LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

71
LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SMP MUHAMMADIYAH 11 TELLO BARU MAKASSAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar ANNA SOFYANA. J 105 190 1333 11 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1437 H - 2015 M

Transcript of LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

Page 1: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SMP MUHAMMADIYAH 11 TELLO BARU

MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

ANNA SOFYANA. J 105 190 1333 11

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1437 H - 2015 M

Page 2: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …
Page 3: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …
Page 4: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …
Page 5: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …
Page 6: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …
Page 7: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …
Page 8: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …
Page 9: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

vi

iv

PRAKATA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah Swt yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dalam bentuk penelitian lapangan dengan judul’’

Layanan Bimbingan Konseling Terhadap Pembentukan Kararakter

Siswa SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan

Skripsi ini, penulis mengalami banyak kendala. Namun berkat bantuan,

bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak sehingga kendala-

kendala tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis mengucapakan terima

kasih dan penghargaan sebesar-besarnya terutama kepada dosen

pembimbing yang dengan sabar , tulus dan ikhlas meluangkan waktu

dan pikiran untuk memberikan bimbingan, motivasi, arahan dan saran

yang berharga kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

Dengan selesainya penyusunan skripsi ini,penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Ayahanda tercinta Muh. Jufri Dg. Noto, Ibunda Jumiati Dg. Te’ne,

keluarga-keluargaku Baharuddin Dg. Tammu, Rajamuddin Dg Beta

Dan Saudara-saudaraku Eryanto Bahar, M. Si, Hasna, S. Pd,

Page 10: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

vi

iv

Erwin, Abd Azis Jufri, Risnawati. Jufri, Nurdita Almaidah. Jufri, Suci

Rahmadani. Jufri yang berjasa dalam kehidupan penulis

senantiasa menyertai dengan do’a.

2. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.Pd, Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

3. Bapak Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I, Dekan Fakultas Agama

Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibu Ketua Jurusan Amirah Mawardi, S.Ag. M.Si, dan Ibu Sekretaris

Jurusan Dra. Hj. Maryam, M.Pd.I, Pendidikan Agama Islam yang

telah banyak membantu penulis dalam pelayanan Akademik.

5. Ibu Dra. St. Rajiah Rusydi, M. Pd. I (selaku pembimbing I) dan Drs.

Mutakallim Sijal, M. Pd. (selaku pembimbing II) yang telah sabar,

tulus dan ikhlas meluangkan wakt dan pikirannya untuk

memberikan bimbingan, motivasi, saran dan arahan.

6. Bapak/ibu dosen dan segenap staf Fakultas Agama Islam yang

telah membimbing dan mengarahkan selama perkuliahan sehingga

penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan studi

dengan baik.

7. Baso Injar, selaku kepala sekolah, Muh. Rukman Rahman, S, Th. I,

Selaku Guru Bimbingan Konseling dan bapak/ibu guru SMP

Muhammadiyah 11 Tello Baru yang telah banyak membantu dalam

pelaksanaan penelitian.

Page 11: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

vi

iv

8. Rekan-rekan se-Almamater serta semua pihak yang tidak dapat

disebutkan satu persatu yang telah memberikan motivasi dalam

penyelesaian skripsi ini.

9. Teman-temanku Suci Fatmawati, M. Si, Siti Badariah,Nurul Ifadha

Marzuki, Najmawati, Mutmainnah Marzuki, Irnawati Lahya, Sri Intan

Suwaini, Andi Nurjayani dan Yusni Permatasari yang dengan sabar

memberikan dorongan dan motivasi hingga penulis menyelesaikan

pendidikan.

Semoga kebaikan serta segala bantuan yang telah diberikan

kepada penulis akan mendapat balasan yang layak dari Allah Swt.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak memiliki

kekurangan baik dalam penulisan maupun tata bahasa. Oleh karena itu

kritik dan saran yang sifatnya membangun akan selalu penulis

harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis maupun

bagi pihak pembaca. Aamiin

Makassar. 02 November 2015

Penulis

Page 12: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

ABSTRAK

ANNA SOFYANA. J., 2015. Layanan Bimbingan Konseling Terhadap Pembentukan Karakter Siswa SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Layanan Bimbingan

Konseling yang ada di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru, mengetahui faktor yang menghamat guru bimbingan Konseling terhadap Pembentukan Karakter Siswa SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru, dan mengetahui cara Layanan Bimbingan Konseling terhadap membentuk karakter siswa SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru.

Metode yang digunaka dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif,

dengan jumlah populasi 115 orang dan jumlah data sampel yang diambil melalui wawancara berjumlah 1 orang sedangkan jumlah data sampel yang di ambil dari angket sebanyak 63 orang, jadi jumlah sampel penelitian secara keseluruhan sebanyak 64 orang. Di sebabkan peneliti hanya menambil data dari jumlah kelas VII, kelas VIII dan guru Bimbingan Konseling saja. Dan data diperoleh berdasarkan catatan observasi, wawancara, dan angket. Data yang terkumpul pada setiap kegiatan observasi dianalisis secara deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Layanan Bimbingan

Konseling Terhadap Pembentukan Karakter siswa di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru sudah cukup Baik, adapun data yang terdapat pada angket yaitu siswa yang memilih cukup baik dengan frekuensi berjumlah 38 orang dan presentase berjumlah 60%,dan siswa yang memilih kurang baik dengan frekuensi berjumlah 25 orang dan presentase berjumlah 40%. Faktor yang menghambat guru bimbingan konseling dalam membentuk karakter siswa SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru, masih terdapat hambatan karena masih ada yang tidak mengerti apa yang dimaksud oleh guru bimbingan konseling, adapun data yang di peroleh melalui angket yaitu jumlah siswa yang memilih mengerti jumlah frekuensinya 25 orang dan jumlah presentasenya 40%, jumlah siswa yang memilih kurang mengerti frekuensinya 31 orang da presentasenya 49%, sedangkan jumlah siswa yang memilih tidak mengerti fekuensinya 7 orang dan presentasenya 11%. Cara guru bimbingan konseling dalam Perubahan karakter siswa setelah mengikuti Bimbingan Konseling cukup berubah, adapun data yang terdapat pada angket yaitu Guru selalu memberikan masukan kepada siswa untuk memiliki karakter yang baik terhadap teman, adapun jumlah siswa yang memilih sangat baik frekuensinya 44 orang dan presentasenya 70%, sedangkan jumlah siswa yang memilih kurang baik frekuensinya 19 orang dan presentasenya 30%. Peneliti dapat mengambil hasil penelitian bahwa Bimbingan Konseling di SMP Muhammadiyah11 Tello Baru berjalan dengan sangat baik.

Page 13: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI............................................. iii

PRAKATA......................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah......................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ......................................................... 4

BAB IITINJAUAN PUSTAKA ......................................................... 5

A. Layanan Bimbinga Konseling ............................................ 5

1. Pengertian dan Peranan Bimbingan dan Konseling ..... 5

2. Peranan Guru dalam Bimbingan dan Konseling ........... 11

3. Proses dan Langkah-Langkah Pelaksanaan Bimbingan

dan Konseling……………….. ....................................... 12

B. Pembentukan Karakter ...................................................... 19

1. Pengertian Pembentukan Karakter .............................. 19

2. Proses Pembentukan Karakter ...................................... 22

3. Pentingnya Karakter ...................................................... 25

Page 14: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

x

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 26

A. Jenis Penelitian ............................................................ 26

B. Lokasi dan Obyek Penelitian ........................................ 26

C. Variabel Penelitian ....................................................... 27

D. Definisi Operasional ..................................................... 27

E. Populasi dan Sampel ................................................... 28

F. Instrumen Penelitian .................................................... 31

G. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 32

H. Teknik Analisis Data ..................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN......................................................... .. 37

A. Deskripsi Lokasi Penelitian .......................................... 37

B. Layanan Guru Bimbingan Konseling Terhadap

Pembentukan Karakter Siswa di SMP Muhammadiyah

11 Tello Baru Makassar ............................................... 39

C. Faktor yang dihadapi Guru Bimbingan Konseling

Terhadap Pembentukan Karakter Siswa di SMP

Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar ..................... 41

D. Cara Guru Bimbingan Konseling Membentuk Karakter

Siswa di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru

Makassar ..................................................................... 44

BAB V PENUTUP .......................................................................... 48

A. Kesimpulan .................................................................. 48

B. Saran ........................................................................... 48

Page 15: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

xi

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 49

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

xii

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabel 1 Keadaan Populasi .............................................................. 30

Tabel 2 Keadaan Sampel ............................................................... 31

Tabel 3 Daftar Guru SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru ............... 36

Tabel 4 Jumlah Peserta Didik SMP Muhammadiyah 11

Tello Baru .......................................................................... 37

Tabel 5 Keadaan Sarana dan prasarana di SMP

Muhammadiyah 11 Tello Baru ........................................... 38

Tabel 6 Layanan Guru Bimbingan Konseling Terhadap

Pembentukan Karakter Siswa SMP

Muhammadiyah 11 Tello Baru ........................................... 40

Tabel 7 Siswa mengerti apa yang di berikan guru

Bimbingan Konseling di SMP Muhammadiyah

11 Tello Baru ..................................................................... 43

Tabel 8 Siswa yang melakukan Perubahan Karakter

siswa setelah Mengikuti Bimbingan Konseling

di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru............................... 44

Tabel 9 Siswa Mengulangi Pelanggaran yang perna di

lakukan di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru ................. 45

Tabel 10 Guru selalu memberikan masukan kepada

siswa untuk memiliki karakter yang baik teradap

teman ................................................................................ 46

Page 17: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

xiii

Tabel 11 Guru memberikan Bimbingan Konseling agar

Siswa Giat Belajar dan mengerjakan Tugas ...................... 47

Page 18: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Pengertian Bimbingan Konseling

Bimbingan dan konseling merupakan usaha pendidikan yang

menunjang keberhasilan proses pendidikan di seokolah, setiap lembaga

pendidikan formal mempunyai tujuan pendidikan yang disebut dengan

tujuan intitusional (tujuan sekolah). Tujuan ini tertuang dalam kurikulum

pendidikan. Tujuan sekolah merupakan tujuan intermedier bagi

tercapainya tujuan pendidikan yang lebih tinggi.

