LEMBAR PENGESAHAN

28
LEMBAR PENGESAHAN Jurnalistik Televisi Dalam Praktek Siaran Pada Agenda Kita MQTV, Bandung Laporan Job Training Ilmu Jurnalistik Penyusun; Ivan Geri 207400470 Laporan Job Training ini telah disetujui oleh : Dosen Pembimbing Job Training Pembimbing Lapangan Job Training Mengetahui Kepala Jurusan Ilmu Jurnalistik

Transcript of LEMBAR PENGESAHAN

Page 1: LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN

Jurnalistik Televisi Dalam Praktek Siaran Pada Agenda Kita MQTV, Bandung

Laporan Job Training Ilmu Jurnalistik

Penyusun;Ivan Geri207400470

Laporan Job Training ini telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing Job Training Pembimbing Lapangan Job Training

Mengetahui

Kepala Jurusan Ilmu Jurnalistik

Drs.Dadan Suherdiana M.Ag

NIP.150 301 103

Page 2: LEMBAR PENGESAHAN

Kata Pengantar

Bismillahirrohmanirrahim

Tasbih dan Tahmid penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, sebagai syukur atas

kemurahan rizki, hidayah dan nikmat yang dilimpahkanNya sehingga penulis

dimudahkan dalam pelaksanaan berbagai hal termasuk di dalamnya praktik Job Training

berikut penulisan Desain laporannya ini.

Penyusunan Laporan desain ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

melangkapi Job Training yang mana merupakan mata kuliah keahlian khusus lapangan.

Job Training pada jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Dakwah

Dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Akhir kata penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu dan memberikan dorongan yang sangat berharga kepada penulis.

Semoga semua bantuan , dukungan serta bimbingan yang telah diberikan dengan tulus

akan mendapat balasan dari Allsah SWT , dan semoga laporan desain Job Training ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua insan akademik umumnya.

Wassalam

Bandung, Juli 2010

Penulis

Page 3: LEMBAR PENGESAHAN

Jurnalistik Televisi Dalam Praktek Siaran Pada acara Agenda Kita mdi MQTV, Bandung

Desain Job Training Ilmu Jurnalistik

Oleh;Ivan Geri207400470

Dosen Pembimbing Job Training :

ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIKFAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISUNAN GUNUNG DJATI

2010

Page 4: LEMBAR PENGESAHAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Job Training

Di tengah maraknya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi sebagai

salah satu penunjang keberhasilan pembangunan di Indonesia, media mempunyai

informasi menjadi salah satu unsur yang harus diperhatikan keberadaannya dan

fungsinya. Tanpa adanya media yang memadai maka kefektivitasan dari suatu kegiatan

mungkin akan terhambat.

Pada saat ini setiap individu atau masyarakat secara umum bersifat mobile

(bergerak). Pergerakannya ini sangat pesat mengingat setiap individu mempunyai

kegiatan, tujuan dan hal-hal yang harus dicapai atau dikerjakan, baik untuk memenuhi

kebutuhan hidup maupun sekedar berpindah tempat biasa.

Memasuki abad 21, seiring dengan perkembangan dan kemajuan di segala bidang

pantaslah kiranya jika manusia digolongkan pada Generasi Multi Tasking dimana setiap

individu bisa melakukan banyak hal dalam satu waktu, misalnya saja menelpon sambil

memasak, menonton, menjaga anak dan juga beragam aktifitas yang lain.

Salah satu persyaratan akademik untuk kelulusan mahasiswa program strata 1 (S1) Ilmu

Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan

Gunung Djati Bandung adalah melaksanakan Job Training.

Praktek kerja atau Job Training pada Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi

Jurnalistik merupakan kegiatan akademik yang wajib dilaksanakan atau diikuti oleh

Page 5: LEMBAR PENGESAHAN

seluruh mahasiswa setelah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan pihak akademik.

Pelaksanaan Job Training dapat dilaksanakan di instansi atau perusahaan yang bergerak

di bidang media massa cetak ataupun elektronik, atau juga yang memiliki media sebagai

pusat informasi bagi keberlangsungan komunikasi internan atau juga eksternal.

Mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan memperdalam

wawasan secara luas tentang apa yang dikerjakan seorang actor media (Jurnalis, penyiar,

reporter, dll.) selain itu diharapkan dapat menjadi terlatih dan terampil di dalam

melaksanakan tugas-tugas kejurnalistikan serta mampu menghadapi segala kendala yang

muncul secara internal maupun eksternal.

Oleh karena itu maka penulis tertarik untuk melaksanakan Job Training di MQTV

Bandung, khususnya dalam bidang penyiaran (Televisi), mengingat fungsinya sebagai

media Elektronik. Dalam hal ini penulis berharap dapat membandingkan antara teori dan

praktik keJurnalistikan.

B. Tujuan Job Training

Adapun tujuan pelaksanaan Job Training di MQTV adalah sebagai berikut;

1. Untuk memperoleh wawasan yang lebih luas di bidang kejurnalistikan sehingga

dapat menambah keterampilan yang menunjang ilmu pengetahuan.

2. Untuk memelihara dan membandingkan serta menganalisa antara teori-teori

kejurnalistikan dengan dunia kerja yang sebenarnya.

3. Untuk memberikan kesempatan berlatih kepada mahasiswa dalam

mengaplikasikan teori yang didapat selama kuliah dengan dunia kerja secara nyata,

Page 6: LEMBAR PENGESAHAN

4. Untuk menjalin hubungan baik antara Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi

Jurnalistik, Fakultas Dakwah Dan komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan

Gunung Djati Bandung dengan Pihak Media dalam hal ini

C. Tempat dan Waktu Pelaksanan Job Training

Job Training dilaksanakan di MQTV Bandung lamanya kerja praktek adalah 48

hari atau satu bulan lebih dengan rentang waktu 27 Juni-8 agustus. Pelaksaan job training

terhiitung mulai 27 juni 2010. Mempunyai bobot sks setara dengan 135 jam.

Page 7: LEMBAR PENGESAHAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

a. Pengertian Komunikasi Secara Umum

Komunikasi adalah Proses penyampaian pesan dari komunikator kepada

komunikan melalui suatu media dengan tujuan memberi informasi, merubah perilaku,

ideologi dan lain-lain

Dapatkah kita tidak berkomunikasi? Adalah sebuah kekeliruan besar ketika kita

berpikir bahwa kita bisa hidup tanpa berkomunikasi. Kita tidak bisa tidak berkomunikasi.

Kepada siapapun, apapun, kapanpun, bagaimanapun. Komunikasi menjadi semakin

penting ketika kita dihadapkan pada sekeliling kita.

Komunikasi, dalam konteks apapun, adalah bentuk dasar adaptasi lingkungan.

Menurut Rene Spitz, komunikasi (ujaran) adalah jembatan antara bagian luar dan bagian

dalam kepribadian. Itulah mengapa kita selalu membutuhkan orang lain, bukan saja

karena kita tidak dapat lepas dari lingkungan, tetapi kehadiran orang lain akan

memperteguh fitrah kekomunikasian kita. Melalui komunikasi dengan orang lain, kita

dapat memenuhi kebutuhan emosional dan intelektual kita, dengan memupuk hubungan

yang hangat dengan orang-orang di sekitar kita. Komunikasi sosial menandakan bahwa

komunikasi dilakukan untuk pemenuhan diri, untuk merasa terhibur, nyaman dan

tenteram dengan diri-sendiri dan juga orang lain.

Page 8: LEMBAR PENGESAHAN

Dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar Deddy Mulyana mengatakan

bahwa fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa

komunikasi penting untuk membangun konsep-diri kita, aktualisasi-diri, untuk

kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan

ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur dan memupuk hubungan

dengan orang lain.

Sesuai dengan tujuannya, komunikasi massa mempunyai fungsi untuk

memberikan kinformasi, menghibur dan mempengaruhi. Sudah dapat dipastikan, bahwa

komunikasi akan memberikan dampak atau pengaruh terhadap pembaca, pendengar dan

penontonnya. Apabila pengaruhnya tidak ada, maka tujuan komunikasi itu sendiri tidak

berjalan.

Dampak komunikasi massa, selain positif juga mempunyai dampak negatif.

Pengelola komunikasi massa dapat dipastikan tidak berniat untuk menyebarkan dampak

negatif kepada khalayaknya. Semua orang menginginkan pengaruh yang positif. Kalaupu

terjadi dampak negatif, bisa dikatakan sebagai efek samping.

