Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

22
BUDAYA PERUSAHAAN SEBAGAI SARANA PEMBENTUKAN CITRA PERUSAHAAN (Analisis Deskriptif pada Strategi dan Target Mutu Pelayanan PT Taspen Kantor Cabang Yogyakarta) PROPOSAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri sunan Kalijaga untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Ilmu Komunikasi Disusun Oleh : Khoirul Zaenal Abidin NIM. 10730033 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015

description

Latar Belakang Masalah

Transcript of Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

Page 1: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

BUDAYA PERUSAHAAN SEBAGAI SARANA PEMBENTUKAN

CITRA PERUSAHAAN

(Analisis Deskriptif pada Strategi dan Target Mutu Pelayanan PT Taspen

Kantor Cabang Yogyakarta)

PROPOSAL

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora

Universitas Islam Negeri sunan Kalijaga

untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Strata Satu Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh :

Khoirul Zaenal Abidin

NIM. 10730033

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Manusia yang merupakan makhluk sosial tentu saja tidak akan lepas dari

proses komunikasi. Proses Komunikasi yang terjadi antar sesama manusia ini

membentuk berbagai kesepakatan-kesepakatan. Berbagai macam kesepakatan

tersebut seiring berjalanya waktu menjadi norma, ritual, ide, gagasan, adat, dan

kebiasaan manusia dalam suatu kelompok tertentu.

Al-Qur’an menjelaskan dalam surah Al – Hujurat ayat 13 yakni:

يا أيها الن اس إن ا خلقناكم من ذكر وأنثى وجعلناكم شعوب ا وقبائل لتعارفوا إن أكرمكم

عليم خبير أتقاكم إن للا عند للا

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-

laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling

mulia disisi Allah diantara kamu ialah orang yang paling takwa diantara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Proses komunikasi inilah yang merupakan proses untuk saling mengenal,

karena memang manusia diciptakan berbeda-beda, berbangsa-bangsa, bersuku-

suku.Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah saling mengenal apa? Tentu saja

saling mengenal identitas dan budaya masing-masing agar tercipta suatu

kesepakatan-kesepakatan yang akan menjadi identitas dan budaya yang baru.

Dalam Al-Qur’an terdapat kata berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, kata

tersebut menunjukkan suatu kelompok-kelompok masyarakat seperti halnya

Page 3: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

sebuah organisasi. Organisasi atau perusahaan yang merupakan salah satu dari

suatu kelompok atau kumpulan masyarakat dari berbagai kelompok masyarakat

tertentu yang menjadi satu, tidak menutup kemungkinan di dalamnya terjadi

komunikasi dan membentuk budaya tersendiri yang menyatukan mereka.

Budaya hasil bentukan tersebut yang selanjutnya kita sebut sebagai budaya

organisasi atau perusahaan. Budaya organisasi atau perusahaan yang didalamnya

terdapat unsur-unsur kebudayaan seperti norma atau aturan-ataruan, ritual-ritual,

pengetahuan, teknologi, dan lain sebagainya yang menghasilkan identitas sebuah

perusahaan.

Identitas Perusahaan merupakan sarana individu atau kelompok lain untuk

mengenal organisasi/ perusahaan/ kelompok yang memiliki identias tersebut.

Selanjutnya, identitas tersebut menjadi cerminan (citra) perusahaan yang memiliki

identitas tersebut. Identitas merupakan bagian dari budaya, dengan kata lain

budaya merupakan cerminan (citra) dari perusahaan.

Frank Jefkins (2004:22) mengemukakan bahwa citra perusahaan terbentuk

dari banyak hal, seperti sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang,

keberhasilan dan stabilitas keuangan, kualitas produk, keberhasilan ekspor dan

impor, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja,

kesediaan memikul tanggung jawab sosial, dan komitmen mengadakan riset.

Dengan kata lain tidak menutup kemungkinan citra juga dapat dibentuk melalui

identitas dan budaya perusahaan.

