LAPORAN+PELAKSANAAN+KULIAH+KERJA+NYATA+fix+banget

49
1 BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Lokasi KKN 1. Demografi Gampong Mee merupakan salah satu gampong yang terletak di Kecamatan Batee Kota Pidie. Gampong Mee terletak di tengah-tengah Mesjid Mukim Pande, tepatnya antara gampong Alu Lada dan Gampong Pulo Pande. Jarak dari grong-grong ke Gampong Mee ± 6 Km. Jumlah penduduk di Gampong Mee yakni: 700 orang dengan jumlah 251 Keluarga. Adapun batas pembagian wilayah gampong Mee adalah : - Sebelah utara berbatasan dengan Bukit - Sebelah selatan berbatasan dengan Neuheun - Sebelah timur berbatasan dengan Gampong Alue Lada - Sebelah barat berbatasan dengan Gampong Pulo Pande Gampong Mee kecamatan Batee memiliki Orbitasi sebagai berikut: 1. Jarak dari pusat kecamatan : 1,6 km 2. Jarak dari grong-grong : 7 km Dalam meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan gampong kepada masyarakat, wilayah dari gampong mee dibagi menjadi 3 dusun. Adapun nama- nama dari dusunnya adalah : 1. Dusun Mesjid 2. Dusun Ujung Alue 3. Dusun Meunasah

description

kkn p23 Unsyiah

Transcript of LAPORAN+PELAKSANAAN+KULIAH+KERJA+NYATA+fix+banget

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Lokasi KKN

1. Demografi

Gampong Mee merupakan salah satu gampong yang terletak di Kecamatan Batee

Kota Pidie. Gampong Mee terletak di tengah-tengah Mesjid Mukim Pande, tepatnya antara

gampong Alu Lada dan Gampong Pulo Pande. Jarak dari grong-grong ke Gampong Mee ±

6 Km. Jumlah penduduk di Gampong Mee yakni: 700 orang dengan jumlah 251 Keluarga.

Adapun batas pembagian wilayah gampong Mee adalah :

- Sebelah utara berbatasan dengan Bukit

- Sebelah selatan berbatasan dengan Neuheun

- Sebelah timur berbatasan dengan Gampong Alue Lada

- Sebelah barat berbatasan dengan Gampong Pulo Pande

Gampong Mee kecamatan Batee memiliki Orbitasi sebagai berikut:

1. Jarak dari pusat kecamatan : 1,6 km

2. Jarak dari grong-grong : 7 km

Dalam meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan gampong kepada masyarakat,

wilayah dari gampong mee dibagi menjadi 3 dusun. Adapun nama- nama dari dusunnya

adalah :

1. Dusun Mesjid

2. Dusun Ujung Alue

3. Dusun Meunasah

2

2. Kondisi Geografis Gampong

Kabupaten Pidie merupakan daerah yang berada di Lintang Utara 04,300 – 04,600

Bujur Timur 95,750-96,200. Luas Daerah Pidie adalah 3.562,14 Km2.

Kondisi Fisik Dasar Gampong

No Pemanfaatan lahan Luas Keterangan

1. Mesjid - 1 unit

2. Meunasah - I unit

3. Sekolah - 1 unit

4. Tanah perkuburan - Sepetak

5. Tanah kosong - Sebidang

6. Bangunan rumoh aceh - 15 unit

7. Sumur bor - 1 unit

8. Jalan menuju gampong 7 km Dari grong-

grong

9. Puskesmas - 1 unit

3. Data Penduduk

3.1 Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

Survey data terakhir yang berkaitan dengan jenis kelamin dapat dibagi dalam dua

kelompok yaitu kelompok dengan jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan.

Jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki di Gampong Mee adalah 250 jiwa dan yang

berjenis kelamin perempuan adalah 450 jiwa dengan total keseluruhan penduduk adalah

700 jiwa.

3

3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu pendorong dalam memajukan tingkat kesejahteraan

ekonomi masyarakat Gampong Mee. Berdasarkan dari hasil survey (wawancara)

diperoleh hasil ; SD 55 %, SMP 20 %, SMA 20 %, D3 atau S1 5%

3.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Secara umum mata pencaharian penduduk gampong Mee adalah petani dengan

persentase 75% dan sebahagian kecil bermata pencaharian sebagai

wiraswasta/PNS/pedagang 10%. Disusul dengan masyarakat dengan mata pencaharian

buruh dan tukang dengan persentase 15%

3.4 Jumlah Penduduk Menurut Agama atau Kepercayaan

Mayoritas penduduk Gampong Me beragama Islam 100% dan Kristen 0,%.

B. Maksud dan Tujuan Proposal

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan proposal Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini

adalah untuk menyampaikan informasi tentang rangkaian dan program kerja mahasiswa

KKN 9 di Gampong Mee selama selama ± 1 bulan (2 Agustus 2015 – 2 September 2015)

kepada mahasiswa KKN yang bersangkutan, lingkungan universitas, kepala Gampong Mee

beserta para aparaturnya, serta pihak pemerintah Kecamatan Batee dan Kota Pidie dengan

melampirkan list program kerja serta jadwal kegiatan.

4

C. Program Pembangunan Gampong yang telah ada

Saat ini Gampong Mee dipimpin oleh seorang kepala desa atau lebih dikenal dengan

istilah keuchik yang bernama Muhammad yusuf. Beliau telah memimpin selama ± 4 tahun.

Terdapat beberapa kegiatan yang telah menjadi adat masyarakat Gampong Mee diantaranya

yaitu :

Melakukan fardhu kifayah apabila ada warga desa yang meninggal dunia

Berkunjung dan menjenguk orang sakit

Takziah ke tempat orang meninggal

Seminggu sekali diadakan dalail khairat, dan pengajian di meunasah Gampong

Mee.

D. Metode dan Sistematika Pembahasan

Adapun Metode dan Sistematika penulisan laporan adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN, berisi latar belakang, tujuan Kuliah Kerja Nyata, manfaat

Kuliah Kerja Nyata, gambaran umum lokasi KKN, program pembangunan gampong yang

telah ada, metode dan sistematika pembahasan.

BAB II BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG, berisi Pendidikan, Agama,

Ekonomi, dan Sosial-Budaya, Prasarana dan Sarana, Produksi, Kesehatan dan Kebersihan

Lingkungan, Administrasi dan Pemerintahan Gampong.

BAB III REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN, berisi Bidang Kegiatan

yang Dipilih, Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai, Hasil Yang Dicapai dan

Tindak Lanjut, Faktor Pendukung dan Penghambat.

BAB IV PENUTUP, berisi Kesimpulan dan Saran-Saran

5

BAB II

BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG

A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya

1. Pendidikan

Kebanyakan warga Gampong Mee tergolong dalam kehidupan yang tidak

berkecukupan . Dalam hal ini sangat berkaitan dengan pendidikan, dengan adanya

ekonomi yang tidak mencukupi anak-anak di Gampong Mee tidak bisa menyelesaikan

sekolah mereka sampai ke jenjang tinggi.

Masyarakat Gampong Mee sangat manyadari bahwa pendidikan itu sangat penting

untuk kehidupan masa depan anak-anak mereka namun karena penghasilan dari orang tua

yang tidak cukup , sehingga anak-anak di Gampong Mee masih ada yang tidak bersekolah

.

2. Agama

Ruang lingkup pendidikan masyarakat kita batasi dalam bidang pendidikan Agama

Islam terutama anak-anak usia sekolah dasar dan pengajian yang diikuti oleh kaum

bapakbapak, ibu-ibu dan remaja mesjid yang tergabung dalam majelis taklim. Dalam hal

etika dan moral masyarakat Gampong Mee sangat mengedepankan agama sebagai tombak

dasar dalam kehidupan sehari-hari. Sampai kepada anak-anak mereka ajarkan cara beretika

yang akhlaqul karimah.

3. Ekonomi

Di bidang ekonomi seperti yang sudah dijelaskan di bagian pendidikan bahwa

masyarakat Gampong Lampulo tergolong sebagai masyarakat tingkat ekonomi menengah

kebawah dengan mata pencaharian yang paling menonjol adalah petani namun ada

beberapa mata pencaharian lainnya, berikut ini mata pencaharian penduduk Gampong

Mee adalah :

Nelayan

Pelajar/Mahasiswa

Pedagang

6

Pegawai Negeri Sipil

Buruh, dan

Tukang

4. Sosial Budaya

Gampong Mee merupakan gampong yang masih kental dengan kebudayaan Aceh

meskipun tidak seperti masyarat Aceh pinggiran, mengingat penduduk gampong Mee

sebagian besar merupakan pendatang baru serta di tambah lagi dengan ragamnya latar

belakang masyarakat baik dari segi sosial ekonomi, dan agama. Meskipun demikian

masyarakat gampong mee masih sangat menjunjung tinggi niali budaya Aceh seperti

seringnya moment penting yang diadakan, seperti acara Israk Mikraj Muhammad SAW

dan dalail khairat yang dilakukan dalam bentuk menyelenggarakan acara ceramah yang

mendatangkan penceramah dari luar daerah, dan juga seperti mengadakan shalat tasbih

berjama’ah sebagai wujud syukur kepada Allah SWT. Masyarakat Gampong Mee suka

dengan budaya kerjasama seperti dalam acara pernikahan, acara kenduri, pengadaan acara

pengajian dan acara gotong-royong bersama.

