Laporan Tutorial

40
Skenario MODUL 1 SISTIM INFORMASI MANAJEMEN SOFTWARE PRAKTEK DOKTER GIGI Klini gigi drg. Fathan sudah menggunakan sistim informasi berbasis computer yang baik. untuk mengimput data klinik giginya sudah menggunakan software dengan computer yang terhubung secara networking ke masing – masing ruangan dengan menggunakan WIFI. Klinik drg. Fathan juga menggunakan media web sebagai media promosinya. Informasi yang didapat dari drg. Fathan, ternyata sistim informasi klinik giginya dibuatkan oleh seorang programmer IT, namun sebelumnya dia sudah membuat model data flow diagram ( DFD ). Dapatkah saudara menjelaskan bagaimana langkah yang harus dikerjakan supaya klinik yang kita bangun memiliki teknologio yang serupa dengan drg. Fathan ?

description

ghgj,jkj

Transcript of Laporan Tutorial

Page 1: Laporan Tutorial

Skenario

MODUL 1

SISTIM INFORMASI MANAJEMEN

SOFTWARE PRAKTEK DOKTER GIGI

Klini gigi drg. Fathan sudah menggunakan sistim informasi berbasis computer yang baik. untuk mengimput data klinik giginya sudah menggunakan software dengan computer yang terhubung secara networking ke masing – masing ruangan dengan menggunakan WIFI. Klinik drg. Fathan juga menggunakan media web sebagai media promosinya. Informasi yang didapat dari drg. Fathan, ternyata sistim informasi klinik giginya dibuatkan oleh seorang programmer IT, namun sebelumnya dia sudah membuat model data flow diagram ( DFD ).

Dapatkah saudara menjelaskan bagaimana langkah yang harus dikerjakan supaya klinik yang kita bangun memiliki teknologio yang serupa dengan drg. Fathan ?

Page 2: Laporan Tutorial

Langkah 1 : Terminologi

Data Flow Diagram ( DFD ) : sebuah diagram yang menggambarkan arus data atau proses dari data secara terstruktur. Sistim Informasi klinik :- sistem adalah kesatuan yang terdiri dari beberapa elemen yang berkaitan satu sama lain sehingga menciptakan sebuah hasil.- informasi adalah suatu kesatuan yang tampak maupun tidak yang fungsinya untuk mengurangi ketidakpastian suatu keadaan/peristiwa di masa depan.- klinik : yang terdapat di klinik

Langkah 2 : Mengidentifikasi Masalah

1a. Bagaimana konsep dasar sistem informasi?1b. Apa tujuan sistem informasi manajemen?2. Apa saja komponen yang menyusun sistem informasi kesehatan nasional?3. Apa saja tahapan dalam mengembangkan sistem informasi?4. Apa saja komponene yang menyusun Data Flow Diagram (DFD)?5. Apakah ada perangkat lain selain DFD?6. Bagaimana dapat dikatakan bahwa sistem informasi manajemen dikategorikan baik?7. Mengapa klinik gigi drg Fathan menggunakan sistem informasi berbasis komputer?8. Apa saja media promosi yang dapat digunakan dalam sistem informasi?

Langkah 3 : Menganalisa Masalah

1a. Bagaimana konsep dasar sistem informasi?

Syarat :- menyelesaikan suatu tujuan.

- memiliki elemen-elemen sistem : input, proses, output. Dari setiap elemen-elemen terdapat hubungan sehingga saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lain.- akurat.- tepat pada waktunya.- relevan.

Karakteristik :- komponene sistem.- batas sistem.- penghubung.- masukan.- keluaran.- pengolah.- lingkungan luar sistem.- sasaran.

Klasifikasi :- sistem abstrak dan fisik.- sistem alamiah dan buatan.- sistem tertentu dan tidak tertentu.

Page 3: Laporan Tutorial

- sistem tertutup dan terbuka.

Sistem informasi kesehatan Indonesia terdiri dari 2 sistem yaitu sistem informasi puskesmas dan sistem informasi Rumah Sakit (kepemilikan swasta atau pemerintah). Sumber data dapat diolah dengan cara manual (dikumpulkan dan diarsipkan secara manual) dan ko mputerisasi ( via komputer, dimana data dientrykan ke dalam sistem komputer).

1b. Apa tujuan sistem informasi manajemen?- mempermudah pengertian publik.- transparansi.- meminimalisir masalah.

Di bidang kesehatan :- meningkatkan manajemen pelayanan kesehatan.- mengetahui seberapa besar tingkat status kesehatan masyarakat.- sebagai Evidence Based Medicine (EBM).- sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan dalam manajemen kesehatan.- mentransformasikan data melalui pencatatan rutin.- untuk meningkatkan keefektifan dalam mendapatkan data.- untuk mempermudah pencarian data pasien (Rekam medis).

2. Apa saja komponen yang menyusun sistem informasi kesehatan nasional?Ada 7 komponen :

- sumber data manual: dalam bentuk harcopy.- sumber data komputerisasi : dalam bentuk softcopy.- sistem informasi dari Dinkes.- sistem informasi dari pemangku kepentingan.- sistem informasi dari bank data.- pengguna data oleh Kemenkes.- pengguna data.

