lbm 7 blok 19
-
Upload
adianavikasanti -
Category
Documents
-
view
249 -
download
20
description
Transcript of lbm 7 blok 19
Step 11. Bedah prepostetik
- Suatu bagian dari bedah mulut dan maxillofacial utuk bertujuan jaringan keras dan jar lunak untuk membuat suatu protesa
- Meliputi teknik pencabutan sederhana dengan mempersiapkan untuk pembuatan prostetik, dan pencangkokan tulang
Step 2
1. Perawatan apa yang harrus dilakukan pada kasus scenario yaitu torus mandibula dan frenulum tinggi
2. Indikasi dan kontra indikasi bedah prepostetik3. Tujuan dilakukan bedah prepostetik4. Bagaimana teknik bedah prostetik untuk frenulum tinggi
dan torus5. Macam – macam bedah prepostetik dan perawatan pada
kasus di skenario6. Apa hubunga bedah preprostetik dengan riwayat penyakit 7. Persiapan prabedah dan pasca bedah8. Prinsip rencana perawatan pada bedah prepostetik9. Apabedanya pasien yang memiliki penyaikt sistemik
dengan yang tidak apa yang harus diperhatikan10. Pengaruh frenulum tinggi dan torus mandibularis
terhadap pembuatan gtl11. Komplikasi apa saja yang terjadi pada tindakan
prepostetik pada pasien DM
Step 3
1. Pengaruh frenulum tinggi dan torus mandibularis terhadap pembuatan gtl
- Torus mandibula mempengaruhi stabilisasi dan retensi pd GT karena ada penonjolan karena akan kontak dengan sehingga tidak cekat torusnya sehingga ada daya ungkit.
- Mengganggu stabilisasi dan retensi ketika frenulum tinggi akan mengganggu gt Karena pencetakan yang tidak sesuai
- Frenulum yang baik adalah frenulum yang rendah, krn kalo frenulum tinggi sayapnya akan menekan pada mukosa
2. Apa hubunga bedah preprostetik dengan riwayat penyakit
- Bedah pre merupakan bedah minor yang akan membuka jaringan sehingga proses penyembuhannya lama dan ditakutkan terjadi pendarahan sehingga perlu ke spesialis penyakit dalam
- Akan berdampak pada pasca operasi krn dm akan mempengaruhi curah saliva yg akan mempengaruhi berpotensi terjadinya infeksi karena saliva berkurang sehingga bakteri dapat menginfeksi
- 3. Tujuan dilakukan bedah prepostetik
1. Menyiapkan jaringan lunak dan jar keras untuk protesa
2. Mengembalikan fungsi oral3. Estetik
4. Mengurangi rasa sakit dna ketidaknyamanan pasien krn gt tdk retensi dengan baik karena sempit dan dangkal
5. Penyedia ridge yang baik 6. Mengembalikan fungsi mastikasi, mengunyah,
menelan, dan memperbaiki struktur rahang7. Mengembalikan dan memperbaiki struktur tulang8. Untuk mendapatkan protesa yang nyaman kettika
dipakai oleh pasien4. Indikasi dan kontra indikasi bedah prepostetik
Indikasi frenektomi :1. Perlekatan frenulum sangat dekat dg interdental
marginal gingival atau masukm kea rah palatal I sentral
2. Perlekatan lebih lebar dari frenulum normal3. Adanya pergerakan dan memucat saat dilakukan
blanctest positif4. Masuk dan tersisip diantara I sentral
Kontraindikasi:
1. Rendah sampai normal2. Keadaan frenulum tdk mengganggu fungsi bicara3. Kondisi sistemik
Indikasi umum :
1. Adanya torus mandibula atau maksila yang besarnya 3-4mm
2. Adanya eksostosis3. Adanya frenulum tinggi
4. Nyeri akibat pemasangan GT5. Ulser yang berulang pada penggunaan gtl
Kontra umum :
1. Usia lanjut, dilakukan secara berhati” karena tulang mengalami resopsi
