LEMBAR PERNYATAAN -...

65
i  

Transcript of LEMBAR PERNYATAAN -...

Page 1: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

i

 

Page 2: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

ii

 

Page 3: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar stara 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat,19 Juni 2009

Eneng Susliah

 

Page 4: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

iv

ABSTRAK

Eneng Susliah

Peranan Dzikir dalam Mengatasi Problematika Keluarga di Yayasan

Nursyifa’ Menteng Jakarta Pusat

Perkembangan zaman yang selalu berubah selalu menuntut manusia untuk

mampu memenuhi segala tantangan hidup, kesanggupan untuk dapat bertahan

dalam menghadapi segala permasalahan dalam keluarga haruslah dihadapi dengan

sikap tenang dan tentram, dan akal yang sehat itu sangat penting. Usaha

memperoleh solusi dan meminta pertolongan kepada Allah SWT dengan cara

berdzikir dan do’a harus terus menerus dilakukan.

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan perubahan kepada

setiap orang agar lebih hati-hati dalam menyelesaikan segala permasalahan-

permasalahan yang ada dalam keluarga, karena setiap orang pasti mempunyai

masalah tergantung bagaimana cara mereka untuk menyikapinya.

penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Pada penelitian ini penulis bermaksud mengungkap fakta-fakta yang

tampak di lapangan dan dianalisa serta disajikan dalam suatu pandangan yang

utuh tentang peranan dzikir dalam mengatasi problematika keluarga di Yayasan

Nursyifa’ Menteng Jakarta pusat. Dalam hal ini, penulis melakukan wawancara

langsung dengan ketua yayasan dan pasien yang mengikuti dzkir dalam mengatasi

problematika keluarga.

Dari Penelitian ini Penulis dapat menyimpulkan, bahwa hasil dari peranan

dzikir yang dilakukan di Yayasan Nursyifa’ dalam mengatasi problematika

keluarga antara lain sebagai berikut: dapat bertambahnya keimanan pasien,

sehingga menimbulkan ketenangan batin, mampu menghadapi masalah-masalah

baik masalah ringan maupun berat dengan baik dan berfikir positif, dan

kekhusu’an dalam beribadah kepada Allah SWT. Adapun dzikir yang dilakukan di

Yayasan Nursyifa adalah dzikir secara jamaah (bersama-sama).

 

Page 5: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur atas segala nikmat penulis

limpahkan ke hadirat AIIah SWT Yang Maha Besar dengan segala kebesarannya,

dan Maha Kuasa dengan segala Kekuasaannya, yang telah memberikan hidayah

kepada hamba-hamba yang mengharap keridhaan-Nya, yang dengan rahmat dan

hidayah-Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dan

shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar

Muhammad saw beserta keluarga dan para sahabatnya serta para pengikut

sunnahnya dari masyrik sampai maghrib hingga akhir zaman.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak

sedikit hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi baik yang menyangkut

pengumpulan bahan, prosedur maupun kondisi objektif di lapangan dan

sebagainya. Namun dengan pertolongan Allah SWT dan kesungguhan serta kerja

keras penulis akhirnya dapat melewati kesulitan itu dan semuannya tidak lepas

dari bimbingan dan bantuan dar berbagai pihak. Oleh karna itu dalam kesempatan

ini penulis ingin sekali mengungkapkan rasa kasih yang tulus dan ikhlas serta

penghargaan yang setinggi-tingginya kepad:

1. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Drs. Muhamad Lutfi, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam.

3. Ibu Nasichah, MA, selaku Sekjur BPI yang telah membantu penulis dalam

pengurusan nilai-nilai mata kuliah.

 

Page 6: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

vi

4. Drs. H. Mahmud Jalal. MA. Sebagai pembimbing yang telah memberikan

ide-ide kreatifitas dan memberikan dorongan kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Azwar Chotib selaku Dosen Penasehat Akademik

Ketua Yayasan Nursyifa’ Bpk Retno Wilopo, SE, MM dan Asisten-asisten

pembimbing dzikir

7. Ibu HJ. Retno Dewi Selaku konselor di Yayasan Nursyifa’

8. Drs. H. Tarmi, selaku Kepala Laboratorium Fakultas Dakwah dan

Komunikasi.

9. Bapak dan ibu Dosen khususnya yang mengajar pada jurusan BPI yang

telah mencurahkan ilmu mereka kepada penulis selama mengikuti kuliah.

10.Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah

memberikan pelayanan kepada penulis selama mengikuti kuliah. Petugas

perpustakaan baik pusat maupun fakultas, yang memberikan semangat

penulis untuk terus mencari berbagai informasi.

11. Teristimewa Ibunda Hj. Apinah dan Ayahanda H. Acuh Suharta, Berkat

spirit, cinta dan kasih sayang serta pengorbanan beliau, Skripsi ini dapat

terselesaikan, semua ini menjadi salah satu kebanggan bagiku, karena telah

mewujudkan impian beliau yaitu menjadikan anaknya seorang sarjana.

Semoga Allah senantiasa membalas semua jasa dan pengorbananmu

dengan limpahan rahmat-nya.

 

Page 7: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

vii

12. Kepada kedua kakakku, adik-adikku, serta kedua keponakanku yang lucu-

lucubermain dengan kalian memberikan keceriaan dan semangat pada

penulis, serta menghilangkan sedikit stres.

13. Khusus kepada sahabat-sahabat yang sudah begitu besar memberikan arti

dalam hidup sampai terbentuk makna pasti” persahabatan sejati” Laily,

Jefriadi, Maryanah, Ruyatna, Lia, Hera, Terimakasih atas dukungan dan

sarannya, Semoga Persahabatan kita abadi.

14. Kepada Om Manan, Mba’Sofie yang selalu memotivasi dan membantu

penulis ketika sedang mengalami kesulitan dalam segala hal.

15. Teman seangkatan BPI 2005, Fitri, Astuti, Sinta, Kasma, Rahmat, Mulya,

Maya, Yuni, Riri, Reninta, Bima, Dino, Wahyu, Dwika, Antie, Ina, kiki,

Yeni, Galuh, Qori, Ade, Mupi, Jaya, Jamal, Sukron, Bari.

16. To all my belance friends in EL-Barq boarding home. Thanks for

confortaibel and famili gather condition. So I can realize for writing this

vapper Quickly.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini sangat penulis

harapkan. Semoga Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan taufik dan hidayah-

Nya kepada kita semua.

Jakarta, 19 Juli 2009

Penulis

 

Page 8: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... i

ABSTRAK .................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................... 5

C. Tinjauan dan Manfaat Penelitian ............................................ 6

D. Tinjauan Pustaka .................................................................... 7

E. Metodologi Penelitian ............................................................ 8

F. Sistematika Penulisan ............................................................. 11

BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................... 13

A. Peranan Dzikir .......................................................................... 13

1. Pengertian Peranan .............................................................. 13

2. Jenis-jenis Peranan .............................................................. 14

3. Pengertian Dzikir ................................................................ 15

4. Macam-macam Dzikir ......................................................... 17

5. Tujuan Dzikir ...................................................................... 19

6. Manfaat Dzikir .................................................................... 20

7. Bentuk-bentuk Dzikir .......................................................... 22

B. Problematika Keluarga.............................................................. 24

1. Pengertian Problematika Keluarga ....................................... 24

2. Bentuk-bentuk Problematika Keluarga ................................ 26

3. Faktor Penyebab Munculnya Problematika Keluarga........... 28

4. Cara Mengatasi Problematika Keluarga .............................. 31

 

Page 9: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

ix

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG YAYASAN NURSYIFA ... 33

A. Sejarah Berdiri dan Perkembangan Yayasan Nursyifa ............ 33

B. Visi Misi dan Tujuan Yayasan Nursifa .................................... 34

C. Program Yayasan Nursifa ....................................................... 35

D. Sarana dan Prasarana Yayasan Nursifa.................................... 39

BAB IV TEMUAN DAN ANALIS .......................................................... 42

A. Deskripsi Informan ................................................................. 42

B. Pelaksanaan Dzikir di Yayasan Nursyifa ................................. 48

C. Peranan Dzikir Dalam Mengatasi Problematika Keluarga ....... 57

BAB V PENUTUP .................................................................................. 60

A. Kesimpulan ............................................................................. 60

B. Saran ...................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 62

LAMPIRAN

 

Page 10: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

x

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ajaran Islam mengandung banyak petunjuk (bimbingan) dalam segala

bidang kehidupan, maka untuk menjaga agar manusia jangan sampai

mengalami penderitaan yang lebih jauh, bimbingan Allah yang terdapat dalam

al-Quran dan sunah Rasul dapat digunakan oleh setiap orang yang

memahaminya dan dapat pula dimanfaatkan oleh para ahli di bidangnya.1

Jika diperhatikan dengan seksama, manusia dalam kehidupan sehari-

hari akan terlihat dengan bermacam perilaku. Maksudnya adalah ketika

mempunyai masalah ada yang kelihatan tegar, acuh dan di bawa santai, ada

pula yang gelisah, sering mengeluh, bersedih hati, tidak semangat dan terasa

berat memikul tanggung jawab dalam kehidupannya.2

Sebagai makhluk sosial sering kali didengar banyak orang yang

mengatakan bahwa ia sedang menghadapi masalah. Arti dari kata masalah

adalah “sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan)”.3 Dalam setiap tahap

perkembangan manusia akan menemui permasalahan. Mulai dari peristiwa

kelahiran, pernikahan maupun peristiwa kematian, dampak psikologisnya

kesemuanya berada dalam lingkup kehidupan keluarga dan masyarakat.

1 Zakiah Daradjat, Psikoterapi Islam, (Jakarta: PT Bulan Bintang, 2002), cet. ke-1, h.. 25 2 Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta: PT Toko Gunung Agung, 2001), cet. ke-

23, h. 3. 3 Pusat Bahasa Departemen Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2002), edisi ketiga, h. 719.

 

Page 11: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xi

Keluarga merupakan kumpulan dari individu-individu yang satu sama

lain terkait oleh sistem kekeluargaan. Pilar utama keluarga adalah suami isteri

atau ayah dan ibu dimana dari sana berkembang sebuah keluarga besar. Ciri

hidup kekeluargaan adalah adanya ikatan emosional yang alami. Hal ini

tercermin dalam dinamika hubungan solidaritas, dimana dalam keadaan

normal terdapat rasa saling ketergantungan, saling membutuhkan serta saling

membela. Keluarga merupakan unit terkecil masyarakat.

Oleh karena itu, dalam suatu masyarakatpun sebenarnya ada sifat-sifat

kekeluargaan meski cakupannya lebih luas dibanding sifat-sifat kekeluargaan

dalam sebuah keluarga. Bahkan sesungguhnya di dalam ikatan kebangsaan

juga ada nilai-nilai kekeluargaan, yang oleh karena itu dalam membangun

bangsa bisa diambil pelajaran dari nuansa-nuansa hidup di dalam keluarga.

Bagi setiap keluarga yang sedang berada dalam situasi yang penuh

konflik, kemampuan mengendalikan diri dari anggota keluarga dipertaruhkan

pada saat itu. Sebuah keluarga diuji sampai seberapa jauh ikatan batin yang

dimiliki oleh masing-masing anggota keluarga dalam menghadapi problem di

dalam kehidupan berkeluarga. Di sini keluarga dituntut supaya mempunyai

mental spiritual yang kuat agar tidak goyah dalam menghadapi cobaan dalam

situasi dan kondisi seperti apapun.

Firman Allah SWT dalam al-Quran surat al-Baqarah ayat 155:

◆❑➔⬧◆ ❑⬧ ❑→◆

⧫◆ ◆❑ ▪→◆ ⧫☺◆

 

Page 12: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xii

Artinya:

“Dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-

buahan. Dan berikanlah berita-berita gembira kepada orang-orang

yang sabar”.

Keluarga dibangun dari individu-individu yang masing-masing

memiliki keunikan psikologis, berbeda dengan membangun rumah yang

cukup dengan pendekatan teknis (meski ada juga psikologi bangunan).