B. Sarana dan prasarana

NO Sarana dan Prasarana Bidang Jumlah Keterangan

1 Mesjid Agama 1 cukup

2 Mushala Agama 1 cukup

3 Dayah Agama 1 cukup

4 Peneragan Umum -

5 Lapangan bola mini Umum

6 Sarana drainase(parit) Umum -/+ 15.035 m Kurang

baik

7 Pipa air bersih Umum -/+ 12.500 m Kurang

baik

7

8 Jalan menuju

gampong

Umum 7 km Kurang

baik

9 Tempat Pelayanan

Kesehatan

Umum 1 Baik

10 Sekolah Umum 1 Baik

11 Pasar ikan Umum 1 Baik

12 Lapangan volley Umum -

13 Tambak Umum +/- 30 Kurang

baik

14 Jalan gampong Umum - Kurang

baik

15 Lahan kosong Umum - baik

16 Tanah perkuburan Umum - Tidak baik

C. Produksi

Salah satu sektor penghasilan masyarakat gampong Mee adalah petani. Gampong

Mee merupakan daerah yang tidak ada industri dan perdagangan, di gampong Lampulo

banyak memproduksi bawang merah . Rata-rata penduduk di gampong Mee tidak

mempunyai ternak peliharaan. Hanya beberapa kepala keluarga saja yang mempunyai

ternak peliharaan berupa kambing, bebek, dan ayam. Peliharaan tersebut diperjualbelikan

untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

D. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan

Gampong Mee tidak memiliki puskesmas, namun puskesmas sebagai pusat

kesehatan,ada terdapat bidan yang menetap terdapat di Kecamatan Batee. Jarak dari

kecamatan batee ke Gampong Mee cukup dekat sehingga masyarakan lebih mudah untuk

berobat, dan rutin nya di lakukan posyandu. Sedangkan mengenai kebersihan lingkungan

di Gampong Mee memiiki tempat pembuangan sampah. Namun tidak dipergunakan secara

baik oleh masyarakat. Masih ada masyarakat yang membuang sampah di tempat lain yang

tidak diperuntukan untuk tempat pembuangan sampah.

8

E. Administrasi dan Pemerintahan Gampong

Dalam mengatur roda pemerintahan gampong yang disesuaikan dengan keadaan

masyarakat sistem pemerintahan Gampong Mee berpola pada adat/kebudayaan dan

peraturan formal yang dibuat secara bersama yang bersifat umum sejak zaman dahulu dan

secara struktural pemerintahan gampong mulai dari geuchik, sekretaris gampong

(sekgam), kaur pemerintahan, kaur pembangunan, kaur kesra, kaur keuangan, kaur umum,

kepalakepala dusun, ulee jurong-ulee jurong (ketua-ketua unit) dan, imam gampong yang

dipilih secara musyawarah dan keputusan bersama. Pemerintah Gampong Mee

menjalankan pelayanan publik dengan baik, hal ini terjadi karena adanya fasilitas

pendukung untuk melakukan pelayanan umum. Selain itu juga terdapat sumber daya

aparatur terlatih serta didukung dengan adanya pelaksanaan kegiatan pelatihan

peningkatan kapasitas aparatur gampong dan dukungan lainnya yang bersifat

administratif. Sehingga pelayanan umum, proses administrasi dan informasi untuk

aktualisasi data-data di Gampong Mee masih kurang bagus.

9

BAB III

REALISASI KEGIATAN MAHASISWA

A. KEGIATAN MANDIRI

A.1 BIDANG EKONOMI MANAJEMEN

A.1.1 KEGIATAN UTAMA

Mahasiswa Pnyelenggara program :

Nama : Rahmad Rizki

Nim : 1201102010219

Fakultas : Ekonomi

Jurusan : Manajemen

PROGRAM UTAMA :

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih “Sosialisasi Menabung Untuk Anak-anak Usia

Dini”

Tabungan merupakan bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsikan.

Menabung itu sangat mudah dan menyenangkan. Manfaatnya pun begitu besar sebagai

sumber dana yang tidak terduga dimasa yang akan datang. Tidak hanya orang dewasa

saja yang perlu menabung, Anak-anak juga harus diajarkan menabung sejak dini agar

menjadi suatu kebiasaan. Untuk menimbulkan kesadaran gemar menabung juga

memerlukan dukungan dari para orang tua untuk mengajarkan anak-anak mereka

menabung uang jajannya sejak dini.

Mengajarkan anak menabung sejak diri adalah satu cara yang efektif untuk

membuat anak tumbuh sebagai sosok yang penuh perencanaan, termasuk dalam hal

keuangan. Banyak yang sudah membuktikan bahwa orang yang sukses adalah yang tahu

cara mengatur uangnya dengan baik, yaitu cara menyimpan dan membelanjakan uang

dengan tepat. Mengajarkan anak menabung sejak dini sangatlah penting karena kita bisa

mengajarkan betapa berharganya uang tersebut dan tidak baik untuk dihambur-

10

hamburkan. Jika mereka mempunyai tabungan sendiri, maka hal tersebut juga dapat

meringankan beban orang tua untuk membelikan apa yang diminta anak-anaknya.

Seorang yang pintar dalam mengelola uang tidak bisa dibentuk hanya dalam satu

hari. Mereka belajar dari pengalaman bertahun-tahun ditambah dengan bimbingan orang

tua sejak kecil. Maka untuk meningkatkan kesadaran tersebut kami mencoba bekerjasama

dengan para guru di SD Neuheun gampong MEE tentang pentingnya gemar menabung

sejak dini.

• What : mensosialisasikan menabung sejak dini kepada anak-anak di Gampong

MEE,kec.Batee melalui SD Neuheun dan beberapa anak di gampong.

• Who : Rahmad Rizki dibantu oleh peserta KKN lainnya, terdiri dari kurang lebih

40 anak perempuan dan laki-laki yang umumnya masih duduk dibangku SD kelas

1-3

• Where : SD Neuheun dan Menasah Gampong MEE

• When : Jum’at 14 Agustus 2015

• Why : menjelaskan kepada anak-anak tentang pentingnya menabung sejak dini

dan membagikan celengan.

• How : dengan sosialisasi secara lisan dan pembagian celengan

a. Teknik Pelaksanaan

• Mensosialisasikan kepada seluruh anak-anak SD di Gampong MEE,kec.Batee

• Membagikan celengan kepada anak-anak di Gampong MEE,kec.Batee

b. Lokasi dan pelaksanaan

Kegiatan “Sosialisasi Menabung Untuk Anak-anak Usia Dini” dilaksanakan pada :

Hari : Jum’at

Tanggal : 14 Agustus 2015

Pukul : 10.00 WIB

Tempat : SD Neuheun gampong MEE,kec.Batee

11

A. Maksud, Tujuan, dan Sasaran Yang Ingin Dicapai

Maksud: Untuk memberikan informasi kepada anak-anak di Gampong MEE,kec.Batee

mengenai pentingnya mempunyai kegemaran menabung sejak usia dini.

Tujuan: Menghimbau seluruh anak-anak usia dini di Gampong MEE,kec.Batee agar

memiliki tabungan sendiri dan meringankan beban para orang tua serta tidak boros atau

suka mengahambur-hamburkan uang.

Sasaran yang ingin dicapai: Adanya kesadaran dari anak-anak untuk memulai

kegemaran menabung sejak usia dini dan kesadaran orang tua untuk mengingatkan anak-

anak menyisihkan uang jajannya untuk ditabung, agar dapat digunakan pada masa yang

akan datang.

B. Hasil Yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Hasil yang dicapai : Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di

Gampong MEE,kec.Batee ini berjalan dengan baik dan sesuai dengan program yang telah

direncanakan sebelumnya yang tersusun dalam proposal serta mendapat dukungan yang

sangat baik dari masyarakat setempat. Semua program yang direncanakan berjalan

dengan baik sesuai dengan target yang ingin dicapai. Bahkan ada beberapa tambahan

program yang diusulkan para masyarakat gampong. Adapun salah satu program yang

telah sukses dilaksanakan adalah sosialisasi menabung sejak usia dini di Gampong

MEE,kec,Batee. Hasil yang dicapai antara lain para anak-anak telah mengerti betapa

pentingnya kegiatan menabung. Dan dengan adanya pembagian celengan membuat

mereka semakin termotivasi untuk menabung dan melakukan perencanaan yang baik

dengan tabungan di masa yang akan datang.

Tindak lanjut : Diharapkan anak-anak gampong MEE,kec.Batee akan terus

menabung uang jajannya sedikit demi sedikit mulai dari celengan hingga mereka

membuka tabungan di bank ketika mereka dewasa nanti.

12

C. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung :

• Antusiasme yang tinggi dari anak-anak gampong MEE,kec.Batee dalam mengikuti

sosialisasi menabung sejak usia dini yang dilaksanakan.

• Kerja sama tim yang solid antar peserta KKN, yang mana setiap anggota kelompok

memiliki peran aktif saling membantu dalam setiap pelaksanaan program.

• Adanya respon yang sangat baik dari seluruh masyarakat gampong MEE,kec.Batee.

Faktor penghambat:

Sosialisasi kegiatan menabung sejak usia dini kepada anak-anak Gampong

MEE,kec.Batee sedikit terhambat karena kurangnya alat bantu berupa gambar untuk

menunjukkan kepada para anak-anak karena hanya mampu mendengar pembicaraan

tanpa disertai pengeras suara dan model-model yang bisa ditunjukkan melalui proyektor.

A.1.2 KEGIATAN PENUNJANG

PROGRAM PENUNJANG :

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih “Mengajar Mengaji”

Mengajar Mengaji “Membenarkan Cara Membaca Al Qur’an” dan

Mengevaluasi praktek Ibadah.

Mengaji adalah salah satu ibadah yang dilakukan setiap muslim yaitu membaca Al

Qur’an dengan hukum-hukum yang sudah diatur didalamnya. Sedangkan hukum atau tata

cara yang membanarkan membaca Al Qur’an disebut hukum tajwid. Kebanyakan anak-

anak di gampong MEE yang mengaji Al Qur’an belum mengerti benar bagaimana cara

membaca Al Qur’ang yang sesuai dengan hukum membacanya, mereka kebanyakan

hanya membaca saja tetapi hukum-hukum dan cara membaca yang benar belum sesuai

dengan hukum tajwid yang di anjurkan. Jadi disini saya mengajarkan anak-anak gampong

MEE bagaimana cara membaca Al Qur’an yang sesuai dengan hukum tajwid.

