Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

28
1. Mengapa anak merasa nyeri dan bengkak pada tungkainya? Bengkak : Krn penumpukan cairan pda kaki trsebut . cairan apa? Krn kdar protein dalm darah rendah Terjadi sumbatan pda pendarahan Fungsi pompa jantung menurun Jika tulang terinfeksi pda tulang lunak mk sumsum tulang bengkak Nyeri : Krn mengenai saraf, transduksi( terkena rangsang) aktivitas listrik pd reseptor nyeri tranmisi( penyaluran implus dari tmpak kejadian ke otak) modulasi dari otak yang mempengaruhi transmisi persepsi (terasa nyeri) Sumsum tulang terinfeksi bengkak pada sutul menjepit pembuluh darah sekitar aliran darah terhambat asupan terganggu nekrosis jaringan menekan saraf sekitar timbul nyeri 2. Kenapa pada beberapa bagian teraba kistik? Infeksi inflamasi penumpukan cairan di jaringan yg rusak terjadi kistik 3. Apakah ada hubungan suntikan dengan penyakit yang diderita? Suntikan yang menyebabkan terjadinya infeksi dikarenakan kemungkinan besar suntikan terkontaminasi bakteri. 4. Kenapa bisa timbul kemerahan? Terjadi infeksi tulang yang menembus ke otot skitarnya jd myebabkan rubor (kemerahan) 5. Mengapa bisa terjadi demam? Infeksi pirogen eksogen dari bakteri tubuh punya pirogen endogen (IL1) il1 merangsang hipotalamus

Transcript of Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

Page 1: Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

1. Mengapa anak merasa nyeri dan bengkak pada tungkainya?

Bengkak : Krn penumpukan cairan pda kaki trsebut . cairan apa? Krn kdar protein dalm darah rendah Terjadi sumbatan pda pendarahan Fungsi pompa jantung menurun Jika tulang terinfeksi pda tulang lunak mk sumsum tulang bengkak

Nyeri :

Krn mengenai saraf, transduksi( terkena rangsang) aktivitas listrik pd reseptor nyeri tranmisi( penyaluran implus dari tmpak kejadian ke otak) modulasi dari otak yang mempengaruhi transmisi persepsi (terasa nyeri)

Sumsum tulang terinfeksi bengkak pada sutul menjepit pembuluh darah sekitar aliran darah terhambat asupan terganggu nekrosis jaringan menekan saraf sekitar timbul nyeri

2. Kenapa pada beberapa bagian teraba kistik?Infeksi inflamasi penumpukan cairan di jaringan yg rusak terjadi kistik

3. Apakah ada hubungan suntikan dengan penyakit yang diderita?Suntikan yang menyebabkan terjadinya infeksi dikarenakan kemungkinan besar suntikan terkontaminasi bakteri.

4. Kenapa bisa timbul kemerahan?Terjadi infeksi tulang yang menembus ke otot skitarnya jd myebabkan rubor (kemerahan)

5. Mengapa bisa terjadi demam?Infeksi pirogen eksogen dari bakteri tubuh punya pirogen endogen (IL1) il1 merangsang hipotalamus mengeluarkan prostaglandin E2 meningkatkan panas dan menghambat pengeluaran panas suhu naik

demam sengaja dibuat oleh tubuh kita sebagai upaya membantu tubuh menyingkirkan infeksi.Pd saat terserang infeksi, maka tentunya tubuh harus membasmi infeksi tsb.Caranya? Dengan mengerahkan sistem imun. Pasukan komando untuk melawan infeksi adalah sel darah putih dan dalam melaksanakan tugasnya agar efektif dan tepat sasaran, sel darah putih tidak bisa sendirian, diperlukan dukungan banyak pihak termasuk pirogen. Pirogen itu membawa 2 misi:1.Mengerahkan sel darah putih atau leukosit ke lokasi infeksi2.Menimbulkan demam yang akan membunuh virus karena virus tidak tahan suhutinggi, virus tumbuh subur di suhu rendah.

Page 2: Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

6. Apakah factor usia dan jenis kelamin mempengaruhi?Usia berpengaruh krn ada infeksi tulang yang hanya menyerang pada anak- anak saja.

7. Apa diagnosis kasus tersebut?

OSTEOMYELITISOsteomyelitis adalah proses inflamasi akut atau kronik pada tulang dan

struktur sekundernya karena infeksi oleh bakteri piogenik.

www.ikextx.weebly.com/uploads/4/6/9/3/469349/osteomyelitis_ind.doc

Osteomyelitis adalah infeksi dari jaringan tulang yang mencakup

sumsum dan atau korteks tulang dapat berupa exogenous (infeksi

masuk dari luar tubuh) atau hematogenous (infeksi masuk dari dalam

tubuh) (Reeves, 2001)

http://puskesmas-oke.blogspot.com/2009/01/osteomyelitis.htmla) Etiologi osteomyelitis?

