Limbah B3-Bayu Wicaksono
-
Upload
bayu-wicaksono -
Category
Documents
-
view
217 -
download
1
description
Transcript of Limbah B3-Bayu Wicaksono
Limbah Gas Amonia
Sesuai dengan PP No. 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun, Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) didefinisikan
sebagai bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau merusak
lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta mahkluk hidup lainnya.
Pada umumnya limbah gas dari pabrik bersumber dari penggunaan bahan
baku, proses, dan hasil serta sisa pembakaran. Pada saat pengolahan pendahuluan,
limbah gas maupun partikel timbul karena perlakuan bahan-bahan sebelum
diproses lanjut. Limbah yang terjadi disebabkan berbagai hal antara lain karena
reaksi kimia, kebocoran gas, hancuran bahanbahan dan lain-lain.
Sebagian besar gas maupun partikel terjadi pada ruang pembakaran,
sebagai sisa yang tidak dapat dihindarkan dan karenanya harus dilepaskan melalui
cerobong asap. Banyak jenis gas dan partikel gas lepas dari pabrik melalui
cerobong asap ataupun penangkap debu harus ditekan sekecil mungkin dalam
upaya mencegah kerusakan lingkungan. Jenis gas yang bersifat racun antara lain
SO2, CO, NO, timah hitam, amonia (NH3), asam sulfida dan hidrokarbon.
Dan yang akan saya bahas pada limbah B3 kali ini adalah tentang limbah
gas amonia dan apa dampaknya bagi kesehatan. Sebelumnya kita harus
mengetahui apa itu amonia. Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3.
Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut
bau amonia). Walaupun amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan
nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat merusak
kesehatan. Sumbernya berasal dari pabrik-pabrik industri seperti pabrik
pencelupan, eksplorasi minyak, pupuk. Lalu dari asap kendaraan bermotor, proses
pembakaran, dan pembuangan limbah padat.
Bayu Wicaksono
25010112130133
Kelas B
Sifat-Sifat Amonia :
a. Pada suhu dan tekanan biasa, amonia adalah gas yang tidak
mempunyai warna (lutsinar), dan lebih ringan dari udara (0,589
kerapatan udara), titik leburnya –750C dan titik didihnya –33,70C.
10 % larutan amonia dalam air mempunyai pH 12, kalor
penguapannya 23,6 kj/mol (DHfup).
b. Amonia cair mempunyai sifat keterlarutan yang tinggi, dia bisa
melarutkan logam alkali dengan mudah untuk membentuk larutan
yang berwarna dan bisa menghantarkan listrik yang baik.
c. Amonia bisa larut dalam air, reaksinya dengan air menghasilkan
sedikit amonium hidroksida (NH4OH).
d. Amonia tidak mempengaruhi pembakaran dan tidak akan terbakar
kecuali dicampur dengan oksigen. Nyala api amonia yang terbakar
berwarna hijau kekuningan muda.Amonia akan meletup jika
dicampur dengan udara.
e. Amonia memiliki aroma yang menyengat.
Di alam, amonia dalam air permukaan berasal dari air seni dan tinja, juga
dari oksidasi zat organis (HaObCcNd) secara mikrobiologi, yang berasal dari air
alam atau air buangan industri dan penduduk. Zat organik bakteri juga dapat
dikatakan ammonia yang berada dimana-mana, dari kadar beberapa mg/L pada air
permukaan dan air tanah, sampai kira-kira 30 mg/L atau lebih pada air buangan.
Ammonia (NH3) juga merupakan racun gas yang dihasilkan dari pembusukkan
kotoran organic dan kotoran metabolic yang dihasilkan oleh ikan atau dari sekresi/
kotoran ikan.
Adapun dampak amonia bagi kesehatan, untuk efek jangka pendek (akut)
yaitu iritasi terhadap saluran pernapasan, hidung, tenggorokan dan mata terjadi
pada 400-700 ppm. Sedang pada 5000 ppm menimbulkan kematian. Kontak
dengan mata dapat menimbulkan iritasi hingga kebutaan total. Kontak dengan
kulit dapat menyebabkan luka bakar (frostbite). Efek jangka panjang (kronis)
yaitu menghirup uap asam pada jangka panjang mengakibatkan iritasi pada
hidung, tenggorokan dan paru-paru. Amoniak cair dapat menyebabkan kulit
melepuh seperti luka bakar dan juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata
dan saluran pernafasan. Bahkan bisa menyebabkan mual, muntah, dan pingsan.
Penggunaan amoniak dalam waktu yang lama dapat menyebabkan penyakit
kanker karena amoniak bersifat karsinogenik atau bahan yang dapat menimbulkan
kanker.
Amoniak juga merupakan senyawa kimia yang cukup terkenal bagi dunia
kecantikan khususnya rambut yang digunakan sebagai bahan campuran dari
pewarna untuk membuat cat rambut, obat pelurusan rambut yang dapat
menyebabkan rambut menjadi kering, kasar, pecah-pecah, kusam dan rusak jika
kita terlalu banyak dalam penggunaan dosisnya. Sebagai gas, amoniak dapat
menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan (bronchitis & asma), iritasi mata dan
kulit, dapat menyebabkan mata dan hidung berair, batuk, sesak nafas dan bahkan
kematian. Sebagai larutan pekat, amoniak dapat menyebabkan kulit dan mata
terbakar.
Dari ulasan di atas maka dapat kita simpulkan bahwa limbah B3 itu sangat
banyak macamnya, salah satunya adalah limbah amonia. Sebenarnya amonia
banyak manfaatnya seperti bermanfaat sebagai bahan pembuatan pupuk, dalam
pabrik es, amonia cair digunakan sebagai pendingin, bahan pembuatan baterai,
campuran dalam produk cat rambut dan obat pelurusan rambut. Namun perlu kita
ketahui jika penggunaan amonia berlebihan atau melebihi ambang batas maka
malah akan berdampak negatif bagi manusia, terutama pada kesehatan. Maka dari
itu, kita sebaiknya menggunakannya secara sebijak mungkin, agar kita terhindar
dari dampak yang akan ditimbulkannya.