lengkap bab 1-5

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lapangan Terbang adalah salah satu hal yang paling bermanfaat dalam hal transportasi di zaman sekarang ini. Semua transportasi yang memerlukan jarak yang jauh dan waktu yang lama dapat dipersingkat waktu tempuhnya dengan menggunakan pesawat. Semua orang bisa dibilang sudah dapat menikmati kenyamanan terbang dengan pesawat terbang saat ini. Oleh karena itu, fasilitas yang menunjang untuk pesawat itu dapat terbang menjadi sangat penting. Fasilitas-fasilitas yang dimaksud diantaranya adalah Apron, Runway, Taxiway dan juga fasilitas penunjang-penunjang teknis lainnya yang menjadi pelengkap bagi bandara itu sendiri seperti drainase yang baik dan juga jalan masuk ke bandara yang dapat terjangkau dengan mudahnya. Dalam perancangan sebuah Lapangan Terbang juga tentunya tidak hanya bisa dilakukan oleh satu disiplin ilmu yaitu Teknik Sipil saja karena hal-hal lain yang ada dalam perancangan lapangan terbang tersebut juga membutuhkan bantuan-bantuan dari disiplin ilmu lain seperti saat elektrifikasi bandara dan juga perancangan desain bandara agar bandara tersebut tampak lebih bagus bentuknya.

Transcript of lengkap bab 1-5

Page 1: lengkap bab 1-5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lapangan Terbang adalah salah satu hal yang paling bermanfaat dalam

hal transportasi di zaman sekarang ini. Semua transportasi yang memerlukan

jarak yang jauh dan waktu yang lama dapat dipersingkat waktu tempuhnya

dengan menggunakan pesawat. Semua orang bisa dibilang sudah dapat

menikmati kenyamanan terbang dengan pesawat terbang saat ini. Oleh karena

itu, fasilitas yang menunjang untuk pesawat itu dapat terbang menjadi sangat

penting. Fasilitas-fasilitas yang dimaksud diantaranya adalah Apron, Runway,

Taxiway dan juga fasilitas penunjang-penunjang teknis lainnya yang menjadi

pelengkap bagi bandara itu sendiri seperti drainase yang baik dan juga jalan

masuk ke bandara yang dapat terjangkau dengan mudahnya. Dalam

perancangan sebuah Lapangan Terbang juga tentunya tidak hanya bisa

dilakukan oleh satu disiplin ilmu yaitu Teknik Sipil saja karena hal-hal lain

yang ada dalam perancangan lapangan terbang tersebut juga membutuhkan

bantuan-bantuan dari disiplin ilmu lain seperti saat elektrifikasi bandara dan

juga perancangan desain bandara agar bandara tersebut tampak lebih bagus

bentuknya.

Tetapi dalam makalah kali ini penulis akan fokus membahas tentang

pengertian tentang Lapangan Terbang itu sendiri dan memfokukan

pembahasan tentang Bandara Internasional Sultan Mahmud Badarudin II

yang terletak di kota Palembang.

1.2 Rumusan Masalah

Apa saja pengembangan yang akan dilakukan pada Bandara Sultan

Mahmud Badarudin II Palembang?

Page 2: lengkap bab 1-5

1.3 Tujuan Penelitian

Menjelaskan detail pengembangan yang akan dilakukan pada Bandara

Internasional Sultan Mahmud Badarudin II Palembang

1.4 Manfaat Penelitian

Menambah pengetahuan mahasiswa tentang Lapangan Terbang dan

juga detail dari Lapangan Terbang tersebut yang nanti sehingga dapat

bermanfaat saat akan melakukan perencanaan.

Page 3: lengkap bab 1-5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bandar Udara

Bandar udara atau bandara memiliki pengertian yang berasal dari kata

"bandar" (tempat berlabuh) dan "udara". Bandar udara diartikan sebagai "suatu

tempat di darat atau di air di mana pesawat udara dapat mendarat untuk

menurunkan atau mengangkut penumpang dan barang, mengadakan perbaikan

atau mengisi bahan bakar. Maka, arsitektur bandara dapat diartikan sebagai suatu

wadah yang berfungsi menampung perpindahan orang atau barang dari suatu

mode angkutan ke kendaraan udara atau sebaliknya. Di dalamnya menyangkut

bangunan terminal (terminal building), tempat parkir pesawat terbang (apron),

parkir kendaraan darat, jalan, jalur hijau.

Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa Pura

adalah "lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan

kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara

untuk masyarakat". Berdasarkan klasifikasi atau status bandara, menurut

pelayanannya sesuai dengan rute penerbangan dan peranan pemerintah dapat

dibedakan atas: bandara internasional, bandara domestik, bandara internasional

dan domestik. Status bandara berpengaruh pula terhadap panjang landasannya

yang sesuai dengan jelajah pesawat terbangnya. Berdasarkan sumber (Ditjen

Perhubungan Udara), panjang minimal landasan yang dimiliki bandara sesuai

dengan klasifikasinya, yakni bandara internasional 2.350 m, bandara pusat utama

1.850 m, bandara propinsi 1.250 m, dan bandara perintis 750 m.

Wujud dasar suatu bandara umumnya dikelompokkan menjadi dua bagian,

sebagai berikut :

1. Terminal Building yang di dalamnya terdapat

Bangunan terminal sebagai fasilitas wadah kegiatan penanganan

penumpang dan barang, kegiatan airlines, pengelolaan dan kegiatan

lain yang mendukungnya.

Page 4: lengkap bab 1-5

Hanggar dari pesawat sebagai wadah kegiatan pemeliharaan

pesawat.

Fasilitas pemeliharaan bandara, termasuk pemadam kebakaran

Apron, untuk fasilitas bongkar muat barang dan penumpang serta

juga wadah kegiatan pelayanan teknis pesawat.

2. Landasan pacu (runway) yang meliputi prinsip pengaturan tata letak

runway yang dapat dibagi jadi 3 bagian, yakni: single runway, paralel

runway dan divergent runway. Pengaturan ini dapat dikembangkan lebih

lanjut yang dipengaruhi oleh kebutuhan panjangnya, jumlah dan arah

runway.

2.2 Terminal Building

Terminal Penumpang adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan

menaikkan dan menurunkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda

transportasi serta pengaturan kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum.

Dapat disimpulkan bahwa terminal penumpang bandar udara adalah

prasarana transportasi di kawasan lapangan terbang di daratan dan/atau perairan

dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara

mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang dan/atau

pos, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi

dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan

fasilitas penunjang lainnya sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi.

2.3 Fungsi Lapangan Terbang

Lapangan Terbang berfungsi sebagai suatu tempat dengan segala

perlengkapan beserta gedungnya, dipakai untuk pemberangkatan, pendaratan dan

pelayanan bagi pesawat terbang dengan segala muatannya, berupa penumpang dan

barang. Artinya, bandara merupakan tempat perpindahan dari sub sistem angkutan

udara ke udara, udara ke darat atau udara ke air. Dewasa ini fungsi bandar udara

telah banyak bergeser dibeberapa belahan dunia. Pergeseran dimaksud adalah

pengelolaan bandar udara yang semula berfungsi sebagai tempat

Page 5: lengkap bab 1-5

tujuan (destination airport) berubah atau bertambah menjadi tempat transit (transit

airport) yang sekaligus merupakan kawasan bisnis (aerometropolitan).

2.4 Jenis Terminal

Terminal penumpang menurut jenisnya terdiri dari :

Terminal penumpang umum, yaitu terminal penumpang yang

menampung kegiatan-kegiatan operasional, komersial dan

administrasi bagi pelayanan penumpang, baik dengan penerbangan

berjadwal maupun tidak berjadwal.

Terminal penumpang khusus yaitu terminal penumpang yang

diperuntukan bagi penumpang umum dengan pelayanan khusus

dan hanya dimanfaatkan pada waktu-waktu tertentu antara lain :

o Terminal haji yaitu terminal penumpang yang diperuntukan

bagi kegiatan pelayanan jemaah haji dan barang bawaannya

Dalam pemrosesan penumpang berangkat, maka

pemeriksaan calon haji dan bagasi kabinnya sesuai dengan

persyaratan keselamatan operasi penerbangan harus

dilakukan pemeriksaan security oleh petugas di

asrama/karantina haji, sedangkan pemeriksaan dokumen

dilakukan oleh terminal penumpang.

o Terminal VIP yaitu terminal penumpang yang diperuntukan

bagi kegiatan pelayanan tertentu sebagai pejabat tinggi

negara dan tamu negara. Pemeriksaan dilakukan seperti

pemeriksaan pada penumpang umum. Perencanaan

bangunan terminal VIP dapat terpisah atau menyatu dengan

bangunan terminal penumpang umum.

o Terminal TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yaitu terminal

penumpang yang diperuntukan bagi kegiatan pelayanan

TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dan barang bawaannya.