Komunikasi massa harus mempunyai efek menambah pengetahuan, mengubah

sikap, dan menggerakan perilaku kita. Efek yang terjadi pada komunikasi tersebut

terdapat pada tiga aspek. Ketiganya adalah efek kognitif, afektif, dan behavioral

Page 9: LEMBAR PENGESAHAN

JENIS-JENIS TEORI KOMUNIKASI

Menurut Littlejohn (1989) berdasarkan metode penjelasan serta objek

pengamatannya , secara umum teori-teori komunikasi dapat dibagi dua kelompok:

1. Teori-teori Umum (general theories), teori ini merupakan teori yang mengarah

pada bagaimana menjelaskan fenomena komunikasi (metode penjelasannya). Karenanya

teori ini memberi analisa pikir suatu teori.

2. Teori-teori fungsional dan struktural. Individu dipengaruhi oleh struktur sosial

atau sistem sosial dan individu bagian dari struktur. Sehingga cara pandangnya

dipengaruhi struktur yang berada di luar dirinya. Pendekatan ini menekankan tentang

sistem sebagai struktur yang berfungsi. Lebih Mementingkan sinkrony daripada diacrony,

memusatkan perhatiannya pada akibat-akibat yang tidak diinginkan daripada hasil yang

sesuai tujuan. , Memandang realitas sebagai sesuatu yang objektif dan independent.

Memisahkan bahasa dan lambang dari pemikiran dan objek yanng disimbolkan dalam

komunikasi. Karena menurut teori ini Bahasa hanyalah alat untuk merepresentasikan apa

yang telah ada dan bahasa harus sesuai dengan realitas. Simbol-simbol harus

merepresentasikan sesuatu secara akurat.

3. Teori-teori Behavioral dan kognitif. Menurut pandangan ini komunikasi

dipandang sebagai manifestasi dari proses berfikir, tingkah laku dan sikap seseorang.

Oleh karenanya variabel-variabel penentu memegang peranan penting terhadap kognisi

seseorang (termasuk bahasa) biasanya berada di luar kontrol individu.Model Psikologi

Comstock tentang efek televisi terhadap individu hamper sama dengan tori ini.

Page 10: LEMBAR PENGESAHAN

4. Teori-teori Konvesional dan Interaksional. Komunikasi dapat berlangsung,

individu-individu yang berinteraksi menggunakan aturan-aturan dalam menggunakan

lambang-lambang. Bukan hanya aturan mengenai lambang itu sendiri tetapi juga harus

sepakat dalam giliran berbicara, bagaimana bersikap sopan santun atau sebaliknya,

bagaimana harus menyapa dan sebagainya.

Teori ini berkembang dari aliran interactionisme simbolik yang menunjukan arti

penting dari interaksi dan makna. Pokok pikiran teori ini adalah kehidupan sosial

merupakan suatu proses interaksi yang membangun, memelihara, serta mengubah

kebiasaan-kebiasaan tertentu, termasuk dalam hal ini bahasa dan simbol. Komunikasi

dianggap sebagai alat perekat masyarakat (the glue of society). Struktur sosial dilihat

sebagai produk dari interaksi. Interaksi dapat terjadi melalui bahasa, sehingga bahasa

menjadi pembentuk struktur sosial. Pengetahuan dapat ditemukan melalui metode

interpretasi.DLL

5. Teori-Teori Kritis dan Interpretif Berkembang dari tradisi sosiologi interpretift,

yang dikembangkan oleh Alfred Schulzt, Paul Ricour et al. sementara teori kritis

berkembang dari pemikiran Max Weber, Marxisme dan Frankfurt School.

b. Pengertian Jurnalistik Secara Umum

Kegiatan jurnalistik sebenarnya sudah lama dikenal manusia di dunia ini, karena

selalu hadir di tengah-tengah kita, seiring dengan kegiatan pergaulan hidup manusia yang

dinamis, terutama sekali di era informasi dan komunikasi dewasa ini.

Pada zaman dahulu, kegiatan jurnalistik tentu saja masih sangat sederhana dan

medianya belum berupa koran, tabloid, majalah, radio, televisi, apalagi internet. Seiring

Page 11: LEMBAR PENGESAHAN

perubahan dan perkembangan zaman, kegiatan jurnalistik pun mengalami proses yang

sangat dinamis. Dengan munculnya media internet, kegiatan dan cabang jurnalistik pun

turut berubah. Pengertian atau definisi jurnalistik sangat banyak. Secara etimologi,

jurnalistik berasal dari dua suku kata, yakni jurnal dan istik.