Bimbingan dan konseling merupakan dua istilah yang sering di

rangkaikan bagaikan kata majemuk. Hal itu mengisyaratkan bahwa

kegiatan bimbingan kadang-kadang dilanjutkan dengan kegiatan

konseling. Beberapa ahli menyatakan bahwa konseling merupakan inti

atau jantung hati dari kegitan bimbingan.

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu

yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat

memahami dirinya sendiri sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan

dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta

masyarakat.

Konseling adalah suatu perkalian timbal balik antara dua orang

individu dimana yang seorang (konseling) agar dia dapat lebih baik

Page 19: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

2

.

memahami dirinya dalam hubungan dengan masalah hidup yang di

hadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang.

Bila tujuan pendidikan pada akhirnya adalah pembentukan manusia

yang utuh, maka proses pendidikan harus dapat membantu siswa

mencapai kematangan emosional dan sosial, sebagai individu dan

anggota masyarakat selain mengembangkan kemampuan inteleknya.

Bimbingan dan konseling menangani masalah-masalah atau hal-hal di

luar bidang garapan pengajaran, tetapi secara tidak langsung menunjang

tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah itu. Kegiatan ini

di lakukan melalui layanan secara khusus terhadap semua siswa agar

dapat mengembangkan dan memanfaatkan kemampuanya secara penuh.

2. Pengertian Pembentukan Karakter

Kata "karakter" berasal dari kata Yunani charaktêr, yang semula

digunakan tanda terkesan. kemudian ada dua pendekatan ketika

berhadapan dengan karakter moral. Etika normatif melibatkan standar

moral yang menunjukkan perilaku benar dan salah. Ini adalah tes perilaku

yang tepat dan menentukan apa yang benar dan salah. Etika terapan

melibatkan isu-isu spesifik dan kontroversial bersama dengan pilihan

moral.

Pada tahun 1982, V. Campbell dan R. Obligasi diusulkan sebagai

faktor utama dalam mempengaruhi karakter dan perkembangan moral.

faktor keturunan, pengalaman masa kanak-kanak, pemodelan oleh orang

dewasa yang lebih tua, pengaruh teman sebaya, lingkungan fisik dan

Page 20: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

3

.

sosial secara umum, media komunikasi, apa yang diajarkan di sekolah-

sekolah dan lembaga lain, dan situasi spesifik dan peran yang

menimbulkan perilaku yang sesuai.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Layanan Bimbingan Konseling di SMP Muhammadiyah

11 Tello Baru Makassar?

2. Faktor apa yang menghambat guru Bimbingan dan Konseling dalam

membentuk Karakter Siswa SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru

Makassar?

3. Bagaimana cara Membentuk Karakter Siswa melalui Layanan

Bimbingan Konseling di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru

Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan Penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana Layanan Bimbingan Konseling yang

ada di Siswa di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar.

2. Untuk mengetahui faktor apa saja yangmenghambat guru

Bimbingan dan Konseling dalam membentuk Karakter Siswa SMP

Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar.

3. Untuk mengetahui Bagaimana cara Layanan Bimbingan Konseling

dapat Membentuk Karaker Siswa di SMP Muhammadiyah 11 Tello

Baru Makassar.

Page 21: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

4

.

D. Manfaat Penelitian

Dapat mengetahui seberapa penting Layanan Bimbingan Konseling

terhadap pembentukan karakter Siswa. cara guru bimbingan konseling

membentuk karakter yang baik di dalam lokasi sekolah, serta kita juga

dapat memahami apa yang dimaksud dengan layanan bimbingan

konseling di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar.

Page 22: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Layanan Bimbingan Konseling

1. Pengertian dan Peranan Bimbingan Konseling

Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta

didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mampu mandiri dan

berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi,

kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karier, melelui jenis

layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

a. Pengertian Bimbingan

Bimbingan merupakan salah satu bidang dan program dari

pendidikan, dan prongram ini ditunjukan untuk membantu mengoptimalkan

perkembangan siswa.

Menurut Tolbeert, bimbingan adalah seluruh program atau semua

kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang di arahkan untuk

membantu individu agar mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana

serta melakukan penyesuaian diri dalam semua aspek kehidupannya sehari-

hari. Bimbingan merupakan layanan khusus yang berada dengan bidang

pendidikan lain.

b. Pengertian Konseling

Konseling sebenarnya merupakan salah satu teknik atau layanan di

dalam bimbingan, tetapi teknik atau layanan ini sangat istimewa karena sifatnya

yang lentur atau fleksibel dan konprehensif.

Page 23: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

6

..

Konseling merupakan salah satu teknik inti atau teknik kunci . hal ini

di karenakan konseling dapat memberi perubahan yang berdasarkan, yaitu

mengubah sikap. Sikap berdasarkan perbuatan, pemikiran, pandangan, dan

perasaan, dan lain-lain.

Menurut Leona E.Tylor, ada lima karakteristik yang sekaligus

merupakan prinsip-prinsip konseling, kelima karakteristik tersebut adalah:

1) Konseling tidak sama dengan pemberian nasehat (advicement) sebab di

dalam pemberian nasehat proses berpikir ada dan di berikan oleh

penasehat, sedangkan dalam konseling proses berpikir dan pemecahan di

tentukan dan di lakukan oleh klien sendiri

2) Konseling mengusahakan perubahan-perubahan yang bersifat fundamental

yang berkenaan dengan pola-pola hidup.

3) Konseling lebih nenyangkut sikap dari pada perbuatan atau tindakan.

4) Konseling lebih berkenaan dengan penghayatan emosional dari pada

pemecahan intelektual.

5) Konseling menyangkut juga hubungan klien dengan orang lain.

Bimbingan dan konseling merupakan dua istilah yang sering di

rangkaikan bagaikan kata majemuk. Hal itu mengisyaratkan bahwa kegiatan

bimbingan kadang-kadang di lanjutkan dengan kegiatan konseling. Beberapa

ahli menyataan bahwa konseling merupakan inti atau jatung hati dari kegian

bimbingan.

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang

di lakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat

memahami dirinya sendiri sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat

Page 24: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

7

..

bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta

masyarakat.

Dalam firman Allah Swt ( QS Ar - Rad : 11 )

Terjemahnya :

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Kementrian Agama, Tahun 2005, Halaman 251).

Konseling adalah suatu perkalian timbal balik antara dua orang

individu dimana yang seorang (konseling) agar dia dapat lebih baik memahami

dirinya dalam hubungan dengan masalah hidup yang di hadapinya pada waktu

itu dan pada waktu yang akan datang.

Bila tujuan pendidikan pada akhirnya adalah pembentukan manusia

yang utuh, maka proses pendidikan harus dapat membantu siswa mencapai

kematangan emosional dan sosial, sebagai individu dan anggota masyarakat

selain mengembangkan kemampuan inteleknya. Bimbingan dan konseling

menangani masalah-masalah atau hal-hal di luar bidang garapan pengajaran,

tetapi secara tidak langsung menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan

pengajaran di sekolah itu. Kegiatan ini di lakukan melalui layanan secara

Page 25: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

8

..

khusus terhadap semua siswa agar dapat mengembangkan dan

memanfaatkan ke mampuanya secara penuh.

Adapun firman Allah Swt. ( QS Al – Ashr [103] :1 – 3 )

Terjemahnya :

‘’Demi masa Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.’’ (Kementrian Agama, Tahun 2005, Halaman 602)

Disamping tujuan tersebut, Downing (1968) juga mengemukakan

bahwa tujuan layanan bimbingan di sekolah sebenarnya sama dengan

pendidikan terhadap diri sendiri, yaitu membantu siswa agar dapat memenuhi

kebutuhan-kebutuhan sosial psikologis mereka, merealisasikan keinginannya,

serta mengembangkan kemampuan atau potensinya.

Secara umum dapat di kemukakan bahwa tujuan layanan bimbingan

adalah membantu mengatasi berbagai macam kesulitan yang di hadapi siswa

sehingga terjadi proses belajar-mengajar yang efektif dan efesien.

1. Harapan Bimbingan Konseling

Konseling sebagai individu yang sedang berada dalam proses

berkembang atau menjadi (On Becoming), yaitu berkembang kearah

kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut,

konseling merupakan bimbingan, karena mereka masih kurang memiliki

pemahaman atau atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga

Page 26: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

9

..

pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya, di samping itu, terdapat

suatu keniscayaan bahwa proses perkembangan konseling tidak selalu

berlangsung secara mulus, atau bebas dari masalah. Dengan kata lain, proses

perkembangan itu tidak selalu berjalan dalam alur linier, lurus, atau searah

dengan potensi , harapan, dan nilai-nilai yang dianut.

Menumbuhkan pengharapan kepada konseling merupakan hal yang

penting untuk dilakukan konselor. Namun, pada kenyataannya, sering sekali

mengharapkan yang di berikan oleh konselor adalah pengharapan semu. Untuk

itu, amatlah penting bagi konselor untuk bisa membedakan pengharapan yang

semu dari pengharapan yang sejati.

Bimbingan ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengatasi

masalah pribadi, yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya. Siswa yang

mempunyai masalah dan belum dapat di atasi/di pecahkan, akan cenderung

terganggu konsentrasinya dalam belajar, dan akibatnya prestasi belajar yang

dicapainya rendah.Dan Kurikulim SMA tahun1975 Buku III C tentang pedoman

bimbingan dan penyuluhan di nyatakan ada beberapa masalah pribadi yang

memerlukan bantuan konseling, yaitu masalah akibat konflik antara :

a. Perkembangan intelektual dengan emosional.

b. Bakat dengan aspirasi lingkungannya.

c. Kehendak siswa dengan orang tua atau lingkungannya.

d. Kepentingan siswa dengan orang tua atau lingkungannya.

e. Situasi sekolah dengan situasi lingkungannya.

f. Bakat dan pendidikan yang kurang bermutu dengan kelemahan dalam

mengambil pilihan.

