LENS_WINDO JULIOARDI_AKAMIGAS BALONGAN_ Peran Mahasiswa Sebagai Pemberdaya Masyarakat Dalam...

10
LOMBA ESSAY NASIONAL (LENS) Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia Unggul melalui Pendidikan Masyarakat Berkelanjutan” JUDUL ESSAY: Peran Mahasiswa sebagai Pemberdaya Masyarakat dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas guna Mensukseskan Indonesia Menuju Asean Economic Community 2015 OLEH: Windo Julioardi (12030077) Teknik Kimia / 2013 AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN INDRAMAYU 2015

description

ESSAY INI LOLOS MENJADI SALAH SATU DARI 10 FINALIS ESSAY TERBAIK DI LOMBA ESSAY NASIONAL UNY

Transcript of LENS_WINDO JULIOARDI_AKAMIGAS BALONGAN_ Peran Mahasiswa Sebagai Pemberdaya Masyarakat Dalam...

Page 1: LENS_WINDO JULIOARDI_AKAMIGAS BALONGAN_ Peran Mahasiswa Sebagai Pemberdaya Masyarakat Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas Guna Mensukseskan Indonesia Menuju Asean Economic

LOMBA ESSAY NASIONAL (LENS)

“Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia Unggul melalui

Pendidikan Masyarakat Berkelanjutan”

JUDUL ESSAY:

Peran Mahasiswa sebagai Pemberdaya Masyarakat dalam Meningkatkan

Sumber Daya Manusia Berkualitas guna Mensukseskan Indonesia Menuju

Asean Economic Community 2015

OLEH:

Windo Julioardi (12030077)

Teknik Kimia / 2013

AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN

INDRAMAYU

2015

Page 2: LENS_WINDO JULIOARDI_AKAMIGAS BALONGAN_ Peran Mahasiswa Sebagai Pemberdaya Masyarakat Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas Guna Mensukseskan Indonesia Menuju Asean Economic

1

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari definisi Pendidikan menurut

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS diatas sudah jelas

menyatakan bahwa pendidikan termasuk investasi jangka panjang dalam bentuk

suatu kebaikan, dan kebaikan tersebut adalah ilmu pengetahuan yang bermanfaat

bagi diri sendiri dan tentunya untuk orang lain. Meningkatkan pendidikan yang

luas dan merata adalah salah satu cita-cita Negara Indonesia untuk menjadikan

warganya yang lebih maju dan madani. Menurut The World Bank mengenai

sistem pendidikan bahwa Indonesia memiliki sistem pendidikan terbesar ketiga di

wilayah Asia dan bahkan terbesar keempat di dunia setelah China, India dan

Amerika Serikat. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut pemerintah dalam

Undang-undang Pendidikan Nasional No. 2 tahun 1989 telah berupaya

mengimplementasikan program wajib belajar 9 tahun yakni semua warga negara

Indonesia yang berusia 7 - 12 tahun wajib menamatkan pendidikan dasar dengan

program 6 tahun di SD (Sekolah Dasar) dan 12-15 tahun untuk wajib menamatkan

3 tahun di SLTP (Sekolah Lanjut Tingkat Pertama).

Tabel data BPS Persentase Penduduk Partisipasi Sekolah 2013

(Sumber: http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1532)

UMUR MASIH SEKOLAH TIDAK SEKOLAH LAGI

5-9 68,75 0,10

10-14 97,58 2,11

15-19 71,72 27,84

20-24 18,66 80,89

25-29 4,48 95,13

30-34 1,63 97,85

35-39 0,55 98,64

40-44 0,46 98,02

45+ 0,18 90,55

Jumlah/Total 26,66 67,51

Page 3: LENS_WINDO JULIOARDI_AKAMIGAS BALONGAN_ Peran Mahasiswa Sebagai Pemberdaya Masyarakat Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas Guna Mensukseskan Indonesia Menuju Asean Economic

2

Namun setelah meninjau dari data hasil survei Badan Pusat Statistik

mengenai Persentase Penduduk Partisipasi Sekolah rupanya program wajib belajar

9 tahun belum efektif dalam meningkatkan pendidikan, data tersebut menyatakan

bahwa pada tahun 2013 jumlah penduduk yang masih sekolah sebesar 26,39%

sedangkan yang tidak sekolah lagi tercatat sebesar 65,80% dan sisanya adalah

penduduk yang belum pernah sekolah. Berdasarkan laporan Education for All

Global Monitoring Report yang dikeluarkan oleh UNESCO 2011, tingginya

angka putus sekolah menyebabkan peringkat indeks pembangunan rendah.

