Ledy Ana Z (021211131042) - Praktikum BO II

2
Nama : Ledy Ana Zulfatunnadiroh NIM : 021211131042 Kelompok : A Tanggal : Senin, 29 September 2014 PRAKTIKUM UJI BIOKOMPABILITAS Dr. Hendrik Setia Budi, drg., MKes. 1. Apakah fungsi laminar flow pada uji biokompabilitas ? Laminar flow berfungsi agar tempat kerja bebas dari debu maupun spora-spora yang mungkin jatuh ke dalam media, dengan cara meniupkan udara steril secara kontinyu pada saat persiapan bahan uji biokompabilitas yang dilengkai dengan lampu fluorescent, sinar UV, dan kipas angin. 2. Bagaimanakah mekanisme reaksi jaringan terhadap penggunaan bahan MTT ? Metode MTT assay digunakan untuk mendeteksi sel yang hidup karena sinyal yang dihasilkan tergantung dari keaktifan sel. Oleh karena itu, hasilnya dapat dibaca untuk perhitungan sitotoksik, proliferasi atau aktivasi. Aktifitas sitotoksik ini dievaluasi dengan metode kolorimetrik. Prinsip pengujian ini berdasarkan kemampuan enzim reduktase mitokondria dehydrogenase pada sel yang aktif untuk mengubah larutan garam tetrazolium menjadi suatu produk formazan yang tidak larut air. Kristal violet formazan yang terbentuk terlebih dahulu dilarutkan dengan DMSO, sehingga membentuk larutan berwarna yang dapat diukur intensitasnya menggunakan spektrofotometer UV pada λ 550 nm. 3. Bagaimanakah cara menghitung jumlah sel hidup pada uji MTT ? Untuk mengetahui persentase jumlah sel hidup dilakukan dengan rumus : Keterangan : % sel hidup : Persentase jumlah sel hidup setelah pengujian Perlakuan : Nilai densitas optik formazan pada setiap sampel setelah pengujian Media : Nilai densitas optik formazan pada kontrol media Sel : Nilai densitas optik formazan pada kontrol sel

description

praakk

Transcript of Ledy Ana Z (021211131042) - Praktikum BO II

Page 1: Ledy Ana Z (021211131042) - Praktikum BO II

Nama : Ledy Ana Zulfatunnadiroh

NIM : 021211131042

Kelompok : A

Tanggal : Senin, 29 September 2014

PRAKTIKUM UJI BIOKOMPABILITAS

Dr. Hendrik Setia Budi, drg., MKes.

1. Apakah fungsi laminar flow pada uji biokompabilitas ?

Laminar flow berfungsi agar tempat kerja bebas dari debu maupun spora-spora yang

mungkin jatuh ke dalam media, dengan cara meniupkan udara steril secara kontinyu

pada saat persiapan bahan uji biokompabilitas yang dilengkai dengan lampu

fluorescent, sinar UV, dan kipas angin.

2. Bagaimanakah mekanisme reaksi jaringan terhadap penggunaan bahan MTT ?

Metode MTT assay digunakan untuk mendeteksi sel yang hidup karena sinyal yang

dihasilkan tergantung dari keaktifan sel. Oleh karena itu, hasilnya dapat dibaca untuk

perhitungan sitotoksik, proliferasi atau aktivasi. Aktifitas sitotoksik ini dievaluasi

dengan metode kolorimetrik. Prinsip pengujian ini berdasarkan kemampuan enzim

reduktase mitokondria dehydrogenase pada sel yang aktif untuk mengubah larutan

garam tetrazolium menjadi suatu produk formazan yang tidak larut air. Kristal violet

formazan yang terbentuk terlebih dahulu dilarutkan dengan DMSO, sehingga

membentuk larutan berwarna yang dapat diukur intensitasnya menggunakan

spektrofotometer UV pada λ 550 nm.

3. Bagaimanakah cara menghitung jumlah sel hidup pada uji MTT ?

Untuk mengetahui persentase jumlah sel hidup dilakukan dengan rumus :

Keterangan :

% sel hidup : Persentase jumlah sel hidup setelah pengujian

Perlakuan : Nilai densitas optik formazan pada setiap sampel setelah pengujian

Media : Nilai densitas optik formazan pada kontrol media

Sel : Nilai densitas optik formazan pada kontrol sel

Page 2: Ledy Ana Z (021211131042) - Praktikum BO II

4. Jelaskan kapan suatu bahan dikatakan tidak toksik terhadap jaringan sekitar

dengan menggunakan uji MTT !

Uji sitotoksik MTT digunakan untuk menentukan parameter nilai IC50 yang dapat

menunjukkan nilai konsentrasi yang menghasilkan hambatan proliferasi sel sebesar

50% dan menunjukkan potensi ketoksikan suatu senyawa terhadap sel. Nilai ini

merupakan patokan untuk melakukan uji pengamatan kinetika sel. Nilai IC50 dapat

menujukkan potensi suatu senyawa sebagai sitotoksik. Semakin besar harga IC50

maka senyawa tersebut semakin tidak toksik. Akhir dari uji sitotoksik dapat

memberikan informasi % sel yang mampu bertahan hidup, sedangkan pada organ

target memberikan informasi langsung tentang perubahan yang terjadi pada fungsi sel

secara spesifik.

Sumber :

Meizarini, Asti. Perbedaan Konsentrasi Bahan Pemutih Gigi Terhadap Sitotoksisitas

Menggunakan Esei MTT. J. Penelit. Med. Eksakta. 2009; 8(1): 8-15.

Wahyuni, Lusianti, Almahdy, Dachriyanus. Isolasi Senyawa Sitotoksik Terhadap Sel Kanker

Payudara dari Kulit Batang Garcinia Griffithii T. Anders. Jurnal Farmasi Indonesia.

2009; 4(4):177 -187.