Lapsus Puskesmas Dahlia Gastritis
-
Upload
fahmi-awaluddin -
Category
Documents
-
view
11 -
download
5
description
Transcript of Lapsus Puskesmas Dahlia Gastritis
STUDI KASUS I
JUDUL KASUS KEDOKTERAN KELUARGA
DEMAM TIFOID
Nama : Fahmi Awaluddin
STB : C111 09 344
KASUS
Pasien perempuan berusia 6 tahun datang ke Puskesmas Dahlia dengan keluhan
demam. Keluhan dirasakan sejak kurang lebih 3 hari yang lalu. Demam dirasakan
terutama ketika malam hari disertai rasa menggigil. Nyeri perut ada disertai mual dan
muntah. Muntah berwarna putih hingga kekuningan, isi makanan dan minuman yang
dimakan dan diminum. Lidah kotor tidak ada. Riwayat sering makan jajanan di luar
rumah ada. Riwayat pengobatan sebelumnya tidak ada. Riwayat mengalami penyakit
yang sama sebelumnya tidak ada.
BAK : kuning, lancar
BAB : Encer, kuning, lancar
A. Keadaan umum dan tanda-tanda vital
Tekanan Darah : -
Frekuensi Nadi : 110 x/menit
Frekuensi Nafas : 22 x/menit
Suhu : 38,5 0C
BB : 18 Kg
TB : 110 cm
B. Anamnesis yang mengarah pada diagnosis
Pasien perempuan berusia 6 tahun datang ke Puskesmas Dahlia dengan keluhan
demam. Keluhan dirasakan sejak kurang lebih 3 hari yang lalu. Demam
dirasakan terutama ketika malam hari disertai rasa menggigil. Nyeri perut ada
disertai mual dan muntah. Muntah berwarna putih hingga kekuningan, isi
makanan dan minuman yang dimakan dan diminum. Lidah kotor tidak ada.
Riwayat sering makan jajanan di luar rumah ada.
C. Anamnesis untuk menyingkirkan DD
- Demam dialami sejak 3 hari yang lalu, terutama dirasakan pada malam hari.
- Pasien mengeluh nyeri perut disertai mual muntah
- Riwayat sering jajan di luar rumah.
D. Pemeriksaan organ
Paru
- Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kiri = kanan
- Palpasi : Vokal Fremitus kiri = kanan
- Perkusi : Sonor
- Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, Rh -/-, Wh-/-
Jantung
- Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
- Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba
- Perkusi : Batas Jantung dalam batas normal
- Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II reguler.
Abdomen
- Inspeksi : Simetris, datar
- Palpasi : Hati, Limpa, Ginjal dalam batas normal
- Perkusi : Timpani
- Auskultasi : Bisis usus normal
Genito Urinaria : Tidak dilakukan pemeriksaan
Anorectal : Tidak dilakukan pemeriksaan
Refleks Fisiologis : Tidak dilakukan pemeriksaan
E. Pemeriksaan kelenjar limfe
Leher
- Kiri : Normal
- Kanan : Normal
Axilla
- Kiri : Normal
- Kanan : Normal
Inguinal
- Kiri : Normal
- Kanan : Normal
Groin
- Kiri : Normal
- Kanan : Normal
F. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan
- Pemeriksaan Darah (Leukosit dan Trombosit)
- Tes Widal
G. Alasan mengapa diperlukan pemeriksaan penunjang tersebut
- Untuk Menegakkan diagnosis
H. Hasil laboratorium, atau prakiraan hasil laboratorium
- Leukosit 13.000/mm3
- Trombosit 175.000/mm3
- Widal : Anti O = 1/320, Anti H = 1/160, Anti AH = (-), Anti BH = (-)
I. Dignosis kerja (cantukan kode penyakit menurut ICD X)
Demam Tifoid (A01.0)
J. Diagnosis banding (minimal 3) (cantumkan menurut ICD X)
- Demam Berdarah Dengue
- Malaria
- Leptospirosis
K. Kapan menurut anda pasien ini perlu dirujuk dan harus dirujuk kemana, ditulis
dengan lengkap
- Telah mendapat terapi selama 5 hari namun belum tampak perbaikan.
- Demam tifoid dengan tanda-tanda kedaruratan.
- Demam tifoid dengan tanda-tanda komplikasi dan fasilitas tidak mencukupi.
