lipoma
-
Upload
karisamalia -
Category
Documents
-
view
116 -
download
3
description
Transcript of lipoma
PENGARUH NUTRISI TERHADAP LIPOMA
Disusun Oleh:
Aldho Bramantyo (108103000031)
Pembimbing:
dr. Toni Agus Setiono, Sp.B
KEPANITERAAN KLINIK SMF BEDAH
RSUP FATMAWATI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
PENDAHULUAN
Tumor jaringan lunak dapat terjadi di seluruh bagian tubuh mulai dari ujung kepala
sampai ujung kaki. Tumor jaringan lunak ini ada yang jinak dan ada yang ganas. Tumor
ganas atau kanker pada jaringan lunak dikenal sebagai sarcoma jaringan lunak atau Soft
Tissue Sarcoma (STS).1
Lipoma adalah suatu tumor (benjolan) jinak yang berada dibawah kulit yang terdiri
dari lemak. Biasanya lipoma dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun), namun juga dapat
dijumpai pada anak-anak. Karena lipoma merupakan lemak, maka dapat muncul
dimanapun pada tubuh ini. Jenis yang paling sering adalah yang berada lebih ke
permukaan kulit (superficial). Biasanya lipoma berlokasi di kepala, leher, bahu, badan,
punggung, atau lengan. Jenis yang lain adalah yang letaknya lebih dalam dari kulit
seperti dalam otot, saraf, sendi, ataupun tendon.1
Penyebab lipoma sampai saat ini belum diketahui dengan pasti, banyak faktor yang
mempengaruhi dalam pembentukan lipoma, mulai dari faktor intrinsic seperti genetic,
dan faktor ekstrinsik seperti diet dan penyakit penyerta lain.
Nutrisi diduga memiliki pengaruh terhadap lipoma, baik merupakan faktor risiko
ataupun dalam proses penyembuhan lipoma. Pada makalah ini akan dibahas mengenai
pengaruh nutrisi terhadap pembentukan lipoma.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Lipoma
Lipoma adalah tumor adipose atau jaringan lemak yang umumnya ditemukan
pada jaringan sub kutan dari kepala, leher, bahu dan punggung. Lipoma ditemukan
pada semua jenjang usia kebanyakan umur 40 dan 60 tahun. Tumbuh secara lambat,
umumnya tumor jinak, tidak menimbulkan nyeri, bulat, mobil atau mudah
digerakkan dengan karakteristik lembut. Amat jarang lipoma berhubungan dengan
sindrom seperti hereditary multiple lipomatosis, adiposi dolorosa, Gardner
syndrome dan Madelung’s disease. Terdapat varian lain seperti angiolipoma,
neomorphic lipoma, spindle cell lipoma, dan adenolipoma. Kebanyakan lipoma tidak
memerlukan terapi khusus kecuali timbul secara cepat, ataupun menimbulkan rasa
nyeri. Pada jenis diatas dapat diterapi dengan banyak prosedur seperti injeksi steroid
sampai dengan eksisi tumor. Lipoma didiagnosa banding dengan liposarcoma yang
mempunyai penampakan sama.
Lipoma tumbuh lambat, tumor jinak, tumor adipose atau jaringan lemak yang
umumnya ditemukan pada jaringan subkutan1 Kebanyakan lipoma asimtomatik,
dapat didiagnosa dengan pemeriksaan fisik (Tabel 1) dan tidak memerlukan
perawatan. Tumor ini dapat ditemukan pada jaringan yang lebih dalam seperti septa
intermuskuler, organ abdomen, rongga mulut, rongga telinga, sudut
cerebellopontine dan thorax
Lipoma ditemukan pada semua umur tetapi biasanya ditemukan antara umur
40 dan 60 tahun.5 Lipoma congenital pernah ditemukan6 Beberapa lipoma
dikatakan berkembang dari trauma tumpul (blunt trauma)
Lipoma soliter banyak ditemukan pada wanita, multiple tumor (lipomatosis)
lebih banyak ditemukan pada laki-laki.2,8 Herediter multiple lipomatosis diturunkan
secara autosomal dominant pada umumnya laki-laki, ciri-cirinya adalah penyebaran
simetris, muncul umumnya pada ekstremitas dan trunk
Lipomatosis juga berhubungan dengan Gardner’s syndrome, autosomal
dominant yang melibatkan polyposis, cysta, dan osteomas.8 Mandelung’s disease
atau benign symmetric lipomatosis mengarah pada lipomatosis dari kepala, leher,
bahu dan ekstremitas atas bagian proximal. Orang dengan mandelung’s disease
biasanya laki-laki dengan kebiasaan minum alcohol, ditandai dengan horse collar
atau leher kuda.2,10 Amat jarang pasien ini mengalami gangguan menelan, obstruksi
saluran nafas, dan sudden death.
