Makalah Klmpk 3 Lipoma

31
LAPORAN HASIL DISKUSI Modul Organ Tindakan Medis & Keperawatan “Seorang Laki-Laki 45 Tahun Dengan Benjolan Di Tengkuk” Kelompok III Angelika 030.09.020 Bathin Bonia Sari 030.09.044 Brilli Bagus Dipo 030.09.049 Dhika Claresta 030.09.068 Erwin James Sagala 030.09.079 Maria Christiningrum 030.10.170 Maulita Agustine 030.10.171 Meikhel Alexander Wijaya 030.10.172 Meilinda Vitta Sari 030.10.173 Meita Kusumo Putri 030.10.174 Melati Hidayanti 030.10.175 Melissa Mauli Sibarani 030.10.176 Melissa Aslamia Aslim 030.10.177 Mentari 030.10.178 0

description

makalah lipoma

Transcript of Makalah Klmpk 3 Lipoma

Page 1: Makalah Klmpk 3 Lipoma

LAPORAN HASIL DISKUSI

Modul Organ Tindakan Medis & Keperawatan

“Seorang Laki-Laki 45 Tahun Dengan Benjolan Di Tengkuk”

Kelompok III

Angelika 030.09.020

Bathin Bonia Sari 030.09.044

Brilli Bagus Dipo 030.09.049

Dhika Claresta 030.09.068

Erwin James Sagala 030.09.079

Maria Christiningrum 030.10.170

Maulita Agustine 030.10.171

Meikhel Alexander Wijaya 030.10.172

Meilinda Vitta Sari 030.10.173

Meita Kusumo Putri 030.10.174

Melati Hidayanti 030.10.175

Melissa Mauli Sibarani 030.10.176

Melissa Aslamia Aslim 030.10.177

Mentari 030.10.178

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

Jakarta, 7 November 2012

0

Page 2: Makalah Klmpk 3 Lipoma

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1

BAB I : PENDAHULUAN 2

BAB II : LAPORAN KASUS 3

BAB III : PEMBAHASAN

1. IDENTIFIKASI MASALAH 4

2. ANAMNESIS 6

3. PEMERIKSAAN FISIK 7

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG 8

5. DIAGNOSIS KERJA 8

6. PENATALAKSANAAN 9

7. PROGNOSIS 13

BAB IV : TINJAUAN PUSTAKA 14

BAB V : KESIMPULAN 20

BAB VI : DAFTAR PUSTAKA 21

1

Page 3: Makalah Klmpk 3 Lipoma

BAB I

PENDAHULUAN

Lipoma adalah suatu tumor (benjolan) jinak yang berada di bawah kulit yang terdiri dari

lemak. Lipoma merupakan tumor mesenkim jinak (benign mesenchymal tumors) yang berasal

dari jaringan lemak (adipocytes). Biasanya lipoma dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun),

namun juga dapat dijumpai pada anak-anak. Lipoma merupakan tumor jinak yang berasal dari

jaringan lemak sehingga dapat muncul dimanapun pada bagian tubuh. Jenis yang paling sering

adalah yang berada lebih ke permukaan kulit (superficial). Biasanya lipoma berlokasi di kepala,

leher, bahu, badan, punggung, atau lengan. Jenis yang lain adalah yang letaknya lebih dalam dari

kulit seperti dalam otot, saraf, sendi, ataupun tendon.

2

Page 4: Makalah Klmpk 3 Lipoma

BAB II

LAPORAN KASUS

Seorang laki-laki 45 tahun datang dengan benjolan di tengkuk. Benjolan tersebut sudah

dirasakan sejak 5 tahun lalu. Mula-mula sebesar ibu jari tangan, sekarang sebesar telur bebek,

pipih. Selain di punggung kanan, didapatkan benjolan serupa di dinding perut dan lengan bawah

kanan sejak 3 tahun lalu, masing-masing sebesar kelereng, pipih.

Penderita tidak tahu mengapa timbul benjolan tersebut. Riwayat trauma disangkal.

Saudara penderita juga menderita kelainan yang serupa. Pada pemeriksaan didapatkan benjolan

berlobus-lobus, konsistensi lunak, berbatas tegas, didapatkan pseudodimpling, tidak nyeri tekan

dan benjolan mudah digerakkan dari jaringan sekitar.