Jurnal berasal dari bahasa Perancis, jounal, yang berarti catatan harian. Dalam

bahasa Latin, juga ada kata yang hampir sama bunyi dan upacannya dengan journal yakni

diurna, yang mengandung arti hari ini. Pada zaman Kerajaan Romawi Kuno saat Julius

Caesar berkuasa, dikenal istilah acta diurna yang mengandung makna rangkaian akta

(gerakan, kegiatan, dan kejadian). Kata istik merujuk pada istilah estetika yang berarti

ilmu pengetahuan tentang keindahan.

Keindahan yang dimaksud adalah mewujudkan berbagai produk seni dan atau

keterampilan dengan menggunakan bahan-bahan yang diperlukan, seperti kayu, batu,

kertas, cat, atau suara. Dalam hal ini meliputi semua macam bangunan, kesusastraan, dan

musik.

Di dalam istilah jurnalistik juga terkandung makna sebagai suatu seni dan atau

keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan informasi dalam

bentuk berita secara indah agar dapat diminati dan dinikmati, sehingga bermanfaat bagi

segala kebutuhan pergaulan hidup khalayak.

Secara lebih luas, pengertian atau definisi jurnalistik adalah seni dan keterampilan

mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa

yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati

nurani khalayaknya, sehingga terjadi perubahan sikap, sifat, pendapat, dan perilaku

khalayak sesuaia dengan kehendak para jurnalisnya. (Kustadi Suhandang, 2004 : 21)

Page 12: LEMBAR PENGESAHAN

Masih banyak definisi atau pengertian jurnalistik, antara lain kejadian pencatatan dan

atau pelaporan, serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari (Astrid S. Susanto, 1986,

Komunikasi Massa, Hal. 73).

Hasil seni dan atau keterampilan dimaksud mengandung nilai-nilai yang bisa

diminati dan dinikmati manusia pengagumnya, karena keindahan tersebut mengandung

makna yang luas, serta mencakup sifat-sifatnya yang obyektif dan subyektif.

Dengan demikian, secara etimologis, jurnalistik dapat diartikan sebagai suatu

karya seni dalam hal membuat catatan tentang peristiwa sehari-hari. Karya seni dimaksud

memiliki nilai keindahan yang dapat menarik perhatian khalayaknya (pembaca,

pendengar, pemirsa), sehingga dapat dinikmati dan dimanfaatkan untuk keperluan

hidupnya.

Onong Uchjana Effendy (1981: 102) menyatakan bahwa jurnalistik merupakan

kegiatan pengolahan laporan harian yang menarik minat khalayak, mulai dari peliputan

sampai penyebarluasannya kepada masyarakat.

A.W. Widjaja (1986: 27) menyebutkan bahwa jurnalistik merupakan suatu

kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan cara menyiarkan berita ataupun ulasannya

mengenai berbagai peristiwa atau kejadian sehari-hari yang aktual dan faktual dalam

waktu secepat-cepatnya.

Ensiklopedi Indonesia secara rinci menerangkan bahwa jurnalistik adalah

bidangprofesi yang mengusahakan penyajian informasi tengang kejadian dan atau

kehidupan sehari-hari secara berkala, dengan menggunakan sarana-sarana penerbitan

yang ada.

Page 13: LEMBAR PENGESAHAN

Seiring dengan perkembangan zaman, Media massa cetak yang mapan pun harus

menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan tersubut, yang ditandai dengan

munculnya versi online mereka. Misalnya harian Kompas (Jakarta), harian Media

Indonesia (Jakarta), harian Jawa Pos (Surabaya), harian Kedaulatan Rakyat (Yogyakarta),

harian Pikiran Rakyat (Bandung), harian Suara Merdeka (Semarang), tabloid olahraga

Bola (Jakarta), dan harian Fajar (Makassar). Mereka kini juga muncul dengan versi

online yang berita-beritanya dapat diakses secara gratis lewat internet.