Membangun keluarga dengan menggunakan pendekatan teknis adalah sangat

keliru, karena berarti memeperlakukan manusia sebagai benda mati yang bisa

dipindah-pindah sesuka hati atau seperti binatang yang bisa digiring sesuka

pengembalanya. Manusia memiliki persepsi, cara berfikir, cara merasa yang

khas dan memiliki kehendak sesuai dengan kondisi objektif jiwanya.4

Dalam membangun keluarga haruslah didasari dengan pondasi yang

kuat yaitu agama. Dimana agama dalam sejarah kehidupan manusia

merupakan kebutuhan untuk membimbing kehidupan. Agama menurut

pengertian yang terbatas di lingkungan pemeluk agama samawi terutama

Islam, adalah merupakan perwujudan dari petunjuk Allah yang tertuang dalam

bentuk-bentuk kaidah perlindungan yang ditunjukkan kepada umat manusia

agar mereka mampu berusaha di jalan yang benar dalam rangka memperoleh

kebahagiaan dunia akhirat.5

Agama menawarkan jalan keluar yang terbaik dalam upaya mengatasi

atau menghindari permasalahan dalam keluarga, yaitu melalui pendekatan diri

4 Achmad Mubarok. Psikologi Keluarga; Dari Keluarga Sakinah Hingga Keluarga

Bangsa, (Jakarta: Bina Rena Pariwara, 2005), cet. ke-1. h. 1-2. 5 Sahilun A Nasir, Problem Kehidupan dan Pemecahannya, Suatu Pendekatan

Psikoreligius, (Jakarta: Kalam Mulia, 2003), Cet. ke-1. h. 25.

 

Page 13: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xiii

kepada Allah (Psikoreligius) berupa dzikir dan doa. Dzikir adalah ibadah yang

bisa dilaksanakan setiap detik dan setiap saat agar manusia selalu ingat dan

selalu bersyukur kepada Allah SWT.6

Ajaran Islam telah menetapkan bahwa satu-satunya sarana yang sangat

canggih untuk mensucikan dan membersihkan hati adalah dzikrullah. Dengan

melakukan dzikir, berarti seseorang tersebut sedang menghilangkan

permasalahan dan benalu dalam hati yang menjadikan penutup (tabir) antara

dirinya dengan Tuhannya.

Sudah menjadi suatu dilema, manusia selalu dihadapkan dengan

berbagai permasalahan yang sering muncul dalam kehidupan. Permasalahan

itu selalu muncul dalam perjalanan hidup setiap manusia, dimana tidak setiap

orang dapat menghadapinya dengan baik. Dalam firman Allah SWT:

⧫ ❑➔

⬧ ⧫

⬧◆ ⧫

⬧ ❑⧫

⧫☺

⧫ ➔ ◼⧫

⧫❑☺ .

Artinya:

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.

Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, Dan apabila ia mendapat

kebaikan ia amat kikir, Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,

Yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya. (QS. al-Ma’arij 70: 19-23)

Ayat di atas menjelaskan bahwa manusia selalu mendapatkan

permasalahan dalam hidupnya. Dalam mengatasi permasalahan tersebut

6 Ahmad Susanto, Samudra Dzikir. (Jakarta: Fikr, 2007), h. vii.

 

Page 14: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xiv

manusia memiliki cara yang beragam, diantaranya adalah dengan

mendekatkan diri pada Allah swt melalui dzikir.

Dzikir bisa dilakukan dengan cara sendirian maupun secara berjamaah,

banyak lembaga-lembaga yang menyelenggarakan Dzikir bersama untuk

membantu orang-orang yang ingin berdzikir. Salah satu lembaga tersebut

adalah Yayasan Nursyifa’ yang beralamat di Menteng Jakarta Pusat.

Lembaga ini mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan, diantaranya

konsultasi spiritual yang dimana pelaksanaannya menggunakan dzikir. Dzikir

di sini memang ditujukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang

sedang dihadapi oleh pasiennya (jamaahnya), diantaranya permasalahan

keluarga.

Untuk mengetahui bagaimana peranan dzikir dan pengaruhnya dalam

menghadapi permasalahan keluarga yang diselenggarakan oleh Yayasan

Nursyifa’ tersebut, maka di sini penulis bermaksud menuangkannya dalam

sebuah karya ilmiah dengan mengambil judul: Peranan Dzikir dalam

Mengatasi Problematika Keluarga di Yayasan Nursyifa’ Menteng

Jakarta Pusat.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk membatasi masalah yang akan diteliti, peneliti terfokus

kapada peranan Dzikir dalam mengatasi problematika keluarga di Yayasan

 

Page 15: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xv

Nursyifa’ Menteng-Jakarta Pusat. Dzikir di sini ditujukan untuk mengatasi

masalah keluarga yang disebabkan oleh perselingkuhan istri atau suami.

2. Perumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan dan mempermudah mencari

data, maka penulis merumuskan pada pembahasan skripsi ini, yaitu:

a. Bagaimana pelaksanaan dzikir yang dilakukan di yayasan Nursyifa’?

b. Bagaimana peranan dzikir dalam mengatasi problematika keluarga?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui pelaksanaan Dzikir yang dilakukan di yayasan

Nursyifa’.

b. Untuk mengetahui peranan dzikir dalam mengatasi problematika

keluarga yang dilakukan di yayasan Nursyifa’.

2. Manfaat Penelitian

a. Teoritis

1). Untuk menambah pengetahuan mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan Komunikasi,

Khususnya Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam mengenai

dzikir sebagai upaya dalam mengatasi problematika keluarga.

2). Dapat dijadikan referensi bagi perpustakaan serta bahan acuan

untuk penelitian selanjutnya.

 

Page 16: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xvi

b. Praktis

Dapat dijadikan rujukan bagi lembaga yang bersangkutan atau

mungkin lembaga lainnya mengenai peranan dzikir dalam mengatasi

problematika keluarga.

D. Tinjauan Pustaka

Pembahasan tentang Dziki pernah dibahas pada penelitian

sebelumnya, di antaranya: Skripsi yang ditulis oleh Ai Rahmi Nursobah

mahasiswa jurusan BPI (Bimbingan dan Penyuluhan Islam) dengan nomor

induk mahasiswa 103052028649 pada tahun 2007, dengan judul Skripsi

“Pengaruih Dzikir Terhadap Kesehatan Mental Jamaah Pondok Pesantren

As-salafiiyah Cibaregbeg, Cibeber, Cianjur”.

Di dalam skripsi ini telah dijelaskan bagaimana pengaruh dzikir

terhadap jamaah dilihat dari unsur pribadi dan ternyata dzikir ini mengena

dihati masyarakat Islam kota sebagai akibat dari penyakit psikis kehidupan

kota yang matrealistis dan penuh persaingan tapi kering nilai-nilai agama,

mendorong masyarakat kota untuk mencari spiritualitas.

Penelitian lain yang membahas tentang dzikir adalah skripsi karya Tini

Aulawiyah Komba dengan NIM 104052002000, mahasiswa jurusan Bimbingan

dan Penyuluhan Islam, dengan judul “Pengaruh Pelaksanaan Dzikir Syifa

Terhadap Kesehatan Mental Korban Pecandu Narkotika, Psikotropika, dan Zat

Adiktif (NAPZA) di Yayasan Nurus Syifa’ Kelapa Dua Jakarta Barat”.

Adapun yang membedakan penelitian skripsi penulis dengan

penelitian sebelumnya adalah subjek dan objek penelitiannya. Yang menjadi

subjek dalam penelitian ini adalah pembimbing dan pasien di Yayasan

Nursyifa’. Serta yang menjadi objek penelitian ini adalah Peranan Dzikir

 

Page 17: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xvii

Dalam Mengatasi Problematika Keluarga di Yayasan Nursyifa’ Menteng

Jakarta Pusat. Hal tersebut dikarenakan penulis merasa perlu dilakukan suatu

pengkajian dan penelitian mengenai bentuk dzikir lain yang memiliki nuansa

yang berbeda dalam upaya untuk mengatasi problematika keluarga.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian lapangan

(field research), dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut

Bogdan dan Taylor pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang diamati.7 Dalam hal ini penulis melakukan

observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi.

Sebagaimana halnya yang diungkapkan oleh Mardalis dimana

memberikan pengertian deskriptif sebagai berikut: Penelitian Deskriptif

bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku di

dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat menganalisis dan

menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada.

Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan memperoleh informasi-

informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kaitan variabel-variabel

yang diteliti.8

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

7 Lexy J. Maleong Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2000), cet. ke-11, h. 3. 8 Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara 2002), h. 22.

 

Page 18: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xviii

Penelitian ini dilakukan di Yayasan Nursyifa’ yang bertempat di Jl.

Gang Tembok no 26, Kalipasir – Menteng Raya Jakarta Pusat 10340.

Waktu penelitian dilaksanakan selama lima bulan, yaitu terhitung

dari tanggal 26 Febuari s.d 11 Juni 2009.

3. Sumber Data

Sumber data ialah unsur utama yang dijadikan sasaran dalam

penelitian untuk memperoleh data-data kongkret, dan yang dapat

memberikan informasi untuk memperoleh data yang diperlukan dalam

penelitian ini.9

Untuk menetapkan sumber data, penulis mengklasifikasikannya

berdasarkan jenis data yang dibutuhkan (dikumpulkan).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data yaitu:

a. Sumber data primer adalah pembimbing dan pasien yang ada di

yayasan Nursyifa’ menteng jakarta pusat.

b. Sumber data sekunder diambil dari dokumen-dokumenyang ada di

yayasan Nursyifa’ menteng Jakarta Pusat.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pimpinan Yayasan, satu orang

konselor, satu orang pembimbing, dan tiga pasien di Yayasan Nursyifa’. Serta

yang menjadi objek penelitian ini adalah peranan dzikir dalam mengatasi

problematika keluarga di Yayasan Nursyifa’ Menteng Jakarta Pusat.

9 E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikolog, (Jakarta: LP3S,

1998),cet.ke-1 h.29.

 

Page 19: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xix

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik-teknik komunikasi langsung dengan menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi

Dalam hal ini penulis mengamati dan memperhatikan secara langsung,

mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan

antara aspek dan fenomena tersebut. Observasi dilakukan dengan

mengamati langsung ke Yayasan Nursyifa’ untuk memperoleh

informasi sehingga data penelitian didapatkan. Dan penulis mengikuti

langsung kegiatan dzikir sebanyak empat kali.

b. Wawancara

Dalam hal ini penulis melakukan wawancara langsung kepada

pimpinan yayasan Nursyifa’ (Bpk. Reno Wilopo, SE, MM), dan Ibu

Hj. Retno Dewi selaku konselor dalam mengatasi problematika

keluarga di Yayasan NurSyifa’, Ustadz Zulkarnaen selaku pemimpin

Dzikir, serta tiga orang pasien yang melakukan dzikir, dan sama-sama

memiliki masalah keluarga.

c. Data dan Dokumentasi

Adalah data-data berupa catatan-catatan, buku-buku, arsip, dan

sebagainya, yang didapat dilapangan serta dari perpustakaan yang

dijadikan sumber literatur dalam penelitian ini.

 

Page 20: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xx

6. Teknik Penulisan

Dalam penulisan ini peneliti menggunakan teknik penulisan yang

didasarkan pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi”

yang diterbitkan oleh CeQDA (Center For Quality Development and

Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, penulis membagi

pembahasan menjadi beberapa bab yang diuraikan dalam sistematika sebagai

berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan bab pendahuluan yang mencakup latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, tinjauan pustaka metodologi penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORI

Landasan teori mengenai peranan dzikir yang meliputi

pengertian peranan, pengertian dzikir, macam-macam dzikir,

tujuan dan manfaat dzikir, bentuk-bentuk dzikir.. Dilanjutkan

dengan pembahasan tentang mengatasi problematika keluarga,

antara lain: pengertian problematika keluarga, bentuk-bentuk

problematika keluarga, beberapa faktor penyebab munculnya

problematika dalam sebuah keluarga, serta mengatasi

problematika keluarga.

BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN NURSYIFA’.

 

Page 21: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xxi

Di sini akan dijelaskan tentang gambaran umum Yayasan

NurSyifa’, yang berisi antara lain adalah sebagai berikut:

sejarah berdiri dan perkembangan Yayasan NurSyifa, visi, misi

dan tujuan Yayasan NurSyifa, program Yayasan Nursyifa’.