3

Page 5: Makalah Klmpk 3 Lipoma

BAB III

PEMBAHASAN

I. IDENTIFIKASI MASALAH

Identitas Pasien:

Nama : -

Jenis Kelamin : laki-laki

Umur : 45 tahun

Bangsa/suku : -

Agama : -

Pendidikan : -

Pekerjaan : -

Status pernikahan : -

Alamat : -

Keluhan utama : benjolan pada tengkuk

Masalah yang ditemukan pada saat pasien datang ke dokter ialah :

1. Benjolan di tengkuk, dinding perut dan lengan bawah

Benjolan di tengkuk yang dikeluhkan pasien sudah dirasakan sejak 5 tahun yang lalu.

Mula-mula sebesar ibu jari tangan, sekarang sebesar telur bebek, pipih. Selain di

punggung kanan, didapatkan benjolan serupa di dinding perut dan lengan bawah

kanan sejak 3 tahun yang lalu, masing-masing sebesar kelereng, pipih.

Berdasarkan masalah di atas, hipotesis yang kelompok kami ajukan ialah :

1. Lipoma

4

Page 6: Makalah Klmpk 3 Lipoma

Lipoma adalah tumor kulit yang lazim ditemukan yang terdiri dari sel lemak

matang. Tumor ini merupakan massa lunak tidak nyeri yang timbul tunggal dan jarang

majemuk serta biasanya dieksisi untuk alasan kosmetik. Kadang-kadang menimbulkan

gejala ketidaknyamanan lokal, mungkin karena tekanan pada saraf kulit. (1)

2. Kista sebasea

Kista sebasea atau kista ateroma yang merupakan kista kelenjar sebasea,

terbentuk akibat sumbatan pada muaranya. Oleh karena itu, kista ateroma ditemukan di

daerah yang mengandung kelenjar sebasea. Kadang terdapat multiple dalam berbagai

ukuran seperti yang ditemukan di kepala atau di skrotum. (2)

3. Kista dermoid

Sinonim dari penyakit ini kista dermoid brankhiogenik. Kista dermoid merupakan

kista yang berasal dari ektodermal, dindingnya dibatasi oleh epitel skuamosa berlapis dan

berisi apendiks kulit serta biasanya terdapat pada garis fusi embrional. Epidemiologi kista

dermoid jarang terjadi, mengenai pria dan wanita sama banyaknya, namun ada pendapat

lain yang mengatakan lebih banyak dijumpai pada pria. Etiologi kista ini berkembang

dari sekuesterasi epitel sepanjang garis fusi embrionik. (2)

4. Pembesaran kelenjar limfe

Pembesaran kelenjar limfe yang persisten (lebih dari 4 minggu) dapat

menandakan adanya infeksi kronis, penyakit kolagen vascular, dan adanya keganasan.

Pembesaran kelenjar limfe servikal sering disebabkan oleh faringitis bakterial, abses

rongga mulut, infeksi telinga, keganasan, dan tuberkulosis. (3)

5

Page 7: Makalah Klmpk 3 Lipoma

II. ANAMNESIS

Untuk mengerucutkan hipotesis kami ke arah diagnosis, kelompok kami

mengajukan pemeriksaan berupa anamnesis secara sistematik dan terpadu. Pertanyaan

yang kelompok kami ajukan dalam anamnesis adalah sebagai berikut.

Riwayat penyakit :

Keluhan Utama :

Benjolan di tengkuk sejak 5 tahun yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang :

1) Apakah ada demam?

2) Apakah benjolan terasa nyeri, gatal?

3) Apakah benjolan serupa muncul di tempat lain?

4) Apakah nafsu makan menurun?

5) Apakah ada penurunan berat badan?

Riwayat Penyakit Dahulu :

1) Apakah menderita penyakit sistemik seperti hipertensi, DM, dll?

2) Apakah sudah pernah berobat ke dokter?

Riwayat Keluarga :

1) Apakah keluarga pasien ada yang menderita penyakit yang serupa?