3. Apa saja tahapan dalam mengembangkan sistem informasi?

Metodologi pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Metode yang paling umum digunakan adalah dengan siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle -SDLC) atau disebut siklus hidup sistem saja. Metode SDLC menggunakan pendekatan sistem yang disebut pendekatan garis terpilin atau air terjun ( waterfall approach ) yang menggunakan beberapa tahapan dalam mengembangkan sistem. Tahapan-tahapan dalam metode SDLC adalah sebagai berikut:

1. Analis system (system analis)

A. Studi pendahuluan.

B. Studi kelayakan.

C. Mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan pemakai.

D. Memahami sistem yang ada,

Page 4: Laporan Tutorial

E. Menganalisis hasil penelitian.

2. Perancangan sistem (system design)

A. Perancangan awal.

B. Perancangan rinci.

3. Implementasi sistem (system implementation)

4. Operasi dan perawatan sistem (system operation and maintenance)

Siklus atau daur hidup pengembangan sistem tampak jika sistem yang sudah dikembangkan dan dioperasikan tidak dapat dirawat lagi, sehingga dibutuhkan pengembangan sistem kembali.

4. Apa saja komponene yang menyusun Data Flow Diagram (DFD)?

Komponen DFD (Data Flow Diagram): 1. User / Terminator: Kesatuan diluar sistem (external entity) yang memberikan

input ke sistem atau menerima output dari sistem berupa orang, organisasi, atau sistem lain. 

2. Process: Aktivitas yang mengolah input menjadi output. 

3. Data Flow: Aliran data pada sistem (antar proses, antara terminator & proses, serta antara proses & data store). 

4. Data Store: Penyimpanan data pada database, biasanya berupa tabel.

5. Apakah ada perangkat lain selain DFD?Entity Relationship Diagram ( ERD )

Merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.

6. Bagaimana dapat dikatakan bahwa sistem informasi manajemen dikategorikan baik?Sistem informasi dikatakan baik apabila :- tidak ada duplikasi data.- data yang diinput sudah seragam.- simple tapi tetap efektif dan aefisien.- mudah diakses.- proteksi yang baik.

Page 5: Laporan Tutorial

7. Mengapa klinik gigi drg Fathan menggunakan sistem informasi berbasis komputer?Karena apabila menggunakan manual dapat meningkatkan resiko kehilangan data dan

proses pemanggilan data lama. Sedangkan dengan sistem komputerisasi dapat meminimalisir kerugian dan proses pemanggilan data cepat.

8. Apa saja media promosi yang dapat digunakan dalam sistem informasi?- sosial media - web - situs-situs advertising- iklan/baliho

Page 6: Laporan Tutorial

Langkah 4 : Skema

Klinik gigi drg Fathan

Promosi drg media WEB

Sistem informasi berbasis komputer:

- wifi

-networking

Perancangan data dengan DFD

Sistem Informasi Manajemen

Konsep dasar istem informasi manajemen

& tahap pengembangannya

Teknologi dalam sistem informasi

Jenis sistem informasi

Perancangan data dengan DFD & ERD

Alur / operasi sistem informasi

Page 7: Laporan Tutorial

Langkah 5 : Learning objective

1. Konsep dasar sistem informasi manajemen & tahap pengembangannya

2. Teknologi dalam sistem informasi

3. Jenis sistem informasi

4. Perancangan data dengan DFD & ERD

5. Alur/ operasi sistem informasi

Langkah 6 : Mencari sumber dari internet, perpustakaan, textbook, dll

Langkah 7 : sintesis dan uji informasi yang diperoleh

1. Konsep dasar sistem informasi manajemen & tahap pengembangannya

Konsep dasar sistem informasi manajemen

Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, sistem informasi istilah yang sering digunakan untuk merujuk pada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya untuk penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi dalam mendukung proses bisnis.

Fungsi Sistem Informasi Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi

para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem

informasi secara kritis.

Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.

Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.

Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

Page 8: Laporan Tutorial

 

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti:

Perangkat keras (hardware): mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

Perangkat lunak (software) atau program: sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehedaki.

Orang: semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

Basis data (database): sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Pada prakteknya, tidak semua sistem informasi mencakup keseluruhan komponen-komponen tersebut. Sebagai contoh, sistem informasi pribadi yang hanya melibatkan sebuah pemakai dan sebuah komputer tidak melibatkan fasilitas jaringan dan komunikasi. Namun, sistem informasi grup kerja (workgroup information system) yang melibatkan sejumlah orang dan sejumlah komputer, memerlukan sarana jaringan dan komunikasi.

Perangkat keras (hardware)

Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam memproses informasi, misalnya komputer dan periferalnya, lembar kertas, disk magnetic atau optik dan flash disk (Mulyanto, 2009).

Setelah membandingkan antara pengertian hardware secara umum dengan pengertian hardware menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa hardware dapat bekerja berdasarkan perintah yang telah ditentukan ada padanya, atau yang juga disebut dengan istilah instruction set. Dengan adanya perintah yang dapat dimengerti oleh hardware tersebut, maka hardware tersebut dapat mekakukan berbagai kegiatan yang telah ditentukan oleh pemberi perintah.

Secara fisik, Komputer terdiri dari beberapa komponen yang merupakan suatu sistem. Sistem adalah komponen-komponen yang saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Apabila salah satu komponen tidak berfungsi, akan mengakibatkan tidak

Page 9: Laporan Tutorial

berfungsinya proses-proses yang ada di komputer dengan baik. Komponen komputer ini termasuk ke dalam kategori elemen perangkat keras (hardware).