Page 27: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

10

..

g. Landasan Bimbingan dan Konseling.

Pemberian layanan bimbingan dan konseling pada hakikatnya selalu

berdasarkan atas landasan-landasan utama atau prinsip-prinsip dasar. Hal

ini merupakan keyakinan-keyakinan yang pada akhirnya dapat mewarnai

seluruh kegiatan bimbingan dan konseling. Menurut Winkel (1991)

landasan-landasn itu adalah sebagai berikut :

1) Bimbingan selalu memperhatikan perkembangan siswa sebagia individu

yang mandiri dan mempunyai potensi untuk berkembang.

2) Bimbingan berkisar pada dunia subjektif masing-masing individu.

3) Kegiatan bimbingan di laksanakan atas dasar kesepakatan berdasarkan

pembimbing dengan yang dibimbing.

4) Bimbingan berlandaskan pengakuan akan martabat dan keluhuran individu

yang di bimbing sebagai manusia yang mempunayi hak-hak asasi (human

rights).

5) Bimbingan adalah suatu yang bersifat ilmiah yang mengintegrasikan bidang-

bidang ilmu yang berkaitan dengan pemberian bantuan psikologis

6) Pelayanan di tujukan kepada semua siswa, tidak hanya individu yang

bermasalah saja

7) Bimbingan merupakan suatu proses, yaitu berlangsung secara terus-

menerus, berkesinambungan, berurutan, dan mengikuti tahap-tahap

perkembangan anak.

Prinsip-prinsip dasar atau landasan-landasan tersebut merupakan dasar

filosofis dalam layanan bimbingan dan konseling. Dasar ini menentukan

Page 28: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

11

..

pendekatan (approach) yang di tempuh dalam membantu klien untuk

memecahkan masalahnya.

2. Peranan Guru Dalam Bimbingan dan Konseling

Pada umumnya guru biasa membatasi kasus-kasus yang tidak begitu berat

di dalam kelasnya. Guru konselor di harapkan pengetahuan yang lebih lengkap

mengenai kepribadian peserta baik serta teknik-teknik untuk mengadakan

wawancara. Serta menghadapi kasusu-kasus yang lebih besar. Tetapi

meskipun demikian, dalam hal-hal yang amat berat ia harus minta pelayanan

kepada orang yang ahli, seperti dokter, psikologi atau klinik bimbingan yang

memiliki perlengkapan yang memadai.

Pada permulaan tahun pelajaran, guru konselor sudah menggunakan

kontak dengan guru-guru,orang tua dan peserta didik. Ia harus menetapkan

kasus-kasus yang perlu mendapatkan perhatian dengan segera. Di antara

langkah-langkah umum yang perlu segera di ambil misalnya:

a. Membuat catatan mengenai individu peserta didik untuk kemudian di

pelacarinya.

b. Counselor harus berusaha mendapatkan kepercayaan dari individu yang

bersangkutan.

c. Counselor harus menjelaskan masalah-masalah yang di hadapinya,

terutama kesulitannya di sekolah.

d. Counselor harus memimpin individu dan memberikan saran-saran

pemecahan yang positif.

e. Counselor harus membesarkan hati individu agar ia melaksanakan rencana

kegiatan yang telah di tetapkan sebanyak mungkin.

Page 29: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

12

..

f. Counselor harus mencatat isi wawancara serta hasil-hasil yang telah di

capainya.

g. Counselor memberikan bimbingan yang di perluakan, sehingga individu itu

dapat melaksanakan berbagai kegiatan atau usaha yang sesuai dengan

kemampuan dan masalah yang dihadapinya sendiri.

h. Apabila ternyata kegiatan yang telah di laksanakan itu gagal mencapai

sasaranya, maka counselor maka harus teru memberikan bimbingan. Tetapi

sebaliknya apabiala program tesebut berhasil maka individu itu tidak perlu

memerlukan lagi bantuan, dan hubungan antara counselor dengan individu

dapat di anggap sudah selesai.

Kira-kira pada pertengahan tahun, ia melaksanakan jadwal kerja yang telah

di susunnya untuk keperluan membantu peserta didik menilai kemajuan

belajarnya. Ia bukan saja meneliti sebab-sabab seseorang mencapai prestasi

belajar yang rendah tetapi juga mencoba menemukan metode mengajar yang

paling baik untuk membantu peserta didik mengatasi kelemahan-kelemahanya.

Demikian seterusnya hingga akhir tahun ajaran; guru harus secara

kontinyu mengadakan penelitian dan wawancara dengan peserta didik

sehingga mereka merasa di hormati pribadinya dan sukses studinya.

3. Proses dan Langkah-langkah Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

Di sekolah menengah seorang guru melapor kepada guru bimbingan

konseling, bahwa peserta didiknya bernama Andi menunjukan gejala kelainana

dengan peserta didik yang lain.

Ia sering tidak amasuk sekolah, kemauan belajar berkurang, suka

menyendiri, mudah tersinggung, tidak mau mencatat pelajaran, tidak pernah

Page 30: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

13

..

membawa buku dan alat tulis dan sebagainya. Setelah guru layanan bimbingan

konseling menerima laporan, guru bimbingan konseling mulai mengumpulkan

laporan, guru bimbingan konseling mulai mengumpulkan keterangan mengenai

dari anak tersebut, yaitu mengenai alamat, tanggal lahir, orang tuanya,

pekerjaan orang tuanya, dan lain-lain. Dan mulailah guru bimbingan konseling

menetapkan bahwa Andi perlu di bantu secara khusus.

a. Langkah pertama :

Mengadakan penelitian terhadap diri Andi beserta latar belakangnya. Hal

ini di maksudkan untuk memperoleh pemahaman yang sebaik-baik tentang

masalah atau kesulitan yang sebenarnya. Sehingga dapat di tetapkan jenis

bantuan apa yang dapat di berikan kepada Andi untuk menolongnya. Dalam

langkah ini guru bimbingan konseling mulai mengumpulkan dokumen-dokumen

sekolah tentang diri Andi, seperti buku Induk, raport, daftar hadir dan

sebagainya.

Sehingga ia mendapatkan data sebagai berikut :

1) Andi masuk dalam kelas satu dalam umur satu tahun lebih tua dari peserta

didik lainnya.

2) Ia pernah mengalami tidak naik kelas.

3) Ia tergolong individu peserta didik yang pandai dalam pelajaran

mengambar.

4) Ia sebagai individu pendiam, tidak pernah mengajukan pertanyaan.

b. Langkah kedua :

Andi di panggil untuk diajak berwawancara. Kepadanya di jelaskan, bahwa

guru bermaksud akan membantunya bukan untuk menghukumnya. Pada

Page 31: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

14

..

mulanya Andi merasa ragu-ragu untuk menjawab, tetapi setelah di jelaskan

maksudnya, Andi mulai terbuka memberikan jawaban-jawabanya. Ia

mengatakan bahwa ia selalu merasa malu, malas belajar, merasa bodoh,

merasa rendah hati, merasa tidak mampu, karena umurnya lebih tua dari pada

temannya yang lain. Hal ini di rasakannya sejak ia tidak naik kelas.

Di katakan pula bahwa ia di rumah selalu di marahi oleh ibunya, di rumah

bekerja membantu ibu dengan paksa. Juga ayahnya melarang bercita-cita

untuk menjadi ahli montir mobil. Ia paling senang pada pelajaran menggambar,

dan ingin seperti kawan-kawannya yang lain. Pada akhir wawancara Andi

meras puas karena telah mengutarakan segala perasaannya, dan berjanji akan

datang lagi bila di perlukan oleh guru bimbingan konseling.

c. Langkah ketiga

Guru bimbingan konseling mengunjungi orang tua peserta didik (yaitu

orang tua Andi). Ia di terima oleh orang tuanya dengan ramah tamah. Kedua

orang tuanya kedua orang tuanya mengharap agar anaknya (Andi) di bimbing

dengan sebaik-baiknya. Dalam kunjungan dan wawancara itu guru bimbingan

konseling memperoleh keterangan sebagai berikut:

1) Ayah Andi adalah sebagai supir taxi, yang jarang sekali berada di rumah.

2) Ibu Andi adalah penjualan sayuran dipasar.

3) Andi adalah anak satu-satunya yang diharapkan oleh kekurangannya,

sebab saudara-saudaranya banyak yang perempuan.

4) Penghasilan orang tua Andi hanya cukup makan saja.

5) Suasana dirumah kurang baik, sebab kedua orang tuanya jarang sekali

dirumah.

Page 32: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

15

..

Dan masih banyak lagi keterangan-keterangan yang lain.

d. Langkah keempat :

Andi diajak keklinik untuk diperiksakan kesehatannya. Dikatakan oleh

dokter, bahwa Andi tidak terdapat kelainan-kelainan. Otaknya sehat, tidak ada

gangguan. Hanya diperoleh keterangan, bahwa Andi pernah sakit typhus.

Untuk membuktikan keterangan dokter ini, maka di adakan tes untuk

seluruh peserta didik. Hasilnya menunjukan bahwa:

1) Ia memiliki bakat mekanisme yang tinggi.

2) Ia mdah tersinggung dan sangat memerlukan dorongan.

Kemudian diadakan pula mengarang dengan dua judul untuk di pilih, yaitu:

a) Keadaan di rumahku.

b) Cita-citaku setelah tamat sekolah.

Dari kedua judul itu, Andi memilihki judul yang pertama. Ia menceritakan

tentang keadaan keluarganya yang tidak memuasakan baginya. Terutama

ayahnya yang tidak pernah dirumah, dan ibunya yang sering marah-marah.

Dan ia menginginkan menjadi seorang montir mobil yang cakap.

Dari beberapa langkah tersebut diatas, maka guru bimbingan konseling

dapat mengambil kesimpula sebagai berikut :

(1) Kesulitan Andi dalam Keluarga.

(2) Kesulitan dalam belajar.

(3) Kurang percaya pada diri sendiri.

e. Dalam pemberian bimbingan, biasanya di kenal langkah-langkah .