Lipoma adalah suatu gumpalan lemak lembut. Ini merupakan suatu tumor
jinak ( non-cancerous) pertumbuhan yang tersusun dari sel lemak yang terkumpul
bersama-sama di bawah kulit. Lipoma dapat terjadi di bagian manapun dari badan,
di mana ada sel lemak. Lipoma sering terbentuk di dalam lapisan lemak di bawah
kulit. Lipoma memiliki variasi dalam ukuran, dari ukuran kacang polong sampai
beberapa centimeter garis tengahnya. Lokasi yang paling umum terdapat lipoma
adalah pada atas bahu, dada dan punggung, tetapi daerah lain di kulit dapat
berkembang juga suatu lipoma.
Selain itu, lipoma dapat terbentuk di dalam badan juga. Bagaimanapun, di
dalam kebanyakan kasus penderita tidak akan sadar bahwa mereka mempunyai
suatu lipoma, sebab mereka tidak bisa lihat dan lipoma jarang menyebabkan
masalah. Lipoma pada umumnya menyajikan seperti, putaran, massa gesit, dengan
suatu karakteristik lembut, seperti adonan. Kulit yang di dalamnya terdapat lipoma
nampak normal. Lipoma kaleng yang pada umumnya dengan tepat didiagnose oleh
penampilan klinis mereka sendiri.
Tabel. Macam-macam Lipoma
No. Jenis Lipoma
1. Fibrolipoma
2. Fibromyxolipoma
3. Intramuscular lipoma
4. Angiomyolipoma
5. Angiolipoma
6. Angiolipoma, infiltrate
7. Myelolipoma
8. Hybernoma
Varian Lipoma
Melalui mikroskop, lipoma terdiri atas mendewasakan adipocytes yang diatur
di dalam lobules, banyak orang yang dikepung oleh suatu kapsul berserat. Yang
adakalanya, suatu lipoma nonencapsulated menyusup ke dalam otot, dalam hal itu
ditunjuk ke sebagai suatu menerobos lipoma. Empat jenis lain lipoma mungkin
dicatat di atas suatu spesimen biopsi:
1. Angiolipoma
Angiolipoma varian membentuk dengan co-existing perkembangbiakan
vaskuler. Angiolipoma mungkin menyakitkan dan pada umumnya muncul tidak lama
sesudah pubertas.
2. Pleomorphiclipoma
Pleomorphiclipoma adalah varian lain di mana bizarre, sel raksasa
multinucleated adalah admixed dengan adipocytes. Normal Pleomorphic presentasi
lipoma adalah serupa untuk bahwa dari yang lain lipoma, tetapi mereka terjadi
sebagian besar di dalam manusia laki-laki usia 50 – 70 tahun.
3. Adipocytes
Sepertiga varian, sel gelendong lipoma, mempunyai gelendong langsing sel
yang admixed di dalam suatu bagian yang dilokalisir muncul adipocytes. Adalah
suatu yang baru saja varian yang diuraikan lipoma dangkal,
4. Adenolipoma
Adenolipoma ditandai oleh kehadiran eccrine kelenjar peluh di dalam tumor
yang gemuk, jenis ini sering ditempatkan terletak di atas proximial bagian-bagian
dari empedu.
Penyebab lipoma tidaklah jelas. Kadang-Kadang lipoma akan dideteksi
setelah suatu luka-luka/kerugian. Tetapi tidak pasti apakah mereka disebabkan oleh
trauma atau apakah pendeteksian mereka hanya secara kebetulan. Lipoma juga
cenderung untuk singgah di keluarga-keluarga yang secara sejarah mereka memiliki
masalah dengan tumor jinak ini, faktor yang sangat hal azas keturunan yang mungkin
berperanan dalam pengembangan mereka.