Sarana dan prasarana Yayasan NurSyifa.

BAB IV : TEMUAN DATA DAN ANALISIS PENELITIAN

Dalam bab ini akan terjawab semua permasalahan yang ada

dalam perumusan masalah, temuan data dan analisis penelitian

antara lain: deskripsi informan, pelaksanaan dzikir di Yayasan

Nursyifa’, harapan pembimbing terhadap pelaksanaan dzikir,

harapan pasien dalam mengatasi problematika keluarga.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan

saran-saran dari pembahasan skripsi ini.

BAB II

 

Page 22: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xxii

TINJAUAN TEORI

A. Peranan Dzikir

1. Pengertian Peranan

Kata Peranan berasal dari kata “Peran” yang berarti bagian atau

turut aktif dalam suatu kegiatan. Sedangkan peranan adalah tindakan oleh

seseorang atau sesuatu yang terutama dalam terjadinya sesuatu hal atau

peristiwa. 10

Dalam mendefinisikan peranan, para ahli sosiologi maupun

psikologi sosial, turut memberikan pendapatnya dalam mendefinisikan

peranan sebagai berikut:

a. Menurut Gross Mason dan A.W. Mc. Earhern seperti yang dikutip oleh

David Berry, mendefinisikan peranan (role) sebagai seperangkat

harapan-harapan yang dikenakan kepada individu yang menempati

kedudukan sosial tertentu.11

Dalam hal ini harapan-harapan yang dimaksud berry

merupakan bagian dari norma-norma sosial, oleh karna itu, dapat

dikatakan peranan itu ditentukan oleh norma-norma sosial dalam

masyarakat di dalam pekerjaan dan pekerjaan lainnya.

10Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2002), h.154. 11David Berry, Poko-poko Pikiran Dalam Sosiologi (Jakarta: Raja Grapindo

Persada,1995), h.99-100.

 

Page 23: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xxiii

b. Menurut Abu Ahmadi peranan adalah suatu kompleks pengharapan

manusia dan terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat

dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi sosialnya.12

Dari definisi tersebut, maka dapat dipahami bahwa peranan

adalah suatu tindakan yang dilakukan atau suatu lembaga yang

menempati kedudukan sosial tertentu, dalam situasi tertentu, untuk

menjalankan seperangkat haraan-harapan manusia,berdasarkan status

dan fungsi sosial yang dimiliki oleh lembaga tersebut.

2. Jenis-jenis Peranan

Adapun jenis-jenis peranan sebagai berikut:

a. Role Pasition ialah kedudukan sosial yang sekaligus menjadikan status

atau kedudukan dan berhubungan dengan tinggi rendahnya posisi

orang tersebut dalam stuktur sosial tertentu.

b. Role Behavior adalah cara seseorang memainkan perannya.

c. Role Perception ialah bagaimana seseorang memandang peranan

sosialnya,serta bagaimana dia harus bertindak dan berbuat atas dasar

pandangannya tersebut.

d. Role Expectation ialah peranan seseorang terhadap peranan peranan

yang dimainkannya bagi sebagian besar warga masyarakat.13

12 Abu Ahmad, Psikologi Sosial (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h.114. 13 Ahmad Sutarmadi dan Al-Tirmidzi, Peranan Dalam Pengembangan Hadits dan Fiqih

(Ciputat: LogosoWacana Ilmu,19987), h.27.

 

Page 24: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xxiv

3. Pengertian Dzikir

Secara etimologis kata dzikir berasal dari Bahasa Arab, yang

berasal dari kata fi’ill madhi ذكر يذكر ذكرا yang mempunyai arti

“mengingat atau menyebut”.14 Sedangkan menurut istilah, dzikir adalah

suatu perbuatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang untuk

mengingat tuhan yang telah menciptakannya.

Kata dzikir dalam berbagai bentuknya di temukan dalam Al-Quran

tidak kurang dari 280 kali. Kata tersebut pada mulanya digunakan oleh

pengguna bahasa arab dalam arti sinonim”lupa”. Ada juga sebagian pakar

yang berpendapat bahwa kata itu yang pada mulanya berarti”

mengucapkan dengan lidah atau menyebut sesuatu”. Maka ini kemudian

berkembang menjadi” mengingat”. Karena mengingat sesuatu seringkali

mengantar lidah menyebutnya. Demikian juga, menyebut dengan lidah

dapat mengantar hati untuk mengingat lebih banyak lagi apa yang di sebut-

sebut.15

Secara terminologis, menurut Tengku Hasby ash-Siddieqi dzikir

adalah menyebut nama Allah dengan membaca tasbih (Subhanallah), tahlil

(Laaillaahaillallah), tahmid (Alhamdulillah), hauqalah (Lahaula wa

laquwwata illa billah) dan basmalah (Bismilahirrahmanirrahim).16

14Luice Ma’luf, al-Munjid fi al-Lughati wa al-A’alam. (Bairut: al-Mahtabtu al-

Syar’iyyah, 1986), h. 236. 15 M. Quraish Shihab, Wawasan al-Quran tentang Dzikir dan Do’a, (Jakarta: Lentera

Hati, 2006), h. 10. 16M Hasbi Ash-shiddieqy, Pedoman Dzikir dan Do’a, (Semarang: Pustaka Rizki Putra,

1999), h. 36.

 

Page 25: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xxv

Mir Valiudin berpendapat bahwa dzikir adalah “senantiasa dan

terus menerus mengingat Allah yang bisa melahirkan cinta kepada Allah

SWT serta mengosongkan hati dari kecintaan pada dunia yang fana ini”.17

Muhammad Arifin Ilham mendefinisikan dzikir adalah “amal yang

paling dapat menyelamatkan manusia dari siksa Allah”.18 Sebagaimana

sabda Rasulullah saw:

م عمال انى له من عذاب هللا من ذكر هللا ما عمل ابن آد

“ Tidak ada amal yang dapat dilakukan oleh anak adam (manusia)

untuk menyelamatkannya dari siksa Allah kecuali berdzikir kepada Allah.”

(HR-Ibnu Syuaibah dan Thabrani dari sanad Hasan).19

Pengertian dzikir menurut Syaikh Helmi bin Ismail adalah terlepas

dari lalai dan lupa. Adapun yang dimaksud dengan lalai, yaitu

meninggalkan sesuatu atas kemauan pelakunya (ada unsur kesengajaan).

Sedangkan lupa, yaitu meninggalkan sesuatu bukan atas kemauan.20

Ibnu Qoyyim al-Jauziyah juga menjelaskan bahwa dzikir adalah

(mengingat Allah dengan hati dan menyebut dengan lisan) merupakan

tempat persinggahan orang-orang yang agung. Di sanalah mereka

membekali diri dan ke sanalah mereka pulang kembali.21

Dari beberapa pendapat tentang makna dzikir di atas dapat diambil

kesimpulan bahwa dzikir terdiri dari dua makna:

17Mir Valiudin, Dzikir dan Kontemplasi dalam Tasawuf, (Bandung: Pustaka Hidayah,

1996), h. 84. 18M Arifin dan Debby Nasution, Hikmah Dzikir Berjamaah. (Jakarta: Republika, 2003),, h. 9. 19Ibnu Hajar al-Asqalani, Bulugul al- Maram,h.345. 20Syaikh Helmi Bin Muhammad, Keutamaan Dzikir. (Jakarta: Pustaka al-kautsar, 2005), h. 20. 21 Ibnu Qayyim al-Jauzih, Madarijussalikin. Terjemah. (Jakarta: Pustaka al-Kautsar,

1998), h. 303.

 

Page 26: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xxvi

Pertama: dalam arti khusus, dzikir adalah mengucap kalimat

tasbih, tahmid, takbir, tahlil, istighfar dan sebagainya dengan cara tertentu,

untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kedua: makna umum, dzikir adalah berbuat kebaikan dengan

selalu ingat pada Allah, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi

larangan-Nya. Semua itu bertujuan untuk memuliakan keagungan Tuhan

sebagai sarana untuk taqarrub ila Allah (mendekatkan diri kepada Allah).

Berdasarkan pengertian peranan dan dzikir di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan peranan dzikir adalah capaian

atau tugas tertentu dari aktifitas dzikir yang merupakan manifestasi peran

tertentu dari aktifitas berdzikir yang secara langsung berdampak pada

perubahan psikologis yang meliputi sikap dan prilaku dalam mengatasi

problem-problem psikologi.

4. Macam-Macam Dzikir

a. Pengertian Dzikir Jahar

Dzikir jahar ialah dzikir dengan suara yang keras (bersuara),

dzikir yang keras ini akan membuat qalbu menjadi panas dan bila

dilakukan dengan kontinyu akan melahirkan cinta kepada Allah.”22

Dzikir Jahr dilakukan lebih mempengaruhi hati, dengan lebih

mengeraskan suara di dalam dzikir, akan lebih mudah meluluhkan hati

yang kadang-kadang keras seperti batu. Hal ini dijelaskan oleh KH.A.

Shohibul Wafa Tajul Arifin dalam bukunya ”Miftahul Shudur.” Beliau

22 Valiudin, Dzikir, h. 40.

 

Page 27: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xxvii

mengatakan, “sebagaimana batu tidak dapat dipecahkan kecuali

dengan kekuatan yang luar biasa, maka dengan demikian pula hati

manusia. Dzikir tidak akan berbekas pada seluruh gangguan jiwa,

kecuali dengan kekuatan yang luar biasa pula”.23

b. Dzikir Khafi

Gajur Ilahi menjelaskan bahwa dzikir khafi tidak dijelaskan

dengan lisan tetapi dengan hati, bahkan dengan diam dan di dalam hati,

tidak bergambar serta berbentuk kata itu, tetapi yang tertingal hanya

arti yang abstrak dari kata Allah yang selalu hadir.24

Menurut Imam Nawawi “dzikir” ada kalanya dilakukan dengan

hati dan adakalanya dilakukan dengan lisan, akan tetapi yang lebih

utama dilakukan dengan hati dan lisan secara bersamaan serta

membulatkan niatnya hanya karena Allah SWT. Jika hanya dilakukan

salah satunya maka yang lebih utama ialah dilakukan dengan hati.25

Dalam melakukan dzikir hendaknya dilakukan dengan

berkesinambungan, tidak hanya terbatas pada dzikir lisan saja. Tetapi

dilanjutkan dengan dzikir amaliyah. Di samping itu juga dzikir harus

dilakukan dengan khusuk dan benar, sehingga dzikir yang dilakukan

itu bisa berdampak dalam kehidupan sehari-hari, seperti memiliki

ketulusan hati untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT.

23K.H.A. Shohibul Wafa Taju Arifin, Miftahul Shurur. (Tasikmalaya: Yayasan

Serbabakti, 1969), cet. ke-1, h. 25. 24Syek Ibrahim Gajur Ilahi, The Secret of Ana-haq. (Jakarta: Rajawali, 1986), cet. ke-1, h. 22. 25Imam Nawawi, Khasiat Dzikir dan Do’a, Terjemahan Kitab al-Adzkarun Nawawiyah.

(Bandung: Baru Algensindo,2002), h. 13.

