Step 7 Lbm 1 Mata Alfian

29
STEP 7 LBM 1 MATA ALFIAN 1. Jelaskan anatomi mata! Rongga orbita adalah rongga yang berisi bola mata dan terdapat 7 tulang yang membentuk dinding orbita :

description

li

Transcript of Step 7 Lbm 1 Mata Alfian

STEP 7 LBM 1 MATA ALFIAN1. Jelaskan anatomi mata!

Rongga orbita adalah rongga yang berisi bola mata dan terdapat 7 tulang yang membentuk dinding orbita :

Os. Lakrimal

Os. Ethmoid

Os. Sphenoid Os. Frontal

Os. Maxilla

Os. Palatinum

Os. Zygomaticum

Berbentuk piramid, terletak pada kedua sisi rongga hidung. Dinding lateral orbita membentuk sudut 45o dengan dinding medial

Dinding orbita terdiri atas tulang :

Atap atau superior : os. Frontal

Lateral: os. Frontal, os. Zygomatikum, ala magna os. Sfenoid

Inferior : os. Zygomatikum, os. Maksila, os. Palatina

Nasal: os. Maksila, os. Lakrimal, os ethmoid

Ilmu Penyakit Mata. Prof. dr. H. Sidarta Ilyas, Sp. M. FKUI

2. Jelaskan histologi mata!

Mata adalah organ indera yang sangat khusus bagi penglihatan dan fotoresepsi. Setiap bola mata dikelilingi oleh 3 lap yg berbeda. Lapisan luar adalah sclera, di bagian dalam sclera terdapat lapisan berpigmen padat yang disebut koroid. Lapisan paling dalam mata adalah retina. Di atas mata terdapat kelenjar lakrimalis yg sec tetap menghasilkan air mata. Secret lakrimal mengandung mukosa, garam, dan enzim anti bakteri lisozim. Fungsinya untuk membasahi, melindungi, melumasi dan membersihkan permukaan mata.

Humour aquous yg terdapat di dlm COP dan COA membasuh kornea dan lensa yang avaskuler dan memasok nutrient dan oksigen ke struktur struktur ini. Ruang vitreus di belakang lensa mengandung masa mirip gelatin yg disebut ruang vitreum.

Retina bersifat fotosensitif dan mengandung 3 neuron : fotoreseptif yaitu sel batang ( sangat sensitive terhadap cahaya, terutama cahaya lemah yaitu pd malam hari) dan sel kerucut (yg tidak sensitive pd cahaya lemah dan berespon baik pd cahaya terang), sel ganglion, sel bipolar

Dinding bola mata terdiri atas sclera, koroid, dan retina. Retina mengandung sel sel reseptor fotosensitif. Di antara berkas kolagen terdapat anyaman serat elastin halus. Fibroblast gepeng atau memanjang terdapat di seluruh sclera dan melanosit terdapat di lap paling dalam

Lapisan koroid dan retina

Koroid di bagi atas beberapa lapis : lamina suprakoroid, lap vaskuler, lap koriokapiler dan membrane limitans transparan atau membran vitrea.

Lamina suprakoroid ( terdiri atas lamella serat serat kolagen halus, anyaman serat elastin luas, fibroblast, dan banyak melanosit besar.

Lapisan vaskuler ( mengandung banyak pembuluh darah berukuran sedang dan besar.

Lapisan koriokapiler ( mengandung anyaman kapiler dengan lumen besar di dalam stroma serat kolagen dan elastin halus.

Membrane vitrea ( bersebalahan dengan sel sel pigmen.

Di sebelah sel sel pigmen terdapat lap fotosensitif yg terdiri dari sel batang langsing dan sel kerucut yg lebih tebal. Kedua sel ini terdapat di sebelah membrane limitan eksterna yg dibentuk oleh cabang cabang sel neuroglia, yaitu sel sel muller.

Sumber : Atlas Histologi. 3. Jelaskan Fisiologi mata!

Cornea ini jernih, transparans dan avasculer. Selain terdiri dari lima lapisan, juga masih diliputi oleh tear film. Disini terdapat receptor taktil dan rasa sakit. Nutrisi didapat dan humor aquosus dan vasa sekeliling limbus.

Sclera merupakan dinding yang paling tebal dan kuat. Ditembus N.II pada lamina cribrosa. Pada tempaL perlekatari otot extrinsik bola mata, ketebalannya berkurang.

