusi/diselesaikan dengan syarat atau ketentuan yang dipahami oleh pemakai/pengguna/kustomer.

No. 2 Andaikan Saya terpilih menjadi seorang manajer proyek pada sebuah perusahaan kecil yang memproduksi perangkat lunak di mana tugas saya adalah membangun sebuah aplikasi yang sangat mirip dengan aplikasi lain yang sudah dibangun sebelumnya, meskipun yang satu ini lebih besar dan kompleks, sementara syarat-syarat sudah didokumentasikan dengan teliti oleh pemakai.

Maka, struktur yang akan saya pilih adalah struktur table karena fleksibelitas rancangan struktur table ini yang dapat menjelaskan dengan baik hubungan antar elemen/komponen yang dijelaskan, hal tersebut memudahkan pengembang untuk menggunakannya.

Dan, model proses yang akan saya terapkan adalah RAD model (Rapid Aplication Development), mengingat dalam tahapan RAD dapat digunakan kembali dokumentasi dari pemakai yang sebelumnya telah ada. Dalam RAD ini terdapat tahapan di mana pengembang harus mengetes atau menguji coba program,karena program terdahulunya masih dapat dipakai, pengembang cukup melakukan testing terhadap program-program dan komponen-komponen baru saja sehingga dapat menghemat waktu. Oleh karena produksinya dilakukan oleh perusahaan kecil dengan estimasi proyek berskala kecil dan tenaga manusianya (dalam bentuk) tim dapat dipenuhi maka RAD sangat memungkinkan untuk diterapkan demi efisiensi waktu dan kerja.

No. 3 Andaikan saya terpilih menjadi seorang manajer proyek pada sebuah perusahaan besar yang memproduksi perangkat lunak, di mana tugas saya adalah mengatur perkembangan versi generasi selanjutnya dari perangkat lunak pengolah kata produk yang sudah dipakai sangat luas, sementara itu, kondisinya adalah kompetisi dan batas waktu yang ketat sudah dibangun dan ditetapkan.

Maka, struktur yang akan saya pilih adalah struktur chart karena dapat menjelaskan hubungan antar elemen/komponen dengan sangat baik, selain itu, interface yang menghubungkan komponen-komponen dapat dengan mudah ditentukan seperti halnya dapat

Page 18: Definisi Software Process

ditetapkannya wujud dan penempatan komponen dalam tempat penyimpanan sekunder secara fisik.

Dan, model proses yang akan saya terapkan adalah Component Assembly Model (CAM/Model Perakitan Komponen) karena saya dapat menggunakan kembali program-program dan peralatan-peralatan software yang sudah ada sebelumnya untuk dikembangkan menjadi generasi berikutnya. Oleh karena ini adalah perusahaan besar yang tentunya telah berpengalaman dengan software serupa, maka tools dan program yang akan digunakan untuk CAM sudah kompatibel sehingga dapat mempersingkat waktu.

Apa itu Software ???

      Software adalah kumpulan elemen-elemen atau item-item yang terdiri dari program-program, data-data, dan dokumen-dokumen yang saling berkaitan yang membentuk suatu konfigurasi. Dokumen-dokumen yang dimaksudkan di sini adalah petunjuk penggunaan program dan data. Softwarejuga merupakan salah satu elemen penting dalam sistem operasi komputer karena software yang bertugas untuk menghubungkan hardware(komputer) dengan brainware(pengguna), sehingga pengguna dapat mengontrol komputer dengan mudah.

Macam-macam Software

       Sekarang ini, Software terus berkembang dengan pesatnya dengan berbagai macam kegunaan-kegunaannya yang memudahkan penggunanya dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya. Namun, software ini dapat kita kelompokkan menjadi beberapa macam, antara lain :

1.       System software, adalah software yang digunakan untuk menjalankan software atau program yang lain. Contoh Windows, Linux, MacOS, dan lain-lain.

2.       Real-Time software, adalah software yang digunakan untuk membaca keadaan lingkungan sekitar pada saat yang sama. Contoh Sistem pembaca kecepatan angin, Sistem Navigasi, dan lain-lain.

3.       Business software, adalah software yang digunakan untuk membantu proses bisnis. Contoh Point Of Sales(POS), Sistem Kontrol Stok Gudang, dan lain-lain.

4.       Engineering and scientific software, adalah software yang digunakan untuk melakukan pengukuran di bidang engineering dan sains. Contoh AutoCAD, Pro/ENGINEER, dan lain-lain.

5.       Embedded software, adalah software yang ditanamkan dalam sebuah perangkat keras. Contoh sistem yang terdapat pada televisi, AC dan lain-lain.

6.       PC software, adalah software yang digunakan secara pribadi. Contoh Windows Media Player, Microsoft Office, dan lain-lain.

7.       AI Software, adalah software yang dibuat dengan kecerdasan buatan. Contoh sistem yang terdapat pada robot, sistem pakar, dan lain-lain

8.       WEB application, adalah software yang digunakan dengan fasilitas internet. Contoh Google Chrome, Mozilla Firefox, dan lain-lain.

Karakteristik Software

       Ketika kita membuat software, ada beberapa karakteristif yang harus dipenuhi agar software kita dapat digunakan sampai kapan pun. Karakteristik tersebut antara lain :

Page 19: Definisi Software Process

1.       Software dibangun/direncanakan. Dalam membangun software, kita harus membuat rancangan software yang akan dibuat dan tidak seperti hardware yang dibuat secara masalah karena setiap kebutuhan akan sebuah software berbeda-beda.

2.       Software tidak lekang oleh waktu. Karena software dapat terus diperbaiki jika terdapat kesalahan.

3.       Kebanyakan software dibuat berdasarkan kebutuhan.

Setelah kita mengetahui mengenai software , selanjutnya kita membahas mengenai software process.

Apa itu Software process ???

       Software process adalah sekumpulan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan untuk membangun sebuah sistem yang terdiri dari merancang sistem, mengimplementasi sistem, melakukan testing dan melakukan pengembangan sistem. Ada juga konsep umum yang bisanya digunakan dalam membangun sebuah sistem yang disebut Software Layer. Software layer terbagi menjadi empat lapisan, yaitu :

1.       A quality focusPada saat membuat sistem, focus pertama kali yang dibuat adalah kualitas sistem yang akan kita buat itu seperti apa, sasaran penggunanya siapa saja, dan lain-lain.

2.       Process modelSetelah A Quality Focus terpenuhi, maka kita harus megetahui proses-proses apa saja yang terjadi agar A quality focus yang sudah direncanakan terpenuhi. Proses-proses yang lakukan ini harus tepat dan terurut agar tidak terjadi kesalahan ketika sistem sedang bekerja. 

3.       MethodsSetelah Proses Model yang dibuat tersebut sudah tepat, maka kita memilih metode-metode apa yang akan digunakan agar proses model yang dibuat dapat kita implementasikan ke dalam sistem

4.       ToolsTools adala alat bantu yang digunakan dalam membuat sistem.