Indonesia berada di peringkat 69 dari 127 negara dalam Education Development

Index. Data-data tersebut membuktikan bahwa masih tingginya jumlah penduduk

Indonesia yang belum mendapatkan pendidikan secara maksimal, hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor internal maupun eksternal. Dari beberapa faktor

tersebut biaya pendidikan yang sulit dijangkau masyarakat masih menjadi

penyebab utama putus sekolah di Indonesia, banyak warga miskin yang tidak

mampu dalam finansial memilih berhenti sekolah dan memutuskan untuk bekerja

padahal mereka belum memiliki skill atau keahlian.

Sesuai dalam KTT ASEAN ke-21 di Phnom Penh tahun 2012, Indonesia

ditunjuk sebagai motor penggerak dalam mengintegrasikan kekuatan Asia

Tenggara di dunia global. Bersama-sama dengan Singapura dan Thailand,

Indonesia berada di baris terdepan dalam mengimplementasikan konsep-konsep

AEC (ASEAN Economic Community) yang telah disepakati. Menurut persetujuan

MAE (Ministers Asean Econimic) dalam The 44th ASEAN Economic Ministers

and the 8th ASEAN Economic Community Council (AECC) meetings bahwa AEC

akan dimulai pada tanggal 31 Desember 2015. AEC bertujuan untuk menciptakan

pasar tunggal dan basis produksi yang ditandai dengan bebasnya aliran barang,

jasa, investasi, tenaga kerja terampil dan perpindahan barang modal secara lebih

dan mendunia. Di era Indonesia menuju AEC 2015 ini tentunya banyak sekali

tantangan yang akan dihadapi yakni salah satunya adalah Laju peningkatan Impor

dan Ekspor, hampir seluruh perusahaan makro maupun mikro berlomba-lomba

menciptakan jasa serta produk yang mampu bertahan di pasaran. Secara tidak

langsung untuk mensukseskan misi perusahaan tersebut, mereka melakukan

seleksi yang cukup ketat dalam tahap rekrutmen pekerjanya guna mendapatkan

Page 4: LENS_WINDO JULIOARDI_AKAMIGAS BALONGAN_ Peran Mahasiswa Sebagai Pemberdaya Masyarakat Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas Guna Mensukseskan Indonesia Menuju Asean Economic

3

Sumber Daya Manusia yang unggul sehingga mampu menunjang keberhasilan

perusahaan dalam mempertahankan eksistensinya. Menelaah permasalahan ini

yang kemudian dikaitkan dengan hasil survei BPS mengenai Persentase Penduduk

Partisipasi Sekolah diatas, rasanya sangat berat sekali persiapan yang harus

ditempuh negara. Pada saat AEC telah terbentuk, persaingan tenaga kerja di

wilayah ASEAN akan lebih luas. Maka tuntutan akan SDM yang berkualitas

dalam segala hal menjadi suatu kewajiban yang baru. Menurut data, hampir 67%

atau 2/3 penduduk Indonesia berpendidikan akhir SMP ke bawah. Jauh

dibandingkan dengan negara lain, seperti Singapura, Malaysia, dan Filiphina yang

80% lulusannya berpendidikan akhir SMA dan pendidikan tinggi. Besarnya

jumlah penduduk Indonesia yang putus sekolah dan tidak memiliki keahlian ini

secara langsung akan menambah jumlah pengangguran serta berimbas pada

peningkatan jumlah penduduk miskin di Indonesia.

Tahun Jumlah Penduduk Miskin (Juta Orang)

Kota Desa Kota+Desa

2009 11,91 20,62 32,53

2010 11,1 19,93 31,02

Maret 2011 11,05 18,97 30,02

Sep-11 10,95 18,94 29,89

maret 2012 10,65 18,49 29,13

Sep-12 10,51 18,09 28,59

Mar-13 10,33 17,74 28,07

Sep-13 10,63 17,92 28,55

Tabel data BPS Jumlah Penduduk Miskin,

(Sumber: http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1494)

Terbukti pada hasil survei Badan Pusat Statistik mengenai Jumlah total

Penduduk miskin di Indonesia tercatat pada tahun 2013 adalah sebesar 28,55

orang dengan rincian jumlah penduduk miskin dari kota sebanyak 10,63 juta

orang dan dari desa sebanyak 17,92 juta orang. Dalam keadaan seperti ini,

Indonesia dinilai sangat belum siap dalam menghadapi persaingan global di era

ASEAN Economic Community 2015.