Pemeriksaan dilakukan seperti pemeriksaan pada

penumpang umum. Perencanaan bangunan terminal TKI

Page 6: lengkap bab 1-5

dapat terpisah atau menyatu dengan bangunan terminal

penumpang umum.

Menurut kegiatannya daerah-daerah bangunan dapat dibagi dalam:

Daerah Gedung Terminal : Merupakan pust dari segala kegiatan

pengelolaan manusia, barang dan pesawat. Perlu diperhatikan

hubungan-hubungan (langsung dan tidak langsung) antara

kegiatan-kegiatan di daerah bangunan lainnya. Di termiunal

penumpang terjadi transisi penumpangm, bagasi, pos, barang,

makanan, bahan bakar antara angkutan darat dan udara.

Daerah Penerbangan Umum dan Lokal (Commercial fixed base

operations areas). : Untuk kegiatan jual beli dan sewa pesawat

ringan, parkir, perawatan dan perbaikan, charter, penyemprotan,

helicopter, pendidikan, dsb. Hubungan dengan kegiatan lain di

pelabuhan udara perlu dipertimbangkan dalam perencanaan daerah

bangunan lapangan terbang.

Daerah Hangar :

Untuk persiapan-persiapan pesawatnya terdiri dari :

Daereah dekat tempat bongkar muat pesawat untuk

peralatan dan bahan ringan pelayanan pesawat

Daerah dekat parkir apron pesawat untuk perawatan

diantara jadwal terbangnya.

Daerah hangar dan sekitarnya untuk perawatan berat

pesawat lengkap. Luas daerah ini diperngaruhi oleh sifat

dan ruang lingkup perawatan. Yang terakhir ini tergantung

dari pola jaringan udaranya dan fasilitas besat diperlukan di

tempat penernbangan-penerbangan asal, tujuan dan

membalik (originating/ mulai, ending/berakhir dan turn-

around points). Kemungkinan perluasan harus

diperhitungkan dalam perencanaannya.

Page 7: lengkap bab 1-5

Daerah Cargo :

Luasnya tergantung dari sistem pengelolaan dan banyaknya

muatan yang ditangani supaya bisa berjalan efisien. Bisa

menyatu dengan gedung terminal dan bisa mencakup pos,

daerah pengelolaan pos dan kiriman barang ringan (paket pos)

bisa direncanakan dekat daerah kargo atau dekat / menjadi satu

dengan daerah gedung terminal penumpang sesuai intensitas

kegiatan pos.

Daerah Parkir Pesawat (Parking Apron) :

Untuk perawatan yang perlu waktu di tanah agak lama.

Sebaiknya disediakan parking apron terpisah untuk pesawat-

pesawat type executive general aviation.

Daerah Khusus :

Untuk peralatan yang akan dipakai dalam keadaan darurat yang

harus bisa mencapai langsung semua daerah sekeliling lapangan

udara. Demikian juga diperlukan daerah khusus untuk peralatan

yang akan dipakai untuk perawatan umum pelabuhan udara. Jadi

sebaiknnya didekat fasilitas pendaratan seperti landasan dan

taxiway dan jalan masuk lapangan udara, tetapi tidak perlu

berdekatan dengan gedung terminal penumpang ataupun daerah

bongkar muat barang.

Page 8: lengkap bab 1-5

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Bandara Sultan Mahmud Badarudin II

3.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian yaitu pada hari Senin, 18 November 2014

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Studi Lapangan

3.4 Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dikelola melalui metode pengamatan

lapangan

Page 9: lengkap bab 1-5

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Penjelasan Singkat Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang

Menurut wikipedia.com (2014), Bandara Internasional Sultan Mahmud

Badaruddin II (kode IATA: PLM) adalah bandar udara internasional yang

melayani kota Palembang, Sumatera Selatan dan sekitarnya. Bandara ini

terletak di wilayah KM.10 Kecamatan Sukarame. Bandara Internasional

Sultan Mahmud Badaruddin II dioperasikan oleh PT Angkasa Pura 2. Nama

bandara ini diambil dari nama Sultan Mahmud Badaruddin II (1767-1862),

seorang Pahlawan Nasional Indonesia melawan VOC-Belanda yang pernah

memimpin Kesultanan Palembang Darussalam (1803-1819). Panjang

landasan pacu (run way) Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II sehingga

menjadi 13/31 berukuran 3.571 kali 45 ms (11,716 × 148 kaki), lebar 45

meter diatas permukaan Beton sejak September 2014.