 

Page 28: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xxviii

5. Tujuan Dzikir

a. Agar menjadi orang yang berbahagia. Sebagaimana firman Allah SWT

dalam surat al-A’raf [7]:69:

⧫◆

◼▪ ◼⧫ ◆

→◆

→◆

◼➔ ◆◼

➔⧫ ❑⬧ ❑

⬧⧫ →⬧

◆◆ ➔⬧

⧫❑⬧➔

Artinya:

“Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu

peringatan dari tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di

antaramu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah oleh

kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-

pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan tuhan

telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum

nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.”

b. Membebaskan manusa dari belenggu hawa nafsu untuk menjadi hamba

Allah. Yang dimaksud di atas adalah agar manusia terbebas dari

belenggu hawa nafsu yang mendorong mereka melakukan kejahatan

untuk menjadi hamba Allah SWT yang mengabdi, taat dan berbakti

kepada-Nya dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan

menjauhi larangan-larangan-Nya26.

c. Untuk mencapai kualitas keimanan seseorang

26 Rasyid, Konsep Dzikir Menurut Al-Quran,h.115-120.

 

Page 29: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xxix

Sesuai dengan konsep kaum sufi, manusia mempunyai dua

dimensi. Pertama disebut lahut yaitu potensi Ilahiyah yang

mendorong dirinya untuk merindukan kembali dan mencintai

kebenaran. Kedua disebut unsur nusut yaitu sebagai makhluk bumi

yang memiliki kelemahan-kelemahan sehingga pada saat tertentu ia

mudah jatuh ke dalam kemerosotan moral dan spiritual.27

6. Manfaat Dzikir

Dalam Al-Quran telah di jelaskan beberapa manfaat dzikir

diantaranya sebagai berikut.

a. Meluruskan pikiran ketika menyimpang dari rel petunjuk ilahi, firman

Allah dalam surat Al-kahfi /18:29

➔◆ ⬧

◼▪ ☺⬧ ◆

⬧⬧ ⧫◆ ◆

→◆⬧

⧫⧫ ⧫✓☺→

⧫ ⧫◼

➔◆ ◆

❑➔⧫ ❑➔⧫

☺ ☺

❑ ◼❑❑

◆◆ ⬧

“...Dan ingatlah (kembali) akan tuhanmu jika kamu lupa dan

katakanlah: Semoga tuhan meminpin akau kejalan yang lebih dekat

kebenarannya dari pada (jalan) ini.”

27Qomarudin (Ed), Dzikrullah Membeningkan Hati Menghampiri Ilahi. (Jakarta: Serambi

Ilmu Semesta, 2000), h. 37.

 

Page 30: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xxx

b. Memantapkan iman dan Aqidah agar lebih tangguh, firman Allah surat

Al-Imran /3:191.

⧫ ⧫⧫

☺◆ ❑➔➔◆ ◼⧫◆

❑ ⧫⧫⧫◆

◆❑◆

◆ ◆◆ ⧫

◼ ⧫

⬧ ⬧ ⧫

“(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk

atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang

penciptaan ini dengan sia-sia. Maha suci engkau, maka perihalalah

kami dari siksa neraka”.

c. Memperoleh keuntungan

⧫ ❑⧫◆ ⬧ ⬧

⧫ ❑⬧ →◆

➔ ❑⬧➔

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah

sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. (al-Anfal: 45).

d. Dzikir juga berperan dalam perbaikan akhlak.

Sebagaimana yang telah disebutkan dalam firman Allah SWT,

sebagai berikut :

❑⬧ ⬧ ⧫ ⬧

⬧ ⬧ ⬧⬧ ➔ ⧫

Artinya:

 

Page 31: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xxxi

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa

was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya (Al-A’raf: 201).

e. Dapat menentramkan jiwa

Sebagaimana yang telah disebutkan dalam firman Allah SWT,

sebagai berikut :

⧫ ❑⧫◆ ◆⬧◆ ❑➔➔ ☺⬧

❑➔→ Artinya:

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi

tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat

Allah-lah hati menjadi tentram (Ar-ra’du : 28).

7. Bentuk-bentuk Dzikir

Dzikir artinya mengingat dan menyebut. Karena ingat maka

disebut, dan disebutnya adalah karena ingat. Dengan demikian dzikrullah

berarti mengingat dan menyebut asma Allah (nama Allah). Ingat adalah

gerak hati, sedangkan sebut adalah gerak lisan. Dzikir dalam hati lebih

baik dibandingkan dengan dzikir lisan semata. Namun jauh lebih

sempurna jika keduanya dipadukan. Jadi dzikir yang terbaik adalah

perpaduan antara dzikir hati dan lisan. Hati mengingat Allah dan lisan

menyebut Nya.

Menurut Muhammad Arifin Ilham dzikir dikelompokan menjadi

empat bentuk diantaranya:

a. Dzikir Qalbiah

 

Page 32: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xxxii

Dzikir qalbiah atau dzikir bathian adalah merasakan kehadiran

Allah. Jika hendak melakukan suatu tindakan atau perbuatan, maka ia

menyakini dalam hatinya yang paling dalam bahwa Allah senantiasa

bersamanya. Sadar bahwa Allah selalu melihatnya. Dia Maha melihat,

Maha mendengar lagi Maha mengetahui. “tidak ada yang tersembunyi

dari pengetahuan-nya, seberat atom pun baik yang di langit maupun

yang di bumi” (Qs. Saba’ 34 ayat 3). Dzikir Rasulullah Muhammad

SAW bersabda: Qalbiah ini lazimnya disebut ihsan. 28

أن ت عبد هللا كأنك ت راه فإن ل تكن ت راه فإنه ي راك

Artinya:

(“ihsan adalah”) engkau menyembah Allah seakan-akan

engkau melihat-nya. Sekalipun engkau tidak dapat melihat-nya tapi

sesungguhnya dia melihatmu.” (Hadist Riwayat Bukhari-Muslim)

b. Dzikir Aqliyah

Dzikir aqliyah adalah kemampuan menangkap bahasa Allah di

balik setiap gerak alam semesta ini. Menyadari bahwa semua gerak

alam, Allah lah yang menjadi sumber gerak dan yang mengerakannya.

Berarti Dia senantiasa hadir dan terlibat dalam setiap peristiwa

kejadian-kejadian alam, setiap peristiwa, sejarah dan dalam setiap

tindakan kita.29

Kalau kita sudah benar-benar mengalami dan sampai pada

maqam dzikir aqliyah, maka kita akan terpesona dan sadar bahwa alam

28Muhammad Arifin Ilham, Hakikat Dzikir Jalan Taat menuju Allah, (Jakarta: Intuisi

Press.2003), cet. ke-111, h. 35. 29Ibid., h. 40.

 

Page 33: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xxxiii

semesta ini dan segala sesuatu merupakan ciptaan dan kehendak Allah.

Allah SWT berfiman dalam al-Quran:

◼◆ ◼

⧫◼ ▪❑⬧ ◆ ◆⬧ ⬧

Artinya:

“Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Paling Tinggi. Yang menciptakan

dan menyempurnakan penciptaan-Nya. Yang menunjukkan kadar

masing-masing dan memberi petunjuk.” (QS. Al-A’laa /87: 1-3)

c. Dzikir Lisan

Dzikir lisan adalah buah dari dzikir hati dan akal. Setelah

melakukan dzikir hati dan akal, barulah lisan berfungsi untuk

senantiasa berdzikir, mensucikan dan mengagungkan Allah SWT.

Selanjutnya lisan berdoa serta berkata dengan benar, jujur, baik, dan

bermanfaat.30 Oleh karena itu kalau kita tidak melakukan dzikir lisan,

maka hati dan pikiran kita akan tumpul.

d. Dzikir Amaliyah

Dzikir amaliyah adalah hasil akhir yang kita capai atau

inginkan, artinya taqwa yaitu akhlak yang mulia dan intinya adalah

syariat Allah SWT. Allah berfirman dalam al-Quran:

❑⬧◆ ⧫→ ❑⧫◆

❑⬧◆ ◆⬧⧫⬧ ◼⧫ ⧫⧫

☺ ◆ ⬧◆ ❑

⧫⬧⬧ ☺ ❑ ⧫❑⧫

30Ibid., h. 46.

 

Page 34: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xxxiv

Artinya: “Seandainya penduduk negeri-negeri itu beriman dan

bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah

dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat dan

hukum kami ) itu, maka kami siksa (adzab) mereka disebabkan

perbuatannya,” (Qs. Al- A’raaf /7: 96)

B. Mengatasi Problematika Keluarga

1. Pengertian Problematika Keluarga

Problematika keluarga terdiri dari dua kata, problem dan keluarga.

Kata problem dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “masalah atau

persoalan”.31 Dalam kamus konseling problem adalah kondisi atau situasi

yang tidak menentu, sifatnya meragukan dan sukar dimengerti, masalah

atau pernyataan yang memerlukan pemecahan.32

Sedangkan kata keluarga adalah institusi terkecil di dalam

masyarakat yang berfungsi sebagai wahana untuk mewujudkan kehidupan

yang tentram, aman, damai, dan sejahtera dalam suasana cinta dan kasih

sayang di antara anggota-anggotanya.33

Menurut Mukhtar Zarkasih, keluarga adalah unit terkecil yang

menjadi dasar utama kelangsungan dan perkembangan suatu masyarakat,

bangsa dan negara.34 Dalam arti yang luas, Ramayulis mengatakan bahwa

keluarga adalah unit pertama dan institusi pertama di dalam masyarakat,

dimana hubungan-hubungan yang terdapat di dalamnya, sebagai besar

31Departemen Agama, Al-Quran dan Tafsirnya, (Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci

Al-Quran,1984), Jilid V, h. 128 32Sudarsono, Kamus Konseling, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997), cet. ke-1, h. 187. 33Sri Mulyati. Relasi Suami Isteri Dalam Islam, (Jakarta: Pusat Studi Wanita (PSW), UIN

Syarif Hidayatulah, 2004), h. 39. 34Mukhtar Zarkasy, Membina Keluarga Bahagia, (Jakarta: Pustaka Antara, 1992), cet. ke-2, h. 5.

 

Page 35: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xxxv

sifatnya mempunyai hubungan langsung. Di situlah perkembangan

individu dan di situlah terbentuknya tahapan-tahapan awal bermasyarakat

dan mulai berinteraksi dengannya, ia memperoleh pengetahuan,

keterampilan, minat dan sikapnya dalam hidup.35 Sedangkan keluarga

dalam arti kata yang sempit yaitu keluarga inti yang merupakan kelompok

sosial terkecil dari masyarakat yang terbentuk berdasarkan pernikahan dan

terdiri dari seorang suami (bapak), istri (ibu) dan anak-anaknya.36

Dari berbagai pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan keluarga adalah sekelompok manusia yang terjadi

karena ikatan pernikahan dan ikatan darah yang mana berfungsi sebagai

kesatuan rumah tangga yang terdiri dari ayah, ibu, anak dan saudara yang

tinggal di rumah tersebut. Sedangkan dalam konteks pendidikan, anggota

keluarga yang paling penting adalah ayah, ibu dan anak.

2. Bentuk-bentuk Problematika Keluarga

Setiap individu sudah pasti mempunyai masalah tergantung

bagaimana cara menyikapinya. Suatu masalah akan membuat orang

tumbuh dewasa mandiri bahkan bisa membuat hidup lebih hidup. Masalah

keluarga adalah masalah yang terjadi dalam hubungan dengan situasi

keluarga, namun tidak menuntut kemungkinan adanya faktor eksternal

yang menjadi bagian dari problem keluarga.

Dilihat dari segi sosial, dikatakan bahwa permasalahan dalam

keluarga itu sangat beragam dan dalam penilaiannya tergantung atau

kembali pada masing-masing individu yang menjalaninya.

35Ramayulis Dkk, Pendidikan Islam dan Rumah Tangga, ( Jakarta: Kalam Mulia, 1987), h.10. 36Van Hoeve, Ensiklopedia Indonesia, (Jakarta: Ikhtiar Baru, 1982), juz: 3, h. 1728.

 

Page 36: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xxxvi

Ada bermacam-macam bentuk problem keluarga diantaranya:

a. Persepsi terhadap Ekonomi Keluarga

Pada dasarnya Allah telah menjamin rezeki setiap hambanya,

bahkan jika seorang ingin menikah tetapi ekonominya masih sulit

maka Allah akan mempermudahnya. Seperti yang dijelaskan dalam al-

Quran (surat an-Nur) sebagai berikut:

Artinya:

Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu,

dan orang-orang yang layak (berkawin) dan hamba-hamba sahayamu

yang lelaki dan hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka

miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan

Allah maha luas (pemberian-Nya) lagi maha mengetahui: (an-Nur

ayat:32).