Page 4: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

Berbicara mengenai citra yang dibentuk dari budaya organisasi atau

perusahaan akan sangat menarik jika kita melihat secara nyatanya di sebuah

perusahaan. PT Taspen, merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yang sampai saat ini masih tetap beroprasi dan memiliki citra yang

cukup baik di masyarakat dilihat dari masih bertahannya kepercayaan pemerintah

dan beberapa perusahaan baik BUMN atau pun BUMD yang menggunakan

layanan dari PT Taspen dalam pengurusan dana pensiun pegawainya.

Menumbuhkan keinginan penulis untuk mengetahui bagaimana pembetukan citra

perusahaan melalui budaya organisasi yang ada di dalamnya, maka dari itu

penulis menyususn proposal penelitian ini dengan judul “BUDAYA

PERUSAHAAN SEBAGAI SARANA PEMBENTUKAN CITRA

PERUSAHAAN (ANALISIS DESKRIPTIF PADA STRATEGI DAN

TARGET MUTU PELAYANAN PT TASPEN KANTOR CABANG

YOGYAKARTA)”

Timbul pertanyaan lain mengapa penelitian ini difokuskan kepada strategi

dan target mutu pelayanan, bukan pada hal yang lain. Menurut penulis, strategi

dan target mutu pelayanan yang mereka sebut 5T yaitu Tepat Orang, Tepat

Jumlah, Tepat Waktu, Tepat Tempat dan Tepat Administrasi adalah salah satu

identitas yang merupakan bagian dari budaya dari PT Taspen dan didalamnya

terkandung nilai-nilai dari perusahaan.

Page 5: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

B. RUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang yang penulis paparkan di atas, penulis menarik

rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu bagaimana budaya

perusahaan memengaruhi citra PT Taspen Kantor Cabang Yogyakarta di mata

para nasabah.

C. TUJUAN DAN KEGUNANAAN PENELITIAN

Tujuan terkait dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah

mengetahui bagaimana budaya perusahaan yang ada di PT Taspen Kantor Cabang

Yogyakarta memengaruhi citra dari PT Taspen di mata para nasabah.

Kegunaan dari hasil penelitian yang akan penulis lakukan selain sebagai

salah satu syarat penyelesaian studi jenjang S1 Ilmu Komunikasi penulis,

diantaranya:

1. Memperkaya khasanah keilmuan dengan memunculkan teori baru

mengenai budaya dan citra perusahaan.

2. Memperkuat teori pendahulu, karena teori baru ini ada didukung oleh

teori yang sudah ada.

D. TELAAH PUSTAKA

Penelitian-penelitian terdahulu yang sudah pernah dilakukan mengenai

budaya perusahaan seperti yang akan dilakukan penulis beberapa diantaranya

adalah Penelitian dari Prima Nugraha S Sinaga, mahasiswi dari Universitas

Page 6: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

Sumatera Utara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik pada tahun 2009 dengan judul

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah

Kabupaten Dairi Sumatera Utara. Penelitian ini mengambil metode penilitan

Kuantitatif dengan obyek penelitian pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja

pegawai dengan subyek penilitannya adalah pegawai di Sekretariat Daerah

Kabupaten Dairi Sumatera Utara.

Penelitian berikutnya dari Yoga Pratama, mahasiswa Universitas Indonesia

dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik pada tahun 2012 dengan judul Pengaruh

Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kecamatan Nanggung

Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.

Sebagai obyek dari penelitian yang dilakukan oleh Yoga Pratama ini adalah

pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai, dan yang menjadi subyek

penelitiannya adalah pegawai pada kantor Kecamatan Nanggung Kabupaten

Bogor.