Di dalam diri mereka, lipoma tidaklah serius dan paling lipoma tidak
menyebabkan permasalahan atau gejala. Tumor ini tumbuh sangat pelan. Kadang-
Kadang suatu lipoma di bawah kulit dapat tidak enak dipandang jika tumbuh menjadi
beberapa centimeter ke seberang. Jarang, suatu lipoma menekan struktur yang lain
dan menyebabkan masalah. Contohnya, jika orang menekan suatu syaraf mungkin
menyebabkan sakit. Juga, jarang, suatu lipoma berkembang di dalam memusnahkan
dinding dan permasalahan penyebab seperti sakit atau suatu kemacetan
menyangkut saluran usus.
Kadang-Kadang suatu meneliti atau penyelidikan lain yang melakukannya
untuk pertimbangan lain boleh mendeteksi suatu lipoma di dalam badan penderita.
Lipoma jarang berubah menjadi kanker. Satu negara sumber acuan medis ”
Lipoma biasanya jarang mengalami sarcomatous change ( itu adalah berubah
menjadi suatu jenis kanker ). Bagaimanapun, belum pernah ada peristiwa dengan
meyakinkan didokumentasikan.” Maka, jika demikian lipoma menjadi kanker, itu
sangat jarang.
Sel tumor adalah sel tubuh yang mengalami transparmasi dan tumbuh secara
autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari sel
normal dalam bentuk dan strukturnya. Pada umumnya tumor mulai tumbuh dari
satu sel di suatu tempat (unisentrik) atau dari beberapa sentral (multilokuler) pada
waktu yang sama. Selama pertumbuhan tumor masih terbatas pada organ dasarnya
maka tumor disebut masih dalam fase lokal. Tetapi kalau sudah terjadi infiltrasi ke
organ sekitarnya, maka tumor telah mencapai fase lokal infasif atau lokal infiltratif.
Penyebaran lokal ini disebut penyebaran perkontinuitatum, karena masih
berhubungan dengan sel induknya.
Sel tumor ini bertambah terus tanpa batas, sehingga tumor makin lama
makin besar dan mendesak jaringan sekitarnya sehingga dapat menyumbat saluran
tubuh dan menimbulkan obstruksi. Bila tumor ini ganas dapat menyebar ke bagian
tubuh lain dan umumnya fatal bila dibiarkan karena merusak organ yang
bersangkutan dan menyebabkan kematian.
Lipoma dapat single dapat pula multiple. Bentuk lipoma bila msaih kecil bulat
atau oval, bila sudah besar berbenjol-benjol atau lobuler, karena adanya sekat-sekat
jaringan ikat yang masuk ke dalam tumor. Lipoma dapat mencapai ukuran yang
sangat besar 10 kg atau lebih dan dapat menggantung dari kulit sepert buah.
Konsistensi lipoma tergantung dari jaringan lain yang menyertai. Umumnya lunak,
dapat kisteus (pseudokisteus) dan dapat pula padat.
Lipoma umumnya terdapat subkutan, tetapi dapat di tempat lain, seperti di
mediasstinum, retroperitoneum, dsb.
Tatalaksana
TEHNIK NON EKSISI
Perawatan non eksisi dari lipoma, yang saat ini umum dilaksanakan adalah
injeksi steroid dan liposuction.
Injeksi steroid menyebabkan atrofi lemak yang bersifat local, kemudian
lipoma mulai mengecil (atau jarang kemudian hilang secara permanent). Injeksi baik
dilakukan pada lipoma dengan diameter kurang dari 1 inchi. Perbandingan 1:1
campuran antara lidocain dan triamcinolone acetonide (kenacort), dalam dosis 10
mg per mL, diinjeksikan pada tengah lesi, prosedur ini dilakukan beberapa kali
dengan interval bulan. Volume steroid tergantung pada ukuran lipoma, rata-rata 1-3
mL dari total yang diinjeksikan. Jumlah injeksi tergantung dari respon yang
dihasilkan, yang diharapkan muncul dalam 3-4 minggu. Komplikasi amat jarang
apabila injeksi memenuhi prosedur yaitu : jumlah yang sesuai dosis, menempatkan
jarum sehingga terletak pada tengah-tengah lipoma. Perawatan ini menyusutkan
lipoma tetapi pada umumnya tidak dengan sepenuhnya menghapuskan tumor itu.