Banyak pasangan ketika baru nikah belum memiliki harta apa-

apa, tetapi mereka hidup berkecukupan. Sebaliknya ada yang ketika

menikah sengaja mencari pasangan orang kaya ternyata tak terlalu

lama sudah jatuh menjadi orang miskin.

b. Sifat Egois dan Tinggi Harga Diri

Dalam rumah tangga, sifat egois dan tinggi harga diri sering

mengubah keadaan yang normal menjadi tidak normal, apa yang

sebenarnya biasa-biasa saja, proporsional, dipersepsikan sebagai tidak

menghargai, menyakiti dan sebagainya. Sehingga apa yang semestinya

seiring sejalan berubah bahkan ada yang merasa menjadi korban.37 Ada

istri atau suami yang merasa selalu disakiti padahal tidak ada yang

37Achmad Mubarok, Psikologi Keluarga, (Jakarta: Bina Rena Pariwara, 2005), cet. ke-1, h.173

 

Page 37: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xxxvii

menyakitinya atau salah satu pihak suami atau istri berbuat zina dan

tidak ada penyesuaian sehinga selalu berselisih paham dan bertengkar.38

c. Psikologi Pasangan

Jiwa manusia itu tidak bisa menghindar dari hukum SR (Stimulus

dan Respon). Setiap hari ia melihat mendengar dan merasakan sesuatu,

kemudian mempersepsinya dan meresponnya. Proses SR yang

dinamis, bisa mendewasakan seseorang bisa juga membuatnya menjadi

terganggu kejiwaannya.39 Di samping itu masih banyak bentuk-bentuk

problem lainnya seperti: perjudian, kecemburuan antara suami istri,

sulit mendapatkan keturunan dan kesenjangan antara suami istri baik

dari usia, pendidikan maupun status sosial.40

3. Faktor Penyebab Munculnya Problematika Keluarga

Perkawinan ialah ikatan batin antara seorang pria dengan seorang

wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah

tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan keimanan dan ketakwaan

kepada Allah swt. Adanya sebuah keluarga terbentuk dari dua keluarga

yang sangat berbeda dan terjalinlah tali pernikahan dalam rangka

mempersatukan dua insan.

Dari uraian sebelumnya penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor-

faktor yang menyebabkan timbulnya problem keluarga terbagi ke dalam

dua faktor yaitu:

38Ahmad Khuzairi, Nikah Sebagai Perikatan, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 1995),

cet. ke-1, h.120 39Ibid., h. 274 40Badan Pembinaan dan Pengembangan Keagamaan, Rumusan Bimbingan dan Konseling

Islam II, (Yogyakarta: VII, 1987), h. 11

 

Page 38: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xxxviii

a Faktor internal diantaranya:

1) Kesalahan dalam Memilih Pasangan

Islam telah menjelaskan bahwa pilihan yang baik adalah

salah satu faktor yang dapat menciptakan kehidupan keluarga yang

Islami, harmonis, dan cinta kasih pada pasangan suami istri.

kesalahan dalam memilih pasangan hidup akan membawa kepada

retaknya hubungan dua pasangan dan terputusnya ikatan keluarga

yang kemudian melahirkan permusuhan dan berakhir dengan

perceraian, walapun perceraian itu sesuatu yang boleh, tetapi

paling dibenci oleh Allah.41

2) Kesetaraan dalam Pasangan Suami Istri

Di antara persoalan-persoalan yang ditetapkan oleh tradisi

demi untuk keselamatan dan kelanggengan akan terciptanya sebuah

pernikahan yang abadi, maka setiap perempuan atau laki-laki harus

dimintai pendapatnya dalam persoalan memilih teman hidupnya.

Karena, ketidakrelaan seorang istri atau suami ketika melakukan

pilihan terhadap seseorang untuk menjadi teman hidupnya dengan

ketidaksetaraan akan menimbulkan permasalahan-permasalahan

yang sangat berat.

3) Perbedaan Tingkat Usia

Setiap orang yang hendak melangsungkan pernikahan ia

harus mempertimbangkan usia pasangannya baik laki-laki ataupun

41Kamil alhayali, Solusi Islam Dalam Konflik Rumah Tangga, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2005), h. 3.

 

Page 39: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xxxix

perempuan yang akan dinikahinya. Agar tidak ada perbedaan usia

yang terlalu mencolok diantara keduanya. Sebagaimana yang

disebutkan dalam hadits nabi.

“Sesungguhnya ada suatu tradisi sebagian orang tua

menikahkan putra-putri mareka pada saat mereka masih kecil,

bahkan ada yang sudah dikawingantung ketika mareka masih ada

dalam dekapan ibunya, atau masih belum bisa jalan. Setelah

mereka besar mereka tidak bisa menyatu atau perilaku mereka

tidak cocok karena usia keduanya berbeda puluhan tahun, seperti

itulah tujuan-tujuan yang akan menimbulkan kegagalan,

kehancura dan bencana”. 42

b Sedangkan faktor eksternal adalah faktor penyebab yang berasal dari

luar pasangan dalam keluarga yaitu pihak ketiga, di antaranya:

1) Pria/ Wanita Idaman Lain

Pihak ketiga disini yaitu suami atau istri menjalin hubungan

dengan pria/wanita idaman lain tanpa sepengetahuan pasangannya,

atau karena moral tidak baik antara suami atau istri terlalu cemburu

atau mudah tergoda dan kurangnya komunikasi dengan pasangan,

lemahnya benteng agama dan aqidah, kebosanan pasangan yang

tidak lagi bergairah secara seksual, pasangan yang tidak menarik

dan kesibukan masing-masing pasangan.

Dan dalam melaksanakan hubungan suami istri kemungkinan

terjadi salah paham antara suami istri, salah seorang atau kedua-

duanya tidak melaksanakan kewajibannya dan tidak saling percaya.

Keadaan tersebut ada kalanya diselesaikan, sehingga hubungan

42 Ibid., h. 27.

 

Page 40: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xl

suami istri baik kembali dan ada kalanya tidak dapat diselesaikan

bahkan kadang-kadang menimbulkan kebencian dan pertengkaran

yang terus menerus antara suami istri.

2) Adanya Ikut Campur Orang Tua

Dalam sebuah keluarga pasti akan mengalami problem-

problem baik dari luar maupun dari dalam karena anggota keluarga

selalu bersama-sama dan saling memiliki antara satu sama lain.

Dan terkadang peran orang tua suka terlibat dalam permasalahan

yang sedang kita hadapi hal tersebut akan membawakan hasil

positif dan negatif.

Berdasarkan faktor-faktor di atas, penulis bisa mengambil

kesimpulan bahwa membina rumah tangga seumur hidup butuh

waktu yang panjang dan membutuhkan bermacam-macam

perjuangan, kesabaran, pengertian, dan lain-lain. Hal tersebut

bertujuan untuk dapat menjadikan kehidupan keluarga menjadi

langgeng harus diliputi rasa saling mencintai dan mengasihi antara

sesama anggota keluarganya.

4. Cara Mengatasi Problematika Keluarga

Mengatasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti menguasai,

mengalahkan, dan menanggulangi.43 Mengatasi bisa juga disebut dengan

memecahkan permasalahan atau persoalan.

43Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 55.

 

Page 41: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xli

Dengan berkembangnya ilmu jiwa (psikologi) diketahui bahwa

manusia memerlukan bantuan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya

dan muncullah berbagai bentuk pelayanan kejiwaan, dari yang paling

ringan (bimbingan), yang sedang (konseling) dan yang paling berat

(terapi).44

Manusia banyak menghadapi permasalahan dalam hidupnya, yang

semuanya membutuhkan solusi dan pemecahannya. Di saat manusia

mencari solusi ataupun pemecahan atas permasalahan yang dihadapinya,

maka hendaknya ia mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Meyakini adanya permasalahan yang sedang dihadapi. Apakah

permasalahan ini mempunyai kepentingan dalam hidupnya? Apakah

permasalahan ini membutuhkan motivasi tertentu yang mengantarkan

pada pemecahannya?

b. Mengumpulkan banyak informasi sekitar permasalahan yang sedang

dihadapi hingga permasalahan tersebut tampak jelas adanya serta dapat

ditentukan nilai dan batasannya secara mendetail hingga

mempermudah dalam pencarian solusinya.

c. Meletakkan opsi-opsi yang sekiranya bisa menjadi solusi atau

pemecahan permasalahan.

d. Rekontruksi opsi pemecahan permasalahan. Disaat seseorang berpikir

untuk merumuskan suatu pemecahan permasalahan, maka hendaknya

ia menganalisis terlebih dahulu opsi-opsi ini dan membahasnya sesuai

dengan informasi yang didapatkannya disertai dengan bukti-bukti yang

dapat menunjang terlaksananya opsi ini hingga menjadi kokoh dan

bisa diaplikasikan.

e. Pemeriksaan lebih lanjut mengenai opsi ini, dengan mengindahkan

opsi-opsi yang dianggap tidak layak hingga dapat dipilih opsi terbaik

dalam memecahkan permasalahannya yang ada. Setelahnya barulah

dikumpulkan banyak informasi yang lebih banyak dan lebih membantu

dalam mengkonstruksi kembali opsi ini agar lebih aplikatif dalam

berbagai kondisi.45

44Zakiah Daradjat, Psikoterapi Islami, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2002). h. 7. 45 Musfir bin Said Az-Zahrani, Konseling Terap, (Jakarta: PT. Gema Insani Press, 2005),

cet. ke-1. h. 279.

 

Page 42: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xlii

 

Page 43: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xliii

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

A. Deskripsi Informan

Sebelum menjelaskan tentang peranan dzikir dalam mengatasi

problematika keluarga di Yayasan Nursyifa’, terlebih dahulu penulis akan

mendeskripsikan informan dalam penelitian ini. Adapun informan tersebut

antara lain:

1. Nama : Reno Wilopo

Usia : 36 Tahun

Jabatan : Ketua Yayasan Nursyifa’

Ia lahir di Jakarta, pada tanggal 08 Februari 1973. Ia sudah menikah, dan

memiliki 2 anak. Ia tinggal di apartemen Mediteranea Boulevard Residences,

Kemayoran NW 08 AC, Jln Landas Pacu Kemayoran. Ia adalah alumni

universitas Trisakti untuk program S1 dan S2 Jurusan Ekonomi. Sejak tahun

2001, ia menjadi ketua Yayasan Nursyifa’. Selain itu, ia menjadi pembimbing

utama dalam program pengembangan potensi diri Nursyifa’ serta penterapi

utama dalam bidang pengobatan terapi Nursyifa’.

Awal mula bapak Reno mempelajari berbagai keilmuan dalam pengobatan

Nursyifa’ yaitu dengan dibimbing langsung oleh bapak HM. Bambang Irawan

S (ayahnya) dimulai sejak ia masih sekolah di SMA kelas 1 hingga sekarang.

Dan ia juga banyak belajar dari berbagai guru pembimbing spiritual Islami

yang lain.

 

Page 44: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xliv

Sejak kecil ia sangat menyukai beladiri, hingga ia banyak mempelajari

berbagai jenis beladiri, antara lain yang terdiri dari aliran beladiri tenaga

dalam, ilmu pernapasan dan sebagainya. Dan hal tersebut ternyata sangat

bermanfaat sebagai dasar pengembangan potensi dirinya untuk selanjutnya.

Sejak tahun 1998, ia sudah terlibat aktif dalam mengurus kegiatan

Nursyifa’ , walau belum terjun langsung dalam kesehariannya sebagai seorang

penterapi di Nursyifa’. Sejak tahun 2001, ia dipercaya untuk mengelola

sebagai ketua Yayasan. Berbagai pengetahuan tentang ilmu agama ia pelajari

lewat jalur informal (ia aktif di kegiatan rohani Islam di kampus Trisakti sejak

awal masuk kuliah di tahun 1991). Mengikuti berbagai kegiatan pengajian

(majelis ta’lim), dan aktif menggali pengetahuan Islami dari buku dan

berbagai literatur lainnya.

2. Nama : Ibu Hj. Retno Dewi

Usia : 54 Tahun

Jabatan : Konselor

Beliau adalah istri dari HM. Bambang Irawan S. Sejak tahun 1984 sampai

sekarang menjabat seorang konselor di Yayasan Nursyifa. Awal mulanya ibu

Hj. Retno dewi ini adalah seorang guru TK (Taman Kanak-kanak) dan suka

mengisi pengajian ibu-ibu. Kelamaan banyak orang yang sering curhat atau

minta solusi kepada beliau mengenai masalah yang mereka hadapi di

antaranya: masalah kelurga dari situlah beliau belajar terus belajar untuk

mencarikn solusi atau jalan keluar untuk mengatasi masalah hingga akhirnya

Bpk HM Bambang (suaminya) menyarankan Ibu Hj Retno untuk menjadi

konselornya di Yayasan Nursyifa’ tersebut.