13

Mengajarkan anak-anak gampong MEE untuk lebih bagus lagi dalam melaksanakan

praktek ibadah, seperti praktek shalat dan doa shalat salah satunya.

a. Maksud dan Tujuan Kegiatan

Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan ini agar anak-anak dapat mengaji Al

Qur’an sesuai dengan hukum cara membaca Al Qur’an yang baik dan benar. Dan dapat

menambah penngatahuan anak-anak tentang bagaimana cara mengaji, yang nantinya

dapat mereka terapkan dalam bidang ibadah lainnya. Serta Memberi pengetahuan lebih

kepada anak-anak untuk membenarkan cara shalat agar ibadah mereka lebih sempurna.

b. Sasaran dan Manfaat Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan kepada anak-anak Gampong MEE pada

umumnya.Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak khususnya bagi mereka yang

sedang belajar Al Qur’an. Agar mereka dapat membaca Al Qur’an dengan baik dan

memdapatkan bacaan yang tepat dan sesuai dengan anjuran agama islam dalam membaca

Al Qur’an.

c. Waktu Pelaksanaan dan Lokasi

Waktu pelaksanaan pada saat les, yaitu:

pada hari : Setiap Selasa & Rabu

jam : 15.00

Tempat : Meunasah Gp.MEE,Kec.Batee

Waktu tambahan dibalai pengajian : Setiap Malam pukul 19.00

Proses kegiatan program ini meliputi :

i. Mengumpulkan anak-anak Gampong MEE di balai pangajian/Meunasah.

ii. Membaca Al Qur’an secara besama-sama.

iii. Menjelaskan berbagai macam hukum tajwid yang sudah dibaca kepada anak-

anak, serta mengajarkan cara praktek shalat yang benar.

14

iv. Menyuruh anak-anak untuk mengulang kembali bacaan sesuai dengan hokum

Tajwid dan menyuruh santri mengulang praktek ibadah yang telah di ajarkan.

d. Partisipasi Masyarakat

Partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini membuat kami bersemangat karena

mereka mendukung dan memberikan izin kepada anak-anak untuk mengikuti pengajian

yang diadakan oleh mahasiswa KKN di balai pengajian/meunasah Gampong MEE.Selain

itu teman-teman anggota KKN juga ikut membantu kegiatan ini.

e. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung

Adanya dukungan penuh dari perangkat gampong, anak-anak yang sangat berantusias,

masyarakat gampong, serta masing-masing orang tua anak dari Gampong

MEE,kec.Batee.Kabupaten Pidie.

Faktor Penghambat

Yang menjadi faktor penghambat dalam kegiatan ini adalah pada saat siang hari yang

kebanyakan anak-anak yang sedang beristihat jadi kurang konsentrasi dalam

mengaji.Kemudian dalam mengatur anak-anak diperlukan kesabaran besar karena meraka

harus diberi arahan agar mereka dapat mengikuti pengajian dengan tertib dan nyaman.

f. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Hasil yang Dicapai

Adapun hasil yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah anak-anak dapat mengaji Al

Qur’ an sesuai dengan hukum cara membaca Al Qur’ an yang baik dan benar. Dan dapat

menambah penngatahuan anak-anak tentang bagaimana cara mengaji, yang nantinya

dapat mereka terapkan dalam bidang ibadah lainnya.

15

Tindak Lanjut

Tindak lanjut setelah kegiatan ini anak-anak dapat menerapkan bagaimana cara

mengaji yang benar sesuai dengan tuntutan agama Islam. Sehimgga anak-anak tersebut

dapat membaca dan mengamalkan bacaan Al Qur’an kedalam kehidupan sehari-hari.

A.2 BIDANG KEPERAWATAN

A.2.1 PROGRAM UTAMA

Mahasiswa Penyelenggara program :

Nama : Mori Widia Ulan Sari

Nim : 1207101020121

Fakultas : Keperawatan

Jurusan : Ilmu Keperawatan

PROGRAM UTAMA

1. Tensi Gratis

Tensi merupakan salah satu kegiatan kesehatan yang bertujuan untuk mengukur

tekanan darah , agar mansyarakat gampong mee dapat mengetahui tingkat kesehatannya,

serta kegiatan ini juga dapat membantu mansyaarakat untuk mengetahui apakah memiliki

resiko hipertensi atau pun hipotensi.

• What : Melakukan tensi gratis kepada masnyarakat gampong mee

• Who : Mori Widia Ulan Sarri dibantu oleh peserta KKN lainnya,

• Where :rumah warga Gampong MEE

• When : 19, 21, 25 27 Agustus 2015

• Why : agar masnyarakat mengetahui tekanan darah merekaa

• How : dengan menggunakan alat spigmomsnometer.

2. Penyuluhan PHBS ( perilaku hidup bersih dan sehat )

16

Penyuluhan PHBS ( perilaku hidup bersih dan sehat ) untuk memngajarkan

kepada siswa dan siswi di SD bagaimana prilaku hidup bersih dan sehat seperti cara

mencuci tangan yang baik dan benar, dan cara menyikat gigi yang baik dan benar.

• What : Melakukan Penyuluhan PHBS di SD Neuheun

• Who : Mori Widia Ulan Sarri dibantu oleh peserta KKN lainnya,

• Where : SD Neuheun

• When : 22 Agustus 2015

• Why : agar siswa-dan siswi mengetahui cara mencuci tangan dan menyikat gigi

yang baik dan benar

• How : dengan menggunakan tekhnik demosntrasi.

a. Teknik Pelaksanaan

i. dengan menggunakan alat spigmomsnometer

ii. dengan penyuluahan di SD Neuhen

b. Lokasi dan pelaksanaan

Kegiatan “Tensi gratis ” dilaksanakan di rumah warga gampong MEE,kec.Batee

Kegitan PHBS d lakukan di SD Neuheun Kec. Bate

c. Maksud dan tujuan

Adapun maksud dari program Tensi gratis adalah untuk membantu warga gampong

mengetahui tekanan darah , dan mendeteksi apakah warga gampong memiliki hipertensi

ataupun hipotensi . Dan adapun maksud dari program penyuluhan PHBS ( perilaku hidup

bersih dan sehat ) untuk memngajarkan kepada siswa dan siswi di SD bagaimana prilaku

hidup bersih dan sehat seperti cara mencuci tangan yang baik dan benar, dan cara

menyikat gigi yang baik dan benar.

Tujuan yang ingin dicapai dari program tensi gratis adalah agar masyarakat gampong

Mee mengetahui sejak dini apakah memiliki penyakit atau riwayat Hipertensi dan

Hipotensi. Dan adapun tujuan yang ingin dicapai dari program penyuluhan PHBS (

perilaku hidup bersih dan sehat ) adalah agar siswa dan siswi di SD Neuheun bisa

17

melakukan cara mencuci tangan yang baik dan benar,dan bisa melakukan cara menyikat

gigi yang baik dan benar.

Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam program tensi gratis adalah semua warga

Gampong Meeyang berada dalam rentang usia dewasa dan lanjut usia (lansia) dapat

mengetahui apakah memiliki riawat atayu penyakit hipertensi atau hipotensi . Dan adapun

sasaran yang ingin dicapai dalam program penyuluhan PHBS ( perilaku hidup bersih dan

sehat ) adalah semua siswa dan siswi diSD Neuheun dapat melakukan cara mrncuci

tangan dan menyikat gigi yang baik dan benar.

d. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut

Pada tensi gratis saya mendeteksi apakah warga memiliki hipertensi atau pun

hipotensi dengan pemeriksaan tekanan darah sistolik dan diastolik menggunakan

spigmomanometer, dan membahas tentang gejala dan tanda hipertensi dan hipotensi

beserta penatalaksanaan dengan obat-obatan tradisional serta melakukan pencegahan

dengan memperhatikan pola diet hipertensi dan hipotensi.

Pada penyuluhan PHBS ( perilaku hidup bersih dan sehat ) saya mendeteksi

apakah siswa dan siswi masih ada yang belum mengetahui cara mencuci tangan dan

menyikat gigi yang baik dan benar dengan menanyakan kepada siswa-dan siswi apakah

ada mencuci tangan sebelum atau sesudah makan, dan apakah ada menyiat gigi selama 3

x dalam sehari dan juga member pengetahuan bagai mana dan kapan saja haru mencuci

tangan dan menyikat gigi yang baik dan benar.

Hasil yang dicapai setelah dilakukannya tensi gratis ini adalah warga Gampong

Mee mengetahui konsep hipertensi atau hipotensi serta dapat mendeteksi secara dini

hipertensi atau hipotensi dan dapat mengetahui pencegahan dengan memperhatikan pola

diet hipertensi atau hipotensi . Tensi gratis ini dilaksanakan pada 19, 21, 25,27 agustus

2015 di Ruma warga,. Kami mengahrapkan warga Gmapong Mee dapat mendeteksi

18

hipertensi atau hipotensi sejak dini dan dapat melakukan pencegahan dengan

memperhatikan pola diet hipertensi dan hipotensi.

Hasil yang dicapai setelah dilakukan penyuluhan PHBS ( perilaku hidup bersih

dan sehat ) ini adalah siswa dan siswi mengeatahui konsep bagaimana cara dan kapan

saja dilakukannya mencuci tangan dan menyikat gigi dengan baik dan benar. Penyuluhan

PHBS ini dilaksanakan 12 dan24 Agustus di SD Neuheun Gampong Mee Kec. Batee.

Kami mengahrapkan siswa – siswi agar dapat melakukan cara mencuci tangan dan

menyikat gigi yang baik dan benar.

e. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung tensi gratis :

1. Masyarakat sadar bahwa mendeteksi hipertensi atau hipotensi sejak dini sangat

penting.

2. Masyarakat sangat berpartisipasi dalam mempelajari pencegahan dengan

pertimbangan pola diet hipertensi atau hipotensi

3. Teman-teman KKN yang juga turut berpartisipasi.

- Faktor Penghambat tensi gratis:

Jumlah penduduk yang cukup banyak dan tersebar dalam 3 dusun besar tidak dapat

dijangkau pemerikasaan secara menyeluruh.

- Faktor pendukung Penyuluhan PHBS :

1. Siswa dan siswi sadar bahwa mencuci tangan dan menyikat gigi sangat penting.

2. Siswa dan siswi sangat berpartisipasi dalam mempelajari cara mencuci tangan

dan menyikat gigi yang baik dan benar .

3. Teman-teman KKN yang juga turut berpartisipasi.

- Faktor Penghambat Penyuluhan PHBS:

19

Jumlah masih ada beberapa siswa dan siswi yang masih belum paham mengenai

penting nya mencuci tangan dan menyikat gigi.

A.2.2 PROGRAM PENUNJANG

PROGRAM PENUNJANG :

Mengajarkan ketrampilan membuat laci dari kardus bekas

a. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai

Sebagian besar dari semua siswa-dan siswi di Gampong mee adalah tingkat

Sekolah dasar, dan kebiasaannya siswa dan siswi pada sekolah dasar pastinyan memiliki

mata pelajaran krampilan, dan biasa nya siswa dan siswi sering sekali di tuntut untuk

membuat sebuah ktrampilan.