Dari hasil anamnesis selanjutnya didapatkan hasil sebagai berikut :

Penderita tidak tahu mengapa timbul benjolan tersebut. Riwayat trauma disangkal. Saudara

penderita juga menderita kelainan yang serupa.

6

Page 8: Makalah Klmpk 3 Lipoma

III. PEMERIKSAAN FISIK

Setelah selesai melakukan anamnesis terarah dan sistematis, kelompok kami

melanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Mula-mula harus ditentukan keadaan umum

pasien dan pemeriksaan tanda vital (suhu, nadi, pernapasan, tekanan darah). Kemudian

dilakukan pemeriksaan status lokalis. Pada palpasi benjolan harus ditentukan lokasi,

ukuran, bentuk, konsistensi, fluktuasi, batas dengan jaringan sekitar, adanya nyeri tekan,

mobilitas, dan suhu.

Pada status lokalis didapatkan :

1.Tengkuk

I : Tampak benjolan, ukuran sebesar telur bebek.

P : Teraba benjolan berlobus-lobus, konsistensi lunak, didapatkan pseudodimpling,

mudah digerakkan (mobile), batas tegas, dan tidak ada nyeri tekan.

2.Lengan bawah dan dinding perut

I : Tampak benjolan, ukuran sebesar kelereng.

P : Teraba benjolan berlobus-lobus, konsistensi lunak, didapatkan pseudodimpling,

mudah digerakkan (mobile), batas tegas, dan tidak ada nyeri tekan.

Benjolan berlobus-lobus sering didapatkan pada lipoma, konsistensi lunak menandakan

benjolan tersebut dapat berupa tumor jinak ataupun kista. Benjolan berbatas tegas ini

menandakan kemungkinan besar ialah tumor jinak. Pseudodimpling merupakan cekungan

pada bagian atas benjolan. Tidak ada nyeri tekan dapat menandakan bukan suatu

inflamasi akut. Mudah digerakan dari jaringan sekitar menandakan bahwa tumor belum

menginfiltrasi jaringan sekitarnya. (5)

7

Page 9: Makalah Klmpk 3 Lipoma

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang yang kami anjurkan ialah :

1. Pemeriksaan laboratorium

2. Pemeriksaan patologi anatomi

V. DIAGNOSIS KERJA

Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, kelompok kami mendiagnosis bahwa

pasien menderita LIPOMA pada punggung kanan, dinding perut, dan lengan bawah kanan.

Dasar diagnosis :

1. Dari anamnesis, benjolan yang dirasakan pasien sudah sejak 5 tahun yang lalu dan ukuran

benjolan mengalami pembesaran menandakan benjolan ini bersifat progresif perlahan. Benjolan

yang bersifat progresif ini merupakan suatu pertanda tumor.

2. Dari pemeriksaan fisik, benjolan ditemukan pada punggung kanan, dinding peru, dan lengan

bawah dimana daerah ini merupakan tempat banyaknya jaringan lemak didapat dibanding daerah

lain. Oleh karena itu, benjolan yang timbul kemungkinan besar berasal dari jaringan le,ah di

bawah kulit.

3. Dari anamnesis, keluarga pasien juga menderita kelainan serupa dimana pada lipoma ada

sangkut pautnya dengan herediter atau keturunan.

3. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan suatu benjolan yang asimtomatik, berbatas tegas,

konsistensi lunak, berlobus-lobus, dan mudah digerakan dari jaringan sekitar menunjukkan

gambaran suatu lipoma.

8

Page 10: Makalah Klmpk 3 Lipoma

Perbandingan antara neoplasma jinak dan ganas (9)

Ciri Jinak Ganas

Diferensiasi/Anaplasia Berdiferensiasi baik; strukturnya serupa

dengan jaringan asal

Beberapa berdiferensiasi buruk,

anaplasia; strukturnya sering atipikal

Laju Pertumbuhan Biasanya progresif dan lambat; dapat

berhenti atau beregresi; jarang dijumpai

gambaran mitotik, dan kalaupun ada,

gambarannya normal

Tidak beraturan (dari lambat sampai

cepat); banyak dijumpai gambaran

mitotik yang abnormal

Invasi Lokal Biasanya berupa massa berbatas tegas,

kohesif dan ekspansif, tidak menginvasi

atau menginfiltrasi jaringan normal di

sekitarnya

Secara lokal, invasif, menginfiltrasi

jaringan normal di sekitarnya; kadang

terlihat kohesif dan ekspansif tetapi

disertai invasi mikroskopik

Metastasis Tidak dijumpai Sering; semakin besar dan tidak

berdiferensiasinya lesi primer, semakin

besar kemungkinannya bermetastasis

VI. PENATALAKSANAAN

Indikasi pembuangan lipoma adalah sebagai berikut (6):

Alasan kosmetik.

