lbm 3 step 1h

6
Cari video visual petogenesis gambaran celft lip, palatum palate 1. Apa hubungan bibir sumbing dan palatum sumbing dengan anak yang tidak bisa menyusu? Saat bibir sumbinng, susu masuk kehidung, refelk udara masuk lebih besar dr feflek telan susu. Menanganinya dengan menepuk punggung scara berkala, posisi dot tegak lurus pd bayi Untuk cleft posisi pemberian susu up right position, org tua menggendong bayi 30-45 derajat. Premi... didesign khusus. Direkomendasikan niple yg banyang, bersayap agar lgsg meuju faring. Keluargan gambar” Adanya celah bibir shg tdk ada tekanan jd tdk bisa mnyatu, 2. Apakah ada hubungan antara usia ibu dengan kondisi di skenario? Ada apa dengan usia tua? Perlu apa untuk menyongsong bayi agara tetap baik?Management risiko? Faktor yg mempengaruhi kehamilan diatas 30th(Detiana, 2010, hal.54) - Mempengaruhi kesuburan - Jumlah sel telur yg diproduksi ovarium akan menurun seiring bertambahnya usia. Produktif20-29. Yang paling menentukan sebenarnya adalah usia biologis bukan usia lahiriah(kalender). Usia biologiskondisi kebugaran dan kesehatan tubuh, termasuk asupan gizi dan keaktifan melakukan olahraga tubuh. - Kondisi rahim Bertambahnya usia juga mempengaruhi kemampuan rahim utk menerima bakal janin(embrio). Penurunan kemampuan terjadi pd wanita diatas usia 35th. Faktor penuaan juga bisa membuat embrio yg dihasilkan akan sulit melekat pada lapisan lendir rahim. Kondisi ini menyebabkan keguguran, atau memunculkan kecenderungan terjadinya plasenta tidak menempel ditempat semestinya. Disamping itu bisa menyebabkan hamil diluar kandungan. - Disaat melahirkan, pembukaan mulut rahim mungkin akan terasa sulit sehingga bayi bisa mengalami stres. Oleh karena itu pada umumnya dilakukan secara caesar- karena pada beberapa wanita dengan usia tua, terjadi penurunan kesehaatan otot dan fleksibilitas tulang sendi yang mempersulit kontraksi sehingga kelahiran rata2 lebih lama dan sedikit rumit) - Risiko kelainan kromosom kelainan yg paling banyak muncul berupa Down Syndrome(kombinasi dari mental dan abnormalitas bentuk fisik yg disebabkan oleh kelainan kromosom) Hal yg direncanakan kehamian untuk perempuan usia 35th keatas(Sinsin, 2008) a. Diskusikan dg dokter sebelum menginginkan kehamilan

description

lbm 3

Transcript of lbm 3 step 1h

Cari video visual petogenesis gambaran celft lip, palatum palate1. Apa hubungan bibir sumbing dan palatum sumbing dengan anak yang tidak bisa menyusu?Saat bibir sumbinng, susu masuk kehidung, refelk udara masuk lebih besar dr feflek telan susu. Menanganinya dengan menepuk punggung scara berkala, posisi dot tegak lurus pd bayiUntuk cleft posisi pemberian susu up right position, org tua menggendong bayi 30-45 derajat. Premi... didesign khusus. Direkomendasikan niple yg banyang, bersayap agar lgsg meuju faring. Keluargan gambarAdanya celah bibir shg tdk ada tekanan jd tdk bisa mnyatu,

