economic growth II

27
Chapter Eight 1 ® BAB 8 Pertumbuhan Ekonomi II Tutorial PowerPoint Sebagai pendamping MAKROEKONOMI, edisi ke-6. N. Gregory Mankiw oleh Mannig J. Simidian

description

Bab 8

Transcript of economic growth II

Page 1: economic growth II

Chapter Eight 1

®

BAB 8

Pertumbuhan Ekonomi II

Tutorial PowerPoint

Sebagai pendamping

MAKROEKONOMI, edisi ke-6.N. Gregory Mankiw

oleh

Mannig J. Simidian

Page 2: economic growth II

Chapter Eight 2

Model Solow tidak menjelaskan kemajuan teknologi tapi,

menganggapnya sebagai hal pasti dan menunjukkan bagaimana

interaksinya dengan variabel lain dalam proses pertumbuhan

ekonomi.

Page 3: economic growth II

Chapter Eight 3

Untuk memeriksa bagaimana kebijakan publik suatu negara dapat

mempengaruhi tingkat dan pertumbuhan standar kehidupan warga

negara, kita harus menayakan lima pertanyaan.

1) Apakah sebaiknya masyarakat menabung lebih banyak atau sedikit?

2) Bagaimana kebijakan dapat mempengaruhi tingkat tabungan ?

3) Adakah beberapa tipe investasi yang kebijakan sebaiknya dorong?

4) Apa institusi yang memastikan sumber-sumber daya ekonomi

dimanfaatkan sebaik-baiknya ?

5) Bagaimana kebijakan dapat meningkatkan tingkat kemajuan teknologi?

Model Solow menyediakan bingkai teoretis di mana di dalamnya

kita mempertimbangkan isu-isu ini.

Page 4: economic growth II

Chapter Eight 4

Untuk memasukkan kemajuan teknologi,

Fungsi Produksi sekarang ditulis sebagai :

Y = F (K, L E)

L E mengukur jumlah pekerja.

Ini memasukkan jumlah pekerja L dan efisiensi tiap pekerja, E.

Dinyatakan bahwa output total Y bergantung pada modal K dan

pekerja L E. Esensi model ini adalah kenaikan E (efisiensi)

analog dengan kenaikan L (jumlah pekerja). Dengan kata lain,

seorang pekerja (jika dua kali lebih produktif)

dapat dianggap sebagai dua pekerja. L E berlipat ganda dan

perekonomian diuntungkan dari produksi barang dan jasa yang

meningkat.

Page 5: economic growth II

Chapter Eight 5Modalper pekerja, k

k*

Kondisi Mapan

Investasi, sf(k)

(d + n + g)k

Kemajuan teknologi menyebabkan E tumbuh pada tingkat g, dan L

tumbuh pada tingkat n jadi jumlah pekerja L E tumbuh pada

tingkat n + g. Sekarang, perubahan persediaan modal per pekerja :

Dk = i –(d+n +g)k, di mana i sama dengan s f(k).

Catat : k = K/LE dan y=Y/(L E).Jadi, y = f(k) sekarang berbeda.

Juga, bila g ditambahkan,gk diperlukan untuk menyediakan

modal pada “pekerja efektif” baru

muncul oleh kemajuan teknologi.

sf(k)

Page 6: economic growth II

Chapter Eight 6

Kemajuan teknologi yang mengoptimalkan-tenaga kerja pada tingkat g

mempengaruhi model pertumbuhan Solow dengan cara yang hampir

sama sebagaimana dilakukan pertumbuhan populasi pada tingkat n.

Sekarang karena k didefinisikan sebagai jumlah modal per pekerja

efektif, kenaikan jumlah pekerja efektif karena kemajuan teknologi cenderung mengurangi k. Pada kondisi mapan, investasi sf(k) mengatasi

dengan tepat penurunan pada k karena depresiasi, pertumbuhan populasi,

dan kemajuan teknologi.

Penting…

Page 7: economic growth II

Chapter Eight 7

Modal per pekerja efektif adalah konstan pada kondisi mapan.

Karena y = f(k), output per pekerja efektif juga konstan. Namun

efisiensi tiap pekerja aktual tumbuh pada tingkat g. Jadi, output per

pekerja, (Y/L = y E) juga tumbuh pada tingkat g. Output total

Y = y (E L) tumbuh pada tingkat n + g.

Page 8: economic growth II

Chapter Eight 8

Konsumsi kondisi-mapan dimaksimalkan jika

MPK = d + n + g,

disusun ulang, MPK - d = n + g.

Yakni, pada tingkat modal Kaidah Emas, produk marjinal modal neto,

MPK - d, sama dengan tingkat pertumbuhan output total, n + g. Karena

perekonomian aktual mengalami baik pertumbuhan populasi dan

kemajuan teknologi, kita harus menggunakan kriteria ini untuk

mengevaluasi apakah perekonomian aktual ini memiliki modal lebih

banyak atau sedikit daripada perekonomian kondisi mapan Kaidah Emas.