Untuk mengevaluasi gambaran histologinya, secara khusus ketika kemungkinan

liposarcoma harus disingkirkan.

Ketika menyebabkan gejala-gejala.

9

Page 11: Makalah Klmpk 3 Lipoma

Ukuran lebih dari 5cm.

Pembuangan lipoma pada pasien ini dapat dengan dua teknik yaitu teknik non eksisi dan teknik

eksisi. (7)

Teknik Non-Eksisi

Injeksi steroid

Injeksi steroid akan mengakibatkan atrofi lemak lokal, dengan demikian terjadi

penyusutan dari lipoma. Terapi ini terbaik dilakukan pada lipoma yang berdiameter

kurang dari 2,5cm. Bahan yang digunakan adalah campuran 1:1 dari 1% lidokain dan

triamcinolone acetonide, dalam dosis 10mg/mL. Prosedur ini dapat diulang beberapa kali

dengan interval 1 bulan.

Liposuction

Liposuction dapat digunakan untuk menghilangkan lipoma kecil maupun besar,

khususnya pada lokasi-lokasi dimana jaringan parut yang besar harus dihindari. Eliminasi

total dari lipoma masih sulit dicapai dengan teknik ini.

Teknik Eksisi

Persiapan

Bedah eksisi lipoma seringkali menghasilkan kesembuhan total. Sebelum pembedahan,

perlu dilakukan pemberian garis outline dari lipoma, dan perencanaan eksisi kulit dengan

tanda pada permukaan kulit. Outline dari tumor sering membantu menggambarkan batas,

10

Page 12: Makalah Klmpk 3 Lipoma

yang seringkali menjadi tidak jelas setelah pemberian anestesi. Eksisi dari sebagian kulit

dapat membantu mengeliminasi kelebihan kulit pada saat penutupan.

Pencucian kulit dengan povidone iodine.

Area pembedahan kemudian disampirkan dengan handuk steril.

Pemberian anestesi lokal menggunakan 1 atau 2 persen lidocaine dan epinefrin,

lakukan dengan cara field block. Infiltrasi zat anestesi ke jaringan subkutan

sekitar lapangan operasi untuk menciptakan field block.

Enukleasi

Lipoma yang kecil dapat dihilangkan dengan enukleasi. Insisi 3-4mm dibuat diatas

lipoma, curette ditempatkan di dalam luka dan digunakan untuk membebaskan lipoma

dari jaringan sekitar. Setelah dibebaskan, tumor dienukleasi melalui luka insisi. Secara

umum, penjahitan tidak diperlukan, pressure dressing diaplikasikan untuk mencegah

pembentukan hematom.

Eksisi

Lipoma yang lebih besar paling baik dihilangkan melalui insisi-insisi dari kulit di atas

lipoma, yang dibuat seperti eksisi fusiformis mengikuti garis tegangan kulit dan lebih

kecil dari ukuran tumor. Area sentral kulit yang akan dieksisi, dipegang dengan sebuat

hemostat atau Allis clamp, yang bertujuan menciptakan traksi untuk pembuangan tumor.

11

Page 13: Makalah Klmpk 3 Lipoma

Diseksi kemudian dilakukan untuk memisahkan lipoma dengan jaringan sekitar dengan

menggunakan gunting atau scalpel.

Sewaktu sebagian jaringan lipoma telah dibebaskan dari jaringan sekitarnya, hemostat

atau clamp dapat dipasangkan pada tumor sebagai traksi untuk pembuangan sisa dari

tumor tersebut. Ketika semuanya telah terbebaskan, lipoma dikeluarkan secara utuh.