Berdasarkan fungsinya, perangkat keras komputer dibagi menjadi :

Input Device (Unit Masukan)Unit ini berfungsi sebagai media untuk memasukan data dari luar ke dalam suatu

memori dan processor untuk diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan

Keyboard Mouse

Touchpad

Light Pen

Joystick

Process Device (Unit Pemrosesan)

Otak sebuah komputer berada pada unit pemrosesan (Process Device). Unit pemrosesan ini dinamakan CPU (Central Processing Unit). Fungsi CPU adalah sebagai pemroses dan pengolah data yang selanjutnya dapat menghasilkan suatu informasi yang diperlukan. Pada komputer mikro unit pemrosesan ini disebut dengan micro-processor (pemroses mikro) atau processor yang berbentuk chip yang terdiri dari ribuan sampai jutaan IC.

Power Supply (PSU) Random Access Memory (RAM)

Kartu Grafis (VGA)

Prosesor

Motherboard

Output Device (Unit Keluaran)

Output device merupakan peralatan yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil pemrosesan ataupun pengolahan data yang berasal dari CPU kedalam suatu media yang dapat dibaca oleh manusia ataupun dapat digunakan untuk penyimpanan data hasil proses. Hasil pemrosesan tersebut dapat digolongkan menjadi empat bentuk, yaitu tulisan (huruf, angka, simbol, khusus), image (dalam bentik grafis atau gambar), suara, dan bentuk lainnya yang dapat dibaca oleh mesin (manchine-readable from). Tiga golongan

Page 10: Laporan Tutorial

pertama adalah output yang dapat digunakan langsung oleh manusia, sedangkan golongan terkahir biasanya digunakan sebagai input untuk proses selanjutnya dari komputer

Monitor Printer

Speaker

Backing Storage (Unit Penyimpanan)

Storage atau biasa juga disebut memory adalah suatu tempat penyimpanan atau penampung data dan program. Dapat juga dikatakan sebagai Electronic Filing Cabinet pada sistem komputer. Penyimpanan cadangan merupakan penyimapanan semua informasi non aktif didalam komputer. Ada dua jenis utama alat penyimpanan cadangan yaitu: Serial Accsess, Contohnya tape drive, dan Direct Access, Contoh disk magnetis, yaitu harddisk, floppy disk (diskette) yang ini sudah jarang sekali dipakai saat ini, CD/DVD ROM,

Tape Drive, Magnetic Tape.

Harddisk (HDD)

Periferal (Unit Tambahan)

Peripheral adalah hardware tambahan yang disambungkan ke komputer, biasanya dengan bantuan kabel ataupun sekarang sudah banyak perangkat peripheral wireless. Peripheral ini bertugas membantu komputer menyelesaikan tugas yang tidak dapat dilakukan oleh hardware yang sudah terpasang didalam casing

Modem Sound Card (Kartu Suara)

Optical Disc Drive

Uninterruptable Power Supply (UPS)

Perangkat Lunak (Sofware)

Perangkat lunak ini dibagi menjadi tiga golongan yaitu: sistem operasi (contohnya: Microsoft Windows), bahasa pemrograman (contohnya: Pascal), dan program aplikasi (contohnya: Microsoft Office).

Page 11: Laporan Tutorial

Sistem Operasi

Software sistem operasi merupakan suatu software komplek yang mempunyai banyak fungsi. Fungsi yang pertama adalah untuk mengatur semua perangkat keras komputer yang terhubung dengan CPU. Fungsi kedua adalah menerjemahkan segala aaktivitas pemakai kepada CPU agar segala yang diperintahkan oleh pemakai dapat dikerjakan oleh CPU. Fungsi yang ketiga adalah mengatur semua proses yang terjadi di dalam CPU. Sistem operasi juga berfungsi sebagai tempat atau platform untuk menjalan suatu software aplikasi.Saat ini sudah terdapat berbagai jenis software sistem operasi yang dapat kamu gunakan, di antaranya adalah Microsoft Windows (Windows 98, Windows 2000, Windows XP, dan Windows Vista) dan Linux (Mandrake, Ubuntu, dan Redhat).

Bahasa Pemrograman

Bahasa pengrograman (programming language) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk merancang atau membuat program sesuai dengan struktur dan metode yang dimiliki oleh bahasa program itu sendiri. Berdasarkan tingkatannya, bahasa pemrogramman dibagi menjadi tiga, yaitu:

Bahasa pemrograman tingkat rendah (low level language)

Bahasa pemrograman jenis ini sangat sulit dimengerti karena instruksinya menggunakan bahas mesin. Biasanya yang mengerti haya pembuatnya saja karena isi programmnya berupa kode-kode mesin.Bahasa pemrograman tingkat menengah (midle level language)

Pada bahasa pemrograman tingkat menengah, penggunaan instruksi sudah mendekati bahasa sehari-hari. Walaupun begitu bahasanya masih sulit untuk dimengerti. Yang tergolong ke dalam bahasa pemrograman tingkat menengah adalah Assembler.Bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language)

Bahasa pemrograman tingkat tinggi lebih terstruktur dan mudah dimengerti karena menggunakan bahasa sehari-hari. Contoh bahasa pemrograman tingkat tinggi adalah Basic, Pascal, Delphi, Visual Studio, C, C + +, ADA, Java, dab lain sebagainya.