2. Pasien yang mengalami kelainan psikologis depresi
Indikasi alveoloplasti :
1. Tulang yang tajam2. Gigi impaksi3. Adanya akar yang tertanam di dalam tulang4. Kelainan patologi5. Torus yang ukurannya 3-4 mm
Kontra alve :
1. OH yang jelek krn gt tidak dilepas2. Bentuk alveolar ridge tidak sesuai
5. Macam – macam bedah prepostetik dan perawatan pada kasus di scenarioDibagi 3 :1. Bedah jar tulang : alveolektomi(pembuangan
sebagian atau total tul alveolar),alveoloplasti(pembentukan kembali proc alve yg akan dibuat GT),terektomi,aleolektomi
2. Lunak : gingivo plasti (membentuk kembali jar gusi), frenektomi
3. Vestibuloplasti (memperluas untuk stabilitas denture dengan meninggikan sulkus vestibular yang dalam)
4. Alveolar augmentasi untuk resobsi yang sangat parah - Mayor : augmentasi alveolaris relative dan osteotomi- Minor
Kasus pada scenario : frenektomi dan torektomi6. Prinsip rencana perawatan pada bedah prepostetik
Ada 3:1. Riwayat pasien: usia, penyakit yang dialami2. Pemeriksaan klinis : io dan ekstra oral untuk
pembuatan gtl perlu diberikan OH yang baik, dilihat jar lunak dan jar keras adakah ada undercut
3. Khusus : rontgen radiograf dilihat adanya torus, study model cetakan untuk membantu bedah prepostetik
- Dilakukan pemeriksaan Frenektomi diukur dg blanctest, torus diperiksa dengan burnisher untuk ukurannya dan ditekan kenyal atau keras
7. Persiapan prabedah dan pasca bedah- Pre : Dilakukan pemeriksaan (pemeriksaan darah, test
PT untuk koagulasi pembentukan darah, PTT, persiapan fisiologi,riwayat penyakit, psikologis pasien, pemberian pre medikasi(antibiotic profilaksis, kalau untuk orang normal tidak perlu)
- Pasca Instruksi untuk menjaga OH control teratur dan diet lunak
8. Bagaimana teknik bedah prostetik untuk frenulum tinggi dan torus
- Teknik frenulum1. Eksisi elips
2. Penyayatan dri lateral pd bidang periosteal untuk membebaskan tali” fibrosa dri perlekatan
3. Penjaihan 3 jalur mukosa, periosteum, mukos lgi4. Dilakukan dengan teknik kontinyu5. Dikontrol dg aplikasi es pembalut eksternal jika ada
edema- 2 hemostat :
1. blanctest2. Anastesi 3. Bibir diretraksi dipasang hemostat bengkok4. Diinsisi hipoplastik harus dikurangi smpe gigi I smpe
belkang dan dijahit sec interrupted- Simple eksisi : bentuk elips - Z plasty urutannya sama yg membedakan bentuknya,
anastesi infiltrasi
Torus mandibula:
1. Dibuka di lingir residual bentuk trapezium klw masih ada giginya di servikalnya
2. Di flap3. Torus di bur dg round bur 3-4mm dipotong atau
diambil dg osteotom4. Diirigasi dan dijahit sec kontingu
Torus palatine
1. Insisi di garis fibrasi / ach line diantara palatum mole dan durum
2. Di buka smpai papailla insicivum
3. Dibuka serong bentuk V, klo kurang lebar dibuka dibagian posterior
4. Flap dijahit untuk mempermudah jar tulang5. Torus diambil dg osteotom(reconturing) dg segmen”6. Dipotong7. Diambil8. Dijahit bentuk silang
9. Apa bedanya pasien yang memiliki penyaikt sistemik dengan yang tidak apa yang harus diperhatikan
- Anastesi hipertensi tipe 1 dan 2 pemilihan anastesi dengan pehacain 1:80.000 diencerkan menjadi 1:200.000 agar tidak terjadi vasokontriksi yang berlebihan akan mengakibatkan pembuluh darahnya pecah.