Osteomyelitis dapat disebabkan oleh karena bakteri, virus, jamur dan mikro organisme lain. Golongan / jenis patogen yang sering adalah Staphylococcus aureus menyebabkan 70%-80% infeksi tulang, Pneumococcus, Typhus bacil, Proteus, Psedomonas, Echerchia coli, Tuberculose bacil dan Spirochaeta.http://puskesmas-oke.blogspot.com/2009/01/osteomyelitis.html

b) Klasifikasi osteomyelitis?

Menurut kejadiannya osteomyelitis ada 2 yaitu :

1. Osteomyelitis Primer Kuman-kuman mencapai tulang secara langsung melalui luka.

2. Osteomyelitis Sekunder Adalah kuman-kuman mencapai tulang melalui aliran darah

dari suatu focus primer ditempat lain (misalnya infeksi saluran nafas, genitourinaria

furunkel).

Sedangkan osteomyelitis menurut perlangsungannya dibedakan atas :

a. Steomyelitis akut

Page 3: Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

Nyeri daerah lesi

Demam, menggigil, malaise, pembesaran kelenjar limfe regional

Sering ada riwayat infeksi sebelumnya atau ada luka

Pembengkakan lokal

Kemerahan

Suhu raba hangat

Gangguan fungsi

Lab = anemia, leukositosis

b. Osteomyelitis kronis

Ada luka, bernanah, berbau busuk, nyeri

Gejala-gejala umum tidak ada

Gangguan fungsi kadang-kadang kontraktur

Lab = LED meningkat

Osteomyelitis menurut penyebabnya adalah osteomyelitis biogenik yang paling sering :

Staphylococcus (orang dewasa)

Streplococcus (anak-anak)

Pneumococcus dan Gonococcus

iwansaing.files.wordpress.com/2009/06/5-osteomielitis-51-60.doc

Akut (2 minggu – 4 minggu setelah infeksi pertama) Subakut (1 – 2 bulan setelah infeksi pertama) Kronis ( > 2 bulan setelah infeksi pertama) Tuberkulosa Pasca trauma Sifilis kongenital Jamur

Terdapat dua kategori dari osteomyelitis akut:

1. Hematogenous osteomyelitis, infeksi disebabkan bakteri melalui darah.

Acute hematogenous osteomyelitis, infeksi akut pada tulang disebabkan bekteri

yang berasal dari sumber infeksi lain. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak.

Bagian yang sering terkena infeksi adalah bagian yang sedang bertumbuh pesat

Page 4: Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

dan bagian yang kaya akan vaskularisasi dari metaphysis. Pembuluh darah yang

membelok dengan sudut yang tajam pada distal metaphysis membuat aliran

darah melambat dan menimbulkan endapan dan trombus, tulang itu sendiri akan

mengalami nekrosis lokal dan akan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.

Mula-mula terdapat fokus infeksi didaerah metafisis, lalu terjadi hiperemia dan

udem. Karena tulang bukan jaringan yang bisa berekspansi maka tekanan dalam

tulang ini menyebabkan nyeri lokal yang sangat hebat.

Infeksi dapat pecah ke subperiost, kemudian menembus subkutis dan

menyebar menjadi selulitis atau menjalar melalui rongga subperiost ke diafisis.

Infeksi juga dapat pecah kebagian tulang diafisis melalui kanalis medularis.

Penjalaran subperiostal kearah diafisis akan merusak pembuluh darah yang

kearah diafisis, sehingga menyebabkan nekrosis tulang yang disebut sekuester.

Periost akan membentuk tulang baru yang menyelubungi tulang baru yang

disebut involukrum (pembungkus). Tulang yang sering terkena adalah tulang

panjang yaitu tulang femur, diikuti oleh tibia, humerus ,radius , ulna, dan fibula.

2. Direct or contigous inoculation osteomyelitis disebabkan kontak langsung

antara jaringan tulang dengan bakteri, biasa terjadi karena trauma terbuka dan

tindakan pembedahan. Manisfestasinya terlokalisasi dari pada hematogenous

osteomyelitis.

Kategori tambahan lainnya adalah chronic osteomyelitis dan osteomyelitis

sekunder yang disebabkan oleh penyakit vaskular perifer.

Osteomyelitis sering menyertai penyakit lain seperti diabetes melitus, sickel cell

disease, AIDS, IV drug abuse, alkoholism, penggunaan steroid yang

berkepanjangan, immunosuppresan dan penyakit sendi yang kronik. Pemakaian

Page 5: Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

prosthetic adalah salah satu faktor resiko, begitu juga dengan pembedahan

ortopedi dan fraktur terbuka.

Rasio antara pria dan wanita 2 :1.

www.ikextx.weebly.com/uploads/4/6/9/3/469349/osteomyelitis_ind.doc

-- >Pembagian Osteomyelitis yang lazim dipakai adalah :

1. Osteomyelitis primer yang disebabkan penyebaran secara hematogen dari

fokus lain. Osteomyelitis primer dapat dibagi menjadi Osteomyelitis akut dan

kronik

2. Osteomyelitis sekunder atau Osteomyelitis per kontinuitatum yang disebabkan

penyebaran kuman dari sekitarnya, seperti bisul dan luka.

http://puskesmas-oke.blogspot.com/2009/01/osteomyelitis.html

c) Gejala – gejala osteomyelitis? Cari lagia. Infeksi Hematogen :

- Awitan mendadak, terjadi dengan menifestasi klinis septikemia- Menggigil, demam tinggi, nadi cepat, dan malaise umum- Ekstremitas menjadi sangat sakit, enggan menggerakkan anggota badan yang sakit, bengkak dan nyeri tekan- Pasien mungkin menggambarkan nyeri berdenyut yang konstan yang menguat dengan gerakan (akibat tekanan pus yang tertumpuk)- Infeksi saluran nafas, saluran kemih, telinga atau kulit sering mendahului osteomyelitis hematogen.