Maka dari itu saya sebagau mahasiswa yang sedang menjalankan KKN, berinisiatif

untuk memperkenalkan pembuatan laci dari kardus terhadap anak-anak dan remaja yang

berada di Gampong Mee. Dan sasaran yang dituju adalah anak-anak dan remaja.

Tujuan dari program penunjang ini adalah menjadikan generasi muda yang berada

di Gampong MeeAlue untuk dapat membuat keterampilan yaitu pembuatan laci dari

kardus bekas.

b. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut

Pelatihan pembuatan laci dari kardus bekas dilaksanakan oleh Mori widia ulan

sari dan dibantu oleh teman-teman kelompok KKN. Kegiatan ini telah dilaksanakan

sebanayak 1 kali pertemuan yaitu pada tanggal 22 agustus 2015. Kegiatan ini dilakukan

di meunasah Gampong Mee. Jumlah anak-anak dan remaja yang mengikuti kegiatan ini

sebanyak 25 perempuan dan 5 laki-laki. Mereka pada umumnya duduk di kelas 3-6 SD

dan 2 SMP

20

Kegiatan ini terlaksana dengan lancar dan sangat baik. Anak-anak dan remaja

sangat bersemnagat dan antusias dalam mengikuti pelatihan pembuatan laci dari kardus.

Dalam satu kali pertemuan yang singkat itu mereka dapat mengikuti pembuatannya serta

dapat membentuk laci sesuai dengan bentuk dan ukuran yang mereka inginkan, disini

terlihat kekereatifan anak-anak dalam pembuatan laci tersebut.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, saya berharap adanya tindak lanjut dari diri

mereka sendiri untuk membuat kreasi-kreasi lain menggunakan kardus bekas, agar

mereka dapat meneruskan dan tidak lupa dengan apa yang sudah dipelajari dan didapat

dari mahasiswa KKN.

c. Faktor Pendukung dan Penghambat

- Faktor Pendukung

a. Anak-anak sadar bahwa banyak manfaat dari kardus bekas.

b. Anak-anak sangat antusias dalam mempraktikkan pembuatan laci dari kardus

bekas.

c. Teman-teman KKN yang juga turut berpartisipasi.

- Faktor Penghambat

Kegiatan harus dilakukan pada sore hari.

A.3 BIDANG BIMBINGAN KONSELING

A.3.1. PROGRAM UTAMA

Mahasiswa Penyelenggara program :

Nama : Sri Rahmatia

Nim : 1206104030054

Fakultas : KIP

Jurusan : Bimbingan dan Konseling

21

PROGRAM UTAMA

Pentingnya penyesuain anatar minat dan potensi

Sosialisasi tentang pentingnya pemilihan karier berdasarkan minat dan potensi yang

dimiliki oleh remaja Gampong MEE,kec.Batee

• What : mensosialisasikan pentingnya penyesuaian antara minat dan potensi.

• Who : Sri Rahmatia dibantu oleh peserta KKN lainnya, terdiri dari kurang lebih 12

orang, 9 orang sekolah di SMP dan 2 orang di SMA dan semuanya berjenis kelamin

perempuan

• Where : Menasah Gampong MEE

• When : Rabu 19 Agustus 2015

• Why : menjelaskan kepada anak-anak tentang pentingnya penyesuaian minat

dengan potensi yang dimiliki

• How : dengan sosialisasi secara lisan dan pembagian pembagian angket minat

karier berdasarkan kepribadian

a. Teknik Pelaksanaan

• Dilakukan secara kelompok agar lebih berani dalam berpendapat

• Mensosialaisasikan kepada seluruh anak-anak SMP dan SMA Gampong

MEE,kec.Batee

• Membagikan angket kepada anak-anak di Gampong MEE,kec.Batee

• Memberikan hadiah kepada anak yang dapat meringkas isi materi yang di bahas

22

b. Lokasi dan pelaksanaan

Kegiatan “Sosialisasi pentingnya penyesuaian antara minat dan potensi”

dilaksanakan pada :

Hari : Rabu

Tanggal : 19 Agustus 2015

Pukul : 15.00-17.00 WIB

Tempat : Meunasah Gampong Mee, Kecamatan Batee, kabupaten Pidie

c. Maksud, Tujuan dan Sasaran Yang Ingin Dicapai

Minat adalah kemauan yang di inginkan oleh individu, dan potensi adalah kemampuan

yang dimilki oleh individu. Minat dan potensi memiliki peranan penting dalam kehupan

sehari-hari, dalam menjalankan segala kegiatan dimulai dari minat/ kemauan untuk

melakukannya dan potensi kemampuan untuk melakukanya. Kemampuan dan minat tidak

dapat dipisahkan karena memiliki hubungan yang sangat erat diantara minat dan potensi.

Adapun maksud dari pelaksanaan program di atas yaitu untuk membantu remaja

dalam mengembangkan segala potensi yang dimiliki dan dapat disalurkan sesuai bidang

kemampuan yang yang dimiliki oleh remaja agar dapat mencapai minat yang dimilki

sehingga dapat membantu remaja dalam mengembangkan karier ke depannya. Dengan

adanya program sosialisasi ini remaja khususnya dapat memahami pentingnya penyesuaian

antara minat dan potensi yang dimiliki sehingga dapat disesuaikan dengan kemampuan

yang dimiliki oleh remaja itu sendiri. Apabila remaja tidak menyesuiakan minat dan

kemampuan yang dimilikinya sejak dini maka akan menyulitkan remaja sendiri pada saaat

melanjutkan studi karena tidak sesuai dnegna minat maupun kemampuan yang dimiliki

oleh remaja tersebut.

Sasaran dari kegiatan ini adalah remaja yang sekolah di sekolah di tingkat SMP

maupun SMA yang terdapat di Kapubaten Pidie, Kecamatan Batee, Gampong Mee.

Tujuannya yaitu agar mereka dapat mengerti pentingnya penyesuain antara minat dan

potensi yang dimiliki. Selain dilakukannya sosialisasi tentang pentingnya penyesuaian

23

anatara minat dan potensi juga dibagikan berupa angket minat karier berdasarkan

kepribadian. Kegiantan ini di bantu oleh anggota KKN lainnya, dan remaja yang hadir

pada saat dilakukan sosialisasi ini adalah 11 orang dan 2 diantaranya adalah Siswa

Menegah Atas (SMA) dan kegiatan ini hanya dihadiri oleh anak perempuan. Adapun

tempat dilakukannya sosialisasi ini adalah di Menasah Gampong Mee. Kegiatan ini

dilakukan di menasah gampong Mee, Kecamatan Batee, dilaksanakan pada hari ke 17

tepatnya Rabu 19 Agustus 2015.

d. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut

Sebagian besar remaja di Gampong Mee telah banyak yang mengerti dan mengetahui

akan pentingnya penyesuain antara minat dan potensi yang dimiliki. Dengan pemahaman

yang mereka miliki saat ini mudah-mudahan cukup menjadi pedoman bagi remaja dalam

melanjutkan studinya kedepan. Dengan telah dilakukannya sosialisasi dari mahasiswa

KKN diharapkan orang tua memberi dukugan lebih kepada anaknya dalam melanjutkan

studi dan menyesuiakan dengan minat dan kemampuan yang dimiliki. Adapun diharapkan

kepada setiap orang tua dapat berkerjasama dengan pihak-pihak sekolah untuk medukung

segala kegiatan yang dilakukan di sekolah untuk menyalukan minat dan meningkatkan

potensi yang dimiliki oleh anaknya.

e. Faktor pendukung dan penghambat

Masyarakat khususnya dalam hal ini siswa/siswi SMP maupun SMA yang tinggal di

Kecamatan Batee, Gampong Mee, Kabupaten Pidie sangat antusias dengan kegiatan yang

kami lakukan, dari total 20 siswa/i yang terdapat di Gampong Mee tersebut hampir seluruh

dari mereka mengikuti penyuluhan dan sosialisasi pentingnya penyesuaian antar minat dan

potensi yang dimiliki, dan teman-teman kelompok KKN yang sangat membantu dalam

mempersiapkan segala sesuatunya sehingga acara sosialisasi ini pun dapat berjalan dengan

lancar tanpa ada hambatan yang berarti, dan juga ini merupakan faktor pendukung bagi

kami karena mereka dapat menerima kami dengan senang hati sehingga kami bisa

menjelaskan program ini dengan optimal. Kemudian adanya angket minat karier

berdasarkan kepribadian yang diberikan kepada siswi yang hadir untuk mengetahui minat

24

yang dimiliki sehingga disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang yang sesuai dengan minat

yang dimilkiki.

Faktor penghambatnya yaitu ruangan menasah yang tebuka sehingga anak-anak sulit

untuk terbuka dikarenakan banyak orang tua yang hadir untuk melihat kegiatan yang

dilakukan oleh anak KKN. Selain itu faktor penghambat lainnya adalah anak kecil yang

bermain dimenasah sehingga sulit untuk mendegar pendapat dari anak-anak karena banyak

suara dari anak kecil. Selain itu kurangnya fasilitas yang tersedia, dan tidak ada media

yang digunakan sehinga anak-anak sulit memahami hingga harus mengulang.

A.3.2 PROGAM PENUNJANG

Pelatihan pembuatan Pembuatan Nugget.

a. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai.

Nuget adalah salah satu menu masakan yang sangat cocok untuk disajikan kepada

anak-anak karena rasanya yang enak. Tidak hanya anak-anak ibu-ibu juga mengemari

nuget dikarenakan cara pengolahan nugget yang mudah dan simple. selain itu bahan yang

mudah diperoleh dan membutuhkan waktu yang singkat untuk membuatnya selain itu rasa

nugget juga sangat enak dan banyak disukai oleh anak-anak. Dan yang pentinnya adalah

nugget juga sehat bagi kesehatan. Adapun pengolahan nuget bandeng dipilih menjadi salah

satu program KKN adalah karena di gampong mee banyak tambak dah hasil tambaknya

adalah ikan bandeng.