Penelitian yang lain dari Riska Pratiwi yang merupakan mahasiswi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Hassanudin pada tahun 2012 dengan judul

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan

Kekayaan Negara Dan Lelang Makassar. Penelitian ini mengambil metode

kuantitatif dengan obyek penelitian pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja

pegawai, sebagai subyek penelitian yang dilakukan Riska Pratiwi adalah Pegawai

di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Makassar.

Page 7: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

Dari penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan, penulis menarik

kesimpulan mengenai perbedaan penelitian-penelitian terdahulu yang pernah ada

dengan penelitian yang akan dilakukan penulis terletak pada metode penelitian

dan subyek penelitian. Penelitian-penelitian terdahulu yang pernah ada dari yang

penulis sampaikan diatas keseluruhan menggunakan metode penelitian kuantitatif,

sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis menggunakan metode

penelitian kualitatif. Mengenai subyek penelitian dari penelitian-penelitian

terdahulu yang terpaparkan diatas keseluruhannya sudah sangat jelas berbeda

dengan obyek penelitian yang akan dilakukan penulis.

E. LANDASAN TEORI

1. BUDAYA

Budaya secara etimologis berasal dari kata budi, yang diambil dari

bahasa sangsekerta yang artinya kekuatan budi atau akal, sehingga budaya

diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan akal.(Pratama, 2012:15)

Kemudian menurut Alisyahbana dalam Pratiwi (2012:16) merupakan

manifestasi dari cara berfikir, sehingga menurut pola kebudayaan itu

sangat luas sebab semua tingkah laku dan perbuatan, mencakup di

dalamnya perasaan karena perasaan juga merupakan maksud dari pikiran.

Sedangkan menurut Taylor seperti yang dikutip Pratama (2012:15),

budaya merupakan kompleksitas menyeluruh yang terdiri dari

pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum, adat kebiasaan dan berbagai

Page 8: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

kapabilitas lainnya serta kebiasaan apa saja yang diperoleh manusia

sebagai bagian dari sebuah masyarakat.

Dari beberapa pengertian diatas mengenai budaya, maka dapat

disimpulkan bahwa budaya buah pikiran atau akal manusia mencakup

moral, tingkah laku/perbuatan, pengetahuan, keyakinan, seni, hukum, adat

kebiasaan, dan berbagai macam kapabilitas lain sebagai bagian dari suatu

kelompok masyarakat.

2. ORGANISASI

Menurut Kusdi dalam Pratama (2012:16),

“Organisasi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani organon

yang berarti alat. Kemudian kata ini masuk ke dalam bahasa Latin,

menjadi organization dan ke dalam bahasa Prancis pada abad ke-14

menjadi organization. Organon terdiri dari bagian yang tersusun dan

terkoordinasi hingga mampu menjalankan fungsi tertentu secara

dinamis. Karakteristik utama dari organisasi dapat diringkas menjadi

3P, yaitu Purpose, People, dan Plan. Sehingga sesuatu kelompok

tidak dapat dikatakan sebagai organisasi jika tidak memiliki Purpose

(tujuan), People (orang/anggota), dan Plan (rencana). Dalam aspek

rencana (plan) terkandung cirri dari organisasi yang lain, seperti

struktur, system, desain, strategi, dan proses, yang keseluruhannya

menggerakan unsur manusia sebagai anggota (people) untuk

mencapai tujuan (purpose) dari organisasi.”

Dari kutipan diatas penulis menarik kesimpulan bahwa organisasi

adalah suatu kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan

ssebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar

yang relatif pula secara terus menerus untuk mencapai tujuan bersama dari

suatu kelompok.

Page 9: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

Ungkapan sependapat dengan juga terlihat dari pengertian organisasi

menurut Stoner dalam Sinaga (2009:7) bahwa organisasi adalah dua orang

atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai

sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.

Pengertian lain yang mendukung pernyataan tersebut diungkapkan

oleh Sobirin (Pratiwi, 2012:16) bahwa organisasi sebagai unit atau entitas

social yang didirikan oleh manusia untuk jangka waktu yang relatif lama,

beranggotakan sekelompok manusia minimal dua orang, mempunyai

kegiatan yang terkoordinir, teratur dan terstruktur, didirikan untuk

mencapai tujuan tertentu dan mempunyai identitas diri yang membedakan

satu entitas dengan entitas lainnya.

Dari pengertian beberapa ahli diatas penulis menyimpulkan bahwa

organisasi merupakan kelompok manusia yang beranggotakan minimal

dua orang, terstruktur dan terkoordinasi secara teratur untuk mencapai

tujuan yang disepakati secara bersama.

3. BUDAYA ORGANISASI

Menurut Donnelly, Gibson, dan Ivancevich dalam Pratama (2012:17)

“Budaya organisasi adalah suatu nilai-nilai yang dipercaya sehingga

menjadi karakteristik yang diberikan anggota kepada suatu organisasi.

Budaya organsisasi merupakan lingkungan internal suatu organisasi

karena keragaman budaya yang ada dalam suatu organisasi sama

banyaknya dengan jumlah individu yang adal dalam organisasi

tersebut sehingga budaya organisasi sebagai budaya pemersatu

budaya-budaya yang ada pada diri individu untuk menciptakan

tindakan yang dapat diterima dalam organsisasi. Budaya organisasi

merupakan suatu system nilai yang unik, keyakinan dan norma-norma

Page 10: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

yang dimiliki secara bersama oleh anggota suatu organisasi. Budaya

dapat menjadi suatu penyebab penting bagi keefektifan suatu

organsisasi.”

Scein dalam Sinaga (2009:8) memberikan definisi mengenai budaya

organisasi sebagai suati pola dari asumsi-asumsi dasar yang ditemukan,

diciptakan, atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu dengan

maksud agar organisasi belajar mengatasi atau menanggulangi masalah-

masalahnya yang timbul akibat adaptasi eksternal dan integrasi internal

yang sudah berjalan dengan cukup baik, sehingga perlu diajarkan kepada

anggota-anggota baru sebagai cara yang benar untuk memahami,

memikirkan dan merasakan berkenaan dengan masalah-masalah tersebut.

Menurut Trujillo dan Pacanowsky dalam Morissan (2009:101)

“Budaya merupakan cara hidup dalam organisasi. Termasuk ke dalam

budaya organisasi adalah iklim atau atmosfir emosi dan psikologis

yang mencakup moral, sikap dan tingkat produktifitas anggota.

Budaya organisasi juga mencakup seluruh simbol yang ada serta

makna yang diberikan anggota organisasi kepada simbol tersebut.

Makna dan pengertian budaya organisasi yang ada pada anggota

organisasi tidak muncul begitu saja, melainkan melalui proses,

interaksi, dan komunikasi antar anggota organisasi”.

Tiga asumsi dasar yang dibangun oleh Trujillo dan Pacanowsky

dalam Morissan (2009:103) untuk memahami budaya organisasi adalah

sebagai berikut:

a. Anggota organisasi menciptakan dan memelihara rasa bersama

terhadap realitas organisasi yang menghasilkan pengertian yang lebih

baik terhadap nilai-nilai organisasi.

Page 11: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

Asumsi ini menunjukkan pentingnya manusia dalam kehidupan

organisasi, khususnya peran individu dalam menciptakan dan

mempertahankan realitas mereka. Inti dari asumsi ini adalah adanya

nilai-nilai organisasi. Nilai merupakan standart atau patokan dan

prinsip dalam suatu budaya yang memiliki nilai intrinsik terhadap

budaya yang bersangkutan. Nilai berasal dai pengetahuan moral

anggota dan anggota menunjukkan pengetahuan moralnya melalui

percakapan atau cerita antar anggota.

b. Penggunaan dan interpretasi terhadap simbol berperan penting

terhadap budaya organisasi

Asumsi ini menyatakan bahwa realitas dan budaya suatu organisasi

juga ditentukan sebagian oleh simbol yang merupakan representasi

makna, dimana anggota menciptakan, menggunakan, dan menafsirkan

simbol setiap hari.

c. Berbagai organisasi memiliki budaya yang berbeda, dan interpretasi

terhadap berbagai tindakan dalam suatu budaya tertentu berbeda

dengan budaya lainnya.

Asumsi ketiga ini berkenaan dengan perbedaan budaya, dimana

setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda satu sama lain.

Pacanowsky dan Trujillo dalam Morissan (2009:105-109) menyatakan

bahwa anggota organisasi melakukan pertunjukan komunikasi tertentu

yang menghasilkan budaya organsisasi yang bersifat unik bagi organisasi

yang bersangkutan. Pertunjukan komunikasi menurut Trujillo dan

Page 12: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

Pacanowsky terdiri atas pertunjukan ritual, passion, sosial, politik, dan

enkulturasi.

a. Ritual

Merupakan sesuatu yang diulang-ulang secara teratur (rutin)

sehingga dapat dikenali dengan baik. Ritual memiliki beberapa jenis,

diantaranya:

1.) Ritual Personal

Ritual yang mencakup kegiatan yang dilakukan seseorang

anggota setiap harinya.

2.) Ritual Kerja

Ritual yang mancakup kegiatan yang dilakukan anggota untuk

membatu pekerjaannya.

3.) Ritual Sosial

Ritual yang tidak berhubungan dengan kerja atau tugas namun

ritual ini merupakan pertunjukan penting dalam organisasi.

Misalnya, kumpul bersama teman-teman kantor di tempat minum

atau kafe atau tempat lain seusai kerja.

4.) Ritual Organsisasi

Ritual yang dilakukan oleh seluruh anggota organisasi secara

bersama-sama dan teratur, misalnya adalah rapat mingguan,

upacara hari senin, dll.

Page 13: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

b. Passion

Pertunjukan yang berarti kegemaran atau kesukaan, maksudnya

adalah anggota berupaya menjadikan pekerjaan rutin menjadi

menyenangkan dengan cara menceritakan sesuatu yang digemari atau

disukai.

c. Sosial

Merupakan berbagai bentuk kesopanan, basa-basi, penghormatan

yang dilakukan dengan maksud untuk mendorong dan meningkatkan

kerja sama di antara anggota.

d. Politik Organisasi

Merupakan pertunjukan yang menciptakan dan memperkuat

gagasan mengenai kekuasaan dan pengaruh yang mencakup perilaku

untuk menunjukkan kekuatan pribadi, memperkuat hubungan atau

persekutuan dan tawar menawar.

e. Enkulturasi

Merupakan proses pengajaran budaya organisasi oleh salah satu

anggota kepada anggota organisasi lainnya. Proses ini berlangsung

terus menerus namun pertunjukkan tertentu memiliki peran sangat

penting dalam proses ini. Contohnya, orientasi anggota baru oleh salah

satu individu lain bagaimana melakukan pekerjaan tertentu.

4. CITRA

Frank Jefkins (2004:20) dalam bukunya menyebutkan bahwa citra

(image) dalam Public Relations memiliki beberapa jenis, diantaranya:

Page 14: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

a. Citra Bayangan

Citra ini melekat pada salah orang dalam atau anggota-anggota

organisasi, biasanya adalah pemimpinnya, mengenai anggapan pihak

luar tentang organisasinya.

b. Citra yang Berlaku

Suatu pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai

suatu organisasi.

c. Citra yang Diharapkan

Citra yang diinginkan oleh organisasi mengenai organisasi

tersebut.

d. Citra Perusahaan

Citra dari sebuah organisasi secaa keseluruhan, bukan sekedar citra

pelayanan atau produk dari organisasi tersebut.

e. Citra Majemuk

Suatu organisasi atau perusahaan yang sudah besar biasanya

memiliki perwakilan atau cabang perusahaan, sehingga dapat

dimungkinkan setiap cabang atau perwakilan memiliki citra tersendiri.

Banyaknya citra yang dimiliki suatu organisasi dapat dikatakan sama

banyaknya dengan jumlah cabang atau perwakilan dari organisasi atau

perusahaan.

Page 15: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

f. Citra yang Baik dan yang Buruk

Citra ini bersumber dari citra yang berlaku, setiap organisasi dapat

menyandang reputasi yang baik atau yang buruk, tergantung dari citra

yang berlaku negatif atau positif.

F. METODE PENELITIAN

1. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah jenis

penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Menurut Jane Richie

dalam Moleong (2010:6)

“Penelitian kualitatif merupakan upaya untuk menyajikan dunia

social, dan perspektifnya di dalam duniadari segi konsep, perilaku,

persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti, sehingga

disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud memahami fenomena tentang apa yang telah dialami

oleh subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan dll, secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam

bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang

alamiah, dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.”

Sedangkan maksud dari analisis deskriptif yang digunakan oleh

penulis adalah suatu metode atau cara dalam menjelaskan penelitian

tersebut dengan cara menganalisa dan mendeskripsikan secara

mendalam mengenai fenomena yang diteliti.

Alasan mengenai pemilihan metode penelitian dengan jenis ini

adalah analisis deskriptif lebih mampu menjelaskan atau

mendeskripsikan hasil penelitian yang akan dilakukan nantinya.

Page 16: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

2. SUBYEK DAN OBYEK PENELITIAN

Subyek dalam penelitian ini adalah bagian Humas, Sumber Daya

Manusia, Pelayanan, dan nasabah dari PT Taspen Kantor Cabang

Yogyakarta karena bagian-bagian tersebut dianggap paling berkaitan

dengan pokok bahasan yang diambil dalam penelitian ini. Sebagai obyek

penelitian dari penelitian ini adalah budaya organisasi yang difokuskan

kepada strategi dan target mutu pelayanan dari PT Taspen Kantor

Cabang Yogyakarta.

3. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian

ini adalah:

a. Pengamatan

Dalam Moleong (2010:174) pengamatan merupakan suatu cara

mengumpulkan data dengan cara mengamati secara langsung subyek

dan obyek penelitian baik secara terbuka atau tertutup, maupun

pengamat ikut berperan di dalamnya atau hanya mengamati saja.

Pengamatan yang akan dilakukan ini bersifat non partisipatif, yang

artinya peneliti hanya bertindak sebagai pengamat saja dan tidak

menjadi bagian dari obyek yang diamati.

b. Wawancara

Merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (peneliti) dengan terwawancara (subyek sebagai

Page 17: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

informan untuk mendapatkan informasi terkait penelitian)

(Moleong:2010:186).

Pemilihan subjek penelitian yang akan diwawancara menggunakan

teknik purposive sampling. Menurut Hendry (2010) Purposive

sampling merupakan teknik penentuan sampel atau informan dengan

pertimbangan khusus.

c. Studi Dokumen

Merupakan proses pencarian data dengan mempelajari dokumen-

dokumen yang berhubungan dengan pokok permasalahan, bisa

melalui buku harian, surat pribadi, otobiografi, dokumen resmi, foto-

foto, dan lain sebagainya. (Moleong:2010:219)

4. METODE ANALISIS DATA

Metode analisis data adalah suatu cara yang dilakukan dengan

jalan bekerja dengan data, mengorganissika data, memilah-milahnya

menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan

menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari,

dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain

(Moleong:2010:248).

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

perbandingan tetap, yaitu membandingkan suatu data dengan data yang

lain, dan kemudian secara tetap membandingkan kategori dengan

kategori yang lain, dimana secara umum metode ini meliputi reduksi

Page 18: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

data, kateorisasi, sintesisasi, dan penarikan kesimpulan. (Moleong :

2010 : 288)

a. Reduksi Data

Reduksi data meliputi beberapa tahap, diantaranya:

1) Indentifikasi satuan yaitu mengidentifikasi adanya bagian

terkecil yang ditemukan dalam data, yang dimungkinkan

memiliki makna bila dikaitkan dengan focus dan masalah

penelitian.

2) Membuat Koding yaitu membuat kode pada setia satuan, agar

data dapat ditelusuri berasal dari mana.

(Moleong : 2010 : 288)

b. Kategorisasi

Merupakan upaya memilah-milah bagian bagian yang memiliki

kesamaan yang kemudian diberi label. (Moleong : 2010 : 288)

c. Sintesisasi

Merupakan proses mencari kaitan antara satu kategori dengan

kategori lainnya, yang kemudian diberi label atau nama lagi.

(Moleong : 2010 : 289)

d. Penarikan Kesimpulan

Merupakan proses terakhir dalam analisis data, dimana semua data

yang diperoleh kemudian melalui proses reduksi data, kategorisasi,

dan sintesisasi, setelah itu ditarik kesimpulan untuk

diujikan.(Moleong : 2010 : 289)

Page 19: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

5. METODE KEABSAHAN DATA

Metode keabsahan data dalam Moleong (2010:320) merupakan

cara menilai derajat kepercayaan hasil penelitian. Metode yang akan

digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan ini adalah Triangulasi

Sumber Data, yakni dengan mengecek dan membandingkan ulang

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari informan yang

dipilih dengan sumber yang berbeda. (Moleong : 2010 : 330)

G. DAFTAR ISI SKRIPSI SEMENTARA

Berikut adalah daftai isi skripsi sementara yang digunakan dalam

penelitian yang akan dilakukan:

HALAMAN JUDUL

SURAT PERNYATAAN

HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING

HALAMAN NOTA DINAS KONSULTAN

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN MOTTO

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

D. Telaah Pustaka

E. Landasan Teori

F. Metode penelitian

Page 20: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

BAB II GAMBARAN UMUM

A. Sejarah PT Taspen

B. Visi dan Misi PT Taspen

C. Makna Logo PT Taspen

D. Motto Layanan PT Taspen

E. Produk dan Layanan PT Taspen

F. Strategi dan Target Mutu Pelayanan PT Taspen

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Budaya Perusahaan dalam Mempengaruhi Citra PT

Taspen Kantor Cabang Yogyakarta Dimata Para

Nasabah

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran-saran

C. Kata penutup

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 21: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Gage, M. Susan. 2006. Seri Manajemen: Strategi Pelayanan Pelanggan.

Yogyakarta: Argo Publisher

Hendry. 2010. Populasi dan Sampel. www.teorionline.wordpress.com

Ishak Ahmad, dkk. 2011. Public Relations dan Corporate Social Responsibility.

Yogyakarta:Aspikom

Jeffkins, Frank. 2004. Public Relations. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

Morrisan. 2009. Teori Komunikasi Organisasi. Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia

Indonesia

Moleong, J. Lexy. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Cetakan Kedua Puluh

Tujuh. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset

Suryadi, Didih. 2006. Promosi Efektif: Menggugah Minat dan Loyalitas

Pelanggan. Yogyakarta: Tugu Publisher

Syahputra Iswandi, dkk. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Pokja

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

_____. 1999. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

Edisi Kedua. Cetakan Kedua Puluh Tiga. Jakarta: Balai Pustaka

Skripsi

Riska Pratiwi. 2012. “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai

pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang”. Fakultas Ekonomi dan

Bisnis. Universitas Hasanudin

Page 22: Latar Belakang Masalah -Autosaved-2

Prima Nugraha Sinaga. 2009. “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja

Pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara”. Fakultas

Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Sumatera Utara

Yoga Pratama. 2012. “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai

pada Kantor Kecamatan Nanggung”. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas

Indonesia