 

Page 45: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xlv

3. Nama : Ustd. Zulkarnaen

Usia : 34 Tahun

Jabatan : Ketua Bidang Bagian Ibadah

Ia mempelajari ilmu spiritual sejak ia semester 3 di UIJ (Universitas Islam

Jakarta) Ia belajar melalui pendidikan formal yang berpusat di Tasikmalaya.

Kemudian ia berguru di daerah Banten, Serang, Labuan serta Lampung. Untuk

memperdalam ilmu tarekat ia belajar di Lewiliang dan Sukabumi.

Awalnya beliau berkiprah di Yayasan Nursyifa’ hanya menggantikan

asisten yang cuti, Akan tetapi, setelah berbulan-bulan beliau di percaya untuk

bekerja sama di Yayasan Nursyifa’. Ini kesempatan yang sangat besar bagi

beliau. Karena hal tersebut merupakan suatu pengalaman spiritual yang ia

lakukan dengan berdzikir. Dengan berdzikir secara intensif mempunyai

pengaruh yang lebih banyak untuk menenangkan pikiran, hati dan jiwa.

4. Nama : Neni (Nama Samaran)

Usia : 32 Tahun

Jabatan : Pasien

Neni, asalnya dari Bandung, Mulanya ia tidak pernah membayangkan

akan mengalami satu peristiwa yang tak mungkin bisa dilupakan begitu saja

selama hidupnya. Dia seorang anak yang dilahirkan dari sebuah keluarga yang

lumayan terpandang. Bapak Neni seorang kepala sekolah SMPN, tentu saja

kenyataan tersebut banyak membantu dia menjadi anak yang terdidik, bisa

melanjutkan pendidikan kejenjang yang cukup tinggi dan bahkan sangat tinggi

sekali untuk ukuran seorang perempuan di kampung kami.46

46 Wawancara Pribadi dengan Neni, ( Pasien Yayasan Nursyifa’), Menteng, Jakarta Pusat,

pada tanggal 13 Mei 2009.

 

Page 46: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xlvi

Setelah tamat SMA, Neni melanjutkan kuliahnya di Jogja. Dia

mengambil Jurusan Hukum di UGM. Pada masa itulah ia mengenal pacarnya,

dan merencenakan untuk melanjutkan hubungannya ke jenjang pernikahan.

Seperti yang diungkapkan oleh Neni di bawah ini:

“Setelah tamat sekolah menegah atas, saya melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi. Akhirnya setelah mencapai kesepakatan antara saya

dan kedua orang tua, berangkatlah saya ke Jogja. Saya kuliah mengambil

Jurusan Hukum di UGM. Hingga tak terasa, akhir masa perkuliahan saya

akan segera berakhir. Kebetulan saat itu saya sudah punya seorang pacar

yang baik sekali, kami berjanji setelah menyelesaikan kuliah kami akan

segera melanjutkan kejenjang pernikahan”.

Setelah mendapatkan gelar S1, mereka langsung menyelenggarakan

pernikahan. Sepertinya tidak seterusnya manusia mendapatkan kebahagian,

demikian juga dengan keluarga Neni. Setelah pernikahanya mencapai tujuh

tahunan lebih, suaminya yang sangat ia sayangi tersebut mulai berubah. Jarang

pulang, sering marah-marah tanpa alasan yang jelas.

Pada mulanya Neni sang istri, memahami kenapa suaminya berbuat

demikian. Hal itu gara-gara suaminya merasa terpukul lantaran di PHK dari

kantornya dengan alasan yang tidak rasional. Tak urung kenyataan tersebut

suaminyapun jadi pengangguran sampai berbulan-bulan.

Dari peristiwa inilah kejadian yang tidak pernah terbayang sebelumnya

oleh Neni, akhirnya terjadi. Suaminya sering pulang malam dalam keadaan

mulutnya penuh dengan bau alkohol. “saya sangat sedih sekali, kenapa suami

saya yang dulu rajin beribadah tiba-iba jadi seperti itu”.

Pada suatu hari, Neni tidak seperti biasanya. Ia ingin segera pulang dari

kantor. Awalnya ia pikir itu adalah hal yang biasa terjadi karena kelelahan

 

Page 47: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xlvii

atau jenuh dengan rutinitas kantor. Namun semakin ia menahan keinginannya,

semakin besar rasa keinginannya untuk pulang. Hingga akhirnya ia

memutuskan untuk segera pulang.

“Sekitar jam 11.00 tiba-tiba saya ingin cepat-cepat pulang, mulanya saya

menganggap hal tersebut merupakan suatu hal yang biasa, mungkin

karena kelelahan atau sudah bosan duduk melulu di kantor. Tapi

semakin saya menahan keinginan itu, semakin besar pula rasa ingin

pulang. Maka saya ambillah keputusan untuk pulang duluan.”47

Sungguh bagaikan petir di siang hari, ia menyaksikan dengan mata

kepalanya sendiri sang suami yang selama ini ia bangga-banggakan, yang

dijadikan seorang imam dalam hidupnya telah melakukan perbuatan zina

dengan seorang wanita yang dia tidak mengetahui siapa wanita tersebut.

Setelah kejadian tersebut, Neni meminta cerai pada suaminya. Neni

mengalami depresi. Ia tidak lagi memikirkan kondisi dirinya dan anak-

anaknya.

“Semenjak itulah aku memutuskan minta cerai kepada suamiku, aku

stres, aku sudah tidak lagi memikirkan keadaan anak-anakku, jangankan

memikirkan bagaimana anak-anakku, memikirkan diri sendiripun sudah

tidak lagi”.

5. Nama : Reni (Nama Samaran)

Usia : 27 Tahun

Jabatan : Pasien

Reni adalah seorang ibu rumah tangga, ia sudah 5 tahun hidup bersama

sang suami dan mereka dikaruniai satu orang anak perempuan. Reni sangat

bahagia menjalankan hidup sebagai ibu rumah tangga, dan suami kerja di

kantoran, otomatis Reni tidak kekurangan dalam hal ekonomi. Ia selalu

47 Wawancara Pribadi dengan Neni, (Pasien Yayasan Nursyifa’), Menteng , Jakarta Pusat,

pada tanggal 13 Mei 2009.

 

Page 48: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xlviii

dipenuhi kebutuhan-kebutuhannya oleh sang suami yang sangat ia cintai. Hari

demi hari minggu demi minggu bulan demi bulan sang suami tugas keluar

kota di sinilah perhatian suami kurang. Akan tetapi Reni selalu berpikir positif

terhadap suami. Reni selalu menanyakan kabar sang suami lewat telepon.

Pada suatu malam ketika Reni menelpon, yang mengangkat telphon bukan

suaminya, akan tetapi suara seorang perempuan. Di situlah Reni mulai curiga

terhadap sang suami.

Di kesempatan laian, Reni pergi bersama anaknya untuk mencari peralatan

sekolah ke sebuah swalayan tanpa diduga sang suami kepergok bersama

seorang perempuan. Di situlah kecurigaan Reni semakin kuat. Akan tetapi

Reni tidak mengatakan apa-apa bahkan pura-pura tidak melihatnya, karena

khawatir anaknya tahu. Setelah sang suami pulang ke rumah Reni marah-

marah dan dia berontak minta cerai karena sudah tidak sanggup menghadapi

persoalan seperti ini. Namun sang suami tidak menangapi keinginan Reni.

Akhirnya Reni pergi ke suatu tempat yaitu Yayasan Nursyifa’ untuk

menenagkan pikiran dan minta solusi agar permasalahan ini cepat selesai

karena ketika mereka menyelesaikan masalah selalu dibawa emosi yang ada

bukannya ada jalan keluarnya malah menjadi besar masalahnya.48

6. Nama : Sari (Nama Samaran)

Usia : 20 tahun

Jabatan : Pasien

Sari merupakan anak satu-satunya dari keluarga pak H. Hamid.

Keluarganya bisa dibilang orang berduit, hingga tak ayal Sari selama hidupnya

48Wawancara Pribadi dengan Reni, (Pasien Yayasan Nursyifa’), Menteng Jakarta Pusat,

Pada tanggal 16 Mei 2009.

 

Page 49: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

xlix

tidak merasa kekurangan dalam hal materi. Namun demikian, kebahagiaan

nyatanya tidak hanya bisa dipuaskan dengan materi, dan kenyataan inipun

terjadi terhadapnya. “Ibu dan Bapak saya hanya mementingkan

kepentingannya sendiri tanpa memberikan kasih sayang kepada saya”.

Akibatnya sungguh tidak pernah terbayang sebelumya, baik oleh pihak

keluarganya maupun dirinya sendiri. Sari terpaksa menikah pada usia yang

masih muda setelah tertangkap basah melakukan hubungan badan dengan

kekasihnya. Karena tak ingin mencoreng nama keluarganya, dengan sangat

terpaksa diapun menikah dengan kekasihnya.

Satu bulan, dua bulan rumah tangga yang ia jalani masih tergolong biasa,

tidak ada kejadian kejadian yang luar biasa yang ia alami. Namun, lepas dari

satu tahun menjalani kehidupan rumah tangga, berbagai persoalan hiduppun tak

bisa ia elakkan. Ia sudah mulai bosan dengan kehidupannya sendiri, terutama

melihat suami desas desus terdengar kabar bahwa suaminya itu selingkuh

dengan perempuan lain yang masih menjadi sahabatnya, dan bahkan punya niat

ingin menjadikan istri kedua. Betapa terpukulnya ia sebagai seorang istri yang

sedang mengandung muda mendengar bahwa suaminya selingkuh.49

B. Pelaksanaan Dzikir di Yayasan NurSyifa’

1. Pimpinan Yayasan

Yayasan Nursyifa’ terletak di tengah-tengah warga masyarakat.

Warga di sekitar sangat mendukung dengan adanya tempat pengobatan

alternatif ini. Dari segi tempat, Yayasan Nursyifa’ sangat strategis artinya

49 Wawancara Pribadi dengan Sari, (Pasien Yayasan Nursyifa’), Menteng Jakarta Pusat,

Pada tanggal 19 Mei 2009

 

Page 50: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

l

orang mudah menemukan tempat pengobatan karena letaknya yang tidak

jauh dari jalan.

Dan dari segi pelayanan, mereka melayani para pasien dengan

ramah sehingga masyarakat yang begitu mempercayai bahwa Yayasan

Nursyifa’ sejak di pimpin oleh bapak H.M. Bambang Irawan S dan

sekarang dikelola oleh anaknya yang bernama bapak Retno Wilopo SE,

MM ini memiliki kelebihan yang jarang dimiliki Yayasan lain, yaitu

dalam mengobati pasien mereka menanganinya dengan sunguh-sunguh.

Seperti mulai dari pasien yang datang sampai menjalani terapi dzikir

hingga tahap penyembuhannya.

Yayasan ini tidak membedakan baik itu pasien dari kalangan

bawah maupun pasien dari kalangan atas. Pendekatan kekeluargaan yang

dilakukan oleh pembimbing yang ada di Yayasan Nursyifa’ selalu

mengadakan pendekatan emosional, baik pada pasien maupun pada

keluarga pasien. Hal ini dilakukan agar memudahkan pembimbing dalam

pelaksanaan terapi. Dan pada tahap penyembuhan, pendekatan keagamaan

lebih diutamakan karena Agama merupakan bimbingan yang datangnya

dari Allah SWT untuk mengantar manusia kepada kehidupan bahagia di

dunia dan bahagia di akhirat.

2. Pembimbing

Yayasan Nursyifa’ memiliki 16 orang pembimbing, terdiri dari

empat orang perempuan dan delapan orang laki-laki. Para pembimbing

diketuai oleh Bapak Reno Wilopo, SE, MM. Adapun nama-nama para

pembimbing antara lain:

 

Page 51: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

li

Atikah : Selain sebagai pembimbing ia merangkap sebagai

bendahara. Ia tinggal di Jalan Kamboja No.8A Rt

003/004, Pasar Minggu.