Infeksi Berbatasan atau Kontaminasi Langsung :- Tidak terdapat gejala septikemia- Area tampak bengkak, hangat, sangat nyeri, dan nyeri tekan saat disentuh- Biasanya disertai tanda-tanda cedera dan peradangan ditempat nyeri.

Page 6: Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

- Terjadi demam dan pembesaran kelenjar getah bening regional

Fase Akut :Fase akut ialah fase sejak terjadinya infeksi sampai 10-15 hari. Pada stadium akut dimana daya peradangan belum tertahan oleh daya tahan tubuh maka anak yang terserang osteomyelitis akan merasa sangat nyeri pada tulang-tulang yang terkena dan selanjutnya akan terdapat pula gejala-gejala panas tinggi dan syndroma yang menunjukkan bahwa anak sakit keras, seperti gelisah, pols tinggi dan cepat, leucocytosis yang hebat, dan mungkin anak tersebut tidak sadar. Anggota tubuh yang terdapat osteomyelitis tidak akan dapat digunakan/digerakkan karena sakit, nyeri tekan, kulit berwarna merah, bengkak lokal dan juga panas.

Pada Osteomyelitis kronik :Biasanya rasa sakit tidak begitu berat, anggota tubuh yang terkena merah dan bengkak atau disertai terjadinya fistel.

d) http://puskesmas-oke.blogspot.com/2009/01/osteomyelitis.html

Apa itu fistel?Fistel atau fistula adalah sebuah saluran abnormal yang menghubungkan dua ruang.

http://www.eramuslim.com/konsultasi/sehat/fistel.htm

e) Penatalaksaan dan terapi osteomyelitis?

Daerah yang terkana harus diimobilisasi untuk mengurangi ketidaknyamanan

dan mencegah terjadinya fraktur. Dapat dilakukan rendaman salin hangat

selama 20 menit beberapa kali per hari untuk meningkatkan aliran daerah.

Sasaran awal terapi adalah mengontrol dan menghentikan proses infeksi,

Kultur darah dan swab dan kultur abses dilakukan untuk mengidentifikasi

organisme dan memilih antibiotika yang terbaik. Kadang, infeksi disebabkan

oleh lebih dari satu patogen.

Begitu spesimen kultur telah diperoleh, dimulai pemberian terapi antibiotika

intravena, dengan asumsi bahwa dengan infeksi staphylococcus yang peka

terhadap penisilin semi sintetik atau sefalosporin. Tujuannya adalah

Page 7: Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

mengentrol infeksi sebelum aliran darah ke daerah tersebut menurun akibat

terjadinya trombosis. Pemberian dosis antibiotika terus menerus sesuai waktu

sangat penting untuk mencapai kadar antibiotika dalam darah yang terus

menerus tinggi. Antibiotika yang paling sensitif terhadap organisme penyebab

yang diberikan bila telah diketahui biakan dan sensitivitasnya. Bila infeksi

tampak telah terkontrol, antibiotika dapat diberikan per oral dan dilanjutkan

sampai 3 bulan. Untuk meningkatkan absorpsi antibiotika oral, jangan

diminum bersama makanan.

Bila pasien tidak menunjukkan respons terhadap terapi antibiotika, tulang

yang terkena harus dilakukan pembedahan, jaringan purulen dan nekrotik

diangkat dan daerah itu diiringi secara langsung dengan larutan salin

fisiologis steril. Tetapi antibitika dianjurkan.

Pada osteomielitis kronik, antibiotika merupakan ajuvan terhadap debridemen

bedah. Dilakukan sequestrektomi (pengangkatan involukrum secukupnya

supaya ahli bedah dapat mengangkat sequestrum). Kadang harus dilakukan

pengangkatan tulang untuk memajankan rongga yang dalam menjadi

cekungan yang dangkal (saucerization). Semua tulang dan kartilago yang

terinfeksi dan mati diangkat supaya dapat terjadi penyembuhan yang

permanen.

Luka dapat ditutup rapat untuk menutup rongga mati (dead space) atau

dipasang tampon agar dapat diisi oleh jaringan granulasi atau dilakukan

grafting dikemudian hari. Dapat dipasang drainase berpengisap untuk

mengontrol hematoma dan mebuang debris. Dapat diberikan irigasi larutan

salin normal selama 7 sampai 8 hari. Dapat terjadi infeksi samping dengan

pemberian irigasi ini.