Steroid suntikan secara khas menggunakan dengan tumor lebih kecil- itu kurang dari
2.5 centimeter di dalam garis tengah. Suntikan terbaik dilakukan di atas lipoma,
kurang dari 1 inci di dalam garis tengah. Suatu one-to-one campuran 1 persen
lidocaine ( Xylocaine ) dan triamcinolone acetonide ( Kenalog ), di dalam 1 dosis 10
mg saban mL, disuntik ke dalam pusat luka. Prosedur ini sebaiknya diulangi beberapa
kali pada satu tahun. Volume steroid tergantung pada ukuran lipoma, dengan suatu
rata-rata 1 bagi 3 mL total volume mengatur. Banyaknya suntikan tergantung pada
tanggapan, yang diharapkan untuk terjadi di dalam tiga sampai empat minggu.
Kesulitan, yang jarang, adalah hasil tentang pengobatan atau prosedur, dan kaleng
dicegah dengan menyuntik yang paling kecil total jumlah yang mungkin dan dengan
memposisikan jarum sedemikian sehingga itu ada di pusat lipoma.
Liposuction dapat digunakan untuk memindahkan lipoma kecil sampai
dengan lipoma yang besar, apabila lokasi lipoma pada daerah kosmetik harus
dihindarkan. Eliminasi lipoma secara total tidak biasa dilakukan dengan liposuction.
Campuran lidokain biasanya digunakan untuk anestesi pada liposuction. Perawatan
ini menggunakan suatu jarum dan suatu semprotan besar untuk memindahkan
tumor yang gemuk itu. Liposuction pada umumnya dilakukan ketika lipoma adalah di
dalam suatu penempatan di mana kamu ingin menghindari suatu parut besar.
Adalah sukar untuk memindahkan keseluruhan tumor dengan teknik ini .
TEHNIK EKSISI
Perawatan ini dilakukan dengan operasi Lebih besar lipoma terbaik
dipindahkan secara pembedahan dengan menggunting mereka ke luar lewat bius
lokal. Lipoma hilang setelah pembedahannya.
Orang – orang yang memiliki lipoma pada umumnya tidak memerlukan
perawatan medis. Jika mereka tidak ingin diganggu oleh lipoma yang berkembang,
kemudian yang terbaik hanya untuk meninggalkannya sendiri. Bagaimanapun,
sebagian orang menganggap lipoma itu tidak enak dipandang. Oleh karena itu,
mereka memindahkan lipoma untuk alasan kecantikan. Sesungguhnya suatu lipoma
perlu untuk dipindahkan jika sudah menyebabkan gejala seperti tekanan.
Kadang-kadang suatu lipoma di dalam badan dipindahkan untuk
memperhatikan di bawah mikroskop untuk meyakinkan pertumbuhannya itu
sehingga dapat dideteksi adalah suatu lipoma dan bukan sesuatu yang lebih serius.
Lipoma adalah suatu gumpalan lemak yang pada umumnya tidak menyebabkan
gejala atau permasalahan. Kebanyakan lipoma adalah kecil dan lebih baik
ditinggalkan sendiri.Tehnik eksisi lipoma menghasilkan penyembuhan lipoma yang
baik dan permanen. Sebelum pembedahan, sangat membantu sekali untuk
mengambar lokasi pembedahan dan perencanaan eksisi menggunakan penanda
pada permukaan kulit.
Gambaran luar dari tumor membantu dalam menentukan margin, yang akan
menunjukkan lokasi anestesi. Eksisi dari kulit membantu untuk mendapatkan
penyembuhan yang baik secara kosmetik.
Kulit kemudian didesinfeksi dengan betadine (povine iodine) atau solution
chlorhexidine (betasept), usahakan tidak menghapus gambaran yang kita buat. Area
ditutup dengan duk steril. Dimasukkan anestesi local yaitu lidocain 1 atau 2 persen
dengan campuran adrenalin, biasanya menggunakan blok anestesi, Anestesi infiltrasi
pada jaringan sub kutan pada sekeliling lapangan pandang menciptakan anestesi
sebidang field block.