Page 5: LENS_WINDO JULIOARDI_AKAMIGAS BALONGAN_ Peran Mahasiswa Sebagai Pemberdaya Masyarakat Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas Guna Mensukseskan Indonesia Menuju Asean Economic

4

Untuk menindaklanjuti semua permasalahan tersebut sudah saatnya peran

mahasiswa sebagai kaum “elit” intelektual dibutuhkan, mahasiswa sebagai garda

perubahan bangsa harus dapat mengaplikasikan teori yang telah didapat di dunia

kampus kedalam masyarakat. Sesuai dengan UU RI No.12 tahun 2012 tentang

Perguruan Tinggi pada pasal 1 poin 9 menyatakan bahwa Tridharma perguruan

tinggi yang selanjutnya disebut Tridharma adalah kewajiban Perguruan Tinggi

untuk menyelenggarakan Pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat. Dan pada poin 10 menyatakan bahwa Pengabdian kepada masyarakat

adalah sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan Teknologi

untuk memajukan kesejahteraan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini

sudah sangat jelas bahwa mahasiswa memiliki kewajiban penuh dalam

memberdayakan masyarakat dengan cara mengabdi dan merealisasikan ilmu

dibidangnya guna memecahkan masalah yang sedang terjadi di masyarakat.

Corazon G azano, selaku dosen University of San Carlos, Phipina dalam

International Conference , Directions and Strategies Response to Asean

Economic Community 2015 menyebutkan bahwa peran mahasiswa di bidang

akademik dalam AEC adalah melakukan penelitian. Karena dengan penelitian

mahasiswa dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam mengidentifikasi

masalah yang sedang terjadi entah dibidang eksak maupun sosial serta dapat

menemukan terobosan inovasi dalam solusinya. Adapun program-program

mahasiswa yang ternyata selama ini dapat menstimulasi masyarakat sehingga

mampu bersaing di era Indonesia menuju AEC 2015 antara lain;

1. Program pendidikan non-formal

Pendidikan pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu formal dan non-

formal, untuk pendidikan formal diadakan oleh instansi pendidikan resmi

seperti Sekolah dan Perguruan tinggi sedangkan untuk pendidikan non-formal

adalah pendidikan yang dilakukan oleh komunitas pendidik atau sivitas yang

sedang menerapkan poin ke 3 dari Tridharma Perguruan Tinggi yakni

pengabdian masyarakat. Salahsatu contoh pendidikan non-formal yaitu

penyuluhan, definisi Penyuluhan Berdasarkan Undang-undang No. 16 Tahun

2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K)

Page 6: LENS_WINDO JULIOARDI_AKAMIGAS BALONGAN_ Peran Mahasiswa Sebagai Pemberdaya Masyarakat Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas Guna Mensukseskan Indonesia Menuju Asean Economic

5

adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mau

dan mampu menolong dan mengorganisasikan dalam mengakses informasi

informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai

upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan

kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi

lingkungan hidup. Kegiatan inilah yang biasa digunakan sebagai jembatan

pendidikan antara Mahasiwa dengan masyarakat dalam meneruskan ilmu

pengetahuan yang didapatkan dari perkuliahan ataupun dari hasil penelitian

yang telah dilakukan.

2. Program padat karya dan pelatihan

Berdasarkan data produktivitas 2013 yang dirilis Asian Productivity

Organization, produktivitas tenaga kerja Indonesia sebesar US$9.500.

Dengan asumsi Rp11.000 per dolar AS, produktivitas tenaga kerja Indonesia

setara Rp104,5 juta per pekerja per tahun. Angka produktivitas tenaga kerja

Indonesia ini di bawah Singapura yang mencapai US$92.000 atau Rp1,012

miliar, Malaysia US$33.000 atau Rp363,3 juta, dan Thailand US$15.400 atau

Rp169,4 juta. Bahkan, produktivitas tenaga kerja Indonesia berada di bawah

rata-rata negara Asean yang sebesar US$10.700 atau Rp117,7 juta. Dengan

program padat karya ini mahasiswa diharapkan dapat membantu pemerintah

dalam meningkatkan produktivitas masyarakatnya sehingga dapat

mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Contoh nyata dalam program

padat karya yang dapat diaplikasikan oleh mahasiswa untuk masyarakat

antaralain; Pelatihan pembuatan kerajinan tangan unik dari limbah sehingga

memiliki nilai jual, atau dengan memberikan pelatihan terobosan metode

alternatif dari cara pengolahan hasil komoditas lokal sehingga memiliki nilai

jual yang tinggi dibanding pengolahan dengan metode sebelumnya.