Gambar 3.1.1: Tampak Atas Runway Bandara SMB II

Sumber: https://citralautanteduh.wordpress.com

Page 10: lengkap bab 1-5

Menurut penjelasan dari Kepala Bidang Teknis Sultan Mahmud

Badarudin II, Bandara Sultan Mahmud Badarudin II adalah Bandara yang

mempunyai fasilitas yang cukup lengkap dibandingkan dengan bandara-

bandara yang ada di Indonesia sekarang ini. Kapasitas Runway dan juga

Taxiway yang sudah cukup memadai adalah keunggulan lain dari bandara

Sultan Mahmud Badarudin II Palembang.

Menurutnya, Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang Cukup

Menjadi favorit bagi pesawat-pesawat yang mengalami trouble dalam

perjalanannya dan menjadi tempat divert bagi pesawat-pesawat yang harus

landing di kota terdekat. Oleh karena itu, fasilitas-fasilitas yang ada pada

bandara Sultan Mahmud Badarudin II teruslah ditingkatkan dari tahun ke

tahun sesuai dengan Masterplan yang telah dirancang oleh Kementrian

Perhubungan pada tahun 2010.

Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang dapat dikategorikan

sebagai Bandara Internasional karena panjang Runwaynya mencapai 3.000

meter sedangkan batas minimum bahwa sebuah bandara dapat disebut sebagai

bandara Internasional adalah panjang Runway 2.350 meter

4.2 Rencana Pembangunan (Masterplan) Sultan Mahmud Badarudin II

Palembang

Page 11: lengkap bab 1-5

Dari Masterplan yang didapatkan dari website Kementrian Perhubungan

Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang mempunyai 3 (tiga) tahap

pengembangan yang menitik beratkan pada pengembangan Terminal

Penumpang Domestik sehingga Bandara Sultan Mahmud Badarudin II

Palembang dapat menampung lebih banyak penumpang yang datang maupun

pergi. Menurut Kepala Bidang Teknis dari bandara Sultan Mahmud Badarudin

II Palembang, Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang ditargetkan

dapat mengangkut 3.000.000 (Tiga Juta) Penumpang pada akhir 2014. Sampai

pada Bulan November 2014 Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang

telah melampaui setengah dari target yang diberikan dengan mencapai

2.600.000 (Dua Juta Enam Ratus Ribu) Penumpang. Tentu saja ini adalah

pencapaian target yang baik dan akan terus naik sampai akhir tahun 2014.

Page 12: lengkap bab 1-5

Seperti halnya dengan fasilitas, target Perkembangan Lalu Lintas

Angkutan Udara pada Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang juga

dibagi menjadi tiga tahap.

Pada Akhir tahun 2014 Perkembangan Tahap II dengna target hampir 3

juta kemungkinan dapat dicapai.

Page 13: lengkap bab 1-5

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan :

Berdasarkan pada pembahasan yang ada di atas, dapat disimpulkan hal

sebagai berikut ini :

Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang adalah Bandara yang

mempunyai fasilitas yang cukup lengkap dan bertaraf internasional

berdasarkan berbagai aspek yang dimiliki oleh bandara tersebut.

Masterplan Perancangan Bandara Sultan Mahmud Badarudin II yang telah

dibuat sangat memenuhi standar dan cukup untuk menjadikan Bandara

Sultan Mahmud Badarudin II Palembang sebagai Bandara kebanggaan

masyarakat Sumatera Selatan dan Palembang.

5.2 Saran :

Penambahan panjang Runway atau jumlah Runway jika memungkinkan

akan sangat bagus agar dapat menampung trafic udara yang lebih banyak lagi.

Sehingga pemenuhan target penumpang dalam satu tahun dapat dicapai

dengan lebih cepat.

Page 14: lengkap bab 1-5

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Internasional_Sultan_Mahm

ud_Badaruddin_II, diakses pada 19 November 2014

https://citralautanteduh.wordpress.com/2011/06/09/10-bandara-dengan-

landasan-pacu-terpanjang-di-indonesia/, diakses pada 19 November

2014

http://hubud.dephub.go.id/?en/kepmen/index/page:3, diakses pada 20

November 2014