Tunica choroidea merupakan lapisan yang kaya dengan pembuluh darah sehingga dapat memberikan nutrisi pada bangunan sekitarnya. Iris berfungsi sebagai pengatur sinar yang masuk mata, sedangkan pada corpus vitreum terdapat m.ciliaris yang berperan untuk akomodasi lensa. Juga processus ciliarenya berperan dalam memproduksi humor aquasus.

Humor aquosus selain berperan untuk menentukan tekanan intra oculi juga memberikan nutrisi pada cornea dan lensa.

Lensa berfungsi memfokuskan cahaya ke retina, karena itu dapat berakomodasi. Juga sangat jernih. Akan tetapi pada orang tua dapat berubah menjadi keruh sehingga mengganggu penglihatan.

Corpus vitreum selain berguna untuk mempertahankan bentuk bola mata masih perlu diteliti lebih lanjut mengenai fungsi lainnya.

Retina merupakan receptor cahaya. Bangunan yang penting disini ialah : macula lutea, papilla N.II. vasa centralis retina dan percabangannya serta struktur retina sendiri. Bangunan-bangunan tersebut dapat dilihat dengan cara pemeriksaan funduscopi.

Situs Anatomi FK Undip Mata disinari oleh cahaya (mengenai retina ( impuls berjalan melalui nervus optikus ( menuju nukleus pretektalis ( terbentu impuls sekunder ( berjalan menuju nukleus Edinger-Westphal ( kembali melalui saraf parasimpatis ( pengkonstriksian sfingter iris. Pada keadaan gelap, refleks ini dihambat sehingga mengakibatkan dilatasi pupil.

Fungsi refleks cahaya adalah membantu mata untuk beradaptasi secara sangat cepat terhadap keadaan perubahan cahaya. Batas diameter pupil kira-kira 1,5 mm pada yang kecil dan 8 mm pada yang besar. Oleh karena itu, disebabkan terangnya cahaya akan meningkat perbandingan lurus dengan besarnya diameter pupil, batas adaptasi terang dan gelap yang dapat ditimbulkan oleh refleks pupil adalah sekitar 30 sampai 1 yaitu, mencapai 30 kali perubahan jumlah cahaya yang memasuki mata.

SUMBER : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Guyton dan Hall, Edisi 11, Penerbit EGC. Halm 678-679.

4. Bagaimana mekanisme pertahanan mata?

Mekanisme pertahanan mata (saat ada benda asing)

Beberapa mekanisme membantu melindungi mata dari cedera. Kecuali bagian anteriornya, bola mata dilindungi oleh kantung tulang tempat mata berada. Kelopak mata berfungsi sebagai shutter (daun penutup) untuk melindungi bagian anterior mata dari gangguan luar. Kelopak mata menutup secara refleks untuk melindungi mata pada saatsaat yang mengancam, misalnya bendabenda yang datang cepat, cahaya yang sangat menyilaukan, dan keadaankeadaan sewaktu kornea atau bulu mata tersentuh.

Kedipan kelopak mata secara spontan berulangulang membantu menyebarkan air mata yang melumasi, membersihkan dan bersifat bakterisidal. Air mata diproduksi secara terusmenerus oleh kelenjar lakrimalis di sudut lateral atas dibawah kelopak mata. Cairan pembersih mata ini mengalir melalui permukaan kornea dan bermuara ke saluran alus di sudut kedua mata dan akhirnya dikosongkan ke belakang saluran hidung. Sistem drainase ini tidak dapat menangani produksi air mata yang berlebihan sewaktu menangis, sehingga air mata membanjir dari mata. Mata juga dilengkapi dengan bulu mata protektif yang menangkap bendabenda halus di udara seperti debu sebelum masuk ke mata.

Sumber : www.doctorolgy.net Adanya sekresi kelenjar lakrimalis karena mata mempunyai palpebra superior dan inferior yang dapat menutup dan berfungsi melindungi bola mata anterior. Berkedip membantu menyebarkan lapis tipis air mata, yg melindungi kornea dan konjunctiva dari dehidrasi

Sumber : Oftalmologi Umum Terdapat 3 macam tipe dasar air mata :

1. Air mata basal : pada mata yang sehat, kornea selalu dipertahankan tetap basah dan menghambat masuknya debu. Beberapa kandungan didalamnya juga melawan infeksi bakteri sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.