Ida Mulyati : Ia menjabat sebagai ketua bidang buka aura. Ia tinggal di

komp. Pekayon Indah , Jalan Palem Barat VI Blok Cc 16

No.3, Bekasi Selatan 17148.

Akie S : Ia tinggal di Jalan Kebon Kelapa Tinggi Rt 016/008,

Matraman. Selain sebagai pembimbing ia juga menjabat

sebagai ketua bidang pengobatan.

Nur Yanto : Menjabat sebagai koordinasi asisten. Tinggal di jalan

Jayanegara X, Rt 004/003, Cibodas Tangerang.

Zulkarnain : Ia tinggal di jalan Bekasi Timur No.IV Rt 004/013 No.10,

Cipinang Besar. Selain sebagai pembimbing, ia juga

merjabat sebagai ketua bidang kegiatan ibadah.

M Taufik H : Menjabat sebagai pembimbing serta ketua bidang

perlengkapan. Ia tinggal di Jalan Pondok Saleh II, Gg 7,

No.106, Gg. H. Darwis.

Syanti : Ia tinggal di Jalan Aren I, Rt 002/003 No.42A. Ia juga

menjabat sebagai sekertaris.

Rio : Ia tinggal di jalan Pondok Kelapa No.47, Rt 003/012,

Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Ia juga menjabat sebagai

hubungan masyarakat (HUMAS).

Rahmatullah : Ia tinggal di jalan Jatiwaringin, Gg. Sosial, Rt 002/006

No. 37 Pondok Gede, Bekasi. Ia juga menjabat sebagai

ketua bidang umum.

 

Page 52: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

lii

Zaki : Menjabat sebagai ketua bidang kegiatan luar. Ia tinggal di

jalan Krama Shantiong, Gg Masjid, Rt 010/006. No F36,

Kec. Senen, Jakarta Pusat.

Dari data di atas dapat diketahui bahwa para pembimbing pada

Yayasan Nursyifa’ berjumlah 12 orang pembimbing yang terlibat pada

pelaksanaan dzikir di Yayasan Nursyifa’. Dan mereka masing-masing

memiliki tugas yang berbeda seperti yang telah dituangkan diatas.

3. Konselor

Pelayanan konseling pada Yayasan Nursyifa’ berbentuk face to

face. Dimana seorang klien berkonsultasi langsung mengenai problem

yang dihadapinya kepada konselor tanpa menggunakan media. Pelaksanan

konseling tersebut sebagai upaya membantu klien menemukan jalan keluar

dari problematika-problematika klien terutama problematika keluarga.

Adapun konselor pada Yayasan Nursyifa’ adalah Ibu Hj. Retno

Dewi. Beliau adalah isteri dari Bapak Hj. Bambang Irawan s, pemilik

Yayasan Nursyifa’. Ibu Hj. Retno Dewi menjadi konselor pada Yayasan

tersebut sejak tahun 1984 hingga sekarang. Pasien yang ditangani oleh

beliau bukan hanya dari dalam negeri, akan tetapi juga banyak yang

berasal dari luar negeri.

4. Materi

Materi atau bahan adalah apa yang hendak dibaca pada

pelaksanaan dzikir. Dengan sendirinya materi tersebut adalah asma-asma

Allah dengan segala kebesaran serta keagungan-Nya. Antara lain:

 

Page 53: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

liii

a. Membaca Tasbih سبحان هللا

b. Membaca Tahmid احلمد اهلل

c. Membaca Tahlil ال اله لهللا ال

d. Membaca Takbir هللا اكب

e. Membaca Hakolah لحول ول ق وت بهلل

f. Membaca Basmala حسب هللا ونعم الوكيل

g. Membaca Istighfa استغفر هللا العظيم

h. Membaca Asmaul Husna

Adapun bacaan-bacaan yang wajib di amalkan antaralain:

x١٠٠ وم وات وب اليهاست غفر هللا العظيم الذي ل اله األ هو احلي القي .1

x١٠٠ اللهم صلي على سي دن ممد وعلى ال سي دن ممد .2

x١٠٠ سبحان هللا واحلمد هلل ول اله األ هللا و هللا اكب .3

surat alfatihah / x١٠٠ بسم هللا الرحن الرحيم .4

Hal di atas bertujuan agar manusia sebagai makhluk Allah SWT

menyadari begitu besar keagunganNya. Berdzikir sebagai cara untuk

mengingat Allah tidak sebatas mengucapkan dengan lisan, namun juga

dengan hati. Dzikir tidak hanya dengan mengucapkan kalimat tasbih,

tahmid, tahlil, dan seterusnya. tetepi juga dalam arti mengingat akan sifat-

sifatNya (Asmaul Husna).

 

Page 54: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

liv

Dari penelitian ini, dapat diketahui bahwa dzikir dapat

menenangkan hati. Serta dapat meringankan beban yang dirasakan oleh

pasien. Hal tersebut karena adanya rasa berserah diri pada Allah swt atas

segala yang menimpa mereka karena segala cobaan yang diberikan Allah

SWT pasti ada jalan keluarnya.

Jadi, materi pelaksanaan dzikir di yayasan Nursyifa’ menggunakan

asma-asma Allah seperti; tasbih, tahmid, tahlil, takbir, hakolah, basmalah,

istighfar, serta diikuti dengan membaca asmaul husna.

5. Metode Terapi

Terapi NurSyifa’ merupakan Terapi Ilahiah berkeimanan kepada Tuhan

yang berlandaskan kepada Al-Qur’an dan Hadist. Bagi Yayasan ini hal

tersebut sangat penting sekali supaya tidak keluar dari norma-norma yang

telah ditetapkan oleh Tuhan kepada para hamba-Nya. Adapun bentuk terapi

yang digunakan yaitu dikenal dengan metode Lifestyle Medicine, Walau

belum cukup populer di Indonesia, sesungguhnya pengobatan terapi ini telah

banyak membantu menyembuhkan berbagai penyakit bagi para pasien.

Praktek terapi yang dikembangkan oleh Yayasan ini sebagaimana

yang telah penulis jelaskan diatas berdasarkan pada Al-Qur’an dengan

segala kemukjizatannya, maupun mencontoh pada perilaku Nabi

Muhammad SAW seperti yang tertuang dalam Hadist. Di samping itu

beliau juga tentu memiliki metode-metode khusus dalam proses

menyembuhkan. Dimana metode itu beliau dapat berdasar kepada

pengalaman pribadinya selama bertahun-tahun membantu sesama.

 

Page 55: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

lv

Tentu saja tidak sedikit waktu yang dihabiskan dalam menemukan

metode tersebut. Menurut dari hasil wawancara yang penulis lakukan di

Yayasan ini, bahwa SKRIPSI 2009/mad/NurSyifa.Net

Baru/galery_foto/keluarga hmbi/hmbi_asmaul_husnah.jpgtelah puluhan

tahun Yayasan ini mencari dan mengadakan penelitian terhadap berbagai

Kitab-kitab Islami. Berikut pengakuannya:

“Kami Mengkaji, Mempelajari dan Mendalami semua isinya. Kami

Silaturahim, dan berguru kepada ratusan bahkan ribuan Guru. Antara

lain: para Guru Spiritual, Orang Pintar, Guru Besar, Alim Ulama,

Kyai, Pesantren, dan Perguruan-Perguruan. Kemudian kami

mengkelompokkan keilmuan-keilmuan, do’a-do’a, ayat-ayat pilihan,

serta Hadits yang telah Kami pelajari. Berdasarkan hasil pengkajian,

uji coba dan test secara bertahun-tahun. Kami mengkelompokkan

manfaat-manfaat dan kegunaannya secara terperinci”.50

Di samping metode tersebut, ada pula metode yang dikembangkan

oleh Yayasan ini yaitu di sebut dengan Energi Quantum NurSyifa'

(Sentuhan Tangan Cahaya), metode ini akan memaksimalkan dan

menstimulasikan daya kerja otak dengan bantuan teknologi. Tentunya

dengan cara men-stimulir otak, memacu otak, daya kerjanya akan lebih

optimal sehingga mereka dapat berfikir positif dengan lebih baik, jernih

dan maksimal. Hal tersebut akan mempengaruhi Kita dalam bertindak,

memecahkan masalah, serta dalam mengambil keputusan-keputusan

penting dalam kehidupan. Dan tidak ada manusia yang tidak ingin

memaksimalkan daya kerja otaknya (A good brain will helps you think

better and clearer).

50 Wawancara Pribadi dengan Reno Wilopo, (Ketua Yayasan Nursyifa’).

 

Page 56: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

lvi

Dari kenyataan tersebut maka akan muncul betapa stimulasi otak

menjawab banyak pertanyaan masyarakat luas tentang peng-optimalan

otak, mulai dari daya ingat dan konsentrasi hingga peningkatan psikologi

dan kesuksesan profesi / karir / usaha / bisnis dan keluarga. Dan berbagai

hal yang sebelumnya terasa sulit dan memberatkan menjadi mudah dan

ringan, muncul berbagai kreativitas, muncul gagasan-gagasan brilian

berupa jalan keluar terbaik dari setiap permasalahan, dengan cepat karir,

jabatan, usaha meningkat pesat, berbagai peluang yang sebelumnya

terabaikan muncul kepermukaan, terlihat jelas dan otomatis penghasilan

meningkat.

Demikian juga diharapkan akan mampu mengatasi rasa stress depresi

dan lain sebagainya. Bahkan metode ini bisa mengembangkan berbagai

potensi diri yang sebelumnya tersembunyi muncul menguat dan menjadi

bagian dari kekuatan dan keahlian kita.

Dari hal tersebut masih menurut beberapa pembimbing yang penulis

temui di Yayasan Nursyifa’ ada beberapa aplikasi lain dan hal ini

merupakan modal dasar untuk menggerakkan pencapaian dari keberhasilan

pelaksanaan terapi yang dilakukannya kepada para pasien antara lain yaitu:

a. Berdasarkan kepada keilmuan, kekuatan do'a dan dzikir ampuh dan

mustajab yang digali dan pembelajaran dari al-Qur'an dan hadits:

menjadi modal dasar untuk pencapaian jalan keluar terbaik, untuk

mencapai kerukunan, team work, pribadi yang kuat, tegar, berdedikasi,

berpotensi, inovatif, berprestasi gemilang untuk mencapai harkat

 

Page 57: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

lvii

kehidupan yang memuaskan, lebih tinggi muncul kepermukaan dan

sesuai sepanjang perjalanan kehidupan, dan lain-lain.

b. Bimbingan, Tuntunan melalui berbagai Program Pelatihan: akan

menjadi ilmu-ilmu andalan yang hebat dan manfaat untuk menopang

dalam mengarungi kehidupan yang terang dijalan Allah, kehidupan

yang sukses, berhasil, beruntung, tenang, tenteram, berlimpah rejeki

yang halal dan berkah, dan kehidupan yang harmonis, dekat dengan

Allah.

c. Pengembangan Potensi Diri: berbagai sumber daya dan kemampuan

yang dahsyat (Inner Power) dalam diri diaktifkan dan dikembangkan

sedemikian rupa sehingga memiliki kemampuan lebih tinggi di atas

rata-rata manusia biasa, mencapai rahasia hakikat kekuatan dan

kehidupan yang diberikan oleh Allah kepada setiap manusia secara

terpadu, yang bisa meningkatkan dirinya ke tingkat yang lebih tinggi

secara nyata.

d. Penggalian atas Teknologi Al Qur'an: mengingat bobot ilmiah,

teknologi, kecerdasan dan berbagai kemampuan serta potensinya yang

sangat luar biasa, jauh melampaui kemampuan kami untuk

memaparkannya. Namun kami akan terus berusaha untuk

menginformasikan berbagai rahasia yang terkandung dalam teknologi

Al-Qur'an yang di atas normal ini, agar manfaatnya bisa dirasakan oleh

setiap orang dimanapun ia berada.51

51 Profil, Yayasan Nursyifa’

 

Page 58: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

lviii

Semua itu bisa diperoleh dengan cepat, aman. Insya Allah tidak

menyimpang dari syariat dan akidah Islamiyah. Bila memang benar-benar

dan sungguh-sungguh menginginkannya, siapapun, siapa saja dapat

memperolehnya.