2. Pengaruh Lemak dan Obesitas terhadap Lipoma
Seperti yang telah kita ketahui, makanan tinggi akan lemak dan kolesterol akan
memicu seseorang terkena overweight sehingga akhirnya mengalami obesitas. Dalam suatu
penelitian ditemukan bahwa obesitas mempengaruhi timbulnya suatu lipoma.
Gen, yang dikenal sebagai HMG IC, menyebabkan tumor yang disebut lipoma, tumor
umum dalam jaringan lemak pada manusia. Lipoma mulai sebagai pertumbuhan jinak,
namun dapat menjadi liposarcomas ganas saat mereka tumbuh. Lipoma adalah bentuk
paling umum dari tumor mesenchymal ditemukan pada manusia.
Sebelumnya data epidemiologi telah menunjukkan bahwa gen HMG IC rusak pada
tumor mesenchymal banyak. Tim Ono telah membuktikan peran langsung untuk gen IC HMG
dalam pembentukan lipoma dengan menciptakan jalur tikus transgenik yang overexpress
gen HMG rusak IC di semua sel-sel tubuh. Tikus transgenik mengalami obesitas awal dalam
kehidupan dan mengembangkan tumor dari jaringan (lemak) adiposa dalam kehidupan
dewasa. Sekitar 25 persen dari tikus transgenik mengembangkan tumor, sedangkan kontrol
tikus, atau tikus normal, tidak menunjukkan bukti pembentukan tumor.
Para peneliti juga menemukan bahwa tidak ada tumor terbentuk di jaringan lain dari
tubuh, hanya dalam jaringan lemak. Namun, peneliti lain dalam kelompok Ono ini telah
menemukan bahwa gen HMG IC juga dapat menyebabkan manusia retinoblastomas, tumor
mata.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan di Universitas Kedokteran dan Kedokteran
Gigi New Jersey telah menunjukkan bahwa gen HMG IC muncul untuk membantu lemak
tikus toko. Tikus transgenik kekurangan gen bisa makan lahap tanpa menjadi gemuk. Tim
Ono telah melakukan eksperimen komplementer oleh overexpressing gen, dan mencatat
baik obesitas dan pertumbuhan tumor.
The Schepens Eye Research Institute, sebuah afiliasi dari Harvard Medical School,
adalah mata terbesar pusat penelitian independen di negara ini, baik dalam ukuran fakultas
dan dukungan dari National Eye Institute. Memiliki fakultas terkenal lebih dari 60 ilmuwan,
termasuk immunologists, ahli biologi molekuler dan sel dan fisikawan yang menyelidiki obat
untuk penyakit mata menyilaukan dan bantuan bagi korban low vision. Banyak teknik
diagnostik dan perangkat, metode bedah dan obat-obatan yang berhubungan dengan
penyakit mata yang dikembangkan oleh fakultas Institute.
3. Pengaruh Karbohidrat terhadap Lipoma
Konsumsi karbohidrat yang tinggi, terutama monosakarida, dapat memicu timbulnya
lipogenesis. Karbohidrat yang dikonsumsi selain berubah menjadiglukosa, juga dapat
berubah menjadi lemak yaitu triasilgliserol sehingga asupan karbohidrat yang tinggi dapst
menyebabkan lipemia baik pada saat puasa ataupun postprandial. Berikut gambaran
prrubahan karbohidrat menjadk lemak pada proses lipogenesis.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, lemak yang banyak dapat memicu timbulnya
lipoma sehingga asupan karbohidrat yang tinggi dapat memicu lipoma.
Selain itu, konsumsi karbohidrat dan glukosa yang tidak terkontrol dapat memicu
timbulnya diabetes. Diabetes Mellitus terdiri dari 2 tipe, yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2. DM
tipe 1 timbul akibat kerusakan sel beta pancreas dalam menghasilkan insulin, sedangkan DM
tipe 2 timbul akibat resistensi reseptor sel beta terhadap insulin. DM tipe 2 disebabkan oleh
gaya hidup yang kurang baik, seperti sering mengonsumsi makanan dengan kadar glukosa
dan karbohidrat yang tinggi.