2. Apakah ada hubungan antara usia ibu dengan kondisi di skenario?Ada apa dengan usia tua? Perlu apa untuk menyongsong bayi agara tetap baik?Management risiko?Faktor yg mempengaruhi kehamilan diatas 30th(Detiana, 2010, hal.54) Mempengaruhi kesuburan Jumlah sel telur yg diproduksi ovarium akan menurun seiring bertambahnya usia. Produktif20-29. Yang paling menentukan sebenarnya adalah usia biologis bukan usia lahiriah(kalender). Usia biologiskondisi kebugaran dan kesehatan tubuh, termasuk asupan gizi dan keaktifan melakukan olahraga tubuh. Kondisi rahimBertambahnya usia juga mempengaruhi kemampuan rahim utk menerima bakal janin(embrio). Penurunan kemampuan terjadi pd wanita diatas usia 35th. Faktor penuaan juga bisa membuat embrio yg dihasilkan akan sulit melekat pada lapisan lendir rahim. Kondisi ini menyebabkan keguguran, atau memunculkan kecenderungan terjadinya plasenta tidak menempel ditempat semestinya. Disamping itu bisa menyebabkan hamil diluar kandungan. Disaat melahirkan, pembukaan mulut rahim mungkin akan terasa sulit sehingga bayi bisa mengalami stres. Oleh karena itu pada umumnya dilakukan secara caesar- karena pada beberapa wanita dengan usia tua, terjadi penurunan kesehaatan otot dan fleksibilitas tulang sendi yang mempersulit kontraksi sehingga kelahiran rata2 lebih lama dan sedikit rumit) Risiko kelainan kromosom kelainan yg paling banyak muncul berupa Down Syndrome(kombinasi dari mental dan abnormalitas bentuk fisik yg disebabkan oleh kelainan kromosom)Hal yg direncanakan kehamian untuk perempuan usia 35th keatas(Sinsin, 2008)a. Diskusikan dg dokter sebelum menginginkan kehamilanb. Konsumsi 400mg asam folat tiap hari sebelum hami dan ketika bulan pertama kehamilan untk mencegah bayi cacat(jus jeruk, kacang2an,kedelai, biji2an, sereal dan sayuran berdaun hijau)c. Lakukan pemeriksaan bayi secara teraturd. Hindari alkohol dan hindari merokok termasuk hindari asap rokok disekitar lingkunganJangan mengkonsumsi obat2an(khususnya obat bebas di apotik/ramuan tumbuh2anjamu

3. Faktor predisposisi dan rencana perawatan?Internal a. Faktor herediterb. Kegagalan fase embrio yang penyebabnya belum diketahuic. Dikaitkan dg abnormal kromosom, mutasi gen dan teratogen.Eksternala. Saat T.I minum alkohol, rokok dan obatTembakau. Selain bersifat fetotoksik, juga bersifat vasoaktif / mengurangi kadar oksigen,sehingga menyebabkan hambatan pertumbuhan janin

b. Radiasimenghambat mutasi genc. Infeksi virus

Mekanisme Genetik dan Fisiologis Teratogenesis1.Gangguan metabolisme asam folat.Asam folat sendiri adalah zat esensial untukpembentukan metionin, yang merupakan suatu kofaktor dalam sintesis RNA dan DNA yangdiperlukan untuk metilasi protein, lemak,myelin.Dari gangguan metabolisme ini akanmengakibatkanneural tube defek, cacat jantung,sumbing bibir dan palatum.2.Zat Antara Oksidatif. Penjelasan mengenai zat antara oksidatif ini dicontohkan denganpenggunaan karbamazepin, fenobarbital dimetabolisme oleh mikrosom menjadi berbagaiepoksida dan oksida aren. Zat-zat antara oksidatif ini mengalami detoksifikasi olehepoksida hidrolase sitoplasma janin membentuk oksida-oksida aren dari obatantikonvulsan, tetapi karena aktivitas epoksida hidrolase janini lemah terjadi penimbunanzat-zat antara oksidatif di jaringan janin.3.Efek Penyakit Ibu. Di jelaskan ibu dengan pecandu alcohol sering mengalami kekurangangizi dan menyalahgunakan obat lain, sehingga janin berisiko lebih tinggi mengalamimalformasi. Dan efek dari ibu ini juga dipengaruhi oleh factor lain seperti genetic dansosioekonomi.4.Komposisi genetic janin. Contoh: janin yang terpajan hidantoin lebih besar kemungkinanmengalami kelainan apabila janin tersebut bersifat bersifat homozigot untuk suatu mutasigen yang menyebabkan rendahnya kadar epoksida hidrolase