Program aplikasi

Program aplikasi merupakan software yang mempunyai fungsi khusus sesuai dengan tujuan pembuatnya. Program aplikasi merupakan software yang banyak digunakan untuk membantu menyelesaikan tugas tertentu, seperti untuk membuat surat, mendengarkan musik, menonton VCD, menghitung sejumlah angka, dan masih banyak lagi.Berdasarkan fungsinya, program aplikasi dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya adalah program aplikasi pengolah kata, pengolah angka, pengolah grafis, pembuat presentasi, dan multimedia.Sebelum kalian dapat menjalankan suatu program aplikasi, kamu harus menginstall

Page 12: Laporan Tutorial

programaplikasi tersebut ke komputermu. Setelah itu, barulah kamu dapat menggunakan program aplikasi tersebut

Manusia

Manusia diperlukan dalam operasi sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar sistem. Pemakai akhir adalah orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen dan orang-orang yang berkepentingan.    Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang yang mengembangkan dan mengoperasikan  sistem informasi, misalnya system analyst, developer, operator sistem dan staf administrasi lainnya(Mulyanto, 2009).

Operator

Operator, dalam hal ini operator komputer, mempunyai tugas menggoperasikan komputer dan peralatan pendukung. Ia bertugas menghidupkan peralatan-peralatan komputer, memuat pita (tape), meletakkan kertas pada printer, dan tugas-tugas semacam itu. Adagup operator yang mempunyai tugas dalam pemasukan data biasa disebtre sebagai operator entri data (data entry operator).

Analis Sistem (System Analyst)

Analis sistem mempunyai tugas sebagai antarmuka antara pemakai informasi dengan sistem informasi. Dialah yang bertanggung jawab menerjemahkan kebutuhan pemakai menjadi sebuah rancangan basis data dan aplikasi.

Pemrogram Aplikasi (Application Programmer)

Pemrogram aplikasi mempunyai tugas membuat suatu aplikasi (program komputer) yang dipakai dalam sistem informasi. Aplikasi yang dibuat didasarkan spesifikasi yang dibuat oleh analis sistem.

Analis Pemrogram (Analist/Programer)

Analis pemrogram atau biasa juga ditulis Analis/Pemrogram adalah suatu posisi dalam bagian PDE yang bertugas sebagai pemrogram dan sekaligus analis sistem. Posisi seperti ini banyak dijumpai di Indonesia. Dengan alasan bagian komputer masih kecil dan demi penghematan biaya, seorang analis sekaligus merangkap sebagai pemrogram.

Administrator Basis Data (Database Administrator / DBA)

Page 13: Laporan Tutorial

Administrator basis data atau biasa disebut DBA bertanggung jawab terhadap struktur data dalam basis data yang digunakan dalam organisasi. Dialah yang berperan dalam mendefinisikan standar data.

Teknisi Komunikasi Data atau Spesialis Komunikasi Data

Teknisi komunikasi data bertanggung jawab terhadap masal komunikasi data dan jaringan komputer. Dialah yang berperan membuat dua komputer tetap dapat bertukar data.

Teknisi perawatan system

Teknisi perawatan sistem bertanggung jawab terhadap kelangsung operasi perangkat keras. Jika terjadi kerusakan seperti pada printer atau monitor, dialah yang akan segera melakukan penggantian atau pereparasian. Seringkali teknisi ini disebut sebagai “hardware engineer”.

Webmaster

Webmaster adalah personil yang bertanggung jawab terhadap isi halaman Web yang dimiliki oleh organisasi.

Auditor PDE (EDP Auditor)

Kadangkala suatu organisasi memiliki atau menggunakan perso yang disebut auditor PDE. Personil ini mempunyai tanggung jawab memastikan bahwa sistem informasi yang berbasis komputer memenuhi azas-azas akuntansi dan pengauditan sehingga keamanan dan dalam sistem terjamin.

Basis Data

Basis data  adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi

Page 14: Laporan Tutorial

yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.

Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

Lingkungan basis data

Lingkungan basis data adalah sebuah habitat di mana terdapat basis data untuk bisnis. Dalam lingkungan basis data, pengguna memiliki alat untuk mengakses data. Pengguna melakukan semua tipe pekerjaan dan keperluan mereka bervariasi seperti menggali data (data mining), memodifikasi data, atau berusaha membuat data baru. Masih dalam lingkungan basis data, pengguna tertentu tidak diperbolehkan mengakses data, baik secara fisik maupun logis. (Koh, 2005, dalam Janner Simarmata & Imam Paryudi 2006: 33).

Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan sistem yang terdiri dari gabungan beberapa perangkat komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya, berkomunikasi dan akses informasi dari berbagai tempat.antar komputer yang satu dengan komputer yang lain.

Manfaat jaringan komputer

Berbagi sumber daya / pertukaran data Mempermudah berkomunikasi / bertransaksi

Membantu akses informasi

Mampu memberikan akses informasi dengan cepat dan up-to-date

Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan jangkauan:

LAN ( Local Area Network)Local Area Network sering kita jumpai diperkantoran, kampus, maupun warnet.

Jaringan ini dapat menghubungkan lebih dari 2 komputer di ruangan jarak dekat (terbatas) hingga beberapa KM saja. Jaringan ini biasanya terdiri dari komputer, printer, dan perangkat lainnya.

MAN (Metropolitan Area Network)Sesuai dengan namanya maka jenis jaringan ini memberikan layanan hingga wilayah

yang luas dan kemampuan transfer datapun berkecepatan sangat tinggi. Wilayah yang

Page 15: Laporan Tutorial

dapat menjadi cakupannya berkisar hingga 50 KM. MAN ini merupakan rangkaian LAN yang berukuran dan berjarak lebih besar.