Pengenalan kemajuan teknologi juga memodifikasi kriteria untuk

Kaidah Emas. Tingkat modal Kaidah Emas sekarang didefinisikan

sebagai kondisi mapan yang memaksimalkan konsumsi per pekerja

efektif. Jadi, kita dapat menunjukkan bahwa konsumsi kondisi-mapan

per pekerja efektif adalah :c*= f (k*) - (d + n + g) k*

Page 9: economic growth II

Chapter Eight 9

Modal per pekerja efektif k = K/(E L) 0

Output per pekerja efektif y = Y/ (E L) = f(k) 0

Output per pekerja Y/L = y E g

Output total Y = y (E L) n + g

Page 10: economic growth II

Chapter Eight 10

Sejauh ini kita telah memperkenalkan kemajuan teknologi ke dalam

model Solow untuk menjelaskan pertumbuhan berkelanjutan pada

standar kehidupan.

Mari kita sekarang mendiskusikan apa yang terjadi ketika teori

menemui kenyataan.

Page 11: economic growth II

Chapter Eight 11

Menurut model Solow, kemajuan teknologi menyebabkan nilai banyak

variabel untuk naik bersama-sama pada kondisi mapan.

Sifat ini disebut pertumbuhan berimbang (balanced growth).

Pada kondisi mapan, output per pekerja, Y/L, dan persediaan modal per

pekerja, K/L, keduanya tumbuh pada tingkat g, yang adalah tingkat

kemajuan teknologi. Ini konsisten dengan data AS di mana g bernilai

sekitar 2 persen secara konsisten sejak 50 tahun lalu.

Kemajuan teknologi juga mempengaruhi harga-harga faktor.

Pertumbuhan upah riil pada tingkat kemajuan teknologi, tapi harga sewa

modal riil tetap konstan setiap saat. Lagi, selama 50 tahun terakhir, upah

riil telah meningkat 2 persen dan telah meningkat hampir sama dengan

GDP riil. Namun, harga sewa modal riil (pendapatan modal riil dibagi

persediaan modal) telah sekitar sama.

Page 12: economic growth II

Chapter Eight 12

Sifat mengejar ketertinggalan disebut konvergensi.

Jika tidak ada konvergensi, negara yang awalnya miskin

akan tetap miskin.

Model Solow membuat prediksi tentang kapan

konvergensi akan terjadi. Menurut model, apakah dua

perekonomian akan bertemu bergantung pada mengapa

mereka berbeda pada awalnya (yaitu, tingkat tabungan,

tingkat pertumbuhan populasi, dan akumulasi human capital).

Page 13: economic growth II

Chapter Eight 13

Perbedaan pendapatan adalah hasil dari :

1) Faktor-faktor produksi seperti kuantitas modal fisik dan human

capital

2) Efisiensi dalam penggunaan faktor-faktor produksi

Secara sederhana, pekerja di negara miskin tidak memiliki alat dan

keterampilan, atau mereka tidak memanfaatkan alat dan keterampilan-

nya secara optimal.

Page 14: economic growth II

Chapter Eight 14

Dalam model Solow, pertanyaan sentralnya adalah

apakah kesenjangan besar antara kaya dan miskin

disebabkan oleh perbedaan akumulasi modal, atau

perbedaan fungsi produksi.

Page 15: economic growth II

Chapter Eight 15

Tingkat tabungan menentukan tingkat modal dan output kondisi-mapan.

Suatu tingkat tabungan tertentu menghasilkan kondisi mapan Kaidah

Emas, yang memaksimumkan konsumsi per pekerja. Mari kita gunakan

Kaidah Emas untuk menganalisis tingkat tabungan AS.

Produk marjinal modal

neto dari depresiasi

(MPK – d)

Tingkat pertumbuhan

output total

(n + g)

Ingat bahwa pada kondisi mapan Kaidah Emas, (MPK – d) = (n + g)

Page 16: economic growth II

Chapter Eight 16

Jumlah modal pada kondisi mapan Kaidah Emas

Jika perekonomian beroperasi

dengan modal lebih sedikit daripada

kondisi mapan Kaidah Emas,

maka (MPK – d > n + g)

Jika perekonomian beroperasi

dengan modal lebih banyak daripada

kondisi mapan Kaidah Emas,

maka (MPK – d < n + g)

Page 17: economic growth II

Chapter Eight 17

Produk marjinal modal

neto setelah depresiasi

(MPK – d)

Tingkat pertumbuhan

output total

(n + g)

Untuk membuat perbandingan ini di perekonomian AS, kita perlu

menaksir tingkat pertumbuhan output (n + g) dan produk marjinal

modal neto (MPK – d). GDP AS tumbuh sekitar 3 persen per tahun,

jadi, n + g = 0.03. Kita dapat menaksir produk marjinal modal neto

dari fakta-fakta berikut :

Page 18: economic growth II

Chapter Eight 18

Kita menyelesaikan tingkat depresiasi d dengan

membagi persamaan 2 dengan persamaan 1:

dk/k = (0.1y)/(2.5y)

d = 0.04

Dan kita menyelesaikan produk marjinal modal (MPK)

dengan membagi persamaan 3 dengan persamaan 1:

(MPK k)/k = (0.3y)/(2.5y)

MPK = 0.12

1) Persediaan modal sekitar 2,5 kali GDP satu tahun, atau k = 2.5y

2) Depresiasi modal sekitar 10 persen GDP, atau dk = 0.1y

3) Pendapatan modal sekitar 30 persen GDP, atau MPK k = 0.3y

Jadi, sekitar 4 persen persediaan modal terdepresiasi tiap tahun, dan

produk marjinal modal sekitar 12 persen per tahun. Produk marjinal

modal neto, MPK – d, sekitar 8 persen per tahun.