Pada dasarnya tidak terdapat hubungan langsung antara lipoma dengan diabetes.
Tetapi dari hasil penelitian didapatkan bahwa pada beberapa pasien diabetes yang diterapi
dengan menggunakan insulin subkutan, timbul lipoma pada tempat penyuntikan tersebut.
Terapi insulin juga dapat menyebabkan lipoatrofi dan lipohipertrofi yang dapat
hidup berdampingan dalam pasien yang sama. Lipoatrofi menyajikan sebagai dibatasi,
depresi daerah kulit pada insulin tempat suntikan 6 sampai 24 bulan setelah awal terapi.
Anak-anak dan wanita gemuk yang terpengaruh paling sering. Ini mungkin disebabkan oleh
lipolitik komponen dalam penyusunan insulin atau oleh Proses inflamasi dimediasi oleh
kekebalan tubuh kompleks. Teori lain melibatkan cryotrauma dari insulin didinginkan,
trauma mekanik karena sudut injeksi, alkohol permukaan kontaminasi, atau
hyperproduction lokal tumor necrosis factor alpha dari makrofag diinduksi oleh insulin
disuntikkan. Sejak pengenalan dimurnikan rekombinan insulin manusia, lipoatrofi telah
menjadi rare. Durasi keberadaan depot insulin telah terlibat juga. Itulah sebabnya Murao et
al menyarankan mengganti cepat-acting insulin. Lipohipertrofi klinis menyerupai lipoma dan
timbul sebagai nodul kulit lembut di tempat suntikan sering. lipohipertrofi adalah dianggap
sebagai respon lokal ke lipogenic tindakan insulin dan dapat dicegah dengan rotasi dari
tempat suntikan.
4. Pengaruh Protein terhadap Lipoma
Konsumsi protein mempengaruhi terbentuknya lipoma terkait dengan proses
lipogenesis yang terbentuk dari protein yang berubah menjadi jaringan lemak. Dalam
suatu penelitian, Allee et al. mengatakan bahwa pengaruh asupan protein yang
tinggi dalam kadar tertentu akan berubah menjadi lemak melalui proses lipogenesis
di jaringan. Lemak tersebut akan tersimpan di jaringan lemak di berbagai tempat di
tubuh, misalnya hepar, ginjal, dan juga kulit.
Seperti telah dipaparkan sebelumnya bahwa peningkatan jaringan lemak dan
penumpukannya pada lapisan kulit dapat memicu timbulnya lipoma. Karena itu, diet
protein terlalu tinggi juga dapat memicu timbulnya lipoma melalui proses lipogenesis
yang terjadi setelah seseorang mengonsumsi makanan dengan kadar protein yang
tinggi.
5. Pengaruh Vitamin terhadap Lipoma
Vitamin E dikatakan memiliki pengaruh terhadap terbentuknya lipoma. Dari
penelitian dikatakan bahwa diet rendah vitamin E meningkatkan risiko timbulnya
lipoma di tubuh.
Vitamin C juga dikatakan memiliki pengaruh terhadap lipoma. Vitamin C, atau
asam askorbat, merupana antioksidan yang penting untuk mencegah reaksi stress
oksidatif yang merupakan salah satu faktor risiko timbulnya tumor, termasuk lipoma.
Vitamin C juga spesifik mencegah perubahan LDL menjadi LDL teroksidasi dengan
menghambat proses oksidasi sehingga stress oksidatif dapat dicegah. Karena itu, diet
rendah vitamin C dikatakan memiliki pengaruh terhadap timbulnya lipoma.
6. Pengaruh Mineral terhadap Lipoma
Mineral yang berpengaruh terhadap terbentuknya lipoma adalah yodium (I).
Pada penelitian terhadap sejumlah orang yang hipotiroid, dikatakan 10% memiliki
lipoma. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat hubungan tidak langsung
antara hipotiroid dan lipoma.