L. Status kesehatan keluarga
- Ismail (laki-laki, 45 tahun, ayah pasien)
TD = 110/70
N = 82 x/menit
P = 20 x/menit
S = 36,0 0C
- Hasnia (perempuan, 42 tahun, ibu pasien)
TD = 120/70
N = 88 x/menit
P = 19 x/menit
S = 36,0 0C
M. Riwayat pengobatan terdahulu
Pasien baru pertama kali berobat
N. Pengobatan/ penatalaksanaan saat ini (Farmakologi dan Non Farmakologi)
- Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi
- Diet tinggi kalori dan tinggi protein
- Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas
- Kontrol dan monitor tanda-tanda vital
- Terapi simptomatik untuk menurunkan demam (antipiretik) dan mengurangi
keluhan gastrointestinal.
- Terapi definitif dengan pemberian antibiotik.
O. Perkembangan penyakit
Kondisi pasien masih terlihat lemas, keluhan demam masih ada. Keluhan sakit
perut dan mual muntah sudah tidak ada.
Saran : Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien bahwa minum obat harus
dilakukan secara rutin. Serta tetap mengistirahatkan pasien (tirah baring), dan
menjaga pola makan.
KEGIATAN YANG DILAKUKAN PADA KUNJUNGAN RUMAH
Melakukan kunjungan rumah, memantau kondisi pasien, melakukan diagnosis
holistic, melakukan pengobatan dan tindakan holistic :
A. Perjalanan penyakit saat ini
Pasien saat ini masih terlihat lemas dan masih mengeluhkan adanya demam.
Namun untuk keluhan sakit perut dan mual muntah sudah tidak ada untuk saat
ini. Tanda-tanda vital pasien dalam batas normal.
B. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga dengan penyakit yang sama
C. Riwayat penyakit terdahulu
Pasien baru pertama kali mengalami penyakit ini.
D. Struktur keluarga
E. Diagnosis holistik
1. Aspek personal (alasan berobat, harapan dan kekhawatiran)
Pasien datang berobat diantar oleh ayahnya. Ayah pasien merasa khawatir
karena anaknya demam terus selama 3 hari belakangan. Ayah pasien berharap
anaknya bisa sembuh dari penyakitnya.
2. Aspek resiko internal (merupakan factor-faktor yang mempengaruhi masalah
kesehatan pasien)
Pasien sering mengkonsumsi jajanan di luar rumah yang tidak higienis. Pasien
kurang pengetahuan masalah pola hidup bersih dan sehat.
3. Aspek psikososial keluarga (merupakan faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi masalah kesehatan pasien)
Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai penyakit yang diderita oleh
pasien. Lingkungan sekitar rumah yang kurang bersih.
F. Diagnosis sosial, ekonomi, pencarian pelayanan kesehatan dan perilaku
1. Sosial
Adalah sikap dan
perilaku keluarga
selama ini dalam
mempersiapkan
anggota keluarga untuk
terjun ke tengah
masyarakat termasuk di
dalamnya pendidikan
formal dan informal
untuk dapat mandiri
Komponen penilaian yang
disgunakan adalah jenjang
pendidikan formal,
pendidikan informal yang
pernah diikuti, hubungan
dengan masyarakat sekitar,
keaktifan dalam
berorganisasi, riwayat
pekerjaan dan sebagainya
Pendidikan terakhir SD,
pendidikan informal (-),
riawayat berorganisasi (-),
riwayat pekerjaan : pelajar
2. Ekonomi
Adalah sikap dan
perilaku keluarga
selama ini dalam usaha
pemenuhan kebutuhan
primer, sekunder dan
Komponen penilaian yang
digunakan bukan hanya
pemenuhan kebutuhan
fisik dan uang, namun
pemenuhan kebutuhan
lainnya, komponen untuk
Sumber keuangan berasal
dari ayah yang bekerja
sebagai buruh harian.
