Latar Belakang [Autosaved]

3
Di Indonesia, Isu pernikahan dini saat ini marak dibicarakan. Sebenarnya kalau kita mau menelisik lebih jauh, fenomena pernikahan dini bukanlah hal yang baru di Indonesia, khususnya daerah Jawa. Diyakini bahwa mbah buyut kita dulu banyak yang menikahi gadis di bawah umur. Bahkan zaman dulu pernikahan di usia ”matang” akan menimbulkan preseden buruk di mata masyarakat. Perempuan yang tidak segera menikah justru akan mendapat tanggapan miring atau lazim disebut perawan kaseb. Latar Belakang

description

gkjkgkh

Transcript of Latar Belakang [Autosaved]

Page 1: Latar Belakang [Autosaved]

Di Indonesia, Isu pernikahan dini saat ini marak dibicarakan. Sebenarnya kalau kita mau menelisik lebih jauh, fenomena pernikahan dini bukanlah hal yang baru di Indonesia, khususnya daerah Jawa. Diyakini bahwa mbah buyut kita dulu banyak yang menikahi gadis di bawah umur.

Bahkan zaman dulu pernikahan di usia ”matang” akan menimbulkan preseden buruk di mata masyarakat. Perempuan yang tidak segera menikah justru akan mendapat tanggapan miring atau lazim disebut perawan kaseb.

Latar Belakang

Page 2: Latar Belakang [Autosaved]

Namun seiring perkembangan zaman, image masyarakat justru sebaliknya. Arus globalisasi yang melaju dengan kencang mengubah cara pandang masyarakat. Perempuan yang menikah di usia belia dianggap sebagai hal yang tabu.

Bahkan lebih jauh lagi, hal itu dianggap menghancurkan masa depan wanita, memberangus kreativitasnya serta mencegah wanita untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

Page 3: Latar Belakang [Autosaved]

Pada era globalisasi, kasus pernikahan dini terjadi ketika remaja sudah banyak yang melakukan pernikahan di usia dini. Pernikahan dini juga mempunyai berbagai dampak bagi remaja.

Sebagai generasi muda dan penerus bangsa, remaja tidaklah harus selalu mengambil langkah yang dianggap mudah untuk menjalin kasih dengan pasangan melalui pernikahan dalam usia yang dini, semua itu harus melewati proses yang panjang dan harus ada kesiapan dari masing – masing pihak, karena jika tidak pernikahan yang akan dilakukan hanya akan menjadi pernikahan yang sia – sia.