LI :
10. Komplikasi apa saja yang terjadi pada tindakan prepostetik pada pasien DM
- Tindakan bedah pd DM komplikasi :1. Hipo glikemia dikonsulkan ke bagian penyakit dalam
dan dimonitor glukosa2. Infeksi dan penyembuhan luka lambat( terjadi
penyembatan PD/angiopati krn aretrosklerosis pd pd), ditanami dg control plak, diberi antibiotic dan jangan merokok
3. Sensasi mulut terbakar menjaga OH, hindari kopi dan alcohol
4. Imunosupresan sehingga muddah terkena infeksi
5. Enzim AGE tinggi kadar gula dlm tubuh juga tinggi yg mematikan sel itu sendiri sehingga menghambat proses penyembuhan
6. Perdarahan, 5-7 hari perdarahan sekunder karena adanya infeksi
7. Angiodema terjadi pembengkakan jaringan dan reaksi anfilatik, berbahaya jika terjadi penyumbatan saluran nafas
8. Neuralgia berlangsung beberapa dekat sampai menit nyeri ringan seperti di tusuk, biasanya hanya pd 1 sisi wajah bahkan bisa menyebar
11. Indikasi torus dan eksostosis yang dilakukan bedah prepostetik
- Gangguan mastikasi, menelan makanan- Sensitive terhadap mukosa yang tebal - Trauma inflamasi- Ulser yang penyembuhannya lama dari trauma - Takutnya terjadi kangker - Mengganggu fungsi bicara atau gerak lidah - Menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien ketika
memakai GT karena tidak stabil dan retensiRichard (ukuran torus):1. 3mm2. 3-6mm3. >6mmbiasanya dilakukan bedah tetapi juga
tergantung dari mengganggu
- Torus semakin membesar terus menerus- Removel torus
Hugen dan egen1. Small <2mm2. 2-43. Large >4mm
Barker menggunakan tulang torus mandibula jika diperlukan bone graft
- Irregular sehingga mengganggu post dam pada saat pembuatan gt
12. Mekanisme faktor yang mempengaruhi penambahan ukuran torus
- Bisa untuk kasus tertentu- Ukuran torus tidak bisa bertambah besar tapi menyadari
kalau punya torus itu terambat - Etiologi torus : genetic 30%, oklusal overload 70%
(brukisem, strees berlebihan)~ sebagai faktorpresdiposisi Konsumsi fenitoin meningkatkan ukuran torus krn ada agen osteogenetik ~ konsumsi ikan dengan lemak tak jenuh yang ada vitamin D
- Torus membesar biasanya pd usia 20-30th, membesarnyapun lambat
-13. Persiapan prabedah dan pasca bedah untuk
pemeriksaan darah pada bedah prepostetik
- Test fungsi dari vaskuler
- Test fungsi trombosit:1. Jumlah hitung trombosit2. Penilaian retraksi bekuan3. Bleding time
- Test pembekuan darah:1. Clothing time2. Trombosit time3. Plasma protombin time
Haemoglobin wanita 12-18gr
- Test pembekuan darah 1-9menit (ivy)Pembekuan normal 4-8 menitTidak normal lebih lama karena kadar fibrinnya kurang dari 100 mg/dl
- Waktu perdarahan- Tdk normal pd pasien trombositopenia, trombosit
tinggi, hipofibrinemia- Pemeriksaan thrombin time menguji fibrinogen jdi fibrin
dg mengukur lamanya bekuan pd suhu 37 derajat C- HBA 1 c untuk mengetahui kadar glukosa darahnya- Pemeriksaan gula darah:
~ Puasa N: >2th – dewasa : 70-105mg/dlAnak <2th: 60-100Bayi 40-90~ 2 jam setelah makan: 0-50 th: 70-14050-60 : 70-150>60 : 70-160
- LED
Pria : <12mm/ 1 jam
Wanita :<20mm/1jam
Led >100mm/jam dihubungkan dg necrotizing
- Hematokrit presentase sel darah merah merah dan volume darah total biasanya 3x lebih besar dri hemoglobin, meningkat pd pasien jantung congenital, dan mengalami penurunan pd pasien leukemia anemiaPria :42-52Wnita: 37-47Anak : 31-43Bayi : 30-40
- Test untuk alergi tes darah dengan eosinofil tesnya ige metode rast (radio alergig sorben test)dan metode baru ELISA
- Screen test: tes hematologi untuk pemeriksaan secara umum 4. Diabetes terkontol dan tidak untuk perawatan dan
komplikasinya, penyembuhan
- Penyembuhan : yang bermasalah pd fase poliferasi, enzim mpps dihasilkan mikroorganisme untuk sel” kangkermenghambat proses penyembuhan lukamuncul tgf beta menekan aksi mmp agar luka cepet sembuhinsulin berkurang mgf beta juga berkurang
- Tgf bisa bekerja untuk dm terkontrol- Tgf tidak bekerja krn tdk ada insulin untu dm tdk
terkontrol
~parameter :
- Membedakan dm terkontrol dan tdk terkontrol dri HBA1C
- Dm terkontrol <7% HBA1c dan dm tak terkontrol HBA1C>7%
- Tidak semua pasien dm tdk terkontrol tdk sllu dia minum obat