Maka dari itu saya sebagai mahasiswa yang sedang menjalankan KKN, berinisiatif

untuk Berbagi pengetahuan mengenai pembuatan Nugget kepada ibu-ibu, remaja putri dan

yang terutama ibu-ibu PKK yang berada di Gampong Mee. Dan sasaran yang dituju adalah

ibu-ibu dan remaja putri. Tujuan dari program penunjang ini adalah agar ibu-ibu dan

remaja putri yang berada di Gampong Mee bisa menambah kreatifitasnya dalam

pembuatan kue terutama dalam pembuatan Nugget bandeng.

25

b. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut

Pelatihan pembuatan Nugget yang dilaksanakan oleh Sri rahmatia dan dibantu oleh

teman-teman kelompok KKN. Kegiatan ini telah dilaksanakan sebanayak 1 kali pertemuan

yaitu pada hari kamis tanggal 27 Agustus 2015. Kegiatan ini dilakukan di meunasah

Gampong Mee. Jumlah ibu-ibu dan remaja putri yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 10

ibu-ibu dan 10 remaja putri. Kegiatan ini terlaksana dengan lancar dan sangat baik. Ibu-ibu

dan remaja putri sangat bersemagat dan antusias dalam menyaksikan pelatihan pembuatan

Nugget tersebut. Dalam satu kali pertemuan yang singkat itu mereka dapat menyaksikan

pembuatannya Nugget step by step sehingga mudah bagi mereka untuk mempraktekan

langsung di rumah nanti. setelah pelatihan selesai dilakukan ibu-ibu dan remaja putri pun

mulai mencicipi Nuget tersebut. Dengan terlaksananya kegiatan ini, saya berharap adanya

tindak lanjut dari diri mereka sendiri untuk bisa mempraktekkan langsung Nugget tersebut

di rumah dan tidak lupa dengan apa yang sudah dipelajari dan didapat dari mahasiswa

KKN.

c. Faktor Pendukung dan Penghambat

- Faktor Pendukung

i. Mendapatkan respon positif dari ibu-ibu dan para remaja putri Gampong Mee

ii. Antusias ibu-ibu membuat mereka tak sabar ingin mempraktekkannya di rumah.

iii. Teman-teman KKN yang juga turut berpartisipasi.

- Faktor Penghambat

i. Kegiatan ini harus dilakukan pada malam hari dikarenakan ibu-ibu pada pagi

sampai sore hari harus ke ladang

ii. Fasilitas yang kurang memadai

26

A.4 BIDANG PGSD

A.4.1 PROGRAM UTAMA

Mahasiswa Penyelenggara program :

Nama : Rina Melly Suciyati

Nim : 1206104040080

Fakultas : KIP

Jurusan : PGSD Guru Kelas S1

PROGRAM UTAMA

1. Memberikan les tambahan atau bimbingan membaca kepada anak-anak di Gampong

Mee

Membaca adalah kegiatan meresepsi, menganalisa, dan menginterpretasi yang

dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis

dalam media tulisan. Membaca meliputi membaca nyaring dan membaca dalam hati.

Membaca nyaring adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara membaca

keras-keras di depan umum. Sedangkan kegiatan membaca dalam hati adalah kegiatan

membaca dengan seksama yang dilakukan untuk mengrti dan memahami maksud atau

tujuan penulis dalam media tertulis. Membaca nyaring adalah kegiatan membaca yang

dilakukan dengan cara membaca keras-keras di depan umum.

Proses membaca nyaring ini sering digunakan oleh seseorang untuk menyampaikan

gagagsan terhadap orang lain dengan cara membaca teks yang ada. Membaca dengan

metode ini dilakukan dalam bentuk pidato, khotbah, debat, diskusi, wawancara, dan

segala kegiatan yang berurusan tentang penyampaian di depan umum.

Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca dengan seksama yang dilakukan

untuk mengrti dan memahami maksud atau tujuan penulis dalam media tertulis.

Membaca dalam hati meliputi dua aspek yaitu membaca ekstensif (extensive reading) dan

27

membaca intensif (intensive reading). Membaca ekstensif adalah tahapan awal dimana

pembaca dituntut untuk bisa menyurvei atau menilai dengan membaca secara sekilas mau

pun membaca dangkal. Sedangkan membaca intensif merupakan tahapan lanjutan untuk

dapat memahami isi dan memahami konteks bahasa dalam yang digunakan dalam

penulisan.

Maka untuk meningkatkan kesadaran anak-anak terhadap perlunya membaca,

kami mencoba mengajarkan anak-anak di Gampong Mee agar tidak ada lagi yang tidak

bisa membaca. Karena membaca adalah jendela kehidupan.

What : Memberikan les tambahan atau bimbingan membaca kepada anak-anak di

Gampong Mee, kec.Batee.

Who : Rina Melly Suciyati dibantu oleh peserta KKN, dan anak-anak Gampong

Mee yang terdiri dari kurang lebih 30 anak perempuan dan 15 anak laki-

laki yang umumnya masih duduk dibangku TK dan SD kelas 1-3.

Where : Meunasah Gampong Mee

When : Kamis, 13 Agustus 2015 ; Jumat, 21 Agustus 2015 ; Minggu, 23 Agustus

2015.

Why : Karena masih ada anak-anak yang belum mampu untuk membaca

dengan benar.

How : dengan memberikan les tambahan membaca.

c. Teknik Pelaksanaan

• Memberikan les tambahan atau bimbingan membaca kepada anak-anak di Gampong

Mee, kec.Batee

• Menampakkan poster mengenai huruf abjad dan cara mengeja kata.

28

d. Lokasi dan pelaksanaan

Kegiatan “Memberikan les tambahan atau bimbingan membaca kepada anak-anak di

Gampong Mee” dilaksanakan pada :

Hari : Kamis, Jum’at, Minggu

Tanggal : 13, 21, 23 Agustus 2015

Pukul : 15:00 WIB

Tempat : Meunasah Gampong MEE, kec.Batee

e. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai

Adapun maksud dan tujuan dari program ini adalah untuk membantu anak-anak

gampong Mee agar mampu membaca dan memahami teks pendek dengan benar serta dapat

menyimpulkan isi bacaan dengan kata-kata sendiri. Namun anak-anak di gampong Mee

masih belum dapat membaca dengan benar, bahkan ada diantara mereka yang susah

membedakan huruf dengan benar.

Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam program ini adalah agar anak-anak di

gampong Mee dapat mengenal huruf dan bisa membaca dengan benar.

c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut

Hasil yang dicapai setelah melakukan program ini adalah anak-anak Gampong Mee

mengetahui huruf abjad (huruf kapital dan huruf kecil) dengan benar dan dapat membaca

suatu bacaan (teks pendek). Kegiatan les membaca ini dilaksanakan pada sore hari setelah

anak-anak pulang dari sekolah, tepatnya dilakukan pada jam 15:00 WIB di Meunasah

Gampong Mee.

Kami mengaharapkan anak-anak Gampong Mee dapat membaca dan

menyimpulkan bacaan dengan kata-kata sendiri dengan tepat. Karena dengan membaca

kita dapat memperoleh banyak informasi dan menambahkan pengetahuan/wawasan kita.

29

d. Faktor Pendukung dan Penghambat

- Faktor pendukung:

1. Anak-anak gampong Mee sangat mengapresiasi kegiatan ini.

2. Kerja sama tim yang solid antar peserta KKN, yang mana setiap anggota kelompok

memiliki peran aktif saling membantu dalam setiap pelaksanaan program.

- Faktor penghambat

Kegiatan ini sedikit terhambat karena sarana dan prasana yang kurang memadai.

Sehingga anak-anak hanya menggunakan sarana dan prasarana yang ada.

A.4.2 PROGAM PENUNJANG

Melakukan keterampilan menggambar dengan lilin, makrame dari tali kur dan Mozaik

a. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai

Makrame adalah suatu bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul yang

pembuatannya dengan cara digarap menggunakan rangkaian benang awal dan akhir sebuah

tenunan. Keterampilan ini memanfaatkan tali dan benang untuk menciptakan aneka ragam

aksesoris dan produk.

Mozaik adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan keras berwarna yang

disusun dan ditempelkan dengan perekat.

Gambar lilin adalah suatu keterampilan yang menggunakan lilin sebagai pengganti

pensil dan pewarna (gincu) yang menggantikan pensil warna/krayon.

Keterampilan-kerampilan di atas dilakukan bertujuan untuk mengembangkan

kreativitas, emosi dan sosial anak serta melatih kesabaran dan kemandirian seorang anak.

Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah memotivasi generasi muda (anak-anak di

Gampong Mee) agar mampu membuat keterampilan-keterampilan dengan kreatif dan

memahami pentingnya berkreativitas.

30

b. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut

Hasil yang dicapai selama kegiatan ini berlangsung adalah banyak anak-anak yang

mengerti dan memahami keterampilan-ketarampilan yang telah diajarkan dan banyak

diantara mereka sangat kreatif dalam membuat keterampilan-keterampilan tersebut.

Kegiatan ini telah dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Kegiatan ini dilakukan

di Meunasah Gampong Mee. Jumlah anak-anak yang mengikuti kegiatan ini tidak terbatas,

mulai dari TK sampai dengan kelas 3 SMP.

Kegiatan ini terlaksana dengan lancar dan sangat baik. Anak-anak sangat

bersemangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Dalam tiga kali pertemuan yang

singkat itu mereka dapat mengikuti dengan khitmat, disini terlihat ketertarikan anak-anak

dalam seni kerajinan/keterampilan.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, saya berharap adanya tindak lanjut dari diri

mereka sendiri untuk berfikir kritis dan kreatif dalam membuat berbagai keterampilan-

keterampilan lainnya yang membangkit kreativitas anak.

Jadwal Keterampilan Menggambar Lilin

Hari : Rabu

Tanggal : 12 Agustus 2015

Jam : 15:00-18:00

Jadwal Keterampilan Makrame

Hari : Jumat

Tanggal : 14 Agustus 2015

Jam : 10:00-12:00

Jadwal Keterampilan Mozaik

Hari : Minggu

Tanggal : 23 Agustus 2015

Jam : 15:00-18:00

31

c. Faktor Pendukung dan Penghambat

- Faktor Pendukung

i. Anak-anak sangat tertarik dengan berbagai keterampilan.

ii. Teman-teman KKN yang juga turut berpartisipasi.