1) Langkah identifiaksi anak (masalah):

Page 33: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

16

..

Langkah ini di maksudkan untuk mengenal anak beserta gejala-gejala

yang Nampak. Dalam langkah ini pembimbing mencatat (masalah) peserta

didik yang perlu mendapatkan bimbingan lebih dahulu.

2) Langkah di agnosis :

Yaitu langkah untuk menetapkan masalah yang di hadapi individu beserta

latar belakangnya. Dalam langkah kegiatan yang di lakukan ialah ngumpulkan

data dengan mengadakan studi terhadap individu dengan menggunakan

berbagai teknik pengumpualn data. Setelah data terkumpul, kemudian di

tetapkan masalah yang dihadapi serta latar belakangnya.

3) Langkah prognosis:

Yaitu langkah untuk menetapkan (memprediksi) jenis bantuan apa yang

di laksanakan untuk membimbing individu. Langkah-langkah proknosis ini di

tetapkan berdasarkan kesimpulan dalam langkah di agnosis yaitu setelah di

tetapkan masalahnya dan di latar belakangnya. Untuk menetapkan langkah

prognosis ini, sebaiknya di tetapkan bersama setelah mempertimbangkan

bebrbagai kemungkinan dan berbagai factor.

4) Langkah terapi (konseling) :

Yaitu langkah pelaksanaan bantuan atau bimbingan. Langkah ini

merupakan pelaknaan apa-apa yang ditetapkan dalam langkah prognosis.

Pelaksanaan ini tentu memakan banyak waktu dan proses yang kontinyu dan

sistematis, serta memerlukan adanya pengamatan yang cermat.

5) Langkah evaluasi dan follow-up :

Langkah ini di maksudkan untuk menilai atau mengetahui sejauh

menakah terapi yang telah di lakukan dan telah mencapai hasilnya. Dalam

Page 34: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

17

..

langkah follow-up atau tidak lanjut, di lihat perkembangan selanjutnya dalam

jangka waktu yang lebih jauh.

Adapun sifat dan syarat yang di miliki petugas bimbingan antara lain :

a) Memiliki sifat baik, setidak-tidaknya sesuai ukuran siswa.

b) Bertawakal, mendasarkan sesuatu atas nama Allah SWT.

c) Sabar, utamanya tahan menghadapi siswa menentang keinginan untuk di

beriakan bantuan.

d) Tidak emosional,artinya tidak mudah terbawa emosi dan dapat mengatasi

emosi diri dari siswa.

e) Retorika yang baik, mengatasi keraguan siswa dan dapat meyakinkan

bahwa ia dapat member bantuan.

f) Dapat membedakan tingkah laku klien yang berimplikasi terhadap hukum

wajib, sunnah, mubah, makhruh, haram terhadap perlunya taubat atau tidak.

Adapun keterampilan yang dimiliki seorang pembimbing adalah

keterampilan komunikasi, yaitu mendengarkan dan memperhatikan. Disamping

itu, juga kemampuan untuk menyelenggarakan konseling, mengelolah data

individu, melakukan wawancara, dan menggunakan sumber-sumber yang

terdapat di sekolah dan masyarakat.

Agar dapat melaksanakan pelayanan bimbingan dengan sebaik-baiknya,

maka ada beberapa hal yang perlu di jadikan pedoman sehingga pelayanan

bimbingan dapat sesuai dengan apa yang di harapkan.

Adaupun prinsip – prinsip bimbingan yang perlu kita pedomani adalah

sebagai berikut :

Page 35: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

18

..

a. Hendaklah dalam memberikan layanan bimbingan individu (siswa) di

anggap sebagai individu yang berkemampuan, termaksud kemampuan

untuk memecahkan masalahnya. Merupakan tugas pembimbing untuk

meningkatkan kemampuan siswa agar menjadi lebih cerdas sehingga dapat

memecahkan masalahnya. Dengan berpedoman pada prinsip ini, maka

orang memberikan nasehat atau menentukan apa yang harus di lakukankan

siswa berasal dari kesadaran siswa itu sendiri.

b. Siswa adalah individu yang berharga, sehingga perlu di hormati, bagaimana

pun keadaannya, mereka (siswa) tidak boleh di remehkan, di rendahkan

martabatnya, baik oleh sikap perbuatan maupun kata–kata pembimbing.

Pembimbing hendaknya menunjukan sikap hormat kepada klien,

menunjukan perhatian agar klien tumbuh rasa percaya terhadap

pembimbing. Perasaan pada proses bimbingan sangat di perlukan. Dengan

rasa percaya terhadap pembimbing, siswa mau mengemukakan masalah

yang sedang dihadapinya dan tidak menaruh rasa ragu–ragu, curiga, takut,

dan sebagainya.

c. Siswa sebagai individu yang merupakan kebulatan. Tingkah laku di warnai

oleh keadaan fisik, psikis, serta sosial dan latar belakang lainnya, demikian

pula kelainan tingkah lakunya. Dengan demikian, siswa perlu di pahami oleh

pembimbing keadaannya secara menyeluruh, juga segi kehidupannya.

d. Siswa adalah merupakan makhluk unik, artinya anatara siswa satu dengan

yang lain terhadap perbedaan. Dengan demikian, perlu sekali dipahami

sifat–sifat dari masing–masing siswa.

Page 36: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

19

..

e. Keberhasilan pelayanan bimbingan di sekolah amat di perlukan oleh

kesidian serta kesadaran siswa itu sendiri. Tanpa ada kesadaran tersebut

layanan bimbingan tidak akan berjalan. Oleh karena itu, usaha paling awal

perlu di lakukan oleh seorang pembimbing di sekolah adalah menanamkan

kesadaran akan pentingnya bimbingan bagi dirinya, setelah itu baru diberi

layanan bimbinganya.

B. Pembentukan Karakter

1. Pengertian Pembentukan Karakter

Karakter merupakan akar kata dari bahasa latin yang berarti di pahat

(Mark Rutland, 2009: 3). Hakekat karakter ialah menurut Simon Philips,

karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang

melandasi pemikiran, sikap dan perilaku yang ditampilkan. Sedangkan Doni

Koesoema, memahami bahwa karakter sama dengan kepribadian. Kepribadian

di anggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri

seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang di terima dari

lingkungan. Sementara Winnie, memahami bahwa istilah karakter memiliki dua

pengertian. Pertama, ia menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku.

Apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam atau rakus, tentulah

orang tersebut memanifestasikan perilaku buruk. Sebaliknya, apabila

seseorang berperilaku jujur, suka menolong, tentulah orang tersebut

memanifestasikan karakter mulia. Kedua, apabila karakter erat keitannya

dengan “personality”. Seseorang baru bisa di sebut orang yang berkarakter (a

person of character) apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral.

Page 37: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

20

..

karakter (kepribadian) secara baik. Pendidikan bagi kehidupan manusia

merupakan kebutuhan primer atau mutlak yang harus di penuhi sepanjang

hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat

hidup berkembang dengan cita-cita untuk maju, sejahtera, dan bahagia

menurut konsep pandangan hidupnya. Dalam pengertian sederhana dan umum

makna pendidikan adalah usaha sadar manusia untuk menumbuhkan dan

mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani

sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan agama. Pendidikan

bertujuan tidak sekedar proses alih budaya atau alih ilmu pengetahuan (transfer

of knowledge), tetapi juga sekaligus sebagai proses alih nilai (transfer of value).

Artinya bahwa Pendidikan, di samping proses pertalian dan transmisi

pengetahuan, juga berkenaan dengan proses perkembangan dan pembentukan

kepribadian atau karakter masyarakat.

Dalam rangka internalisasi nilai-nilai budi pekerti kepada peserta didik,

maka perlu adanya optimalisasi pendidikan. Perlu kita sadari bahwa fungsi

pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembanganya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlakul karimah, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan juga di pandang sebagai sebuah sistem sosial, artinya di

katakan sistem sosial di sebabkan di dalamnya berkumpul manusia yang saling

berinteraksi dengan lingkungannya. Untuk menuju pada pendidikan yang dapat

Page 38: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

21

..

beradaptasi dengan lingkungannya, yaitu dengan cara melakuakan perubahan-

perubahan susunan dan proses dari bagian-bagian yang ada dalam pendidikan

itu sendiri. Sehingga pendidikan sebagai agen perubahan sosial di harapkan

peranannya mampu mewujudkan perubahan nilai-nilai sikap, moral, pola pikir,

perilaku intelektual, ketrampilan, dan wawasan para peserta didik sesuai

dengan tujuan pendidikan itu sendiri.

Unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran karena

yang di dalam pikiran terdapat seluruh program yang terbentuk dari

pengalaman hidupnya, merupakan pelopor segalanya. Program ini kemudian

membentuk sistem kepercayaan yang akhirnya dapat membentuk pola

berpikirnya yang bisa mempengaruhi perilakunya. Jika program yang tertanam

tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran universal, maka perilakunya

berjalan selaras dengan hukum alam. Hasilnya, perilaku tersebut membawa

ketenangan dan kebahagiaan. Sebaliknya, jika program tersebut tidak sesuai

dengan prinsip-prinsip hukum universal, maka perilakunya membawa

kerusakan dan menghasilkan penderitaan. Oleh karena itu, pikiran harus

mendapatkan perhatian serius.

Tentang pikiran, Joseph Murphy mengatakan bahwa di dalam diri manusia

terdapat satu pikiran yang memiliki ciri yang berbeda. Untuk membedakan ciri

tersebut, maka istilahnya di namakan dengan:

a. Pikiran sadar (conscious mind) atau pikiran objektif

Pikiran sadar (conscious) adalah pikiran objektif yang berhubungan dengan

objek luar dengan menggunakan panca indra sebagai media dan sifat pikiran

sadar ini adalah menalar Terletak di bagian korteks otak bersifat logis dan

Page 39: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

22

..

analisis dengan memiliki pengaruh sebesar 12 % dari kemampuan otak. pikiran

sadar bisa berperan sebagai penjaga untuk melindungi pikiran bawah sadar

dari pengaruh objek luar.

b. Pikiran bawah sadar (subconscious mind) atau pikiran subjektif.