2. Air mata refleks : yang disebabkan karena adanya iritasi oleh benda asing, atau karena adanya suatu bahan iritasi seperti uap bawang putih. Air mata ini berusaha mengeluarkan iritan yang telah kontak dengan mata.

3. Air mata tangisan (air mata psikis) : yang disebabkan karena stres emosional yang kuat, depresi atau nyeri fisik. Bukan hanya emosi yang bersifat negatif, seseorang juga menangis saat dalam keadaan sangat bahagia.

Cara timbulnya air mata psikis berbeda dengan air mata jenis lain. Terdapat sistem yang disebut sistem limbik yang terlibat dalam produksinya. Khususnya organ yang disebut hipotalamus. Cabang parasimpatis dari sistem otonom mengatur kelenjar lakrimasi (air mata) melalui neurotransmiter asetilkolin melalui reseptor nikotinik dan muskarinik. Ketika kedua reseptor ini teraktivasi maka kelenjar air mata akan menghasilkan air mata

5. Bagaimana proses gerak bola mata?

Gerakan fiksasi bola mata dikontrol melalui dua mekanisme neuronal.

memungkinkan seseorang untuk untuk memfiksasi obyek yang ingin dilihatnya secara volunter; yang disebut sebagai mekanisme fiksasi volunter ( dikontrol oleh cortical field pada daerah regio premotor pada lobus frontalis.

merupakan mekanisme involunter yang memfiksasi obyek ketika ditemukan; yang disebut sebagai mekanisme fiksasi involunter ( dikontrol oleh area visual sekunder pada korteks oksipitalis, yang berada di anterior korteks visual primer. Jadi, bila ada suatu obyek pada lapang pandang, maka mata akan memfiksasinya secara involunter untuk mencegah kaburnya bayangan pada retina.

6. Bagaimana proses melihat dan akomodasi mata?

Cahaya masuk melalui kornea diteruskan ke pupil. Pupil merupakan lubang bundar anterior di bagian tengah iris yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Pupil membesar bila intensitas cahaya kecil (bila berada di tempat gelap), dan apabila berada di tempat terang atau intensitas cahayanya besar, maka pupil akan mengecil. Yang mengatur perubahan pupil tersebut adalah iris. Iris merupakan cincin otot yang berpigmen dan tampak di dalam aqueous humor, karena iris merupakan cincin otot yang berpigmen, maka iris juga berperan dalam menentukan warna mata. Setelah melalui pupil dan iris, maka cahaya sampai ke lensa. Lensa ini berada diantara aqueous humor dan vitreous humor, melekat ke otototot siliaris melalui ligamentum suspensorium. Fungsi lensa selain menghasilkan kemampuan refraktif yang bervariasi selama berakomodasi, juga berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke retina. Apabila mata memfokuskan pada objek yang dekat, maka otototot siliaris akan berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Dan apabila mata memfokuskan objek yang jauh, maka otototot siliaris akan mengendur dan lensa menjadi lebih tipis dan lebih lemah. Bila cahaya sampai ke retina, maka selsel batang dan selsel kerucut yang merupakan selsel yang sensitif terhadap cahaya akan meneruskan sinyalsinyal cahaya tersebut ke otak melalui saraf optik. Bayangan atau cahaya yang tertangkap oleh retina adalah terbalik, nyata, lebih kecil, tetapi persepsi pada otak terhadap benda tetap tegak, karena otak sudah dilatih menangkap bayangan yang terbalik itu sebagai keadaan normal.

Kontraksi m.ciliaris secara keseluruhan ( corpus ciliare terdorong ke depan bawah ( zonula zinii menjadi kendor ( lensa crystalina akan menjadi lebih cembung. Peristiwa lebih cembungnya lensa ini disebut akomodasi.

Situs anatomi FK Undip M. ciliaris relaksasi( korpus ciliaris tertarik ke belakang(zonula zinii tegang(lensa mendatar.