- Faktor Penghambat

i. Kurangnya fasilitas yang mendukung kegiatan ini.

A.5 BIDANG AKUNTANSI

A.5.1 PROGRAM UTAMA

Mahasiswa Penyelenggara program :

Nama : SAID IKHSAN RIDHA

Nim : 12001103010090

Fakultas : EKONOMI

Jurusan : AKUNTANSI

PROGRAM UTAMA

Sosialisasi Pembukuan Akuntansi Pada Pengusaha Mikro

What : mensosialisasikan pembukuan akuntansi pada pengusaha mikro

Who : Said Ikhsan Ridha melakukan sosialisasi pada pedagang mikro /sembako yaitu

Bpk.Husaini yang membuka usaha took bangunan.

Where : Toko Bangunan Pak Husaini

When : 21 Agustus 2015

Why : Belum adanya pembukuan akuntansi yang baik,untuk melihat keuntungan atau

kerugian yang dialami selama periode yang ditentukan

How : Dilakukan dengan sosialisasi langsung secara lisan dandengan media(laptop) yang

ada serta membagikan buku kas kepada usahawan mikro tersebut.

32

a. Teknik Pelaksanaan

- Sosialisasi dilakukan dengan cara mahasiswa mendatangi toko dari yang ingin diberikan

sosialisasi yaitu Toko Pak Husaini yang melakukan usaha dibidang Bangunan.

- membagikan buku kas sekaligus memberikan penjelasan melalui media.

b. Lokasi dan Pelaksanaan

- Kegiatan “Sosialisasi Pembukuan Akuntansi kepada Pengusaha Mikro” dilaksanakan Pada :

Hari : Jumat

Tanggal : 21 Agustus 2015

Pukul : 15:30-16:00

Tempat : Toko Bangunan Pak Husaini

c. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai

Adapun maksud dari program ini adalah untuk membantu wirausahawan gampong

dalam melakukan pembukaan arus kas yang jelas sehingga pengusaha mikro dapat melihat

dengan jelas kondisi keuangan usahanya tersebut. Kebanyakan usahawan mikro tidak mengerti

dan mengabaikan kegiatan pembukuan kas akuntansi tersebut,sehingga terkadang mereka tidak

mengetahui apakah usaha mereka mendatangkan keuntungan atau rugi selama periode usaha.

Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam program ini adalah Usahawan mikro Gampong

Mee dapat mengerti dan menerapkan pembukan kas akuntansi pada usaha mereka.Karena inti dari

usaha ialah mendatangkan keuntungan sedangkan apabila mereka tidak dapat melakukan

pembukuan ,maka mereka tidak aka mengetahui berapa besar keuntungan yang telah mereka

dapat.

d. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut

Pada aksi sosialisasi penerapan buku kas akuntansi ini saya terjun langsung ke beberapa

lokasi usaha mikro yang ada di Gampong Mee. Pada umumnya pengusaha mikro yang ada di

gampong tersebut tidak pernah menerapkan kegiatan pembukuan ini dan sebagian kecil ada juga

yang sudah menerapkan pembukuan kas sederhana,seperti ; usaha Bapak Husaini (Toko Peralatan

Bangunan).

33

Hasil yang dicapai setelah dilakukannya aksi sosialisasi penerapan buku kas akuntansi ini

adalah usahawan mikro Gampong Mee mengetahui gambaran konsep pembuku kas akuntansi

sederhana dan dapat mengetahui fungsi dari penerapan pembukuan tersebut sehingga tergerak

untuk mencoba menerapkan pembukuan tersebut. Aksi sosialisasi penerapan buku kas akuntansi

ini dilaksanakan pada 9 dan 10 Agustus untuk survey dan pendekatan awal,dan pelaksanaan pada

21 Agustus. Kami mengaharapkan Pengusaha Mikro Gampong Mee dapat melaksanakan

penerapan pembukuan ini secara berkelanjutan dan bermanfaat untuk pengembangan usaha

tersebut,terutama dalam bidang keuangannya.

e. Faktor Pendukung dan Penghambat

- Faktor pendukung:

i. Pengusaha Mikro Gampong Mee sangat mengapresiasi kegiatan ini.

ii. Teman-teman KKN yang juga turut berpartisipasi.

- Faktor Penghambat:

a. Jumlah pengusaha yang cukup banyak dan tersebar dalam 3 dusun besar tidak dapat

dijangkau secara menyeluruh,sehingga semua toko/usaha mikro dapat diberikan sosialisasi

tentang pembukuan sederhana ini.

A.5.2 KEGIATAN PENUNJANG

Pemberian Bimbingan Bidang Matematika / berhitung pada anak-anak Gampong Mee.

a. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai

Matematika adalah penting dalam semua aspek kehidupan. Matematika adalah subjek yang

paling umum dalam kehidupan selain bahasa Inggris. Matematika adalah alat sehari-hari. Hal ini

membantu untuk hidup karena jika tidak “Real World” akan menjadi kebingungan besar.

Matematika adalah penting dalam semua aspek kehidupan. Matematika adalah subjek yang paling

umum dalam kehidupan selain bahasa Inggris. Matematika adalah alat sehari-hari. Hal ini

membantu untuk hidup karena jika tidak “Real World” akan menjadi kebingungan besar.Sebagian

34

orang mungkin menganggap matematika ialah pelajaran yang sulit termasuk para anak-anak

Gampong Mee,mereka begitu sulit dalam pelajaran ini,erutama dalam berhitung.

Maka dari itu saya sebagai mahasiswa yang sedang menjalankan KKN, berinisiatif untuk

membantu para anak Gampong mee dalam berhitung dengan diadakannya les matematika dan

berhitung serta diadakan perlombaan pada akhir program les nantinya. Tujuan dari program ini

adalah membantu para anak Gampong Mee khususnya yang masih bersekolah dasar agar dapat

menyelesaikan soal-soal sekaligus berhitung cepat.Karena nantinya pada jenjang pendidikan

berikutnya mereka dapat menerima pelajaran matematika lebih baik.maka dari itu program ini saya

jalankan dari berhitung dasar seperti ; pengurangan,penambahan,perkalian dan pembagian,untuk

kelas 1-6 SD,Dan beberapa pelajaran untuk siswa SMP/MTsN setempat. Dan saya juga Membuat

perlombaan pada akhir pertemuan ,agar merka lebih termotivasi dlam belajar.

b. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut

Kegiatan ini telah dilaksanakan sebanayak 1 kali pertemuan setiap minggunya yakni pada

hari rabu pukul 15:00. Program dimulai pada tanggal 5 Agustus ,12 Agustus,19 Agustus 2015 dan

perlombaan berhitung diadakan pada tanggal 26 Agustus 2015. Kegiatan ini dilakukan di meunasah

Gampong mee. Jumlah anak-anak dan remaja yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 45 perempuan

dan 15 laki-laki,sesuai dengan pelajaran dan tngkat mereka bersekolah.

Kegiatan ini terlaksana dengan lancar dan sangat baik. Anak-anak sangat bersemangat dan

antusias dalam mengikuti kegiatan ini.setiap minggunya jumlah anak-anak terus bertambah.Dan

hasilnya mereka telah dapat menguasai ilmu berhitung maupun matematika dengan cukup baik.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, saya berharap para anak Gampong mee dapat lebih giat belajar

khususnya matematika,dan mereka dapat menerima ilmu yang telah diberikan,sehingga mereka

mudah dalam mengikuti pelajaran di sekolah dan dalam mengerjakan soal-soal yang ada nantinya.

c. Faktor Pendukung dan Penghambat

- Faktor Pendukung

i. Anak-anak tertarik dan sangat antusias dengan diadakan les berhitung di meunasah.

ii. Teman-teman KKN yang juga turut berpartisipasi.

35

- Faktor Penghambat

i. Kegiatan hanya dilakukan pada 1 kali pertemuan setiap minggunya.

ii. Kurang memiliki dasar berhitung yang baik.

iii. Fasilitas Meunasah yang kurang memadai seperti papan tulis

A.6 BIDANG AKUNTANSI

A.6.1 PROGRAM UTAMA

Nama : Cut Yenni Nurlisa

Nim : 1207101010216

Fak/Jur : FK/Pendidikan Dokter

A. Kegiatan Utama

1. Bidang Kegiatan yang Dipilih

“Kegiatan penyuluhan dan pelatihan perawatan luka sederhana (Dokcil)”

Penyuluhan ini dilakukan agar anak-anak SD Neuheun dapat menambah ilmu

pengetahuan khususnya di bidang kesehatan dan dapat mengetahui jenis luka ringan dan

dapat mengetahui cara melakukan perawatan luka yang benar agar terhindar dari infeksi.

Perawatan luka dilakukan agar luka cepat sembuh dan mengurangi resiko infeksi.

Kegiatan ini dilakukan di SD Neuheun gp.MEE. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 1 kali

pertemuan.

• What : Melakukan penyuluhan dan pelatahan Manajemen perawatan luka sederhana

(DokCil) kepada anak-anak di Gampong MEE,kec.Batee melalui SD Neuheun

• Who : Cut Yenni Nurlisa yang cantik jelita dibantu oleh peserta KKN lainnya, terdiri

dari kurang lebih 20 anak perempuan dan laki-laki yang umumnya masih duduk

dibangku SD kelas 4

• Where :SD Neuheun dan Menasah Gampong MEE

36

• When : kamis 13 Agustus 2015

• Why : menjelaskan dan mengedukasikan kepada anak-anak tentang bagaiman cara

melakukan perawatan luka yang benar agar tidak mengalami infeksi pada luka.

• How : dengan sosialisasi secara lisan dan mempratekkan kepada anak-anak serta

memilih 2 orang Dokcil dan juga membagikan bahan-bahan perawatan luka.

a. Teknik Pelaksanaan

• Mensosialisasikan kepada seluruh anak-anak SD Neuheun di Gampong

MEE,kec.Batee

• Mempraktekkan cara membersihkan dan merawat luka kepada anak-anak di SD

Neuheun Gampong MEE,kec.Batee

• Membagikan bahan perawatan luka kepada anak—anak (bingkisan/hadiah)

2. Maksud, Tujuan dan Sasaran Kegiatan

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak

untuk menjaga kebersihan luka dan cara merawat luka ringan. Tujuan program ini adalah

agar anak anak dapat mengetahui jenis-jenis luka ringan dan juga dapat melakukan cara

perawatan luka ringan dengan benar agar tidak infeksi. Dan dokter kecil yang terpilih

bertugas membantu teman yang terluka di sekolah. Sasaran dari kegiatan ini adalah murid

kelas IV SD Neuheun gp.MEE.