WAN (Wide Area Network)Jenis jaringan ini memberikan layanan lebih luas lagi dibanding MAN yaitu dapat

menghubungkan suatu wilayah bahkan negara lain. WAN pada dasarnya merupakan kumpulan beberapa LAN yang ada di beberapa lokasi sehingga dibutuhkan sebuah device untuk menghubungkannya dan device itu kita sebut router.

Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan fungsinya :

Client – ServerMerupakan jaringan komputer yang dikhususkan sebagai client dan server, layanan

ini bisa diberikan oleh 1 atau lebih komputer.

Peer-to-PeerMerupakan jaringan komputer yang setiap host nya dapat menjadi sebuah server atau

menjadi client secara bersamaan.

Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan topologi:

Topologi Bus Topologi Ring

Topologi Tree

Topologi Mesh

Topologi Linier

Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan media transmisi:

Jaringan berkabel ( Wired Network)Jaringan ini mengunakan media kabel dalam menghubungkan setiap komputer dalam

jaringan

Jaringan Nirkabel (Wireless Network)Jaringan ini tidak menggunakan media kabel sebagai alat pengbungnya, tetapi

menggunakan gelombang elektromagnetik dalam setiap kiriman sinyal informasinya.

Tahap pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Page 16: Laporan Tutorial

Dalam mencapai derajat kesehatan yang baik maka perlu dikembangkan nya sistem kesehatan. Salah satunya melalui sistem informasi kesehatan, derajat kesehatan akan terbagun secara baik dan selaras. Dimana dengan adanya sistem informasi kesehatan ini masyarakat juga tenaga kesehatan akan mendapatkan info yang akurat dan tepat dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga bisa dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.

Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Perturan perundang undangan. Bagian atau ranah yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota.Kebutuhan akan data dan informasi disediakan melalui penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan, yaitu dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis data serta penyajian informasi.

Saat ini Sistem Informasi Kesehatan (SIK) masih terhambat serta belum mampu menyediakan data dan informasi yang akurat, sehingga SIK masih belum menjadi alat pengelolaan pembangunan kesehatan yang efektif. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang pesat memberikan kemudahan dalam pengguatan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Saat ini sudah ada kebutuhan-kebutuhan untuk memanfaatan TIK dalam SIK (eHealth) agar dapat meningkatkan pengelolaan dan penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan dilakukan oleh berbagai program, baik di lingkungan Kementerian Kesehatan maupun diluar sektor kesehatan. Dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014, terdapat target strategis untuk meningkatkan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Agar SIK dapat menyediakan data/informasi yang handal, memperbaiki permasalahan-permasalahan SIK dan mencapai target Renstra tersebut, maka perlu disusun suatu Rencana Aksi Penguatan atau Roadmap SIK yang komprehensif dengan mengintegrasikan upaya-upaya pengembangan dan penguatan SIK, yang melibatkan semua pemangku kepentingan terkait.

Saat ini, Pemerintah sedang mengembangkan aplikasi yang disebut Sistem Aplikasi Daerah (Sikda) Generik. Sistem Informasi Kesehatan berbasis Generik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

Input pencatatan dan pelaporan berbasis elektronik atau computerized. Input data hanya dilakukan di tempat adanya pelayanan kesehatan (fasilitas kesehatan).

Tidak ada duplikasi (hanya dilakukan 1 kali).

Akurat, tepat, hemat sember daya (efisien) dan transfaran. Tejadi pengurangan beban kerja sehingga petugas memiliki waktu tambahan untuk melayani pasien atau masyarakat.

Data yang dikirim (uploaded) ke pusat merupakan data individu yang digital di kirim ke bank data nasional (data warehouse).

Laporan diambil dari bank data sehingga tidak membebani petugas kesehatan di Unit pelayanan terdepan.

Page 17: Laporan Tutorial

Puskesmas dan Dinas Kesehatan akan dilengkapi dengan peralatan berbasis komputer.

Petugas akan ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan untuk menerapkan Sikda Generik.

Mudah dilakukan berbagai jenis analisis dan assesment pada data.

Secara bertahap akan diterapkan 3 aplikasi Sikda Generik yaitu Sistem Informasi Manajemen Kesehatan, Sistem Informasi Dinas Kesehatan dan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.

2. Teknologi dalam sistem informasi

Perkembangan sistem informasi Kesehatan di Indonesia diawali dengan sebuah sistem informasi Rumah sakit yang berbasis komputer (Computer Based Hospital Information System). Dan yang menginovatori hal ini adalah Rumah Sakit Husada pada akhir dekade 80’ an. Beriringan dengan hal itu rupanya Departemen Kesehatan juga mengembangkan sistem informasi kesehatan berbasis komputer dengan dibantu oleh proyek luar negri dengan bantuan beberapa tenaga ahli dari universitas gadjah mada. Namun perjuanagan diawal ini mengalami kemerosotan, hal ini dilihat darei segi perencanaan yang tidak tersusun dengan baik dimana identifikasi faktor penentu keberhasilan masih sangat tidak lengkap juga tidak menyeluruh.

Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia telah dan akan mengalami 3 pembagian masa sebagai berikut :

1. Era manual (sebelum 2005)2. Era Transisi (tahun 2005 – 2011)

3. Era Komputerisasi (mulai 2012)

  Masing-masing era Sistem Informasi Kesehatan memiliki karakteristik yang berbeda sebagai bentuk adaptasi dengan perkembangan zaman (kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi – TIK).