tertier penilaian ekonomi bukan
hanya pemilikan barang-
barang elektronik, namun
termasuk gaya hidup dan
prioritas penggunaan uang
3. Penggunaan pelayanan
kesehatan
Perilaku keluarga
apakah datang ke
posyandu, puskesmas
dsb untuk preventif atau
hanya kuratif, atau
kuratif ke pengobatan
komplementer dan
alternative, sebutkan
jenisnya dan
keseringannya
Pasien datang ke
puskesmas hanya bila ada
keluhan sakit (kuratif)
4. Perilaku yang tidak
menunjang kesehatan
Merook, alcohol,
begadang, narkoba, dll
- Pasien tidak merokok
- Pasien tidak minum
alcohol
- Pasien tidak
menggunakan narkoba
- Pasien tidak begadang
G. Data sarana pelayanan kesehatan dan lingkungan kehidupan keluarga
Faktor Keterangan Kesimpulan tentang
factor pelayanan
kesehatan
Sarana pelayanan
kesehatan yang
digunakan oleh keluarga
Jamkesmas
Cara mencapai sarana
pelayanan kesehatan
tersebut
Dengan menggunakan
motor
Tarif pelayanan
kesehatan yang
dirasakan
Gratis
Kualitas pelayanan
kesehatan yang
dirasakan
Baik
H. Lingkungan tempat tinggal
- Kepemilikan rumah : Milik sendiri
- Daerah perumahan : Padat
- Karakteristik rumah dan lingkungan
Luas rumah = 6 m x 10 m
Jumlah penghuni = 9 orang
Lantai rumah dari = kayu
Dinding rumah dari = kayu
Kondisi rumah = sedang
I. Pencegahan penyakit dalam keluarga
Penyuluhan apa yang anda
lakukan untuk mencegah
penyakit dalam keluarga
Penyuluhan tentang pola hidub sehat dan bersih
Penyuluhan tentang jajanan sehat
Penyuluhah tentang cara konsumsi obat yang
benar
Apabila pasien menderita
suatu penyakit, usaha apa
yang anda lakukan untuk
penatalaksanaan dan
pencegahannya
J. Intervensi pada keluarga
Hari/ Tanggal Intervensi yang dilakukan dan rencana tindak
lanjut
Kunjungan pertama, Senin,
13 Juli 2014
- Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
- Melakukan penyuluhan pada pasien tentang
jajanan sehat
- Mengingatkan pasien untuk minum obat
dengan teratur dan benar
- Mengingatkan pasien untuk beristirahat (tirah
barng).
Kunjungan kedua, Selasa,
14 Juli 2014
- Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
- Melakukan penyuluhan tentang pola hidup
bersih dan sehat
- Mengingatkan pasien untuk minum obat
dengan teratur dan benar.
- Mengingatkan pasien untuk beristirahat (tirah
barng).
K. Kesimpulan
Setelah melakukan analisis dan kajian masalah kesehatan yang dialami oleh
keluarga, maka dibuat kesimpulan masalah secara holistic, menyusun
penatalaksanaan pasien dan keluarganya secara komprehensif, holistic, terpadu
dan berkesinambungan sebagai berikut :
A. Penyelesaian masalah yang dihadapi pasien, ditulis dengan lengkap
1. Pasien didiagnosis sebagai penderita demam tifoid, oleh karena itu
diobati dengan Antipiretik dan antibiotik
2. Menganjurkan pasien untuk minum obat teratur dan secara benar
3. Menganjurkan pasien untuk beristirahat (tirah baring).
4. Menganjurkan untuk menjaga kebersihan makanan dan lingkungan
B. Penjelasan yang anda sampaikan pada pasien dan keluarganya tentang
penyakit yang diderita. Ditulis dengan lengkap.
1. Memberikan pemahaman pada pasien tentang penyakit demam tifoid
memiliki prognosis yang baik, asal pasien rutin mengkonsumsi obat,
beristirahat, dan menjaga kebersihan lingkungan dan makanan.
2. Penyakit demam tifoid tidak menular
C. Penjelasan yang anda sampaikan tentang peranan pasien dan keluarganya
dalam proses penyembuhan penyakit yang diderita, ditulis dengan lengkap
1. Pentingnya peran keluarga untuk mengingatkan pasien teratur minum
obat
2. Pentingnya konsumsi makanan bersih dan sehat
D. Penyuluhan yang anda lakukan pada pasien dan keluarganya
1. Penyuluhan tentang pola hidup bersih dan sehat
2. Penyuluhan tentang jajanan sehat
E. Upaya pencegahan yang anda sampaikan pada keluarganya (pencegahan
primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan tertier)
1. Pencegahan primer
- Mengatur pola makan, menghindari makanan-makanan yang tidak
higienis
2. Pencegahan sekunder
Mengkonsumsi obat secara teratur dan secara benar
3. Pencegahan tertier
Mengenali tanda-tanda komplikasi lebih lanjut dan segera dibawa ke
puskesmas atau rumah sakit.
F. Upaya yang anda lakukan sebagai seorang dokter dengan “pendekatan
konsep dokter keluarga”
Memberikan pemahaman tentang pentingnya pola hidup bersih dan sehat.
Melakukan follow up di rumah pasien (Home care) untuk melihat kondisi
Tanggal :
Mengetahui,
dr. Gusti