3. Waktu Pelaksanaan

Hari : Kamis

Tanggal : 13 Agustus 2015

Pukul : 08.00- 10.00 WIB

37

4. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan perawatan luka sederhana (Dokcil) dilakukan oleh Cut Yenni Nurlisa

dan di bantu oleh Ghigin Fitri Maresa, Sri rahmatia, Rina Melly Suciati, Mori Widia

Ulan Sari, Rahmad Rizki, Said Ikhsan Ridha. Acara ini telah dilaksanakan sebanyak 1

kali selama pelaksanaan KKN yaitu pada tanggal 13 Agustus 2015. Kegiatan

penyuluhan ini dilakukan di SD Negeri Neuhen Gampong Mee. Kegiatan ini dilakukan

melalui penyampaian materi tentang jeni-jenis luka ringan dan cara merawat luka ringan

dengan benar dan.

Dalam kegiatan ini saya juga melakukan pelatihan perawatan luka yang benar dan

memilih 2 siswa SD Neuhen Gampong Mee untuk mempraktekkan pembersihan luka

dan penutupan luka. Dan saya juga memberikan/membagikan bahan perawatan luka

kepada anak-anak SD Neuhen Gampong Mee Kelas 4, agar mereka dapat melatih

melakukan perawatan luka dirumah, dan dapat membantu merawat luka jika ada

keluarga maupun orang sekitar jika mengalami luka ringan. Hasil yang dicapai dari

program ini adalah anak anak sangat antusias dan sangat kooperatif terhadap kegiatan

ini. Guru dan kepala sekolah juga sangat tertarik dan mendukung dengan program ini.

5. Faktor pendukung dan penghambat

Faktor pendukung dari program ini yaitu materi cara merawat luka ringan, kotak

P3K, dan teman-teman KKN yang membantu kegiatan ini dan pihak sekolah

memberikan waktu agar program dapat terlaksana.Faktor penghambat dari program ini

adalah anak anak terlalu antusias dengan acaranya sehingga kelas menjadi ribut. Dan

juga faktor penghambat disini yaitu tidak adanya proyektor dan pengeras suara.

38

A.7 BIDANG HUKUM

A.7.1 PROGRAM UTAMA

Mahasiswa Penyelenggara program :

Nama : Ghigin Fitri Maresa

Nim : 1203101010315

Fakultas : Hukum

Jurusan : Ilmu Hukum

PROGRAM UTAMA

Penyuluhan “Pengenalan Hukum Sejak Dini”

Taat Kepada Peraturan Sekolah

Bahaya Narkotika

a. Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai

Maksud dari Penyuluhan “Pengenalan Hukum Sejak Dini”, diharapkan kepada

siswa agar selalu rajin belajar dan menghindari perbuatan-perbuatan tercela supaya

tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Dengan mereka mengetahui peraturan yang

ada disekitar mereka dan harus mereka patuhi. Maka itu akan mendorong keinginan

seorang anak untuk tidak melanggar peraturan tersebut. Sama halnya dengan Peraturan

Sekolah dan Bahaya Narkotika. Peraturan sekolah merupakan peraturan yang harus

dipatuhi oleh para siswa di lingkungan sekolah. Di sekolah kita diajarkan untuk patuh

dan tidak melanggar peraturan. Begitupun dengan Narkotika, Pemerintah telah

mengaturnya dalam Undang-undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkoba yang

menjelaskan mengenai pengertian Narkoba, sanksi, jenis-jenisnya,dll.

39

Tujuan dilaksanakannya Penyuluhan “Pengenalan Hukum Sejak Dini” di Sekolah

yaitu memberikan pemahaman kepada siswa betapa berbahayanya apabila narkoba itu

salah digunakan. Hal ini terlihat jelas dengan banyaknya anak-anak yang di rehabilitasi

akibat menjadi pecandu Narkoba. Bahkan mereka juga digunakan sebagai perantara

barang bagi pengedar Narkoba.

Sasaran dari Pengenalan Hukum Sejak Dini adalah siswa kelas 5 & 6 Sekolah

Dasar Negeri Neuhen. Dan hal yang ingin dicapai setelah melakukan Pengenalan

Hukum Sejak Dini yakni :

Dapat meminimalisir terjadinya pelanggaran hukum yang melibatkan anak-

anak.

Bertambahnya pengetahuan para siswa mengenai Peraturan dan bahaya

narkotika.

Bertambahnya pengetahuan para siswa mengenai dampak-dampak dari

pemakaian narkoba maupun penyalur.

What : Penyuluhan “Sadar Hukum Sejak Dini”

Who : Penyuluhan dilakukan oleh Ghigin Fitri Maresa dibantu peserta KKN lainnya.

Pesertanya adalah Siswa kelas 5 dan 6 SD yang total jumlahnya 38 orang.

Where : Sekolah Dasar Negeri Neuhen, Gampong Mee

When: Senin, 10 Agustus 2015

Why : Pentingnya pengetahuan hukum bagi para siswa guna meminimalisir terjadinya

pelanggaran dan meningkatkan kesadaran akan taat kepada peraturan.

40

How : dengan memberikan penyuluhan “Sadar Hukum Sejak Dini”. Dalam penyuluhan

tersebut menjelaskan mengenai taat kepada peraturan sekolah dan Bahaya

Narkotika. Dalam penyuluhan tersebut juga didukung dengan slogan dan brosur.

b. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut

Kurangnya pemahaman dan pengetahuan terhadap aturan hukum dan terhadap

undang-undang menyebabkan kurangnya pelaksanaan hukum tersebut. Sehingga

dibutuhkannya “Kesadaran Hukum” bagi setiap warga negara. Untuk membangun

“Kesadaran Hukum” tersebut dapat dimulai dengan mengenalkannya kepada anak-

annak sebagai Generasi Penerus. Adapun hasil yang dicapai setelah dilakukan

penyuluhan ini antara lain:

Para siswa mulai menyadari pentingnya taat terhadap peraturan .

Dapat meningkatkan Kesadaran para siswa mengeai pentingnya menaati

peraturan.

Memberikan dasar bagi para siswa untuk tidak mendekati dan menggunakn

narkoba.

Menambah pengetahuan para siswa mengenai pengertian, saksi dan jenis-

jenis narkotika.

Memahami bahaya akan dampak pemakaian narkoba maupun sebagai

penyalur.

41

c. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung dalam terselenggaranya penyuluhan ini yakni Pihak BNN, pihak

sekolah SDN Neuhen, para siswa kelas 5 & 6 SDN Neuhen sangat antusias , beserta

teman-teman KKN yang turut mendukung dan membantu jalannya penyuluhan ini.

Respon pihak sekolah terhadap penyuluhan ini sangat bagus. Pihak BNN dalam

penyediaan buku dan brosur. Pihak sekolah mau meberikan tempat dan waktu demi

terselenggaranya penyuluhan ini. Penyuluhan yang melibatkan dua kelas ini dilakukan di

masing-masing kelas yang setiap kelas siswanya tidak lebih dari 20 orang. Sehingga

susananya sangat kondusif dan memudahkan para siswa memahami. Adapun kendala

dalam penyuluhan ini yakni, kurangnya pengetahuan tentang hukum yang dimiliki oleh

para siswa. Sehingga harus menjelaskan materi penyuluhan dengan sederhana dan mudah

dimengerti.

d. Teknik pelaksanan

Teknik pelaksanaan yang saya gunakan adalah menjelaskan secara langsung Kepada

siswa kelas 5 dan 6 SD. Dalam penyuluhan tersebut, kedua kelas tidak digabung.

Sehingga membuat kondisi menjadi kondusif dan dapan membuat para siswa lebih paham

mengenai hal yang disampaikan. Penyuluhan “Pengenalan Hukum Sejak Dini” terlebih

dahulu membahas mengenai pentingnya taat kepada peraturan, seperti: taat kepada

peraturan sekolah. Awalnya mengevaluasi peraturan kelas dan sekolah. Apakah mereka

telah menjalankan dan tidak melanggar peraturan tersebut.

42

Setelah semua siswa menyadari pentingnya taat akan peraturan tersebut. Saya mulai

menjelaskan mengenai bahaya narkotika. Hal-hal yang saya jelaskan yakni mengenai

Undang-undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkoba, jenis-jenis narkoba serta dampak-

dampak dari penggunaan narkoba. Untuk mempermudah siswa dalam memahami

penyuluhan tersebut, saya membagikan beberapa brosur dan slogan mengenai bahaya

Narkotika. Diakhir penyuluhan, saya menanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan.

Dan sebagian besar siswa dapat menjawabnya dengan mudah.

Lokasi dan pelaksanaan

Kegiatan penyuluhan sadar hukum sejak dini dilaksanakan pada :

Hari : Senin

Tanggal : 10 Agustus 2015

Pukul : 09.00.00-11.00 WIB

Tempat : Sekolah Dasar Negeri Neuhen

.

A.7.2 Kegiatan Penunjang

a. Bidang kegiatan yang dipilih

Les bahasa inggris

b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai

Berdasarkan perkembangan zaman, bahasa inggris sangat diperlukan. Baik itu di

sekolah, mencari beasiswa maupun dalam dunia kerja.Bahasa inggris telah diajarkan dari

bangku Sekolah Dasar. Namun tidak semua sekolah dapat memberikannya secara

maksimal, itu dikarenakan faktor kekurangan guru bahasa inggris di sekolah maupun

kurangnya keingin tahuan para siswa.

43

Maksud dilaksanakannya les ini yakni agar mempermudah para siswa mengerti

bahasa inggris dan waktu belajarnya juga lebih banyak dari sekolah. Sehingga di les ini

mereka bisa membawa materi sekolah yang tidak mereka mengerti.

