Lapsus Anestesi
description
Transcript of Lapsus Anestesi
LAPORAN KASUS ANESTESI
DEBRIDEMENT VULNUS AMPULTATUM
DIGITI II, III, IV SINISTRA DENGAN GENERAL ANESTESI
Diajukansebagai salahsatu persyaratan menempuhProgram Pendidikan Profesi Dokter (PPPD)
Bagian Ilmu Anestesiologi RSI Sultan Agung SEMARANG
Disusun Oleh :
Dyah Carano Fitri 01.209.5887
Ayu Setyaningrum I.S. 01.210.6100
Pembimbing :
dr. Dian Ayu, SpAn.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2014
A. IDENTITAS
1. Nama : Tn. S
2. Umur : 57 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Semarang
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : Swasta
7. TanggalMasuk : 26 Agustus 2014
8. TanggalOperasi : 28 Agustus 2014
9. No. CM : 01.23.24.88
10. Ruang : Baitussalam
B. ANAMNESA
1. Keluhan Utama
Jari kaki ke II, III dan IV keluar nanah dan tidak sembuh.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan kaki kirinya (jari ke II, III, dan IV) terdapat
luka dan mengeluarkan nanah sejak 5 hari yang lalu. Luka sudah diobati
tetapi tidak sembuh. Luka tidak nyeri namun pasien hanya bisa tiduran. BAB
normal namun pasien juga mengeluhkan sering sering kencing, banyak
minum, banyak makan, mudah lelah.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat pengobatan : diakui, pengobatan DM tetapi tidak
rutin kontrol
Riwayat mondok di Rumah Sakit : disangkal
Penyakit jantung : disangkal
Riwayat DM : diakui sejak 9 tahun yang lalu
Riwayat hipertensi : diakui sejak 9 tahun yang lalu
Riwayat Alergi : disangkal
Alergi obat : disangkal
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat mondok di Rumah Sakit : disangkal
Penyakit jantung : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal
Alergi obat : disangkal
5. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tinggal bersama istri dan 3 orang anak.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Vital Sign
a) Tekanan Darah : 140/80 mmHg
b) Nadi : 88x/menit
c) RR : 20x/menit
d) Suhu : 37o C
e) Skala nyeri : 0
f) Risiko jatuh : sedang
2. Status Internus
a) Keadaan Umum : baik
b) Kesadaran : compos mentis GCS 15 (E4V5M6)
c) Kepala : kesan mesocephal
d) Mata :
konjungtiva palpebral pucat (+/+)
sklera ikterik (-/-)
pupil isokor (+/+)
reflek pupil (+/+)
eksofthalmus (-/-)
retraksi palpebra superior (-/-)
e) Hidung :
napas cuping hidung (-)
nyeri tekan (-)
krepitasi (-)
Sekret (-)
septum deviasi (-)
konka: hiperemis (-) dan deformitas (-)
f) Mulut :
sianosis (-)
Pursed lips-breathing (-)
lidah kotor (-)
uvula simetris (+)
tonsil (T1/T1), hiperemis (-),kripte melebar (-)
gigi karies (-)
g) Telinga :
Sekret (-/-)
Serumen (+/+)
Laserasi (-/-)
h) Leher :
nyeri tekan trakea (-)
pembesaran limfonodi (-/-)
Pembesaran tiroid (-/-)
Pergerakan otot bantu pernafasan (-)
i) Thoraks
Cor :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V 1-2 cm ke medial linea
midclavicula sinistra, kuat angkat (-)
Perkusi : batas atas : ICS II linea parasternal sinistra
pinggang jantung: ICS III linea parasternal sinistra
batas kanan bawah : ICS V linea sternalis dextra
batas kiri bawah; ICS V 2 cm ke arah medial linea
midlavicula sinistra
Auskultasi : Suara jantung murni: Suara I dan Suara II reguler, HR
100x/menit, regular.
Suara jantung tambahan gallop (-), murmur (-)
Kesan : konfigurasi jantung dalam batas normal
Thoras anterior dan posterior
Pulmo : Sinistra Dextra
1. Inspeksi
Bentuk dada
Hemitorak
Warna
2. Palpasi
Nyeri tekan
Stem fremitus
3. Perkusi
4. Auskultasi
Suara dasar
Suara tambahan
Wheezing
RBH
Stridor
datar
simetris
Sama dengan kulit
sekitar
(-)
(+) normal
Sonor
vesikuler (+)
(-)
(-)
(-)
datar
simetris
Sama dengan kulit
sekitar
(-)
(+) normal
Sonor
vesikuler (+)
(-)
(-)
(-)
j) Abdomen
Inspeksi :
Bentuk : datar
Warna : sama dengan warna kulit sekitar
Venektasi : (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal 9 x/menit
Perkusi: Timpani, pekak alih (-), pekak sisi (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
k) Ekstremitas
Superior Inferior
Akral dingin
Oedem
Sianosis
Gerak
Tremor
Ulkus
-/-
-/-
-/-
5/5
-/-
-/-
-/-
-/-
-/-
5/5
-/-
-/+ jari II, III, dan IV
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
NO PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
A. Darah Rutin (WB EDTA)
1 Lekosit 8.69 3.8- 10.6
2 Eritrosit L 4.14 4.4-5.9
3 Hemoglobin 12,8 13.2-17.3
4 Hematokrit L 30 40-52
5 MCV L 72.5 80-100
6 MCH 26.3 27-34
7 MCHC H 36.3 32-36
8 Trombosit 277 150-440
9 RDW 13.1 11.5-14.5
10 Eosinoil Absolute 0.15 0.045-0.44
11 Basofil Absolut 0.07 0-0.2
12 Netrofil Absolute 5.98 1.8-8
13 Limfosit Absolute 2.09 0.9-5.2
14 Monosite absolute 0.4 0.16-1
15 Eosinofil L 1.7 2-4%
16 Basofil 0.8 0-1
17 Neutrofil 68.8 50-70
18 Limfosit L 24.1 25-40
19 Monosit 4.6 2-8
B. KIMIA KLINIK
1 Ureum 25 10.0 – 50.0
2 Creatinin H 1.26 0.60 – 0.90
3 GDS 165
E. DIAGNOSIS
Vulnus Ampultatum digiti II, III, IV sinistra ec. DM
F. TINDAKAN OPERASI
1. Nama Operasi : Debridement
2. Jenis Anestesi : General Anestesi dengan teknik ET.
3. Pramedikasi : Ondancetron 4 mg, SulfatAtrophine 0,25 mg.
4. Anestesi : Propofol 100 ml, Atracurium 25 mg.
5. Maintenance : O2 2,5 l/menit, N20 3 l/menit, Sevoflurance 3 l/menit,
Ketorolac 30 mg, Neostigmin 1 mg, Sulfat Atrophine
0,25 mg.
6. Terapi Cairan : FIMA HES 500 cc, RL 500 cc.
7. Post Operasi :Selesai operasi pasien dipindahkan ke recovery room.
8. Pemantauan di RR :Awasi tanda-tanda vital sampaistabil dan beri O2
2 lpm.
9. Perintah di Ruangan :
Pasien sadar penuh, mual (-), muntah (-), peristaltic (+),
flatus (+) boleh minum sedikit-sedikit.
Terapi cairan dengan RL 30 tpm.
Analgesik Ketorolac 30 mg IV per 8 jam selama 24 jam,
diberikan mulai pukul 20.00.
Terapi lain sesuai dokter operator.