lbm 4 blok 19

download lbm 4 blok 19

of 5

description

lbm 4

Transcript of lbm 4 blok 19

1. Prosentase paling banyak pada GTL di sebelah mana ?????? dan alasannya ???2. Penyebab dan penanganan GTL yg rusak maupun yg tdk stabil ????Keretakan sebuah gigi tiruan biasanya terjadi akibat dari kelebihan ( fatique failure) dan kerusakan karena beban berat( impact failure).fatique failure; kelebihan berat ini mengikuti beban yang mempusat ke sebuah titik di bawah tegangan kerusakan. Hal yang sering timbul diantaranya:1. Bentuk desain gigi tiruan yang menyebabkan konsentrasi tekanan.Dalam hai ini termasuk lekukan lekukan dan garis garis pada permukaan dalam atau polished gigi tiruan yang melalui frenulum pada rahang atas didaerah midline. Bentuk frenulum labialis yang terlalu tinggi biasanya harus dibuatkan lekukan yang dalam pada basis gigi tiruan dan lekukan ini yang dapat menyebabkan fraktur.2. Resorpsi alveolarpada kasus gigi tiruan rahang atas dapat menyebabkan gigi tiruan goyang disekitar midline karena resorbsinyang terjadi lebih sedikit.3. Perpindahan gigi tiruan terhadap daerah dukungan jaringan ( denture-bearing tissue). Bila gigi tiruan tidak mendapat dukungan mucosa yang cukup maka dapat menyebabkan gigitiruan goyang(tip) dan melentur4. Pemakaian permukaan oklusalJika permukaan oklusal gigi rahang atas digunakan sedemikian sehingga permukaan oklusal menghadap ke medially, maka setiap kali pasien beroklusi, maka gigi tiruan akan cenderung lentur disekitar midline.5. Tekanan / beban oklusal yang beratDapat terjadi bila gigi tiruan beroklusi dengan gigi atau pasien yang cenderung memiliki beban kunyah berat.Impact Failure; pada gigitiruan biasanya terjadi bila dijatuhkan oleh pasien saat membersihkan gigitiruan atau tekanannya berlebihan saat pembersihan gigitiruan sehingga dapat menyebabkan fraktur.Hal ini dapat dicegah jika pasien diminta membersihkan gigitiruannya diatas panci dengan cara direndam dalam air saat dilepas. Selain itu dapat juga terjadi patahnya lengan cengkeram, karena bagian ini sering disesuaikan sendiri oleh pasien, bila cengkeram menjadi longgar, disamping itu lengan cengkeram sering digunakan sebagai pegangan pada saat memasukkan dan mengeluarkan gigitiruan dalam mulut. Maka sebaiknya gigitiruan ini dipasang dan dilepas dengan jalan memegang salah satu bagian kerangkanya, atau lengan cengkeramnya atau bisa juga pada bagian sayapnya.1. Patah plat atau basis geligi tiruan dan gigi. Hal ini dapat dikarenakan :-Kesalahan konstruksia.bila gigi belakang, terutama pada rahang atas, disusun di luar puncak lingir sisa, maka sebagian besar komponen gaya kunyah akan disalurkan ke bagian tengah geligi tiruan tersebut. Hal ini merupakan sebab patahnya bagian tengah protesa rahang atas.b.Kurang tebalnya plat resin akrilik pada bagian depan palatum, akan memperlemah protesa. Hal ini terjadi terutama pada pemakaian gigi depan yang terbuat dari resin. Bila bagian singulum gigi dibentuk secara anatomis, maka pada waktu pembuatan plat malam, sering dilakukan penipisan bagian ini untuk mempertahankan bentuk gigi tadi.c.Kekuatan dan ketidaktepatan dimensional basis protesa, karena tidak tepatnya konsistensi adonan pada waktu packing, lama dan suhu polimerisasi yang tak memadai, dan atau kuvet terlalu cepat didinginkan setelah pemasakan (curing).d.Berbagai faktor yang menyebabkan patahnya gigi porselen. Gigi porselen yang mungkin saja patah pada saat pemrosesan protesa resin.-Faktor penyebab dari dalam muluta.Tekanan berlebihan yang terjadi selama proses pengunyahan atau karena mengertak, atau mengatup-ngatup gigi (clenching atau grinding). Dalam hal ini, basis resin geligi tiruan perlu diganti dengan bahan metal.b.Resorpsi tulang alveolar yang terjadi sesudah pemasangan geligi tiruan akan menyebabkan geligi tiruan tidak stabil lagi dengan akibat mudah terjadi fraktur.c.Frenulum labialis yang terlalu tinggi mengharuskan dibuatnya lekukan yang dalam pada plat geligi tiruan. Lekukan semacam ini biasanya merupakan tempat awal terjadinya fraktur.d.Relif yang tidak memadai pada geligi tiruan rahang atas di