Rongga yang didebridemen dapat diisi dengan graft tulang kanselus untuk

merangsang penyembuhan. Pada defek yang sangat besar, rongga dapat diisi

dengan transfer tulang berpembuluh darah atau flup otot (dimana suatu otot

diambil dari jaringan sekitarnya namun dengan pembuluh darah yang utuh).

Teknik bedah mikro ini akan meningkatkan asupan darah; perbaikan asupan

darah kemudian akan memungkinkan penyembuhan tulang dan eradikasi

Page 8: Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

infeksi. Prosedur bedah ini dapat dilakukan secara bertahap untuk

menyakinkan penyembuhan. Debridemen bedah dapat melemahkan tulang,

kemudian memerlukan stabilisasi atau penyokong dengan fiksasi interna atau

alat penyokong eksterna untuk mencegah terjadinya patah tulang.

f) Factor resiko osteomyelitis?Osteomyelitis sering menyertai penyakit lain seperti diabetes melitus, sickel cell disease,

AIDS, IV drug abuse, alkoholism, penggunaan steroid yang berkepanjangan,

immunosuppresan dan penyakit sendi yang kronik. Pemakaian prosthetic adalah salah

satu faktor resiko, begitu juga dengan pembedahan ortopedi dan fraktur terbuka.

ikextx.weebly.com/uploads/4/6/9/3/469349/osteomyelitis_ind.doc

g) Pathogenesis dan komplikasi osteomyelitis?

Akut (anak-anak)

Infeksi bakteri ke aliran darah

KronisInfeksi pada osteomyelitis dapat terjadi lokal atau dapat menyebar

melalui periosteum, korteks, sumsum tulang, dan jaringan retikular.

Jenis bakteri bevariasi berdasarkan pada umur pasien dan

mekanisme dari infeksi itu sendiri.

www.ikextx.weebly.com/uploads/4/6/9/3/469349/osteomyelitis_ind.doc

Osteomyelitis eksogen terjadi oleh karena luka tusuk pada jaringan lunak atau

tulang, akibat gigitan hewan, manusia atau penyuntikan intramuskulus.

Pada mulanya terdapat suatu embolus bacteri yang umumnya terjadi dibagian

metaphyse dari tulang. Bacteri yang bersarang pada metaphyse tadi berkembang

biak.

Jika daya tahan tubuh kuat maka berkembang biaknya bakteri tidak akan

Page 9: Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

bertahan dan akhirnya akan ada keseimbangan diantara kekuatan bakteri dan

kekuatan daya tahan tubuh. Sementara itu jaringan-jaringan dan bakteri telah

musnah sehingga merupakan benda cair yang kita kenal sebagai nanah (pus),

terletak di dalam lobang pada metaphyse tulang panjang. Dalam keadaan

keseimbangan tadi kumpulan nanah dapat bertahun-tahun ada di tempat itu

tanpa mengadakan perubahan-perubahan. Keadaan ini dikenal dengan nama

“Brodie’s abscess”.

Jika daya tahan tubuh lemah, maka peradangan yang mula-mula ada di

metaphyse tidak bertahan ditempat itu saja akan tetapi dapat segera menjalar

ke lain tempat, diantaranya ia bisa melalui epiphyse menerobos ke dalam sendi

di dekatnya sehingga menimbulkan peradangan sendi. Peradangan ini tidak

hanya dapat menerobos pada sendi saja namun dapat menerobos pula pada

diaphyse sehingga seluruh sumsung tulang akan terserang peradangan ini,

menerobos periost sehingga terdapat periostitis, peradangan menerobos pada

jaringan-jaringan diatas tulang, peradangan juga dapat menerobos ke dalam

pembuluh darah sehingga dapat menimbulkan sepsis. Peradangan dapat

berjalan lama sehingga proses tersebut menjadi suatu proses kronis.

Disamping itu dapat juga terjadi bahwa ada tulang-tulang yang terputus dari

pembuluh darah sehingga mati karenanya. Tulang-tulang tadi merupakan

sequestra (jaringan tulang yang mati) yang harus dikeluarkan (sequestrotomy)

sebelum penyakit menjadi sembuh agar tidak mengganggu pertumbuhan tulang

baru dan mempercepat proses penyembuhan itu sendiri

http://puskesmas-oke.blogspot.com/2009/01/osteomyelitis.html

8. Mengapa bengkaknya bisa menyebar dari pangkal paha sampai ke tungkai?

Page 10: Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

9. Apa itu kistik?--> teraba seperti kista(benjolan yg lunak berkapsul isinya cairan dan masa padat.Benjolan yang kerasSetiap rongga atau kantung yang ada dalam tubuh

10. Apa diagnosis bandingnya dan jelaskan pembedanya?

1. Arthritis rheumatica acuta2. Pyiogenic arthritishttp://www.wikimu.com/News/Print.aspx?id=16982

11. Pemeriksaan penunjang?1. Pemeriksaan darahSel darah putih meningkat sampai 30.000 L gr/dl disertai peningkatan laju endapan darah.2. Pemeriksaan titer antibodi – anti staphylococcusPemeriksaan kultur darah untuk menentukan bakteri (50% positif) dan diikuti dengan uji sensitivitas.3. Pemeriksaan fesesPemeriksaan feses untuk kultur dilakukan apabila terdapat kecurigaan infeksi oleh bakteri Salmonella.4. Pemeriksaan Biopsi tulang.5. Pemeriksaan ultra soundPemeriksaan ini dapat memperlihatkan adanya efusi pada sendi.6. Pemeriksaan radiologisPemeriksaan photo polos dalam 10 hari pertama tidak ditemukan kelainan radiologik, setelah dua minggu akan terlihat berupa refraksi tulang yang bersifat difus.http://hidayat2.wordpress.com/2009/03/22/askep-osteomielitis/

PATHOPHYSIOLOGY.

