Laporan Tutorial

download Laporan Tutorial

of 6

description

selamat

Transcript of Laporan Tutorial

1. Anatomi dan fisiologi pancreas.a. Posisi anatomiPancreas berbentuk hammer yang memanjang, terletak pada epigastrium dan regio hipochondriaea kiri dengan sumbu panjangnya menempati bidang transpylorica retroperitoneal, di dalam lengkung duodenum dan ke arah lateral hilum dari lien. Menyerupai kelenjar salivary yang besar, dan sekresinya (exocrine) dibawa ke duodenum melalui duktus pancreaticus (pancreatic juices).Terdiri dari caput yang datar, corpus dengan penampang bentuk segitiga, dan cauda yang merupakan extrimitas kiri dari organ ini. Suatu tonjolan pada caput organ di belakang arteri dan vena mesenterica superior disebut processus uncinatus, collum pancreas adalah bagian diantara caput corpus. Caput terletak di dalam lengkungan duodenum berbentuk C, meliputi bagian desendens dan horizontal dengan arteri dan vena pancreaticoduodenalis diantaranya.Anterior berbatasan dengan: ujung proximal colon, mesocolon transversum, dinding posterior cavum peritoneal minus (lesser sac), lengkung-lengkung jejunum.Posterior berbatasan dengan: pinggir medial ren dexter, arteri dan vena renalis dexter, vena cava inferior, dan ujung vena renalis sinistra.

b. Fisiologi pancreasPancreas terdiri dari pulau Langerhans (kumpulan sel berbentuk ovoid), tersebar di seluruh pancreas, lebih banyak ditemuka di cauda dari pada caput dan corpus. Sel dalam pulau tersebut terbagi dalam empat jenis sel, yaitu:a. Sel A () terdapat banyak di cauda, corpus, dan bagian anterior dan superior caput pancreas. Menyekresikan glucagon yang berperan dalam meningkatkan sintesis dan pelepasan glukosa dari hati ke dalam cairan tubuh.b. Sel B () terdapat di corpus pancreas. Menyekresikan insulin yang berfungsi meningkatkan ambilan glukosa di banyak sel, mengatur metabolisme karbohidrat.c. Sel D () lebih jarang, di corpus pancreas. Menyekresikan somatostatin yang menghambat sekresi glucagon dan insulin.d. Sel F berasal dari tonjolan pancreas ventral. Mensekresi polipeptida pancreas, sejenis hormone pencernaan untuk fungsi tidak jelas, dilepaskan setelah makan.

Sekresi Insulin

2. Anamnese diabetes melitus dan diagnosa a. Anamnese- mengetahui identitas pasien- menanyakan keluhan utama : sering buang air kecil, sering haus, banyak makan, dan penurunan berat badan.- menanyakan riwayat penyakit sekarang :A. Tentang awitan ( berapa lama keluhan utama tersebut dirasakan)B. Apakah badan terasa lemahC. Apakah sering mengantukD. Apakah sudah pernah di obati dan reaksinya.-menanyakan keluhan penyerta : contohnya ; kebas-kebas, gatal-gatal, gusi sering infeksi, sering keputihan (wanita), disfungsi ereksi(pria), luka sulit sembuh, sering demam-demam.-riwayat keadaan terdahulu :A.ada hipertensiB. Ada riwayat anak lahir besar (>4kg)C. Ada riwayat kolesterol tinggiD. Pernah ada bisul-bisul, borok di kakiE. Pernah cek gula darah-riwayat kebiasaan : contohnya; merokok, alkohol, narkoba, kurang olahraga, makan berlebihan.-riwayat penyakit keluarga :DM, stroke, penyakit jantung koroner, gangguan kolesterol, kista ovarium (pada wanita)-riwayat sosial : lingkungan sekitar yg mengalami keluhan yang sama.-menyimpulkan dan mengambil klarifikasi pada penderita serta menjelaskan tentang rencana pemeriksaan fisik, laboratorium, pemeriksaan khusus yang diperlukan.b. Diagnosa DMA. Kadar glukosa darah sewaktu (plasma vena) 200 mg/dlB. Kadar glukosa darah puasa 126 mg/ dlC. Jika KGD puasa diantara 110 - 126, keadaan dinamakan TGT ( toleransi gula terganggu)3. Diagnosa Banding DM1.Hiperglikemia reaktif2.Toleransi Glukosa terganggu (TGT-IGT)3.Gula darah puasa terganggu (GDPT-IFG)4.Mempersiapkan Pasien untuk Pemeriksaan KGD yang BenarPada penderita Diabetes, pemeriksaan gula darah yang dianjurkan WHO yaitu pemeriksaan TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral) menggunakan 75 gram glukosa dan penegakkan diagnosa cukup melihat hasil pemeriksaan glukosa darah 2 jam pasca pembebanan glukosa. Persiapan TTGO adalah sebagai berikut:a. 3 hari sebelum pemeriksaan tetap makan seperti kebiasaan sehari-hari(dengan karbohidrat yang cukup) dan tetap melakukan kegiatan jasmani seperti biasa.b. Berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari) sebelum pemeriksaan. Minum air putih tanpa gula tetap diperbolehkan.c. Diperiksa konsentrasi glukosa darah puasa.