Pikiran bawah sadar (subsconscious) adalah pikiran subjektif yang berisi

emosi serta memori, bersifat irasional, tidak menalar, dan tidak dapat

membantah. Kerja pikiran bawah sadar menjadi sangat optimal ketika kerja

pikiran sadar semakin minimal.

terletak di medulla oblongata yang sudah terbentuk ketika masih di dalam

kandungan. Pikiran bawah sadar akan menjalankan apa yang telah di kesankan

kepadanya melalui sistem kepercayaan yang lahir dari hasil kesimpulan nalar

dari pikiran sadar terhadap objek luar yang di amatinya.

Dengan memahami cara kerja pikiran tersebut, kita memahami bahwa

pengendalian pikiran menjadi sangat penting. Dengan kemampuan kita dalam

mengendalikan pikiran ke arah kebaikan, kita akan mudah mendapatkan apa

yang kita inginkan, yaitu kebahagiaan. Sebaliknya, jika pikiran kita lepas kendali

sehingga terfokus kepada keburukan dan kejahatan, maka kita akan terus

mendapatkan penderitaan-penderitaan, di sadari maupun tidak.

2. Proses Pembentukan Karakter

Setiap individu di hadapkan dengan permasalahan yang sama, yaitu

kehidupan duniawi. Akan tetapi respon yang berikan terhadap permasalahan

tersebut berbeda-beda. Ada yang hidup penuh semangat, sedangkan yang

lainnya hidup penuh malas dan putus asa. Ada yang hidup dengan keluarga

yang damai dan tenang, sedangkan ada juga yang hidup dengan kondisi

Page 40: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

23

..

keluarga yang berantakan. Ada yang hidup dengan perasaan bahagia dan

ceria, sedangkan yang lain hidup dengan penuh penderitaan dan keluhan.

Padahal setiap individu berangkat dari kondisi yang sama, yaitu kondisi ketika

masih kecil yang penuh semangat, ceria, bahagia, dan tidak ada rasa takut atau

pun rasa sedih.

Secara alami, sejak lahir sampai berusia tiga tahun, atau mungkin hingga

sekitar lima tahun, kemampuan menalar seorang anak belum tumbuh sehingga

pikiran bawah sadar (subconscious mind) masih terbuka dan menerima apa

saja informasi dan stimulus yang di masukkan ke dalamnya tanpa ada

penyeleksian, mulai dari orang tua dan lingkungan keluarga. Dari mereka itulah,

pondasi awal terbentuknya karakter sudah terbangun. Pondasi tersebut adalah

kepercayaan tertentu dan konsep diri. Jika sejak kecil kedua orang tua selalu

bertengkar lalu bercerai, maka seorang anak bisa mengambil kesimpulan

sendiri bahwa perkawinan itu penderitaan. Tetapi, jika kedua orang tua selalu

menunjukkan rasa saling menghormati dengan bentuk komunikasi yang akrab

maka anak akan menyimpulkan ternyata pernikahan itu indah. Semua ini akan

berdampak ketika sudah tumbuh dewasa.

Selanjutnya, semua pengalaman hidup yang berasal dari lingkungan

kerabat, sekolah, televisi, internet, buku, majalah, dan berbagai sumber lainnya

menambah pengetahuan yang akan mengantarkan seseorang memiliki

kemampuan yang semakin besar untuk dapat menganalisis dan menalar objek

luar. Mulai dari sinilah, peran pikiran sadar (conscious) menjadi semakin

dominan. Seiring perjalanan waktu, maka penyaringan terhadap informasi yang

masuk melalui pikiran sadar menjadi lebih ketat sehingga tidak sembarang

Page 41: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

24

..

informasi yang masuk melalui panca indera dapat mudah dan langsung di

terima oleh pikiran bawah sadar.

Semakin banyak informasi yang di terima dan semakin matang sistem

kepercayaan dan pola pikir yang terbentuk, maka semakin jelas tindakan,

kebiasan, dan karakter unik dari masing-masing individu. Dengan kata lain,

setiap individu akhirnya memiliki sistem kepercayaan (belief system), citra diri

(self-image), dan kebiasaan (habit) yang unik. Jika sistem kepercayaannya

benar dan selaras, karakternya baik, dan konsep dirinya bagus, maka

kehidupannya akan terus baik dan semakin membahagiakan. Sebaliknya, jika

sistem kepercayaannya tidak selaras, karakternya tidak baik, dan konsep

dirinya buruk, maka kehidupannya akan di penuhi banyak permasalahan dan

penderitaan.

Kita ambil sebuah contoh. Ketika masih kecil, kebanyakan dari anak-

anak memiliki konsep diri yang bagus. Mereka ceria, semangat, dan berani.

Tidak ada rasa takut dan tidak ada rasa sedih. Mereka selalu merasa bahwa

dirinya mampu melakukan banyak hal. Karena itu, mereka mendapatkan

banyak hal. Kita bisa melihat saat mereka belajar berjalan dan jatuh, mereka

akan bangkit lagi, jatuh lagi, bangkit lagi, sampai akhirnya mereka bisa berjalan

seperti kita.

Akan tetapi, ketika mereka telah memasuki sekolah, mereka mengalami

banyak perubahan mengenai konsep diri mereka. Di antara mereka mungkin

merasa bahwa dirinya bodoh. Akhirnya mereka putus asa. Kepercayaan ini

semakin di perkuat lagi setelah mengetahui bahwa nilai yang di dapatkannya

berada di bawah rata-rata dan orang tua mereka juga mengatakan bahwa

Page 42: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

25

..

mereka memang adalah anak-anak yang bodoh. Tentu saja, dampak negatif

dari

3. Pentingnya Karakter

Karakter menjadi hal penting dalam kehidupan seseorang, karena

karakter menjadi salah satu penentu kesuksesan seseorang. Oleh karena itu,

karakter yang kuat dan positif perlu dibentuk dengan baik. Menurut Slamet

Imam Santoso (1981:33), tujuan tiap pendidikan yang murni adalah menyusun

harga diri yang 46 kukuh, kuat dalam jiwa pelajar, supaya kelak mereka dapat

bertahan dalam masyarakat. Diungkapkan juga bahwa pendidikan bertugas

mengembangkan potensi individu semaksimal mungkin dalam batas-batas

kemampuannya, sehingga terbentuk manusia yang pandai, terampil, jujur, tahu

kemampuan dan batas kemampuannya, serta mempunyai kehormatan diri.

Tambahan lagi, Furqon (2010: 18) mengatakan bahwa pendidikan tak cukup

hanya untuk membuat anak pandai, tetapi juga harus mampu menciptakan

nilai-nilai luhur atau karakter.

Page 43: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang di gunakan adalah jenis penelitian

lapangan (survei) dengan pendekatan kualitatif yaitu jenis penelitian yang

mengungkapkan dan menggambarkan fakta-fakta dan data yang di

peroleh secara mendalam dan apa adanya dan di analisis dengan analisis

deskriptif kualitatif .

Margono (1997:33) mendefinisikan bahwa: metode kualitatif sebagai presedur penelitian yang menghasilkan data kualitatif berupa ungkapan atau catatan orang itu sendiri atau tingkah laku mereka yang yang terobsesi dan penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang fundamental tergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang yang ada dilingkungan sekitarnya. B. Lokasi dan Objek Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di SMP Muhammadiyah 11 Tello

Baru Makassar. Objek penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling

dan siswa yang ada di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar.

Peneliti mengambil lokasi ini disebabkan karena peneliti ingin tahu

seberapa penting Layanan Bimbingan Konseling yang ada di lokasi SMP

Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar. Selama peneliti melaksanakan

tinjauan ke Lokasi, peneliti melihat fenomena kurangnya peran bimbingan

konseling terhadap karakter siswa. Maka dari itulah, peneliti mengambil

lokasi penelitian di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar.

Page 44: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

27

.

C. Variabel Penelitian

Sugiyono (2003: 60) berpendapat bahwa “segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulan”.

1. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen ( terikat).

2. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel dalam penelitian ini adalah peranan bimbingan dan

konseling sebagai variabel bebas (X) dan pembentukan

akhlak siswa sebagai variabel terikat (Y).

D. Defenisi Operasinal Variabel

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang judul skripsi

ini yakni“Layanan Bimbingan dan Konseling Terhadap Pembentukan

Karakter Siswa SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar.

Berdasarkan berbagai pengertian yang telah diuraikan sebelumnya maka

penulis merumuskan definisi operasional variabel yang di maksud dalam

Layanan Bimbingan dan Konseling Terhadap Pembentukan Karakter

Siswa sebagai berikut:

1. Peranan bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan

untuk peserta didik,baik secara perorangan maupun kelompok,

Page 45: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

28

.

agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam

bidang pengembangan kehidupan pribadi, sosial, kemampuan

belajar dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan

dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang

berlaku.

2. Pembentukan karakter siswa adalah hasil usaha dari pendidikan

dan pelatihan, terhadap potensi rohaniah yang terdapat dalam

diri manusia.

Berdasarkan penjelasan tersebut diatas maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan layanan bimbingan dan

konseling terhadap pembentukan karakter siswa adalah pemberian

bantuan atau pertolongan terhadap siswa baik secara perorangan

maupun kelompok agar mampu mancari dan berkembang secara optimal

serta mampu mengembangkan potensi rohaniah yang terdapat dalam diri

siswa.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sejumlah penduduk atau kelompok individu benda

atau unsur yang diteliti dan diselidiki dalam pelaksanaan penelitian,

karena itu merupakan suatu bagian yang diperlukan dalam memecahkan

suatu masalah dalam menunjang keberhasilan penelitian itu sendiri yang

merupakan medifistasi dari cara manusia dalam mencari ilmu

pengetahuan yang dilakukan secara ilmiah berdasarkan fakta data secara

Page 46: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

29

.

empiris, sistematis atau mengikuti aturan secara logis sesuai dengan daya

analisa manusia.

