li lbm 4 NADYA

download li lbm 4 NADYA

of 9

Transcript of li lbm 4 NADYA

  • 8/16/2019 li lbm 4 NADYA

    1/9

    1. Macam-macam Maloklusi1. Protrusi

    Protrusi adalah gigi yang posisinya maju ke depan. Protrusi dapat

    disebabkan oleh faktor keturunan, kebiasaan jelek seperti menghisap

     jari dan menghisap bibir bawah, mendorong lidah ke depan,kebiasaan menelan yang salah serta bernafas melalui mulut.

    2. Intrusi dan EkstrusiIntrusi adalah pergerakan gigi menjauhi bidang oklusal. Pergerakan

    intrusi membutuhkan kontrol kekuatan yang baik. Ekstrusi adalah

    pergerakan gigi mendekati bidang oklusal.3. Crossbite

    Crossbite adalah suatu keadaan jika rahang dalam keadaan relasi

    sentrik terdapat kelainan-kelainan dalam arah transversal dari gigi

    geligi maksila terhadap gigi geligi mandibula yang dapat mengenai

    seluruh atau setengah rahang, sekelompok gigi, atau satu gigi saja.erdasarkan lokasinya crossbite dibagi dua yaitu!a. Crossbite anterior

    "uatu keadaan rahang dalam relasi sentrik, namun terdapat satu

    atau beberapa gigi anterior maksila yang posisinya terletak di

    sebelah lingual dari gigi anterior mandibula.b.  Crossbite posterior

    #ubungan bukolingual yang abnormal dari satu atau beberapa

    gigi posterior mandibula.3. Deep bite

    Deep bite adalah suatu keadaan dimana jarak menutupnya bagian

    insisal insisivus maksila terhadap insisal insisivus mandibula dalam

    arah vertikal melebihi 2-$ mm. Pada kasus deep bite, gigi posterior

    sering linguoversi atau miring ke mesial dan insisivus madibula

    sering berjejal, linguo versi, dan supra oklusi.4. Open bite

    Open bite adalah keadaan adanya ruangan oklusal atau insisal dari gigi saat rahang

    atas dan rahang bawah dalam keadaan oklusi sentrik.

    5. CrowdedCrowded adalah keadaan berjejalnya gigi di luar susunan yang

    normal. Penyebab crowded adalah lengkung basal yang terlalu ke%il

    daripada lengkung koronal. &engkung basal adalah lengkung pada

    prossesus alveolaris tempat dari apeks gigi itu tertanam, lengkung

    koronal adalah lengkungan yang paling lebar dari mahkota gigi atau jumlah mesiodistal yang paling besar dari mahkota gigi geligi.

  • 8/16/2019 li lbm 4 NADYA

    2/9

    6. Diastema

    Diastema adalah suatu keadaan adanya ruang di antara gigi geligi yang seharusnya

     berkontak. Diastema ada 2 macam, yaitu :

    a. Lokal, jika terdapat diantara 2 atau 3 gigi, dapat disebabkan karena dens

     supernumerary, frenulum labii yang abnormal, gigi yang tidak ada, kebiasaan

     jelek, dan persistensi.

     b. Umum, jika terdapat pada sebagian besar gigi, dapat disebabkan oleh faktor 

    keturunan, lidah yang besar dan oklusi gigi yang traumatis.

    a. Dental displasia :

    maloklusi bersifat dental, satu gigi atau lebih dalam satu atau dua rahang dalam

    hubungan abnormal satu dengan lain.

    !ubungan rahang atas dan rahang bawah normal

    "eseimbangan muka dan fungsi normal

    #erkembangan muka dan pola skeletal baik

    $acam%macam kelainan : $isalnya : kurang tempatnya gigi dalam lengkung, oleh

    karena prematur loss, tambalan kurang baik, ukuran gigi lebih besr, sehingga dapat

    terjadi keadaan lingui&ersi, labio&ersi dan sebagainya.

     b. 'keleto Dental displasia

    (idak hanya giginya yang abnormal, tetapi dapat terjadi keadaan yang tidak normal

     pada hubungan rahang atas terhadap rahang bawah, hubungan rahang terhadap

    kranium, fungsi otot dapat normal atau tidak tergantung macam kelainan dan

    derajat keparahan kelainan tersebut.

    c. 'keletal Displasia

  • 8/16/2019 li lbm 4 NADYA

    3/9

    Dalam kelainan skeletal displasia terdapat hubungan yang tidak normal pada :

    a. !ubungan anteroposterior rahang atas dan rahang bawah terhadap basis

    kranium.

     b. !ubungan rahang atas dan rahang bawah

    c. #osisi gigi dalam lengkung gigi normal

    2. Klasifikasi maloklusi

    "lasifikasi )ngle didasarkan pada hubungan anteroposterior antara rahang atas dan

    rahang bawah, dengan gigi molar permanen pertama sebagai kunci oklusi nya

    *$oyers, +-.

    #embagian maloklusi berdasarkan klasifikasi )ngle yaitu :

    +. Maloklusi kelas I Angle (Neutroclusion) :

    #uncak bonjol mesiobukal gigi molar pertama tetap rahang atas berada pada buccal

    groo&e dari molar pertama tetap rahang bawah. /igi molar hubungannya

    normal,dengan satu atau lebih gigi anterior malposisi. 0rowding atau

    spacingmungkin terlihat. "etidakteraturan gigi paling sering ditemukan di regio

    rahang bawah anterior, erupsi bukal dari kaninus atas, rotasi insisif dan pergeseran

    gigi akibat kehilangan gigi.

    % $aloklusi kelas 1 )ngle dibagi atas lima tipe * Dewey , yaitu :

    (ipe + : /igi anterior berjejal *crowding dengan kaninus terletak lebih ke

    labial *ektopik.

    (ipe 2 : /igi anterior terutama pada gigi rahang atas terlihat labio&ersi atau

     protrusif.

    (ipe 3 : (erdapat gigitan bersilang anterior *crossbite anterior karena inklinasi

    gigi atas ke palatinal.

    (ipe : (erdapat gigitan bersilang posterior.

    (ipe : /igi posterior mengalami pergeseran ke mesial *mesial drifting .

    2. Maloklusi kelas II Angle ( Distoclusion ) :

  • 8/16/2019 li lbm 4 NADYA

    4/9

    $olar pertama tetap rahang atas terletak lebih ke mesial daripada molar pertama

    tetap rahang bawah atau puncak bonjol mesiobukal gigi molar pertama tetap

    rahang atas letaknya lebih ke anterior daripada buccal groo&e gigi molar pertama

    tetap rahang bawah.

    "elas 11 )ngle dikelompokkan lagi dalam 3 golongan, yaitu :

    *i Di&isi + : hubungan molar distoklusi dan inklinasi gigi%gigi insisi&us rahang

    atas ke labial *extreme labioversion.

    *ii Di&isi 2 : hubungan molar distoklusi dan gigi insisi&us sentral rahang atas

    dalam

    hubungan anteroposterior yang mendekati normal atau sedikit linguo&ersi,

    sementara gigi insisi&us lateral bergeser ke labial dan mesial.

    *iii 'ubdi&isi : hubungan molar distoklusi hanya terjadi pada salah satu sisi

    lengkung gigi. *$oyers, +-.

    3. Maloklusi kelas III Angle ( Mesioclusion) :

    /igi molar pertama tetap rahang atas terletak lebih ke distal dari bucal groo&e

    gigi molar pertama tetap rahang bawah atau puncak bonjol mesiobukal gigi molar 

     pertama tetap rahang atas letaknya lebih ke posterior dari buccal groo&e gigi

    molar pertama tetap rahang bawah.

  • 8/16/2019 li lbm 4 NADYA

    5/9

    % (ipe 1 : adanya lengkung gigi yang baik tetapi relasi lengkungnya tidak 

    normal.

    % (ipe 11 : adanya lengkung gigi yang baik dari gigi anterior maksila tetapi ada

    linguo&ersi dari gigi anterior mandibula.

    % (ipe 111 : lengkung maksila kurang berkembang. Lingua&ersi dari gigi anterior 

    maksila, tetapi lengkung gigi mandibula baik.

    4. Ciri-ciri oklusi normal

    'yarat 4klusi 5ormal :

    a. Lengkung gigi rahang atas lebih besar dari rahang bawah *o&er jet b. #ermukaan oklusal : lengkung gigi rahang atas lebih cembung dari rahang bawah.

    c. Dalam satu lengkung, tiap gigi mempunyai kontak interproksimal yang baik.

    d. #oros gigi sesuai dengan syarat fisikalis yang harus dipenuhi di dalam lengkung barisan

    gigi.

    e. (iap gigi mempunyai bentuk anatomis dan fungsi yang baik.

    f. (iap rahang dalam lengkung rahang atas mempunyai kontak yang baik dengan tiap gigi

    rahang bawah.

    g. "ontak oklusal dan hubungan antar tonjol semua gigi pada satu lengkung dengan

    lengkung antagonisnya pada oklusi sentrik.

    h. "ontak oklusal dan hubungan antar tonjol semua gigi pada bermacam%macam gerak 

    fungsi mandibula.

    5. tiologi !ari kasus

    a. !erediter *keturunan

     b. Lingkungan

  • 8/16/2019 li lbm 4 NADYA

    6/9

    +. (rauma

    a. (rauma prenatal

     b. (rauma postnatal

    c. )gen fisis

    a. #rematur ekstraksi gigi susu

     b. $akanan

    d. "ebiasaan buruk

    a. $engisap jempol dan mengisap jari

     b. $enjulurkan lidah

    c. $engisap dan menggigit bibir

    d. #osture

    e. $enggigit kuku

    f. "ebiasaan buruk lain

    e. #enyakit

    a. #enyakit sistemik

     b. #enyakit endokrin

    c. #enyakit%penyakit lokal

    #enyakit nasopharingeal dan gangguan pernapasan

     #enyakit periodontal

     (umor

     "aries

    #remature loss gigi susu

    /angguan urutan erupsi gigi permanen

    !ilangnya gigi permanen

      d. $alnutrisi

    e. /angguan perkembangan oleh sebab yang tidak diketahui

    ". ANA#I$A %&AN'

     

    MD NANC

  • 8/16/2019 li lbm 4 NADYA

    7/9

    +. Dikemukakan pada tahun +3, di #asadena, "alifornia, )merika.

    2. Dasar : adanya hubungan antara jumlah mesiodistal gigi%gigi desidui dengan gigi

     pengganti

    3. (ujuan : untuk mengetahui apakah gigi tetap yang akan tumbuh cukup

    tersedia6lebih6kurang ruang.

    . /igi%gigi yang dipakai sebagai dasar : c m+m2 dan gigi pengganti 3 .

    MD *N

    *D7.#ont, drg. #erancis, +8

    Dasar : dalam lengkung gigi *dental arch dengan susunan gigi teratur terdapat

    hubungan antara jumlah lebar mesiodistal keempat gigi insisi&us atas dengan lebar 

    lengkung inter premolar pertama dan inter molar pertama.

    'usunan normal :

    1deal : %gigi %gigi yang lebar membutuhkan suatu lengkung yang lebar %gigi%

    gigi yang kecil membutuhkan suatu lengkung yang kecil %ada keseimbangan

    antara besar gigi dengan lengkung gigi

    (ujuan : untuk mengetahui apakah suatu lengkung gigi dalam keadaan kontraksi atau

    distraksi atau normal.

    •MD +,$

    *)shley 9. !owes, +

    Dasar:

    +. )da hubungan lebar lengkung gigi dengan panjang perimeter lengkung gigi.

    2. )da hubungan basal arch dengan coronal arch.

    % "eseimbangan basal arch dengan lebar mesiodistal gigi.

    • MD K$#IN'

    )dalah suatu cara yang dipakai sebagai pedoman untuk menentukan atau menyusun

    suatu lengkung gigi dari model aslinya dengan membelah atau memisahkan gigi%

    giginya, kemudian disusun kembali pada basal archnya baik mandibula atau maksila

    dalam bentuk lengkung yang dikehendaki sesuai posisi aksisnya.

    0ara ini berguna sebagai suatu pertolongan praktis yang dapat dipakai untuk 

    menentukan diagnosis, rencana perawatan maupun prognosis perawatan suatu kasus

    secara indi&idual.

    )nalisis yang dilakukan baik secara manual maupun komputer adalah sebagai berikut:

  • 8/16/2019 li lbm 4 NADYA

    8/9

     (ahap pertama dalam analisis ruang adalah menghitung ruang yang tersedia. !al

    ini dilakukan dengan cara mengukur perimeter lengkung dari $+ % $+ melalui titik 

    kontak dari gigi%gigi posterior dan tepi insisal gigi%gigi anterior.

    )da 2 cara sebagai dasar untuk melakukan hal tersebut :

    +. Dengan pembagian lengkung gigi ke dalam segmen%segmen yang dapat diukur 

    sebagai garis lurus perkiraan dari lengkung.

    2. Dengan membuat garis dari sepotong kawat *atau garis kur&a pada layar komputer

    ke garis oklusi kemudian dibuat garis lurus untuk diukur.

    % 0ara pertama lebih disukai untuk penghitungan secara manual, sebab reliabilitasnya

    lebih besar. 0ara lain yang dapat dipakai dengan tepat adalah program komputer.

    % (ahap kedua adalah menghitung jumlah kebutuhan ruang untuk mengatur gigi. !al

    ini dilaksanakan dengan mengukur lebar mesiodistal pada masing%masing gigi dari

    titik kontak ke titik kontak, dan kemudian lebar mesiodistal gigi%gigi indi&idual

    tersebut dijumlahkan.

    )pabila jumlah lebar gigi%gigi permanen lebih besar daripada jumlah ruang yang

    tersedia, terdapat kekurangan ruang pada perimeter lengkung dan akan terjadi

    crowding. ;ika ruang yang tersedia lebih besar daripada ruang yang dibutuhkan

    *kelebihan ruang, akan terjadi celah pada beberapa gigi dapat diperkirakan.

    )nalisis ruang berdasarkan pada 2 asumsi penting :

    +. #osisi anteroposterior insisi&us baik *gigi insisi&us terlalu protrusif atau retrusif.

    2. 7uang yang tersedia tidak akan berubah karena pertumbuhan. (idak ada asumsi

    yang dapat diambil dengan semestinya.

     DETERMINASI LENGKUNG GIGI

    Determinasi lengkung gigi dilakukan untuk mengetahui diskrepansi ukuran

    mesiodistal gigi *kebutuhan ruang setelah lengkung ideal dirancang seideal mungkin

    dari lengkung mula%mula yang ada pada pasien.

    $etode determinasi lengkung gigi merupakan salah satu cara penetapan kebutuhan

    ruang untuk pengaturan gigi%gigi dalam perawatan ortodontik.

    #ada metode determinasi lengkung dilakukan dengan cara tidak langsung

    yaitu dengan mengukur panjang lengkung ideal yang direncanakan pada plastik 

  • 8/16/2019 li lbm 4 NADYA

    9/9

    transparan di atas plat gelas, kemudian membandingkan dengan jumlah lebar 

    mesiodistal gigi yang akan ditempatkan pada lengkung tersebut. Dengan metode ini

     perencanaan perawatan akan lebih mudah dilakukan karena tidak periu membuat

    model khusus (Set up model), jadi langsung bisa dilakukan pada model studi.

    &N'$I MD# K%A DAN MD# $&DI

    % $odel studi merupakan model yang digunakan dalam membantu rencana perawatan.

    "egunaan model studi adalah sebagai berikut:

    a. $emperlihatkan gambaran tiga dimensi dari keadaan jaringan keras dan lunak rongga

    mulut.

     b. 'ebagai media pembelajaran tentang relasi oklusal dari lengkung rahang.

    c. 'ebagai media pembelajaran tentang ukuran gigi, letak dan bentuk serta hubungan rahang.

    d. 'ebagai media pembelajaran tentang jaringan keras dan lunak dalam pandangan lingual

    ketika gigi dioklusikan.

    e. 'ebagai media perbandingan antara keadaan sebelum dan sesudah dilakukan perawatan.

    f. 'ebagai media pembelajaran keadaan pasien.

    g. 'ebagai media rekaman legal mengenai lengkung rahang pasien untuk keperluan asuransi,

    gugatan hukum dan forensik.

    % $odel kerja merupakan replika dari struktur rongga mulut yang digunakan sebagai

    media pembuatan gigitiruan