d. Diberikan glukosa 75 gram (orang dewasa) atau 1,75 gram/kgBB (anak-anak), dilarutkan dalam air 250mL dan diminum dalam waktu 5 menit.e. Berpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan 2 jam setelah minum larutan glukosa selesai.f. Diperiksa glukosa darah2 jam sesudah beban glukosa.g. Selama proses pemeriksaan, subyek yang diperiksa tetap istirahat dan tidak merokok.

Hasil pemeriksaan TTGO dibagi menjadi 3 yaitu, Glukosa darah 2 jam < 140 mg/dL normal. Glukosa darah 2 jam 140 - < 200 mg/dL TGT (Toleransi Glukosa Terganggu). Glukosa darah 2 jam 200 mg/dL Diabetes Melitus.5. Interpretasi KGD Gula darah sewaktuDEWASA : Serum dan plasma : sampai dengan 140 mg/dl; Darah lengkap : sampai dengan 120 mg/dlANAK : sampai dengan 120 mg/dlLANSIA : Serum dan plasma : sampai dengan 160 mg/dl; Darah lengkap : sampai dengan 140 mg/dl. Gula darah puasaDEWASA : Serum dan plasma : 70 110 mg/dl; Darah lengkap : 60 100 mg/dl; Nilai panik : kurang dari 40 mg/dl dan > 700 mg/dlANAK : Bayi baru lahir : 30 80 mg/dl; Anak : 60 100 mg/dlLANSIA : 70 120 mg/dl. Gula darah post prandialDEWASA : Serum dan plasma : sampai dengan 140 mg/dl; Darah lengkap : sampai dengan 120 mg/dlANAK : sampai dengan 120 mg/dlLANSIA : Serum dan plasma : sampai dengan 160 mg/dl; Darah lengkap : sampai dengan 140 mg/dlAtauUntuk menentukan kadar gula dalam darah, pihak WHO menggunakan 2 buah satuan yaitu mmol/L dan juga mg/dL dimana : Kadar Gula Darah yang Normal saat sedang Tidak Makan / PuasBerkisar : < 6,1 mmol/L atau < 110 mg/dL Kadar Gula Darah yang Normal setelah Makan 2 JamBerkisar : < 7,8 mmol/L atau < 140 mg/dL

Jika kadar glukosa darah seseorang lebih tinggi dari nilai normal tetapi tidak masuk ke dalam kriteria DM, maka dia termasuk dalam kategori prediabetes. Yang termasuk ke dalamnya adalah Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT), yang ditegakkan bila hasil pemeriksaan glukosa plasma puasa didapatkan antara 100 125 mg/dL dan kadar glukosa plasma 2 jam setelah meminum larutan glukosa TTGO < 140 mg/dL Toleransi Glukosa Terganggu (TGT), yang ditegakkan bila kadar glukosa plasma 2 jam setelah meminum larutan glukosa TTGO antara 140 199 mg/dLTabel kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring dan diagnosis DM:Bukan DMBelum Pasti DMDM

Kadar glukosa darah sewaktu (mg/dL)Plasma vena