Margono (2010: 118) mengatakan „‟Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan‟‟. Populasi adalah jumlah keseluruhan individu yang akan menjadi objek

penelitian.

Suharsimi Arikunto (2002 : 108) mengatakan bahwa:”populasi adalah

keselurhan objek penelitian‟‟. Apabila seseorang ingin meneliti semua

elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Jika kita hanya akan meneliti sebagian

dari populasi, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika

kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut

disebut penelitian sampel.

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan diatas, maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang

dijadikan sumber data yang memiliki karakteristik penelitian yang terdapat

dilokasi penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

keseluruhan guru BK dan siswa yang ada di SMP Muhammadiyah 11

Tello Baru Makassar yaitu jumlah guru sebanyak 15 orang dan siswa 100

orang. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut.

Page 47: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

30

.

Tabel 1.

Keadaan Populasi

NO Guru dan Siswa Jenis Kelamin

Jumlah L P

1. Guru 9 6 15

2. Siswa Kelas VII 21 9 30

3. Siswa Kelas VIII 22 11 33

4. Siswa Kelas IX 22 15 37

Jumlah 79 35 115

Sumber Data: SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar 2015

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diambil sebagai

sumber data mewakili seluruh populasi. Suharsimi Arikunto mengatakan

sampel adalah sebagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang

diteliti) Sedangkan menurut sugiono, sampel adalah sebagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh popalasi tersebut. Pada dasarnya

penentuan sampel dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh

informasi atau keterangan-keterangan mengenai hal yang diteliti dengan

cara meneliti sebagian populasi yang telah dipilih dan dianggap dapat

mewakili semua populasi yang ada.

Berdasarkan pendapat diatas, maka penulis mengambil kesimpulan

bahwa teknik pengambilan sampelnya adalah tehnik purvosife sampling

karena dari peneliti kepada guru BK yakni 1 orang sedangkan siswa

yang ada di kelas VII berjumlah 30 orang dan siswa yang berada di kelas

Page 48: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

31

.

VIII berjumlah 33, disebabkan jumlah yang peneliti ingin teliti tidak cukup

sampai 100 karena pada saat proses penelitian siswa kelas X sibuk

mempersiapkan Ujian Nasional dan tidak bisa menjawab angket maka

peneliti mengambil semua jumlah populasi yang ada di kelas VII dan VIII

yang berjumlah 63. Untuk lebih jelasnya lihat table berikut:

Tabel 2.

Keadaan Sampel

No Guru BK dan Siswa JENIS KELAMIN

JUMLAH L P

1 Guru BK 1 0 1

2 Siswa Kelas VII 21 9 30

3 Siswa Kelas VIII 22 11 33

JUMLAH 44 20 64

Sumber Data: SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar 2015

F. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data yang disimpulkan yang dilaksanakan untuk

pengumpulan data secara sistematis dipermudah oleh dengan demikian

instrumen data alat bantu bagi peneliti bisa melakukan instrumen untuk

menjawab responden. Untuk mendapatkan data yang relevan dengan

masalah yang akan diteliti, maka penulis menggunakan instrumen

penelitia berupa :

Page 49: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

32

.

1. Pedoman Obsevasi

Observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengamati dan

melihat langsung proses pembelajaran bidang Studi Pendidikan Agama

Islam pada SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar. Penelitian

objek secara seksama dengan melibatkan diri langsung dilokasi

penelitian.

2. Pedoman Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara orang, melibatkan

seseorang yang ingin memperoleh informasi dari orang lain yang

mengajukan pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu.

3. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan dalam

penelitian untuk memperoleh data dan informasi dari responden, hal ini

dimaksud untuk memperoleh data-data kongrit yang berkaitan dengan

masalah-masalah yang dibahas dalam skripsil.

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan datas di lapangan, penulis menggunakan beberapa

teknik pengumpulan data berikut :

1. Observasi, yaitu mengamati dan menggunakan komunikasi langsung

dengan sumber informasi tentang objek penelitian.

2. Angket, yaitu memberikan pertanyaan dalam bentuk daftar

pertanyaan dibarengi dengan sejumlah pilihan jawaban.

Page 50: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

33

.

3. Wawancara, yaitu melakukan wawancara langsung terhadap objek

yang akan diteliti Layanan Bimbingan Konseling terhadap pemntukan

karakter siswa.

H. Teknik Analisis Data

Penelitian ini akan dianalisis dalam bentuk analisis Kualitatif yang akan

dipadukan dengan deskriptif statistik yang akan menggambarkan data

dengan cara tabel sederhana dan persentase dengan rumus sebagai

berikut :

F

P = --------- x 100

N

Keterangan :

P = Angka Persentase

F= Frekuensi yang sedang di cari Persentasinya

N= Jumlah Frekuensi/Banyaknya Individu.

Page 51: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsikan Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar

SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru berdiri di atas tanah seluas 1200

m2. Terletak di Jl. Prof. Dr . J . Leimena Komp BTN IDI Tello Baru Kota

Makassarpada tanggal 31 Desember 1981. SMP Muhammadiyah 11 Tello

Baru Awalnya Sekolah tersebut adalah sekolah dasar (SD) namun

diakhilikan menjadi Sekolah menengah pertama (SMP). SMP

Muhammadiyah 11 Tello Baru memiliki status kepemilikan yakni

persyarikatan Muhammadiyah, sekolah tersebut adalah sekolah swasta.

Sampai saat ini SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru tidak pernah

mengalami pergantian kepala sekolah semenjak terbentuknya Sekolah

menengah pertama (SMP), Kepala sekolaH SMP Muhammadiyah 11 Tello

Baru bernama Bapak Baso Injar.

2. Visi, dan Misi SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru

Visi

“Insan Quran unggul dalam Prestasi dan Budi Pekerti yang Luhur sehingga

menjadi sekolah unggul serta berperestasi berdasarkan IPTEK dan IMTAK.”

Misi

“Membina mental Spiritual Menggali dan Mengembangkan Potensi diri

dengan Proses Pembelajaran yang Efektif dan Efesien. ”

Page 52: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

35

3. Keadaan Guru

Guru yaitu seseorang yang diberi wewenang untuk mengajar atau

memberi pelajaran terhadap siswa. Dalam proses pembelajaran peran guru

sangat besar karena mereka sebagai pemegang kendali pada lembaga

pendidikan. Guru sebagai pendidik, pembimbing, dan pengasuh dalam

proses pembelajaran. Keberhasilan yang didapatkan oleh seorang siswa

sangat ditentukan sejauh mana kemampuan guru dalam melaksanakan

tugasnya.

Guru di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru dengan berbagai disiplin

ilmu yang dimilikinya telah berusaha menjalankan tugas dan tanggung jawab

dalam mendidik siswa dengan sebaik-baiknya.Namun demikian, guru perlu

membekali diri dengan berbagai keterampilan dan informasi penting tentang

pendidikan sehingga dapat memenuhui kebutuhan siswa dalam memperoleh

ilmu pengetahuan, serta memberi contoh tauladan yang baik bagi peserta

didiknya.Karena salah satu dari pembentukan kepribadian dan karakter

seorang peserta didik di tentukan oleh lingkungan sekolah dimana mereka

menimba ilmu pengetahuan.Dan biasanya mereka mencontoh pada

lingkungan sekitarnya termasuk pendidikan. Untuk mengetahui keadaan guru

di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru, dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 53: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

36

Tabel 3

Daftar Guru SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru

NO NAMA GURU JABATAN

1 Baso Injar Kepala Sekolah

2 Nur Ayni, S. Pd Wakil Kepala Sekolah dan Guru Pendidikan Agama Islam

3 Halia, S. E Wakasek Kurikulum dan Guru IPS

4 Ilham, S. Pd Guru Matematika

5 Irwan Suyuti Guru TIK/KKPI

6 Drs. M. Said Wakasek Kesiswaan dan Guru PKN

7 Moming Guru Seni Budaya

8 Muh. Ridwan S, S, Ag Wakasek Humas dan Guru Bahasa Arab

9 Muh. Rukman Rahman, S. Th. I Guru BK dan Guru KeMUhammadiyahan

10 Munasir, S. Pd Tata Usaha dan Guru IPS

11 Adri Aswan, S. Pd Kepala Perpustakaan dan Guru Bahasa Indonesia

12 Nurlaila Karinda, S. E Guru Keterampilan Seni

13 Rustam, S. Pd Guru Bahasa Inggris

14 Kasmawati, S. Pd Guru IPA

15 Sofyan, S. Pd Kepala Tenaga Admistrasi dan Guru PJOK

Sumber data : SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru 2014-2015

Terkait dengan tabel diatas, peneliti dapat menganalisis dan

menyimpulkan bahwa keberadaan guru di SMP SMP Muhammadiyah 11

Tello Barudengan jumlah guru yang lumayanini akan menampilkan proses

pembelajaran yang sistematis sehingga dari itu akan menghasilkan peserta

didik yang terdidik, baik pengetahuan maupun moralitas/akhlaknya.

Page 54: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

37

4. Keadaan Peserta Didik di Sekolah SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru

Keadaan peserta didik di SMP SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru

pada tahun ajaran 2014-2015.Jumlah peserta didik keseluruhan sampai saat

ini tercatat 100 orang.

Tabel 4

Jumlah Peserta Didik di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru

NO KELAS

JENIS KELAMIN

JUMLAH L P

1 VII 21 9 30

2 VIII 22 11 33

3 IX 22 15 37

JUMLAH 65 35 100

Sumber data :SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru 2014-2015

Terkait dengan Tabel diatas, penulis dapat menganalisis dan

menyimpulkan bahwa keberadaan peserta didik SMP Muhammadiyah 11

Tello Baru dari tahun ke tahun menurun.

5. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana adalah seluruh fasilitas yang terdapat di SMP

Muhammadiyah 11 Tello Baru yang menunjang kegiatan dan administrasi

sekolah dan pencapaian tujuan proses pembelajaran di sekolah antara lain

Page 55: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

38

tersedianya perpustakaan, ruang kepala sekolah, ruang guru,ruang kelas VII,

ruang kelas VIII, ruang kelas XI dan WC.

