Latar Belakang Kurikulum Ktsp Diganti Menjadi Kurikulum 2013

5
LATAR BELAKANG KURIKULUM KTSP DIGANTI MENJADI KURIKULUM 2013 . Penataan kurikulum pendidikan yang akan diterapkan Juni 2013 ini adalah salah satu target yang harus diselesaikan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 di sektor pendidikan. Perubahan kurikulum dilakukan untuk menjawab tantangan zaman yang terus berubah agar peserta didik mampu bersaing di masa depan. Alasan lain dilakukannya perubahan kurikulum adalah kurikulum sebelumnya dianggap memberatkan peserta didik. Terlalu banyak materi pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik, sehingga malah membuat para peserta didik terbebani. Masalah kurikulum pendidikan yang diubah melihat kondisi yang ada selama beberapa tahun ini. KTSP yang memberi keleluasaan terhadap guru membuat kurikulum secara mandiri untuk masing-masing sekolah ternyata tak berjalan mulus. Karena t idak semua guru memiliki dan dibekali profesionalisme untuk membuat kurikulum. Yang terjadi guru hanya bisa mengadopsi kurikulum yang sudah ada. Untuk itu, kurikulum yang baru ini dibuat dan dirancang oleh pemerintah terutama untuk bagian yang sangat inti. Dengan demikian, pihak sekolah dan guru tinggal mengaplikasikan saja pola yang sudah dimasukkan dalam struktur kurikulum untuk masing-masing jenjang tersebut. Urgensi Perubahan Kurikulum Perubahan-perubahan atau penyempurnaan kurikulum yang terjadi di Indonesia sejak bernama Rentjana Pembelajaran 1947 hingga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006

Transcript of Latar Belakang Kurikulum Ktsp Diganti Menjadi Kurikulum 2013

Page 1: Latar Belakang Kurikulum Ktsp Diganti Menjadi Kurikulum 2013

LATAR BELAKANG KURIKULUM KTSP DIGANTI MENJADI KURIKULUM

2013.

Penataan kurikulum pendidikan yang akan diterapkan Juni 2013 ini adalah salah satu

target yang harus diselesaikan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) 2010-2014 di sektor pendidikan. Perubahan kurikulum dilakukan untuk

menjawab tantangan zaman yang terus berubah agar peserta didik mampu bersaing di masa

depan. Alasan lain dilakukannya perubahan kurikulum adalah kurikulum sebelumnya

dianggap memberatkan peserta didik. Terlalu banyak materi pelajaran yang harus dipelajari

oleh peserta didik, sehingga malah membuat para peserta didik terbebani. 

Masalah  kurikulum pendidikan yang diubah melihat kondisi yang ada selama

beberapa tahun ini. KTSP yang memberi keleluasaan terhadap guru membuat kurikulum

secara mandiri untuk masing-masing sekolah ternyata tak berjalan mulus. Karena tidak semua

guru memiliki dan dibekali profesionalisme untuk membuat kurikulum. Yang terjadi guru

hanya bisa mengadopsi kurikulum yang sudah ada. Untuk itu, kurikulum yang baru ini

dibuat dan dirancang oleh pemerintah terutama untuk bagian yang sangat inti. Dengan

demikian, pihak sekolah dan guru tinggal mengaplikasikan saja pola yang sudah dimasukkan

dalam struktur kurikulum untuk masing-masing jenjang tersebut.

Urgensi Perubahan Kurikulum

Perubahan-perubahan atau penyempurnaan kurikulum yang terjadi di Indonesia sejak

bernama Rentjana Pembelajaran 1947 hingga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

tahun 2006 selalu dibarengi dengan argumen-argemen ilmiah, pendekatan-pendekatan

mutakhir, lengkap denganbackground teori-teori belajar terbaru, dan rationale-rationale yang

tidak terbantahkan. Meski tidak dapat dipungkiri, selalu ada alasan-alasan lain yang

mengiringi perubabahan kurikulum di Indonesia.

Penyesuaian dengan perkembangan zaman, adalah salah satu alasan yang sering

diwacanakan ketika perubahan kurikulum terjadi. Perubahan dari kurikulum 1947 yang

memberi perhatian pada pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan sejajar dengan

bangsa lain, disempurnakan menjadi kurikulum 1952 dengan nama Rentjana Pembelajaran

Terurai lebih difokuskan pada isi pelajaran yang harus berhubungan dengan kebutuhan hidup

sehari-hari adalah contoh perubahan atau penyempurnaan kurikulum karena penyesuaian

dengan perkembangan zaman. Pun perubahan kurikulum 1975 yang mengusung satuan

pelajaran (SP), mengenalkan tujuan instruksional umum (TIU), tujuan instruksional khusus

(TIK), materi pelajaran, alat belajar, kegiatan belajar-mengajar, serta evaluasi menjadi

Page 2: Latar Belakang Kurikulum Ktsp Diganti Menjadi Kurikulum 2013

kurikulum 1984 dengan pendekatan prosesnya meski tetap memperhatian tujuan-tujuan

instruksional sehingga melahirkan model cara belajar siswa aktif (CBSA). CBSA dipilih

karena pada masa itu berkembang metode pembelajaran aktif (active learning).