7. Mengapa mata tidak kering dan tetap bersih walau terkena debu?

Mekanisme pertahanan mata (saat ada benda asing)

Beberapa mekanisme membantu melindungi mata dari cedera. Kecuali bagian anteriornya, bola mata dilindungi oleh kantung tulang tempat mata berada. Kelopak mata berfungsi sebagai shutter (daun penutup) untuk melindungi bagian anterior mata dari gangguan luar. Kelopak mata menutup secara refleks untuk melindungi mata pada saatsaat yang mengancam, misalnya bendabenda yang datang cepat, cahaya yang sangat menyilaukan, dan keadaankeadaan sewaktu kornea atau bulu mata tersentuh.

Kedipan kelopak mata secara spontan berulangulang membantu menyebarkan air mata yang melumasi, membersihkan dan bersifat bakterisidal. Air mata diproduksi secara terusmenerus oleh kelenjar lakrimalis di sudut lateral atas dibawah kelopak mata. Cairan pembersih mata ini mengalir melalui permukaan kornea dan bermuara ke saluran alus di sudut kedua mata dan akhirnya dikosongkan ke belakang saluran hidung. Sistem drainase ini tidak dapat menangani produksi air mata yang berlebihan sewaktu menangis, sehingga air mata membanjir dari mata. Mata juga dilengkapi dengan bulu mata protektif yang menangkap bendabenda halus di udara seperti debu sebelum masuk ke mata.

Sumber : www.doctorolgy.net Adanya sekresi kelenjar lakrimalis karena mata mempunyai palpebra superior dan inferior yang dapat menutup dan berfungsi melindungi bola mata anterior. Berkedip membantu menyebarkan lapis tipis air mata, yg melindungi kornea dan konjunctiva dari dehidrasi

Sumber : Oftalmologi Umum 8. Jelaskan perjalan aquous humor dan vitrous humor?

Mempertahankan volume bola mata

9. Bagaimana cara pemeriksaan mata lengkap?

Tes Fisiologis Mata

Tajam Penglihatan

DEWASA

Untuk menilai kekuatan resolusi mata. Menggunakan kartu Snellen, yang terdiri dari baris-baris huruf yang ukurannya semakin kecil. Tiap baris diberi nomor dengan jarak dalam meter dan lebar tiap huruf membentuk sudut 1 menit dengan mata. Tajam penglihatan dicatat sebagai jarak baca (misal 6 meter) pada nomor baris, dari huruf terkecil yang dilihat. Jika jarak baca ini adalah garis 6 meter, maka tajam penglihatan adalah 6/6. Penglihatan diperiksa dengan kacamata bila pasien menggunakan kacamata, namun tes pinhole akan mengoreksi kelainan refraksi sedang. ANAK

Anak yang masih sangat kecil diamati untuk mengetahui apakah mereka dapat mengikuti objek

Lapang Pandang

Tes Konfrontasi

Satu mata ditutup dan pemeriksa duduk diseberangnya, menutup matanya pada sisi yang sama. Satu objek kemudian digerakkan dalam lapang pandang mulai dari perifer menuju ke pusat. Pasien diminta mengatakan kapan ia pertama kali melihat objek tersebut. Perimeter

Lapang pandang kinetic di mana pasien menunjukkan saat ia pertama kali melihat cahaya dengan ukuran dan tingkat kecerahan tertentu yang digerakkan dari perifer. Lapang pandang static di mana pasien menunjukkan saat ia pertama kali melihat cahaya stasioner pada tingkat kecerahan yang bertambah.

Sumber : Lecture Note Oftalmologi, Bruce James cs, ed 9

Pemeriksaan

Periksa mata dari bagian yg superfisial ke profunda agar tidak ada bagian yang terlewatkan :

Visus

Pemeriksaan visus merupakan pemeriksaan fungsi mata. Gangguan penglihatan memerlukan pemeriksaan untuk mengetahui sebab kelainan mata yang mengakibatkan turunnya visus. Visus perlu dicatat pada setiap mata yang memberikan keluhan mata.