PENGARUH JAMU PADA IBU HAMILPengaruhkonsumsi jamu saat hamil bisa membahayakan keselamatan ibu maupun janinnya. Inilahbeberapa dampak buruknya :Ketuban keruh : Ibu hamil yang terbiasa mengunsumsi jamu, air ketubannya bisa jadi kentalbahkan berwarna hijau keruh. Akibatnya, bayi mengalami kesulitan bernafas sewaktudilahirkan. Belum lagi kalau air ketuban sampai terhirup bayi yang berakibat fatal.Hypertrohic Pyloric Stenosis : Ini adalah kelainan bawaan dimana otot yang menghubungkanlambung dengan usus bayi menebal, hingga terjadi kebuntuan. Penyebabnya sampaisekarang belum diketahui pasti. Akan tetapi ada beberapa faktor yang diduga sebagaipencetusannya. Antara lain stres selama kehamilan.Teratogenik : Teratogenik adalah kelainnan pembentukan kongenital yang dapatmenyebabkan kecacatan pada bayi. Salah satu penyebabnya adalah konsumsi kosentratyang tak direkomendasikan tersebut adalah jamu. Bukan tak mungkin dlam kosentrat taditerkandung zat-zat bahaya yang dapat mengancam dan menimbulkan masalah pada janinyang pada giliran berikutnya bisa mengakibatkan kecacatan pada janin.Kelainan jantung : Jamu juga bisa menyebabkan gangguan jantung pada janin, salah satunyaadalah kebocoran sekat jantung, terlebih bilakonsumsi hamil muda.

4. feeding plate?5. Feeding obturator merupakan plat yang didesain untuk menutup celah yang terbuka pada palatum penderita CLP.2,4 Feeding obturator berperan sebagai penutup celah pada palatum. sehingga mampu mencegah masuknya makanan keadalam saluran hidung, mengurangi insidensi tesedak dan memperpendek waktu pemberian makan. Feeding obturator juga berperan dalam mencegah lidah memasuki celah sehingga tidak mengganggu pertumbuhan spontan palatum ke arah midline. Selain itu, obturator mengurangi lewatnya makanan ke dalam naso-faring sehingga mengurangi kejadian otitis media dan infeksi naso-pharynhgeal.2 Penggunaan feeding obturator mengembalikan fungsi dasar pengunyahan, penelanan dan berbicara sampai CLP dioperasi.2,4,106. 7. Gambar 2. Teknik pembuatan feeding plate obturator.4

Obturator dapat dibuat sesegera mungkin setelah bayi dilahirkan.2 Prosedur pembuatan feeding obturator diawali dengan pencetakan dengan bahan cetak polivinyl siloxane menggunakan jari yang dilapisi kasa, kemudian hasil cetakan ini dicor dengan dental stone tipe III sehingga didapatkan model kerja. Pada model kerja dibuat pola lilin, lalu di flashking, boiling out, dan pengisian mold dengan resin akrilik (gambar 2).4 Pasien di follow up setiap 3-4 minggu untuk mengecek adaptasi feeding obturator dan setiap 3 bulan disarankan untuk membuat feeding obturator yang baru.2 Pada pembuatan feeding obturator, tantangan terbesar adalah saat pencetakan, karena adanya kendala ukuran rongga mulut bayi, variasi anatomi yang berhubungan dengan keparahan celah dan kurangnya kemampuan bayi untuk bekerja sama.2

8. Cleft alveolar?9. Efek cleft dengan tubuh kembang? Ex : maksila, mandibula10. Bagaimana tiap organ bisa menyatu sedikit demi sedikit Proses Konsepsi dan Pertumbuhan Janin Konsepsi menyangkut fertilisasi dan pelekatan embrio pada dinding uterus. Fertilisasi adalah peleburan inti sel sperma dan inti sel telur yang terjadi di saluran telur (oviduk) atau di uterus. Pada saat fertilisasi kepala sel sperma menembus dinding sel telur sedang ekor tertinggal di luar membentuk zigot (2n) yang terus membelah mitosis menjadi 32 sel (morula). Morula berkembang menjadi blastula. Bagian dalam blastula akan membentuk janin sedang bagian luarnya membentuk trofoblast (bagian dinding untuk menyerab makanan dan akan berkembang menjadi plasenta. Pada usia hari ke 4-5 setelah ferlitilasi blastula bergerak ke uterus dan melakukan implantasi (pelekatan) di uterus pada hari ke-6. Balastula kemudian berkembang menjadi grastula (punya lapisan ektodermis, mesodermis, dan endodermis). Selanjutnmya gastrula berkembang menjadi embrio setelah melalui peristiwa diferensiasi, spesilisasi, dan organogenesis. Ektodermis akan membentuk susunan saraf, hidung, mata, epidermis, kelenjar kulit. Mesodermis akan membentuk jaringan tulang, otot jantung, pembuluh darah, limfa, ginjal, klenjar kelamin. Endodermis akan membentuk kelenjar gondok, hati, pankreas, kandung kemih, saluran pencernaan, saluran pernapasan.