Alasan politis sering kali juga menjadi penyebab perubahan atau penyempurnaan

kurikulum. Perubahan kurikulum 1964 dengan Rencana Pendidikan yang menekankan pada

program pancawardhana, yakni pembentukan moral, kecerdasan, emosional, keterampilan,

dan jasmani menjadi kurikulum 1968 yang mengubah struktur pancawardhana menjadi

pembinaan jiwa Pancasila, adalah contoh perubahan karena alasan politis.

Kiranya bukan pada kapasitasnya ketika seorang guru yang sehari-hari terlibat di

lapangan berupaya menelisik isu perubahan kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013/2014

dari sudut pandang politik. Memahami KTSP (Kurikulum 2006) sebagai konsekuensi

otonomi sekolah akibat pembagian kekuasaan antara pusat dan daerah (otonomi daerah)

berikut landasan-landasan hukum (undang-undang sistem pendidikan nasional, standar

nasional pendidikan, dll) dan filosofi pembelajaran konstruktivisme yang mendasari,

sesungguhnyalah belum tuntas digumuli para guru. Kesempatan  besar untuk merancang

kurikulum yang khas masing-masing sekolah sejalan dengan visi-misi sekolah, sekarang ini

justru masih terbelenggu oleh pemenuhan administrasi akibat penyempurnaan-

penyempurnaan kebijakan yang tidak habis-habisnya dan tuntutan profesionalisme guru

berikut kewajiban-kewajiban administrasinya.

Kompenen inti Perubahan Kurikulum KTSP ke 2013 (Singkat)

Elemen Perubahan yang diharapkan dari Kurikulum KTSP (Kurikulum) 2006 ke

Kurikulum 2013 meliputi 3 Aspek;  Aspek Lulusan : Adanya peningkatan dan

keseimbangan  soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap,

keterampilan, dan pengetahuan. Aspek Mata Pelajaran (Isi) : Kompetensi yang semula

diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi matapelajaran dikembangkan dari

kompetensi. Aspek Pendekatan: SD, SMP, SMA (Tematik Integratif dalam Semua

Pelajaran). Dan Vokasional (SMK).

Dalam draftnya, kurikulum baru ini dikembangkan sebagai bagian dari strategi

pengembangan pendidikan tiga dimensi. Dimensi pertama adalah peningkatan efektifitas

belajar. Kurikulum dan pelaksananya, yaitu guru, menjadi kunci. Dimensi kedua,

meningkatkan lama tinggal di sekolah hingga jenjang SMU melalui program Pendidikan

Menengah Universal, atau program Wajib Belajar 12 tahun. Yang ketiga adalah menambah

jam belajar di sekolah hingga sore hari. Ketiga strategi ini tentu perlu kita apresiasi.

Page 3: Latar Belakang Kurikulum Ktsp Diganti Menjadi Kurikulum 2013

Struktur Kurikulum (Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu) (ISI), ada perubahan yaitu

SD berubah jumlah pelajarannya dari 10 menjadi 6 dan Jam pelajaran per minggu naik 4

jam/minggu (karena perubahan pendekatan pembelajaran. SMP Jumlah mata pelajaran turun

dari 12 ke 10 Mapel. Jumlah jam pelajarannnya bertambah 6 jam per minggu-ny karena

perubahan pendekatan pembelajaran. SMA cukup menarik ada MP pilihan dan MP wajib.

Ada pengurangan MP yang wajib diikuti siswa, dan ada tambahan 1 jam pelajaran per

minggunya. Ada tambahan yang sangat banyak dalam jenis keahlian kebutuhan  yitu 6

program keahlian, 40 bidang keahlian, 121 kompetensi keahlian. Sementara untuk

ektrakulikuler tambahan Pramuka adalah ekstra-wajib disetiap jenjang pendidikan (SD, SMP,

SMA dan SMK).

Untuk Jumlah jam pelajaran yang agak aneh adalah Mapel B. Indonesia itu 10

jam/minggu dan PPKN 6 jam/minggu. Dimana B. Indonesia (pelajaran membaca)

dimasukkan disana dengan semacam membaca IPA dan Membaca IPS.

Pendekatan di SD/SMP, menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran

[mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua

mata pelajaran. Di SMA kemungkinan jurusan akan dihilangkan diganti dengan Mapel wajib

dan Mapel Pilihan dan Peminatan (Minat dan Bakat) dari Rapot atau lainnya di SMP.