Tujuan dilaksanakannya les ini adalah untuk membantu para siswa dalam memahami

bahasa inggris, dikarenakan bahasa inggris itu mudah di mengerti namun sulit untuk di

kerjakan. Selain itu, juga sebagai kegiatan penunjang di luar sekolah yang dapat

menambah pengetahuan para siswa.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari les ini yakni:

Menambah pengetahuan siswa di bidang bahasa inggris.

Meningkatkan keinginan para siswa untuk belajar bahasa inggris.

Membuat bahasa inggris menjadi menarik, sehingga para siswa tidak merasa sulit

dalam memahami bahasa inggris.

c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut

Les bahasa inggris telah dilaksankan sebanyak 4 kali pertemuan. Kegiatan les ini

dilakukan sekali dalam seminggu. Les bahasa inggris ini hanya diperuntukan bagi siswa

kelas 4-6 SD. Dikarenakan kelas 1-3 SD masih kurang mampu dan kurang mengerti

dengan bahasa Indonesia yang membuat mereka sulit mengerti bahasa inggris. Sehingga

pada hari yang sama kelas 1-3 SD belajar bahasa Indonesia/ membaca.Jumlah awal siswa

yang mengikuti les ini sekitar 23 orang. Dan lama kelamaan siswa di les bahasa inggris

ini bertambah hingga 55 orang. Hasil yang dicapai yakni:

Meningkatnya antusias para siswa untuk mempelajari bahasa inggris.

44

Menambah pengetahuan para siswa dalam hal pengenalan diri menggunakan bahasa

inggris, spelling name, serta mengetahui nama-nama hewan dalam bahasa inggris.

a. Faktor pendukung dan Penghambat

Dalam pelaksanaan les ini tentu adanya faktor pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaannya. Faktor pendukung terlaksananya les ini yakni, dukungan dan bantuan

dari teman-teman KKN, Pemuda Gampong, Orangtua para siswa , serta antusias para

siswa. Sehingga faktor-faktor tersebutlah membuat les ini dapat dilaksanakan sebanyak 4

(empat kali) dan siswanya selalu bertambah. Adapun hambatan selama les ini

berlangsung adalah: ada beberapa siswa yang tidak mengerti bahasa Indonesia, tidak

banyak siswa mengetahui alfabet dalam bahasa inggris yang membuat mereka sulit

membaca kosa kata dalam bahasa inggris.

B.KEGIATAN KELOMPOK

A. Kegiatan Kelompok

1. Bidang-bidang Kegiatan.

Kegiatan Utama kelompok berupa:

a. Pemasangan Nama Lorong

b. Pemasangan Nomor Rumah

c. Gotong Royong

d. Penyediaan Tong Sampah

Kegiatan tambahan :

a. Les di Meunasah

b. Lomba 17-an

c. Perpisahan dengan murid Les, Pemuda , dan Masyarakat Kampong. Ini

45

dilakukan secara terpisah.

Kegiatan kerja sama dengan Dinas:

a. Kerja sama dengan puskesmas dalam membantu kegiatan posyandu di

Meunasah

b. Membantu panitia pelaksana lomba tarik tambang antar Sekolah Dasar

Se-Kecamatan Batee.

2. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut.

Kegiatan Utama kelompok berupa:

a. Pemasangan Nama Lorong

Pemasangan nama lorong ini di lakukan, karena di Gampong Mee tidak

ada nama papan lorong. Namun setiap lorong telah memiliki nama. Dan untuk

mempermudah dalam memcari alamat maupun mengenali nama lorong. Kami

telah membuat nama papan lorong sejumlah 9 Lorong.

b. Pemasangan Nomor Rumah

Hampir sama halnya dengan pemasangan nama papan lorong, di Gampong

Mee tidak semua rumah memiliki nomor rumah. Dan kalaupun ada, nomor

tersebut sudah tidak bagus lagi. Dalam artian sudah pudar. Sehingga kami

berinisiatif menyediakan dan memasang nomor rumah di setiap rumah warga.

Dalam pemasangan nomor rumah ini terdata jumlah rumah yang ada di

gampong Mee, yakni: 166 Rumah dengan 215 KK. Dikarenakan di (1) satu

rumah terdapat 2 (dua) atau 3 (tiga) KK.

c. Gotong Royong

Gotong Royong ini melibatkan hampir semua masyarakat Gampong Mee

termasuk anak-anak. Gotong royong ini tidak hanya membersihkan meunasah

dan perkarangannya. Namun, kebetulan pada saat itu dilakukan peninggian

46

Meunasah. Dan pada hari berikutnya, kami bersama-sama dengan anak-anak

yang membersihkan meunasah untuk kenyamanan belajar mengajar di

Meunasah.

d. Penyediaan Tong Sampah

Penyediaan tong sampah ini bertujuan agar menjaga kebersihan

lingkungan. Penyediaan tong sampah ini kami lakukan di Sekolah Dasar

Negeri Neuhen di Gampong Mee. Alasan kami menyediakan tong sampah di

SD ini , yakni agar para siswa belajar membiasakan diri membuang sampah

pada tempatnya. Dikarenakan setelah jam istirahat usai, sampah mulai

bertebaran di mana-mana. Kami menyediakan 4 tong sampah di SD ini.

Kegiatan tambahan :

a. Les di Meunasah

Pada awalnya les ini akan dilakukan di sekitar rumah geuchik. Namun

dikarenakan antusias anak-anak dan dukungan dari orang tua mereka. Akhirnya

kami membuat kegiatan belajar mengajar di Meunasah. Kegiatan les yang

kami ada sangat beragam, mulai dari belajar membaca, matematika, bahasa

inggris, kerajinan tangan, menggaji, hingga praktek ibadah. Les ini dilakukan

secara ruti dari hari Senin-Jum’at pada pukul 15.00-17.00. Dalam kegiatan les

ini, kami membagi dalam 2 kelas yakni: kelas kecil dan kelas kelas besar.

Kelas kecil terdiri dari TK sampai kelas 3 SD. Kelas besar dari kelas 4 SD

sampai dengan kelas 6 SD. Dan bagi siswa SMP, kami menyediakan

bimbingan karir yang langsung diambil alih oleh mahasiswa dari bimbingan

konseling.

b. Lomba 17-an

Di Gampong Mee sebelumnya tidak pernah dilakukan perlombaan 17-an.

Biasanya kegiatan 17-an dilakukan di kecamatan. Kami membuta perlombaan

47

ini agar semarak Hari Kemerdekaan semakin terasa. Perlombaan ini di

khusukan bagi anak-anak yang berada di Gampong Mee. Dalam perlombaan

tersebut, kami menyediakan perlombaan pancing botol, bawa kelereng, makan

kerupuk, dan rangking 1. Kegiatan ini diikuti oleh 82 anak dari tingkat Taman

Kanak-kanak, Sekolah Dasar, hingga Sekolah Menengah Pertama

.

c. Perpisahan dengan murid Les, Pemuda , dan Masyarakat Kampong. Ini

dilakukan secara terpisah.

Permisahan di Gampong Mee kami lakukan dalam tiga sesi dengan sasaran

yang berbeda. Hal ini dikarenakan minimnya tempat untuk mengumpulkan

semua warga. Perpisahan pertama kami lakukan dengan anak-anak yang

mengikuti les di Meunasah. Perpisahan dengan pemuda kami lakukan di goa

tujuh, dikarenakan antusias dan semangat dari para pemuda. Dan kemudian

pada malam terakhir kami melakukan perpisahan dengan warga di Meuasah.

3. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/Instansi.

a. Kerja sama dengan puskesmas dalam membantu kegiatan posyandu di

Meunasah

Kerjasa sama dengan puskesmas ini kami lakukan dengan cara datang ke

puskesmas dan mencari info kapan dilaksanakannya kegiatan posyandu di

Gampong Mee. Dan alhasil kami mendapatkan informasi tanggal kegiatan dan

berjumpa dengan Bidan yang bersangkutan. Kegiatan Posyandu ini dilakukan

di Meunasah Mee. Mulai dari menimbang, imunisasi, hingga pemberian bubur

kacang hijau secara gratis.

b. Membantu panitia pelaksana lomba tarik tambang antar Sekolah Dasar Se-

Kecamatan Batee

Kegiatan lomba tarik tambang antar sekolah dasar ini rutin dilakukan

48

setiap tahunnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memperingati 17-an. Perlombaan

tarik tambang ini diikuti oleh semua Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan

Batee. Dalam kegiatan ini kami turut serta membantu mendata Sekolah Dasar

yang akan bertanding, membagikan snack, minuman, dll.

4. Kegiatan yang Belum Terlaksana.

-semua kegiatan telah terlaksana dengan baik.

49

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil secara bersama – sama dan

menyeluruh dari laporan hasil Kuliah Kerja Nyata yang diadakan oleh Badan Pelaksana

Kuliah Kerja Nyata Universitas Syiah Kuala ini adalah sebagai berikut :

1. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, diharapkan kepada mahasiswa/i

dapat tumbuh dengan jiwa sosial yang tinggi, sehingga mereka dapat menggunakan

dan mengaplikasikan ilmunya sesuai profesi pada saat terjun ke masyarakat.

2. Program-program individu dan kelompok yang dilaksanakan oleh mahasiswa/i

KKN sebagian mendapat sambutan baik dari masyarakat, dimana masyarakat ikut

berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

3. Program-program yang dijalankan oleh mahasiswa/i KKN disesuaikan dengan

kebutuhan, kondisi dan keadaan serta potensi dari Gampong Mee.

4. Kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh mahasiswa/i KKN di Gampong Mee dapat

dikatakan telah mencapai suatu keberhasilan sesuai keinginan dari Universitas

Syiah Kuala.

5. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa/i tidak mendapat suatu

hambatan yang memberatkan sehingga kami dapat dengan mudah

melaksanakannya, dan juga dengan dukungan dan partisipasi dari masyarakat di

Gampong Mee.

B. Saran-saran

Untuk kelancaran pembangunan Gampong Mee Kecamatan Batee setiap program

kerja yang telah dilaksanakan dapat memberi manfaat baik bagi mahasiswa maupun

masyarakat terutama Gampong Mee Kecamatan Batee. Semoga kegiatan yang telah

diterapkan di desa dapat diteruskan baik dan dijaga oleh masyarakat maupun TIM Kuliah

Kerja Nyata (KKN) selanjutnya.