bagian tengah palatum pada penderita-penderita yang perbedaan ketebalan mukosanya menyolok, dapat menyebabkan geligi tiruan melengkung pada bagian tengah palatum selama berfungsi. Proses inindapat berakhir dengan fraktur.2. Elemen Lepas, tetapi tidak pecaha.Kekurangan resin akrilik pada waktu packingb.Terdapatnya selapis tipis minyak, medium pemisah (separating medium) atau lilin pada gigi resinc.Melakukan packing resin pada saat dough stage sudah dilampaui, sehingga monomer bebas yang bisa bergabung dengan gigi resin, tidak cukup3. Lengan cengkeram patahLengan cengkeram dapat patah sebagai akibat hal-hal berikut ini.a.Patah karena sering dikeluar-masukkan melalui gerong yang terlalu dalam. Bila dukungan jaringan periodontal gigi lebih besar, maka cengkeramannya yang patah. Sebaliknya, bila cengkeramannya yang lebih kuat, maka gigilah yang menjadi goyang. Hal ini dapat dihindarkan dengan jalan menempatkan lengan cengkeram hanya pada daerah dengan retensi minimum seperti yang telah ditentukan dalam proses survey yang teliti dan benar.b.Kegagalan structural. Suatu lengan yang tidak dibuat tidak dengan baik atau kerena proses penghalusan dan pemolesan yang tidak hati-hati, patah pada titik terlemahnya karena sering melentur pada tempat ini. Bila dalam proses pembuatan, lengan cengkeram terlalu sering dilekuk-lekukkan dengan tang, maka bagian ini pun mudah patah.c.Kesalahanpenderita atau pemakai, misalnya terjadi distorsi karena pada saat dicuci. Yang sering sekali terjadi adalah patahnya lengan cengkeram, karena bagian ini sering disesuaikan sendiri oleh penderita, bila cengkeraman menjadi longgar. Selain itu, lengan cengkeram juga sering digunakan sebagai pegangan pada saat pengeluaran dan pemasukan geligi tiruan. Protesa sebaiknya dipasang dan dilepas dengan jalan memegang salah satu bagian berangkanya, atau hanya pada lengan cengkeram, atau bisa pula pada bagian sayapnya.4. Sandaran oklusal patahSandaran Oklusal patah hampir selalu terjadi pada titik di mana ia melintasi linger marginal gigi, sebab bagian inilah yang merupakan titik terlemah. Suatu kedudukan sandaran oklusal yang tidak dipreparasi dengan betul, merupakan salah satu contoh kegagalan seperi ini. Ketidak-tepatan preparasi atau kurangnya pembuangan jaringan gigi untuk tempat kedudukan sandaran pada waktu persiapan dalam mulut, menyebabkan terlalu tipisnya sandaran. Lalu, sandaran yang sudah tipis ini akan berkurang lagi ketebalannya pada saat penyesuaian dalam mulut, untuk menghindari hambatan oklusal pada saat artikulasi.5. Penambahan elemen tiruanPenambahan semacam ini untuk suatu geligi tiruan sebagian lepasan dengan basis terbuat dari resin, merupakan pekerjaan yang sederhana. Lain halnya dengan penambahan serupa untuk geligi tiruan kerangka logam. Di sini perlu dilakukan pengecoran bagian retensi untuk menempelkan elemen tiruan baru dan penyolderan bagian ini ke kerangka yang sudah ada. Di samping itu dibuat juga bagian retensi untuk resin basis atau sadel baru.Bila yang direparasi adalah geligi tiruan dengan perluasan distal, perlunya suatu tindakan pelapisan kembali hendaknya menjadi bahan pertimbangan pula. Pelapisan kembali ini perlu untuk memperoleh dukungan jaringan yang optimal.Pada penggantian suatu pendukung, yang biasanya dipilih adalah gigi berikutnya. Dalam hal ini, perlu pemeriksaan seksama apakah gigi pilihan ini memang memenuhi syarat untuk dipakai sebagai gigi pendukung.Beberapa penyebab Longgarnya gtl antara lain:1. Resorbsi Residual Ridge; yaitu pasien immediate denturedimana pasien kehilangan berat badan,2. Penyakit sistemik,3. Kesalahankesalahan oklusi yang menyebabkan iritasijaringan,4. Peradangan dan terjadi resorbsi.5. Pembuatan sayap gigi tiruan yang terlalu pendek,6. Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan yang lamasehingga terjadi resorbsi prosesu aveolaris.Penangannya Relining; adalah proses menambahkan bahan baru secukupnya pada permukaan gigi tiruan yang menghadap jaringan pendukung untuk mengisi ruangan yang ada antara basis gigi tiruan dengan permukaan jaringan yang telah berubah.(Steward,K,1993:609)