Pemeriksaan visus dapat dilakukan dengan menggunakan Optotype Snellen, kartu Cincin Landolt, kartu uji E, dan kartu uji Sheridan/Gardiner.Optotype Snellen terdiri atas sederetan huruf dengan ukuran yang berbeda dan bertingkat serta disusun dalam baris mendatar. Huruf yang teratas adalah yang besar, makin ke bawah makin kecil. Penderita membaca Optotype Snellen dari jarak 6 m, karena pada jarak ini mata akan melihat benda dalam keadaan beristirahat atau tanpa akomodasi. Pembacaan mula-mula dilakukan oleh mata kanan dengan terlebih dahulu menutup mata kiri. Lalu dilakukan secara bergantian. Tajam penglihatan dinyatakan dalam pecahan. Pembilang menunjukkan jarak pasien dengan kartu, sedangkan penyebut adalah jarak pasien yang penglihatannya masih normal bisa membaca baris yang sama pada kartu. Dengan demikian dapat ditulis rumus:

V =d/D

Keterangan:

V = ketajaman penglihatan (visus)

d = jarak yang dilihat oleh penderita

D = jarak yang dapat dilihat oleh mata normal

Pada tabel di bawah ini terlihat visus yang dinyatakan dalam sistem desimal, Snellen dalam meter dan kaki.

Supercilia ( warna, bersih / tidak, mudah rontok / tidak

Palpebra ( edem, hematom, benjolan, menutup dengan rapat / tidak, membuka dengan lebar / tidak

Silia ( normal, tumbuh ke dalam ( trichiasis ) / keluar

Konjungtiva

Kornea

Pemeriksaan

Periksa mata dari bagian yg superfisial ke profunda agar tidak ada bagian yang terlewatkan :

Visus

Supercilia ( warna, bersih / tidak, mudah rontok / tidak

Palpebra ( edem, hematom, benjolan, menutup dengan rapat / tidak, membuka dengan lebar / tidak

Silia ( normal, tumbuh ke dalam ( trichiasis ) / keluar

Konjungtiva

Kornea

Pemeriksaan refleks pupil

Pemeriksaan refleks pupil atau refleks cahaya terdiri dari reaksi cahaya langsung dan tidak langsung (konsensual). Refleks cahya langsung / Reflek pupil direk maksudnya adalah mengecilnya pupil (miosis) pada mata yang disinari cahaya. Refleks cahaya tidak langsung atau konsensual / Reflek pupil indirek adalah mengecilnya pupil pada mata yang tidak disinari cahaya.

Pemeriksaan Placido Test / Keratoskop Plasido

Sumber cahaya dari belakang penderita, keratoskop plasido dihadapkan pada penderita dan pemeriksa mengintip dari lubang yang ada di tengah keratoskop plasido maka akan tampak gambar yang hampir sama dengan plasido dipermukaan kornea.

Gambaran konsentris ( permukaannya normal

Gambaran bergelombang (edem kornea

Gambaran terputus putus ( infiltrat defek kornea, misalnya ulcuskornea

Gambaran tidak konsentris ( permukaan kornea tidak rata

Mata kanan pemeriksa harus melihat mata kanan yang diperiksa karena kalau tidak, hidung keduanya akan bersentuhan.

Test Buta Warna

Kartu ishihara adalah adalah kartu dengan titik2 berwarna yg kecerahannya dan bayangannya membentuk angka, huruf atau yg lainnya. Kartu ini digunakan untuk menguji daya pisah warna mata penderita yang diuji atas kemungkinan adanya buta warna. Pada pemeriksaan pasien diminta melihat dan mengenali tanda gambar yang diperlihatkan dalam waktu 10 detik.

Pemeriksaan Tekanan Bola Mata

Pengukuran tekanan bola mata yang paling sederhana adalah dengan menggunakan dua jari telunjuk yang menekan secara bergantian bagian atas palpebra superior dan merasakan tegangan bola mata. Dengan pengalaman seorang dokter dapat merasakan tekanan bola mata yang biasanya dinyatakan dalam N (Normal), N+ 1, N+2, N+3 untuk tekanan yang lebih tinggi dibanding normal serta N-1, N-2, N-3 untuk tekanan bola mata yang rendah. Pengukuran tekanan bola mata dengan menggunakan alat dapat dilakukan dengan tonometer.

Pemeriksaan funduskopi

Pemeriksaan funduskopi di bidang neurologi bertujuan untuk menilai keadaan fundus okuli terutama retina dan papil nervus optikus. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat berupa oftalmoskop. Papil normal berbentuk lonjong, warna jingga muda, di bagian temporal sedikit pucat, batas dengan sekitarnya tegas, hanya di bagian nasal agak kabur. Selain itu juga terdapat lekukan fisiologis. Pembuluh darah muncul di bagian tengah, bercabang keatas. Jalannya arteri agak lurus, sedangkan vena berkelok-kelok. Perbandingan besar vena : arteri adalah 5:4 sampai 3:2.