Infeksi pada osteomyelitis dapat terjadi lokal atau dapat menyebar melalui periosteum, korteks,

sumsum tulang, dan jaringan retikular. Jenis bakteri bevariasi berdasarkan pada umur pasien dan

mekanisme dari infeksi itu sendiri.

Terdapat dua kategori dari osteomyelitis akut:

3. Hematogenous osteomyelitis, infeksi disebabkan bakteri melalui darah. Acute hematogenous

osteomyelitis, infeksi akut pada tulang disebabkan bekteri yang berasal dari sumber infeksi lain. Kondisi

ini biasanya terjadi pada anak-anak. Bagian yang sering terkena infeksi adalah bagian yang sedang

Page 11: Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

bertumbuh pesat dan bagian yang kaya akan vaskularisasi dari metaphysis. Pembuluh darah yang

membelok dengan sudut yang tajam pada distal metaphysis membuat aliran darah melambat dan

menimbulkan endapan dan trombus, tulang itu sendiri akan mengalami nekrosis lokal dan akan menjadi

tempat berkembang biaknya bakteri. Mula-mula terdapat fokus infeksi didaerah metafisis, lalu terjadi

hiperemia dan udem. Karena tulang bukan jaringan yang bisa berekspansi maka tekanan dalam tulang

ini menyebabkan nyeri lokal yang sangat hebat.

Infeksi dapat pecah ke subperiost, kemudian menembus subkutis dan menyebar menjadi

selulitis atau menjalar melalui rongga subperiost ke diafisis. Infeksi juga dapat pecah kebagian tulang

diafisis melalui kanalis medularis.

Penjalaran subperiostal kearah diafisis akan merusak pembuluh darah yang kearah diafisis, sehingga

menyebabkan nekrosis tulang yang disebut sekuester. Periost akan membentuk tulang baru yang

menyelubungi tulang baru yang disebut involukrum (pembungkus). Tulang yang sering terkena adalah

tulang panjang yaitu tulang femur, diikuti oleh tibia, humerus ,radius , ulna, dan fibula.

4. Direct or contigous inoculation osteomyelitis disebabkan kontak langsung antara jaringan tulang

dengan bakteri, biasa terjadi karena trauma terbuka dan tindakan pembedahan. Manisfestasinya

terlokalisasi dari pada hematogenous osteomyelitis.

Kategori tambahan lainnya adalah chronic osteomyelitis dan osteomyelitis sekunder yang disebabkan

oleh penyakit vaskular perifer.

Osteomyelitis sering menyertai penyakit lain seperti diabetes melitus, sickel cell disease, AIDS, IV drug

abuse, alkoholism, penggunaan steroid yang berkepanjangan, immunosuppresan dan penyakit sendi

yang kronik. Pemakaian prosthetic adalah salah satu faktor resiko, begitu juga dengan pembedahan

ortopedi dan fraktur terbuka.

Rasio antara pria dan wanita 2 :1.

Gejala pada hematogenous osteomyelitis pada tulang panjang umumnya adalah:

- Demam tinggi mendadak.

- Kelelahan.

- Iritabilitas.

- Malaise.

Page 12: Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

- Terbatasnya gerakan.

- Edem lokal yang disertai dengan erytem dan nyeri pada

penekanan.

Pada Hematogenous osteomyelitis pada tulang belakang:

- Onsetnya bertahap.

- Riwayat episode bekteriemi akut.

- Kemungkinan berhubungan dengan insufisiensi vaskular.

- Edem lokal, eritem, dan nyeri pada penekanan.

Pada Kronik osteomyelitis :

- Ulkus yang tidak kunjung sembuh.

- Drainase saluran sinus.

- Kelelahan yang berkepanjangan.

- Malaise.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan :

- Demam ( timbul hanya pada 50 % neonatus ).

- Edem.

- Terasa hangat.

- Berfluktuasi.

- Nyeri pada palpasi.

- Terbatanya gerakan ekstremitas.

- Drainase saluran sinus.

1. ARTHRITIS SUPURATIF AKUTa. Definisi

Rheumatoid arthritis (RA) adalah suatu penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis sendi-sendi. Rheumatoid arthritis dapat juga menyebabkan

Page 13: Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

peradangan dari jaringan sekitar sendi-sendi, begitu juga pada organ-organ lain dalam tubuh.