Setelah pengangkatan lipoma, hemostasis yang adekuat dapat tercapai dengan

menggunakan hemostat atau suture ligation. Area yang kosong di bawah kulit kemudian

ditutup dengan menggunakan burried, interrupted 3-0 atau 4-0 Vicryl sutures. Kadang-

kadang perlu penempatan drain untuk mencegah akumulasi cairan, namun sebisa

mungkin harus dihindari. Kemudian, kulit ditutup dengan interrupted 4-0 atau 5-0 nylon

sutures. Pressure dressing ditempatkan untuk mengurangi insidensi pembentukan

hematom. Pasien kemudian diberikan edukasi mengenai perawatan luka, lalu luka di cek

kembali dalam waktu 2-7 hari. Jahitan dilepas setelah 7-21 hari.

12

Page 14: Makalah Klmpk 3 Lipoma

VII. PROGNOSIS

Ad vitam : ad bonam

Ad functionam : ad bonam

Ad sanationam : dubia ad bonam

Ad komestikum : ad bonam

Lipoma tidak menimbulkan ancaman maut bagi penderita, juga tidak menyebabkan

gangguan fungsi tubuh. Dengan metode eksisi yang komplit, kemungkinan kekambuhan ialah

sanagt kecil atau bisa dikatakan jarang.

BAB IV

TINJAUAN PUSTAKA

13

Page 15: Makalah Klmpk 3 Lipoma

I. ANATOMI KULIT

Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu lapisan epidermis atau

kutikel, lapisan dermis, dan lapisan subkutis. Tidak ada garis tegas yang memisahkan dermis dan

subkutis, subkutis ditandai dengan adanya jaringan ikat longgar dan adanya sel dan jaringan

lemak. (8)

Lapisan epidermis terdiri atas :

Stratum korneum adalah lapisan kulit yang paling luar dan terdiri atas beberapa lapisan

sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah menjadi

keratin (zat tanduk).

Stratum lusidum terdapat langsung di bawah lapisan korneum, merupakan lapisan sel-sel

gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein yang disebut eleidin.

Lapisan tersebut tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki.

Stratum granulosum merupakan 2 atau 3 lapis sel-sel gepeng dengan sitoplasma berbutir

kasar dan terdapat inti di antaranya. Butir-butir kasar ini terdiri atas keratohialin. Mukosa

biasanya tidak mempunyai lapisan ini. Stratum granulosum juga tampak jelas di telapak

tangan dan kaki.

Stratum spinosum terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya

berbeda-beda karena adanya proses mitosis. Protoplasmanya jernih karena banyak

mengandung glikogen, dan inti terletak ditengah-tengah. Sel-sel ini makin dekat ke

permukaan makin gepeng bentuknya. Di antara sel-sel stratum spinosun terdapat

jembatan-jembatan antar sel (intercellular bridges) yang terdiri atas protoplasma dan

tonofibril atau keratin. Pelekatan antar jembatan-jembatan ini membentuk penebalan

14

Page 16: Makalah Klmpk 3 Lipoma

bulat kecil yang disebut nodulus Bizzozero. Di antara sel-sel spinosum terdapat pula sel

Langerhans. Sel-sel stratum spinosum mengandung banyak glikogen.

Stratum basale terdiri atas sel-sel berbentuk kubus yang tersusun vertikal pada perbatasan

dermo-epidermal berbasis seperti pagar (palisade). Lapisan ini merupakan lapisan

epidermis yang paling bawah. Sel-sel basal ini mrngalami mitosis dan berfungsi

reproduktif. Lapisan ini terdiri atas dua jenis sel yaitu sel-sel yang berbentuk kolumnar

dengan protoplasma basofilik inti lonjong dan besar, dihubungkan satu dengan lain oleh

jembatang antar sel, dan sel pembentuk melanin atau clear cell yang merupakan sel-sel

berwarna muda, dengan sitoplasma basofilik dan inti gelap, dan mengandung butir

pigmen (melanosomes).

Lapisan dermis adalah lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis.