6. Media Dzikir

Media di sini merupakan barang (material) yang digunakan pada

pelaksanaan dzikir dalam mengatasi problematika keluarga. Media

tersebut antara lain 1 unit perlengkapan audio visual. Dimana alat tersebut

digunakan sebagai pengantar pada saat pelaksanaan dzikir berlangsung.

Serta terdapat pula 1 unit sound system, yang digunakan pembimbing

untuk memandu atau membimbing para pasien membaca dzikir.

Dari hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa dzikir yang

dilakukan di Yayasan Nursyifa’ merupakan sebagai salah satu cara untuk

mengatasi problematika keluarga sangatlah berhasil. Hal tersebut dapat

diketahui karena semakin meningkatnya jumlah pasien yang mengikuti

dzikir sejak tahun 1984 hingga sekarang.

C. Peranan Dzikir dalam Mengatasi Problematika Keluarga

Stres berpengaruh terhadap respon-respon tubuh seperti berlebihnya

tingkat rangsangan pada sistem saraf simpatis, yang dapat menyebabkan pula

resiko penyakit yang disebabkan dari stres itu sendiri. Telah banyak penelitian

dan penanganan psikologis menjelaskan turunnya kondisi rangsangan tubuh

 

Page 59: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

lix

disebabkan karena stres. Dalam mengatasi problematika keluarga, Dzikir

memiliki peranan yakni harapan-harapan baik dari pembimbing dan pasien

yang ikut serta pada kegiatan tersebut.

Pembimbing berharap semoga dalam pelaksanaan Dzikir ini dapat

mengatasi segala permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi para

pasien atau peserta dzikir. Seperti yang diungkapkan oleh ustdz. Zaki, salah

satu pembimbing pelaksanaan dzikir di yayasan Nursyifa’, sebagai berikut:

“Ya... harapan pembimbing itu... ya... agar pasien yang datang ke sini

dapat berpikir positif, sehingga dapat menyelesaikan masalah, ya

khususnya yang memiliki problematika keluarga..”52

Dan dalam mengikuti Dzikir ini pasien dapat mengalami kemajuan

seperti berkurangnya rasa stres, kegelisahan dan ketakutan. Dan dapat

mengembalikan kepercayaan yang hilang pada dirinya, di samping itu juga

agar pasien merasakan manfaatnya dari aktifitas dzikir.

Dengan dzikir akan mendapatkan ketenangan jiwa dan keteduhan hati

serta menciptakan kekuatan kepribadian seseorang. Sebab manusia akan merasa

dekat dengan Allah SWT dengan demikian akan terhindar dari rasa takut cemas

dari berbagai himpitan persoalan-persoalan kehidupan yang dihadapi.

Harapan pembimbing sesuai dengan tujuan didirikannya yayasan

Nursyifa’ yaitu membantu masyarakat luas agar setiap orang mendapat

kesempatan untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan daya pikir dan

kinerja otaknya, sekaligus mengoptimalkan untuk kerja sel-sel.53

52Wawancara Pribadi dengan Ustadz Zaki, Pada Tanggal 6 Mei 2009 53 Profil Yayasan Nursyifa’

 

Page 60: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

lx

Sedangkan peranan Dzikir pada pasien dalam mengatasi problematika

keluarga pada yayasan NurSyifa’ diantaranya setelah mereka mengeluarkan

semua masalah yang mereka hadapi melalui kegiatan dzikir, mereka dapat

menemukan suatu pemecahan dari masalah mereka, dan setidaknya mereka

merasakan kepuasan hati karena sudah tidak terbebani lagi dengan masalah

yang sebelumnya mereka miliki. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Neni

(Nama samaran) salah satu pasien yang memiliki problematika keluarga:

“yaa mba… namanya juga orang lagi ada masalah, pasti ingin cari

ketenangan. Makanya saya ingin mengikuti dzikir di Nursyifa’ ini agar

mendapatkan solusi atau jalan keluar karna setiap masalah pasti ada jalan

keluarnya.” 54

Di Yayasan Nursyifa’ pasien merasakan bahwa mereka memilki tempat

untuk mengeluarkan permasalahan mereka baik itu masalah-masalah keluarga,

seperti perselingkuhan yang menyebabkan timbulnya perceraian. Pasien

merasakan bahwa di Yayasan Nursyifa’ merupakan tempat yang tepat bagi

pemecahan masalah mereka karena metode yang digunakan yaitu dengan

dzikir. Dimana dengan menggunakan dzikir pasien merasakan bukan hanya

kepuasan batin tetapi meraka juga dapat merasakan ketenangan jiwa. Seperti

dalamAl-quran surat Al-Isro ayat:80

Artinya: “Ya Allah, masukanlah aku lewat gerbang kebenaran dan

keluarkanlah aku lewat gerbang kebenaran pula (dengan sempurna).

Dan berilah aku kekuasaan/ kekuatan yang dapat menolong

mengatasi semua persoalanku.

54Wawancara Pribadi dengan ibu Neni (Pasien Yayasan Nursyifa,) Menteng Jakarta Pusat

13 Mei 2009

 

Page 61: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

lxi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai peranan dzikir dalam mengatasi

problematika keluarga di Yayasan Nursyifa’ Menteng, Jakarta Pusat dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Manusia selama hidup di dunia tidak akan terlepas dari berbagai

problematika. Baik saat manusia tersebut masih hidup sendiri, bahkan

sampai ketika ia telah berkeluarga. Problematika tersebut dapat diatasi

dengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan dzikir.

2. Yayasan Nursyifa’ merupakan salah satu lembaga yang mengadakan

kegiatan dzikir bersama sebagai upaya untuk mengatasi problematika yang

dialami manusia, salah satunya problematika keluarga. Yayasan Nrsyifa’

memiliki 12 orang pembimbing, serta seorang konselor untuk membantu

klien memecahkan permasalahan yang sedang dihadapinya. Materi yang

digunakan pada Yayasan ini adalah kalimat tahmid, tahlil, takbir, hakolah,

basmalah, istighfar dan asmaul husna. Bentuk terapi yang digunakan pada

Yayasan Nursyifa’ dikenal dengan metode Lifestyle Medicine. Selain itu,

Yayasan Nursyifa’ menggunakan media audio visual sebagai pengantar

dalam pelaksanaan dzikir. Sehingga membuat para pasien lebih fokus

dalam melaksanankan kegiatan tersebut.

 

Page 62: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

lxii

3. Dari pelaksanaan dzikir pembimbing berharap dengan dzikir dapat

membantu pasien dalam mengatasi problematika yang mereka hadapi.

Dengan melaksanakan dzikir bersama para pasien memiliki harapan dapat

membawa mereka keluar dari semua masalah serta mendapatkan

ketenangan hati dalam menyelesaikan problematika yang mereka hadapi.

B. Saran

Adapun saran yang mungkin dapat dijadikan bahan pertimbangan Yayasan

Nursyifa’ pada pelaksanaan kegiatan dzikir dalam mengatasi problematika,

diantaranya problematika keluarga sebagai berikut:

1. Kurang kondunsifnya ruang terapi yang disebabkan banyaknya orang yang

lalulalang, sehingga membuat kurang fokusnya pasien dalam menjalani

kegiatan dzikir.

2. Bagi pasien perlunya kesadaran bahwa keberhasilan suatu terapi

sepenuhnya tergantung pada pasien itu sendiri.

3. Hendaknya pasien lebih menghayati dan mengamalkan dzikir dalam

kehidupan sehari-hari.

 

Page 63: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

lxiii

Daftar Pustaka

Ahmad, Abu, Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Al-Jauzih, Ibnu Qayyim, Madarijussalikin. Terjemah. Jakarta: Pustaka al-Kautsar,

1998.

Alhayali, Kamil, Solusi Islam Dalam Konflik Rumah Tangga, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2005.

Arifin, Muhammad dan Nasution, Debby, Hikmah Dzikir Berjamaah. Jakarta:

Republika, 2003.

Arifin Ilham, Muhammad, Hakikat Dzikir Jalan Taat menuju Allah, Jakarta:

Intuisi Press.2003.

Berry, David, Poko-poko Pikiran Dalam Sosiologi. Jakarta: Raja Grapindo

Persada,1995.

Badan Pembinaan dan Pengembangan Keagamaan, Rumusan Bimbingan dan

Konseling Islam II. Yogyakarta: VII, 1987.

Brosur, Profil Yayasan Nursyifa. Menteng Raya Jakarta Pusat 2009.

Daradjat, Zakiah, Psikoterapi Islam. Jakarta: PT Bulan Bintang, 2002.

………………., Kesehatan Mental., Jakarta: PT Toko Gunung Agung, 2001.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai

Pustaka, 2002.

Departemen Agama, Al-Quran dan Tafsirnya. Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab

Suci Al-Quran,1984), Jilid V.

Gajur Ilahi, Syek Ibrahim, The Secret of Ana-haq. Jakarta: Rajawali, 1986.

Hajar, al-Asqalani Ibnu. Bulugul al- Maram.

Helmi, Bin Muhammad, Syaikh, Keutamaan Dzikir. Jakarta: Pustaka al-kautsar,

2005.

Hoeve, Van, Ensiklopedia Indonesia, (Jakarta: Ikhtiar Baru, 1982), juz: 3, h.

1728.

 

Page 64: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

lxiv

Lexy J. Maleong Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2000.

Luice Ma’luf, al-Munjid fi al-Lughati wa al-A’alam. Bairut: al-Mahtabtu al-

Syar’iyyah, 1986.

Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara,

2002.

Mir, Valiudin, Dzikir dan Kontemplasi dalam Tasawuf, (Bandung: Pustaka

Hidayah, 1996.

M. Hasbi Ash-shiddieqy, Pedoman Dzikir dan Do’a. Semarang: Pustaka Rizki

Putra, 1999.

Mulyati, Sri. Relasi Suami Isteri Dalam Islam, Jakarta: Pusat Studi Wanita

(PSW), UIN Syarif Hidayatulah, 2004.

Mubarok, Achmad, Psikologi Keluarga, Jakarta: Bina Rena Pariwara, 2005.

Mubarok, Ahmad, Nikah Sebagai Perikatan. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada,

1995.

Nasir, A Sahilun, Problem Kehidupan dan Pemecahannya, Suatu Pendekatan

Psikoreligius. Jakarta: Kalam Mulia, 2003.

Nawawi, Imam, Khasiat Dzikir dan Do’a, Terjemahan Kitab al-Adzkarun

Nawawiyah. Bandung: Baru Algensindo,2002.

Poerwandari, E. Kristi, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikolog, Jakarta:

LP3S, 1998.

Qomarudin (Ed), Dzikrullah Membeningkan Hati Menghampiri Ilahi. Jakarta:

Serambi Ilmu Semesta, 2000.

Ramayulis Dkk, Pendidikan Islam dan Rumah Tangga. Jakarta: Kalam Mulia,

1987.

Susanto, Ahmad, Samudra Dzikir. Jakarta: Fikr, 2007.

Shihab, Quraish, Wawasan al-Quran tentang Dzikir dan Do’a. Jakarta: Lentera

Hati, 2006.

Sutarmadi Ahmad dan Al-Tirmidzi, Peranan Dalam Pengembangan Hadits dan

Fiqih Ciputat: LogosoWacana Ilmu,19987.

 

Page 65: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42609/1/ENENG SUSLIAH-FDK.pdf · iv ABSTRAK Eneng Susliah Peranan Dzikir dalam Mengatasi

lxv

Sudarsono, Kamus Konseling. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997.

Said Az-Zahrani, Musfir, Konseling Terap .Jakarta: PT. Gema Insani Press, 2005.

Syanti, Sekertaris Yayasan Nursyifa’. Wawancara Pribadi, Jakarta: 15 Mei 2009.

Soetmina, Perpustakaan, Kepustakaan dan Pustakawan, (Yogyakarta:

Kanisius, 1992). cet.ke-1,h.5

Wafa Taju Arifin, A. Shohibul, Miftahul Shurur. Tasikmalaya: Yayasan

Serbabakti, 1969.

Zarkasy, Mukhtar, Membina Keluarga Bahagia. Jakarta: Pustaka Antara, 1992.