10. Apa saja syarat dikatakan kondisi mata baik dan normal?

Ciri ciri mata sehat :

Kelopak mata menutup sempurna (tidak lagoftalmus)

Bulu mata melentik keluar (tidak trikiasis)

Bagian mata yg lain tampak putih (sclera putih) & selaputnya jrnih (konjunctiva baik)

Bagian depan (kornea) jernih

Pupil hitam kelam

Tajam penglihatan baik 11. Apa intepretasi dari visus mata?

Pemeriksaan visus merupakan pemeriksaan fungsi mata. Gangguan penglihatan memerlukan pemeriksaan untuk mengetahui sebab kelainan mata yang mengakibatkan turunnya visus. Visus perlu dicatat pada setiap mata yang memberikan keluhan mata.

Pemeriksaan visus dapat dilakukan dengan menggunakan Optotype Snellen, kartu Cincin Landolt, kartu uji E, dan kartu uji Sheridan/Gardiner.Optotype Snellen terdiri atas sederetan huruf dengan ukuran yang berbeda dan bertingkat serta disusun dalam baris mendatar. Huruf yang teratas adalah yang besar, makin ke bawah makin kecil. Penderita membaca Optotype Snellen dari jarak 6 m, karena pada jarak ini mata akan melihat benda dalam keadaan beristirahat atau tanpa akomodasi. Pembacaan mula-mula dilakukan oleh mata kanan dengan terlebih dahulu menutup mata kiri. Lalu dilakukan secara bergantian. Tajam penglihatan dinyatakan dalam pecahan. Pembilang menunjukkan jarak pasien dengan kartu, sedangkan penyebut adalah jarak pasien yang penglihatannya masih normal bisa membaca baris yang sama pada kartu. Dengan demikian dapat ditulis rumus:

V =d/D

Keterangan:

V = ketajaman penglihatan (visus)

d = jarak yang dilihat oleh penderita

D = jarak yang dapat dilihat oleh mata normal

Pada tabel di bawah ini terlihat visus yang dinyatakan dalam sistem desimal, Snellen dalam meter dan kaki.

Dengan Optotype Snellen dapat ditentukan tajam penglihatan atau kemampuan melihat seseorang, seperti :

1. Bila visus 6/6 maka berarti ia dapat melihat huruf pada jarak 6 meter, yang oleh orang normal huruf tersebut dapat dilihat pada jarak 6 meter.

2. Bila pasien hanya dapat membaca pada huruf baris yang menunjukkan angka 30, berarti tajam penglihatan pasien adalah 6/30.

3. Bila pasien hanya dapat membaca huruf pada baris yang menunjukkan angka 50, berarti tajam penglihatan pasien adalah 6/50.

4. Bila visus adalah 6/60 berarti ia hanya dapat terlihat pada jarak 6 meter yang oleh orang normal huruf tersebut dapat dilihat pada jarak 60 meter.

5. Bila pasien tidak dapat mengenal huruf terbesar pada kartu Snellen maka dilakukan uji hitung jari. Jari dapat dilihat terpisah oleh orang normal pada jarak 60 meter.

6. Bila pasien hanya dapat melihat atau menentukan jumlah jari yang diperlihatkan pada jarak 3 meter, maka dinyatakan tajam 3/60. Dengan pengujian ini tajam penglihatan hanya dapat dinilai sampai 1/60, yang berarti hanya dapat menghitung jari pada jarak 1 meter.

7. Dengan uji lambaian tangan, maka dapat dinyatakan visus pasien yang lebih buruk daripada 1/60. Orang normal dapat melihat gerakan atau lambaian tangan pada jarak 1 meter, berarti visus adalah 1/300.

8. Kadang-kadang mata hanya dapat mengenal adanya sinar saja dan tidak dapat melihat lambaian tangan. Keadaan ini disebut sebagai tajam penglihatan 1/~. Orang normal dapat melihat adanya sinar pada jarak tidak berhingga.

9. Bila penglihatan sama sekali tidak mengenal adanya sinar maka dikatakan penglihatannya adalah 0 (nol) atau buta total. Visus dan penglihatan kurang dibagi dalam tujuh kategori. Adapun penggolongannya adalah sebagai berikut: