Laptah Rs Suyudi 2014 Edit

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Rumah sakit adalah salah satu organisasi sektor publik yang bergerak

dalam bidang pelayanan jasa kesehatan yang mempunyai tugas melaksanakan

suatu upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan

mengutamakan atau mementingkan upaya penyembuhan dan pemulihan yang

telah dilaksanakan secara serasi dan terpadu oleh pihak rumah sakit dalam

upaya peningkatan dan pencegahan penyakit serta upaya perbaikan(Keputusan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.983/Men.Kes/SK/XI/1992).

Rumah sakit tidak hanya sekedar menampung orang sakit saja melainkan

harus lebih memperhatikan aspek kepuasan bagi para pemakai jasanya, dalam

hal ini pasien. Penilaian terhadap kegiatan rumah sakit adalah hal yang sangat

diperlukan dan sangat diutamakan. Kegiatan penilaian kinerja organisasi atau

instansi seperti rumah sakit, mempunyai banyak manfaat terutama bagi pihak-

pihak yang memiliki kepentingan terhadap rumah sakit tersebut. Bagi pemilik

rumah sakit, hasil penilaian kegiatan rumah sakit ini dapat memberikan

informasi tentang kinerja manajemen atau pengelola yang telah diberikan

kepercayaan untuk mengelola sumber daya rumah sakit. Bagi masyarakat,

semua hasil penilaian kinerja rumah sakit dapat dijadikan sebagai acuan atau

bahan pertimbangan kepada siapa (rumah sakit) mereka akan mempercayakan

perawatan kesehatannya.

Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahn 1945 adalah

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa

dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Kesehatan sebagai salah satu unsur

Laporan Tahunan Rumah Sakit Umum Dr. Suyudi Paciran 2014

1

kesejahteran umum harus diwujudkan melalui berbagai upaya kesehatan

dalam rangkaian pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu

yang didukung oleh suatu sistem kesehatan nasional. Sejalan dengan amanat

pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan

kesehatan, kemudian dalam pasal 34 ayat (3) dinyatakan bahwa negara

bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas

pelayanan umum yang layak.

Sumber daya manusia yang sehat jasmani dan rohani menjadi salah

satu modal dasar pembangunan, karena dengan adanya SDM (Sumber Daya

Manusia) yang sehat akan menghasilkan masyarakat yang sehat akan menjadi

pelaku dan sasaran pembangunan, sehingga pemerintah diharapkan

mempunyai peran yan sangat penting dalam mewujdkan derajat kesehtaan

masyarakat.

Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat adalah upaya untuk

meningkatkan keadaan kesehatan yang lebih baik dari sebelumnya. Derajat

kesehatan masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi kesehatan yang

tinggi dan dapat dicapai pada suatu saat sesuai kondisi dan situasi serta

kemampuan yang nyata dari setiap orang atau masyarakat yang harus selalu

diusahakan peningkatanya secara terus menerus.

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya kesehatan

dan sumber daya harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan guna

mencapai hasil yang optimal sehingga upaya kesehatan yang semula

dititikberatkan pada upaya penyembuhan penderita secara berangsur-angsur

berkembang kearah keterpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh.

Berdasarkan hasil survey adapun masalah kesehatan yang terjadi

dimasyarakat jawa timur khususnya di daerah pantura lamongan seperti

tingginya angka kecelakaan yang membutuhkan penanganan kegawat

daruratan secara cepat, adapun kasus lain seperti tingginya penderita

Hipertensi, Gastristis, Penyakit Jantung Koroner, dan kasus-kasus DM

(Diabitus Millitus) serta penyakit-penyakit lain yang membutuhkan pelayanan


2

kesehatan dan perawatan lebih lanjut, oleh karena itu, pembangunan kesehatan

yang menyangkut upaya peningkatan kesehatan (Promotif), Pencegahan

Penyakit (Preventif), Penyembuhan Penyakit (Kuratif), dan Pemulihan

Kesehatan (Rehabilitatif), harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu,

berkesinambungan, dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat.

1.1.1 Sejarah Berdirinya Rumah Sakit

Rumah Sakit Umum Dr. Suyudi merupakan rumah sakit swasta yang

secara hukum dibawah PT. Permata Hati Lamongan, Rumah Sakit Umum Dr.

Suyudi adalah rumah sakit tipe D yang terletak di jalur pantura Jl.Raya

Deandles Paciran Desa Penanjan Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan.

Pada tanggal 6 maret 2012 Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten

Lamongan memberikan rekomendasi izin untuk mendirikan Rumah Sakit

Umum Dr.Suyudi di wilayah paciran, kemudian pada tanggal 21 maret 2012

keputusan Bupati Lamongan N0:225/991/Kep/413.215/2012 bahwa

berdasarkan Permenkes RI No.147/MENKES/PER/2010 tentang perizina

Rumah Sakit bahwa persyaratan yang diajukan telah diterima dan memenuhi

ketentuan.

Kemudian pada tanggal 23 November 2012 Bupati menetapkan

keputusan Izin Operasional kepada Rumah Sakit Umum Dr. Suyudi Paciran

untuk menjalankan operasionalnya dan rumah sakit wajib mematuhi ketentuan

perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan semua ketentuan

Dokumen Lingkungan.

Rumah Sakit Umum Dr. Suyudi merupakan Rumah Sakit Rujukan tipe

D, rumah sakit melakukan kerjasama dengan PT.Reliance Asuransi untuk

memberikan pelayanan kesehatan kepada tenaga kerja perusahaan yang

tercatat sebagai peserta Reliance, dalam hal ini Rumah sakit Dr.Suyudi

bekerjasama dengan PT.LIS (Lamongan Sorebase).


3

Melihat letak Rumah Sakit yang sangat strategis yang berdekatan

dengan sebuah pabrik diantaranya PT.QL Hasil Laut, PT.Lintech maka pada

tanggal 26 Juni 2013 Rumah Sakit Umum Dr.Suyudi bekerja sama dengan

PT.JAMSOSTEK untuk memberikan pelayanan kesehatan maupun

memberikan pertolongan akibat kecelakaan kerja dengan pelayanan

JAMSOSTEK.

Pada tanggal 1 januari 2014 Rumah Sakit Umum Dr. Suyudi telah

ditunjuk sebagai Rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kepada

peserta BPJS sesuai dengan ketentuan yang berlaku, hal ini bisa terwujud

karena Rumah Sakit Umum Dr. Suyudi telah memenuhi standar dan

mempunyai beberapa pelayanan seperti Rawat Jalan meliputi beberapa poli

Spesialis, Rawat Inap, Pelayanan Operasi, Laboratorium, Radiologi dan

pelayanan penunjang Medis yang lainnya.

1.1.2 Analisis Situasi

Analisis SWOT.

Untuk menunjukkan bahwa kinerja rumah sakit dapat ditentukan oleh

kombinasi faktor internal dan eksternal maka penyusun menggunakan analisis

SWOT sebagai alat formulasi strategi. Analisis ini didasarkan pada logika

yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang( Oppurtunities).

Namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan

ancaman( Threats).


4

1. Internal Factors Analisys Summary (IFAS)

Tabel 1.1

IFAS

Strength 3 2 1

1. Perkembangan pertumbuhan

penerimaan pasien terus

meningkat

2. Letak rumah sakit yang

strategis

3. Melayani Operasi Bedah

Umum,Bedah Urologi, Bedah

Orthopedi (Tulang)

4. Menerima pasien peserta

BPJS, baik dari

JAMKESMAS, ASKES

maupun JAMSOSTEK

5. Rumah sakit Tipe D yang

mempunyai dokter spesialis

Penyakit dalam,Bedah,Obgyn,

Jantung,Mata,Anak,Saraf,Paru,

THT,Gigi dan dokter

Kecantikan

6. memiliki pelayanan penunjang

medis seperti Laboratorium,

Apotek, Radiologi, ECG, dan

USG

7. pelayanan IGD 24 Jam

√

√

√

√

√

√

√

6x3=18 1x2=2 0x1=0

Total Strength +20


5

2. Enternal Factors Analisys Summary (EFAS)

Tabel 1.2

Oppurtunity 3 2 1

1. Kerja sama dengan perusahaan

di wilayah paciran seperti PT.

Lintech, PT. Dok Perkapalan

Lamongan, PT. QL Hasil Laut,

dan Lamongan Sorebase

2. Kerja sama dengan BPJS, baik

dari JAMKESMAS, ASKES

maupun JAMSOSTEK

3. Merupakan rumah sakit rujukan

√

√

√

3x3=9 0x2=0 0x1=0

Total Oppurtunity +9


Weakness 3 2 1

1. belum efektif dan efisiennya

dalam perencanaan kegiatan

2. Kurangya Sumber Daya

Manusia sehingga

penempatan kerja yang

tidak spesifikasi

3. Jadwal dokter spesialis yang

masih butuh konfirmasi

4. Peralatan Medis yang masih

minimal

√

√

√

√

2x3=6 2x2=4 0x1=0

Total Weakness -10

6

Threat 3 2 1

1. Terdapat Rumah Sakit lain di

satu wilayah kecamatan.

2. Perilaku masyarakat yang tidak

bisa sabar dalam mendapatkan

pelayanan kesehatan.

3. Kepercayaan masyarakat

golongan menengah keatas dan

perusahaan masih kurang

4. Jadwal kedatangan dokter yang

tidak konsisten membuat

pasien merasa jenuh

√

√

√

√

0x3=0 3x2=6 1x1=1

Total Threat -7

Keterangan lambang (+) dan (-) pada total hasil

menunjukkan sumbu dalam kuadran SWOT. Langkah

selanjutnya adalah menjumlahkan nilai atau skor dari masing-

masing total IFAS dan EFAS yaitu :

IFAS = S+W = (+20) + (-10) = +10

EFAS = O+T = (+9) + (-7) = +2


7

Maka gambar grafik SWOT / Kuadran Grand Strategy

adalah :

O

Kuadran III ( WO ) Kuadran I ( SO )

“ Turn Around” 2 “Agresif”

W S

10

“Desentif” “Diversifikasi”

Kuadran IV ( WT ) Kuadran II ( ST )

T

Keterangan :

Dari hasil analisis SWOT diatas bahwa Rumah Sakit Umum Dr.

Suyudi Paciran terdapat pada kuadran I “Agresif” yaitu dalam

perencanaan dan pengembangan rumah sakit tersebut harus di

pertahankan dan dipertimbangkan kekuatannya (Strength) untuk

mencapai Peluang (Opportunity).

“ Agresif “ merupakan situasi yang menguntungkan dimana

organisasi pelayanan kesehatan masih memiliki peluang dan kekuatan

sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategy yang dilakukan

dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresif. Dan tentunya pertunbuham untuk strategy pemasarannya adalah

integritas horisontal ( mendatar ), karena pertumbuhan akan dilakukan

secara bertahap dalam memanfaatkan peluang yang ada.


8

1.1.3 Kondisi Sosial Ekonomi

Kecamatan paciran merupakan daerah pesisir yang sedang

berkembang dengan potensi wilayah yang sangat besar. Potensi yang

terbesar dikecamatan paciran adalah perikanan karena berada di daerah

pesisir pantai utara, namun potensi pariwisata, perdagangan, dan

perindustrian juga tidak kalah besar, berdasarkan hasil Survei bahwa

pendapatan dan mata pencaharian penduduk paciran adalah karyawan

swasta, hal ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan yang berdiri

Seperti CV. Penta Yanapainto, PT. CIPI, PT. OMYA, PT Lintech Duta

Pratama dan perusahaan peruisahaan lain yang berdiri disekitar

wilayah paciran, potensi perdagangan di kecamatan paciran tidak

hanya dimonopoli dari TPI saja tapi bnayak juga terdapat pertokoan

maupun pasar pasar, setidaknya ada 8 pasar diwilayah paciran.

Kecamatan paciran yang berada di pesisir pantai utara merupakan

salah satu wilayah yang memiliki potensi dibidang perikanan dan

kelautan yang cukup besar. Maka dari itu penduduk paciran dapat

tergolong kelas menengah keatas. Sehingga dari observasi tersebut

dapat diketahui bahwa pendapatan penduduk umumnya lebih dari

500.000/bulan. Berdasarkan hasil observasi bahwa jumlah penduduk

diwilayah kecamatan paciran sebanyak : 90.604 jiwa terdiri dari laki

laki :45.514 jiwa, perempuan: 45.090 jiwa dan 24.869 KK.

1.1.4 Ringkasan Pencapaian/Kinerja

Pemanfaatan fasilitas Rumah Sakit Umum Dr. Suyudi dapat

diketahui dari berbagai kegiatan sebagai berikut :

STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT.

pelayanan manajemen rumah sakit seperti pelayanan medik,

pelayanan penunjang dan pelayanan keperawatan baik rawat inap

maupun rawat jalan yang minimal harus diselenggarakan oleh rumah


9

sakit. Jenis pelayanan yang dimiliki Rumah Sakit Umum Dr. Suyudi

Standar Pelayanan Rumah Sakit adalah penyelenggaraan adalah:

a. Rawat Jalan

1) Poli Umum

2) Poli Penyakit Dalam

3) Poli Anak

4) Poli Paru

5) Poli Saraf

6) Poli Bedah

7) Poli Jantung

8) Poli THT

9) Poli Mata

10) Poli Otrhopedi

11) Poli Kandungan

12) Poli Gigi & Mulut

13) Poli Radiologi

14) Poli Kecantikan

b. Rawat Inap

a. VIP

1) Baiturrahman I

2) Baiturrahman II

3) Jabal Rahma I

4) Jabal Rahma II

5) Jabal Rahma III

b. Kelas I

1) Namiroh I

2) Namiroh II

3) Aqso I

4) Aqso II


10

c. Kelas II

1) Qubah 2C

2) Qubah 2B

d. Kelas III

1) Qiblatain

2) An-Nur

3) Al Azhar

4) At-Taqwa

e. HCU

1) Qubah 2A

3. Pelayanan penunjang

- Kamar Operasi

- HCU

- Laboratorium

- USG

- EKG

- Radiologi(Rontgen)

- Instalasi Farmasi / Apotik

- Ambulance

2. Indikator

Merupakan variabel ukuran atau tolok ukur yang dapat menunjukkan indikasi-indikasi terjadi a. Input, yang dapat mengukur pada bahan alat sistem prosedur atau orang

yang memberikan pelayanan.nya perubahan tertentu. Untuk mengukur

kinerja rumah sakit ada beberapa indikator, yaitu:

1) Dokter Umum = 6

2) Dokter Spesialis = 13

b. Proses, yang dapat mengukur perubahan pada saat pelayanan yang

misalnya kecepatan pelayanan, pelayanan dengan ramah dan lain-;ain.


11

c. Output, yang dapat menjadi tolok ukur pada hasil yang dicapai,

misalnya jumlah yang dilayani, jumlah pasien yang dioperasi,

kebersihan ruangan.

d. Outcome, yang menjadi tolok ukur dan merupakan dampak dari hasil

pelayanan sebagai misalnya keluhan pasien yang merasa tidak puas

terhadap pelayanan dan lain-lain.

e. Benefit, adalah tolok ukur dari keuntungan yang diperoleh pihak rumah

sakit maupun penerima pelayanan atau pasien yang misal biaya

pelayanan yang lebih murah, peningkatan pendapatan rumah sakit.

f. Impact, adalah tolok ukur dampak pada lingkungan atau masyarakat luas

misalnya angka kematian ibu yang menurun, meningkatnya derajat

kesehatan masyarakat, meningkatnya kesejahteraan karyawan.

g. Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan sebagai

patokan dalam melakukan kegiatan. Standar ini dapat ditentukan

berdasarkan kesepakatan propinsi, kabupaten/kota sesuai dengan

evidence base.

Bahwa rumah Sakit sesuai dengan tuntutan daripada kewenangan

wajib yang harus dilaksanakan oleh rumah sakit propinsi/kabupaten/kota,

maka harus memberikan pelayanan untuk keluarga miskin dengan biaya

ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.

Secara khusus selain pelayanan yang harus diberikan kepada

masyarakat wilayah setempat maka rumah sakit juga harus meningkatkan

manajemen di dalam rumah sakit yaitu meliputi:

a. Manajemen Sumberdaya Manusia.b. Manajemen Keuangan.c. Manajemen Sistem Informasi Rumah Sakit, kedalam dan keluar rumah

sakit.d. Sarana prasarana.e. Mutu Pelayanan.

a. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan

Pada tahun 2014 jumlah kunjungan pasien rawat jalan adalah 3808

kunjungan.


12

Jumlah kunjungan pasien rawat jalan pada tahun 2014 adalah

7006 dengan prosentase 100% dari poli umum dan 11 pelayanan poli

spesialis, yang terdiri dari masing-,masing poli, yaitu poli Bedah

jumlah kunjungan 727 dengan prosentase 10,4%, poli Umum jumlah

kunjungna 1.123 dngan prosentase 16%, poli paru jumlah kunjungna

131 dengan prosentase 1,9%, poli Obgyn jumlah kunjungan 390


NoJenis

Pelayanan

2013 2014

Jumlah

KunjunganProsentase

Jumlah

KunjunganProsentase

1 Bedah 259 6,80% 727 10,4 %

2 Umum 927 24,34% 1.123 16%

3Penyakit

Dalam 159641,91%

3.47149,5%

4 Paru 133 3,49% 131 1,9%

5 Syaraf 96 2,52% - -

6 Obgyn 89 2,33% 390 5,6%

7 Anak 109 2,86% 298 4,25%

8 Mata 282 7,40% 172 2,45%

9 THT 72 1,89% 187 2,7%

10 Jantung 245 6,43% 322 4,6%

11 Orthopedi - - 185 2,6%

TOTAL 3808 100% 7006 100%

13

dengan prosentase 5,6%, poli Anak jumlah kunjungan 298 dengan

prosentase 4,25%, poli mata jumlah kunjungan 172 dengan

prosentase 2,45%, poli THT jumlah kunjungan 187 dengan

prosentase 2,7%, poli jantung jumlah kunjungan 322 dengan

prosentase 4,6%, poli Orthopedi jumlah kunjungan 185 dengan

prosentase 2,6%poli penyakit Dalam jumlah kunjungan mencapai

3.471dengan prosentase 49,5%. Maka total kunjungan pasien rawat

jalan 2014 adalah 7006

b. Kunjungan baru

Jumlah kunjungan pasien rawat jalan Rumah Sakit Umum Dr.

Suyudi pada tahun 2014 mencapai 7006. Untuk pasien baru laki-

laki mencapai 1000 kunjungan, untuk pasien baru perempuan

2207 kunjungan, sedangkan untuk kunjungan lama jumlah

kunjungan pasien laki-laki adalah 1050 kunjungan dan untuk

perempuan 3500 kunjungan.

2. Kegiatan Rawat Inap yang ditunjukkan dengan indikator:


No Uraian

Tahun

2013 2014

L P ∑ L P ∑

1. Kunjungan pasien baru 1170 891 2061 1000 2207 3207

2. Kunjungan pasien lama 748 999 1747 1050 35004.55

0

Total 3808 7006

14

a. Bed Occupancy Rate (BOR) yaitu prosentase pemakaian tempat

tidur pada satu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan

gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur

rumah sakit. Adapun penghitungna BOR RSU Dr. Suyudi adalah

sebgai berikut :

BOR : Jumlah hari perawatan x 100

Jumlah TT x Jumlah hari dalam satu periode

10799 x100

40 x 360

10799 x100

14400

= 74,99%

Nilai parameter BOR yang ideal anatara 60-85 %

Rata-rata Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit Umum Dr.

Suyudi Paciran mencapai 74,99%. Nilai BOR ini sudah memenuhi nilai

standart BOR yang yaitu antara 70 – 80 %.

b.Turn Over Internal (TOI) yaitu rata-rata hari dimana tempat tidur tidak

ditempati dari telah diisi saat terisi berikutnya. Indikator ini juga

memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur

Adapun penghitunan TOI seperti berikut :

(Jumlah TT x periode) - Hari Perawatan

Jumlah pasien keluar (Hidup+ Mati)

(40x360) - 10799

733

= 14400 - 10799

1871

= 3601


15

1871

= 1,92 hari

Idealnya tempat tidur kosong/ tidak terisi lagi ada pada kisaran 1-3

hari,

Sedangkan hasil penghitungan TOI yang diperoleh adalah 1,92 berarti

rata-rata 1 hari tempat tidur tidak ditempati lagi setelah pasien pulang.

c. Bed Turn Over (BTO) yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu

periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu

(biasanya dalam periode satu tahun)

Jumlah pasien keluar (hidup+mati)

Jumlah TT

= 1871

40

= 46,7 kali

Ideal dalam satu tahun, 1 (satu) tempat tidur rata-rata dipakai 40-

50 kali, dan pada tahun 2014 pemakaian tempat tidur pada satu perode

adalah rata-rata 46 kali tempat tidur dipakai dalam satuan waktu.

d. Average Length On Stay (ALOS) yaitu rata-rata lama dirawat seorang

pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi,

juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan. Apabila diterapkan

pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih

lanjut.

Jumlah lama dirawat


= 12492

1871

= 6,7 hari


16

Secara umum nilai ALOS yang ideal antara 6-9 hari, pada

penghitungan rata-rata lama dirawat pasien di RSU Dr. Suyudi

adalah 6 hari, hal ini sudah sesuai dengan nilai ideal ALOS.

e. Grosss Death Rate (GDR) yaitu angka kematian umum untuk

setiap 1000 penderita keluar. Dihitung keseluruahan dan ada

perhitungan berdasarkan jenis kelamin.

Jumlah pasien mati seluruhnya x 100

Jumlah pasien keluar (hidup+mati) = 56 x 100 1871

= 2,9 % GDR Laki-laki Jumlah pasien mati seluruhnya x 100


= 29 x 100 1871

= 1,5 % GDR perempuan Jumlah pasien mati seluruhnya x 100


= 27 x 100

1871

= 1,4 %

f. Net Death Rate (NDR) yaitu angka kematian 48 jam setelah

dirawat untuk pelayan dirumah sakit. Dihitung keseluruhan dan

ada perhitungan berdasarkan jenis kelamin.

Jumlah pasien mati > 48 jam dirawat x 100


= 49 x 100

1871

=2,6%

NDR Laki-laki Jumlah pasien mati > 48 jam dirawat x 100


= 26 x 100


17

1871

= 1,4%

NDR Perempuan Jumlah pasien mati > 48 jam dirawat x 100


= 23 x 100

1871

=1,2%

3. Pelaksanaan Intervensi

Alokasi sumber daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

intervensi, yaitu :

a. Man (Manusia)

Man (Manusia) menunjuk pada sumber daya manusia yang

dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia

adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan

dan manusia yang melakukan proses untuk mencapai tujuan.

Adapun sumber daya yang dibutuhkan dalam kegiatan

intervensi, yaitu :

1) Penaggung jawab : Direktur RSU Dr. Suyudi

2) Pelaksana : Seluruh

karyawan RSU Dr. Suyudi

3) Rumah Sakit Umum Dr.Suyudi

Paciran

b. Money (Biaya/uang) merupakan salah satu unsur yang tidak

dapat di abaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur

nilai. Besar kecilnya hasil kegiatan apapun dkkur dari jumlah

uang. Dalam pembangunan dan pengembangan rumah sakit

masih banyak memerlukan biaya dan pembiayaan setiap

program kerja yang akan dilaksanakan rumah sakit, misalnya

promosi kesehatan ke masyarakat dan bakti sosial dalam

bentuk pengobatan gratis.


18

c. Methode (metode)

Metode adalah tata cara kerja yang memperlancar cara kerja

yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah

metode dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja

suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-

pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia

dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha.

Adapun metode yang dilakukan untuk mendukung pelaksanaan

sistem yaitu :

1) Kerja sama untuk mewujudkan derajat kesehatan

masyarakat

2) Perencanaan program kerja

3) Merencanakan strategi yang akan dilakukan

4) Sosialisasi protap dan peningkatan kesadaran akan

pentingnya pelayanan kesehatan

d. Material(Bahan)

Material terdiri dari bahan setengah jadi dan bahan jadi,

material atau bahan merupakan salah satu pendukung usaha

tersebut disamping faktor sumber daya manusia.

Adapun bahan Material yang di butuhkan , yaitu:

1) Kebutuhan pembangunan rumah sakit

2) Peralatan medis yg lengkap

3) Perangkat kompiuter

4) Kebutuhan dasar rumah sakit

1.1.5 Ringkasan Hambatan

Hambatan-hambatan yang terjadi dalam pencapaian kinerja

rumah sakit adalah:

1. pengumpulan data pelaporan yang dilakukan oleh tiap unit

mengalami keterlambatan karena Beberapa satuan unit kerja


19

masih menggunakan sistem manual dalam mengolah data,

sehingga membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan

sistem komputer.

2. SIMRS Rumah Sakit belum optimal

SIMRS (Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit)

masih belum optimal, pengolahan data base dari bagian

pendaftaran kerawat inap, rawat jalan ataupun ke unit kerja yang

lain masih belum sempurna, hal ini sangat menghambat petugas

tiap unit kerja dalam pengolahan data informasi pelaporan

rumah sakit.

3. sistem komputer jaringan (LAN) kadang mengalami gangguan,

sehingga proses pendaftaran dan pengolahan data data

terhambat.

4. sistem kerja klaim asuransi kurang tertata sehingga waktu yang

diperlukan lebih lama.

5. dokter kurang disiplin untuk melengkapi berkas rekam medis

baik rawat jalan maupun rawat inap.

1.1.6 Ringkasan Solusi

1. salah satu upaya yang dapat dilakukan pihak rumah sakit untuk

meningkatkan kinerjanya adalah dengan memperbaiki kualitas

pelayanan yang diberikan kepada para pasiennya. Ketidakpuasan

pasien tidak dapat dibiarkan berlanjut terus karena pada masa

datang dapat menurunkan minat pasien untuk memiliki rawat

inap di rumah sakit tersebut. Secara internal, perbaikan terhadap

kualitas pelayanan ini dapat dilakukan dengan memperbaiki atau

meningkatkan perilaku pelayanan para karyawan rumah sakit,

khususnya para karyawan yang berhubungan langsung dengan

penanganan rawat inap pasien.


20

2. Perbaikan SIMRS Rumah sakit

Perbaikan SIRS Rumah sakit sehingga data yang

dijadikan informasi kesehatan bisa lebih akurat,peningkatan

kualitas Sistem Informasi Rumah Sakit sangat penting karena

untuk mepermudah memberikan pelayanan kesehatan dengan

sistem informasi yang cepat, tepat dan akurat.

3. meningkatkan komuniksi dan koordinasi terhadap satuan unit

kerja terkait.

4. melakukan follow up terhadap satuan unit kerja yang laporanya

terlambat baik melalui lisan maupun dinas.

I.2 VISI, MISI, MOTTO

Visi

Menyehatkan Masyarakat dan Memasyarakatkan Kesehatan

Misi

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

2. Menjadi tempat masyarakat untuk konsultasi kesehatan\

3. Menjadi mitra pemerintah dalam memberikan pelayanan Promotif,

Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif

4. Menjadi Rumah sakit yang mampu Menjalakan pengobatan sesuai

prosedur, berkualitas dan dapat terjangkau oleh semua kalangan

masyarakat

5. Menjadi rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan medis dasar

yang terjangkau

Motto : '' Kami Ada Untuk Anda"

I.3 TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Tujuan


21

1. Meningkatkan kualitas pelayanan dalam rangka mencapai standart rumah

sakit yang berkelas

2. meningkatkan perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan dengan

indikator

3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan

penelitian

4. Meningkatkan kualitas pelayanan penunjang medik

5. Mewujudkan pelayanan kesehatan secara paripurana, Promotif, Preventif,

Kuratif, dan Rehabilitatif.

Sasaran Strategi

1. Meningkatkan kualitas pelayanan dalam rangka mencapai standart rumah

sakit yang berkelas

a) Meningkatkan kualitas pelayanan untuk mencapai standar rumah

sakit yang efisien.

b) Melaksanakan pekerjaan dalam tim yang professional, dinamis,

inovatif, berdedikasi tinggi dan terpercaya

c) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yg profesional dalam

pelayanan dengan fasilitas yang telah tersedia, sehingga mampu

meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan

d) Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan harmonis

e) Meningkatkan kualitas pemeliharaan sarana prasarana rumah sakit

2. meningkatkan perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan dengan indikator:

a) Meningkatkan kualitas perbaikan dan peningkatan pelaksanaa

kegiatan penilaian mutu

b) Meningkatkan kualitas kegiatan akreditasi dan sertifikasi

c) Meningkatkan index kepuasan pasien

6. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan

pendidikan, pelatihan dan penelitian

a) Mengadakan training untuk tenaga medis guna update pengetahuan


22

b) Meperdayakan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang medik

maupun paramedik.

c) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan dan pelatihan tenaga

rumah sakit

7. Meningkatkan kualitas pelayanan penunjang medik

a) meningkatkan kualitas pelayanan hasil pemeriksaan laboratorium

b) meningkatkan kualitas pelayanan hasil pemeriksaan radiologi

c) meningkatkan kualitas kegiatan pelayanan kefarmasian

d) meningkatkan kualitas rekam medik dan data rekam medik

e) meningkatkan kualitas penyusunan evaluasi dan pelaporan

8. Mewujudkan pelayanan kesehatan secara

paripurana, Promotif, Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif.

a) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

b) Melakukan tindakan promosi terkait dengan tingkat pelayanan terbaru

kepada seluruh warga terutama wilayah kecamatan paciran dan sekitarnya

c) Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan masyarakat dalam

bidang kesehatan

d) Memberikan pelayanan kesehatan terpadu sesuai kebutuhan pasien dan

keluarga


23

BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Umum Dr. Suyudi adalah rumah sakit swasta yang

secara hukum berada di bawah PT.Permata Hati Lamongan.

Identitas Rumah Sakit adalah sebagai berikut:

1. Nama Instansi/Rumah Sakit

Rumah Sakit Umum Dr. Suyudi Paciran

2. Alamat /Telepon/Fax/Email/Website

Alamat :Jalan Raya Deandles Paciran Desa Penanjan Kecamatan

Paciran Kabupaten Lamongan

Tlp/Fax : (0322) 661412/ 661412 / 081330758300

Email/Websit : [email protected]

3. Status Kepemilikan

Status Kepemilikan : Perorangan

Pemilik : dr. Denny Vianto, Sp.PD

4. Nama Direktur

dr. Asmani Sumarno, Sp.B

5. Kelas/Tipe Rumah Sakit

Rumah Sakit Swasta Tipe D

6. Nomor Registrasi RS

0204R004

7. Ijin Operasional : No.445/368/Kep/413.215/2012

Ijin prinsip : No 650/368/413.215/2012

IMB : No 183/669/Kep/413.215/2012

HO : No 503/556/Kep/413.215/2012

8. Masa berlaku

27 November 2014

9. Luas Lahan

2.018 m²


24

mailto:[email protected]

10. Luas Bangunan

1.600m²(sedang dalam keadaan membangun)

11. Kapasitas Tempat Tidur Rumah Sakit

TT Jumlah2013 2014

VIP 2 2Kelas I 2 5Kelas II 10 10Kelas III 16 23Lain lain…….Total 30 40

12. Ambulance Rumah Sakit

Jenis

Ambulance Jumlah Kondisi

Ambulance

Transportasi

1 Baik

Anbulance

Gawat Darurat

1 Baik

Total 2 Baik

13. Standart Kualitas Playanan

a. Akreditasi

1) Pertahapan

Pertahapan I: Akreditasi 5 pelayanan atau akreditasi tingkat

dasar, meliputi: Administrasi manajemen, pelayanan medik,

rawat darurat, keperawatan dan Rekam medik

Pertahapan II: Akreditasi 12 pelayanan atau akreditasi tingkat

lanjut, meliputi: Administrasi Manajemen, pelayanan medik,

Rawat Darurat, Keperawatan, Rekam medik, Kamar Operasi,

Laboratorium, Radiologi, Farmasi

2) Status : Akreditasi penuh


25

14. Jenis Pelayanan

No Pelayanan AdaTidak Ada

Keterangan

A Pelayanan Medik Umum1 Pelayanan medik dasar √ 2 Pelayanan medik gigi mulut √ 3 Pelayanan KIA/KB √B Pelayanan Gawat Darurat1 24 Jam & 7 hari seminggu √ C Pelayanan Medik Dasar 1 Penyakit Dalam √ 2 Kesehatan Anak √ 3 Bedah √ 4 Obstetri & Ginekologi √

D Pelayanan Spesialis Penunjang Medik1 Radiologi √ 2 Patologi Klinik √3 Anestesiologi √ 4 Rehabilitasi Medik √5 Patologi Anatomi √E Pelayanan Medik Spesialis lain1 Mata √ 2 Telinga Hidup Tenggorokan √ 3 Syaraf √ 4 Jantung dan Pembuluh Darah √ 5 Kulit dan Kelamin √6 Kedokteran Jiwa √7 Paru √8 Orthopedi √ 9 Urologi √ 10 Bedah Syaraf √11 Bedah Plastik √12 Kedokteran Forensik √F Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut1 Bedah Mulut √2 Konservasi/Endodonsi √


26

3 Orthodonti √4 Periodonti √5 Prosthodonti √6 Pedodonsi √7 Penyakit Mulut √G Pelayanan Medik Subspesialis 1 Bedah √2 Penyakit Dalam √3 Kesehatan Anak √4 Obstetri & Ginekologi √5 Mata √6 Telinga Hidup Tenggorokan √7 Syaraf √8 Jantung dan Pembuluh Darah √9 Kulit dan Kelamin √10 Jiwa √ 11 Paru √12 Orthopedi √13 Gigi Mulut √

HPelayanan keperawatan dan kebidanan

1 Asuhan keperawatan √ 2 Asuhan kebidanan √ I Pelayanan penunjang medis 1 Perawatan Intensif √ 2 Pelayanan darah √ 3 Gizi √ 4 Farmasi √ 5 Sterilisasi Instrumen √ 6 Rekam medik √ 7 Laboratorium √J Pelayanan penunjang non klinik1 Laundry/linen √ 2 Jasa Boga/Dapur √

3Teknik dan pemeliharaan fasilitas √

4 Pengelolaan limbah √ 5 Gudang √6 Ambulance √7 Komunikasi √8 Kamar Jenazah √9 Pemadam Kebakaran √


27

10 Pengelolaan Gas Medik √11 Penampungan Air Bersih √K Pelayanan Khusus1. Akupuntur √2 Hiperbarik √3 Herbal/Jamu √4 Ultra Sonygrafi √5 EKG Jantung √6 Operasi √7 Persalinan normal/SC √8 HCU √9 Home Care √

Uraian Jenis Pelayanan

1. Pelayanan Rawat Inap

a. VIP

1) Baiturrahman I

2) Baiturrahman I

3) Jabal Rahma I

4) Jabal Rahma II

5) Jabal Rahma III

b. Kelas I

1) Namiroh I

2) Namiroh II

3) Aqso I

4) Aqso II

c. Kelas II

1) Qubah 2B

2) Qubah 2C

d. Kelas III

1) Qiblatain


28

2) An-Nur

3) Al Azhar

4) At- Taqwa

1. Pelayanan Rawat Darurat

- IGD 24 jam

- Ambulance

- Kamar Operasi (Bedah, Obstetri).

- VK

- Laboratorium, Radiologi

- Ruang Triage.

- Ruang Tindakan (Trauma & Non Trauma)

- Ruang Observasi.

2. Pelayanan HCU

3. Pelayanan Rawata Jalan (Poliklinik)- Poli Umum- Poli Penyakit Dalam

- Poli Anak

- Poli Paru

- Poli Saraf

- Poli Bedah

- Poli Jantung

- Poli THT

- Poli Mata

- Poli Kandungan

- Poli Gigi & Mulut

- Poli Radiologi

- Poli Orthopedi

4. Pelayanan Spesialais

- Spesialis Penyakit Dalam

- Spesialis Penyakit Jantung

- Spesialis Penyakit Paru


29

- Spesialis Bedah Umum

- Spesialis Bedah Urologi

- Spesialis Penyakit Anak

- Spesialis Kandungan & Kebidanan

- Spesialis Penyakit Syaraf

- Spesialis Penyakit THT

- Spesialis Penyakit Mata

- Spesialis Penyakit Gigi dan Mulut

- Spesialis Radiologi

- Spesialis Orthopedi

5. Pelayanan Penunjang

- Laboratorium

- USG

- EKG

- Radiologi(Rontgen)

- Instalasi Farmasi / Apotik

- Instalasi Pengolahan Limbah Cair dan Limbah Padat

- Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPS)

- Ambulace Rumah Sakit

- Ambulance Transportasi = 1

- Ambulance Gawat Darurat = 1

15. Layanan Unggulan RS

Poli Spesialis Jantung

Poli Spesialis Saraf

Poli Spesialis Paru

Poli Spesialis Mata


30

Poli Spesialis THT

Pelayanan Bedah Urologi

Pelayanan Bedah Orthopedi

Pelayanan Operasi Section Caesar (SC)

Pelayanan Paket Operasi (Biaya paketan)

16. Peralatan Canggih yang dimiliki


No Peralatan Jumlah (unit)

1 DSA -2 MRI -3 CT Scanner -4 Fluoroskopi -5 Endoscopy -6 USG 3 D 17 Hemodialisa -8 Linac -9 Mammography X-ray 110 Cateterization lab -11 Telegama cobalt-60 -12 Hiperbaric chamber -

31

17. Struktur Organisasi


Direktur Utama

Bidang penunjang medis

Wakil Direktur Pelayanan

Bidang pelayanan medis

Bidang Keperawatan

Bagian keuanganBagian Umum

Wakil Direktur keuangan

Rekam Medis

Sub Bag Kepegawaian

Laboratorium

Sub Bag Hukum

RadiologiSub Bag Bendahara

Farmasi

Ins Gizi

Sub Bag Rumah tangga & perlengkapan

Bag.Rawat Inap Bag. Rawat Jalan

Sub Bag Akt & Verifikasi

Sanitasi & Laundry

Pelayanan&pengendalian mutu

Sub Bag Perenc. Anggaran

Inst Gawat Darurat

32

18. Susunan Pejabat Rumah Sakit

1. Direktur : dr, Asmani Sumarno, Sp.B

2. Wakil Direktur Pelayanan : dr. Wigit Wibisono

3. Kepala Bidang Keperawatan : Sunarji

4. Kabag. pelayanan Rawat Inap : Ernawati, Amd, Kep

5. Kabag. Pelayanan Rawata Jalan : Marlina NIS, Amd, Keb

6. Kabag. Pelayanan Gawat Darurat : Abdul Rochim, Amd, Kep

7. Kabag. Pelayanan Bedah Central : Wahyu Andi S, Amd, Kep

8. Kabag. Rekam Medik : Diah Ekawati, SKM

9. Kabag. Radiologi : Farikhatun Najah, Amd. Rad

10. Kabag. Laboratorium : Zahrotun Nihayah, AMAK

11. Kabag. Kebidanan : Dian Fatmawati, Amd. Keb

12. Kabag. Farmasi : Kristina Manda, S.Farm, Apt

13. Kabag. Gizi : Iin Maf’ula, Amd.Gz

14. Kabag. Keuangan : Setyo Adi, SE, MM

15. Kasubag. Keuangan : Magda Hanum, S.Sos

16. Kabag. Umum : Wahyudiono, S.Kom

19. Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

a. Sudah Penetapan dengan SK Bupati/Walikota/Gubernur

Nomor :....................tanggal....................

Status BLUD (Penuh / bertahap ) * coret salah satu

b. Belum penetapan (menunggu SK Kepala Daerah/proses

pendampingan/sama sekali belum) * coret salah satu

20. Prestasi Rumah Sakit

32


Jumlah Kunjungan pasien IGD berdasarkan jenis kelamin

150155160165170175180185190195200

laki-laki perempuan

laki-laki

perempuan

-

21. Tingkat Efektifitas Pengelolaan Rumah Sakit

21.1 IGD (Intalasi Gawat Darurat)

Tabel. 2.1

Jumlah Kunjungan pasien IGD berdasarkan jenis kelamin

Analisa tren jumlah kunjungan IGD pada tahun 2013 dengan tahun 2014 adalah

- untuk tren kunjungan dengan jenis kelamin laki-laki cenderung meningkat dari

tahun 2013 ke tahun 2014 dari jumlah kunjungan pada tahun 2013 166 pasien dan

tahun 2014 meningkat mencapai 1154 pasien.

33


No Uraian

Tahun

2013 2014Laki-laki

Perempuan

∑LK Pr

∑

1. Jumlah Kunjungan IGD

166 193 359 1154 1816 2970

- Tren kunjungan dengan jenis kelamin perempuan juga mengalami peningkatan,

dari tahun 2013 jumlah kunjungan 193 pasien kemudian pada tahun 2014

meningkat menjadi 1816 pasien.

- Tren kunjungan jumlah pasien IGD cenderung meningkat dibandingkan pada

tahun sebelumnya.

34


Jumlah kunjungan pasien rawat jalan berdasarkan kunjungan baru-lama

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

baru lama

laki-laki

prempuan

Jumlah kunjungan pasien rawat jalan berdasarkan kunjungan baru-lama

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

baru lama

laki-laki

prempuan

-

21.2 Rawat Jalan

Analisa tren kunjungan pasien rawat jalan pada tahun 2013 sampai tahun 2014 adalah:tren kunjungan pasien baru jenis kelamin laki-laki cenderung fluktuatif, yaitu pada tahun 2013 naik dengan jumlah 1170 sedangkan pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 1000 kunjungan pasaien. sedangkan kunjungan baru dengan jenis kelamin perempuan cenderung mengalami kenaikan, yaitu pada tahun 2013 891 kunjungan dan pada tahun 2014 menjadi 2207 kunjungan.

35


No Uraian

Tahun

2013 2014

L P ∑ L P ∑

1. Kunjungan pasien baru 1170 891 2061 1000 2207 3207

2. Kunjungan pasien lama 748 999 1747 1050 3500 4.550

Total 3808 7006

kunjungan pasien lama dengan jenis kelamin laki-laki cenderung mengalami kenaikan yaitu pada tahun 2013 dengan 748 kunjungan sedangkan pada tahun 2014 menjadi 1050 kunjungan. untuk pasien jenis kelamin perempuan cenderung mengalami kenaikan pada tahun 2013 dengan 999 kunjungan dan pada tahun 2014 naik menjadi 3500 pasien. Total tren kunjungan pada tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami kenaikan dengan total pada tahun 2013 adalah 3808 dan tahun 2014 adalah 7006 kunjungan.

21.3 Rawat Inap

Analisa:

- Tren jumlah pasien masuk pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 yaitu

meningkat, dari tahun 2013 pasien masuk dengan jumlah 742 dan pada

tahun 2014 meningkat menjadi 1874 pasien masuk.

- pada tahun 2014 jumlah pasien keluar hidup mengalami peningkatan

menjadi 1815 dari tahun 2013 dengan jumlah 713 pasien.

36


No Uraian

Jumlah

2013 2014

1 Tempat Tidur 30 40

2 Pasien Masuk 742 1874

3 Pasien Keluar hidup 713 1815

4 Pasien Meninggal <48 jam 5 7

5 Pasien meninggal > 48 jam 15 49

6 Pasien Keluar Meninggal 20 56

7 Pasien Keluar hidup & mati 733 1871

8 Lama dirawat 4457 12492

9 Hari perawatan 5199 10799

- jumlah pasien keluar mati mengalami peningkatan, yaitu dari tahun 2013

dengan jumlah pasien keluar mati adalah 20 dan pada tahun 2014 menjadi

56 pasien.

22. Tingkat Efisiensi dan Mutu Pengelolaan Rumah Sakit

a. Bed Occupancy Rate (BOR) yaitu prosentase pemakaian tempat tidur pada satu

satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat

pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Adapun penghitungna BOR RSU Dr. Suyudi

paciran adalah sebgai berikut :

BOR : Jumlah hari perawatan x 100

Jumlah TT x Jumlah hari dalam satu periode

10799 x100

40 x 360

10799 x100

14400

= 74,99%

Nilai parameter BOR yang ideal anatara 70-80 %

Rata-rata Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit Umum Dr. Suyudi Paciran

mencapai 74,99%. Nilai BOR ini sudah memenuhi nilai standart BOR yang yaitu antara

70 – 80 %.

b.Turn Over Internal (TOI) yaitu rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati

dari telah diisi saat terisi berikutnya. Indikator ini juga memberikan gambaran tingkat

efisiensi penggunaan tempat tidur

Adapun penghitunan TOI seperti berikut :

(Jumlah TT x periode) - Hari Perawatan

Jumlah pasien keluar (Hidup+ Mati)

(40x360) - 10799

37


733

= 14400 - 10799

1871

= 3601

1871

= 1,92 hari

Idealnya tempat tidur kosong/ tidak terisi lagi ada pada kisaran 1-3 hari,

Sedangkan hasil penghitungan TOI yang diperoleh adalah 1,92 berarti rata-rata 1 hari

tempat tidur tidak ditempati lagi setelah pasien pulang.

c. Bed Turn Over (BTO) yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode,

berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu (biasanya dalam periode satu

tahun)


Jumlah TT

= 1871

40

= 46,7 kali

Ideal dalam satu tahun, 1 (satu) tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali, dan

pada tahun 2014 pemakaian tempat tidur pada satu perode adalah rata-rata 46 kali

tempat tidur dipakai dalam satuan waktu.

d. Average Length On Stay (ALOS) yaitu rata-rata lama dirawat seorang pasien.

Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat

memberikan gambaran mutu pelayanan. Apabila diterapkan pada diagnosis tertentu

dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih lanjut.

Jumlah lama dirawat


= 12492

1871

38


= 6,68 hari

Secara umum nilai ALOS yang ideal antara 6-9 hari, pada

penghitungan rata-rata lama dirawat pasien di RSU Dr. Suyudi adalah 6 hari,

hal ini sudah sesuai dengan nilai ideal ALOS.

e. Grosss Death Rate (GDR) yaitu angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita

keluar. Dihitung keseluruahan dan ada perhitungan berdasarkan jenis kelamin.

Jumlah pasien mati seluruhnya x 100


= 56 x 100

1871

= 2,9 %

GDR Laki-laki Jumlah pasien mati seluruhnya x 100


= 29 x 100

1871

= 1,5%

GDR perempuan Jumlah pasien mati seluruhnya x 100


= 27 x 100

1871

= 1,4 %

f. Net Death Rate (NDR) yaitu angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk

pelayan dirumah sakit. Dihitung keseluruhan dan ada perhitungan berdasarkan

jenis kelamin.

Jumlah pasien mati > 48 jam dirawat x 100

39



= 49 x 100

1871

=2,6%

NDR Laki-laki Jumlah pasien mati > 48 jam dirawat x 100


= 26 x 100

1871

= 1,4%

NDR Perempuan Jumlah pasien mati > 48 jam dirawat x 100


= 23 x 100

1871

=1,2%

Tabel efisiensi dan mutu pengelolaan rumah sakit

40


No UraianTahun2013

Tahun 2014

Rerata Standar

1. BOR perinatologi - - -60-85%BOR RS (termasuk

BOR perinatologi)48,13 74,99 61,56

2. TOI 7,6 1,9 4,7 1-3 hari3. BTO 24,4 46,8 35,6 40-50 kali4. ALOS 6,08 6,7 14,8 6-9 hari5. GDR 7,72 2,9 6,4

≤ 45permil

a. Laki 3,08 1,5 2,3b. Perempuan 2,28 1,4 1,8

6. NDR 2,04 2,6 2,3<25

permila. Laki 2,16 1,4 1,8b.Perempuan 1,82 1,2 1.5

Analisa :

Tren BOR Rumah Sakit dari tahun 2013 ke

tahun 2014 mengalami kenaikan, nilai BOR

pada tahun 2013 adalah 48% sedangkan

nilai standar ideal BOR adalah 60-85 %.

sedangkan pada tahun 2014 mengalami

kenaikan dfengan nilai BOR menjadi 74 %,

nilai BOR RS pada tahun 2014 termasuk

dalam nilai standart ideal.

jika dilihat dari nilai GDR dan NDR baik laki-laki maupun perempuan dari table

diatas cenderung mengalami penurunan, dari tahun 2013 niali GDR laki-laki

3,08‰ dan perempuan 2,28‰ dengan total nilai GDR 7,72‰. sedangkan pada

tahun 2014 nilai GDR cenderung turun dengan total 2,9 ‰ , maka pencapaian nilai

sesuai dengan standart yang ditentukan, hal ini terjadi karena jumlah pasien belum

terlalu banyak sehingga perawatan yang dilakukan terhadap pasien bias optimal,

dan Rumah sakit suyudi ajuga merupakan rumah sakit tipe D sehingga jika ada

pasien dengan kondisi yang sudah tidak baik secepatnya harus merujuk ke Rumah

Sakit yang typenya lebih tinggi.

41


42


BAB III

GAMBARAN SARANA PRASARANA DAN KETENAGAAN

RUMAH SAKIT

III. 1 Gambaran kondisi Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

Rawat Jalan (Out Patient Departement)

a. Poli spesialis Anak

b. Poli spesialis Syaraf

c. Poli Spesialis Gigi

d. Poli spesialis THT

e. Poli spesialis Dalam

f. Poli Spesialis Mata

g. Poli Spesialis Paru

h. Poli Spesialis Bedah

i. Poli Orthopedi

j. UGD 24 Jam

Rawat Inap (In Patient Departement)

a. VIP

- Baiturrahman I

- Baiturrahman II

- Jabal Rahma I

- Jabal Rahma II

- Jabal Rahma III

b. Kelas I

- Namiroh I

- Namiroh II

43


c. Kelas II

- Qubah 2A

- Qubah 2B

- Qubah 2C

- Aqso I

- Aqso II

d. Kelas III

- Qiblatain

- An-Nur

- Al-Azhar

- At-Taqwa

e. Kamar Rawat Intensif HCU

f. Kamar Operasi

g. Kamar Bersalin (VK)

3. Pelayanan Penunjang Medis

a. USG

b. Radiologi

c. Laboratorium

d. EKG (Rekam Jantung)

e. Farmasi/Apotek

f. Rekam Medis

g. Konsul Gizi

h. Ambulance

44


1. Kondisi Sarana dan Prasarana

Tabel 3.1

Gambaran Kondisi sarana dan prasarana Rumah Sakit

NO JENIS SARANA PRASARANA

KONDISI

KETERANGANADATIDAK

ADASESUAI

STANDART

TDK SESUAI

STANDART

1 Bangunan/Ruang Gawat Darurat √

2 Bangunan/Ruang Rawat Jalan √

3 Bangunan/Ruang Rawat Inap √ √

4 Bangunan/Ruang Bedah/Kamar

Operasi √

5 Bangunan/Ruang Rawat Intensif √

6 Bangunan/Ruang Isolasi √

7 Bangunan/Ruang Radiologi √

8 Bangunan/Ruang Laboratorium

Klinik √

9 Bangunan/Ruang Farmasi √

10 Bangunan/Ruang Gizi √

11 Bangunan/Ruang Rehabilitasi

Medik √

12 Bangunan/Ruang Pemeliharaan

Sarana Prasarana √

13 Bangunan/Ruang Pengelolaan

Limbah √

14 Bangunan/Ruang Sterilisasi √

15 Bangunan/Ruang Laundry √

16 Bangunan/Ruang Pemulasaran

Jenazah √

17 Bangunan/Ruang Administrasi √

18 Bangunan/Ruang Gudang √

19 Bangunan/Ruang Sanitasi √

45


20 Bangunan/Ruang Dinas Asrama √

21 Ambulan

√

22 Ruang Komite Medis √

23 Ruang PKMRS √

24 Ruang Perpustakaan √

25 Ruang Jaga Ko Ass √

26 Ruang Pertemuan √

27 Bangunan/Ruang Diklat √

28 Ruang Diskusi √

29 Skill Lab dan Audio Visual √

30 Sistem Informasi Rumah Sakit √

31 Sistem Dokumentasi Medis

Pendidikan

√

32 Listrik/Genset √

33 Air √

34 Gas Medis √

35 Limbah Cair √

36 Limbah Padat √

37 Penanganan Kebakaran √

38 Perangkat Komunikasi (24 jam) √

39 Tempat Tidur √

46


III.2 Gambaran Kondisi Peralatan Rumah Sakit

Sesuai dengan buku pedoman peralatan kesehatan Rumah Sakit Sekretariat

Jendral Depkes tahun 2006, Kondisi peralatan Rumah Sakit Umum Dr. Suyudi

yang Sesuai Standart /tidak sesuai standart /tidak ada adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Gambaran Kondisi Peralatan Rumah Sakit

NO PELAYANAN

KONDISI PERALATAN KETERANGAN

SESUAI

STANDART

TDK SESUAI

STANDART

TIDAK ADA (Sebutkan

peralatan yang tidak

sesuai standar atau

tidak ada pada

masing-masing unit)

1 Pelayanan Obstetri

Gynecology

√

- -

2 Rawat Jalan √ - -

3 Kamar Bersalin √ - -

4 Gawat Darurat √ - -

5 Rawat Inap √ - -

6 Ruang Perinatologi - - √

7 Pelayanan Anak √ - -

8 Rawat Jalan √ - -

9 Rawat Inap √ - -

10 Pelayanan

Penyakit Dalam √ - -

Rawat Jalan √ - -

Rawat Inap √ - -

4 Pelayanan Jantung √ - -

47


& Pembuluh Darah

Rawat Jalan √ - -

Rawat Inap √ - -

5 Pelayanan Bedah √ - -

Rawat Jalan √ - -

Rawat Inap √ - -

Ruang

Operasi/Bedah √ - -

6 Pelayanan Mata √ - -

Rawat Jalan √ - -

Rawat Inap √ - -

Ruang Operasi

Mata √ - -

7 Pelayanan THT √ - -

Rawat Jalan √ - -

Rawat Inap √ - -

Ruang Operasi

THT √ - -

8 Pelayanan Kulit &

Kelamin - - √

Rawat Jalan - - √

Rawat Inap - - √

9 Pelayanan Gigi &

Mulut √ - -

Rawat Jalan √ - -

- -

10 Pelayanan Saraf √ - -

Rawat Jalan √ - -

Rawat Inap √ - -

48


11 Pelayanan Jiwa - - √

Rawat Jalan - - √

Rawat Inap - - √

12 Pelayanan Gawat

Darurat √ - -

13 Kamar Operasi

(Bedah Sentral) √ - -

14 Perawatan Intensif √ - -

15 Pelayanan

Keperawatan √ - -

16 Pelayanan Anestesi

dan Reanimasi √ - -

17 Pelayanan

Laboratorium √ - -

18 Pelayanan

Radiologi √ - -

19 Pelayanan

Rehabilitasi Medik - - -

20 Pelayanan

Keterapian Fisik - - √

21 Pelayanan Farmasi √ - -

22 Pelayanan Gizi √ - -

23 Pelayanan

Sterilisasi Sentral - √ -

24 Pelayanan Rekam

Medis √ - -

25 Pelayanan Loundry √ - -

26 Pengadaan Air √ - -

27 Listrik √ - -

28 Pemeliharaan √ - - 49


Sarana

29 Pemulasaraan

Jenazah √ - -

30 Telekomunikasi √ - -

31 Pengelolaan

Limbah √ - -

32 Transportasi √ - -

III.3 Analisa Sarana dan Peralatan Rumah Sakit

3.3.1 kelengkapan peralatan

jumlah peralatan yang ada per unit pelayanan di RS x 100%

jumlah peralatan yang harusnya ada sesuai standar

92 x 100 % = 92 %

100

3.3.2 Kelayakan peralatan

jumlah peralatan yang mempunyai sertifikat kalibrasi x 100%

jumlah peralatan yang wajib di kalibrasi

70 x 100% = 87%

80

jumlah peralatan yang kondisinya baik dan berfungsi x 100%

jumlah peralatan yang ada

80 x 100% = 80%

100

Analisa :

Pencapaian jumlah peralatan yang wajib dikalibrasi dan jumlah peralatan

yang kondisi dan masih berfungsi baik belum 100%, hal ini disebabkan oleh

jumlah peralatan tidak sebanding dengan jumlah petugas pelaksanaan.

3.4 Gambaran Ketenagaan Rumah Sakit Umum Dr.Suyudi Paciran

Lamongan Tahun 2013

Tabel 3.3

50


Gambaran Ketenagaan Rumah Sakit Umum Dr.Suyudi Paciran

No. Jenis Ketenagaan

StandartJumlah

SDM

Status Ketenagaan

Kelas A/B/C/D Tetap/PNSTidak

tetap/Kontrak

A. Tenaga Medik Dasar

1. Dokter Umum

2. Dokter Gigi

B. Tenaga Medik Spesialis Dasar

1. Dokter Spesialis Bedah

Dokter Sub Spesialis Bedah ........

Dokter Sub Spesialis Bedah ........

2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Dokter Sub Spesialis ........


3. Dokter Spesialis Anak



4. Dokter Spesialis Obgyn



C. Tenaga Spesialis Penunjang Medik

1. Dokter Spesialis Anestesiologi



2. Dokter Spesialis Radiologi



3. Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik



4. Dokter Spesialis Patologi Klinik



51


5. Dokter Spesialis Patologi Anatomi



D. Tenaga Medik Spesialis Lain

1. Dokter Spesialis Mata



2. Dokter Spesialis THT



3. Dokter Spesialis Syaraf



4.

Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh

Darah



5. Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin



6. Dokter Spesialis Jiwa



7. Dokter Spesialis Paru



8. Dokter Spesialis Orthopedik



9. Dokter Spesialis Urologi



10. Dokter Spesialis Bedah Syaraf



52


11. Dokter Spesialis Bedah Plastik



12. Dokter Spesialis Forensik



E. Tenaga Medik Spesialis Gigi Mulut

1. Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut



2.

Dokter Gigi Spesialis

Konservasi/Endodonsi



3. Dokter Gigi Spesialis Periodonti



4. Dokter Gigi Spesialis Orthodonti



5. Dokter Gigi Spesialis Prosthodonti



6. Dokter Gigi Spesialis Pedodonsi



7. Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut



F.

Tenaga Paramedis dan Tenaga Kesehatan

Lain

1. SPK

D1 Perawat

D3 Perawat

S1 Perawat

53


S2 Perawat

2. D3 Bidan

S1 Bidan

Apoteker

3. D1 Gizi

D3 Gizi

S1 Gizi

4. D3 Anestesi

5. D3 Rekam Medik

6. D3 Teknik Lingkungan

7. D3 Teknik Medik

8. D3 Farmasi

9. D3 Analis Kesehatan

10. D3 Radiologi

11. D3 Fisioterapi

H. Tenaga Non Medis &Lainnya

1 Sarjana Kesehatan Masyarakat

2 Sarjana Psikologi

3 .....................................(sebutkan)

Total Keseluruhan

Berdasarkan Permenkes No. 340/Menkes/PER/III/2010

Sesuai dengan Permenkes No.340/Menkes/PER/III/2010 sesuai dengan

kelas rumah sakit. Maka Rumah Sakit Umum Dr. Suyudi merupakan

rumah sakit tipe D . Standart ketenagaan dapat dilihat dari jumlah TT,

untuk kelas D ≥ 50,

Jumlah tenaga RS x 100%

Jumlah tenaga yang harus ada

? x 100%

?

= ? %

54


No.Kebutuhan Tenaga RS

(Sebutkan Jenis)

Rencana Pemenuhan

Kebutuhan Tenaga

Pada Tahun (n+1)

Upaya Pemenuhan

(Misal MOU,Pendidikan

lanjutan)

1 Tenaga Medis

2Tenaga Paramedis dan

Tenaga Kesehatan Lain

3 Tenaga Non Medis

Jumlah

III.7. Gambaran Pelatihan-Pelatihan Tenaga Medis, Paramedis dan Non Paramedis Rumah Sakit……………

No. Jenis Ketenagaan Jumlah Pelatihan yang telah diikutiA. UGD

1 Perawat 3 PPGD,BTCLS,EKG,BCLS,ATLS,BLS2 Dokter 2 HIPERKES, ACLS,ATLS

B IRNA -BCLS,ATLS,BLS PPGD,BTCLS,EKG,ICU

C Instalasi Perinatologi - APN D Instalasi Farmasi - E Instalasi Radiologi - F Instalasi Bedah Sentra -

1strategi penggunaan ICD10&ICD9CMG Instalasi Rekam Medis

BAB IV 55


KINERJA KEUANGAN RUMAH SAKIT

IV.1. Perkembangan Pertumbuhan Pendapatan (Sales Growth Rate)

No Tahun

Formula =

Pendapatan tahun ini – pendapatan tahun sebelumnya x 100%

Pendapatan tahun sebelumnya

SGR (%)

1. n-2

2. n-1

3. n

Analisa Trend : ..............................................................................

IV.2. Laporan dan Perkembangan Cost Recovery :

No Uraian n-2 n-1 n

1. Pendapatan

(revenue)

2. Belanja

(cost)

3. Cost

Recovery

(%)

56


Analisa Trend : ..............................................................................

IV.3. Rasio Keuangan

No Rasio Keuangan Tahun

n-2 (%) n-1 (%) n (%)

1 Current Ratio

2 Quick Ratio

3 Cash Ratio

4 Return on Invesment

5 Debt to Total Asset Ratio

6 Debt to Equity Ratio

IV.4. Analisa Rasio Keuangan

No Rasio Keuangan Analisa

Trend

(naik/ turun/ fluktuatif)

Kesimpulan

(baik/tidak baik)

1 Current Ratio

2 Quick Ratio

3 Cash Ratio

4 Return on Invesment

5 Debt to Total Asset Ratio

6 Debt to Equity Ratio

Analisa Rasio Keuangan: ..............................................................................

57


58


BAB V KINERJA PELAYANAN RUMAH SAKIT

V.1.A PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)

V.1 Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD)

V.1.a Trend Jumlah Kunjungan IGD

Tabel 5.1Jumlah Kunjungan IGD

No TahunJumlah Pasien

UmumBPJS Reliance SPM Total

PBI Non PBI1 2013 337 0 0 8 0 3452 2014 907 263 509 19 0 1698

P

Analisa

- Tren kenaikan jumlah pasien dari tahun 2013 s.d 2014

Pada tahun 2013 jumlah kunjungan Instalasi Gawat Darurat (IGD)

berdasarkan jenis pasien adalah pasien umum sejumlah 315 pasien,

pasien yang datang menggunakan asuransi Reliance sejumlah 8 pasien,

dan pasien Jamsostek sejumlah 22 pasien, sehinnga total kunjungan

59


grafik

pasien IGD pada tahun 2013, sedangkan Pada tahun 2014 jumlah

kunjungan Instalasi Gawat Darurat (IGD) berdasarkan jenis pasien

adalah pasien mengalami peningkatan, yaitu pasien umum sejumlah 907

pasien, pasien yang datang menggunakan asuransi Reliance sejumlah 19

pasien, dan pasien BPJS PBI 263 pasien dan pasien BPJS Non PBI 509

pasien, sehingga total kunjungan pasien IGD pada tahun 2014 adalah

1698 pasien.

V.1.b Kemampuan menangani Life Saving pada tahun 2013

Tabel 5.2

Kemampuan menangani Life Saving pada tahun 2013

No BulanJumlah Kumulatif Pasien

yg mendapatkan life safing

jum.seluruh pasien yg dtg ke IGD yg membutuhkan life

saving

%

1 Tribulan I 184 184 100

2 Tribulan II 446 446 100

3 Tribulan III 605 605 100

4 Tribulan IV 463 463 100

V.1.c Jumlah tenaga IGD

Tabel 5.3

Tenaga IGD

No Jenis Ketenagaan Jumlah Yg sdh dilatih Keteran

60


kegawatdaruratan

HIPERKES,PPGD,GELS,

ATLS, ACLS, BLS dll

gan

1 Dr. Spesialis 13 13 On call

2 D. Umum 6 6 On site

3 Perawat Kepala 1 1 On site

4 Perawat 4 4 On site

V.1.d Sepuluh Besar kasus/penyakit Instalasi Gawat Darurat Tabel 5.4

Sepluh Besar kasus/penyakit Instalasi Gawat Darurat

No

Kode ICD 10

Penyakit

10 Besar

Kasus/Penyakit

Jumlah

Kasus/Penyakit

% dari Total

Kasus/Penyakit

1 E14.- Diabetus Militus

2 R10.4 Colic Abdomen

3 R50.9 Febris

4 I10 Hipertensi

5 J45.9 Asma Bronkiale

6 I25.9 PJK

7 S....

Fraktur Anggota

Gerak lainnya

61


8 K30 Dyspepsi

9 I50.0 Heart Failur

10 K75.9 Hepatitis Acute

Total Kasus/Penyakit

V.1.e Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Instalasi Gawat Darurat

Tabel 5.5

Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Instalasi Gawat Darurat

No Indikator StandarHasi

Numerator

Hasil

DenominatorPencapaian

1Kemampuan menangani life saving anak dan

dewasa 100% 1698 1698 100%

2 Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam 720 jam 30 hari 24 jam

3Pemberi pelayanan kegawatdaruratan yang

bersertifikat yang masih berlaku100%

28 28 100%

4 Ketersediaan tim penanggulangan bencana satu tim Satu tim Satu tim Satu tim

5 Waktu tanggap pelayanan Dokter di Gawat ≤ 5 menit 2 menit 100 ≤ 2 menit

62


Darurat

terlayani

setelah

pasien datang

6 Kepuasan Pelanggan ≥ 70% 397 500 79%

7 Kematian pasien ≤ 24 jam

≤ dua per

seribu

(pindah ke

pelayanan

rawat inap

setelah 8 jam 3 1698 -

8Khusus untuk RS Jiwa Pasien dapat

ditenangkan dalam waktu ≤ 48 jam - - - -

9Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar

uang muka 100% 1698 1698 100%

V.1.f Permasalahan dan Pemecahan Masalah di Instalasi Gawat Darurat

Tabel 5.6

Permasalahan dan Pemecahan Masalah di Instalasi Gawat Darurat

63


No Permasalahan Pemecahan Masalah

1 Kurangnya alat Penambahan alat

2 Kurangnya tenaga SDM Penambahan SDM

3 Obat dan peralatan UGD belum tertata rapi

Membutuhkan ruang

estalase untuk

pemisahan antara

obat dan alat

V.1.B Kegiatan Rujukan IGD

Table 5.7

Kegiatan Rujukan IGD

NoJenis

Pelayanan

Cara datang pasien

Total

Pasien UGD

Tindak Lanjut Pelayanan Kematian di IGD

RujukanNon

Rujukan

Dirawat Dirujuk Pulang Setelah

ditangani

Sebelum

ditangani/dat

ang sudah

meninggal

Total

kematian

1 Bedah 227 428 655 612 27 12 2 2 4

2 Non Bedah 391 576 967 816 63 83 4 1 5

3 Kebidanan 2 3 5 4 0 1 0 0 0

5 Anak 21 50 71 37 4 29 1 0 1

Total 1698

Pada tahun 2014 jumlah kegiatan rujukan IGD adalah 1698 pasien, yang

terdiri dari jenis pelayanan bedah pasien rujukan 227 dan pasien non rujukan 428

pasien,kemudian tindak lanjut yang dirawat 612 pasien dirujuk 27 pasien dan

pulang 12 pasien sehingga total pasien adalah 655 pasien, untuk kasus pasien

bedah di IGD pada tahun 2014 yang meninggal setelah ditangani 2 dan sebelum

ditangani atau datang sudah meninggal 2 pasien. Pada Pelayanan non bedah

pasien rujukan 391 pasien non rujukan 576 pasien, kemudian yang dirawat 816

pasien dirujuk 63 pasien pulang 83 pasien dan pasien meninggal setelah ditangani

4 pasien, pasien meninggal sebelum ditangani/datang sudah meninggal 1 pasien,

jumlah pasien meninggal setelah ditangani lebih banyak karena pasien datang

dalam kondisi sudah buruk. Dan total jumlah pasien IGD non bedah adalah 576

pasien. Pada pelayanan kebidanan pasien rujukan 2 pasien non rujukan 3 pasien,

kemudian tindak lanjut pelayanan untuk dirawat 4 pasien dan dipulangkan 1

pasien sehingga jumlah total kasus kebidanan di UGD adalah 5 pasien, untuk

64


kasus pasien kandungan di IGD pada tahun 2014 tidak ada yang meninggal. Pada

pelayanan anak pasien rujukan 21 pasien non rujukan 50 pasien kemudian yang

dirawat 37 pasien, meninggal 1 pasien dan dirujuk 4 pasien sehingga jumlah total

adalah 71 pasien.

65


V.1.C KEGIATAN RUJUKAN

66


V.1.D REKAPITULASI SEPULUH BESAR KASUS RUJUKAN

No.Kasus

Rujukan

Rujukan Pasien

Rujukan Dari Bawah Dirujuk Ke Atas

Diterima dari

Puskesmas

Diterima dari

Fasilitas Kes lain

Diterima dr RS

Lain

Dikembalikan ke Pusk

Dikembalikan ke fasilitas

lain

Dikembalikan ke RS asal

Pasien Rujukan

Pasien Datan

g Sendir

i

Diterima

Kembali

1. DM 48 12 3 0 0 0 0 0 0

2. Stroke 41 8 2 0 0 0 0 0 0

3.Ulkus Peptikum 30 6 3 0 0 0 0 0 0

4. Hepatitis 27 10 0 0 0 0 0 0 0

5. TB Paru 25 11 2 0 0 0 0 0 0

6. Anemia 12 4 0 0 0 0 0 0 0

7. CHF 29 7 0 0 0 0 0 0 0

8. Melena 19 9 0 0 0 0 0 0 0

9. PPOK 15 5 0 0 0 0 0 0 0

10. CKD 12 3 1 0 0 0 0 0 0

Jumlah 258 75 11 0 0 0 0 0 0

V.2 PELAYANAN RAWAT JALAN

V.2.a Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Tabel 5.8

Jumlah Kunjungan Rawat Jalan

No Poli

Kunjungan

Lama Baru

Laki-laki Perempuan Total Laki-laki PerempuanTotal

Total

Keseluruhan

1 Bedah 296 217 513 162 52 214 727

2 Umum 415 243 658 158 307 465 1.123

3 Penyakit Dalam 754 730 1.484 881 1.106 1.987 3.471

5 Paru 28 29 57 38 36 74 131

6 Syaraf 0 0 0 0 0 0 0

7 Obgyn 0 240 240 0 150 150 390

8 Anak 62 57 119 81 98 179 298

9 Mata 42 29 71 31 70 101 172

10 THT 51 38 89 59 39 98 187

11 Jantung 79 90 169 60 93 153 322

12 Orthopedi 61 36 97 51 37 88 185

TOTAL 7006

67


Jumlah kunjungan pasien raswat jalan Rumah Sakit Umum Dr. Suyudi

pada tahun 2014 mencapai 7006 pasien. Jumlah kunjungan rawat jalan pada

poli Bedah adalah 727 pasien yang terdiri dari pasien lama laki-laki 296

pasien, perempuan 217 pasien dan pasien baru laki-laki 162 pasien

perempuan 52 pasien. Jumlah kunjungan rawat jalan pada poli umum adalah

927 pasien yang terdiri dari pasien lama laki-laki 202 pasien, perempuan 113

pasien dan pasien baru laki-laki 384 pasien perempuan 228 pasien. Jumlah

kunjungan rawat jalan pada poli penyakit dalam adalah 1596 pasien yang

terdiri dari pasien lama laki-laki 260 pasien, perempuan 614 pasien dan

pasien baru laki-laki 438 pasien perempuan 284 pasien. Jumlah kunjungan

rawat jalan pada poli Paru adalah 131 pasien yang terdiri dari pasien lama

laki-laki 28 pasien, perempuan 29 pasien dan pasien baru laki-laki 38 pasien

perempuan 36 pasien. Jumlah kunjungan rawat jalan pada poli

Kandungan/Obgyn adalah 390 pasien yang terdiri dari pasien lama 240

pasien dan pasien baru 150 pasien. Jumlah kunjungan rawat jalan pada poli

Anak adalah 298 pasien yang terdiri dari pasien lama laki-laki 62 pasien,

perempuan 57 pasien dan pasien baru laki-laki 81 pasien perempuan 98

pasien. Jumlah kunjungan rawat jalan pada poli Mata adalah 172 pasien yang

terdiri dari pasien lama laki-laki 42 pasien, perempuan 29 pasien dan pasien

baru laki-laki 31 pasien perempuan 70 pasien. Jumlah kunjungan rawat jalan

pada poli THT adalah 187 pasien yang terdiri dari pasien lama laki-laki 51

pasien, perempuan 38 pasien dan pasien baru laki-laki 59 pasien perempuan

39 pasien. Jumlah kunjungan rawat jalan pada poli Jantung adalah 322 pasien

yang terdiri dari pasien lama laki-laki 79 pasien, perempuan 90 pasien dan

pasien baru laki-laki 60 pasien perempuan 93 pasien. Pada tabel jumlah

kunjungan pasien rawat jalan diatas yang mempunyai jumlah kunjungan

pasien terbanyak adalah Poli Penyakit Dalam dengan jumlah 3.471 pada

tahun 2014

Tabel 5.9

Jumlah kunjungan pasien rawat jalan

68


Ddari tabel jumlah kunjungan diatas maka dapat dianalisis

jumlah presentase kunjungan poli rawat jalan adalah sebagai

berikut:

69


NoJenis

Pelayanan

2013 2014

Jumlah

KunjunganProsentase

Jumlah

KunjunganProsentase

1 Bedah 259 6,80% 727 10,4 %

2 Umum 927 24,34% 1.123 16%

3Penyakit

Dalam 159641,91%

3.47149,6%

4 Paru 133 3,49% 131 1,9%

5 Syaraf 96 2,52% - -

6 Obgyn 89 2,33% 390 5,6%

7 Anak 109 2,86% 298 4,2%

8 Mata 282 7,40% 172 2,4%

9 THT 72 1,89% 187 2,7%

10 Jantung 245 6,43% 185 4,6%

TOTAL 3808 100% 7006 322

Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan

41,9%

3,49%

3,52%

2,33%

2,86%

24,3%

6,80%

7,40%

1,89%

6,43%

Bedah

Umum

Penyakit Dalam

Paru

Syaraf

Obgyn

Anak

Mata

THT

Jantung

Grafik 5.1 Jumlah Presenrase kunjungan pasien rawat jalan

V.2.b Jumlah Kunjungan Pasien rawat jalan Berdasarkan Cara Pembayaran

Jumlah kunjungan pasien rawat jalan Berdasarkan Cara

Pembayaran di RSU Dr. Suyudi pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.3

Jumlah Kunjungan Pasien rawat jalan Berdasarkan Cara Pembayaran

Ket : - (Belum ada)

70


No

Jumlah Kunjungan Pasien

Poli Tunai

BPJS

TotalPBI

Non

PBI

1 Bedah 110 394 223 727

2

Penyakit

Dalam 408 2.022 1.041 3.471

3 Paru 82 18 31 131

4 Syaraf 0 0 0 0

5 Obgyn 15 170 205 390

a. Ibu Hamil 10 123 137 270

b. Nifas 5 53 62 120

6 Umum 1.123 0 0 1.123

7 Anak 98 87 113 298

8 Mata 62 47 63 172

9 THT 42 57 88 187

10 Jantung 68 117 137 322

11 Orthopedi 96 24 65 185

TOTAL 2.119 3.112 2.165 7.006

V.2.c Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan

Dari jumlah kunjungan pasien rawat jalan pada tahun 2013

adalah 3808 pasien maka ditemukan kasus 10 besar penyakit seperti

pada table berikut:

Tabel 5.4

Data 10 besar penyakit pasien rawat jalan

No

Kode ICD 10

Penyakit10 Besar Penyakit

Jumlah

Penyakit

% dari

Total

Kasus

1 I10 Hipertensi

2 E14,- Diabetes Militus

3 K29.7 Gastristis

4 A16.2 TB Paru

5 K75.9 Hepatitis

6 I25.9 PJK

7 R07.4 Chest Pain

8 M71.9 Myalgia

9 R06.0 Dyspneu

10 A01.0 Typhoid Fever

Total Kasus

Pada jumlah kunjungan pasien rawat jalan diatas 10 besar penyakit

rawat jalan adalah Gastristis akut, Diabitus Militus, Hipertensi, PJK,

Hepatitis, ISK, Colic Abdomen, ISPA, Myalgia, Chepalgia. Jumlah

kasus penyakit terbanyak adalah Gastristis Akut.

71


V.2.d Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Rawat jalan Tabel 5.5

Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Rawat jalan

No Indikator StandarHasi Numerator

Hasil


1 Dokter pemberi

pelayanan di Poliklinik

Spesialis

100% Dokter Spesialis

25 hari 25 hari 100 %

2 Ketersediaan Pelayanan

a. Klinik anak b.Klinik

Peny.Dalam c. Klinik

Kebidanan d.Klinik Bedah

Anak, P.Dalam,Mata

Semua ada

Anak, P.Dalam,Mata

Bedah, Kebidanan,THT Bedah, Kebidanan,THT

Paru,Saraf,Jantung Paru,Saraf,Jantung

3Ketersediaan pelayanan

di Rumah Sakit Jiwa - - - -

4 Jam buka pelayanan08.00 s/d 13.00 setiap hari

kerja kec Jumat:08.00-11.00

25 hari

25 hari

100 %

5

Waktu tunggu di rawat

jalan ≤ 60 menit 20 menit 50 pasien ≤ 20 menit

6 Kepuasan Pelanggan ≥ 90% 48 50 pasien 96%

7 a. Penegakan diagnosis

TB melalui pemeriksaan

mikroskop TB (untuk RS

yang telah

melaksanakan TB

DOTS) ≥ 60% - - -

b. Terlaksananya kegiatan

pencatatan dan pelaporan

TB di rumah sakit ≥60% - - -

Analisa:

1. pencapaian standart Dokter pemberi pelayanan di poliklinik spesialis adalah

100%, dengan hasil numerator jumlah hari buka klinik spesialis yang dilayani

oleh dokter spesialis dalam waktu satu bulan adalah 25 hari, dan hasil

Denominator jumlah seluruh hari buka klinik spesialis dalam satu bulan

adalah 25 hari.

2. Ketersediaan pelayanan adalah pelayanan rawat jalan spesialistik yang

dilaksanakan dirumah sakit, ketersediaan pelayanan rawat jalan untuk rumah

72


sakit disesuaikan dengan spesifikasi dari rumah sakit. Hasil Numerator

ketersediaan pelayanan atau jenis-jenis pelayanan rawat jalan spesialistik

yang ada adalah Klinik Anak, Penyakit Dalam, Mata, Bedah, Kebidanan,

THT, Paru, Saraf dan Jantung. Jadi hasil Denumeratornya adalah 0 karena

semua ada sesuai standart.

3. Ketersediaan pelayanan Rawat Jalan di Rumah Sakit Jiwa di RSU Dr.Suyudi

belum ada.

4. Jam buka pelayanan adalah jam dimulai pelayanan rawat jalan oleh tnaga

spesialis, jam buka 08.00 s.d 13.00 setiap hari kerja kecuali hari jumat,

sedangkan di RSU Dr. Suyudi jam buka pelayanan rata-rata jam 13.00 s.d

20.00 (rata-rata jam buka klinik sore).kecuali hari minggu dokter spesialis

libur. Maka hasil numerator jumlah hari pelayanan rawat jalan spesialistik

yang buka sesuai ketentuan dalam satu bulan adalah 25 hari. Dan hasil

Denumerator jumlah seluruh hari pelayanan rawat jalan spesialistik dalam

satu bulan adalah 25 hari, sehingga pencapaian standart dalam jam buka

pelayanan adalah 100%.

5. Waktu tunggu dirawat jalan adalah waktu tunggu yang diperlukan mulai

pasien mendaftar sampai dilayani oleh dokter spesialistik. Hasil Numerator

adalah jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang di survey

adalah 20 menit. Dan hasil Denomerator jumlah seluruh pasien rawat jalan

yang di Survey adalah 50 pasien.

6. Kepuasan pelanggan adalah pernyataan tentang presepsi pelanggan terhadap

pelayanan yang diberikan. Hasil Numerator kepuasan pelanggan adalah

jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien rawat jalan yang di survey

adalah 48 pasien yang menyatakan puas dari 50 pasien. Dan hasil

Denomerator adalah jumlah seluruh pasien rawat jalan yang di survey yaitu

50 pasien.

7. Penegakkan diagnosa TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB belum ada.

73


V.2.e Permasalahan dan Pemecahan Masalah di Rawat Jalan

Tabel 5.6

Permasalahan dan Pemecahan Masalah di Rawat Jalan


1 Jadwal dokter yang masih On Call

Komunikasi ke dokter agar

lebih tepat waktu dan

memberikan informasi yang

pasti mengenai jadwal poli

V. 3 PELAYANAN RAWAT INAP V.3.a Kegiatan Rawat Inap

Tabel 5.7Kegiatan Rawat Inap

No Jenis PelayananJml

Px

Pasien keluar

hidup Pasien Keluar Mati Jumlah

lama

dirawat

Jumlah

hari

rawat

Perincian total hari rawat

L P < 48

jam ≥ 48 jam VIP

Kelas I

Kelas

II

Kelas

III

L P L P

1 Penyakit Dalam 962 381 555 0 2 11 13 4.559 3.241 444 544 657 1.596

2 Bedah 296 133 162 0 0 1 0 1.074 773 150 100 188 335

3 Kesehatan Anak 114 65 47 0 0 1 1 660 773 26 66 0 149

4 Obsgyn 31 0 30 0 0 0 1 142 241 6 12 10 56

5 Syaraf 100 43 52 1 0 1 3 488 84 55 64 72 174

6 THT 14 5 8 0 0 0 1 48 365 0 6 9 8

7 Mata 0 0 0 0 0 0 0 0 23 0 0 0 0

8 Kardiologi 146 60 76 0 2 6 2 662 513 50 57 125 281

9 Paru – paru 122 61 55 0 0 4 2 513 298 23 26 104 145

10 Kusta 38 23 11 2 0 2 0 188 152 65 37 20 30

11 Umum 6 0 3 0 0 0 0 14 10 0 0 9 1

12 Isolasi 45 25 20 0 0 0 0 144 99 2 6 28 63

Total 1874 796 1.019 3 4 26 23 8.492 5.799 821 918 1.222

74


Data kegitan Rawat Inap pada tahun 2013 pada jenis pelayanan Penyakit

Dalam jumlah pasien adalah 365 pasien, Bedah 94 pasien, Kesehatan anak 78

pasien, Obstetri 19 pasien, Syaraf 4 pasien, THT tidak ada, Kardiologi 31 pasien,

paru-paru 8 pasien, kusta 1 pasien, umum 145 pasien, dan isolasi 4 pasien.

Dengan jumlah total pasien masuk adalah 742 pasien. Jumlah pasien Keluar

Hidup laki-laki adalah 319 pasien dan jumlah pasien keluar hidup perempuan

adalah 423 pasien. Jumlah pasien keluar mati <48 jam adalah 5 pasien terdiri dari

pasien laki-laki 3 dan pasien perempuan 2. Jumlah pasien mati >48 jam adalah 15

pasien yang terdiri dari 7 pasien laki-laki dan 8 pasien perempuan. Jumlah hari

lama pasien dirawat adalah 4457 dari 5199 Hari perawatan. Jumlah pasien yang

menempati kamar VIP adalah 1355 Pasien, kamar kelas I 1143 pasien, kamar

kelas II 941 pasien, dan kelas III 1760 pasien.

V.3.b Jumlah pasien Rawat Inap berdasarkan cara pembayaranTabel 5.8

pasien Rawat Inap berdasarkan cara pembayaranNo Jenis Pelayanan Jumlah Pasien Rawat Inap

Total

Umum Asuransi Jamkesmas Jamkesmasda Jamsostek SPM

askesAsuransi Lainnya

1Penyakit Dalam

355 - 10 - - - -

2Bedah

89 - - - - 5 -

3Kesehatan Anak

76 - 2 - - - -

4Obsgyn

17 - - - - 2 -

5Bedah Syaraf

- - - - - - -

6Syaraf

2 - 1 - - - 1

7Jiwa

- - - - - - -

8THT

0 - - - - - -

9Mata

2 - - - - - -

10Kulit &Kelamin

- - - - - - -

11Kardiologi 31

- - - - - -

12 Radioterapi 0 - - - - - - 13 Paru – paru 8 - - - - - - 14 Kusta 1 - - - - - - 15 Umum 145 - - - - - - 16 Rehabilitasi Medik - - - - - - -

75


17 Isolasi - - - - - - -

V.3 c Indikator Klinik Kegiatan Rawat Inap

Tabel 5.9

Indikator Klinik Kegiatan Rawat Inap

No Indikator Klinik Nilai1 Angka Dekubitus 02 Angka Infeksi Saluran Kencing 03 Angka Infeksi Luka Operasi 04 Angka Infeksi karena jarum infus 05 Lain-lain (Sebutkan) 0

Dari data indikator klinik kegiatan rawat inap diatas di Rumah

sakit umum dr. Suyudi belum pernah terjadi kasus angka dekubitus,angka

infeksi saluran kencing, angka infeksi luka operasi maupun angka infeksi

karena jarum infus

V.3.d Sepuluh Besar Penyakit Rawat Inap

Tabel 5.10

Sepuluh Besar Penyakit Rawat Inap

No

Kode ICD 10

Penyakit 10 Besar Penyakit Jumlah Kasus

% dari Total

Kasus

1 K29.7 Gastristis 50 6,73%

2 E14.9 Diabetes Militus 43 5,79%

3 R10.4 Colic Abdomen 42 5,66%

4 I10 Hipertensi 38 5,12%

5 A01.0 Thypoid 29 3,90%

6 R50.9 Febris 28 3,77%

7 R06.0 Dyspneu 24 3,23%

8 K75.9 Hepatitis 22 2,96%

9 125.9 PJK 20 2,69%

76


10 A09 GEA 20 2,69%

V.3.e. Diagnosis Kematian Rawat Inap

Tabel 5.11

Diagnosis Kematian Rawat Inap

NoKode

ICD 10 Jenis Penyakit

Jumlah

kasus

Jumlah

Kematian

NDR

(o/oo)

1 A41.9 Sepsis 28 2 7,1

2 I11.9 HHF 84 3 3,5

3 I51.9 DECOMP 52 2 5,7

4 K56.7 Ileus 30 2 6,6

5 I64 CVA 29 2 6,8

6 J44.9 PPOK 41 4 9,7

7

(M8170/3)

C22.0 Hepatoma 22 1 4,5

8 I95.9 Hipotensi 21 2 9,5

9 R06.0 Dyspnea 13 1 7,6

10 A35 Tetanus 4 1 25

Total 324 20 86

V.3.f. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kegiatan Rawat Inap

Tabel 5.12

Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kegiatan Rawat Inap

No Indikator Standar

Hasi

Numerator

Hasil

Denominator Pencapaian

77


1Pemberi pelayanan di Rawat

Inap

dr Sp & perawat

min D3 11 11 100%

2

Dokter penanggung jawab pasien

rawat inap 100% 95 95 100%

3

Ketersediaan Pelayanan Rawat

Inap anak, PD,

kebidanan,bedah

Anak, P.Dalam,

Bedah,

Kebidanan,

THT, Saraf,

jantung, Paru,

mata

Semua ada Semua ada

4 Jam Visite Dokter Spesialis08.00 s/d 14.00

setiap hr kerja 2x visite 2x visite 100%

5 Kejadian infeksi pasca operasi ≤ 1,5 % 0 4 0

6 Kejadian infeksi nosokomial ≤ 1,5 % 0 0 0

7

Tidak adanya kejadian pasien

jatuh yang berakibat

kecacatan/kematian 100% 95 95 100%

8 Kematian pasien > 48 jam ≤ 0,24% 1 95 1,0 %

9 Kejadian pulang paksa ≤ 5% 4 95 4,2%

10 Kepuasan pelanggan ≥ 90% 48 50 96%

Analisa:

1. Pemberian pelayanan rawat inap adalah dokter dan tenaga perawat yang

kompeteb, hasil numerator jumlah tenaga dokter dan perawat yang memberi

pelayanan diruang rawat inap yang sesuai dengan ketentuan adalah 11

orang.dan hasil Denomerator jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang

bertugas dirawat inap adalah 11 orang.

2. Penanggung jawab rawat inap adalah dokter yang mengkoordinasikan

kegiatan pelayanan rawat inap sesuai dengan kebutuhan pasien, dari

hasil numerator jumlah pasien dalam satu bulan yang mempunyai

dokter sebagai penanggung jawab adalah 95 pasien. Dan hasil

78


Denomerator adalag jumlah pasien rawat inap dalam satu bulan adala

95 pasien.

3. pelayanan rawat inap adalah pelayanan rumah sakit yang diberikan

kepada pasien tirah baring dirumah sakit,Hasil Numerator ketersediaan

pelayanan atau jenis-jenis pelayanan rawat inap spesialistik yang ada

adalah Anak, Penyakit Dalam, Mata, Bedah, Kebidanan, THT, Paru,

Saraf dan Jantung. Jadi hasil Denumeratornya adalah 0 karena semua

ada sesuai standart.

4. Jam visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter spesialis setiap

hari kerja sesuai dengan ketentuan waktu kepada setiap pasien yang

menjadi tanggung jawabnya, yang dilakukan antara jam 08:00 sampai

dengan 14.00, dari hasil numerator jumlah kunjungan visite dokter

adalah 2x dalam satu hari. Dan dari hasil Denomerator jumlah

pelaksanaan visite dokter spesialistik adalah 2x dalam 1 hari

5. Kejadian infeksi pacsa operasi adalah adanya infeksi nosokomial pada

semua kategori luka sayatan operasi bersih yang dilakukan oleh rumah

sakit, dari hasil Numerator tidak adanya ditemukan kasus infeksi pasca

operasi.dan dari hasil denomerator jumlah pasien yang dilakukan

operasi dalam satu bulan adalah 4 pasien.

6. Angka kejadian infeksi nsokomila, dari hasil numerator tidak ada

pasien rawat inap yang terkena infeksi nosokomial dalam satu bulan.

7. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat

kecacatan/kematian.

8. Kematian pasien >48 jam, dari hasil numerator ada 1 pasien yang

meninggal dalam 1 bulan, dan dari hasil Denomerator jumlah pasien

rawat inap dalam satu bulan adala 95 sehingga standart pencapaian

adalah 1,0 %.

9. Kejadian pulang paksa adalah pulang atas permintaan pasien atau

keluarga pasien sebelum diputuskan boleh pulang oleh dokter, dari

79


hasil numerator jumlah pasien pulang paksa dala satu bulan adalah 4

pasien dari hasil Denomerator 45 pasien rawat inap dalam satu bulan.

10. Kepuasan pelanggan adalah pernyataan tentang presepsi pelanggan

terhadap pelayanan yang diberikan. Hasil Numerator kepuasan

pelanggan adalah jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien

rawat inap yang di survey adalah 48 pasien yang menyatakan puas dari

50 pasien. Dan hasil Denomerator adalah jumlah seluruh pasien rawat

jalan yang di survey yaitu 50 pasien. Sehingga standart pencapaian

adalah 96 %.

V.3.g. Permasalahan dan Pemecahan Masalah di Rawat Inap

Tabel 5.13

Permasalahan dan Pemecahan Masalah di Rawat Inap


1 - -

2 - -

3 - -

80


V.4. PELAYANAN BEDAH

V.4.a. Jumlah Operasi

Tabel 5.14

No Jenis Operasi

Tahun 2013 Tahun 2014

Total Khusus Besar Sedang Kecil Total Khusus Besar Sedang Kecil

1 Bedah Umum

70 2 14 22 32 237 0 97 89 51

2

Bedah

Orthopedi 5 0 0 2 3 53 3 36 9 5

3 Bedah saraf 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Bedah urologi 20 0 2 18 0 21 16 5 0 0

5 Bedah Plastik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Bedah Anak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Bedah Digestif 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0

8

Bedah

kardiotoraka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9

Bedah

Onkologi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10

Bedah

Vascular 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11

Obstetrik &

ginekologi 0 0 2 4 0 115 0 115 0 0

12 THT 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

13 Mata 0 0 0 0 10 0 0 0 0 0

14 Kulit kelamin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15

Gigi dan

Mulut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

81


16 Kardiologi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 Paru-paru 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

TOTAL - 2 20 48 45

Jumlah pasien Operasi

V.4.b. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kegiatan Pelayanan

Bedah

Tabel 5.15

Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kegiatan Pelayanan Bedah

No Indikator Target Numerator Denominator Pencapaian

1 Waktu tunggu operasi elektif ≤ 2 hari 1 hari 1 hari 1 hari

2 Kejadian kematian di meja operasi ≤ 1 % 0 3 0%

3 Tidak adanya kejadian operasi salah sisi 100% 3 3 100%

4 Tidak adanya kejadian operasi salah orang 100% 3 3 100%

5

Tidak adanya kejadian salah tindakan pada

operasi100%

3 3 100%

6

Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda

asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi100%

3 3 100%

7 Komplikasi anestesi karena overdosis,reaksi

anestesi,dan salah penempatan endotracheal

tube

≤ 6% 0 3 0%

82


V.4.c Permasalahan dan Pemecahan Masalah di Pelayanan Bedah

Tabel 5.16

Permasalahan dan Pemecahan Masalah di Pelayanan Bedah


1 - -

2 - -

3 - -

4 - -

V.5. PELAYANAN PERSALINAN, PERINATOLOGI, DAN

NEONATOLOGI

V.5.a. Hasil Pelayanan Persalinan

(Belum Ada)

V.5.b. Hasil Pelayanan Perinatologi dan Neonatologi

(Belum Ada)

V.5.c Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan

Persalinan, Perinatologi dan Neonatologi.

No Indikator Standar

Hasil

Numerator

Hasil


1 Kejadian kematian ibu

karena persalinan

a. Perdarahan ≤1%

b.Pre-eklampsia≤30%

c. Sepsis ≤0,2% 0 0 0%

2Pemberi pelayanan

persalinan normal

Dr Sp. OG, Dr umum

terlatih (asuhan

persalinan normal),

Bidan

Dr. Sp.OG,

Bidan

Dr. Sp.OG,

bidan 100%

3 Pemberi pelayanan Tim PONEK yang tersedia Semua tersedia tersedia83


persalinan dengan penyulit terlatih

4

Pemberi pelayanan

persalinan dengan

tindakan operasi

Dr Sp. OG, dr Sp. A,

Dr Sp An. 7 7 100%

5Kemampuan menangani

BBLR 1500 gr-2500 gr 100% 15 15 1005

6

Pertolongan persalinan

melalui seksio cesaria ≤ 20% 2

7 Keluarga Berencana 100% - - -

a. Presentase KB

(Vasektomi &tubektomi

yang dilakukan oleh

tenaga kompeten dr.

SpOG, dr. Sp.B, dr. SP.U,

dokter umum terlatih

100%

- - -

b. Presentasi peserta KB

mantap yang mendapat

konseling KB mantap oleh

bidan terlatih

100%

- - -

8 Kepuasan pelanggan ≥ 80% 0 50 100%

84


V.5.d. Permasalahan dan Pemecahan Masalah di Pelayanan Persalinan,

Perinatologi, dan Neonatologi

Tabel 5.18

Permasalahan dan Pemecahan Masalah di Pelayanan Persalinan, Perinatologi, dan

Neonatologi


1 - -

2 - -

3 - -

V.6. KEGIATAN KB

V.6.a Hasil Pelayanan Kegiatan KB

Tabel 5.19

Hasil Pelayanan Kegiatan KB

No Metode

Jumlah

peserta

Peserta KB BaruKunjungan

Ulang

Keluhan/

Efek

Samping

Dirujuk

ke atas

Rujukan RI

Rujukan

Obat Jln

1. IUD - - - - - -

2. MOW - - - - - -

3. MOP - - - - - -

4. Implant - - - - - -

5. Pil - - - - - -

6. Suntik 5 - 3 2 -- -

7. Kondom - - - - - -

8. Obat

Vaginal

- - - - - -

9. Lain – lain - - - - - -

T O T A L 5 - 3 2 - -

85


Pada tabel diatas kegiatan KB belum begitu banyak, pada tahun 2013

kegiatan KB di Rumah Sakit Umum Dr. Suyudi paciran hanya pelayanan KB

suntik sebanyak 5 orang.

V.7 PELAYANAN INTENSIF

V.7.a. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Intensif

Tabel 5.20

Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Intensif

No Indikator Target

Hasil

Numerator

Hasil


1

Rata-rata Pasien yang

kembali ke perawatan

intensif dengan kasus yang

sama <72 ≤ 3 % - - -

2Pemberi pelayanan Unit

Intensif

a. Dokter Sp

Anestesi dan

dokter sp sesuai

kasus yang

ditangani - - -

b. 100%Perawat

minimal D3

dengan

sertifikat

Perawat mahir

ICU/setara D4 - - -

86


V.7.b Permasalahan dan Pemecahan Masalah di Pelayanan

Tabel 5.21

Permasalahan dan pemecahan masalah

V.8

PELAYANAN RADIOLOGI

V.8.a. Jumlah Kunjungan Pelayanan Radiologi

Tabel 5.22

Jumlah Kunjungan Pelayanan Radiologi

87


No Permasalahan

Pemecahan

Masalah

1 - -

2 - -

No Jenis Kegiatan

Total

Kunjungan

1 Foto tanpa bahan kontras 308

2 Foto dengan bahan kontras 0

3 USG 45

4 CT Scan 0

5

MRI (Magnetic Resonance

Imaging) 0

6

Lain – lain ................

(*Sebutkan) -

T O T A L 353

V.8.b. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Radiologi

No Indikator Target

Hasil

Numerator

Hasil


1Waktu tunggu hasil

pelayanan thorax foto ≤ 3 jam 15 menit 1245 menit 15 menit

2 Pelaksana ekspertisi

Dokter Sp

Rad 83 83 100%

3Kejadian kegagalan

pelayanan Rontgen

Kerusakan

foto ≤ 2 % 1 83 1,2%

4 Kepuasan Pelanggan ≥ 80 % 50 50 100%

V.9 PELAYANAN LABORATORIUM

V.9.a. Jumlah Pemeriksaan Pelayanan Laboratorium

No Jenis Pemeriksaan

2013 2014

Total Pemeriksaan Total Pemeriksaan

Sederhana Sedang Canggih sederhana sedang canggih

1 Patologi Klinik 1619 1931 0 14911 16773 0

2 Patologi Anatomi 0 0 0 0 0 0

Total 1619 1931 0 14911 16773 0

88


No

Jenis

Pemeriksaan

Toksikologi

n

Pemeriksaan

Skrining Konfirmasi

1 Narkotika - -

2 Psikotropika - -

3 Zat Adiktif

4 Pestisida - -

5

Zat

Toksikologi - -

- -

T O T A L - -

V.9.b. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan

Laboratorium

No. Indikator TargetHasil

Numerator

Hasil


1

Waktu tunggu

hasil

pelayanan

laboratorium

≤ 140 menit

kimia darah

dan darah

rutin

90 menit 210 90 menit

2

Pelaksana

ekspertisi

Dokter Sp.

PK 210 210 100%

3

Tidak adanya

kesalahan

pemberian

hasil

pemeriksaan

laboratorium 100% 210 210 100%

4

Kepuasan

Pelanggan ≥ 80% 49 50 98%

V.9.c. Permasalahan dan Pemecahan Masalah di Pelayanan Laboratorium

No Permasalahan Pemecahan

1 - -

2 - -

V.11. PELAYANAN FARMASI

V.11.a. Pelayanan Obat89


No Golongan ObatJml item

Persediaan

Jumlah Resep yang ditulis

Jumlah Resep yang

dilayani

IGD IRJA IRNA Total

Jumlah

Total %

1 Obat generik

berlogo 96 1.250 3.240 7.800 12.290 12.200 99,27

2 Obat generik tdk

berlogo 3 350 1.080 1.300 2.730 2.730 100

3 Obat sesuai

Formularium 519 1.250 25.000 3.900 30.150 29.300 97,18

4 Obat paten 435 2.300 26.656 4.500 33.456 30.400 90,86

T O T A L 1053 5.150 55.976 17.500 78.626 76.630

Pelayanan obata pada tahun 2013 jumlah total penggunaan obat generik

berlogo adalah 12.200, penggunaan obat generik tidak berlogo adalah 2.730,

penyediaan obat sesuai formularium adalah 29.300 dan obat paten dengan jumlah

total 30.400, sehingga jumlah total resep yang dilayani adalah 76.630.

V.11.b. Permasalahan dan Pemecahan Masalah di Pelayanan Farmasi


1 - -

2 - -

3 - -

4 - -

90


V.11.c. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Farmasi

No Indikator Target

Hasil

Numerator

Hasil


1

Waktu tunggu

pelayanan

a. Obat jadi ≤ 30 menit 10 menit 100 10menit

b. Racikan ≤ 60 menit 20 menit 100 20menit

2

Tidak adanya kejadian

kesalahan pemberian

obat 100% 100 100 100%

3 Kepuasan pelanggan ≥ 80 % 94 100 94%

4

Penulisan resep sesuai

formularium 100% 100%

91


V.12. PELAYANAN GIZI

V.12.a Jumlah Pelayanan Diit

No. Jenis DiitJumlah Pasien Yang Membutuhkan Diet

VVIP VIP Kelas III Kelas II Kelas I Jumlah

1 TKTP 0 38 30 24 21 113

2 Bubur Halus 0 21 8 3 32

3 Rendah Serat 0 54 38 29 161

4

Rendah

Garam 0 37 73 31 24 184

5 TKTP Lunak 0 62 101 27 25 215

6 Rendah lemak 0 12 70 6 2 90

V.12.b Konsultasi/Penyuluhan Gizi

No Konsultasi Gizi Jumlah Pasien Keterangan

1 Pasien Rawat Jalan 2450 -

2 Pasien Rawat Inap 742 -

T O T A L

Jumlah pasien rawat jalan yang mendapatkan konsultasi gizi adalah 2450

pasien dari jumlah total kunjungan pasien rawat jalan 3808 kunjungan, dan jumlah

pasien rawat inap yang mendapatkan konsultasi gizi adalah 742 pasien.

92


V.12.c Evaluasi Mutu Asuhan Gizi

V.12.d Pencapaian Standar Pelayanan (SPM) Pelayanan Gizi Ketepatan

waktu pemberian makanan kepada pasien

No Indikator Target

Hasil

Numerator

Hasil


1

Ketepatan waktu

pemberian

makanankepada pasien

≥ 90 % 50 50 100%

2

Sisa makanan yang

tidak termakan oleh

pasien

≤ 20% 8 50 16%

3

Tidak adanya kejadian

kesalahan pemberian

diet

100% 50 50 100%

V.12.e. Permasalahan dan Pemecahan Masalah di Pelayanan Gizi


1Belum adanya petugas gizi untuk

memasakPenambahan SDM

2Dapur Gizi belum terfungsikan

dengan optimal

Perencanaan penambahan SDM

kemudian agar dapat memfungsikan

dapur dengan optimal.

93


V.13. Pelayanan Transfusi

No Jenis Kegiatan Jumlah

1 Total darah yang terkumpul

(kantong)

164

2 Total darah yang terpakai

(kantong)

164

a. Darah (kantong) 98

b. Packet cell (kantong) 66

c. Plasma (kantong) 0

d. Komponen darah lain 0

V. 13.b Penggunaan darah di rumah sakit

No Macam Penggunaan Transfusi Jumlah

1 Kasus Obsgyn 3

2 Kasus Neonatal 0

3 Kasus Bedah 31

4 Kasus Dalam 130

5 Lain - lain……………

Jumlah total

94


V.13.c Penerimaan Darah

No. Penerimaan Darah Jumla

h

1 Dari PMI (UTD) 164

2 Diambil dari Rumah Sakit 0

3 Dari RS Lain 0

V.13.d. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Transfusi

Darah

No Indikator Target

Hasil

Numerator

Hasil


1

Kebutuhan darah bagi setiap

pelayanan tranfusi

100%

terpenuhi 12 12 100%

2 Kejadian Reaksi tranfusi ≤ 0,01% 0 12 0%

Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfusi di survey dari 12 pasien dalam

satu bulan adalah semua terpenuhi. Dan belum ada kejadian reaksi dari transfusi.

No Permasalahan

Pemecahan Masalah

1 - -

2 - -

3 - -

95


V.15 REKAM MEDIK

V.15.a Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Pelayanan Rekam Medik

No Indikator Target Hasil

Numerator

Hasil

Denominator

Pencapaian

1 Kelengkapan pengisian rekam

medis 24 jam setelah selesai

pelayanan.

100% 100 100 100%

2 Kelengkapan Informed Concent

setelah mendapatkan informasi

yang jelas.

100% 30 30 100%

3 Waktu penyediaan dokumen rekam

medik pelayanan rawat jalan

≤ 10

menit

3menit 300menit 3menit

4 Waktu penyediaan dokumen rekam

medik pelayanan rawat inap.

≤ 15

menit

10menit 1000menit 10menit

V.15.b. Permasalahan dan Pemecahan Masalah Pelayanan Rekam Medik


1 Kurangnya Petugan Rekam Medis Penambahan SDM

2

3

V.16. Pelayanan Limbah96


V.16.a. Laporan Kegiatan Sanitasi

No Jenis Pemeriksaan

Kesimpulan Hasil

Pemeriksaan

1 Kualitas fisik dan kimia air bersih BAIK

2 Kualitas mikrobiologi air bersih BAIK

3 Kualitas lingkungan fisik BAIK

4 Kualitas mikrobiologi dan angka kuman udara ruang BAIK

5 Kualitas fisik dan kimia air dari instalasi gizi BAIK

6 Hasil pemeriksaan usap alat makan BAIK

Keterangan : Hasil Pemeriksaan yang dilakukan pada tribulan terakhir

V.16.b. Pencapaian Standart Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Limbah

No Indikator Target

Hasil

Numerator

Hasil


1 Baku mutu

limbah cair

1. a. BOD < 30

mg/l

-

-

-

b. COD < 80

mg/l

c. TSS < 30 mg/l - - -

d. PH 6-9 - - -

2 Pengelolaan

limbah padat

infeksius sesuai

dengan aturan

100%

- - -

- - -

V.16.c. Permasalahan dan Pemecahan Masalah Pelayanan Limbah

97



1 - -

2 - -

3 - -

4 - -

V.17. ADMINITRASI MANAJEMEN

V.17.a. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan

Adminitrasi

dan Manajemen

No Indikator TargetHasil

Numerator

Hasil

Denominator

Pencapaian

1

Tindak lanjut penyelesaian

hasil pertemuan tingkat

direksi 100%

4XPert

4xpert

100%

2

Kelengkapan laporan

akuntabilitas kinerja 100% - - -

3

Ketepatan waktu

pengusulan kenaikan

pangkat 100% - - -

4

Ketepatan waktu

pengusulan gaji berkala 100% - - -

5

Karyawan yang mendapat

pelatihan minimal 20 jam

setahun

≥

60% 5 30 16,6%

6 Cost recovery

≥

40% - - -

7 Ketepatan waktu 100% - - -

98


penyusunan laporan

keuangan

8

Kecepatan waktu

pemberian informasi

tentang tagihan pasien

rawat inap

≤ 2

jam

-

- -

9

Ketepatan waktu

pemberian imbalan

(insentif) sesuai

kesepakatan waktu 100% - - -

V.17.b. Permasalahan dan Pemecahan Masalah Pelayanan Adminitrasi

dan Manajemen


1 - -

2 - -

3 - -

4 - -

V.18 Ambulance/kereta Jenazah

V.18.a. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Ambulance/

Kereta Jenazah

No Indikator Target Hasil Hasil Pencapaian

99


Numerator Denominator

1

Waktu pelayanan

ambulance/Kereta

Jenazah

24 jam 24 jam 24jam 24jam

2

Kecepatan

memberikan

pelayanan

ambulance/Kereta

jenazah di Rumah

Sakit

≤ 30 menit 10 menit 10menit 10 menit

3

Response time

pelayanan

ambulance oleh

masyarakat yang

membutuhkan

Sesuai

ketentuan

daerah

Sesuai

ketentuan

daerah

Sesuai

ketentuan

daerah

Sesuai

ketentuan

daerah

V.18.b. Permasalahan dan Pemecahan Masalah Pelayanan Ambulance/Kereta

Jenazah


1

Belum tersedianya ambulance

untuk jenazah Penambahan ambulance

2

100


V. 19. Pemulasaran Jenazah

V.19.a. Kegiatan Pemulasaran Jenazah

No Jenis Tindakan Jumlah

1 Perawatan Jenazah 0

2 Konservasi Jenazah 0

3

Penyimpanan

Jenazah 0

4 Penguburan Jenazah 0

5 Autopsi Klinik 0

V.19.b. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Pemulasaran

Jenazah

No Indikator Target Hasil

Numerator

Hasil Denominator Pencapaian

1 Waktu tanggap

pelayanan

pemulasaran jenazah

≤2 jam

- - -

V.19.c. Permasalahan dan Pemecahan Masalah Pelayanan Pemulasaran

Jenazah

101



1 - -

2 - -

3 - -

4 - -

V.20. Pelayanan Pemeliharaan Sarana

V.20.a. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan

Pemeliharaan Sarana

No Indikator Standar Hasil Numerator Hasil Denominator Pencapaian

1 Kecepatan

waktu

menanggapi

kerusakan alat

≤80% - - -

2 Ketepatan

waktu

pemeliharaan

alat

100% - - -

3 Peralatan

laboratorium

dan alat ukur

yang

digunakan

dalam

pelayanan

terkalibrasi

tepat waktu

sesuai dengan

ketentuan

kalibrasi

100%

102


V.20.b. Permasalahan dan Pemecahan Masalah Pelayanan Pemeliharaan Sarana

Permasalahan Pemecahan

- -

- -

- -

V.21. Pelayanan Pemeliharaan Laundry

V.21.a. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Laundry

V.21.a. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Pemeliharaan

Laundry


1 Tidak adanya

linen yang

hilang

100% 50 50 100%

2 Ketepatan

waktu

penyediaan

linen untuk

ruang rawat

inap

100% 50 50 100%

V.21.b. Permasalahan dan Pemecahan Masalah Pelayanan Pemeliharaan

Sarana


1 - -

2 - -

103


3 - -

4 - -

V.22. Pelayanan Pemeliharaan Pengendalian Infeksi

V.22.a. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Pemeliharaan

Pengendalian Infeksi


1 Ada anggota tim PPI

yang terlatih

≥75% - - -

2 Tersedia APD di

setiap

instalasi/departement

≥60% 15 15 100%

3 Kegiatan pencatatan

dan pelaporan

infeksi

nosokomial/HAI

(health care

associated

infections) di rumah

sakit (minimum satu

parameter)

≥75% - - -

V.22.b. Permasalahan dan Pemecahan Masalah Pelayanan Pengendalian

Infeksi


1 - -

104


2 - -

3 - -

4 - -

105


V.24 Kegiatan Imunisasi (belum ada)

No

.

JENIS

IMUNISASI

JUMLAH

KEGIATAN

IMUNISASI

DASAR B O O S T E RKETERANGAN

Ke-1 Ke-2 Ke-3

1

th

6

th

12

th JUMLAH

1 B C G - - - - - - - - -

2 D T P - - - - - - - - -

3 Poliomelitis - - - - - - - - -

4 Tetanus Toxoid - - - - - - - - -

5 D T - - - - - - - - -

6 C a m p a k - - - - - - - - -

7 Hepatitis B - - - - - - - - -

8Lainnya

(Sebutkan) - - - - - - - -

T o t a l - - - - - - - - -

106


BAB VI

Pengembangan Program Pelayanan di RS dan Kegiatan Lain

VI.1. Analisa Evaluasi standar Pelayanan Minimal RS

VI.2. Analisa Survey Kepuasan Pelanggan

VI.3. Analisa Program Penanggulangan Masalah Kesehatan Masyarakat di RS

dalam mendukung Percepatan MDGs

VI.3.a.5. Penemuan Pasien TB

VI.3.b HIV

VI.3.c Demam Berdarah Dengue

VI.3.d. Penurunan AKI dan AKB

VI.3.d.1 Kematian Maternal di Rumah Sakit

VI.5.d.2 Sebab Kematian Ibu

VI.3.d.3 Kematian Ibu Karena Persalinan

VI.4 kegiatan dalam rangka mendukung MDGS 4, 5, dan 6

MDgs 4 : Menurunkan Angka Kematian Anak

MDGS 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu

MDGs 6 (Mengendalikan HIV/AIDS Malaria dan Penyakit Menular Lainnya

(TB))

(Tahun 2013 belum ada)

107


BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Rumah Sakit Umum Dr. Suyudi merupakan Rumah Sakit Rujukan

tipe D, rumah sakit umum dr.Suyudi juga kerjasama dengan PT.Reliance

Asuransi untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada tenaga kerja

perusahaan yang tercatat sebagai peserta Reliance, disamping itu Rumah

sakit Dr.Suyudi juga bekerjasama dengan PT.LIS (Lamongan Integrated

Sorebase), PT.QL Hasil Laut, PT.Lintech dan pada tanggal 26 Juni 2013

Rumah Sakit Umum Dr.Suyudi bekerja sama dengan PT.JAMSOSTEK.

Pada tanggal 1 januari 2014 Rumah Sakit Umum Dr. Suyudi telah ditunjuk

sebagai Rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kepada peserta

BPJS sesuai dengan ketentuan yang berlaku, hal ini bisa terwujud karena

Rumah Sakit Umum Dr. Suyudi telah memenuhi standar dan mempunyai

beberapa pelayanan seperti Rawat Jalan yang meliputi beberapa poli

Spesialis, Rawat Inap, Pelayanan Operasi, Laboratorium, Radiologi dan

pelayanan penunjang Medis yang lainnya.

B. Saran

1. Peningkatkan kualitas kinerja pada tahun yang akan datang

2. Penambahan Sumber Daya Manusia yang berkompeten dan berkualitas

3. Perlu Adanya pelatihan yang bertujuan untuk peningkatan kualitas dan profesionalisme sumber daya manusia

4. Penambahan sarana dan prasarana alat penunjang medis

Paciran, 16 Maret 2014

Direktur RSU Dr. Suyudi Paciran

108


(dr. Asmani Sumarno, Sp.B)

LAMPIRAN

A. PELAYANAN HEMODIALISIS (belum ada unit hemodialisa)

B. RADIOLOGI

C. DEFINISI OPERASIONAL KUESIONER SURVEY KELUHAN

MASYARAKAT

1. Rawat Jalan (Terlampir )

2. Rawat Inap (Terlampir)

3. IGD (Terlampir)

109


Laptah Rs Suyudi 2014 Edit

Documents

Transcript of Laptah Rs Suyudi 2014 Edit