Page 19: economic growth II

Chapter Eight 19

Kita sekarang dapat melihat bahwa pengembalian modal

(MPK – d = 8 persen per tahun) jauh di atas tingkat pertumbuhan

perekonomian (n + g = 3 persen per tahun).

Ini mengindikasikan bahwa persediaan modal pada perekonomian AS

jauh di bawah tingkat Kaidah Emas. Dengan kata lain, jika AS

menabung dan menginvestasikan bagian yang lebih banyak dari

pendapatannya, ia akan tumbuh lebih cepat dan akhirnya mencapai

kondisi mapan dengan

konsumsi lebih tinggi.

Page 20: economic growth II

Chapter Eight 20

Tabungan masyarakat adalah selisih antara apa yang pemerintah

terima dalam pendapatan pajak dikurangi apa yang dibelanjakannya.

Ketika pengeluaran > pendapatan, terjadi defisit anggran

Ketika pengeluaran < pendapatan, terjadi surplus anggaran

Tabungan swasta adalah tabungan yang dilakukan rumah tangga

dan perusahaan.

Page 21: economic growth II

Chapter Eight 21

Negara-negara mungkin memiliki berbagai tingkat produktivitas

sebagian karena mereka memiliki berbagai institusi yang mengatur

alokasi sumber daya mereka yang langka.

Sebagai contoh, tradisi legal suatu negara adalah institusi. Contoh

lain adalah kualitas pemerintah sendiri dan tingkat korupsi yang

ada dalam infrastruktur politik.

Page 22: economic growth II

Chapter Eight 22

Model Solow menunjukkan bahwa pertumbuhan berkelanjutan

dalam pendapatan per pekerja harus berasal dari kemajuan teknologi.

Model Solow, namun, menganggap kemajuan teknologi sebagai

variabel eksogen, dan karenanya tidak menjelaskannya.

Page 23: economic growth II

Chapter Eight 23

?

Teori Pertumbuhan Endogen menolak

asumsi dasar Solow tentang perubahan teknologi

eksogen (yang berasal dari luar).

Page 24: economic growth II

Chapter Eight 24

Mulai dengan fungsi produksi sederhana : Y = AK, di mana Y adalah

output, K adalah persediaan modal, dan A adalah konstanta yang

mengukur jumlah output yang dihasilkan tiap unit modal (perhatikan

fungsi produksi ini tidak memiliki pengembalian modal yang kian

menurun). Satu unit modal tambahan menghasilkan A unit output

tambahan berapapun modal yang ada. Ketiadaan pengembalian modal

yang kian menurun ini merupakan perbedaan kunci antara model

pertumbuhan endogen ini dan model Solow.

Kita gambarkan akumulasi modal dengan persamaan yang mirip dengan yang telah kita gunakan : DK = sY - dK. Persamaan ini menyatakan bahwa

perubahan persediaan modal (DK) sama dengan investasi (sY) dikurangi

depresiasi (dK). Kita gabungkan persamaan ini dengan fungsi produksi,susun ulang, dan mendapat : DY/Y = DK/K = sA – d.

Page 25: economic growth II

Chapter Eight 25

DY/Y = DK/K = sA - d

Persamaan ini menunjukkan apa yang menentukan tingkat pertumbuhan

output DY/Y. Perhatikan bahwa sepanjang sA > d, pendapatan

perekonomian tumbuh selamanya, bahkan tanpa asumsi kemajuan

teknologi eksogen.

Pada model Solow, tabungan mendorong pertumbuhan sementara, tapi

pengembalian modal yang kian menurun akhirnya mendorong

perekonomian mendekati kondisi mapan di mana pertumbuhan hanya

bergantung pada kemajuan teknologi eksogen.

Sebaliknya, pada model pertumbuhan endogen, tabungan dan investasi

bisa mendorong pertumbuhan yang berkesinambungan.

Page 26: economic growth II

Chapter Eight 26

Penghancuran Kreatif

Schumpeter menyatakan bahwa kemajuan ekonomi berasal dari

proses penghancuran kreatif. Menurut Schumpter, penggerak

kemajuan adalah pengusaha dengan ide untuk produk baru, cara

baru menhasilkan produk lama atau beberapa inovasi lain.

Page 27: economic growth II

Chapter Eight 27

Efisiensi tenaga kerja (Efficiency of labor)

Kemajuan teknologi yang mengoptimalkan-tenaga kerja

(Labor-augmenting technological progress)

Teori pertumbuhan endogen ( Endogenous growth theory)