3. Permasalahan yg mungkin timbul setelah pemakaian GTL dan bagaiamana penanganannya ????

Keluhan Pasien setelah Pemakaian GTSL dan Penanggulangannya:1.Rasa SakitTerdapat beberapa sebab yang dapat menimbulkan rasa sakit pada pemakaian sebuah gigitiruan:a.Rasa sakit pada jaringan mukosa pada tepi landasan/ basis di daerah fornixRasa sakit pada geligi tiruan rahang bawah biasanya terdapat di daerah lingual.Sedangkan pada bagian gigi tiruan berujung bebas terdapat di sebelah bukal di bagiananterior/ posterior. Untuk gigi tiruan rahang atas rasa sakit biasa di sebelah bukal.Pada GT dukungan mukosa, setelah pemakaian yang lama timbul rasa sakit padadaerah perifer karena GT menyalurkan beban fungsionalnya pada linggir alveolarsehingga terjadi resorbsi pada tulang alveolar. Akibatnya GT menjadi longgar danbergerak dan menyebabkan rangsangan pada mukosa mulut.Penyebab: Terlalu luas / panjang landasan (Over extended) Tajamnya tepi landasan/ basis GTSPenanggulangan: Mengurangi tepi landasan / basis GTS Penyesuaian oklusi dihaluskan dan dipoles

b.Rasa sakit di bawah landasan basisPenyebab: Adanya tonjolan pada permukaan anatomis basis / landasan Oklusi yang tidak seimbangPenanggulangan: Periksa permukaan anatomis basis, buang dan haluskan tonjolan akrilik Perbaiki oklusi GT.

d.Lidah / pipi tergigitPenyebab: Tonus otot pipi telah hilang (pada usia lanjut) Penyusunan gigi posterior terlalu ke bukal ataulingual Penyusunan gigi posterior edge to edge Vertikal Dimensi terlalu rendahPenanggulangan: Penyusunan gigi geligi tiruan sesuai posisi gigi yang ideal

2.Gigi tiruan bergerak / longgarPenyebab: Adanya sangkutan antar tonjol gigi atas dan bawah. Cangkolan yang longgar, terutama lengan retentif Overextensi landasan Perlekatan gigi posterior terlalu ke bukal atau lingual Adaptasi yang kurang baik

3.Kesulitan mengunyahPenyebab: Makanan masuk di bawahbasis/ landasan gigi tiruan GT selalu bergerak karena oklusi yang tidakseimbang Cangkolan kurang kencang (kurang retentif) Makanan melekat pada permukaan anatomis GT.

4.Kesulitan berbicaraPenyebab: Perlekatan gigi posterior yang kurang tepat terlalu kebukal atau ke lingual Ukuran bukolingual gigi terlalu besar walaupun meletakkannya benar Landasan / basis sebelah lingual terlalu tebal, dalam hal ini kesulitan mengucapkan huruf R Kesulitan mengucapkan huruf S disebabkan peletakan gigi anterior terlalu ke labial atau palatal Dimensi vertikalterlalu tinggi.

5.Geligi tiruan berbunyiPenyebab: Dimensi vertikal terlalu tinggi Retensi yang tidak baik Oklusi yang tidak seimbang Gigi porselen lebih berbunyi daripada akrilik6.Rasa ingin muntahPenyebab: Basis terlalu ke posterior sampai ke Palatum molle Pembuatan post dam yang kurang tepat Kontak antara basis dan jaringan lunakmulut terlalu ringan Terlalu tebalnya basis di bagian posterior