1. Era Manual (sebelum 2005) 

Pada era manual ini dimulai sebelum tahun 2005. Pada era manual Aliran data terfragmentasi. Aliran data dari sumber data (fasilitas kesehatan) ke pusat melalui berbagai jalan. Data dan informasi dikelola dan disimpan oleh masing-masing Unit di Departemen Kesehatan. Bentuk data nya agregat. Kelemahan nya adalah Sering terjadi duplikasi dalam pengumpulan data dan Sangat beragamnya bentuk laporan. Kemudian Validitas nya masih diragukan. Data yang ada sulit diakses. Karena banyaknya duplikasi, permasalahan kelengkapan dan validitas, maka data sulit dioah dan dianalisis. Dan

Page 18: Laporan Tutorial

terpenting dalam Pengiriman data masih banyak menggunakan kertas sehingga tidak ramah lingkungan.

2. Era Transisi (2005 – 2011) 

Dimulai masa transisi pada tahun 2005 sampai 2011 Komunikasi data sudah mulai terintegrasi (mulai mengenal prinsip 1 pintu, walau beberapa masih terfragmentasi). Peresebaran data Sebagian besar data agregat dan sebagian kecil data individual. Sebagian data sudah terkomputerisasi dan sebagian masih manual. Keamanan dan kerahasiaan data kurang terjamin. Pada masa transisi ini posisi nya masih setengah setengah karena mulai menggunakan sistem komputerisasi tapi masih belum meninggalkan sistem manual.

3. Era Komputerisasi (mulai 2012) 

Baru pada 2012 era komputerisasi dimulai , pada era ini Pemanfaatan data menjadi satu pintu (terintegrasi). Data yang ada adalah individual (disagregat). Data dari Unit Pelayanan Kesehatan langgsung diunggah (uploaded) ke bank data di pusat (e-Helath). Penerapan teknologi m-Health dimana data dapat langsung diunggah ke bank data. Keamanan dan kerahasiaan data terjamin (memakai secure login). Lebih cepat, tepat waktu dan efisien yang pastinya Lebih ramah lingkungan.

3. Jenis sistem informasi

Klasifikasi Sistem Informasi didasarkan pada :1. Level organisasi Sistem informasi departemenContoh : Sistem Informasi SDM (HRIS)

Sistem informasi perusahaan (enterprise information system)Contoh : sistem informasi perguruan tinggi

Sistem informasi antarorganisasiContoh : eCommerce

Menurut Kroenke (1992) : Sistem informasi pribadi Sistem informasi kelompok kerja (workgroup information system) Sistem informasi perusahaan (enterprise information system)

Page 19: Laporan Tutorial

2. Area fungsional Sistem informasi berdasarkan area fungsional Ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada

bagian tertentu dalam perusahaan Terdiri atas :

A. Sistem Informasi Akuntansi (accounting information system)SI yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi akuntansi (departemen/bagian Akuntansi) Mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan dalam perusahaan

B. Sistem Informasi Keuangan (finance information system)SI yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan yang menyangkut keuangan perusahaan. Misal : Cash Flow dan informasi pembayaran

C. Sistem Informasi Manufaktur (manufacturing / production information system)SI yang bekerja sama dengan SI lain untuk mendukung manajemen perusahaan (perencanaan maupun pengendalian) dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan produk atau jasa yang dihasilkanMisal : data bahan mentah, profil vendor baru, jadwal produksi

D. Sistem Informasi Pemasaran (marketing information system)SI yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaranMisal : ringkasan penjualan

E. Sistem Informasi SDM (human resources information system)SI yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi personaliaMisal : informasi gaji, ringkasan pajak, tunjangan-tunjangan, kinerja pegawai

3. Dukungan yang diberikan Sistem Pemrosesan Transaksi (transaction processing system atau TPS) Sistem Informasi Manajemen (management information system atau MIS) Sistem Otomasi Perkantoran (office automation system atau OAS) Sistem Pendukung Keputusan (decission support system atau DSS) Sistem Informasi Eksekutif (executive information systematau EIS) Sistem Pendukung Kelompok (group support system atau GSS) Sistem Pendukung Cerdas (intelligent support system atau ISS)

4. Aktivitas manajemen Sistem Informasi Pengetahuan Sistem Informasi Operasional Sistem Informasi Manajerial Sistem Informasi Strategis

Page 20: Laporan Tutorial

5. Arsitektur sistem informasi Sistem berbasis mainframe Sistem komputer pribadi (PC) tunggal Sistem tersebar atau sistem komputasi jaringan

4. Perancangan data dengan DFD & ERD

a. Data flow diagram ( DFD )

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. 

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.Didalam DFD terdapat 3 level, yaitu :

1. Diagram Konteks : menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem. Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor 0 (nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran-aliran data utama menuju dan

Page 21: Laporan Tutorial

dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.

2. Diagram Nol (diagram level-1) : merupakan satu lingkaran besar yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram Nol. di dalam diagram ini memuat penyimpanan data.

3. Diagram Rinci : merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram Nol.

FUNGSI DFDFungsi dari Data Flow Diagram adalah :1. Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan

profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.

2. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

3. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

SYARAT MEMBUAT DFDSyarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD.2. Pemberian nomor pada komponen proses.3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat.4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit.5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika.

TIPS DALAM MEMBUAT DFDBerikut ini tips-tips dalam membuat DFD :

1. Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah.

2. Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda.3. Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas

perlu).4. Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya.5. Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya.6. Banyaknya proses yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses.

Page 22: Laporan Tutorial

7. Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama).

8. Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi.9. Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus

sudah spesifik.10. Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity.11. Aliran data untuk Proses Report .. : harus ada aliran keluar. Akan ada aliran

masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report.Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program.