Lapisan ini terdiri atas lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan

folikel rambut. Secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yakni :

Pars papilare yaitu bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan

pembuluh darah

Pars retikulare yaitu bagian bawahnya yang menonjol kea rah subkutan, bagian ini terdiri

atas serabut-serabut penunjang misalnya serabut kolagen, elastin dan retikulin. Dasar

lapisan ini terdiri atas cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat, di bagian ini

terdapat pula fibroblast, membentuk ikatan yang mengandung hidroksiprolin dan

hidroksisilin. Kolagen muda bersifat lentur dengan bertambah umur menjadi kurang larut

sehingga makin stabil. Retikulin mirip kolagen muda. Serabut elastin biasanya

bergelombang, berbentuk amorf dan mudah mengembang serta lebih elastis.

15

Page 17: Makalah Klmpk 3 Lipoma

Lapisan subkutis adalah kelanjutan dermis yang terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel

lemak di dalamnya. Sel-sel lemak merupakan sel bulat, besar, dengan inti terdesak ke pinggir

sitoplasma lemak yang bertambah. Sel-sel ini membentuk kelompok yang dipisahkan satu

dengan yang lain oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adipose,

berfungsi sebagai cadangan makanan. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh

darah, dan getah bening. Tebal tipisnya jaringan lemak tidak sama bergantung pada lokasinya.

Di abdomen dapat mencapai ketebalan 3 cm, di daerah kelopak mata dan penis sangat sedikit.

Lapisan lemak ini juga merupakan bantalan. Vaskularisasi di kulit diatur oleh 2 pleksus, yaitu

pleksus yang terletak di bagian atas dermis (pleksus superficial) dan yang terletak di subkutis

(pleksus profunda). Pleksus yang di dermis bagian atas mengadakan anastomosis di papil

dermis, pleksus yang di subkutis dan di pars retikulare juga mengadakan anastomosis, di bagian

ini pembuluh darah berukuran lebih besar. Bergandengan dengan pembuluh darah terdapat

saluran getah bening.

II. LIPOMA

A. Definisi

Lipoma adalah tumor mesenkim jinak (benign mesenchymal tumors) yang berada

dibawah kulit yang berasal dari jaringan lemak (adipocytes). Biasanya lipoma dijumpai pada

usia lanjut (40-60 tahun). Karena lipoma merupakan lemak, maka dapat muncul dimanapun

pada tubuh. Jenis yang paling sering adalah yang berada lebih ke permukaan kulit

(superficial). Biasanya lipoma berlokasi di kepala, leher, bahu, badan, punggung, atau

lengan. Jenis yang lain adalah yang letaknya lebih dalam dari kulit seperti dalam otot, saraf,

sendi, ataupun tendon.

16

Page 18: Makalah Klmpk 3 Lipoma

B. Prevalensi

Lipoma adalah tumor jaringan lunak yang paling umum dengan prevalensi sebesar

2,1 per 1.000 orang. Lipoma terjadi pada 1% penduduk dengan tingkat prevalensi 1/5.000

pada orang dewasa.

C. Gejala Klinis

Lipoma berbentuk seperti benjolan dengan diameter 2-10 cm, terasa kenyal dan

lembut. Serta bergerak bebas di kulit, namun overlying skin ini secara khas normal. Sering

terdapat pada leher, lengan dan dada. Tetapi bisa muncul di bagian tubuh manapun. Pada

umumnya orang orang tidak menyadari jika mereka mengidap lipoma sampai benjolannya

tumbuh besar dan terlihat.

Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak nyeri.

Pertumbuhannya sangat lambat dan jarang sekali menjadi ganas. Lipoma kebanyakan

berukuran kecil, namun dapat tumbuh hingga mencapai lebih dari diameter 6 cm. memiliki

batas dengan jaringan yang tidak nyata. Kapsul yang membungkus merupakan pseudokapsul

yang berasal dari jaringan lemak yang tidak rata maka akan muncul gambaran

pseudolobulated pada palpasi. Oleh karena sifat sel lemak yang lunak seperti cairan maka

sering dikatakan sebagai pseudokistik.

D. Varian Lipoma

17

Page 19: Makalah Klmpk 3 Lipoma

1. Adenolipoma, ditandai oleh kehadiran kelenjar di dalam tumor yang gemuk, jenis ini

sering ditempatkan terletak di atas proximal bagian bagian dari empedu.