Page 14: LEMBAR PENGESAHAN

BAB III

KONDISI OBJEKTIF MQTV BANDUNG

Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan

umat manusia. Kebutuhan manusia sebagai mahkluk social menuntut untuk berhubungan

dengan sesamanya .

Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk mengetahui hasrat

orang lain, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis

melalui lambang-lambang isyarat, kemudian disusul dengan kemampuan untuk memberi

arti setiap lambang-lambang itu dalam bentuk bahasa verbal. Dalam menyampaikan

pesan tersebut, manusia sebagai makhluk yang memiliki batasan membutuhkan banyak

hal di luar tubuhnya, yang disebut teknologi.

Perkembangan teknologi komunikasi telah melalui perubahan yang cukup drastis

sejak awal muncul. Saat ini, nyaris tidak ada lagi batasan bagi manusia untuk dapat

berkomunikasi kapan saja dan dimana saja. Teknologi tersebut terkadang bersifat seperti

‘mencuci otak’, mengubah gaya berpikir, sekaligus mengubah gaya hidup konsumennya.

Tentunya terlepas dari perubahan ke arah yang lebih baik atau tidak.

Perkembangan teknologi komunikasi diawali oleh penemuan sebuah alat cetak

pada tahun 1041 oleh Bi Zheng, Cina. ia mencetak dokumen-dokumennya yang pertama

dengan menggunakan cetakan huruf yang sudah ia bakar dalam tanah liat dan kemudian

dibentuk menjadi kalimat. Proses Bi Zheng diperbaiki oleh Wang Zhen pada tahun 1298,

yang membuat huruf-hurufnya dari kayu keras dan selanjutnya mencetak buku-buku dan

bahkan surat kabar.

Page 15: LEMBAR PENGESAHAN

Akhirnya komunikasi mulai dapat menembus jarak dan waktu terutama setelah

Johannes Gutenberg, seorang yang berkebangsaan Jerman, dikenal sebagai orang yang

membuat cetak-mencetak menjadi poses yang jauh lebih cepat dan ekonomis di tahun

1436, lalu semakin berkembang dengan penemuan-penemuan baru LOUIS DAGUERRE

menemukan fotografi yang dapat mengabadikan rupa dan peristiwa (1822). SAMUEL

MORSE menemukan telegrafi jarak jauh pertama (64Km : 1844).

Thomas Alva Edison menemukan perekam bunyi (fonograf) yang dapat

mengabadikan komunikasi lisan secara praktikal (1877) Alexander Graham Bell

menemukan telepom yang dapat mempercepat komunikasi.(1879). Guglielmo Marconi

menemukan radio telegrafi (1898), disusul penemuan radio teleponi oleh Reginald

Fressenden(1900). Malam Natal tahun 1906, Fressenden merintis siaran radio pertama di

dunia. Dll.

Tahun- tahun tersebut adalah tahapan dimana komunikasi terus mengalami

kemajuan dan penyempurnaan bahkan di masa sekarang kita mengenal yang namanya

computer, telepon genggam dan hingga internet serta beragam teknologi komunikasi

yang sudah masuk era digital.

a. Sejarah Pendirian MQTV Bandung

Stasiun Televisi swasta pada dasarnya adalah suatu bangunan atau sekelompok

bangunan yang menyelengarakan, menerima dan menyiarkan program – program secara

audio visual , yang didalam pelaksanaan dimiliki dan dikelola oleh perorangan

/sekelompok kecil orang atau bukan milik pemerintah.

Stasiun Televisi Islam merupakan masa bangunan atau sekelompok masa

bangunan yang menyelengarakan / mengelola, menerima dan menyiarkan program –

program secara audio - visual tentang kebenaran islam secara luas yang didalam

Page 16: LEMBAR PENGESAHAN

pelaksanaan dimiliki dan dikelola oleh perorangan /sekelompok kecil orang atau badan

hukum /yayasan atau bukan milik pemerintah.

Televisi Mula sekali muncul di AS pada tahun 1907, Kemudian David Sarnoof

pada tahun 1938 memperkenalkan program TV di salah satu pameran di New York.

berbeda atau media cetak, suguhan acara TV mempunyai pengaruh yang luar biasa. TV

lebih menyakinkan , oleh karena Berwujud gambar dan suara ( audio – Visual ) dan

mampu memberikan pengalaman nyata, menawarkan Pengalaman baru kepada jutawan

pemirsa untuk semua umur. Namun perkembangan yang mungkin muncul di masa yang

akan datang dalam beberapa hal kiranya pelu diantisipasi karena dunia pertelevisian

memiliki dinamika yang lebih jauh cepat di bandingkan dengan media cetak atau suara .