Tabel 5

Keadaan Sarana dan Prasarana di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru

No. Tempat Jumlah Keterangan

1 Ruang Kepala Sekolah 1 Ruangan Baik

2 Perpustakaan 1 Ruangan Baik

3 Ruang Guru 1 Ruangan Baik

4 Ruang Kelas 3 Ruangan Baik

5 WC/Kamar Mandi 1 Ruangan Baik

6 Meja Pimpinan 1 Baik

7 Kursi Pimpinan 1 Baik

8 Lemari 4 Baik

9 Meja Guru 5 Baik

10 Kursi Guru 10 Baik

11 Meja Siswa 60 Baik

12 Kursi Siswa 60 Baik

13 Papan Tulis 3 Baik

14 Tempat Air (BAK) 1 Baik

15 Kloset Jongkok 1 Baik

17 Tempat Cuci Tangan 1 Baik

Page 56: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

39

Sumber data : SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru 2014-2015 Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh SMP Muhammadiyah 11

Tello Baru sebagaimana yang terdapat pada daftar tabel 5 diatas, penulis

dapat menyimpulkan bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMP

Muhammadiyah 11 Tello Baru kurang baik karena masih banyak fasilitas

yang kurang terpenuhi dalam proses belajar disekolah. Faktor ini biasa

menyebakan siswa kurang bersemangat dalam proses belajar.Karena guru,

peserta didik, sarana dan prasarana merupakan komponen utama dalam

dunia pendidikan formal.

B. Layanan Guru Bimbingan Konseling Terhadap Pembentukan

Karakter Siswa di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar

SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru memiliki guru khusus Bimbingan

Konseling 1 orang dan didukung oleh latar belakang pengetahuan

keagamaan dan masa pengabdian yang terbilang cukup lama, akan

memberikan kontribusi yang besar terhadap pelaksanaan pembelajaran yang

lebih berkualitas. Kemampuan yang dimiliki dalam membuat perencanaan

membentuk karakter siswa agar mudah percaya diri dalam berprestasi. Dan

mengajarkan kedisiplinan dalam belajaran, cara ini dapat memberikan

dampak positif pada siswa. Agar siswa tidak kesulitan dalam pembentukan

karakter sendiri.

Untuk lebih mengetahui kepedulian atau perhatian yang diberikan

guru bimbingan konseling terhadap siswa maka peneliti mengadakan

Page 57: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

40

wawancara dengan mengajukan pertanyaan “Dalam proses pembelajaran,

terkadang ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam mengenal

karakternya sendiri.

Bagaimana bapak membentuk karakter siswa dengan layanan

Bimbingan Konseling?”

Menyikapi pertanyaan dari peneliti maka pak Muh. Rukman Rahman, S. Th. I guru Bimbingan Konseling mengatakan lewat hasil wawancara bahwa :

Kami membentuk karakter setiap siswa dengan cara selalu memberikan motivasi atau dorongan agar bisa percaya diri dalam hal bersosialisasi dan prestasi. Namun Kami selaku pendidik selalu berusaha memberikan perhatian dengan baik kepada siswa dengan selalu melakukan evaluasi terhadap siswa yang mengalami kesulitan karena terkadang masih banyak yang kami temukan siswa yang memang masalah utamanya datang dari lingkungan keluarganya dan juga dari diri sendiri.yang masih kurang bimbingan,

Tabel 6

Layanan Bimbingan Konseling Terhadap Pembentukan Karakter Siswa SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru

No. Jawaban Respondent Frekuensi Presentase

1 Cukup baik 38 60%

3 Kurang baik 25 40%

4 Tidak baik - -

Jumlah 63 100%

Sumber data : angket nomor 1

Page 58: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

41

Tabel tersebut menunjukkan bahwa guru layanan bimbingan konseling

selalu memberikan waktu buat siswa terhadap pembentukan karakter di

dalam lingkungan sekolah ini cukup baik dengan dengan frekuensi 38 orang

dan persentase sebesar 60% sedangan siswa yang memilih kurang baik

dengan jumlah frekuensi 25 orang dan presentase 40%.

Hal ini menunjukkan bahwa di sekolah ini memang memberikan

layanan bimbingan konseling terhadap pembentukan karakter siswa

meskipun tidak ada di bidang studi khusus bimbingan konseling.

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti pada objek yang diamati,

dapat dikemukakan bahwa guru layanan bimbingan konseling cukup baik

dalam meningkatkan mutu, kualitas dan karakter anak didiknya. Khususnya

penelitian yang peneliti laksanakan walaupun tidak ada pembelajaran khusus

bimbingan konseling di lokasi yang peneliti temukan terbukti bahwa di dalam

sekolah siswa harus memiliki karakter agar dapat mengetahui kemampuan

siswa itu sendiri.

C. Faktor yang menghambat guru bimbingan konseling terhadap

penbentukan karakter siswa di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan sebelumnya bahwa

untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa maka guru melakukan

bimbingan khusus untuk mengatasinya. Selanjutnya ditempat dan hari yang

sama peneliti mengajukan pertanyaan kedua bahwa “dalam proses

pembelajaran disekolah khususnya dalam hal karakter sebagaimana telah

Page 59: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

42

dijelaskan sebelumnya bimbingan konseling tidak terdapat pada mata

pelajaran yang ada di sekolah namun bimbingan konseling adalah bimbingan

khusus untuk siswa.

Maka faktor apa yang menghambat guru bimbingan konseling

terhadap pembentukan karakter siswa SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru?”

Pak Muh. Rukman Rahman, S. Th. I mengatakan bahwa : Sebenarnya pada saat guru bimbingan konseling memberikan layanan

bimbingan konseling kepada siswa masih banyak siwa yang kurang mengerti apa maksud dari guru bimbingan konseling. Dan pada akhirnya siswa yang kurang mengerti tersebut melaporkan kepada orang tuanya dan menyebabkan orang tuanya salah faham dalam menanggapi laporan dari anaknya,yang menyebabkan orang tua tersebut tidak setuju apa yang guru bimbingan konseling berikan kepada anaknya. Pada saat orang tua siswa menyampaikan ketidak setujuannya kepada guru bimbingan konseling, maka guru bimbingan konseling memberikan penjelasan apa yang dimaksudkan oleh guru mimbingan konseling itu hanya untuk membentuk karakter setiap siswa agar siswa memiliki karakter yang baik. Dan pada akhirnya orang tua dari siwa yang kurang mengerti itu dapat menerima dan menegerti apa yang dimaksud oleh guru bimbingan konseling.

Selama penelitian berlangsung dan melakukan wawancara maka

peneliti dapat simpulkan bahwa meskipun sekolah ini adalah sekolah swasta

tetapi guru selalu memperhatikan karakter setiap siswa dan memberikan

pengarahan kepada siswa agar menjadi siswa yang berkarakter. Hasil

penelitian yang diperoleh dengan teknik pengumpulan data berupa angket

yang dibagikan kepada sejumlah sampel siswa untuk mengetahui factor

yang dihadapi guru bimbingan konseling terhadap pembentukan karakter

siswa, maka data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus

persentase.

Page 60: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

43

Tabel 7

Siswa mengerti apa yang diberikan guru bimbingan konseling

No. Jawaban Respondent Frekuensi Presentase

1 Mengerti 25 40%

2 Kurang mengerti 31 49%

3 Tidak mengerti 7 11%

Jumlah 63 100%

Sumber data : angket nomor 2

Tabel diatas menunjukan bahwa pada saat guru mimbingan konseling

memberikan layanan bimbingan konseling kepada siswa SMP

Muhammadiyah 11 Tello Baru, masih ada yang sering memgerti, jarang

mengerti, tidak mengerti. Dan pada table yang terdap diatas siswah yang

memilih menegerti dengan presentase 40% dan frekuensi 25 orang, yang

memilih kurang mengerti dengan presentase 49% dan frekuansi 31 orang,

dan yang memilih tidak mengerti dengan presentase 11% dan frekuansi 7

orang.

Hal ini menunjukkan bahwa di sekolah ini masih ada yang tidak

mengerti apa yang dimaksud guru bimbingan konseling terhadap

pembentukan karakter siswa SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru.

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti pada objek yang diamati,

dapat dikemukakan bahwa guru bimbingan konseling harus memberikan

Page 61: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

44

bimbingan konseling yang dapat dimengerti oleh siswa agar siswa tidak

salah mengerti apa yang dimaksud guru bimbingan kenseling tersebut.

D. Cara Guru Bimbingan Konseling Terhadap Pembentukan Karakter

Siswa SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru

Guru SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru selalu berusaha memberikan

solusi kepada siswa yang masih mengalami kesulitan khususnya dalam

memahami karakter sendiri.

Bagaimana cara bapak membentuk karakter siswa melalui layanan

bimbingan konseling?”

Menurut bapak Muh. Rukman Rahman, S. Th. I dalam wawancara bahwa: Guru selalu memperhatikan dan menyediakan bimbingan khusus bagi

siswa yang masih mengalami kesulitan dalam memahami kemampuan atau karakternya, dan guru bimbingan konseling dapat memberikan bimbingan yang lebih intensif dengan metode khusus pula agar dapat memberikan kemudahan bagi siswa agar memiliki karakter yang lebih baik.

Tabel 8

Siswa yang melakukan Perubahan Karakter setelah Mengikuti Bimbingan Konseling di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru

No. Jawaban Respondent Frekuensi Presentase

1 Berubah 51 81%

3 Kurang berubah 12 19%

4 Tidak berubah - -

Jumlah 63 100%

Sumber data : angket nomor 3

Page 62: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

45

Tabel di atas menunjukkan bahwa guru bimbingan konseling SMP

Muhammadiyah 11 Tello Baru memiliki kepedulian dengan berusaha

mendorong siswa agar melakukan perubahan karakter yang lebih baik

khususnya di lokasi sekolah, siswa yang memilih berubah dengan

presentase 81% dan frekuansi 51 orang, sedangakan siswa memilih kurang

berubah dengan presentase 19% dan frekuensi 12 orang.