Suatu sendi adalah dimana dua tulang-tulang bertemu untuk mengizinkan gerakan dari bagian-bagian tubuh. Arthritis berarti peradangan sendi. Peradangan sendi dari rheumatoid arthritis menyebabkan pembengkakan, nyeri, kekakuan, dan kemerahan pada sendi-sendi. Peradangan dari penyakit rheumatoid dapat juga terjadi pada jaringan-jaringan sekitar sendi-sendi, seperti tendon-tendon, ligamen-ligamen, dan otot-otot.

Pada beberapa pasien-pasien dengan rheumatoid arthritis, peradangan kronis menjurus pada kerusakkan dari tulang rawan (cartilage), tulang, dan ligamen-ligamen, menyebabkan kelainan bentuk sendi-sendi. Kerusakan pada sendi-sendi dapat terjadi pada awal penyakit dan dapat menjadi progresif. Lagi pula, studi-studi telah menunjukan bahwa kerusakan yang progresif pada sendi-sendi tidak harus berkorelasi dengan derajat dari nyeri, kekakuan, atau pembengkakan yang hadir pada sendi-sendi.

Penyakit autoimun adalah penyakit yang terjadi ketika jaringan-jaringan tubuh dengan sembarangan (salah mengira) diserang oleh sistim imunnya sendiri. Sistim imun adalah suatu organisasi yang kompleks dari sel-sel dan antibodi-antibodi yang diciptakan secara normal untuk mencari dan membasmi penyerbu-penyerbu tubuh, terutama infeksi-infeksi. Pasien-pasien dengan penyakit autoimun mempunyai antibodi-antibodi didalam darahnya yang menargetkan jaringan-jaringan tubuhnya sendiri, dimana mereka dapat berkaitan dengan peradangan. Karena ia dapat mempengaruhi beragam organ-organ tubuh lain, rheumatoid arthritis dirujuk sebagai suatu penyakit sistemik dan adakalanya disebut penyakit rheumatoid.

http://www.totalkesehatananda.com/rheumatoid1.html

b. Etiologi

Page 14: Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

Penyebab rheumatoid arthritis tidak diketahui. Walaupun agen-agen infeksius seperti virus-virus, bakteri-bakteri, dan jamur telah lama dicurigai, tidak satupun telah dibuktikan sebagai penyebab. Penyebab rheumatoid arthritis adalah suatu area penelitian yang sangat aktif diseluruh dunia. Beberapa ilmuwan-ilmuwan percaya bahwa kecenderungan mengembangkan rheumatoid arthritis mungkin diturunkan/diwariskan secara genetik. Dicurigai bahwa infeksi-infeksi tertentu atau faktor-faktor dalam lingkungan mungkin mencetuskan sistim imun untuk menyerang jaringan-jaringan tubuh sendiri, berakibat pada peradangan pada beragam organ-organ tubuh seperti paru-paru atau mata-mata. sdfg

Tanpa peduli pada pencetus yang tepat, akibatnya adalah suatu sistim imun yang disiapkan untuk memajukan peradangan pada sendi-sendi dan adakalanya jaringan-jaringan lain dari tubuh. Sel-sel imun, disebut lymphocytes, diaktifkan dan pesuruh-pesuruh (kurir) kimia (cytokines, seperti tumor necrosis factor/TNF dan interleukin-1/IL-1) diekspresikan pada area-area peradangan.

Faktor-faktor lingkungan juga kelihatannya memainkan beberapa peran dalam menyebabkan rheumatoid arthritis. Akhir-akhir ini, ilmuwan-ilmuwan telah melaporkan bahwa merokok meningkatkan risiko mengembangkan rheumatoid arthritis.

c. Faktor predisposisi

heumatoid arthritis adalah penyakit reumatik biasa, yang mempengaruhi sekitar 1,3 juta orang di Amerika Serikat, berdasarkan data sensus saat ini. Penyakit tersebut tiga kali lebih umum terdapat pada perempuan daripada laki-laki. Ia menimpa semua ras dengan sama. Penyakit tersebut dapat mulai pada semua usia, tetapi paling sering dimulai setelah umur 40 tahun dan sebelum 60. Dalam beberapa keluarga, beberapa anggota dapat dipengaruhi, memberi kesan sebagai dasar genetika untuk kekacauan ini.

http://www.ahliwasir.com/products/122/0/Rheumathoid-Arthritis

d. Manifestasi klinis

Page 15: Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

Gejala-gejala rheumatoid arthritis datang dan pergi, tergantung pada derajat peradangan jaringan. Ketika jaringan-jaringan tubuh meradang, penyakitnya aktif. Ketika peradangan jaringan surut/mereda, penyakitnya tidak aktif (dalam remisi). Remisi-remisi dapat terjadi secara spontan atau dengan perawatan, dan dapat berlangsung berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun. Selama remisi-remisi, gejala-gejala penyakit hilang, dan pasien-pasien umumnya merasa baik. Ketika penyakitnya kembali aktif (kambuh), gejala-gejala kembali. Kembalinya aktivitas penyakit dan gejala-gejala disebut suatu flare. Perjalanan dari rheumatoid arthritis bervariasi dari pasien ke pasien, dan periode-periode dari flare-flare dan remisi-remisi adalah khas.

e. Ketika penyakit aktif, gejala-gejala dapat termasuk kelelahan, kehilangan nafsu makan, demam derajat rendah, nyeri-nyeri otot dan sendi, dan kekakuan. Kekakuan otot dan sendi biasanya paling terasa pada pagi hari dan setelah periode-periode ketidakaktifan. Arthritis adalah umum selama flare-flare penyakit. Juga selama flare-flare, sendi-sendi seringkali menjadi merah, bengkak, sakit, dan sensitif. Ini terjadi karena jaringan pelapis dari sendi (synovium) meradang, berakibat pada produksi cairan sendi (synovial fluid) yang berlebihan. Synovium juga menebal dengan peradangan (synovitis).

f. Pada rheumatoid arthritis, beragam sendi-sendi biasanya meradang dalam suatu pola yang simetris (kedua sisi tubuh terpengaruh). Sendi-sendi kecil dari kedua tangan-tangan dan pergelangan-pergelangan tangan seringkali terlibat. Pekerjaan-pekerjaan kehidupan harian yang mudah, seperti memutar tombol-tombol pintu dan membuka botol-botol dapat menjadi sulit selama flare-flare. Sendi-sendi kecil dari kaki juga biasanya terlibat. Adakalanya, hanya satu sendi yang meradang. Ketika hanya satu sendi yang terlibat, arthritis dapat meniru peradangan sendi yang disebabkan oleh bentuk-bentuk arthritis lain, seperti gout atau infeksi sendi. Peradangan kronis dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan-jaringan tubuh, tulang rawan (cartilage) dan tulang. Ini menjurus pada suatu kehilangan tulang rawan dan erosi dan kelemahan dari tulang-tulang dan begitu juga otot-otot, berakibat pada kelainan bentuk, kehancuran, dan kehilangan fungsi dari sendi. Jarang, rheumatoid arthritis dapat bahkan mempengaruhi sendi yang bertanggung jawab pada pengencangan pita-pita suara kita untuk merubah nada suara kita, sendi cricoarytenoid. Ketika sendi ini meradang, ia dapat menyebabkan keparauan suara.

g. Karena rheumatoid arthritis adalah suatu penyakit sistemik, peradangannya dapat mempengaruhi organ-organ dan area-area tubuh lain daripada sendi-sendi. Peradangan dari kelenjar-kelenjar mata-mata dan mulut dapat menyebabkan kekeringan dari area-area ini dan dirujuk sebagai sindrom Sjogren. Peradangan rheumatoid dari selaput/pelapis paru (pleuritis) menyebabkan sakit dada dengan bernapas yang dalam atau batuk. Jaringan paru sendiri dapat juga meradang, dan adakalanya simpul-simpul (nodul-nodul) peradangan (rheumatoid nodules) berkembang dalam paru-paru. Peradangan dari jaringan/selaput yang mengelilingi jantung (pericardium), disebut pericarditis, dapat menyebabkan suatu sakit dada yang secara khas berubah dalam intensitas ketika berbaring atau bersandar kedepan. Penyakit rheumatoid dapat mengurangi jumlah sel-sel darah merah (anemia) dan sel-sel darah putih. Sel-sel putih yang berkurang dapat dikaitkan dengan suatu pembesaran limpa (dirujuk sebagai sindrom Felty) dan dapat meningkatkan risiko

Page 16: Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

infeksi-infeksi. Benjolan-benjolan keras dibawah kulit (rheumatoid nodules) dapat terjadi sekitar siku-siku dan jari-jari tangan dimana seringkali ada tekanan. Meskipun nodul-nodul ini biasanya tidak menyebabkan gejala-gejala, adakalanya mereka dapat terinfeksi. Suatu komplikasi serius yang jarang, biasanya dengan penyakit rheumatoid yang sudah berjalan lama, adalah peradangan pembuluh darah (vasculitis). Vasculitis dapat merusak penyediaan darah pada jaringan-jaringan dan menjurus pada kematian jaringan. Ini paling sering awalnya terlihat sebagai area-area hitam yang kecil sekali sekitar dasar-dasar kuku atau sebagai borok-borok kaki.

h.Artritis Infeksiosa : Infeksi Pada Cairan & Jaringan sendi

i.

Artritis Infeksiosa adalah infeksi pada cairan (cairan sinovial, cairan rongga sendi)

dan jaringan dari suatu sendi.

PENYEBAB

Organisme penyebab infeksi (terutama bakteri), biasanya mencapai sendi melalui

aliran darah, tetapi suatu sendi bisa terinfeksi secara langsung melalui

pembedahan, penyuntikan atau suatu cedera.

Bakteri apa yang paling sering menyebabkan infeksi tergantung kepada usia

penderita.

Bayi dan anak kecil sering terinfeksi oleh stafilokokus, Hemophilus influenza dan

bakteri basilus gram negatif.

Dewasa dan anak yang lebih tua sering terinfeksi oleh gonokokus (bakteri

penyebab gonore), stafilokokus dan streptokokus.

Virus (misalnya HIV, parvovirus dan virus penyebab rubella, gondongan dan

Page 17: Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

hepatitis B) bisa menginfeksi sendi pada berbagai usia.