2. Angiolipoma, angiolipoma varian membentuk dengan co-existing perkembangbiakan

vaskuler. Angiolipoma mungkin menyakitkan dan pada umumnya muncul tidak lama

setelah pubertas.

3. Pleomorphiclipoma, adalah varian lain dimana bizarre, sel raksasa multinucleated adalah

admixed dengan adipocytes.

4. Adipocytes

E. Etiologi

Penyebab lipoma masih belum diketahui. Banyak orang menghubungkan penyebab dari

lipoma adalah konsumsi lemak yang berlebihan dan obesitas, tetapi tak ada satupun yang terbukti

secara ilmiah. Lipoma terkadang bisa diturunkan dalam satu keluarga. Namun ada suatu sidrom

yang disebut hereditary multiple lipomatosis, yaitu seseorang yang mempunyai lebih dari 1

lipoma pada tubuhnya.

F. Diagnosis

Orang-orang yang memiliki lipoma mengetahuinya ketika mereka lihat dan merasa

seperti gumpalan lembut, berbentuk kubah di bawah kulit mereka. Seseorang dapat menderita

lipoma pada segala umur. Walaupun lipoma bisa didiagnosa dengan pemeriksaan klinis, namun

untuk menegakkan diagnosis secara pasti butuh biopsy dan pemeriksaan histopatologi.jika ada

keraguan, dapat dilakukan biopsy jaringan. CT Scan, MRI juga bisa dilakukan untuk mengetahui

18

Page 20: Makalah Klmpk 3 Lipoma

tentang lipoma. Kadar kolesterol umumnya normal, walaupun lipoma seharusnya menjadi tumor

dari jaringan lemak.

G. Komplikasi

Risiko tergantung pada ukuran dan lokasi lipoma. Jika saraf motorik yang penting

berjalan melalui lipoma, maka penghapusan bisa melukai saraf ini. Biopsi juga memiliki risiko

cedera saraf.

19

Page 21: Makalah Klmpk 3 Lipoma

BAB V

KESIMPULAN

Pada kasus ini dapat disimpulkan bahwa pasien ini menderita lipoma di tengkuk, lengan

bawah dan dinding perut berdasarkan anamnesis, benjolan sebesar telur bebek di tengkuk dan

benjolan sebesar kelereng di dinding perut dan lengan bawah pasien. Selain anamnesis, pada

pemeriksaan fisik teraba massa berlobus-lobus, konsistensi lunak, didapatkan pseudodimpling,

mudah digerakkan (mobile), batas tegas, dan tidak ada nyeri tekan. Penatalaksanaan dapat

dilakukan dengan 2 teknik, yaitu teknik eksisi dan non-eksisi. Pada pasien ini, kami

menganjurkan dilaksanakan eksisi.

20

Page 22: Makalah Klmpk 3 Lipoma

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

1. Olmstead PM, Graham WP. Kelainan Bedah pada Kulit. In : Sabiston DC. Buku Ajar

Bedah. 1st ed. Jakarta:EGC,1994:p.424-5.

2. Sjamsuhidajat R, De Jong W. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC,2003:p.321.

3. Best Practice. Assessment of Lymphadenopathy. http://bestpractice.bmj.com/best-

practice/monograph/838/diagnosis.html, last updated October 11,2011. Accessed on :

November 5, 2012.

4. Sjamsuhidajat R, De Jong W. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC,2003:p.283.

5. Cuschieri A, Grace P, Darzi A, Borley N, Rowley D. Clinical Surgery. 2nd ed. Oxford:

Blackwell Publishing, 2003:p.7-9.

6. Moraru RA. Dermatologic Manifestations of Lipomas.

http://emedicine.medscape.com/article/1057855-overview Last Updated January 12 ,

2012. Accessed on November 4, 2012.

7. Salam GA. Lipoma Excision. 2002. http://www.aafp.org/afp/2002/0301/p901.html

Accessed on November 4, 2012.

8. Sularsito SA, Djuanda Suria. Dermatitis. In: Djuanda Adhi, Hamza Mochtar, Aisah Siti,

Editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 6th ed. Jakarta: FK UI; 2010. p. 130-33.

9. Sjamsuhidajat R, De Jong W. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC,2003:p.177.

21