PENGARUH HORMON DALAM OOGENESIS 1. Pada saat pascamenstruasi (dimana pegaruh`progesteron sudah hipotalamus menghasilkan hormon gonadotropin tidak ada) menyebabkan hipofisa menghasilkan FSH dan LH. 2. FSH menyebabkan folikel berkembang (dari folikel primer folikel de graaf).folikel sekunder 3. Folikel de graaf memfasilitasi ovulasi dengan produksi satu ovum. Terjadinya ovulasi juga diransang oleh LH pada hari ke- 14 fase estrus. 4. Di sisi lain folikel de graaf juga menghasilkan estrogen yang menyebabkan penebalan endomentrium dan mempengaruhi hipofisa untuk menghentikan produksi FSH dan LH. 5. Folikel de graff yang telah mengeluarkan satu ovum (folikel kosong) akan membentuk korpus luteum (badan kuning) yang mampu menghasilkan progesteron. 6. Progesteron selanjutnya menghambat hipofisa memproduksi FSH dan LH yang menyebabkan ovulasi berikutnya dihambat untuk sementara. Di sisi lain progesteron juga menyebabkan munculnya fase luteal (hari ke-10 pasca ovulasi, endomentrium tebal, lembut, dan kaya akan pembuluh darah).korpus luteum dan endomentrium7. Jika ovulasi gagal berdegenerasi yang menyebabkan pendarahan (menstruasi) pada hari ke-28 setelah ovulasi. Degerasi korpus luteum juga menyebabkan produksi progresteron tidak ada sehingga hipotalamus dapat memproduksi gonadotropin yang akan meransang mengulang siklus ovulasi tahap berikutnya.PERKEMBANGAN EMBRIO Embrio zigot 1. Terjadinya fertilisasi (inti sperma + inti ovum) (32 Sel, Morula) Blastula (hari ke-4 pasca fertilisasi, ada 2 lapisan sel: sel2. Morula luar/trofoblas yang nantinya akan menjadi ari-ari yang berfungsi untuk menyerap makanan,Sel dalam/embrioblas) 3. Blastula menuju ke uterus untuk melekat (konsepsi) pada hari ke-6. 4. Konsepsi (nidasi) kuat terjadi pada hari ke- 12 14 kehamilan. Pada fase ini embrioblas berkembang menjadi 2 lapisan yaitu ektodermis dan endodermis. Gastrula pada hari ke-21. Gastrula mempunyai 35. Blastula lapisan yaitu ektodermis, mesodermis (ektodermis yang berinvaginasi) dan endodermis. 6. Embrio 5 minggu mempunyai panjang 1 cm, kuncup tangan, mata, jantung, hati tumbuh.7. Embrio 14 minggu mempunyai panjang 6 cm, organ lengkap sudah terbentuk. 8. Embrio 20 minggu mempunyai panjang 30 cm, organ lengkap semakin tumbuh dengan sempurna. 9. Embrio 38 minggu mempunyai panjang 45 cm dengan berat 3 Kg. Embrio pada tahap perkembangan dilapisi oleh 4 membran yaitu: a. Kandung kuning telur (tidak berkembang) b. Amnion (cairan ketuban 800 ml yang melindungi embrio dari tekanan dan benturan) c. Alantois (rudimenter) plasenta (benrtuk cakram dengan diameter 20 cmd. Korion tebal 2,5 cm) 10. Menjelang kelahiran, kadar estrogen meningkat yang menyebabkan kontraksi uterus meningkat dan produksi prolaktin oleh hipofisa meningkat yang meransang kelenjar susu.