LANGKAH MEMBUAT/MENGGAMBAR DFD` Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :

1. Identifikasi Entitas Luar, Input dan OutputIdentifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di

sistem.

2. Buat Diagram Konteks (diagram context)Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan

hubungan sistem dengan    lingkungan luarnya. Caranya :

• Tentukan nama sistemnya.• Tentukan batasan sistemnya.• Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.• Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem.• Gambarkan diagram konteks.

3. Buat Diagram Level Zero (Overview Diagram)Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Caranya : Tentukan proses utama yang ada pada sistem.

Page 23: Laporan Tutorial

Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).

Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.

Hindari perpotongan arus data. Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).

4. Buat Diagram Level SatuDiagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Caranya : Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level

zero. Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan

perhatikan konsep  keseimbangan. Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan

alur data. Hindari perpotongan arus data. Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari

proses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, 2

KESALAHAN DALAM PEMBUATAN DFDUmumnya kesalahan dalam pembuatan DFD adalah :

Page 24: Laporan Tutorial

1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam.

2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input.

3. Input yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan proses.4. Data Store tidak memiliki keluaran.5. Data Store tidak memiliki masukan.6. Hubungan langsung antar entitas luar.7. Masukan langsung entitas data store.8. Keluaran langsun dari data store ke Entitas luar.9. Hubungan langsung antar data store.10. Data masukan dan keluaran yang tidak bersesuain dalam data store.

b. Entity Relationship Diagram ( ERD )

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.                  Menurut salah satu para ahli, Brady dan Loonam (2010), Entity Relationship diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analys dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan system. Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga

Page 25: Laporan Tutorial

memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan. ERD bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model data yang pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database.

         Komponen penyusun ERD adalah sebagai berikut :

    Entitas adalah objek dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dengan objek lain, sebagai contoh mahasiswa,dosen,departemen. Entitias terdiri atas beberapa atribut sebagai contoh atribut dari entitas mahasiswa adalah nim,nama,alamat,email, dll. Atribut nim merupakan unik untuk mengidentifikasikan / membedakan mahasiswa yg satu dengan yg lainnya. Pada setiap entitas harus memiliki 1 atribut unik atau yang disebut dengan primary key.

       Atribut adalah Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips. 

       

Ada dua jenis Atribut :

  1) Identifier (key) digunakan untuk menentukan suatuentity  secara unik (primary key).

 2) Descriptor (nonkey attribute) digunakan untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatu entity yang tidak unik.

Relasi adalah hubungan antara beberapa entitas. sebagai contoh relasi antar mahaiswa dengan mata kuliah dimana setiap mahasiswa bisa mengambil beberapa mata kuliah dan setiap mata kuliah bisa diambil oleh lebih dari 1 mahasiswa. relasi tersebut memiliki hubungan banyak ke banyak. Berikut adalah contoh ERD.

Page 26: Laporan Tutorial

Kardinalitas menyatakan jumlah himpunan relasi antar entitias. pemetaan kardiniliat terdiri dari :

one-to-one :sebuah entitas pada A berhubungan dengan entitas B paling banyak 1contoh diatas relasi pegawai dan departemen dimana setiap pegawai hanya bekerja pada 1 departemen

one-to-many : sebuah entitas pada A berhubungan dengan entitas B lebih dari satu contoh diatas adalah 1 depertemen memiliki banyak pegawai

many-to-many : sebuah entitas pada A berhubungan dengan entitas B lebih dari satu dan B berhubungan dengan A lebih dari satu jugan contoh diatas adalah relasi mahasiswa dengan mata kuliah.Berikut adalah metode/tahap untuk membuat ERD :         Menentukan Entitas         Menentukan Relasi         Menggambar ERD sementara         Mengisi Kardinalitas         Menentukan Kunci Utama         Menggambar ERD berdasar Key         Menentukan Atribut         Memetakan Atribut         Menggambar ERD dengan Atribut

5. Alur/ operasi sistem informasi

Page 27: Laporan Tutorial

Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) adalah sistem informasi yang berhubungan dengan sistem-sistem informasi lain baik secara nasional maupun internasional dalam rangka kerjasama yang saling mneguntungkan.  SIKNAS bukanlah suatu sistem yang berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian dari sistem kesehatan.  Oleh karena itu, SIK di tingkat pusat merupakan bagian dari sistem kesehatan nasional, di tingkat provinsi merupakan bagian dari sistem kesehatan provinsi, dan di tingkat kabupaten atau kota merupakan bagian dari sistem kesehatan kabupaten atau kota. SIKNAS di bagun dari himpunan atau jaringan sistem-sistem informasi kesehtan provinsi dan sistem informasi kesehatan provinsi di bangun dari himpunan atau jaringan sistem-sistem informasi kesehatan kabupaten atau kota .

Jaringan SIKNAS adalah sebuah koneksi/jaringan virtual sistem informasi kesehatan elektronik yang dikelola oleh Kementrian Kesehatan dan hanya bisa diakses bila telah dihubungkan.  Jaringan SIKNAS merupakan infrastruktur jaringan komunikasi data terintegrasi dengan menggunakan Wide Area Network (WAN), jaringan telekomunikasi yang mencakup area yang luas serta digunakan untuk mengirim data jarak jauh antara Local Area Network (LAN) yang berbeda, dan arsitektur jaringan lokal komputer lainnya.  Pengembangan jaringan komputer (SIKNAS) online ditetapkan melalui keputusan Mentri Kesehatan (KEPMENKES) No. 837 Tahun 2007. Dengan Tujuan pengembangan SIKNAS online adalah untuk menjembatani permasalahan kekurangan data dari kabupaten/kota ke depkes pusat dan memungkinkan aliran data kesehatan dari kabupaten/kota ke pusdatin karena dampak adanya kebijakan desentralisasi bidang kesehatan di seluruh Indonesia bidang kesehatan di seluruh Indonesia.