Yodium juga pernah diujicoba untuk pengobatan suplementasi pada lipoma,
hasilnya 35% orang yang mengonsumsi yodium sebagai suplemen memiliki ukuran
lipoma yang mengecil (tetapi tidak sampai menghilang). Tetapi belum diketahui
secara pasti bagaimana mekanisme yodium terhadap pengobatan lipoma.
7. Pengaruh Bahan-Bahan Kimia terhadap Lipoma
Seperti tumor pada umumnya, lipoma timbul akibat adanya gangguan sel dalam
mengatasi pertumbuhan sel berlebihan sehingga timbul suatu massa abnormal. Karena itu
harus dihindari bahan-bahan makanan kimia yang bersifat karsinogenik yang dapat memicu
tumbuhnya sel-sel kanker. Berikut beberapa hal yang dapat dihindari untuk mencegah
timbulnya gangguan sistem imun dan endokrin yang dapat memicu timbulnya tumor.
KESIMPULAN
Lipoma adalah tumor adipose atau jaringan lemak yang umumnya ditemukan
pada jaringan sub kutan dari kepala, leher, bahu dan punggung. Lipoma ditemukan
pada semua jenjang usia kebanyakan umur 40 dan 60 tahun. Tumbuh secara lambat,
umumnya tumor jinak, tidak menimbulkan nyeri, bulat, mobil atau mudah
digerakkan dengan karakteristik lembut.
Lipoma dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti genetic (faktor intrinsic) dan
faktor ekstrinsik. Faktor ekstrinsik tersebut antara lain adalah diet. Pengaruh diet
secara langsung terhadap lipoma tidak dapat terbukti secara penelitian, tetapi
terdapat beberapa penyakit yang berhubungan dengan timbulnya lipoma seperti
diabetes dan obesitas yang merupakan salah satu faktor risiko timbulnya lipoma baik
dari penatalaksanaan penyakit tersebut maupun dari kelainan yang timbul akibat
penyakit itu sendiri.
Diet berbagai nutrisi, seperti lemak, karbohidrat, protein, vitamin dan mineral
berpengaruh terhadap timbulnya lipoma baik dari segi faktor risiko ataupun sebagai
salah satu suplementasi untuk penyembuhan lipoma.
REFERENSI
1. I Dewa Gede Sukardja. Onkologi Klinik, Edisi 2. Surabaya: Airlangga University Press,
2005.
2. Anders KH, Ackerman AB. Neoplasms of the subcutaneous fat. In: Freedberg IM,
Eisen AZ, Wolff K, Austen KF, Goldsmith LA, Katz SI, et al., eds. Fitzpatrick’s
Dermatology in general medicine. 5th ed. New York: McGraw-Hill, 1999:1292-1300.
3. Koh HK, Bhawan J. Tumors of the skin. In: Moschella SL, Hurley HJ, eds. Dermatology.
3d ed. Philadelphia: Saunders, 1992:1721-1808.
4. H. Suga, H. Eto, K. Inoue, N. Aoi, H. Kato, et al. Cellular and molecular features of
lipoma tissue: comparison with normal adipose tissue. British Journal of Dermatology
2009 p819-225.
5. Ono J, Paola Arlotta, Albert K, Guidalberto Manfioletti, Charles Clifford, et al. "Obesity
Gene" Causes Cancer Of Fat Tissue. British Journal, 2000.
6. Robert E. Tranquada. Subcutaneous Lipomas at Sites of Insulin Injection. J. Biol Chem
1966.
7. Simone H, Aart H, Bing T. Skin Manifestations of Diabetes. Cleveland Clinical Journal
of Medicine 2008.
8. Perez MI, Kohn SR. Cutaneous manifestations of diabetes mellitus. J Am Acad
Dermatol 1994; 30:519–530.
9. Allee GL, O’Hea EK, Leveille A. Influence of Dietary Protein and Fat on Lipogenesis
and Enzymatic Activity in Pig Adipose Tissue. J Nutrition 101: 869-878.
10. K. Akhilender Naidu. Vitamin C in human health and disease is still a mystery: An
overview. Nutrition Journal 2003 2:7
11. RP Kaur. Lipomas in People. J Biol Chem 1988. 30: 588-598
12. C Bosetti. Artificial Sweetener Causes Cancer in Rats. American Journal of Clinical
Nutrition 2009.