Tabel 9

Siswa Mengulangi pelanggaran yang pernah di Lakukan

No. Jawaban Respondent Frekuensi Presentase

1 Selalu mengulangi - -

3 Jarang mengulangi 15 24%

Tidak pernah mengulangi

48 76%

Jumlah 63 100%

Sumber data : angket nomor 4

Tabel di atas menunjukkan bahwa guru selalu berusaha memberikan

arahan atau motivasi untuk memiliki kepribadian dan karakter yang baik yang

dapat memberikan perubahan yang lebih baik buat siswanya. Hal ini

diperkuat dengan jawaban siswa yang memilih jarang mengulangi dengan

presentase 24% dan frekuensi 15 orang , sedangkan siswa yang memilih

tidak pernah mengulani dengan presentase 76% dan frekuensi 48 orang.

Page 63: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

46

Tabel 10

Guru selalu memberikan masukan kepada Siswa untuk memiliki

Karakter yang baik terhadap teman

No. Jawaban Respondent Frekuensi Presentase

1 Sangat baik 44 70%

3 Kurang baik 19 30%

4 Tidak baik - -

Jumlah 63 100%

Sumber data : angket nomor 5

Tabel di atas menunjukkan bahwa dalam bimbingan ini sebagian besar

guru bimbingan konseling selalu memberikan masukan kepada siswa untuk

memiliki karakter yang baik terhadap temannya. Terdapat pada table diatas

siswa yang memilih sanagt baik dengan presentase 70% dan frekuensi 44

orang, sedangkan siswa yang memilh kurang baik dengan presentase 30%

dan frekuensi 19 orang.

Page 64: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

47

Tabel 11

Guru memberikan Bimbingan Konseling agar Siswa Giat Belajar dan

Mengerjakan Tugas

No. Jawaban Respondent Frekuensi Presentase

1 Giat 53 84%

3 Kurang Giat 10 16%

4 Tidak Giat - -

Jumlah 63 100%

Sumber data : angket nomor 6

Tabel tersebut menunjukkan bahwa guru memberikan bimbingan

konseling agar siswa lebih giat belajar dan mengerjakan Tugas. Hal ini

diperkuat oleh jawaban siswa yang memilih Sangat giat dengan

presentase 84% dan frekuensi 53 orang, sedangkan siswa yang

memilih kurang giat dengan presentase 16% dan frekuensi 10 orang.

peneliti melihat siswa sangat antusias dalam belajar karena adanya

motivasi yang kuat dari guru bimbingan konseling khususnya terhadap

Karakter siswa SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru.

Page 65: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

48

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat

menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Layanan Bimbingan Konseling yang ada di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru

sudah berjalan baik, karena guru selalu melaksanakan tugasnya dengan baik

serta kepeduliannya terhadap siswa.

2. Tidak ada faktor yang selalu menghambat Guru Bimbingan Konseling di SMP

Muhammadiyah 11 Tello Baru dalam memberikan Layanan Bimbingan Konselig

kepada siswa karena setiap siswa mampu memahami aturan dan arahan yang

diberikan kepada Guru Bimbingan Konseling.

3. Cara Guru Bimbingan Konseling membimbing siswa yang ada di sekolah SMP

Muhammadiyah Tello Baru, dengan cara memberikan arahan dan contoh yang

baik kepada setiap siswa yang ada di sekolah.

B. Saran

Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, maka peneliti memberikan

saran yang berkaitan dengan layanan bimbingan konseling terhadap pembentukan

karakter siswa, kepedulian guru terhadap siswa sebaiknya guru bimbingan

konseling memberikan dorongan atau motivasi di dalam lokasi sekolah,

Guru (khususnya guru Bimbingan Konseling) diharapkan lebih memperhatikan

kondisi baik itu kondisi lingkungan siswa ataupun kondisi fisik siswa di dalam

Menentukan karakter agar berdapat karakter yang lebih baik untuk siswa SMP

Muhammadiyah 11 TelloBaru.

Page 66: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

49

DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’an Al Karim

Arifin, H. M. (2003). Teori – teoriKonseling Agama Islam danUmum. Jakarta : PT Golden TerayonPrees.

Anggoro, M. Toha, 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.

BimoWalgito. 1975. BimbingandanPenyeluhandisekolah. Yogyakarta : YayasanPenerbitFakultasPsikologi UGM.

BP3K Dep P dan K. 1975.BimbingandanPenyuluahanuntuk PPSP PengantarKepadaLayananBimbinganSekolah. Jakarta

Departemen Agama RI, Terjemahaan Al Qur’an Al Kari. Bandung. Syamil CiptaMedika 2005.

ElfiMu’awanahdanRifahHIdayah, BimbinganKonseling Islam, (Jakarta, BumiAksara), 2009.

Hidayatullah, Furqan. 2010. PendidikanKarakter: MembangunPeradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka.

Hikmawati, Fenti. (2010). BimbinganKonseling.Jakarta :Rajawali Pers.

M. FurqonHidayatullah. 2010. Guru Sejati: MembangunInsanBerkarakter kuat&cerdas. Surakarta: Yuma Pustaka

Prayitno&EmtiErman, 2004, Dasar – DasarBimbingandanKonseling Di Sekolah, Jakarta: PT. RinekaCipta

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Madrasa , Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

S Margono, MetodologiPenelitianPendidikan, Cet. 7, Jakarta: RinekaCipta, 2007.

Sofyan S. Willis. 2004. Konseling Individual; TeoridanPraktek.Bandung: Alfa Beta

SuharsimiArikunto, ProsedurPenelitianSuatuPengamatanPrektik, Jakarta RinekaCipta, 2006.

SukardiKetutDewa&KusmawatiNila, 2008, Proses BimbingandanKonseling di Sekolah, Jakarta: PT. RinekaCipta

Winkel, W. S. 1991. BimbingandanKonseling di InstitusiPendidikan. Jakarta: Grasindo.

Page 67: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

50

http://abiechuenk.wordpress.com/2012/01/07/pendidikan-dan-pembentukan-karakter.html.

http//romexvanz.blogspot.//2013/05/peranan-guru-dalam-bimbingan-konseling.html

"Pembentukkan Karakter". Dalam http://kabarbaik.bravehost.com/modul/bab4_modul4.htm.

"Pentingnya Bimbingan Konseling di Sekolah". Dalamhttp://timotius-sukarman.blogspot.com/2011/08/.

Page 68: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

ANGKET PENELITIAN

1. Bagaimana layanan bimbingan konseling terhadap pembentukan karakter

siswa di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar?

a. Cukup baik

b. Kurang baik

c. Tidak baik

2. Apakah siswa di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar mengerti

apa yang guru bimbigan konseling berikan?

a. Mengerti

b. Kurang mengerti

c. Tidak mengerti

3. Apakah ada perubahan karakter siswa di SMP Muhammadiyah 11 Tello

Baru Makassar setelah mengikuti bimbingan konseling?

a. Berubah

b. Kurang berubah

c. Tidak berubah

4. Setelah mengikuti bimbingan konseling, apakah siswa di SMP

Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar mengulangi pelanggaran yang

penah dilakukan?

a. Selalu mengulangi

b. Jarang mengulangi

Page 69: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

c. Tidak pernah mengulangi

5. Setelah mengikuti bimbingan konseling, apakah siswa di SMP

Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar giat belajar dan mengerjakan

tugas?

a. Giat

b. Kurang giat

c. Tidak giat

6. Setelah mengikuti bimbingan konseling, apakah siswa di SMP

Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar memiliki karakter yang baik

terhadap sesama teman?

a. Sangat baik

b. Kurang baik

c. Tidak baik

Page 70: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

HASIL WAWANCARA

1. Peneliti :

Bagaimana bapak membentuk karakter siswa dengan layanan

Bimbingan Konseling?”

Guru BK :

Kami membentuk karakter setiap siswa dengan cara selalu

memberikan motivasi atau dorongan agar bisa percaya diri

dalam hal bersosialisasi dan prestasi. Namun Kami selaku

pendidik selalu berusaha memberikan perhatian dengan baik

kepada siswa dengan selalu melakukan evaluasi terhadap

siswa yang mengalami kesulitan karena terkadang masih

banyak yang kami temukan siswa yang memang masalah

utamanya datang dari lingkungan keluarganya dan juga dari

diri sendiri.yang masih kurang bimbingan,

1. Peneliti :

faktor apa yang menghambat guru bimbingan konseling

terhadap pembentukan karakter siswa SMP Muhammadiyah

11 Tello Baru?”

Guru BK :

Sebenarnya pada saat guru bimbingan konseling memberikan

layanan bimbingan konseling kepada siswa masih banyak

siwa yang kurang mengerti apa maksud dari guru bimbingan

konseling. Dan pada akhirnya siswa yang kurang mengerti

tersebut melaporkan kepada orang tuanya dan menyebabkan

orang tuanya salah faham dalam menanggapi laporan dari

anaknya,yang menyebabkan orang tua tersebut tidak setuju

apa yang guru bimbingan konseling berikan kepada anaknya.

Pada saat orang tua siswa menyampaikan ketidak

setujuannya kepada guru bimbingan konseling, maka guru

bimbingan konseling memberikan penjelasan apa yang

dimaksudkan oleh guru mimbingan konseling itu hanya untuk

membentuk karakter setiap siswa agar siswa memiliki karakter

yang baik. Dan pada akhirnya orang tua dari siwa yang kurang

Page 71: LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PEMBENTUKAN …

mengerti itu dapat menerima dan menegerti apa yang

dimaksud oleh guru bimbingan konseling.

2. Peneliti :

Bagaimana cara bapak membentuk karakter siswa melalui

layanan bimbingan konseling?”

Guru BK :

Guru selalu memperhatikan dan menyediakan bimbingan

khusus bagi siswa yang masih mengalami kesulitan dalam

memahami kemampuan atau karakternya, dan guru bimbingan

konseling dapat memberikan bimbingan yang lebih intensif

dengan metode khusus pula agar dapat memberikan

kemudahan bagi siswa agar memiliki karakter yang lebih baik.