Pada Model ini terdapat 7 komponen yang saling terhubug dan saling terkait yaitu:

1. Sumber Data Manual

Merupakan kegiatan pengumpulan data dari sumber data yang masih dilakukan secara manual atau secara komputerisasi offline. Model SIK Nasional yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi masih tetap dapat menampung SIK Manual untuk fasilitas kesehatan yang masih mempunyai keterbatasan infrastruktur (antara lain, pasokan listrik dan peralatan komputer serta jaringan internet). Fasilitas pelayanan kesehatan yang masih memakai sistem manual akan melakukan pencatatan, penyimpanan dan pelaporan berbasis kertas.

Laporan dikirimkan dalam bentuk hardcopy (kertas) berupa data rekapan/agregat ke dinas kesehatan kabupaten/ kota. Fasilitas pelayanan kesehatan dengan komputerisasi offline, laporan dikirim dalam bentuk softcopy berupa data individual ke dinas kesehatan kabupaten/kota. Bagi petugas kesehatan yang termasuk dalam jejaring puskesmas yang belum komputerisasi, laporan dikirim dalam bentuk data rekapan/agregat sesuai jadwal yang telah ditentukan. Sedangkan bagi yang sudah komputerisasi offline, laporan dikirim dalam bentuk softcopy untuk dilakukan penggabungan data di puskesmas.

2. Sumber Data Komputerisasi

Pada sumber data komputerisasi pengumpulan data dari sumber data yang sudah dilakukan secara komputerisasi online. Pada fasilitas pelayanan kesehatan dengan komputerisasi online, data individual langsung dikirim ke Bank Data Kesehatan Nasional dalam format yang telah

Page 28: Laporan Tutorial

ditentukan. Selain itu juga akan dikembangkan program mobile health (mHealth) yang dapat langsung terhubung ke sistem informasi puskesmas (aplikasi SIKDA Generik).

3. Sisitem Informasi Dinas Kesehatan

Merupakan sistem informasi kesehatan yang dikelola oleh dinas kesehatan baik kabupaten/kota dan provinsi. Laporan yang masuk ke dinas kesehatan kabupaten/kota dari semua fasilitas kesehatan (kecuali milik Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat) dapat berupa laporan softcopy dan laporan hardcopy. Laporan hardcopy dientri ke dalam aplikasi SIKDA generik. Laporan softcopy diimpor ke dalam aplikasi SIKDA Generik, selanjutnya semua bentuk laporan diunggah ke Bank Data Kesehatan Nasional. Dinas kesehatan provinsi melakukan hal yang sama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk laporan dari fasilitas kesehatan milik provinsi.

4. Sistem Informsi Pemangku Kepentingan

Sistem informasi yang dikelola oleh pemangku kepentingan terkait kesehatan. Mekanisme pertukaran data terkait kesehatan dengan pemangku kepentingan di semua tingkatan dilakukan dengan mekanisme yang disepakati.

5. Bank Data Kesehatan Nasional

Bank Data Kesehatan Nasional selanjutnya akan mencakup semua data kesehatan dari sumber data (fasilitas kesehatan), oleh karena itu unit-unit program tidak perlu lagi melakukan pengumpulan data langsung ke sumber data.

6. Pengguna Data oleh Kementrian Kesehatan

Data kesehatan yang sudah diterima di Bank Data Kesehatan Nasional dapat dimanfaatkan oleh semua unit-unit program di Kementerian Kesehatan dan UPT-nya serta dinas kesehatan dan UPTP/D-nya.

7. Pengguna Data .

Semua pemangku kepentingan yang tidak/belum memiliki sistem informasi sendiri serta masyarakat yang membutuhkan informasi kesehatan dapat mengakses informasi yang diperlukan dari Bank Data Kesehatan Nasional melalui website Kementerian Kesehatan. 

Namun sebesar apapun rencana pasti ada juga kelemahan dan kemerosotan yang terjadi. Pelaksanaan SIKNAS di era desentralisasi dipandang bukan menjadi lebih baik tetapi malah berantakan.  Hal ini dikarenakan belum adanya infrastruktur yang memadai di daerah  dan juga pencatatan dan pelaporan yang ada (produk sentralisasi) banya overlaps sehingga dirasaka sebagai beba oleh daerah.

Kemudian bergulirnya waktu sampai dengan saat ini telah banyak rumah sakit dan klinik klinik yang menggunakan sistem informasi kesehatan sesuai yang dibutuhkan di pelayanan kesehatan tersebut walaupun tidak menyeluruh seperti di Negara Jepang contohnya. Berkembangnya tekhnologi informasi saat ini seharusnya bisa dimanfaatkan dalam pembentukan sistem informasi kesehatan yang menyeluruh. Terkendala dengan penjangkauan kepada

Page 29: Laporan Tutorial

masyarakat Indonesia yang berada di pelosok yang sulit untuk didata dan sulit untuk menerima informasi baru dari luar yang mereka anggap asing. Masih tabu dan kentalnya budata beberapa kelompok masyarakat di Indonesia membuat sistem informasi belum menyeluruh.

Page 30: Laporan Tutorial