Infeksi sendi menahun sering disebabkan oleh tuberkulosis atau infeksi jamur.

GEJALA

Anak-anak biasanya mengalami demam dan nyeri dan cenderung rewel.

Biasanya anak tidak mau menggerakkan sendi yang terkena karena pergerakan

dan perabaan menyebabkan nyeri.

Pada anak yang lebih tua dan orang dewasa yang mengalami infeksi bakteri atau

virus, gejala biasanya dimulai sangat tiba-tiba.

Sendi tampak merah dan teraba hangat, pergerakan dan perabaan akan terasa

sangat nyeri.

Cairan yang terkumpul dalam sendi yang terinfeksi, menyebabkan sendi

membengkak dan kaku.

Penderita juga bisa mengalami demam dan menggigigil.

Sendi-sendi yang sering terkena adalah lutut, bahu, pergelangan tangan,

panggul, jari dan sikut.

Jamur atau mikobakteria (bakteri penyebab tuberkulosis dan infeksi sejenis)

biasanya menyebabkan gejala yang tidak terlalu berat.

Sebagian besar infeksi bakteri, jamur dan mikobakteria, hanya mengenai satu

sendi atau kadang-kadang mengenai beberapa sendi.

Contohnya, bakteri yang menyebabkan penyakit Lyme paling sering menyerang

sendi lutut, bakteri gonokokus dan virus bisa menyerang beberapa sendi pada

saat yang sama.

DIAGNOSA

Biasanya diambil contoh cairan sendi untuk pemeriksaan terhadap sel darah

Page 18: Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

putih, bakteri dan organisme lainnya.

Laboratorium hampir selalu dapat menumbuhkan dan menentukan bakteri

penyebab infeksi dari cairan sendi, selama penderita belum mendapatkan terapi

antibiotik.

Tetapi bakteri penyebab gonore, penyakit Lyme dan sifilis sulit ditemukan pada

cairan sendi.

Pemeriksaan darah dilakukan karena bakteri dari sendi yang terinfeksi sering

muncul dalam aliran darah.

Untuk membantu menentukan sumber infeksi, dilakukan pemeriksaan cairan

spinal, flegmon dan air kemih.

PENGOBATAN

Antibiotik diberikan segera setelah dicurigai suatu infeksi, meskipun belum

diperoleh hasil laboratorium yang mengidentifikasi kuman penyebabnya.

Pada awalnya diberikan antibiotik yang bisa membunuh hampir semua bakteri.

Jika diperlukan, antibiotik lainnya diberikan kemudian.

Pada awalnya antibiotik diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah),

agar tercapai jumlah obat yang cukup, yang sampai ke sendi yang terinfeksi.

Meskipun jarang, antibiotik bisa disuntikkan langsung ke dalam sendi yang

terinfeksi.

Jika antibiotiknya tepat, biasanya perbaikan akan terjadi dalam waktu 48 jam.

Untuk mencegah pengumpulan nanah, yang bisa merusak sendi, nanah

dikeluarkan melalui bantuan sebuah jarum. Jika sendi tidak dapat dijangkau

dengan jarum, kadang-kadang dimasukkan suatu selang untuk mengeluarkan

nanahnya.

Jika pengaliran nanah dengan jarum atau selang tidak berhasil, dilakukan

artroskopi atau pembedahan.

Pada awalnya penggunaan bidai bisa membantu meringankan nyeri, tetapi bisa

Page 19: Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

menyebabkan kekakuan dan kehilangan fungsi yang menetap.

Infeksi yang disebabkan jamur diobati dengan obat anti jamur.

Infeksi yang disebabkan tuberkulosis diobati dengan kombinasi antibiotik.

Infeksi virus biasanya akan membaik dengan sendirinya. Yang diperlukan hanya

pengobatan untuk nyeri dan demam.

Jika infeksi mengenai sendi buatan, pemberian antibiotik saja biasanya tidak

cukup. Setelah pemberian antibiotik selama beberapa hari, diperlukan

pembedahan untuk mengganti sendi terinfeksi dengan sendi buatan yang baru.

2. TULANGa. Anatomi (struktur dan fungsi)

Struktur tulang panjang

Epiphysis ProksimalLokasi : ujung atas

Diaphysis / CorpusLokasi : batang

Epiphysis DistalLokasi : ujung bawah

MetaphysisGambar

Page 20: Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

Arah potongan melintang

Page 21: Li Modul 9 Lbm 1 Hafid

Substansi kompakta : bagian luar tampak sbg massa padat

Spongiosa : bagian dalam yg berlubang saperti bunga karang

Cavum Medullare : bagian dalam di dalam substansia spongiosa, diisi medulla ossium

Medulla ossium flava : sumsum tulang kuning berisi sel lemak

Medulla ossium rubra : sumsum tulang merah yang memproduksi granula leukosit

Periosteum : pembungkus luar tulang, melapisi substansia kompakta kecuali bagiang berkartilago

Serabut Sharpey :serabut-serabut kolagen berjalan dari periosteum ke tulang di bawahnya