MQTV yang singkatan dari Manajemen Qolbu Televisi awal berdiri dari sebuah

production House yang program intinya ceramah KH. Abdullah Gymnastiar. Berdiri pada

Bulan Juni 2002 di lingkungan pesantren Daarut Tauhiid Bandung yang beralamat di Jl.

Pak Gatot IV No: 55 Bandung. Pada awal pendiriannya MQTV berkekuatan 10 orang.

Memasuki Tahun 2003, seiring dengan semakin berkembangnya program Televisi

yang diproduksi maka SDM yang terlibat menjadi sejumlah 45 orang yang terdiri dari 23

orang tenaga animator dan selebihnya 5 orang management dan 18 orang staff

administrasi dan produksi. Sehingga selama tahun 2003 Brand MQTV semakin dikenal

di dunia Broadcasting.

Tahun 2004 alhamdulillah MQTV sudah menjadi Perseroan Terbatas dengan

Komisaris H. Abdurrahman Yuri dan Direktur Dudung Abdul Ghany, dengan Modal

dasar Rp. 4 Milyar dan Modal setor Rp. 1 Milyar. 95% saham dimiliki oleh Holding

Company MQ Corporation dan 5 % dimiliki oleh KH. Abdullah Gymnastiar. Dengan

demikian diharapkan MQTV menjadi perusahaan Broadcast yang profesional. Seiring

dengan perkembangan Dunia televisi MQTV didukung oleh 85 orang karyawan.

Tahun 2005 memasuki masa perkembangan yang luar biasa bagi telvisi lokal, khususnya

di kota Bandung, sehingga dengan izin dari KPID (komisi penyiaran indonesia daerah)

MQTV bersiaran teresterial di kota Bandung dan sekitarnya. Dengan kekuatan 105 orang

terus bersiaran sampai tahun 2007. Memasuki tahun 2008 MQTV mengalami pasang

surut, sehingga kekuatan SDM tinggal 14 orang, tetapi sampai 2009 MQTV masih

bersiaran dengan baik.

Page 17: LEMBAR PENGESAHAN

c. Visi- Misi MQTV Bandung

Visi

Menjadi Televisi berjaringan terbesar sebagai sahabat keluarga yang menyejukan,

informatif dan edukatif dengan landasan nilai-nilai Islam.

Misi

1. Menyiarkan dan mendakwahkan nilai-nilai Islam yang Indah, sederhana dan universal

dengan jaringan internasional.

2. Membangun Insan televisi yang memiliki integritas tinggi terhadap dunia Islam

3. Menggali potensi komersial dengan melibatkan masyarakat, khususnya dalam

mengembangkan usaha kecil dan menengah yang mandiri

Motto/Tagline

Sahabat Penyejuk Hati

Nilai-Nilai Perusahaan

Filosofis Bekerja

Bekerja adalah Ibadah

Bidang Sumber Daya Manusia

Beribadah dengan benar dan istiqomah

Berakhlak Mulia

Belajar dan berlatih tiada henti

Bekerja Keras, Cerdas, Kualitas, Tuntas dan Ikhlas

Bersahaja dalam Hidup

Bersihkan hati selalu

Page 18: LEMBAR PENGESAHAN

Bidang Keuangan

Benar

Akurat

Lengkap

Bidang Marketing

Adil

Transfaran

Saling Menguntungkan

Bidang Program dan Berita

Benar

Amanah

Sederhana

Inovatif

Solutif

Bidang Kepemimpinan

Teladan

Tawadzu

Telaten

Tanggungjawab

Teguh pendirian

Adil

Bijak

Cakap

Page 19: LEMBAR PENGESAHAN

d. Strujtur Organisasi MQTV Bandung

d. Eksistensi

MQTV Bandung media yang sudah berjalan kurang lebih delapan tahun ini cukup

mempunyai eksistensi yang tinggi di kalangan penikmat siaran-siaran dakwah hingga Job

Desain ini di buat “MQTV” sudah memiliki penikmat tersendiri .