Sebagai tambahan, mahasiswa juga bisa memberikan pelatihan bahasa

inggris umum kepada masyarakat awam karena dalam era AEC 2015 nanti

tidak menutup kemungkinan transaksi bebas dengan negara lain akan

dilakukan, maka bahasa inggris sebagai bahasa internasional sangat penting

Page 7: LENS_WINDO JULIOARDI_AKAMIGAS BALONGAN_ Peran Mahasiswa Sebagai Pemberdaya Masyarakat Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas Guna Mensukseskan Indonesia Menuju Asean Economic

6

dipelajari guna memperlancar negosiasi dalam transaksi perdagangan bebas

nanti.

3. Program berbasis lingkungan hidup

Definisi dari Lingkungan Hidup Menurut Undang-undang No. 32 Tahun

2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah

kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,

termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,

kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup

lain. Definisi tersebut sudah jelas memaparkan bahwa lingkungan adalah

tempat keberlangsungan hidup manusia yang sudah sepatutnya dijaga dan

dilestarikan. Negara yang alamnya terawat dan teratur akan mampu

memperoleh Sumber Daya Alam yang optimal sehingga hal tersebut akan

meningkatkan kualitas pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu dengan adanya program ini diharapkan mahasiswa dapat

membimbing masyarakat dalam merevolusi mentalnya sehingga masyarakat

tersebut mampu menjaga dan melestarikan alam sekitarnya. Contoh kegiatan

program ini seperti; Penanaman 1000 pohon, Reklamasi pantai dengan

menanam bakau, pengoptimalan penanaman pada lahan sawah yang kosong,

dan masih banyak kegiatan berbasis lingkungan alam lainya.

Sebenarnya masih banyak program kreatif lainya yang secara langsung

mapun tidak langung dapat diaplikasikan, namun pemaparan dari ketiga program

diatas penulis berharap agar mahasiswa Indonesia dapat memenuhi perannya

sebagai agen perubahan serta sebagai partner pemerintah dalam memberdayakan

masyarakat sehingga menjadi lebih produktif dan terdidik. Selain itu, dengan

adanya peran serta Mahasiswa dalam kampanye persiapan Indonesia menuju AEC

2015 ini diharapkan bisa membantu pemerintah dalam menyadarkan seluruh

warga Indonesia akan pentingnya persiapan Indonesia yang lebih mapan agar era

AEC ini bukan menjadi bumerang permasalahn bagi bangsa melainkan hal ini

dapat diartikan sebagai tantangan untuk Indonesia agar menjadi bangsa yang maju

dan mampu bersaing dengan negara Asean lainya.

Page 8: LENS_WINDO JULIOARDI_AKAMIGAS BALONGAN_ Peran Mahasiswa Sebagai Pemberdaya Masyarakat Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas Guna Mensukseskan Indonesia Menuju Asean Economic

LAMPIRAN

Page 9: LENS_WINDO JULIOARDI_AKAMIGAS BALONGAN_ Peran Mahasiswa Sebagai Pemberdaya Masyarakat Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas Guna Mensukseskan Indonesia Menuju Asean Economic

Lampiran 2:

Formulir Pendaftaran Lomba Esai

HIMA Pendidikan Luar Sekolah

“Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia Unggul melalui Pendidikan

Masyarakat Berkelanjutan”

1. Nama Lengkap : Windo Julioardi

2. Tempat Tanggal Lahir : Cirebon, 13 Juli 1995

3. NIM/ Jurusan : 12030077 / Teknik Kimia

4. Perguruan Tinggi : Akademi Minyak dan Gas Balongan

5. Alamat asal : Jalan Raya kanci,kilometer 9. Ds kanci kulon .

Dusun 1. Rt04. Rw01. CIREBON.

6. Alamat Sekarang : Jalan Talang Tembaga ,Rt 02, Rw 01,

Kelurahan Lemah Abang, Kota Indramayu,

Provinsi Jawa Barat, Kode Pos 45212.

7. No. HP : +6287829151726

8. E-mail : [email protected]

9. Facebook : Windo Julioardi

10. Judul Essay : “Peran Mahasiswa sebagai Pemberdaya

Masyarakat dalam Meningkatkan Sumber Daya

Manusia Berkualitas guna Mensukseskan

Indonesia Menuju Asean Economic Community

2015”

Indramayu,

Windo Julioardi

_______________

Page 10: LENS_WINDO JULIOARDI_AKAMIGAS BALONGAN_ Peran Mahasiswa Sebagai Pemberdaya Masyarakat Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas Guna Mensukseskan Indonesia Menuju Asean Economic

Lampiran 3:

SCAN BUKTI PEMBAYARAN LENS (LOMBA ESSAY NASIONAL)

2015

SCAN KARTU TANDA MAHASISWA A/N WINDO JULIOARDI